Anda di halaman 1dari 83

MODUL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Kalangan sendiri

Oleh :
Sulistyowati

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer


(STMIK) Palangka Raya
2014

ii
Assalamu „alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat

iii
menyelesaikan Buku ajar Sistem Informasi Akuntansi sebagai buku pegangan
mahasiswa yang menempuh mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyelesaian bahan ajar
ini tidak terlepas dari peran serta pihak lain yang telah memberikan saran dan
masukannya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Sartana, M.Si., selaku ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer Palangka Raya.
2. Ir. Siti Maryamah, M.M selaku Pembantu Ketua I pada Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer Paangka Raya.
3. Keluarga dan teman-teman yang telah membantu.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyajian bahan ajar
ini, masih banyak kekurngan. Meskipun demikian, penulis berharap bahan ajar ini
dapat membantu mahasiswa dalam memahami Sistem Informasi Akuntansi.

Palangk Raya, September 2015


Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................... 1
1.1 Sistem, Informasi dan Akuntan ................................................................ 1
1.2 Sistem Informasi Akuntansi ..................................................................... 6
1.3 Sistem Informasi Manajemen ................................................................... 7
BAB II .................................................................................................................... 9
2.1 Pengertian ................................................................................................. 9

iv
2.2 Perbedaan Sia Dan Sim .......................................................................... 11
2.3 Model Umum SIA .................................................................................. 12
2.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 14
BAB III ................................................................................................................ 15
BAB IV ................................................................................................................ 20
4.1 Siklus Transaksi Akuntansi .................................................................... 20
4.2 Perlunya pengendalian ........................................................................... 20
4.3 Pengendalian Intern ................................................................................ 22
BAB V.................................................................................................................. 26
5.1 E-Commerce ........................................................................................... 26
5.2 Evolusi elektronik bisnis di perusahaan ................................................. 30
BAB VI ................................................................................................................ 36
6.1 Pengguna Teknik Sistem ........................................................................ 36
6.2 Teknik sistem ......................................................................................... 37
6.3 Diagram Ipo dan Hipo ............................................................................ 40
6.4 Diagram Arus Logika ............................................................................. 41
BAB VII ............................................................................................................... 49
7.1 Fungsi DBMS ......................................................................................... 49
7.2 Fungsi-fungsi DBMS ............................................................................. 52
BAB VIII.............................................................................................................. 55
8.1 Siklus Transaksi ..................................................................................... 55
8.2 Proses Bisnis........................................................................................... 67
BAB IX ................................................................................................................ 71
9.1 Pengembangan sistem ............................................................................ 71
9.2 Tahap-tahap analsis ................................................................................ 73
9.3 Teknik-teknik pengumpulan fakta .......................................................... 75
BAB X.................................................................................................................. 78

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sistem, Informasi dan Akuntan

Saat ini istilah sistem telah memunculkan gambaran mental mengenai berbagai
komputer dan pemrograman. Pada dunia nyata sistem itu dapat terjadi secara
alami dan juga sistem terjadi karena buatan manusia. Sistem alami adalah sistem
yang terjadi secara alam atau terjadi karena alam semesta, misalnya sistem galaxy,
sistem yang terjadi pada tubuh manusia, maupun planet. Semua mahkluk hidup
ciptaan Tuhan mereka hidup dengan sistem yang telah dibuat oleh Tuhan.
Sedangkan jika sistem itu dikatan sistem buatan, sistem itu diciptakan oleh
manusia misalnya sistem pengisian KRS, Sistem penilaian.

Sistem
Sistem adalah sekumpulan Komponen – Komponen yang saling berhubungan
antara satu elemen (Sub sistem) yang satu dengan yang lainya untuk mencapai
satu tujuan. Dalam membuat sistem harusnya memenuhi karakteristik, adapun
karakteristik sistem adalah:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batasan merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 1


5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Saran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.

Gambar I.1 Karakteristik Sistem


Klasifikasi Sistem
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem
fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 2


atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan
Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain
sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem
buatan manusia (human made sistem). Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang
oleh manusia yang melibatkan antara manusia dengan mesin yang sering
disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebutnya man-
machine sistem. Misalnya sistem informasi, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan
sistem tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya sistem komputer.
Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem
terbuka (open sistem). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan
sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau sub sistem lainnya.

Sistem informasi berbasis komputer


Sistem Informasi berbasis Komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang
bermanfaat.
Jenis sistem informasi berbasis komputer
1. Pengolahan Data. Pengolahan data elektronik – electronic data processing
(EDP) adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan
data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP adalah aplikasi sistem
informasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi komputer, istilah pengolahan data mulai dikenal dan
mempunyai arti yang sama dengan istilah EDP.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM), menguraikan penggunaan teknologi
komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para
manajer.
3. Sistem Pendukung Keputusan – Decision Support Systems (DSS). DSS
diarahkan untuk melayani permintaan informasi tertentu, khusus, dan tidak
rutin dari manajemen. Contoh adalah penggunaan spreadsheet untuk
melakukan analisis “what if” dari data operasi atau anggaran.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 3


4. Sistem Pakar – expert systems (ES) adalah sistem informasi berbasis
pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi
tertentu untuk bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya.
5. Sistem Informasi Eksekutif – executive information systems (EIS). EIS dibuat
bagi kebutuhan informasi stratejik manajemen tingkat puncak.
6. Sistem Informasi Akuntansi – sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mengubah data akuntansi menjadi informasi. Meskipun istilah SIA sendiri
adalah lebih luas lagi.

Manajemen Informasi
Infromasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer.
Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain yang
mempengaruhi terhadap bisnis yang telah menjadi semakin rumit, dan kedua,
komputer telah mencpai kemampuan yang semakin baik.
Output informasi dari komputer digunakan oleh para manaejer, non manajer, serta
orang-orang dan organisasi organisai dalam lingkungan perusahaan. Manajer
berada pada semua tingkat organisasional perusahaan dan semua area bisnis.
Manajer melaksanakan berbagai fungsi dan peran, dan untuk berhasil manajer
memerlukan keahlian dalam komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer perlu
mengerti komputer (Computer literate), tetapi yang lebih penting, mereka mengeti
informasi (information literate).
Perusahaan adalah suatu sistem yang bersifat fisik, namun dikelola dengan
menggunakan suatu sistem konseptual. Sistem konseptual itu terdiri dari suatu
pengolah informasi yang mengubah data menjadi informasi dan menggambarkan
sumberdaya fisik. Aplikasi yang utama dan pertama adalah pengolahan dat
akuntansi, lalu diikuti aplikasi lainnya seperti: Sistem informasi Manajemen
(Manajemen Infromation system), sistem pendukung keputusan (Decission
Support System), kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan (Knowladge-
Base System) serta membentuk sistem nformasi berbasis komputer (Computer
based information system)

Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang
atau yang akan datang. Informasi juga dapat diartikan sebagai fakta-fakta atau
data yang telah diproses sedemikian rupa atau mengalami proses transformasi data
sehingga berubah bentuk menjadi informasi.

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu :


1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 4


maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau meruasak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang ada pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Jenis-Jenis Utama sumber daya, manejer mengelola 5 jenis sumber daya (Mcleod,
2001) antara lain :
a) Manusia
b) Material
c) Mesin (termasuk fasilitas dan energi)
d) Uang
e) Informasi (termasuk data)
Tugas manajer adalah mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan dengan
cara yang lebih efektif. Empat jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud
artinya mereka secara fisik dapat disentuh, sedangkan sumberdaya yang ke lima
adalah informasi, informasi memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari
bentuk wujudnya. Untuk menggambarkan informasi dan data digunakan istilah
sumberdaya konseptual. Para menejer menggunakan data konseptual untuk
mengelola sumberdaya fisik.

Sistem Informasi
Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-
prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi
yang penting. Di dalam suatu sistem informasi terdapat beberapa komponen-
komponen, yaitu:
1. Perangkat keras (hardware): mencakup piranti-piranti fisik seperti monitor,
printer, scanner, keyboard, dan mouse.
2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data
dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan sistem informasi.
5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 5


6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang
memungkinkan satu sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah
pemakai.

Akuntansi
Menurut Kep. Men. Keu RI (NO. 476 KMK. 01 1991, Akuntansi adalah suatu
proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian
dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk
menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk
pengambilan keputusan
Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan,
pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat
dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.

Rung lingkup Akuntansi


1) Akuntansi Keuangan : bidang ini berhubungan dengan masalah pencatatan
transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai
laporan keuangan berkala dari hasil pencatatan.
2) Akuntansi Biaya : bidang akuntansi yang menekankanpada penentuan dan
pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang
selesai diproduksi.
3) Akuntansi Manajemen : menggunakan biaya histori taksiran guna membantu
manajemen didalam menjalankan kegiatan dan perencanaan
4) Akuntansi Perpajakan : menekankan pada penyusunan laporan keuangan
berdasarkan peraturan perpajakan dan perencanaan transaksi dengan
mempertimbangkan efek pembayaran pajak (perncanaan perpajakan atau tax
planning).
5) Sistem Akuntansi : bidang yang menyangkut masalah perancangan prosedur,
metode, dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.
6) Akuntansi pemerintahan : bidang akuntansi yang menekankan pada
pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah dengan peraturan
yang mengikat lembaga-lembaga tersebut

1.2 Sistem Informasi Akuntansi

Sub sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai jenis transaksi keuangan


maupun non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi
keungan. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 sub sistem :
1) Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System -TPS)
Sistem ini merupakan sistem yang mendukung operasi bisnis harian melalui
berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna diseluruh perusahaan.
2) Sistem Buku Besar / Pelaporan Keuangan (General Ledger/Financial
Reporting System)

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 6


Sistem ini adalah sistem yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan
laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan, lainya
yang diisyaratkan oleh hukum.
3) Sistem pelaporan Manajemen (Managemen Reporting Systems -MRS)
Sistem ini menyediakan pihak manajemen (pihak internal) dan berbagai
laporan keuangan yang bertujuan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

1.3 Sistem Informasi Manajemen

Pihak manajemen sering membutuhkan informasi yang jauh diluar kemempuan


SIA. Sesuai dengan perkembangannya ukuran perusahaan semakin komplek,
maka akan timbul berbagai area fungsional tertentu yang membutuhkan tambahan
informasi untuk perencanaan dan pengendalian produksi, perkiraan penjualan,
perencanaan gudang persediaan, riset pasar dan sejenisnya. SIM (Sistem
Informasi Manajemen) memproses berbagai transaksi non keuangan yang
biasanya tidak diproses oleh SIA biasa. Contoh aplikasi SIM secara umum yang
berkaitan dengan fungsi perusahaan terlihat pada tabel berikut:
Contoh aplikasi SIM sesuai dengan fungsinya.

Fungsi Contoh Aplikasi


Produksi Sistem Pengendalian dan perencanaan
Produksi
Keuangan Sistem Manajemen Portofolio
Sistem Penganggaran Modal
Pemasaran  Analisis Pasar
 Pengembangan Produk Baru
 Analisis Produk
Distribusi Pengaturan dan Penjadwalan dan
alokasi kendaraan
Personalia  Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia
 Sistem Penelususran Keahlian
Kerja
 Sistem Kompensasi Karyawan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 7


Gambar I.2 Transaksi yang akan diproses oleh sistem Informasi

Perubahan Peran Informasi Akuntansi


Beberapa keputusan Manajemen membutuhkan informasi yang mengintegrasikan
data baik data keuangan maupun non keuangan. Contohnya Manajer Pembelian
yang mengevaluasi kinerja pemasok, ingin mengetahui dan nilai pesanan
persediaan yang dimasukkan ke pemasok tertentu selama suatu periode tertentu.
Selain itu manajer tersebut perlu mengetahui jumlah kiriman yang melebihi waktu
tunggu normal dan kondisi kehabisan perusahaan persediaan apapaun yang
diakibatkan kiriman terlambat. Informasi terintegrasi semacam itu berasal dari
aplikasi SIA dan SIM yang terpusat dan berfungsi secara independen. Aplikasi
SIA tersebut akan memasok pembelian data, sementara waktu pengiriman dan
data kehabisan persediaan (jika bersedian) akan berasal dari aplikasi SIM.
Dua rangakaian data tersebut kemudian harus didintegrasikan dan dilaporkan ke
manajer terkait.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 8


BAB II

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

2.1 Pengertian

Sistem Infromasi Akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan.


Aplikasi ini ditandai dengan volume pengolahan data yang tinggi. Pengolahan
data terdiri dari 4 tugas utama (McLeod, 2001) yaitu :
1) Pengumpulan data,
2) manipulasi data,
3) penyimpan data dan ;
4) penyimpanan dokumen.
SIA berorientasi pada data daripada berorientasi pada informasi, dan datanya
sebagian besar berbentuk historis. Walaupun SIA berorientasi pada data, SIA juga
menghasilkan sejumlah informasi. Selain itu SIA menyediakan database yang
berfungsi sebagai dasar bagi sub sistem CBIS lain.

Pengolahan Data
Pengolahan data (data processing --DP) adalah manipulasi atau transformasi
simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya.
Sedangkan pengelolaan transakasi (transaction Processing --TP ) digunakan
untuk menggambarkan pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis.
Meskipun istilah pengolahan data danpengolahan transaksi dapat dibalik, tetapi
menggunakan istilah pengolahan data lebih dikenal.
Sitem Informasi Akuntansi
Tugas Pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem Infromasi Akuntansi
(SIA) yang mengumpulkan data menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah
data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di
dalam maupun di luar perusahaan. SIA bertanggung jawab memenuhi kebutuhan
informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
SIA melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, antara lain :
1. Pengumpulan Data
Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan
dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen
lingkungan, maka disebut transaksi, sehingga timbul istilah pengolahan transaksi.
Sistem pengolah data mengumpulkan data menjelaskan setiap tindakan, maka
disebut perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 9


2. Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi dengan tujuan untuk mengubah menjadi informasi.
Operasi manipulasi data meliputi :
a) pengklasifikasian ; elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan
sebagai kode. Dibidang komputer, kode adalah suatu atau beberapa
karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
catatan. Misal catatan gaji mencakup kode kode yang mengidentifikasikan
pegawai, pangkat, dan depatemen maupu jawbatan.
b) Penyortiran ;catatan disusun sesuai urutan tertentu berdaarkan kode atau
elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua
catatan untuk file pegawai terkumpul menjadi satu.
c) Penghitungan : operasi logika dan aritmatika dilaksanakan pada elemen-
elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam
sistem gaji, misalnya upah perjam dikalikan denga jam kerja untuk
menghasilakan penghasilan kotor.
d) Pengiktisaran : terdapat banyak data yang perlu disintetis, atau diintikan
menjadi total, subtotal, rata-rata dan seterusnya.
3. Penyiapan data
Seluruh data harus didimpan disuatu tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan
dari penyimpanan data. Data dapat disimpan ke dalam media penyimpanan
sekunder dan file yang dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu
database. Sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.
4. Penyiapan Dokumen
SIA menghasilkan output untuk perorangan maupun organisasi baik luar maupun
dalam perusahaan. Output tersebut dipicu oleh dua cara yaitu :
a) Oleh suatu tindakan
b) Oleh jadwal waktu

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan


peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini
dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. SIA mewujudkan
perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi. Saat ini, digital dan informasi
online semakin digunakan dalam sistem informasi akuntansi. Organisasi perlu
menempatkan sistem di lini depan, dan mempertimbangkan baik segi sistem
ataupun manusia sebagai faktor yang terkait ketika mengatur sistem informasi
akuntansi. SIA pada umumnya meliputi beberapa siklus pemrosesan transaksi:

1. Siklus pendapatan. Berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke


entitas lain dan pengumpulan pembayaran – pembayaran yang saling
berkaitan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 10


2. Siklus pengeluaran. Berkaitan dengan perolehan barang jasa dari entitas lain
dan pelunasan kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi. Berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang
dan jasa.
4. Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan
manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

