Anda di halaman 1dari 28

MAKLAH MELAKUKAN METODE DAN TEKNIK ALAMIAH

DALAM ASUHAN INTRANATAL

Dosen Pengampu : Jehanara, SST, MKM


:

Disusu Oleh :

Kelompok 5

Dwi Anggorowati P3.73.24.2.19.008

Hafshah Dzakiyatun P3.73.24.2.19.013

Putri Tarisa Salsabila P3.73.24.2.19.027

Rahma Zahra P3.73.24.2.19.028

Rifani P3.73.24.2.19.030

Saffanah Khairurrahmah P3.73.24.2.19.031

KELAS 3A
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Taala yang Maha Pengasih


lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah- Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah “Melakukan Metode Dan Teknik Alamiah Dalam
Asuhan Intranatal”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baikdari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah dikemudian hari.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bekasi, Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
1. HypnoBirthing....................................................................................................... 3
A. Manfaat Hypnobirthing ................................................................................... 4
B. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan teknik
hypnobirthing. ........................................................................................................... 5
C. Teori Kekuatan Hypnobirthing ....................................................................... 9
2. Relaksasi .................................................................................................................. 10
A. Pernafasan ....................................................................................................... 11
B. Masase/ Pijat Persalinan ................................................................................ 12
1. Massage Back Effluarge .................................................................................. 13
2. Massage Counter Preassure ............................................................................ 15
3. Kompres Panas dan dingin ............................................................................ 17
BAB III............................................................................................................................. 23
PENUTUP........................................................................................................................ 23
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode Relaksasi dalam menjalani masa kehamilan sebenarnya
bukan metode yang baru, namun telah digunakan sejak tahun 50-an di
Amerika Serikat. Hanya saja akhir-akhir ini, banyak nama yang muncul
dan dijadikan sebagai trademark baru untuk metode relaksasi kehamilan
ini seperti HypnoBirthing, HypnoBabies, HypBirth dan sebagainya.
Teknik relaksasi semacam ini dapat banyak membantu dalam mengurangi
rasa sakit dan tekanan emosi selama berlangsungnya proses kelahiran
tanpa perlu menggunakan obat bius.
Semua nama baru tersebut menggunakan dasar kata hipnosis, bukan
berarti Ibu hamil akan tertidur atau tidak sadarkan dirinya saat praktek.
Namun hipnosis yang digunakan adalah metode penanaman sugesti saat
otak telah berada dalam kondisi rileks. HypnoBirthing merupakan salah
satu trademark yang paling dikenal saat ini, berada dibawah naungan
HypnoBirthing Institute, USA. Pelopornya adalah salah satu tokoh yang
menyebarluaskan metode relaksasi kehamilan, yaitu seorang ahli
hipnoterapi dari Amerika Serikat bernama Marie F. Mongan.
Melahirkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks, perlu kesiapan
mental dan semangat yang besar, ketenangan dan keyakinan yang kuat
untuk dapat melahirkan bayi secara alami disamping syarat-syarat untuk
proses persalinan normal secara medis sudah terpenuhi semua. Karena
dengan kondisi tenang ini maka Ibu yang melahirkan akan mendapatkan
pengalaman yang menyenangkan dan berkesan baginya. Disinilah
hypnobirthing berperan besar, membantu memberikan kesiapan mental
dan keyakinan untuk melahirkan secara alami dengan rasa sakit yang
minimal. Selain itu, hypnobirthing juga punya peranan dalam mengatasi
stress dalam kehamilan dan mampu mengurangi rasa mual dan muntah
selama kehamilan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu HypnoBirthing?.

2. Apa tujuan dan manfaat dari HypnoBirthing?.

3. Apa macam-macam teknik relaksasi?.

4. Bagaimana teknik relaksasi pada masa intranatal?.

C. Tujuan

1. Untuk memahami HypnoBirthing.

2. Untuk memahami manfaat dari HypnoBirthing.

3. Untuk memahami macam-macam teknik relaksasi.

4. Untuk memahami teknik relaksasi paa masa intranatal.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. HypnoBirthing
HypnoBirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam
pengajaran melahirkansecara alami. Teknik ini mudah dipelajari,
melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk
cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang
memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut,
cepat dan tanpa proses pembedahan.
Hypnobirthing dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar
ginekologi Dr. Grantly Dick-Read, yang mempublikasikan buku Childbirth
Without Fear pada 1944. Terapi hypnobirthing selanjutnya dikembangkan
oleh Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute. hypnobirthing berasal
dari kata hypno (hypnos dari bahasa Yunani yang artinya "tidur") dan
birthing dari bahasa Inggris yaitu "proses melahirkan". Hypnobirthing
adalah science and art (ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan bahasan
secara ilmiah).
Hypnobithing berasal dari kata hypno dan birthing. Hypno dalam
bahasa Yunani berarti tidur sedangkan birthing berarti kelahiran
mengartikan hipnosis sebagai sebuah pengaruh yang alami terhadap
konsentrasi relaksasi, dimana disampaikannya gagasan kepada alam bawah
sadar, yang akan mempengaruhi cara berfikir, apa yang dirasakan dan
pilihan yang dibuat. Hypnobirthing adalah metode yang unik dan
merupakan kombinasi terbaik antara proses kelahiran alami dengan hipnosis
yang memberikan alat-alat dan teknik yang dibutuhkan untuk pengalaman
kelahiran bayi yang lebih mudah dan jauh lebih nyaman. Ibu akan mampu
untuk bekerja dengan tubuhnya dan sensasi persalinan dibandingkan
berjuang melawannya (Mongan, 2007).
Jadi setiap ibu hamil dapat belajar dan berlatih agar terampil untuk
meningkatkan ketenangan diri selama hamil dan pada saat melahirkan.
Hypnobirthing merupakan perkembangan dari hipnosis, yang sama sekali
bukan magic seperti anggapan yang berkembang di masyarakat. Banyak
orang yang tidak tahu bahwa hipnosis merupakan bagian dari ilmu

3
kedokteran dan bahkan yang menemukannya adalah seorang dokter
bernama Dr Frans Anton Mesmer berkebangsaan Austria.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing
merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk
membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan
ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama, dan setelah
persalinan. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam
pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari,
melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk
cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang
memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut,
cepat.

A. Manfaat Hypnobirthing
Ketenangan diri saat proses persalinan. Emosi dan jiwa tenang
memungkinkan ibu untuk tidak berteriak/mengamuk/menjerit kala menahan
sakit akibat kontraksi. Karena ibu sudah siap secara mental (Lany, 2007).
a) Manfaat Untuk Ibu :
1. Menghilangkan rasa takut, tegang, dan panik saat bersalin.
2. Mempersingkat masa proses bersalin, pasca bersalin cepat kembali
pulih.
3. Ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami juga jadi lebih kuat.
4. Meningkatkan produksi ASI. Kerena Relaksasi meningkatkan
vasikularisasi diseluruh tubuh.
5. Mengurangi komplikasi medis dalam melahirkan.
b) Manfaat Untuk Janin
1. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang
merupakan dari perkembangan jiwa (SQ).
2. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan
memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat
plasenta.

4
c) Manfaat Untuk Suami
Merasa lebih tenang dalam mendampingi proses kelahiran, dan
hubungan suami istri menjadi lebih hangat.

B. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan teknik


hypnobirthing.
Dalam hypnobirthing akan dipelajari teknik-teknik relaksasi dan visualisasi
yang akan membantu ibu selama bersalin dan dengan cepat memulihkan
tingkat energi setelah persalinan. Agar dapat mengkondisi diri sendiri untuk
masuk dengan cepat ke dalam relaksasi dan visualisasi. Berikut hal-hal yang
perlu dipersiapkan untuk melatih teknik Hypnobirthing
a) Waktu
Memilih waktu untuk relaksasi di mana tidak terdapat gangguan.
Menyisihkan waktu yang sama setiap hari. Bisa pagi, siang, atau malam
hari.
b) Tempat
Memilih tempat latihan yang nyaman, tenang, bersuhu sejuk, dan dengan
pencahayaan lembut temaram dan menjadikan tempat itu sebagai tempat
latihan sehari-hari.
c) Alat
Menggunakan kaset dan CD musik atau lagu kesayangan yang memiliki
nada atau irama berulang-ulang, tenang, serta lembut untuk
menimbulkan respon tubuh terbaik.
d) Yang berlatih
Memastikan kandung kemih kosong sehingga tidak perlu bolak-balik ke
toilet dan menggunakan busana yang longgar dan mengenakan kain
lembut untuk menutupi tubuh sehingga akan terasa nyaman.
e) Yang melatih/Terapis
Ibu akan dilatih oleh terapis baik bidan ataupun yang lain yang telah
mendalami ilmu hipnoterapi spesifik pada bidang kehamilan.

5
f) Posisi Relaksasi
Memilih posisi yang dianggap paling nyaman dengan mencoba sesantai
mungkin. Bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil memejamkan
mata. (Morgan, 2007, Andriana, 2007).
1. Posisi berbaring terlentang
Beberapa hal yang dapat membantu untuk menyamankan posisi
berbaring terlentang.

2. Posisi menyamping
Posisi menyamping (lateral) terutama dipilih oleh ibu hamil saat
menjalani persalinan tahap akhir dan sering kali untuk mengeluarkan

bayi mereka. Ini juga merupakan posisi tidur bagi ibu yang sedang
hamil.

g) Empat langkah sebelum latihan hypnobirthing:


1. Memutar kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali
hitungan. Meletakkan jari-jemari kiri dan kanan di atas bahu, lalu
memutar ke belakang sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali.

