Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
Jl. KaharuddinNasution No. 113 MarpoyanPekanbaru, Riau, Indonesia
Telp. +62761674674 Fax. +62761674834 Website: www.pps.uir.ac.idEmail: pps@uir.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (GENAP)


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : HUKUM PERBANKAN (KONVENSIONAL & SYARIAH)


Hari/Tanggal : Jumat, 25 Juni 2021
Waktu Ujian : 16.30-18.00 WIB
Semester/Kelas : II / Hukum Bisnis B
Dosen Pengampu : Dr. ZulkifliRusby, M.Esy., M.M
Sifat Ujian : TUGAS

PetunjukUmum:

1. Berdo’alah sebelum mulai mengerjakan soal


2. Tulislah Nama dan NPM Anda di lembar jawaban
3. Bacalah soal dengan teliti dan periksa kembali lembar jawaban sebelum dikumpulkan
4. Mencontek tidak diizinkan selama ujian berlangsung
5. Jawab Soal dengan Jelas dan tepat

TUGAS :
Pengaruh Perbankan Syariah Terhadap Hukum Perbankan Nasional

1. Konsep Perbankan Dalam Islam?


2. Aspek Hukum Perbankan Nasional yang mendapat pengaruh dari Perbankan Syariah?
3. Implementasi Prinsip Operasional Bank Syariah pada Produk Bank Syariah?
4. Aspek Kelembagaan pada undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah?

VERIFIKASI SOAL :

Disetujui Tanggal: Juni 2021 Dosen Penguji:


Kaprodi.

Dr. Surizki Febrianto, S.H., M.H Dr. Zulkifli Rusby, M.Esy., M.M

Lembar Jawaban
Mata Kuliah : HUKUM PERBANKAN (KONVENSIONAL & SYARIAH)
Nama Mahasiswa : Fajri Anugrah
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
Jl. KaharuddinNasution No. 113 MarpoyanPekanbaru, Riau, Indonesia
Telp. +62761674674 Fax. +62761674834 Website: www.pps.uir.ac.idEmail: pps@uir.ac.id
NPM : 201021027
Kelas : B
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Juni 2021
Waktu Ujian : 16.30-18.00 WIB
Semester/Kelas : II / Hukum Bisnis B
Dosen Pengampu : Dr. ZulkifliRusby, M.Esy., M.M
Sifat Ujian : TUGAS

