Buku Daras Psikologi Perkembangan
Buku Daras Psikologi Perkembangan
DAFTAR ISI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ii
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Psikososial
X. PERKEMBANGAN AKHIR KEHIDUPAN 218
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Psikososial
XI. METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 245
1. Pendekatan Cross Sectional
2. Pendekatan Longitudinal
3. Pendekatan Sequential
4. Pendekatan Cross Cultur
5. Metode Spesifik (Observasi, Eksperimen, Tes)
6. Metode Etnografi
7. Metode Klinis
XII. PANDUAN OBSERVASI PERKEMBANGAN 252
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN iv
sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim
sehingga terjadi pembuahan. Peristiwa itu merupakan awal
dari proses terciptanya manusia.
2. Allah swt menjelaskan bahwa manusia yang diciptakan-Nya
akan mengalami tiga tahap kehidupan, yaitu:
a. Masa kanak – kanak (tiflān);
b. Masa dewasa (asyuddakum);
c. Masa tua (syuyūkhan)
3. Di antara manusia ada yang meninggal pada masa kanak –
kanak, ada yang meninggal pada masa dewasa, dan ada pula
yang meninggal setelah berusia lanjut. Ketentuan mengenai
kapan seseorang meninggal berada di tangan Allah swt
semata.
4. Proses kejadian manusia ini merupakan bahan renungan
dan pemikiran bagi manusia sehingga mereka mau beriman
kepada Allah swt, pencipta seluruh makhluk ini.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN v
2. Di sisi lain, surat Al Mukmin ayat 67, secara implisit,
menggambarkan proses kejadian manusia yang sangat
mulia dan sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah SWT. Oleh
karena itu, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT,
kita diajarkan untuk selalu mengucapkan
“Alhamdulillahirobbil’alamin” setiap kali kita menerima
nikmat.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN vi
1
BAB I
TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
A. Struktur Kepribadian
Menurut Al-Ghazali
Menurut Al-Ghazali, pada
diri manusia terkumpul sekaligus
empat dimensi kejiwaan
Semuanya memiliki berbagai
aspek dengan fungsi dan daya
masing-masing, baik yang
bersifat lahiriah dan dapat
diamati maupun yang batiniah
tak teramati. Adapun dimesni
tersebut yaitu:
1. dimensi ragawi (al-jism),
2. dimensi nabati (al-natiyyah),
3. dimensi hewani (al-hayawaniyyun), dan
4. dimensi insani (al-insaniyyah).
Jiwa dan badan terdiri dari dua dunia yang berbeda, jiwa
berasal dari dunia metafisik, bersifat imaterial, tidak berbentuk
komposisi, mengandung daya mengetahui yang bergerak dan
kekal. Sedangkan badan merupakan substansi yang berasal dari
dunia metafisik, bersifat materi, berbentuk komposisi tidak
mengandung daya-daya dan tidak kekal. Jiwa merupakan sub
sistem jiwa (nafs) yang di dalamnya terdiri dari ruh, akal, dan
kalbu yang semua itu merupakan daya-daya penggerak dan
dapat memengaruhi gerak badan (Riyadi, 2008).
Hubungan antara jiwa, badan dan gerak tingkah laku
manusia mempunyai dua hubungan wujud dan aktivitas.
2
cela diri sendiri. Pada taraf jiwa ini merupakan awal taraf rohani
karena pada taraf ini merupakan sebuah proses kembali pada
Tuhan dan proses penghilangan pelanggaran. Jadi, taraf ini ada
proses dalam pencarian Tuhan, di mana ada sesuatu yang
menghendaki batinnya antara kecocokan yang mereka peroleh.
Ketiga, jiwa yang memerintah (an-nafs al-'amarah) pada
taraf ini termasuk jiwa yang belum dimurnikan atau dibersihkan
dari sumber segala jenis perbuatan untuk memenuhi perbuatan-
perbuatan dengan semua yang merupakan kemurkaan
(ghadlab) dan keinginan (syahwah) untuk menguasai jiwa. Juga
disebutkan dalam ayat Al-Quran surat Yusuf ayat 12:53: "Dan
aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, karena
sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali jiwa yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Wawasan manusia menurut Al-Ghazali, tidak jauh
berbeda dengan konsep ajaran Islam, karena Al-Ghazali banyak
mendasarkan pemikirannya kepada al-Qur’an dan al-Hadist,
disamping ia juga seorang mufassir dalam Islam. Salah satu kitab
tafsirnya, Jawahir al-Qur’an, cukuplah menjadi bukti bahwa Al-
Ghazali seorang mufassir (Jaya, 1994).
Sungguh pun Al-Ghazali membenarkan konsep manusia
menurut Islam, tersusun dari jasmani dan rohani, akan tetapi ia
menekankan pengertian dan hakikat kejadian manusia pada
spiritualnya, rohani atau jiwa. Manusia itu pada hakikatnya
adalah jiwanya. Jiwalah yang membedakan antara manusia
dengan makhluk-makhluk Allah lainnya. Dengan jiwa manusia
bias merasakan , berpikir, berkemauan, dan berbuat lebih
banyak. Tegasnya jiwa itulah yang menjadi hakikat yang hakiki
dari manusia karena sifatnya yang lathif, ruhani, rabbani, dan
abadi sesudah mati. Keselamatan dan kebahagiaan manusia di
dunia dan akhirat banyak tergantung pada keadaan jiwanya.
