Anda di halaman 1dari 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

BERBASIS GOOGLE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN


PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK) KELAS XII
(KGSP) SMK NEGERI 1 PALANGKARAYA

SKRIPSI

OLEH:
ERIN KRISTINA
ACF 116 005

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAMS STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING
BERBASIS GOOGLE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK) KELAS XII
(KGSP) SMK NEGERI 1 PALANGKARAYA

SKRIPSI

Diajukan kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

OLEH:
ERIN KRISTINA
ACF 116 005

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAMS STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2020

i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan Anugerah dan Kasih Karunia-Nya kepada penulis
selama menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul, “Penerapan
Model Pembelajaran Blended Learning berbasis Google Classroom Pada
Mata Pelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan (PKK) Kelas
XII (KGSP)SMK Negeri 1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2019/2020”.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih


atas bantuan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis dengan senang hati menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka


Raya.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
4. Drs. Pantur Pandiangan, M.Pd, selaku Pembimbing I.
5. Samuel Layang, ST, MT, selaku Pembimbing II.
6. Dosen dan Staf Tata Usaha Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Palangka Raya
7. Guru Jurusan KGSP SMK Negeri 1 Palangka Raya.
8. Keluarga terkasih (Ayah, Ibu, dan Adik).
9. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis

v
Penulis dengan segala kerendahan hati dan kesadaran akan segala
keterbatasan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat memperluas
wawasan pembaca terutama dalam bidang pendidikan.

Palangka Raya, 2020

Penyusun

vi
ABSTRAK

Erin Kristina, 2016: Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis


Google Classroom Pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
(PKK) Kelas XII (KGSP) SMK Negeri 1 Palangka Raya. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
FKIP, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (1) Drs. Pantur Pandiangan,
M.Pd, (2) Samuel Layang, ST, M.T.

Kata Kunci : Blended Learning berbasis Google Classroom, Respon Siswa, Hasil
Belajar.

Pada mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) masih


banyak yang belum mencapai KKM (65,00) terlihat pada hasil belajar siswa pada
tahun ajaran sebelumnya hanya 30% yang dapat mencapai KKM. Untuk itu
penelitian ini menggunakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan
seluruh siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan model pembelajaran Blended
Learning berbasis Google Classroom. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui respon siswa terhadap pemanfaatan Google Classroom serta untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Blended
Learning berbasis google classroom.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XII KGSP SMK N 1 Palangka Raya tahun ajaran 2019/2020 dengan
menggunakan teknik total sampling yaitu keseluruhan siswa berjumlah 26 orang
siswa ditetapkan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda yang dilakukan terdiri dari tes
awal(pretest)dan tes akhir(posttest). Validasi butir soal dilakukan oleh siswa kelas
XII DPIB SMK N 1 Palangka Raya. Butir soal sebelum di validasi berjumlah 40
dan setelah divalidasi mengalami perbaikan menjadi 30 soal yang valid. Adapun
untuk angket divalidasi oleh tiga orang ratter yang terdiri dari dua orang dosen
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Palangka Raya
dan satu orang guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) di
SMK N 1 Palangka Raya.
Dari hasil penelitian model pembelajaran Blended Learning berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan hasil balajar siswa pada kelas XII (KGSP) SMK
Negeri 1 Palangka Raya. Ketuntasan belajar siswa mampu mencapai 100% pada
tahap proses pembelajaran. Sedangkan untuk respon siswa proses pemanfaatan
Google Classroom sebagai media pembelajaran sudah terlaksana dengan baik.
Hasil respon siswa dikategorikan sangat kuat. Keunggulan pemanfaatan Google
Classroom sebagai media pembelajaran adalah mudah dipakai dan dipahami
karena tampilannya simple dan menarik.

vii
ABSTRACK

Erin Kristina, 2016: Application of Blended Learning Learning Model Based on


Google Classroom in Creative Products and Entrepreneurship Subjects (PKK)
Class XII (KGSP) SMK Negeri 1 Palangka Raya. Thesis, Building Engineering
Education Study Program, Department of Technology and Vocational Education,
FKIP, Palangka Raya University. Advisors: (1) Drs. Pantur Pandiangan, M.Pd, (2)
Samuel Layang, ST, M.T.

Keywords: Google Classroom-based Blended Learning, Student Responses,


Learning Outcomes.

In the Creative Products and Entrepreneurship (PKK) subject, there are


still many who have not reached the KKM (65.00). For this reason, this study uses
a learning model that involves all students to be active in learning activities so that
it is expected to improve student learning outcomes, namely the Blended Learning
learning model based on Google Classroom. The purpose of this study was to
determine student responses to the use of Google Classroom and to determine
student learning outcomes after the application of the Google classroom-based
Blended Learning learning model.
This type of research used in research is descriptive research with a
quantitative approach. The population in this study were students of class XII
KGSP SMK N 1 Palangka Raya in the 2019/2020 academic year using a total
sampling technique, in which a total of 26 students were assigned as samples. The
data collection technique used in this study was a multiple choice test which
consisted of a pretest and a posttest. Question item validation was carried out by
class XII DPIB SMK N 1 Palangka Raya. There were 40 items before the
validation and after being validated there were improvements to 30 valid
questions. As for the questionnaire, it was validated by three raters consisting of
two lecturers of the Building Engineering Education Study Program FKIP,
Palangka Raya University and one teacher of Creative Products and
Entrepreneurship Subject (PKK) at SMK N 1 Palangka Raya.
From the research results, the Blended Learning learning model has a
significant effect on improving student learning outcomes in class XII (KGSP) of
SMK Negeri 1 Palangka Raya. Student learning completeness is able to reach
100% at this stage of the learning process. As for the student response, the process
of using Google Classroom as a learning medium has been carried out well. The
results of student responses are categorized as very strong. The advantage of using
Google Classroom as a learning medium is that it is easy to use and understand
because it looks simple and attractive.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................... v
ABSTRAK.............................................................................................. vii
ABSTRACK........................................................................................... viii
DAFTAR ISI.......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xii
DAFTAR PERSAMAAN...................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................. 5
1.5 Pembatasan Masalah............................................................ 5
1.6 Manfaat Penelitian................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Teori Pustaka........................................................................ 7
2.1.1 Definisi Belajar......................................................... 7
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar........................ 8
2.1.3 Pembelajaran ........................................................... 10
2.1.4 Definisi Hasil Belajar............................................... 11
2.1.5 Teori Respon ............................................................ 16
2.1.6 Pengertian Penerapan............................................... 18
2.1.7 Model Pembelajaran Blended Learning................... 18
2.1.8 Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning.. 25
2.1.9 Google Classroom.................................................... 26
2.1.10 Langkah Pengaplikasian Google Classroom............ 28
2.1.11 Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) ............. 30
2.2 Penelitian Yang Relevan...................................................... 31
2.3 Kerangka berpikir................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 34
3.2 Metode dan Pendekatan Penelitian....................................... 34
3.3 Populasi dan Sampel............................................................ 36
3.4 Prosedur Penelitian............................................................... 37
3.5 Definisi Operasional............................................................. 38
3.6 Teknik Pengumpulan Data................................................... 40

ix
3.7 Instrumen Penelitian............................................................. 40
3.7.1 Angket...................................................................... 41
3.7.2 Tes Hasil Belajar...................................................... 42
3.7.2.1 Validasi Instrumen Penelitian....................... 43
3.7.2.2 Reliabilitas Penelitian................................... 44
3.8 Teknik Analisis Data............................................................ 45
3.8.1 Ketuntasan Hasil Belajar.......................................... 45
3.8.2 Analisis Deskriptif.................................................... 46
3.8.2.1 Reduksi Angket............................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HasilPenelitian...................................................................... 49
4.1.1 Data Hasil Belajar Tes Awal (Pretest)..................... 49
4.1.2 Nilai Tugas Siswa..................................................... 52
4.1.3 Data Hasil Belajar Tes Akhir (Posttes).................... 53
4.1.4 Nilai Akhir................................................................ 56
4.1.5 Angket Respon......................................................... 58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 60

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN


5.1 Kesimpulan........................................................................... 64
5.2 Saran..................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 66
LAMPIRAN........................................................................................... 69

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Angket........................................................................ 42


Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Soal............................................................ 42
Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas................................................... 45
Tabel 4. Tabel Skor................................................................................. 47
Tabel 5. Kategori Persentase Respon Siswa............................................ 48
Tabel 6. Data Hasil Belajar Tes Awal (Pretest)...................................... 49
Tabel 7. Nilai Tugas Siswa...................................................................... 52
Tabel 8. Data Hasil Belajar Tes Akhir (Posttes)..................................... 54
Tabel 9. Nilai Akhir Siswa...................................................................... 56
Tabel 10. Respon Siswa.......................................................................... 58
Tabel 11. Respon Per Item...................................................................... 59

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampilan Awal Google Classroom....................................... 27


Gambar 3. Diagram Hasil Tes Awal (Pretest)........................................ 51
Gambar 4. Diagram Hasil Tes Akhir (Posttes)....................................... 55
Gambar 5. Diagram Hasil Akhir Belajar Siswa...................................... 57

xii
DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 1. Rumus Validitas.................................................... 43


Persamaan 2. Rumus Reliabilitas ............................................... 44
Persamaan 3. Rumus Ketuntasan Hasil Belajar.......................... 46
Persamaan 4. Rumus Ketuntasan Belajar Klasikal..................... 46
Persamaan 5. Rumus Ketercapaian Hasil Belajar....................... 46
Persamaan 6. Rumus Skor Rata-Rata.......................................... 46
Persamaan 7. Rumus Persentase Nilai Respon Siswa................. 46

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. KI.KD..................................................................... 70
Lampiran 2. RPP......................................................................... 72
Lampiran 3. Tes Awal dan Tes Akhir......................................... 96
Lampiran 4. Kunci Jawaban Tes Awal dan Tes Akhir............... 102
Lampiran 5. Analisis Validasi Soal............................................. 103
Lampiran 6. Daftar Nilai Tes Awal............................................. 104
Lampiran 7. Daftar Nilai Tes Akhir............................................ 108
Lampiran 8. Angket Respon ....................................................... 112
Lampiran 9. Tabel Angket Respon............................................. 117
Lampiran 10. Perhitungan Angket Respon................................. 118
Lampiran 11. Dokumentasi......................................................... 121

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan, terdapat proses, cara dan perbuatan mendidik.

Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa

mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi

informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup

signifikan. Seperti yang dikemukakan oleh Uno &Lamatenggo (2010:60)

bahwa “Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila

digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan”.

Perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi yang saat ini

sudah semakin berkembang. Salah satu wadah yang dirasa paling berperan

dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yaitu

internet. Sumber belajar dan informasi dapat diperoleh melalui kegiatan

membaca buku, jurnal, tabloid, buletin, maupun sumber belajar yang

disediakan melalui internet, televisi,video cassette, video compact disk

(VCD), CD, DVD, VHS ataupun melalui komputer. Oleh sebab itu sudah

seharusnya teknologi pembelajaran dapat membuat kegiatan pembelajaran

menjadi lebih luas, tidak sekedar interaksi guru dan siswa didalam ruang

kelas dan waktu yang terbatas.Salah satu indikator keberhasilan

1
pendidikan adalah tercapainya pendidikan yang efektif serta mencapai

nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditetapkan.

Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan

peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan

mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti selama melaksanakan

kegiatan PPL II di SMK Negeri 1 Palangka Raya ditemukan hambatan

dalam berlangsungnya kegiatan belajar yaitu siswa masih belum aktif

dalam kegiatan belajar yang sedang berlangsung, tidak ada komunikasi

yang aktif antara guru dan siswa saat pembelajaran sehingga siswa lebih

sering mencatat dari pada aktif berkomunikasi di kelas, kurangnya

perhatian siswa, guru yang masih menggunakan metode ceramah dalam

menyampaikan materi sehingga pembelajaran berpusat pada guru dan

cenderung monoton, disamping itu karakteristik siswa yang pasif dan

menggampangkan pelajaran tersebut juga merupakan faktor yang cukup

dominan dalam kualitas pembelajaran yang kurang maksimal. Faktor-

faktor seperti ini mempengaruhi hasil belajar siswa yang ditunjukkan

dengan adanya peserta didik di kelas XII (KGSP) yang belum mencapai

nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sudah ditetapkan yaitu

65 terlihat pada hasil belajar siswa tahun sebelumnya hanya 30% yang

dapat mencapai KKM.

Salah satu upaya yang dapat dikembangkan untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan diterapkannya Model Pembelajaran

2
Blended Learning merupakan integrasi dan kolaborasi antara pembelajaran

tatap muka dikelas (face to face learning) dan pembelajaran mandiri

secara online (e-learning) untuk membantu pengalaman kelas dengan

mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (Sanjaya, 2010),

yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan siswa dan meningkatkan

hasil belajar siswa. E-learning menggunakan teknologi internet dalam

penyampaian pembelajaran, tidak dapat dipungkiri pembelajaran berbasis

internet merupakan salah satu manifestasi e-learning yang paling populer

saat ini.Salah satu metode pembelajaran daring yang saat ini sedang

berkembang dan mulai digunakan adalah google classroom, aplikasi yang

dikhususkan untuk media pembelajaran online atau istilahnya adalah kelas

online sehingga dapat memudahkan guru dalam membuat, membagikan

serta mengelompokkan setiap tugas tanpa menggunakan kertas lagi.

Penggunaan google classrom akan membuat pembelajaran menjadi lebih

efektif terlebih lagi guru dan siswa bisa setiap saat bertatap muka melalui

kelas online google classroom. Dan juga siswa nantinya dapat belajar,

menyimak, membaca, mengirim tugas, dari jarak jauh.

Model pembelajaran ini memfasilitasi peserta didik selama proses

pembelajaran, dengan menerapkan model blended learning,maka akan

terjadi perubahan, yang mana proses belajar tidak hanya mendengarkan

uraian materi dari guru tetapi siswa dapat menggunakan fasilitas e-

learning yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.Dengan

diterapkannya model blended learning ini, diharapkan dapat membuat

3
siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar di dalam maupun luar

kelas,yang mana hampir semua siswa SMK Negeri 1 Palangka Raya sudah

memiliki HP berbasis android tetapi penggunaannya masih kurang

maksimal. Siswa hanya menggunakan handphone android untuk

mengakses media sosial instagram, facebook,twitter, game seperti mobile

legends, PUBG, dan sebagainya, belum memanfaatkan handphone untuk

kepentingan belajar. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba

membuat penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Blended Learning berbasis Google Classroom pada Mata Pembelajaran

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) Kelas XII Konstruksi Gedung

Sanitasi dan Perawatan (KGSP) SMK Negeri 1 Palangka Raya Tahun

Ajaran 2019/2020”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan klasikal.

2. Kurangnya perhatian siswa dikarenakan media yang belum bervariasi.

3. Masih monotonnya model pembelajaran yang digunakan guru.

4. Proses pembelajaran berpusat pada guru.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana respon siswa terhadap pemanfaatan Google Classroom?

4
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Blended Learning?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan Model

Pembelajaran Blended Learning.

2. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pemanfaatan google

classroom.

1.5 Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak meluas, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian fokus pada Model Pembelajaran Blended Learning Mata

Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) dengan materi

memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif

tentang produk/jasa.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII Konstruksi Gedung Sanitasi

dan Perawatan (KGSP) di SMK Negeri 1 Palangka Raya Tahun

Ajaran 2019/2020 Semester II.

3. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini hanya pada ranah

kognitif.

5
1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaatbagi:

1. Bagi peserta didik (siswa), membantu agar dapat belajar dengan

mudah, menyenangkan, kreatif dan dapat meningkatkan kompetensi.

2. Bagi sekolah (guru), sebagai masukan atau acuan guna tercapainya

pembelajaran yang kondusif dan kreatif.

3. Bagi peneliti, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman langsung

dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Pustaka

2.1.1 Definisi Belajar

Belajar menurut Slameto(2010:2) dapat didefinisikan sebagai

berikut: ‟Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Artinya belajar selalu menekankan pada proses sehingga

seseorang dapat merasakan adanya perubahan perilaku. Belajar juga

berarti tidak hanya dikelas saja melainkan sesuatu yang mengakibatkan

perubahan perilaku.

Menurut Pengertian Syah (2010:87),‟Belajar adalah kegiatan yang

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Ini berarti bahwa

berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada

proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun

di lingkungan rumah atau keluarga sendiri. Sebagian orang beranggapan

bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta

yang tersaji dalam bentuk materi pelajaran. Oleh karenanya, pemahaman

yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan

manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik.

7
Pengertian berbeda juga diungkapkan Gagne dalam Suprijono

(2011:2) ‟Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang

dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan

diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah”.

Artinya adanya sebuah perubahan akan terjadi manakala ada sebuah

aktivitas. Sedangkan Menurut Hamalik (2008:36),‟Belajar merupakan

modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learning is

defined as the modification or strengthening of behavior through

experiencing)”.

Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan, suatu pengalaman dan bukan

suatu hasil atau tujuan yang mengacu pada perubahan perilaku. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni

mengalami. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang

belajar, bahwa belajar adalah latihan pembentukan kebiasaan secara

otomatis dan terus-menerus.

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Dalam melakukan belajar yang efektif tidak terlepas dari kondisi-

kondisi yang mempengaruhi belajar.semakin baik kondisi siswa maka baik

pula dalam proses pembelajaran. Sebab siswa merupakan objek belajar

dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dibandingkan para pendidik. Maka

perlu adanya kondisi yang sangat mendukung proses pembelajaran.

8
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2010:54-60)

adalah :

1. Faktor internal; Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi

belajar berasal dari diri siswa yang belajar. Faktor internal meliputi:

a. Faktor jasmaniah yang berupa kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologi yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan Kelelahan dibagi 2 yaitu kelelahan jasmani

(bersifat fisik) dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

2. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi belajar berasal dari

lingkungan siswa. Faktor eksternal meliputi:

a. Faktor keluarga; Keluarga merupakan lingkungan yang paling kecil

dari siswa. Pengaruh keluarga yang dapat mempengaruhi belajar

siswa adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah; Sekolah merupakan tempat pendidikan formal bagi

siswa. Pengaruh belajar yang berasal dari sekolah mencakup

metode mengajar guru, kurikulum, relasi siswa dengan guru, relasi

siswa dengan siswa, tata tertib sekolah, sarana prasarana, waktu

terjadinya proses belajar mengajar dan standar pelajaran.

c. Faktor masyarakat Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas

dari hidup bermasyarakat. Masyarakat ini berperan dalam belajar

9
siswa. Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar adalah media

massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.3 Pembelajaran

Menurut Suprijono (2011:13),‟Pembelajaran adalah dialog

interaktif, pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan

mekanis seperti halnya pengajaran”. Berarti pembelajaran bisa diartikan

sebuah rangkaian dari proses sebuah pengajaran sehingga membentuk

sebuah aktivitas.

Menurut Hamalik (2008:57),‟Pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang sangat mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran”. Dimana perlu ada percampuran komponen komponen

dalam sebuah proses belajar baik siswa, sarana dan prasarana guna tercipta

sebuah pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran bisa berjalan bila

semua komponen berkesinambungan untuk membentuk sebuah pola

perubahan.

Sedangkan menurut Warsita (2008:72), ‟Pembelajaran adalah

usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu upaya untuk

menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar”. Hal ini dapat diartikan

upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pendidik guna membuat peserta

didik menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.

Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan sebuah proses interaksi antar semua komponen baik siswa,

10
guru serta lingkungan yang meliputi sarana dan prasarana secara

terstruktur untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2.1.4 Definisi Hasil Belajar

Menurut Purwanto (2010:46), ‟Hasil belajar adalah perubahan

perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena siswa

mencapai penugasan atas sejumlah bahan diberikan dalam proses belajar

mengajar”.Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni (2009:85), ‟Hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah

mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik”. Menurut

Sanjaya (2009:13), ‟Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam

memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang

direncanakan”.

Menurut Suprijono (2009), hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, pengertian, sikap dan keterampilan. Eko Putro Widoyoko

(2009) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan suatu hal yang

berkaitan dengan pengukuran. Pengukuran yang dimaksud disini adalah

pengukuran untuk menilai hasil dari belajar siswa. Pengukuran

menghasilkan penilaian, dan penilaian di dapat dari evaluasi, baik evaluasi

menggunakan tes maupun non-tes.

Menurut Bloom dalam Suprijono (2009), hasil belajar mencakup

tiga ranah domain yakni domain kognitif, afektif dan psikomotorik.

Adapun rincian dari masing-masing:

11
1) Domain Kognitif. Domain ini kognitif berkaitan dengan hasil belajar

yang terdiri dari enam aspek. Enam aspek yang dimaksud adalah dua

aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan empat aspek

berikutnya disebut kognitif tingkat tinggi. Keenam aspek yang

dimaksud adalah: (a) knowledge (pengetahuan) mencakup ingatan

akan pengetahuan yang pernah dipelajari dan tersimpan dalam

memori; (b) comprehension (pemahaman) mengacu pada kemampuan

untuk memahami materi yang pernah diberikan; (c) application

(menerapkan) mengacu pada kemampuan untuk menerapkan materi

yang pernah dipelajari; (d) analysis (menguraikan, menentukan

hubungan) mengacu pada kemampuan untuk menguraikan materi

yang pernah dipelajari dan mampu memahami hubungan masing-

masing bagian; (e) synthesis (sintesis) mengacu pada kemampuan

untuk merencanakan dan memadukan konsep yang pernah dipelajari

sehingga membentuk pola-pola baru; (f) evaluating (evaluasi)

mengacu pada kemampuan untuk memberikan penilaian seperti

pendapat atau pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk

mencapai tujuan tertentu.

2) Domain Afektif berkaitan dengan sikap dan nilai dari lima aspek.

Kelima aspek tersebut dimulai dari aspek paling sederhana sampai

dengan aspek yang paling kompleks. Kelima aspek tersebut adalah:

(a) receiving (sikap menerima) mengacu pada kemampuan untuk

menerima atau memiliki sikap kesukarelaan; (b) responding

12
(memberikan respon) merupakan respon yang diberikan oleh siswa

terhadap stimulus yang datang dari luar. Respon ini dapat berupa

perhatian dari siswa dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran;

(c) valving (menilai) mengacu pada penilaian terhadap objek tertentu

dengan reaksi seperti menerima, menolak atau tidak

memperhitungkan; (d) organization (organisasi) mengacu pada

pengorganisasian di dalam suatu kegiatan tertentu; (e) characterization

(karakteristik nilai) mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-

nilai kehidupan.

3) Domain Psikomotorik disini ditunjukkan dalam bentuk kemampuan

bertindak atau keterampilan masing-masing individu. Terdapat enam

tingkatan keterampilan yakni: (a) gerakan refleks, (b) keterampilan

pada gerakan-gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual untuk

membedakan visual dan motoris, (d) gerakan-gerakan skill mulai dari

keterampilan sederhana sampai pada keterampilan kompleks, (e)

kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif. Dari beberapa pendapat di atas,

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada penelitian ini adalah

pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Pada

penelitian ini aspek hasil belajar yang diukur hanya aspek kognitif.

Berdasarkan pandangan-pandangan di atas dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku berupa kemampuan

13
tertentu yang diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar. Hasil

belajar produk kreatif dan kewirausahaan (PKK) sendiri dapat diartikan

sebagai hasil yang dicapai siswa berupa penguasaan pengetahuan dan

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran produk kreatif dan

kewirausahaan (PKK) yang ditandai dengan adanya pencapaian tujuan

pembelajaran yang diperoleh berdasarkan pengalaman siswa serta

ditunjukkan dengan nilai tes berdasarkan pedoman penilaian yang

ditentukan oleh sekolah.Hasil belajar siswa dapat diketahui setelah adanya

proses penilaian oleh guru. Hasil dari penilaian hasil belajar dijadikan

sebagai pedoman atau kriteria dari pencapaian tujuan pembelajaran yang

ditentukan oleh guru sebelumnya. Penilaian tersebut dilaksanakan oleh

guru sebelum, saat, maupun setelah aktivitas belajar.

Menurut Suharsimi (2002:10) menyebutkan tujuan dan fungsi dari

penelitian adalah untuk:

1. Penilaian berfungsi sebagai selektif.

2. Penilaian berfungsi diagnostik, penilaian dapat digunakan guru untuk

mengetahui kelemahan siswa.

3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.

4. Penilaian berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.

Penilaian hasil belajar siswa ini memerlukan suatu standar

penilaian yakni cara yang digunakan dalam menentukan derajat

keberhasilan hasil penilaian sehingga dapat diketahui kedudukan siswa,

apakah ia telah menguasai tujuan pembelajaran atau belum. Standar

14
penilaian hasil belajar menurut Depdiknas (2008) umumnya dikategorikan

menjadi 2, yaitu :

1. Standar Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilain Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang menggunakan

acuan pada rata-rata kelompok. Norma atau kriteria yang digunakan

dalam menentukan derajat hasil seorang siswa selalu dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga

kategori hasil belajar, yakni hasil siswa di atas rata-rata kelas, berkisar

pada rata-rata kelas, dan hasil siswa yang berada di bawah rata-rata

kelas.

2. Standar Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang menggunakan

acuan pada tujuan pembelajaran atau Pokok yang harus dikuasai

siswa. Derajat keberhasilan siswa dibandingkan dibandingkan dengan

tujuan atau Pokok yang seharusnya dicapai dan dikuasai siswa bukan

dibandingkan dengan hasil kelompoknya. Penilaian ini menetapkan

kriteria minimal yang harus dicapai atau dikuasai siswa. Kriteria

minimal yang biasa digunakan adalah 80% dari tujuan atau Pokok

yang seharusnya dikuasai siswa. Makin tinggi kriterianya makin baik

mutu pendidikan yang dihasilkan. Standar penilaian acuan patokan

berbasis pada konsep belajar tuntas atau mastery learning. Artinya

setiap siswa harus mencapai ketuntasan belajar yang diindikasikan

oleh penguasaan materi ajar minimal/mencapai kriteria yang telah

15
ditetapkan. Jika siswa belum mencapai kriteria tersebut maka siswa

belum dinyatakan berhasil dan harus menempuh ujian kembali.

2.1.5 Teori Respon

Menurut (KBBI, 2008:1170) Respon berasal dari kata response,

yang berarti tanggapan,aksi, ataupun jawaban dari suatu masalah terhadap

khalayak. Menurut (Effendy, 1984:19) dalam bukunya yang berjudul ilmu

komunikasi teori dan praktik, respon adalah tanggapan, seperangkat reaksi

pada komunikan setelah diterpa pesan.

Ada beberapa pengertian respon menurut para ahli, yaitu:yang

menurut Scheer dalam bukunya (Wirawan, 2008:87) respon (balas) adalah

proses pengorganisasian rangsang. Rangsang proksimal diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomenal dari rangsang

proksimal itu, proses inilah yang disebut respon. Menurut Jalaluddin

Rahmat di dalam (Mutiara ,2011:17) respon diartikan sebagai suatu

kegiatan dari organism itu bukanlah semata mata suatu gerakan yang

positif, setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat

juga disebut respon. Tidak jauh berbeda dalam kamus filsafat dan

psikologi dijelaskan bahwa respon adalah aksi atau jawaban terhadap suatu

reaksi atau rangsangan (sudarsono, 1993:225). Menurut Saifuddin Azwar

(2015:14) dalam bukunya yang berjudul Sikap manusia Teori dan

Pengukurannya respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung

pada stimulus atau merupakan hasil stimulus tersebut. Respon adalah

rangsangan-rangsangan yang menyebabkan terjadinya perubahan sikap

16
(Rafikayuni, 2017:339). Menurut Amir dalam Rafikayuni (2017:339),

respon terdiri dari 3 dimensi yaitu dimensi kognitif, afektif, dan konatif.

Respon kognitif adalah respon yang berhubungan atau persepsi mengenai

objek sikap. Secara verbal, pemikiran seseorang dapat diidentifikasi dari

ungkapan keyakinan (beliefs) atau sesuatu baik yang cenderung negative

maupun positif. Respon afektif adalah respon yang menunjukkan sikap

seseorang dari evaluasi atau perasaan seseorang atas objek dari sikapnya.

Respon konatif berhubungan dengan perilku nyata yang meliputi tindakan

atas perbuatan.

Dari beberpa definisi yang dikemukakan oleh apara ahli dapat

disimpulkan bahwa respon adalah perilaku atau sikap yang muncul setelah

adanya stimulus berupa penerimaan melalui pancaindera yang nantinya

akan membentuk tingkah laku baru berupa persetujuan atau penolakan.

Indikator yang mendasari pada penelitian ini adalah berdasarkan

Technology Acceptance Model (TAM). TAM merupakan pendekatan

yang umumnya digunakan untuk meneliti penerimaan teknologi informasi

terbaru. TAM menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi akan

semakin membantu meningkatkan efisiensi kerja seseorang sehingga akan

menunjang pekerjaannya. TAM memiliki 5 indikator utama, (1) Perspektif

kemudahan Penggunaan, (2) Persepsi Kemanfaatan, (3) Kualitas Layanan

Pengguanaan, (4) Penggunaan Teknologi Sesungguhnya, (5) Efektivitas

Pembelajaran.

17
2.1.6 Pengertian Penerapan

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia penerapan adalah

Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara

individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan. Cahyono Nim dalam J.S Badudu dan Sutan Mohammad

Zain (2010:1487) “penerapan adalah hal, cara atau hasil”. Menurut Wahab

(2008:45) “penerapan merupakan sebuah kegiatan yang memiliki tiga

unsur penting dan mutlak dalam menjalankannya”. Adapun unsur-unsur

penerapan meliputi :

1. Adanya program yang dilaksanakan

2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan

diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun

pengawasan dari proses penerapan tersebut

Berdasarkan penjelasan unsur-unsur penerapan di atas maka penerapan

dapat terlaksana apabila adanya program-program yang memiliki sasaran

serta dapat memberi manfaat pada target yang ingin dicapai dan dapat

dipertanggungjawabkan dengan baik oleh target.

2.1.7 Model Pembelajaran Blended Learning

Secara etimologis istilah Blended Learning terdiri atas dua kata,

yaitu Blended dan Learning. Kata Blend berarti campuran, dan Learning

memiliki makna umum yaitu belajar. Dengan demikian, Blended Learning

18
mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur

pencampuran atau penggabungan antara satu pola dengan pola lainnya.

menjelaskan Blended Learning sebagai kombinasi antara pembelajaran

langsung (face to face) dan online learning.

Menurut Mosa dalam Rusman (2011) menyampaikan bahwa pola

belajar yang dicampurkan adalah dua unsur utama yakni pembelajaran di

kelas dengan online learning. Dalam pembelajaran online ini terdapat

pembelajaran menggunakan jaringan internet yang di dalamnya ada

pembelajaran berbasis web. Blended Learning ini merupakan perpaduan

dari teknologi multimedia, CDROM, video streaming, kelas virtual, e-

mail, voicemail dan lain-lain dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas

dan pelatihan setiap apa yang dibutuhkannya. Intinya penggabungan atau

percampuran dua pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga

tercipta pola pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan

pada peserta didik.

Selain itu menurut Husamah (2014) Blended Learning adalah

kombinasi berbagai media pembelajaran yang berbeda untuk menciptakan

program pembelajaran yang maksimal dan berguna bagi peserta didik.

Blended learning disini merupakan penggabungan antara metode

pembelajaran tradisional dan didukung dengan fasilitas elektronik yang

lain.Pembelajaran blended learning fokus utamanya adalah siswa. Siswa

dituntut harus mandiri dan bertanggung jawab pada pembelajarannya.

Suasana pembelajaran blended learning mengharuskan siswa untuk

19
berperan aktif pada pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

Blended learning ini bukan dibuat untuk sepenuhnya menggantikan model

belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar

tersebut melalui pengembangan teknologi pendidikan.

Berdasarkan teori dari Dwiyogo dalam Husamah (2014), makna

asli sekaligus yang paling umum dari blended learning ini mengacu pada

pembelajaran yang mengkombinasikan atau mencampurkan pembelajaran

tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer (dapat diakses online dan

offline) Sedangkan menurut Thorne, blended learning adalah perpaduan

dari teknologi multimedia, CD ROM, video streaming, dan e-mail. Semua

ini dikombinasikan dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas.Sementara

itu Graham mengatakan bahwa blended learning adalah sebuah

pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dankegiatan

pembelajaran berbasis komputer dalam sebuah lingkungan pedagogis.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

blended learning merupakan model pembelajaran yang menggabungkan

antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer dan

dikombinasikan dengan bentuk tradisional pelatihan di dalam kelas.

Adapun komponen dalam pembelajaran Blended Learning yaitu:

1. E-learning

Feasey (2001) mendefinisikan e-learning merupakan kegiatan

pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN)

sebagai metode penyampaian serta didukung berbagai bentuk layanan

20
belajar lainnya. Jaya Kumar C. Koran (2002) menyebutkan bahwa e-

learning sebagai pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan

rangkaian elektronik (LAN, WAN dan internet) untuk menyampaikan

isi pembelajaran, interaksi dan bimbingan. Dong Kamarga (2002)

mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar yang dilakukan

melalui perangkat elektronik komputer yang terhubung internet untuk

memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Berdasarkan beberapa definisi e-learning diatas, dapat

disimpulkan bahwa e-learning adalah kegiatan belajar yang

melibatkan penggunaan fasilitas internet dan peralatan elektronik

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dan

memudahkan proses belajar mengajar.

