Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

Dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai Pendidikan saya memperoleh pengetahuan bahwa
Pendidikan itu berpusat kepada anak sebagai peserta didik.
Dalam Pendidikan ditanamkan budi pekerti kepada peserta didik. Pendidikan dituntut untuk
memberikan tuntunan terhadap potensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga peserta didik menjadi
individu dan bagian dari masyarakat yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan mengikuti zaman dan tetap menjaga kearifan local. Dalam proses pembelajaran tetap harus
mengikuti perkembangan jaman seperti penggunaan teknologi informasi tetapi tidak boleh melupakan
budaya dan adat istiadat.

Pendidikan harus dapat memberikan suasana yang menyenangkan sehingga


menimbulkan rasa senang kepada peserta didik untuk bisa menerima
pembelajaran.
Konsep merdeka belajar, baik murid, guru maupun sekolah adalah jalan untuk
mengeksplorasi kompetensi diri sesuai latar belakang sosial dan emosional.
Peserta didik dilibatkan dalam setiap proses pembelajaran. Peserta didik
diberikan kebebasan atau kemerdekaan dalam Pendidikan. Kemerdekaan yang dimaksud adalah
kemerdekaan dalam berpikir, berinisiatif, bertindak, dan mengambil keputusannya sendiri.

Hal ini sesuai dengan budaya di daerah Buleleng


yaitu Budaya Sangkepan, dimana budaya
sangkepan adalah tradisi dimana setiap warga boleh
menyampaikan gagasan atau pendapat mereka dengan
tetap menghargai pendapat warga lainnya.
Yang akan saya terapkan di kelas/sekolah adalah
kebebasan berpendapat (berpikir kritis) dimana
dalam profil pelajar Pancasila adalah “Bernalar
Kritis”.
Sesuai dengan semboyan Ki Hadjar Dewantara ing
ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut
wuri handayani, saya sebagai pendidik memiliki
peran sebagai teladan , pembangkit semangat dan pendorong moral dan pendorong semangat bagi
peserta didik.
Saya sebagai pendidik akan dengan penuh semangat memberikan yang terbaik dalam
Pendidikan terutama kepada peserta didik. Mengembangkan kompetensi saya sebagai
pendidik. Memberikan kepercayaan kepada peserta didik bahwa mereka adalah individu yang
memiliki keunikan masing-masing. Dan akan selalu mendukung serta menuntun peserta didik
dalam mengeksplorasi dan menguatkan potensi dirinya.
Saya tentunya juga akan menularkan dan memberikan inspirasi kepada rekan-rekan pendidik
lainnya.
Setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara saya akan konsisten pada diri saya dalam upaya
menemukan ide-ide kreatif dalam mewujudkan merdeka belajar agar bisa melaksanakan pembelajaran
yang berpusat pada anak dalam hal ini peserta didik.

Pola pembelajaran yang memberi 'perintah', hukuman


sepihak, dan paksaan perlu diubah dengan pola
Amongsysteem. Dimana guru memerankan perannya
sebagai Tut Wuri Handayani yakni dengan tetap
memengaruhi peserta didik namun dengan memberikan
kemerdekaan kepada peserta didik untuk mengembangkan
diri.
Untuk mewujudkan hal tersebut peran pendidik sebagai coaching, tanpa meninggalkan peran
lainnya sebagai mentor dan konselor.
Sebagai pendidik ketika memasuki ruang kelas harus sudah merancang pembelajaran
sedemikian rupa agar peserta didik dapat menggali informasi sendiri, mengamati sendiri,
mempraktikkan sendiri, dan mengambil buah pikirannya sendiri serta mengkomunikasikan
pemikirannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai