HULPA SUFIANI
1
DAFTAR ISI
BAB II ……………………...…………………………………………..... 2
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 7
B. Saran ………………………………………………………………. 8
1
KATA PENGANTAR
“Segala puji dan syukur kita haturkan atas keridhoan Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah, saya selaku
penyusun diberikan kelancaran dalam menulis makalah yang berjudul “ Penghisapan Lendir
( Suction )
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Aan Dwi Sentana, M.Kep,.
selaku dosen Mata Kuliah Kritis 4, yang telah sudi memberikan sebagian ilmunya kepada kami
selaku mahasiswa terutama untuk saran perbaikan makalah ini, semoga semua kebaikan beliau
akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, amin.
Tiada gading yang tak retak, begitupun dalam penulisan makalah ini tentu terdapat banyak
kesalahan baik secara struktural penulisan maupun isi materi yang diuraikan didalamnya. Semua
saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi perbaikan penulisan pada masa yang akan
datang.
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan
nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat
dengan cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri (Timby,2009)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian suction ?
2. Bagaimana prinsip suction ?
3. Ada berapa ukuran suction ?
4. Apa indikasi dan kontra indikasi suction ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari suction.
2. Untuk mengetahui prinsip suction
3. Untuk mengetahui ukuran suction
4. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi suction
1
BAB II
A. KONSEP SUCTION
1. Pengertian
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan
nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat
dengan cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri (Timby,2009).
2. Prinsip Suction
a. Aseptic :
segala upaya untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang
kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi
b. Asionatik
Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis
c. Afektif
Tindakan yang dilandasi gaya atau makna yang menunjukan perasaan emosi
d. Atraumatik
Tindakan yang mencegah terjadinya trauma
1
merupakan kanul dengan sistem tertutup dengan sirkuit ventilator dan penggunanya
tidak perlu membuka konektor sehingga aliran udara yang masuk tidak teriterupsi
4. Ukuran suction
Berikut ini adalah ukuran suction catheter kit ( Kozier&Erb, 2012)
a. Dewasa : 12 – 18 Fr
b. Anak usia sekolah 6 – 12 tahun : 8 – 10 Fr
c. Anak usia balita : 6 – 8 Fr
5. Indikasi
6. Kontraindikasi
Dalam melakukan tindakan hisap lender perawat harus memperhatikan
komplikasi yang mungkin dapat ditimbulkan, antara lain yaitu (Kozier & Erb, 2002):
a. Hipoksemia
b. Trauma jalan nafas
c. Infeksi nosocomial
1
d. Respiratory arrest
e. Bronkospasme
f. Perdarahan pulmonal
g. Disritmia jantung
h. Hipertensi/hipotensi
i. Nyeri
j. Kecemasan.
1
B. Prosedur Suction
A. Definisi
Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang
tidak mampu mengeluarkan secret atau lender secara mandiri dengan menggunakan alat
penghisap.
B. Tujuan
1. Membersihkan jalan nafas
2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi
C. Alat dan bahan
1. Alat penghisap lender dengan botol berisi larutan desinfektan
2. Kateter penghisap lender
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tangan bersih
6. Masker
7. Dua cucing berisi larutan aquades atau NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
8. Kasa steril
9. Tisu
10. Stetoskop
D. Prosedur kerja
1. Salam pada pasien
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan dilakukan
3. Cuci tangan lalu pakai sarung tangan bersih
4. Tuangkan NaCl 0,9% atau Aquades ke dalam cucing
5. Tempatkan pasien pada posisi terlentang dengan kepala miring kea rah perawat
6. Lepas sarung tangan lalu ganti dengan sarung tangan steril
7. Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap
8. Nyalakan mesin penghisap
1
9. Lakukan penghisapan lendir, sebelumnya masukan kateter penghisap ke dalam
cucing yang bersisi NaCl 0,9% atau Aquades untuk mempertahankan tingkat
kesterilan (asepsis)
10. Masukan kateter penghisap kedalam organ yang akan dilakukan
penghispan(hidung atau mulut) dalam keadaan tidak menghisap
11. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110-150 mmHg untuk dewasa, 95-110
mmHg untuk anak-anak dan 50-95 mmHg untuk bayi
12. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
13. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%
14. Minta pasien untuk nafas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distress
pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan penhisapan
berikutnya
15. Rapikan keadaan pasien
16. Bereskan peralatan dan kembalikan pada tempat semula
17. Sampaikan pada pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
18. Ucapkan salam
19. Cuci tangan
E. Dokumentasi
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.
4. Mencatat sputum / sekret dan karakteristiknya (jumlah, konsistensi, dan warnanya).
F. Sikap
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
1
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan
nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat
dengan cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri (Timby,2009).
1. Prinsip Suction
a. Aseptic :
segala upaya untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang
kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi
b. Asionatik
Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis
c. Afektif
Tindakan yang dilandasi gaya atau makna yang menunjukan perasaan emosi
d. Atraumatik
Tindakan yang mencegah terjadinya trauma
1
B. Saran
Semoga makalah ini bisa memberikan tambahan pengetahuan serta dapat menambah
ketrampilan kita sebagai perawat untuk lebih professional dalam melayani klien dengan
kasus suction .Semoga makalah ini dapat kita aplikasikan oleh kita sebagai perawat
dalam pelayanannya, dan menambah wawasan baru untuk kita.
1
DAFTAR PUSTAKA
https://baixardoc.com/documents/makalah-suction-5c520956c389b
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/145/jtptunimus-gdl-srihartini-7217-3-babii.pdf
http://fisioterapigpm.blogspot.com/2009/05/naso-pharingeal-suction.html
http://repository.ump.ac.id/3257/3/Suritno%20BAB%20II.pdf
http://rudianto1002.blogspot.com/2013/05/makalah-suction-kdmii.html
Sherwood, L. (1996). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem (Terj. Brahm. U. Pendit) Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC