Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kansha Churaerie

Nim : 211041033

Matkul : Pendidikan dan Pelatihan Gizi

Prodi : SATER GIZI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Sub Pokok Bahasan : Obesitas Pada Remaja
Sasaran : Remaja
Waktu : 30-50 menit

OBESITAS PADA REMAJA


A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan remaja dapat mengerti dan menjelaskan
obesitas pada remaja.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang obesitas pada remaja, diharapkan peserta dapat
memahami apa itu obesitas dan penyebabnya juga resiko yang dapat ditimbulkan pada
kesehatan tubuh.

C. Materi
1. Menjelaskan pengertian obesitas.
2. Menjelaskan penyebab dari obesitas.
3. Menjelaskan faktor komplikasi dari obesitas.
4. Menjelaskam pencegahan yang akan dilakukan untuk meminimalisir obesitas.
5. Menjelaskan dan meyebutkan penanganan obesitas.
D. Proses Belajar Mengajar
No
Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
.

1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Memberikan leaflet c. Menerima dan
membaca leaflet
2. Pelaksanaan 15 menit a. Menyampaikan materi a. Memperhatikan
tentang obesitas pada remaja
b. Memberikan kesempatan b. Menyampaikan
peserta untuk bertanya pertanyaan
3. Evaluasi 5 menit a. Mengevaluasi hasil diskusi a. Menjelaskan
dari peserta kembali secara
b. Memberi pujian dan singkat materi
melengkapi jawaban yang yang telah
kurang disampaikan

4. Penutup 5 menit a. Kesimpulan dari penyuluhan a. Mendengarkan


b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam
penutup, mengakhiri
pertemuan serta
mengucapkan terima kasih
Kegiatan Belajar Mengajar

E. Alat/Sarana dan Sumber


1. Alat : Power Poin dan Leaflet.
2. Sumber : Buku dan Jurnal

1. Proses
a. Penyampaian informasi
b. Kehadiran peserta : Baik (100%)
c. Evaluasi proses : selama penyampaian materi, para remaja terlihat sangat antusias dan
aktif untuk bertanya.
2. Hasil
a. Peserta dapat mengulangi materi yang telah diberikan
b. Peserta dapat memahami tentang obesitas pada remaja, dampak serta kerugiannya.

F. Evaluasi
1. Prosedur : Post tes
2. Cara : Test lisan

MATERI
OBESITAS PADA REMAJA

A. Definisi
Obesitas adalah penyakit patologis akumulasi lemak berlebih, yang diperlukan untuk
fungsi normal tubuh. Ketika obesitas meningkat, penyakit terkait juga meningkat. Peran
dokter anak dan ahli gizi dalam mendidik orang tua tentang obesitas, mendeteksi obesitas
dalam praktik klinis rutin, dan mengobati obesitas serta penyakit umum yang terkait
dengannya sangatlah penting.
Remaja perlu diingatkan bahwa mereka tidak bisa mencapai citra tubuh yang
sempurna. Berat badan yang tepat untuk satu orang belum tentu merupakan berat badan
yang tepat untuk orang lain. Remaja harus didorong untuk mencapai berat badan yang sehat
dan mengembangkan kebiasaan sarapan sebelum memulai aktivitas Meski terkesan sepele,
sarapan sebenarnya sangat penting. Sarapan yang bergizi memberi Anda energi untuk
beraktivitas seharian. Selain itu, sarapan dapat mencegah remaja makan berlebihan di siang
dan malam hari. Selain itu, biasakan remaja mengosumsi camilan sehat seperti buah-buahan
sehat dan makanan olahan.