Rusman mengutip pendapat Rosenberg mengkategorikan tiga kriteria

dasar yang ada dalam e-learning adalah sebagai berikut:

1) e-learning bersifat jaringan yang membuatnya mampu

memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan

kembali, mendistribusikan dan sharing pembelajaran dan

informasi;

2) e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan

menggunakan standar teknologi internet;

3) e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling

luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma dalam

pelatihan.

21
Beberapa kriteria di atas menjadi patokan dasar yang terdapat dalam

pembelajaran dengan sistem e-learning.

Ada beberapa karakteristik e-learning menurut Cisco adalah sebagai

berikut:

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Yang mana guru dan

siswa, siswa dengan sesama siswa atau guru dan sesama guru

dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi

waktu dan tempat;

2) Memanfaatkan keunggulan komputer (Digital Media dan

ComputerNetworks);

3) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning

materials) yang disimpan di komputer sehingga dapat diakses

oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja apabila yang

bersangkutan memerlukan;

4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil, kemauan

belajar dan halaman-halaman yang berkaitan dengan administrasi

pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Berdasarkan karakteristik online learning menunjukkan bahwa

pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan internet sehingga

memungkinkan siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja. Oleh

karena itu, kegiatan pembelajaran, penggunaan media, dan bahan ajar

juga dikemas dalam suatu bentuk yang dapat diakses dengan

menggunakan internet.

22
2. Pembelajaran Tatap Muka

Menurut Husamah (2014), pembelajaran tatap muka adalah kegiatan

pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara siswa dan

guru. Metode pembelajaran merupakan teknik pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran tatap muka ini digunakan untuk menyempurnakan

pembelajaran yang berhubungan dengan beberapa kelemahan dalam

penerapan pembelajaran berbasis teknologi.

Metode pembelajaran tatap muka yang biasanya digunakan adalah:

 Metode Ceramah Metode sederhana yang dilakukan oleh guru

untuk menyampaikan materi di depan kelas dengan cara berbicara

langsung dengan peserta didik atau dengan bantuan media lain.

 Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab merupakan suatu cara penyajian melalui

bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik. Selain

itu, guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menjawab pertanyaan peserta didik lainnya.

 Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode yang bertujuan untuk memecahkan

dan menemukan solusi masalah yang ditemukan dalam

mempelajari materi pembelajaran.

 Metode Demonstrasi

23
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan

suatu proses atau cara kerja sesuatu yang berhubungan dengan

materi pembelajaran yang sedang diajarkan.

Kelebihan Blended Learning,menurut Bates menjelaskan beberapa

kelebihan LearningManagement System berbasis Blended Learning

adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik

dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).

 Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan

kapan saja (time and place flexibility).

 Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas(potential to

reach a global audience).

 Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi

pembelajaran(easy updating of content as well as archivable

capabilities).

Kekurangan Blended Learning,Noer yang dikutip dalam buku

Husamah mengemukakan beberapa kekurangan blended learning

sebagai berikut:

 Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan

apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.

 Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik seperti

komputer dan akses internet. Padahlm, Blended Learning

memerlukan akses internet yang memadai, dan bila jaringan

24
kurang memadai, itu tentu akan menyulitkan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran mandiri via online.

 Kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran (pengajar,

peserta didik dan orangtua) terhadap penggunaan teknologi.

Peranan Blended learning disini sebagai solusi alternatif

pendukung dari beberapa kelemahan metode pembelajaran secara luring

yang biasa diterapkan oleh guru di SMK N 1 Palangka Raya. Dengan

diterapkannya model Blended Learning, proses pembelajaran dirasakan

oleh siswa menjadi tidak monoton, lebih menarik serta membuat siswa

menjadi senang dalam belajar dan memperhatikan penjelasan materi yang

disampaikan oleh gurunya. Selain itu siswa juga dapat belajar secara

mandiri diluar jam pembelajaran, karena siswa dapat mengakses materi

belajar secara daring lengkap dengan beragam quiz yang sudah

dipersiapkan oleh gurunya guna memperdalam pengetahuan siswa.

Sehingga dengan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.1.8 Penerapan Blended Learning

Blended learning merupakan model pembelajaran yang

menggabungkan model pembelajaran tradisional (tatap muka) dengan

model pembelajaran online (e-learning). Menurut Alessi & Trollip (Luik,

2006; Suryani, 2013; Ningsih, 2015) langkah-langkah dalam pelaksanaan

model pembelajaran blended learning yaitu:

25
a. Menyediakan informasi, guru mempersiapkan materi

pembelajaran yang diintegrasikan dengan internet sebelum

pembelajaran tatap muka dilaksanakan,

b. Membimbing siswa, materi pembelajaran yang ada pada e-

learning dapat dibahas pada pertemuan tatap muka maupun dalam

forum diskusi pada kelas online,

c. Memberikan latihan, latihan bisa diberikan dalam pertemuan tatap

muka untuk memperjelas materi yang telah dipelajari, kemudian

dapat juga didiskusikan baik pada pertemuan tatap muka maupun

dalam kelas daring, dan

d. Melakukan penilaian, penilaian merupakan umpan balik terhadap

proses pembelajaran, penilaian dapat dilakukan pada pertemuan

tatap muka berupa quiz, pembahasan soal quiz dan diskusi dapat

dilakukan pada kelas daring.

2.1.9 Google Classroom

Google bekerja sama dengan para pengajar di seluruh negeri untuk

menciptakan Classroom: sebuah fitur yang efisien, mudah digunakan, dan

membantu pengajar dalam mengelola tugas. Dengan Classroom, pengajar

dapat membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim

masukan, dan melihat semuanya di satu tempat.Dengan demikian, aplikasi

ini dapat membantu memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan

proses belajar dengan lebih mendalam. Hal ini disebabkan karena baik

siswa maupun guru dapat mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas,

26
menilai tugas di rumah atau dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam

pelajaran.

Google Classroom memberikan keleluasaan waktu untuk guru

membagikan kajian keilmuan dan memberikan tugas mandiri kepada siswa

selain itu, guru juga dapat membuka ruang diskusi bagi para siswa secara

online.Guru dapat melacak progres siswa untuk mengetahui di mana dan

kapan harus memberikan masukan tambahan. dengan alur kerja yang

disederhanakan, energi yang dikeluarkan guru dapat lebih difokuskan pada

pemberian rekomendasi yang membangun dan personalisasi bagi siswa.

Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja guru dan siswa dapat login

dari komputer atau perangkat seluler apa pun untuk mengakses tugas

kelas, materi pelajaran, dan masukan.

Untuk berkunjung ke Google Classroom kunjungi situsnya di:

https://classroom.google.com

Gambar 1. Tampilan Awal Google Classroom

27
2.1.10 Langkah Pengaplikasian google classroom

Cara membuat ruang kelas:

1. Buka alamat: https://classroom.google.com dan login dengan user dan

password akun Google pribadi atau akun Google Suite For Education

dari Institusi pendidikan atau lembaga atau sekolah.

2. Penggunaan dari perangkat seluler, unduh aplikasi Google Classroom,

kemudian masuk menggunakan akun Google.

3. Setelah masuk, klik ikon (+) di pojok kanan atas, lalu pilih “create

class”.

4. Setelah itu beri nama kelas, bagian, pelajaran hingga ruangan. Lalu

tekan tombol “create”. Sekarang, kelas online sudah tersedia.

Menggunakan ruang kelas

Google Classroom terdiri dari 4 bagian: Stream (Forum), Classwork

(Tugas Kelas), People (Anggota), dan Grades (Nilai):

1. Forum merupakan halaman aktivitas yang menampilkan Pengumuman,

Pertanyaan, Materi dan Tugas yang diberikan guru. Setelah itu guru

dan siswa bisa langsung saling berinteraksi. karena ini terintegrasi

dengan email, setiap interaksi komentar mendapat notifikasi email.

Jadi semakin banyak yang komentar, juga banyak menerima email

pemberitahuan.

2. Tugas Kelas merupakan halaman yang digunakan untuk membuat

tugas atau membuat materi pengajaran. Sedangkan Grades atau Nilai

28
adalah halaman untuk mengatur penilaian dari setiap tugas yang

diberikan.

Cara buat tugas kelas

1. Buka halaman Tugas Kelas (classworks), lalu klik “buat (create)”.

2. Pilih jenis tugas atau materi.

3. Isi deskripsinya, bila ada tambahan file pilih “Tambahkan (add)”.

4. Pilih penerima tugas atau materi yang ada disisi kanan, nilai hingga

batas waktu pengumpulan tugasnya.

5. Apabila memilih materi dan tidak ada kolom nilai dan batas waktu,

hanya ada pilihan menu penerima materi dan topik.

6. Kemudian pilih tombol “Posting (assign)” di pojok kanan atas. Dapat

juga menjadwalkan atau menyimpan tugas sebagai draft.

Cara mengundang siswa untuk belajar

1. menggunakan kode kelas. Kode kelas terdapat di bawah judul atau

nama kelas, berupa kombinasi angka dan huruf. Kode kelas ini

kemudian diberikan kepada peserta pembelajaran. Dapat melalui pesan

WhatsApp atau dijadikan status atau postingan di media sosial. Peserta

yang menerima kode kelas, masukkan kode tersebut pada dashboard

Google Classroom sehingga bergabung dengan kelas. Cara ini efektif

digunakan apabila pengajar tidak tahu alamat email peserta

pembelajaran.

29
2. mengirim undangan lewat e-mail. Cara ini, yaitu agar peserta bisa

bergabung di kelas adalah dengan mengirim undangan lewat e-mail.

Untuk itu, pengajar harus tahu alamat e-mail masing-masing peserta

pembelajaran. Caranya, pilih halaman “People atau Anggota” di bagian

atas dashboard. Setelah itu, muncul jendela berisi dua opsi:

mengundang orang lain sebagai “Teachers atau Guru” atau sebagai

“Students atau Siswa”.

2.1.11 Produk Kreatif Dan Kewirausahaan (PKK)

Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) adalah

mata pelajaranyang baru mulai pada tahun 2017. Mapel PKK

mengharuskan ada produk yang didesain berdasarkan kreativitas siswa.

Didukung dengan pembelajaran abad 21 seperti kreatif, critical thinking

skill, komunikatif dan kolaboratif. Mata pelajaran PKK sudah masuk dalam

mapel kompetensi keahlian (C3). Sebagai mapel baru, mempunyai

implikasi sebagai Project Based Learning (PBL).

Membekali siswa agar:

 Mampu berpikir bertindak kreatif dan inovatif

 Bekerja secara tekun, teliti dan produktif

 Berkarya dengan mandiri

 Menciptakan etika bisnis yang sehat

 Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis,

serta berani mengambil resiko.

30
2.2 Penelitian Yang Relevan

Kajian penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan ini

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fadli Muhammad (2020) “Penerapan

Model Pembelajaran Blended Learningdengan Piranti Google

Classroom Pada Kompetensi Engine Sepeda Motor. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran

menggunakan model blended learning dengan piranti Google

Classroom pada mata kuliah Teknik Sepeda Motor dapat

meningkatkan hasil belajar mahasiswa di tahap proses pembelajaran

yang memiliki tingkat kesulitan materi yang berbeda dengan

peningkatan hasil belajar dalam kriteria tinggi di seluruh tahap

pembelajaran, serta ketuntasan belajar mahasiswa mampu mencapai

100 % pada tahap proses pembelajaran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Aldian Hudaya (2019) dengan judul

“Penerapan Blended Learning Melalui Google ClassroomMata

Pelajaran Sosiologi Untuk Menanamkan Keterampilan 4c”.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan

siswa mencari informasi sendiri, memahami isi teks, dan memahami

konteks yang diberikan dalam ilustrasi (berpikir kritis), mencoba hal-

hal baru, mencoba inovasi baru, dan membuat sesuatu yang baru

(kreativitas), bekerja sama jarak jauh melalui media komunikasi

(komunikasi dan kerja sama) siswa meningkat.

31
3. Penelitian yang dilakukan oleh Soni (2018) dengan judul “Optimalisasi

Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran di SMK

Negeri 1 Bangkinang”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa Penerapan metode pembelajaran blended learning berbasi

google classroom meminimalisir penggunaan kertas dalam proses

kegiatan belajar mengajar, serta terciptanya media pembelajaran

google classroom sebagai media pembelajaran online.

2.3 Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

dijenjang pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar

sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan didunia

yang selalu berkembang. Belajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan

(PKK) merupakan suatu proses aktif dan bertujuan menciptakan kondisi

belajar yang dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Keberhasilan

belajar siswa dapat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah

cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Banyak cara atau strategi

yang efektif yang dapat dilakukan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran, diantaranya adalah model pembelajaran Blended Learning

berbasis Google Classroom.

(Husamah:2004) Model pembelajaran blended learning adalah

kombinasi berbagai media pembelajaran yang berbeda untuk menciptakan

program pembelajaran yang maksimal dan berguna bagi peserta didik.

makna asli sekaligus yang paling umum dari blended learning ini mengacu

32
pada pembelajaran yang mengkombinasikan atau mencampurkan

pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer (dapat

diakses online dan offline). Blended learning akan membuat siswa lebih

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, karena di awal pembelajaran

siswa dipersiapkan agar memiliki minat untuk mengikuti pembelajaran

sedangkan dipertengahan pembelajaran siswa disajikan dengan

pembelajaran yang menyenangkan melalui aplikasi Google classroom

ruang kelas yang sudah dibuat oleh pengajar berisi materi PPT,

video/tutorial menarik, tugas, yang dapat diakses oleh peserta didik.

pengajar mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan

melihat semuanya di satu tempat.Sehingga membangkitkan semangat

siswa untuk berlomba menjawab pertanyaan dan tugas-tugas yang

diberikan guru dan diakhir pembelajaran, diadakan pengulangan setelah

sebelumnya guru memberi umpan balik atas pemahaman siswa.

Dari model pembelajaran diatas maka, hal tersebut akan

menyebabkan apakah penerapan model pembelajaran Blended Learning

berbasis google classroom efektif digunakan dan apakah terdapat kenaikan

hasil belajar siswa kelas XII Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan

(KGSP) pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

SMK Negeri 1 Palangka Raya”.

33
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran

2019/2020 di SMK Negeri 1 Palangka Raya kelas XII dengan program

keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP).

3.2 Metode dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13), penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Menurut Sukmadinata

(2007:72), menjelaskan Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena

yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia”.

Menurut Punaji Setyosari (2010:68), menjelaskan bahwa Penelitian

deskriptif adalah “Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik

dengan angka-angka maupun kata-kata”.

Menurut peneliti, penelitian deskriptif merupakan data yang

diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode

34
statistik yang digunakan.Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan tujuan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu secara sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas mulai dari

awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Adapun pengertian metode

penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8)

yaitu: “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan”. Kasiram (2008:149) dalam bukunya Metodologi

Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, mendefinisikan penelitian kuantitatif

adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data

berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang

ingin diketahui. Sugiyono (2012:12) mendefinisikan penelitian kuantitatif

merupakan penelitian empiris di mana data-datanya dalam bentuk sesuatu

yang dapat dihitung.

Menurut punch penelitian kuantitatif memperhatikan pada

pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik. Penelitian

kuantitatif menurut peneliti merupakan salah satu jenis penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode deskriptif

kuantitatif dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam

menyelesaikan suatu penelitian ilmiah dengan tujuan untuk memecahkan

35
masalah yang sedang diteliti yaitu penerapan model pembelajaran blended

learning berbasis google classroom pada mata pelajaran Produk Kreatif

dan Kewirausahaan (PKK) kelas XII Bisnis Konstruksi dan Properti

(BKP) SMK N 1 Palangka Raya.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang diteliti

yang memiliki beberapa karakteristik yang sama (Latipun, 2011;25)

sedangkan menurut Azwar populasi didefinisikan sebagai kelompok

subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Kelompok subjek

ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang

membedakannya dari kelompok subjek yang lain (Azwar, 2011;77).

Adapun, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Bisnis

Konstruksi dan Properti (BKP) SMK Negeri 1 Palangka Raya.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2006;131). Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan

pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek

penelitian (Nursalam,2008:37). Dalam penelitian ini populasinya

berjumlah 19 maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2010:32). Alasan

mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2010:35) jumlah

populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian semuanya.Sampel penelitian adalah semua siswa kelas XII

36
Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP) di SMK N 1 Palangka Raya yang

berjumlah 19 orang.

