Renstra Banten
Renstra Banten
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan dan ridho-Nya, Shalawat serta
salam kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad S.A.W. Sejak Tahun 2004, LPMP Banten
berdiri bertujuan untuk bersama-sama dengan pemerintah Daerah untuk memajukan
pendidikan di Provinsi Banten. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten
merupakan unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sesuai amanat Permendiknas RI No. 14 Tahun
2015, lembaga ini mengemban tugas sebagai pelaksana penjaminan mutu pendidikan
dasar dan menengah di Provinsi Banten berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sebagai lembaga yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memetakan dan
meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Banten khususnya di jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
Program-program pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan semakin ditingkatkan karena
merupakan Core Program dari LPMP Banten. LPMP Banten berharap, program-program
yang kami laksanakan senantiasa memberikan kontribusi yang besar dan positif terhadap
kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya di Provinsi Banten.
Untuk itu LPMP Banten berusaha menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019
untuk selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra ini diharapkan
dapat menjadi pedoman kinerja yang mengakomodir semua kepentingan, serta mampu
dipahami dan dilaksanakan sesuai peruntukannya dalam upaya penjaminan mutu
pendidikan khususnya di Provinsi Banten pada perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi
program penjaminan mutu pendidikan.
Demikian atas semua unsur yang terlibat dalam penyusunan Rentra ini kami mengucapkan
terima kasih.
iii
iv
DAFTAR ISI
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistemik dan terpadu
dalam rangka meningkatakan kecerdasan kehidupan bangsa. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan, kegiatan yang sistemik dan terpadu tersebut dilakukan oleh satuan/program
pendidikan, penyelenggara satuan/program pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah,
dan masyarakat serta melibatkan dunia usaha.
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan utamanya dilakukan oleh satuan/program
pendidikan yang memiliki kewajiban untuk menyediakan dan memberikan bantuan dalam
pemenuhan standar. Pemerintahan mulai dari pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota memiliki tanggung jawab untuk melakukan supervisi, pengawasan, evaluasi,
fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan kepada satuan/program pendidikan.
Saling keterkaitan dan kompleksnya hubungan antar unit yang satu dengan lainnya,
meniscayakan diperlukannya rincian yang jelas tentang tugas dan kewenangan dalam
pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan. Hal ini disebabkan Permendiknas Nomor 63
Tahun 2009 merupakan ketentuan umum yang masih memerlukan penjelasan lebih rinci
yang sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan, peran, dan tanggung jawab masing-masing
unit pelaksana penjaminan mutu. Untuk itu diperlukan pedoman pelaksanaan yang dapat
menggambarkan mekanisme pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan yang sesuai
dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten merupakan unit pelaksana teknis
dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Sesuai amanat Permendiknas RI No. 14 Tahun 2015, lembaga ini mengemban
tugas sebagai pelaksana penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di Provinsi
Banten berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Peta mutu pendidikan dasar dan menengah tahun 2016 menunjukkan bahwa 72 % sekolah
di Provinsi Banten baru mencapai kategori menuju SNP 3, sedangkan 28 % lainnya masih
jauh dibawah SNP (Standar Nasional Pendidikan). Berdasarkan kondisi tersebut, LPMP
Banten membutuhkan suatu strategi untuk meningkatkan capaian standar nasional
pendidikan di Provinsi Banten. Karena itu, LPMP Provinsi Banten berusaha menyusun
Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019 untuk selanjutnya dituangkan dalam
Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman kinerja
yang mengakomodir semua kepentingan, serta mampu dipahami dan dilaksanakan sesuai
peruntukannya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan khususnya di Provinsi Banten
pada perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program penjaminan mutu pendidikan.
1
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Renstra LPMP Provinsi Banten Tahun 2015–2019, berlandaskan:
1. UUD 1945 amandemen ke–4 Pasal 31 tentang Pendidikan;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi
Indonesia Masa Depan;
3. Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas);
4. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
5. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
6. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025;
7. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9. PP No 74 tahun 2008 tentang Guru;
10. Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
11. Permendiknas No. 14 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja lembaga
penjaminan mutu pendidikan;
12. Permendiknas No. 59 Tahun 2016 tentang tugas pokok dan fungsi lembaga penjaminan
mutu pendidikan;
13. Renstra Kemendikbud tahun 2015 – 2019
14. Renstra Dirjen Dikdasmen Kemendikbud 2015 - 2019
15. Program Kerja LPMP Provinsi Banten.
2
D. PROFIL PENDIDIKAN DI PROVINSI BANTEN
1. Data Umum Satuan Pendidikan
a) Data Satuan Pendidikan berdasarkan Status Satuan Pendidikan
STATUS SEKOLAH
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
No NEGERI SWASTA
1 KABUPATEN LEBAK 994 109 1103
2 KABUPATEN PANDEGLANG 996 144 1140
3 KABUPATEN SERANG 831 254 1085
4 KABUPATEN TANGERANG 869 815 1684
5 KOTA CILEGON 171 96 267
6 KOTA SERANG 271 138 409
7 KOTA TANGERANG 388 496 884
8 KOTA TANGERANG SELATAN 198 469 667
Grand Total 4.718 2.521 7.239
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
Berdasarkan tabel 1 di atas, Provinsi Banten memiliki sekolah negeri sebanyak 4.718
sekolah dan sekolah swasta sebanyak 2.521 sekolah. Jumlah sekolah terbanyak ada di
Kabupaten Tangerang yaitu 1.684 sekolah dan jumlah sekolah paling sedikit ada di Kota
Cilegon yaitu 267 sekolah. Jumlah sekolah swasta terbanyak ada di Kabupaten
Tangerang 815 sekolah sedangkan jumlah sekolah swasta paling sedikit ada di Kota
Cilegon 96 sekolah. Jumlah sekolah negeri terbanyak ada di Kabupaten Pandeglang 994
sekolah sedangkan sekolah negeri paling sedikit ada di Kota Cilegon sebanyak 171
Sekolah . Data lebih rinci dapat di lihat pada grafik berikut.
JENJANG PENDIDIKAN
No KABUPATEN/KOTA JUMLAH
SD SMP SLB SMA SMK
1 KABUPATEN LEBAK 788 200 13 53 49 1103
2 KABUPATEN PANDEGLANG 859 143 19 36 83 1140
3 KABUPATEN SERANG 730 190 5 77 83 1085
4 KABUPATEN TANGERANG 969 379 15 149 172 1684
5 KOTA CILEGON 179 42 3 22 21 267
6 KOTA SERANG 250 75 7 30 47 409
7 KOTA TANGERANG 476 186 14 82 126 884
8 KOTA TANGERANG SELATAN 309 184 16 78 80 667
Total 4.560 1.399 92 527 661 7.239
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
3
Data satuan pendidikan berdasarkan jenjang sebagaimana terlihat pada tabel 2
menunjukkan bahwa di Provinsi Banten jenjang Sekolah Dasar terbanyak ada pada
Kabupaten Tangerang 969 sekolah, sedangkan jenjang Sekolah Dasar paling sedikit
berada pada Kota Cilegon dengan jumlah 179 sekolah . Data juga menunjukkan bahwa
hampir semua kabupaten/kota sudah memiliki Sekolah Luar Biasa. Dengan populasi
sekolah terbanyak di Provinsi Banten ada di Kabupaten Tangerang dengan jumlah 1.684
sekolah dan Kota Cilegon memiliki jumlah sekolah paling sedikit di Provinsi Banten
dengan jumlah 267 sekolah.
4
Tabel 4 : Jumlah guru berdasarkan Status Sekolah per Jenjang
Jumlah Guru berdasarkan Tempat Tugas
No Jenjang Pendidikan
Sekolah Negeri Sekolah Swasta Jumlah
1 Sekolah Dasar 49.506 9.464 58.970
2 Sekolah Luar Biasa 176 831 1.007
3 Sekolah Menengah Pertama 11.435 9.212 20.647
4 Sekolah Menengah Atas 4.941 3.998 8.939
5 Sekolah Menengah Kejuruan 2.665 6.747 9.412
Jumlah 68.723 30.252 98.975
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
Dari tabel 4 terlihat bahwa jumlah guru di Provinsi Banten sejumlah 98.975 orang
dengan populasi terbanyak ada di jenjang SD dengan jumlah 58.970 orang dengan
49.506 mengajar di sekolah negeri dan 9.464 orang di sekolah swasta.
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa populasi guru yang belum menyelesaikan S1
ada di kabupaten Tangerang sedangkan jumlah guru yang sudah menyelesaikan
jenjang kualifikasi S1 terbanyak juga ada di Kabupaten Tangerang.
5
3. Siswa di Provinsi Banten
Jumlah siswa di Provinsi Banten per Desember 2015 adalah sejumlah 2.033.931 orang
yang tersebar dalam 67.957 rombongan belajar dan 54.100 kelas dengan distribusi
perjenjang perkabupaten sebagai berikut :
6
KOTA TANGERANG 325.276 10.556 8.085
SD 180.967 5.815 3.886
SMP 67.780 2.068 1.848
SMA 28.671 903 877
SMK 46.834 1.563 1.362
SLB 1.024 207 112
KOTA TANGERANG
SELATAN 241.862 7.999 6.588
SD 133.748 4.309 3.172
SMP 52.901 1.666 1.671
SMA 24.722 837 848
SMK 29.727 957 785
SLB 764 230 112
BANTEN 2.033.931 67.957 54.100
sumber: Seksi SI LPMP Provinsi Banten
berdasarkan tabel 6 diatas jumlah populasi siswa terbesar di Provinsi Banten ada di
Kabupaten Tangerang yakni berjumlah 535.265 orang dan kabupaten/kota yang memiliki
populasi siswa paling sedikit adalah Kota Cilegon yakni sejumlah 78.215 orang
7
b. Jenjang SMP
c. Jenjang SMA
8
d. Jenjang SMK
Berdasarkan data mutu pendidikan di Provinsi Banten pada saat ini, baik untuk jenjang
SD maupun SMP, SMA, dan SMK pada standar penilaian memiliki skor yang paling
rendah, sehingga untuk mencapai SNP standar prioritas yang harus ditingkatkan
adalah pada standar penilaian. LPMP sebagai unit pelaksana teknis dalam menjalankan
tupoksinya memerlukan rencana strategis dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di Provinsi Banten.
9
BAB II
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS
LPMP BANTEN 2015-2019
Berdasarkan acuan di atas, maka LPMP Banten memiliki visi, misi, dan nilai sebagai berikut:
Dalam melaksanakan layanan penjaminan mutu pendidikan yang sesuai dengan visi dan
misi yang telah ditetapkan, LPMP Banten menyadari pentingnya penetapan tata nilai
yang merupakan dasar sekaligus pemberi arah bagi sikap dan perilaku seluruh insan
LPMP Banten dalam menjalankan tugas sehari-hari. Tata nilai tersebut juga akan
menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan visi dan misi
LPMP Banten. Untuk itu, LPMP Banten akan mengikuti tata nilai dan mengidentifikasi
nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap pegawai (input values), nilai-nilai dalam
melakukan pekerjaan (process values) serta nilai-nilai yang akan dirasakan oleh para
pemangku kepentingan (Pemerintah Daerah, DPRD, pegawai, dunia pendidikan, dan
masyarakat lainnya).
10
Tabel 7 Tata Nilai LPMP Banten
Nilai-nilai yang dapat ditemukan dalam Nilai-nilai yang harus diperhatikan Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
diri setiap pegawai LPMP ProvinsBanten dalam bekerja di LPMP Provinsi pihak yang berkepentingan dalam
Banten dalam rangka mencapai dan pelaksanaan program LPMP Provinsi
mempertahankan kondisi keunggulan Banten
Nilai masukan yang tepat akan mengantisipasi karakteristik pegawai LPMP Banten, yang
selanjutnya akan menjalankan Nilai Proses Manajemen Organisasi dengan baik untuk
meningkatkan mutu interaksi antar personal dalam struktur organisasi LPMP Banten,
sehingga menghasilkan Nilai Keluaran yang akan memfokuskan LPMP Banten kepada
hal-hal yang diharapkan dalam pencapaian visi dan misi dengan baik. Nilai-nilai masukan
(input values), yakni nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai LPMP Banten
dalam rangka mencapai keunggulan, meliputi seperti pada tabel 1.4.
Tabel 8 Nilai Masukan
Komponen Pengertian
Pekerjaan menjadi suatu amanah dan ibadah, mempunyai
Religius
moral dan etika, berbudi luhur, dan bermartabat
Dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain
Empati
Cepat bertindak/cekatan, bermotivasi, melakukan tindakan
Tanggap dan Peduli berdasarkan azas manfaat, futuristik, adaptif
11
Nilai-nilai proses (process values), yakni nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam
bekerja di LPMP Banten, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang
diinginkan, meliputi seperti pada tabel 1.5.
Tabel 9 Nilai Proses
Komponen
Pengertian
Nilai-nilai keluaran (output values), yakni nilai-nilai yang diperhatikan oleh para
pemangku kepentingan (Pemerintah Daerah, DPRD, Pegawai, Donatur, Dunia
Pendidikan, Masyarakat lainnya), meliputi seperti pada tabel 1.6:
Tabel 10 Nilai Keluaran
Komponen Pengertian
Akuntabilitas Dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan administratif
12
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Struktur Organisasi LPMP Banten
Untuk mengimplementasikan visi, misi, dan motto di atas, maka LPMP Banten memiliki struktur
organisasi yang berbasis kepada pembagian fungsi, tugas, dan tanggung jawab sektoral. Untuk
itu, maka secara organisatoris, LPMP Banten memiliki seorang kepala, seorang kepala sub bagian
umum, dan tiga orang kepala seksi dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Kepala LPMP
Provinsi Banten
Sub Bagian
Umum
Tenaga
Fungsional
Tabel 11
Data Pegawai LPMP Banten
13
- SMP 6 orang -
1 Orang
Jumlah 78 orang -
Sumber: Kepegawaian LPMP Banten, 2016
Tabel 12
Tujuan Strategis Ditjen Dikdasmen Tahun 2015 – 2019
14
Tabel 13
Tujuan Strategis LPMP Banten 2015-2019
Tabel 14
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T1
15
b. Sasaran strategis untuk mencapai Tujuan Strategis ke-2 (T2)
Untuk mewujudkan tujuan strategis ke-2 (T2) LPMP Banten 2015-2019 yakni: menyediakan
sarana dan prasarana lembaga yang representatif, maka disusun sasaran-sasaran strategis
sebagai berikut:
Tabel 15
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T2
Tabel 16
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T3
16
d. Sasaran strategis untuk mencapai Tujuan Strategis ke-4 (T4)
Untuk mewujudkan tujuan strategis ke-4 (T4) LPMP Banten 2015-2019 yakni:
Mengembangkan program kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan maka disusun
sasaran strategis sebagai berikut:
Tabel 17
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T4
Kode Sasaran Strategis
Terlaksananya forum konsultasi, sosialisasi, dan koordinasi dengan
T4-S1
pemerintah daerah dan pemangku kepentingan (2 kali/ tahun)
T4-S2 Terjalinnya Kemitraan dengan Pemangku kepentingan
Tabel 18
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T5
17
f. Sasaran strategis untuk mencapai Tujuan Strategis ke-6 (T6)
Untuk mewujudkan tujuan strategis ke-6 (T6) LPMP Banten 2015-2019 yakni:
Mengembangkan program fasilitasi peningkatan mutu pendidikan sesuai kebutuhan dalam
rangka pemenuhan standar nasional pendidikan, maka disusun sasaran-sasaran strategis
sebagai berikut:
Tabel 19
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T6
Kode Sasaran Strategis
Terlaksananya fasilitasi peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan
T6-S1
tenaga kependidikan jenjang SD, SMP, SMA, SMK di Provinsi Banten
Terlaksananya Kegiatan peningkatan Mutu Satuan pendidikan melalui
T6-S2 peningkatan 8 standar nasional pendidikan (SNP) berbasis pemetaan
mutu pendidikan
Terlaksananya program kerjasama fasilitasi peningkatan mutu satuan
T6-S3
pendidikan berdasarkan 8 SNP di Provinsi Banten
Tabel 20
Sasaran Strategis dalam Pencapaian T7
18
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
LPMP PROVINSI BANTEN 2015-2019
19
rencana kegiatan.
e. Penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi dan volume
pekerjaan;
f. Pendelegasian tanggung jawab teknis program kegiatan belum mengacu
sepenuhnya kepada rincian tugas tiap seksi dan subag;
g. Beberapa fasilitas lembaga belum digunakan secara optimal (laboratorium bahasa,
laboratorium sains, laboratorium multimedia, peer teaching dan perpustakaan).
h. Masih terdapat fasilitas kantor yang belum cukup memadai;
i. Umur ekonomis beberapa kendaraan operasional kantor sudah habis;
j. Daya tampung gedung dan bangunan belum sesuai dengan kebutuhan.
k. Belum memiliki basis data dan alat penyimpanan yang memadai dan handal.
l. Banyak peralatan yang sudah rusak berat dan secara teknologi sudah ketinggalan
zaman (umur ekonomisnya sudah habis)
20
menentu;
f. Masih terdapat kebijakan penempatan dan pengangkatan PTK oleh Pemerintah
daerah yang tidak sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
g. Masih lemahnya kemampuan administrasi sekolah dalam mempertanggung
jawabkan dana bantuan pemerintah.
1. Strategi S + O.
Yaitu strategi yang mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada,
dengan cara menggabungkan kekuatan dengan peluang (S + O). Strategi ini bersifat lebih
mengarah kepada Agresive Strategies.
Dari Analisis Lingkungan Intenal diperoleh beberapa strategi alternatif yaitu
a. Memanfaatkan jumlah pegawai yang cukup banyak untuk melaksanakan program
penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan;
b. Memberdayakan pegawai berkualifikasi Sarjana Komputer untuk mengembangkan
program aplikasi (SIM) dalam rangka penjaminan mutu pendidikan
c. Memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai LPMP Provinsi Banten untuk
melanjutkan studi melalui program beasiswa dalam meningkatkan kapasitas lembaga
d. Melibatkan tenaga profesional dalam melakukan penempatan pegawai LPMP Provinsi
Banten sesuai dengan matrik kompetensi dan kepribadiannya;
e. Melakukan koordinasi, sosialisasi , sinkronisasi serta verifikasi program penjaminan mutu
pendidikan di Banten dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi;
f. Memberi kesempatan kepada staf yang potensial menjadi tenaga fungsional melalui
program inpassing dalam jabatan;
g. Memanfaatkan fasilitas (ruang kelas, asrama, dan aula) dan kendaraan operasional serta
Mobil Lab Keliling LPMP Provinsi Banten dalam melakukan program penguatan
kompetensi pengawas, kepala sekolah, dan guru;
h. Menjalin kerjasama/kemitraan dengan Perguruan Tinggi dan BDK dalam peningkatan
mutu pendidikan;
i. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam menopang kualitas kerja dan
program penjaminan mutu pendidikan di Banten.
