Anda di halaman 1dari 4

Laporan Kasus: Stage Closure untuk Gastroskisis

Tubagus Odih R Wahid1*, Ari Alvaren2, LofinaMutia Dewi2, Putri Sari2, Widya Cahya Purnama2

ABSTRACT
Gastroschisis is a congenital defect of the anterior abdominal wall which is to the right of the umbilicus, gastric,
small intestine and colon can be found outside the abdominal cavity. The incidence is 1: 2.500-10.000 births. The
incidence of Gastroschisis in the world has increased in the last 30 years. In Indonesia, the incidence of Gastroschisis
is not yet clear. The diagnosis is relatively easy by inspection and it is found that the contents of the abdomen are
exposed outside the abdominal cavity. We reported a case of a baby patient aged six days when he was sent to Bagan
Siapi Api Hospital and then performed the first stage operation, namely the installation of the bogota bag procedure,
followed by gradual squist sac ligase treatment, after 18 days of treatment or at 37 days of age, devinitive surgery
was performed close the abdominal wall defect.

Keywords: Gastroschisis, Squist Sac Ligation, stage closure

karena terdapat faktor risiko penyebab


Gastroskisis adalah kelainan
gastroskisis yaitu kehamilan pada usia muda,
kongenital tidak terbentuknya dinding
paritas tinggi dan kekurangan asupan gizi
perut secara utuh.1,2 Gastroskisis terjadi
pada ibu hamil.4
karena pembentukan saluran cerna yang
tidak normal saat proses embriologi yakni
kegagalan perkembangan umbilical
LAPORAN KASUS
coelum berakibat adanya usus yang keluar
dari dinding perut.3 Insidensi gastroskisis Seorang anak perempuan umur 47 hari
dalam 3 dekade terakhir meningkat, dirawat di RSUD Arifin Achmad dengan
sekitar 1:10.000 kelahiran. Usia ibu yang diagnosis gastroskisis. Riwayat kelahiran
relative muda, bayi premature dan bayi secara sectio secaria di RSUD Bagan Siapi
dengan berat badan lahir rendah, perokok, Api, dirawat sampai usia 5 hari. Kemudian
pengguna narkoba, dan terpapar toksin dirujuk ke RSUD Arifin Achmad saat usia 6
kemungkinan beresiko terjadi gastroskisis hari (Gambar 1). Pada saat usia 9 hari
saat hamil. Bayi laki-laki lebih sering dilakukan operasi pertama yaitu pemasangan
menderita gastroskisis disbanding bayi bogotabag. Kemudian dilanjutkan dengan
perempuan. Angka kejadian gastroskisis di perawatan Squist Sac Ligation (Gambar2)
Indonesia belum jelas, namun Indonesia yaitu perawatan dan tindakan secara bertahap
merupakan Negara dengan risiko tinggi melakukan gerakan seperti memeras kantong
_________________________________ Bogota Bag dengan harapan secara bertahap
isi gastroskisis masuk bertahap ke rongga
Penulis korespondensi: tubaguswahid@gmail.com abdomen. Perawatan ini dilakukan selama 18
1
KJFD Bedah Divisi Bedah Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Riau/ KSM Bedah RSUD Arifin Achmad hari. Setelah dievaluasi isi gastroskisis
Provinsi Riau. Pekanbaru, Riau, Indonesia diprediksi dapat masuk ke rongga abdomen
2
Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru, (Gambar3) maka saat usia pasien 37 hari
Riau, Indonesia
dilakukan operasi definitive yakni penutupan
121
JIK,Jilid 14, Nomor 2, September 2020, Hal. 121-124

Gambar 1. Gambaran saat pasien pertama kali


datang usia 6 hari, dengan usus terburai hanya Gambar 3. Setelah perawatan 18 hari, dilakukan
ditutupi kasa lembab dan dibatasi kasa donat. evaluasi klinis didapati isi gastroskisis telah
diprediksi dapat dimasukan ke rongga abdomen.

Gambar 4.Pasca operasi penutupan defek dinding


Gambar 2. Operasi pertama dengan pemasangan abdomen
Bogota Bag dan dilanjutkan perawatan Squist
Sac Ligationsecara bertahap.

Rangkaian penanganan tersebut dalam


defek gastroskisis pada dinding abdomen satu pilihan yakni staged repair. Selanjutnya
(Gambar 4). Pada saat operasi definitif, sampai laporan ini dituliskan pasien masih
kondisi gastrointestinal terjadi adhesive dalam perawatan pasca operasi definitive hari
dengan hepar dan vesika urinaria, ke-8 dengan kondisi stabil dan diet telah dapat
kemudian dilakukan adhesiolisis hepar dan diberikan serta defekasi lancar.
gastrointestinal dan vesika urinaria sampai
bebas dan aliran gastrointestinal lancar
sampai distal. Setelah memastikan kondisi DISKUSI
perdarahan tidak ada dan aliran Gastroskisis merupakan kelainan bawaan
gastrointestinal lancar dengan pemisahan yang tampilan klinisnya berat karena isi dari
organ - organ visera lainnya selesai, maka rongga abdomen terletak diluar tubuh pasien
dilanjutkan dengan penutupan defek dan tidak ada penutupnya. Gastroskisis
dinding abdomen dengan menjaga jangan umumnya memiliki masalah respirasi
sampai terjadi compartement abdominal terutama pada bayi premature yang dapat
syndrome. disertai dengan atresia intestinal dengan
survival rate 40%.5 Penegakan diagnosis
122
Tubagus Odih R Wahid dkk, Laporan Kasus: Stage Closure

gastroskisis sebenarnya dapat ditegakkan terakhir dapat dilakukan di luar kamar operasi
sejak masa kehamilan, yakni dengan cara tanpa pembiusan umum. Sedangkan caranya
melakukan pemeriksaan USG pada usia bervariasi yakni menggunakan umbilikus
kehamilan 10-12 minggu untuk sebagai allograft, alat mesh tidak diserap atau
mendeteksi defek pada dinding abdomen. material bioprostetik. Setelah menutup lapisan
USG pada usia kehamilan 20-27 minggu fasia, flap kulit dapat untuk menutup dinding
dapat mendeteksi adanya gastroskisis.6 perut. Mayoritas ahli bedah akan membuang
Kadar alpha-fetoprotein dan umbilikus saat dilakukan repair gastroskisis.
acetylcholinesterase yang meningkat pada Namun, pada beberapa kasus tetap
amnion menaikkan hingga 9 kali pada dipertahankan.2,7
kejadian gastroskisis.6
Compartment Abdominal Syndrome
diidentifikasi melalui tekanan dalam kandung
kemih dengan kateter, yakni diatas 10-15
Penatalaksanaan
mmHg yang berakibat menurunnya perfusi
Penanganan gastroskisis meliputi ginjal dan usus. Bila lebih dari 20 mmHg,
tatalaksana cairan, dekompresi, berakibat gagal ginjal dan kekurangan oksigen
menghindari hipotermia. Pemberian usus.2
antibiotik, biasanya digunakan kombinasi
Pada gastroskisis disertai atresia intestinal,
Ampisilin dan Gentamisin sesuai dosis
penatalaksanaan reseksi dan anastomosis
terapi. Penatalaksanaan operatif
dapat dilakukan pada saat penutupan defek
gastroskisis yakni dapat repair primer atau
dinding abdomen. Jika tindakan anastomosis
bertahap.6
tidak memungkinkan, tindakan repair pada
Penatalaksanaan Pembedahan atresia intestinal dapat dilakukan 4-6 minggu
Tindakan operasi gastroskisis kemudian setelah penutupan defek. Beberapa
bertujuan untuk memasukan kembali isi ke ahli bedah memilih untuk enterostomi pada
rongga perut dan meminimalkan resiko kasus dengan atresia.7,8 Pada celah yang besar ,
kerusakan visera abdomen karena banyak metode pilihan,seperti cutis graft
compartment abdominal syndrome. terdiri dari dermis dan fasia rektus anterior.
Tindakan yang dipilih dapat berupa Flap otot, fasia dan kulit kanan kiri ke arah
pemakaian silo (Bogota Bag), peras serial tengah untuk menutup fasia. Cara yang
(Squist Sac Ligation) dan penundaan banyak dipakai sekarang menggunakan tissue
penutupan dinding abdomen baik primer exspander yang diletakkan di rongga abdomen
atau bertahap. Inspeksi visera yang di luar untuk mereduksi disproporsi organ perut.2
meliputi obstruksi, perforasi, atau atresia Staged Closure
wajib dikerjakan. Bila ada kelainan,
Penutupan bertahap menggunakan
diselesaikan sebelum pemasangan silo
silastic/Bogota Bag yaitu silo. Cara ini
atau penutupan abdomen primer untuk
memberikan trauma yang lebih ringan untuk
menghindari terjadinya obstruksi usus.
pasien dan mencegah compartment abdominal
Hipomotilitas usus hampir didapatkan
syndrome.8
pada semua pasien Gastroskisis.2
Dua puluh tahun terakhir, pemakaian silo
Primary Closure
banyak digunakan secara bertahap, tujuan
Penutupan primer gastroskisis menghindari compartment abdominal
dianjurkan disemua kasus. Cara ini syndrome dan iskemik visera dan
merupakan pilihan agar isi gastroskisis menyebabkan ekstubasi menjadi lebih cepat.
memungkinkan dapat sempurna
Kantong penutup diperas (Squist Sac
dimasukkan, tindakan ini dilaksanakan di
Ligation) setiap hari ke dalam ruang perut
kamar operasi. Dalam perkembangan
JIK,Jilid 14, Nomor 2, September 2020, Hal. 121-124

