Anda di halaman 1dari 115

Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.

Pd

BAB I
PENDAHULUAN

Zoologi berasal dari bahasa Yunani, Zoon berarti hewan dan


logos berarti ilmu. Zoologi merupakan bagian dari ilmu biologiyang
mempelajari tentang hewan. Biologi merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan alam (science). Maka dapat kita simpulkan zoologi
adalah suatu ilmu biologi yang menyangkut hewan dan aspek
yang berbeda dari kehidupan hewan. Suatu kebun binatang
adalah tempat koleksi hewan, tetapi suatu kunjungan ke kebun
binatang, meskipun sangat menyenangkan, tidak memberikan
gambaran yang jelas mengenai sangat banyaknya keberagaman
hewan yang ada sekarang. Lebih dari satu juta jenis hewan
diklasifikasikan dari jumlah ini 800.000 jenis di antaranya adalah
insekta. Masing-masing jenis melalui proses evolusi yang lama
dalam menyesuaikan diri pada suatu keadaan lingkungan
tertentu, dimana hewan-hewan tersebut dapat bertahan dengan
sebaik-baiknya. Disamping hewan yang hidup saat ini, pada
zaman purba hidup sejumlah besar hewan yang sekarang telah
punah.

A. Hubungan antara zoologi dengan ilmu-ilmu yang lain


Zoologi adalah salah satu ilmu biologi yang menyangkut
hewan dan aspek yang berbeda-beda dari kehidupan hewan,
sedangkan Botani adalah ilmu pengetahuan tentang tumbuhan.
Zoologi dan botani bersama-sama membentuk biologi (ilmu hayat).
Asas-asas penting dalam ilmu hayat adalah hewan dan tumbuhan
yang mempunyai siklus hidup, kedua-duanya makan dan
bergerak, tumbuh dan berkembang, serta berlipat ganda.
Perbedaan prinsip antara tumbuhan dan hewan adalah
sebagai berikut:
Tabel. 1 Perbedaan Prinsip Hewan dan Tumbuhan
Perbedaan Hewan Tumbuhan
Bentuk dan Bentuk tetap. Bentuk tubuh
Struktur Organ tubuh di berubah-ubah
dalam, terdiri dari (tidak tetap). Organ
sel-sel dengan tubuh di bentuk
membran halus, sebagai tambahan
dan jaringan yang eksternal. Sel-sel
digenangi dengan tersusun dalam
larutan yang dinding selulosa
mengandung NaCl. yang tebal dan
Biasanya tumbuh keras, NaCl
secara diferensial biasanya toksis
yaitu bagian pada tumbuhan
tubuhnya berubah- pada umumnya.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Perbedaan Hewan Tumbuhan


Ubah sesuai Pertumbuhan
dengan umur umumnya pada
ujung organ dan
berlangsung selama
hidup.
Metabolisme Makan zat organik Kebanyakan
majemuk yang tumbuahan
diperoleh dari menggunakan CO2
tumbuhan atau dari udara serta zat
hewan lain. Zat an organik dan air
organik itu dicerna dari tanah. Melalui
dan disusun fotosintesis (aksi
kembali secara cahaya matahari
kimia sesuai dari klorofil) CO2,
dengan kebutuhan H2O dan zat
tubuhnya. Perlu O2 anorganik itu
untuk respirasi. dibentuk menjadi
Hasil akhir berbagai zat
metabolisme organik. Dari
berupa CO2 , H2O, fotosintesis
dan (NH2)2CO atau terbentuk O2
urea. sebagai produk
tanaman.
Iritabilitas Kebanyakan hewan Tumbuhan tidak
mempunyai sistem mempunyai sistem
saraf dan dapat saraf sehingga
menanggapi tanggapannya
rangsangan dengan terhadap
cepat. rangsangan lebih
lambat.

Untuk dapat mempelajari zoologi secara mendalam, maka


perlu pertolongan ilmu-ilmu yang lain, misalnya: Kimia, Fisika,
Geografi, Geologi, Matematika dan lain-lain. Jadi kesimpulannya,
baik zoologi maupun botani tidak merupakan ilmu-ilmu yang
berdiri sendiri melainkan berhubungan dengan ilmu-ilmu yang
lain yang saling melengkapi.

B. Pembagian Zoologi
Keberadaan hewan di muka bumi ini sangat beragam.
Keberagaman inilah hendaknya dipelajari sebagai objek yang
diharapkan dapat diambil fungsi dan manfaatnya bagi
kelangsungan hidup manusia. Semua hewan yang berada dimuka
bumi ini berasal dari hewan-hewan pada zaman Archeozoikum
yang hidup di dalam air. Hal ini dapat dapat kita lihat dari fosil-
fosil yang dijumpai. Sebagian dari hewan tersebut dalam
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

perkembangannya pindah ke darat, tetapi sebagian tetap dalam


air, misalnya beberapa kelompok Coelenterata, sebaliknya semua
kelompok Echinodermata masih hidup di laut.

Jika kamu bandingkan habitat air dengan habitat darat,


maka habitat air lebih beragam, baik dari kadar oksigen
(salinitasnya (kadar garamnya). Kadar garam air laut antara 34-36
bagian perseribu atau 3,4-3,6%, tergantung letak dalam garis
lintang bumi.Variasi sinar dan suhu sangat besar tergantung
kedalaman air, sehingga kondisi habitat tidak seragam dalam air,
padahal 71% permukaan bumi berupa air (terutama laut). Dengan
perbedaab kedalaman maka terbentuklah habitat yang berbeda,
maka hewan yang berada dilungkungan itu berbeda-beda.

Pada saat ini para ahli zoologi telah berhasil


mendeskripsikan kurang lebih satu juta spesies hewan yang
terdapat dimuka bumi dan kurang lebih 5% mempunyai tulang
belakang yang disebut sebagai vertebrata. Sisa hewan yang ada
95% merupakan hewan yang tidak bertulang belakang
(invertebrata).

Para ilmuwan mengklasifikasikan hewan kepada dua


kelompok besar, yaitu hewan bertulang belakang dan hewan tanpa
tulang belakang.
 Hewan yang bertulang belakang disebut Vertebrata.
 Hewan tanpa tulang belakang disebut Invertebrata atau
Avertebrata.

Perbedaan yang jelas antara invertebrata (Achardata) dan


vertebrata (Chordata) adalah tiga pola dasar yaitu: notochord
(batang penyokong tubuh), neverchord (batang syaraf), gill slits
(celah insang) pada pharynx.
Hewan juga diklasifikasikan menurut makanan mereka yaitu:
 Hewan yang memakan daging dikenal sebagai hewan
karnivora. Contoh: anjing, kucing, harimau.
 Hewan yang memakan tumbuhan dikenal sebagai hewan
herbivora. Contoh: kambing, kuda.
 Hewan yang memakan daging dan tumbuhan dikenal
sebagai hewan omnivora.
 Hewan yang memakan serangga dikenal sebagai hewan
insektivora.

1. Invertebrata
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang
diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata
mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces,
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah


serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing.
Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota
kingdom Animalia.

Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok


yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi sekarang,
invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila
mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing
pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca,
echinodermata, dan arthropoda.

Ada 9 filum dalam klafisikasi Invertebrata yaitu:


1. Annelida
2. Arthropoda
3. Coelenterata
4. Echinodermata
5. Mollusca
6. Nemathelminthes
7. Platyhelminthes
8. Porifera
9. Protozoa

2. Vertebrata
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup
semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun
dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari
Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis
ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish),
amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-
jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.

Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari


pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya
terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi
menggunakan insang atau paru-paru.

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki


tulang belakang.Dalam sistem klasifikasi, vertebrata
merupakan subfilum dari filum Chordata.

Ciri khusus vertebrata adalah:


1) Tubuh terbungkus oleh lapisan epidermis dan dermis
dengan banyak kelenjar mucosa pada jenis yang hidup
dalam air. Kedua lapisan tersebut pada ikan tertutup oleh
sisik. Pada hewan yang hidup di darat kulit lebih luar
biasanya menanduk atau menjadi keras, pada reptilia
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

kadang-kadang terdapat sisik tebal, sedangkan pada burung


terdapat bulu dan pada mamalia terdapat rambut.
2) Endoskleton pada hewan tingkat rendah berupa tulang
rawan, sedang pada tingkat tingkat tinggi berupa tulang
keras. Skleton merupakan penyokong dan pelindung bagi
berbagai alat yang penting. Cranium melindungi otak dan
dengan beberapa kapsul yang mengandung alat indera.
Cranium vertebralis tersusun mulai dari dasar cranium
sampai ke ekor.
3) Pada skleton terdapat otot daging yang berfungsi untuk
bergerak atau berpindah tempat.
4) Tractus digestivus yang memanjang terdapat di sebelah
ventaral (rongga mulut) terdapat lidah dan gigi. Akhir dari
tractus digestivus adalah anus.
5) Sistem circulatoria (sistem peredaran darah) terdiri atas
pembuluh dengan jantung (Cor) sebagai sentaral.
6) Sistem respiratoria (sistem pernafasan) pada bentuk rendah
berupa beberapa insang sedangkan pada spesies yang hidup
di darat memiliki paru-paru (pulmo) sebagai perkembangan
dari saku-saku tractus digestivus.
7) Sistem excretoria terdiri atas sepasang ren (ginjal) dengan
saluran pembuangan yang bermuara di daerah dekat anus.
8) Sistem nervorum terdiri atas nerveorum centralis nervorum
periforium. Sistem nervorum centralis terdiri atas
encephalon (otak) dan mendula spinalis (sumsum tulang
belakang).
9) Terdapat sejumlah kelenjar endocrine yanng menghasilkan
hormon yang diangkut oleh darah yang berperan dalam
proses-proses dalam tubuh, pertumbuhan dan reproduksi.

Subfilum dari filum chordata adalah craniata (vertebrata)


yang meliputi:
a) Super kelas : Pisces
 Kelas : Aghnata (Cyclostomata)
Ex : Belut laut (lamprey), ikan hantu
(hagfish)
 Kelas : Placodermata
Ex : hewan yang memiliki sisik placoid
 Kelas : Chondrichthyes (Ikan yang bertulang
rawan)
Ex : Ikan hiu (shark), ikan pari (rays), ikan
lonceng (chimaera)
 Kelas : Osteichthyes (Ikan yang bertulang keras)
Ex : Ikan bertulang menulang (bony fish),
ikan paru (lung fish) dan sebagainya.
b) Superkelas : Tetrapoda
 Kelas : Amphibia
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

ex : Salamander, katak
 Kelas : Reptilia
ex : Bengkaruang, ular, kura-kura, buaya
 Kelas : Aves
ex : Burung
 Kelas : Mammalia
ex : Hewan menyusui (anjing, sapi,kambing, kelelawar,
ikan paus dan manusia).

Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri


sebagai berikut :
1) Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras
tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan
dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk
sumbu kerangka.
2) Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap
notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa
otak.
3) Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap
anus.
4) Memiliki celah faring.

Ciri tubuh
Ciri tubuh meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi
tubuh.

Ukuran dan bentuk tubuh


Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian
tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari
kepala hingga ekor.Rangkaian vertebra yang disebut tulang
punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan
notokord.Tulang punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh
serta melindungi tali saraf.
Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada
vertebrata adalah :
 Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan,
dan ekor pada sebagian vertebrata.
 Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis
dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau hormon.
 Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan.
 Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan
namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat
embrio.
 Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak.
 Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan
pankreas.
 Jantung beruang 2 hingga 4.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

 Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah


berhemoglobin.
 Rongga tubuh mengandung sistem viseral.
 Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat
sisa.
 Gonad sepasang pada betina dan jantan.

Habitat
Vertebrata hidup diberbagai habitat baik darat dan laut.

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan botani?
2. Apakah yang dimaksud dengan zoologi?
3. Apakah perbedaan prinsip hewan dan tumbuhan?
4. Jelaskan hubungan zoologi dengan ilmu-ilmu lain!
5. Jelaskan perbedaan hewan invertebrata dengan vertebrata!
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB II
Taksonomi dan Klasifikasi

A. Defenisi Taksonomi
Taksonomi adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi dari
makhuk hidup. Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu
taxis yang berarti susunan atau pengaturan, dan nomos yang
berarti hukum atau aturan. Jadi dapat disimpulkan taksonomi
adalah teori dan praktik klasifikasi makhluk hidup yang
meliputi pemberian tata nama, penyusunan secara sistematis
ke dalam suatu kelompok tertentu.
Taksonomi dikatakan sebagai kunci ilmu, karena untuk
mempelajari sesuatu harus kenal terlebih dahulu yang akan
kita pelajari. Taksonomi memberikan Pengetahuan tentang
pengenalan makhluk hidup. Sistematika adalah suatu kajian
tentang makhluk hidup, keanekaragaman dan hubungan
kekerabatan diantara makhluk hidup.

B. Defenisi Klasifikasi
Klasifikasi atau penggolongan adalah cara penggolongan
hewan atau tumbuhan berdasarkan persamaan yang nampak
dari luar yang bertujuan untuk memudahkan kita dalam
pengklasifikasian. Satuan terkecil dari pada makhluk hidup
yang dapat berdiri sendiri disebut individu. Bila dalam kondisi
alami individu itu dapat mengadakan perkawinan dan dari
perkawinan itu dapat diperoleh keturunan yang fertile (subur)
dan normal, maka individu yang semacam itu disebut spesies.
Spesies (jenis) dianggap sebagai unit terkecil klasifikasi,
artinya semua hewan yang berciri khas sama tergolong satu
jenis. Dua spesies atau lebih yang mempunyai kesamaan sifat-
sifat tertentu tergabung dalam suatu himpunan yang disebut
genus (bila jamak disebut genera). Genus dapat diartikan juga
jenis hewan yang dekat ciri-cirinya.Beberapa genus (marga)
yang mempunyai sifat sama tersebut bergabung membentuk
familia (suku). Selanjutnya familia bergabung membentuk ordo
(bangsa), ordo bergabung membentuk kelas, sedangkan kelas
bergabung membentuk filum (jamaknya: phyla/fila). Akhirnya
gabungan dari phyla akan membentuk kerajaan atau kingdom
secara keseluruhan. Perhatikan contoh-contoh di bawah ini:
Filum Chordata Chordata
Kelas Aves Aves
Bangsa (ordo) Passeriformes Anseriformes
Suku (familia) Fringillidae Anatidae
Marga (Genus) Melospezia Branta
Jenis (spesies) Melodia Canadensis
Nama Ilmiah Melospiza melodia Branta canadensis
Nama Lokal Burung gereja Angsa
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Nama marga selalu kata benda, dan diambil dari bahasa


Latin ayau Yunani. Petunjuk individu adalah kata sifat yang
deskriptif, walaupun dapat juga nama benda.

Klasifikasi bertujuan memudahkan mempelajari makhluk


hidup yang ada di alam. Ide klasifikasi adalah
menggelompokkan makhluk hidup ke dalam suatu kelompok
tertentu. Penggelompokkan berdasarkan persamaan dan
perbedaan. Klasifikasi dilakukan pada populasi dan bukan
individu. Penggelompokan dilakukan dari beberapa gabungan
menjadi beberapa kelompok kecil sehingga mudah mempelajari
tentang hewan vertebrata.

Makhluk hidup dibedakan menjadi makhluk tak hidup


berdasarkan sifat yang diamati. Sifat yang dapat diamati
adalah gerak aktif, metabolisme, reproduksi, peka terhadap
rangsangan, dapat tumbuh dan berkembang, serta
beradaptasi.

Sistem klasifikasi terdiri atas:


1. Sistem Dua Dunia
Menurut Whittaker (1969) dalam buku Heman
(2006:3), bahwa sistem dua dunia hanya menggolongkan
makhluk hidup menjadi dua yaitu dunia tumbuhan dan
dunia hewan. Penggolongan ini cocok untuk organisme
tingkat tinggi. Golongan makhluk hidup yang dapat
membentuk zat-zat organik dari zat an organik dimasukan
kedalam golongan tumbuhan. Makhluk dalam golongan ini
bersifat antotrofik, tidak bergerak aktif, sel tubuhnya
mempunyai dinding sel yang terbuat dari selulosa dan
mempunyai plastida.
Golongan hewan mempunyai energi dengan jalan
memakan bahan organik, umumnya bersifat heterotrof,
dapat bergerak secara aktif. Sel tubuh tidak mempunyai
dinding sel yang terbuat dari selullosa namun sel hewan
selalu diselaputi oleh membran sel.
Kelemahan sistem dua dunia ini adalah adanya
organisme yang tidak mirip keduanya sehingga tidak
dimasukkan kedalam dunia tumbuhan dan hewan,
misalnya Euglena (bakteri dan organisme).

2. Sistem Empat Dunia


Sistem empat kingdom dikemukakan oleh Weiz (1961)
yaitu:
a. Monera : Makhluk hidup prokariotik bersifat uniseluler.
Contoh. Bahteri dan alga biru (Cyanophyta)
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

b. Protista : Makhluk hidup eukariotik bersifat seluler.


Contoh. Euglena viridis
c. Metaphyta : Golongan tumbuhan bersifat multiseluler,
termasuk golongan plantae. Contoh. Jamur, eukaritotik
multi seluler.
d. Metazoa: bersifat multiseluler termasuk golongan
animalia meliputi kelompok hewan tingkat rendah dan
tinggi, seperti insekta, mamalia dsbnya.

Kelemahan sistem empat dunia adalah jamur pada


sistem ini dimasukkan kedalam kelompok Metaphyta atau
plantae padahal jamur tidak dapat berfotosintesis, maka
selanjutnya ada sistem lain yang berkembang.

3. Sistem Lima Dunia


Sistem lima dunia dikemukakan oleh Whitaker dan
Margulis 1974. Sistem lima dunia terdiri dari:
a. Monera
b. Protista
c. Fungi
d. Plantae
e. Animalia

C. Tata Nama (Binomial nomenclature)


Nomenclature berasal dari kata nomen yang berarti nama
dan clature yang berarti menyebut. Pemberian nama diberikan
untuk memberi nama individu atau specimen (contoh) atau
memberi nama takson.

Menurut hirarki, dunia hewan dapat dikelompokkan


kepada kelompok tinggi, tengah dan bawah. Kelompok secara
umum disebut takson. Contoh penamaan takson seperti Aves,
Amphibia, Mammalia, Reptilia dsbnya. Setiap kelompok disebut
kategori, setiap urutan sistematis disebut hirarki.

Pemberian nama bertujuan untuk memberikan nama


takson dan memberikan informasi bahwa takson tersebut
berjenjang memiliki sifat-sifat yang berbeda.
Contoh :
1. Regnum/Kingdom : Animalia
2. Phylum : Chordata
3. Classis : Mammalia
4. Ordo : Primates
5. Familia : Cercopichecidae
6. Genus : Macaca
7. Spesies : M. Fascacularis
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Macam-macam cara penulisan tata nama hewan:


1. Macam-macam nama
a. Nama daerah
Adalah nama diberikan hewan menurut bahasa daerah atau
tempat hidup dan ditemukan.
Contoh: babi hutan…-celeng (Jatim), -bagong (Sunda),
-Wani (Nias), dan condiak (Sumbar).

b. Nama deskriptif
Adalah nama hewan berdasarkan atas sebagian besar dari
ciri-ciri morfologi tubuhnya.
Contoh: Anjing (canis), putih (albus), mata (aculis), merah
(rubris), rambut (pilis), panjang (longis), ekor (caudal),
melengkung (curvata) maka nama hewan tersebut adalah
canis alba aculis rubris pilis longis caudal curvatayang
artinya anjing putih bermata merah berambut panjang dan
berekor melengkung.

c. Nama ganda (binomial)


Adalah penamaan berdasarkan dua suku kata, bi bearti
dua, nomen artinya nama. Contoh: Homo sapiens, Felistigris
dan Bos bulbalis.

d. Trinomen
Adalah penamaan suatu hewan dengan tiga kata. Kata
pertama merupakan takson tingkat genus, kata kedua
merupakan petunjuk spesies, dan kata ketiga subspesies.
Subspesies adalah suatu populasi alam secara geografis
terpisah dari spesies induknya dan tidak dapat
berhubungan satu sama lain. Contoh: Passer montanus
niloticus burung yang hidup di lembah sungai nil.

e. Nama Author (pencipta)


Adalah nama orang yang menciptakan nama suatu jenis
hewan, mendeskripsikannya dan mempubllikasikannya.
Contoh: Carollus linneus menemukan kucing dengan nama
Canis familiaris Linneus.

2. Tata cara penulisan nama


a. Nama familia
Nama yang berakhiran “idea”, contoh: Cavidae (marmud).
b. Nama subfamilia
Nama yang ditambahkan akhiran “inae” Contoh: Phytoninae
(ular piton).
c. Nama ordo
Nama tidak terikat dengan nama takson. Contoh: Ordo
Carnivora. Pengecualian untuk nama burung dan ikan
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

nama pokok genus akhiran” iformes”. Contoh:


Columbiformes(ordo burung merpati) dan Crypriniformes
(ordo ikan mas).
d. Nama classis
Nama classis tidak terikat pada aturan tertentu disesuaikan
dengan ciri-ciri umum yang dimiliki oleh anggota classis
tersebut. Contoh: Classis mammalia.
e. Nama subgenus
Nama subgenus pada hewan diletakkan diantara nama
genus dengan nama petunjuk spesies, nama spesifik.
Penulisan ditandai dengan huruf besar (kapital) dan
diantara kurung. Contoh: Rana (Hylarana) cancrivora (katak
sawah)
f. Nama subspesies
Nama terdiri atas tiga kata. Contoh: Gallus gallus blankiva
(ayam)
Cara penulisan nama dengan cetak miring, huruf depan
ditulis dengan huruf kapital.

Nama marga selalu dimulai dengan huruf kapital. Nama


marga harus nama benda dalam bahasa Latin atau Yunani,
ditulis secara normatif tunggal. Petunjuk spesies biasanya kata
sifat dan ditulis sesuai dengan nama genus dalam jumlah,
kasus, jenis kelamin. Petunjuk spesies mungkin juga nama
benda sebagai kata ganti kata benda atau generatif kata benda.

Bila penamaan spesies untuk menghormati seseorang


penemu, maka akhiran spesies itu---i bila seorang itu laki-laki,
dan ---ae bila seorang itu perempuan. Contoh: Penemu :
Brancroft maka Wutcheria bancrofti dan Plasmodium luphurae
sang penemu adalah nyonya Luphur.

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Bagaimanakah hewan itu diklasifikasi? Berikanlah
contohnya.
2. Apakah perbedaan taksonomi dan klasifikasi?
3. Bagaimana cara pemberian nama pada hewan?
4. Sebutkan filum-filum hewan beserta karakteristik yang
dimilikinya.
5. Tulislah beberapa contoh penulisan tata nama Binomial
nomenclatur
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB III
Phylogeni Hewan

A. Defenisi Phylogeni
Phylogeni adalah suatu kajian tentang asal usul suatu
hewan. Phylogeni hewan bertujuan untuk mempelajari
klasifikasi dan pemberi nama suatu hewan. Selain itu juga
bertujuan untuk mengetahui proses evolusi dari suatu hewan
ke hewan lainnya.

Menurut Colbert (1980) dalam Herman (2006: 13) bahwa


jalur evolusi asal usul vertebrata dari Arthropoda, karena
merupakan golongan yang paling maju. Evolusi yang
digambarkan sebagai pohon yang bercabang-cabang sebagai
jembatan antara dua ruas jalan. Penelitian yanng diadakan
lebih lanjut membuktikan adanya phylum tertinggi yaitu
Arthropoda tetapi tidak berarti bahwa vertebrata berasal dari
arthropoda.

B. Phylogeni Invertebrata
Coelenterata dipandang sebagai bentuk dasar dari
metazoa. Anggota coelenterata memiliki dua lapisan tubuh
yang masih sederhana yaitu lapisan eksoderm yang
menggambarkan kulit, dan lapisan endoderm yang
menggambarkan alat-alat dalam atau lapisan dalam teruma
lapisan yang melapisi alat pencernaan.

Ada suatu teori yang menyatakan coelenterata adalah


metazoa yang paling primitif pada tingkatan coelenterata.
Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa sejumlah bentuk
kemajuan tidak hanya dijumpai pada coelenterata, seperti
perkembangan mesodermnya. Sedangkan adanya anus dan
mulut dijumpai pula pada sekelompok Avertebrata yang lain.
Jadi sangat mungkin bahwa vertebrata memiliki wujud yang
lain lebih maju itu berasal dari kelompok lain bukan
Coelenterata.

C. Phylogeni Vertebrata
Menurut Farland, et. al. (1979) dan Colbert (1980),
bahwa pada Echinodermata terdapat adanya lempeng-lempeng
rangka dan sifat radial simetris yang jelas adanya bentuk yang
bervariasi, bukan merupakan petunjuk arah perkembangan
Echinodermata menuju Chordata. Chordata adalah suatu
bentuk yang aktif, suatu perenang yang berbentuk bilateral
dan menerima bukti yang ada, bahwa moyang itu hidup
melekat pada suatu substrat dan mendapatkan makanan
dengan menggerakkan lengan –lengan bersilia yang disebut
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

“lophophore”. Berdasarkan hal ini, maka teori-teori tentang


evolusi chordata dapat ditegakkan. Cara pengumpulan
makanan dilakukan oleh lephophore juga dijumpai pada
Branchiopoda maupun Bryozoa mempunyai hubungan
kekerabatan yang dekat dengan Echinodermata dan chordata.

Perkembangan yang terjadi pada Chordata adalah


perubahan dalam cara memperoleh makanan yaitu dari
penggunaan lopphopore menjadi insang, bahkan pada salah
satu Telobranchia telah mempunyai satu pasang celah insang
untuk membantu masuknya bahan makanan ke dalam
saluran makanan. Dengan perkembangan sistem insang
penyaring makanan, maka lopphopore ditinggalkan.

Perkembangan lebih lanjut dari alat insang penyaring


pada cabang yang lebih tinggi adalah Tunicata. Hampir semua
tubuh Tunicata merupakan penyaring makanan, tetapi hal ini
dianggap bentuk adaptasi baru yang seakan-akan merubah
secara radikal seluruh gambaran evolusi Chordata pada
tingkat yang lebih tinggi.

Jika kamu memperhatikan larva makhluk hidup yang


melekat maka larva tersebut harus menemukan tempat untuk
melekatkan diri guna menjalani hidup sebagai hewan dewasa.
Untuk larva Balanaglossus bersilia, tetapi kekuatan
bergeraknya terbatas. Larva Tunica yang berbentuk seperti
berudu mempunyai ekor yang berotot, chordadorsalis yang
kaku, batang syarah serta syaraf, alat indera yang semuanya
berkembang baik sehingga membantu pada saat berenang
menuju ketempat yang sesuai untuk melekatkan diri dan
menjalani kehidupan dewasa. Bila bentuk struktur larva yang
demikian berevolusi, maka kemungkinan terjadinya perubahan
radikal dan arah evolusi chordata menjadi lebih terbuka.

Asal usul Chordata secara teori lama adalah Metazoa


paling primitif pada tingkat Coelenterata. Sedangkan menurut
teori baru asal usul Chordata adalah Echinodermata. Hal ini
dapat ditunjukkan sebagai berikut:
1) Pada Amphioxus pembentukan mesoderm seperti pada
Echinodermata.
2) Adanya persamaan antara larva Hemichordata dengan larva
Echinodermata.
3) Adanya persamaan antara protein serum darah Chordata
dengan Echinodermata.
4) Adanya persamaan protein otot. Pada Echinodermata
terdiri dari kreatin dan argini. Pada Chordata, Tunica
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

mempunyai protein otot arginin, dan Hemichordata protein


ototnya adalah arginin dan kreatin.

Beberapa alasan yang memberatkan bahwa Chordata


berasal dari Echinodermata sebagai berikut:
1. Echinodermata bersifat simetris radikal, memiliki
lempeng-lempeng rangka tubuh.
2. Echinodermata adalah bergerak.
Namun keberatan bahwa Chordata berasal dari
Echinodermata dapat dihilangkan karena larva
Echinodermata adalah tidak dapat bergerak, misalnya
pada larva Crinoidea dan Crinoidea dapat dikatakan
dekat hubungan kekerabatannya dengan Pterobroncia
yaitu kelompok yang dipandang berkerabat dengan
nenek moyang vertebrata.

Evaluasi pemahaman materi


Soal:
1. Jelaskan defenisi phylogeni!
2. Apakah yang dimaksud dengan phylogeni hewan?
3. Deskripsikan tentang phylogeni invertebrata?
4. Deskripsikan tentang phylogeni vertebrata?
5. Buatlah resume 3 paragraf tentang phylogeni hewan!
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB IV
Phylum Chordata

A. Ciri-ciri Pokok
Hewan yang termasuk dalam phylum Chordata
mempunyai ciri-ciri pokok yang terdapat pada sebagian fase
kehidupannya atau pada seluruh kehidupannya. Semua
hewan yang memiliki penyokong tubuh dalam, mulai dari
tingkat sederhana berbentuk seperti cacing (Tunicata), ikan
Lancelet sampai mammalia.

Chordata tingkat rendah berukuran kecil, semuanya


hidup di laut. Sebagian besar Tunicata melekat di tempat
(sesil) di laut. Kebanyakan Chordata hidup bebas, dan tidak
ada yang secara tegas merupakan parasit.

Menurut Storer dan Usinger (1961) dan Storer, et, al


(1979) ada tiga ciri pokok yang terdapat pada phylum Chordata
yaitu:
1. Adanya chorda dorsalis (notochord)
Chordata dorsalis adalah struktur penguat yang
pertama dimiliki oleh tubuh hewan phylum ini. Pada
stadium embrio chordata dorsalis terbentuk di sebelah
dorsal coelom saluran pencernaan, berbentuk batang
langsing.
Pada hewan Tunica (Urochordata) bangunan ini
terdapat pada bagian ekor, sedangkan pada ikan lanset dan
anggota Chordata lebih tinggi bangunan ini memanjang
hampir sepanjang tubuhnya. Pada ikan lanset dan anggota
Cyclostomata bangunan ini tetap ada selama masa
hidupnya, sedangkan pada ikan sampai dengan mamalia
dikelilingi atau diganti oleh Columna vertebralis.

2. Adanya batang syaraf dorsal (nerve cord)


Pada stadium embrio tingkat awal terletak pada
permukaan dorsal. Pada larva anggota Tunica bagian
anterior batang ini membesar menjadi vesicula cerebralis.
Sedangkan pada anggota Vertebrata bagian ini mengalami
penebalan dan berdiferensiasi menjadi bangunan yang
disebut otak.
Pada anggota Tunica setelah larva mengalami
metamorfosis, maka batang syaraf ini mengalami
degenerasi menjadi ganglion-ganglion. Pada anggota
vertebrata yang lebih tinggi dari Tunica batang syaraf itu
kelak dikelilingi oleh arcus neuralis dan vertebrae,
sedangkan otak dibungkusi oleh cranium.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

3. Adanya celah insang (gill silt)


Celah insang mulai berkembang pada sisi pharynk
embrio. Masing-masing celah terbentuk dari kantong-
kantong endoderm di daerah pharynk yang kemudian
dindingnya pecah menjadi celah yang disebut celah insang.
Pada semua anggota chordata aquatik alat
pernafasannya berupa insang (ikan dan amphibi),
sedangkan pada amphibi yang larvanya mengalami
metamorfosis insang itu menghilang. Pada reptil, burunng
dan mammalia celah insang yang terdapat dalam stadium
embrio tidak berfungsi sebagai alat pernafasan.

B. Klasifikasi Chordata
Klasifikasi chordata mempunyai banyak variasi. Hal ini
disusun berdasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri
anggota phylum chordata. Storer dan Usinger (1961) membedakan
Chordata berdasarkan ada tidaknya cranium atau otak, menjadi
dua kelompok besar yaitu:
1. Acrania
Adalah kelompok Chordata yang tidak mempunyai cranium
atau otak. Anggota kelompok ini meliputi tiga, subphylum
Hemichordata terdiri atas class Enteropneusta dan
Pterobrancia, subphylum Tunica (Urochordata) terdiri atas
class Larvacea, Asideacea, dan Thaliacea dan subphylum
Chepalochordata hanya satu, yaitu class Leptocardii.

2. Craniata
Adalah kelompok Chordata yang mempunyai cranium, archus
viseral, vertebrae dan otak. Anggota kelompok ini meliputi dua,
yaitu subphylum Agnatha terdiri atas dua class yaitu
Ostracodermi dan Cyclostomata, dan subphylum Gnathosmata
meliputi dua superclass, yaitu superclass pisces yang terdiri
atas tiga kelas: 1)Placodemi, 2) Chondrichthyes,
3)Osteoichthyes dan Superclass Tetrapoda terdiri atas 1) class
amphibi, 2) class Reptilia, 3) class Aves dan 4) class Mammalia.

Beberapa ahli zoologi memasukan sub phylum Hemichordata,


Urochordata dan Cephalochordata menjadi satu kelompok yang
disebut (Acrania = A artinya tidak, Cranium artinya tulang
tengkorak), sedangkan sub phylum vertebrata masuk kedalam
Craniata (Otak yang telah dilindungi oleh Cranium).Menurut
Storer, et.al (1979) dalam herman (2006: 23) bahwa phylum
Chordata terbagi atas empat subphylum yaitu:
1. Sub phylum Hemichordata
Adalah hewan setengah Chordata yang sering disebut
Adelochordata (chordata yang tidak tampak). Keberadaan
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Hemichordata tidak pasti. Hewan ini berbentuk seperti


cacing, yang merupakan hewan-hewan kecil yang berbadan
lunak. Hewan ini terdiri atas 3 bagian tipikal badan yaitu:
probosis, leher (kolar) dan badan. Notochord beronngga,
pendek merupakan proyeksi (lanjutan) anterior dari saluran
pencernaan dan masuk kedalam probosis. Celah-celah
ingsang lateral banyak. Sistem syaraf bersatu menjadi pokok
saraf dorsal dan pokok saraf ventral dengan jaringan sinus-
sinus. Jantung terletak disebelah dorsal bagian anterior.
Kelamin terpisah, fertilisasi eksternal. Perkembangan
beberapa anggota melalui stadium larva tornaria yang
serupa dengan larva echinodermata.

2. Subphylum Urochordata (Tunica)


Berasal bahasa latin terdiri dari dua suku kata yaitu Uro
artinya ekor, Chorda artinya batang; tunica artinya mantel.
Terdapat di laut dari daerah tropis sampai kutub pada
pantai sampai kedalaman 4803 m. Beberapa hidup bebas.
Notochord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa
larva saja. Bentuk hewan bermacam-macam, ada yang kecil
dan ada yang besar. Beberapa hidup secara soliter dan
beberapa hidup secara koloni.Secara tipikal bertubuh
pendek. Hewan dewasa bertubuh tebal, dengan selubung
seperti kulit (tunik atau test). Beberapa jenis hidup mandiri
dan sebagian sebagai parasit. Larva berbentuk seperti
berudu (cebong) dengan notochorda dan chorda syaraf yang
tumbuh baik dalam ekornya. Tetapi kemudian ketika
bermetamorfosis menjadi hewan dewasa ekor itu lepas,
menjadi notochord dan chorda saraf itu hanya terdapat pada
larva. Terdiri dari tiga class yaitu:
a) Class Larvaceae
b) Class Asdiacea
c) Class Thalicea

3. Subphylum Chephalochordata (Leptocardii)


Terdiri atas dua suku kata yaitu chepal artinya kepala
dan chorda artinya batang. Bentuk seperti ikan dan meliputi
30 spesies dan diantara yang terkenal adalah Amphioxus
atau lancelet atau Branchiostomata lancealatum.
Hewan ini bertubuh kecil memanjang, pipih seperti
bentuk ikan, tetapi tidak ada sirip atau kepala yang jelas.
Notochord dan chorda saraf tumbuh baik dan terletak
membujur sepanjang tubuh dan tetap ada selama hidup.
Faring dengan banyak celah insang terdapat dalam ruang
atrial. Faring itu terbuka ventaral disebelah posterior dekat
tengah-tengah tubuh. Arah aliran darah ke depan (di sisi
ventral) dan ke belakang (di sisi dorsal), jadi persis seperti
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

pada vertebrata, tetapi disini tidak ada jantung. Kelamin


terpisah.
Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang
bersih didasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan
bagian anteriornya. Di dalam air biasanya berenang licah
sekali. Sebutan lancelet dikarenakan ujung akhir tubuh
runcing. Terbagi atas dua genus yaitu:
a) Genus Branchiostomata
b) Genus Asymmetron

4. Subphylum Vertebrata
Semua hewan yang termasuk vertebrata memiliki otak
relatif dilindungi oleh tulang cranium. Penyokong tubuh
yang merupakan sumbu utama yang tersusun atas ruas-
ruas tulang yang disebut columna vertebralis. Tubuh terbagi
atas kepala, leher, badan dan ekor. Hampir semua alat
mengalami kemajuan baik dalam stuktur maupun
fungsinya, kecuali bentuk dari notocord, nevercord dan
celah-celah insang. Bertubuh kecil sampai sangat besar.
Kepala jelas, berisi otak yang dibungkus oleh cranium
(tulang kepala). Notochorda sebagian atau seluruhnya
diganti dengan rantai kartilago atau tulang yang disebut
vertebrata.

Vertebrata meliputi semua hewan bertulang belakang


(vertebrae) terdiri atas dua superclass, yaitu:
a) Pisces
Terdiri atas Ostracodemi (Chephalaspida), Placodermi
(telah punah), Chondrichtyes dan Ostracodermi
b) Tetrapoda
Tetrapoda adalah hewan berkaki berpasangan, memiliki
paru-paru, kulit bertanduk, kerangka bertulang sejati.
Terdiri atas:
1) Kulit basah, lunak, tidak ada sisik eksternal.
Termasuk ke dalam Class amphibia,
2) Kulit kering, dengan sisik atau duri (skutum)
Contohnya: reptilia,
3) Kulit dengan bulu. Kaki depan sebagai sayap,
berdarah panas,Contoh: aves
4) Kulit dengan rambut, berdarah panas, menyusui
anaknya. Contoh: mammalia.

Vertebrata secara tipikal mempunyai 2 pasang


apendiks lokomotor yang berpasang-pasangan pada
suatu rancangan lima jari. Tengkorak tereduksi karena
fusi dan hilangnya elemen-elemen tipe ikan yang
majemuk. Mempunyai pendengaran yang merupakan
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

organ pendengaran dan sebagai organ keseimbangan.


Otak terbagimenjadi 5 bagian. Saraf cranial berjumlah 10
atau 12 pasang. Secara tipikal ada paru-paru. Jantung
berkamar 3 atau 4 buah (2 serambi = aurikel dan 1 balik
= ventrikel, atau 2 serambi dan 2 bilik. Pada hewan
dewasa, ginjal bertipe mesonefros dan kelamin terpisah.

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan phylum chordata?
2. Sebutkan 3 ciri pokok phylum chordata?
3. Jelaskan klasifikasi dari phylum chordata!
4. Jelaskan karakteristik dari phylum (filum) chordata!
5. Deskripsikan asal usul chordata!
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB V
Class Pisces

A. Ciri-ciri Umum
Ikan mempunyai ciri khas yaitu hidup di air tawar atau
air laut. Bentuk tubuh ikan seperti terpedo. Tubuh ikan
ditutupi oleh sisik. Adpula jenis ikan yang tidak bersisik. Sisik
di tutupi oleh lendir. Tubuh terbagi atas tiga bagian, yaitu
kepala, badan dan ekor (lihat gambar. 1).

Ikan itu vertebrata akuatis dan bernafas dengan insang


(beberapa jenis ikan bernafas melalui alat tambahan berupa
modifikasi gelembung renang/gelembung udara). Mempunyai
otak yang terbagi menjadi regio-regio. Otak itu di bungkus
dalam cranium (tulang kepala) yang berupa cartilago (tulang
rawan atau tulang menulang. Ada sepasang mata. Kecuali
ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang
(aghnata = ikan tak berahang). Telinga hanya terdiri dari
telinga dalam, berupa saluran-saluran semisirkular, sebagai
organ keseimbangan (equilibrium). Jantung berkembang baik.
Sirkulasi menyangkut aliran seluruh darah dari jantung
melalui insang lalu ke seluruh bagian tubuh lainnya. Tiap
ginjal adalah pronefros dan mesonefros.

Secara umum kelas ini terdiri dari :


 Hidup di dalam air
 Bernafas dengan insang
 Mempunyai anggota badan berupa sirip
 Kulit luar diliputi oleh lendir
 Berdarah dingin, temperatur badan tergantung temperatur
dari lingkungan
 Berkembang biak dengan telur

B. Morfologi Pisces

Gambar 1. Stuktur pisces


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Tubuh yang terdiri atas bagian kepala (caput) dan badan


(truncus) merupakan gabungan yang berbentuk silendris
dengan ekor (caudal) yang pipih. Pada bagian dorsal sebelah
pasterior dan ekor terdapat sirip. Sebelah ventral pada kepala
terdapat bentuk cangkir yang disebut buccal funnel, yang
bertepi dengan papil yang lunak dan di dalamnya terdapat gigi
dari zat tanduk yang meruncing berwarna kuning.

Pada bagian kepala (caput) terdapat organ-organ sebagai


berikut:
a) Mulut, berada pada bagian ujung
b) Cekung Hidung
Terdapat sepasang di bagian atas mulut. Di sini berakhir
fila olfactorius sebagai c]abang akhir dari nervus
olfactorius.
c) Mata (organon visus)
Sepasang mata besar terdapat sebelah lateral yang diliputi
lapisan kulit yang transparan.
d) Tutup Insang
Terdapat celah-celah insang yang bulat, terdapat pula
sepasang di kiri kanan kepala berbentuk setengah
lingkaran.
Bagian-bagiannya: operculare, sub operculum, inter
operculum, dan prae operculum.
Dibagian leher terdapat beberapa tulang bengkok dari
muka ke belakang yang disebut radii branchiostegi.

Pada bagian badan (truncus) terdapat organ-organ berikut


ini:
a) Sirip
Terdiri dari : sepasang sirip dada (pinna thoracicae),
sepasang sirip perut (pinna abdominalis), satu buah sirip
punggung (pinna dorsalis), satu buah sirip ekor (pinna
caudalis) dan satu buah sirip belakang (pinna analis).
Rumus sirip yaitu satu rumus menggambarkan bentuk dan
jumlah jari-jari sirip serta bentuk dari siripnya sendiri.
Jenis jari-jari sirip dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu:
 Jari-jari keras, tidak beruas-ruas, pejal (tidak
berlubang), keras dan tidak dapat dibengkokkan.
Biasanya jari-jari ke ras ini berupa duri atau patil
dan merupakan alat untuk mempertahankan diri
bagi ikan.
 Jari-jari lemah, biasanya bentuknya bening, seperti
tulang rawan, mudah dibengkokkan dan beruas-
ruas. Bentuknya berbeda-beda tergantung pada jenis
ikan, jari-jari lemah ini sebagian mengeras, salah
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

satu bergerigi, bercabang atau satu sama lain


berhimpitan.

Jenis-jenis sirip berdasarkan letaknya:


a) sirip punggung (pinna dorsalis)
b) sirip punggung pertama
c) sirip punggung kedua
d) sirip ekor (pinna caudalis)
e) sirip dubur (pinna analis)
f) sirip perut (pinna ventralis)
g) sirip dada (pinna pectoralis)

Gambar 2. Bentuk-bentuk utama sirip ekor (a) membulat,


(b) bersegi, (c) sedikit cekung atau berlekuk tunggal, (d) bulan sabit, (e)
bercagak, (f) meruncing, (g) lanset
(Sumber: Kotellat, et al., 1993)
b) Linea lateralis
Merupakan bagian memanjang disampinng badan, dari
kepala sampai ke pangkal ekor. Dalam linea lateralis
terdapat dua macam sel yaitu sel penyokong dan sel
sensoris (panca indera). Fungsi linea lateralis adalah
sebagai pusat panca indera ke VI untuk mengetahui
perubahan tekanan air sehubungan dengan aliran air.
c) Epidermis
Merupakan selaput tipis, jernih (transparan) licin karena
adanya lendir yang disebut mucus. Epidermis menutupi
sisik-sisik. Dibawah epidermis terdapat lapisan kulit yang
tebal disebut Corium yang mengandung sisik-sisik
(squama).
d) Anus dan Poros genetalis
Lubang dimuka sirip belakang (pinna analis). Sistematika
dalam anus terdapat : anus sebagai lubang kotoran, lubang
makanan (poros genetalis) disini bermuara saluran dari
gonade (alat kelamin), lubang air kencing (papila
urogenitalis).

Selanjutnya sepasang latero-median terdapat saluran


yang berisi indera peraba, dimana saluran ini memanjang
sampai ke ekor. Anus terbuka sebelah ventral pada dasar
batas ekor dan badan di dekatnya sebelah belakang terdapat
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

lubang papil urogenitalis. Seluruh tubuh hewan ini di bungkus


oleh epithel dengan grandulae mucosa dan sisik.