1. Konsep Perbankan Dalam Islam


Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi utamanya
adalah menghimpun simpanandari masyarakat, dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat. Selain itu bank juga memiliki jasa pengiriman uang
(lembaga perantara). Sebenarnya istilah bank memang tidak lazim dalam
Islam, karena Islam lebih mengenal jihbiz yang mempunyai arti penagih pajak
yang pada saat itu jihbiz berfungsi menagih dan menghitung pajak atas asset
dan tanah yang dimiliki masyarkat. Selanjutnya, pada masa pemerintahan
Bani Abbasiyyah, jihbiz lebih berfungsi untuk penukaran uang yang pada
masa itu terdapat mata uang yang dinamakan dengan fulus dan berasal dari
tembaga. Oleh karenanya, dengan adanya transaksi fulus tersebut,
berimplikasi para pemimpin pemerintahan cenderung membuat atau
menciptakan dan mencetak fulus mereka masing-masing. Dampak dari
banyaknya pencetakan fulus tersebut adalah terjadinya perbedaan dari nilai
dari fulus tersebut. Selanjutnya terdapat sistem penukaran uang. Selain itu,
jihbiz juga memberikan layanan titipan dana, peminjaman uang, dan layanan
transfer atau pengiriman uang.
Ide untuk menggunakan bank dengan sistem bagi hasil telah muncul sejak
lama dan ditandai dengan munculnya para pemikir islam yang menulis
mengenai bank syariah, mereka diantaranya Anwar Quraeshi-1946, Naiem
Siddiqi-1948, dan Mahmud Ahmad-1952. Perkembangan bank syariah
modern tercatat di Pakistan sekitar tahun 1940, yang pada waktu itu adalah
usaha pengelolaan dana jamaah haji secara non-konvensional. Pada tahun
1940 di Mesir didirikan Mit Ghamr Lokal Saving Bank oleh Ahmad El-Najar
yang dibantu oleh Raja Faisal dari Arab Saudi. Latar belakang berdirinya bank
syariah di Indonesia relatif lebih kuat dan mengakar pada masyarakat
dibandingkan dengan bank syariah pada negara lain.
Menurut Kasri & Kassim, eksistensi perbankan syariah di Indonesia
dimotivasi oleh kebutuhan dari masyarakat atau society driven (Bottom-Up)
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
Jl. KaharuddinNasution No. 113 MarpoyanPekanbaru, Riau, Indonesia
Telp. +62761674674 Fax. +62761674834 Website: www.pps.uir.ac.idEmail: pps@uir.ac.id
sehingga berbeda dengan negara Malaysia dimana keberadaan bank syariah
disebabkan adanya kebijakan pemerintah (Top-Down). Selain itu, saat ini
pemerintah Indonesia juga memiliki program, akan menjadikan Indonesia
sebagai pusat bisnis dan keuangan syariah dunia sehingga keberadaan bank
syariah sudah seharusnya menjadi salah satu tempat transaksi keuangan dan
bisnis dari masyarakat Indonesia sehingga market share bank syariah di
Indonesia dapat mencapai angka psikologis sebesar 20% . Keberadaan bank
syariah dapat dijadikan solusi karena perbankan syariah memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dengan kata lain perbankan
syariah memiliki tujuan tidak hanya untuk mencari keuntungan semata, akan
tetapi peduli terhadap permasalahan sosial.
Menurut M Umar Chapra, ekonomi Islam dilandasi pada tiga prinsip
fundamental ajaran Islam, yakni tauhid (keesaan Tuhan), khilafah (perwakilan)
dan ‘adalah (keadilan).
a. Prinsip Tauhid
Prinsip tauhid dalam ekonomi Islam sangat esensial sebab prinsip ini
mengajarkan kepada manusia agar dalam hubungan kemanusiaannya,
(hubungan horizontal), sama pentingnya dengan hubungan dengan Allah
(hubungan vertikal). Dalam arti manusia dalam melakukan aktivitas
ekonominya didasarkan pada keadilan sosial yang bersumber kepada Al
Qur’an. Lapangan ekonomi (economic court) tidak lepas dari perhatian
dan pengaturan Islam. Islam melandaskan ekonomi sebagai usaha untuk
bekal beribadah kepadaNya. Dengan kata lain, tujuan usaha dalam Islam
tidak semata-mata untuk mencapai keuntungan atau kepuasan materi
(hedonisme) dan kepentingan diri sendiri (individualis), tetapi juga
kepuasan spriritual yang berkaitan erat dengan kepuasan sosial atau
masyarakat luas. Dengan demikian, yang menjadi landasan ekonomi
Islam adalah tauhid Ilahiyyah.
b. Prinsip Khalifah
Manusia adalah khalifah (wakil) tuhan di muka bumi. Manusia telah
dibekali dengan semua karakteristik mental dan spiritual serta materiil
untuk memungkinkannya hidup dan mengemban misinya secara efektif.
Dalam kerangka kekhalifahannya, ia bebas dan mampu berpikir dan
menalar untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk, jujur atau
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
Jl. KaharuddinNasution No. 113 MarpoyanPekanbaru, Riau, Indonesia
Telp. +62761674674 Fax. +62761674834 Website: www.pps.uir.ac.idEmail: pps@uir.ac.id
tidak jujur, dan mengubah kondisi kehidupan, masyarakat dan perjalanan
sejarahnya, jika ia berkehendak demikian. Manusia harus menjalankan
aturan dan hukum-hukum yang telah ditetapkan pemberi “mandat”
kekhilafahan, Allah SWT. Posisi manusia sebagai khilafah dapat dilihat
dalam berbagai ayat Al Quran, seperti dalam Surat Al Baqarah (2): 30,
Surat Al An'am (6): 165, Surat Fatir (35): 39, Surat Shad (38): 28, dan
Surat Al-Hadid (57): 7. Untuk mendukung tugas kekhalifahan tersebut
manusia dibekali dengan berbagai kemampuan dan potensi spriritual
c. Prinsip ‘adalah
Prinsip ‘adalah merupakan salah satu prinsip yang penting dalam
mekanisme perekonomian Islam. Bersikap adil dalam ekonomi tidak
hanya didasarkan pada ayat-ayat Al Qur’an atau Sunnah Rasul tapi juga
berdasarkan pada pertimbangan hukum alam. Alam diciptakan
berdasarkan atas prinsip keseimbangan dan keadilan. Adil dalam ekonomi
bisa diterapkan dalam penentuan harga, kualitas produk, perlakuan
terhadap para pekerja, dan dampak yang timbul dari berbagai
kebijaksanaan ekonomi yang dikeluarkan. Penegakan keadilan dan
pembasmian bentuk diskriminasi telah ditekankan oleh Al Qur’an, bahkan
salah satu tujuan utama risalah kenabian adalah untuk penegakan
keadilan. Bahkan menurut Umer Capra, dilihat dari aspek akidah Islam, Al
Qur’an menempatkan keadilan sederajat dengan kebajikan dan
ketakwaan.
2. Aspek Hukum Perbankan Nasional yang mendapat pengaruh dari Perbankan Syariah?
Bank syariah lahir dari sistem ekonomi syariah yang memiliki sumber,
asas, dan prinsip yang berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang
melahirkan sistem hukum perbankan konvensional. Perbedaan sistem
ekonomi tersebut menimbulkan perbedaan dalam sistem perbankan.
Pengaruh perbankan syariah terhadap hukum perbankan nasional terutama
digunakannya akad-akad yang dilandasi oleh prinsip syariah. Jika sebelumnya
dalam perbankan digunakan perjanjian yang dilandasi atau mengacu pada
perjanjian-perjanjian yang diatur dalam KUH Perdata, perbankan syariah
mengenalkan akad-akad yang lahir dari sistem ekonomi Islam, yang terdiri
dari lima prinsip akad, yaitu : (1) prinsip simpanan / titipan (Al Wadiah), (2)
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
Jl. KaharuddinNasution No. 113 MarpoyanPekanbaru, Riau, Indonesia
Telp. +62761674674 Fax. +62761674834 Website: www.pps.uir.ac.idEmail: pps@uir.ac.id
bagi hasil (Syirkah) , (3) Jual Beli (At Tijarah), (4) sewa (Al Ijarah), dan (5) jasa
/ fee (Al-Ajr wal umullah).
3. Implementasi Prinsip Operasional Bank Syariah pada Produk Bank Syariah?
Implementasi prinsip operasiona Bank Syariah pada produk Bank Syariah
secara umum terbagi menjadi 2 (dua) yakni produk penghimpunan dana dan produk
penyaluran dana.
a. Produk penghimpunan dana
1) Prinsip wadi’ah
Prinsip Wadi’ah dalam produk bank syariah dapat dikembangkan menjadi dua
jenis, yaitu : (1) Wadi’ah Yad a Amanah dan (2) Wadii’ah yad Dhomanah.
Dalam konsep Al Wadiah Yad al Amanah, pihak penerima titipan tidak boleh
menggunakan dan memanfaatkan barang yang dititipkan, tetapi harus benar–
benar menjaganya sesuai dengan kelaziman. Bank bertanggung jawab
terhadap kehilangan dan kerusakan barang yang dititipkan.
2) Prinsip mudharobah
Aplikasi prinsip ini adalah bahwa deposan atau penyimpan bertindak sebagai
shohibul mal dan bank sebagai mudhorib. Dana ini digunakan bank untuk
melaksanakan pembiayaan. Jika terjadi kerugian maka bank bertanggung
jawab atas kerugian yang terjadi. Rukun Mudharobah adanya pemilik dana,
ada usaha yang akan dibagi hasilkan, ada nisbah, dan ada ijab Qobul.
Aplikasi Prinsip Muidharobah adalah Tabungan berjangka, dan Deposito
berjangka Sistem mudharabah ini dapat diaplikasikan pada produk tabungan,
deposito, dan giro.
b. Produk penyaluran dana
1) Prinsip Jual Beli
Pembiayaan murabahah
Salam (jual bei barang belum ada)
Istishna : jual beli seperti akad salam namun pembayarannya dilakukan oleh
bank dalam beberapa kali pembayaran.
2) Prinsip Sewa
Transaksi sewa dilandasi adanya pemindahan manfaat. Pada transaksi ijaroh
nasabah tidak mempunyai hak untuk memiliki barang tersebut akan tetapi
hanya menikmati manfaat barang yang menjadi objek.
3) Prinsip Bagi Hasil
Prinsip bagi hasil (syirkah) diatur di dalam fatwa DSN No. 08/DSN-
MUI/IV/2000
4) Prinsip Pelengkap
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
Jl. KaharuddinNasution No. 113 MarpoyanPekanbaru, Riau, Indonesia
Telp. +62761674674 Fax. +62761674834 Website: www.pps.uir.ac.idEmail: pps@uir.ac.id
Alih utang piutang (al hiwalah)
Gadai (rahn)
Pinjam kebaikan, (Al Qordh)
Wakalah
Kafalah
4. Aspek Kelembagaan pada undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah?
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kelembagaan perbankan syariah
di Indonesia di bagi menjadi 3 bentuk, pertama adalah Bank Umum Syariah
yakni  Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Kedua, Unit Usaha Syariah (UUS), sebagai unit kerja dari kantor pusat
Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah. Ketiga, perbankan syariah yang
berupa Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah
Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai