Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN F.3.

PERHITUNGAN DEBIT

Perhitungan debit air limpasan dilakukan dengan menggunakan rumus


rasional sebagai berikut :
Qlimpasan = 0,278 x C x I x A
Keteranan :
0,278 = m3/s= (10-3/3600) x 106 = 0,278
Q = Debit air limpasan (m3/detik)
C = Koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan (km2)

Berdasarkan peta topografi dan rencana kemajuan tambang maka daerah


tangkapan hujan dibagi menjadi tiga, yaitu :
Luas DTH = Th1 33.699,2563 m2/1.000.000 = 0,0337 km2
= Th2 57.152,0039 m2/1.000.000 = 0,0572 km2
= Th3 132.680,3193 m2/1.000.000 = 0,1327 km2
= Th4 142.535,0811 m2/1.000.000 = 0,1425 km2
= Th5 153.372,24 m2/1.000.000 = 0,1534 km2
Itensitas = 58,823 mm/jam
Koefisien (C) = 0,75

No Macam Permukaan Koefisien Limpasan (C)


1 Lapisan Batubara (Coal Seam) 1,00
2 Jalan Pengangkutan (Haul Road) 0,90
3 Dasar Pit dan Jenjang (Pit Floor and Bench) 0,75
4 Lapisan Tanah Penutup (Fresh Overburden) 0,65
5 Lapisan Tanah Penutup yang telah ditanami 0,55
(Revegetated Overburden)
6 Hutan (Natural Rain Forest) 0,50
(sumber: sayoga, 1999)
Maka debit air limpasan dapat dicari :
Tahun ke-1
Q limpasan =0,278 ×0,75 ×58,823 mm/ jam× 0,0337 km 2
Qlimpasan =0,413 m3 /detik
Tahun ke-2
Q limpasan =0,278 ×0,75 ×58,823 mm/ jam× 0,0572 km2
Qlimpasan =0,701 m3 / detik
Tahun ke-3
Q limpasan =0,278 ×0,75 ×58,823 mm/ jam× 0,1327 km 2
Qlimpasan =1,627 m3 /detik
Tahun ke-4
Q limpasan =0,278 ×0,75 ×58,823 mm/ jam× 0,1425 km 2
Qlimpasan =1,748 m3 /detik
Tahun ke-5
Q limpasan =0,278 ×0,75 ×58,823 mm/ jam× 0,1534 km2
Qlimpasan =1,881m3 /detik

Mencari debit air hujan


Debit air hujan yang dihitung adalah debit air hujan yang langsung jatuh
kedalam bukaan tambang. Perhitungannya dilakukan dengan rumus rasional,
namun koefisien limpasan tidak digunakaan karena semua air hujan yang masuk
dianggap terkumpul pada sump.
Qair hujan = CHrencana x A
Keterangan :
Q = Debit air (m3/detik)
Xt = Curah Hujan Rencana ( m/jam)
A = Luas bukaan tambang (Km2)
Diketahui ;
Bukaan tambang = Th1 = 23.053,6396 m2
= Th2 = 39.150,5039 m2
= Th3 = 59.190,3040 m2
= Th4 = 78.099,2727 m2
= Th5 = 92.874,62 m2