2.2 Perbedaan Sia Dan Sim

Perusahaan yang dimiliki publik harus memberikan laporan keuangan


kepada para pihak yang berkepentingan. Pihak manajemen akuntan, dan auditor
perusahaan publik memiliki tanggung jawab hukum untuk mendesain,
mengoperasikan, mengendalikan, dan mengaudit berbagai aplikasi SIA yang
dapat berdampak pada laporan keuangan. Sedangkan SIM adalah sebagai sarana
untuk mengimplementasikan SIA. Perbedaan nya adalah standar hukum dan
profesi yang memberi karakter pada SIA.
Sub sistem Informasi Akuntansi
1) Sistem Pemrosesan Transaksi, fungsi
- Mengkonversikan seluruh kegiatan ekonomi ke dalam transaksi
keuangan
- Mencatat berbagai transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi
(Jurnal dan buku besar).
- Mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk personel
operasional dalam mendukung operasi harianya.
2) Sistem Buku Besar/ Pelaporan Keuangan
- Mengukur keuangan dan melaporkan kondisi sumber daya keuangan
serta berbagai perubahan atas sumber dasya tersebut.
- Mengkomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna eksternal.
Jenis laporan ini disebut sebagai nondiskredioner (nondiscretionary)
karena perusahaan memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali
pilihan dalam informasi yang disediakannya.
- Informasi terdiri dari laporan keuangan trasdisional, pengembangan
pajak, serta berbagai dokumen hukum lainya.
3) Sistem Pelaporan Manajemen (Manajemen Reporting System - MRS)
- Memberikan informasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk
mengelola bisnis.
- Laporan yang dihasilkan adalah anggran, laporan kinerja, analisis
biaya-volume-laba (Cost-profit analysis),
- Berbagai laporan yang menggunakan data biaya saat ini (bukan yang
historis), jenis laporan ini disebut dengan laporan diskrioner
(diskretionarry) karena perusahaan dapat memilih apa yang akan
dilaporkan dan cara menyajikannya.
-

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 11


2.3 Model Umum SIA

Lingkungan Eksternal

Sistem Manajemen
informasi Basis Data

Sumber data Pengumpulan pemrosesan Pembuata Pengguna


eksternal data data n akhir eks
informasi

Umpan balik
Sumber data Sumber data
Internal Perusahaan Internal

Umpan balik

Gambar II.1 Model Umum SIA


Pada gambar Gambar II.1 Model Umum SIA untuk melihat aplikasi SIA. Model
tersebut adalah model secara umum karena menjelaskan semua sistem informasi
apapun arsitektur teknologinya. Elemen-elemen dalam model umum adalah :

Pengguna Akhir (End User)


Pengguna Akhir SIA secara umum dibagi ke dalam 2 kelompok :

 Pihak Eksternal meliputi para kreditur, pemegang saham, calon investor,


lembaga pemerintah, kantor pajak, pemasok dan pelanggan.
 Pihak Internal, meliputi Bank, SEC, dan IRS, yang akan menerima informasi
dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak, serta berbagai laporan
lainya yang secara hukum wajib dibuat oleh perusahaan.
Para pengguna Manajemen disetiap tingkat dalam perusahaan, serta personel
operasional. Berlawanan dengan laporan eksternal, perusahaan memiliki ukuran
untuk memenuhi kebutuhan para pengguna internalnya.

Sumber Data
Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam sistem
informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. Transaksi keuangan
eksternal adalah sumber data yang paling umum untuk kebanyakan perusahaan.
Transaksi ini adalah berbagai pertukaran ekonomi dengan berbagai entitas bisnis

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 12


dan individu lain diluar perusahaan. Contohnya meliputi penjualan barang dan
jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas, serta pengeluaran kas (termasuk
untuk pengguna).
a. Pengumpulan Data (data collection)
Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam
sistem valid, lengkap dan bebas dari kesalahan. Dari banyak tahapan tahapan
inilah yang paling penting dalam sistem. Jika kesalahan transaksi masuk ke
pengumpulan data tanpa terdeteksi, sistem akan memproses kesalahan tersebut
dan menghasilkan output yang salah serta tidak andal.

b. Pemrosesan Data
Setelah selesai dikumpulkan, data biasaya membutuhkan pemrosesan agar
dapat menghasilkan informasi. Berbagai pekerjaan dalam tahap pemrosesan
data (data prosesing) berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit.
Misalnya algoritma matematika (model pemrograman linear) yang digunakan
untuk aplkasi penjadwalan prosuksi, berbagai teknik statistik untuk perkiraan
penjualan, dan prosesdur pencatatan serta pembuatan ikhtiar yang digunakan
dalam alikasi akuntansi.

c. Manajemen Data
Manajemen data meliputi basis data perusahaan yang digunakan untuk
menyimpan data keuangan fisik maupun keuangan. Istilah basis data digunakan
dalam pengertian umum. Basis data dapat berarti lemari penyimpnana arsip
mapun hardisk komputer. Apapun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat
disajikan dalam hierarki yang logis.

d. Pembuatan informasi
Pembuatan informasi adalah proses penyususnan, mengatur, memformat dan
menyajikan informasi ke para pengguna. Informasi dapat berupa dokumen
operasional seperti pesanan penjualan, laporan yang terstruktur, atau sebuah
pesan dalam monitor komputer. Bagaimanapun bentuk dari informasi secara
fisik, informasi yang berguna harus relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan
ringkas.

e. Umpan Balik (Feedback)


Suatu bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data.
Umpan balik dapat bersifat internal mapun eksternal dan digunakan untuk
memulai atau mengubah proses. contohnya adalah laporan status pesediaan
akan emperingatkan staf pengendali persediaan bahwa pesediaan jatuh pada
tingkat minimum yang diijinkan. Umpan balik intenal dari informasi akan
memulai proses pemesanan pesediaan untuk mengisi kembali persediaan.
Dengan cara yang sama umpan balik eksternal tingkat utang pelanggan yang
tidak tertagih dapat digunakan untuk menyesuaikan kebijakan pemberian kredit
perusahaan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 13


2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan cerminan dari distribusi tugas dan tanggung jawab,
otoritas, dan akuntabilitas diseluruh perusahaan. Aliran dari tugas dan tanggung
jawab dari truktur organisasi dapat dilihat pada gambar Gambar II.2 Contoh
Struktur Organisasi perusahaan mencapai tujuan umumnya dengan menetapkan
tujuan keunagan yang dapat diukur untuk unit operasionalnya.

Gambar II.2 Contoh Struktur Organisasi

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 14


BAB III

EVOLUSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Evolusi Sistem Informasi


Selama Beberapa Tahun Terahir, Sistem Informasi Akuntansi telah diwakili
sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Setiap ada model baru sering kali
berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan pada model lama atau model
yang sebelumnya dipakai.
Terdapat model model sia yang sering digunakan saat ini, diantaranya adalah :
a. Proses Manual
Model manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan laing lama
(tradisional). Pekerjaan yang dilakukan biasanya adalah pencatatan
pemesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual,
pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanaan ke pemasok.
Selain itu biasanya juga digunakan untuk mengajarkan mahasiswa jurusan
bisnis, namun pendekatan seperti ini hanyalah sebagai alat bantu pelatihan dan
akhir kahir ini sudah jarang digunakan atau dipraktikkan.

b. Sistem file datar,


Pendekatan file datar merupakan sistem mainframe besar yang
diimplementasikan pada tahun 80an. Namun pbanyak perusahaan secara luas
masih menggunakan sistem ini, karena merupakan sistem warisan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 15


Rangkaian data milik
Aplikasi yang berdiri sendiri pengguna
Pengguna

Data pelanggan
()piutang usaha
saat ini

Sistem
Akuntansi Faktur penjualan
penagihan/
Piutang usaha

Penerimaan kas

Data pelanggan
(berorientasi historis
Sistem
Pemasaran promosi
produk

Faktur penjualam

Data pelanggan
berorientasi produk)
Sistem
Perbaikan produk Pedjadwalan
perbaikan

Jadwal perbaikan
produk

Gambar III.1 Sistem File Datar

c. Pendekatan basis data,


Jika data perusahaan berada dalam lokasi terpusat, semua pengguna memiliki
akses ke data yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan masing masing. Akses
ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis data.
DBMS merupakan piranti perangkat lunak yang dugunakan untuk mengetahui
elemen data mana yang pengunaanya memiliki hak untuk mengaksesnya.
Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan
memvalidasi serta mengotorisasi akses ke database berdasarkan tingkat
otorisasinya.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 16


Gambar III.2 model basis data
Perbedaan antara model file datar dan pendekatan basis data adalah
pengumpulan data ke dalam ke seluruh basis data bersama yang digunakan
oleh semua pengguna di perusahaan. Dengan akses ke domain penuh entitas
data, berbagai perubahan dalam kebutuhan informasi pengguna dapat
dipuaskan tanpa harus mendapatkan rangkaian data khusus tambahan. Para
penggunaka hanya dibatasi oleh keterbatasan data yang tersedia untuk entitas
tersebut serta legitimasi kebutuhannya utnuk mengakses data tersebut.
d. Model REA (Resource, event dan Agent), dan
REA adalah kerangka kerja akuntansi yang berhubungan antara pemodelan
Resource (sumber daya), event (kegiatan), dan agent (pelaku) perusahaan yang
sangat penting.

Sumber Daya
Sumber daya ekonomi yaitu aktiva perusahaan, yang tidak memasukkan
piutang usaha. Piutang usaha adalah catatan lama yang hanya menyimpan dan
mentransmisikan data. Karena piutang usaha bukan merupaka elemen dasar
dari sistem tersebut, maka tidak perlu dimasukkan dalam basis data. Sebagai
penggantinya Piutang usaha diturunkan dari selisih antara penjualan ke
pelanggan dengan kas yang di terima dari pembayaran penjualan.

Kegiatan
Kegiatan ekonomi adalah fenomena yang mempengaruhi berbagai perubahan
dalam sumber daya. Fenomena ini dapat berasal dari berbagai aktivitas seperti
produksi, perdagangan, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan bernilai ekonomi
adalah elemen informasi yang sangat penting dalam sistem akuntansi serta
harus ditangkap dalam bentuk yang sangat terperinci untuk menyediakan basis
data yang lengkap.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 17


Pelaku
Pelaku (Agent) ekonomi adalah orang –orang dan departemen yang
berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Pihak pihak tersebut adalah pihak
dalam dan luar perusahaan dengan kemampuan untuk memilih sendiri
menggunakan atau membuang sumber daya yang bernilai ekonomi. Contoh
pelaku adalah staf administrasi bagian penjualan, tenaga kerja bagian
prosuksi, staf administrasi bagian pengiriman serta para pemasok.

Catatan akuntansi klasik dalam sistem non-REA

Gambar III.3 Catatanakuntan klasik dalam sistem non-REA

Contoh REA

Gambar III.4 diagram REA

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 18


e. Sistem ERP (Enteprise resource planning).
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterpise resource planning-ERP)
adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan
mengotorisasikan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamannya.
ERP menembus berbagai hambatan fungsional trasdisional dengan
memfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan.
Implementasi dari sistem ERP dapat berupa pengambilan besar-besaran,
hingga dapat memakan waktu beberapa tahun.
Paket software ERP dijual ke perusahaan yang menjadi klien dalam bentuk
modul-modul yang mendukung berbagai proses standar. Contoh model yang
ada adalah:
1) Manajemen aktiva
2) Akuntansi keuangan
3) Sumber daya manusia
4) Solusi khusus industri
5) Pemeliharaan pabrik
6) Perencanaan prosuksi
7) Manajemen kualitas
8) Penjualan dan distribusi
9) Manajemen persediaan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 19


BAB IV

SIKLUS TRANSAKSI DAN PENGENDALIAN INTERN

4.1 Siklus Transaksi Akuntansi

Secara umum siklus akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi ke dalam jurnal
dalam satu bulan. Pada akhir bulan, dilakukan ayat penyesuaian yang dicatat ke
dalam jurnal. Kemudian, dilakukan jurnal penutup, dan selanjutnya menyiapkan
laporan keuangan. Proses ini dimulai lagi pada periode akuntansi berikutnya
(Jacquet dan Miller, 2002).

Akuntansi mengenal berbagai macam jenis akun/rekening. Keterkaitan antar akun


mempunyai arti penting untuk memahami jalinan transaksi. Untuk mengecek
ketelitian dan ketepatan serta keakuratan data diperlukan pemahaman pada akun
yang mempengaruhi saldo akun tertentu. Misalnya akun yang mempengaruhi
piutang adalah pendapatan, pembayaran kas oleh pelanggan, ataupun
pengembalian barang dari pelanggan. Di dalam penelusuran audit, data dari akun-
akun yang terkait ini akan diverifikasi sehingga mampu menyatakan kebenaran
jumlah saldo suatu akun tertentu. Sistem Informasi Akuntansi juga memerlukan
pemahaman akan keterkaitan antar akun dalam akuntansi. Hal ini akan
mempermudah dalam pengembangan sistem, menilai efektivitas prosedur dan
kebijakan pengendaliannya, dan menentukan keakuratan perhitungan. Jalinan
antar akun dan transaksi ini dikenal dengan sebutan siklus transaksi akuntansi.
Misalnya Bockholdt (1999) mengelompokkan transaksi ke dalam empat siklus
akuntansi:
1) Siklus Pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
pendistribusian barang/jasa ke entitas-entitas lain, dan pengumpulan kas
yang terkait dengan penjualan
2) Siklus Pengeluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan
barang/jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban
yang berkaitan.
3) Siklus Produksi. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan
sumberdaya menjadi barang/jasa.
4) Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan
manajemen-manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

4.2 Perlunya pengendalian

Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap resiko. Organisasi


merupakan sasaran semacam eksposur yang dapat mengganggu operasi
perusahaan atau bahkan Eksistensi kelangusngan hidup perusahaan. Eksposur

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 20


mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan
probalbilitas terjadinaya kejadian tersebut. Resiko merupakan probabilitas
terjadinya suatu kejadian.

Eksposur merupakan kejadian yang tidak diharapkan, seperti banjir atau


pencurian, namun eksposur terjadi bukan karena kurangnya pengendalian.
Pengendalian berguna untuk mengurangi eksposur, tetapi pengendalian tidak
dapat mempengaruhi penyebab eksposur

Eksposur – eksposur yang biasa terjadi pada perusahaan:


1. Biaya terlalu tinggi
Biaya yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kurangnya Laba. Setiap
pengeluaran yang dibuat oleh suatu organisasi potensial untuk menjadi biasya
yang terlalu tinggi sehingga harga yang digunakan untuk pembelian dalam
suatu perusahaan atauorganisasi akan semakin mahal, akan terlalu sangat
mahal
2. Pendapatan yang cacat
- Biaya yang terlalu rendah mengurangi laba.
- Biaya piutang tidak tertagihdari penjualan kredit terlalu banyak
- Barang dagangan yang telah dikirim ke pelanggan tidak tercatat sehingga
tidak ditagih.
- Perusahaan mengirimkan tagihan kepada pelanggan lebih kecil daripada
yang seharusnya.
- Tagihan hlang atau salah catat sebagai piutang dagang.
- Penjualan yang telah terjadi dibatalakan akibat keterlambatan pengiriman
- Pengiriman yang berbeda dengan yang dipesan maupun rendah
kualitasnya
-
3. Kerugian akibat kehilangan aktiva
Kerugian dapat terjadi karena Adanya pencurian, tidakan kekerasan, atau
bencaa alam. Semua aktiva dalam suatu perusahaan harus dijaga karena
semuanya berpotensi untuk hilang. Kemuadia seperti kas, bahan baku, atau
peralatan dapat rusak atau salah penempatan. Hal tersebut dapat terjadi
akarena kecerobohan karyawan ataupun tindakan tidak disengaja.

4. Akuntansi yang tidak akurat


Kebajakan dan prosedur akuntansi dapat salah. Kesalahan mencakup
kesalahan penilaian transaksi, kesalahan pada waktu pencatatan transaksi atau
kesalahan klasisifkasi transaksi, kesalahan waktu pencatatan transaksi.
Kesalahan dapat karena disengaja maupu tidak disengaja. Dampak yang
ditimbulkan adalah informasi yang tidak akurat guna pengambilan keputusan
atau laporan keuangan yan gmenyebabkan kesalahan pengambilan keputusan.

