Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTIK PERKULIAHAN LAPANGAN (PPL)


DI KUA PARE
Dosen Pembimbing Lapangan : Hendy Musthofa, M. H
                                                                                                 

Disusun oleh:
1. Fu’ad Khoirul Anwar
2. Moch. Kharis Mukti
3. Muhajirin
4. Muhammad Rifki Ghufron
5. Muhammad Ali Mansyur
6. Rika Roikhatul Jannah

                                              
PROGAM STUDY
HUKUM KELUARGA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDDIN
PARE KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang maha bijaksana, atas segala limpahan
rahmat dan berkah-Nya. Sehingga kami dapat menjalankan aktifitas dengan agenda besar
melaksanakan progam Praktik Perkuliahan Lapangan (PPL) yang bertempat di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Pare. Semoga banyak manfaat yang diperoleh bagi kita dan pihak
manapun, dari awal kegiatan hingga selesainya. Laporan Praktik Perkuliahan Lapangan (PPL)
Prodi keluarga Hukum Islam STAI Hasanuddin ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada Rosulullah Muhammad SAW. Yang
telah menolong manusia dari masa penuh kebodohan kepada zaman yang berhias ilmu dan iman,
sehingga manusia dapat memperoleh jalan yang lurus dengan berpegang pada syari’at islam yang
beliau sampaikan.
Dalam menyi’arkan agama islam banyak cara yang ditempuh, apapun cara dan hasilnya
yang paling penting adalah sesuai dengan syari’at islam. Seperti halnya Prodi Hukum Keluarga
Islam STAI Hasanuddin dengan menerapkan Program Praktek Perkuliahan Lapangan yang
dilokasikan di KUA  kecamatan Pare, dengan harapan mahasiswa mampu menyiarkan islam
melalui tranformasi dan mempraktekan ilmu yang didapat ketika menempuh masa Perkuliahan di
kampus. Oleh karena itu, sebagai hasil terlaksananya dari Praktik Perkuliahan Lapangan tersebut,
kami menyelesaikan laporan ini. Selanjutnya kami patut mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu selama kami melakukan PPL di KUA kecamatan Pare dengan
memberikan transformasi ilmu, informasi dan lain sebagainya kepada kami yaitu:
1. Bapak Drs. H. Harun kusaijin, M.Fil.I, selaku Ketua STAI Hasanuddin
2. Bapak M. Adib Hamzawi, SHi, MH selaku Kaprodi Hukum Keluarga Islam
3. Bapak Hendi Musthofa, M. H selaku Dosen Pembimbing Lapangan
4. Bapak H. M. Zulfa Irsyad, M. Hi sebagai Kepala KUA Kecamatan Pare
5. Bapak Abdul Hamid Hamdah, S. Ag sebagai Dosen Pamong pda PPL kali ini
6. Segenap staf pegawai KUA Kecamatan Pare
7. Serta kawan-kawan yang mengikuti PPL Prodi Hukum Keluarga Islam STAI Hasanuddin di
KUA Pare.
8. Dan untuk semua pihak-pihak yang terlibat dan membantu kami dalam Praktik Perkuliahan
Lapangan (PPL) maupun dalam penyusunan laporan ini.
Laporan ini tersusun dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun
sebagai bahan perbaikan dan pengembangan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
dan khususnya untuk pembaca.

ii
Akhir kata yang pantas kami ucapkan semoga apa yang telah kami laksanakan mendapat
ridho dari Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi kami khususnya, bagi lembaga pada umumnya.
Semoga amal kebaikan kita semua diterima Allah SWT.Amiin
                                                  

Pare, 20 Januari 2020

Penyusun

Mahasiswa PPL

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................... i
...........................................................................................................................................
Halaman Pengesahan ........................................................................................................ ii
Kata Pengantar.................................................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Kegiatan ............................................................................................ 1
B. Rencana Kegiatan .......................................................................................................  1
C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan ....................................................................................  2
D. Metode Kegiatan ........................................................................................................  3
E. Sistematika Kegiatan ..................................................................................................  3
BAB II Gambaran Umum KUA Pare
A. Letak Geografis ..........................................................................................................  4
B. Struktur Organisasi .....................................................................................................  5
C. Tugas dan Wewenang ................................................................................................  5
D. Struktur dan Tugas Kepegawaian............................................................................... 5
E. Kegiatan KUA Kecamatan Pare.................................................................................. 6
F. Tugas dan Wewenang................................................................................................. 6
G. Job Diskripsion............................................................................................................ 7
BAB III Pelaksanaan Kegiatan
A. Bentuk Kegiatan ......................................................................................................... 11
Materi Munakahat dan Perkawinan............................................................................ 11
a) Prosedur Pendaftaran Nikah.................................................................................. 12
b) Prosesi Pelaksanaan Akad Nikah.......................................................................... 13
c) Berbagai Formulir yang Berkaitan dengan Nikah................................................. 14
Materi Perwakafan...................................................................................................... 14
a) Syarat dan Tatacara Mengakta Ikrarkan dan
Menyertifikatkan Tanah Milik Untuk di Wakafakan............................................ 15
b) Berbagai Formulir yang Berkaitan dengan Wakaf............................................... 15
Waktu Palaksanaan PPL............................................................................................. 16

