Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN DAN KONSULTASI GIZI

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI


OBESITAS

Oleh :

Putu Indah Gita Pramesti


P07131216034
D.IV B Semester V

PRODI IV JURUSAN GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2018
Satuan Perencanaan Penyuluhan Gizi
Tentang Obesitas

A. Topik : Obesitas
B. Latar Belakang Masalah
Prevalensi obesitas pada anak meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara
maju maupun negara yang sedang berkembang. Berdasarkan Kementerian
Republik Indonesia prevalensi obesitas di Indonesia meningkat sejak tiga periode
Riskesdas yaitu 2007 10,5 persen, 2013 14,8 persen dan 2018 21,8 persen
1
. Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai prevalensi anak dan remaja
obes serta komorbiditas yang menyertai di Indonesia, dan kecenderungan anak obes
menjadi dewasa obes yang diperberat dengan kejadian obesitas pada orangtua, oleh
karena itu peran orangtua sangat penting dalam pencegahan obesitas pada anak. Di
Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang
menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan /
konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak
dan kolesterol terutama terhadap penawaran makanan siap saji ( fast food ) yang
berdampak meningkatkan risiko obesitas.
Kantor berita BBC bahkan menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-
10 negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Obesitas ini dapat berkurang
salah satunya dengan cara penyuluhan gizi yang diharapkan masyarakat dapat
mengubah prilakunya terutama dalam hal mengkonsumsi makanan. Hal-hal yang
dapat membantu terjadinya perubahan prilaku tersebut adalah dengan adanya
kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan (penyuluh) serta tersedianya
sarana dan fasilitas.
Mengingat angka obesitas pada anak cukup tinggi saya memilih SD
diwilayah Guwang Sukawati sebagai tempat sasaran penyuluhan saya. Selain itu
penyuluhan nantinya dapat memberi pengaruh terhadap pola makan anak SD
diwilayah Guwang Sukawati khususnya siswa SDN Negeri 2 Guwang sehingga
dapat mengurangi serta mencegah terjadinya kejadian obesitas.
C. Prioritas Masalah
Dari beberapa permasalahan yang ada untuk saat ini diambil topik mengenai
obesitas pada anak khususnya siswa SD di wilayah Guwang Sukawati.
D. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini sasaran diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuannya dan mampu memahami tentang masalah
obesitas, cara mencegah dan penatalaksanaanya.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan diharapkan anak dapat :
1. Mampu menjelaskan pengertian dari obesitas
2. Mampu menjelaskan faktor penyebab dari obesitas
3. Mampu menjelaskan tipe- tipe obesitas pada anak
4. Mampu menjelaskan dampak obesitas pada anak
5. Mampu menjelaskan upaya dalam menghindari/mencegah
obesitas.
6. Mampu menjelaskan cara penganggulangan atau mengatasi
obesitas
E. Menentukan Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 2 Guwang
Sukawati.
F. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan yang akan disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Pengertian dari obesitas
b. Faktor penyebab terjadinya obesitas
c. Tipe- tipe obesitas pada anak
d. Akibat obesitas pada anak
e. Pencegahan obesitas pada anak
f. Penanggulangan atau cara mengatasi obesitas
G. Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan
peragaan/ demonstrasi.
H. Media/ Alat Peraga dalam Penyuluhan
a. Flashcard
b. Poster
c. Leaflet
d. Post test
e. Pretest
I. Waktu dan Tempat Penyuluhan:
1. Waktu Penyuluhan
Penyuluhan akan dilaksanakan, pada :
Tanggal : 8 Desember 2018
Pukul : 08.00-08.25
2. Tempat Penyuluhan
Penyuluhan akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Guwang, Sukawati
J. Jenis Kegiatan Pembelajaran Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media Waktu
Penyuluh
1 Kegiatan 1. Memberi Salam 1. Menjawab
Awal 2. Memperkenalkan Salam
Diri 2. Mendengar Ceramah 5 Menit
3. Melakukan Aparsepsi 3. Memperhatikan Soal pre-
4. Menjelakan Tujuan dan Menjawab tes
dan Pokok Bahasan Pertanyaan
5. Melakukan Pre-test 4. Mendengar
6. Ice Breaking 5. Menjawab
Pertanyaan

2 Kegiatan 1. Menjelaskan Materi 1. Mendengarkan


Inti Penyuluhan dan Menyimak
a. Menyampaikan materi yang
materi tentang disampaikan
pengertian obesitas Ceramah 15
Menit
b. Menyampaikan Demontr
Faktor Penyebab asi
Obesitas (Flashcar
d)
c. Menyampaikan Tipe- Soal
Tipe Obesitas pada post-tes
Anak

d. Menjelaskan Akibat
Obesitas pada Anak 2. Bertanya
3. Memahami dan
e.Menjelaskan dimengerti
Pencegahan Obesitas 4. Menjawab Post
pada Anak test

f.Menjelaskan
Penanggulangan atau
Cara Mengatasi
Obesitas

2. Memberi
Kesempatan Peserta
Bertanya
3. Menyimpulkan
4. Melakukan Post Test
3 Penutup 1. Salam Penutup 1. Mendengarkan
dan Menyimak Ceramah 5 Menit
2. Menjawab salam
Jumlah 25 Menit
K. Evaluasi
1. Jenis Evaluasi : Sumatif ( lisan dan tertulis )
2. Bentuk Soal : Pilihan Ganda
3. Pertanyaan : Jumlah Soal 6
1. Pengertian Obesitas adalah......
a. Gizi Buruk
b. Kelebihan Berat Badan
c. Gizi Kurang
d. Makanan Tidak seimbang
2. Penyebab Obesitas adalah.......
a. Konsumsi Makanan yang berlebihan
b. Tidak mengkonsumsi alkohol
c. Sering Melakukan Olahraga
d. Sering Makan Buah dan Sayur
3. Tipe yang termasuk Obesitas adalah............
a. Tipe Besar
b. Tipe Pendek
c. Tipe Ginoid
d. Tipe Sentral
4. Cara Mencegah Obesitas adalah.............
a. Konsumsi Makanan Dengan Kalori Tinggi
b. Konsumsi Alkohol
c. Rajin Berolahraga
d. Merokok
5. Makanan Yang Menyebabkan Obesitas pada Anak,
Kecuali..........
a. Permen
b. Ice Cream
c. Sayur dan Buah
d. Ayam Goreng
6. Kabiasaan Anak Yang Dapat Menyebabkan Obesitas..............
a. Sarapan
b.Olahraga
c. Rutin Mengkonsumsi Buah dan sayur
d. Gemar Mengkonsumsi Gorengan
4. Kunci Jawaban :
1. B 4. C
2. A 5. C
3. C 6. D
Evaluasi ini dilakukan agar siswa kelas 5 di SD Negeri 2 Guwang dapat
lebih memahami dan mengerti tentang masalah yang sangat rentan diderita oleh
anak-anak usia sekolah. Evaluasi ini diberikan setelah dilakukannya penyuluhan
(post-test). Penyuluhan ini dikatakan berhasil jika hasil dari evaluasi yang diberikan
lebih dari 80%.

L. Pembiayaan
Adapun biaya penyuluhan yang diperlukan sebagai berikut:
No Nama Barang Harga
1 Print Flashcard Rp 40.000
2 Print Leaflet Rp. 40.000
3 Foto copy soal pre-tes dan pos-tes Rp 20.000
Total Rp 100.000
M. Lampiran Materi
A. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kondisi berlebihnya lemak dalam tubuh yang sering
dinyatakan dengan istilah gemuk atau berat badan berlebih (Anderson,
2011). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013
mendefinisikan obesitas adalah akumulasi abnormal lemak tubuh yang
dapat menyebabkan risiko bagi kesehatan.2
Kegemukan (overweight) seringkali disamakan dengan obesitas.
Padahal kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda, kegemukan
adalah kondisi berat tubuh melebihi berat tubuh normal, sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak.
Kegemukan dan obesitas bisa terjadi pada berbagai kelompok usia dan jenis
kelamin. Juvenil obesity adalah obesitas yang terjadi pada usia muda (anak-
anak).
Prevalensi obesitas anak mengalami peningkatan di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Tingginya prevalensi obesitas anak disebabkan oleh
pertumbuhan urbanisasi dan perubahan gaya hidup seseorang termasuk
asupan energi. Menurut WHO, satu dari sepuluh anak di dunia mengalami
kegemukan. Peningkatan obesitas pada anak dan remaja sejajar dengan
orang dewasa.3
B. Faktor Penyebab Obesitas
1) Faktor genetik
Beberapa penyakit keturunan yang sangat jelas terkait dengan
obesitas antara lain sindrom Prader-Willi dan sindrom Bardet-Biedel.
Gemuk atau kurus badan seseorang bergantung pada faktor DNA yang
merupakan komponen molekul dasar genetika yang tersusun atas
nukleotida-nukleotida. Remaja yang memiliki orang tua dengan badan
gemuk akan mewariskan tingkat metabolisme yang rendah dan memiliki
kecenderungan kegemukan bila dibandingkan dengan remaja yang
memiliki orang tua dengan berat badan normal. Peningkatan insidensi
obesitas pada sebagian besar kasus bukan merupakan faktor genetik
melainkan faktor eksternal yang berperan lebih besar.
2) Kuantitas dan kualitas makanan
Peningkatan konsumsi makanan olahan yang mudah dikonsumsi
menyebabkan pergeseran kebiasaan makan pada remaja. Makanan tersebut
yaitu makanan cepat saji (ready prepared food) dan makanan cepat saji (fast
food) yang mempunyai densitas energi yang lebih tinggi daripada makanan
tradisional pada umumnya, sehingga menyebabkan energi masuk secara
berlebihan.
3) Status sosial ekonomi
Pendapatan dari seseorang juga berpengaruh dalam terjadinya
obesitas. Seseorang dengan pendapatan yang besar dapat membeli makanan
jenis apa pun, baik itu makanan bergizi, makanan sehat, makanan tinggi
kalori seperti junk food, fast food, softdrink dan masih banyak lainnya.
Seseorang dengan pendapatan yang rendah cenderung mengkonsumsi
makanan yang kurang bergizi ataupun makanan kurang higienis yang dapat
menyebabkan suatu kondisi tubuh yang buruk untuk mereka.
4) Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi menyebabkan orang tidak melaksanakan
kegiatan secara manual yang memerlukan banyak energi. Orang yang
menggunakan kendaraan bermotor semakin banyak daripada orang yang
berjalan kaki atau bersepeda. Komputer, internet, dan video game juga telah
menjadi gaya hidup remaja belakangan ini sehingga akan meningkatkan
sedentary time dari remaja.
5) Lingkungan
Perilaku hidup sehari hari dan budaya suatu masyarakat akan
mempengaruhi kebiasaan makan dan aktivitas fisik tertentu. Lingkungan
keluarga sangat berperan dalam pola makan dan kegiatan yang dikerjakan
dalam sehari-hari. Hal ini juga berkaitan dengan pendidikan di sekitar
lingkungannya.
6) Aspek psikologis
Asupan makanan pada setiap individu, dapat dipengaruhi oleh
kondisi mood, mental, kepribadian, citra diri, persepsi bentuk tubuh, dan
sikap terhadap makanan dalam konteks sosial.
C. Tipe-Tipe Obesitas pada Anak
1. Tipe Android (buah apel)
Pada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit
dinding perut dan di rongga perut sehingga gemuk diperut dan mempunyai
bentuk tubuh seperti buah apel (apple type).Karena lemak banyak
berkumpul dirongga perut, obesitas tipe buah apel disebut juga obesitas
sentral, karena banyak terdapat pada laki-laki dan wanita yang sudah
mengalami menopause disebut juga sebagai obesitas tipe android.
Lemak yang menumpuk di rongga perut ternyata lebih berbahaya
daripada lemak di bagian bokong atau paha.Pasalnya, lemak di perut
memiliki sel-sel lemak yang lebih besar dan jenuh, sehingga terjadi
penumpukan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa, dan akhirnya
menghasilkan protein berbahaya.Dengan lemak berkumpul di sekitar
pinggang, obesitas tipe “apel” berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang
berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa seperti hipertensi,
diabetes, jantung koroner, dan stroke.Hal ini dimungkinkan karena lemak di
rongga perut lebih mudah diuraikan, sehingga menumpuk di arteri.
Namun, penderita kegemukan tipe ini masih memiliki segi yang
menguntungkan, yaitu lebih mudah menurunkan berat tubuh dibanding tipe
gynoid. Proses penurunan tersebut dapat terlihat nyata bila diikuti dengan
diet dan olahraga yang tepat.
2. Tipe Ginoid (buah pear)
Kelebihan lemak pada wanita disimpan dibawah kulit bagian daerah
pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear (pear
type).Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh yaitu dipinggul dan paha,
obesitas tipe buah pear disebut juga sebagai obesitas perifer dan karena
banyak terdapat pada wanita disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan
atau obesitas tipe gynoid.
Sebagian besar tipe Gynoid berupa sel lemak yang kecil dan tidak
jenuh.Lemak dinyatakan tidak jenuh bila rantai karbon penyusun lemak
tersebut mempunyai ikatan rangkap.
Dari segi kesehatan tipe ini lebih aman bila dibandingkan dengan
tipe android karena risiko kemungkinan terkena penyakit degeneratif lebih
kecil. Akan tetapi, lebih sukar menurunkan kelebihan berat tubuh pada tipe
ini karena lemak-lemak tersebut lebih sukar mengalami proses
metabolisme.
3. Type Ovoid
Ciri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian tubuh. Tipe Ovoid
ini umumnya terjadi pada orang gemuk secara genetik.
D. Akibat Obesitas pada Anak
1. Diabetes
Resiko yang bisa dialami oleh seseorang yang menderita obesitas
adalah penyakit diabetes tipe 2. Pada penderita obesitas, insulin yang
dihasilkan oleh pankreas terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas
sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu sel-sel menyerap
glukosa. Karena kerja insulin menjadi tidak efektif, maka pankreas terus
berusaha untuk menghasilkan insulin lebih banyak yang akibatnya
kemampuan pankreas semakin berkurang untuk menghasilkan insulin.
2. Osteoartritis
Saat mengalami obesitas, maka resiko terkena osteoartritis
(peradangan sendi) akan semakin rentan. Bagian pada tubuh yang biasa
mengalaminya adalah bagian leher, tangan, kaki, dan lutut. Hal ini terjadi
karena lemak terus tertimbun dalam tubuh menyebabkan beban tubuh
semakin berat dan bertambah. Akibatnya, cairan sendi menjadi berkurang
lebih cepat sehingga bagian-bagian tulang akan saling bergesekan dan rasa
nyeri pun akan timbul.
3. Gangguan Saluran Pernapasan
Bahaya obesitas dapat menyebabkan gangguan pernafasan, karena
terjadi penimbunan lemak yang berlebihan di bawah diafragma dan pada
dinding dada hingga menekan paru-paru. Jika hal ini dibiarkan dapat
menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas. Pada saat
tidur, gangguan pernapasan ini bisa terjadi sehingga menyebabkan
pernafasan bisa berhenti untuk sementara (obstructive sleep apnea).
4. Hipertensi
Salah satu faktor penyebab hipertensi ialah obesitas. Anak obesitas
yang menderita hipertensi akan mengalami berbagai penyakit komplikasi
dan kerusakan organ seperti gangguan fungsi mata, otak dan jantung.
5. Depresi
Depresi merupakan gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh
obesitas.Kurang percaya diri hingga minder bisa mengakibatkan tekanan-
tekanan emosional terjadi. Tak jarang kebiasaan buruk seperti menjadi
lebih sensitif dan mudah marah, menjadi salah satu emosi yang dikeluarkan
saat merasa depresi sehingga gampang stress.
E. Pencegahan Obesitas Pada Anak
1. Berikan ASI untuk Bayi
Bayi dengan usia 0-24 bulan juga sangat rentan terkena obesitas.
Obesitas bisa berasal dari faktor orang tua maupun bakat dari tubuh bayi
tersebut. Untuk mencegah obesitas pada bayi dengan usia antara 0-24 bulan
adalah dengan memberikan ASI. ASI lebih baik daripada susu tambahan
yang sering diberikan oleh orang tua. ASI mengandung nutrisi yang penuh
dan seimbang dengan kebutuhan bayi itu sendiri. Sementara susu tambahan
seperti susu formula memang disukai dan praktis tapi bisa menyebabkan
obesitas. Susu tambahan juga penuh dengan nutrisi namun lebih banyak
mengandung gula dan beberapa zat tambahan yang lain.
2. Ijinkan Anak Melakukan Aktivitas di Luar Rumah
Anak-anak juga sangat rentan terkena obesitas.Perkembangan
jaman menyediakan fasilitas yang sangat istimewa dan penuh untuk anak-
anak.Karena itu sekarang banyak anak-anak yang lebih senang tinggal di
dalam rumah untuk bermain dengan gadget atau melihat televisi.Kebiasaan
ini bisa membuat peningkatkan berat badan karena anak-anak kurang
gerakan fisik. Untuk mengatasi hal ini maka anak-anak harus diijinkan
bermain di luar rumah dengan pengawasan orang tua atau orang
dewasa.Berikan beberapa permainan tradisional yang membutuhkan
banyak gerakan.Selain itu ajak anak untuk bermain dengan banyak teman
sehingga memicu gerakan fisik yang lebih baik.
3. Atur Kebiasaan Makan dalam Keluarga
Jika Anda sudah berkeluarga maka mencegah obesitas bisa
dilakukan secara bersama-sama. Anda bisa menerapkan aturan seperti
makan bersama keluarga secara rutin. Acara ini akan mendorong semua
anggota keluarga Anda memiliki jam makan yang tepat. Kebiasaan ini
sangat baik untuk menurunkan berat badan.Hindari memberikan makanan
camilan berlebihan pada anak-anak dan justru ajak anak untuk makan
bersama. Cara ini juga akan membantu mengajari anak-anak untuk memiliki
kebiasaan makan yang lebih baik.
4. Berikan Contoh Makanan Sehat untuk Anak
Orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anak.
Anak-anak bisa memahami tentang jenis makanan dan cara makan yang
baik. Anda bisa memberikan contoh seperti makan sayuran ketika makan
bersama.Kemudian ajari anak-anak untuk mengkonsumsi buah-buahan
yang bisa menyehatkan tubuh. Contoh ini akan membantu anak-anak
mengenal pola makan yang baik sejak kecil. Sedangkan orang tua bisa
memelihara berat badan secara alami.
5. Berhenti Makan Sebelum Kenyang
Kebiasaan berhenti makan sebelum kenyang juga sangat baik untuk
tubuh Anda.Anda bisa mendapatkan sistem metabolisme yang lebih baik.
Kebiasaan ini akan mengatur semua bagian organ pencernaan. Ketika tubuh
Anda menerima makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh maka tidak
terjadi penumpukan zat makanan dalam tubuh.Tubuh Anda hanya
menerima makanan saat lapar dan sudah berhenti saat sebelum
kenyang.Organ perut Anda menjadi lebih sehat dan bisa terhindar dari
obesitas.
6. Makan Saat Lapar
Banyak orang yang salah ketika makan, kebiasaan ini berhubungan
dengan waktu ketika makan hanya karena ingin.Anda makan hanya karena
ingin makan sementara tubuh mungkin tidak membutuhkan makanan.Atau
jika tubuh Anda sebenarnya belum membutuhkan makanan. Kemudian
kebiasaan ini akan mendorong Anda untuk mengkonsumsi makanan
pendamping atau camilan. Camilan banyak mengandung kalori yang bisa
meningkatkan berat badan dengan cepat.Karena itu biasakan hanya makan
ketika Anda lapar, termasuk untuk makan camilan.
7. Minum Cukup Air
Banyak orang yang memiliki kebiasaan buruk seperti tidak cukup
minum.Ada berbagai alasan yang berkembang seperti tidak nyaman,
menyebabkan flu atau rasa tawar yang kurang menarik.Untuk mengatasi hal
ini maka Anda bisa menggunakan botol dengan ukuran yang khusus,
misalnya botol air mineral dengan kapasitas 1 atau setengah liter. Minum
cukup air akan membantu mencegah obesitas dengan cara yang sangat
alami. Air akan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan menjaga
agar proses metabolisme berjalan dengan baik. Karena itulah air sangat
penting untuk menjaga tubuh dari obesitas.
8. Gunakan Minyak Zaitun atau Minyak Canola
Jika Anda tetap suka mengkonsumsi makanan yang digoreng, maka
Anda bisa mencoba beberapa cara. Salah satunya adalah mengganti minyak
zayur dengan minyak zaitun atau minyak canola.Kedua jenis minyak ini
memang lebih mahal namun juga lebih sehat.Minyak zaitun dan minyak
canola mengandung lemak tak jenuh yang lebih sehat.Minyak ini bisa
menurunkan kandungan kolesterol dalam tubuh. Selain itu juga tidak
mengandung lemak trans sehingga bisa membuat jantung Anda menjadi
sehat. Anda bisa menambahkan minyak zaitun untuk salad dan ini sangat
menyehatkan.
9. Penuhi Kebutuhan Sayuran dan Buah
Kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayuran memang sangat
menyehatkan.Sayuran dan buah-buahan banyak mengandung serat yang
bisa mendorong kesehatan organ pencernaan. Sayuran dan buah yang kaya
serat akan membantu gerakan usus dalam menyerap sari makanan dan
membantu proses BAB yang lebih lancar. Beberapa jenis sayuran dan buah
paling tidak bisa dikonsumsi setiap hari.Anda bisa membuat berbagai kreasi
seperti olahan salad, sayuran rebus, sayuran kukus, maupun masakan
tradisional seperti urap dan pecel.
10. Mengatur Porsi Makanan
Untuk mencegah obesitas maka Anda juga bisa mengatur porsi
makanan.Lebih baik jika Anda mengurangi porsi makan menjadi lebih
kecil. Jika Anda menggunakan cara ini maka juga bisa lebih sering makan.
Kebiasaan makan dalam porsi besar dan jarang justru meningkatkan resiko
obesitas. Makan dengan porsi lebih kecil akan meningkatkan penyerapan
nutrisi makan dan membuat organ pencernaan menjadi lebih sehat.
11.Timbang Berat Badan Anda
Menimbang berat badan secara teratur juga akan membantu menjaga
tubuh agar tidak terkena obesitas. Cara ini akan mendorong agar tubuh Anda
menjadi lebih sehat. Awalnya memang akan membuat Anda merasa malu,
tapi cara ini bisa mengetahui kondisi kesehatan dari berat badan.
Menimbang berat badan juga bisa membantu Anda untuk menentukan cara
diet yang lebih sehat.
12. Batasi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Berbagai jenis makanan cepat saji bisa menyebabkan kegemukan
atau obesitas. Hal ini disebabkan karena makanan cepat saji rata-rata
dimasak dengan cara digoreng. Selain itu makanan cepat saji mengandung
jumlah lemak dan garam yang lebih tinggi. Karena itulah makanan ini akan
meningkatkan berat badan dengan cepat. Kandungan kalori dan rendah
serat bisa menjadi bahaya dari makanan cepat saji.