Sebab jiwa merupakan pokok dari agama dan asas bagi orang
4
1
Disarikan dari sumber online tersedia dalam http://progresivitas-
islam.blogspot.co.id/2011/03/struktur-kepribadian-manusia-
menurut_1210.html dan Materi Kuliah tersedia dalam Psikologi
Perkembangan. Univerisiti Kebangsaan Malaysia.
6
Perkembangan manusia
bergerak maju melalui suatu urutan
teratur. Sejarah biologis dan evolusi
spesies menentukan urutan tersebut.
Tingkat kemajuan anak dalam
melangkah melalui urutan genotip
anak menentukan individu, yaitu
nenek moyangnya mempengaruhi
latar belakang keturunan anak. Seorang anak yang
berkembang dengan kecepatan lambat bila dibandingkan
dengan anak lain tidak dapat diubah dari arah yang sedang
ditempuhnya, begitu juga dengan anak yang berkembang
lebih cepat tidak bisa diubah arahnya (Salkind, 2009: 79).
Lingkungan juga dapat mempengaruhi kecepatan
perkembangan seorang anak. Menurut Salkind, bahwa
tingkat kecepatan perkembangan bisa dipengaruhi oleh
kekurangan gizi atau sakit, akan tetapi faktor-faktor biologi
sepenuhnya berada dalam kendali (Salkind, 2009: 79).
B. Konsep Pematangan
Pertumbuhan dan perkembangan menurut Gesell
dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, anak adalah
produk dari lingkungannya. Kedua adalah perkembangan
anak berasal dari dalam, yaitu dari aksi gen-gen tubuhnya.
Kedua proses di atas disebut “kematangan” (Crain,
2007:30).
Perkembangan kematangan menurut Gesell selalu
terjadi dalam urutan tertentu. Misalnya embrio, jantung
7
C. Pola
Pada pematangan terdapat pola yang terlihat pada
visi dan koordinasi tangan-mata yaitu:
1) Gerakan tanpa tujuan pada saat lahir;
2) Bertahap kemampuan untuk berhenti dan menatap;
3) 1 bulan – fokus pada objek dekat wajah;
4) 4 bulan – koordinasi visual fokus dan tangan bergerak
dengan objek yang besar (misalnya kerincingan);
5) 6 bulan – koordinasi visual fokus dan tangan bergerak
dengan sebuah benda kecil; dan
6) 10 bulan – kemampuan untuk melihat dan mengambil
sebuah benda kecil dengan menjepit atau pegangan.
Prinsip-prinsip dasar perkembangan
Gesell menguraikan mengenai perkembangan dalam
bukunya “Vision its Development in Infant and Child” pada
bab XII “The Ontogenesis of Infan Behavior”. Pada bab
tersebut, Gesell menggambarkan secara lengkap mengenai
perkembangan dengan menyatukan prinsip-prinsip dasar
pertumbuhan morfologis dengan prinsip-prinsip dasar
pertumbuhan behavioral untuk menunjukkan bagaimana
‘pertumbuhan psikologis, sebagaimana pertumbuhan
somatis. Proses ini bersifat morfologis. Menurut Gesell ada
lima prinsip dasar perkembangan yang memiliki dampak
‘psikomorfologis’ – artinya proses-proses perkembangan
8
2
Disarikan dari berbagai sumber dan sumber utama tersedia dalam
http://digilib.unm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=unm-digilib-
unm-muhyusri-21
14
Teori ekologi
dikembangkan oleh Urie
Bronfenbrenner (1917) yang
fokus utamanya adalah pada
konteks sosial di mana anak
tinggal dan orang-orang yang
memengaruhi perkembangan
anak.
lima sistem lingkungan teori ekologi Bronfenbrenner
terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi
interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas.
Bronferbrenner (1995, 2000); Bronfenbrenner & Morris,
makrosistem, dan kronosistem.
Mikrosistem adalah setting dimana individu
menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini
antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan
tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung
dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Manurut
Bronfenbrenner, murid bukan penerima pengalaman secara
pasif di dalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang
berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan
membantu mengkonstruksi setting tersebut.
Mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contoh
adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan
pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya.
Misalnya, salah satu mesosistem penting adalah hubungan
antara sekolah dan keluarga. Dalam sebuah studi terhadap
seribu anak kelas delapan (atau setingkat kelas 3 SMP ke awal
SMA (Epstein, 1983). murid yang diberi kesempatan lebih
15
3
Bronfenbenner juga berpendapat bahawa anak-anak sekarang adalah
generasi pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari, generasi pertama
yang lahir pada zaman teknologi yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk
media baru, generasi pertama yang lahir dalam revolusi seksual,. Disarikan
dari buku Disarikan dari buku Santrock, Life-Span Development, 2002. Dan
Santrock, Psikologi Pendidikan, 2008.
18
a. Periode sensorimotor
b. Tahapan praoperasional
4
Disarikan dari Makalah pada Mata Kuliah Psikologi Perkembangan tahun
2002
27
A. Perkembangan Kepribadian
Menurut Erikson
Teori perkembangan
kepribadian yang dikemukakan
Erik Erikson merupakan salah satu
teori yang memiliki pengaruh kuat
dalam psikologi. Bersama dengan
Sigmund Freud, Erikson mendapat
posisi penting dalam psikologi. Hal
ini dikarenakan ia menjelaskan
tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut
usia; satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu
karena Freud lebih banyak berbicara dalam wilayah
ketidaksadaran manusia, teori Erikson yang membawa
aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih
realistis.
3. Inisiatif vs Kesalahan
4. Kerajinan vs Inferioritas
6. Keintiman vs Isolasi
7. Generativitas vs Stagnasi
8. Integritas vs Keputusasaan
5
Sebagian disarikan dari buku The Erik Erikson Reader oleh Robert Coles.
Penerbit w.w Norton and Company New York. 1978. Dan Buku Chilhood and
Society. Oleh Erik H Erikson. Penerbit Paladin Grafton Books. 1977. Serta
disarikan dari sumber on-line.
52
Ketidaksadaran ( unconsciousness )
dan ego ideal. Kata hati didapat melalui hukuman oleh orang tua,
sedangkan ego ideal dipelajari melalui penggunaan
penghargaan. Superego dapat obyektif dan lingkungan proses
rohaniah yang lebih tinggi maka superego dapat dianggap
sebagai hasil sosialisasi dengan adat tradisi kebudayaan.
b. Dinamika kepribadian
Freud sangat terpengaruh oleh filsafat determinisme dan
positivisme abad XIX dan menganggap organisme manusia
sebagai suatu kompleks sistem energi, yang memperoleh
energinya dari makanan serta mempergunakannya untuk
57
6
Disarikan dari berbagai sumber dan sumber utama tersedia dalam
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1-2007-
nurhadinim-1688-bab3_410-9.pdf
61
7
Disarikan dari Buku Santrock.J.W. Perkembangan Anak. Edisi Kesebelas.
Penerbit Erlangga. Jakarta
63
BAB II
PERKEMBANGAN MASA PRENATAL
Ovum
Spermatozoa
66
a. Proses Pembuahan
Kromosom
68
Janin Kembar
1) Faktor Lingkungan
Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi
tingkah laku postnatal antara lain:
Sinar rontgen dapat mempengaruhi tingkah laku
motorik, gerak bebas, pembuangan, aktivitas, dan
belajar diskriminatif. Akibat penyinaran memiliki
hubungan dengan usia kehamilan. Makin banyak
dosis penyinaran makin buruk akibatnya
Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon
atau thalidomid dapat mengakibatkan cacat
berat. Penelitian antara tahun 1959 – 1962
menemukan bahwa cacat yang disebabkan
thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi
antara minggu kelima dan ketujuh usia
kehamilan.
Usaha-usaha pengguguran kandungan dengan
menggunakan obat-obatan yang lain pada usia
kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-
gangguan perkembangan.
3) Takhayul
BAB III
PERKEMBANGAN MASA POST NATAL TIGA TAHUN PERTAMA
B. Proses Kelahiran
2) Water Birth
Proses ini aman untuk bayi. Bayi tidak akan terendam dalam
air, karena didalam rahim, bayi juga berada dalam carian
ketuban, suhu air juga disesuaikaan dengan suhu yang baik
bagi bayi, serta suplay oksigen bagi bayi juga masih tersedia
dari plasenta yang masih terhubung dengan si ibu.
3) Orgasmic Birth
4) Caesar
c) Pendengaran
d) Penglihatan
e) Perkembangan Motoris
f) Kontrol Kepala
g) Kontrol Tangan
h) Locomotion
1) Classical Conditioning
2) Operant Conditioning
3) Infant memory
b. Pendekatan Psikometrik
Intelligent behavior
IQ Test
4) Early Intervention
c. Pendekatan Piaget
1) Tahap Sensorimotorik
2) Sub-Tahap Sensorimotorik
d. Pendekatan Kontemporal
Representasi
Penelitian pemrosesan informasi menggunakan
metode-metode baru untuk menguji berbagai ide
tentang perkembangan kognitif yang muncul dari
pendektan-pendekatan sebelumnya.
Habituation
Banyak penelitian mengatakan pemrosesan informasi
pada bayi didasarkan pada habituation, yaitu suatu jenis
pembelajaran di mana pemaparan berulang atau terus
menerus dari suatu stimulus mengurangi perhatian
terhadap stimulus tersebut. Dengan kata
lain,habituation adalah jenis pembelajaran dimana
familiaritas dapat mengurangi stimulus, memperlambat
atau menghentikan respon.
Penelitian-penelitian mengkaji habituasi pada bayi yang
baru lahir dengan cara berulang-ulang memberikan
suatu stimulus (biasanya suara atau pola visual) dan
memonitori respon-respon seperti detak jantung,
menghisap, gerakan mata dan aktivitas otak. Bayi yang
sedang menghisap biasanya berhenti ketika stimulus-
stimulus diberikan pertama kali, mengarahkan
perhatiannya pada stimulus baru tersebut dan tidak lagi
mulai menghisap sampai stimulusnya berakhir. Setelah
97
1) Kausalitas
Pemahaman kausalitas, prinsip satu kejadian
menyebabkan kejadian lain, ini penting karena
“memungkinkan seseorang untuk meramalkan dan
mengendalikan dunianya”.Piaget percaya bahwa
pemahaman ini berkembang perlahan pada tahun
pertama.Pada sekitar usia 4 hingga 6 bulan,bayi mampu
mengenggam objek mereka mulai bertindak terhadap
lingkungannya. Menurut Piaget, bayi belum tahu bahwa
berbagai sebab muncul sebelum akibat, tidak mendekati
usia 1 tahun baru menyadari bahwa kekuatan dari luar
dirinya dapat menyebabkan sesuatu terjadi.