BAB IV    Penutup
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 17
B. Saran / Rekomendasi...................................................................................................  17

iv
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................  18

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ide dasar Praktik Perkuliahan Lapangan prodi Hukum Keluarga Islam STAI
Hasanuddin Pare - Kediri merupakan usaha untuk mengembangkan wawasan mahasiswa
secara akademik yang digali dari sumber realitas dinamika kehidupan masyarakat.
Pertimbangan teoritik dari ide ini adalah mahasiswa selama diruang Perkuliahan banyak
bersentuhan dengan teori-teori syari’ah islam, yang dibungkus dalam sebuah materi
hukum keluarga dengan pendekatan deduktif teoritik normative dan akademik murni.
Sementara teori-teori yang didiskusikan banyak diangkat dari kenyataan empiris
kehidupan dalam berkeluarga, bermasyarakat yang sering bermunculan untuk dikritisi.
Analisis atau bahkan pengambilan hukum baru dengan istimbat hukum. Maka
berdasarkan dinamika tersebut teori akan terus berkembang, dari sinilah mahasiswa
secara profesional diharapkan tidak hanya mampu menganalisis dinamika kehidupan
masyarakat secara teoritis, tetapi secara praktis empiris.
Hasil analisis empiris pada gilirannya dapat memberikan bekal bagi mahasiswa
dalam memberikan kontribusi dalam perubahan, pengembangan hukum, dan menyiarkan
syari’at islam yang menjadi subjek garap / sasaran dan temuan-temuan yang diperoleh
dalam kenyataan empiris dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penguatan teori
yang ada atau bahkan dapat dirumuskan teori baru.

B. Rencana Kegiatan
Pola rencana kegiatan pada Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL) yang
dilaksanakan di KUA Pare adalah dengan observasi, analisa, mendiskusikan,
melaksanakan, evaluasi dan menyusun laporan. Adapun langkah realisasinya antara lain :
1. Mahasiswa mengikuti tutorial / penyampaian materi tentang KUA yang meliputi tugas
dan wewenang KUA, tugas pokok dan teknis pelaksanaan penghulu, materi
munakahat dan perwakafan.
2. Mahasiswa melakukan observasi terhadap blangko / formulir yang berkaitan dengan
pernikahan dan perwakafan.
3. Mahasiswa menyaksikan langsung prosesi akad nikah ataupun wakaf di KUA
Kecamatan Pare.

1
4. Mahasiswa terjun langsung membantu petugas KUA dalam pemberian pelayanan pada
masyarakat.
Dalam pelaksanaan progam kerja ini, pada 2 minggu peserta PPL setiap harinya akan
di rolling ke setiap bagian dari mengamati tugas-tugas dan belajar mempraktikan kegiatan
yang dilakukan oleh para petugas yang ada pada KUA Kec. Pare. Kegiatan di ruangan
dimulai dari pagi hari jam 08.00 sampai dengan waktu pulang PPL jam 14.00.

C. Tujuan Dan Manfaat Kegiatan


Tujuan Umum
 Setelah menjalani Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL) selesai, Mahasiswa
diharapkan menambah wawasan empiris untuk mengembangkan teori yang didapat
meningkatkan ketrampilan praktis dalam dinamika hukum keluarga Islam sesuai
dengan syari’at Islam.
Tujuan Khusus
 Kemampuan untuk mengenali dan memahami permasalahan dilingkup hukum
keluarga.
 Kemampuan untuk mengenal tugas dan wewenang KUA, tugas pokok penghulu.
 Kemampuan untuk merancang atau mencari format baru dalam hukum keluarga.
 Kemampuan untuk melaksanakan desain syari’ah islam yang berkaitan dengan
masalah hukum keluarga, sebagaimana materi dalam PPL.
 Kemampuan untuk mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan progam
jurusan Hukum Keluarga Islam.
Manfaat PPL
 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar dilapangan sesuai dengan disiplin
ilmu yang dipelajarinya.
 Bagi Lembaga
Lembaga ( tempat mahasiswa melakukan Praktek Perkuliahan Lapangan) dapat
membantu mentransformasikan ilmu kepada mahasiswa dengan beberapa
permasalahan yang ditangani lembaga. Berikut juga tidak menutup kemungkinan
lembaga mendapat bantuan tenaga lapangan yang dapat membantu lembaga dalam
bekerja menjalankan tugas
2
D. Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang digunakan dalam Praktik Perkuliahan Lapangan (PPL) ini
adalah sebagai berikut :
1. Perkuliahan / penyampaian materi di lokasi PPL oleh petugas KUA.
Dalam penyampaian materi dilokasi PPL ini, mahasiswa di ajarkan mengenal tugas
dan wewenang KUA, Tugas pokok dan teknis pelaksanaan tugas penghulu, struktur
organisasi, materi seputar munakahat dan wakaf.
2. Tanya Jawab.
Setelah penyampaian materi selesai, diadakan sesi tanya jawab dimana mahasiswa
bisa menyampaikan hal-hal yang dianggap kurang jelas.
3. Penyusunan Laporan Kegiatan selama PPL.
Setelah mahasiswa selesai melakukan Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL) selama
10 hari kerja, Mahasiswa diwajibkan menyusun laporan tentang seluruh kegiatan
yang dilakukan selama Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL) secara kelompok.