dimana silo akan memendek dengan ligasi 3. Frolov P, Alali J, Klein MD. Clinical risk
yang berkelanjutan. Saat isi eviserasi telah factors for gastroschisis and omphalocele in
tereduksi, penutupan definitif dikerjakan. humans : a review of the literature. Pediatr Surg
Proses pemerasan umumnya antara 7 Int. 26;2010:1136- 46.
hingga 21 hari.2,9 Pada kasus ini dilakukan 4. Setiawan WA. Prenatal diagnosis dan
selama 18 hari atau lebih dari rata rata penatalaksanaan gastroskisis. Indonesian
yang dilakukan yang pernah Journal of Obstetric and Gynecologyst
dipublikasikan. Science.2019. 92-101.

Outcome Jangka Panjang 5. Davis RP, Treadwell MC, Drongowski RA, et al.
Risk stratification in gastroschisis: a prenatal
Hasil akhir jangka panjang evaluation or early postnatal factors predict
dipengaruhi kondisi lainnya seperti adanya outcome? Pediatr Surg Int. 25; 2009: 319-25.
atresia usus yang dapat memperburuk
prognosis, pemberian nutrisi parenteral
lebih lama mengakibatkan hepar 6. Schwartz, Duane S. Duke and Marshall Z.
cholestasis dan penggunaan sentral Omphalocele and gastroschisis. Michael
Hollwarts Prem Puri. Pediatric Surgery:
berhubungan dengan sepsis. Prognosis
Diagnosis and Management. Berlin Heidelberg :
tersebut berhubungan dengan peningkatan Springer-Verlag, 2010:161-70.
resiko kematian. Umumnya pasien
gastroskisis dapat hidup normal.5,10 7. Riboh J, Abrajano CT, Garber K, et al.
Outcomes of sutureless gastroschisis closure.
Journal of Pediatr Surg. 44. 2009:1947-50.
DAFTAR PUSTAKA 8. Klein MD. Congenital defects of the abdominal
1. Correspondence. Postnatal intestinal wall. Pediatric Surgery.7th edition. Coran AG,
ischemia in a patient with gastroschisis a Adzick NS,et al. Philadelphia.
sinister of home delivery and improper ElseiverSaunders,2012:973-84.
transportation. Journal of Pediatr Surg. 9. Houben CH, Patel S. Gastroskisis Closure: a
45;2010:2289-90. technique for improved cosmetic repair. Pediatr
2. Cassandra Kelleher, Jacob C. Langer. Surg Int. 24; 2008:1057-60.
Congenital abdominal wall defects. J. 10. Kassa AM, Lilja HE. Predictors of postnatal
Patrick Murphy George W. Holcomb. outcome in neonatus with gastroschisis. Journal
Ashcraft's Pedatric Surgery 5th edition. of Pediatr Surg. 46; 2011:2108-14.
Philadelphia: Saunders Elselvier, 2010:625-
36.

124

Anda mungkin juga menyukai