5. Interupsi bisnis
a. Penghentian sementara suatu operasi bisnis
b. Penghentian permanen atas operasi bisnis atau penutupan operasi usaha.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 21


Interupsi bisnis dapat terjadi akibat ketikmampuan menghadapai
kegiatan operasi yang buruk, tindakan kekerasan fisik atau bencana.

6. Sanksi hukum
 Sebuah perusahaan /organisasi harus yakin bahwa usahanya dijalankan
sesuai
 dengan peraturan dan UU yang berlaku.
 Denda yang dikenakan oleh pengadilan atau badan legal yang dimiliki
 wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan.
 Penghentian kegiatan bisnis dapat terjadi sebagai hukuman dari lembaga
 pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yan gmelanggar hukum.
7. Ketidakmampuan untuk bersaing
 Ketidakmampuan suatu organisasi untuk bertahan di pasar atau industri.
Ketidakmampuan terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai ekposur yang
telah dibahas sebelumnya dan bisa jug sebagai akibat kombinasi eksposur
dan bisa juga sebagai akibat ketidakefektifan keputusan manajemen.
8. Kecurangan dan pencurian.
 Kecurangan merupakan kesengajaan yang dilakukan untuk
memutarbalikkan kebenaran dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak
lain untuk menyerahkan sesuatu yang berharga.
 Pencurian terhadap aktiva untuk kepentingan diri sendiri
 Kecurangan dan pencurian bisa dilakukan oleh pihak eksternal diluar
perusahaan maupun pihak internal perusahaan.
9. Biaya terlalu tinggi

4.3 Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh direktur,


manajemen, dan personal lain dalam suatu kesatuan bisnis, didesain untuk
memberikan kepercayaan terkait dengan usaha pencapaian tujuan. Tujuan
pengendalian ini disebutkan: efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional,
kehandalan dari laporan keuangan, dan kesesuaian dengan kebijakan serta aturan
organisasi.
Tujuan Pengendalian Intern
Boockholdt dalam Samiaji menyebutkan tujuan pengendalian intern dalam sistem
akuntansi adalah:
1. Menjaga aset.
2. Memberi keyakinan akan akurasi dan keandalan (accurate and reliable).
3. Mengusahakan efisiensi operasinal.
4. Mendorong pekerja untuk mengikuti kebijakan manajemen.
Banyak risiko yang perlu ditanggulangi dalam operasional perusahaan. Setiap
jenis aset memiliki risiko mulai dari kerusakan, pencurian, bencana, atau
pemakaian yang tidak semestinya (penyalahgunaan fasilitas). Pada era elektronis

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 22


saat ini, aset pada organisasi dapat berupa aset fasilitas fisik, aset data, dan aset
pengetahuan. Setiap aset perlu dijaga dengan cara memberikan sistem
pengendalian yang dapat menjaga keamanan aset maupun melindungi pihak yang
berwenang atas penggunaan aset tersebut. Misalnya jika tempat penyimpanan aset
berupa kas rawan untuk dimasuki secara bebas setiap orang, maka risiko
kehilangan uang sangat besar, demikian juga kehilangan tersebut akan berakibat
pada kerugian bagi orang yang bertanggung jawab terhadap kas misalnya kasir.
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengamankan kas misalnya
dengan ruang terpisah dan memiliki kunci dan hanya bisa diakses oleh orang yang
diberi otoritas.

5. Struktur Pengendalian Intern


Struktur pengendalian intern terdiri dari kebijakan dan prosedurprosedur yang
ditetapkan untuk memberikan jaminan tercapainya tujuan tertentu perusahaan.
Struktur pengendalian intern terdiri dari tiga elemen:
1. Lingkungan pengendalian
2. Sistem akuntansi
3. Prosedur-prosedur pengendalian.

Konsep struktur pengendalian intern didasarkan pada dua premis utama, yaitu
- tanggung jawab manajemen dan jaminan yang memadai.
- Pemisahan fungsi-fungsi akuntansi.
Hal paling penting adalah pemisahan tugas sehingga tidak ada departemen atau
orang yang mengendalikan catatan akuntansi yang berkaitan dengan kegiatannya
sendiri.

Audit intern
Audit intern dilakukan dengan emonitor dan menilai ketaatan pada kebijakan dan
prosedur-prosedur organisasi. Audit intern adalah aktivitas penilaian independen
dalam organisasi. Fungsi audit intern harus dipisahkan dari fungsi akuntansi dan
juga tanggung jawab atau otorisasi setiap aktivitas operasi.

Aktivitas Pengendalian Intern


Pengendalian intern dapat diterapkan dengan membentukaktivitas dan penyediaan
media untuk melakukan aktivitaspengendalian. Boockholdt (1999)
mengkategorikan aktivitas pengendalian intern sebagai berikut:
1. Prosedur otorisasi transaksi
2. Keamanan aset dan catatan/data
3. Pemisahan tanggungjawab
4. Kecukupan dokumen dan catatan/data

Prosedur otorisasi transaksi secara konvensional atau manualbiasanya ditandai


dengan pemberian tanda tangan pihak yangberwenang pada suatu dokumen. Di
era elektronis saat ini, prosedurotorisasi menjadi lebih kompleks sesuai dengan
tingkatan adopsi sistem informasi. Karena dimungkinkan pada tingkatan adopsi
sistem informasi yang terotomatisasi atau terintegrasi otorisasi hanya dilakukan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 23


dengan klik tanda persetujuan dari pihak yang berwenang. Konsekuensinya,
bahwa sistem keamanan akses dari pengguna perlu diperhatikan. Sistem perlu
meyakinkan bahwa pihak yang menginput atau menyatakan informasi adalah
pihak yang benar-benar diberi otorisasi. Sistem akses ini dapat dibentuk misalnya
dengan sistem pasword, PIN, sidik jari, pengenal mata, pengenal suara, dan lain
sebagainya. Keamanan aset dan catatan data dapat terkait pula dengan sistem
akses baik lokasi tempat ataupun akses data elektronis. Dalam hal ini, perlu
dibentuk sistem sehingga hanya orang yang mempunyai wewenang yang berhak
memasuki area yang dimaksud. Kemudian, pemisahan tanggung jawab juga
diperlukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pekerja. Selain itu
pemisahan tanggung jawab ini juga dapat digunakan sebagai sistem kontrol untuk
menjaga jalannyasistem. Sementara kecukupan dokumen dan data dapat dilihat
denganmengevaluasi dalam disain dokumen. Beberapa hal yang dapatdiperhatikan
misalnya apakah format dokumen sudah baik, apakahkertas dan warnanya sudah
mendukung sistem, jumlah dokumen yangdihasilkan sudah efektif dan efisien
untuk pihak yang terkait.

Jika kita kaitkan kembali dengan siklus transaksi dalam sistemakuntansi, maka
kegiatan pengendalian dapat dilaksanakan di dalasetiap siklus. Berikut ini adalah
kegiatan pengendalian yang dapatdipertimbangkan dalam setiap siklusnya.

Siklus Pendapatan
o Pelanggan diotorisasi sesuai kriteria manajemen. Hal ini mungkin akan lebih
terkait ketika penjualan dilakukan dengan cara kredit. Pelanggan yang dapat
diberi kredit perlu mendapat verifikasi dari pihak yang bertanggung jawab
terhadap otorisasi kredit.
o Harga dan syarat barang dan jasa yang disediakan diotorisasi sesuai dengan
kriteria manajemen.
o Seluruh pengiriman barang/jasa yang dilakukan harus tercermin dalam
penagihan kepada pelanggan.
o Penagihan ke pelanggan harus diklarifikasi, diikhtisarkan dan dilaporkan secara
akurat.

Siklus Pengeluaran
o Pemasok harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen
o Karyawan-karyawan harus dipekerjakan sesuai dengan kriteria manajemen.
o Akses ke catatan-catatan kepegawaian, penggajian dan pengeluaran hanya
diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen.
o Tarif kompensasi dan penggurangan gaji harus diotorisasi sesuai dengan kriteria
manajemen.
o Jumlah yang disampaikan kepada pemasok harus diklasifikasikan,
diikhstisarkan dan dilaporkan secara akurat.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 24


Siklus Produksi
o Rencana produksi harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen.
o Harga pokok produksi harus diklasifikasikan, diikhtisarkan, dan dilaporkan
secara akurat.

Siklus Keuangan
o Jumlah dan waktu transaksi-transaksi hutang harus diotorisasi sesuai dengan
kriteria manajemen.
o Akses ke kas dan efek-efek hanya diperbolehkan sesuai dengan kriteria
manajemen.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 25


BAB V

ELECTRONIC COMMERCE

5.1 E-Commerce

Saat ini transaksi bisnis telah dihubungkan melalui berbagai jenis


jaringan elektronik. Untuk menghubungkan antara komputer satu dengan yang
lain biasanya dengan menggunakan jaringan kecil maupun jaringan yang besar
yang mencakup seluruh bumi. Jaingan elektronik adalah sekelompok komputer
yang dikoneksikan secara elektronik koneksi tersebut memungkinkan perusahaan
untuk secara nyaman merangkai data transaksi dan mendistribusikan informasi ke
berbagai lokasi yang secara fisik saling berjauhan.

E-commerce adalah suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct
selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat
menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua
kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk
kegiatan trading (perdagangan).
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce
mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana
e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui
transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit
Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area
bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau
nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet.
dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan
efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-
Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual
secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak
penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi internet dan browser
yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet
Explorer dan Moxilla Firefox. Microsoft dan moxilla, bekerja sama dengan
perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan
internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang
membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan
MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit
cardnya yang menggunakan.e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 26


3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-


Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya
lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos
surat, pencetakan, report, dan sebagainya.

3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer


elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.
Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.
Dampak positifnya, yaitu:
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negativenya, yaitu:

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu


mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 27


3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan
faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Jaringan diklasifikasikan sesuai dengan cakupan rentang jaringannya, antara lain


adalah:
a) LAN (Local Area Network)
Jaringan yang ada pada lokasi tertentu, seperti dalam suatu gedung atau
sekelompok gedung yang letaknya berdekatan satu dengan yang lain.
b) MAN (Metopolitan Area Network)
Jaringan yang ada dalam suatu kota tertentu atau area metropolitan
c) WAN (Wide Area Network)
Jaringan komputer yang mencakup minimal 2 area metropolitan.

Perbedaan utama dari ke tiga tipe jaringan tersebut adalah tingkat arus data yang
mengalir dalam jaringan tersebut. Terkait dengan perangkat keras, arus data akan
lebih cepat mengalirmelalui LAN dan akan paling lambat mengalir melalui WAN.

Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada sebuah


perusahaan, yaitu: internet, intranet, dan ekstranet.

Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan
dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur
ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin
komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan
informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan
murah melalui internet. Jenis Ecommerce yang cocok memakai jalur internet ini
adalah B-to-C.

Intranet
Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua
sumber daya manusia, baik manajmen maupun staf, dalam sebuah perusahaan
sehingga dengan mudah mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang
aktivitas bisnis sehari-hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan
komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan di dalam
sistem intranet ini.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 28


Ekstranet
Sementara Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang
menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. Jika
dahulu teknologi EDI (Electronic Data Interchange) banyak dipergunakan untuk
keperluan ini, tipe E-Commerce B-to-B merupakan pilihan tepat untuk
membangun sistem ekstranet di perusahaan.
Terdapat 4 tipe E-Commerce :
1) I-Market
Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena di dunia
maya dimana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk melakukan
transaksi secara elektronis melalui medium internet. Dari definisi tersebut terlihat
bahwa tipe bisnis yang terjadi adalah B-to-C karena sebagai penjual produk atau
jasa, perusahaan berusaha menghubungkan dirinya dengan I-Market yang
notabene merupakan komunitas para pengguna internet yang ada di seluruh dunia.
Prinsip yang dipegang dalam tipe ini adalah perusahaan menyediakan berbagai
informasi lengkap mengenai seluruh produk atau jasa yang ditawarkan melalui
internet, dengan harapan bahwa ada calon pelanggan yang pada akhirnya
melakukan pemesanan atau pembelian terhadap produk atau jasa tersebut (order).
a) Custommer Care
Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu usaha dari perusahaan untuk
menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah
dimilikinya. Jika pada waktu terdahulu perusahaan biasanya menyediakan nomor
telepon bebas pulsa (toll free) sebagai sarana yang dapat dipergunakan pelanggan
untuk bertanya, berdiskusi, atau menyampaikan keluhan sehubungan dengan
produk atau jasa yang telah atau akan dibelinya. Nomor telepon ini pada dasarnya
dihubungkan dengan pusat informasi perusahaan atau call center. Dengan
berkembangnya internet, maka dengan mudah konsumen dapat berhubungan
dengan customer service perusahaan selama 24 jam melalui situs terkait.
Tengoklah beberapa pelayanan yang biasa ditawarkan melalui situs seperti: FAQ
(Frequently Asked Questions), real time chatting, customer info changes, dan lain
sebagainya. Prinsip utama yang diharapkan oleh perusahaan dengan
mengimplementasikan E-Commerce jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan
(supports and services) yang prima sehingga mempertinggi atau meningkatkan
loyalitas konsumen. Seperti halnya dengan I-Market, sebagian besar aplikasi yang
dipergunakan bersifat B-to-C.

b) Vendors Management, dan


Hakekat dari sebuah bisnis adalah melakukan transformasi “bahan mentah”
menjadi sebuah produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan kata
lain, ayoritas perusahaan pastilah memiliki pemasok (supplier) “bahan mentah”
tersebut. Disamping itu, berbagai aktivitas penunjang seperti proses administrasi,

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 29


pengelolaan SDM, dan lain sebagainya kerap membutuhkan beragam barang yang
harus dibeli dari perusahaan lain. Proses pembelian yang berlangsung secara
kontinyu dan berulang secara periodik tersebut pada dasarnya memiliki kontribusi
yang cukup besar terhadap pengeluaran total perusahaan (cost center). Penerapan
aplikasi E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan para vendor
pemasok berbagai kebutuhan bisnis seharihari dapat menekan biaya total yang
dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Dengan
dimanfaatkannya aplikasi E-Commerce jenis ini, perusahaan dapat melakukan
eliminasi berbagai proses yang tidak perlu, mengintegrasi beberapa proses yang
dapat sekaligus dilakukan, menyederhanakan proses yang berbelit-belit, dan
mengotomatisasikan proses-proses manual yang memakan waktu dan biaya.
Sehingga prinsip yang dijalankan dalam implementasi aplikasi E-Commerce ini
adalah perusahaan melakukan proses pemesanan, pengadaan, dan pembeliaan
bahan-bahan yang dibutuhkan dari berbagai pemasok dan vendor melalui internet,
dan para rekanan ini akan mengirimkannya kepada perusahaan sesuai dengan
kebutuhan. Tipe B-to-B merupakan platform transaksi yang diterapkan dalam tipe
E-Commerce ini.

c) Extended Supply Chain


Supply Chain adalah urutan proses atau aktivitas yang dijalankan perusahaan
mulai dari “bahan mentah” (raw materials) dibeli sampai dengan produk jadi
ditawarkan kepada calon konsumen. Proses generik yang biasa dilakukan dalam
supply chain adalah: pengadaan bahan mentah, penyimpanan bahan mentah,
produksi atau operasi bahan mentah menjadi bahan baku/jadi, penyimpanan bahan
baku/jadi, distribusi, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan purna jual. Tidak
seperti pada perusahaan konvensional dimana proses dari hulu ke hilir ini
dilakukan secara penuh dan menyeluruh oleh perusahaan, untuk dapat
berkompetisi di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan harus menjalin kerja
sama dengan rekanan bisnis yang lain (collaboration to compete). Kunci dari
kerja sama ini adalah untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang lebih murah,
lebih baik, dan lebih cepat dari yang ditawarkan para kompetitor. Tentu saja untuk
dapat menciptakan produk atau jasa yang demikian, proses penciptaan produk
atau jasa di internal perusahaan harus dilakukan pula secara murah, baik, dan
cepat. Di sinilah prinsip penggunaan E-Commerce dipergunakan, yaitu untuk
melakukan optimisasi supply chain perusahaan dengan cara menjalin hubungan
dengan seluruh rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung dalam proses
penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet. Jelas
terlihat bahwa seperti halnya tipe E-Commerce Vendor Management, prinsip B-
to-B merupakan platform yang diterapkan dalam pengembangan E-Commerce
terkait.

5.2 Evolusi elektronik bisnis di perusahaan

Perubahan secara perlahan-lahan merupakan suatu kewajaran karena selain


manajemen tidak mau mengambil resiko besar, biasanya yang bersangkutan masih

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 30


ingin melihat seberapa “visible” medium internet dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerja bisnisnya (wait-and-see). Mayoritas dari perusahaan
perusahaan ini biasanya akan menjalani 6 (enam) tahapan pengembangan E-
Business (Hartman, 2000) seperti yang diperlihatkan pada diagram berikut.

Brochurware
Brochurware merupakan istilah yang memiliki makna penggunaan intenet
sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik. Pada tahap pertama,
perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai medium untuk berpromosi
(marketing). Jenis-jenis informasi standar yang biasa diletakkan dalam situs
perusahaan adalah:

- Profil perusahaan,
- informasi produk dan pelayanan yang ditawarkan,
- nomor telepon yang dapat dihubungi,
- dan lain sebagainya.
Pada dasarnya yang terjadi pada tahap ini adalah dipergunakannya internet
sebagai medium komunikasi satu arah, dimana para calon pelanggan dapat
melakukan pencarian (browsing) informasi sehubungan dengan seluk beluk
perusahaan melalui fasilitas-fasilitas pada situs terkait.

Customer Interactivity
Sesuai dengan namanya, pada tahapan berikut perusahaan mulai mengembangkan
kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua
arah (dialog) antara perusahaan dengan para konsumennya (atau calon
pelanggan). Contohnya adalah fasilitas interactive chatting yang memungkinkan
para pelanggan untuk secara interaktif berdiskusi dan melakukan tanya jawab
dengan bagian customer service perusahaan secara real time, atau yang lebih
canggih lagi melalui fasilitas multimedia semacam teleconference yang

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 31


memungkinkan seorang pelanggan untuk bertatap muka dengan manajemen
perusahaan melalui kamera. Prinsip yang dikembangkan di sini adalah untuk
menciptakan relasi atau hubungan interaktif dengan konsumen sebagai salah satu
faktor yang menentukan aspek kepuasan dan loyalitas pelanggan. Yang perlu
dicatat adalah, secara internal perusahaan, terkadang dibangun pula suatu
mekanisme yang memudahkan para karyawan (manajemen dan staf) untuk
melakukan komunikasi efektif (interaktif) melalui penggunaan teknologi
informasi. Contohnya adalah penerapan konsep intranet dan groupware sebagai
sarana untuk komunikasi, kooperasi, dan kolaborasi.

Transaction Enabler
Tahap selanjutnya adalah pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan
terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce). Paling tidak terdapat
dua jenis transaksi bisnis yang umumnya terjadi. Jenis pertama adalah mekanisme
pembelian produk atau jasa oleh konsumen melalui internet. Aktivitas
perdagangan seperti pemilihan barang melalui katalog, penawaran harga, sampai
dengan pembayaran semuanya dilakukan melalui fasilitas yang tersedia di situs
perusahaan. Jenis transaksi kedua adalah yang terjadi antara perusahaan dengan
rekanan bisnisnya. Contoh klasiknya adalah pembelian barang-barang yang
dibutuhkan perusahaan melalui jaringan ekstranet, yaitu infrastruktur teknologi
informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pemasok barangnya
(supplier).

One-to-One Relationship
Pengembangan infrastruktur E-Business selanjutnya adalah untuk menuju kepada
apa yang diistilahkan sebagai “One-to-One Relationship”, yaitu mekanisme yang
memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu. Secara prinsip
yang terjadi di sini adalah mekanisme penjualan produk atau pelayanan berbasis
individu, yang memungkinkan masing-masing konsumen untuk berhubungan
secara eksklusif dengan individu lain secara bebas. Contoh yang paling jelas
adalah dalam bisnis perlelangan atau penjualan mata uang (money changer).
Dampak dari mekanisme perdagangan seperti ini adalah dimungkinkannya
seorang konsumen untuk memperoleh harga spesifik yang berbeda dengan
konsumen-konsumen lainnya.

Real Time Organizations


Pada tahap kelima ini yang terjadi adalah bisnis non-stop 24 jam dimana seluruh
transaksi telah diambil alih secara otomatis oleh komputer. Secara real time calon
penjual dan pembeli melalui situs perusahaan dapat bertemu dan melakukan
transaksi saat itu juga. Aspek real time yang dapat dirasakan manfaatnya adalah
dapat dikonsumsikannya produk atau pelayanan pada saat itu juga, yaitu ketika
pembayaran melalui kartu kredit misalnya telah terotorisasi dari bank yang
bersangkutan. Aplikasi yang kompleks merupakan salah satu kunci kerberhasilan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 32


sebuah perusahaan yang telah mencapai tahapan pengembangan E-Business
semacam ini.

Communities of Interests
Tahap terakhir dalam evolusi E-Business adalah kemampuan perusahaan dalam
membentuk sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari para konsumen dan
rekanan bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan value di internet.
Hubungan antara perusahaan dengan konsumen, content partners, advertisers,
dan komunitas lainnya akan menciptakan berbagai model bisnis baru yang
selanjutnya akan menjadi sebuah peluang usaha yang layak untuk dikembangkan.
Kecepatan evolusi perusahaan dalam memanfaatkan internet untuk
mengembangkan E-Business sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan
ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula
berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti
tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan E-
Business dengan “aman” dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara
bertahap merupakan pilihan yang baik.

Model bisnis e-commerce di Indonesia menurut situs (www.


id.techinasia.com)

Classifieds/listing/iklan baris
Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di
negara-negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini
adalah :
 Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online
 Penjual individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara
gratis

Tiga situs iklan baris yang terkenal di Indonesia ialah Tokobagus, Berniaga, dan
OLX. Kaskus selaku forum online terbesar di Indonesia juga bisa dibilang masih
menggunakan model bisnis iklan baris di forum jual belinya. Ini dikarenakan
Kaskus tidak mengharuskan penjualnya untuk menggunakan fasilitas rekening
bersama atau escrow. Jadi transaksi masih dapat terjadi langsung antara penjual
dan pembeli. Metode transaksi yang paling sering digunakan di situs iklan baris
ialah metode cash on delivery atau COD.

Cara mencari uang: iklan premium.


Jenis penjual: situs iklan baris seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin
menjual sekali-kali saja, seperti barang bekas atau barang yang stoknya sedikit.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 33


Marketplace C2C (Customer to Customer)

Ini adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu
mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang
secara online. Berikut ialah indikator utama bagi sebuah website marketplace:

 Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan


 Bisa digunakan oleh penjual individual

Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan fasilitas transaksi


online seperti layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin
keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah
barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan disimpan
di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan dikembalikan
ke tangan pembeli.

Tiga situs marketplace di Indonesia yang memperbolehkan penjual langsung


berjualan barang di website ialah Tokopedia, Bukalapak, dan Lamido. Ada juga
situs marketplace lainnya yang mengharuskan penjual menyelesaikan proses
verifikasi terlebih dahulu seperti Blanja dan Elevenia.

Cara mencari uang: layanan penjual premium, iklan premium, dan komisi dari
setiap transaksi.
Jenis penjual: situs marketplace seperti ini lebih cocok bagi penjual yang lebih
serius dalam berjualan online. Biasanya sang penjual memiliki jumlah stok barang
yang cukup besar dan mungkin sudah memiliki toko fisik.

Shopping mall

Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan
disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat.
Satu-satunya situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli.

Cara mencari uang: komisi dari penjual.

Toko online B2C (Business to Consumer)

Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat
website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya
secara online kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia ialah
Bhinneka, Lazada Indonesia, BerryBenka, dan Bilna. Tiket.com, yang berfungsi
sebagai platform jualan tiket secara online, juga bisa dianggap sebagai toko
online.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 34


Keuntungan dari memiliki toko online Anda sendiri ialah Anda memiliki
kebebasan penuh disana. Anda dapat merubah jenis tampilan sesuka Anda dan
dapat membuat blog untuk memperkuat SEO toko online Anda.

Bagi Anda yang tertarik untuk membuka sebuah toko online secara mudah, Anda
dapat coba menggunakan Shopify, Jejualan, Pixtem, Jarvis Store, dan Klakat.

Cara mencari uang: berjualan barang demi dapatkan profit.

Jenis penjual: model bisnis ini cocok bagi mereka yang serius berjualan online
dan siap mengalokasikan sumber daya mereka untuk mengelola situs mereka
sendiri.

Toko online di media sosial


Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti
Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka.
Uniknya lagi, sudah ada pemain-pemain lokal yang membantu penjual berjualan
di situs Facebook yakni Onigi dan LakuBgt. Ada juga startup yang
mengumpulkan seluruh penjual di Instagram ke dalam satu website yakni
Shopious.

Membuat toko online di Facebook atau Instagram sangatlah mudah, sederhana,


dan asiknya gratis! Tapi penjual tidak dapat membuat templatenya sendiri. Di
Indonesia, channel BBM pun juga sering digunakan sebagai media jual beli
barang.

Jenis penjual: penjual yang ingin memiliki toko online sendiri tapi tidak ingin
repot.

Ada juga beberapa bisnis online yang menggunakan beberapa model bisnis diatas
pada saat bersamaan. Dua contohnya ialah Qoo10 dan Rakuten Belanja Online
yang memiliki toko online B2C mereka sendiri serta marketplace yang
memverifikasi penjualnya terlebih dahulu.

Inilah model-model bisnis dari website e-commerce di Indonesia. Ingat ya,


membandingkan situs e-commerce satu dengan yang lainnya hanya dapat
dilakukan apabila mereka memiliki model bisnis yang serupa. Jadi tidak akan
cocok apabila kalian membandingkan perkembangan bisnis TokoBagus
(classifieds/listing/iklan baris) dengan Berrybenka (B2C) contohnya.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 35


BAB VI

TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM

6.1 Pengguna Teknik Sistem

Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, desain


dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsistem. Teknik sistem biasanya
berupa diagram, teknik sistem biasanya digunakan oleh auditor internal maupun
audit eksternal. Teknik sistem biasanya juga digunakan oleh akuntan yang
membuat sistem, baik untuk perusahaannya sediri maupun untuk perusahaan yang
lain.

Pengguna Teknik Sistem Audit.


Audit dibagi ke dalam 2 komponen dasar, diantaranya adalah :
1) Audit Interm, bertujuan untuk menaksir seberapa jauh struktur
pengendalian internal suatu organisasi dapat diandalkan. Tujuanya adalah
untuk memastikan eksistensi, menilai efektivitas dan mengecek
kelangsungan operasi pengendalian internal yang akan menjadi dasar
penilaian.
2) Audit Laporan keuangan
Audit ini melibatkan pengujian subtantif. Pengujian subtantif merupakan
verivikasi angka dalam laporan keuangan secara langsung. Contohnya
adalah pengujian subtansif kas akan melibatkan konfirmasi saldo Bank
secara langsung.
Penggunaan teknik sistem dalam pengembangan sistem. Proyek pegembangan
sistem biasanya terdiri dari 3 fase, antara lain adalah :
1) Fase Analisis sistem
2) Fase Desain sistem
3) Implementasi sistem
Analisis Sistem
Pada tahap analisis sistem dilakukan pencarian fakta dengan menggunakan teknik
wawancara, kuisioner, review dokumen, dan opservasi. Teknik formal yang
digunakan untuk mengelola fakta yang meliputi analisis pengukuran pekerjaan,
distribusi pekrjaan dan teknik matrik yang lain. Teknik sistem yang berguna untk
analisis arus informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart analistis.
Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan gambaran mengenai
pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara keseluruhan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 36


Desain Sistem Informasi
Tahapa desain memerlukan alat yang digunakan untuk membuat atau merancang
gambaran dari sistem yang akan dibuat. Alat yang digunakan bisa berupa matrik
input/output, flowchart sistem, dan diagram alir data. Desain sistem juga
melibatkan desain dokumen input, desain formulir, dan desain database. Sebua
teknik yang dijelaskan tersebut digunakan secara intensif untuk
mendokumentasikan perancangan sistem.

Implementasi Sistem
Tahapan implementasi merupakan tahapan desain yang telah dibuat. Hal-hal yang
dilakukan adalah :
- Pemilihan dan pelatihan personil,
- pemasangan peralatan komputer,
- dan infrastruktur,
- desain sistem secara detail,
- penulisan dan dan pengujian program,
- pengujian sistem, pembuatan standar,
- dokumentasi dan konversi file dari sistem lama ke sistem yang baru.

6.2 Teknik sistem


Teknik sistem merupakan alat yang digunakan untuk analisis, desai dan
dokumentasi serta memahami kaitan antar sub sistem. Teknik sistem biasanya
berupa diagram. Teknik sistem juga penting bagi auditor internal maupun audit
eksternal.
Flowchart
Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart
merupakan simbol yang menunjukkan aarus data dan tahapan operasi dalam
sebuah sistem.
Simbol-simbol flowchart.

simbol Keterangan
Punched Card, digunakan untuk menggambarkan
fungsi input/output jika media yang digunakan
adalah punched card, meliputi mark-sense card,
stub card dan sejenisnya
Penyimpanan online
Untuk menggambarkan fungsi input/ output
dengan menggunakan berbagai media
penyimpanan online, seperti disk disk magnetik,
optical disk.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 37


Magnetic tape
Menggambarkan fungsi input/output yang
menggunakan media magnetic tape
Punched Tape
Menggambarkan fungsi input/output yang
menggunakan media punched tape
Magnetic Disk
Menggambarkan fungsi input/output yang
menggunakan media magnetic tape

Dokumen
Menggambarkan fungsi input/output yang
menggunakan media dokumen
Input manual
Fungsi input pada saat informasi dimasukkan
secara manual pada saat pemrosesan, seperti
menggunakan keyboard, touch screen maupun
switch settings.
Display
Menggambarkan fungsi input/output pada saat
informasi disajikan ke pengguna pada saat
pemrosesaan pada saat pemrosesan menggunakan
media video, printer console, plotter dll.
Link Komunikasi
Menggambarkan suatu transmisi informasi
menggunakan media telekomunikasi
Penyimpanan Ofline
Menggambarkan fungsi penyimpanan informasi
offline, tanpa memperhatikan media yang
digunakan untuk menyimpan informasi tersebut.

Simbol simbolproses khusus menggambarkan fungsi pemrosesan dan


mengidentifikasi jenis operasi yang digunakan untuk mengolah informasi.
Jika tidak terdapat simbol proses dapat digunakan simbol proses dasar.

Keputusan
Menggambarkan satu keputusan untuk
menentukan operasi mana yang harus
dijalankan dari berbagai alternatif jalur operasi
yang tersedia.
Proses predefined
Menggambarkan satu prosedur yang terdiri
dari satu atau lebih operasi atau program yang
tidak ditentukan pada simbol flowchart yang
lain.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 38


Persiapan
Menggambarkan modifikasi serangkaian
instruksi yang mengubah program sebagai
contoh memilih alternatif yang tersedia,
memodifikasi indek, atau memulai suatu rutin.
Operasi Manual
Menggambarkan proses ofline yang dilakukan
oleh manusia tanpa bantuan alatmekanis
apapun.

Perakitan
Menggambarkan tipe fungsi pengolahan
tertentu.

Operasi Pembantu
Operasi ofline yang dijalankan pada suatu
peralatan tertentu, tidak berda pada kendali
langsung centrall processing unit.

Penggabungan
Menggambarkan tipe fungsi pengolahan
tertentu.

Ekstrak
Menggambarkan tipe fungsi pengolahan
tertentu.

Simbol Tambahan
Transmittal tape
Digunakan untuk menggambarkan pembuatan
bath control total secara manual.

Konektor,
menggambarkan alur keluar dari (masuk ke
dalam) flowchat menuju atau dari bagian
flowchart yang lain. Konektor digunakan untuk
menggambarkan arah arus yang kontinyu jika
arus tersebut terpotong akibat tidak cukupnya
area gambar.

Teminal
Menggambarkan titik ujung dari sebuah
flowchat , seperti titik awal, titik akhiratau titik

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 39


interupsi.
Mode paralel
Menggambarkan awal atau akhir dari 2 atau
lebih operasi yang simultan.

Konector off-page
Bukan merupaka standar ANSI X3, namun
biasanya digunakan untuk menggambarkan
alur keluar keluar (masuk ke dalam ) flowchart
menuju (atau dari) halaman flowchat yang lain.

Gambar Gambar VI.1 Ilustrasi pengunaan Flowchart, menyajikan empat


ilustrasi penggunaan simbol flochart. Dalam ilustrasi pertama, dapat dilihat
simbol dokumen digunakan untuk melambangkan faktur, sebagai input untuk
suatu operasi manual

Faktur yang telah


Tinjauan dan di
faktur pengesahan otorisasiotorisasi

Gambar VI.1 Ilustrasi pengunaan Flowchart

6.3 Diagram Ipo dan Hipo

Diagram IPO dan HIPO digunakan oleh pengembang sistem untuk membedakan
level rincian sistem yang digambarkan dalam flowchart. Input-Process-Output
digunakan untuk memberikan distribusi naratif mengenai input yang dikeluarkan
untuk menghasilkan output sistem. Diagram IPO tidak banyak memberikan
keterangan mengenai fungsi proses namun IPO berguna untuk menganalisis
keseluruhan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan ulasan yang lebih detail
disajikan pada diagram HIPO.
Contoh diagram IPO
Pengarang: Bp. Dwira Sistem: pneggajian Tanggal: 7 /8/ 2015
Nomor diagram 3.1 Deskrpsi : menghitung
gaji kotor
Input Proses Output
Catatan pekerjaa Akumulasi jam kerja Catatan gaji kotor
Master file penggajian Menentukan tarif gaji Mater file penggajian
yang benar Pesan kesalahan
Menghitung gaji kotor

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 40


Diagram HIPO terdiri dari dua segmen sebagai pemecahan proses menjadi
berbagai modul dan sebuah diagram IPO yang menggambarkan kebutuhan input
proses output modul.
Diagram Hierarkhi mengambarkan keseluruhan sistem dan berperan sebagai
„daftar isi ‟ untuk membuat diagram IPO yang lebih detail. Peranan tersebut
untuk acuan pembuatan diagram IPO dengan memberikan nomor urut. Diagram
IPO, sebagai bagian dari diagram HIPO, biasanya berbentuk narasi. Contohnya
terlihat pada gambar Gambar VI.2 Diagram Hierarki (daftar isi visual)

1.0
Sistem Penggajian

4.0
2.0 3.0
Mempersiapkan data Proses Tinjauan

3.1 3.2
Menghitung Menghitung
gaji kotor gaji bersih

3.1 3.12 3.1


1Mengakumul Menentukan 3
Menghitung
asi jam kerja tarif gaji gaji kotor
yang benar

Gambar VI.2 Diagram Hierarki (daftar isi visual)


Setiap modul bernomor akan dirinci pada bagan IPO

Diagram IPO (satu untuk setiap modul)


HEADER
Input proses output

Gambar VI.3 Diagram IPO (satu untuk setiap modul

6.4 Diagram Arus Logika

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 41


Diagram arus logika atau diagram alur data (DFD) digunakan untuk
pengembangan sistem dalam analisis sistem. Seorang analis sistem sering
bertindak sebagai penghubung antara pengguna yang dimiliki berbagai keinginan,
dan programmer atau staf pendukung sistem akan membuat desain fisik sistem
untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Simbol diagram DFD Logika

Nama Simbol Keterangan


Menggambarkan sumber
Terminator dan destination data

Tugas atau fungsi yang


Proses harus digunakan

Simpanan data
Simpanan Data

Arus Data Saluran komunikasi

Diagram arus data logika dan analisis terstruktur untuk sistem penggajian.

Data Membayar
penggajian Memproses Gaji
Pencatat data Karyawan
waktu penggajian

Data Rincian Gaji


penggajian

Data penggajian

Gambar VI.4 DAD sistem Penggajian Karyawan


Level pada gambar diatas merupakan deskripsi yang sangat unum. Data
penggajian dari pencatat waktu diproses pada sebuah storage atau file data
penggajian untuk menentukan besarnya gaji setiap karyawan. Garis beranal panak
mengindikasikan aliran data. Pada gambar simpanan data penggajian digunakan
untuk memproses gaji dan sekaligus diperbaharui oleh proses.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan DFD, adalah :

 Setiap DFD hanya mencakup simbol-simbol DFD


 Setiap simbol dalam DFD, termasuk anak Panah, harus diberi nama

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 42


 Setiap aliran logika harus jelas, memiliki sumber data dan menuju destinasi
data, tertentu.

Flowchart Distribusi Formulir , Dokumen, Dan Analitik


Flowchart Distribusi Formulir , Dokumen, Dan Analitik dapat digunakan untuk
menganalisis distribudi formulir dapat digunakan untuk mengalisis distribusi
DOKUMEN dalam sebuah sistem . diagram ini dikelompokkan kedalam kolom-
kolaom untuk mengelompokkan nfungsi yang dijalankan oleh setiap entitas.
Dengan pemisahan per kolom tersebut, evaluasi pemisah tugasn setiap fungsi
lebih efektif. Bentuk flowchar perkolom juga memperjelas antamuka antar-entitas.

Contoh penggunaan flowchart.

Kasir Petugas Buku Besar


Petugas Piutang Dagang
B
B
Pelanggan Surat Batch control
total
Bukti
pembayaran
Membuka
Surat
Posting buku
besar
Pembayaran Bukti Posting ke
Tunai pembayaran buku
pembantu

Mempersiapkan
batch control
total
Buku
besar Buku
pembantu
piutang dagang
Pembayaran Bukti Batch control
Tunai pembayaran total
Batch control
total
Prepare Batch control
deposit slip A B total

Slip setoran
D
disyahkan
Pembayaran D
Tunai setoran

D
Setoran di
Bank

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 43


Gambar VI.5 contoh penggunaan Flowchart

Lima panduan umum ketika menggambar flowchart :


1) Analsis sistem untuk mengidentifikasi entitas dan dokumen, sebagaimana
telah dijelaskan dalam ilustrasi tersebut.
2) Pilih simbol yang akan digunakan sesuai dengan panduan umum yang
telah dijelsakan.
3) Buatlah sketsa kasar flowchart sistem untuk menentukan letak kolom
entitas dan alur dokumen.
4) Review sketsa tersebut untuk memastikan tidak ada aktifitas yang
terlewatkan ataupun tidak ada kesalahan.
5) Patikan flowchart tersebut telah menggambarkan sistem dengan jelas jika
diperlukan, tambahkan komentar.
Teknik narasi
Teknik ini biasa digunakan untuk mencari fakta dalam perusahaan. Wawancara
merupakan teknik yang berguna untuk analis untuk mengenal pihak-pihak
pengambil keputusan dalam perusahaan dan masalah yang mereka hadapi.
Wawancara yang mendalam memungkinkan analisis sistem untuk membangun
hubungan personal yang baik buat manajer. Kuisioner terbuka merupakan teknik
pencarian fakta dengan memberikan kesempatan kepada responden untuk
menjawab pertanyaan secara bebas .
Analisis penggunaan Sumber Daya.
Analisis penggunaan sumber daya adalah mencocokkan sumber daya yang
dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan. Misalnya adalah:
a) Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan atau berapa banyak mesin yang
diperlukan untuk memproses data.
b) Mesin seperti apa yang dibutuhkan?
c) Siapa yang harus menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu?
Analsis penggunaan sumber daya harus selalu dipertimbangkan oleh personel
pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor harus
mempertimbangkan penggunaan sumber daya pada saat melaukan audit.
Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan
teknik sistem, sehingga teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya
dapat digunakan baik oleh auditor maupun oleh personel sistem.

Pengukuran kerja.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 44


Pengukuran kerja merupakan pengembangan standar, yang akan digunakan untuk
menentukan efisiensi operasi yang terjadi. Pengukuran kerja mencakup empat
langkah dasar, yaitu :
a) Mengidentifikasi pekerjaan
b) Mengukur perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut dengan menggunakan studi gerak dan waktu, runs test, data historis,
atau cara yang lain.
c) Menyesuaikan perkiraan waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan
mempertimbangkan yang lain.
d) Menganalisis kebutuhan berdasar data tersebut.
Contoh menganalisis kebutuhan berdasarkan data :

 Total waktu untuk suatu tugas =


(rata-rata waktu per unit + waktu luang per unit) x rata-rata volume
pekerjaan

 Penggunaan kapasistas =
Total waktu yang tersedia / total waktu untuk suatu tugas
Contoh analisis sistem dalam praktik:
Keinginan kami untuk mengevaluasi biaya relatif terkait dengan berbagai
konfigurasi aktivitas di unit CVU telah menuntun kami untuk membuat program
suatu model komputasi operasi CVU. Model ini merupakan model biaya personel.
Sejumlah volume yang konstan dimasukkan ke dalam operasi CVU dengan
asumsi tertentu terkait dengan konfigurasi operasi. Biaya diakumulasi dan
dilaporkan. Biaya dihitung dalam arti jumlah jam yang dibutuhkan untuk
menjalankan operasi tertentu. Komputasi standar secara matematis akan tampak
sebagai berikut:
Y=C(X/R),
Dimana,
X = volume pekerjaan yang merti diproses
R = tingkat pemrosesan (volume perjam)
C= rata-rata biaya personel perjam untuk tingkat pemrosesan tersebut.
Y= biaya yang diakibarkan.

Teknik pengukuran kerja memiliki dua aplikasi dalam pekerjaan sistem. Yaitu :
1) Berguna untuk mengevaluasi kelayakan teknis atau kebutuhan teknis dari
suatu perancangan sistem. Misalnya menentukan jumlah magnetic disk
yang dibutuhkan untuk menyimpan sejumlah dokumen tertentu,
menentukan spesifikasisistem komputer yang dibutuhkan untuk
memproses beban kerja tertentu, dan sejumlah karyawan yang dibutuhkan
untuk menginput data.
2) evaluasi kinerja pekerjaan yang terkait dengan sistem , seperti
pemrograman komputer dan pengembangan proyek. Evaluasi kinerja

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 45


membutuhkan definisi standar kinerja dalam bentuk kriteria yang terukur,
seperti „jumlah baris kode‟, atau ‟jam kerja proyek‟.

Analisis distribusi kerja.


Setelah melakukan pengukuran kerja langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis distribusi kerja untuk membagi tugas ke karyawan-karyawan. Beberapa
bentuk analisis distribusi kerja, tetapi secara konseptual, pekerjaan dan karyawan
dapat disajikan dalam bentuk matriks.Contoh tabel distribusi perkerjaan

Penugasan kepada karyawan

Tugas Estimasi jam per lola Dale Neil


hari
Membuka surat 2 1 1 0
Menyortir surat 6 2 2 2
pemberitahuan
Batch control 2 0 0 2
Mengarsip surat 8 4 4 0
pemberiatahuan

Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci mengenai fungsi dan


tanggungjawab semua karyawan yang terlibat dalam analisis. Rincian pekerjaan
digunakan untuk mencatat setiap jenis pekerjaan yang dijalankan oleh individu
dan rata-rata jam yang dibutuhkan untuk menjalankan setiap pekerjaan.

Soal:
1. Apa perbedaan flowchart sistem dan flowchart analisitik?
2. Masalah dalam kasus ini membahas sebuah sistem manual.
Formulir pemintaan jasa (2 rangkap) disiapkan dalam departemen produksi.
Salinan 2 dikirim ke departemen perbaikan dan pemeliharaan, dan salinan 1
diarsipkan di departemen produksi.
Dalam departemen perbaikan dan pemerilharaan, salinan ke 2 dari
permintaan jasa disgunakan untuk mengisi formulir ini dilakukan secara
manual. Salinan 2 dari permintaan jasa kemudian diarsipkan di departemen
perbaikan dan pemeliharaan. Salinan 4 dari formulir order kerja dikirim ke
departemen produksi sebagai pemberitahuan bahwa permintaan jasa mereka
sedang ditangani. Salinan 3 dari formulir oerder kerja diarsipkan di departemen
perbaikan danpemeliharaan. Karyawan di departemen perbaikan dan
pemeliharaan secara manual mencatat bahan baku dan bahan habis pakai yang
digunakan, serta jam tenaga kerja yang digunakan selama proses perbaikan ke
dalam lembar order kerja rangkap 1 dan 2. Pada saat order telah selesai, salinan
satu diarsipkan dalam departemen perbaikan dan pemeliharaan, dan salinan 2
dikirim ke departemen akuntansi.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 46


Karyawan di bagian akuntansi melengkapi rincian perhitungan biaya
dalam formulir order kerja salinan 2 dan membuat laporan ringkasan order
kerja (tiga rangkap). Salinan 2 dari order kerja diarsipkan dibagian akuntansi.
Salinan 1 dari ringkasan order kerja dikirim ke departemen produksi. Salinan 2
order kerja diarsipkan di bagian akuntansi.
Tugas anda
Buat flowchart analitik untuk menggambarkan prosedur tersebut. Seperti
contoh.

3. Perusahaan HRZ menerapkan sistem persediaan perseptual. Karyawan di


departemen akuntansi mem-posting data secara manual dari laporan
penerimaan barang, formulir permintaan barang, salinan order pembelian, dan
transaksi lain, seperti retur dan penyesuai catatan persediaan. Dokumen sumber
akan diarsipkan pada tanggal posting. Catatan persediaan akan dianalisis setip
kali setipa posting untuk menentukan apakah ada item persediaan yang perlu
dipesan. Jika ada persediaan yang perlu dipesan, satu lembar formulir
permintaan dibuat dan dikirim ke departemen pembelian. Seorang karyawan di
departemen pembelian kemudian memilih pemasok dari file pemasok,
membuat order pembelian 4 rangkap, dan memperbaharui (update) file
pemasok (lembar asli); salinan 2 diarsip dengan dilengkapi formilir permintaan
barang urut nomor; salinan 3 dikirim ke departemen penerimaan barang;
salinan 4 dikirim ke departemen akuntansi.
Tugas anda
a. Buatlah flowchart analitik untuk menggambarkan prosedur tersebut
b. Buatlah DFD logika untuk menggambarkan prosedur tersebut.

4. Sebagai bagian dari suatu pelaksanaan audit, anda ditugaskan untuk


mendokumentasikan sistem pengendalian internal toko sepatu BrownSole.
Bisnis tersebut dijalankan oleh pemilik perusahaan, dengan bantuan 2
karyawan. Kedua karyawan tersebut membantu segala pekerjaan, seperti
mengepak sepatu, melayani pelanggan, membayar tagihan-tagihan dan
akuntansi.
Pemilik, mojorie Renalwald, merupakan seorang yang keras kepala dan
tidak memiliki pendidikan bisnis. Dia membutuhkan serangkaian laporan
keuangan yang diaudit untuk mendapatkan pinjaman, tetap pada sisi lain,
sikapnya menunjukkan bahwa dia tidak tertarik untuk bekerja sama dengan
anda.
Pengalaman pertama anda dengan dia telah membuat prjanjian untuk
bertemu pada pukul 10.00 pagi esok harinya. Anda duduk di bagian belakang
toko, disatu gudang yang kecil, dan menunggu ia menelpon putrinya di London
selama hampir satu jam. Kemudian setelah mengijinkan anda untuk bertanya
satau atau dua pertanyaan, dengan terburu-buru ia mengatakan bahwa dia ada
janji dengan penanta rambutnya dan sudah hampir terlambat.
Tugas anda
Jelaskan pendekatan apa yang akan anda gunakan untuk menghadapi
Marjorie Renalwald. Teknik sistem yang mana yang akan anda gunakan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 47


dan mna teknik yang dijalankan terlebih dahulu dan mana yang
kemudian.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 48


BAB VII

MANAJEMEN BASIS DATA

Manajemen basis Data (DBMS atau database Manajemen System) sangat berguna
bagi suatu sistem berbasis komputer, bahkan dapat dikatakan menjadi tulang
punggung. DBMS memungkinakan penyimpanan, pencarian, pengolahan dan
modifikasi data bisnis dengan cepat, aman, dan efisien (Hoffer et. All. 2007 dalam
Samiaji).

7.1 Fungsi DBMS


Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi
untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi. DBMS (Data
Base Management System) adalah perangkat lunak yang menangani semua
pengaksesan ke database. Sistem Basis Data = DBMS + Basis data

Struktur File Database


 Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum diolah
dikumpulkan di dalam suatu file database. Pengumpulan data dilakukan
secara sistematis menurut struktur file database tersebut.
 RECORD adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama,
Alamat, Nomor Telepon. Setiap keterangan yang mencakup Nama, Alamat
dan Nomor Telepon dinamakan satu record. Dan setiap record diberi nomor
urut yang disebut nomor record (Record Number). Ukuran suatu file
database ditentukan oleh jumlah record yang tersimpan di dalamnya.
 FIELD adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record diatas maka
terdiri dari 3 field, yaitu field Nama, field Alamat dan field Nomor Telepon.

Gambar berikut menunjukan sebuah file DataBase dengan ketentuan :


Nama File : Data.DBF
Jumlah Record : 5 buah
Isi Field : Nama, Alamat, No_Telp
Data : Record No.1
Monica
Rawasari
12345678

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 49


Perbedaan
File manajemen International File manajemen database
1. Program oriented 1. Data oriented
2. Kaku 2. Luwes
3. Kerangka data 3. Tidak terjadi kelengkapan data

Kelemahan
File manajemen International File manajemen database
1. Timbulnya data rangkap dan 1. Storage yang dibutuhkan besar
ketidak konsistenan data 2. Dibutuhkan tenaga spesialis
2. Data tidak dapat digunakan 3. Software mahal
secara bersama-sama 4. Kerusakan pada data base
Kesukaran dalam mengakses 5. dapat mempengaruhi departemen
data lain yang terkait
3. Tidak fleksibel Data tidak
standart

Keuntungan file manajemen data base :


1. Tidak terjadi kerangkapan data
2. Data lebih konsisten
3. Data dapat digunakan bersama-sama
4. Data dapat distandarisasi
5. Keamanan data dapat terjamin
6. Integritas data terpelihara
7. Data independen

Gambar VII.1 Struktur DBMS

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 50


Gambar VII.2 Iilustrasi DBMS

Hardware
 Meliputi PC sampai dengan jaringan komputer.
 Tempat penyimpanan secondary (manegtic disk), I/O device seperti : disk
drives), device Controller, I/O Channels, dan lainnya.
 Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat
eksekusi system software database.

Software
DBMS, operating system, network software (jika diperlukan) dan program
aplikasi pendukung lainnya.

Data
 Data pada sebuah system database baik itu single-user system maupun multi-
user system harus terintegrasi dan dapat digunakan bersama (Integrated and
Shared).
 Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.

Procedures
Instrukti dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan menggunakan
database dan DBMS.

People
 DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk membuat
keputusan stategis dan kebijakan mengenai data yang ada
 DBA (DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk
implementasi keputusan tersebut, dan bertanggungjawab atas keseluruhan
kontrol system pada level teknis
 Database Designer (Logical and Physical)
 Application Programmers, bertanggungjawab untuk membuat aplikasi
database dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada, seperti : C++,
Java, dan lainnya.
 End Users, Siapapun yang berinteraksi dengan sistem secara online melalui
workstation/terminal.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 51


Kerugian DBMS
 Rumit (Complexity)
Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS
menjadi software yang cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-
fungsi yang ada dengan baik, sehingga dapat memperoleh manfaatnya.
 Ukuran (Size)
Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan
banyak software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat
penyimpanan dan memory.
 Biaya DBMS (Cost of DBMS)
 Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs)
 Biaya Konversi (Cost of conversion)
 Performance
Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi,akibatnya
mungkin beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
 Higher impact of a failure
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari
DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari sistem, akan menyebabkan
operasi terhenti.

7.2 Fungsi-fungsi DBMS

1. Data definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk
mengakses data
3. Data security and integrity
DBMS harus dapat memeriksa keamanan dan integriti data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data recovery and concurrency
DBMS harus dapat menangani kegagalan pengaksesan database yang
disebabkan oleh kesalahan system, kerusakan disk dan sebagainya. DBMS
harus dapat memantau pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu
data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat
bersamaan
5. Data dictionary
 Tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam database.
Data dictionary disebut juga metadata (data mengenai data)
 Berisi tentang:
 Nama-nama user yang mempunyai wewenang untuk penggunaan DBMS
 Nama-nama item data
 Jenis-jenis dan ukuran item data
 Batasan untuk masing-masing item data

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 52


6. Performance
DBMS harus dapat menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien
mungkin

Model Data
Kumpulan konsep-konsep yang terintegrasi untuk menggambarkan data,
relationships antar data, dan batasan-batasan data dalam organisasi.

Data Model terdiri dari :


 Bagian struktural, berisikan sekumpulan aturan berdasarkan database yang
dapat dibuat;
 Bagian manipulasi, mendefinisikan tipe operasi yang boleh dilakukan;
 Aturan-aturan Integritas.

Fungsi
 Merepresentasikan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami.
 untuk menetapkan konsistensi dalam memandang, mengorganisir,
menginterpretasikan dan memperlakukan database.

Jenis-jenis Model data:

1. Object-Based Data Models


Entity-Relationship, Semantic, Functional, Object-Oriented.
2. Record-Based Data Models
Relational Data Model, Network Data Model, Hierarchical Data Model.
3. Physical Data Models
Menerangkan bagaimana data disimpan dalam komputer, merepresentasikan
informasi seperti ; struktur record, permintaan record, dan jalur akses
4. Conceptual Modelling
 Skema konseptual merupakan bagian utama dari system yang
menampilkan view seluruh user.
 Merupakan representasi yang akurat dan lengkap dari kebutuhan data pada
organisasi.
 Merupakan proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan
dalam organisasi yang terlepas dari detail implementasi.
 Hasilnya merupakan model data konseptual.

Basis data relasional (relational database) ialah model data yang berbentuk tabel
dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom.

Contoh : Mobil
Nopol Jenis Warna
B 123RU Sedan Merah
B 8956 PL Truk Hitam

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 53


B 1221 Y M inVan Silver

Keuntungan basis data relasional


1. bentuknya sederhana
2. mudah melakukan berbagai operasi data

Istilah dalam basis data relasional


1. relasi : sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris
2. atribut/field : kolom pada sebuah relasi
3. tupel/record : baris pada sebuah relasi
4. domain : kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
5. degree (derajat) : jumlah atribut dalam sebuah relasi
6. cardinality : jumlah tupel dalam sebuah relasi

Relational key :
1. Super key
Satu atau kumpulan atribut yang secara unik mengidetifikasi sebuah tupel
didalam relasi.
2. Candidate key
Atribut didalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik.
3. Primary key
Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik
dalam relasi.
4. Alternate key
Candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key.
5. Foreign key
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah
relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya menjadi atribut biasa.

Relational integrity role :

1. Null
Nilai suatu atribt yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk tupel tersebut.
2. Entity Integrity
Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.
3. Referential Integrity
Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci utama bila merupakan atribut
tunggal pada domain yang bersangkutan.

Soal.
Buatlah contoh rancangan basis data utnuk penjualan barang secara tunai.
Identifikasi data apa saja yang harus di catat dalam data base. Rancanglah basis
data, ERD dan relasi tabelnya.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 54


BAB VIII

SIKLUS TRANSAKSI DAN PROSES BISNIS

8.1 Siklus Transaksi


Secara konvensional SIA dibangun untuk mewadahi transaksi, siklus transaksi
dapat dilihat pada Gambar VIII.1 Siklus transaksi akuntansi (sumber Rommey,
dkk 2006)alam SIA siklus pemrosesan transaksi sejalan dengan pendekatan basis
data yang digunakan.

Gambar VIII.1 Siklus transaksi akuntansi (sumber Rommey, dkk 2006)


Setiap siklus transaksi saling berhubungan satu sama lain. Penjelasan alur dalam
Gambar VIII.1 Siklus transaksi akuntansi (sumber Rommey, dkk 2006) :
 Pada siklus pendapatan, perusahaan menjual produknya (barang dan jasa)
dengan imblan uang tunai (kas) atau piutang. Uang tunai diperoleh memasuki
siklus pembiayaan.
 Dalam siklus pembiayaan perusahaan memperoleh dana untuk pembiayaan
operasional maupun investasi memlalui instrumen keuangan seperti saham
atau obligasi. Dalam pembiayaan juga terjadi transaksi pembayaran deviden
dan bunga. Aliran dana dari siklus pembiayaan menuju siklus pengeluaran
dan penggajian.
 Dalam siklus pengeluaran, perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli
bahan baku, bahan penolong dan membayar berbagai pengeluaran yang
diperlukan untuk kegiatan perusahaan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 55


 Dalam siklus penggajian perusahaan membayar gaji dan upah sebagai ganti
tenaga kerja yang diberikan oleh para pegawainya.
 Siklus produksi mengubah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan sumber
daya lain yang dibutuhkan sebagai produk siap jual.

Namun tidak semua siklus transaksi pada gambar tersebut akan dijumpai pada
setiap perusahaan. Sebagai contoh adalah perusahaan jasa, pada perusahaan jasa
tidak memiliki siklus produksi. Siklus pembiayaan tidak banyak macam dan
frekuensi kejadianya meskipun bernilai cukup signifikan, sehingga tidak perlu
ditangani secara khusus dengan SIA terdapat beberapa pendapat bahwa siklus
buku besar dan pelaporan keuangan sebagai salah satu siklus transaksi. Dengan
menggunakan teknologi basis data, tidak lagi diperlukan siklus tersebut karena
semuanya sudah diakomodasi dalam basis data. Jika ingin menghasilkan
informasi dari pelaporan keuangan, bisa dilakukan atau menjalankan query pada
basis data.

Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan terdiri dari semua aktivitas penjualan dan penerimaan
kas. Aktivitas yang harus dicatat adalah :
a) Penerimaan order dan konsumen
b) Penjualan, dan penerimaan Kas
c) Pengiriman barang dicatat jika terjadi bersamaan dengan penjualan.
Sedangkan laporan yang dihasilkan oleh siklus pendapatan antara lain adalah :
a) Order penjualan
b) Faktur penjualan
c) Dokumen pengiriman barang
d) Remittance advice, yaitu pemberitahuan pembayaran tagihan oleh
konsumen.
e) Ringkasan penerimaan kas
f) Analisa penjualan
g) Saldo piutang setiap konsumen
Basis data siklus pendapatan biasanya memilki tabel data berikut:
a) Penerimaan Kas
b) Daftar konsumen/pelanggan
c) Persediaan barang dagangan
d) Penjualan
e) Order penjualan
f) Daftar wiraniaga
Rancangan basis data harus menyertakan tabel relasi seperti penjualan dengan
persediaan barang dagangan. Prosedur dalam siklus pendapatan adalah:

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 56


a) Pelanggan memesan barang menggunakan dokumen orde pembelian yang
diterima oleh fungsi penjualan / pemasaran.
b) Setelah verivikasi dan negioisasi harga, tatus kredit pelanggan diverivikasi
oleh fungsi kredit. Jika pelanggan baru apakah boleh membeli secara
kredit, sedangkan pelanggan lama apakah batas kreditnya memenuhi.
Dalam kasus lain jika diperlukan bida saja batas kredit di naikkan. Selain
itu bisa juga ditolak karena riwayat kredit yang buruk.
c) Setelah verivikasi status kredit fungsi penjualan melihat apakah jumlah
persediaan barang memenuhi pesanan pelanggan. Jika tersedia , maka
catatan persediaan diperbaharui dan fungsi gudang diminta menyiapkan
barang untuk dikirim.
d) Jika persediaan tidak mencukupi maka dilakukan prosedur back order,
pada perusahaan manufaktur, back order menjadi pemicu proses produksi.
Sedangkan pada perusahaan dagang, back order menjadi pemicu fungsi
pembelian untuk membeli banrang yang dibutuhkan kepada pemasok.
e) Barang yang sudah disiapkan oleh fungsi pengiriman. Perusahaan dapat
mengirim sendiri barang pesanan pelanggan atau memanfaatkan jasa
perusahaan pengiriman (Outsorcing)
f) Saat barang telah diterima oleh pelanggan, maka fungsi penagihan akan
mengirimkan faktur kepada pelanggan sebagai tagihan atas piutang
pelanggan telah menerima barang.
g) Fungsi piutang adalah mengelola data piutang pelanggan, termasuk
membuat laporan, memperbaharui buku pembentu piutang. Otoritas
pembayaran piutang dll.
h) Pelanggan membayar piutangnya dengan menggunakan cek atau transfer
bank.

Siklus Pengeluaran
Aktivitas dalam siklus pengeluaran berbeda tergantung dari jenis
perusahaannya. Perusahaan manufaktur memiliki aktivitas yang berkaitan dengan
pembelian bahan baku. Perusahaan dagang memiliki aktivitas yang berkaitan
dengan pembelian barang dagangan. Perusahaan jasa berkaitan dengan pembelian
barang yang diperlukan dalam operasional seperti alat tulis kantor. Transaksi-
transaksi utama yang harus dicatat dalam siklus pengeluaran adalah order
pembelian, penerimaan barang yang dipesan, dan pembayaran ke pemasok atas
barang yang telah dipesan dan diterima. Laporan-laporan berikut ini dihasilkan
dalam siklus pengeluaran, yaitu :
a) Order pembelian
b) Laporan penerimaan barang
c) Pembayaran (tunai, cek, atau transfer)
d) Laporan backorder
e) Ringkasan pembelian barang
f) Ringkasan penerimaan barang
g) Saldo uatang kepada pemasok

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 57


Siklus Penggajian
Siklus penggajian meliputi komponen yang diperlukan untuk menghitung
gaji kotor pegawai, berbagai potongan, dan gaji bersih. Siklus penggajian harus
memastuhi aturan aturan pemerintah tentang tenaga kerja seperti upah minimum,
pajak dll. Siklus penggajian sangat dekat dengan fungsi manajemen sumber daya
manusia. Ada beberapa perusahaan yang menyatukan keduanya dan ada pula yang
memisahkannya. Transaksi utama dalam siklus penggajian adalah pegawai
melakukan kerja dan berhak memperoleh imbalan, perusahaan membayar gaji dan
upah pegawai, dan perusahaan membayar pengeluaran untuk pajak dan lainya
(asuransi kesehatan, dana pensiun, dsb.)
Definisi siklus penggajian adalah Rangkaian aktivitas bisnis berulang dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif
dalam mengelola pegawai
Laporan yang dihasilkan adalah :
 Daftar hadir dan catatan jam kerja
 Laporan komisi penjualan (untuk wira niaga)
 Pembayaran gaji
 Daftar gaji
 Laporan penghasilan pegawai

Basis data dalam siklus penggajian memiliki tabel-tabel berikut ini:


 Pengeluaran kas
 Daftar pegawai
 Waktu kerja

Tugas2 siklus manajemen SDM/Penggajian :


a. Merekrut dan mempekerjakan pegawai baru
b. Melatih
c. Memberikan tugas pekerjaan
d. Memberikan kompensasi (penggajian)
e. Mengevaluasi kinerja
f. Memberhentikan pegawai, secara sukarela atau dipecat

Aktivitas siklus penggajian


1. Perbarui file induk penggajian
2. Perbarui tarif dan pemotongan pajak
3. Validasi Data waktu dan kehadiran
4. Skema pembayaran
5. Mempersiapkan penggajian
6. Membayar gaji

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 58


Pilihan pemrosesan : Biro jasa penggajian dan organisasi tenaga kerja

 Biro jasa penggajian adalah biro yang memelihara file induk penggajian untuk
setiap klien mereka dan melakukan aktivitas pemrosesan penggajian.
 Organisasi tenaga kerja (professional employer organization PEO) tidak hanya
memproses penggajian, tetapi juga memberikan layanan manajemen SDM,
seperti desain kompensasi dan administrasi pegawai. Biro jasa penggajian dan
PEO sangat menarik untuk bisnis kecil hingga menengah, karena alasan2
berikut ini :
a. Menurunkan biaya
b. Kompensasi yang lebih luas
c. Membebaskan sumber daya computer