E. Sistematika Kegiatan
Laporan Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL) yang disusun secara kelompok
terdiri dari empat bab, yaitu:
Bab pertama yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang kegiatan, rencana
kegiatan, tujuan dan manfaat kegiatan dan sistematika laporan.
Bab kedua yaitu mengenai gambaran umum Lokasi Praktek Perkuliahan
Lapangan (PPL) yang meliputi letak geografis lokasi PPL, Sejarah KUA Pare, Visi &
Misi, struktur organisasi serta tugas dan wewenangnya.
Bab ketiga berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dilokasi Praktek
PerkuliahanLapangan(PPL) yang meliputi bentuk dan waktu kegiatan.
Bab keempat yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran / rekomendasi.
Disamping itu, laporan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi contoh berkas-
berkas dan formulir yang berkaitan dengan pernikahan dan wakaf.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM KUA PARE

             KUA Kecamatan Pare merupakan instansi terdepan Kementerian Agama dalam


melaksanakan tugas Urusan Agama Islam di tingkat kecamatan.Tidak tertumpu hanya pada
pencatatan nikah dan rujuk saja, tetapi juga pembinaan kehidupan beragama, khususnya
beragama Islam baik secara vertical maupun sektoral di bawah pimpinan koordinasi
Camat/Kepala Wilayah.Sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman, maka porsi dan volume
pembinaan kehidupan beragama Islam hampir meyamai pecatatan nikah dan rujuk. Adanya
Desa Binaan Keluarga Sakinah, Desa Binaan P4, BAZIS, Dewan Masjid Indonesia,
TKA/TPA, PHBI, dan sebagainya sebagai indikasi syaratnya beban tugas KUA Kecamatan.
Untuk itu diperlukan sekali aparat yang mumpuni, karena KUA masa kini sangat berbeda
dengan KUA beberapa tahun yang lalu.
A. Letak Geografis
Gambar Umum Kecamatan Pare.
a. Batas-batas wilayah:
Utara        : Kecamatan Badas
Selatan    : Kecamatan Plosoklaten & Gurah
Timur       : Kecamatan Kepung & Puncu
Barat       : Kecamatan Palemahan
b. Luas wilayah.
Daerah Kecamatan Pare terdiri atas dua belas desa.

NO DESA ISLAM KATHOLIK PROTESTAN HINDU BUDHA JUMLAH

1 Kel.Pare 17657 384 859 96 106 19102

2 Ds. Pelem 7687 29 242 4 0 7962

3 Ds. Bendo 4503 217 524 298 0 5542

4 Ds. Darungan 5132 0 61 0 0 5193

5 Ds. Sumberbendo 4521 0 59 45 0 4625

6 Ds. Tertek 12370 71 410 72 12 12935

7 Ds. Gedangsewu 16580 36 676 10 2 17304

8 Ds. Tulungrejo 15829 273 583 40 9 16734

9 Ds. Sambirejo 6655 0 1152 8 0 7815

10 Ds. Sidorejo 635 0 4723 0 0 5358

JUMLAH 91569 1010 9289 573 129 102570

4
B. Sejarah Berdiri
KUA Pare berdiri pada tahun 1983 Kec. Pare berdiri sendiri wilayah
pemerintahannya. Bulan April tahu 1965 KUA Pare mulai mengadministrasikan kegiatan
Nikah & Rujuk. Baru pada tahun 1986 KUA Pare dibangun dengan nama proyek gedung
balai nikah dan penasehatan perkawinan kecamatan kunjang dan diresmikan pada tanggal
3 Januari 1987 oleh Bupati Kediri Bpk. ASMONO, dan yang menjadi kepala pertama
Bpk. Hambali Latif, BA
Seiring dengan perkembangan dan usia gedung yang mulai kurang memenuhi
standart maka pada bulan juni 2017 KUA Pare membangun gedung baru dengan nama
proyek Balai Nikah dan Manasik haji yang diresmikan pada bulan Juli 2010 oleh Kepala
Kementerian Agama Kab. Kediri Bpk. H. Suryat, M.Pd.I, dan kepala yang menjabat Bpk.
Moh. Nadirin, S.Ag
C. Visi & misi
Visi :
Terwujudya pelayanan pada masyarakat Kecamatan Pare di bidang Kepenghuluan,
wakaf dan sosial keagamaan yang prima.
Misi :
1. Terciptanya Pelayanan di Bidang kepenghuluan
2. Terciptanya Pelayanan BP4 dan keluarga sakinah
3. Terciptanya Pelayanan di bidang P2A pembinaan Syari’ah, dan Produk halal
4. Terciptanya Pelayanan Prima di Bidang  BKM
5. Terciptanya Pelayanan Prima di Bidang Kemitraan dan HIsab Rukyat
6. Terciptanya Pelayanan Prima di Bidang Pembinaan  Haji.
7. Terjalinnya hubungan yang sinergi dan harmonis, lintas sektoral dan LPTQ
8. Terciptanya kerukunan antar umat beragama