C. Anatomi Pisces

Gambar 3. Anatomi Pisces

Pada kepala ikan terdapat sepasang mata, mulut, gigi


(untuk memegang mangsa), sepasang lubang hidung dan
sepasang tutup insang. Anatomi pisces dilihat dengan
melakukan pembedahan sehingga semua organ di dalam
rongga badan dapat terlihat dengan jelas. Berikut ini secara
rinci dapat terlihat anatomi pisces:
a. Insang
Jika tutup insang (operculum) di ambil akan terllihat
beberapa pasang insang yang banyak mengandung pembuluh
darah. Insang berfungsi untuk bernafas. Ikan bernafas dengan
membuka mulut bersamaan dengan tutup insang merapat
sehingga air masuk ke rongga mulut, kemudian mulut ditutup
sehingga air keluar mendorong celah insang terbuka dan air
keluar. Waktu air keluar lewat celah insang inilah O2 diambil
untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan CO2 dikeluarkan ke
dalam air.
Insang terdiri dari lengkung insang (arcus branchialis)
dan pada lengkung insang terdapat insang. Insang terdiri dari
dua lembaran otot yang berbentuk sebagai sisir (hemi
branchia). Dalam hemi branchia terdapat cabang-cabang halus
dari arteria branchialis. Kedua hemi branchia itu pada
lengkung insang bersatu dan berbentuk holobranchia. Jadi
masing-masing dipisahkan oleh celah insang (spatium inter
branchialis).
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

b. Gelembung renang (Pneumatocyst)


Umumnya terdiri dari dua bagian besar (dimuka) dan kecil
(dibelakang). Bagian muka diliputi oleh selaput (kapsul) yang
kkuat. Gelembung renang berwarna keputih-putihan.

c. Otak
Otak (cerebrum) terdapat diruang tengkorak (cavum cranii).
Bagian otak terdiri atas otak besar (cerebrum) dan otak kecil
(cerebellum).

d. Skeleton
Notochord terdapat sebagai sumbu tubuh yang berupa
batang silendris dari bahan gelatin yang dibungkus oleh
jaringan ikat. Jika badan ikan dipotong tegak lurus melalui
tulang punggung tampak bahwa otot-ototnya merupakan
lingkaran yang konsentris. Otot terbagi atas dua bagian
dibatasi oleh septum horizontale menjadi: otot sebelah
punggung (musculi dorsalis) dan otot sebelah perut (musculi
ventralis).

e. Tulung punggung (columna vertebralis)


Tulang punggung tersusun atas banyak ruas. Tiap ruas
terbagi atas 2 daerah : daerah muka dan daerah belakang.

D. Fisiologi Pisces
Saluran pencernaan pisces berupa pembuluh panjang,
berkelok atau membentuk lipatan, diawali dengan mulut yanng
berakhir pada anus atau kloaka. Saluran pencernaan makan
terdiria atas : mulut, farink, esofagus, lambung dan usus. Pada
pisces gigi melekat pada permukaan tulang rawan seperti
Teleostei, gigi ini disebut akrodont. Bentuk perlekatan gigi lain
adalah pleurodont yaitu gigi melekat pada bagian tulang
rahang misalnya pada gigi amphibia, reptilia, gigi terbenam
dalam lekukan alveoli yang disebut tekodont.

Pisces adalah hewan aquatik yang bearti hidup di air.


Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya ikan memiliki
indera khusus sebagai organ sensoris yaitu gurat sisi (lateral
line system). Gurat sisi tampak sebagai garis membujur, mulai
dari kepala hingga ke pangkal ekor pada kedua sisi badan
ikan. Gurat sisi terdiri dari epidermis, pori-pori gurat sisi,
saluran berisi cairan, dan saraf gurat sisi. Karena ikan
hidupnya di dalam air maka rangsangan dari luar yang
diterima berasal dari air, misalnya berupa tekanan air.
Semakin jauh kedudukan ikan di dalam air maka semakin
besar pula tekanan airnya. Gurat sisilah yang berfungsi untuk
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

mengetahui perubahan tekanan air dan sebagai alat


keseimbangan.

Insang berbentuk lembaran tipis berwarna merah muda


dan selalu lembab. Bagian luar insang erat hubungannya
dengan air, sedangkan bagian dalam nerhubungan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdapat sepasang
filamen, dan tiap filamen mengandung lapisan tipis (lamela).
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernafasan tetapi
dapat pula sebagai alat eksresi garam-garam, penyaring
makanan, alat pertukaran ion-ion dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan mempunya labirin yang merupakan
perluasan ketas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan
sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin
berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada
kondisi yang kekurangan O2. Contohnya ikan gabus dan ikan
lele. Ikan selain dengan labirin menyimpan cadangan O2 tetapi
juga ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung. Ikan bertulang belakang mempunyai 4 pasang
insang yang terletak di kedua belah kepalanya. Sisir insang
berfungsi untuk mencegah objek besar yang memasuki insang
yang dapat merusak filamen insang. Filamen insang
dibekalkan banyak kapiler darah. Filamen insang memberikan
ruang permukaan yang besar untuk pertukaran gas.

Saluran pembuluh darah utama pada tubuh ikan adalah


arteri dan vena yang terdapat disepanjang tubuh ikan. Arteri
atau pembuluh nadi merupakan pembuluh yang berdinding
tebal dan kuat yang tidak memiliki klep-klep berfungsi
membawa darah meninggalkan jantung. Sedangkan vena atau
pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang berdinding
tipis yang mempunyai klep-klep pada jarak tertentu. Selain
pembuluh utama juga terdapat pembuluh-pembuluh cabang
atau pembuluh kapiler yang menuju otot, kulit, tulang
belakang, dan organ viceral. Sel darah putih pada ikan lebih
banyak dibandingkan sel darah merah pada manusia
137.000/mm3 – 798.000/mm3. Volume darah ikan 1 sampai 6
ml per 100 gram berat tubuh.

Berat jantung ikan rata-rata 0,086% rata-rata tubuh.


Jantung ikan terletak dibawah farink di dalam rongga
pericardium yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak
dibagian anterior (muka). Sirkulasi darah hanya melewati
sekali putaran melewati jantung. Jantung ikan terdiri dari 2
ruang yaitu atrium dan ventrikel.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Pada pisces dikenal 4 type sisik, yaitu:


o Cycloid : Squama type ini terbentuk dari corium/dermis.
Bentuknya cirkuler atau ovoid, secara mikroskopis
tampak adanya garis-garis radier, guanophore dan sel-sel
pigment.

o Ctenoid : Bagian tepi luarnya mempunyai satu baris atau


lebih rigi-rigi seperti duri-duri halus atau gigi-gigi sisir,
sedang beg tepi yang melekat mempunyai tonjolan-
tonjolan sehingga memperkuat perlekatannya. Baik
squama type cycloid maupun ctenoid mempunyai lapisan
luar yang mengandung unsur tulang yang disokong oleh
suatu lapisan jaringa pengikat fibrosa.

o Ganoid : Bagian terbesar dari squama type ini terdiri dari


lapisan-lapisa tulang, dan permukaan luarnya
diselubungi oleh gaonin, yaitu suatu material yang
mempunyai email yang dibentuk oleh corium.

o Placoid : Squama yang primitif,berasal dari dermis.


Squama ini mempunyai suatu memipih, tertanam
didalam kulit, dengan suatu spina yang meruncing atau
membulat yang menonjol terdiri dari dentin yang
keras.(dapat dilihat pada ikan hiu)
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

E. Klasifikasi Sub-kelas Pisces


Pengelompokan pisces menurut pendapat ahli sebagai
berikut:
1. Carrolus Linnaeus (1758)
Membagi empat kelompok yaitu : Pisces, Amphibia, Aves
dan Mammalia.
2. Jordan (1923)
Ikan dibedakan atas tiga golongan yaitu: Marsibranchii,
Elasmobranchii dan pisces.
3. Regen (1929)
Ikan dibedakan atas Marsipobranchii, Selachii dan pisces.
4. Berg (1940)
Ikan dibedakan atas enam golongan, yaitu: Petromyzon,
Myxini, Elasmobranchii, Holoephali, Dipnoi, dan Teleostei.
5. Romer (1959)
Ikan dibedakan atas tiga golongan, yaitu : Agnatha,
Chondrichthyes, Osteichthyes.
Klasifikasi ini yang banyak di anut oleh para taksonomian.

Menurut Radiopoetro (1994) kelas pisces terdiri dari


beberapa ordo yaitu:
1. Ordo Elasmobranchii (ikan bertulang rawan)
Contoh : ikan pari dan ikan cucut
Ciri-ciri :
- Rangka terdiri dari tulang rawan.
- Tidak mempunyai tutup insang, tetapi berupa
celah-celah insang sebanyak 5 buah.
- Tidak mempunyai sisik, tetapi kulitnya penuh
dengan duri-duri “lancip”.
- Sirip tebal tidak mudah dilipat
- Sirip ekor tidak simetris (asimetris)
- Tidak mempunyai gelembung hawa
- Telur menetas di dalam tubuh, sehingga seolah-olah
beranak “vivivar”.
- Biasanya hidup dilaut.

2. Ordo Ganoidei (bersisik mengkilat)


Contoh ikan steur
Ciri-cirinya :
- Ada yang tulang rawan (steur Rusia) dan ada yang
bertulang sejati (ikan buaya)
- Mulut berada dibawah kepala di tulang rawan dan
ekor asimetris.
- Mempunyai tutup insang dan gelembung udara
- Ekor ada yang simetris dan asimetris
- Hidup dilaut, tetapi untuk bertelur perlu berenang
menuju sungai dan bertelur jauh dari laut.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

3. Ordo Dipnoi (berparu-paru)


Contoh ikan paru-paru Australia, Afrika dan Amerika
Selatan.
Ciri-cirinya :
- Selain insang mempunyai paru-paru, yaitu
gelembung yang bergandengan dengan saluran usus
berfungsi sebagai paru-paru.
- Hidup disungai dan dirawa-rawa.
- Ekor simetris.
- Rangka sebagian besar terdiri dari tulang rawan

4. Ordo Teleostei (bertulang sejati)


Contoh : ikan mas, ikan nila, gurami, bandeng dan lain-
lain.
Ciri-cirinya:
- Rangka terdiri dari tulang sejati.
- Mulut terdapat dibagian muka kepala.
- Mempunyai tutup insang.
- Sirip tipis.
- Ekor simetris
- Badan bersisik.

Ikan bertulang sejati dibagi atas dua golongan yaitu:


a. Golongan 1
Misalnya: Ikan mas, ikan nila, ikan bandeng, salem, lele,
belut, dan lain-lain.
Ciri-cirinya:
- Mempunyai saluran hawa dan gelembung hawa.
- Sirip lemah
- Sirip perut dan anus terdapat dibelakang.
b. Golongan 2
Misalnya : Ikan mujair, tenggiri, labyrint (ikan sepat,
gurami dan gabus).
Ciri-cirinya :
- Mempunyai saluran hawa
- Sirip keras dan berduri
- Sirip perut dan anus terdapat dimuka.

Menurut Romer (1959) dalam Herman Munaf (2006) Ikan


dibedakan atas tiga golongan, yaitu : Agnatha, Chondrichthyes,
Osteichthyes. Klasifikasi ini yang banyak di anut oleh para
taksonomian.

Klas I Agnatha (Cyclostomata) / ikan bermulut bulat


Termasuk dalam kelas ini adalah Ostracoderma (Agnatha
purba) dan Cyclostomata. Contoh: Polistotrema stoutii dan
Petromyzon marinus.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Ciri-cirinya:
- Tubuh bulat panjang atau silendris dengan bagian ekor
pipih
- Ikan tidak berahang
- Mulut dibawah anterior
- Kulit lunak dan berlendir
- Tidak ada pasangan sirip
- Hanya beberapa jenis yang memiliki sirip ekor dan sirip
punggung.
- Lubang hidung tunggal di sebelah dorsal.
- Faring dengan 7 atau lebih celah insang dan terbuka
secara tidak langsung.
- Otak terdiri dari lima bagian : telensefalon, diensefalon,
mesensefalon, metensefalon, dan meilensefalon.

Klas II Chondrihthyes / ikan bertulang rawan


Termasuk dalam kelas ini adalah Ikan hiu (Squalus sp), Ikan
pari (Raja sp), Chimaera.
Ciri-cirinya:
- Ikan dengan mulut ventral, disokong oleh rahang.
- Skleton terdiri dari tulang rawan.
- Kulit tertutup dengan sisik-sisik plakoid.
- Terdapat dua pasang sirip dan sirip caudal berubah
menjadi klasper
- Ruang hidung berpasangan
- Faring dengan 5-7 celah insang.
- Otak terbagi menjadi 5 bagian, dengan 10 saraf cranial.
- Ginjal terdapat sistem porta
- Usus terdapat katup-katup spiral.
- Kelamin terpisah
- Fetilasi eksternal dan internal

Klas III.Osteichthyes / ikan bertulang keras


Termasuk di dalam kelas ini adalah:
- Neoceratodus sp (Australia),
- Teleostei,
- ikan kakap (Lates calcarifer),
- ikan mujair (Tilapia mossambica),
- ikan buntal (Tetrodon palembangemsis),
- belut (Monoptirus albuszuieuw),
- ikan mas (Cyprinus carpio),
- ikan lele (Clarias batrachus),
- ikan bandeng (Chanos-chanos fork),
- ikan teri (Stolyphorus commersoni lac).
- ikan gurami (Osphionemes goramy)
- ikan sepat (Trichogaster trichopterus)
- ikan gabus (Ophichepahlus stiatus)
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

- ikan tongkol (Eythynus alternatus cant)


- ikan tenggiri (Scomberomorus commersonii)
- ikan bawal (Pompus chinensis)

Ciri-cirinya:
- Kulitnya mengandung kelenjar mucosa, biasanya
dilindungi oleh sisik (ganoid, cycloid, ctenoid) beberapa
spesies tidak bersisik
- Siripnya disokong oleh jari duri tulang rawan dan tulang
keras, tidak berkaki.
- Mulut terletak diujung dan bergigi rahang tumbuh
dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung
kepala.
- Tidak berkelopak mata, bermata besar.
- Skeleton berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis
yang bertulang rawan
- Cor terdiri atas dua ruangan (atriculum dan ventriculum)
- Sel darah merah berbentuk oval dan berinti
- Pernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang
yang terletak di daerah archus branchius yang berada
dalam ruangan celah insang pada kedua tepi farink.
- Memiliki sepasang gonad, umunya ovivar, telur kecil
kira-kira berukuran 12 mm.

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Sebutkan ciri-ciri umum kelas pisces?
2. Jelaskan morfologi dari kelas pisces!
3. Jelaskan struktur dan fungsi kelas pisces!
4. Jelaskan anatomi dan Fisiologi kelas pisces !
5. Sebutkan klasifikasi kelas pisces?
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB VI
Subclass Cyclostomata

Gambar 4. Subclass Agnatha (Cyclostomata)

A. Morfologi Cyclostomata
Cyclostomata merupakan superclass dari Agnatha.
Cyclostomata terdiri dari dua suku kata yaitu Cyclus = bulat,
stoma = mulut. Ikan-ikan ini tidak berahang, mulut bulat di
sebelah anterior. Kulit lunak berlendir. Tidak ada pasangan sirip,
beberapa jenis mempunyai sirip ekor dan sirip punggung.Contoh:
belut laut). Lubang hidung tunggal disebelah dorsal. Faring
dengan 7 atau lebih celah insang dan terbuka secara tidak
langsung. Notochord persisten (tidak ada seumur hidup) dan
secara tidak sempurna dilengkapi dengan vertebrae kartilago.

Otak terdiri dari lima bagian yaitu: 1) diensefalon, 2)


telensefalon, 3) mesensefalon, 4) metensefalon, dan 5)
meilensefalon. Walaupun otak tersebut tidak jelas seperti pada
vertebrata tingkat tinggi. Terdapat 10 syaraf cranial. Ada yang
mempunyai pronefros (ikan hantu) atau mesonefros (belut laut).
Tidak ada sistem porta ginjal (angkutan atau aliran ginjal).
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Kelamin terpisah (hermafrodit). Hidup dari cairan tubuh atau


organ tubuh ikan lain dengan jalan mengisapnya dengan
mulutnya yang bulat itu. Sebelum mengisap cairan tubuh
korbannya, ikan ini membuat lubang pada tubuh korban dengan
memarut tubuh ikan korban dengan menggunakan mulutnya.
Cyclostomata hidup dalam air tawar atau air laut. Contoh: ikan
hantu (hagfish, Myxine,sp.).

Ciri-ciri khusus cyclostomata:


1. Tubuh bulat panjang (silendris), bagian ekor pipih. Pina
dorsalis disokong oleh tulang rawan yang berupa jari-jari. Kulit
lunak dan licin mengandung kelenjar mucosa yang bersel
tunggal, tidak bersisik, dan tidak memiliki sirip yang
berpasangan.
2. Mulut terletak ventro anterior dan merupakan mulut
penghisap; pada pinggiran mulut terdapat papil daging
(tentakel); pada sebelah median terdapat sebuah saku rongga
hidung.
3. Tulang tempurung kepala dan archus viceralis (tempat insang)
berupa tulang rawan; terdapat notochord yang dilengkapi oleh
archus neuralis yang tidak sempurna sebagai wakil vertebrae.
4. Cor terbagi atas dua ruangan auriculum dan venticulum;
terdapat banyak archus aorticus pada bagian insang; darah
mengandung leucocyt dan erythrocyt yang bulat bernucleus.
5. Pada daerah kanan kiri faring terdapat 6-14 pasang insang
yang berada dalam saku.
6. Memiliki dua ren yang mempunyai saluran urogenita papillis.
7. Otak telah berkembang baik dengan 8 atau 10 pasang syaraf
cranial; terdapat alat pendengar yang mempunyai setengah
saluran melingkar.
8. Suhu tubuh tergantung lingkungan.
9. Memiliki sebuah gonad yang besar tanpa saluran; pembuahan
terjadi di luar; telur akan menetas menjadi larva dahulu
(contoh: Petromyzon marinus), tetapi ada beberapa yang
langsung menjadi hewan (contoh: Polistoterma stouti).

B. Struktur dan Fungsi Cyclostomata


Tubuh yang terdiri dari bagian kepala dan badan merupakan
gabungan yang berbentuk silendis dengan ekor yang pipih. Pada
bagian dorsal sebelah pasterior dan ekor terdapat sirip. Sebelah
ventral pada kepala terdapat bentuk cangkir yang disebut buccal
funnel, yang bertepi dengan papil yang lunak di dalamnya terapat
gigi dari zat tanduk yang meruncing berwarna kuning. Sebuah
nostrum terdapat pada media dorsalis kepala. Di belakangnya
sebelah dalam terdapat selaput tebal membungkus organ non
pinealis. Sepasang mata besar terdapat sebelah lateral yang
diliputi lapisan kulit yang transparant. Dibelakangnya terdapat
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

celah-celah insang yang bulat. Selanjutnya sepasang latero median


terdapat saluran yang berisi indra peraba, dimana saluran ini
memanjang sampai ekor. Anus terbuka sebelah ventral pada dasar
batas ekor dan badan di dekatnya sebelah belakang terdapat
lubang papil urogenitalis. Seluruh tubuh hewan ini dibungkus
oleh epitel dengan grandula mucosa dan sisik.

Gambar 5. Petromyzon marinus

C. Anatomi dan Fisiologi Cyclostomata


Skeleton: Kerangka tubuh dimana notocord ada selama
hidup sebagai skeleton aksial, terbungkus oleh jaringan ikat keras.
Notochord terdapat sebagai sumbu tubuh, yang berupa batang
silendris dari bahan gelatin yang dibungkus oleh jaringan ikat.
Yang lainnya skeleton terbuat dari tulang rawan yaitu: (1) tulang
tempurung kepala yang meliputi tulang cranium dan capsula
sensoris, (2) tulang rawan lingualis yang kuat dan tulang cincin
rawan sekitar saluran buccalis, (3) sekelompok tulang rawan
archus viceralis yang menyokong bagian ingsang, (4) Bentuk
archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus
neuralis pada vertebrae.

Sistem musculus (otot). Badan dan ekor tersusun sebagian


besar atas bagian segmen daging otot pendek yang lapisan-
lapisanya terbentuk seperti ikan-ikan biasa. Otot daging radialis
terdapat pada saluran buccacalis dan pada lidah sebagai otot
daging retractor dan protractor. Tubuh berupa lingkaran-lingkaran
otot yang tersusun sebagai huruf W. Corong bukal digerakkan oleh
otot-otot radial.

Sistem digestoris (pencernaan). Terdiri atas mulut yang


terdapat di ventral di dalam saluran buccalis tertutup atau
terbuka oleh bentuk platuk yang bergerak yakni lidah. Pada
bagian akhir mulut terdapat gigi zat tanduk terdapat dalam
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

funnel. Sebagai lanjutan mulut adalah faring, kemudian saluran


oesophagus terletak disebelah dorsal. Sedangkan sebelah ventral
terdapat saluran respirasi. Saluran respirasi disokong oleh
lembaran-lembaran yang fleksibel dan disebut velum. Tidak
mempunyai lambung, sebagai lanjutan oesophagus adalah
intestinum yang lurus yang mempunyai klep sebelah anterior.
Pada intestinum terdapat lekukan spiral yang disebut
typhlosoleatau klep spiral, intestinum berakhir dengan anus.
Terdapat kelenjar hati tanpa saluran dan kadang-kadang terdapat
kelenjar pangkreas. Aliran sistem digestoria adalah mulai dari
mulut terus ke faring, esofagus dan ke usus (disini tidak terdapat
lambung). Usus itu mempunyai katub spiral (tiflosol) terus ke
anus.

System circulatoria (sirkulasi). Cor (jantung) yang


berbentuk piala terletak pada akhir pasterior saku branchialis di
dalam rongga atau saku pericardium yang berhubungan dengan
rongga coelom. Cor terdiri dari sebuah auriculum dan ventriculum
yang berdinding tebal. Darah dari cor dipompa ke muka melalui
aorta ventralis yang selanjutnya disalurkan melalui 8 pasang
saluran afferent branchialis ke dalam insang, kemudian akan
terkumpul kembali melalui efferent branchialiske dalam aorta
dorsalis yang terletak di atas insang, kemudian tersalur baik ke
anterior maupun posterior. Sistem vena mengembalikan darah
dari daerah kepala dan badan; termasuk juga systema hepatica,
tapi tidak adanya sistem vena porta renalis dan sistem saluran
lympe.

System respiratoria (respirasi). Di antara saluran respirasi


dan dinding tubuh terdapat 7 pasang insang dalam kantung-
kantung insang yang terletak sebelah menyebelah. Masing-masing
berisi lembaran-lembaran insang yang mengandung pembuluh-
pembuluh kapiler, dimana darah akan mendapat oksigen yanng
terdapat dalam gelembung-gelembung kecil udara yang ada dalam
air keluar masuk melalui lubang-lubang insang itu sendiri. Darah
mendapat udara dalam filamen-filamen insang. Berbeda dengan
ikan Chondricthyes dan Osteichtyes, karena Cyclostomata
menempelkan diri pada ikan lain yang besar dengan mulutnya
yaitu pada corong bukal, sehingga tidak mungkin air masuk dari
mulutnya. Tetapi pada larvanya air masuk melalui mulut dan
keluar melalui insang.

System excetoria (eksresi). Dua buah ginjal (mesonephros)


terletak disebelah dorsal dalam rongga tubuh; sebuah pembuluh
ureter memanjang dari masing-masing mesonephros sampai sinus
urogenitalis, yang selanjutnya akan dikosongkan isinya melalui
papilae urogenitalis.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Sytem nervorum (saraf). Otak bagian depan terdiri dari


sepasang lobus olfactorius kemudian dilanjutkan oleh
hemisphericus cerebralis, diencephalon dan infundibulum serta
struktur pineal. Otak bagian tengah mengandung lobus optikus.
Otak bagian belakang berupa cerebellum yang berupa tonjolan
kecil disebelah dorsal, dan disebelah ventral berupa mendula
oblongata yang bentuknya lebih besar. Antara lobus optikus dan
bagian atas mendula oblongata terdapat apertura yang
mengandung pleksus choroid yang berisi pembuluh-pembuluh
darah. Didalam otak terdapat ventriculus (rongga) seperti halnya
pada vertebrata lainnya. Di dalam otak akan keluar 10 pasang
syaraf cranialis. Nervechord terbentuk sebagai sabuk dan padanya
terdapat akar dorsal dan ventral sebagai syaraf spinalis. Kedua
akar ini tidak tergabung kemudian pada vertebrata lainnya. Sistem
darah simpatis belum berkembang secara baik.

Organon sensoris (sistem indera). Sebuah cavum (lubanng


hidung tunggal) terbuka menuju ke saccus olfactorious yang
mendapat persyarafan dari kedua lobus olfactorious pada otak.
Disebelah menyebelah terdapat sepasang mata dan sebuah
pinealis yang berlensa terang dan berpigmen retine yang terdapat
dibelakang lubang hidung. Masing-masing alat pendengar
memiliki saluran setengah lingkaran. Bintil-bintil perasa terdapat
di dalam faring dan linea lateralis terdapat pada sebelah
menyebelah tubuh mengandung indera peraba. Telinga dalam
sebagai organ keseimbangan. Dalam faring ada organ perasa. Dua
garis lateral tubuh juga sebagai organ perasa.

System reproductive (reproduksi). Pada larva terdapat


gonad hermafrodit, tetapi setelah dewasa, menjadi kelenjar
kelamin jantan atau betina. Ketika dewasa sebagai hewan diesius.
Pada hewan dewasa terdapat gonad yang memanjang yang terletak
di dalam rongga abdominalis. Tidak memiliki saluran genitalis,
sehingga sel telur atau sperma ditumpahkan melalui sepasang
porus genitalis ke dalam sinus urogenitalis kemudian keluar.
Jalurnya dimana telur dikeluarkan dari gonad langsung ke cavum
abdominallis, terus ke porus genital dan ke sinus urogenital lalu
keluar ke alam bebas. Fertilisasinya secara eksternal.

Kelenjar endokrin. Dibawah infundibulum terdapat badan


pituitari. Endostil pada larva dianggap sebagai pemula pada
kelenjar tiroid pada hewan dewasa.

D. Sistematika Cyclostomata
Kelas Agnatha terbagi atas dua sub kelas, yaitu sub kelas
Ostracoderma dan sub kelas Cyclostomata.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

1. Sub kelas Ostracoderma: memiliki tubuh kecil dan pipih;


kulit umumnya diliputi oleh sisik tulang dan sering
sebagai cangkok; tulang kepala bertulang keras atau
bertulang rawan; rongga hidung bermuara satu atau dua.
Sub kelas ini ttelah punah, hanya tinggal fosilnya.
2. Sub kelas Cyclostomata: memiliki tubuh silendris dan
panjang; kulit halus tanpa sisik mengandung banyak
kelenjar mucosa. Mulut merupakan alat penempel dengan
gigi zat tanduk.
 Ordo 1 : Petromyzontia, contoh: Petromyzon marinus
 Ordo 2 : Myxinoida, contoh: Polistotrema stouti

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Apakah karakteristik dari subclass cyclostomata?
2. Sebutkan morfologi dari subclass cyclostomata?
3. Jelaskan struktur dan fungsi dari subclass cyclostomata!
4. Jelaskan Anatomi dan fisiologi dari subclass cyclostomata
secara ringkas!
5. Sebutkan sistematika dari subclass cyclostomata!
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB VII
Subclass Chondrichthyes

Gambar 6. Ikan Hiu dan Ikan pari

A. Morfologi Chondrichthyes
Chondros = tulang rawan, ichthyes = ikan. Chondrichthyes
adalah ikan bertulang rawan. Yang merupakan vertebrata rendah
yang memiliki columna vertebralis sempurna yang terpisah satu
sama lain sehingga mudah membengkokan tubuhnya. Ikan-ikan
ini bermulut ventral, disokong oleh rahang. Skleton dari tulang
rawan.
Kulit tergar tertutup dengan sisik plakoid (modifikasi
mesoderm dan ektoderm)yang banyak memiliki kelenjar mucosa.
Pada kedua bagian median sisinya terdapat sirip yang disokong
oleh jari-jari pina pelvicus, membentuk beberapa bagaiannya
menjadi claspers pada hewan jantan. Ada dua pasang sirip dan
sirip kaudal kebanyakan heteroserkal (lobus dorsal lebih besar).
Ruang hidung berpasangan, faring dengan 5-7 celah insang,
kecuali pada chimaera faring tertutup oleh operkulum tunggal.
Sebagian notorchord diganti oleh vertebrata yang lengkap.
Cor terdiri atas satu ruang vebtriculum dan satu articulum
dengan sinus venosus, conus arteriousus, hanya berisi darah
vena, terdapat beberapa pasang archus aorticus, erythrocyt
berbentuk oval berinti. Suhu tergantung pada lingkungannya
(poikilothermis).
Otak terbagi atas lima bagian, dengan 10 syaraf cranial. Pada
ginjal terdapat sistem porta. Dalam usus terdapat katup-katup
spiral. Kelamin terpisah, fertilasasi eksternal atau internal. Ovipar
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

atau ovovivipar. Contoh: ikan hiu (Squalas sp), ikan pari (raja sp),
dan chimaera sp.

Perbandingan morfologi Chondriechthyes dengan


Clyclostomata sebagai berikut:
1. Adanya sisik yang menyelimuti tubuh.
2. Adanya sepasang pina vertebralis
3. Geraham yang dapat digerakkan bersendi pada tulang
cranium.
4. Giginya dilapisi email pada rahang.
5. Tiga bagian saluran setengah pada alat pendengaran.
6. Sepasang alat reproduksi pada salurannya.

B. Struktur dan Fungsi Chondrichthyes


Bentuk ikan ini bermacam-macam, ada yang berbentuk
torpedo, ada juga terbentuk pipih bulat dorso-ventralis. Torpedo
memiliki dua pina dorsalis, yang masing-masing sebelah
pasteriornya mempunyai duri. Pada ventral terdapat sepasang
pina pectoralis yang merupakan suatu tambahan yang berbentuk
silendris yang disebut claspers.

Claspers

Gambar 7. Ikan Pari (Raja sp)


(Sumber gambar: Koleksi pribadi: 2008)

Pina caudalis adalah heterocercal. Mulut melintang terletak


pada sebelah anterior ventaralis pada kepala. Disebelah
menyebelah mulut terdapat mata, sedangkan disebelah mata
terdapat nostril (lubang hidung). Antara mulut dan pina pectoralis
terdapat enam biuah celah insang, satu celah insang bagian muka
mengalami modifikasi baik letak dan fungsinya (disebut spiracle).
Antara sepasang pina pelvicus dan pina caudallis terdapat anus,
yang umumnya terdapat lubang umum yang dikenal sebagai
cloaca dan khususnya pada hewan jantan disebut claspers.
Seluruh permukaan tubuh dibungkus oleh kulit yang
bersisik placoid. Sisik placoid terdiri atas lempeng dasar, tangkai
sentral dan duri.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Lempeng dasar

Gambar 8. Sisik placoid Duri

C. Anatomi dan Fisiologi Chondrichthyes


Sistem skeleton. Otak dan organ sensori dibungkus dan
dilindungi oleh condrocranium. Dibawah skeleton viseral yang
terdiri dari rahang bawah dan lengkung-lengkung insang.

Sistem digestoris. Alat pencernaan terdiri atas cavum


oris, faring, oesophagus, ventriculum, intestinum, cloaca dan
anus. Didalam cavum oris terdapat gigi pada rahang dan
menghadap ke arah belakang guna menahan mangsa yang
akan ditelan, lidah (lingua) yang pipih pada dasar cavum oris.
Faring terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang.
Esofagus disebelah posterior faring terus bersatu dengan
bagian kardial lambung, terus ke bagian pilorik lambung lalu
berkelok kedepan membentuk huruf “U” dan pada bagian
pasterior terdapat otot daging. Terus ke duo denum lalu usus
berkatup spiral, akhirnya ke rektum dan cloaka. Cloaka
merupakan lubang keluar pada sistem pencernaan, sistem
eksresi dan sistem reproduksi. Ada hati dengan saluran
pankreas yang terbuka dalam duodenum. Ada kantung
empedu yang terletak di dalam hati.

Sistem sirkulasi. Jantung (cor) hanya memiliki satu


atrium dorsal yang menerima darah dari sinus venosus dan
satu ventrikel ventral yang memompa darah ke conus
arteriosus terus ke ventral aorta yang bercabang-cabang, 5
arteri brankial afferent, terus masuk kedalam insang
mengambil oksigen yang terdapat dalam gelembung udara
yang ada di dalam air. Kemudian melalui empat pasang
afferent branchialis darah masuk ke aorta dorsalis yang
menjulur memanjang sepanjang mid dorsalis dari rongga
coelom cabang-cabang arteri yang penting.

Sistem respirasi. Celah insang terakhir mengandung


semibranch (setengah insang) pada dinding anterior. Celah-
celah insang lainnya baik dinding anterior maupun pasterior
mempunyai setengah insang. Tiap sisi faring ada 9 buah
setengah lingkaran. Sisa insang lainnya disebut pseudobranch
pada setiap spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang celah
insang pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Air masuk melalui mulut, melewati faring lalu keluar melalui


celah-celah insang. Pada ikan hiu dengan membuka dan
menutup mulut ikan hiu menghalau air ke dalam mulut dan
menekan ke luar kekuatan (mulut menutup) melalui celah
insang dan spiracle. Insang tersusun atas filamen (lembaran-
lembaran) yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler.
Darah melalui ventral aorta melalui kapiler melepaskan CO2
dan mengikat O2 yang larut dalam air, seterusnya melanjutkan
ke dorsal aorta mengikuti peredaran darah.

Sistem eksresi. Dua buah ginjal (ren) berbentuk


silendris yang terletak dekat dengan coelum disebelah
menyebelah dorsal aorta. Urine dari ren akan ditampung
dalam pembuluh yang bersegmen yang selanjutnya
bersambung dengan pembuluh urine yang panjang terus
melalui sebuah papilae urogenitalis yang ada di cloaca.

Sistem syaraf. Otak dibagi menjadi 5 bagian dengan 10


pasang saraf cranial. Corda spinalis mengeluarkan saraf spinal
yang tersusun segmental. Ada sistem saraf otonom. Otok
belakang terdiri atas cerebellum yang merupakan bagian yang
terbesar terletak pada puncak dari medula oblingata.
Selanjutnya bersambung dengan medula spinalis. Nervi
cranialis seperti pada Vertebrata lainnya.

Sistem Indera. Indera terdiri atas: 1. Sepasang Sacci


olfactorius yang dapat menerima rangsangan bahan kimiawi
yang larut dalam air, yang terletak di mocong, 2. Sepasang
mata sebagai indera penglihat, 3. Indera pendengar berfungsi
sebagai alat pendengaran, 4. Linea lateralis berisi indera yang
peka terhadap tekanan gelombang air, secara embryologis alat
ini seperti alat pengatur keseimbangan tubuh pada vertebrata
umumnya terdapat sebagai saluran setengah lingkaran yang
bergabung dengan alat pendengar, 5. Indra pengecap yang
berupa papil terdapat pada lingua.

Sistem reproduksi. Ikan hiu jantan mempunyai alat


kopulasi yang disebut claspers. Yang betina mempunyai 2
ovarium di dekat ujung anterior cavum abdominal. Telur yang
masak melepaskan diri, menembus selaput ovarium, dan
masuk ke dalam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam
ostilum yang berbentuk corong, terus masuk oviduct. Ujung
pasterior oviduct masing-masing membesar menjadi uterus.
Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi ikan hiu
yang dapat berenang. Hiu jantan mempunyai dua testes.
Spermatozoa mencapai saluran wolff melalui vas defferens
yang banyak jumlahnya. Pada perkawinan sperma tertulang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

pada cloaca betina dengan bantuan claspers. Alat kelamin


betina terdiri atas sebuah ovarium yang mengantung sebelah
dorsal dengan satu membran. Dua buah oviduct akan
menjulur sepanjang tubuh, yang masing-masing pada anterior
mempunyai saluran besar dimana sel-sel telur masuk
kedalamnya.

Sistem sensori. Proporsi dan tidak adanya kelopak


mata, maka secara fundamental mata ikan hiu sama dengan
mata manusia. Lubang hidung hanya terbuka keluar, tidak
adanya hubungan dengan faring (disebut lekuk hidung). Lekuk
itu dilapisi dengan selaput olfaktori, dan dari selaput itu ada
serabut-serabut ke lobus alfaktori dari otak. Pada kedua sisi
tubuhnya terdapat ampul-ampul lorenzini membentuk organ
sensori pada kulit yang mungkin untuk mendeteksi vibrasi
dalam air.

Gambar 9. Morfologi dan anatomi Chondrichthyes


Keterangan:
A. Sirip belakang P. Gurat isi
B. Elemen basal sirip Q. Mandibula
C. Elemen basal dan R. Lubang pasterior dan
radial, lobus bawah anterior rongga hidung
dan atas sirip ekor S. Notochord
D. Sirip ekor T. Membran niktitans
E. Sentrum mata
F. Conus arterious U. Ovari
G. Cranium cartilago V. Oviduct
H. Cloaca W. Sirip dada
I. Sirip punggung X. Tulang rawan rahang
J. Jejari dermal sirip atas
K. Celah insang Y. Sirip radial
L. Hiomandibular Z. Lambung
M. Usus dengan lipatan SP. Spirakel
spiral SAS. Saluran air seni
N. Ginjal VF. Sirip panggul
O. Hati
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

D. Sistematika Chondrichthyes
Chondriechthyes terbagi atas dua sub ordo yaitu:
1. Sub ordo Selachii (bertubuh torpedo)
 Ordo 1: Heterodontida (ikan hiu berkepala bison)
 Ordo 2: Hexanchida (ikan hiu sapi)
 Ordo 3: Lamnida, contoh: Sphirma tudes (ikan hiu
berkepala palu)
 Ordo 4: Squalida; contoh: Squalas acanthias (ikan
hiu berkepala anjing), Pritus pectinatus (hiu
berkepala)
2. Sub ordo Hypotrematica
 Rajida (tubuh pipih dorso ventral), contoh:
Dasyatis sabina (ikan hiu pipih)
 Holocephali (tubuh dan kepala sama besarnya,
ekor kecil), contoh: Chimaera monstrosa.

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Jelaskan morfologi dari subclass Chondrichthyes!
2. Sebutkan struktur dan fungsi dari subclass Chondrichthyes!
3. Sebutkan nama dan contoh hewan dari subclass
Chondrichthyes!
4. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari subclass Chondrichthyes!
5. Sebutkan klasifikasi dari subclass Chondrichthyes?
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB VIII
Subclass Osteichthyes

Gambar 10. Subclass Osteichthyes

Merupakan ikan bertulang keras. Pisces adalah sebutan


umumnya sebagai super kelas. Ilmu yang mempelajari tentang
ikan disebut Ichthylogy yang berarti ilmu yang mempelajari
tentang ikan. Pada umumnya semua ikan-ikan termasuk ke dalam
sub class Osteichthyes. Tubuhnya beskeleton tulang keras,
terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk torpedo, berenang
dengan sirip, bernafas dengan insang. Bermacam-macam spesies
hidup dalam air tawaratau bergaram (air laut).

A. StrukturOsteichthyes
1. Mulut berahang, terletak diujung yang gigi tumbuh dengan
baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala,
mempunyai dua Sacci olfactorious yang umumnya
berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar, tidak
berkelopak mata.
2. Kulit mengandung kelenjar mucosa, yang biasanya
diselimuti oleh sisik, ada beberapa spesies tidak bersisik,
bersirip pada media baik ventral maupun dorsal dan sebelah
menyebelah. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang
rawan atau tulang keras, tidak berkaki.
3. Skeleton sebagian sebagian sebagai bertulang menulang.
Kranium tulang rawan dilengkapi oleh tulang dermal untuk
membentuk tengkorak majemuk.
4. Sisik tipe ganoid, sikloid atau stenoid yang semuanya berasal
dari mesodermal atau tidak bersisik.
5. Cor terdiri atas dua ruangan (articulum dan ventriculum)
dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

darah vena, terdapat empat pasang aorticus, sel darah


merah berinti dan berbentuk oval.
6. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai
tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang
organon sensoris dan skeleton viceralis, yang merupakan
bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong tulang
insang untuk mekanisme. Tengkorak kepala melekat dekat
sekali dengan columna vertebralis oleh karena itu ikan tidak
bisa memutar kepalanya.
7. Gigi biasanya melekat pada tulang premaxillary dentary,
vomer dan tulang platina.

B. Morfologi Osteichthyes
Bentuk tubuh yang bermacam-macam, tetapi sebagian besar
subclass ini berbentuk gelendong pipih, ukuran tinggi tubuh lebih
besar dari pada lebarnya, maka penampang potongannya
berbentuk oval. Bentuk gelendong atau terpedo itu memudahkan
gerak di dalam air. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong
sampai akhir operculum (tutup insang).
Badan membentang dari akhir operculum sampai anus dan
sisanya adalah ekor. Mulut terdapat diujung muka moncong
mempunyai rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal moncong
terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung sebelah luar yang
sebelah dalamnya terdapat sacci olfactorious, mata terletak
sebelah lateral tanpa kelopak mata. Di sebelah belakang mata
terbentang operculum, di dalamnya terdapat sejumlah sisir
insang.
Anus dan apertura urogenitalis terdapat dimuka pina
analis. Para ichthyologist (ahli ikan) mengukur panjang ikan
dengan standard ukuran mulai dari moncong sampai dengan
tulang vertebrae terakhir. Hal ini untuk menghindarkan
penggunaan ekor masuk dalam ukuran.

Cephal Truncus Caudal

Pina dorsalis

Pina caudalis
Pina analis
Rimaoris Pina pelvicus

Gambar 11. Ikan bertulang keras


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Perhatikan pada gambar di atas. Pada punggung terdapat


pina dorsalis, pada akhir badan terdapat pina caudalis, dan
daerah ventral dibagian ekor terdapat analis. Semua sirip letaknya
letaknya disebelah median tubuh, sedangkan sebelah lateral
terdapat sepasang pina pelvicus atau pina abdominalis. Sirip
adalah suatu perluasan intugument (pembungkus tubuh) yang
tipis yang disokong oleh jari-jari atau duri yang mengandung
banyak zat kapur. Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan
kesetimbangan dalam air untuk berenang.
Type sirip ekor dibedakan menjadi:
(1) Type Protocercal: akhir columna vertebralis sampai ujung
ekor dan ekor berujung tumpul.

(2) Type Diphicercal: akhir columna vertebralis sampai ujung


ekor dengan bentuk ujung runcing.

(3) Type Homocercal: columna vertebralis berakhir tidak


persis di ujung ekor, tapi agak membelok sedikit, tapi
ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.

(4) Type Heterocercal: columna vertebralis berakhir menjorok


ke salah satu ujung ekor yang membagi diri menjadi dua
tidak sama panjangnya.

C. Anatomi dan Fisiologi Osteichtyes


Sistem skeleton. Sisik dan sirip merupakan ekskeleton,
sedangkan endoskeleton terdiri dari tulang tempurunng kepala,
columna vertebralis, girgle pectoris, tulang-tulang kecil tambahan
yang menyokong sirip. Tengkorak terdiri dari tulang kepala yang
mengandung otak, pasangan-pasangan organ olfaktori, organ
optik dan organ auditori. Tengkorakjuga mengandung skeleton
viseral yang terdiri dari tulang-tulang rahang dan tulang-tulang
penyokong lidah dan insang. Tegkorak itu sangat dekat dengan
columna vertebralis sehingga kepala ikan tidak dapat diputar ke
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

kanan dan ke kiri. Gigi melekat pada tulang premaksin, vomer,


dan palatin (langit-langit). Pada embryo ikan muda, cranium
masih berupa tulang rawan. Skeleton terdiri dari 7 pasang lekung
tulang. Rahang bawah (cartilago meckel) terdiri dari 3 tulang.
Rahang atas terdiri atas 2 buah tulang selaput premaksila dan
maksila. Lidah disokong oleh tulang lidah (hioid). Insang ada 4
buah pada tiap sisi. Columna vertebralis terdiri dari tulang-tulang
vertebrata yang terpisah. Vertebra berakhir melanjut sebagai
tulang hipural yang menyokong ekor.

Sistem otot. Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari


miomer-miomer (otot-otot bersegmen) yang berselang seling tempat
dengan vertebrata ketika mengadakan gerakan berenang dan
berbalik arah. Miomer-miomer itu secara kasar berbentuk seperti
huruf W dan dirakit menjadi 4 sabuk miomer, yang disepanjang
punggung merupakan rakitan yang terberat.

Sistem Pencernaan. Pada rahan banyak terdapat gigi untuk


mengunyah. Rahang bergigi kerucut (conus) untuk mengunyah
makanan. Ada banyak kelenjar lendir tetapi tidak ada kelenjar
ludah. Ada lidah kecil pada dasar ruang mulut yang membantu
pernafasan. Faring dengan insang pada kedua sisinya. Dari faring
terus ke esofagus dan terus kelambung. Lambung dipisahkan dari
usus oleh sebuah katup. Ada 3 sekum pilori (untuk absorbsi) yang
melekat pada usus. Hati berukuran besar terletak di dalam ruang
tubuh bagian anterior. Ada kantung empedu dengan sebuah
saluran empedu yang menuju ke usus. Pankreas tidak jelas
adanya.

Sistem sirkulasi. Cor (jantung) terletak dibawah faring,


dalam rongga pericardium dari rongga colom sebelah anterior,
terdiri atas dua bagian yaitu ventriculum, articulum. Darah
kembali ke jantung melalui vena terus berkumpul pada sinus
venosus, kembali masuk ke auriculum. Darah aorticulum melalui
ventriculum yang berndinding tebal di pompa menuju insang
melalui conus arteriosus, aorta ventralis, empat pasang arteri
afferent branchialis. Saluran terakhir akan menyalurkan darah
melalui kapiler dalam insang untuk mengambil oksigen. Kemudian
darah dikumpulkan melalui arteri afferent branchialis menuju
aorta dorsalis, kemudian beredar melalui cabang arteri seperti
chondrichthyes. Kembalinya darah melalui vena dan di antara vena
yang terpenting adalah sepasang vena cardinalis anterior dan
posterior, serta sebuah vena porta hepatica. Darah tampak pucat
dan butir-butir darah relatif lebih sedikit bila dibandingkan
dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung erythrosyt
yang bernucleus dan leucocyt. Limpa sebagai bagian sistem
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

sirkulasi terdapat di dekat lambung dengan pembuluh-pempuluh


limpe.

Gambar 12. Sistem sirkulasi Osteichthyes

Sistem respirasi. Pernafasan dilakukan oleh insang yang


terdapat dalam 4 pasang kantong insang yang terletak sebelah
menyebelah faring dibawah operculum. Tiap belah insang terdiri
atas lembaran ganda filament. Tiap filamen tersusun atas banyak
plat transversal yang dibungkus oleh lapisan epitelium yang
banyak mengandung pembuluh darah kapiler yang berada di
antara afferent branchialis dan efferen branchialis (lengkung
insang) dan pada pembatasannya terdapat sisir duri yang
berfungsi menahan makanan dan benda-benda keras lain yang
melewati celah insang pada saat pernafasan berlangsung.Di waktu
bernafas operculum tertutup, sedangkan lengkung-lengkung
insang membengkak ke lateral. Sementara itu air masuk melalui
mulut, katup oral tertutup, lengkung insang mengkerut, operculum
terangkat, air mengalir keluar melalui filamen.
Darah dalam filamen melepaskan CO2 dan mengikat O2 dari
air. Ketika bernafas tidak ada air yang masuk kedalam perutnya,
tetapi pada saat makan ikan memasukan air bersamaan
makanannya. Gelembung udara (gelembung renang) dihubungkan
dengan faring oleh ductus pneumatikus. Gelembung itu berisi O2,
N2, dan CO2 yang berfungsi sebagai organ hidrostatik yaitu untuk
menyesuaikan berat tubuh ikan dengan kedalaman air. Dengan
sekresi atau absorbsi gas-gas tersebut melalui pembuluh-
pembuluh darah pada dinding gelumbung, ikan dengan mudah
naik dan turun ke dalam air. Gelembung udara membentuk juga
pernafasan dan juga pernafasan dan berguna sebagai organ
perasa, menjadi paru-paru pada ikan paru.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 13. Struktur insang

Sistem ekskresi. Ginjal 2 buah, berwarna hitam, terletak


diantara gelembung udara dan vertebra. Cairan kotoran yang
mengandung N diambil dari darah lalu dikeluarkan melalui 2
ureter masuk ke dalam kandung kemih yang mengeluarkan kemih
melalui sinus urogenital.

Sistem saraf. Otak terdiri atas lobus olfactoricus


hamisphericus. Lobus opticus dan cerebelum. Dari otak akan
keluar 10 pasang nervi cranalis sebagai saraf perifer.

Sistem indera. Dalam rongga olfactorius yang terletak di


sebelah dorsal moncong mengandung sel-sel indera yang peka
terhadap zat kimia yang larut dalam air. Indera perasa terdapat di
dalam dan di sekitar mulut. Mata hanya dapat melihat benda-
benda dekat dan berlaku sebagai alat pengenal terhadap benda
yang bergerak di atas air. Dalam telinga terdapat saluran setengah
lingkaran dapat sebuah otolith sebagai alat keseimbangan. Telinga
ikat osteichthyes tidak mempunyai selaput gendang dan tidak
mempunyai rongga telinga bagian tengah, sehingga getaran
suaranya menjalar melalui tubuh atau tulang kepala. Linea
lateralis berisi sel-sel indera yang peka terhadap getaran tekanan
air yang bergelombang atau terhadap benda-benda yang keras
yang memantul getaran.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Sistem Reproduksi. Pada ikan jantan terdapat 2 tetes yang


membesar di waktu musim perkawinan. Waktu kawin, sperma
(telur ikan jantan) keluar dari apertura urogenital melalui vas
deferens. Pada ikan betina telur keluar dari 2 ovarium melalui
oviduk. Fertilisasi internal dan vivivar. Pembuahan umumnya
terjadi di luar tubuh.

D. Sistematika Subclass Osteichthyes


Berdasarkan sistematik Blaeker yang berlaku untuk ikan-
ikan Indonesia dan sekitarnya.
Kelas Osteichthyes
I. Sub kelas : Dipnoi, contoh: Neoceratodus, sp
II. Sub kelas : Teleostei
 Ordo 1 Heterostomata
 Ordo 2 Apodea
 Ordo 3 Synbranchoidea, contoh: Monoptirus albus
zuieuw (belut).
 Ordo 4 Sclenriohtyes
 Ordo 5 Microcyprini
 Ordo 6 Synantognathi
 Ordo 7 Ostariophysi
 Sub ordo Cyprinoidea, contoh: Cyprinus
carpio (ikan mas), Punctius javanicus (ikan
tawes), Ostteochilus vettatus (nilem),
Carrassius auratus (ikan mas hias)

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Sebutkan karakteristik dari subclass osteichthyes?
2. Jelaskan secara ringkas struktur dari subclass osteichthyes!
3. Deskripsikan morfologi dari subclass osteichthyes!
4. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari subclass osteichthyes
secara garis besar!
5. Sebutkan sistematika dari subclass osteichthyes dan berikan
contohnya!
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB IX
Class Amphibia

A. Sejarah Asal Usul Amphibia


Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Ampbhi:
rangkap, bios: hidup. Istilah ini menyatakan bahwa sebagian besar
dari anggota Amphibia hidup sebagian besar dari anggota
amphibia hidup di darat dan perairan tawar. Pada struktur dan
fungsinya amphibia berada diantara pisces dan reptilia. Amphibia
merupakan kelompok pertama dari chordata yang hidup di
daratan.

Amphibia adalah hewan vertebrata yang secara tipikal hidup


baik dalam air tawar (tidak ada yang hidup di air laut) dan di
darat. Namun sebagian besar mengalami metamorfosis dari
berudu (akuatik dan bernafas dengan insang) ke dewasa
(amphibius dan bernafas dengan paru-paru). Namun ada beberapa
jenis amphibia tetap bernafas dengan insang selama hidupnya.
Jenis-jenis yang sekarang masih ada tidak mempunyai sisik luar,
kulitnya biasanya tipis dan basah.

Amphibia umumnya tidak meninggalkan fosil, baik


ukurannya kecil dan rangkanya halus, tulang-tulanng berserakan
dan pecah-pecah, sehingga terdapat kesenjangan besar dalam
catatan tentang evolusi amphibia. Amphibia merupakan kelas
yang paling primitif dari hewan vertebrata darat.

Untuk mengetahui masa peralihan pisces ke amphibia


diperlukan adanya ciri spesifik yang dapat dipergunakan untuk
membagi kelompok itu. Tungkai dengan type cheiropterygium
merupakan ciri kunci yang sangat tepat. Tungkai merupakan
sesuatu yang typical bagi empat kelas dari vertebrata yang disebut
tetrapoda. Suatu fosil cetakan kaki pertama-tama dittemukan
tahun 1833 pada lapisan zaman Trias Bawah. Temuan lain pada
zaman Devon berupa tengkorak Thinopus antiquus yang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

sekaligus sebagai bukti keberadaannya di bumi. Ciri-ciri tengkorak


tersebut menunjukkan adanya kemungkinan bahwa kelompok ini
merupakan penghubung antara pisces dan amphibia.

Studi perbandingan anatomi menyarankan bahwa nenek


moyang adalah ikan-ikan jaraan silur, tetapi amphibia sendiri
diperkirakan baru berada dibumi pada zaman Devon Tengah atau
Devon Atas, sekitar tiga ratus dua puluh juta tahun yang lalu.

Moyang amphibia adalah pisces tampaknya sudah ada


kesepakatan, tetapi seperti yang kita ketahui kelas pisces ada yang
hidup di air tawar dan ada yang di air asin. Sedangkan amphibia
maju tidak dapat hidup di air asin. Ditambah lagi sisa amphibi
pernah di dalam air laut. Tetapi kebanyakan penemuan fosil
amphibi di air tawar kebanyakan terdapat di endapan-endapan air
tawar. Sementara sisa fosil yang terdapat di air laut dianggap
terbawa ke air laut.

Mengingat kembali sub kelas pisces pada ordo Dipnoi yang


bernafas dengan paru-paru diduga sebagai nenek moyang
amphibi. Selain itu Dipnoi juga banyak memiliki kesamaan dengan
amphibi. Mula-mula dipercaya tungkai berevolusi dari sirip
biserial seperti halnya sirip ikan paru-paru Neoceratodus forsteri,
sehingga dianggap sebagai bukti bahwa hewan vertebrata darat
berasal dari Dipnoi. Tetapi kemudian ternyata bahwa tungkai
berevolusi dari sirip eurybasal dengan terlebih dahulu berkembang
menjadi sirip stenobasal.

Tungkai amphibi dengan mudah dianggap berasal dari sirip


Crossopterygii melalui proses rotasi ganda dari sirip dan
rekontrusi gelang (Gregoy dan Raven, 1941) Sekarang
Crossopterygii diterima sebagai moyang amphibi. Tetapi ada dua
kelompok di dalam subkelas Crossopterygii yaitu : Osteolepides
dan Coelacanth. Jadi kelompok yang dianggap sebagai nenek
moyang amphibi adalah kedua subkelas ini yang hidup di air
tawar, tetapi sejak zaman Trias berimigrasi ke laut yang kemudian
menghilang.

Lingkungan air dan lingkungan darat berbeda dalam banyak


aspek sehingga mengakibatkan perubahan dalam tubuh hewan
vertebrata pada waktu muncul di darat. Beberapa perubahan
terjadi secara langsung sebagai respon terhadap keadaan
lingkungan, sedangkan bagian yang lain terjadi secara tidak
langsung. Alat pernafasan insang berubah menjadi paru-paru. Hal
ini menyebabkan terjadinya perubahan pada sistem peredaran
darah dalam tubuh yang dilengkapi dengan peredaran darah ke
paru-paru. Jantung ikan memompa darah dari vena ke jantung
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

pada pisces, sedangkan jantung amphibi bertugas mengalirkan


dua macam darah yaitu darah vena dan darah arteri.

Stuktur jantung amphibi terdiri dari dua atrium dan satu


ventrikel. Perubahan cara respirasi bersamaan dengan peralihan
kehidupan darat, oleh karena itu insang menghilang, kecuali pada
larva. Menghilangnya insang mengakibatkan perubahan dalam
struktur rangka insang itu sendiri. Menurut Menzbir (1930),
rangka insang tidak ada gunanya lagi dan akhirnya menghilang,
sehingga tersedia ruangan untuk leher. Adanya leher
menyebabkan kepala dapat digerakkan. Gerakkan ini disebabkan
adanya persendian antara vertebrata pertama dengan tulang
occipital (pada ikan tidak ada persendian seperti ini.

Evolusi organ-organ tidak berjalan dengan cepat. Paru-paru


amphibi yang terutama sebagai alat hidrostatik ketinggalan
fungsinya sebagai alat penyerap oksigen, tetapi di atasi dengan
pernafasan kulit. Kulit dapat berfungsi sebagai alat pernafasan
apabila basah atau lembab. Oleh karena itu evolusi amphibi
dibarengi dengan hilangnya sisik secara berangsur-angsur serta
berkembangnya kelenjar lendir dalam kulit yang menyebabkan
kulit menjadi lembab. Fungsi lain dari kulit amphibi adalah
mengeluarkan lendir beracun yang berfungsi untuk melindungi
diri dan untuk pertukaran air. Hal yang terakhir ini disebabkan
karena amphibi tidak pernah minum air melalui mulutsehingga
persendian air dalam tubuhnya harus ditambah dengan menyelam
atau mandi embun.

Lingkungan darat juga menyebabkan perubahan dalam


pergerakan. Alat gerak yang berupa siri-sirip yang berpasangan
diganti dengan tungkai. Bentu dasar tungkai adalah pentadactyla.
Perubahan sirip menjadi tungkai ini melibatkan banyak tulang,
otot dan saraf. Sebagai contoh hilangnya penghubung antara
gelang bahu dengan tengkorak dan perlekatan antara gelang
panggul dengan tulang sakral.

Amphibi bergerak dengan melompat, dan merangkat


walaupun sebelumnya dengan cara berenang. Akibat perubahan
ini bentuk tubuh amphibi yang bermula panjang menjadi pendek,
ekor menghilang dan terjadi perbedaan ukuran antara tungkai
belakang dengan tungkai depan. Oleh karena itu tungkai tidak lagi
berubah menjadi sirip, maka gerakan berenang dilakukan seperti
ular.

Alat indera juga menunjukan modifikasi yang mencolok.


Lingkungan air memmbolehkan perambatan bunyi secara
langsung melalui tulang rawan atau tulang. Pada amphibi capsula
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

dalam telinga membentuk organ perambat bunyi yang homolog.


Kelopak mata dan kelenjar air mata berkembanng untuk
melindungi cornea dari debu, kekeringan dan kerusakan terhadap
keadaan didarat. Perubahan alat indera dibarengi dengan
modifikasi systerna nervosum.

B. Morfologi Sub-kelas Amphibia


Amphibi merupakan kelompok chordata yang pertama kali
keluar dari kehidupan di dalam air dan di darat.
Ciri-ciri khusus dari amphibia :
 Kulit selalu basah dan berkenjar (yang masih senang di air
atau dekat air), tidak bersisik luar.
 Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang,
berjari-jari 4-5 atau lebih, dan tidak bersirip.
 Terdapat dua buah lubang hidung (neres) yang menghungkan
dengan cavum oris. Padanya terdapat klep untuk menolak air
(waktu dalam air). Mata berkelopak yang dapat digerakkan,
lembar gendang telinga terletak di sebelah luar. Mulut bergigi
dan berlidah yang dapat dijulurkan ke muka.
 Skeleton sebagian besar berupa tulang keras, tempurung
kepalanya memiliki dua condyl, bila memiliki costae (tulang
rusuk) tidak menempel pada sternum (tulang dada).
 Cor terbagi atas tiga ruangan, yaitu dua ruang auricula dan
satu ruang venticulum, mempunyai satu atau tiga pasang
archus aorticus, erytrocit berbentuk oval dan bernukleus.
 Pernafasannya dengan insang, paru-paru, kulit atau garis
mulut.
 Suhu tubuh tergantung pada lingkungan.
 Fertilasi terjadi di luar atau di dalam tubuh.

Badan Katak terbagi atas tiga yaitu :


1. Kepala

Kepalanya berbentuk segitiga, dan moncong


yang tumpul, celah mulut lebar, rahang
atas bergigi atau tidak. Didalam mulut
terdapat lidah yang melekat pada dasar
mulut bagian anterior, ujungnya berbelah
atau tidak (utuh), runcing atau tumpul. Lubang hidung satu
pasang terletak dekat ujung moncong. Mata besar dan bulat,
menonjol arah dorso lateral dilengkapi dengan kelopak mata
atas yang tebal berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih
tipis. Bagian-bagian pada kepala katak sebagai berikut:
a) Ruang mulut yang lebar berakhir dibelakang menjadi
farink
Celah mulut disokong oleh 2 tulang yaitu rahng atas
(maxilla) dan rahang bawah (mandibula). Bagian-bagian
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

mulut terdiri atas: 1. Langit-langit, 2. Os Vomer dengan


gigi, 3. Nares posterlores atau choana, 4. Lidah, 5. Ostikum
Pharyngeum tubae Auditivae, 6. Macilla dengan gigi, 7.
Mandibula.

Gambar 14. Rongga Mulut Amphibia

b) Alat penglihatan bagian luar tampak biji mata yang


menonjol, kelopak mata atas tidak dapat digerakan,
kelopak mata bawah, selaput (membrana nictitans)
terdapat dibagian bawah mata, disebelah mata bawah
dapat menutup.
c) Selaput pendengar
d) Lubang hidung

2. Batang Badan
Pada batang badan dapat dibedakan atas bagian punggung
dan bagian perut. Bagian perut terdiri atas: dada dan perut.

3. Anggota Badan
Anggota badan terdiri atas :
- Pada anggota bagian muka terdapat: lengan atas
(branchium), lengan bawah (ante branchium), tangan
(manus) dengan 4 buah jari.
- Pada anggota bagian belakang terdapat: paha (fermur),
tungkai bawah (crus), dan kaki (pes) dengan 5 buah jari.
Di antara jari-jari terdapat selaput renang.

4. Kulit (cutis)
Kulit mempunyai warna bermacam-macam, lunak, licin
serta tidak mempunyai sisik. Kulit katak mudah dilepas dari
tubuhnya karrena dibawahnya ada ruang-ruang berisi cairan
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

limpa. Adanya rongga-rongga limpa ini menyebabkan kulit


selalu lembab. Kantong yang berisi cairan limpa disebut
Saccus lymphaticus.
Adapun bagian-bagian Saccus Lymphaticus adalah :
- Saccus submandibularis (di kepala bawah)
- Saccus pectoralis ( di dada)
- Saccus abdominalis (di perut)
- Saccus lateralis (di samping)
- Saccus femoralis (di paha)
- Saccus cruralis (di kaki belakang)
- Saccus branchialis ( di kaki muka)

Gambar 15. Saccus lymphaticus

Kulit juga membantu pernafasan. Pernafasan dengan


kulit berlanggsung baik pada waktu katak berda di darat
maupun di air. Pernafasan ini dapat terjadi karena kulit
sangat tipis dan banyak mengandung kapiler-kapiler darah.

C. Anatomi Fisiologi Sub-kelas Amphibia


Agar dapat melihat anatomi katak, maka yang harus kita
lakukan adalah memasukkan katak yang akan disectio ke
dalam botol preparat. Kemudian masukan kapas yang telah
dibubuhi klorofrom dan tutup rapat-rapat. Tunggu sampai
katak tersebut pingsan, barulah disectio.

Sistem Otot. Secara majemuk, sistem otot katak berada


dari susunan miotom primitif, terutama dalam apendiks. Otot-
otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki teratas
berotot besar. Kulit dibuka maka terlihatlah otot-ototnya.
Otot-otot Amphibi terdiri dari:
 Musculus deltoideus
 Musculus sternoradialis
 Musculus pectoralis
 Musculus obligus abdominis externus
 Musculus rectus abdominis
 Linea alba
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

 Inscriptiones tendineae

Gambar 16. Otot-otot amphibi

Penutup tubuh. Tubuh katak ditutupi oleh kulit yang lemas


(fleksibel) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap gangguan
yang bersifat fisis dan phatologis, selain itu juga sebagai alat
untuk menghisap air karena katak tidak minum. Kulit terdudun
atas: epidermis, dermis yang terbagi atas jaringan lain. Pada
epidermis sebelah bawah merupakan lapisan sel germ yang selalu
menghasilkan lapisan jangat yang setiap waktu bisa terkelupas.
Tiap bulan selama musim hujan di bawah lapisan jangat dibentuk
bahan lapisan jangat baru, sehigga setiap waktu lapisan jangat
yang lama lepas sudah siap penggantinya. Biasanya kulit jangat
yanng lepas ditelan kembali.
Pada dermis terdapat jaringan ikat, di sebelah luar jaringan
tersebut terdapat jaringan seperti karet busa yang mengandung
banyak kelenjar dan pigmen. Bagian sebelah dalam dari dermis
terdapat jaringan-jaringan padat berupa jaringan ikat yang
berserat-serat. Selanjutnya di sebelah bawah jaringan dermis
terdapat syaraf yang berpembuluh darah yang mempunyai
peranan penting dalam proses pernafasan melalui kulit. Kulit
katak melekat di otot-otot pada tempat tertentu, bagian-bagian
yang lepas membentuk kantong-kantong yang berisi cairan
lympha. Kelenjar kulit menghasilkan sekresi yang berupa cairan
untuk membasahi kulit luar. Kelenjar kulit terbagi atas dua
macam:
1) Glandulae muccosa (kelenjar lendir) yang menghasilkan lendir
bening untuk memudahkan katak melepaskan diri bila di
tangkap.
2) Glandulae toxicon (kelenjar racun) yang menghasilkan zat
racun yang pada tingkat tertentu dapat secara efektif
mematikan hewan lain.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Sistem Skeleton. Rangka katak tersusun atas endoskeleton


yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka
adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital,
melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan berjalan.
Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak, kemudian
pada fase dewasa berubah menjadi keras. Tengkorak terdiri dari
cranium kecil, tulang muka lebar, pipih. Tulang orbital besar, dan
rahang sangat lebar. Columna vertebralis terdiri dari 10 elemen
yang pertama disebut tulang atlas, yang ke-9 tulang sakral, dan
ke-10 tulang urostril (yang sangat memanjang).
Semua vertebrae mempunyai prossesus transversal (tulang
rusuk) kecuali pada yang pertama, ke-9 dan ke-10. Ada sternum
(tulang dada) yang dihubungkan dengan sabuk pektoral (dada).
Yang terajhir terdiri dari claviaka, korakoid, scapula, dan
supraskapula (kartilago). Sabuk pelviks terdiri atas ilium, iskium
dan pubis. Skeleton kaki depan terdiri dari humerus, radio ulna,
karpal, metakarpal, falang. Skeleton kaki belakang terdiri dari
fermur, tibio fibula, tarsal dan falang. Tulang punggung yang
bersambung dengan kepala dan extrimitas berfungsi menyokong
tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna vertebralis
dan urostyl, yang silendris, masing-masing vertebrae merupakan
segmen pendek yang fleksibel.

Sistem Pencernaan. Alat pencernaan makanan diawali oleh


cavum oris dan diakhiri oleh anus. Mangsa yang berupa hewan
kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur.
Katak tidak banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris
makanan melalui faring, oesophagus yang menghasilkan seksresi
alkalin (basis) dan mendorong makanan masuk ke dalam
ventriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan. Bagian
muka ventriculus yang besar disebut cardiac, sedangkan bagian
pasterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding
otot ventriculus meremas makanan menjadi hancur dan dicampur
dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau fermen,
yang merupakan katalisator. Tiap enzim merubah sekelompok zat
makanan menjadi ikatan-ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang
dihasilkan oleh ventriculus dan intertinum terdiri atas: pepsin,
tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak, selain itu
ventriculus menghasilkan asam clorida untuk mengasamkan
makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan
dalam saluran disebut gerak peristalitis.
Alat pencernaan makanan pada amphibi terdiri atas:
 Cavum oris,
 Pharynk,
 Oesophagus,
 Ventriculus (perut besar), agak melebar dengan bagian-
bagian: Cardia, Phylorus.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

 Intestinum tenue (usus halus), terdiri atas: duodenum,


jejunum, dan ileum.
 Intestinum crassum (usus besar).
 Dapat dibedakan rectum yang besar menuju ke cloaca.
Colaca merupakan suatu ruang tempat bermuaranya 3
macam saluran yakni: saluran kelamin, saluran
makanan, dan saluran kencing.

Kelenjar-kelenjar pencernaan (Glandula digestoris)


 Hati (herpar), terdiri dari 2 bagian: bagian kanan (lobus
dextar) tunggal, bagian kiri (lobus sinester) terdiri dari 2
bagian.
 Kantong empedu (Vesica fellea), terletak diantara herpar,
berwarna hijau tua, mengeluarkan empedu yang penting
untuk pencernaan lemak.
 Pancreas: kelenjar ludah perut, warna kekuning-
kuningan terdapat menempel pada duo denum
mengelilingi ductus choledectus.
 Lien, bagian belakang dari duodenum, warna merah
coklat.

Gambar 17. Bagian-bagian dalam dari tubuh amphibia

Sistem sirkulasi. Jantung mempunyai 2 aurikel dan satu


ventrikel. Darah dari sinus venosus masuk kedalam aurikel
kanan. Darah meninggalkan ventrikel melalui truncus
arteriosus yang bercabang dua di sebelah anterior jantung, lalu
terbagi pada setiap sisi tubuh menjadi 3 pokok yaitu: arteri
korotis, arteri sistematik, dan arteri pulmo kutaneus. Darah
dari paru-paru kembali ke aurikel kiri melalui vena pulmonar.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Alat peredaran darah pada amphibi terdiri dari 2 serambi dan


1 bilik. Oleh karena 1 bilik maka darah bersih dan darah kotor
masih tercampur.

Sistem respirasi. Respirasi adalah proses penyediaan


oksigen bagi tubuh dan pengambilan kembali carbon dioksida
akibat metabolisme. Sistem ini terdiri atas paru-paru (pulmo)
dan cutan (kulit), serta lapisan rongga kulit. Alat-alat itu
mempunyai permukaan yang basah (lapisan ephitelium yang
banyak mengandung pembuluh darah. Oksigen berasal dari
udara larut dalam cairan permukaan respirasi/alat dengan
jalan difussi masuk ke pembuluh darah. Hemoglobin
memegang peranan dalam oksidasi yang selanjutnya akan
dibawa ke jaringan-jaringan tubuh yang memerlukan.
Sebagian besar CO2 diangkat oleh plasma darah dari jaringan
ke alat respirasi.

Sistem eksresi.Sistem ekskresi sebagai pembuangan zat-


zat yang tidak berguna dilakukan oleh kulit, paru-paru dan
beberapa zat yang tidak berguna itu dilepaskan oleh hati
berupa empedu dan yang terpenting dilakukan oleh ren. Ren
yang berbentuk bulat panjang, berwarna coklat terpisah
(retroperitonial) dari coelom dibawah vertebrae. En merupakan
alat filter selektif untuk membuang sisa-sisa organis dan
garam-garam mineral dari pembuluh darah. Proses filtrasi
terjadi pada capsula renalis.

Sistem syaraf. Otak terbagi menjadi 5 bagian dan


serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 syaraf
cranial. Tiga syaraf pertama membentuk pleksus iskiadikus.
Sesuai dengan adaanya pelebaran-pelebaran corda syaraf
maka disini terdapat syaraf brancial dan syaraf lumbar.

Sistem sensori. Mata dengan kelopak mata atas dan


bawah, dan ada lagi kelopak mata yang transparan. Bola mata
kurang lebih sferis(bulat). Permukaan luarnya tertutup dengan
konjutiva tipis transparan) (yang bergerak berbalik di bawah
kelopak mata). Dibawah konjutiva terdapat korne yang lebih
tebal tetapi juga transfaran. Kornea itu terus
berkesinambungan dengan sklera yaitu penutup luar bola
mata yang tidak tembuh cahaya. Di bawak sklera terdapat
koroid yang bagian depannya bersatu dengan laci berbentuk
kue donat, tetapi tidak berkontak dengan kornea yang disebut
dengan iris. Lubang dalam iris adalah pupil. Sebelah dalam
bola mata terdapat jaringan syaraf yang disebut retina, terus
selanjutnya optikus. Ruang di dalam lensa dan iris
mengandung humor aqueus (cairan seperti air). Ruang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

dibelakang lensa dan iris diisi dengan humor vitreus (cairan


seperti kaca). Mata digerakan oleh 6 buah otot yaitu: otot-otot
superior, inferior, rektus internal, rektus eksternal, oblikus
inferior dan oblikus superior. Telinga dan organ-organ
pendengar dan keseimbangan yang berupa 3 saluran
semisirkular, yaitu vertikal anterior, vertikal pasterior, dan
horizontal. Membran tifani (dalam telinga tengah, tapi tidak
ada telinga luar), membawa impuls-impuls melalui stapes ke
kloaka yaitu organ pendengaran. Telinga tengah berhubungan
dengan faring melalui tabung Eustachii.

Sistem reproduksi. Fertilisasi secara eksternal, tetapi


terjadi ketika katak jantan menjepit katak betina ketika
perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan segera sperma
disemprotkan). Katak betina mempunyai 2 ovarium, yang
terletak disebelah ventral mesonefros. Telur dewasa keluar lalu
masuk kedalam selom, lalu tertarik ke dalam oviduct, terus
cloaca. Disekitar sejumlah telur itu, terbentuk selubung
gelatinosa dan pembentukan selubung itu terjadi ketika telur
masih dalam oviduct. Katak jantan mempunyai 2 testes yang
berhubungan dengan ginjal melalui vasa eferensia.
Spermatozoa mencapai cloca melalui saluran wolff.
Perkembangan selanjutnya terjadi dalam air. Pembelahan total,
inekual (dari 8 buah sel, yang 4 buah di atas lebih kecil dari
kkuartet (4 buah sel) yang dibawah). Gastrulasi berakhir
terutama setelah terbentuknya 2 lapisan mesoderm. Dalam
perkembangan selanjutnya terbentuk stadium larva akuatis,
bernafas dengan insang yang disebut berudu, dan dengan
metamorfosis terjadi katak dewasa.

D. Sistematika Sub-kelas Amphibia


Klas Amphibia di bagi atas 3 sub klas yaitu:
1. Sub kelas Stegoephalia
Ciri khusus yang dimilikinya:
- Tulang cranium dan tulang pipi sempurna
- Mempunyai atap cranium yang terdiri atas beberapa
tulang.
- Pada spesies yang telah menjadi fosil terdapat lembaran
sisik ventral dan kadang-kadang ada juga yang terdapat
pada dorsal.
- Ordo yang masih ada: Ordo Gymnophiona atau Apoda
2. Sub kelas Caudata/Urodela/Salamender
Ciri khusus yang dimilikinya:
- Tubuh dapat dibedakan atas cepha, cervix, truncus dan
cauda.
- Extremitas Mempunyai bagian-bagian tulang yang sama.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

- Ordonya ada tiga yaitu: ordo Proteida, Ordo Mutabilia,


Ordo Meantis.

3. Sub kelas Salientia/Anura/Katak sebenarnya


Ciri-ciri khusus yang dimiliki:
- Chepal dan cervix menjadi satu.
- Sering tak berleher, tak berekor.
- Extrimitas belakang membesar dan extrimitas muka agak
kecil.
- Terbagi atas lima ordo:
1. Ordo Amphicoela (cekung pada kedua ujungnya)
2. Ordo Opisocoela (cembung sebelah anterior, cekung
sebelah pasterior)
3. Ordo Anomocoela (kedua ujung tidak teratur)
4. Ordo Procoela (cekung sebelah anterior, Bufo
cembung sebelah pasterior)
5. Ordo Diplocoela

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Sebutkan nama dan karakteristik ordo-ordo amphibi?
2. Deskripsikan skeleton pada katak!
3. Jelaskanlah sirkulasi pada pada subclass Amphibia!
4. Jelaskan bagaimana kemampuan katak beradaptasi!
5. Sebutkan sistematika dari subclass amphibia?
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB X
Class Reptilia

Gambar 18. Subclass Reptilia

A. Morfologi Class Reptilia


Reptilia berasal dari bahasa latin yaitu: reptum = melata
atau merayap, dan studi tentang reptilia disebut Herpetology.
Reptilia adalah hewan vertebrata dengan kulit kering tertutup
oleh sisik-sisik atau papan-papan epidermal. Termasuk dalam
class ini adalah kadal dan ular (ordo Squamata), kura-kura
dan penyu (ordo Chelonia), buaya dan aligator (ordo
Groccocilia), tuatara atau Spenodon punctatum (ordo
Rhychocephalia).

Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang


menyesuaikan diri di tempat yang kering di tanah.
Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace
untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada
tempat yang kasar.Anggota tubuh berjari lima, Reptilia
bernapas dengan paru-paru. Mmenggunakan energi
lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm.

Reptilia menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan


amphibia. Hal ini dibuktikan dengan (1) mempunyai penutup
tubuh yang kering dan berupa sisik yang merupakan
penyesuaian hidup menjauhi air, (2) ekstremitas cocok untuk
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

gerak cepat, (3) adanya arah pemisahan darah yang beroksigen


dan yang tidak beroksigen dalam jantung, (4) sempurnanya
proses penulangan, (5) telur sesuai sekali untuk pertumbuhan
di darah, mempunyai membran dan canngkok guna
melindungi embryo.

Bentuk luar tubuh rreptilia bermacam-macam. Ada yang


bulat pipih (penyu), bulat panjang (ular), berbentuk gelendong
berekor (buaya, kadal, dll). Umumnya tubuhnya dapat dibagi
atas chepal, cervix, truncus dan caudal. Hewan ini memiliki
extremita pendek berkuku panjang berkait. Mullut agak
panjang bertepi dengan gigi kecil, runcing yang terletak di
dalam lekuk. Dekat ujung moncong sebelah dorsal terdapat
nares externa (nostril).

Mata besar terletak sebelah lateral dengan palpebra


superior (kelopak mata sebelah atas), palpebra interior
(kelopak mata sebelah bawah) dan terdapat membran nicitana
yang transparan yang terletak dibawah kelopak mata. Di
belakang mata terdapat lekukan yang tertutup oleh kulit,
sebagai lubang telinga yang memiliki membran tympani. Anus
sebagai akhir cloaka merupakan celah transversal (melintang
yang terletak di belakang dasar dari extremitas posterior.
Hewan yang memiliki lubang cloaka transversal disebut
Plagiotremata.

Penutup tubuh reptilia bermacam-macam ada yang


berupa kulit sisik yang meliputi seluruh tubuh. Di antaranya
ada yang pada bagian dorsal mengalami cornificatio hingga
merupakan lapisan tebal. Ada juga terdapat penutup tubuh
yang berupa perisai atau carpace.

Reptilia memiliki dua pasang anggota gerak, yang masing-


masing memiliki 5 jari dengan kuku yang cocok untuk lari,
mencekram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air
kakinya mempunyai bentuk dayung, dan pada ular bahkan
tidak memilikinya.

B. Struktur dan Fungsi Reptilia


Tengkorak biasanya terletak sedikit tertekan lateral,
dengan sebuah kondil oksipital. Sabuk-sabuk badan (girdle)
tumbuh baik, kecuali pada ular tereduksi bahkan hilang sama
sekali. Vertebrae terbagi atas 5 bagian yaitu: servikal, dada
(toraks) lumbar, sakral, dan ekor (caudal). Jari-jari dengan
cakar.
Skeleton mengalami penulangan secara sempurna,
tempurung kepala mempunyai satu occipitale condyl. Jantung
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

tidak sempurna, terdiri atas 4 ruang, dua auricula dan satu


ventricula. Pernafasan dengan paru-paru, pada penyu bernafas
juga dengan cloaca. Suhu tubuh tergantung pada
lingkungannya. Otak dengan cerebellumyang lebih besar di
bandingkan dengan pisces dan amphibi.
Ukuran reptilia bervariasa, yang terbesar adalah ordo
Dinnosaurus yang sekarang telah punah, hanya tinggal
fosilnya. Contoh: Brontosourus ( 25 m). Reptilia yang hidup
sekarang bervariasi besarnya. Anaconda dari Amerika Latin
panjangnya 11 m, Varanus komodoensis dari Indonesia
panjangnya 3,5 m. Buaya pemakan manusia panjangnya 7 m.
Ular Leptotyphlops sp. Dari Siria hanya sebesar jarum songket
dari logam. Kadal Lepidoblepharis sp. dari Panama panjangnya
hanya 5 cm.

C. Anatomi dan Fisiologi Class Reptilia


Skeleton. Skeleton axialis terdiri atas tempurung kepala
vertebrae. Tempurung kepala ada yang memoncong panjang
merupakan tulang yang keras pada hewan yang dewasa.
Rahang bawah yang panjang bersendi pada tulang quadrat
yang telah bersatu dengan tulang cranium. Bagian ventral dari
cranium merupakan plat yang keras. Pada buaya di cervix
terdapat tulang rusuk pendek yang bebas (costae cervicalis),
sedangkan thorax dan sternum dihubungkan oleh costae
thoracalis dengan perluasan tulang-tulang rawan. Di antara
sternum dan os pubic terdapat costae abdominallis.

Sistem otot (musculus). Reptilia memiliki sistem otot


daging lebih kompleks bila dibandingkan dengan amphibia,
karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang
bersifat lebih berat dari pada di dalam air. Kecuali itu juga
untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat.

Sistem pencernaan. Mulut yang terbuka lebar


memilikidentes (gigi-gigi)yang berfungsi untuk keperluan
ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi
itu dapat dibedakan atas dua deretan. Deretan gigi yang
conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi
sebagai gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada
buaya bagian belakang terdapat suatu lipatan yang
transversal, yang apabila ditekan akan menutup sehingga
cavum oris terpisah dari faring. Oleh karena itu apabila hewan
ini membuka mulut di dalam air, paru-parunya tidak akan
dimasuki oleh air. Di belakang faring terdapat Osephagus yang
merupakan saluran silendris menuju ventriculus yang terdiri
dari bagian fundus yang agak bulat dan bagian kecil disebut
pyloris. Bagian ini bersambung dengan intestinum tenue(usus
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

halus) terus dilanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar)


yang disebut rectum. Di antara dua intestinum terdapat
caecum yang sangat pendek, akhir rektum bermuara pada
cloaka. Glandulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas
lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada caudal lobus
dexter hepatis hepatis terdapat vesica fellea, Grandulae
pencreatica terletak antara ventriculum dan bagian cranial
intestinum tenue. Cloaca merupakan muara umum untuk
tractus degestive, excretoria dan reproductive.

Sistem sirkulasi. Jantung terletak dibagian anterior


ventral dari rongga thorax. Terdiri atas sinus vinosus yang
kecil, dua buah auricula dan dua ventricula. Antara 2 ventrikel
terdapat septum yang umum tidak sempurna karena masih
ada foramen panizze. Pada Crocodilia pemisahan septum telah
sempurna. Skema peredaran darah:Darah dari vena masuk ke
dalam jantung melalui sinus venosus, auriculum dextra,
ventriculum dextra, arteri, pulmonalis dari paru-paru darah
kembali masuk aurticulum sinestra, dan terus ke ventriculum
sinestra. Dari sini akan melalui sepasang archus aorticus yang
selanjutnya ke arah dorsal mengelilingi osephagus, dari dasar
archus aorticum dexter muncul dua arteri carotis yang menuju
ke leher dan kepala, dan arteri subclavia menuju ke masing-
masing extremitas anterior. Darah vena dikumpulkan oleh : (1)
vena cava anterior yang menampung darah dari kepala dan
kedua extremitas anterior, (2) vena cava pasterior yang
menampung darah dari organ reproduksi dan ginjal, (3) vena
porta hepatica menampung darah dari dalam tractus
digestivayang memecah kapiler-kapiler di dalam hepar dan
dikumpulkan oleh vena hepatica yang pendek, (4) vena
epigastris pada masing-masing sisi dalam rongga abdominalis
menampung darah dari extremitas posterior, ekor, dan tubuh.
Dari kedua vena cava itu akan masuk ke sinus venosus.

Sistem respirasi. Udara masuk ke dalam nares externa


terus menembus plat keras menuju ke nares interna (di
belakang lubang) ini pada Reptilia yang hidup di air terdapat
vellum dan kemudian melalui glottis sebagai celah lingua
menuju larynk. Laring tersusun atas tulang rawan 3 buah dan
berisi beberapa pita suara. Selanjutnya berhubungan dengan
trachea menjadi 2 branchi, yang masing-masing menuju paru-
paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang lebih
kompleks yang mengandung capilair pulmonalis.

Sistem Indera. Enshephalon terdiri atas 2 lobus


olfactorious yang panjang berhubungan dengan
haemisphaerium cerebri yang terletak di muka.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Mesenchephalon yang tertutup oleh haemisphaerium cerebri


terbagi oleh sulcus medianus menjadi 2 corpora bigemina.
Cerebellum (Myencephalon) terbentuk kecil terletak di belakang
mesencephalon. Pada lingua terdapat tonjolan-tonjolan atau
papil yang mengandung reseptor rasa, sedangkan saccus
olfactorius terdapat reseptor yang menerima rangsangan
berupa gas. Organ visus mempunyai grandulae lacrimus untuk
membasahi mata bagi reptilia yang benar-benar hidup di darat.

Sistem urogenitalis. Terdiri atas uropetica dan genetalis.


Sistem uropetica berupa ginjal berwarna kecoklat-coklatan
(sepasang), terletak di daerah sacrum yang merupakan benda
yang retroperitonial dan terdiri atas lobus anterior dan
pasterior, masing-masing ginjal terdapat ureter, yakni ureter
sintesa dan dextra. Pada hewan jantan bermuara pada cloaca
ureter itu bersatu terlebih dahulu dengan vas deferens,
sedangkan pada hewan betina langsung ke cloaca. Vasica
urinaria yang merupakan kantung tipis yang terletak di dekat
cloaca dan bermuara sebelahventralnya, berfungsi sebagai
penampung urine sementara. Sistem genetalia femininus terdiri
atas sepasang ovarium yang berbentuk ovoid, pada datarannya
terdapat benjolan retroperitonial.
Oviduct merupakan saluran berdinding tipis, mulai
cranial sebagai corong ostium abdominalis. Oviduk memiliki
cranial sebagai corong ostium abdominalis. Oviduk memiliki
kelenjar dindingnya yang memiliki kulit keras pada ovum
sudah dibuahi. Oviduct bermuara di cloaca yang dinding
dorsal agak kemuka dari pada muara ureter. Sistem genetalis
musculinus terdiri dari sepasang testis, yang berbentuk oval
kecil berwarna keputih-putihan. Di dekatnya terdapat saluran
epididymus, kemudian dilanjutkan oleh saluran vas deferens.
Pada bagian caudal bersatu dahulu dengan ureter baru masuk
cloaca. Disamping itu semua terdapat alat copulasi disebut
hemi penis, yang terjadi atas 2 organon yang terjadi karena
tonjolan dinding cloaca. Pada waktu istirahat melipat dan
masuk dengan dinding otot di sebelahnya. Pada waktu
copulasi hemi penis ditonjolkan ke lluar sedangkan otot daging
ke sebelah dalam.

D. Sistematika Class Reptilia


Klas reptilia terbagi atas 4 ordo:
1. Chelonia atau Testudines

Gambar 19. Testudines


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Reptilia ini dengan skeleton yang sebagian


bermodifikasi menjadi karapaks (perisai dorsal) dan plastron
(perisai ventral). Rahang-rahang tidak bergigi, tetapi berzat
tanduk. Hidup di laut, di air tawar atau di darat. Tubuh
lebar karapaks keras dan bersatu disisi tubuh dengan
plastron. Perisai tertutup dengan skutum poligonal. Tulang
kuadrat tidak dapat digerakkan. Rusuk bersatu dengan
perisai dorsal. Anus berupa celah melintang. Termasuk
hewan ovipar, yakni telur di letakkan dalam lubang galian
yang dibuat hewan betina. Ada 263 spesies. Contoh: Kura-
kura berlukis (Cherysemys picta), kura-kura air tawar
(Chelydra serpentina), penyu (Caretta sp, Chelonia mydas).

Panjang tubuh ± 1 m, dengan berat ± 200 kg. Kepala


dan leher, ekor dan kaki semuanya menonjol ke luar di atara
karapaks dan plastron. Dua lubang hidung di dekat anterior
kepala. Mata lateral, dengan kelopak mata atas dan bawah
mempunyai membran nikitans. Tidak ada telinga luar,
membran tifani tertutup dengan selapis kulit. Sistem
pencernaan terdiri atas esofagus berdinding tebal, lambung,
usus halus, usus besar, dan cloaka. Hati dengan kantung
empedu besar dan pangkreas.

2. Rhynchocephalia
Yang masih hidup sekarang berupa seperti kadal. Dari
ordo ini hanya satu spesies yang masih hidup sekarang,
yaitu: Sphenodon punchtatum yang terdapat di New Zaeland.
Hewan ini merupakan kelompok reptil primitif yang sering

Gambar 20. Rhynchocephalia

disebut fosil hidup, karena tinggal satu-satunya dari


ordo tersebut dan juga karena keprimitifannya terutama
struktur tubuhnya, dan pula merupakan reptil tertua yang
dikenal sekarang. Bentuk tubuhnya mirip anggota Lacertilia
pada umumnya, tetapi berbeda dengannya terutama karena
tengkoraknya bersifat diapsid (mempunyai dua cekungan
didaerah temporal).

Gigi-gigi terdapat pada prunaicilla, maxila, palatinum


dan dentale. Tulang gastralia (tulang-tulang perut)
berkembang baik. Celah cloaca melintang. Di atas kepala
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

terdapat mata parietal dengan lensa dan retina. Pada hewan


muda mata parietal tampak lebih jelas karena kulit yang
menutupnya bening, tetapi pada yang dewasa kulit itu
menebal. Alat ini juga peka terhadap panas dan cahaya.
Ordo ini mencakup satu familia Sphenodontidae dengan
spesies Sphenodon punctatus.

3. Squamata atau Lepidosauria

Gambar 21. Squamata

Squamata adalah reptilia yang umumnya memiliki kulit


bersisik.Kulit dilapisi oleh epidermis yang menanduk atau
yang dibungkus oleh zat tanduk. Reptil yang termasuk
golongan ini adalah kadal dan ular.Kadal memiliki sisik
yang licin dan berbentuk membulat, tubuhnya kebanyakan
berkaki empat, bertubuh kecil, dan memiliki ekor.Contoh
hewan kadal bertubuh kecil misalnya, kadal kebun (Mabuya
multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus paltyurus) dan
bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal yang
bertubuh besar seperti biawak komodo (Varanus
komodoensis).

Ordo ini dibedakan atas dua sub ordo: Lasertilia dan


Ophidia.
a. Sub ordo Lasertilia (sauria) / kadal
Tubuh berbentuk silendris, mempunyai 2 pasang
extremitas. Makanan berupa insekta. Tubuh panjang
tetapi kurang dari 30 cm, kaki empat buah yang kuat
untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior.
Sabuk pektoral berkembang baik. Mulut lengkap,
mempunyai kandung kemih, gendang telinga terlihat dari
luar. Ekornya digunakan untuk keseimbangan gerak
ketika berlari. Kulit tertutup sisik yang tersusun seperti
susunan genting, sisik-sisik ini lunak. Terdapat 3000
spesies kadal. Ekor kadal tidak menulang sempurna,
ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi.
Columna vertebralis terdiri atas: servikal, toraks, lumbar,
dan caudal.

