Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH METODIK KHUSUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun Oleh
TIMNA DATIK
205401446331

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
JAKARTA
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN

Nama : Timna Datik

Topik : Obesitas

Sub topik : Obesitas Pada Remaja

Waktu : 60 menit

Sasaran : Siswa SMP

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, masyarakat akan memahami bagaimana
pentingnya mengetahui tentang Obesitas

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat khususnya.
a. Menjelaskan tentang pengertian Obesitas
b. Menjelaskan Penyebab Obesitas
c. Menjelaskan Dampak Obesitas
d. Menjelaskan Cara Diagnosis Obesitas
e. Menjelaskan Pengobatan Obesitas
f. Menjelaskan Program Penurunan berat badan
g. Menjelaskan Modifikasi Perilaku
h. Menjelaskan Penatalaksanaan Obesitas

B. Pokok bahasan
Obesitas Pada Anak Balita
C. Sub pokok bahasan
a. Pengertian Obesitas
b. Penyebab Obesitas
c. Dampak Obesitas
d. Diagnosis
e. Pengobatan
f. Program Penurunan Berat Badan
g. Modifikasi Perilaku
h. Penatalaksanaan Obesitas

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

E. Media Dan Alat Bantu Pembelajaran

Lcd dan Flipchart

F. Kegiatan belajar mengajar

KEGIATAN
TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA

Pendahuluan 5 Menit 1. Membuka pertemuan : Memberi salam


a. Memberi salam Memperkenalkan diri
b. Memperkenalkan diri Memperhatikan
2. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan
3. Menjelaskan Manfaat Memperhatikan
mengetahui tentang Obesitas
4. Menjelaskan TIU dan TIK

Penyajian 20Menit 5. Menjelaskan tentang Obesitas Memberi pendapat


a. Menanyakan Obesitas Memperhatikan
b. Menulis jawaban peserta di
papan tulis Memperhatikan
6. Menjelaskan Obesitas
7. Menjelaskan Dampak Obesitas Memperhatikan
8. Menjelaskan Cara Diagnosis
Obesitas Memperhatikan
9. Menjelaskan Pengobatan
Obesitas Memperhatikan
10. Menjelaskan Program
Penurunan berat badan Memperhatikan
11. Menjelaskan Modifikasi
Perilaku Memperhatikan
12. Menjelaskan penatalaksanaan
Obesitas
Penutup 20 menit Melakukan evaluasi dan menutup
a. Mengundang komentar atau Memberikan komentar
pertanyaan dari peserta atau
b. Memberi penilaian terhadap pertanyaan
komentar atau pertanyaan Memperhatikan
dari peserta
c. Melakukan evaluasi dengan Menjawab pertanyaan
mengajukan
pertanyaan pada peserta
d. Memberikan salam penutup Memberi salam

G. Evaluasi

1. Jelaskan tentang pengertian Obesitas


Jawab: Obesitas adalah keadaan dimana sesorang memiliki berat badan yang lebih
berat dibandingkan berat badan idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan
lemak ditubuhnya.
2. Sebutkan Penyebab Obesitas

Jawab: 1. Faktor genetic


2. Faktor lingkungan
3. Faktor Psikososial
4. Faktor kesehatan
5. Faktor perkembangan
6. Aktivitas Fisik
3. Sebutkan dampak-dampak Obesitas

1. Diabetes tipe 2 ( timbul pada masa remaja)


2. Tekanan darah tinggi (hipertensi )
3. stroke
4. Serangan jantung ( infark miokardium)
5. Gagal jantung
6. Kanker ( jenis kanker tertentu, misalnay kanker prostat dan kanker usus besar )
7. Batu Kandung empedu dan batu kandung kemih
8. Gout dan arthritis
9. Osteoastritis
10. Tidur apneu ( kegagalan bernafas secara normal ketika sedang tidur,
menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
11. Sindroma Pickwickian (obesitas disetai wajah kemerahan, underventilasi, dan
ngantuk )