D. Tugas Pokok dan fungsi


Tugas Kantor Urusan Agama (KUA) menurut Peraturan Menteri Agama (PMA)
Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah adalah sebagaimana terdapat dalam Bab
I Ketentuan Umum Pasal 1 yang berbunyi "Kantor Urusan Agama (KUA) adalah Instansi

5
Kementerian Agama yang bertugas melaksanakan sebagian tugas kantor kementerian
agama Kabupaten dibidang agama Islam dalam wilayah kecamatan".
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Kantor Urusan Agama
(KUA) mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi
2. Menyelenggarakan surat menyurat, kearsipan dan rumah tangga KUA
3. Melaksanakan pencatatan NR, membina dan mengurus wakaf, zakat,
kemasjidan, ibadah sosial, manasik haji, kependudukan dan kesejahteraan keluarga.

E. Struktur Organisasi
KUA Kecamatan Pare berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama.
Struktur organisasi KUA Kecamatan Pare terdiri atas seorang kepala, dua orang staf yang
terdiri dari seorang yang bergerak di bidang Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah,
seorang di bidang administrasi Zakat dan Wakaf, seorang di bidang administrasi Binwin
dan Kemitraan, dan seorang di bidang administrasi DOKTIK. Secara struktural dapat
dilihat sebagai berikut :

Struktur organisasi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pare adalah sebagai berikut :

KEPALA KUA KEC. PARE


H. M. ZULFA IRSYAD, M. HI
NIP. 197312262000031001

PENGHULU STAFF KUA KEC. PARE


ABD HAMID HAMDAH, S.Ag SRI WINARTI, S.Ag
NIP. 197506142011011002 NIP. 197605102009122003

OPERATOR SIMKAH STAFF KEBERSIHAN


TASKAN, SH.I SITI MAHMUDAH, SH
SUGIYANTO

F. Tugas dan Wewenang


Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pare berkedudukan di wilayah
kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota yang dikoordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas
Islam/Bimas dan Kelembagaan Agama Islam.
6
Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Kementerian Agama Kabupaten di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah
kecamatan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama Tahun 2001. Tugas yang
dimaksud adalah :
1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi.
2. Menyelenggarakan surat-menyurat, pengurusan surat, kearsipan,  pengetikan dan
rumah tangga kantor urusan agama kecamatan.
3. Melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat,
wakaf, baitul maal, dan ibadah special, kependudukan dan keluarga sakinah sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Direktur Jenderal Bimbingan Islam dan
penyelenggaraan haji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. Job Diskripsion
KUA KECAMATAN PARE
URAIAN TUGAS NAMA NO
 Bertanggung jawab lancarnya pelaksanaan akad nikah.
 Bertanggung jawab penuh tugas-tugas KUA baik kedalam
maupun keluar
 Melaksanakan Rafa’an / pemeriksaan Pra Nikah H. M. ZULFA IRSYAD, M. HI
NIP. 197210192005011001
 Koordinator tugas Keta’miran Masjid Kec. Pare : Penata Tingkat I/III d 1
 Sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Jabatan : Kepala KUA /
 Sebagai ketua BP4 Penghulu
 Melaksanakan koordinasi dengan muspika / lintas sektoral
 Melakukan pengawasan dan pengarahan kepada staf secara
langsung maupun tidak langsung
 Mewakili tugas-tugas NR & Sektoral ABD HAMID HAMDAH,
 Melaksanakan pembukuan dan keuangan NR dan laporannya S.Ag
 Penyediaan formulir / blanko NR NIP. 197506142011011002
2
 Menerima pendaftaran berkas catin Pangkat: II/a Pengatur muda
Jabatan : PPNR (Pengelola
 Tugas lain yang diberikan oleh kepala pelayanan nikah rujuk)
 Agenda surat masuk keluar
 Legalisasi kutipan akta nikah SRI WINARTI, S.Ag
 Laporan pencatatan perkawinan & perceraian NIP. 197605102009122003
 Melaksanakan pembukuan dan keuangan NR dan laporannya Pangkat: PELAKSANA /IIa 3
 Penyediaan formulir / blanko NR Administrasi
PNS
 Menerima pendaftaran berkas catin
 Tugas lain yang diberikan oleh kepala
 Input data catin 4
 Print Out register, model NA, model NB, model NC TASKAN
Pegawai Honorer
 Membuat laporan bulan, laporan tahunan (LAKIP) (Tenaga Operator Simkah)
 Merapikan berkas NB, register
 Penyelesaian arsip berkas NB, register
7
 Duplikat nikah model buku
 Tugas lain yang diberikan oleh kepala
 Mengisi buku stok umum & buku stok khusus
 Rekom nikah, dispensasi, kwitansi BRI
 Duplikat nikah model lembaran
SITI MAHMUDAH
 Pengadaan blangko wakaf, arsip ikrar wakaf dan sertifikat
Pegawai Honorer 5
 Ekspedisi model NA, ND (Tenaga Administrasi)
 Data usia subur
 Pemasangan model NC
 Tugas lain yang diberikan oleh kepala
 Bertanggung jawab terhadap kebersihan & kerapian KUA
 Menjaga kebersihan & kerapian pagar KUA SUGIYANTO
 Pemeliharaan tanaman bunga Pegawai Honorer 6
(Tenaga Kebersihan)
 Tugas lain yang diberikan oleh kepala

