Dosen Pengampu:
Drs Tukidi,M.pd
Oleh:
Maria Ulfa ( 3601418018)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemampuan kepada penulis,
sehingga dapat menyusun makalah tentang SUSU SAPI BOYOLALI ini dengan
lancar. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpah curahkan kepada Khotimul
Anbiya Wal Mursalin yakni Nabi Muhammad SAW. Sebagai Uswatun Hasanah
bagi umat semesta alam.
Makalah ini disusun untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi para mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentunya masih
banyak kekurangan, baik dari segi materi yang dipaparkan maupun dalam
kesempurnaan sistematika. Selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis berharap
kepada para pembaca agar memberikan koreksi apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan guna memperbaiki penulisan makalah dimasa yang akan
datang.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu penulis
dalam pembuatan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah
SWT. dengan balasan yang berlipat ganda. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Maria Ulfa
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu di Indonesia diperoleh dari hasil pemerahan kambing pada sapi perah.
Kebanyakan sapi perah yang dikembangkan di Indonesia adalah bangsa sapi Fries
Holland maupun peranakannya. Populasi sapi perah terbesar di Indonesia adalah
di Boyolali Jawa Tengah. Peningkatan populasi sapi perah dapat dilakukan pada
sebuah daerah didukung potensi dari daerah tersebut. Potensi-potensi daerah
untuk pengembangan sapi perah dapat ditingkatkan dengan penyediaan
ketersediaan pakan, pengetahuan peternak, permintaan susu, pendapatan peternak,
infrastruktur pasar, peranan lembaga pemberi kredit dan kebijakan pemerintah
lokal.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan populasi sapi perah yang ada di Boyolali, Jawa
Tengah?
2. Bagaimana prospek industri susu?
3. Bagaimana proses pengolahan susu?
4. Bagaimana peluang usaha pengolahan susu dan keju?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui populasi sapi perah yang ada di wilayah Boyolali, Jawa
Tengah.
2. Mengetahui peran koperasi yang berkaitan dengan pemasaran susu yang
ada di Boyolali, Jawa Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Supaya tahu bahwa susu sangat bermanfaat bagi pemenuhan gizi dan tahu
bahwa susu mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh yakni protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang berperan penting bagi
pertumbuhan, penggantian sel rusak, dan meningkatkan sistem imun tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
3. Memeliharaan sapi perah dengan output utama susu dan anak sapi.
Sistem pemberian pakan pada umumnya dilakukan sebanyak dua kali yaitu pagi
dan sore hari. Hijauan segar diberikan sebanyak 25-30 kg setiap hari. Pemberian
pakan dilakukan setelah pemerahan. Pemberian konsentrat jadi sebanyak 4-5 kg
dan diberikan 2 kali sehari. Air minum tidak diberikan secara ad libitum sebab
peternak hanya memberikan air minum pada saat memberikan komboran.
a) Analisis Strategi
Faktor-faktor strategis internal yang menjadi kekuatan (strength) industri
pengolahan susu dipaparkan sebagai berikut:
1) Kendali mengatur harga susu segar
2) Struktur industri yang memiliki kekuatan untuk menghambat
masuknya pemain baru dalam industri
3) Tingkat keuntungan usaha cukup besar karena industri pengolahan
susu termasuk industri padat modal dengan menggunakan
teknologi tinggi sehingga efisiensi produksi dapat dicapai.
4) Jaringan distribusi pemasaran sudah terkoordinasi
Susu sapi merupakan bahan makanan yang mudah rusak. Oleh sebab itu
perlu mendapat perawatan secara khusus. Berikut ini adalah proses
pengolahan susu sapi:
1) Setelah mendapatkan susu hasil perahan, segera bawa susu hasil perahan
tersebut ke kamar susu, kemudian disaring. Penyaringan harus dilakukan
segera untuk menghindari agar jangan sampai kuman-kuman yang hinggap
pada kotoran di dalam air susu mendapat kesempatan untuk berkembang
biak lebih lanjut
2) Setelah disaring, baru dilakukan penakaran apabila ingin mengetahui
jumlah produksi
3) Kemudian susu hasil perahan dari beberapa ekor sapi tersebut dicampur
perlahan-lahan sampai menjadi campuran air susu yang homogen
4) Selanjutnya, air susu dialirkan ke alat pendingin.Selama 2 - 3 jam.
Pendinginan air susu bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
sehingga air susu sapi bisa bertahan lama. Atau bisa juga melakukan
pasturisasi terlebih dahulu sebelum susu dialirkan ke alat pendingin agar
bila terdapat organisme atau bakteri yang merigikan bisa mati
5) Secara sederhana, pendinginan bisa dilakukan dengan menempatkan botol-
botol air susu atau susu yang sudah di pak dalam kantong plastik,
kemudian dimasukkan ke dalam bak yang berisikan es. Sedangkan
pasturisasi sederhana dapat dilakukan dengan cara merebus air susu diatas
kompor di temperatur 74 decel selama 6 menit
6) Setelah proses pendinginan/pasturisasi selesai, susu boleh dimasukkan ke
dalam boto-botol untuk dikirim ke konsumen.
PENUTUP
5. Kesimpulan
Keju Indrakila telah dipasarkan di beberapa kota besar di Jawa, Kalimantan, Bali,
dan Lombok. Pembeli keju diantaranya pemilik restoran atau hotel yang
membutuhkan keju sebagai bahan masakan, terutama kalangan ekspatriat di Bali
dan Jogja. “Salah satu kelebihan dari keju produk pabrik Indrakila adalah
harganya yang lebih murah dan rasa kejunya yang berbeda karena dibuat dengan
susu lokal.
6. Saran
http://news.indonesiakreatif.net/variasi-keju-lokal-khas-boyolali/
http://www.agrotekno.net/2013/07/mengolah-susu-menjadi-keju_29.html
http://rinaprilia.blogspot.co.id/2013/12/sumber-daya-genetik-di-boyolali.html
http://syahril121292.blogspot.co.id/2013/01/makalah-usaha-pengolahan-
susu.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=93828&val=299