4. Sebutkan Cara Diagnosis Obesitas


Jawab :
1. Mengukur lemak tubuh

2. Mengukur lingkar pinggang


5. Jelaskan Pengobatan Obesitas
Jawab :

Ada beberapa cara untuk mengurangi prevalensi obesitas yaitu sebagai berikut :
1) Edukasi : Memberikan pengajaran kepada penderita obesitas bahwa cara yang
paling efektif untuk menurunkan berat badan badan adalah dengan
meningkatkan aktifitas fisik dan mengurangi asupan energy.
2) Pencegahan : Meyakinkan bahwa seseorang sudah pada pada berat bada yang
ideal
3) Pengobatan : Memberikan motivasi kepada penderita obesitas untuk membuat
suatu rencana dalam rangka menurunkan asupan energy dan meningkatkan
aktifitas fisik.

6. Jelaskan Program Penurunan berat badan


Jawab :
 Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral, dan protein ).

 Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian


berat badan.Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan
makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang
masa lalu mendukung terjadinya penambahan berat badan.
 Program ini harus meliputi perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam
kebiasaann makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi
masalah berat badan.

7. Jelaskan Modifikasi Perilaku


Jawab :
Modifikasi perilaku berhubungan dengan pengurangan diet yang seimbang,
membantu mempromosikan penurunan berat badan yang menetap.

8. Sebutkan Penatalaksanaan Obesitas


Jawab :

1.    Gaya hidup, perubahan perilaku dan pengaturan makan.


2.    Bedah bariatric
3.    Obat-obat anti obesitas

G. Referensi

Artikel Obesitas (http://www.infosaja.com/2021/02/cara-mengatasikegemukan-


badan.html) diakses pada 11 April 2021.
Faisal Yatim.2015. 30 Gangguan Masalah Kesehatan Pada Anak Sekolah. Jakarta:
Pustaka Populer Obor.
Galih Tri Utomo.2012. Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Penurunan Berat
Badan, Persen Lemak Tubuh Dan Kadar Kolesterol Pada Remaja Putri Penderita
Obesitas Di Sanggar Senam Studio 88 Salatiga.
Manuaba, I.A.2014. Dampak Buruk Obesitas. Online. Avaible at
http://www.balipost.co.id/balipost.2014/3/7/cez.htm. [accesed 19/4/2021]

Lampiran Materi

A. Obesitas

1. Pengertian

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh yang berfungsi sebagai energy,
sebagai penyekat panas, penyerap goncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita
memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan normal antara
lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada
pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari
25% dianggap mengalami obesitas.
Obesitas.

