PENYUSUNAN
Jakarta, 19-2-2020
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA & JABAR
1.1.1. Pertumbuhan Perekonomian Nasional
1.1.2. Pertumbuhan Perekonomian provinsi lokasi proyek
1.1.3. Pertumbuhan Perekonomian Kab/Kota lokasi proyek
1.2. LATAR BELAKANG
1.3. TUJUAN STUDI KELAYAKAN
1.4. METODE PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN
1.4.1. Pengumpulan dan Pengkajian Data
1.4.2. Studi Kepustakaan
1.4.3. Pengamatan Lapangan
1.4. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1.5.1. Pendahuluan
1.5.2. Aspek Yuridis
1.5.3. Aspek Teknis
1.5.4. Aspek Pasar & Pemasaran
1.5.5. Organisasi & Manajemen
1.5.6. Aspek Sosial Ekonomi
1.5.7. Aspek Keuangan
1.5.8. Analisa Resiko
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
I. BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang dari studi kelayakan dalam
kaitan dengan peluang proyek (bidang usaha) yang
dirumuskan terkait dengan pertumbuhan perekonomian
daerah setempat serta upaya pengembangan sektor terkait
dengan proyek (bidang usaha) yang dianalisa. Termasuk pula
tujuan studi kelayakan yang digambarkan sebagai
pengetahuan untuk mengetahui tingkat kelayakan proyek
(bidang usaha) yang dianalisa tersebut. Pada Bab ini diuraikan
pula tentang metode penyusunan laporan studi kelayakan,
dan sistematika pembahasannya.
II. BAB II ASPEK YURIDIS
Menganalisa peraturan perundang-undangan yang
menggambarkan proyek (bidang usaha) dapat dilaksanakan
sesuai regulasi yang berlaku, terkait dengan aspek pendirian
badan usaha, penanaman modal, penentuan lokasi,
perpajakan serta jenis-jenis perizinan dan nonperizinan yang
diperlukan.
III. BAB III ASPEK TEKNIS
Melakukan analisa teknis terhadap proyek (bidang usaha),
penggambaran tapak termasuk jalur proyek (bidang usaha)
5
yang dianalisa dikaitkan dengan rencana tata ruang wilayah
(RTRW), klarifikasi kepemilikan tanah dan hambatan-
hambatan yang timbul, serta perkiraan biaya pengadaan
tanah dengan berbagai pilihan. Dalam Bab ini juga
digambarkan kuantitas, kualitas dan ketersediaan/avaibility
proyek (bidang usaha), jadwal indikatif untuk pekerjaan
konstruksi (termasuk anggaran) dan penyediaan peralatan,
serta kepatuhan terhadap masalah lingkungan, sosial dan
keselamatan. Selain menguraikan regulasi tata kota dari
Pemerintah Daerah setempat, juga diuraikan latar belakang
basic conceptual analysis, desain bangunan, fasilitas sarana
dan prasarana dari proyek (bidang usaha) tersebut.
IV. BAB IV ASPEK PASAR & PEMASARAN
Menguraikan tentang analisis permintaan yang bertujuan
untuk memahami kondisi pelanggan sebagai pengguna
proyek (bidang usaha) yang akan dibangun. Termasuk pula
uraian tentang analisa pasar dengan maksud untuk
mengetahui tingkat ketertarikan industri dan kompetisi. Pada
Bab ini digambarkan kondisi makro dari daerah tempat
proyek (bidang usaha) yang akan dibangun, struktur
perekonomian daerah, perkembangan penduduk, serta
perkembangan bisnis dari proyek (bidang usaha) sejenis di
daerah yang bersangkutan.
V. ASPEK SOSIAL EKONOMI
Melakukan analisa terkait dampak lingkungan yang
diakibatkan oleh pembangunan proyek (bidang usaha),
6
termasuk pula pengukuran terhadap dampak sosial ekonomi
serta aspek ekonomi melalui pendapatan pajak dimana
keberadaan proyek (bidang usaha) dapat memberikan
penghasilan tambahan penerimaan bagi pemerintah daerah
khususnya, maupun negara pada umumnya.
VI. ASPEK KEUANGAN
Menguraikan kebutuhan anggaran investasi dari proyek
(bidang usaha) yang akan dibangun, termasuk pula proyeksi
pendapatan, proyeksi biaya, analisa kelayakan proyek, serta
analisa ratio.
VII. ANALISA RESIKO
Menguraikan studi kelayakan proyek (bidang usaha)
berdasarkan resiko internal, dan resiko eksternal. Resiko
internal mengulas tentang persoalan kemampuan, kejujuran,
daya juang, komunikasi serta pengupahan dari proyek
(bidang usaha). Sementara pada resiko eksternal dilakukan
analisa tentang resiko penurunan sales rate, resiko harga
sales price rate, resiko persaingan usaha, resiko krisis
ekonomi-politik-sosial, serta resiko nilai tukar mata uang
asing,
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
Uraian singkat secara menyeluruh dari studi kelayakan yang
sedang disusun.