Tujuan pengendalian, Ancaman dan Prosedur


Tujuan siklus manajemen SDM/Penggajian :
1. Semua transaksi penggajian diotorisasi dengan benar
2. Semua transaksi penggajian yang dicatat valid
3. Semua transaksi penggajian yang valid dan diotorisasi di catat
4. Semua transaksi penggajian di catat secara akurat
5. Peraturan pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan
pengisian laporan penggajian serta MSDM telah terpenuhi
6. Aset (baik kas maupun data) dijaga dari kehilangan atau pencurian
7. Aktivitas siklus manajemen SDM/Penggajian dilakukan secara efisien dan
efektif

Proses / Ancaman Prosedur pengendalian yang


aktivitas dapat diterapkan
1. Pengontrakan 1. Mempekerjakan 1. Prosedur mempekerjakan
dan perekrutan pegawai yang tidak yang baik, termasuk
tenaga kerja berkualifikasi atau verifikasi keahlian pelamar
berkelakuan buruk kerja, referensi dan riwayat
2. Pelanggaran hukum pekerjaan
ketenagakerjaan 2. Dokumentasi lengkap atas
prosedur untuk
mempekerjakan; pelatihan
perkembangan terkini dalam
hal ketenagakerjaan

2. Pemrosesan 1. Perubahan file induk 1. Pemisahan tugas: data


pengajian penggajian tanpa otorisasi SDM vs penggajian dan
distribusi cek gaji;
2. Data waktu yang tidak pengendalian akses; tinjauan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 59


akurat atas semua perubahan
2. Otomasisasi pengumpulan
data; berbagai pemeriksaan
3. Pemrosesan penggajian edit; rekonsiliasi data kartu
yang tidak akurat waktu dengan data kartu
4. Pencurian atau waktu kerja
distribusi cek gaji tipuan 3. Total batch dan
pengendalian aplikasi
lainnya; rekening kliring
penggajian.
4. Setoran langsung;
distribusi cek gaji dilakukan
oleh seseorang yang
independent dari proses
penggajian

3. Umum 1. Kehilangan atau 1. Prosedur pembuatan


pengungkapan data tanpa cadangan; rencana pemulihan
otorisasi dari bencana; pengendalian
akses fisik dan logis; enkripsi
2. Kinerja yang kurang data
baik 2. Pengembangan dan
tinjauan periodic atas metric
kinerja yang tepat; program
pelatihan

Kasus Integratif: Alpha Omega Electronics (diambil dari modul )


Peter Wu, wakil direktur utama bagian sumber daya manusia yang baru di
AOE, ingin memperbaiki dua kelemahan dalam sistem manajemen
SDM/penggajian yang ada saat ini. Pertama, biaya pemrosesan penggajian telah
meningkat secara tetap untuk tahun-tahun belakangan, akan tetapi sistem yang ada
sekarang tidak memberikan layanan yang mencukupi. Contohnya, para pegawai
merasa kecewa karena penundaan yang lama untuk mendapatkan informasi
mengenai kompensasi dan rencana pensiun mereka. Selain itu, Linda Spurgeon,
ingin memberi para pegawai rencana kompensasi yang lebih fleksibel. Akan
tetapi, hal ini akan makin meningkatkan permintaan atas sistem yang ada. Jadi,
Peter harus menemukan cara untuk memperbaiki efisiensi dan respons sistem
penggajian AOE.
Kelemahan kedua dalam sistem manajemen SDM/penggajian AOE adalah
ketidakmampuannya untuk menelusuri perkembangan keahlian pegawai.
Akibatnya, para manajer cenderung untuk mengambil tenaga kerja dari luar untuk
memenuhi kebutuhan akan pegawai, bukan mempromosikan atau memindahkan
para pegawai. Praktik ini telah menurunkan moral pegawai. Hal ini juga
mengganggu evaluasi efektivitas investasi AOE dalam hal pelatihan dan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 60


pendidikan berkelanjutan. Jadi, tugas lain Peter adalah menemukan cara untuk
memperbaiki efektivitas sistem manajemen SDM di AOE.
Saat ini, AOE, seperti juga perusahaan lainnya, memiliki sistem
manajemen SDM dan penggajian yang terpisah. Sistem penggajian, yang berada
di bawah kendali departemen akuntansi, membuat cek pembayaran untuk pegawai
dan memelihara catatan yang berkaitan, seperti yang disyaratkan oleh peraturan
pemerintah. Sistem penggajian menggunakan pemrosesan batch: Pegawai honorer
(per jam) akan dibayar dua minggu sekali; pegawai tetap dan pegawai yang
menerima komisi akan dibayar per bulan. Sistem manajemen SDM, yang
dijalankan departemen sumber daya manusia, memelihara file-file riwayat kerja
pegawai, keahlian, dan kompensasi pegawai; file-file ini diperbarui setiap minggu.
Setiap sistem memelihara file-file mereka sendiri secara terpisah, terkadang
menyimpan juga data-data yang sama, seperti tingkat gaji, dalam format yang
berbeda. Praktik ini mempersulit para personil bagian akuntansi untuk membuat
laporan yang menggabungkan data manajemen SDM dan penggajian.
Peter bertemu dengan Elizabeth Venko dan Ann Brandt untuk
mendiskusikan bagaimana meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem
manajemen SDM/penggajian AOE. Elizabeth dan Ann menunjukkan bahwa
merupakan hal yang mungkin untuk mendesain kembali berbagai aktivitas agar
sistem penggajian dan manajemen SDM 2 berpadu. Ketika Anda membacabab ini,
pikirkan tentang hubungan antara aktivitas manajemen SDM dan penggajian dan
bagaimana database yang terpadu dapat membuat kedua fungsi tersebut lebih
efisien dan efektif.

Siklus Pembiyayan
Siklus pembiyaayn terdiri dari dua kelompok, yaitu :
a. Transaksi Hutang jangka Panjang
Kegiatan perusahaan yang menerima dana atas pinjaman yang berasal dari
diterbitkannya obligasi, hipotek, wesel, dan hutang/kwajiban jangka panjang
lainya. Serta pengeluaran dana atas pembayaran pokok pinjaman dan biaya
bunga yang berkaitan dengan transaksi hutang jangka panjang milik
perusahaan.
b. Transaksi Ekuitas Pemegang Saham
Kegiatan perusahaan yang mencakup diterbitkannya dan dibeli kembalinya
saham perushaan baik saham prefere dan saham biasa, adanya transaksi
treasury stock, dan pembayaran deviden kepada para pemegang saham.

Penerbitan obligasi dari saham yang dilakukan oleh perusahaan merupakan


kegiatan utama perusahaan dan memperoleh modal. Siklus pembiayaan berkaitan
dengan siklus pengeluaran perusahaan saat perusahaan mengeluarkan kas untuk
membayar bunga obligasi dan deviden kepada para pemegang saham, melakukan
pembelian atas saham trasury stock.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 61


Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan
terjadi secara terus-menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat
penting dalam siklus produksi, dengan system informasi akuntansi membantu
menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk
dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa
yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan
penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting
adalah bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi
kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan.

Kegiatan Siklus produksi


Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada
pada siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka
untuk saling berkoordinasi dengan siklus lain.

Gambar VIII.2 ilustrasi siklus produksi

Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:
 Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan
perkiraan penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan
persediaan.
 Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah
dan mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
 Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan
ketersediaannya,
Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran adalah
 Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang
jadi yang tersedia untuk dijual.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 62


 Siklus pengeluaran menerima informasi tentang kebutuhan akan bahan
mentah.
 Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya tenaga kerja.
 Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi tentang harga pokok
produksi.

Peran SIA dalam Siklus Produksi

 Bauran produk Produk apa yang ingin diproduksi


 Penetapan harga produk Berapa HPP sampai produk selesai dibuat
 Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau
membeli) Apakah jita akan membeli produk lalu dijual / membuat /
memproduksi sendiri lalu dijual Manajemen Biaya Merencanakan /
mengalokasikan biaya - biaya yang timbul.

Prosedur Siklus Produksi


Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna
untuk mengambilan keputusan. Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah
dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal. Kebanyakan sistem
akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan
keuangan.

Pengendalian Siklus Produksi


Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan
pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut
terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

Aktivitas Siklus Produksi

Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu :


1. Desain Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah desain produk, tujuan aktivitas
ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal
kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi. Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen utama, yaitu
a) daftar bahan baku yang menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi, serta
jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu
unit produk jadi.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 63


b) daftar operasi yang menyebutkan kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang
diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Peran akuntan harus terlibat
dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen biaya produk ditentukan
pada tahap proses produksi ini. Para akuntan dapat memberikan informasi
yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya
produksi suatu lini produk-produk yang berkaitan dengan meningkatkan
jumlah komponen bersama yang digunakan dalam masing-masing produk.

2. Perencanaan dan Penjadwalan


Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan,
tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka
pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Terdapat dua metode perencanaan produksi yang umum digunakan yaitu :
a) Perencanaan sumber daya produksi (manufacturing resource planning
= MRP-II) dan ;
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang
mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan
bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MRP-II
sering disebut sebagai push manufacturing, karena barang diproduksi sebagai
ekspetasi atas permintaan pelanggan.
b) Sistem produksi Just-in-time (JIT). Just-in-time (JIT) memperluas prinsip
sistem pengendalian persediaan untuk seluruh proses produksi. Tujuan
produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai pull
manufacturing, karena barang diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan
pelanggan. Jadi hanya berproduksi sebagai tanggapan atas pesanan
pelanggan.

Jadwal Induk Produksi (master production schedule - MPS)


menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode
perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan. Permintaan bahan baku
mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang
ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan. Dokumen ini berisi nomor
perintah produksi, tanggal pembuatan, dan berdasarkan pada daftar bahan baku,
nomor baarang serta jumlah semua bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan
selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam
dalam kartu perpindahan, yang mengidentifikasikan bagian–bagian yang di
pindahkan, lokasi perpindahannya serta waktu perpindahan. Peran akuntan dalam
aktivitas ini memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara
konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Para akuntan
juga membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk melihat
manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi
perusahaan.

3. Operasi Produksi

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 64


Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari
produk. Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan,
perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat
otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi. Penggunaan berbagai bentuk
Teknologi Informasi dalam proses produksi, seperti mesin yang dikendalikan oleh
komputer, disebut sebagai computer-intergrated manufacturing (CIM) untuk
mengurangi biaya produksi.Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli dalam
setiap segi CIM, tetapi mereka harus memahami bagaimana hal tersebut
mempengaruhi SIA. Salah satu pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi
massal ke produksi sesuai pesanan. Meskipun sifat proses produksi dan keluasan
CIM dapat berbeda diberbagai perusahaan, namun setiap perusahaan
membutuhkan data berikut yaitu :
a. Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit
barang dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah
waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu. Para
pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal online di setiap
bengkel kerja pabrik.
c. Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi
proses produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan
dengan mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
d. Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk
ditelusuri secara langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai
gedung, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap
harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik
atas database aktiva tetap. Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai
aktiva tetapnya yaitu Nomor identifikasi, Nomor seri, Lokasi,Biaya, Tanggal
perolehan, Nama dan alamat pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai sisa yang
diharapkan,Metode penyusutan, Beban penyusutan ke
tanggal,Perbaikan dan Kinerja service pemeliharaan.

4. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Terdapat tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya yaitu :

 Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian


kinerja dari operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data real-

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 65


time mengenai kinerja aktivitas produksi agar pihak manajemen dapat
membuat keputusan tepat waktu.
 Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan sebaran produk. SIA mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya tersebut ke
produk & unit organisasi tertentu .
 Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan
keuangan perusahaan.

Tujuan Siklus Produksi


Adapun tujuan siklus produksi :
 Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
 Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
 Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
 Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
 Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
 Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dilakukan dalam setiap aktivitas


produksi

Proses / Ancaman Prosedur Yang Dapat di


Aktifitas Terapkan Dalam
Desain Produk Desain produk yang Perbaiki informasi tentang
kurang baik pengaruh desain produk
atas biaya.
Data terinci mengenai
biaya jaminan dan produk.

Perencanaan Kelebihan produksi atau Sistem perencanaan


dan kekurangan produksi produksi yang lebih baik
penjadwalan Investasi yang tidak Tinjau dan setujui
optimal dalam aktiva perolehan aktiva tetap;
tetap pengendalian anggaran
Operasi Pencurian dan perusakkan Batasi akses fisik ke
produksi persediaan dan aktiva persediaan dan aktiva tetap
tetap Dokumentasikan semua
perpindahan persediaan
sepanjang proses produksi
Identifikasi semua aktiva
tetap
Dokumentasi yang
memadai dan tinjau semua

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 66


transaksi yang melibatkan
pembuangan aktiva tetap
Akuntansi Biaya Kesalahan pencatatan dan Pengendalian edit entri
memasukkan data data; penggunaan pemindai
mengakibatkan data biaya kode garis jika
yang tidak akurat. memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah yang
tercatat dengan
perhitungan fisik secara
periodik
Ancaman umum Hilangnya data, Buat cadangan dan
Kinerja yang kurang baik perencanaan pemulihan
dari bencana; batasi akses
ke data biaya.
Pelaporan yang lebih baik
dan tepat waktu.

Keterkaitan siklus produksi dengan siklus lainnya dalam proses bisnis


(dengan siklus pendapatan, pengeluaran, siklus SDM, dan sistem buku besar
dan pelaporan)

Sistem informasi siklus pendapatan memberikan informasi(pesanan


pelanggan dan prediksi penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi
serta tingkat persediaan. Sebaliknya sistem informasi siklus produksi
mengirimkan informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah
dibuat dan tersedia untuk dijual.informasi mengenai kebutuhan bahan baku
dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam bentuk formulir permintaan
pembelian. Sebagai gantinya sistem informasi siklus pengeluaran memberikan
informasi mengenai perolehan bahan baku dan informasi pengeluaran lain yang
dimasukan kedalam overhead pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang
dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber daya manusia,yang selanjutnya akan
memberikan data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Terakhir
mengenai informasi mengenai harga pokok penjualan akan dikirim ke sistem
informasi buku besar dan pelaporan.

8.2 Proses Bisnis

Setiap jenis usaha yang berbeda dengan sendirinya memerlukan SIA yang
berbeda. Skala usaha juga akan menentukan SIA seperti apa yag dibutuhkan.
Semakin besar skala suatu usaha maka semakin banyak jenis dan kompleksitas
proses bisnis yang terdapat di dalamnya. Sebagai konsekuensinya dibutuhkan
daya komputasi yang semakin besar dan sistem yang semakin besar untuk
menanggani semua proses binis tersebut. Dalam akuntansi, kompleksitas aktivitas

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 67


bisnis suatu perusahaan diklasifikasikan dalam tiga golongan jenis usaha generik
yang berbeda yaitu jasa, dagang dan manufaktur.
Perusahaan jasa memiliki bentuk aktivitas bisnis yang paling sederhana.
Perusahaan jasa menyediakan jasa bagi konsumen atau klien dan menagihkan
sejumlah uang sebagai pembayaran atas jasa atas jasa tersebut. Tidak ada kegiatan
penyimpanan persediaan. Contoh perusahaan jasa antara lain kantor akuntan
publik, dokter, biro konsultasi hukum, dan jasa angkutan barang. Dalam Gambar
VIII.3 Contoh laporan rugi laba perusahaan jasaditampilkan contoh laporan rugi
laba untuk perusahaan jasa. Laporan tersebut tidak mendetail dan hanya
menunjukkan komponen umum.

Gambar VIII.3 Contoh laporan rugi laba perusahaan jasa


Perusahaan dagang memiliki kompleksitas yang setingkat lebih tinggi daripada
perusahaan jasa karena adanya persediaan barang dagangan. Tujuan perusahaan
dagang adalah membeli persediaan barang dagangan pada harga beli yang cukup
rendah dan menjual barang tersebut dengan harga yang cukup tinggi sehingga
margin yang dihasilkan dapat menutup pengeluaran dan memberikan laba. Contoh
perusahaan dagang antara lain supermarket, toko alat tulis kantor, toko sepatu dll.
Selain memiliki firut seperti perusahaan jasa, yaitu mengendalikan pemasukan
dan pengeluaran, perusahaan dagang harus mengetahui dan mengendalikan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 68


beberapa harga perolehan persediaan barang dagangan mereka. Gambar VIII.4
contoh laporan rugi laba untuk perusahaan dagang. Jika diperhatikan untuk
perhitungan harga pokok penjualan digunakan utnuk perhitungan harga pokok
penjualan digunakan tidak mencantumkan biaya angkutan dan informasi detail
yang lain.dalam prakteknya biaya biaya tersebut harus diperhitungkan juga.