Obesitas atau yang dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang
cukup merisaukan dikalangan remaja.
Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese) yang
disebabkan penumpukan jaringan adipose secara berlebihan.Jadi obesitas adalah keadaan
dimana sesorang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat badan
idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak ditubuhnya. Sedangkan berat
badan berlebih (overweight) adalah kelebihan berat badan termasuk didalamnya otot,
tulang, lemak dan air
B. Penyebab Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang
diperlukan tubuh.Meskipun penyebab utamanya belum diketahui, namun obesitas pada
remaja terlihat cenderung kompleks, multifaktorial, dan berperan sebagai pencetus terjadi
penyakit kronis dan degeneratif.
Faktor resiko yang berperan terjadinya obesitas antara lain adalah sebagai berikut.
1. Faktor genetic
Obesitas cenderung untuk diturunkan,sehingga diduga memiliki penyebab
genetic. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup, yang biasa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit
untuk memisahkan factor gaya hidup dengan factor genetic. Penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata factor genetic memberikan konsribusi sebesar 33% terhadap berat
badan seseorang.
2. Faktor lingkungan
Gen merupakan factor penting dalam timbulnya obesitas, namun lingkungann
seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Yang termasuk lingkungan
dalam hal ini adalah perilaku atau pola gaya hidup, misalnya apa yang dimakan dan
berapa kali seorang makan, serta bagaimana aktivitasnya setiap hari. Seseorang tidak
dapat mengubah pola genetiknya namun dapat mengubah pola makan dan
aktifitasnya.
3. Faktor Psikososial
Apa yang ada dalam pikiran seseorang dapat mempengaruh kebiasaan makannya.
Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu
bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negative. Gangguan emosi ini
merupakan masalah serius pada wanita muda penderita obesitas, dan dapat
menimbullkan kesadaran berlebih tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman
dalam pergaulan bersosial.
4. Faktor kesehatan
Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya obesitas, antara lain:
a. Hipotiroidisme
b. Sindroma Chusing
c. Sindroma Prader-Welli, dan
d. Berapa kelainan saraf yang dapat menyebabkan seseorang menjadi banyak
makan.
Obat-obatan juga dapat mengakibatkan terjadinya obesitas, yaitu obat-obatan
tertentu seperti steroid dan beberapa antidepressant, dapat menyebabkan
penambahan berat badan.
5. Faktor perkembangan
Penambahan ukuran dan atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan bertambahnya
jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.Penderita obesitas, terutama yang menjadi
gemuk pada masa kanak-kanak dapat memiliki sel lemak sampai lima kali lebih
banyak disbanding kan dengan orang dengan berat badan normal.Jumlah sel-sel
lemak tidak dapat dikurangi, oleh karena itu penurunan berat badan hanya dapat
dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak dalam setiap sel.
6. Aktivitas Fisik
Seorang dengan aktivitas fisik yang kurang dapat meningkatkan prevalensi
terjadinya obesitas. Orang-orang yang kurang aktif memerlukan kalori dalam jumlah
sedikit dibandingkan orang dengan aktivitas tinggi. Seseorang yang hidupnya kurang
aktif (sedentary life) atau tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang dan
mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak, akan cenderung mengalami obesitas.
C. Dampak Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri
punggung bagian bawah, memperburuk osteoarthritis (terutama dibagian panggul,lutut,
dan pergelangankaki). Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh
yang relative lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh
tidak dapat dibuang secara secara efisiensi dan mengeluarkan keringat yang lebih
banyak.sering juga ditemukan oedema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah
cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Obesitas bukan hanya tidak enak di pandang mata, namun merupakan dilema kesehatan
yang memgerikan. Obesitas secara langsung membahayakan kesehatan seseorang.
Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun antara lain sebagai
berikut:
1. Diabetes tipe 2 ( timbul pada masa remaja)
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi )
3. stroke
4. Serangan jantung ( infark miokardium)
5. Gagal jantung
6. Kanker ( jenis kanker tertentu, misalnay kanker prostat dan kanker usus besar )
7. Batu Kandung empedu dan batu kandung kemih
8. Gout dan arthritis
9. Osteoastritis
10. Tidur apneu ( kegagalan bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan
berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
11. Sindroma Pickwickian (obesitas disetai wajah kemerahan, underventilasi, dan
ngantuk )
Penderota obesitas cenderung lebih responsive bila di bandingkan dengan orang
yang berat badannya normal , terhadap isyarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau
makanan atau waktunya untuk makan. Penderita obesitas cenderung makan bila dia
merasa ingin makan, bukan pada saat dia lapar . pola makan berlebih akan
menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kondisi kegemukan atau obesitas, hal ini
disebabkan mereka tidak memiliki control diri dan motivasi yang kuat untuk
mengurangi berat badan mereka.
Obesitas terjadi oleh karena ketidakseimbangan antara jumlah makanan yang masuk
dan keluar, serta kurang mengoptimalkan energy yang tersedia. Pola makanan cepat
saji juga dapat menpercepat tingkat obesitas. Penelitian membuktikan bahwa orang
yang makan direstoran cepat saji secara teratur atau lebih dari 2 kali dalam seminggu
memiliki perbedaan bermakna antara empat sampai lima kilogram berat badan nya bila
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak makan direstoran cepat saji.
Makanan cepat saji seperti burger , ayam goring, dan kentang goring dapat
menyebabkan kegemukan atau obesitas secara cepat, hal inindisebabkan jenis-jenis
makanan tersebut mengandung tinggi lemak, garam, dan juga kalorii secara
keseluruhan.
Ukuran atau porsi makan yang terlalu berlebihan juga dapat memiliki kalori dalam
jumlah banyak di bandingkan dengan apa yang dianjurkan untuk orang normal untuk
konsumsi sehari-harinya. Makanan cepat saji cenderung mengandung sedikit serat,
tetapi tinggi gula, sehingga kadar gula darah akan naik dengan cepat.
D. Diagnosis
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam mendiagnosa obesitas, yaitu dengan
cara:
1. Mengukur lemak tubuh
Dalam mengukur lemak tubuh, diperlukan peralatan khusus, misalnya :
a) Underwater weight, yaitu pengukuran berat badan yang dilakukan didalam air
dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
b) BOD POD,yaitu sebuah ruangan yang berbentuk telur yang telah
dikomputerisasi.Pada saat seseorang telah memasuki BOD POD, maka jumlah
udara yang tersisa akan digunakan untuk mengukur lemak tubuh.

