0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur suctioning yang mencakup definisi, tujuan, indikasi, kontraindikasi, persiapan alat dan pasien, tahap kerja, evaluasi, serta referensi. Prosedur ini bertujuan untuk mengeluarkan lendir pada saluran pernapasan dan memelihara kelancaran pernapasan.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur suctioning yang mencakup definisi, tujuan, indikasi, kontraindikasi, persiapan alat dan pasien, tahap kerja, evaluasi, serta referensi. Prosedur ini bertujuan untuk mengeluarkan lendir pada saluran pernapasan dan memelihara kelancaran pernapasan.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur suctioning yang mencakup definisi, tujuan, indikasi, kontraindikasi, persiapan alat dan pasien, tahap kerja, evaluasi, serta referensi. Prosedur ini bertujuan untuk mengeluarkan lendir pada saluran pernapasan dan memelihara kelancaran pernapasan.
Terbit Ketua Program studi Ners Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia PROGRAM STUDI KEPERAWATAN Tanggal Revisi Ns……. Ns. Rinco Siregar, S.Kep., MNS PENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas TUJUAN 1. Mengeluarkan secret/ cairan pada jalan nafas 2. Melancarkan jalan nafas
INDIKASI Indikasi bagi pelaksanaan intubasi endotrakheal menurut Gisele (2002)
antara lain : • Keadaan oksigenasi yang tidak adekuat (karena menurunnya tekanan oksigen arteri dan lain-lain) yang tidak dapat dikoreksi dengan pemberian suplai oksigen melalui masker nasal. • Keadaan ventilasi yang tidak adekuat karena meningkatnya tekanan karbondioksida di arteri. • Kebutuhan untuk mengontrol dan mengeluarkan sekret pulmonal atau sebagai bronchial toilet. • Menyelenggarakan proteksi terhadap pasien dengan keadaan yang gawat atau pasien dengan refleks akibat sumbatan yang terjadi. KONTRA INDIKASI a. Hipoksemia b. Trauma Jaringan : Suncioning dapat menyebabkan trauma jaringan, iritasi dan pendarahan c. Atelektasis : dapat terjadi bila pemakaian kateter sunction yang terlalu besar dan vacuum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi collaps paru (atelektasis) d. Hipotensi : biasanya terjadi karena vagal stimulasi, batuk dan hipoxemia e. Airways Contriction : terjadi karena adanya rangsangan mekanik langsung dari suction terhadap mukosa saluran nafas PERSIAPAN KERJA a. Persiapan Alat 1) Set penghisap sekresi atau suction portable lengkap dan siap pakai 2) Sarung tangan 3) Kateter penghisap steril dengan ukuran 20 untuk dewasa 4) Pinset steril atau sarung tangan steril 5) Cuff inflator atau spuit 10 cc 6) Klem arteri 7) Alas dada atau handuk 8) Kom berisi cairan desinfektan untuk merendam alat 9) Kom berisi cairan desinfektan untuk membilas kateter 10) Cairan deinfektan dalam tempatnya untuk merendam kateter yang telah digunakan 11) Ambubag/ air viva dan selang O2 12) NaCl 0,9 b. Persiapan Pasien 1) Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan 2) Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.
TAHAP KERJA 1) Cuci tangan
2) Pakai sarung tangan 3) Sebelum dilakukan penghisapan sekresi : Memutar tombol oksigen menjadi100% 4) Menggunakan air viva dengan memompa 4-5 kali dengan oksigen 10 liter/menit 5) Menghidupkan mesin penghisap sekresi 6) Menyambung selang suction dengan kateter steril kemudian perlahan- lahan dimasukkan ke dalam selang pernapasan melalui selang endotrakeal (ETT) 7) Membuka lubang pada pangkal kateter penghisap pada saat kateter dimasukkan ke ETT 8) Menarik kateter penghisap kira-kira 2 cm pada saat ada rangsangan batuk untuk mencegah trauma pada carina 9) Menutup lubang dengan melipat pangkal kateter penghisap kemudian kateter penghisap ditarik dengan gerakan memutar 10) Mengobservasi hemodinamik pasien 11) Memberikan oksigen setelah satu kali penghisapan dengan cara bagging 12) Bila melakukan suction lagi beri kesempatan klien untuk bernapas 3-7 kali 13) Melakukan bagging 14) Mengempiskan cuff, sehinggaa sekresi yang lengket disekitar cuff dapat terhisap 15) Mengisi kembali cuff dengan udara menggunakan cuff inflator setelah ventilator dipasang kembali 16) Membilas kateter penghisap sampai bersih kemudian rendam dengan cairan desinfektan dalam tempat yang telah disediakan 17) Mengobservasi dan mencatat : a) Tekanan darah, nadi, dan pernapasan b) Hipoksia c) Tanda perdarahan, warna bau, konsentrasi d) Disritmia EVALUASI 1. Kaji respon klien 2. Kaji pola nafas, suara nafas, sekret (jumlah, karakteristik) 3. Berikan reinforcement positif 4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
REFERENSI Panduan Kepanitraan Umum Stikes Nani haanuddin Makassar 2014/2015.