3.4 Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. menetapkan lokasi penelitian.

b. permohonan ijin penelitian.

c. membuat instrumen penelitian.

d. validasi instrumen

2. Tahap pelaksanaan penelitian:

Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran Blended

Learning dilandaskan atas dasar menurut Alessi & Trollip (Luik, 2006;

Suryani, 2013; Ningsih, 2015) yaitu:

a. Peneliti mempersiapkan materi pembelajaran yang diintegrasikan

dengan internet sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan,

b. Materi pembelajaran yang ada pada e-learning dapat dibahas pada

pertemuan tatap muka maupun dalam forum diskusi pada kelas

daring,

c. Memberikan latihan, bisa diberikan dalam pertemuan tatap muka

untuk memperjelas materi yang telah dipelajari, kemudian dapat

juga didiskusikan baik pada pertemuan tatap muka maupun dalam

kelas daring, dan

37
d. Melakukan penilaian, penilaian merupakan umpan balik terhadap

proses pembelajaran, penilaian dapat dilakukan pada pertemuan

tatap muka berupa quiz, pembahasan soal quiz dan diskusi dapat

dilakukan pada kelas daring.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk

menggambarkan dan mendeskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga

variabel tersebut bersifat spesifik dan terukur. Tujuannya agar

menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam penafsiran variabel yang

akan diteliti, sehingga perlu adanya batasan atau definisi operasional

mengenai variabel yang akan penulis teliti. Maka definisi operasional

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Model Pembelajaran Blended Learning

Pembelajaran Blended Learning merupakan pembelajaran yang

menggabungkan model pembelajaran tatap muka (face to face) dengan

pembelajaran menggunakan e-learning. Pada pelaksanaan model

pembelajaran Blended Learning, siswa dikelas diberi materi pelajaran

dan materi tersebut sudah diupload dan tersedia di e-learning.

Sehingga ketika guru menjelaskan materi, siswa juga dapat

mendownload materi tersebut dari e-learning. Selain itu, guru juga

tetap bisa memberikan tugas dan kuis melalui e-learning. Dengan

diterapkannya model pembelajaran Blended Learning ini, diharapkan

38
dapat membantu peningkatan perhatian siswa dalam proses kegiatan

belajar.

Peranan e-learning disini sebagai solusi alternatif pendukung dari

beberapa kelemahan metode pembelajaran secara luring yang biasa

diterapkan oleh guru di SMK N 1 Palangka Raya. Dengan

diterapkannya model Blended Learning, proses pembelajaran

dirasakan oleh siswa menjadi tidak monoton, lebih menarik serta

membuat siswa menjadi senang dalam belajar dan memperhatikan

penjelasan materi yang disampaikan oleh gurunya. Selain itu siswa

juga dapat belajar secara mandiri diluar jam pembelajaran, karena

siswa dapat mengakses materi belajar secara daring lengkap dengan

beragam quiz yang sudah dipersiapkan oleh gurunya guna

memperdalam pengetahuan siswa. Sehingga dengan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b) Respon Siswa

Respon siswa adalah tanggapan yang diberikan atau yang

diperlihatkan oleh siswa dalam interaksi belajar mengajar yang

sifatnya edukatif. Untuk mengukur respon siswa pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan Technology Acceptance

Model(TAM). Suatu model yang dibangun untuk menganalisis dan

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya

penggunaan teknologi.

39
c) Hasil Belajar

Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi bahan informasi

tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Pada penelitian ini hasil

belajar diperoleh melalui tiga aspek penilaian (assesment) yang terdiri

atas aspek kognitif dan psikomotorik.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau

keterangan-keterangan dari seluruh elemen populasi yang akan menunjang

atau mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa angket respon siswa dan tes hasil belajar. Tes

hasil belajar berupa pilihan ganda yang dilakukan terdiri dari pretest (tes

awal) dan postest (tes akhir) dalam rangka mengukur hasil belajar peserta

didik setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran blended

learning. Angket respon siswa dilakukan dengan teknik komunikasi tidak

langsung, angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

model pembelajaran blended learning berbasis google classroom. Angket

diberikan setelah proses pembelajaran selesai.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan informasi tentang variabel yang sedang diteliti.

Instrumen penelitian merupakan segala peralatan yang digunakan untuk

memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi dari pada

40
responden yang dilakukan dengan penelitian yang sama. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.7.1 Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa

tentang tingkat penerimaan model pembelajaran blended learning berbasis

google classroom. Angket diberikan kepada siswa untuk diisi dengan

kondisi yang sebenarnya menurut penilaian siswa.Angket ini

menggunakan Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2008).

Jawaban setiap indikator instrumen yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari nilai yang tertinggi sampai nilai yang terendah,

yang mana setiap pertanyaan dibagi menjadi 4 skala ukur yaitu sangat

setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak

setuju (skor 1).Sebelum digunakan angket telah divalidasi terlebih dahulu

oleh 3 orang validator dengan menggunakan lembar validasi angket untuk

mengetahui penilaian ahli terhadap angket yang dibuat. Validasi angket

yang digunakan adalah validitas konstruksi (Constructvalidity). Lembar

validasi angket meliputi aspek isi dan bahasa.

41
Tabel. 1 Kisi-kisi Angket
No Indikator No.Butir
1 Perspektif Kemudahan Penggunaan 1,2,3,4,5,6.

2 Persepsi Kemanfaatan 7,8,9,10,11,12.

3 Kualitas Layanan Penggunaan 13,14,15,16,17.


4 Penggunaan Google Classroom 18,19,20,21.
5 Efektivitas Pembelajaran 22,23,24,25.

3.7.2 Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes pilihan ganda (multiple

choice). Tes pilihan ganda ini terdiri atas pertanyaan atau pernyataan

(stem) dan diikuti sejumlah alternatif jawaban (options) . Tugas dari testee

adalah memilih jawaban yang paling benar dari beberapa alternatif

jawaban yang sudah disediakan. Tes diberikan pada awal (pretest) dan

akhir (post-test) pembelajaran. Pemberian tes awal (pretest) bertujuan

untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan awal siswa sebelum

diberi perlakuan dengan model pembelajaran blended learning. Sedangkan

tes akhir (postest) siklus ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah diterapkannya model Blended Learning.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Soal


Kompetensi Dasar Indikator Materi Banyak
Soal
3.16 Memahami  Menjelaskan  Definisi 6 Soal
paparan deskriptif, paparan produk
naratif, deskriptif, barang dan
argumentatif,atau naratif, jasa
persuasif tentang argumentatif,
produk/jasa. atau persuasif  Produk
tentang teknologi
produk/jasa
5 soal
tepat guna
 Mengemukan
paparan
deskriptif,  Klasifikasi
naratif, 7 soal

42
argumentatif, produk
atau persuasif barang dan
tentang jasa 7 soal
produk/jasa
4.16 Menyusun  Mempresentasi  Jenis produk
paparan deskriptif, kan paparan bisnis
naratif,argumentatif, deskriptif,
atau persuasif 7 soal
naratif,
tentang produk/jasa. argumentatif,  Penerapan
atau persuasif kesehatan
tentang dan
produk/jasa. keselamatan
kerja (K3)
8 soal
 Label,merek,
kemasan
(branding)

1.7.2.1 Validitas Instrumen Penelitian

Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang berarti

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya atau sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya

diukur.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan, maka dilakukan uji validitas. Koefisien (validitas)

dihitung dengan teknik korelasi Product Moment Pearson yaitu: (Arikunto,

2009:72).

Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas item (butir

soal) adalah rumus rxyyang rumus lengkapnya adalah sebagai berikut:

n ∑ xy−∑ x ∑ y
rxy =
√{n ∑ x 2−(∑ x )2 }{n ∑ y 2−¿ ¿ ............................ (1)
(Suharsimi 200 :79)

43
Keterangan: :

rxy= Koefisien korelasi biserial

x = Skor butir soal

y = Skor total

∑χ = Jumlah skor angka butir yang di jawab siswa

∑y = Jumlah angka setiap skor soal

n = Jumlah peserta tes

Harga rhitung yang diperoleh dibandingkan dengan rtabeldengan taraf

signifikansi 5 % dan derajat kebebasan (df) = n-2. Jika harga rhitung > r tabel

maka item soal yang diujikan memiliki kriteria valid.

1.7.2.2 Reliabilitas Penelitian

Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen

dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke

waktu. Jadi, kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur

adalah konsistensi, keajegan atau tidak berubah-ubah.

Untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Kuder Richardson

20 sebagai berikut:

n s 2−∑ pq
r11 = ( )
n−1
(
s2
)................................................ (2)

Keterangan:

r : koefisien reliabilitas secara keseluruhan

n : banyak item

p : proporsi subjek yang menjawab dengan benar

44
q : proporsi subjek yang menjawab dengan salah (q = 1-p)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

s : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

(Suharsimi Arikunto 2007:101)

Harga rhitung yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel dengan taraf

signifikansi 5 %. Jika harga rhitung> rtabel maka soal yang diujikan memiliki

kriteria reliabel.

Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas


(Su Koefisien Validasi Kriteria har
simi 0,00-0,2000 Sangat Rendah
0,2000-0,4000 Rendah
0,4000-0,6000 Sedang
0,6000-0,8000 Tinggi
0,8000-1,00 Sangat Tinggi
Arikunto2007:75)

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Ketuntasan Hasil Belajar

Daya serap individu adalah kemampuan untuk menangkap dan

memahami suatu materi oleh siswa secara perseorangan dengan kriteria

penilaian ≥ 65% siswa yang telah tuntas individu (Supriadi, 2008:102).

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika

proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85%

siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241).

Standar ketuntasan belajar individu untuk ranah pengetahuan yang

ditetapkan SMK Negeri 1 Palangka Raya adalah ≥ 65,00. Kurniasih dan

45
Sani (2014: 56) menyatakan untuk menentukan nilai ketuntasan individu

dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Rumus yang digunakan adalah :

jawaban benar
Nilai = x 100 %............................................ (3)
jumlah soal

Ketuntasan klasikal adalah dimana persentase kelulusan siswa yang

mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam satu kelas

sebesar 85%. Menurut Purwanto (2000: 112) untuk menghitung ketuntasan

belajar klasikal dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:

jumlah siswa yang tuntas


Persentase= x 100 %................................... (4)
jumlah seluruh siswa
(Purwanto, 2000:112)

Untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil belajar siswa setelah

melakukan penerapan model pembelajaran Blended Learning berbasis

Google Classroom dapat dihitung dengan persamaan berikut:

M
TK (%) = x 100 % ................................................ (5)
skor maksimal

Jumlah skor siswa


M= x 100 % ................................................... (6)
jumlah siswa

Keterangan:
TK : Tingkat Ketercapaian
M : Skor Rata-rata

3.8.2 Analisis Deskriptif

3.8.2.1 Reduksi Angket

a) Membuat skor setiap pilihan jawaban dengan menggunakan skala

Likert sebagai berikut:

46
Tabel 4. Tabel Skor
Kategori Jawaban Skor Butiran
Peserta
Didik Positif Negatif
STS 1 4
TS 2 3
S 3 2
SS 4 1
(Windiyani, 2012: 203)

Keterangan:

STS = sangat tidak setuju

TS = tidak setuju

S = setuju

SS = sangat setuju

b) Menghitung frekuensi responden yang memilih SS, S, TS, dan STS

pada tiap item pernyataan positif dan pernyataan negatif.

c) Menghitung skor total tiap-tiap item dan menghitung persentase

perolehan skor total per item. Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

∑ni=1 NRS
% NRS = x 100 %...................................................
NRSmaksimal

(7)

% NRS = Persentase Nilai Respon Siswa (NRS)

∑in=1 NRS=Total Nilai Respon Siswa ( NRS) pada setiap item pertanyaan

NRS maksimum = n × skor pilihan terbaik

= n × 4, dengan n adalah banyaknya seluruh responden.

47
d) Menginterpretasikan persentase nilai respon siswa setiap item

pertanyaan dengan menggunakan kategori sebagai berikut:

Tabel 5. Tabel Kategori Persentase Respon Siswa


% NRS Kategori
0 % ≤ %N𝑅𝑆< 25% Sangat Lemah
25 % ≤ %N𝑅𝑆 <50% Lemah
50% ≤ %N𝑅𝑆<75% Kuat
75 % ≤ %N𝑅𝑆 ≤ 100% Sangat Kuat
(Muttaqin, 2012)

48
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Hasil Belajar Tes Awal (pretest)

Tes awal (pretest) dilakukan pada pertemuan pertama yang diikuti

oleh 26 orang siswa dengan soal berbentuk pilihan berganda yang

dilengkapi dengan lima pilihan alternatif jawaban sejumlah 30 soal yang

dikerjakan dalam waktu 60 menit yang bertujuan untuk mengukur

kemampuan awal siswa.

Tabel 6. Hasil Tes Awal (Pretest)


Kode Jawaban Jawaban Nilai
NO KKM Keterangan
Siswa Benar Salah Siswa
1 S-1 18 12 60,00 65 Tidak Tuntas

2 S-2 14 16 46,67 65 Tidak Tuntas

3 S-3 12 18 40,00 65 Tidak Tuntas

4 S-4 7 23 23,33 65 Tidak Tuntas

5 S-5 19 11 63,33 65 Tidak Tuntas

6 S-6 10 20 33,33 65 Tidak Tuntas

7 S-7 15 15 50,00 65 Tidak Tuntas

8 S-8 21 9 70,00 65 Tuntas

9 S-9 9 21 30,00 65 Tidak Tuntas

10 S-10 17 13 56,67 65 Tidak Tuntas

11 S-11 6 24 20,00 65 Tidak Tuntas

12 S-12 19 11 63,33 65 Tidak Tuntas


13 S-13 15 15 50,00 65 Tidak Tuntas

49
Kode Jawaban Jawaban Nilai
NO KKM Keterangan
Siswa Benar Salah Siswa

14 S-14 13 17 43,33 65 Tidak Tuntas

15 S-15 13 17 43,33 65 Tidak Tuntas

16 S-16 12 18 40,00 65 Tidak Tuntas

17 S-17 19 11 63,33 65 Tidak Tuntas

18 S-18 19 11 63,33 65 Tidak Tuntas

19 S-19 6 24 20,00 65 Tidak Tuntas

20 S-20 16 14 53,33 65 Tidak Tuntas

21 S-21 13 17 43,33 65 Tidak Tuntas

22 S-22 6 24 20,00 65 Tidak Tuntas

23 S-23 15 15 50,00 65 Tidak Tuntas

24 S-24 19 11 63,33 65 Tidak Tuntas

25 S-25 15 15 50,00 65 Tidak Tuntas

26 S-26 8 22 26,67 65 Tidak Tuntas


Jumlah 1186,67
Nilai Rata-rata 45,64
Ketuntasan Klasikal 3,84%
TK 45,64%
(Sumber Hasil Penelitian 2020)

Berdasarkan tabel 6, tampak bahwa dari 26 siswa yang hadir

terdapat 1 orang siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai yang diperoleh

siswa adalah 45,64 dan ketuntasan klasikal sebesar 3,84%. Hal ini terlihat

bahwa sangat rendah perolehan nilai yang didapat oleh siswa sehingga

dapat dikatakan siswa masih belum menguasai mengenai materi yang akan

diajarkan, selanjutnya akan diberi perlakuan dengan diterapkan model

pembelajaran Blended Learning.

50
Pre-Test
25.0%

20.0%

15.0%

10.0%

5.0%

0.0%
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79

Gambar 2. Diagram Hasil Tes Awal (Pretest)

Berdasarkan diagram diatas terdapat 1 orang siswa yang mendapat

nilai berada di interval 70-76 dengan artian siswa yang mendapat nilai

tinggi hanya satu orang siswa(3,8%). Siswa yang berada di interval nilai

60-69 ada 6 orang siswa(23,1%). Siswa yang berada di interval nilai 50-59

ada 6 orang siswa (23,1%). Siswa yang berada di interval nilai 40-49 ada

6 orang siswa juga (23,1%). Siswa yang berada di interval nilai 30-39 ada

2 orang siswa(7,7%).Siswa yang berada di interval nilai 20-29 ada 5 orang

siswa (19,2%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa

secara klasikal dinyatakan belum tercapai.

4.1.2 Nilai Tugas Siswa

51
Tugas siswa secara individu dilakukan di setiap akhir pertemuan

dalam pembelajaran yaitu pertemuan 1, 2, dan 3.Berikut rekapitulasi nilai

tugas yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 7 Tabel Nilai Tugas Siswa


Nilai
N Pertemuan Ketuntasan ≥ 65
Nama Rata-rata
o
1 2 3
1 S-1 70,00 78,00 85,00 77,67 Tuntas

2 S-2 74,00 78,00 84,00 78,67 Tuntas

3 S-3 72,00 72,00 78,00 74,00 Tuntas

4 S-4 70,00 73,00 80,00 74,33 Tuntas

5 S-5 73,00 75,00 80,00 76,00 Tuntas

6 S-6 74,00 80,00 86,00 80,00 Tuntas

7 S-7 70,00 76,00 80,00 75,33 Tuntas

8 S-8 70,00 75,00 80,00 75,00 Tuntas

9 S-9 73,00 77,00 85,00 78,33 Tuntas

10 S-10 70,00 75,00 80,00 75,00 Tuntas

11 S-11 73,00 75,00 80,00 76,00 Tuntas

12 S-12 72,00 74,00 82,00 76,00 Tuntas

13 S-13 72,00 75,00 78,00 75,00 Tuntas

14 S-14 72,00 76,00 80,00 76,00 Tuntas

15 S-15 74,00 80,00 85,00 79,67 Tuntas

16 S-16 73,00 78,00 80,00 77,00 Tuntas

17 S-17 70,00 76,00 80,00 75,33 Tuntas

18 S-18 70,00 76,00 78,00 74,67 Tuntas

19 S-19 72,00 75,00 78,00 72,00 Tuntas

20 S-20 72,00 76,00 78,00 72,00 Tuntas

21 S-21 73,00 80,00 82,00 73,00 Tuntas


22 S-22 73,00 76,00 80,00 73,00 Tuntas

52
Nilai
N Pertemuan Ketuntasan ≥ 65
Nama Rata-rata
o
1 2 3

23 S-23 74,00 82,00 87,00 74,00 Tuntas

24 S-24 70,00 75,00 78,00 70,00 Tuntas

25 S-25 72,00 78,00 82,00 72,00 Tuntas

26 S-26 73,00 75,00 80,00 73,00 Tuntas


Jumlah 1987,67
Rata-rata Nilai 76,45
Ket.Klasikal 100%
TK 76,45%
(Sumber Hasil Penelitian 2020)

Berdasarkan tabel 7, dari 26 siswa yang hadir mengikuti kegiatan

belajar mengajar (KBM) pada pertemuan pertama berdasarkan

pengamatan sudah terlihat ada perubahan yang positif. Selanjunya pada

pertemuan ke dua maupun ketiga kenaikan nilai siswa dikategorikan

sangat baik. Dalam rekapitulasi ini hasil nilai tugas (individu) siswa

dinyatakan tuntas dengan perolehan nilai rata-rata 76,45 dengan

ketuntasan secara klasikal sebesar 100%.

4.1.3 Data Hasil Belajar Tes Akhir (Posttest)

Diakhir pertemuan siswa kembali diberikan soal pos-test yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran. Untuk mengetahui hasil dari kemampuan siswa dalam

memahami suatu materi secara individu dan klasikal, berikut akan

dipaparkan tabel hasil tes akhir.

Tabel 8. Data Hasil Belajar Tes Akhir (Posttest)

53
Kode Jawaban Jawaban Nilai
No KKM Keterangan
Siswa Benar Salah Siswa
1 S-1 26 4 86,67 65,00 Tuntas

2 S-2 23 7 76,67 65,00 Tuntas

3 S-3 21 9 70,00 65,00 Tuntas

4 S-4 22 8 73,33 65,00 Tuntas

5 S-5 23 7 76,67 65,00 Tuntas

6 S-6 24 6 80,00 65,00 Tuntas

7 S-7 24 6 80,00 65,00 Tuntas

8 S-8 24 6 80,00 65,00 Tuntas

9 S-9 23 7 76,67 65,00 Tuntas

10 S-10 23 7 76,67 65,00 Tuntas

11 S-11 21 9 70,00 65,00 Tuntas

12 S-12 23 7 76,67 65,00 Tuntas

13 S-13 22 8 73,33 65,00 Tuntas

14 S-14 23 7 76,67 65,00 Tuntas

15 S-15 21 9 70,00 65,00 Tuntas

16 S-16 25 5 83,33 65,00 Tuntas

17 S-17 23 7 76,67 65,00 Tuntas

18 S-18 26 4 86,67 65,00 Tuntas

19 S-19 21 9 70,00 65,00 Tuntas

20 S-20 27 3 90,00 65,00 Tuntas

21 S-21 27 3 90,00 65,00 Tuntas

22 S-22 22 8 73,33 65,00 Tuntas

23 S-23 21 9 70,00 65,00 Tuntas

24 S-24 25 5 83,33 65,00 Tuntas

25 S-25 23 7 76,67 65,00 Tuntas

26 S-26 23 6 80,00 65,00 Tuntas

54
Kode Jawaban Jawaban Nilai
No KKM Keterangan
Siswa Benar Salah Siswa
Jumlah 2023,35
Nilai Rata-rata 77,82
Ketuntasan Klasikal100%
Tingkat Ketercapaian 77,82%
(Sumber Hasil Penelitian 2020)

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai hasil tes akhir (pos-

test) diatas mengalami kenaikan secara signifikan, seluruh siswa dapat

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥65 dengan perolehan

nilai rata-rata 77,82, ketuntasan klasikal sebesar 100%.

Post-Test
70.0%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
70-79 80-89 90-100

Gambar 3. Diagram Hasil Tes Akhir (Postes)

Berdasarkan diagram diatas terdapat 2 orang siswa yang mendapat

nilai berada di interval 90-100 (7,7%). Siswa yang berada di interval nilai

80-89 ada 8 orang siswa (30,8%). Siswa yang berada di interval nilai 70-

79 ada 16 orang siswa (61,5%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa

ketuntasan belajar siswa secara klasikal dinyatakan tuntas/tercapai.

4.1.4 Nilai Akhir

55
Nilai akhir adalah nilai yang diperoleh dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran yaitu tugas dan post-test.

Tabel 9. Tabel Nilai Akhir Siswa


Kode Nilai
No Akhir KKM Keterangan
Siswa Tugas Postes
1 S-1 77,67 73,33 75,50 65,00 Tuntas

2 S-2 78,67 73,33 76,00 65,00 Tuntas

3 S-3 74,00 76,76 75,38 65,00 Tuntas

4 S-4 74,33 73,33 73,83 65,00 Tuntas

5 S-5 76,00 73,33 74,67 65,00 Tuntas

6 S-6 80,00 73,33 76,67 65,00 Tuntas

7 S-7 75,33 80,00 77,67 65,00 Tuntas

8 S-8 75,00 83,33 79,17 65,00 Tuntas

9 S-9 78,33 76,67 77,50 65,00 Tuntas

10 S-10 75,00 56,67 65,84 65,00 Tuntas

11 S-11 76,00 73,33 74,67 65,00 Tuntas

12 S-12 76,00 73,33 74,67 65,00 Tuntas

13 S-13 75,00 73,33 74,17 65,00 Tuntas

14 S-14 76,00 73,33 74,67 65,00 Tuntas

15 S-15 79,67 73,33 76,50 65,00 Tuntas

16 S-16 77,00 83,33 80,17 65,00 Tuntas

17 S-17 75,33 56,67 66,00 65,00 Tuntas

18 S-18 74,67 73,33 74,00 65,00 Tuntas

19 S-19 75,00 60,00 67,50 65,00 Tuntas

20 S-20 75,33 83,33 79,33 65,00 Tuntas

21 S-21 78,33 73,33 75,83 65,00 Tuntas

22 S-22 76,33 73,33 74,83 65,00 Tuntas

23 S-23 81,00 76,67 78,84 65,00 Tuntas

56
Kode Nilai
No Akhir KKM Keterangan
Siswa Tugas Postes
24 S-24 74,33 90,00 82,17 65,00 Tuntas

25 S-25 77,33 73,33 75,33 65,00 Tuntas

26 S-26 76,00 76,76 76,38 65,00 Tuntas


(Sumber: Hasil Penelitian 2020)

90

80

70

60
Gambar 4. Diagram Hasil Akhir Belajar Siswa

Gambar 4 menunjukan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa


50

mengalami kenaikan, hal ini disebabkan pada pertemuan-pertemuan siswaNilai Akhir


KKM
sudah
40 mulai terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran

Blended Learning, Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang


30
dilakuakan memberikan efek yang teramati. Hal ini terlihat dari semangat

siswa
20 mengikuti pembelajar serta keseriusan mengerjakan tugas masing-

masing dalam kelompok.


10

4.1.5 Angket Respon


0
S-1Pada
S-2 S-3bagian
S-4 S-5 S-6ini
S-7 akan dipaparkan
S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14hasil
S-15 S-16angket
S-17 S-18 S-19respon
S-20 S-21 S-22siswa terhadap
S-23 S-24 S-25 S-26

penggunaan aplikasi Google Classroom pada pembelajaran. Kategori

respon siswa baik jika 63% ≤ %N𝑅𝑆 < 81% atau 82% ≤ %N𝑅𝑆 ≤ 100%,

dapat dilihat pada tabel 5 Kategori Persentase Respon Siswa. Lembar

57
angket terdiri dari 25 pernyataan, dengan opsi yaitu “sangat setuju”,

“setuju”, “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”. Lembar angket diisi oleh

26 orang siswa. Dari lembar angket yang telah diisi oleh 26 siswa

tersebut, kemudian data ditampilkan dalam bentuk tabel. Selanjutnya

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 10. Respon Siswa


No Kode Siswa Jawaban Respon Siswa
1 S-1 91
2 S-2 86
3 S-3 85
4 S-4 59
5 S-5 88
6 S-6 58
7 S-7 69
8 S-8 70
9 S-9 75
10 S-10 83
11 S-11 84
12 S-12 58
13 S-13 61
14 S-14 60
15 S-15 59
16 S-16 70
17 S-17 91
18 S-18 82
19 S-19 85
20 S-20 81
21 S-21 82
22 S-22 82
No Kode Siswa Jawaban Respon Siswa
23 S-23 82
24 S-24 74
25 S-25 88
26 S-26 80
Jumlah 198300
(Sumber: Hasil Penelitian 2020)

Tabel 11. Respon Per Item

58
Jumlah responden per item
Respon Jawaban
Respon        
No siswa 1 2 3 4 ∑ ∑NRS NRS Mak %NRS
1
1   2 9 81,73
item 1 5 26 85 104
1
2   3 7 78,85
item 2 6 26 82 104
1
3   1 9 82,69
item 3 6 26 86 104
1
4   4 6 76,92
item 4 6 26 80 104
1
5   3 8 79,81
item 5 5 26 83 104
1
6   2 11 83,65
item 6 3 26 87 104
1
7   4 8 78,85
item 7 4 26 82 104
1
8   5 6 75,96
item 8 5 26 79 104
1
9   7 5 73,08
item 9 4 26 76 104
1
10   8 6 73,08
item 10 2 26 76 104
1
11 item 11 1 7 4 70,19
4 26 73 104
1
12 item 12   3 7 78,85
6 26 82 104
1
13 item 13   11   64,42
5 26 67 104
1
14 item 14   6 3 72,12
7 26 75 104
15 item 15   8 9 9 26 79 104 75,96
16 item 16   6 16 4 26 76 104 73,08
17 item 17   4 18 4 26 78 104 75,00
18 item 18 1 6 15 4 26 74 104 71,15
19 item 19   3 14 9 26 84 104 80,77
20 item 20   6 13 7 26 79 104 75,96
21 item 21   5 13 8 26 81 104 77,88
22 item 22   5 19 2 26 75 104 72,12
23 item 23   5 17 4 26 77 104 74,04
24 item 23 6 13 7 26 79 104 75,96
25 item 25   1 14 11 26 88 104 84,62
Jumlah 1906,73
Rata-rata 76,27

59
(Sumber: Hasil Penelitian 2020)

Berdasarkan angket respon siswa yang berjumlah 26 orang maka

diperoleh hasil skor rerata 76,27%. Memiliki kategori peningkatan bersifat

tinggi signifikansi ini ditentukan melalui kriteria pengujian persetase

respon siswa. Skor tersebut menunjuk pada kriteria sangat kuat sehingga

penerapan pemanfaatan Google Classroom ini dapat dikatakan terlaksana

60
dengan baik untuk diterapkan dalam pembelajaran Produk Kreatif dan

Kewirausahaan (PKK).

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada awal pertemuan peneliti memberikan soal pretest kepada

peserta didik dan hasilnya terdapat hanya 1 orang peserta didik dari 26

peserta didik yang hadir mendapat predikat tuntas dengan kode siswa S-8,

dengan perolehan nilai 70,00. Setelah melakukan pretest peneliti

menjelaskan terkait model pembelajaran Blended Learning berbasis

Google Classroom sampai mereka benar-benar paham, ada sebagian besar

peserta didik yang sudah mengenal Google Classroom ada juga yang

belum mengenal sama sekali. Setelah mulai pembelajaran peserta didik

menjadi aktif dan antusias pada setiap pertemuan yang dilakukan,

dikarenakan pembelajaran berbeda dengan biasanya, yang mana biasanya

mereka lebih ke arah menyimak apa yang guru jelaskan serta membaca

buku, sedangkan dengan pembelajaran Blended Learning berbasis Google

Classroom mereka bisa mendapat materi yang lebih menarik yang diulas

dalam bentuk PPT serta video-video terkait materi pembelajaran yang

dengan mudah dapat diakses di Google Classroom.

Sampai dirumah mereka juga bisa membuka kembali materi yang

sebelumnya sudah dibahas. Selain materi maupun video pembelajaran

yang dapat di akses di Google Classroom peneliti juga menjelaskan materi

ajar serta memberikan mereka kesempatan untuk bertanya terkait materi

yang belum dipahami. Sehingga mereka tidak hanya berdiam diri saat

61
pembelajaran berlangsung namun siswa saling bertukar pendapat dan

memberikan pertanyaan saat diberikan kesempatan untuk bertanya. Pada

saat berlangsungnya diskusi kelompok peneliti juga terus mengawasi

kegiatan belajar dan membantu peserta didik saat mengalami kendala

dalam diskusi. Pada pertemuan terakhir peserta didik diberikan soal

posttest untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah mengikuti

kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran Blended

Learning berbasis Google Classroom.

Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model Blended Learning berbasis Google Classroom

mengalami peningkatan mulai dari tugas individu dan soal posttest yang

diberikan diakhir kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar siswa

dengan penerapan model pembelajaran blended learning berbasis Google

Classroom dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu ≥65,00.

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil pretest sebelum

menerapkan model pembelajaran Blended Learning berbasis Google

Classroom dengan mencapai ketuntasan klasikal sebesar 3,84% atau 1 dari

26 siswa yang dapat mencapai KKM. Sedangkan setelah menerapkan

model pembelajaran Blended Learning berbasis Google Classroom hasil

belajar siswa meningkat dengan mencapai ketuntasan klasikal sebesar

100% yang artinya seluruh siswa dapat mencapai nilai KKM yang

mengalami peningkatan sebesar 96,16% dengan tingkat ketercapaian

62
sebesar 77,82%. Model pembelajaran Blended Learning berbasis Google

Classroom dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Setelah itu respon siswa/tanggapan dan reaksi siswa dari hasil yang

diperoleh di atas maka tanggapan siswa terhadap penggunaan Google

Classroom dalam pembelajaran yang dilihat dari hasil angket respon yang

diberikan pada siswa SMK kelas XII KGSP terhadap mata pelajaran

Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK). Uji coba lapangan dilakukan

pada dengan jumlah total responden sebanyak 26 siswa. Setelah selesai

pembelajaran dengan model pembelajaran Blended Learning berbasis

Google Classroom, siswa diminta mengisi angket respon.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, siswa memberikan

respon kuat terhadap penggunaan Google Classroom dalam pembelajaran

dengan rata-rata persentase skor sebesar 76,27%, dan berdasarkan data

yang dihasilkan maka tanggapan siswa tersebut masuk dalam kategori

sangat kuat. Hasil ini dapat dikatakan cukup baik. Respon siswa terhadap

penggunaan Google Classroom pada proses belajar mengajar pada mata

pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII KGSP SMK N 1

Palangka Raya dikategorikan respon sangat kuat dengan rata-rata respon

sebesar 76,27%. Penggunaan Google Classroom sebagai media

pembelajaran sudah terlaksana dengan baik.

63
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan

dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning berbasis

Google Classroom, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

64
Pertama, pelaksanaan model pembelajaran Blended Learning

bebasis Google Classroom dalam pembelajaran Produk Kreatif dan

Kewirausahaan (PKK) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil

balajar siswa pada kelas XII (KGSP) SMK Negeri 1 Palangka Raya.

ketuntasan belajar siswa mampu mencapai 100% pada tahap proses

pembelajaran.

Kedua, proses pemanfaatan Google Classroom sebagai media

pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Hasil respon siswa dikategor

sangat kuat. Keunggulan pemanfaatan Google Classroom sebagai media

pembelajaran adalah mudah dipakai dan dipahami karena tampilannya

simple dan menarik.

Dengan tersedianya media kelas daring dalam model pembelajaran

Blended Learning dapat meningkatkan kesiapan siswa itu sendiri sebelum

pembelajaran tatap muka di kelas berlangsung. Keaktifan siswa pun

menjadi meningkat serta hasil belajar siswapun juga meningkat. Karena

dengan diberikannya materi lebih awal melalui media yang diunggah ke

kelas daring akan menstimulus siswa untuk mencari materi lain yang

masih berhubungan dan lebih aktif dalam menanyakan hal yang belum

dipahaminya.

5.2 Saran

1. Bagi peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Blended

Learning berbasis Google Classroom disarankan untuk

65
memperhatikan pengelolaan waktu, dan kelas saat berlangsung dan

tetap mengawasi berjalannya kegiatan belajar.

2. Untuk peneliti lain, agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan

referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

pelaksanaan model pembelajaran Blended Learning berbasis Google

Classroom sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih maksimal

lagi.

DAFTAR PUSTAKA

A. B. Hakim. 2016. “Efektivitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google


Classroom Dan Edmodo,” Jurnal Vol 2 No 1.
Abdul Wahab, Solichin 2008. Analisis Kebijaksanaan dari formulasi ke
implementasi kebijaksanaan negara. Jakarta: Bumi Aksara
Aguinis, Herman. 2014. Performance Management. United States of
America: Pearson.
Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Manusia Teori Dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

66
Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad. 1996. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Danti Y. Saadjad., Amiruddin Hatibe., & Sahrul Saehana. 2016.
Perbandingan Metode Pembelajaran Blended learning
Menggunakan Powerpoint dipandu Animasi Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Siswa di SMP Negeri 7 Palu dan SMP Negeri
9 Palu. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako.Jurnal Sains dan
Teknologi Tadulako. 5(2): 35-44.
Dwiyogo, W.D. 2016. Pembelajaran berbasis blended learning (mdel
rancangan pembelajaran). Malang: Wineka Media
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Dikmenum Depdiknas.
Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Dong, Kamarga 2002 belajar bersama e-learning. Jakarta : PT. Intimedia
Eko, P.W. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Feasey, D. 2001. E-Learning. Eyepoppingraphics, Inc. (sumber dari
Internet tanggal 25 Januari
2020:http://eyepopping.manilasites.com/profil es/)
Hudaya, A. 2019. Penerapan Blended Learning Melalui Google Classroom
Mata Pelajaran SosiologiUntuk Menanamkan Keterampilan 4c.
Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (blended learning). Jakarta: Prestasi
Pustakaraya
Hanny, Kamarga. 2002, Belajar Sejarah Melalui E-learning. Jakarta: PT.
Intimedia.
Herwanto., Kusairi, S. Wartono. Pengaruh Blended Learning Terhadap
Penguasaan Konsep danPenalaran Fisika Peserta Didik Kelas X.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Malang: Universitas Negeri
Malang. 9: 67-76.
Herlina, F., Supriyati, Y., & Astra, I.M. 2015. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Blended learning dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA..E-Journal SNF.
Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. (4): 1-6.
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara:
54-60
Hurlock, E.B. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Erlangga.
Khoiroh, N. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning dan
MotivasiBelajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian
IlmuPendidikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 10(4):
235-242.Jurnal. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Koran,Jaya Kumar .C. 2002. Aplikasi E-learning dalam pengajaran dan
pembelajaran di sekolah malaysia.8 November 2002.
Muhammad, F. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Blended
Learningdengan Piranti Google Classroom Pada

67
KompetensiEngine Sepeda Motor. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar : 46
Prabowo, T.H. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Blended
LearningUntuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Multimedia Siswa
Kelas XI Multimedia 1 SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara
Tahun Ajaran2013/2014. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta:Rajawali Pers. PT. Raja Grafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin.2011.Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.No.40.Hlm.224.
Rizkiyah, A. 2015. Penerapan Blended Learning Untuk Meningkatkan
HasilBelajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan di Kelas
X TGB SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik
Bangunan. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. 1(1): 40-49.
Rifa’I, A. & Anni.T.C. 2009. Psikologi pendidikan. semarang Unnes Press
Soni. 2018. Optimalisasi Pemanfaatan Google ClassroomSebagai Media
Pembelajaran di SMK Negeri 1Bangkinang. Jurnal Pengabdian
Untuk Mu NegeRIVol.2 No.1.Riau. Universitas Muhammadiyah
Riau.
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Scheer dalam Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta.
Salemba Empat
Sudarsono. 1993. Kamus Filsafat dan Psikologi, Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Syah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Suprijono. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Jaya : 2:13
Sanjaya, 2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Prenanda: jakarta.
Uno, H.B. &Lamatenggo, N. 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan &Aplikasinya,
Jakarta: Rineka

68
69
LAMPIRAN

Lampiran 1. KI.KD
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 Menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami sikap danperilaku 4.1 mempresentasikan sikap dan
kewirausahaan perilaku kewirausahaan
3.2 menganalisis peluang usaha produk 4.2 menentukan peluang usaha produk
barang/jasa barang/jasa
3.3 memahami hak atas kekayaan 4.3 mempresentasikan hak atas
intelektual kekayaan intelektual
3.4 menganalisis konsep 4.4 membuat desain/ prototype dan
desain/prototype dan kemasan produk kemasan produk barang/jasa

70
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
barang/jasa
3.5 menganalisis proses kerja prototype 4.5 membuat alur dan proses kerja
produk barang/jasa pembuatan prototype produk
barang/jasa
3.6 menganalisis lembar kerja/gambar 4.6 membuat lembar kerja/gambar kerja
kerja untuk pembuatan prototype untuk pembuat prototype produk
produk barang/jasa barang/jasa
3.7 menganalisis biaya produksi 4.7 menghitung biaya produksi
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa
3.8 menerapkan proses kerja 4.8 membuat prototype produk
pembuatan prototype produk barang/jasa
barang/jasa
3.9 menentukan pengujian kesesuaian 4.9 menguji prototype produk
fungsi prototype produk barang/jasa barang/jasa
3.10 menganalisis perencanaan 4.10 membuat perencanaan produksi
produksi massal massal
3.11 menentukan indikator 4.11 membuat indikator keberhasilan
keberhasilan tahapan produksi massal tahapan produksi massal
3.12 menerapkan proses produksi 4.12 melakukan produksi massal
massal
3.13 menerapkan metode perakitan 4.13 melakukan perakitan produk
produk barang/jasa barang/jasa
3.14 menganalisis prosedur pengujian 4.14 melakukan pengujian produk
kesesuaian fungsi produk barang/jasa barang/jasa

3.15 mengevaluasi kesesuaian hasil 4.15melakukan pemeriksaan produk


produk dengan rancangan sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional
3.16 memahami paparan deskriptif, 4.16 menyusun paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau persuasif, naratif, argumentatif, atau persuasif,
tentang produk barang/jasa tentang produk barang/jasa
3.17 menentukan media promosi 4.17 membuat media promosi
3.18 menyeleksi strategi pemasaran 4.18 melakukan pemasaran
3.19 menilai perkembangan usaha 4.19 membuat bagan perkembangan
usaha
3.20 menentukan standar laporan 4.20 membuat laporan keuangan
keuangan

71
Lampiran 2. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KOMPETENSI KEAHLIAN : KONSTRUKSI GAMBAR SANITASI
DAN PERAWATAN
MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN
SEMESTER : II (DUA)
KELAS : XII KGSP
KOMPETENSI DASAR :
3.16Memahami paparan deskriptif,
naratif, argumentatif,atau persuasif
tentang produk/jasa.

4.16 Menyusun paparan


deskriptif,naratif,argumentatif,atau

72
persuasif tentang produk/jasa.
MATERI POKOK : Produk Barang dan Jasa
ALOKASI WAKTU : 1 X 3 JP (@45MENIT)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
3
dengan bidang dan lingkup kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
4
dengan bidang kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.16Memahami paparan deskriptif, naratif,argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif,argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pengetahuan :
3.16.1 Menjelaskan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
3.16.2 Mengemukan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif
tentang produk/jasa
Ketrampilan:
4.16.1 Mempresentasikan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif
tentang produk/jasa.
D.Tujuan Pembelajaran

73
Pengetahuan :
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, diharapkan peserta
didik dapat :
1. Menjelaskantentang produk/jasa.
2. Menjelaskan tentang klasifikasi produk barang dan jasa
Ketrampilan :
1. Mempresentasikan tentang produk/jasa.
2. Mempresentasikan tentang klasifikasi produk barang dan jasa.
E. Materi Pembelajaran
1. Definisi produk/jasa.
2. Klasifikasi produk barang dan jasa.
D. Model,Pendekatan
Model Pembelajaran : Blended Learning
Pendekatan : Saintifik
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
 Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam
 Guru menanyakan kondisi siswa saat ini
 Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai
15
 Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan Menit
kebersihan kelas sebelum pembelajaran dimulai
 Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa
 Guru memberikan informasi mengenai pelaksanaan
pembelajaran Blended Learning.
2. Kegiatan Inti
A. Pemberian rangsangan  Guru mengadakan pretest 95
(Stimulation);  Guru mengarahkan siswa menit
untuk membuka aplikasi
google classroom.
 Guru mempersilahkan
siswa untuk membuka
modul yang terdapat pada
aplikasi google classroom
tentang produk barang dan
jasa.
 Guru mempersilahkan
untuk mempelajari modul
serta PPT yang sudah

74
diringkas terdapat di
aplikasi google classroom.
 Guru mempersilahkan
siswa untuk mengakses
video pembelajaran terkait
produk barang dan jasa
yang terdapat pada
aplikasi google classroom
 Setelah siswa belajar
sendiriri lalu guru
menjelaskan secara
langsung materi
pembelajaran serta
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya terkait materi
yang belum dipahaim.

B. Pernyataan/identifikasi  Guru mengarahkan peserta


masalah (problem didik untuk membentuk
statement) kelompok diskusi tentang
tentang definisi produk
barang dan klasifikasi
produk barang dan jasa.
 Guru mempersilahkan
siswa secara berkelompok
melakukan identifikasi
tentang definisi produk
barang dan klasifikasi
produk barang dan jasa.
 Peserta didik melakukan
proses identifikasi
melalui diskusi kelompok
untuk membuat pendapat
tentang definisi produk
barang dan klasifikasi
produk barang dan jasa.
 Siswa secara
berkelompok berdiskusi
untuk membuat pendapat
tentang definisi produk
barang dan klasifikasi
produk barang dan jasa.
C. Pengumpulan data  Guru mempersilahkan
(Data Collection) siswa untuk mencari
informasi modul yang
sudah disediakan di
dalam aplikasi google
classroom dan data
tambahan dari buku

75
sumber serta internet.
 Siswa melakukan proses
pengumpulan data dan
informasi dari modul
yang sudah disediakan di
dalam aplikasi google
classroomdan data
tambahan dari buku
sumber serta internet.
D. Menarik kesimpulan  Guru mempersilahkan
(generalization) siswa secara berkelompok
untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang dikaji.
 Siswa (perwakilan
kelompok)
mempresentasikan hasil
kesimpulannya di depan
kelas secara bergiliran
mengenai materi yang
dikaji .
 Siswa dari kelompok lain
menanggapi presentasi
yang di tampilkan.
 Guru mengawasi dan
membantu setiap
kelompok yang
mengalami kesulitan.
3. Penutup (15 menit)
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan
dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) yang dapat diakses oleh peserta
didik di aplikasi google classroom dan menyuruh siswa secara
individu untuk mengerjakannya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

F. Penilaian Hasil Belajar (PHB)


a. Teknik : Tugas Kelompok dan Tugas Individu
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian.
 Penilaian keterampilan : Masing-masing kelompok peserta didik
menjelaskan secara lisan terkait materi yang

76
diberikan.
PENILAIAN PENGETAHUAN
 Tes Tertulis : Essay
Indikator
Kompetensi Tujuan Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal
Dasar Pembelajaran Soal
Kompetensi
3.16 3.16.1 Setelah melakukan 1. Siswa dapat esai 1. Jelaskan
Memahami Menjelaskan kegiatan observasi, mendiskripsikan pengertian produk
paparan paparan diskusi, dan tanya tentang dan jasa?
deskriptif, jawab, diharapkan produk/jasa. 2. Jelaskan langkah-
deskriptif,
naratif, peserta didik dapat 2. Siswa dapat langkah dalam
naratif, argumentatif,  Siswa dapat mengklasifikasi pengembangan
argumentatif,at atau persuasif menjelaskan produk barang produk baru
au persuasif tentang produk/jasa. dan jasa. adalah?
tentang produk/jasa.  Siswa dapat 3. Sebutkan
produk/jasa. 3.16.2 menjelaskan karakteristik jasa?
Mengemukan klasifikasi 4. Sebutkan salah
paparan produk barang karateristik
deskriptif, barang?
dan jasa.
naratif, 5. Sebutkan
argumentatif, klasifikasi barang
atau persuasif produksi?
tentang
produk/jasa

Kisi-kisi soal
Kunci Jawaban :
1. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
ditanyakan, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi oleh pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan/keinginan pasar yang relevan.
Sedangkan jasa, adalah aktivitas, manfaat, dan kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi oleh pihak lain). 
2. a) pencarian gagasan
b) seleksi produk
c) desain produk pendahuluan
d) pengujian (testing)
e) desain akhir

77
3. a) Teknik dan alat relatif sederhana
b) Membuka lapangan kerja dipedesaan
c) Tidak bergantung pada tenaga terlatih
d) Besifat labor intensive bukan capital intensive
4. Berwujud memiliki sifat fisik tertentu
5. Merupakan barang yang terdiri atas barang sehari-hari,barang toko,barang
khusus,barang yang tidak dicari.

Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20

Jadi skor ideal = 100


SkorPerolehan
NILAI = X 100
100

PENILAIAN KETERAMPILAN
 Menjelaskan Secara Berkelompok
Indikator
Kompetensi
Pencapaian Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Soal
Dasar
Kompetensi
4.16 4.16.1 1. Siswa dapat Siswa dapat Uraikan kembali
Mempresentasik Mempresenta mempresentasik mempresentasikan tentang produk/jasa
an paparan sikan an pengertian tentang produk/jasa serta klasifikasi
deskriptif, paparan tentang tentang serta klasifikasi produk barang dan
naratif,argument deskriptif, produk/jasa produk barang dan jasa.
atif, atau naratif, serta klasifikasi jasa.
persuasif tentang argumentatif, produk barang
produk/jasa. atau dan jasa.
persuasif
tentang
produk/jasa.

78
I. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Alat dan media pembelajaran : LCD,HP,Laptop,Whiteboard,Spidol.
2. Sumber belajar : - Buku pelajaran (Produk Kreatif dan
Kewirausahaan SMK Kelas XII)
- Internet

Palangka Raya,4 Maret 2020

Peneliti

ERIN KRISTINA
NIM. ACF116 005

LEMBAR DAFTAR HADIR SISWA

Kompetensi Dasar : 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif,


argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
4.16 Mempresentasikan paparan deskriptif,
naratif, argumentatif,atau persuasif
tentang produk/jasa.
Materi Pembelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas : XII KGSP
Hari/Tanggal : Rabu/4 Maret 2020

NO NAMA KETERANGAN
1 Alhadi Kusuma
2 Ali Marwan
3 Apriansah
4 Bahctiar
5 Bangun Majusi Panerus
6 Beni Rasmantoni
7 Devin Ryan Alfayen

79
8 Fariza Wahyu Rizqiandika
9 Gatot Groniko
10 Jodi Pramuswara
11 Karlison
12 Kevin Aristian
13 Marcello Benedicktran Jovansco
14 Muhamad Fajar Rismanto
15 Muhammad Gunawan
16 Pri Restu
17 Rafli Ramadhan
18 Ramadhan Syah
19 Rangga.
20 Roland Jhordy
21 Stevan Aldo Mayer
22 Surya Ramadhan
23 Tri Agustu Apel
24 Vito Alexandro
25 Wandri
26 Yulianan Rahmi
JUMLAH
Keterangan :
S = Sakit, I = Izin, H = Hadir
Palangka Raya,4 Maret 2020
Peneliti

ERIN KRISTINA
NIM. ACF116 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KOMPETENSI KEAHLIAN : KONSTRUKSI GAMBAR
SANITASI DAN PERAWATAN
MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN
SEMESTER : II (DUA)
KELAS : XII KGSP
KOMPETENSI DASAR :
3.16Memahami paparan
deskriptif, naratif,
argumentatif,atau persuasif
tentang produk/jasa.

4.16 Menyusun paparan


deskriptif,naratif,argumentatif,
atau persuasif tentang
produk/jasa.
MATERI POKOK : Produk Barang dan Jasa
ALOKASI WAKTU : 1 X 3 JP (@45MENIT)

80
G. Kompetensi Inti (KI)
KI. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
3
dengan bidang dan lingkup kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
4
dengan bidang kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

H. Kompetensi Dasar (KD)


3.16Memahami paparan deskriptif, naratif,argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif,argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
I. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pengetahuan :
3.16.3 Menjelaskan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
3.16.4 Mengemukan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif
tentang produk/jasa
Ketrampilan:
4.16.1 Mempresentasikan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif
tentang produk/jasa.
D.Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :

81
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, diharapkan peserta
didik dapat :
3. Menjelaskantentang jenis produk bisnis.
4. Menjelaskantentang label,merek,dan kemasan (brending).
Ketrampilan :
3. Mempresentasikan jenis produk bisnis.
4. Mempresentasikantentang label,merek,dan kemasan (brending).
F. Materi Pembelajaran
1. Jenis produk bisnis.
2. Label,merek,dan kemasan (brending).
J. Model, Pendekatan
Model Pembelajaran : Blended Learning
Pendekatan : Saintifik
K. Kegiatan Pembelajaran
2. Pertemuan ke 2
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
4. Pendahuluan
 Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam
 Guru menanyakan kondisi siswa saat ini
 Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai
15
 Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan Menit
kebersihan kelas sebelum pembelajaran dimulai
 Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa
 Guru memberikan informasi mengenai pelaksanaan
pembelajaran Blended Learning.
5. Kegiatan Inti
E. Pemberian rangsangan  Guru mengarahkan siswa 95
(Stimulation); untuk membuka aplikasi menit
google classroom.
 Guru mempersilahkan
siswa untuk membuka
modul serta PPT yang
terdapat pada aplikasi
google classroom tentang
produk barang dan jasa.
 Guru mempersilahkan
untuk mempelajari
modul/PPT yang terdapat
di aplikasi google
classroom.

82
 Guru mempersilahkan
siswa untuk mengakses
video pembelajaran terkait
produk barang dan jasa
yang terdapat pada
aplikasi google classroom.
 Setelah siswa belajar
sendiriri lalu guru
menjelaskan secara
langsung materi
pembelajaran dan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
beertanya terkait materi
yang belum dipahami.

F. Pernyataan/identifikasi  Guru mengarahkan


masalah (problem peserta didik untuk
statement) membentuk kelompok
diskusi tentang jenis
produk bisnis, serta
definisi label,merek,dan
kemasan (brending).
 Guru mempersilahkan
siswa secara berkelompok
melakukan identifikasi
tentang jenis produk
bisnis, serta definisi
label,merek,dan kemasan
(brending).
 Peserta didik melakukan
proses identifikasi
melalui diskusi kelompok
untuk membuat pendapat
tentang tentang jenis
produk bisnis,serta
definisi label,merek,dan
kemasan (brending).
 Siswa secara
berkelompok berdiskusi
untuk membuat pendapat
tentang tentang jenis
produk bisnis, serta
definisi label,merek,dan
kemasan (brending).
G. Pengumpulan data  Guru mempersilahkan
(Data Collection) siswa untuk mencari
informasi modul yang
sudah disediakan di
dalam aplikasi google

83
classroomdan data
tambahan dari buku
sumber serta internet.
 Siswa melakukan proses
pengumpulan data dan
informasi dari modul
yang sudah disediakan di
dalam aplikasi google
classroomdan data
tambahan dari buku
sumber serta internet.
H. Menarik kesimpulan  Guru mempersilahkan
(generalization) siswa secara berkelompok
untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang dikaji.
 Siswa (perwakilan
kelompok)
mempresentasikan hasil
kesimpulannya di depan
kelas secara bergiliran
mengenai materi yang
dikaji .
 Siswa dari kelompok lain
menanggapi presentasi
yang di tampilkan.
 Guru mengawasi dan
membantu setiap
kelompok yang
mengalami kesulitan.
6. Penutup (25 menit)
6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
7. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan
dari hasil pembelajaran.
8. Guru memberikan evaluasi (post test) yang dapat diakses oleh peserta
didik di aplikasi google classroom dan mengarahkan siswa secara
individu untuk mengerjakannya.
9. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
10. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

L. Penilaian Hasil Belajar (PHB)


c. Teknik : Tugas Kelompok dan Tugas Individu
d. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian

84
 Penilaian keterampilan : Masing-masing kelompok peserta didik
menjelaskan secara lisan terkait materi yang
diberikan.

PENILAIAN PENGETAHUAN
 Tes Tertulis : Essay
Kisi-kisi soal
Indikator
Kompetensi Tujuan Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal
Dasar Pembelajaran Soal
Kompetensi
3.16 6.16.1 Setelah melakukan 3. Siswa dapat Essay 1. Jelaskan produk
Memahami Menjelaskan kegiatan observasi, mendiskripsika bisnis?
paparan paparan diskusi, dan tanya n tentang jenis 2. Sebutkan dan
deskriptif, jawab, diharapkan produk bisnis.
deskriptif, jelaskan jenis-
naratif, peserta didik dapat 4. Siswa dapat
naratif, jenis produk
argumentatif,  Siswa dapat label, merek,
argumentatif,at atau persuasif mengemukakanje kemasan jasa?
au persuasif tentang nis produk bisnis. (brending). 3. Jelaskan
tentang produk/jasa.  Siswa dapat pengertian label,
produk/jasa. 3.16.2 menjelaskan merek, dan
Mengemukan label, merek, kemasan?
paparan kemasan 4. Sebutkan lima
deskriptif, (brending).
naratif, faktor yang
argumentatif, mempengaruhi
atau persuasif peluang pasar?
tentang 5. Sebutkan hal-hal
produk/jasa yang tercantum
dalam label
produk
makanan?

Kunci Jawaban :
1. Produk bisnis adalah produk untuk digunakan dalam menghasilkan produk lain.
2. a) instalasi, produk modal penting seperti bangunan, hak lahan, dan peralatan
besar.
b) peralatan tambahan, produk modal singkat, alat dan perlengkapan yang
digunakan dalam produksi atau aktifitas kantor.
c) komponen, adalah expense item yang sudah diproses menjadi produk akhir.
d) persedian, adalah expense item yang tidak menjadi bagian dari produk akhir.
e) jasa profesional, adalah pelayanan khusu yang mendukung usaha perusahaan.

85
3. Label adalah salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun
kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau suatu kombinasi dari
atribut-atribut produk yang dapat memberikan identitas kepada suatu barang dan
membedakan barang tersebut dengan barang yang lainnya.
Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan
wadah atau pembungkus suatu produk.
4. a) perubahan ekonomi
b) perubahan sosiologi dan demografi
c) perubahan teknologi
d) perubahan politik
e) perubahan lain-lain yang muncul dari dinamika pasar
5. a) Penilaian konsumen
b) Nama pihak produksi
c) Kode produksi
d) Nama produk
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jadi skor ideal = 100
SkorPerolehan
NILAI = X 100
100

PENILAIAN KETERAMPILAN
 Menjelaskan Secara Berkelompok
Indikator
Kompetensi
Pencapaian Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Soal
Dasar
Kompetensi
4.16 4.16.1  Siswa dapat Siswa dapat Uraikan kembali
Mempresentasik Mempresenta mempresentasika mempresentasikan tentang jenis
an paparan sikan n tentang jenis tentang materi yang produk bisnis, serta
deskriptif, produk bisnis, diberikan. menjelaskan
paparan
naratif,argument serta menjelaskan tentang label,
atif, atau deskriptif, merek, kemasan
tentang label,
persuasif tentang naratif, (brending).

86
produk/jasa. argumentatif, merek, kemasan
atau (brending).
persuasif
tentang
produk/jasa.

J. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar


3. Alat dan media pembelajaran : LCD,HP,Laptop,dan Whiteboard, Spidol.
4. Sumber belajar : - Buku pelajaran (Produk Kreatif dan
Kewirausahaan SMK Kelas XII)
- Internet
Palangka Raya, Maret 2020

Peneliti

ERIN KRISTINA
NIM. ACF116 005

LEMBAR DAFTAR HADIR SISWA

Kompetensi Dasar : 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif,


argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
4.16 Mempresentasikan paparan deskriptif,
naratif, argumentatif,atau persuasif
tentang produk/jasa.
Materi Pembelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas :XII KGSP
Hari/Tanggal : Senin/ 9 Maret 2020

NO NAMA KETERANGAN
1 Alhadi Kusuma
2 Ali Marwan
3 Apriansah

87
4 Bahctiar
5 Bangun Majusi Panerus
6 Beni Rasmantoni
7 Devin Ryan Alfayen
8 Fariza Wahyu Rizqiandika
9 Gatot Groniko
10 Jodi Pramuswara
11 Karlison
12 Kevin Aristian
13 Marcello Benedicktran Jovansco
14 Muhamad Fajar Rismanto
15 Muhammad Gunawan
16 Pri Restu
17 Rafli Ramadhan
18 Ramadhan Syah
19 Rangga.
20 Roland Jhordy
21 Stevan Aldo Mayer
22 Surya Ramadhan
23 Tri Agustu Apel
24 Vito Alexandro
25 Wandri
26 Yulianan Rahmi
JUMLAH
Keterangan :
S = Sakit, I = Izin, H = Hadir
Palangka Raya, 9 Maret 2020
Peneliti

ERIN KRISTINA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NIM. ACF116 005
KOMPETENSI KEAHLIAN : KONSTRUKSI GAMBAR
SANITASI DAN PERAWATAN
MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN
SEMESTER : II (DUA)
KELAS : XII KGSP
KOMPETENSI DASAR :
3.16Memahami paparan deskriptif,
naratif,argumentatif,atau
persuasif tentang produk/jasa.

4.16 Menyusun paparan deskriptif,


naratif,argumentatif,atau
persuasif tentang produk/jasa.
MATERI POKOK : Produk Barang dan Jasa
ALOKASI WAKTU : 1 X 3 JP (@45MENIT)

88
M. Kompetensi Inti (KI)
KI. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
3
dengan bidang dan lingkup kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
4
dengan bidang kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

N. Kompetensi Dasar (KD)


3.16Memahami paparan deskriptif, naratif,argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif,argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.

O. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Pengetahuan :
3.16.5 Menjelaskan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
3.16.6 Mengemukan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif
tentang produk/jasa
Ketrampilan:
4.16.1 Mempresentasikan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif
tentang produk/jasa.
D.Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :

89
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, diharapkan peserta
didik dapat :
5. Menjelaskantentang produk teknologi tepat guna
6. Menjelaskan tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Ketrampilan :
5. Mempresentasikan tentang produk teknologi tepat guna.
6. Mempresentasikan tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
G. Materi Pembelajaran
3. Produk teknologi tepat guna
4. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
P. Model, Pendekatan
Model Pembelajaran : Blended Learning
Pendekatan : Saintifik
Q. Kegiatan Pembelajaran
3. Pertemuan ke 3
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
7. Pendahuluan
 Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam
 Guru menanyakan kondisi siswa saat ini
 Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai
15
 Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan Menit
kebersihan kelas sebelum pembelajaran dimulai
 Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa
 Guru memberikan informasi mengenai pelaksanaan
pembelajaran Blended Learning.
8. Kegiatan Inti
I. Pemberian rangsangan  Guru mengarahkan siswa 95
(Stimulation); untuk membuka aplikasi menit
google classroom.
 Guru mempersilahkan
siswa untuk membuka
modul serta PPT yang
terdapat pada aplikasi
google classroom tentang
produk barang dan jasa.
 Guru mempersilahkan
untuk mempelajari
modul/PPT yang terdapat
di aplikasi google
classroom.
 Guru mempersilahkan

90
siswa untuk mengakses
video pembelajaran terkait
produk barang dan jasa
yang terdapat pada
aplikasi google classroom.
 Setelah siswa belajar
sendiriri lalu guru
menjelaskan secara
langsung materi
pembelajaran dan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
beertanya terkait materi
yang belum dipahami.

J. Pernyataan/identifikasi  Guru mengarahkan peserta


masalah (problem didik untuk membentuk
statement) kelompok tentang produk
teknologi tepat guna, serta
penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
 Guru mempersilahkan
siswa secara berkelompok
melakukan identifikasi
tentang produk teknologi
tepat guna, serta
penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
 Peserta didik melakukan
proses identifikasi melalui
diskusi kelompok untuk
membuat pendapat tentang
produk teknologi tepat
guna, serta penerapan
kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
 Siswa secara berkelompok
berdiskusi untuk membuat
pendapat tentang produk
teknologi tepat guna, serta
penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
K. Pengumpulan data  Guru mempersilahkan
(Data Collection) siswa untuk mencari
informasi modul yang
sudah disediakan di dalam
aplikasi google
classroomdan data
tambahan dari buku
sumber serta internet.

91
 Siswa melakukan proses
pengumpulan data dan
informasi dari modul
yang sudah disediakan di
dalam aplikasi google
classroomdan data
tambahan dari buku
sumber serta internet.
L. Menarik kesimpulan  Guru mempersilahkan
(generalization) siswa secara berkelompok
untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang dikaji.
 Siswa (perwakilan
kelompok)
mempresentasikan hasil
kesimpulannya di depan
kelas secara bergiliran
mengenai materi yang
dikaji .
 Siswa dari kelompok lain
menanggapi presentasi
yang di tampilkan.
 Guru mengawasi dan
membantu setiap
kelompok yang
mengalami kesulitan.
9. Penutup (25 menit)
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
12. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan
dari hasil pembelajaran.
13.Guru memberikan evaluasi (post test) yang dapat diakses oleh peserta
didik di aplikasi google classroom dan mengarahkan siswa secara
individu untuk mengerjakannya.
14. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
15. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

R. Penilaian Hasil Belajar (PHB)


e. Teknik : Tugas Kelompok dan Tugas Individu
f. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Masing-masing kelompok peserta didik
menjelaskan secara lisan terkait materi yang
diberikan.

92
PENILAIAN PENGETAHUAN
 Tes Tertulis : Essay
Kisi-kisi soal
Indikator
Kompetensi Tujuan Jenis
Pencapaian Indikator Soal Soal
Dasar Pembelajaran Soal
Kompetensi
3.16 9.16.1 Setelah melakukan 5. Siswa dapat Essay 1. Jelaskan
Memahami Menjelaskan kegiatan observasi, mendiskripsikan pengertian
paparan paparan diskusi, dan tanya tentang produk teknologi tepat
deskriptif, jawab, diharapkan teknologi tepat guna?
deskriptif,
naratif, peserta didik dapat: guna. 2. Jelaskan
naratif, argumentatif,  Siswa dapat 6. menjelaskan manfaat dengan
argumentatif,at atau persuasif menjelaskanpro kesehatan dan adanya produk
au persuasif tentang duk teknologi keselamatan kerja teknologi tepat
tentang produk/jasa. tepat guna. (K3). guna?
produk/jasa. 3.16.2  Siswa dapat 3. Sebutkan
Mengemukan menjelaskan beberapa
paparan tentang penyebab
deskriptif, kesehatan dan kegagalan
naratif, keselamatan teknologi tepat
argumentatif, kerja (K3). guna?
atau persuasif 4. Jelaskan
tentang pengertian K3
produk/jasa dalam karya
inovasi tepat
guna?
5. Tujuan K3
adalah?

Kunci Jawaban :
1. Teknologi tepat guna merupakan pilihan teknologi dan aplikasinyayang
memilikikarakteristik terdesentralisasi, berskala kecil, hemat energi, padat karya,
dan berkaitan erat dengan kondisi lokal.
2. Manfaat teknologi tepat guna, diantaranya:
a) Bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pemenuhan kebutuhan nya, pemecahan masalahnya, dan penambahan hasil
produksi yang semakin meningkat dari biasanya.
b) Relatif mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara, dan mudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

93
c) Memacu kreativitas dan inovatif pembuatannya untuk terus berkarya
mencapai optimal.
d) Terciptanya lapangan pekerjaan untuk mewujudkan karya inovasi.
7. a) Ketidak siapan masyarakat
b) Pola pikir masyarakat yang sulit berubah
c) Fasilitas yang tidak sepenuh hati
d) Pembinaan yang tidak berkesinambungan
8. K3 dalam karya inovasi tepat guna adalah suatu upaya perlindungan agar
tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
ditempat kerja, serta sumber proses produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
9. Melindungi tenaga kerja dari bahaya kecelakaan pada saat bekerja
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20

Jadi skor ideal = 100


SkorPerolehan
NILAI = X 100
100

PENILAIAN KETERAMPILAN
 Menjelaskan Secara Berkelompok
Indikator
Kompetensi
Pencapaian Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Soal
Dasar
Kompetensi
4.16 4.16.1  Siswa dapat Siswa dapat Uraikan kembali
Mempresentasik Mempresenta mempresentasika mempresentasikan tentang produk
an paparan sikan n tentang produk tentang materi yang teknologi tepat
deskriptif, tekonologi tepat diberikan. guna
paparan
naratif,argument guna serta sertapenerapan
atif, atau deskriptif, kesehatan dan
penerapan
persuasif tentang naratif, kesehatan dan keselamatan kerja
produk/jasa. argumentatif, keselamatan kerja (K3).

94
atau (K3).
persuasif
tentang
produk/jasa.

K. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar


5. Alat dan media pembelajaran : LCD,HP,Laptop,dan Whiteboard, Spidol.
6. Sumber belajar : - Buku pelajaran (Produk Kreatif dan
Kewirausahaan SMK Kelas XII)
- Internet
Palangka Raya, Maret 2020

Peneliti

ERIN KRISTINA
NIM. ACF116 005

LEMBAR DAFTAR HADIR SISWA

Kompetensi Dasar : 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif,


argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa.
4.16 Mempresentasikan paparan deskriptif,
naratif, argumentatif,atau persuasif
tentang produk/jasa.
Materi Pembelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas :XII KGSP
Hari/Tanggal : Rabu/11 Maret 2020

95
NO NAMA KETERANGAN
1 Alhadi Kusuma
2 Ali Marwan
3 Apriansah
4 Bahctiar
5 Bangun Majusi Panerus
6 Beni Rasmantoni
7 Devin Ryan Alfayen
8 Fariza Wahyu Rizqiandika
9 Gatot Groniko
10 Jodi Pramuswara
11 Karlison
12 Kevin Aristian
13 Marcello Benedicktran Jovansco
14 Muhamad Fajar Rismanto
15 Muhammad Gunawan
16 Pri Restu
17 Rafli Ramadhan
18 Ramadhan Syah
19 Rangga.
20 Roland Jhordy
21 Stevan Aldo Mayer
22 Surya Ramadhan
23 Tri Agustu Apel
24 Vito Alexandro
25 Wandri
26 Yulianan Rahmi
JUMLAH
Keterangan :
S = Sakit, I = Izin, H = Hadir
Palangka Raya, Maret 2020
Peneliti

Lampiran 3. Soal Tes Awal dan Tes Akhir


ERIN KRISTINA
NIM. ACF116 005
SOAL TES AWAL DAN TES AKHIR
Satuan Pendidikan : SMK N 1 PALANGKA RAYA
Kompetensi Dasar : Memahami paparan deskritif,naratif,argumentatif,atau
persuasif tentang produk/jasa
Materi : Produk Barang dan Jasa
Kelas : XII KGSP
Tahun Ajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 60 Menit

96
1. Pengembangan produk baru atau perbaikan produk, merupakan contoh
dari tipe inovasi ...
a. Manajemen
b. Produk
c. Jasa
d. Proses
e. Barang

2. Untuk dapat mempertahan produk pada fase pertumbuhan, maka strategi


yang baik digunakan adalah ...
a. Menambah kapasitas produk baru yang lebih berfariasi untuk
memperluas permintaan konsumen
b. Mengganti produk baru untuk menampung peningkatan permintaan
produk
c. Mengirangi produk yang sudah ada agar permintaan dapat dibatasi
d. Menambah kapasitas produk yang sudah ada untuk menampung
peningkatan permintaan produk
e. Menyediakan produk yang tepat

3. Aktivitas, manfaat, dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual


(dikonsumsi oleh pihak lain), termasuk pengertian dari ...
a. Jasa
b. Daya tarik
c. Barang
d. Produk
e. Distributor

4. Dibawah ini yang termasuk langkah pertama dalam pengembangan produk


baru adalah ...
a. Menyediakan produk
b. Menyesuaikan elemen pasar
c. Pencarian gagasan
d. Strategi pemasaran
e. Keseimbangan persediaan
5. suatu produk yang sifatnya terlihat atau memiliki fisik atau berwujud
sehingga dapat di berikan pada si pembeli, dapat di pindah tangankan
antara si penjual dengan pembeli, merupakan pengertian dari ...
a. Jasa
b. Moduler
c. Katemisasi
d. Barang
e. Dagang

6. Produsen atau pabrik mendistribusikan produknya secara langsung kepada


konsumen tanpa menggunakan perantara, merupakan pengertian dari ...
a. Distribusi tidak langsung

97
b. Distribusi langsung 
c. Distribusi menggunakan perantara
d. Distribusi online
e. Distribusi ekonomi

7. Memiliki karakteristik terdesentralisasi, berskala kecil, hemat energi, padat


karya, dan berkaitan erat dengan kondisi lokal, merupakan pengertian
dari ...
a. Teknologi tepat guna
b. Komponen tepat guna
c. Produk teknologi
d. Nilai ekonomi
e. Perencanaan produk

8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemecahan masalah,


penambahan hasil produksi yang semakin meningkat,dapat mempermudah
dan mempersingkat waktu pekerjaan,merupakan manfaat dari ...
a. Produk teknologi tepat guna
b. Produk bisnis
c. Barang produk
d. Kreativitas produk
e. Inovatif produk

9. Dibawah ini yang termasuk ciri-ciri teknologi tepat guna,kecuali ...


a. Teknik dan alat relatif sederhana
b. Membuka lapangan kerja dipedesaan
c. Tidak bergantung pada tenaga terlatih
d. Besifat labor intensive bukan capital intensive
e. Dapar mencemari lingkungan

10. Penyebab kegagalan teknologi tepat guna,kecuali ...


a. Ketidak siapan masyarakat
b. Pola pikir masyarakat yang sulit berubah
c. Fasilitas yang tidak sepenuh hati
d. Adannya pola pikir maju masyarakat
e. Pembinaan yang tidak berkesinambungan

11. Produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan
dijual kembali atau dipakai sebagai bahan baku untuk proses produksi
hingga menghasilkan barang lain merupakan pengertian dari ...
a. Produk konsumen
b. Produk industri

98
c. Produk bisnis
d. Produk khusus
e. Produk belanjaan

12. Dibawah ini yang termasuk karakteristik jasa adalah ...


a. Kontak dengan konsumen rendah
b. Kualitas produk objektif
c. Tidak berwujud dan tidak memiliki sifat fisik
d. Berwujud memiliki sifat fisik tertentu
e. Dapat disimpan

13. Dibawah ini yang termasuk karakteristik barang adalah ...


a. Tidak berwujud
b. Berwujud memiliki sifat fisik tertentu
c. Tidak memiliki fisik
d. Kontak dengan konsumen
e. Tidak dapat disimpan

14. Barang yang nilainya dipengaruhi oleh trend dan kegemaran konsumen
merupakan barang ...
a. Barang klasik
b. Barang kontemporer
c. Barang praktis
d. Barang pretisius
e. Barang mewah

15. Barang yang terdiri atas barang sehari-hari,barang toko,barang


khusus,barang yang tidak dicari, merupakan klasifikasi barang ...
a. Barang konsumen
b. Barang industri
c. Barang modal
d. Barang produksi
e. Barang distribusi
16. Dalam menjalankan usahanya, produsen harus memiliki perilaku yang
mengutamakan kepentingan masyarakat. Untuk itu produsen perlu
melakukan hal berikut ini, yaitu ...
a. Mengutamakan teknologi tinggi
b. Menjadikan wakil masyarakat sebagai manajer
c. Memprioritaskan kepentingan perusahaan
d. Mengkaji dampak teknologi yang digunakan
e. Membuat lingkungan hijau

17. Penggunaan nama, istilah, simbol, atau desain,atau gabungan semua


sebagai identitas produk lainnya, merupakan pengertian dari ...
a. Produksi
b. Distributor

99
c. Trade mark
d. Kode produksi
e. Branding

18. Dibawah ini faktor yang dapat mempengaruhi peluang pasar adalah ...
a. Peruhan produksi
b. Perubahan kualitas
c. Perubahan ekonomi
d. Perubahan pasar
e. Perubahan lingkungan

19. Dibawah ini yang biasanya tercantum dalam label produk makanan adalah,
kecuali ...
a. Penilaian konsumen
b. Nama pihak produksi
c. Kode produksi
d. Nama produk
e. Komposisi

20. Fungsi penggunaan label adalah sebagai ...


a. Pemecah masalah
b. Penambah hasil produksi
c. Meningkatkan produksi
d. Memenuhi kebutuhan
e. Memberi informasi tentang isi produk

21. Pihak konsumen. kemasan merupakan bagian penting dari komponen


produk yang biasanya berfungsi sebagai ...
a. Membantu konsumen mengenal nama produk dipasarkan oleh
perusahaan
b. Membantu konsumen dalam merencanakan jumlah produk yang akan
dibeli
c. Membantu konsumen dalam menentukan harga
d. Membantu konsumen menentukan harga dan jumlah barang yang akan
dibeli
e. Membantu konsumen dalam memilih barang

22. Aktifitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi,


mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan, merupakan pengertian ...
a. Dagang
b. Promosi
c. Pertukaran dagang
d. Penjualan
e. Iklan

100
23. Pihak yang menjual produk atau jasa namun biasanya tidak memiliki
persediaan sendiri, mereka melakukan pemesanan kepada produsen dan
seringkali digunakan pada industri tertentu, misalnya asuransi atau real
estate disebut ...
a. Pedagang besar
b. Pedagang eceran
c. Perwakilan
d. Perantara khusus
e. Pertukaran dagang

24. Dibawah ini salah satu proses memulai untuk bisnis adalah ...
a. Tentukan target pasar
b. Memuat informasi
c. Melakukan promosi
d. Melakukan strategi bersaing
e. Menentukan desain produksi

25. Yang tidak termasuk informasi peluang usaha adalah ...


a.  Konsumen
b. Permintaan dan penawaran
c. Saingan
d. Jasa
e. Manajemen usaha

26. Berikut ini merupakan Undang-undang yang memuat tentang kesehatan


keselamatan kerja ...
a. UU No.1 Thn 1971
b. UU No.2 Thn 1977
c. UU No.1 hn 1977
d. UU No.1 Thn 1970
e. UUD’45 Pasal 29
27. Pihak yang bertanggungjawab terhadap K3 di perusahaan/instansi adalah,
kecuali ...
a. Bagian keamanan
b. Pimpinan
c. Orang tua
d. Instruktur
e. Pekerja/karyawan

28. Dibawah ini yang bukan termasuk tujuan K3 adalah ...


a.  Menjamin tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas
b. Mencegah dan mengurangi kerugian yang diderita oleh semua pihak
yang bekerja
c.  Memberi pertolongan dini bagi pekerja bila terjadi kecelakaan
d.  Mencegah kecelakaan di jalan raya

101
e.  Melindungi tenaga kerja dari bahaya kecelakaan pada saat bekerja

29. Dibawah ini perencanaan yang dapat dilakukan untuk mendukung K3 di


tempat kerja,kecuali ...
a. Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal
b. Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin
c. Tersedia fasilitas untuk evakuasi
d. Tersedianya peralatan pencegah kebakaran di setiap mesin
e. Penaikan gaji dan tunjangan karyawan

30. Kepanjangan dari K3 ...


a. Keselamatan dan kekuatan kerja
b. Keselamatan dan Kesehatan kerja
c. Kesejahteraan dan kesehatan kerja
d. Kekuatan, kesehatan, kesejahteraan
e. Kehidupan, keselamatan, kesehatan

Lampiran 4. kunci Jawaban Tes Awal dan Tes Akhir

KUNCI JAWABAN
TES AWAL DAN TES AKHIR
Satuan Pendidikan : SMK N 1 PALANGKA RAYA
Kompetensi Dasar : Memahami paparan deskritif,naratif,argumentatif,atau
persuasif tentang produk/jasa
Materi : Produk Barang dan Jasa
Kelas : XII KGSP & XII BKP
Tahun Ajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 50 Menit

1. B 21. A

102
2. A 22. B
3. D 23. C
4. C 24. A
5. D 25. D
6. B 26. D
7. A 27. C
8. A 28. D
9. E 29. E
10. D 30. B
11. B
12. C
13. B
14. B
15. A
16. D
17. E
18. C
19. A
20. E

103
Lampiran 5. Analisis Validasi Soal Tes

104
Lampiran 6. Daftar Nilai Tes Awal (Pretes)

105
106
107
Lampiran 7. Daftar Nilai Tes Akhir(Postes)

108
109
110
111
Lampiran 8. Angket Respon

ANGKET PENELITIAN SKRIPSI


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS
GOOGLE CLASSROOM PADA MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN (PKK) KELAS XII (KGSP) SMK N 1 PALANGKA RAYA
Identitas Responden:
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian:

1. Mohon ketersediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner dengan jawaban


yang Saudara/i anggap sesuai.
2. Berikan tanda (√) pada kolom yang menurut Saudara/i sesuai dengan
tingkat kesetujuan maupun ketidak setujuan saudara/i terhadap
pernyatanpernyataan yang disediakan. Jawaban terdiri dari 4 alternatif
jawaban, yaitu :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Konstruk Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS S SS

1 Penggunaan Google
Classroom mudah
dipelajari.
2 Mudah bagi saya untuk
menggunakan Google
Classroom sesuai yang
saya inginkan.
Perspektif
3 Kemudahan Tampilan Google
Penggunaan Classroom sangat jelas dan
mudah dipahami.
4 Dengan Google Classroom,
memperoleh pengumuman,
materi maupun
pengumpulan tugas
menjadi lebih fleksibel.

112
5 Sangat mudah bagi saya
untuk fasih menggunakan
Google Classroom
6 Penggunaan Google
Classroom sangat mudah.

No Konstruk Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS S SS
1 Penggunaan Google
Classroom dapat
pempercepat penyelesaian
tugas.
2 Google Classroom
meningkatkan performa
pembelajaran saya
Presepsi
3 Kemanfaatan Penggunaan Google
Classroom dapat
meningkatkan produktivitas
belajar saya.
4 Penggunakan Google
Classroom dapat
meningkatkan efektifitas
belajar saya.
5 Penggunakan Google
Classroom
mempermudahkan saya
dalam menyelesaikan tugas-
tugas sekolah.
6 Google Classroom sangat
bermanfaat untuk
mendukung saya dalam
pembelajaran.

No Konstruk Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS S SS

113
1 Saya tidak pernah
mengalami kegagalan
sistem ketika
menyelesaikan tugas
dengan Google Classroom.
2 Saya tidak pernah
mengalami kesulit ketika
Kualitas Layanan mengecek apakah tugas
Penggunaan yang saya kumpulkan telah
terkirim.
3 Informasi yang terdapat di
Google Classroom mudah
saya pahami.
4 Guru merespon cepat
ketika ada pertanyaan dari
siswa melalui Google
Classroom.
5 Guru membagi semua
informasi yang saya
butuhkan melalui Google
Classroom.

No Konstruk Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS S SS
1 Saya akan terus
menggunakan Google
Classroom.
2 Saya yakin pengguanaan
Google Clasroom akan
semakin sering digunakan
Penggunaan Google di masa mendatang.
Classroom
3 Saya tertarik menggunakan
Google Classroom untuk
membantu saya dalam
proses kegiatan belajar dan

114
menyelesaikan tugas.
4 Risiko penggunaan Google
Classroom yang rendah
membuat saya akan terus
menggunakan Google
Classroom untuk
selanjutnya.

No Konstruk Pertanyaan Alternatif Jawaban


STS TS S SS
1 Informasi terkait materi
yang diberikan melalui
Google Classroom dapat
membantu mempelajari
dan memahami materi
perbelajaran.
2 Guru memberikan materi
Efektivitas serta tugas melalui Google
Pembelajaran Classroom sesuai dengan
silabus.
3 Siswa merasa termotivasi
menyelesaikan tugas
melalui Google Classroom
karena ada tenggang waktu
yang di berikan Guru.
4 Siswa dapat menyelesaikan
tugas dengan tepat waktu.

115
116
Lampiran 9. Tabel Angket Respon

117
Lampiran 10. Perhitungan Angket Respon

118
119
120
Lampiran 11. Dokumentasi

Siswa Belajar di Google Classroom

Peneliti Menjelaskan Secara Langsung

121
Penentuan Kelompok

Siswa Berdiskusi Untuk Membahas Bahan Presentasi

122
Peneliti Menjelaskan tentang Google Classroom

Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok

123
Peneliti Membantu Siswa

Proses Belajar Mengajar

124
Peneliti Mengawasi Proses Belajar Mengajar

Siswa Presentasi Pokok Bahasan

125
Siswa Presentasi Di Depan Kelas

126
SURAT-SURAT

127
128
129
130
131
132
133
134
135
RIWAYAT HIDUP
Erin Kristina, lahir di Sei Gula pada tanggal 19 September
1998 sebagai anak pertama dari empat bersaudara putri dari
bapak Iben Piter dan ibu Suriwaty.
Penulis masuk pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1
Tampelas pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2010.
Melanjutkan ke SMPN SEPANG pada tahun 2010 dan
lulus SMP pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke SMA N 1 SEPANG pada
tahun 2013 dan lulus pada tahun 2016. Selanjutnya Penulis mengikuti seleksi PTN
dan diterima sebagai mahasiswa Universitas Palangka Raya, Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan melalui jalur SBMPTN pada tahun 2016,
Penulis mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru
(PKKMB) pada tahun 2016,Penulis Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Sub bagian
Penataan dan Estetika Kota, Kota Palangka Rayapadatahun 2018. Penulis
melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata di desa Pilang,Kecematan Jabiren
Raya.Selanjutnya Penulis melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi dengan
judul “Penereapan Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis Google
Classroom Pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) Kelas
XII (KGSP) di SMK N 1 Palangka Raya” yang dilaksanakan pada bulan Maret
2020 yang berlokasi SMK N 1 Palangka Raya, yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Bangunan Jurusan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Palangka Raya.

136

Anda mungkin juga menyukai