Kegiatan KUA Kecamatan Pare


Kegiatan di KUA Pare meliputi admisnistrasi, dokumentasi, dan statistik.
Pelayanan :
 Legalisasi copy kutipan akta nikah, talak, cerai, dan rujuk.
 Rekomendasi permohonan bantuan masjid.
 Masuk Islam.
 Perwakafan.
Kepenghuluan
Pelayanan :
 Pemberian blanko nikah melalui Pembantu PPN.
 Permintaan nikah di luar Balai Nikah selama memenuhi peraturan perundangan
dikabulkan.
 Membimbing wali untuk menikahkan sendiri.
 Menyerahkan buku kutipan akta nikah langsung setelah pelaksanaan nikah.
  Menyediakan diri/membantu menyampaikan khutbah nikah atau melaksanakan ijab
apabila diminta oleh wali.
Pemeriksaan :
 Memeriksa berkas persyaratan administratif.
 Memeriksa wali sesuai dengan syari’at Islam.
 Penyaksian penandatanganan model NB pihak yang berkepentingan.
 Jawaban atas permintaan waktu pelaksanaan nikah bedolan.

8
Pengawasan :
 Memeriksa keberadaan dan keabsahan pihak-pihak yang bersangkutan dengan rukun
nikah.
 Memeriksa mahar atau maskawin.
 Mengawasi pelaksanaan ijab qabul.
 Mencatat hasil pengawasan ke dalam daftar yang disediakan.
Pencatatan :
 Mencatat dalam akta nikah rangkap dua setelah pelaksanaan ijab qabul.
Pelaporan :
Kegiatan pengawasan, pencatatan nikah/rujuk dan penyetoran kenangan selalu dilaporkan
dengan tertib.
Penyetoran :
 Biaya pencatatan nikah disetorkan sendiri oleh calon pengantin melalui Pos, BRI dan bank
lain yang diakui oleh negara.
 Penyetoran ke Kas Negara mempergunakan e-Billing
Penyimpanan :
 Register Akta Nikah sebagai arsip aktif.
 Berkas laporan nikah sebagai arsip in aktif dijilid tiga bulan sekali.
Peyuluhan :
Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, Kompilasi Hukum Islam, Hukum Munakahat
dan lain-lain di masyarakat melalui berbagai cara, antara lain :
 Bulan Bakti LKMD.
 Penasehat calon pengantin melalui Suscatin / Binwin.
 Kegiatan lintas sektoral.
 Pengajian, PHBI, dan Remaja Masjid.
Kemasjidan, Zakat, Wakaf, dan Ibadah Sosial Kemasjidan.
 Mengfungsikan BKM Kecamatan dengan mengadakan pertemuan dengan Ta’mir Masjid
se-Kecamatan Pare.
 Mengikutsertakan ta’mir masjid dalam berbagai kesempatan penataran.
 Mengikuti lomba masjid teladan tingkat Kabupaten.
Kerjasama :
 Sertifikat tanah wakaf.
9
 TPA dan TKA.
 Bersama Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pare Non PNS.
 Sentralisasi pembagian zakat fitrah dengan kurban lewat PHBI Kecamatan.
 Keseragaman pembagian zakat fitrah dan daging kurban.

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Bentuk Kegiatan
Langkah terealisasinya metode dan strategi kegiatan yang dilaksanakan dalam
Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL) ini adalah memunculkan kegiatan yang nyata.
Dengan cara mahasiswa datang dan terjun langsung ke lokasi PPL, guna mengetahui
secara detail mengenai seluk beluk, tugas dan wewenang KUA ( Kantor Urusan Agama)
kecamatan Pare. Dalam hal ini, mahasiswa digembleng beberapa materi yang wajib dan
sudah disusun rapi sesuai dengan prosedur yang sudah disepakati lembaga dan kampus.
Adapun materi yang didapat mahasiswa dari Praktek Perkuliahan Lapangan
(PPL) di KUA Kecamatan Pare antara lain :

Materi  Munakahat / Perkawinan
Prosedur Pendaftaran Nikah
1. Datang ke Kantor Desa/kelurahan:
a. Surat keterangan untuk nikah (model N-1)
b. Surat Permohonan Kehendak nikah (model N-2)
c. Surat persetujuan mempelai (model N-3)
d. Surat Izin Orang Tua (model N-4)
e. Surat keterangan penolakan pernikahan (model N-5)
f. Surat pengantar untuk suntik imunisasi TT-1 bagi calon istri
g. Kelengkapan yang harus dibawa :
1) Pengantar dari RT/RW
2) Foto Copy KTP, KK, akta kelahiran, ijazah terakhir,
3) Foto Copy surat nikah orangtua bagi calon istri(anak pertama)
4) Pas foto 3 x 3 background biru laki berkopyah perempuan berjilbab @ ( 6
Lembar)
2. Calon istri ke puskesmas/ dokter/ RS :
a. Untuk mendapat suntik TT-1
b. Imunisasi TT-2 dapat diperoleh dimana saja dengan menunjukkan imunisasi TT-
1

11
3. Calon suami ke KUA di Kecamatan yang mewilayahi untuk meminta pengantar/
kehendak nikah.
4. Calon suami dan istri bersama wali datang ke KUA Kecamatan yang mewilayahi
tempat tinggal calon istri:
a. Membawa surat-surat :
1) semua berkas dari kantor desa/kelurahan.
2) Surat izin orangtua bagi calon mempelai yang belum berumur 21 tahun
( model N-5), hal ini dilakukan karena berkaitan dengan penasihatan
perkawinan yang akan diberikan dimana pada  umumnya calon mempelai
yang berusia dibawah 21 tahun emosinya cendrung labil.
3) Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi calon suami yang belum berumur 19
tahun dan calon istri yang belum berumur 16 tahun. Bagi calon mempelai
dibawah umur tersebut yang belum mendapat surat dispensasi nikah dari
Pengadilan Agama maka KUA akan mengeluarkan surat keterangan model
N-9.
4) Untuk pernikahan campuran (berbeda kewarganegaraan), maka bagi calon
mempelai  yang berkewarganegaraan asing harus mendapat izin dari kedutaan
Besar Negaranya yang ada di Indonesia dengan melampirkan paspor/visa.
Setelah daftar pemeriksaan nikah sudah tidak ada yang direvisi, maka para
pihak menandatanganinya.
5) Akta cerai asli dari Pengadilan Agama bagi janda atau duda.
6) Izin dari Pengadilan Agama bagi yang berpoligami.
7) Izin pejabat/atasan bagi anggota TNI/POLRI.
8) Dispensasi camat bagi pernikahan yang kurang dari 10 hari sejak
memberitahukan kehendak nikah.
9) Foto Copy surat keterangan kartu imunisasi TT-1.
10) pas foto ukuran 3x3 sebanyak 6 lembar berwarna berlatar belakang biru
muda.
b. Memberitahukan kehendak nikah.
c. Pemeriksaan nikah.
d. Membayar biaya pencatatan nikah bagi yang dilaksanakan di luar balai nikah dan
0 rupiah bagi yang melaksanakan di KUA
12
e. Pengumuman kehendak nikah,
f. Mengikuti suscatin / binwin.
g. Pencatatan nikah.
5. Pelaksanakan akad nikah
a. Upacara nikah dilakukan dibalai nikah KUA.
b. Atas permintaan calon pengantin dan atas persetujuan PPN, akad nikah dapat
dilakukan diluar balai nikah KUA (di rumah mempelai).
Bagi calon mempelai yang ingin menikah diluar wilayahnya, maka:
 Untuk laki-laki : harus ada surat pengantar kehendak nikah dari KUA
di tempat  tinggalnya.
 Untuk wanita : harus ada surat Rekomendasi nikah dari KUA di tempat
tinggalnya.
c. Setelah akad nikah dilaksanakan, maka akan dicatatkan dalam akta nikah dan
mempelai berhak atas kutipan akta nikah dengan model NA, kutipan akta  nikah
warna merah hati untuk suami dan hijau tua untuk istri.