Lidah dapat dijulurkan keluar dengan mudah


(bebas). Gigi-gigi melekat pada rahang. Dari mulut
dilanjutkan ke faring, esofagus, dan lambung, kemudian
ke intestinum, rektum, dan cloaka. Kloaka untuk
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

mengeluarkan sisa pencernaan, eksret, dan untuk


reproduksi. Sistem respirasi udara masuk melalui
lubang hidung ke dalam hidung dalam (di belakang
velum) kemudian ke glottis (dalam faring), trakea, bronki
(ada 2), dilanjutkan ke paru-paru dengan pipa kapiler-
kapilernya. Kadal jantan hemi penisdi dekat kloaka. Pada
waktu kopulasi organ dimasukkan ke dalam kloaka
kadal betina. Kebanyakan perkembanngan telur di alam
bebas, terkadang betina menelan telur yang telah
dibuahi.

b. Sub ordo Ophidia


Sub ordo ini tidak mempunyai kaki. Lubang telinga,
tulang dada (sternum), dan kandung kemih tidak ada.
Mandibula dihubungkan dengan anterior sebuah
ligamentum. Bola mata tidak dapat di gerakkan, tertutup
oleh sisik transparan. Tidak mempunyai kelopak mata.
Lidah panjang, bercabang dua dapat dijulurkan ke luar.
Paru-paru kiri tereduksi, gigi panjang dan gilig, terdapat
rahang atas, langit-langit mulut, dan juga tulang
pterigoid. Terdapat 2500 spesies.

Gambar 22. Sub ordo Ophidia

Ular adalah reptilia yang hilang apendiks, sternum,


kelopak mata, telinga luar, dan kandung kemih.
Tengkorak lemah karena bagian-bagian tubuhnya dapat
bergerak satu sama lain. Gigi tumbuh pada rahang dan
tulang langit-langit mulut. Posisi gigi itu mengarah
kebelakang untuk menahan mangsanya. Ular berbisa
mempunyai sepasang taring pada maxila untuk
menjulurkan bisa. Pada ular kobra, taring itu dapat
dilipat ke belakang bila tidak digunakan.

Lidah panjang, sempit, bercabang dua. Walaupun


mulut tertutup, lidah dapat dijulurkan ke luar melalui
lekuk rahang bawah. Lidah membantu membawa
rangsangan kemis. Ular tidak mengunyah atau merobek
mangsanya, tetapi menelan secara utuh. Mangsanya
mungkin lebih besar dari pada penampang tubuhnya.
Contohnya adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

kobra (Ophiophagus hannah), dan ular sanca


(Phyton sp.).

4. Crocodilia / Loricata
Reptilia besar berkulit tebal dengan rusuk-rusuk
abdominal. Bilik (ventrikel) jantung terbagi sempurna
menjadi ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Hidup di laut
dan di air tawar. Tubuh panjang besar dan runcing, rahang
kuat dan gigi tumpul. Kaki pendek dengan jari-jari
berselaput tebal, ekor panjang, kulit tebal dan mengalami
cornificatio. Jantung terbagi empat ruang terpisah. Telinga
berlubang kecil.Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin
dan diperkuat dengan lempengan tulang ysng disebut skuta
sebagai pelindung.Sisik rontok satu persatu tidak seperti
ular.

Buaya memiliki ekor tebal berotot.Kaki depannya


berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari empat
sebagian berselaput untuk berenang. Kaki dengan jari-jari
bercakar kuat. Lubang hidung terletak di ujung
moncongnya yang memungkinkan untuk bernapas saat di
dalam air, jantungnya beruang empat namun memiliki pori
di antara bilik kiri dan kanan.Contoh spesies buaya adalah
buaya muara ( Crocodylus porosus ).

Gambar 23. Buaya muara (Crocodylus porosus)

Mulut lebar dengan gigi yang kuat untuk menerkam dan


memutar mangsanya. Lidah pipih tidak dapat dijulurkan.
Dibelakang pangkal lidah terdapat lipatan transversal yang
jika tertekan akan menutup lubang faring. Dari faring terus
ke esofagus, lambung (dengan fundus dan pilorus), terus ke
usus halus, rektum yang besar, kemudian ke cloaka dan
anus. Mempunyai hati dan pangkreas dengan saluran ke
usus halus, dan cloka yang digunakan untuk membuang
sisa pencernaan, ekskret dan reproduksi.

Otak dengan 2 lobus ofaktorius yang panjanng,


hemisfer serebal, 2 lobus optikus, serebellum, medulla
oblongata yang melanjut ke korda saraf. Pada alat
reproduksi jantan adalah penis, yang menyalurkan sperma
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

dari testes melalui vas deferens. Yang betina mempunyai 2


ovarium dengan oviduk. Telur yang dibuahi tertutup
dengan albumin dan membran kulit sebelum diletakkan
oleh buaya betina. Seekor betina mampu bertelur sebanyak
30-60 butir telur yang dieramkan dalam daun-daun busuk
selama 69 hari. Ketika menetas panjang anak buaya 20-25
cm, dan dalam 1 tahun bertambah panjang kira-kira 30
cm. Buaya dewasa jantan kira-kira beratnya 125 kg, yang
betina 60 kg. Buaya pemangsa manusia panjangnya lebih
dari 7 m.

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Apakah karakteristik utama dari reptilia?
2. Sebutkan morfologi dari sub ordo testudines?
3. Apakah perbedaan salamander dengan bingkaruang?
4. Jelaskan struktur dan fungsi dari class reptilia!
5. Sebutkan sistematika dari class reptilia?
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB XI
Class Aves

A. Morfologi Class Aves


Aves merupakan kelompok vertebrata yang hampir seluruh
tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Aves adalah vertebrata yang
dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan
modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari
elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Tidak semua burung
dapat terbang. Burung kiwi, kasuari, burung unta, merupakan
burung besar yang tidak dapat terbang. Burung-burung ini tidak
mempunyai lunas pada tulang dadanya. Kaki pada aves
digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan
selaput interdigital).Aves dapat dilihat dimana-mana karena bisa
terbang dan dapat hidup mendiami semua habitat. Warna dan
suara beberapa aves merupakan daya tarik mata dan telinga
manusia.

Tubuh aves dapat dibedakan atas: paruh, kepala, leher,


badan, sayap, tungkai dan ekor.

Gambar 24. Struktur morfologi burung merpati


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

1) Paruh
Beberapa ciri-ciri paruh:
 Panjang : bila ukurannya lebih panjang dari kepala
 Pendek : bila ukurannya lebih pendek dari kepala
 Berkait : bila bagian atas lebih panjang serta
melengkung menutupi bagian bawah
 Pipih datar : bila paruh itu lebih mendatar dari pada
meninggi.
 Lurus : bila garis antara bagian atas dan bagian
bawahlurus dari pangkal sampai ujung
paruh
 Bergigi : bilatepi paruh bagian atas bergigi-gigi
 Berkantung lebar : bila dagu dan tenggorokan melebar
membentuk kantung

Gambar 25. Berbagai macam bentuk paruh Aves

2) Bulu
Bulu dibedakan atas dua macam:
a) Bulu lengkap (plumae) terdiri atas batang bulu (calamus
dan rachis) dan lembaran bulu tersusun atas deretan
barbae.
b) Bulu tak lengkap terdiri atas plumae dan filoplumae.

Filoplumae, sebagai rambut yang di ujunngnya


bercabang-cabang pendek halus (hair feather). Plumae,
berbentuk hampir filoplumae dengan perbedaan ditail (down
feathers).Kegunaan bulu-bulu pada aves adalah untuk
membungkus tubuh, menjaga suhu badan, dan untuk terbang.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 26. Bagian-bagian dari bulu pada Aves

Susunan plumae terdiri atas:


1) Calamus, sebagai tangkai pangkal bulu (quill),
2) Rhactis, merupakan lanjutan calamus yang merupakan
sumbu bulu yang tidak berongga di dalam (shaft),
3) Vexillum, sebagai bendera yang tersusun atas barbae yang
merupakan cabanng-cabang lagi disebut barbulae.

3) Sayap
Beberapa ciri-ciri sayap:
 Panjang : bila ukuran dari bengkokkan kedua sampai
keujung lebih panjang dari pada badan.
 Pendek : bila bagian itu lebih pendek dari pada badan
 Bulat : bila primarius merupakan bulu-bulu yang
Paling panjang, sisinya berangsur-angsur
memendek berpangkal dan keujung sayap.
 Runcing : bila primarius paling ujung merupakan bulu-
bulu yang paling panjang.

Gambar 27. Bagian-bagian sayap pada Aves


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

4) Tarsometatarsus
Ciri-ciri bagian ini:
 Scutellata : bila sisik tersisik saling menutup
 Reticulata : bila sisik tidak teratur
 Serrata : bila sisik-sisik pada tepi posterior tersusun
berigi-rigi
 Boated : bila tarsus tidak bersisik

5) Ekor
Ciri-ciri ekor :
 Panjang : bila ukurannya lebih panjang dari pada badan
 Pendek : bila ukuran badannya lebih pendek/sama dari
pada dengan badan
 Rata : bila semua bulu sama panjang
 Bulat : bulu tengah jauh lebih panjang, makin ketepi
berangsur-angsur pendek
 Runcing : bulu tengah jauh lebih panjang dari pada bulu
yang lain.

6) Kaki
Tipe-tipe kaki yaitu:
o Tipe bertengger : passerine (hallux melekat datar dengan
jari-jari lain), zygodactyla (2 jari kedepan, 2 yang lain
kebelakang)
o Tipe berjalan : hallux terangkat, sehingga kedudukannya
lebih tinggi dari pada yang lain
o Tipe berenang : palmata (3 jari depan dihubungkan oleh
selaput jari ke 1 bebas, totipalmata (keempat jari
dihubungkan oleh selaput yang halus)

Gambar 28. Bentuk cakar, jari dan paruh pada Aves

a) Cakar
 Runcing : cakar melengkung dan runcing
 Obtuse : cakar agak melengkung, ujung
tumpul
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

b) Jari
 Rata (datar) : hallux melekat pada ujung tarsus
seperti jari-jari yang lain
 Terangkat : hallux melekat pada bagian yang
lebih tinggi diatas perlekatan jari-jari yang lain.

B. Struktur dan Fungsi Class Aves


Aves adalah unggas atau burung. Ciri utama Aves yang
tidak dimiliki oleh kelompok lainnya, yaitu bulu sebagai
penutup tubuh. Menurut evolusinya, bulu merupakan
modifikasi dari sisik reptilia. Bulu tampak berkilau, kuat,
elastis, waterproof, dan berwarna-warni. Untuk memahami
karakter kelas Aves, orang biasa mengambil contoh burung
merpati (Columba livia).

Tubuh dibedakan menjadi caput (kepala), cervix (leher)


yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor).
Sepasang extrimitas anterior merupakan ala (sayap) yang
terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak
terbang.Extremitasposterior berupa kaki, otot daging paha
kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar.

Burung adalah hewan homoiotermis atau dengan bahasa


sederhana disebut hewan berdarah panas, artinya temperatur
tubuhnya stabil di berbagai tempat yang temperaturnya
berbeda atau temperatur lingkungan tidak memengaruhi
temperatur tubuh. Sifat ini ada kaitannya dengan kerja
jantung burung yang sudah terbagi menjadi empat ruang
secara sempurna.

Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh


maxilla pada ruang atas dan mandibulla pada ruang bawah.
Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera,
sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat
tanduk. Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (narres
interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar).

Anggota tubuh depan mengalami modifikasi menjadi


sayap, memiliki paruh dari zat tanduk yang kuat, tak memiliki
gigi. Bentuk tubuh burung sangat spesifik. Keragaman
jenisnya tidak terlalu berbeda jauh sehingga seluruh anggota
Aves mudah dikenal, yaitu tubuh ditutupi bulu, berkaki dua,
kaki ditutupi dengan sisik yang keras, berparuh dari zat
tanduk, dan bersayap. Aves melakukan reproduksi secara
internal. Betina menetaskan telur sehingga dikenal ovipar.
Telur burung bercangkang keras, terbuat dari zat kapur. Pada
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

burung jantan, alat reproduksi terdiri atas testis dan


vasdeferens.

Pada burung betina, alat reproduksi terdiri atas ovarium


dan oviduk. Burung merpati hanya memiliki satu buah
ovarium dan oviduk untuk mengurangi berat badan sehingga
memudahkan untuk terbang. Meskipun semua anggota Aves
memiliki sayap, tidak semua burung menggunakannya untuk
terbang. Contohnya, kiwi, jenis-jenis burung unta, dan
kasuari. Kelompok Aves dikenal melalui telurnya, telur ayam,
itik, dan burung unta sangat dikenal oleh masyarakat sebagai
bahan makanan sumber protein tinggi. Tempat dan cara hidup
burung bermacam-macam, ada yang hidup di air atau di
pantai dengan kaki berselaput, burung yang hanya berjalan,
burung yang hanya hidup di pohon (arboreal), burung
penyanyi, burung buas, dan sebagainya. Dalam ekosistem,
burung memiliki peranan penting, misalnya burung predator.
Di Indonesia burung mempunyai keanekaragaman yang tinggi,
tetapi beberapa jenis telah terancam punah.

Organ visus relatif besar dan terletak sebelah lateral


pada kepala dan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut
medial terdapat membran nicitan yang dapat ditarik menutupi
mata. Di belakang dan dibawah tiap-tiap mata terdapat lubang
telenga yang tersembunyi di bawah bulu khusus. Di bawah
ekor terdapat anus.

Tubuh dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tidak


melekat pada otot daging. Dari kulit akan muncul bulu, yang
merupakan hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk
ringan, fleksibel, dan sebagai pembungkus tubuh yang
resisten. Pada mulanya bulu sebagai papil dermal yang
selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar kuncup bulu
itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk
foliculus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput
epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan
membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis
membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup
bulu itu mempunyai bagian epidermis yang lunak yang
mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat
makanan dan proses pengeringan pada perkembangan
selanjutnya.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

C. Anatomi dan Fisiologi Class Aves


Sistem skeleton dan muscular. Tulang kuadrat
tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua
tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum
mempunyai 4 buah takik (celah) pasterior. Otot pektoralis
mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang
humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah).
Sebaliknya otot pektoralis minor menarik sayap ke atas
(Gambar 29.).

Gambar 29. Rangka burung merpati

Sistem pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas


esofagus, proventrikulus (lambung kelenjar), empedal (gizzard),
usus halus, dan usus besar. Pada merpati (burung umumnya)
tidak mempunyai kandung empedu, walaupun mungkin
terdapat pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara
pada esofagus. Sel-sel pelapis tembolok itu mudah lepas dan
membentuk “susu merpati” yang dipakai sebagai makanan
anaknya. Ada 2 buah sekum (caecum) pada permukaan usus
besar.
Tractus digestivus terdiri dari paruh (rostum), rongga
mulut ( atau cavum oris yang terdiri dari lidah pangjang,
meruncing dan keras sebagai tanduk), pharynx kebelakang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

menjadi Oesophagus (lebar seperti corong), tembolok (crop)


untuk menyimpan makanan, perut kelenjar (proventikulus
yang terdapat banyak kelenjar diselaputi oleh selaput lendir),
perut otot (gizzard merupakan dinding yang terdiri dari otoot
tebal), intestinum (terbagi atas intestinum tenue dan
intestinum crassum yang terdapat caecum/usus buntu),
rektum, cloaca (terdiri atas 3 bagian yaitu; bagian yang
menerima rectum, bagian yang menerima saluran urine dari
kelamin, dan bagian yang bermuara keluar (Gambar 30.).

Gambar 30. Sistem pencernaan pada aves

Sistem respirasi. Trakea melanjut sebagai 2 buah bronki


pada saring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan
kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan dan 1
median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase pasif
adalah inhalasi. Burung membutuhkan O2 yang banyak sekali.
Paru-paru burung tidak begitu besar dibandingkan dengan
reptilia. Tetapi burung mempunyai kantung hawa. Dengan
demikian burung bernafas dengan paru-paru dan kantong
hawa.
Alat pernafasan burung. Larynx (berhubungan dengan
rongga mulut yang terdiri dari tulang rawan), Trachea
(merupakan pipa yang tersusun dari lingkaran bercabang dua
disebut bronchus), Paru-paru ( tergolonng kecil dan sedikit
menggelembung), Kantong hawa ( Saccus pneumoticus) yang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

merupakan gelembung yang dibutuhkan oleh pelebaran


selaput lendir yang melapisi bronchus dari dalam (Gambar 31).

Bronchus

Kantong hawa

Gambar 31. Alat pernafasan pada Aves

Sistem sirkulasi. Sistem peredaran darah tipikal pada


burung, yaitu seperti mammalia, bedanya hanya lengkung
arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan, sedangkan
pada mammalia terletak sebelah kiri. Burung mempunyai
persamaan dengan mammalia yakni berdarah panas. Berarti
temperatur tubuh tidak tergantung dari temperatur
lingkungan. Burung memerlukan oksigen lebih banyak dari
pada reptilia dan sesuai dengan kebutuhan ini memiliki
susunan darah yang lebih sempurna. Jantung terdiri dari 4
ruang yakni: serambi kiri dan kanan, bilik kiri dan kanan.
Keempat ruang dibatasi oleh dinding yang sempurna, darah
bersih (mengandung oksigen) tidak bercampur dengan darah
kotor (mengandung CO2).
Darah mengandung CO2 masuk diserambi kanan,
kemudian ke bilik kanan. Dari bilik kanan mengalir ke paru-
paru. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan diisap O2, mengalir ke
serambi kiri, kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri dialirkan
keseluruh tubuh.

Sistem ekskresi. Ginjal bertipe metanefros, berwarna


coklat tua. Saluran ureter bermuara langsung pada cloaca.
Tidak ada kandung kemih. Ekskret semisolid (mengandung
urat).
Sistem saraf dan sensori. Bentuk otak dan bagian-
bagian tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum
besar sekali. Pada ventro caudal sereblum terletak sereblum
dan ventral lobus optikus. Lubang telinga nampak dari luar,
dengan meatus auditori eksternal terus ke membran tifani
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

(gendang telinga). Telinga tengah dengan saluran- saluran


semikular terus ke koklea. Pendengaran burung dara baik.
Dari telinga tengah ada saluran Eustachius menuju ke faring
dan bermuara pada langit-langit bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan 2 lubang
hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indera pencium
pada burung kurang baik.
Mata besar degan pekten, yaitu sebuah membran,
bervaskulasi, dan berpigmen yang melekat pada mangkok
optik, dan melanjut ke dalam humor vitreus. Saraf optik
memasuki sklera mata ditempat disebut bingkai skleral. Mata
dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat
tajam dan cepat berakomodasi (berfokus) pada berbagai jarak
(Gambar 32).
Organ perasa dilaangit-langit mulut dan sisi lidah.
Pemilihan makanan mungkin hanya tergantung pada organ
perasa itu.

Celah hidung

Gambar 32. Sorot mata pada burung

Sistem Reproduksi secara fertilasi internal. Tidak ada


organ kopulasi khusus. Ovarium hanya satu yang sebelah kiri.
Sebelum telur keluar mendapatkan penutupan dari albumin
dan cangkang dalam oviduk (Gambar 33). Masa inkubasi 16-
18 hari. Burung muda yang baru menetas berada pada kondisi
altrisial (pada ayam, itik disebut kondisi prekosial). Anak
merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya.
Merpati muda dapat terbang setelah 4 minggu kemudian.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 33. Sistem reproduksi burung

D. Sistematika Class Aves


Jumlah spesies burung sampai sekarang yang masih
hidup diperkirakan 3.650 diduga sekitar 100 spesies yang
belum dikenal manusia karena hidup di hutan-hutan, di
gunung-gunung atau tengah padang pasir, atau pulau
terpencil yang sukar dijamah manusia. Burung-burung
tersebut dikelompokkan ke dalam 27 ordo.
1. Ordo apterygiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Bulu-bulu panjang seperti rambut, tak bercabang
b. Sayap kecil
c. Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang
hidung
d. Mata kecil
e. Leher dan tungkai relatif pendek
f. Jari-jari kaki belakang empat
g. Tulang dada tanpa lunas
h. Telurnya paling besar di antara burung-burung yang
masih hidup
i. Hidup di pemukaan tanah, aktif di malam hari
(nocturnal)
j. Makanannya cacing atau serangga
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Ordo ini mencakup satu familia dengan ciri-ciri seperti


tersebut di atas. Contoh spesiesnya ialah Apterix australis
(burung kiwi)

Gambar 34. Apterix australis (burung kiwi)

2. Ordo Struthioniformes
Kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Ukuran tubuhnya besar
b. Kepala, leher dan tungkai berbulu tipis
c. Kepala kecil, leher panjang dan teratur
d. Paruh pendek dan besar
e. Bulu tidak bercabang
f. Kaki berjari-jari dua
g. Tulang dada tanpa lunas
h. Terdapat simfisis
i. Tanpa pygostyle
Ordo ini mencakup satu familia Strthionidae contoh
spesies burung unta

Gambar 35. Burung unta

3. Ordo Rheiformes
Mencakup burung-burung tak terbang dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Dapat berlari cepat
b. Kepala, leher dan paha berbulu
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

c. Bulu tak bercabang


d. Sayap cukup besar
e. Kaki berjari tiga dengan cakar yang kuat
f. Tulang dada tanpa lunas
Ordo ini mencakup satu familia Rheidae contoh spesies
Rhea americana

Gambar 36. Rhea americana

4. Ordo Casuaruuformes
a. Ukuran tubuhnya besar
b. Kepala berbulu tipis, leher dan badan berbulu tebal
c. Bulu bercabang hampir sama panjang dengan induknya
d. Kaki berjari tiga, satu diantaranya bercakar runcing
e. Tulang sayap tanpa lunas
f. Sayap kecil
Ordo ini mencakup dua familia yang salah satunya ialah
familia Casuariidae contoh Casuarius

Gambar 37. Cassowary

5. Ordo Tinamiformes
Mencakup burung-burung kecil, terestial tak pandai
terbang terbang dengan ciri-ciri :
a. Sayap kecil bulat
b. Tulang dada berlunas
c. Bulu ekor dan pygosyle menyusut
d. Telur mengkilat
e. Pemakan tumbuhan
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Ordo ini mencakup satu familia Tinamidae contoh spesies


Eudromia elegans

Gambar 38. Eudromia elegans

6. Ordo podicipediformes
Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Hidup diair tawar pandai menyelam
b. Tungkai terletak jauh dibagian belakang tubuh
c. Kaki berlebus
d. Ekor pendek
e. Tempurung lutut besar
f. Tarsus pipih
Ordo ini mencakup satu familia Podicipedidae contoh
spesies Podicepscristalis

Gambar 39. Podicipedidae

7. Ordo Gaviiformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Tungkai pendek, terletak dibagian belakan tubuh
b. Ekor terdiri atas 18-20 lembar bulu yang kaku
c. Jari-jari berselaput renang
d. Patella (tempurung lutut) kecil
e. Pandai terbang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Ordo ini mencakup satu familia Govidae contoh spesies


Gavia immer

Gambar 40. Gavia immer

8. Ordo spheniscitoformes
Mencakup semua jenis burung pinguin dengan ciri-ciri
umum sebagai berikut :
a. Burung air tak dapat terbang
b. Bulu-bulu kecil seperti sisik menutup seluruh tubuh
c. Sayap berbentuk seperti dayung, berguna untuk terbang
di dalam air
d. Kaki berjari-jari empat menghadap ke depan dan
berselaput
e. Tulang-tulang berbentuk pipih
f. Di bawah kulit terdapat lapisan lemak yang tebal
Ordo ini mencakup satu familia Spheniscidae contoh
spesies Aptenodytc forsteri

Gambar 41. Aptenodytc forsteri (pingguin)

9. Ordo procellariiformes
Kelompok burung laut dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Lubang hidung berbentuk bulat
b. Paruh tertutup oleh beberapa kepingan bahan tanduk
c. Di dalam kepala terdapat kalenjar garam
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

d. Jari-jari belakang sangat mereduksi atau menghilang


sama sekali
e. Bulu-bulu tersusun padat dan tampak berminyak
f. Sayap panjang dan sempit

Ordo ini mencakup empat familia, dua diantaranya ialah


familia Diomedeldae contoh spesies Diomedea nigrpes
(albatros) dan Hydrobatidae contoh spesies Hydrobales
Pelangicus.

