Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

SURVEI, IDENTIFIKASI DAN DESAIN


PENGEMBANGAN PADANG PENGGEMBALAAN
DI DUKUH MARIBAYA DESA KALINUSU
KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES
PROVINSI JAWA TENGAH

Kerjasama

Dinas Peternakan Brebes dengan

Pendahuluan

Berdasarkan kondisi di Dukuh Maribaya Desa


Kalinusu Kecamatan Bumiayu, secara khusus
permasalahan terkait dengan Padang
penggembalaan adalah:

Belum Adanya Produksi Hijauan Yang Bermutu


Dalam Jangka Waktu Lama

Belum Efisiannya Hijauan Makanan Ternak Yang


Dihasilkan

Belum Adanya Produksi Ternak Yang Maksimal

TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari padang
penggembalaan di Dukuh Maribaya Desa
Kalinusu Kecamatan Bumiayu adalah :

Memperbaiki kualitas hijauan pakan di padang


penggembalaan di Maribaya

Meningkatkan ketersediaan pakan pada musim


kemarau/ sepanjang tahun

Meningkatkan produktivitas sapi potong dalam


rangka mendukung program swasembada
daging sapi/ kerbau yang berkelanjutan.

Out Put

Adapun output yang diharapkan dari padang


penggembalaan di Dukuh Maribaya Desa
Kalinusu Kecamatan Bumiayu adalah :

Terlaksananya Produksi Hijauan Yang Bermutu


Dalam Jangka Waktu Lama,

Efisiensi Hijauan Makanan Ternak

Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah;

Adanya perbaikan kualitas pakan di kawasan


padang penggembalaan Maribaya Brebes

Adanya kebun Hijauan Makanan ternak yang


dapat digunakan sebagai cadangan pakan pada
musim kemarau

Adanya gudang tempat penyimpanan

Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka


penyusunan SID Pengembangan padang
pengembalaan Maribaya meliputi :

Desk Study;

Survey Lapangan dan Indepth Study;

GPS (Global Potitioning System).

Kegiatan survey langsung dilakukan di lahan yang


ditetapkan, yaitu di Maribaya Brenbes JawaTengah;

Pengolahan dan Analisis Data


Penyusunan SID

Penyerahan laporan akhir

Pengambilan Data;

Dalam kegiatan ini dilakukan dua jenis pengambilan


data, yaitu:

Pengambilan data sekunder, berupa pengumpulan data,


peta, uraian keadaan wilayah, kondisi dan potensi
peternakan di Brebes

Survey data lapangan (primer), GPS meliputi verifikasi


data sekunder, observasi lapang, dan wawancara dengan
pihak stakeholder terkait antara lain kepala dinas, staf
pegawai, pemerintah daerah;

Pengambilan sampel bahan pakan meliputi hijauan di


pastura : berbagai jenis rumput alam, rumput budidaya,
legum dari berbagai lokasi.

Analisis data meliputi;

Tanah : pH, C organik

Pakan Hijauan : berbagai jenis rumput alam,


rumput budidaya,legum dari berbagai lokasi.

Melakukan pengamatan secara detail dan


langsung pada lokasi yang direncanakan
sebagai lokasi kawasan padang
penggembalaan

Gambaran Umum Lokasi

Dukuh Maribaya Desa Kalinusu Kecamatan Bumiayu


merupakan wilayah yang cukup terisolir mengingat daerah
ini dahulu merupakan perkebunan serai wangi milik
Belanda.

Adapun tanah Maribaya adalah tanah pertanian seluas


3.360.000m² milik Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes
dengan SK Menteri Negara Agraria sub Kepala BPN no :
21/HPL/BPN/1998 tanggal 26 Maret 1998 dengan status
tanah sertifikat tanggal 15 April 1998 no : 1 yang
penggunaannya sebagai Tanah Pembibitan Pertanian
Terpadu.

Berdasarkan Surat Penetapan Bupati Brebes tertanggal 19


Januari 2016 No 524/0015, menyebutkan bahwa sebagian
tanah Maribaya seluas 104 ha akan digunakan sebagai
pengembangan padang penggembalaan

Karakteristik wilayah ini sangat sesuai untuk


pengembangan sapi Jabres dan kerbau yang di
daerah asalnya memiliki karakteristik yang
hampir sama yaitu daeah berbukit bukit yang
ditumbuhi rumput lapangan, dekat dengan
hutan dan sungai yang dangkal.

Pada wilayah seperti ini sapi Jabres dapat


berkembang dan berproduksi dengan baik.

Pembuatan padang penggembalaan dan


Kebun HPT di Dukuh Maribaya Desa Kalinusu
Kecamatan Bumiayu direncanakan sebagai
langkah persiapan pemerintah menyiapkan
hijauan pakan ternak untuk sapi Jabres yang
akan dikembangkan di Dukuh Maribaya Desa
Kalinusu Kecamatan Bumiayu

Dengan rintisan akan dibangun Unit


Pengelola Kawasan (UPK)

Tanah

Tanah yang datar pada umumnya berstruktur


lempung, liat serta berpasir pada daerah
perbukitan merupakan tanah buatan yang

mempunyai lapisan olahan sangat tipis. Jenis


tanah meliputi latosal, podsolik dan alluvial pada
bagian-bagian puncak bukit lereng hingga datar
dan daerah pinggiran sungai. Nilai PH pada
daerah-daerah yang telah diolah cukup bervariasi
dengan rata-rata 6,3

Organisasi

Pengembangan Padang penggembalaan


maribaya ini dilakukan menindaklanjuti surat
Kegiatan Padang Penggembalaan untuk Sapi
Jabres di dukuh Maribaya Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes. Mengingat sapi Jabres
merupakan kekayaan sumber daya genetik
ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan
dilestarikan.

Yang nantinya akan dibangun Unit Pengelola


Kawasan UPK Pengembangan Padang
Penggembalaan Maribaya dan Pembibitan
Sapi Jabres.

UPK Pengembangan Padang Penggembalaan


Maribaya dan Pembibitan Sapi Jabres.

Tugas

Unit Pengelola kawasan (UPK) Pengembangan


Padang Penggembalaan Maribaya dan
Pembibitan Sapi Jabres mempunyai tugas
pemeliharaan, produksi pengembangan,
penyebaran dan distribusi bibit sapi Jabres
unggul serta produksi pakan di padang
penggembalaan.

Visi :

Terwujudnya pembibitan sapi Jabres di wilayah


Pengembangan Padang Penggembalaan
Maribaya dan Pembibitan sapi Jabres.

Misi :

Meningkatnya produktivitas Padang


Penggembalaan Maribaya;

Meningkatnya produktivitas sapi Jabres


sehingga mampu meningkatkan ketersediaan
bibit sapi Jabres.

Pengembangan PP Maribaya

Komoditas

Sapi Jabres adalah nama populer yang berasal dari


singkatan Sapi Jawa Brebes dan merupakan aset
ternak lokal khas Kabupaten Brebes yang telah
dibudidayakan oleh masyarakat secara turun
temurun di Kabupaten Brebes.

Sapi ini telah terbukti dapat memberikan tambahan


pendapatan pada rumah tangga petani dan
limbahnya merupakan sumber pupuk organik guna
mendukung budidaya pertanian.

Keunggulan (Uncle, 2006)

Daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan panas dan


pakan extrim

Fertilitas dan produktivitas yang tinggi

Karakteristik reproduktif yang tinggi

Persentase karkas yang tinggi

Kandungan lemak karkas rendah

Sebagai ternak pekerja

Budaya masyarakat

Kelemahan

Rentan terhadap malignan catarral fever (MCF)

Berat badan yang relatif kecil

REKOMENDASI SITEPLAN PENGEMBANGAN PADANG

Berdasarkan survey lokasi yang telah


dilakukan pada daerah Maribaya yang
memiliki total sesuai sertiofikat adalah 336 ha,
hasil survey memiliki luas luas 298 ha, maka
tim memberikan rekomendasi untuk
membuat siteplan pengembangan kawasan PP
Maribaya pada lokasi dengan luas 104 ha

Jalan masuk lokasi ke PP Maribaya

Merah adalah jalur utama


Kuning adalah jalur alternatif

Berdasarkan survey lokasi yang telah


dilakukan pada daerah Maribaya yang
memiliki total sesuai sertiofikat adalah 336 ha,
hasil survey memiliki luas luas 298 ha, maka
tim memberikan rekomendasi untuk
membuat siteplan pengembangan kawasan PP
Maribaya pada lokasi dengan luas 104 ha