F. Penanggulangan atau Cara Mengatasi Obesitas


Berikut beberapa cara penanggulangan obesitas(kegemukan) :
1. Hindari makanan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan
digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus,
jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang
dipanggang.
2. Mengunyah makanan dengan perlahan. Kunyahlah makanan secara
perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada
dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat
kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat
lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali
sebelum menelannya.
3. Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat,
kue-kue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan
lain-lain.
4. Konsumsi banyak sumber serat. Mengonsumsi banyak buah-buahan,
sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga
jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
5. Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi
minuman ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan.
Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British
Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi
minuman bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu
kesehatan. "Kami menemukan selalu ada minuman ringan di setiap
hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50
persen," kata Ludwig.
6. Kurangi menonton televisi. "Kegemukan pada anak-anak diakibatkan
oleh banyak faktor. Tidak ditekankan hanya pada satu faktor, yaitu
minuman ringan dan masalah gizi, melainkan juga kebiasaan seperti
menonton televisi," ungkap Ludwig. Membanjirnya acara di televisi,
termasuk film-film kartun dan telenovela, membuat anak-anak dan ibu
rumah tangga semakin lama duduk di depan televisi sambil ngemil.
Keadaan demikian mendorong tubuh kurang gerak dan mudah
menjadi gemuk.
I. Daftar Pustaka
1. Anwar, S. 2005. Obesitas dalam Masyarakat. Jakarta: Yudisthira.
2. Ibrahim, Anwar. 2008. Obesitas. Surabaya: Pariwara
3. Ginanjar, Genis. 2009. Obesitas pada Anak. Jakarta: Mizan
4. IDAI. 2014. Diagnosis, Tata Laksana dan Pencegahan Obesitas pada Anak
dan Remaja. Jakarta: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
5. Hasil Utama Laporan Riskesdas 2018.
6. Konsumsi P, Food F. Pola Konsumsi Fast Food , Aktivitas Fisik dan Faktor
Keturunan Terhadap Kejadian. 2017;2(3):262-269
7. Winaktu GJ. Kegemukan dan Obesitas pada Anak-anak Gracia JMT
Winaktu Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. 2014.
SOAL POST TEST MATERI OBESITAS
Nama Siswa :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat!
1. Pengertian Obesitas adalah......
a. Gizi Buruk
b. Kelebihan Berat Badan
c. Gizi Kurang
d. Makanan Tidak seimbang
2. Penyebab Obesitas adalah.......
a. Konsumsi Makanan yang berlebihan
b. Tidak mengkonsumsi alkohol
c. Sering Melakukan Olahraga
d. Sering Makan Buah dan Sayur
3. Tipe yang termasuk Obesitas adalah............
a. Tipe Besar
b. Tipe Pendek
c. Tipe Ginoid
d. Tipe Sentral
4. Cara Mencegah Obesitas adalah.............
a. Konsumsi Makanan Dengan Kalori Tinggi
b. Konsumsi Alkohol
c. Rajin Berolahraga
d. Merokok
5. Makanan Yang Menyebabkan Obesitas pada Anak, Kecuali..........
a. Permen
b. Ice Cream
c. Sayur dan Buah
d. Ayam Goreng
6. Kabiasaan Anak Yang Dapat Menyebabkan Obesitas..............
a. Sarapan
b.Olahraga
c. Rutin Mengkonsumsi Buah dan sayur
d. Gemar Mengkonsumsi Gorengan
SOAL PRE TEST MATERI OBESITAS
Nama Siswa :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat!
1. Pengertian Obesitas adalah......
a. Gizi Buruk
b. Kelebihan Berat Badan
c. Gizi Kurang
d. Makanan Tidak seimbang
2. Penyebab Obesitas adalah.......
a. Konsumsi Makanan yang berlebihan
b. Tidak mengkonsumsi alkohol
c. Sering Melakukan Olahraga
d. Sering Makan Buah dan Sayur
3. Tipe yang termasuk Obesitas adalah............
a. Tipe Besar
b. Tipe Pendek
c. Tipe Ginoid
d. Tipe Sentral
4. Cara Mencegah Obesitas adalah.............
a. Konsumsi Makanan Dengan Kalori Tinggi
b. Konsumsi Alkohol
c. Rajin Berolahraga
d. Merokok
5. Makanan Yang Menyebabkan Obesitas pada Anak, Kecuali..........
a. Permen
b. Ice Cream
c. Sayur dan Buah
d. Ayam Goreng
6. Kabiasaan Anak Yang Dapat Menyebabkan Obesitas..............
a. Sarapan
b.Olahraga
c. Rutin Mengkonsumsi Buah dan sayur
d. Gemar Mengkonsumsi Gorengan
Kriteria Hasil Evaluasi Post Test :
1. Pengetahuan Baik : bila anak-anak yang dites berhasil menjawab 3-6
pertanyaan dengan benar, dengan total soal
sebanyak 5 buah
2. Pengetahuan Buruk : bila anak-anak yang dites berhasil menjawab 1-2
pertanyaan dengan benar, dengan total soal
sebanyak 5 buah

Jawaban Soal Post Test :


1. B 4. C
2. A 5. C
3. C 6. D

Anda mungkin juga menyukai