CH rencana 5 tahun = 20,971 mm/hari /1000 = 0,0210 m/hari


Maka debit air hujan dapat dicari :
Tahun ke-1
Qair hujan = (0,0210m/hari) x 23.053,64 m2
= (484,126 m3/hari) /24
= (20,172 m3/jam)/ 3600
= 0,0056 m3/detik
Tahun ke-2
Qair hujan = (0,0210m/hari) x 39.150,50 m2
= (822,161 m3/hari) /24
= (34,257 m3/jam)/ 3600
= 0,0095 m3/detik
Tahun ke-3
Qair hujan = (0,0210m/hari) x 59.190,30 m2
= (1242,996 m3/hari) /24
= (51,792 m3/jam)/ 3600
= 0,0144 m3/detik
Tahun ke-4
Qair hujan = (0,0210m/hari) x 78.099,27 m2
= (1640,085 m3/hari) /24
= (68,337 m3/jam)/ 3600
= 0,0190 m3/detik
Tahun ke-5
Qair hujan = (0,0210m/hari) x 92.874,62 m2
= (1950,367 m3/hari) /24
= (81,265 m3/jam)/ 3600
= 0,0226 m3/detik
Mencari debit air tanah
Debit adalah besarnya volume air yang mengalir pada suatu penampang
luas tertentu per satuan waktu (satuan, misal = m3/hari). Debit merupakan suatu
hasil fungsi dari luasan penampang, kecepatan aliran, dan kemiringan penampang
aliran.
Lokasi Sumur H (m) h (m) p (m) D (m) Z (m) Elevasi MAT (m) X Y
1 14 1 9 1 127 119 409540 9136852
2 15 1 10 1 137 128 409666 9136969
3 9 1 1,5 1 127 126,5 409795 9136813
4 2,34 1 1,8 1,54 129 128,2 409907 9136791
5 5,05 0 3,74 1,25 140 136,26 410070 9136765
6 12,42 0,72 10,89 0,77 145 134,83 410169 9136974
7 13,67 0,2 5,24 1,06 131 125,96 409982 9137113
8 15,55 0,8 13,42 0,95 138 125,38 410048 9136959
Dusun Dlingo, Desa Banyuroto, 9 8,1 0,65 7,5 0,6 142 135,15 409942 9136759
Kec. Nanggulan, Kab. Kulon 10 17,5 1,07 13,85 0,81 151 138,22 409970 9136712
Progo, Prov. D.I.Y 11 10,9 0,6 7,1 0,66 159 152,5 410001 9136675
12 19,85 0,7 15,55 0,5 148 133,15 410047 9136709
13 9,77 0,83 5,98 0,78 147 141,85 410057 9136704
14 13,84 0,74 13,54 1,06 127 114,2 409779 9136498
15 10 0,58 9,5 0,96 129 120,08 409849 9136663
16 12,7 0,74 12,5 1,2 130 118,24 409798 9136642
17 9 0,53 8,8 1 133 124,73 409821 9136621
18 11 0,8 10,83 0,8 146 135,97 409915 9136504
19 5,3 0,76 5,17 1,08 135 130,59 409769 9136719

Keterangan : H : Kedalaman sumur MAT = Z+(h-p)


h : Tinggi sumur
p : Muka air tanah
D : Diameter sumur

Tidak semua kondisi aquifer memungkinkan dibuat flownets ideal. Untuk


itu, rumus perhitungan debit darcy dapat digunakan. Rumus yang dipakai adalah :
Q = K.I.A
Keterangan:
K = hydraulic conductivity 30 m/hari
I = hydraulic gradient (dh/dL)
dh = selisih ketinggian MAT (m atau cm) 152,5 m – 114,2 m
= 38,3m
dL = panjang daerah yang dilewati aliran 284 m
38,3 m
I=
284 m
I =0,135 m
A = tebal aquifer x P
P = panjang kontur terpanjang didapatkan dari peta (autocad/3Dmine) 284 m
Tebal aquifer = menggunakan/didapat dari rata-rata singakapan 5 m
A=5 m×284 m
A=1.420 m2
Q=30 m/hari ×0,135 m ×1.420 m 2
Q=5.751 m3 /hari
5.751 m3 /hari
Q=
24
239,625 m 3 / jam
Q=
3600
Q=0,0666 m3 / detik

Total debit air tambang (Qtotal) :


Tahun ke-1
Qtotal=Q airlimpasan +Q airhujan +Qair tanah

Q total=0,413m 3 /detik +0,0056 m 3/detik +0,0666 m 3 /detik


Qtotal =0,4855m3 / detik
Tahun ke-2
Q total=0,701m 3 /detik +0,0095 m3 /detik +0,0666 m 3 /detik
Qtotal=0,7771m3 /detik
Tahun ke-3
Q total=1,627 m 3 /detik +0,0144 m3/detik + 0,0666 m3 /detik
Qtotal=1,7083 m3 /detik
Tahun ke-4
Q total=1,748 m 3 /detik +0,0190 m3 /detik +0,0666 m 3 /detik
Qtotal =1,8337 m3 / detik
Tahun ke-5
Q total=1,881 m 3 /detik +0,0226 m3 /detik +0,0666 m 3 /detik
Qtotal=1,9702 m3 /detik

Anda mungkin juga menyukai