Anda di halaman 1dari 2

Mitos Tentang Kewirausahaan

#entrepreneurshipseries

Hingga saat ini banyak mitos tentang kewirausahaan. Salah satunya


merupakan akibat dari kurangnya penelitian terhadap kewirausahaan. Kebanyakan
peneliti dilapangan mencatat, bahwa studi tentang kewirausahaan masih dalam
tahap pertumbuhan bayi (infancy), sehingga mitos-mitos tersebut cenderung
berlaku, tetapi pada akhirnya terbantahkan oleh temuan penelitian kontemporer.
Beberapa mitos tersebut adalah :

Wirausahawan adalah pekerja, bukan pemikir


Karena wirausahawan cenderung bekerja untuk masa depan, maka mereka
juga adalah pemikir. Tentu saja, mereka bersifat metodik, yang merencanakan
langkahnya dengan sangat hati-hati.

Wirausahawan harus dilahirkan, bukan dibentuk


Gagasan yang menyatakan bahwa untuk menjadi wirausahawan tidak
dapat dipelajari dan sifat wirausahawan yang merupakan bawaan lahir (innate)
sudah lazim diterima sejak lama. Akan tetapi saat ini pengakuan terhadap
kewirausahaan sebagai suatu disiplin telah mendobrak mitos tersebut. Seperti juga
disiplin-disiplin lainnya, kewirausahaan memiliki suatu pola dan proses.
Pandangan ini merupakan terjadi akibat adanya salah pengertian. Karena
banyak inventor dan investor adalah juga wirausahawan. Misalnya, Ray Krol
tidak menjalankan franchise fast food, tetapi ia memberi gagasan inovatif yang
membuat McDonald’s menjadi perusahaan fast food terbesar.

Wirausahawan tidak dapat menyesuaikan diri


Anggapan bahwa wirausahawan tidak dapat menyesuaikan diri, khususnya
dengan keadaan atau perkembangan akdemik dan sosial merupakan akibat dari
kenyataaan adanya beberapa pemilik usaha yang sukses meskipun ia tidak
berpendidikan tinggi, mereka dipandang sebagai pahlawan baik secara sosial
ekonomi dan akdemik
Menjadi wirausahawan yang dibutuhkan adalah uang
Adalah benar bahwa suatu usaha membutuhkan modal, juga benar bahwa
banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak didukung oleh modal. Tetapi,
tanpa ketrampilan dibidang keuangan, perusahaan juga akan rubuh meskipun
modalnya besar. Berarti diperlukan ketrampilan manajerial, kemampuan
merencanakan dan lain-lain

Menjadi wirausahawan, yang perlu adalah keberuntungan.


Berada pada suatu “tempat pada waktu yang tepat” selalu memberi
kebaikan. Tetapi keberuntungan akan diperoleh bila persiapan yang dilakukan
sesuai dengan kesempatan yang tersedia. hal tersebut merupakan suatu adagio
yang sama dengan adagio tersebut di atas.

Anda mungkin juga menyukai