2) Kategorisasi
99
3) Objek Permanensi
Penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi (violation of
expectations) dimulai dengan fase familiarisasi di mana
bayi melihat suatu kejadian atau serangkaian kejadian
berlangsung normal.Setelah bayi terbiasa terhadap
prosedur ini, kejadian tersebut diubah sedemikian rupa
sehingga berkonflik dengan melanggar ekspektasi
normal.Pelanggaran terhadap ekspektasi adalah metode
penelitian di mana kebiasaan terhadap suatu stimulus
yang berkonflik dengan pengalaman dianggap sebagai
bukti bahwa bayi mengenali stimulus baru tersebut
sebagi hal yang mengejutkan.
Menggunakan metode pelanggaran terhadap
ekspetasi,Renee Baillargeon dan tokoh lainnya
menemukan bukti bahwa permanensi objek pada bayi
berusia 3 ½ bulan. Bayi tampak terkejut ketika wortel
yang lebih tinggi bergeser di balik layar tidak tampak
ujung atasnya, padahal pada layar sebelumnya terdapat
bagian terpotong.Di mana bagian wortel dapat dilihat
bila lewat.
100
4) Angka
Berbagai penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi
menunjukkan bahwa pengalaman angka sudah ada jauh
sebelum sub tahap ke 6 Piaget, ketika ia mengakui anak-
anak mulai menggunakan simbol. Menurut Wyen konsep
numeriksudah ada sejak bawaan lahir sejak 5 bulan dan
bahwa pengajaran pada anak sebenarnya hanya berupa
pengajaran “nama” saja yaitu : “satu” “dua” dan
seterusnya.
A. Vokalisasi Dini
C. Isyarat
D. Kata Pertama
E. Kalimat Pertama
Faktor Neurologis
Periode Pra-linguistik
Perkembangan kosakata
Child-Directed Speech
Emosi
Empati
Tempramen
Anak yang berhasil melewati tahap ini akan merasa aman dan
percaya diri sementara yang gagal akan merasa tidak cukup fan
ragu-ragu terhadap diri sendiri.
Daftar Pustaka
http://kharinblog.wordspress.com/2012/11/24/tahap-tahap-
perkembangan-psikososial-erik-erickson/
114
BAB IV
PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK AWAL
A. Pendahuluan
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-
kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang
kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya dan
tergantung pada orang lain. Bagi kebanyakan anak (young
childern) dalam uraian selanjutnya digunakan kata “anak-anak”
yang menunjuk pada pengertian anak yang masik kanak-kanak.
Masa kanak-kanak sering kali dianggap tidak ada akhirnya,
sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat yang didambakan
yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak-
anak lagi, melainkan “orang-orang dewasa”. Masa kanak-kanak
dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak
matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita
dan empat belas tahun untuk pria. Setelah anak matang secara
seksual, maka ia disebut remaja
Dalam buku ini akan membahas perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial, serta
dalam buku ini juga akan membahas perkembangan-
perkembangan tersebut dalam integrasi dan interkoneksi islam
sebagai sebuah upaya dalam melakukan perkembangan
pengetahuan islam.
2. Berat
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 3-5
pond. Pada usia 6 tahun berat anak harus kurang lebih 7
kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata
beratnya 48,5 pond dan anak laki-laki 49 pond.
3. Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh sangat berubah dan “penampilan
bayi tidak tampak lagi”. Wajah tetap kecil tetapi dagu
tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang.
Gumpalan pada bagian-bagian tubuh berangsuransur
berkurang dan tubuh cnderung berbentuk kerucut,
dengan perut yang rata (tidak buncit) , dada yang lebih
bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih persegi.
Lengan dan kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki
tumbuh lebih besar.
4. Postur Tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kali
tampak jelas dalamawal kanak-kanak. Ada yang
posturnya gemuk dan lembek atau endomorfik ada yang
kuat berotot atau mesomorfik, dan ada lagi yang relatif
kurus atau etomorfik.
5. Tulang dan Otot
tingkat pengerasan otot brfariasi pada bagian-bagian
tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot
menjadi lebih besar ,lebih kuat dan lebih berat, sehingga
anaktampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.
6. Lemak
anak-anak cenderung bertumbuh endomorfik lebih
banyak jaringan lemaknya dari pada jaringan otot ; dan
yang bertumbuh ektomorfik mempunyai otot-otot yang
kecil dan sedikit jaringan lemak.
7. Gigi
selama empat sampai enam bulan pertama dari awal
116
Perkembangan fisik
pertumbuhan selama awal masa kanak-kanak
berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan
masa bayi. awal masa kanak-kanak
merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun
pendapat perbedaan musim; bulan juli sapai pertengahan
desember merupakan saat yang terbaik untuk meningkatkan
berat badan dan april sampai pertengahan agustus untuk
peningkatan tinggi tubuh (26,86,98,132). Anak dengan tingakat
kecerdasan yang tinggi, misalnya, tubuhnya cenderung lebih
tinggi pada masa awal kanak-kanak dari pada mereka yang
kecerdasannya rata-rata atau dibawah rata-rata dan gigi
sementaranya lebih cepat tanggal. Meskipun perbedaan seks
tidak menonjol dalam peningkatan tinggi dan berat tubuh, tetapi
pengerasan tulang dan lepasnya gigi sementara lebih cepat pada
anak perempuan, dari usia keusia. Anak dari kelompok sosial
ekonomi yang lebih tinggi cenderung memperoleh gizi dan
perawatan yang lebih baik sebelum dan sesudah kelahiran. Oleh
karena itu, perkembangan tinggi, berat dan otot-otot badan
cenderung lebih baik (26,98,132).
Kebiasaan fisiologis
Dalam awal masa kanak-kanak, kebiasaan fisiologis yang
dasarnya sudah diletakkan pada masa bayi menjadi semakin
117
6. Bilangan.
Anak-anak yang mengikuti taman kanak-kanak biasanya
mengerti bilangan sampai lima. Konsep mengenai
bilangan di atas 5 masih sangat samar-samar.
7. Waktu
Anak-anak belum mengerti tentang lamanya waktu,
misalnya berapa lamanya satu jam itu. Mereka juga
belum dapat memperkirakan waktu menurut kegiatan-
kegiatan mereka sendiri. Kebanyakan anak usia empat
atau lima tahun mengerti tentang hari-hari dalam satu
minggu dan pada usia enam tahun mengerti bulan,
tahun, dan musim.
8. Kesaran sosial
Sebelum masa awal kanak-kanak berakhir, kebanyakan
anak-anak dapat membentuk pendapat tentang orang
lain, apakah seorang itu baik ayau jahat, pandai atau
bodoh misalnya.
9. Keindahan
Bebanyakan anak-anak menyukai musik dengan nada
atau irama yang pasti dan ia senang dengan bentuk-
bentuk yang sederhana, warna-warna yang cerah dan
mencolok.
10. Kelucuan
Yang sering dianggap lucu adalah wajah-wajah lucu yang
dibuatnya sendiri atau orang lain, perilaku yang kurang
dapat diterima secara sosial dan kelakar mengenai
binatang piaraan. Permainan kata-kata juga dianggap
lucu.
122
6. Perkembangan bermain
Permainan tidak bisa dipisahkan dari dunia anak.
Dan merupakan bagian penting dalam perkembangan
tahun pertama masa ini. Bentuk-bentuk permainan yang
biasa dilakukan anak pada masa periode ini adalah :
Memasuki tahun kedua, anak suka bermain
sendirian
Akhir tahun ketiga, anak mulai bermain dengan
anak lain
Pada tahun keempat, anak-anak cenderung
bermain pada kelompok khusus dalam
permainan imajinatif dan bangunan
Pada usia kelima, anak menyukai permainan yang
memungkinkan untuk saling mengungguli.
7. Perkembangan kepribadian
Lingkungan keluarga merupakan dunia sosial
awal bagi anak-anak, maka bagaimana perasaan mereka
kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka
merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep
diri, yaitu inti pola kepribadian . dan dalam
perkembangan selanjutnya, sikap dan cara teman sebaya
memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam
konsep diri.
8. Perkembangan moral
Dalam tahap ini, anak secara otomatis mengikuti
peraturan tanpa berfikir ataupun menilai. Anak
sebaiknya dilatih untuk berdisiplin, karena ini merupakan
126
DAFTAT PUSTAKA
http://mahmud09-
kumpulanmakalah.blogspot.com/2011/01/masa-anak-anak-
awal-perkembangan-html
193
BAB IX
PERKEMBANGAN MASA DEWASA AKHIR
Karakteristik
Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang
disebabkan oleh faktor fisik dan psikologis.
Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang
menganggap periode ini sebagai waktunya untuk bersantai dan
ada pula yang mengaggapnya sebagai hukuman.
Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang
menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan.
Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat
menganggap orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan
karena energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat
yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama
yang dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar.
Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap
sosial yang negatif tentang usia lanjut.
Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing
lagi dengan kelompok yang lebih muda.
Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya
konsep diri yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang
negatif.
Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari
segala cara untuk memperlambat penuaan.
Tugas Perkembangan
1. Menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik. Misalnya
adanya perubahan penampilan pada wajah wanita,
menggunakan kosmetik untuk menutupi tanda-tanda
penuaan pada wajahnya. Pada bagian tubuh, khususnya
194
2. Perubahan Fisik
b. Penuaan Otak
d. Fungsi Seksual
Seks pada masa dewasa akhir berbeda dengan apa yang ada
pada masa yang lebih muda. Pria biasanya membutuhkan waktu
lebih lama untuk ereksi dan ejakulasi. Basahmya payudara
wanita dan sinyal gairah seksual menjadi kurang intens
dibandingkan sebelumnya. Vagina menjadi kurang fleksibel dan
mungkin membutuhkan pelumas buatan.
3. Kesehatan Fisik
a. Status sehat dan perawatan kesehatan
sebaik orang dewasa yang lebih muda pada wais. Akan tetapi
pada dasarnya nonverbal.
d. Kebijaksanaan
Erikson memandang kebijaksaan sebagai sebuah aspek
perkembangan kepribadian di masa senja. Penyelidik lain
mendefinisikan kebijaksanaan sebagai peluasan pemikiran
postformal, yakni sistesis penalaran dan emosi.
