Anda di halaman 1dari 12

COVERR YA TOLONG

ANGGOTA KELOMPOK :

1. SOPHIE 1813351012
2. HERNITA
3. ANISSA
4. SAPRI
5. LEOVA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang.

Terbentuknya Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor 49


Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lampung Timur di Provinsi Lampung dan
diringi dengan terbitnya Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor:
B/11/I.02/HK/MSJ/2010 tanggal 15 Pebruari 2010 tentang Pemberian Izin Lokasi
Perkebunan Kepada PT. MATAHARI TERBIT untuk perkebunan kelapa sawit yang
terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas 5 ha, serta dengan adanya surat dari
Bupati Lampung Timur Nomor: 800/466/III.06/MSJ/2010 tanggal 12 April 2010 tentang
Penertiban Dokumen Lingkungan.

Atas arahan dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah
Kabupaten Lampung Timur, PT. MATAHARI TERBIT berupaya turut berpartisipasi aktif
dalam pembangunan wilayah pada umunya dan khususnya pada sektor perkebunan kelapa
sawit.

Kabupaten Lampung Timur sangat potensial untuk terus dikembangkan menjadi salah
satu kawasan industri perkebunan di Provinsi Lampung karena letaknya strategis sebagai
pintu gerbang Lampung yang berbatasan langsung dengan 3 (tiga) kabupaten/kota,
penduduknya sebagian besar bekerja di bidang pertanian dan perkebunan. Peranan sektor
pertanian dan perkebunan dalam perekonomian Kabupaten Lampung Timur diprakirakan
akan terus berkembang dan dominan perannya dalam pembangunan daerah. Optimisme ini
didukung oleh data luas lahan perkebunan di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2010
yaitu areal perkebunan kelapa sawit berada diurutan kedua (luas 17.164,75 ha) setelah luas
areal perkebunan karet (seluas 18.172,00 ha), selanjutnya diikuti oleh komodi kelapa dalam,
kopi dan karet.

Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur menyambut


baik maksud PT. MATAHARI TERBIT untuk mengembangkan usaha di bidang
perkebunan dengan membangun perkebunan kelapa sawit yang akan dilengkapi dengan
pabrik minyak sawit. Kehadiran PT. MATAHARI TERBIT sebagai salah satu investor pada
usaha perkebunan kelapa sawit diharapkan dapat memanfaatkan sebagian lahan yang
tersedia tersebut menjadi areal yang produktif, yang tentunya akan menghidupkan sektor
kegiatan hilir dan hulu yang terkait. Namun beroperasinya kegiatan perkebunan kelapa
sawit PT. MATAHARI TERBIT yang memerlukan areal cukup luas serta menyerap tenaga
kerja yang banyak, dapat dipastikan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap kelestarian
ekologi serta berpotensi menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan, konflik sosial-
budaya, dan lain-lain. Di samping itu tentu saja dampak positif yang ditimbulkannya seperti
pendapatan masyarakat, pembukaan lapangan kerja dan sebagainya.

Selaras dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa “setiap usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal. Penerapan tentang
pasal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan. Adapun jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) tertuang dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 salah satu jenis usaha dan/atau
kegiatan pada sektor pertanian yang wajib AMDAL adalah budidaya tanaman perkebunan
tahunan dengan atau tanpa unit pengolahannya dengan luas lebih besar/sama dengan 3.000
ha.

Sehubungan dengan itu dalam rangka melaksanakan pembangunan perkebunan yang


berwawasan lingkungan, pihak perusahaan membuat studi AMDAL sebagai kajian untuk
mengidentifikasi dampak yang timbul, mengevaluasi dampak penting, dan merumuskan
rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauannya. Sebagai langkah awal dalam
penyusunan studi AMDAL perlu disusun Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).

1.2. TujuanKegiatan

Tujuan perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak sawit PT. MATAHARI TERBIT,
adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan pendapatan perusahaan dari keuntungan usaha perkebunan kelapa


sawit pengembangan usaha dalam skala besar pada masa mendatang.
b. Mendukung dan menumbuhkembangkan produktivitas lahan perkebunan dan pabrik
minyak sawit di Kabupaten Lampung Timur.
c. Mengisi permintaan akan kebutuhan minyak nabati sesuai dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk, baik nasional maupun internasional.
d. Menampung tenaga kerja dari masyarakat sekitar daerah pengembangan yang
berdampak meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam jangka panjang.
e. Memanfaatkan lahan kurang produktif yang luas di Kabupaten Lampung Timur
menjadi lahan yang berpotensi dan produktif.
f. Meningkatkan devisa negara dari ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel
Oil (PKO) mengingat kebutuhan minyak sawit dunia maupun dosmetik belum
terpenuhi setiap tahunnya.
g. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak seperti Pajak Bumi
dan Bangunan dan lainnya.

h. Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit dan pabrik
minyak sawit khususnya dan Kabupaten Lampung Timur pada umumnya.
i. Sebagai lokomotif penggerak usaha perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat
khususnya di wilayah Kabupaten Lampung Timur melalui transfer teknologi
budidaya, pengetahuan bibit unggul, pemasaran hasil kebun kelapa sawit sehingga
mengurangi sistem perladangan berpindah.
BAB II

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


2.1. PEMRAKARSA

I. Identitas Pemrakarsa

 Nama Perusahaan : PT. MATAHARI TERBIT

 Alamat : Kotabumi, Lampung Timur


 Direktur Utama : Sophie Kirana Indriyagi

2.2. TIM AHLI PENYUSUN DOKUMEN AMDAL

Tim ahli tidak tetap penyusun dokumen amdal perkebunan kelapa sawit dan pabrik
minyak sawit yang dugaskan oleh pt. matahari terbit adalah sebagai berikut:

Nama Lengkap Alamat

Anisa Sabila Sidomulyo, lampung selatan


Hernita Hajimena, lampung selatan
Sapri Nofan Ali Krui, pesisir barat
Leova Anishya Bila Teluk, bandarlampung

2.1. LINGKUP RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG


AKAN DITELAAH
Di dalam pembangunan perkebunan dan pabrik minyak sawit yang akan dilakukan
oleh PT. MATAHARI TERBIT akan meliputi berbagai rencana usaha atau tahapan
kegiatan. Rencana usaha dan atau tahapan yang akan dilakukan ini ditinjau dari aspek
lingkungan akan menimbulkan beberapa dampak baik dampak positif maupun dampak
negatif.

Rencana dan kegiatan pembangunan perkebunan dan pabrik minyak sawit yang
diprakirakan menimbulkan dampak komponen lingkungan hidup, baik dampak negatif
maupun dampak positif, terkait erat dengan jadwal kegiatan yang akan berlangsung di
perkebunan kelapa sawit seperti pada tabel 2.1 berikut ini :
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK
Komponen
PRA KONTRUKSI K O N T R U K S I OPERASI KETERANGAN
Kegiatan
Komponen A. Pra Kontruksi :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Lingkungan 1.Pengurusan
Perijinan;
A. KIMIA – FISIKA :
2.Sosialisasi/Kon
1. Kebisingan  0 0 0 0 0 0 sultasi Public;
3.Pembebasan
2. Kualitas air 0 0 0 0 0 Lahan
B. Konstruksi :
3 Kualitas Udara  0 0 0 0 0 0
4. Mobilisasi Alat
4 Banjir Berat, Material
dan Tenaga
5 Limbah Domestik 0 0 0 0 0
Kerja;
Perubahan bentang
6 0 0 0 0 0 5. Pembukan
alam
Lahan;
B. BIOLOGI HAYATI
6.Pembangunan
Flora dan Fauna Fasilitas
7 0 0 0 0
Darat Perusahaan dan
Umum;
Flora dan Fauna
8a
laut 7 Pembuatan
Drainase;
Penurunan Produksi
B nener, plankton dan 8.konservasi
bentos Tanah dan Air
SOSEK DAN 9.Pengadaan
C.
BUDAYA Tenaga Kerja;
10.Pemberdayaan
Masyarakat
(CSR);

11.Pembangunan
Pabrik Minyak
Sawit dan
Fasilitas
Pengunjung

C.OPERASI:
12.Pembelian(TBS);
13.Pengangkutan;
14.Pengolahan
TBS;
15.Pengolahan
Limbah;

9 Tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Keresahan
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Masyarakat

Perubahan sosek
11 0 0 0
Masyarakat

12 Jasa transportasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persepsi
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Masyarakat

Tabel.2.1. Matriks Kegiatan Pembangunan Pabrik MATAHARI TERBIT


2.3.1. Status dan Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Ditelaah

a. Status Studi AMDAL


Pembangunan perkebunan kelapa sawit PT. MATAHARI TERBIT di Kabupaten Lampung Timur
didasarkan atas izin lokasi Nomor : B/11/I.02/HK/MSJ/2010 seluas 5 ha.

Studi AMDAL ini dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan lainnya seperti studi kelayakan
(kelayakan teknis, ekonomis dan sosial) sehingga diharapkan dengan studi yang terintegrasi ini
akan memperdalam dan mempertajam kajian dalam studi AMDAL perkebunan dan pabrik minyak
sawit PT. MATAHARI TERBIT.

b. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Dengan Rencana Tata Ruang
Setempat

Berdasarkan UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan mengacu pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Lampung Timur No. 6 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011 - 2031, lokasi yang dicadangkan untuk areal perkebunan
kelapa sawit PT. MATAHARI TERBIT adalah termasuk ke dalam Kawasan Budidaya Non
Kehutanan / KBNK artinya lahan perkebunan tersebut sesuai dengan peruntukannya (Gambar
Peta 2.1. PetaRTRWP).

Dengan demikian secara tata ruang lokasi yang dicadangkan untuk areal perkebunan kelapa sawit
oleh PT. MATAHARI TERBIT adalah sesuai peruntukannya.
Peta 2.1. PETA RTRWP
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
NOMOR : 04 TAHUN 2012
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TAHUN 2011-2031
c. Keadaan UmumAreal
 Luas, Letak dan BatasAreal
Areal untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak sawit PT.
MATAHARI TERBIT secara rinci diuraikan pada Tabel 2. 2 dan pada Peta Lokasi pada
Gambar Peta 2.2.

Tabel2.2. Letak dan Batas Areal Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Minyak Sawit
PT. MATAHARI TERBIT

No Keadaan Wilayah Keterangan


1 Luas Areal Dicadangkan 1 Ha
2 Administrasi
 Kampung Desa mupti karya
 Kecamatan Panca jaya
 Kabupaten Lampung Timur
 Provinsi Lampung
3 DAS/Sub.DAS
4 Batas-Batas Areal
 Utara Daerah Register 45
 Timur Simpang Pematang
 Selatan Desa Mupti Karya
 Barat Brabasan
PELINGKUPAN

Pengelolaan
Rencana Lingkungan Pelingkupan
Kegiatan yang Sudah Batas Waktu
Komponen
yang Direncanakan Dampak Kajian
Lingkungan Wilayah
No Berpotensi Sejak Awal Evaluasi Penting (sampaikan
Terkena Dampak Studi
Menimbulka Sebagai dampak Hipotetik pula justifikasi
Dampak Potensial
n Dampak Bagian dari potensial (DPH) / penentuannya)
Lingkungan Rencana (DTPH)
Kegiatan
A. Tahap Prakonstruksi

B. Tahap Konstruksi

C. Tahap Operasi

Anda mungkin juga menyukai