6
2. Untuk merelaksasi otot, berbaring santai. Meluruskan lengan kanan
dan kiri sejajar tubuh. memposisikan telapak kanan menghadap ke
atas. Menegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha,
pinggul, dan dada. Menarik pundak ditarik ke atas dan kedua telapak
tangan dikepal kuat-kuat. Mengerutkan dahi, tarik lidah ke arah langit-
langit.
3. Selanjutnya relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan
terdorong ke arah perut. Menarik napas panjang lewat hidung sambil
hitung sampai 10. Menghembuskan perlahan-lahan lewat mulut.
Lakukan 10 kali.
4. Merelaksasi pikiran. Memejamkan mata sejenak lalu buka
perlahanlahan sambil memandang ke satu titik yang tepat di atas mata,
makin lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan
ke-5, mata akan menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan
pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh
program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh
sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”
h)Teknik Dasar HypnoBirthing, Hypnobirthing akan mengajarkan teknikteknik
yang dibutuhkan untuk membantu ibu tetap tenang dan bahagia selama
kehamilan dan untuk menciptakan kegembiraan, hal-hal positif tentang
kelahiran, dan membuat suatu perbedaan besar terhadap kesehatan emosi
dan fisik bayi. Ada empat teknik dasar hypnobirthing, yaitu pernapasan,
relaksasi, visualisasi, dan pendalaman. Setiap teknik memiliki beberapa
alternatif di mana dapat dipilih salah satunya atau lebih yang dianggap
paling efektif dan paling disukai. Belajar menggunakan keempat teknik ini,
sehingga keempatnya menjadi sebuah kebiasaan, dan akan membantu
mempersiapkan tubuh dan pikiran bagi proses persalinan. Teknik ini dapat
dipelajari di kelas hypnoBirthing, dan melalui kaset atau CD yang diberikan
oleh instruktur sehingga dapat berlatih setiap hari di rumah. Pendamping
persalinan juga akan mendapatkan naskah untuk digunakan saat ibu dan
pendamping persalinan berlatih bersama dua atau tiga kali seminggu
(Morgan, 2007, pp.86-88).

7
1. Teknik Pernapasan
a. Pernapasan tidur mudah dikuasai, dapat digunakan secara teratur di
kelas ibu hamil dan sewaktu berlatih di rumah. Akan dirasakan bahwa
relaksasi datang lebih mudah dan lebih cepat setiap kali
melakukannya. Setelah beberapa kali dilakukan, tubuh akan terbawa
ke dalam keadaan relaksasi sebagai persiapan bagi upaya pendalaman
selanjutnya.
b. Pernapasan lambat terdiri dari penghirupan udara secara perlahan,
tenang, dan lama dari perut yang mengarahkan kembali fokus pada
apa yang sedang terjadi di sekitar bayi dan membantu menghadapi
setiap kontraksi rahim. Teknik ini akan dibutuhkan selama persalinan
untuk mengimbangi setiap kontraksi rahim. Saat berkontraksi, rahim
akan terangkat. Pernapasan lambat membantu ibu untuk bekerja sama
dengan gerakan ke atas rahim sewaktu menghirup hingga perut naik
setinggi mungkin, seperti mengisi balon di dalam perut. Hal ini
memaksimalkan gelombang otot-otot vertikal, menyebabkan otot-
otot ini bekerja lebih efisien dalam menarik ke atas otot-otot
melingkar di bagian bawah, serta menipiskan dan membuka leher
rahim. Bantuan yang diberikan kepada kedua kelompok otot ini akan
memperpendek durasi gelombang, serta durasi persalinan.
c. Pernapasan Persalinan digunakan saat mengembuskan bayi agar
keluar pada fase persalinan. Bernapas ini ditujukan untuk membantu
Refleks Mendorong Alami (Natural Expulsive Reflex/NER) dari
tubuh untuk secara lembut menggerakkan bayi ke arah luar.
2. Teknik Relaksasi
a. Relaksasi Progresif Bayangkan setiap bagian tubuh, dari ubun-ubun
hingga ujung kaki, diberi angka yang sesuai dengan ilustrasi berikut

8
b. Perhitungan Relaksasi
Perhitungan relaksasi sebenarnya adalah teknik pernapasan. Dalam
perhitungan relaksasi, calon ibu harus menarik napas melalui hidung
kemudian mengeluarkannya melalui mulut, lepaskan tegangan otot
diseluruh tubuh. Dengan pernapasan tersebut, calon ibu diharuskan
untuk membuat rileks bagian tubuh dengan satu tarikan napas
perlahan.
c. Relaksasi Sentuhan
Pada relaksasi sentuhan, calon ibu akan memberi respon terhadap
sentuhan pasangan calon ibu dengan merilekskan atau mengendurkan
otot-otot yang tegang.

C. Teori Kekuatan Hypnobirthing


Kekuatan menjadi salah satu syarat dari keberhasilan calon ibu dalam
melakukan hypnobirthing. Kekuatan tersebut berasal dari dalam diri calon
ibu sendiri. Kekuatan tersebut adalah aura dan cakra, serta pikiran bawah
sadar.
a) Aura dan Cakra
Kuswandi dalam (Putra, 2016) tubuh manusia secara garis besar terbagi
menjadi dua, yaitu badan kasar dan badan halus. Badan kasar adalah tubuh
seluler, yaitu tubuh yang dapat dilihat melalui indera mata. Sedangkan
badan halus adalah aura dan cakra, yaitu tubuh yang tidak tampak secara
kasat mata (h.128). Putra (2011,14), mendefinisikan bahwa aura sebagai
sebentuk medan energi yang dimiliki oleh setiap mahluk hidup. Aura atau
yang biasa dikenal dengan nama biolistrik (lapisan listrik) merupakan
lapisan disekitar tubuh yang melambangkan kondisi energi, kesehatan, dan
karakter seseorang. Kuswandi dalam (Putra, 2016) cakra sebagai pusat
keluar-masuknya cahaya elektromagnetik yang berasal dari matahari atau
energi hidup (h.134). Cakra juga merupakan penghubung antara badan kasar
dengan badan halus. Aura dan cakra penting bagi kesehatan jiwa dan raga
calon ibu karena beberapa alasan mendasar, diantaranya:

9
a. Manusia memiliki tubuh fisik, jiwa, dan batin atau ruh.
b. Kesehatan badan halus (aura dan cakra) mempengaruhi kondisi
fisik dan kehamilan.
c. Calon ibu yang memiliki cakra dasar yang kuat dan seimbang,
lebih percaya diri selama hamil dan persalinan.
d. Calon ibu yang ketakutan memiliki bentuk aura yang semakin
kecil, semakin tipis, dan dirasakan oleh janin yang masih ada di
dalam kandungan.
e. Aura dan cakra dapat disehatkan melalui relaksasi dan
visualisasi dalam teknik hypnobirthing.
Dengan adanya penjelasan mengenai aura dan cakra tersebut, maka
salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan dari hypnobirthing ini
adalah dengan adanya kekuatan dari aura dan cakra itu sendiri. Melalui
relaksasi hypnobirthing yang dilakukan oleh calon ibu, dapat
mengoptimalkan aura dan cakra tersebut. Setelah aura dan cakra
dioptimalkan melalui relaksasi hypnobirthing, maka calon ibu akan
merasakan kesegaran, kesehatan, kenyamanan, hingga mengatasi rasa nyeri
pada persalinan.
b) Jiwa atau Pikiran
Bawah Sadar Apa yang dialami tubuh seseorang tergantung dari
yang ada dalam pikiran bawah sadarnya. Menurut para ahli, pikiran bawah
sadar manusia berperan sebesar 82% terhadap fungsi diri, sedangkan jiwa
sadar hanya berperan 18%. Terapi hypnobirthing dapat membangkitkan
sugesti positif pada pikiran bawah sadar calon ibu. Dengan sugesti positif
tersebut, maka calon ibu tidak akan merasa takut lagi pada persalinan.

2. Relaksasi
Relaksasi dan pengontrolan pernapasan dapat bermanfaat pada
beberapa ibu, karena hiperventilasi dapat terjadi ketika ibu menjadi cemas
(Holmes dan Baker, 2011). Prinsip dari teknik ini adalah meningkatkan
relaksasi klien. Manfaat dari teknik ini adalah :

10
1) Meningkatkan aliran darah pada uterus dan oksigenisasi janin

2) Mengurangi ketegangan yang meningkatkan persepsi


pasien terhadap nyeri dan menurunkan toleransi nyeri

3) Meningkatkan efisiensi kontraksi uterus

4) Mengurangi ketegangan yang dapat menghambat


penurunan janin ke rongga pelvis (Manurung, 2011)
A. Pernafasan

Pengertian Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan


keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan respirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan,
selain dapat menurunkan intensitas nyeri teknik relaksasi napas dalam juga
dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigen dalam darah
(Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, 2002)

Pada kala I persalinan, teknik relaksasi pernapasan dapat


memperbaiki relaksasi otot-otot abdomen dan denngan demikian meningkat
ukuran rongga abdomen. Keadaan ini mengurangi friksi/gesekan dan rasa
nyeri antara rahim dan dinding abdomen. Karena otot-otot genetalia juga
menjadi lebih rileks, otot-otot tersebut tidak menggangu penurunan janin.
Umumnya, pernapasan perut yang perlahan, kira-kira separuh kecepatan
normal pernapasan seorang ibu bersalin, dimulai ketika ibu bersalin tidak
dapat lagi berjalan atau berbicara selama kontraksi berlangsung karena
frekuensi dan intensitas kontraksi meningkat, ibu bersalin perlu menganti
teknik dengan pernapasan dada, pernapasan yang lebih dangkal dengan
kecepatan kira-kira dua kali kecepatan napas normal. Saat yang paling sulit
untuk tetap mempertahankan kontrol selama kontraksi pada saat dilatasi

11
serviks mencapai 8-10 cm. periode ini juga disebut periode transisi. Bahkan
bagi ibu bersalin yang telah melakukan persiapan untuk persalinannya,
konsentrasi pada teknik pernapasan sukar dipertahankan. Jenis yang dapat
digunakan yaitu pola perbandingan 4:1, yaitu : napas, napas, napas, napas,
hembus (seperti ketika meniup lilin).

Tujuan Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Menurut


(Suratun, 2012) ada beberapa tujuan pemberian relaksasi nafas dalam:
a) Meningkatkan ventilasi alveoli
b) Mempertahankan pertukaran gas
c) Mengatur frekuensi dan pola nafas
d) Memperbaiki fungsi diafragma
e) Mencegah atelectasis
f) Menurunkan kecemasan
g) Meningkatkan relaksasi otot
h) Mengurangi udara yang terperangkap
i) Meningkatkan inflasi alveolar
j) Meningkatkan mekanisme batuk agar efektif
k) Memperbaiki kekutan otot-otot pernafasan
l) Memperbaiki mobilitas dada dan vertebra thorakalis

B. Masase/ Pijat Persalinan

a. Definisi Massage

Stimulasi kulit (massage) adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan


lunak, biasanya otot, tendon atau ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau
perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan rasa nyaman dan
memperbaiki sirkulasi. Malkin (1994) mereferensikan enam gerakan dasar yang
dilakukan yaitu : effleurage (gerakan Tangan mengurut), petrissage (gerakan
tangan mencubit), tapotement (gerakan tangan melakukan perkusi), hacking
(gerakan tangan mencincang, kneading (gerakan tangan meremas), cupping
(gerakan tangan seperti mangkuk), deep back (menekan kedalam) (Mander, 2003).

12
b. Metode Massage

Massage merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan


untuk mengurangi nyeri persalinan. Dasar teori massage adalah teori gate control
yang dikemukakan oleh Melzak dan Wall (Dinkes RI, 2007). Teori ini menjelaskan
tentang dua macam serabut saraf berdiameter kecil dan serabut berdiamterer besar
yang mempunyai fungsi berbeda. Implus rasa sakit yang dibawa oleh saraf yang
berdiameter kecil menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan sakit
tidak dapat diteruskan ke korteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan berupa
usapan pada saraf yang berdiameter besar yang banyak pada kulit harus dilakukan
awal rasa sakit yang dibawa oleh saraf yang berdiameter kecil mencapai korteks
serebral (Mader, 2003).
Terapi massage (pijat) dapat membantu pemulihan fungsi fisik
maupun psikis. Ibu yang dipijat dua puluh menit setiap jam selama
persalinan akan lebih terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan kerana
pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa Endorphin yang
merupakan pereda rasa sakit dan menciptakan perasaan nyaman (Manuaba,
2012),
1. Massage Back Effluarge
 Definisi
Effleurage adalah bentuk masase dengan menggunakan
telapak tangan yang memberi tekanan lembut keatas permukaan
tubuh dengan arah sirkulasi secara berulang (Rerder, 2011)
 Teknik Massage Effleurage
Teknik Effleurage bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi
darah, memberi tekanan otot abdomen serta meningkatkan
relaksasi fisik dan mental. Effleurage merupakan Teknik masase
yang aman, mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan banyak
alat, tidak memerlukan biaya, tapi memiliki efek samping dan
dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain (Ekowati,
dkk, 2011 dalam Parulian, 2014).
Dalam pelaksanaan Massage Effleurage terdapat beberapa
pola yang tersedia sesuai dengan keinginan masing-masing

13
pemakai dan manfaatnya dalam memberikan kenyamanan,
yaitu:

a. Menggunakan dua tangan

Secara berlahan sambal menekan dari daerah pubis atas sampai umbilicus
dan keluar mengelilingi abdomen bawah sampai area bubis, ditekan dengan
lembut dan ringan dan tanpa tekanan yang kuat, tapi usahakan ujung jari
tidak lepas dari permukaan kulit dari permukaan kulit. Pijatan dapat
dilakukan beberapa kali saat memijat harus diperhatikan respon ibu apakah
tekanan sudah tepat (Yuliatun, 2008).
1) Pasien dalam keadaan posis setengah duduk, lalu
letakkan kedua telapak tangan pada perut dan secara
bersamaam digerakkan melingkar kearah pusat
kesimpisis atau dapat juga menggunakan satu telapak
tangan dengan gerakan melingkar atau satu arah. Cara
ini dapat dilakukan langsung oleh pasien (Yuliatun,
2008).

Sumber: (Yuliatun, 2008)

Gambar 2.5 Effleurage Massage

b. Teknik menggunakan satu tangan


Teknik ini dilakukan oleh orang lain (suami, keluarga atau
petugas kesehatan) dengan menggunakan usapan pada
abdomen secara ringan, tegas, konstan dan lambat dengan
membentuk pola gerakan seperti angka delapan (Yuliatun,
2008).
2008).

14
 Mekanisme Massage Effleurage

Dengan pemberian masase dengan teknik


Massage Effleurage yang dilakuna pada saat timbulnya
kontraksi dapat menutup gerbang pesan nyeri yang akan
dihantarkan menuju medulla spinalis dan otak, selain itu
dengan tekanan pada saat memberikan teknik tersebut maka
akan dapat mengaktifkan senyawa endhorphin yang berada
di sinaps sel-sel saraf tulang belakang ke otak, sehingga
transmisi dari pesan nyeri dapat dihambat dan
menyebabkan penurunan sensasi nyeri (Nastiti, 2012).
 Manfaat Massage Effleurage
Massage Effleurage bermanfaat untuk merangsang sirkulasi,
mengurangi kegelisahan, melegakan pernafasan dan kejang otot. Gerakan
Efflurage biasanya diulang beberapa kali diarea yang sama pada tubuh.
Hal ini untuk mendorong relaksasi, manfaat fisisk dari Effleurage meliputi:
merangsang saraf di jaringan kerja, merangsang suplai darah ke jaringan
dan mengurangi ketegangan otot (Yuliatun, 2008).
2. Massage Counter Preassure
 Definisi
Massage Counter Preassure adalah pijatan yang dilakukan
dengan menggunakan kepalan tangan pada daerah punggung
atau sacrum yang dirasakan paling nyeri, dengan melakukan
penekanan yang bertujuan untuk meredakan nyeri saat
kontraksi (Yuliatun, 2008).
 Teknik Massage Counter Pressure

15
Teknik Counter pressure adalah teknik massage untuk nyeri
pinggang persalinan dengan metode nonfarmakologi
(tradisional), yaitu dengan menekan persyarafan pada daerah
nyeri pinggang ibu bersalin, menggunakan kepalan tangan ke
pinggang ibu dengan posisi duduk atau miring. Penekanan
dilakukan ketika ibu mengalami kontraksi uterus (yang
menimbulkan nyeri pinggang) pada kala I fase aktif. Massage
dapat diteruskan diantara kontraksi maupun kontraksi berikutnya
(Yuliatun, 2008).

Teknik massage counter pressure dilakukan dengan


memberikan penekanan pada sumber daerah nyeri pinggang
pada saat persalinan yang dirasakan sehingga dapat melepaskan
ketegangan otot, mengurangi nyeri pinggang, memperlancar
peredaran darah, dan akhirnya menimbulkan relaksasi. Teknik
massage counter pressure selama proses persalinan akan
membantu mencegah kram otot, menurunkan nyeri, kecemasan,
mempercepat proses persalinan, menghilangkan tegang otot
pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada
otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun melewati
jalan lahir, efektif dalam membantu mengurangi rasa nyeri
pinggang persalinan dan relative aman karena tidak ada efek
samping yang ditimbulkan (Yuliatun,2008).
 Mekanisme Massage Counter Pressure
Dengan pemberian massase dengan teknik counter pressure dapat
menutup gerbang pesan nyeri yang akan dihantarkan menuju medulla
spinalis dan otak, selain itu dengan tekanan pada saat memberikan
teknik tersebut maka akan dapat mengaktifkan senyawa endhorphin
yang berada di sinaps sel-sel saraf tulang belakang, otak, sehingga
transmisi dari pesa nyeri dapat dihambat dan menyebabkan penurunan
sensasi nyeri (Nastiti, 2012).

16
 Prinsip atau Tujuan Teknik Massage Counter Pressure
Prinsip atau tujuan teknik counter pressure yaitu memberikan blok
pada daerah nyeri sehingga nyeri dapat dikurangi. Pelaksanaan
massage yang benar dapat mengurangi serta mengurangi ketegangan
otot dan individu dapat mempersiapkan massage sebagai stimulus
untuk rileks, kemudian muncul respon relaksasi sehingga dapat
mengurangi nyeri pinggang persalinan (Potter dkk, 2005).
Penekanan panggul dapat mengurangi regangan yang terjadi akibat
penekanan interna dari kelapa janin. Massage Counter Pressure
tidak dapat diteruskan jika wanita merasa penekanan ini tidak dapat
menolong dalam megurangi rasa nyeri yang dideritanya (Rohani,
2011).

3. Kompres Panas dan dingin


 Pengertian Kompres Hangat
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan
menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres panas
secara lokal dibagian tubuh berguna untuk mengobati bagian
tubuh yang mengalami cidera. Pemberian terapi panas atau
hangat yang mengenai tubuh dapat menimbulkan respon
sistemik dan lokal (Potter & Perry, 2010: 188).
Respon sistemik terjadi melalui mekanisme penghilang panas
(berkeringat dan vasodilatasi) atau mekanisme peningkat konservasi
panas (vasokontriksi dan piloereksi) dan produksi panas (menggigil).
Respon lokal terhadap panas terjadi melalui stimulasi ujung saraf yang
berada didalam kulit, yang sensitif terhadap suhu. Stimulasi akan
mengirimkan impuls dari perifer ke hipotalamus yang akan
menimbulkan kesadaran terhadap suhu lokal dan memicu timbulnya
respon adaptif untuk mempertahankan suhu normal. Tubuh dapat
mentoleransi suhu dalam rentang yang luas. Suhu normal permukaan
tubuh adalah 34 0C (Potter & Perry, 2010: 188).
 Manfaat Pemberian Kompres Hangat
Stimulasi kompres panas atau hangat dapat
menimbulkan respon fisiologis yang berbeda. Pada umumnya

17
kompres panas atau hangat berguna untuk pengobatan,
meningkatkan aliran darah ke bagian yang cedera. Manfaat
diberikannya kompres hangat adalah sebagai berikut (Potter &
Perry, 2010: 188) :
1. Respon fisiologi pada vasodilatasi memberikan
keuntungan yaitu untuk meningkatkan aliran darah
kebagian tubuh yang mengalami cidera, meningkatkan
pengiriman nutrisi dan pembuangan zat sisa, mengurangi
kongesti vena di dalam jaringan yang mengalami cedera.
2. Pada viskositas darah menurun, sehingga meningkatkan
pengiriman leukosit dan antibiotik ke daerah luka
3. Ketegangan otot menurun, menyebabkan meningkatnya
relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau
kekauan
4. Metabolisme jaringan meningkat, menyebabkan
meningktnya aliran darah dan memberikan rasa hangat
lokal
5. Permeabilitas kapiler meningkat yang menyebabkan
meningkatnya pergerakan zat sisa dan nutrisi.

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Toleransi Pemberian


Kompres Hangat

Respon tubuh terhadap pemberian kompres panas atau


hangat berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor berikut
ini (Potter & Perry, 2010: 188) :
 Durasi terapi, individu lebih mampu mentoleransi suhu
ekstrem dalam waktu yang singkat
 Bagian tubuh, area kulit tertentu lebih sensitif terhadap
variasi suhu. Area kulit yang sensitif antara lain leher,
pergelangan tangan dan lengan bagian bawah dan dalam,
dan daerah perineum. Kaki dan telapak tangan adalah
bagian yang kurang sensitif.

18
 Suhu kulit sebelumnya. Tubuh dapat berespon dengan baik
terhadap penyesuaian suhu yang rendah. Jika bagian tubuh
bersuhu dingin dan kulit terkena stimulus panas maka respon
yang muncul lebih besar daripada jika kulit sebelumnya
dalam kondisi hanga
 Usia dan kondisi fisik. Toleransi terhadap suhu yang
bervariasi akan berubah sesuai usia. Anak kecil dan lansia
adalah klien yang paing sensitif terhadap panas dan dingin.

 Pengkajian Toleransi Suhu

Sebelum memberikan terapi kompres hangat perlu


pengkajian adanya tanda potensial intoleransi terhadap panas
pada kondisi fisik klien. Pertama-tama perawat mengobservasi
area yang akan diobati. Perubahan integritas kulit seperti abrasi,
luka terbuka, edema, memar, perdarahan, atau area inflamasi
lokal, akan meningkatkan cedera pada klien. Pengkajian dasar
akan memberikan pedoman untuk mengevaluasi perubahan kulit
yang mungkin terjadi (Potter & Perry, 2010: 188-189).

Pengkajian meliputi identifikasi kondisi yang menjadi


kontraindiksi terapi kompres hangat. Area perdarahan yang aktif
tidak boleh diberikan terapi karena perdarahan dapat berlanjut.
Terapi hangat menjadi kontraindikasi jika klien mengalami
inflamasi lokal yang akut seperti apendisitis karena terapi hangat
akan menyebabkan apendiks menjadi ruptur. Jika klien
mempunyai masalah kardiovaskuler, maka tidak disarankan
untuk menggunakan terapi hangat pada sebagian besar bagian
tubuh karena hal ini akan mengakibatkan vasodilatasi masif
yang dapat mengganggu suplai darah ke berbagai organ vital
(Potter & Perry, 2010:189).

 Pemberian Terapi Kompres Hangat

Sebelum pemberian terapi kompres hangat, klien harus

19
memahami tujuan terapi, gejala dan pencegahan untuk
mencegah terjadinya cedera. Terapi kompres hangat atau panas
dapat diberikan dalam bentuk kering ataupun lembab. Kompres
hangat dapat menguap dengan cepat. Untuk mempertahankan
suhu yang konstan, perawat harus sering mengganti kompres.
Lapisan pembungkus plastik atau handuk dapat digunakan untuk
mengisolasi kompres dan menahan panas. Berikut adalah
petunjuk pemberian kompres hangat yang aman (Potter & Perry,
2010:189-189) :

 Menjelaskan kepada klien sensasi yang akan dirasakan selama


prosedur berlangsung

 Menginstruksikan klien untuk segera melapor jika ada


perubahan sensasi atau rasa tidak nyaman

 Menyediakan jam sehingga dapat membantu petugas


menghitung waktu pelaksanaan terapi. Waktu pelaksanaan
terapi sekitar 20-30 menit dan menggantinya setiap 5 menit. Dan
kemudian dapat mengompres kembali setelah 15 menit, jika
diinginkan, untuk mempertahankan vasodilatasi dan efek
terapeutik yang positif.