Robert Sternberg mengklasifikasikan kebijaksanaan sebagai
kemampuan kognitif yang dapat pelajari dan diuji. Merujuk
kepada sternberg, kebijaksanaan adalah bentuk khusus
kecerdasan praktis yang memiliki aspek moral. Kebijaksaan
tersebut memanfaatkan pengetahuan terpendam (tacit
knowledge) dan bertujuan mencapai kebaikan umum melalui
penyeimbangan berbagai kepentingan yang sering kali
berlawanan. Kebijaksanaan juga mengandung nilai tentang apa-
apa yang akan berakhir dengan baik dan bagaimana mencapai
kebaikan itu.
Riset yang paling luas tentang kebijaksanaan telah dilakukan
oleh Baltes dan koleganya, mereka mendefinisikan kebijasaan
sebagai keahlian yang berkaitan dengan dasar kehidupan
fundamental-yaitu: pengetahuan dan penilaian tentang tingkah
laku dan makna kehidupan. Agar kebijaksanaan berkembang
baik, maka seseorang harus mau belajar dan mempraktikkan
keterampilan dan memiliki motivasi untuk berjuang mencapai
kesempurnaan. Bimbingan dari mentor dan pengalaman hidup
yang penting dapat membuka jalan ke arah tersebut.
207
e. Kesehatan Mental
Keseahtan mental tidak hanya dilihat dari ketidak hadiran
gangguan-gangguan mental, berbagai kesulitan dan frustasi,
tetapi juga merefleksikan kemampuan seseorang untuk
menghadapi masalah-masalah kehidupan dengan cara efektif
dan memuaskan.
› Sinilis/Demensia(kepikunan). Istilah penurunan prilaku
dan kognitif yang secara psikologis dapat memengaruhi
kehidupan sehari-hari.
› Alzheimer. Gangguan otak yang bersifat degeneratif dan
progresif, yang ditandai dengan penurunan kognitif dan
kehilangan kontrol fungsi tubuh, bermuara pada
kematian.
› Prakinson. Degenerasi neurologis progresif, ditandai
dengan gemetar, kekuan gerakan yang melambat, dan
postur yang tidak stabil.
› Depresi. Akibat dari pengaruh interaksi berbagai gen
dengan faktor lingkungan(NIMH,1999b). Seperti kurang
berolahraga. Peristiwa yang menekan, kesendirian, dan
penggunaan pengobatan tertentu dapat memicunya.
Jaringan keluarga dan teman yang kuat dapat membantu
orang yang lebih tua menghilangkan depresi atau
menghadapinya.
c. Model Coping
b. Living Arrangements
4. Relasi Konsensual
c. Menjadi Buyut
Daftar Pustaka
BAB V
PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK PERTENGAHAN
2) Keterampilan Motorik
2. Nutrisi
4. Kesehatan fisik
Kontribusi
Piaget adalah seorang jenius dalam mengobservasi anak-
anak, kehebatan observasinya menunjukkan kepada kita cara-
cara yang berdaya cipta untuk melihat bagaimana anak-anak dan
135
Kritik
Beberapa kemampuan kognitif muncul lebih awal dari
yang diperkirakan Piaget. Kebanyakan ahli perkembangan
kontemporer sepakat bahwa perkembangan kognitif anak-anak
tidak sebesar tahap seperti pemikiran Piaget. Neo-Piagetians
ialah para ahli perkembangan yang mengelaborasikan teori
Piaget, yang yakin bahwa dalam banyak aspek perkembangan
kognitif anak-anak lebih spesifik daripada yang diperkirakan
Piaget (Case, 1987, 1992, 1993; Pascual-Leone, 1987).
Kebudayaan dan pendidikan memberi pengaruh-pengaruh yang
lebih kuat pada perkembangan anak-anak daripada yang diyakini
oleh Piaget.
Pemrosesan Informasi
Meskipun selama periode pertengahan dan periode akhir
anak-anak ini tidak terjadi peningkatan yang berarti dalam
memori jangka panjang, malah menunjukkan keterbatasan-
keterbatasan, namun selama periode ini mereka berusaha
mengurangi keterbatasan-keterbatasan tersebut dengan
136
Intelegensi
Adalah kemampuan verbal, keterampilan-keterampilan
pemecahan masalah, dan kemampuan untuk belajar dari dan
menyesuaikan diri dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Kreativitas
Ialah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-
cara yang baru dan tidak biasa dan melahirkan suatu solusi yang
unik terhadap masalah-masalah. Definisi sederhana kreativitas
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Wujudnya adalah tindakan manusia.
2. Mempunyai inisiatif
3. Mempunyai minat yang luas
4. Mempunyai kebebasan dalam berpikir
5. Bersifat ingin tahu
6. Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman
baru
7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
8. Penuh semangat
9. Berani mengambil resiko
10. Berani mengemukakan pendapat dan memiliki
keyakinan (Munandar, 1999).
Pemikiran Kritis
Pemikiran kritis adalah pemahaman atau refleksi terhadap
permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar
tetap terbuka bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang
berbeda, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi
yang datang dari berbagai sumber (lisan atau tulisan), dan
berpikir secara reflektif dan evaluatif.
Kecerdasan Emosional
Daniel Golaman mengklasifikasikan kecerdasan emosional atas
lima komponen penting, yaitu:
Mengelola emosi
Yaitu menangani emosi sendiri agar berdampak positif
bagi pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup
menunda kenikmatan sebelum tercapainya satu tujuan, serta
mampu menetralisir tekanan emosi.
139
Motivasi Diri
Yaitu menggunakan hasrat yang paling dalam untuk
menggerakkan dan menuntun manusi menuju sasaran,
membantu mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif serta
bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.
Membina Hubungan
Yaitu kemampuan mengendalikan dan menangani emosi
dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, cermat
membaca situasi dan jaringan social, berinteraksi dengan lancer,
memahami dan bertindak bijaksana dalam hubungan antar
manusia.
Kecerdasan Spiritual
Zohar dan Marshall menjelaskan bahwa SQ adalah landasan
yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.
Beberapa ungkapan Zohar dan Marshall sendiri, diantaranya:
Bahasa
Selama masa akhir anak-anak, perkembangan bahasa
terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata anak meningkat dan
cara anak-anak menggunakan kata dan kalimat bertambah
kompleks serta lebih menyerupai bahasa orang dewasa. Dari
berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah, bacaan,
pembicaraan dengan anak-anak lain, serta melalui radio dan
televise, anak-anak menambah perbendaharaan kosa kata yang
ia pergunakan dalam percakapan dan tulisan.
Prestasi
Minat awal yang dirangsang oleh gagasan-gagasan
McClelland, berfokus pada kebutuhan akan prestasi. Gagasan-
gagasan kontemporer meliputi perbedaan antara motivasi
intrinsic dan ekstrinsik, orientasi kemampuan versus orientasi
tidak berdaya, juga suatu keprihatinan akan motivasi prestasi
anak-anak kelompok-kelompok minoritas etnis.
2. Keluarga
Ketika anak memasuki masa pertengahan dan akhir anak-
anak, para orang tua hanya memberi sedikit waktunya untuk
mereka. Meskipun terjadinya pengurangan pengawasan dari
orang tua terhadap anaknya selama masa pertengahan dan akhir
anak-anak ini, bukan berarti orang tua sama sekali melepaskan
mereka. Sebaliknya, orang tua masih terus memonitor usaha-
usaha yang dilakukan anak dalam memelihara diri mereka,
sekalipun secara tidak langsung.
1) Pembentukan Kelompok
4. Sekolah
Di samping keluarga dan teman sebaya, sekolah juga
mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan
selama masa pertengahan dan akhir anak-anak. Menurut Seifert
dan Hoffnung (1994), sekolah mempengaruhi perkembangan
anak melalui dua kurikulum, yaitu :
5. Pemahaman Diri
1) Karakteristik internal
6. Gender
Gender adalah suatu aspek identitas individu yang sangat
penting. Topic-topik yang berkaitan dengan gender ialah
stereotip, persamaan dan perbedaan gender, klasifikasi gender,
serta gender dan etnisitas. Stereotip peran Gender adalah
kategori-kategori luas yang mencerminkan kesan-kesan dan
kepercayaan kita tentang perempuan dan laki-laki.
145
7. Perkembangan Moral
Menurut Piaget, anak-anak yang lebih tua yang
memperhitungkan maksud-maksud individu percaya bahwa
aturan dapat berubah, dan sadar bahwa hukuman tidak selalu
menyertai suatu perbuatan yang salah.
8. Pertumbuhan Emosional
Pertumbuhan emosional pada masa anak-anak pertengahan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/barnayudha/perkembangan-fisik-
dan-kognitif-di-masa-kanak-kanak-pertengahan
147
BAB VI
PERKEMBANGAN MASA REMAJA
DAFTAR PUSTAKA
BAB VII
PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Status Kesehatan
Penalaran Moral
Budaya dan Penalaran Moral
Gender dan Penalaran Moral
DAFTAR PUSTAKA
BAB VIII
PERKEMBANGAN MASA DEWASA PERTENGAHAN
5. Perubahan otot.
6. Masalah persendian.
Peran Keahlian
Pemikiran Integratif
Kreativitas
Pelajar Berumur
Perkembangan Identitas
Sumber informasi
Interaksi sosial membantu orang-orang mengembangkan
dan mempertahankan rasa akan keberadaan diri
Interaksi sosial merupakan sumber kenikmatan dan
kenyamanan, atau kesejahteraan emosional.
Relasi Konsensual
Perkawinan
Gay dan lesbian yang pada saat ini memasuki paruh baya
tumbuh pada waktu dimana homoseksualitas dianggap
sebagai penyakit mental, dan homoseksual cenderung
188
Pertemanan
Grandparenthood
DAFTAR PUSTAKA
BAB X
PERKEMBANGAN AKHIR KEHIDUPAN
Kontek kultural
amat bervariasi diantara kultur dan sering kali diatur oleh aturan
religius atau legal yang merepleksikan pandanga masyarakat apa
makna dalam kematian dan apa yang terjadi setelahnya. Aspek
kultural terhadap kematian mencakup perhatian dan perilaku
terhadap yang sekarat dan yang meninggal dunia, kebiasaan dan
ritual yang berduka dari mulai tidak tidur orang irlandia,dimana
keluarga dan teman menghargai dan kenangan dan orang yang
meninggal dunia hingga seminggu penuh shiva orang yahudi
dimana yang berduka melepas perasaan melepaska perasaan
mereka dan berbagi kenangan mereka yang telah meninggal
dunia.
b. Pola Kehilangan
Masa Dewasa
Kehilangan Khusus
mencapai puncak bagi dewasa awal dan bagi mereka yang baru
saja menderita kehilangan.