c) DEXA (Dual Energy X- ray Absorptiometry),yang meyerupai scanning tulang.


Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
ra tersebut, ada cara lain yang lebih sederhana dan tidak rumit, yaitu dengan
menggunakan peralatan :
a) Jangka kulit, dimana ketebalan lipatan kulit dibeberapa bagian tubuh
diukur dengan menggunakan jangka, yaitu suatu alat yang terbuat dari
logam yang menyerupai forceps)
b) Biolectric impedance analysis, yaitu analisa tahanan bioelektrik, dimana
penderita berdiri di atas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak
berbahaya dialirkan keseluruh tubuh untuk kemudian dianalisa

2. Mengukur lingkar pinggang


Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada
titk yang terlebar. Kemudian ukuran ukuran pinggang terbagi dengan ukuran
pinggul.
Gemuk pada pria pada umunya seperti apel (abdroid).Lemak banyak disimpan di
daerah pinggang dan rongga perut. Sedangkan wanita menyerupai buah pir
(gynecoid ),dimana penumpukkan lemak terjadi dibagian bawah tubuh, seperti
pinggul, pantat,dan paha.
Gemuk yang berbentuk apel lebih berbahaya dibandingkan gemuk yang
berbentuk pir. Yang berbahaya adalah timbunan lemak didalam rongga perut, yang
kemudian disebut sebagai obesitas sentral. Obesitas sentrak sering dikaitkan dengan
komplikasi metabolic dan pembuluh darah (kardiovaskuler), sehingga Nampak
pengukuran lingkar pinggang lebih member arti dibandingkan bila menggunakan
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Adanya timbunan lemak diperut tercermin dari meningkatnya lingksr pinggang.

Timbunan lemak diperut.

Sebagai patokan, pinggang yang berukuran lebih dari 90 cm, merupakan


tanda bahaya bagi pria. Sedangkan untuk wanita, resiko tersebut meningkat
apabila lingkar pinggang berukuran lebih dari 80 cm.
Selain cara tersebut diatas untuk mengetahui apakah seseorang menderita obesitas
atau tidak yaitu dcengan menggunakan Indeka Masa Tubuh (IMT;Body Mass
Indeks = BMI ). IMT atau BMI adalah rasio atau Nisbah yang dinyatakan sebagai
berat badan ( dalam kilogram )di bagi dengan kuadrat tinggi badab (dalam
meter) . Apabila nilai IMT atau BMI telah diperoleh, maka hasilnya kemudian
dibandingkan dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 1 Klasifikasi berat badan


Kategori Batas Ambang
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17, 0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Gemuk >25,0-27,0
>27,0

E. Pengobatan
Ada beberapa cara untuk mengurangi prevalensi obesitas yaitu sebagai berikut :
1). Edukasi : Memberikan pengajaran kepada penderita obesitas bahwa cara yang
paling efektif untuk menurunkan berat badan badan adalah dengan meningkatkan
aktifitas fisik dan mengurangi asupan energy.
2). Pencegahan : Meyakinkan bahwa seseorang sudah pada pada berat bada yang ideal
3). Pengobatan : Memberikan motivasi kepada penderita obesitas untuk membuat suatu
rencana dalam rangka menurunkan asupan energy dan meningkatkan aktifitas fisik.
Pembatasan kalori dan modifikasidiet seharusnya dilakukan sehingga mereka dapat
mencapai dan manjaga berat badan yang di idam-idamkan. Jenis dan beratnya
latihan fisik,, jumlah kalori yang diberikan kepada penderita diberikan secara
berbeda, serta pemberian obat juga diberikan disesuai dengan keadaan penderita.
Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya angka BMI :
1) Resiko rendah : BMI < 27
2) Resiko menengah : BMI 27-30
3) Resiko tinggi : BMI 30-35
4) Resiko sangat tinggi : BMI 40 atau lebih

Bagi sebagian besar orang yang menderita overwight atau obese, cara yang paling
efektif dan aman untuk mengurangi berat badan adalah dengan cara mengurangi
makan dan meningkatkan olahraga.Penderita dengan resiko kesehtan rendah
menjalani diet sedang sekitar 1200-1500 kalori perhari untuk wanita, dan 1400-2000
kalori perhari untuk pria, disertai dengan olahraga.Sedangkan untuk penderita dengan
resiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori sekitar 800-1200 kalori
perhari untuk pria, disertai dengan olahraga.Penderita dengan resiko kesehatan tinggi
atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti obesitas disertai diet rendah kalori dan
olahraga.
F. Program penurunan berat badan
Ada bebrapa unsure yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program
penurunan berat badan agar aman dan berhasil :
1) Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin,
mineral, dan protein ). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori
a. Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat
badan secara perlahan dan stabil.
b. Sebelum suatu program penurunan berat badan dimulai, lakukan
pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
c. program yang diikuti harus meliputi pememeliharaan berat badan setelah
penurunan berat badan tercapai.
2) Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat
badan.Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan
aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang masa lalu
mendukung terjadinya penambahan berat badan.
3). Program ini harus meliputi perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam
kebiasaann makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi
masalah berat badan.
a. Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali
dianggap sebagai suatu keadaan sementara yang dapat diatasi selama
beberapa bulan dengan menjalani diet ketat.Pengendalian berat badan
merupakan suatu usaha jangka panjang, Agar aman dan terkendalin, maka
setiap program penurunan berat badan harus ditunjukkan untuk
pendekatan jangka panjang juga.

G. Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku berhubungan dengan pengurangan diet yang seimbang,


membantu mempromosikan penurunan berat badan yang menetap. Modifikasi perilaku
ini harus merupakan bagian dari semua program penurunan berat badan. Gambaran
utama dari program modifikasi perilaku adalah:
1. Monitor diri sendiri
Pencatatan olah raga, makanan yang dimakan, dan eosi serta lingkungan yang
mempengaruhi pada waktu mengkonsumsi makan untuk memberikan dasar
perencanaan untuk perubahan.
2. Kontrol stimulus dan pengelolaan lingkungan.
Teknik yang didapat untuk membantu mempelajari pecahan hubungan antara
isyarat lingkungan dan makanan yang dimakan.
3. Dorongan positif
Sistem hadiah untuk mendorong perubahan perilaku.
4. Kontrak
Tanda tangan kontrak antara terapis dan pasien yang meminta bantuan perubahan
perilaku, buat garis besar dari akibat-akibat bila berbagai perubahan dibuat atau tidak
dibuat.
5. Modifikasi perilaku untuk mempromosikan penurunnan atau mempertahankan berat
badan
6. Kunyah makanan secara perlahan-lahan, dan taruh sendok dan garpu di antara waktu
mengunyah.
7. Jangan kepasar atau ke toko untuk makanan pada waktu perut kosong.
8. Buatlah daftar apa yang akan dibeli sebelum mulai belanja, dan jangan ditambahkan
pada waktu belanja.
9. Tinggalkan sedikit makan dipiring setelah makan
10. Isi piring didapur pada waktu akan mulai makan, jangan taruh mangkok terbuka
membatalkan diet ini semuanya. Mengakui akan kesalahan yang terjadi, lalu kembali
pada program control berat badan.
11. Bila dihadapkan dengan makanan yang sangat menarik, ingat ini bukanlah waktu
terakhir kalinya makan makanan ini.Jadi makanlah dengan porsi yang kecil.
H. Penatalaksanaan Obesitas

Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara


bersama-sama. Terdapat banyak pilihan antara lain:

1. Gaya hidup, perubahan perilaku dan pengaturan makan.


Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan meningkatkan keaktifan
fisik,dikombinasikan dengan perubahan perilaku. Kata pepatah Cina kuno “makan
malam sedikit akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilantahun”.
Pertama usahakan mencapai dan mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi
kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilanpenurunan BB. Pengaturan
makan disesuaikan dengan banyak faktor antaralain usia, keaktifan fisik. Makan
jumlah sedang makanan kaya nutrien,lemak rendah dan kalori rendah. Pilih jenis
makanan dengan kepadatanenergi rendah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan,
jenis makanansehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-
manisan,kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya
makananyang diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang
segar.Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.

Pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang


diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

•   Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang(1200-1500


kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria)disertai dengan olah
raga

•    Penderita dengan resiko kesehatanmenengah, menjalani diet rendah kalori


(800-1200 kalori/hari untukwanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah
raga

•   Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi,mendapatkan obat


anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olahraga.

Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program


penurunan berat badan :

•   Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang


dianjurkan(vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan
harusrendah kalori.
•    Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat
badan secara perlahan dan stabil.

•    Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan


pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

•   Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan


setelahpenurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan
merupakanbagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang
dipilihharus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik
yangpermanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu
menyokongterjadinya penambahan berat badan. Program ini harus
menyelenggarakanperubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan
makan yangsehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat
badan.

2. Bedah bariatric

DiAmerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40


kg/m2atau IMT 35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2,
ataugangguan gaya hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB yang
cukupdengan cara non-bedah. (NIH Consensus Development Panel pada
tahun1991). Kemudian pada tahun 2004 ASBS Consensus menganjurkan juga
caraini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2 dengan keadaan
komorbidyang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat
diharapkanpenurunan BB maksimal 21–38%..

3. Obat-obat anti obesitas

Ada obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan


satiation,menurunkan selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang,
ataukeduanya), contohnya Phentermin. Obat ini hanya dibolehkan untuk
jangkapendek. Orlistat menghambat enzim lipase usus sehingga
menurunkanpencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi lemak dalam
tinjadengan sedikit kalori yang diserap. Sibutramine meningkatkan
statiationdengan cara menghambat ambilan kembali monoamine
neurotransmitters(serotonin, noradrenalin dan sedikit dopamin), menyebabkan
peningkatansenyawa-senyawa tersebut di hipotalamus. Rimonabant termasuk
kelompokantagonuis CB1, yang menghambat ikatan cannabinoid endogen
padareseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan
menurunkanBB. Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk
jangkalama dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda
diAmerika Serikat. Sayangnya obat-obatan tersebut tidak ada yang
dapatmemenuhi harapan dan kebutuhan orang. Oleh karena itu industri
farmasimasih mengembangkan banyak calon obat baru.

Namun yang perludipahami adalah semua cara tersebut tetap memerlukan


pengaturan makan, latihan fisik, perubahan perilaku dan pedoman medis seumur
hidup.

Anda mungkin juga menyukai