Anda di halaman 1dari 16

Teori Maturasional Gesell

Disusun oleh:

Andini Salsabilla 11180700000018

Reza Ayu Budiman 11180700000024

Shafana Lukman Sofwan 11180700000093

Nadia Khansa Rhetaliza 11180700000175

Inka Maulidah 11180700000180

Kelas 2B

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap
bisa menikmati indahnya alam cipataanNya. Sholawat dan salam tetaplah
kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempunya dengan bahasa yang sangat indah
Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT. Kami bersyukur, telah
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Maturasional Gesell”
Dalam Kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Natris Idriyani, M.Si. selaku dosen mata kuliah Psikologi
Perkembangan I.
2. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, penulisannya. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
agar lebih baik dari masa yang akan datang. Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.

Jakarta, 24 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Biografi Arnold Gesell ................................................................................... 3
B. Konsep Kematangan Diri ............................................................................... 3
C. Prinsip Perkembangan .................................................................................... 4
D. Pola-Pola Perkembangan Manusia ................................................................. 7
E. Penerapan Teori Maturasional dalam Perkembangan Manusia ...................... 8
F. Filsafat Pengasuhan Anak ............................................................................. 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi perkembangan merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi.
Psikologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia melalui
metode ilmiah yang sistematis. Menurut Linda L. Davidoff (dalam Desmita,
2010:3), “Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari
perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental
manusia, yang biasanya dimulai sejak terbentuk makhluk itu melalui pembuahan
hingga menjelang mati.” