Anda di halaman 1dari 62

penumbuhan pemuda teknoprener baru

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Butir-butir materi yang terdapat
dalam dokumen ini tidak membebaskan
pembaca dari kewajiban untuk
berpikir...

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengantar
Semakin tumbuh kesadaran bahwa populasi wirausaha atau
entrepreneur harus diperbanyak. Telah banyak pula prakarsa
yang dilakukan berbagai pihak untuk mulai menumbuhkan
wirausaha baru.
Dokumen ini merupakan panduan bagi pihak-pihak yang akan
menyelenggarakan program penumbuhan wirausaha baru
berbasis pengetahuan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pendahuluan 1
Berwirausaha bukanlah sekedar membuat barang atau jasa.
Berwirausaha adalah membuat potensi nilai tambah menjadi
nyata. Ketrampilan menciptakan transaksi merupakan kunci
menuju terwujudnya nilai tambah.
Kemampuan menakar peluang bisnis beserta dengan risikonya
perlu diasah dan diberlakukan dalam pengambilan keputusan
yang terukur.
Wirausaha telah lahir dan tumbuh secara alamiah selama ini,
namun proses penumbuhannya perlu dipercepat dengan
upaya yang terstruktur.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pendahuluan 2
Kegiatan penumbuhan wirausaha (muda) merupakan bagian
tak terpisahkan dari program pembangunan daerah yang
berdaya saing. Membangun daya saing daerah mengacu pada
Sistem Inovasi Daerah (SID) yang telah tercantum dalam
dokumen strategis pembangunan daerah. Dalam SID,
pembangunan ekonomi dilakukan berlandaskan Klaster
Industri (KI) yang juga dicantumkan dalam rencana
pembangunan daerah.
Dengan demikian, tema-tema yang digunakan dalam
menumbuhkan usaha dimunculkan untuk mendukung
(potensi) klaster industri yang telah ditemukenali.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Langkah-langkah penumbuhan wirausaha

Kegiatan Penciptaan/ Penumbuhan


wirausaha ini merupakan bagian dari
Program Pembangunan Kewirausahaan
pada suatu daerah.

Langkah-langkah pada lembar berikut


merupakan butir-butir kegiatan yang
harus dijalankan setelah kelompok kerja
kegiatan dibentuk dan ditetapkan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Langkah-langkah penumbuhan wirausaha

01 Penyusunan Dokumen Kerangka Kerja

02 Penumbuhan minat

03 Publikasi Program Penumbuhan Wirausaha

04 Penulisan gagasan bisnis

05 Penilaian gagasan bisnis

06 Pembekalan Tentang Lingkungan Usaha


dan Model Bisnis
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Langkah-langkah penumbuhan wirausaha

07 Penulisan model bisnis

08 Penilaian Model Bisnis

09 Pengayaan materi tentang model bisnis

10 Melakukan revisi model bisnis

11 Penilaian model bisnis revisi

12 Pembekalan tentang rencana bisnis


Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Langkah-langkah penumbuhan wirausaha

13 Menyusun dokumen rencana bisnis

14 Penilaian Rencana Bisnis

15 Pemastian kesiapan berbisnis

16 Penyerahan dana insentif untuk memulai bisnis

17 Mulai menjalankan rencana bisnis

18 Evaluasi bisnis
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Langkah-langkah penumbuhan wirausaha

19 Revisi rencana bisnis

20 Pelengkapan dokumen legal

21 Pembekalan administrasi bisnis

22 Penataan sistem administrasi bisnis

23 Pengayaan wawasan bisnis

24 Penulisan & publikasi hasil “program”


Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Penulisan hasil-hasil Penyusunan dokumen
program kerangka kerja