Jalan masuk lokasi ke PP Maribaya

Merah adalah jalur utama

Kuning adalah jalur alternatif


PENGGEMBALAAN MARIBAYA DAN PEMBIBITAN SAPI JABRES

Padang penggembalaan secara langsung


dibagi menjadi 2 blok besar yaitu padang
penggembalaan I dan padang penggembalaan
II. Seperti tertera pada Gambar diatas. dari
gambar tersebut terlihat Padang
Penggembalaan I berwarna hijau kecoklatan
dan Padang Penggembalaan II berwarna hijau
tosca

Luasan wilayah

Padang penggembalaan I= 72,43 ha

PP II= 27,57 ha

Unit Pengelola Kawasan= 4 ha

Luas Pertanian Terpadu=185,45 ha

Luas kebun warga =4 ha

Luas perkampungan =4,66 ha

Sarana dan prasarana di Unit Pengelola Kawasan padang penggembalaan


Maribaya UPK= 4 ha)
Untuk Pengelolaan padang penggembalaan,
lahan yang diambil seluas 104 ha, akan dipagar
keliling dengan penggunaan pagar berupa kawat
berduri, yang pada bagian dalamnya ditanami
dengan Gliricidea maculata. Hal ini dilakukan
untuk keamanan ternak dan memudahkan
pengelolaan.

Potensi lain yang dimiliki oleh padang


penggembalaan Maribaya saat ini adalah adanya
lamtoro dan Gliricidea maculate yang tumbuh
subur di lokasi, sehingga harus dipertahankan

Gambar lokasi pemagaran PPI


Kebutuhan fasilitas

Kebutuhan fasilitas fisik suatu pusat pembibitan sapi dan hijauan


pakan ternak terdiri atas :

Bangunan perkantoran;

Perumahan pegawai/mess karyawan;

Pos keswan, pos IB dan klinik hewan;

Pabrik dan gudang pakan, bunker silo;

Holding Ground :

Perkandangan (kandang induk bunting tua, kandang induk-anak, kandang sapi afkir
dan kandang isolasi);

Handling yard/corral untuk penanganan ternak (loading ramp, holding pen, working
chute, timbangan sapi);

Unit pengolahan limbah dan biogas (penampungan limbah cair dan padat,
pengolahan limbah);

Instalasi air.
Pedok penggembalaan (induk kering, sapi masa kawin, induk bunting muda, anak lepas
sapih jantan, anak lepas sapih betina) dilengkapi dengan shed/peneduh, sumber
air/embung, bak pakan);

Kebun HMT (rumput dan leguminosa), kebun percontohan;

Pemagaran (pedok, jalan, kebun HPT dll).

Perletakan fasilitas bangunan adalah sebagai


berikut :

Fasilitas Padang penggembalaan merupakan areal


paling luas dari lokasi pengembangan.

Fasilitas mess, tempat pertemuan dan gudang


pakan dibangun pada lokasi yang lebih tinggi dari
pada fasilitas kandang dan penanganan limbah
dengan sistem drainase yang baik. Fasilitas tersebut
perlu juga diposisikan dekat dengan jalan masuk
dan pepohonan yang berfungsi sebagai penahan
angin (wind break);

Fasilitas perkandangan sebaiknya diletakan dekat


dengan pepohonan yang berfungsi sebagai
penahan angin (wind break) dan pada tempat
yang kompak, stabil, datar dengan drainase yang
baik.

Area kandang lebih disukai bila memiliki


kemiringan 2 - 4 %; kemiringan lantai kandang
lebih dari 6 % kurang sesuai karena pergerakan
manure yang berlebihan pada waktu hujan

Tempat penampungan limbah terletak lebih


rendah dari pada kandang sehingga
pergerakan limbah kandang terjadi secara
alami (natural drainage);

Luasan lahan yang ada di Maribaya seluas 104


ha akan dimanfaatkan sebagian untuk pasture
yang diklasifikasikan

Pastura untuk cut and carry

Pastura untuk direct grazing area


Pastura untuk kebun koleksi

Kebun koleksi akan ditanami dengan tanaman


pakan yang native dari Maribaya, seperti
kinjengan, gliricidea dan lamtoro, centro,
rumput stargrass, brachiaria, pennisetum,
panicum dll.