Kehilangan Anak
Bunuh Diri
Menggulas kehidupan
Hadits diterangkan:
“Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang hari ini lebih baik
dari hari kemarin, maka ia itu beruntung, dan barangsiapa yang
hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia itu rugi, dan
barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin , maka ia
itu terlaknat”
239
muslim yang yakin akan hari akhir, tentu saja tidak akan berpikir
untuk meraih kebahagiaan dunia saja, tetapi berpikir untuk
menyiapkan bekal masa depan yang abadi yaitu kebahagiaan di
akhirat nanti.
Berkaitan dengan hal ini, ada 4 kelompok manusia:
Orang yang meraih Hasanah di Dunia dan di Akhirat
Orang yang meraih Hasanah di Dunia tapi di Akhirat
mendapat Sayyi’ah (penderitaan)
Orang yang meraih Sayyi’ah di Dunia tapi di Akhirat
mendapat Hasanah
Orang yang meraih Sayyi’ah di Dunia dan di Akhirat
Untuk itu, hendaknya setiap muslim berusah untuk
mendapatkan Hasanah di Dunia dan di Akhirat, sesuai dengan
do’a yang diajarkan di dalam al-Quran; (Q.S al-Baqoroh: 201)
“dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami,
berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah Kami dari siksa neraka".
Daftar Pustaka
BAB XI
METODE PENELITIAN DALA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
11.1. Pengertian
Pendekatan yang digunakan para ahli psikologi
perkembangan untuk secara sistematik mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai perubahan-perubahan
perilaku dan proses mental yang terjadi sepanjang rentang
kehidupan manusia, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Objektif
b. Sistematik
c. Replikatif
Time of Measurement
Cohort 1975 1985 1995 2005
1955 50 tahun
1965 40 tahun
1975 30 tahun
1985 20 tahun
2. Pendekatan Longitudinal
Pada desain longitudinal peneliti mempelajari individu dari
usia yang sama diikuti selama berminggu-minggu, bulan,
tahun, atau dekade. Misalnya meneliti perkembangan
bahasa anak usia 2 tahun sampai 6 tahun, maka kita meneliti
subjek yang sama mulai usia dua tahun diikuti sampai usia 6
tahun dan diamati kemampuan bahasanya.
247
Time of Measurement
Cohort 1975 1985 1995 2005
1955 20 tahun 30 tahun 40 tahun 50 tahun
1965
1975
1985
3. Pendekatan Sequential
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dimunculkan
kedua desain di atas, maka Wamer Schaie (1983)
memperkenalkan desain sequential, yaitu dua atau lebih
usia diperiksa dalam situasi cross-sectional, dan kemudian
setelah beberapa tahun, kohod yang sama di periksa ulang
untuk mendapatkan data lohgitudinal.
Time of Measurement
Cohort 1975 1985 1995 2005
1955 20 tahun
1965 20 tahun
1975 20 tahun
1985 20 tahun
249
• Prosedur
1. Specimen Record: mencatat apa saja yang dilakukan
dan dikatakan subjek dalam periode waktu tertentu
2. Event Sampling: hanya mencatat perilaku atau
peristiwa tertentu yang menjadi fokus kajian pada
periode waktu tertentu
3. Time Sampling: hanya mencatat perilaku atau
peristiwa yang terjadi pada interval waktu tertentu.
• Limitasi
1. Observer influence: kecenderungan subjek untuk
bereaksi terhadap kehadiran observer dan berperilaku
dlm cara-cara yg tidak alamiah
2. Observer bias: kecenderungan observer untuk
melihat dan mencatat perilaku yang diharapkan drpd
perilaku aktual subjek
2. Metode Eksperimen
4. Metode Tes
Galvanic Skin Response
Heart Rate, Blood Pressure, Respiration Rate
Electroencephalograph (EEG)
Event Related Potentials (ERP’s)
Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI)
Limitations
5. Metode Etnografi
Sebuah metode di mana peneliti mencoba untuk
memahami keunikan etnis, suku, atau budaya tertentu pada
sekolompok orang, umumnya dengan mengkombinasikan
data-data interview, observasi, dan test mendapatkan
gambaran lengkap tentang fungsi-fungsi psikologis.
6. Metode Klinis
Sebuah metode di mana peneliti mencoba untuk
memahami keunikan individual anak dengan mengambil
data record klinis yang panjang, mengkombinasikan data-
data tersebut untuk mendapatkan gambaran lengkap
tentang fungsi-fungsi psikologis anak melalui riwayat klinis.
252
BAB XII
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR INTERVIEW
Perkembangan Hasil Wawancara Keterangan
A. Fisik
B. Kognitif
C. Psikososial
(.................................) (..........................)
Nama Terang Nama Inisial
Teknik Pelaporan:
Bahas Perkembangan Perkembangan Fisik, Kognitif, Psikososial
sesuai dengan Perkembangannya.