23 24 01 02
22 03
21 04
20 05

19 06

18 07

17 08
16
15 09
14 10
13 11
12

Langkah-langkah penumbuhan wirausaha tersebut sesungguh-


nya merupakan suatu siklus kegiatan yang secara periodik perlu
diselenggarakan, untuk menjamin keberlanjutan program.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
01 Penyusunan dokumen kerangka kerja
Dokumen kerangka kerja atau seringkali disebut Term of
Reference (TOR) merupakan acuan bagi pelaksanaan
pekerjaan. Dokumen ini wajib disusun dan ditetapkan sebagai
dokumen acuan bagi seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan
judul kegiatan.
Materi yang juga perlu diperhatikan adalah kriteria penilaian
dan capaian dalam setiap langkah atau tahapan.
Proses penyusunan dokumen sedapat mungkin melibatkan
semua pemangku kepentingan kunci (key stakeholder) dengan
proporsi yang memadai.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
02 Penumbuhan Minat
Walaupun saat ini minat untuk berwirausaha sudah semakin
meningkat, namun upaya untuk membangkitkan minat tetap
harus dilakukan. Luasnya bidang pekerjaan yang dapat
dimasuki oleh para wirausahawan perlu disampaikan kepada
para calon wirausahawan. Terlebih lagi karena jumlah populasi
pengusaha di Indonesia masih sangat sedikit, maka minat para
generasi muda harus lebih ditingkatkan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
03 Publikasi program penumbuhan wirausaha
Wirausaha baru dapat lahir melalui bermacam bidang/ sektor
usaha dan berbagai skala usaha. Suatu program penumbuhan
wirausaha memiliki lingkup yang terbatas, kemampuan
penyelenggara program dalam melaksanakan kegiatan sangat
sulit untuk mencakup semua bidang dan skala usaha.
Oleh karenanya maka perlu dipilih bidang dan skala usaha
tertentu dalam menyelenggarakan program penumbuhan.
Dalam kaitan itu, publikasi program perlu disiapkan secara
cermat agar dapat terjaring para calon wirausaha yang sesuai
dengan kemampuan penyelenggara.
Publikasi program tidak hanya berisi “judul kegiatan”, perlu
juga disertai dengan segala ketentuan spesifik yang
menyertainya, misalnya: skala, sektor/ subsektor, kelompok
sasaran, ancangan (approach), wilayah kerja dlsb.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
04 Penulisan Gagasan
Jika seseorang berminat untuk mengikuti program
penumbuhan wirausaha maka dia harus menuliskan gagasan
bisnisnya. Gagasan ini bisa sangat ragam bentuknya.
Walaupun secara sederhana sering dikatakan bahwa bisnis itu
adalah kegiatan “mencari untung”, namun banyak sekali faktor
yang diinginkan oleh calon pebisnis untuk menjalankan
usahanya.
Dokumen gagasan dapat berupa tulisan dan atau gambar yang
menggambarkan motivasi dan latar belakang seseorang ingin
menjalankan kegiatan bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
05 Penilaian Gagasan Bisnis
Kita mengharapkan tumbuhnya wirausaha yang “tidak biasa”
atau yang populer dengan sebutan inovatif.
Pada tahap ini, penilaian gagasan menjadi sangat penting,
karena hal ini akan menentukan tahap-tahap selanjutnya.
Dalam tulisan yang singkat, peserta program harus mampu
memunculkan gagasannya yang dinilai menonjol dan memiliki
kemungkinan untuk dijalankan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
06 Pembekalan tentang lingkungan usaha
dan model bisnis
Memasuki dunia bisnis tak cukup sekedar bermodal semangat
yang kuat, walau itu merupakan syarat penting.
Pelaku bisnis yang ingin ditumbuhkan adalah bisnis yang
dapat mengungkit daya saing daerah.
Dengan demikian para calon pebisnis perlu dibekali dengan
pemahaman tentang lingkungan usaha pengungkit daya saing
daerah.
Kegiatan pembekalan ini diakhiri dengan sesi pemberian
materi model bisnis dan diberikan tugas mengisinya bagi para
peserta.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Lingkungan usaha penentu daya saing daerah

Strategi perusa-
pemerintah haan & struktur
persaingan

Kelembagaan yang memadai.

Kebijakan yang inovatif 
Strategi yang diambil
perusahaan

Keadaan persaingan lokal
Kondisi faktor Kondisi
(input) permintaan


Sumberdaya alam (fisik)

Konteks tingkat
permintaan lokal

Sumberdaya manusia

Sumberdaya modal
Industri

Infrastruktur fisik
pendukung & peluang

Infrastruktur administratif terkait

Infrastruktur informasi

Infrastruktur iptek 
peristiwa lokal

Ketersediaan dan kualitas pemasok
lokal dan industri terkait 
peristiwa luar daerah
Kawi Boedisetio 
Adanya klaster industri yang kuat
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peta pelaku generik dalam suatu Klaster Industri