Sedangkan Kebun Cut and carry akan ditanami


dengan Pennisetum purpureum cv Taiwan,
Bagian pinggir kebun diberi pagar hidup
dengan tanaman Gliricidea maculate.

Selanjutnya Pastura untuk direct grazing sebagai


lokasi pengembangan dan akan dibuat paddock
sesuai dengan kapasitas tampung dengan jumlah
paddock ditanami rumput Brachiaria, stargrass,
ruzi grass,, dengan improved legume
stylosanthes.

Pastura untuk kebun koleksi perlu dikembangkan


yang ditanami dengan jenis tanaman native yang
ada di maribaya seperti, star grass, gliricidea,
kinjengan serta pennisetum dan beberapa jenis
lain yang bisa diimprove dilokasi seperti daftar
hijauan tanaman pakan diatas.

Hasil analisis tanah pada seluruh blok secara umum menunjukkan


bahwa pH tanah berkisar 6.36-7.79 yang menunjukkan kriteria
netral-basa netral. Kadar C organik umumnya rendah. Kadar N yang
sangat rendah.

Kadar P umumnya sedang-tinggi. Kadar K yang tinggi. Kapasitas


tukar kation umumnya rendah. Kadar Fe sedang-tinggi, Mn, Cu, Zn
umumnya tinggi.

Dari hasil analisis tersebut perlu dicermati untuk blok yang pH nya
rendah memerlukan penambahan pupuk organik, Nitrogen dan
Phosfor, Kalium dari setiap blok sudah terdapat analisisnya dan
kriteria dari tiap tiap unsur hara, sehingga pemupukannya
disesuaikan dengan mineral yang defisien.

Standar pemupukan untuk urea adalah 200 kg/ha/panen dan pupuk


Fosfor dan Kalium masing-masing 150 kg/ha dan khusus untuk
pupuk P dan K di pupuk 2 kali dalam setahun.
tahapan

Land clearing

Pengolahan lahan

pemupukan

Penanaman

Perawatan

Introduksi ternak

rotasi

Hasil analisis tanah pada seluruh blok secara umum menunjukkan


bahwa pH tanah berkisar 6.36-7.79 yang menunjukkan kriteria
netral-basa netral. Kadar C organik umumnya rendah. Kadar N yang
sangat rendah. Kadar P umumnya sedang-tinggi. Kadar K yang
tinggi. Kapasitas tukar kation umumnya rendah. Kadar Fe
sedang-tinggi, Mn, Cu, Zn umumnya tinggi. Dari hasil analisis
tersebut perlu dicermati untuk blok yang pH nya rendah
memerlukan penambahan pupuk organik, Nitrogen dan Phosfor,
Kalium dari setiap blok sudah terdapat analisisnya dan kriteria dari
tiap tiap unsur hara, sehingga pemupukannya disesuaikan dengan
mineral yang defisien. Standar pemupukan untuk urea adalah 200
kg/ha/panen dan pupuk Fosfor dan Kalium masing-masing 150
kg/ha dan khusus untuk pupuk P dan K di pupuk 2 kali dalam
setahun.

Tanya jawab

BPTP:

Spesifik lokasi Brebes dengan penggembalaan, kegiatan

Ada pabrik pakan ternak untuk seperti apa?

Pembagian paddock untuk pemeliharan nanti akan di DED

Kalau sudah jadi siapa yang akan mengelola, calon pengelola sejak awal diatur
siapa pengelola dari awal

Pengelolaan dari awal adalah masyarakat


LSM

Tujuan mensejahterakan peternak di kab. Brebes melalui PP

Siapa yang akan mendapatkan hak pengelolaan 104 ha, bagaimana bergulirnya
di masyarakat, siapa yang menerima dan bagaimana status hukum kedepan,
untuk kontinuitas usaha peternakan

Harapan untuk kelompok yang berbadan hukum juga ada dibagian utara,
apakah bisa memanfaatkan padang ini, Pantura pasar lebih mudah untuk idul
kurban, bagaimana konsep kedepannya? Bagaimana dengan pihak swasta spt
peternak yang mapan, untuk bersama sama sebagai ranch?