2. Strategi S + T
Yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi ancaman, dengan
cara menggabungkan kekuatan dengan ancaman (S+T), Strategi ini sifatnya lebih mengarah
kepada Competitive Strategies atau Diversification Strategies. Dari Analisis Lingkungan
Internal diperoleh beberapa strategi alternatif yaitu :
a. Memanfaatkan SDM untuk bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dalam program penjaminan mutu pendidikan;
21
b. Memanfaatkan fasilitas Laboratorium untuk meningkatkan kualitas layanan dalam
pelaksanaan program Penjaminan Mutu Pendidikan di Banten;
c. Memberdayakan SDM dalam pendampingan dan asistensi kepada forum guru (seperti
KKG/MGMP dan lain-lain), sekolah dan/atau Dinas Pendidikan kabupaten/kota;
d. Menyajikan data peta mutu pendidikan kabupaten/kota dan rekomendasi peningkatan
mutu pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten;
e. Menyediakan jasa konsultasi untuk pengembangan jaringan Teknologi Informasi dan
Komunikasi bagi satuan pendidikan.
f. Melakukan kerjasama dengan LP2KS dan pemerintah daerah dalam penyiapan calon
kepala sekolah dan pengawas.
3. Strategi W + O
Yaitu strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dengan cara
menggabungkan antara kelemahan dengan peluang (W + O) . Strategi ini sifatnya lebih
mengarah kepada Conservative Strategies atau Turn Around. Dari Analisis Lingkungan
Intenal diperoleh beberapa strategi alternatif yaitu:
a. Memanfaatkan program beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi SDM
LPMP Provinsi Banten;
b. Melakukan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi dan volume pekerjaan di
seksi/subbag;
c. Melakukan pengadaan kendaraan operasional untuk meningkatkan produktifitas dan
kinerja pegawai;
d. Mendelegasikan/mendistribusikan program kegiatan berbasis pada uraian tupoksi
seksi/subbag;
e. Melakukan rapat koordinasi antar seksi/subbag pra-implementasi program;
f. Memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal untuk melaksanakan penjaminan
mutu pendidikan;
g. Merancang program pengadaan barang dan pembangunan sarana dan prasarana dalam
meningkatkan pemberian layanan prima kepada customer; Melakukan pengadaan
peralatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja pegawai;
h. Meningkatkan daya tampung dengan menambah jumlah gedung dan bangunan
penunjang pelaksanaan tugas.
4. Strategi W + T
Yaitu strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan menghindari ancaman dengan
cara menggabungkan kelemahan dengan ancaman (W + T) Strategi ini sifatnya lebih
mengarah kepada Defensive Strategies. Dari Analisis Lingkungan Internal diperoleh
beberapa strategi alternatif yaitu :
a. Meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan
b. Memanfaatkan penggunaan Sarana dan prasarana untuk melakukan program
penjaminan mutu pendidikan di wilayah Banten yang luas;
22
D. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
Berdasarkan uraian tentang analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan
eksternal dimaksud, terdapat sejumlah faktor yang berfungsi sebagai determinan atau
penentu keberhasilkan. Beberapa diantara faktor penentu keberhasilan dimaksud antara
lain adalah:
1. Komitmen pimpinan dan seluruh pegawai LPMP Provinsi Banten;
2. Dukungan dana yang cukup dari Pemerintah;
3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional;
4. Fasilitas pendukung yang handal;
23
BAB IV
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2015-2019
Strategi dan arah kebijakan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Banten tahun 2015-
2019 dirumuskan berdasarkan pada Rapat Penyusunan Renstra LPMP Provinsi Banten Tahun
2015-2019 dan hasil evaluasi pelaksanaan Renstra LPMP Provinsi Tahun 2010-2014. Strategi
merupakan upaya yang sistematis melalui pengintegrasian dari tujuan, sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan untuk mencapai misi LPMP Banten yang telah ditetapkan. Strategi
tersebut mencakup:
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T1 di atas, dapat
dilihat pada tabel 18 berikut:
Tabel 22
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T1
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1 Terlaksananya program rintisan 3 org 3 org 3 org 3 org 3 org
pendidikan non-gelar
2 Terlaksananya peningkatan 15 org 15 org 15 org 15 org 15 org
kompetensi spesifik sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya
3 Terlaksananya program 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
benchmarking
4 In House Training bagi seluruh 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg
pegawai LPMP Banten
5 Terlaksananya program pembinaan 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
rohani dan mentalitas pegawai
24
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
6 Terlaksananya program pembinaan 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
kesehatan jasmani pegawai melalui
aktifitas olah raga dan kebugaran
7 Terlaksananya cek kesehatan bagi 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
pegawai
8 Terlaksananya program magang 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T2 di atas, dapat
dilihat pada tabel 19 berikut:
Tabel 23
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T2
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Terlaksananya penyusunan 1 keg
master plan pengembangan
fasilitas
2. Terlaksananya kegiatan 1 keg
pembangunan gedung dan
fasilitas fisik sesuai master plan
3. Terlaksananya kegiatan 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
pengadaan fasilitas kerja/ belajar
sesuai master plan
4. Terlaksananya kegiatan 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg
perawatan dan rehabilitasi
sarana dan prasarana lembaga
sesuai master plan
25
b. Terlaksananya pengelolaan informasi mutu pendidikan melalui update konten website
lembaga
c. Terlaksananya penjaringan dan pengolahan data Peta Mutu pendidikan
d. Tersedianya kapasitas bandwith internet yang dapat cepat diakses
e. Terlaksananya penerbitan profil lembaga, leaflet, jurnal dan media informasi lainnya
dalam bentuk media cetak/online
f. Tersedianya media penyimpanan data dan informasi yang berskala besar
g. Terlaksananya sosialisasi dan diseminasi kebijakan mutu pendidikan dan kebudayaan
kepada pemangku kepentingan
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T3 di atas, dapat
dilihat pada tabel 20 berikut:
Tabel 24
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T3
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Tersedianya server, jaringan LAN, 1 keg 1 keg
Website informasi yang
terintegrasi
2. Terlaksananya pengelolaan 48 keg 48 keg 48 keg 48 keg 48 keg
informasi mutu pendidikan
melalui update konten website
lembaga
3. Terlaksananya penjaringan dan 90,2 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pengolahan data Peta Mutu
pendidikan
4. Tersedianya kapasitas bandwith 1kali
internet yang dapat cepat
diakses
5. Terlaksananya penerbitan profil 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
lembaga, leaflet, jurnal dan
media informasi lainnya dalam
bentuk media cetak/online
6. Tersedianya media penyimpanan 1 kali
data dan informasi yang berskala
besar
7. Terlaksananya sosialisasi dan 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
diseminasi kebijakan mutu
pendidikan dan kebudayaan
kepada pemangku kepentingan
26
a. Terlaksananya forum konsultasi, sosialisasi, dan koordinasi dengan pemerintah daerah
dan pemangku kepentingan
b. Terlaksananya kegiatan kemitraan LPMP Provinsi Banten
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T4 di atas, dapat
dilihat pada tabel 21 berikut :
Tabel 25
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T4
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Terlaksananya forum konsultasi, 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
sosialisasi, dan koordinasi
dengan pemerintah daerah dan
pemangku kepentingan
2. Terlaksananya kegiatan 1keg 1keg 1keg 1keg 1keg
kemitraan LPMP Provinsi Banten
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T5 di atas, dapat
dilihat pada tabel 22 berikut:
Tabel 26
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T5
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Terlaksananya analisis data
mutu pendidikan :
Jenjang SD
Jenjang SMP 5% 15 % 40 % 75 % 95 %
Jenjang SMA
20 % 35 % 60 % 80 % 95 %
Jenjang SMK
20 % 35 % 60 % 80 % 95 %
27
10 % 25 % 45 % 70 % 95 %
2. Tersedianya peta mutu
Pendidikan di Provinsi Banten
berbasis Standar Nasional
Pendidikan :
Jenjang SD 90,2 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jenjang SMP 71,5 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jenjang SMA 71,4 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jenjang SMK 59,6 % 65 % 80 % 90 % 100 %
5. Meningkatnya indeks
efektifitas program
penjaminan mutu
pendidikan:
Jenjang SD
5% 15 % 40 % 75 % 95 %
Jenjang SMP
Jenjang SMA 20 % 35 % 60 % 80 % 95 %
Jenjang SMK
20 % 35 % 60 % 80 % 95 %
10 % 25 % 45 % 70 % 95 %
6. Terlaksananya program 1keg 1keg 1keg
kerjasama pemetaan dan
supervisi mutu pendidikan di
Provinsi Banten
28
a. Terlaksananya fasilitasi peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan jenjang SD, SMP, SMA, SMK di Provinsi Banten
b. Terlaksananya Kegiatan peningkatan Mutu Satuan pendidikan melalui peningkatan 8
standar nasional pendidikan (SNP) berbasis pemetaan mutu pendidikan
c. Terlaksananya program kerjasama fasilitasi peningkatan mutu satuan pendidikan
berdasarkan 8 SNP di Provinsi Banten
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T6 di atas, dapat
dilihat pada tabel 23 berikut:
Tabel 27
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T6
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Terlaksananya fasilitasi
peningkatan kompetensi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan
Jenjang SD 16,8 % 25 % 40 % 60 % 80 %
Jenjang SMP 16,8 % 25 % 40 % 60 % 80 %
Jenjang SMA 16,8 % 25 % 40 % 60 % 80 %
Jenjang SMK 16,8 % 25 % 40 % 60 % 80 %
2. Terlaksananya Kegiatan
peningkatan Mutu Satuan
pendidikan melalui peningkatan 8
standar nasional pendidikan (SNP)
berbasis pemetaan mutu
pendidikan:
Jenjang SD 90,2 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jenjang SMP 71,5 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jenjang SMA 71,4 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jenjang SMK 59,6 % 65 % 80 % 90 % 100 %
29
c. Terlaksananya Tugas Pokok dan fungsi lembaga sesuai Standar Operasional Prosedur
(SOP)
d. Tersedianya rekomendasi peningkatan manajemen mutu dan budaya kerja lembaga oleh
TIM Pengembang Lembaga
e. Terlaksananya pengawasan internal lembaga oleh SPI
f. Tersedianya Sistem Manajemen Lembaga berbasis TI (Teknologi Informasi)
Adapun tahap-tahap pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T7 di atas, dapat
dilihat pada tabel 24 berikut:
Tabel 28
Tahap Pencapaian Sasaran Strategis dari Tujuan Strategis T7
TARGET
PROGRAM
2015 2016 2017 2018 2019
1. Diperolehnya opini audit baik WTP WTP WTP
atas laporan keuangan lembaga
2. Skor Laporan Akuntabilitas 75 78 80
Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) sekurang-kurangnya 80
3. Terlaksananya Tugas Pokok dan 70% 85% 100%
fungsi lembaga sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP)
4. Terlaksananya pengawasan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
internal lembaga oleh SPI
5. Tersedianya rekomendasi 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
peningkatan manajemen mutu
dan budaya kerja lembaga oleh
TIM Pengembang Lembaga
6. Tersedianya Sistem Manajemen 75 % 80 % 85 %
Lembaga berbasis TI (Teknologi
Informasi)
30
BAB V
PENUTUP
Demikian naskah Rencana Strategis (Renstra) LPMP Banten Periode Tahun 2015 – 2019 ini
disusun sebagai acuan untuk pelaksanaan dan pengembangan program-program strategik
lembaga selama lima tahun kedepan.
Kepada semua pihak yang berkepentingan dan terkait dengan efektivitas pelaksanaan
rencana ini, kami berharap agar dapat berpartisipasi secara aktif dan mendukung secara
penuh kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh LPMP Banten. Semoga dengan
terlaksananya kegiatan-kegiatan ini, maka hal tersebut diharapkan mampu memberikan
sumbangsih yang signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional secara
keseluruhan maupun kualitas pendidikan di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Banten.
31