Industri inti Industri pendukung


Pemasok Industri terkait
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org Pembeli Lembaga pendukung
Canvas Model Bisnis

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
07 Penulisan model bisnis
Dokumen model bisnis menjelaskan bagaimana suatu
organisasi menciptakan, menyampaikan dan menangkap
value.
Hal ini merupakan dasar penting sebelum seseorang/
organisasi merencanakan kegiatan bisnis.
Teori dan pendekatan model bisnis sangat beragam. Untuk itu
dalam kegiatan penumbuhan wirausaha ini dipilih dan
ditetapkan Business Model Canvas (BMC) sebagai alat (tool)
untuk menyusun model bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
08 Penilaian model bisnis
Pada umumnya, melakukan bisnis dengan dasar “Model
Bisnis”merupakan hal yang baru bagi peserta.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui seberapa para peserta
memahami lingkungan bisnisnya dan menuangkannya dalam
dokumen model bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
09 Pengayaan model bisnis
Model bisnis hasil karya para diulas dan didiskusikan untuk
ditingkatkan kualitasnya.
Pada acara ini juga perlu diberikan ilustrasi berupa model
bisnis perusahaan yang dikenal berhasil dalam menjalankan
bisnisnya.
Pada tahap ini diberikan pengarahan tentang beberapa model
bisnis yang akan menjadi prioritas dalam penumbuhan
wirausaha muda pemula, antara lain Ramah Lingkungan
(Ramli), Kegiatan Riset, Penyedia Layanan pengembangan
Usaha dan lain sebagainya, sesuai dengan hasil keputusan
penyelenggara.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
10 Revisi model bisnis
Setelah menjalani pengayaan tentang model bisnis para serta
diberi kesempatan untuk merivisi model bisnisnya.
Perlu diberikan waktu yang cukup untuk melakukan revisi ini,
karena dokumen ini akan menjadi acuan proses selanjutnya.
Setelah model bisnis direvisi, penyelenggara sudah dapat
menilai apakah calon wirausaha perlu didampingi dalam
waktu relatif pendek (1-2 tahun) atau perlu didampingi untuk
waktu yang agak panjang (3-4 tahun) dalam bentuk inkubasi
bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
11 Penilaian model bisnis revisi
Setelah melalui kegiatan pengayaan model bisnis, peserta
diharapkan dapat melakukan penajaman terhadap model
bisnisnya. Pada tahap ini juga dilakukan seleksi.
Peserta yang memenuhi syarat dapat melanjutkan ke babak
selanjutnya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
12 Pembekalan tentang rencana bisnis
Setelah model bisnis tersusun, kemudian dilanjutkan dengan
penyusunan rencana bisnis yang biasa disebut dengan
business plan.
Dokumen ini berisi tahapan waktu yang rinci termasuk dengan
besaran dana yang dibutuhkan. Yang perlu diperhatikan, dana
yang direncanakan bukan saja pengeluaran, namun juga
pemasukan, sehingga tergambar aliran dana menuju kelayakan
bisnis.
Untuk kelancaran penulisan rencana bisnis, peserta perlu
dibekali tentang prinsip-prinsip penulisan rencana bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
13 Menyusun Rencana bisnis
Proses penulisan rencana bisnis merupakan kegiatan yang
kurang disukai oleh pengusaha. Namun perlu ditekankan
bahwa perencanaan merupakan dasar kegiatan selanjutnya.
Jika gagal menyusun rencana, besar kemungkinan kegiatan
bisnis tak akan mencapai hasil yang memuaskan.
Model bisnis yang telah disusun terdahulu, kemudian
diturunkan menjadi Dokumen Rencana Bisnis yang memiliki
dimensi waktu dan dimensi sumberdaya lainnya.
Perlu diberikan waktu yang cukup untuk menuliskan dokumen
ini agar tersusun rencana bisnis yang baik.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
14 Penilaian Rencana bisnis
Kegiatan yang direncanakan dengan matang memiliki peluang
berhasil yang lebih besar. Begitu pula dengan kegiatan bisnis.
Penilaian dokumen rencana bisnis perlu dilakukan dengan
seksama, bahkan jika perlu dilengkapi dengan paparan atau
presentasi dari peserta, karena dokumen ini akan dijadikan
pedoman pemantauan dan pengendalian kegiatan bisnis pada
saat pelaksanaan kegiatan bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
15 Pemastian kesiapan berbisnis
Memasuki dunia bisnis merupakan suatu keputusan penting
bagi seseorang, karena menyangkut jalan hidup selanjutnya.
Pada titik ini perlu dipastikan seluruh kesiapan seseorang
dalam menjalani kegiatan bisnis.
Dalam kaitan program penumbuhan wirausaha baru ini,
kesungguhan para pengusaha baru perlu dinyatakan dalam
dokumen tertulis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
16 Penyerahan dana insentif
Proses lahirnya seorang pebisnis merupakan tahapan kritis.
Oleh karenanya, program yang lengkap perlu disertai dengan
pemberian dana insentif untuk memulai bisnis.
Pada tahap inilah pemberian dana tersebut perlu dilakukan.
Skema pemberiannya sangat beragam disesuaikan dengan
kemampuan penyelenggara dan karakter masing-masing jenis
usaha yang akan dijalankan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
17 Mulai menjalankan bisnis
Bisnis mulai dijalankan mengacu kepada rencana bisnis yang
telah disusun sebelumnya.
Memulai kegiatan bisnis baru merupakan tahapan kritis. Pada
saat-saat kritis inilah wirausaha baru perlu didampingi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
18 Evaluasi bisnis
Setelah beberapa waktu bisnis dijalankan, perlu dilakukan
evaluasi. Proses ini biasanya akan menghasilkan beberapa
analisis yang diperlukan untuk merevisi atau
menyempurnakan rencana bisnis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
19 Revisi rencana bisnis
Segenap analisis pada proses evaluasi, digunakan untuk
melakukan revisi rencana bisnis.
Proses evaluasi dan revisi rencana bisnis adalah kegiatan yang
perlu dilakukan terus menerus.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
20 Pelengkapan dokumen legal
Melakukan kegiatan bisnis yang benar perlu mengacu kepada
segenap aturan/ kebijakan yang melingkupinya. Ketaatan
terhadap aspek legal ini merupakan syarat agar bisnis dapat
berkelanjutan.
Aspek legal yang pertama kali harus dimiliki adalah badan
hukum dan badan hukum yang sesuai dengan kegiatan bisnis
tentu saja adalah badan usaha.
Badan usaha juga bermacam-macam. Pengusaha dapat
memilih yang sesuai dengan jenis dan skala usahanya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
21 Pembekalan sistem administrasi bisnis
Bisnis yang baik perlu dilengkapi dengan sistem administrasi
yang baik. Administrasi keuangan merupakan hal yang
penting dibenahi pertama kali, karena menyangkut
keberlanjutan usaha. Banyak lagi kegiatan administrasi yang
harus ditata seperti, manajemen keuangan, manajeman
dokumen, korespondensi dlsb.
Pada umumnya, para pengusaha (baru) kurang memperhatikan
hal administrasi ini. Oleh karenanya perlu diselenggarakan
acara pembekalan agar mereka dapat mengelola bisnis dengan
lebih baik.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
22 Penataan Sistem Administrasi Bisnis
Setelah faham akan perlunya suatu sistem administrasi bisnis
yang baik, pengusaha baru perlu didampingi untuk menata
administrasi bisnisnya.
Pada tahap ini biasanya mulai dipikirkan perlunya menata
pengalokasian sumberdaya manusia secara lebih tepat dan
efisien.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
23 Pengayaan Wawasan Bisnis
Supaya bisnis dapat maju, pengusaha perlu memperkaya diri
dengan wawasan yang harus dilakukan terus-menerus. Hal ini
dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: mengikuti
acara peningkatan kapasitas (seminar, workshop, studi
banding dll).
Program peningkatan kapasitas ini perlu dibantu oleh
penyelenggara supaya dapat mencapai tujuan lebih cepat dan
lebih luas.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
24 Penulisan & publikasi hasil program
Segenap hasil programperlu dituliskan, direkam dalam suatu
bentuk yang terstruktur. Hal ini bukan saja berguna untuk
evaluasi, namun juga dapat digunakan untuk
menyempurnakan dokumen kerangka kerja dan juga untuk
proses penumbuhan minat.
Hasil program perlu disusun berdasarkan data faktual yang
diperoleh dari pendataan yang cermat.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Bentuk Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan langkah-langkah penumbuhan yang
telah diuraikan di atas, dilakukan dalam bentuk yang beragam,
dan akan diuraikan dalam lembar berikut.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Seleksi
Melakukan seleksi merupakan bagian kegiatan untuk memilih
peserta program yang memenuhi syarat.
Metoda pemilihan ini dapat dilakukan dengan dua macam
cara. Cara “seleksi” dan cara “kualifikasi”.
Cara Seleksi dilakukan dengan memilih sejumlah (sedikit &
pasti) peserta, di antara semua peserta (banyak). Sedangkan
cara kualifikasi dilakukan dengan memilih peserta yang
memenuhi kriteria tertentu.
Dalam pelaksanaannya, kedua cara ini dapat digabung untuk
memperoleh hasil yang optimum.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Tahapan seleksi peserta
Peserta disaring sesuai dengan tahapan penilaian.

Langkah 05 08 11 14
1.000 100 80 50 28
Pendaftar Terpilih I Terpilih II Terpilih II Penerima insentif

Penilaian Penilaian
Model Bisnis Rencana Bisnis

Penilaian Penilaian
Gagasan Bisnis Model Bisnis R

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pendampingan
Bentuk komunikasi intensif antara wirausaha baru dengan
pendampingnya (mentor) bisa dilakukan dengan konsultasi
atau coaching. Kegiatan ini bersifat individual dengan
pendamping/ mentor berkualifikasi tertentu.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Alih pengetahuan
Rangkaian proses penumbuhan wirausaha ini mengandung
banyak sekali kegiatan alih pengetahuaan. Demi mencapai
hasil yang efektif, bentuk kegiatan alih pengetahuan harus
mengacu pada prinsip pendidikan andragogi, dan prinsip
tersebut lebih cenderung untuk mengambil bentuk lokakarya/
workshop.
Dalam kaitan ini, secara mudah dapat dijelaskan bahwa
bentuk lokakarya akan menghasilkan dokumen kerja yang
disusun dan dipakai oleh para peserta..

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengayaan wawasan
Pengayaan wawasan merupakan kegiatan yang harus
dilakukan oleh pengusaha secara terus menerus.
Untuk memberikan rangsangan terhadap kegiatan semacam
ini, penyelenggara program perlu mengadakan acara
pengayaan wawasan.
Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain:
a. Seminar yang menghadirkan pembicara ternama.
b. Forum dialog antar pengusaha.
c. Wisata bisnis.
d. Ceramah tentang topik bisnis tertentu (mis. HKI, pajak,
standard, regulasi bisnis)

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Beberapa prinsip kegiatan perlu diacu dalam
program penumbuhan wirausaha baru ini,
agar memiliki dampak lebih luas.

Prinsip-prinsip penyelenggaraan
penumbuhan wirausaha
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Tujuan
Tujuan dari program ini adalah memunculkan wirausaha baru
yang inovatif dan dapat berkontribusi kepada daya saing
daerah. Oleh karenanya, segenap proses penumbuhan serta
sistem seleksinya harus mengacu pada tujuan ini.
Pengusaha yang berada di luar kategori ini ditingkatkan
melalui mekanisme lain.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kompetisi
Berwirausaha atau berbisnis adalah kegiatan yang selalu
diwarnai dengan suasana persaingan atau kompetisi. Setiap
saat selalu lahir pesaing baru atau upaya baru dari pengusaha
lain untuk merebut peluang.
Oleh karenanya, suasana persaingan juga harus selalu
diberikan pada pelaksanaan program ini. Setiap langkah atau
tahap dalam proses penumbuhan wirausaha ini dapat
dijadikan tonggak seleksi. Pada tahap tersebut, dilakukan
penilaian, peserta yang memenuhi syarat diperbolehkan untuk
mengikuti tahap selanjutnya.
Tahap yang dapat dijadikan tonggak seleksi misalnya: 04, 06,
08, 10, 11 dan 14.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Iklim pemicu
Segenap agenda dalam sistem inovasi daerah dimaksudkan
untuk merangsang tumbuhnya wirausaha baru secara luas.
Pada akhir proses seleksi, peserta yang dinilai mampu untuk
mengikuti tahap selanjutnya sangatlah terbatas. Di lain pihak,
kondisi yang mempengaruhi bisnis sangat dinamis.
Kemampuan penyelenggara untuk melakukan penilaian juga
tidak selalu sempurna.
Perlu upaya tambahan untuk menambah peluang para pemuda
untuk memasuki dunia bisnis. Salah satu upaya dapat
ditambahkan sebagai berikut. Peserta yang dinilai kurang
memenuhi penilaian suatu tahap (peserta yang gugur), dapat
tetap mengikuti proses selanjutnya. Dengan demikian,
perbedaan peserta yang mencapai babak akhir dan yang
“gugur” adalah mengenai dana insentif. Peserta “babak akhir”
memperoleh dana insentif sedangkan peserta yang “gugur”
tidak memperoleh dana insentif.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Spesifik
Setiap program penumbuhan wirausaha memiliki sifat yang
spesifik. Tujuan spesifik program perlu dikaitkan dengan
iterasi antara kualitas capaian dan kelengkapan sumberdaya
pendukung. Dengan demikian, segenap prinsip-prinsip di atas
harus didiskusikan dan ditetapkan dalam rapat penyelenggara
program.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Glosari
Demi tercapainya hasil yang terukur, perlu ditetapkan beberapa definisi
yang memacu inovasi.
Definisi-definisi ini dapat diubah dan disempurnakan sesuai dengan
perkembangan dan melalui kesepakatan “tim penyelenggara”.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pemuda
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
(Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009
Tentang Kepemudaan)