Infrastruktur, utk pemda brebes hendaknya memberikan infrastruktur yang


baik, jalan , listrik untuk distribusi yang lancar

Prof Gede

Pengelola menjadi kata kunci, struktur pengelola UPK, masyarakat juga ikut
terlibat di pengelolaan PP

Pengelola harus dibimbing secara kontinue untuk pengelolaan PP

Tahap awal adalah pemagaran, pembuatan paddock, penanaman hijauan

Persiapan air dan mineral di lahan padang penggembalaan

Penggemukan perlu dipikirkan secara menyeluruh, supaya tidak import,


bakalan perlu disiapkan dan kelola dengan baik

Ternak yang di culling dari pembibitan di PP, akan dibawa ke bagian utara
sehingga ada sinergi, antara pembibitan dan penggemukan supaya tidak
terjadi ketergantungan.

Penciptaan ranch sebagai lokasi pembibitan yang optimal

Teknik pengelolaan PP akan diatur di dinas dengan pendamping dari BPTP,


instansi, University akademisi

Ini bukan pekerjaan dinas peternakan, ini pekerjaan pemda brenes sehingga
harus bersinergi, sehingga akses infrastruktur perlu dilakukan untuk
mewujudkan peternakan di Maribaya dan sekitarnya bisa meningkat

Pak Nugroho (kasi kawasan penggembalaan)

Terkait kebijakan untuk menggandeng swasta, adalah


tugas swasta, tetapi karena APBN tdk boleh memfasilitasi
swasta, karena tujuan untuk menjadi percontohan,
biasanya di Indonesia timur, memberi contoh masyarakat
untuk pengelolaan padang di jawa

Proses untuk melestarikan sapi jabres, UPK menseleksi


kondisi sapi, melalui tahapan CC dari kondisi hijauan
pakan, seleksi spek ternak yang masuk, spek untuk sapi
bibit perlu ditambahkan

Keluaran adalah sapi bibit yang bagus

Jantan jelek dikeluarkan, digunakan sebagai penggemukan


, sumber hijauan dari kebun HPt atau kebun masyarakat

Pengaturan pengelolaan UPK, dinas teknis ikut dan


peternak atau masyarakat diikutkan, karena UPK ada
manajemen khusus dan ditentukan

Pendampingan dari perguruan tinggi, supaya jangka


panjang dan diharapkan ternak bisa berkembang 5
tahun dapat menghasilkan bibit yang baik

Padang penggembalaan yang paling berat adala invest


awal.. Komitmen APBN pusat

Harus dikawal oleh semua pihak untuk mejaga kondisi


dilokasi, sehingga bisa establish untuk pengembangan
PP

Ibu Ka dinas

Pengelola UPK sudah dibuat kelompok yang akan mengelola, dan dilakukan pendekatan di
masyarakat

Pengelolaan ada di Dinas Peternakan, peternak adalah yang memanfaat/ pemanfaat sehingga
siapa saja bisa memanfaatkan

Tanah adalah tanah pemkab, dengan masyarakat hanya memanfaatkan rumput saja, karen
auntuk ketersedian hijauan pakan ternak, peternak hanya penggemukan, pengadaan bakalan
perlu difikirkan,salah satunya dengan kegiatan di PP Maribaya

Tujuan pengadaan hijauan

Karena aturan adalah kelompok, maka secara administrasi kepada kelompok di Mribaya,
pemanfaatan bisa umum
Luas 336 ha, dimanfaatkan 104 ha, 4 ha untuk infrastruktur bangunan

100 ha untuk laha penggembalaan

SKPD PU, pertanian, ketahanan pangan, bahwa ini bukan kegiatan dinas peternakan tetapi
pemerintah ..

Infrastruktur , dari PU ada 18 M untuk memajukan masyarakat

Komitmen selama 5 tahun, propinsi juga komitmen, diminta untuk membuat usulan karena
infrastruktur ekonomi, tanggal 18 musrenbang, sehingga kedepan menjadi agro techno park]

Anda mungkin juga menyukai