B. Prosesi Pelaksananakan Akad Nikah


Prosesi pelaksanaan nikah (ijab qobul) dimulai dengan menghadirkan kedua calon
mempelai, wali, dua orang saksi penghulu dan pegawai pencatat nikah. Setelah semuanya
siap, acara akad nikah dipandu oleh penghulu dengan rangkaian acara:
a. Pembukaan.
b. Pembacaan berita acara pernikahan atau pemeriksaan ulang data-data kedua calon
mempelai, wali dan dua orang saksi.
c. Pembacaan syahadat yang dipimpin oleh penghulu diikuti oleh kedua mempelai dan
seluruh hadirin.
d. Penyerahan maskawin tanpa berjabat tangan.
e. Khutbah nikah yang disampaikan oleh kepala KUA atau orang yang bertugas
sekaligus pembacaan syahadat.
f. Akad nikah yang diucapkan oleh wali atau penghulu sebagai wali hakim mempelai
wanita kepada calon mempelai pria dengan ucapan :

13
“Ananda..(nama mempelai laki-laki)...kemudian mempelai laki-laki
menjawab”saya”“saya nikahkan engkau(nama mempelai laki-laki) dengan..(nama
mempelai wanita) dengan maskawin( sebutkan maskawin) dibayar tunai.
Kemudian  mempelai laki-laki menjawab:
“saya terima nikahnya(nama mempelai wanita) dengan maskawin tersebut dibayar
tunai”
g. Pembacaan doa.
h. Pembacaan atau penandatanganan sighat ta’lik talak.
i. Penutup.
j. Penyerahan buku nikah.

Berbagai Formulir Yang Berkaitan Dengan Nikah


       Berbagai macam formulir yang berkaitan dengan nikah adalah sebagai berikut:
1. Model N-1 : surat keterangan untuk nikah
2. Model N-2   : Surat pemberitahuan kehendak menikah
3. Model N-3   : Surat persetujuan mempelai.
4. Model N-4    : Surat keterangan izin Orang tua.
5. Model N-5  : Surat penolakan pernikahan.
6. Model N-6    : Surat keterangan kematian suami atau istri.
7. Model N-7    : surat rekomendasi nikah dari KUA kecamatan asal
8. Model N-9  : Pengumuman nikah
9. ModelN-10 : Formulir untuk pembantu pegawai pencatat nikah yang
akan menikahkan berlaku diluar Jawa dan Madura).
10. Model N          : Akta nikah.
11. Model NB       : Daftar pemeriksaan nikah.
12. Model NC       : Pengumuman kehendak nikah.
13. Model ND       : Pemberitahuan nikah kepada Pengadilan Agama
Formulir nikah dapat dilihat dalam lampiran.

14
Materi Perwakafan
Syarat dan Tatacara Mengakta Ikrarkan dan Menyertifikatkan Tanah Milik Untuk
di Wakafkan Setelah PP 28 Tahun 1977.
1. Syarat – syarat yang harus disiapkan oleh calon wakif.
a. Sertifikat tanah milik atau tanda bukti kepemilikan lainnya seperti akta jual beli,
dan pipil pajak
b. Surat keterangan Kepala Desa yang diketahui oleh camat setempat mengenai
kebenaran pemilikan tanah dan tidak sengketa.
c. Surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT) dari Kantor Pertanahan Kabupaten.
d. Foto copy KTP wakif, nadzir dan saksi.
e. Calon nadzir.
f. Foto Copy akta notaris atau yayasan nadzir (apabila organisasi)
g. Susunan pengurus nadzir.
h. 2 orang saksi beragama Islam
2. Tata cara mewakafkan dan pembuatan akta ikrar wakaf.
a. Calon wakif datang ke Kantor Urusan Agama Kecamatan PPAIW (pejabat pembuat
akta ikrar wakaf) dengan membawa persyaratan: sertifikat hak atas tanah serta
surat-surat lainnya sebagaimana yang disebut pada poin 1 diatas.
b. PPAIW melakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Meneliti kehendak calon wakif dan tanah yang hendak diwakafkan.
2) Meneliti para nadzir dengan menggunakan W.5 ( bagi Nadzir perorangan ) atau
W.5a( bagi Nadzir Badan Hukum).
3) Meneliti para saksi ikrar wakaf.
4) Menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf.
c. Calon wakif mengikrarkan wakaf dengan lisan, jelas dan tegas kepada Nadzirin
dihadapan PPAIW dan para saksi, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan
menurut bentuk formulir W.1.
d. Calon wakif yang tidak bisa datang dihadapan persetujuan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten dan dibacakan Nadzir dihadapan PPAIW dan para
saksi.
e. PPAIW membuat ikrar wakaf (bentuk W-2) rangkap 3 menurut bentuk formulir
W.2.
15
1) Lembar  pertama disimpan.
2) Lembar kedua untuk keperluan mendaftar di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
Madya setempat.
3) Lembar ketiga ketiga dikirim Ke Pengadilan Agama setempat.
f. PPAIW membuat salinan akta ikrar wakaf (bentuk W-2a) rangkap 4 dan masing-
masing dikirim atau diberikan kepada:
1) Salinan akta lembar 1 untuk wakif.
2) Salinan akta lembar 2 untuk nadzir.
3) Salinan lembar 3 untuk Kantor Departemen Agama Kabupaten setempat.
4) Salinan lembar 4 untuk Kepala Desa setempat.

Berbagai Formulir Yang berkaitan dengan Wakaf


a. Model W-1 : Ikrar wakaf.
b. Model W-2       : Akta Ikrar wakaf.
c. Model W-2a    : Salinan Akta ikrar wakaf.
d. Model W-3   : Akta pengganti akta ikrar wakaf.
e. Model W-4     : Daftar akta ikrar wakaf.
f. Model W-4a    : Daftar akta pengganti akta ikrar wakaf.
g. Model W-5    : Surat pengesahan Nadzir khusus perseorangan.
h. Model W-5a : Surat pengesahan nadzir khusus bada hukum / organisasi.
i. Model W-6    : Buku catatan tentang keadaan tanah wakaf.
j. Model W-7     : Pendaftaran tanah wakaf.
k. Model W-8      : Buku pembukuan penerimaan dan penyalinan penggunaan formulir
perwakafan tanah wakaf.
l. Model WK    : Surat keterangan kepala desa.
m. Model WD       : Pendaftaran tanah yang terjadi sebelum PP. No.28/77.       

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktik Perkuliahan Lapangan (PPL) sejak tanggal 13 Januari 2020
sampai dengan tanggal 24 Januari 2020 telah selesai. Meskipun mahasiswa merasa waktu
yang diberikan sangat singkat, namun banyak ilmu yang mahasiswa dapatkan melalui
program ini, mahasiswa dapat mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan KUA
diantaranya:
1) Mahasiswa mengetahui tentang seluk beluk KUA beserta tugas dan wewenangnya
melalui pertemuan bersama para staf KUA baik ketika menerima materi atau dengan
wawancara.
2) Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam formulir atau blanko yang berkaitan
dengan pernikahan dan wakaf.
3) Mahasiswa mengetahui prosedur pendaftaran nikah dan wakaf.
Demikianlah agenda kegiatan kami selama kurang lebih dua minggu, saya selaku
peserta PPL memiliki banyak kekurangan, baik dalam penulisan laporan ini maupun
dalam menjalankan tugas kami di tempat PPL.
Harapan penulis, semoga karya yang jauh dari kesempurna ini mampu memberikan
manfaat bagi setiap orang yang membacanya maupun untuk penulis sendiri. Akhirnya
hanya kepada Allah SWT  kita kembalikan segalanya dan hanya kepada-NYA rasa
syukur kita panjatkan atas terselesaikannya segala tugas.

B. Saran / Rekomendasi
Kegiatan Praktik Perkuliahan Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa
terutama jurusan Huku Keluarga Islam selama  kurang lebih dua minggu dapat membantu
mahasiswa dalam mengenal kinerja Kantor Urusan Agama. Namun ada beberapa hal
yang kiranya perlu diperbaiki dalam pelaksanaan PPL untuk kedepannya diantaranya:
1) Pihak Fakultas supaya lebih matang dalam optimalisasi persiapan pelaksanaan PPL,
Terutama koordinasi dengan lembaga terkait.
2) Mengoptimalisai  bimbingan sebelum pelaksanaan PPL.

17
3) Optimalisasi waktu dan materi yang digunakan untuk pelaksanaan PPL hendaknya
dimatangkan, agar mahasiswa dapat lebih maksimal dalam menggali pengetahuan
dilokasi PPL.

18
LEMBAR PENGESAHAN

MENGESAHKAN
KAPRODI HUKUM KELUARGA ISLAM

M. ADIB HAMZAWI, M. HI

MENGETAHUI

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN KEPALA KUA KEC. PARE

HENDI MUSTHOFA, M. H ABD HAMID HAMDAH, S.Ag


NIP. 197506142011011002

KETUA MAHASISWA PPL

FU’AD KHOIRUL ANWAR


NPM. 201748030031

19
Lampiran – lampiran

KUA KEC. PARE

Tampak Depan

Tampak samping kiri

20
Tampak samping kanan

PENYERAHAN MAHASISWA STAI HASANUDDIN

KEPADA KEPALA KUA KEC. PARE

21
BIMBINGAN DARI DOSEN PAMONG TENTANG SIMKAH

MAHASISWA PPL MENGIKUTI KEGIATAN RAPAK

SUSCATIN (KURSUS CALON PENGANTIN)

22
BIMBINGAN ADMINISTRASI PERKAWINAN dan Praktik Ijab Qobul

BIMBINGAN PENETAPAN ARAH KIBLAT

PENUTUPAN PPL

23

Anda mungkin juga menyukai