B. Faktor Penyebab
1. Kebiasaan makan yang buruk
Tidak makan makanan yang tepat pada jumlah yang tepat pada waktu yang tepat adalah
alasan utama yang berkontribusi terhadap obesitas pada remaja. Makanan cepat saji dan
minuman ringan adalah penyebab utama. Di samping itu, remaja cenderung makan yang
cukup kuantitas tetapi gagal untuk mendapatkan nutrisi yang tepat dari makanan yang
mereka konsumsi.
2. Kemalasan dan kurangnya berolahraga.
Karena teknologi yang sekarang menawarkan otomatisasi dalam hampir segala sesuatu
yang kita lakukan sebagian besar tugas-tugas yang membutuhkan semacam mengerahkan
upaya telah efektif digantikan dengan gadget dan barang-barang berteknologi
tinggilainnya.
3. Faktor psikologis
Stres, kegelisahan dan terutama depresi dapat menyebabkan seorang remaja untuk makan
hanya untuk menenangkan diri. Ini adalah faktor penting yang pada akhirnya akan
menyebabkan kegemukan di remaja.
4. Kondisi-kondisi medis.
Beberapa kondisi penyakit dapat menyebabkan remaja menjadi kelebihan berat badan
seperti masalah tiroid
5. Heredity
Ini adalah situasi di mana masalah kelebihan berat badan hanya berjalan di dalam
keluarga..

C. Komplikasi
Berbagai keadaan yang erat hubungannya dengan obesitas antara lain:
1. Terhadap kesehatan
Obesitas ringan sampai sedang, morbiditasnya kecil pada masa anak-anak. Tetapi bila
obesitas masih terjadi masa dewasa, maka morbiditas maupun mortalitas akan meningkat.
Terdapat korelasi positif antara tingkat obesitas dengan berbagai penyakit infeksi, kecuali
TBC. Morbiditas dan mortalitas yang tinggi tersebut, dikaitkan dengan menurunnya
respon imunologi sel T dan aktivitas sel polimorfonnuklear.
2. Saluran pernafasan
Pada remaja obesitas merupakan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan pada bagian
bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru. Adanya hipertrofi tonsil dan adenoid akan
mengakibatkan obstruksi saluran nafas bagian atas, sehingga mengakibatkan akan
mengakibatkan gangguan tidur, gejala-gejala jantung dan kadar oksigen dalam darah
yang abnormal dikenal dengan sebutan sindrom chubby puffer. Keluhan lainnya adalah
nafas yang pendek.
3. Kulit
Kulit sering lecet karena gesekan. Badan merasa gerah atau panas sering disertai
malaria, maupun jamur pada lipatan-lipatan kulit.
4. Efek psikologis
Kurang percaya diri, Anak pada masa remaja yang obesitas biasanya pasif dan
depresif. Karena sering tidak dilibatkan pada kegiatan yang dilakukan oleh teman
sebayanya. Juga sulit mendapatkan pacar karena merasa potongan tubuhnya jelek, tidak
modis, merasa rendah diri sehingga mengisolasi dari pergaulan dengan teman- temannya.
Bila obesitas pada masa anak terus berlanjut sampai masa dewasa, dapat mengakibatkan:
1. Diabetes
2. Diabetes tipe 2 (timbul saat dewasa)
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
4. Stroke
5. Serangan jantung (infark miokardium)
6. Gagal jantung
7. Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
8. Batu kandung empedu dan kandung kemih
9. Gout dan artritis gout
10. Osteoartritis
5. Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur,
menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
6. Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan
mengantuk)

D. Pencegahan
1. Pola Makan Sehat: Anjurkan remaja untuk mengonsumsi makanan sehat seperti
buah-buahan, sayuran, sumber protein berkualitas seperti daging tanpa lemak, ikan,
kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Hindari makanan olahan yang tinggi gula,
lemak jenuh, dan garam tambahan.
2. Aktivitas Fisik: Dorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti
olahraga, berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Direkomendasikan untuk
melakukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik moderat hingga intens setiap hari.
3. Batasi Waktu Layar: Mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar (TV,
komputer, ponsel) dapat membantu mengurangi perilaku duduk yang berlebihan dan
mendorong remaja untuk lebih aktif secara fisik.
4. Kurangi Konsumsi Minuman Manis: Minuman bersoda dan minuman manis
lainnya mengandung banyak gula tambahan yang dapat menyebabkan penambahan
berat badan. Anjurkan remaja untuk mengonsumsi air putih sebagai minuman utama.
5. Tidur yang Cukup: Pastikan remaja mendapatkan cukup tidur setiap malam. Kurang
tidur dapat meningkatkan risiko obesitas dengan memengaruhi hormon yang
mengatur nafsu makan dan metabolisme.
6. Pendidikan Kesehatan: Berikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga berat
badan yang sehat dan dampak negatif obesitas pada kesehatan jangka panjang.
Ajarkan remaja tentang cara membuat pilihan makanan yang sehat dan pentingnya
aktif secara fisik.

E. Penanganan
1. Makan dengan Pola Makan yang Sehat
Makanan selalu dibeli oleh para orangtua, mereka juga memasak makanan dan
mereka juga yang menentukan makanan mana yang akan dimakan. Bahkan perubahan sekecil
apapun dapat menyebabkan perubahan besar pada kesehatan anak.
a. Bila sedang berbelanja untuk sehari-hari, pilihlah buah dan sayuran dibandingkan
makanan cepat saji. Selalu sediakan kudapan yang sehat. Dan jangan pernah
menggunakan makan sebagai hadiah atau hukuman.
b. Batasi pembelian minuman yang manis, termasuk juga minuman yang memiliki rasa
buah. Minuman seperti ini hanya memberikan sedikit nutrisi dibandingkan dengan kalori
tinggi yang mereka miliki. Minuman ini juga dapat membuat anak anda merasa terlalu
kenyang untuk makan makanan yang lebih sehat.
c. Pilih resep dan metode memasak yang menggunakan lemak sesedikit mungkin.
Contohnya, anda bisa memanggang ayam bukan menggorengnya.
d. Sajikan makanan berwarna-wani di atas meja: sayuran hijau dan kuning, buah aneka
warna, dan roti yang terbuat dari whole-grain. Batasi sajian karbohidrat berwarna putih:
beras, pasta, roti putih dan gula (sebagai makanan penutup).
e. Duduk bersama untuk menikmati makanan sekeluarga. Buat makan bersama sebagai
kebiasaan saat untuk berbagi berita dan cerita. Jangan makan di depan televisi atau
komputer, yang akan menyebabkan anak mengunyah tanpa berpikir.
f. Batasi kebiasaan makan di luar rumah, terutama di restoran cepat saji. Banyak pilihan
menu pada restoran seperti ini yang tinggi lemak dan kalori.
g. Jangan biasakan makan di depan layar, seperti televisi, komputer atau video game.
Kebiasaan ini akan menyebabkan anak makan secara terburu-buru dan menurunkan
kesadaran akan berapa banyak makanan yang telah dimakan.
2. Meningkatkan Aktivitas Fisik
Satu komponen yang sangat penting dalam penurunan berat badan, terutama
padaanak-anak, adalah aktivitas fisik.Untuk meningkatkan tingkat aktivitas anak anda:
a. Batasi waktu santai di depan layar menjadi hanya dua jam dalam sehari.
b. Tekankan pada aktivitas bukan olahraga.
c. Temukan aktivitas yang disukai oleh anak anda.
d. Bila anda ingin memiliki anak yang aktif, anda sendiri harus aktif
e. Buat pekerjaan rumah tangga sebagai kegiatan keluarga.
f. Buat aktivitas yang bervariasi
g. Buat sebagai komitmen keluarga
h. Pembedahan dan penggunaan obat

a. Klasifikasi
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3. Obesitas berat : kebelihan berat badan >100% (obesitas berat ditemukan sebanyak 5%
dari antara orang-orang yang gemuk)

Anda mungkin juga menyukai