 Melihat kebijakan institusi dan manual prosedur untuk


batas suhu yang aman (dapat digunakan dalam larutan kira-
kira 40,50C sampai 430C)

 Jangan mengizinkan klien untuk memindahkan alat atau


meletakkan tangannya pada tempat pemberian terapi

 Jangan meninggalkan klien yang tidak mampu merasakan


perubahan suhu atau yang tidak mampu berpindah dari
sumber suhu.

20
 Kompres Dingin
Kompres dingin berguna untuk mengurangi ketegangan nyeri
sendi dan otot, mengurangi pembengkakan, dan menyejukkan kulit.
Kompres dingin akan membuat daerah yang terkena dengan
memperlambat transmisi nyeri melalui neuron-neuron sensorik.
Mekanisme terjadinya penurunan nyeri akibat dilakukan kompres
dingin karena dingin menyebabkan vasokonstriksi untuk
menurunkan aliran darah ke daerah tubuh yang mengalami cedera,
mencegah terbentuknya edema, mengurangi inflamasi. Penelitian
Ganji (2013) tentang efek ice pack dalam mengatasi nyeri persalinan
di Iran menunjukkan pemberian ice pack pada punggung dan perut
ibu bersalin dapat menurunkan nyeri saat persalinan kala I fase aktif.
Roper (2000) menyatakan, mekanisme terjadinya penurunan
nyeri akibat dilakukan kompres dingin karena dingin menyebabkan
vasokonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke daerah tubuh yang
mengalami cedera, mencegah terbentuknya edema, mengurangi
inflamasi. Dingin akan Meredakan nyeri dengan membuat area
menjadi mati rasa, memperlambat aliran impuls nyeri, meredakan
perdarahan dan meningkatkan ambang nyeri, ketegangan otot
menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri. Berdasarkan
 Terapi kompres hangat dan terapi kompres dingin
Terapi kompres hangat dan terapi kompres dingin diberikan
pada punggung bagian bawah (lumbal 5 – sacrum 1) di area tempat
kepala janin menekan tulang belakang. Terapi ini diberikan selama
20 menit pada saat ibu sudah memasuki persalinan kala I fase aktif.
Tujuan utama dari pemberian terapi ini adalah relaksasi. Respon
neurohormonal dari terapi ini adalah pelepasan endorfin,
(Mardliyana et al., 2011). Terjadinya perbedaan intensitas nyeri
antara kelompok kompres hangat dan kompres dingin karena respon
fisiologi yang saling berbeda. Respon fisiologi panas yaitu
vasodilatasi (meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang
mengalami nyeri), menurunkan ketegangan otot, meningkatkan

21
relaksasi otot dan mengurangi nyeri. Sedangkan Respon fisiologi
dingin yaitu Vasokontriksi yan bersifat sebagai anastesi lokal
(mengurangi nyeri lokal) dan membuat daerah yang nyeri menjadi
kebas (mati rasa). Stimulasi dari kedua terapi ini bersifat
menghambat sensasi nyeri yang diterima oleh medulla spinalis,
sehingga sensasi nyeri yang dirasakan ibu bersalin lebih dapat
dikendalikan (Potter & Perry, 2012).

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik relaksasi merupakan salah satu cara untuk menyiasati rasa
tidak nyaman selama kehamilah dan juga ketika proses persalinan. Rasa
takut terbukti hanya akan membangkitkan ketegangan dan membuat apa
yang ditakutkan benar-benar terjadi. Teknik relaksasi HypnoBirthing
dapat dilakukan kapan saja, sesering mungkin untuk mempermudah Ibu
mencapai kondisi rileks kapan pun dan dimana pun.
Metode ini sudah mulai diterapkan di Indonesia, meskipun baru beberapa
kota besar saja yang sudah menyebarluaskan metode ini. Tetapi, karena
adanya hambatan atau belum terbiasanya ibu hamil melakukan relaksasi
ini, sehingga banyak yang belum dapat dengan optimal untuk
mengaplikasikan metode ini. Metode Hypnobirthing hanya bisa dijadikan
sebagai jalan alternatif bagi Ibu hamil yang ingin mendapatkan rasa
nyaman dan aman selama kehamilan dan persalinannya.

23
DAFTAR PUSTAKA
Satrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Penerbitan ELEMAN.
Tjiptadinata, E. 2002. Meditasi, Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda. Jakarta :
Penerbit Elex Media Komputindo.
Andriana, Evariany. 2007. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode
Relaksasi HypnoBirthing. Jakarta : Bhuana Ilmu Komputer.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/
http://repo.poltekkes-medan.ac.id
https://stikeswch-malang.e-journal.id/

24

Anda mungkin juga menyukai