Gambar VIII.4 contoh laporan rugi laba untuk perusahaan dagang

Sedangkan perusahaan manufaktur memilki struktur proses yang lebih komplek


diantara ketiga jenis perusahaan. Selain aktifitas yang sama seperti perusahaan
dagang, perusahaan manufaktur juga harus menghasilkan berang yang kemudian
dijual. Contoh perusahaan manufaktur juga harus menghasilkan barang yang
kemusian dijual. Contoh perusahaan manufaktur antara lain perakitan mobil,
kilang minyak, pabrik baja, rumah makan, dll. Meski barang yang dihasilkan
berbeda (demikian juga proses produksinya) tetapi perusahaan manufaktur
memilki aktivitas generik yang sama, yaitu:
 Memperoleh tenaga kerja dan bahan baku

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 69


 Mendapatkan tenaga kerja
 Mengalikasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
produksi lainya ke dalam barng jadi.
 Menjual produk jadi
Perusahaan manufaktur harus mampu mengelola dan mengendalikan semua
aktifitas tersebut. Pada Gambar VIII.5 laporan rugi laba perusahaan manufaktur.

Gambar VIII.5 laporan rugi laba perusahaan manufaktur.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 70


BAB IX

PENGEMMBANGAN SISTEM

9.1 Pengembangan sistem


Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengganti
sebagian atau semua sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu
dan merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada banyak perusahaan.
Pengembangan sistem yang umum dilakukan oleh suatu tim proyek yang terdiri
dari :
- Sistem analis
- Programmer
- Akuntan dan orang yang adal dalam organisasi yang mempunyai
pengetahuan memadai dan tau tentang proyek tersebut.

Setiap proyek pengembangan sistem akan memulai siklus hidup


pengembangan sistem, yaitu perencanaan dan analisis, perancangan dan
implementasi. Membatalkan sebgian dari siklus hidup akan memiliki konsekuensi
yang serius. Konsep siklus hidup memberikan kerangka kerja untuk perencanaan
dan pengendalian terhadap aktifitas pengembangan rinci.

Perencanaan sistem
perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang ada
pada sistem informasi yang pengembanganya membutuhkan perhatian khusus.
Pendekatan sistem yang secara total berbasis top-down, sangat penting digunakan
untuk mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu ada perhatian yang
seksamaketika mengembangkan sebuah rencana dan strategi sistem secara
keseluruhan. Yang perlu diperhatikan adalah rencana tersebut harus memasukkan
dukungan dan persetujuan total dan manajemen puncak.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap, yaitu :
1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen
puncak
2. Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering komittee) bagi perencanaan
sistem
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengembangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi dan menetapkan proiritas bagi wilayah-wilayah tertentu
dalam organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan
analisis dan desain awal bagi sub sistem tertenu yan gakan dikembangkan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 71


7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai individu yang kaan bekerja
dalam proses analisis.
Langkah langkah perencanaan sistem tersebut beroperasi dalam pendekatan
pemodelan atas –bawah. Upaya perencanaan dimulai dengan majemen puncak
dan berakhir pada sebuah tim khusus yang beraggotakan individu-individu yang
bertanggungjawab menganalisis sebuah sistem tertentu dan menhasilkan sebuah
desain awal.

Perencanaan sistem dan manajemen puncak


Tugas utama dari pengembang sistem (system developer) adalah mengamati
secara cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan keseluruhan tujuan
manajemen puncak. Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak
aktivitas dan inisiatif daripada sekedar bertanya kepada manajemen puncak
tentang masalah yang ada.

Dewan penasehat
Dewan penasehat merupakan pendekatan yang digunakan untuk memandu
keseluruhan upaya pengembangan sistem. Dewan penasehat merupakan komitte
dan komite ini merupakan perwakilan dari manajemen puncak dan seluruh fungsi
utama dalam organisasi.tugas utamanya adalah seluruhnya difokuskan pada
kebutuhan informasi saat ini dan masa yang akan datang.
Dewan penasehat harus bertanggungjawab atas keseluruha perencanaan
dan pengendalian upaya pengembangan sistem dalam perusahaan. Sosok ideal
yang bertanggungjawab atas komitte ini adalah direktur sistem informasi, namun
demikian dewan penasihat tidak boleh terlibat dalam detail proyek pengembangan
tertentu. Hal ini karena proyek-proyek tersebut haruslah dikendalikan dan dikelola
oleh seseorang yang melaporkannya secara periodik kepada dewan penasehat.

Mengembngkan tujuan dan batasan sistem.


Agar efektif, keseluruhan perencanaan membutuhkan pengembangan tujuan
umum perusahaan dan tujuan khusus bagi sub sistem tertentu dalam perusahaan.
Tujuan umum perusahaan harus memasukkan keseluruhan tujuan strategis yang
berkaitan dengan strategis yang berkaitan dengan siklus perencanaan jangka
panjang perusahaan.

Mengembangkan Rencana Sistem Strategis


Output yang dihasilkan dewan penasehat atau indivisdu yang bertanggungjawab
atas pengembangan sistem adalah sebuah rencana strategis. Rencana ini haruslah
berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen
kunci dalam sebuah rencana sistem strategis, adalah:

 Keseluruhan pernyataan yang terkait dengan faktor sukses kunci dari


perusahaan dan tujuan perusahaan yang dipakai.
 Deskripsi sistem dalama perusahaan yang membutuhkan upaya pembangunan

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 72


 Pernyataan prioritas yang menunjukkan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapat prioritas paling tinggi
 Garis besar sumber daya yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya biaya, dan
peralatan.
 Rencana waktu pengembangan sistem tertentu

Mengidentifikasi proyek tertentu yang akan diprioritaskan


Penetapan harus dilakukan seperti halnya dalam anggaran modal (capital
Badgedting). Manfaat tertentu yang diinginkan harus ditentukan dalam anggaran
keuangan. Anggaran keuangan inipun harus seakurat mungkin.
Manfaat pengembangan sistem sering sulit untuk diukur, karena itulah
pertimbangan sisi keuangan mudah terabaikan manakala memebrikan prioritas
pada proyek-proyek pengembangan sistem.namun demikian, hampir selalu
mungkin untuk mengukur biaya yang harus dikeluarkan, dan harus kegiatan ini
harus dilakukan sebelum membentuk komisis-komisidalam sebuah proyek.
Membentuk Komisi untuk proyek sistem
Sebuah proyek pengembangan sistem juga juga membutuhkan berbagai individu
dari beragam disiplin ilmu. Kebutuhan ini tergantung pada kekhususan proyek itu
sendiri, namun demikian pada umumnya membutuhkan ahli manajemen, akuntan,
pengguna sistem, programmer komputer, dan beragam individu teknis pendukung.

9.2 Tahap-tahap analsis


1) Suevei terhadap sistem saaat ini
Tujuan Survey :
 Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari
sistem
 Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem
 Mengumpulakan data-data penting yang berguna untuk
mengembangkan desain sistem.
 Mengidentifikasi permaslahan-permaslahan khusus memebutuhkan
lebih banyak perhatian dalam upaya desain subsekuen
Pertimbangan perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta
menunjukkan bahwa pengembangan sistem yang ada saat ini beserta
permasalahan yang ada di dalamnya. Dan banyak orang tidak menyukai
perubahan.. pendekatan yang dapat digunakan untuk menjembatani kesenjangan
komunikasi adalah :

 Mengetahui sebanyak mungkin orang-orang yang terlibat dalam sistem,


secepat mungkin
 Mengkomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem kepada orang-
orang yang terliabt didalamnya.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 73


 Memebrikan jaminan, sebesar mungkin pada seluruh individu bahwa mereka
tidak akan kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam
tanggungjawab pekerjaan mereka.
 Memberkan jaminan bahwa anda benar-benar peduli denga upaya membuat
kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem
tersebut.

Sumber sumber untuk mendapatkan beragam fakta


Beragam teknik dapat digunakan untuk mendapatkan data tentang sub sistem
informasi yang akan diteliti. Teknik tersebut berupa wawancara, kuisioner,
observasi, dan kajian beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan
rekening perusahaan, struktur organisasi, laporan keuangan, prosedur manual,
kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan sebagainya.sumber-sumber
informasi diluar perussahaan juga dapat digunakan dan tidak boleh diabaikan,
seperti laporan publikasi industri danperdaganagan dan juga jurnal-jurnal
profesional. Pada akhirnya pelanggan harus dilihat sebagai salah satu komponen
vital dalam sistem dan harus dimasukkan dalam setap melakukan analisis.
Mengidentifikasi hasil survei
Hasil survei mengenai kekuatan dan kelemahan dari sub sistem yang diteliti
haruslah dianalisis secara mendalam. Karena survei berfokus pada upaya untuk
memahami sifat dasar dan operasi sistem (yang terkait dengan permasalahan yang
ada), maka analsis terhadap temuan survei harus berfokus pada kekuatan dan
kelemahan sistem. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk
mengevaluasi sistem yang ada saat ini:

 Apakah diperluakan suatu prosedut tertentu ?


 Apakah prosedur yang selama ini ada menggunakan langkah-langkah yang
tidak perlu?
 Apakah prosedur yang ada selama ini sudah mempertimbangkan efektivitas
biaya ?
 Apakah laporan yang dihasilkan saat ini sudah jelas dan mudah dibaca ?
 Apakah susmber-sumber dokumen yang ada sudah didesain dengan baik. ?
 Apa saja yang menyebabkan timbulnya permasalahan-permasalahan tertentu?
 Laporan seperti apa yang berguna bagi manajemen ?
 Sudahkah sistem dokumentasi yang ada saat ini mencukupi?

2) Mengidentifikasi kebutuhan informasi


Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi informasi yang dibuthkan bagi
pengambilan keputusan manajerial. Analsis, ketika mengidentifikasi informasi
yang dibutuhkan, akan mempelajari keputusan-keputusan tertentu yang diambil
manajer dalam hal input informasi yang dibuthkan dan digunakan. Proses ini
disebut analisis kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar dilakukan
analsisi terhadap pengambilan keputusan.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 74


Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memehami pengambilan
keputusan dan informasi yang dibutuhkan. Perdekatan tersebut adalah (Bodnar,
2016) :

 Mengidentifikasi tanggungjawab utama seorang manajer


 Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan utnuk menilai
seseorang manajer.
 Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer
 Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan menajer untuk
mengevaluasi output personal.

3) Mengidentifikasi kebutuhan sistem

Proses penentuan kebutuhan sistem, ditentukan dengan 2 hal yaitu input dan
outpu. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan
khusus apa saja yang harus dipenuhi agar sub sistem tersebut mampu
mencapai tujuannya.
Hal hal yang dapat dipertimbangkan sebagai kebutuhan output :

 Laporan kemajuan harian


 Laporan keuangan harian
 Laporan unit yang rusak
 Laporan permasalahn bahan baku

4) Mengembangkan laporan analisis sistem

Tahapan ini merupakan tahapan yang paling kahir yaitu sebuah laporan.
Laporan sangat penting karena akan berperan sebagai landasan bagi
pengambilan keputusan selanjutnya oleh manajemen puncak.

Beberapa elemenkunci dalam laporan analiis sistem adalah :


 Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analsis
 Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan
sistem informasi strategis
 Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam sub sistem tertentu yang
sedang dianalsis.
 Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tetentu yang
sedang dianalsis.
 Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang
dibutuhkan untuk mendukung keputusan tersebut.
 Spesifikasi kinerja yang dibuthkan

9.3 Teknik-teknik pengumpulan fakta

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 75


Bagian besar dalam pekerjaan seorang analis sistem adalah mengumpulakan dan
mengorganisasikan fakta-fakta yang ada. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan oleh seorang anali guna mengatasi kesulitasn yang muncul dalam
mengerjakan tugas pengumpulan fakta tersebut. Table IX.1 Teknik-teknik
mengumpulkan fakta organisasimemberikan iktiar beberapa metode yang dapat
digunakan seorang analsis untuk mengumpulkan fakta.
Teknik pengorganisasia
Seorang analis sistem membutuhkan teknik-teknik formal yang digunakan untuk
mengorganisasikan fakta yang ada. menampilakan jumlah teknik yang dapat
digunakan untuk meringkas dan mengorganisasikan fakta. Salah satu tambahan
metode yang dapat digunakan adalah metodologi Warnier-Orr.
Metodologi Wanier-Orr didasarkan pada proses analisis output sebuah aplikasi
dan proses pemfaktoran aplikasi tersebut ke dalam struktut hierarkis modul yang
ada untuk mencapai pemrosesan yang diinginkan. Metodologi ini menggunakan
metode pendiagraman seperti yang diilustrasikan pada Table IX.1 Teknik-teknik
mengumpulkan fakta organisasi

Tabel IX.1 Teknik-teknik pengumpulan fakta untuk analisis

Teknik Tujuan
Wawancara yang mendalam Mendapatkan pemahaman mendasar
(Dept Interview) tentang sistem
Wawancara struktur Tindak lanjut yang sistematis
berdasarkan wawancara mendalam
Kuisioner pertanyaan terbuka Sama seperti wawancara mendalam
Kuisioner pertanyaan tertutup Sama seperti wawancara mendalam
Kajian dokumen Mendapatkan pemahaman mendasar
Flowchart tentang sistem yang ada saat ini.
Diagram organisasi (perhatian: kadangkala sistem yangada
tidak beroperasi seperti yang
didokumentasikan). Adalah bergunaka
untuk mengkaji ulang dokumen-
dokumen sistem sebelum melakukan
wawancara dan menyebarkan kuisioner.
Observasi Mengenal sistem dengan lebih
mendalam.

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 76


Table IX.1 Teknik-teknik mengumpulkan fakta organisasi

Teknik Tujuan
Pengukuran kerja Meringkas sumber daya yang
dibutuhkan untuk beragam tugas
Didtribusi kerja Meringkas penggunaan waktu
karyawan untuk melaksanakan tugas
Membuat diagram alur Menggambarkan grafis secara alur dan
hubungan dari proses yang dibuthkan,
dengan fokus pada modulasi
Analisis Keputusan Meringkas keputusan dan informasi
yang dibutuhkan.
Analisis fungsional Meringkas fungsi dan informasi terkait
Analisis hierarkis
Analsis matriks Meringkas input/output terkait
Naratif

Diskon=
Tanggal jatuh tempo > = persentase jumlah
tanggal hari ini kotor

Tanggal jatuh tempo < Diskon= 0


tanggal hari ini

Hitung
jumlah total
tagihan
Jumlah tertagih =
akumulasi diskon
kotor

Gambar IX.1 Ilustrasi warrnier-Orr

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 77


BAB X
TUGAS KELOMPOK

1) Silahkan anda membentuk kelompok yang masing-masing kelompok


terdiri dari 5 orang.
2) Buatlah rancangan sistem informasi akuntansi untuk sebuah perusahaan
Jasa yang ada di kota anda.
3) Buat programnya secara berkelompok
4) Presentasi.

Adapun format tugasnya adalah :


Judul
Latar belakang
Rumusan masalah
Analsis dan perancangan
Implementasi

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 78


DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G. & Hopwood, S., 2006. Sistem Informasi Akuntansi. 9th ed.
Yogyakarta: Andi Ofset.
Hall, J.A., n.d. Accountung Information System. 13th ed. Jakarta: Salemba Empat.
Jr, R.M. & schell, G., 2004. sistem information manajemen. Jakarta: Indeks.
Mujilan, A., 2012. Sistem Informasi akuntansi. 1st ed. Madiun: Widya Mandala
(WIMA) Pers.
Saroso, S., 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Grassindo
Anon., 2015. www. id.techinasia.com. [Online].

Sulistyowati, S..Kom., M.Cs 79

Anda mungkin juga menyukai