Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Procurement management

Kelompok 3

19C606001035 Rezty Fauziah Novianty Z

19C606001050 Mukhlis Hidayatullah

19C606001063 Wirani Tri Lestari

PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA

INSTITUT TRANSPORTASI & LOGISTIK TRISAKTI

JAKARTA

2020
Procurement Management

A. Ringkasan

Manajemen pengadaan diperlukan pada proses perencanaan, pelaksanaan dan


proses penyerahan proyek.

Fungsi dari manajemen pengadaan adalah

1. Perencanaan, dilakukan dengan melihat perkembangan dari berbagai


informasi mutakhir. Dalam perencanaan, antara lain juga mengatur pemilihan
strategi, taktik dan operasi pengadaan dengan biaya optimum.
2. Pengorganisasian.dimaksudkan agar semua aspek manajemen pengadaan
tersebut di atas dapat berjalan dengan harmonis. Pengorganisasin
memberikan kontinuitas pada keempat tahap siklus manajemen pengadaan.
3. Implementasi / Pelaksanan jika rencana pengadaan telah selesai dan disetujui,
Tahap ini menyangkut operasi pengadaan dari hari–ke hari, sesuai dengan
yang telah di rencanakan.
4. Pengawasan dimaksudkan untuk meyakinkan apakah implementasi
pengadaan sudah sesuai dengan rencana, serta melakukan analisis dan
upaya koreksi / perbaikan bilamana terjadi penyimpangan yang memerlukan
analisis dan penanganan yang berbeda dalam pengawasan.

B. Ulasan dan analisis

Lysons dan Farrington (2016) membagi procurement ke dalam dua bagian yaitu
manajemen pemasok (supplier management) dan pembelian (purchasing). Supplier
management adalah kegiatan yang lebih bersifat strategis. Purchasing adalah
kegiatan yang berfokus pada transaksional dan komersial seperti pemesanan pada
pemasok, pengawasan terhadap proses
pembelian. Evolusi procurement dan purchasing dapat dibagi ke dalam tujuh periode
sebagai berikut:

 Periode 1: Tahun-tahun Awal (1850 – 1900) : Sejarah procurement dalam


pembangunan rel kereta api di Amerika. Pada tahun 1866, perusahaan
Pennsylvania Railroad telah memiliki fungsi bagian procurement yang diberi
nama Supplying Department.

 Periode 2: Pertumbuhan Dasar-dasar Procurement (1900 – 1939) :


Procurement menjadi sangat penting pada masa Perang Dunia I.
Fungsi procurement berfokus pada penyediaan bahan baku utama untuk
perang.

 Periode 3: Tahun-tahun Perang (1940 – 1946) : Penekanan pada memperoleh


bahan-bahan yang dibutuhkan dan langka selama perang memengaruhi
pertumbuhan minat pada procurement. Pada 1945, jumlah ini telah meningkat
menjadi 49 perguruan tinggi.

 Periode 4: Tahun-tahun Tenang (1947 – pertengahan 1960-an) : Kesadaran


tinggi akan procurement yang ada selama Perang Dunia II tidak terbawa ke
tahun-tahun pasca perang. Perusahaan Ford Motor adalah salah satu
organisasi swasta pertama yang membangun departemen riset komoditas
untuk memberikan informasi komoditas jangka pendek dan untuk memberikan
bantuan kepada para pembeli pada analisis produk dan harga.

 Periode 5: Masa Transisi Materials Management (pertengahan 1960-an –


1970-an) : Fungsi-fungsi terkait yang digabungkan seperti procurement,
inventory control, penerimaan, dan penyimpanan yang semuanya berada di
bawah wewenang satu individu.

 Periode 6: Era Global (akhir 1970-an – 1999) : Pada era global ini memiliki
efek yang berbeda dengan periode-periode sebelumnya terhadap
perilaku procurement. Perbedaan-perbedaan itu antara lain adalah:

1. Persaingan industri begitu cepat dibandingkan sebelumnya

2. Perusahaan-perusahaan global semakin merebut pangsa pasar dunia dari


perusahaan-perusahaan domestik di Amerika Serikat

3. Kemampuan untuk mengkoordinasikan kegiatan procurement di seluruh dunia


dengan menggunakan internet muncul
 Periode 7: Manajemen Rantai Pasokan Terintegrasi (2000 ke atas)

Terdapat tiga kesimpulan mengenai era baru ini. Pertama, pembentukan kembali
peran procurement dalam ekonomi modern. Kedua, dampak keseluruhan dari
fungsi procurement meningkat, terutama bagi perusahaan yang bersaing dalam
lingkungan bisnis yang ditandai dengan persaingan di seluruh dunia dan perubahan
yang cepat. Ketiga, procurement harus terus menjadi lebih peka dan terintegrasi
dengan persyaratan pelanggan, serta dengan kegiatan operasi, logistik, sumber daya
manusia, keuangan, akuntansi, pemasaran, dan sistem informasi.

C. Kesimpulan
Manajemen pengadaan adalah suatu proses yang menjamin tersedianya
barang maupun jasa dari luar yang dibutuhkan oleh proyek. Manajemen pengadaan
diperlukan pada proses perencanaan, pelaksanaan dan proses penyerahan proyek.
Fungsi dari manajemen pengadaan adalah perencanaan, pengorganisasian,
implementasi dan pengawasan. Lysons dan Farrington (2016) membagi procurement
ke dalam 2 bagian yaitu manajemen pemasok (supplier management) dan pembelian
(purchasing). Evolusi procurement dan purchasing dapat dibagi ke dalam tujuh
periode.

Daftar Pustaka:

Lysons, K. and Farrington, B., 2016. Procurement and Supply Chain Management.
9th ed. Harlow: Pearson Education Limited

Siahaya, Willem. 2012. Manajemen Pengadaan Procurement Management.


Bandung: Alfabeta.

Pujawan, I Nyoman. 2017. Supply Chain Management Edisi 3. Surabaya: Guna


Widya.

Aswam, Asman, 2013. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Rona Pancaran
Ilmu : Yogyakarta

Purwosusilo, Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa, Jakarta: Kharisma Putra
Utama, 2014.

Anda mungkin juga menyukai