Pemuda peserta program WMP


Dengan pertimbangan usia wajib belajar dan masa
pendampingan intensif, peserta program WMP diambil dari
pemuda dengan rentang usia 18 (delapanbelas) sampai 28
(duapuluh delapan) tahun.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Penumbuhan wirausaha
Yang dimaksud dengan penumbuhan wirausaha adalah
melahirkan wirausaha baru guna meningkatkan proporsi
wirausaha dalam populasi anggota masyarakat. Hal ini berarti
mengubah seseorang individu dari bukan wirausaha menjadi
wirausaha.
Kompromi terhadap definisi ini harus melalui ketetapan tim
penyelenggara progra.m.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Wirausaha
Lahirnya pengusaha baru merupakan indikator penting
berhasilnya program ini. Oleh karenanya perlu ditetapkan arti
yang definitif.
Dalam dokumen ini, yang disebut dengan wirausaha harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Telah melakukan kegiatan usaha selama minimum 1 (satu)
tahun.
b. Berbadan usaha, baik berbadan hukum atau tidak berbadan
hukum.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Teknoprener
Dalam dokumen ini yang disebut teknoprener adalah
wirausaha berbasis pengetahuan yang ditandai dengan
kandungan kegiatan penelitian (research) pada kegiatan
usahanya.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peserta program
Peserta program penumbuhan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Warganegara Indonesia ber-KTP lokal.
b. Pada saat melakukan pendaftaran, berusia antara 16 tahun
dan 30 tahun.
c. Belum pernah memiliki kegiatan usaha sebelumnya.
d. Menyetujui aturan yang berlaku selama mengikuti program.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Hasil Program
Program penumbuhan akan menghasilkan teknoprener baru.
Jumlah teknoprener yang dihasilkan, dihitung dengan cara
sebagai berikut:
a. Jumlah teknoprener yang mendapat dana stimulan dari
program.
b. Jumlah teknoprener peserta program yang tidak mendapat
dana stimulan dari program
c. Jumlah wirausaha baru yang tumbuh dalam ekosistem
teknoprener peserta program.
d. Jumlah teknoprener yang tercipta dari program
penumbuhan lain yang diprakarsai oleh anggota Lembaga
Kolaborasi Pemajuan Wirausaha Pemuda.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Durasi dan rentang waktu program

Untuk memberi gambaran tentang durasi program, berikut ini


ditampilkan tabel kegiatan beserta dengan perkiraan durasi
dan jeda antar kegiatan serta partisipan kegiatan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Dokumen yang berkaitan

✶ Dokumen yang berkaitan merupakan dokumen yang menjadi


rujukan, atau elaborasi dari suatu sub-topik di dokumen ini, atau
dokumen topik lain yang dapat digunakan sebagai pelajaran.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Wieke Irawati Kodri
fe_bandung@yahoo.com

Mulai dibuat Fonts tambahan Jumlah halaman


29/04/2018 Lucida Bright 62

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kawi Boedisetio
+62 857 759 19340
telebiro.bandung0@clubmember.org
kawi_boedisetio@pupuk.or.id
kawi.4shared.com
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Anda mungkin juga menyukai