Gambar 42. Hydrobales Pelangicus.

10. Ordo Pelecaniformes


Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Lubang hidung sangat mereduksi atau tak ada sama
sekali
b. Mempunyai kantung leher
c. Kaki berjari empat
d. Paruh panjang dapat membuka lebar untuk
menangkap dan menelan ikan
e. Hidup berkoloni
Ordo ini mencakup enam familia, beberapa di
antaranya ialah familia Plecanidae contoh spesies
Pelecanus conspicillasis, familia Anhingidae contoh
spesies Anhinga, Phalacrocoracidae contoh spesies
Phalocrocorax carbo.

Ordo ini mencakup enam familia, beberapa


diantaranya ialah familia Plecanidae contoh spesies
Pelecanus conspicillalis, familia Anhingidae contoh
spesies Anhinga anhinga; phalacrocoracidae contoh
spesies Phalocrocorax carba.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 43. Phalocrocorax carba


11. Ordo ciconiiformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Leher dan tungkai panjang
b. Paruh besar lurus atau berombak tajam
c. Jari-jari tanpa selaput
d. Bulu-bulu dekoratif
e. Burung yang baru menetas tidak berbulu
f. Makanannya ikan, atau hewan-hewan air yang lain
Ordo ini mencakup tujuh familia. Beberapa
diantaranya ialah familia Ardeidae contoh spesies
Ardea herodrias ; familia Ciconidae contoh spesies
Leptoptilos javanicus (bangau)

Gambar 44. Leptoptilos javanicus (bangau)


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

12. Ordo Anseriformes


Mencakup bangsa itik dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Paruh lebar tertutup oleh lapisan bahan tanduk yang
lunak
b. Tepi paruh berlamela
c. Lidah berdaging
d. Tungkai pendek, jari-jari berselaput
e. Ekor umumnya pendek, tersusun atas banyak bulu

Ordo ini mencakup dua familia yaitu familia


Anhidae contoh spesies Anhima cornuta, dan familia
Anatidae contoh spesies Anas platyrynchos.

Gambar 45. Anas platyrynchos

13. Ordo Falconiformes


Mencakup burung-burung buas dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Paruh pendek, ujungnya melengkung dan runcing,
tepi-tepinya tajam
b. Jari-jari kaki tajam melengkung sesuai untuk
mencengkram mangsanya
c. Kuat terbang
Ordo ini mencakup lima familia. Beberapa
diantaranya ialah familia Falconidae contoh spesies
Falco peregrinus; Accipitridae contoh spesies Haliaster
indus.

Gambar 46. Haliaster indus.


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

14. Ordo Galiformes


Mencakup burung-burung terestrial dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Terbangnya pendek-pendek
b. Paruh pendek
c. Bulu dengan cabang bulu
d. Kaki digunakan untuk berlari dan mengais
e. Pemakan biji-bijian rerumputan
Ordo ini mencakup tujuh familia. Beberapa
diantaranya ialah familia Megapodidae contoh spesies
Megapodius. Familia Phasianidae contoh spesies Pavo
mulicus (merak).

Gambar 47. Pavo mulicus (merak)

15. Ordo Gruiformes


Mencakup berbaga jenis burung yang mempunyai ukuran
yang bervariasi dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ada yang tak pandai terbang ada yang pandai terbang
b. Bulu-bulu bercabang
c. Tungkai panjang
d. Paruh besar

Ordo ini mencakup dua belas familia. Beberapa


diantaranya ialah contoh spesies Turnix suscicator (gemak,
puyuh) familia Rallidae contoh spesies Porphyrula
martinica

Gambar 48. Porphyrula martinica


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

16. Ordo caradriiformes


Mencakup burung-burung pantai dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Sayap dan tungkai panjang dan ramping
b. Jari-jari berselaput
c. Paruh berbentuk buluh, sebagai alat penyedot
d. Bulu-bulu tebal, tersusun rapat

Ordo ini mencakup 16 famili. Beberapa diantaranya


ialah familia Jacanidae contoh spesies Hydrophasianus
chirugas, familia Burhanidae contoh spesies Numenius
americanus, familia Laridae contoh spesies Larus marinus

Gambar 49. Larus marinus

17. Ordo columbiformes


Mencakup burung-burung sebangsa merpati dengan ciri-
ciri sebagai berikut :
a. Paruh pendek dan langsing
b. Tarsus biasanya lebih pendek daripada jari-jari
c. Kulit tebal dan halus
d. Tembolok besar dan menghasilkan cairan susu (“pigeom
milk”) diberikan kepada anaknya
e. Pemakan biji-bijian (graminivor) dan buah-buahan
(fragivor)

Ordo ini mencakup tiga familia yaitu familia Pteroclidae


contoh spesies Pterocles alchata. Familia Raphidae contoh
Raphus cuculatus (dodo) dan familia Columbidae contoh
streptopelia biturquata.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 50. streptopelia biturquata.

18. Ordo Psittaciformes


Mencakup burung-burung sebangsa kakatua dengan ciri-
ciri sebagai berikut :
a. Bulu-bulu berwarna hijau, biru, kuning atau hijau
b. Paruh pendek, sempit, tepinya tajam, ujungnya
berbait
c. Paruh bagian atas bersendi dengan tengkorak
sehingga dapat bergerak
d. Kaki bertipe zygodactylus (dua jari ke depan dua jari
kebelakang)
e. Jari terluar tidak reversible (tidak dapat dibalikkan ke
depan)

Ordo ini mencakup satu familia Psittacidae dengan


beberapa contoh spesies Psittacula alexandril, Cacatua
galerita, Probisciger atterimus.

Gambar 51. Cacatua galerita

19. Ordo cucuformes


Mencakup burung-burung yang sering disebut kuko
dengan ciri-ciri sebagi berikut :
a. Dua buah jari ke depan, dua buah yang lain ke
belakang, jari terluar dapat dibalikkan ke depan
b. Kaki tidak sesuai untuk mencengkram
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

c. Ekor panjang
d. Paruh sedang
e. Banyak anggota familia ini yang bersifat parasit (yang
betina menitipkan telur-telurnya di sarang burung
lain).

Ordo ini mencakup dua familia yaitu familia


Musophagidae contoh spesies Tauroca, familia Cuculidae
spesies Centropus bengalensis dan Cuculus canarus.

Gambar 52. Cuculus canarus.

20. Ordo Strigiformes


Mencakup jenis burung hantu dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Kepala besar dan bulat
b. Mata besar menghadap ke depan, dikelilingi oleh bulu-
bulu yang tersusun radial (menjari)
c. Lubang telinga lebar. Sering kali tertutup oleh lipatan
kulit
d. Paruh pendek
e. Jari kaki mempunyai cakar yang tajam sesuai dengan
fungsinya untuk mencengkram
f. Aktif di waktu malam (nocturnal), predator
Ordo ini mencakup dua familia yakni familia Tytonidae
contoh spesies Tytonidae, familia Strigidae contoh
spesies Bubo virginianus.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 53. Burung hantu

21. Ordo Caprimulgiformes


Mencakup jenis-jenis burung cabak dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Paruh kecil dan bulat
b. Mulut lebar, tepi paruh bagian atas tertutup oleh bulu-
bulu peraba yang bentuknya seperti rambut-rambut
kaki.
c. Bulu-bulu halus
d. Kaki kecil dan lunak
e. Nocturnal, insektivitor
Ordo ini mencakup lima familia. Dua diantaranya ialah
familia Cparimulgidae contoh spesies Caprimulgus
vociferus familia Podargidae contoh spesies dargus.

Gambar 53. Dargus

22. Ordo Apodiformes


Mencakup sebangsa burung layang-layang dengan ciri-ciri
umum sebagai berikut :
a. Tubuh kecil
b. Tungkai sangat kecil
c. Sayap runcing
d. Paruh kecil dan lunak, ada yang langsing dengan lidah
berbentuk buluh panjang
Ordo ini mencakup tiga familia. Dua diantaranya ialah
familia Apodidae contoh spesies Collocalia esculanta,
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

dan familia Trochilidae contoh spesies Colibri


coruscans.

Gambar 54. Colibri coruscans.

23. Ordo Trogoniormes


Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Paruh pendek dan bahu dengan rambut-rambut bahu
pada pangkalnya
b. Kaki kecil dan lunak
c. Bulu-bulu berwarna cerah, sering kali berwarna hijau
Ordo ini mencakup satu familia Trigonidae dengan
salah satu contoh spesies Trogon viridis.

Gambar 55. Trogon viridis

24. Ordo Coliiformes


Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Kaki bertipe paserin (tiga jari ke depan, satu jari ke
belakang)
b. Jari ke- 1 dan ke- 4 reversibel
c. Ekor sangat panjanh
d. Pemakan serangga (insektivitor) dan buah (Frugivor)
Ordo ini mencakup satu familia Coliidae contoh spesies
Colius macrourus.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 56. Colius macrourus

25. Ordo Cocaciiformes


Mencakup berbagai jenis burung yang morfologis tidak
begitu mirip. Ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
a. Paruh kuat
b. Jari-jari ke- 3 dan ke- 4 bersatu pada bagian pangkal
Ordo ini mencakup tujuh familia. Dua diantaranya
ialah familia Alcedinidae contoh spesies Halcyon
chloris dan familia Bucirotidae contoh spesies Buceros
bicornis (enggang)

Gambar 57. Buceros bicornis (enggang)

26. Ordo Piciformes


Mencakup jenis-jenis burung yang morfologis tidak begitu
mirip. Ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
a. Paruh kuat
b. Bulu ekor, ujungnya runcing
c. Lidah dengan ujung yang kasar atau dilengkapi dengan
bayangan seperti bulu
d. Lidah dapat dijulurkan
Ordo ini mencakup enam familia. satu diantaranya
ialah familia Picidae contoh spesies Dinopium vanense.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 58. Dinopium vanense


27. Ordo Passeriformes
Mencakup sejumlah besar jenis burung dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Kaki berjari-jari empat, tiga ke depan, satu ke
belakang
b. Paruh sesuai untuk memotong
Ordo ini mencakup sekitar 69 familia. Beberapa
contohnya ialah familia Rundinidae contoh spesies
Hirundo rustica, Diccuridae contoh Dicrurus, Oriolidae
contoh Oriolus chinensis

Gambar 59. Oriolus chinensis

Evaluasi Pemahaman Materi


Soal:
1. Sebutkan ciri morfologi dari class aves?
2. Jelaskan struktur dan fungsi class aves secara ringkas!
3. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari class aves secara ringkas!
4. Mengapa pada burung terdapat kantung hawa? Jelaskan!
5. Terangkan fisiologi pada sistem reproduksi aves!
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

BAB XII
Class Mammalia

Gambar 60. Berbagai jenis class mammalia

A. Morfologi Class Mammalia


Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut.
Yang betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh
baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi
untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-
jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat
banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada


beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang
bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia,
seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan
bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga
dengan sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.

Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam


dunia hewan. termasuk dalam kelas ini adalah : tikus, kelelawar,
kucing kera, ikan paus, kuda, kijang, manusia dan lain-lain.
Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang berambut
banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan
mamalia berdasarkan adanya kelenjar mamae pada hewan betina
untuk menyusui anaknya yang masih muda. Pengasuhan
terhadap anaknya berkembang dengan baik sekali dan puncaknya
terdapat pada manusia. Mamalia hidup diberbagai habitat mulai
dari kutub hingga ekuator, dari dasar laut sampai hutan lebat dan
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan banyak


juga hidup secara diurnal. Spesies tertentu sebagai hewan buas
yang diburu, spesies lainnya jinak. Beberapa pemakan daging dan
buah-buahan, dan beberapa sebagai sumber penyakit. Hewan
ternak mamalia adalah penting sekali bagi manusia sebagai bahan
makanan, bahan pakaian, dan alat transportasi.

Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah


tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara
periodic, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar
sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala
memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7
ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki
empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak
memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih
5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan
berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau
meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak
dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas
empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya
hanya dengan paru-paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki
vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan urine.

Hewan menyusui atau mammalia adalah vertebrata


tingkatan yang tertinggi. Di dalam perternakan misalnya sapi,
kerbau, domba dan lain-lain. Ciri khas dari mammallia adalah:
1. Menyusui anaknya
Anak dilahirkan (vivipar) dan disusui, tidak bertelur kecuali
landak dari Australia dan Iran serta hewan berparuhdari
Australia. Keduanya bertelur (ovipar) dan menyusui.
2. Umumnya hidup di darat
Kecuali ikan paus, lumba-lumba hidup di laut dan kalong
hidup di udara.
3. Berdarah panas
Temperatur tubuh tidak tergantung pada lingkungan
4. Jantung mempunyai empat ruang
5. Bernafas dengan paru-paru
6. Ada yang memakan tumbuh-tumbuhan saja (herbivora), ada
yang memakan daging (carnivora)

B. Struktur dan Fungsi Class Mammalia


Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut.
Tiap betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh
baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi
untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat


banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring,
gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi
vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang
tereduksi. Ada dua kondil oksipital.

Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk


tektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial
atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat
digerakkan.

Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan


stapes. Akhir organ pendengaran (koklea) berstruktur sangat
kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat
suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi
lateral kepala.

Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari


tujuh ruas vertebrae. Hidung memanjang, lidah biasanya dapat
digerakkan, mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada
cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki
dengan lima jari (atau kurang) dan bermacam-macam bentuknya
beradaptasi untuk brjalan, lari, memanjat, menggali, berenang
atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau teracak
dari zat tanduk dan sering dengan telapak yang berdaging.

Struktur tubuh pada mamalia contohnya pada kucing.


Kucing termasuk dalam ordo carnivora(hewan pemakan daging)
biasanya memakan mamalia yang kecil-kecil dan
burung. Memiliki mata yang mengarah kedepan, mempunyai
indra yang tajam, dan berjalan dengan menggunakan telapak
kakinya tidak bersuara sehingga efektif dalam memburu
mangsanya. Tubuhnya lentur dan cakarnya tajam sehingga
memungkinkan untuk menerkam dan menggenggam mangsanya
dengan mudah dan gigi penggunting yang tajam untuk memotong-
motong daging.

Gigi umumnya terbagi menjadi 4 tipe; gigi seri, taring,


premolar dan molar (Gambar 61). Dibandingkan dengan kondisi
vertebrata lainnya jumlah tulang tengkorak mammalia banyak
yang tereduksi. Ada 2 kondil oksipital. Vertebra servikal biasanya
ada 7 buah. Dalam sabuk pektoral tidak terdapat tulang korakoid,
dan klavikula vestigial atau tidak sama sekali. Ekor jika ada
panjang dan dapat digerakkan.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Mammalia mempunyai grandula mammae yang menghasilkan


air susu yang diberikan kepada anak mereka sebagai minuman
pertama lahir. Termasuk mammalia adalah manusia atau Homo
sapiens. Pada mammmalia dapat dibedakan nyata antara caput,
truncus dan cauda. Caput dihubungkan dengan truncus dengan
leher. Pada homo sapiens ectern tidak ada caudal (ekor).

Gambar 61. Karakteristik tengkorank dan gigi class mammalia

C. Anatomi dan Fisiologi Class Mammalia


Ciri-ciri khusus mammalia sebagai berikut:
1. Tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas
secara periodik. Kulit banyak mengandung kelenjar, yaitu
kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu.
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

2. Cranium (tulang tempurung kepala) memiliki dua


occipitale condyle, vertebrae leher biasanya terdiri atas 7
ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakan.
3. Regio nasalis (bagian dari hidung) umumnya silendris,
mulutnya mengandung gigi (jarang tidak terdapat) yang
tertanam dalam kantong (alviola). Gigi itu terletak pada
kedua belah rahang dan berdeferensiasi sesuai dengan
makanannya, lidah mudah digerak-gerakkan memiliki
pelupuk mata yang mudah digerak-gerakkan memiliki,
alat pendengar memiliki daun telinga.
4. Memiliki 4 anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan
singa laut tidak memiliki kaki belakang), masing-masing
kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam
yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari,
memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat,
jari-jari terkait tanduk atau berkuku atau teracak dengan
bantalan-bantalan daging.
5. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan (dua
articula dan dua ventrikulus).
6. Pernafasannya dengan pulmo (paru-paru), larynx
mempunyai tali suara, memiliki musculus
diagpragmaticus yang sempurna memisahkan jantung
dan pulmo dengan rongga abdominalis.
7. Memiliki vesica urinaria, hasil eksresi berupa cairan urine
8. Memiliki dua belas nervi cranalis, otak berkembang baik,
kedua cereblum besar.
9. Suhu tubuh tetap (homeotermis)
10. Pada hewan jantan memiliki alat copulasi berupa
penis, testis umumnya terdapat scortum yang terletak
diluar abdomen.

Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat


perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum
berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2
buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak
(Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama
dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus
opticus, cerebellum dan medulla oblongata.

Sistem Respirasi. Alur-alur hidung mengandung tulang-


tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan
olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-
pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura
yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari


tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).

Sistem Sirkulasi. Jantung berbilik empat pada mammalia


mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara
sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan
pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin
meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan
oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari
reptile. Sebagai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih
banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan
vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.

Sistem Pencernaan. Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar


pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri
dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari,
dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran
empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam
duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira
50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang
bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri
dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum,
dan anus.

Sistem Ekskresi. Ginjal berbentuk seperti biji kacang,


ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan
dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran
urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah,
tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka.
Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui
anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina
dan penis.

Sistem Reproduksi. Hewan mammalia melakukan fertilisasi


internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan
lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30
hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya,
beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang
rendah sampai yang tinggi.

Pada mammalia rendah, seperti Ordo Monotremata


(platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru),
platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada
kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus
selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan


menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia
yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi
embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus
untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya
dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari
tubuh induknya.

D. Sistematika Class Mamalia


Mamalia di kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya
sebagai berikut :
1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki
putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya,
misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek,
echidna
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus

Gambar 62. Ornithorynchus anatinus

2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung,


perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung
marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 63. Kangguru

3. Artiodactyla mammalia yang memiliki kuku dengan jumlah


jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore,
misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries

Gambar 64. Ovis aries

4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam,


runcing dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau
(Panthera sp), anjing, musang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Panthera
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Spesies : Panthera sp

Gambar 65. kaskus.

5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk


ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang
serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan
paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai

Gambar 66. Ordo cetacea

6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau


bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke
belakang hingga tungkai depan bagian belakang, misalnya :
kelelawar (Pteropus vampeirus)
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
Species : Pteropus vampeirus

Gambar 67. Kelelawar

7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak


ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Edentata
Famili : Dasypodidae

Gambar 68. Ordo Edentata

8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga,


misalnya : tikus cerurut(Crocidura mutina), landak
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famili : Soricidae
Genus : Crocidura
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Spesies : Crocidura mutina

Gambar 69. Landak

9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang


mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau
lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan
dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan
melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri collis

Gambar 70. Kelinci

10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil,


herbivore, misalnya : Kuda (Equus caballus, zebra, tapir
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Equidae
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Genus : Equus
Spesies : Equus caballus

Gambar 71. Zebra

11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang


memiliki anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap
kedepan, korteks serebral yang berkembang baik,
omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang
utan
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca mulatta

Gambar 72. Orang Hutan

12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya :


Gajah (Elephantidae elephas)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Famili : Elephantidae
Genus : Elephantidae
Spesies : Elephantidae elephas

Gambar 73. Elephantidae elephas

13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti


pahat yang tumbuh terus-menerus, misalnya : berang-berang
(Castor sp), tikus mencit, kelinci
Kingdom : Hewan
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Castoridae
Genus : Castor
Spesies : Castor sp

Gambar 74. Tikus

14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip


sirip, dan tidak ada kaki belakang, misalnya : sapi
laut/dugong (Dugong dugong),
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Sirenia
Famili : Dugongidae
Genus : Dugong
Spesies : Dugong dugong
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 75. Sapi laut (Dugong-Dugong)

15. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos


taurus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Bovinae
Genus : Bos
Spesies : Bos Taurus

Gambar 76. Sapi Bali (Bos Taurus)

16. Omnivora atau Artiodactyla mamalia pemakan segala : babi


hutan (Sus scrofa)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 77. Babi Hutan (Sus scrofa)

17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica)


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Scandentia
Famili : Tupaiidae
Genus : Tupaia
Spesies : Tupaia javanica

Gambar 78. Tupaia javanica

18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya :


Tringgiling (Manis javanica)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

Gambar 79. Manis javanica

19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada


kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus volans),
Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans

Gambar 80. Cyanocephalus volans


Zoologi Vertebrata Reny Safita, M.Pd

DAFTAR PUSTAKA

Campbell,. dkk. 2002. Biologi (Jilid I Edisi ke Enam). Jakarta: Erlangga.

___________________. Biologi (Jilid II Edisi ke Enam). Jakarta: Erlangga.

___________________. Biologi (Jilid III Edisi ke Enam). Jakarta: Erlangga.

Herman Munaf. 2006. Taksonomi Vertebrata. Padang. Universitas Negeri


Padang.

Kimball, J.W. 1990. Terjemahan (Jilid I,II,III). Jakarta: Erlangga.

Maskoeri Jasin. 1987. Sisttematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata.


Surabaya. Sina Wijaya.

Mukayat Djarubito Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta. Erlangga.

Radioputro. 1986. Zoologi Vertebrata. Jakarta : Erlangga.

R.D. Frandson. 2000. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Jogjakarta. Gadjah


Mada University Press.

Villee. Walker. Barnes. 2006. Zoologi Umum. Edisi ke enam. Jilid 1. PT.
Gelora Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai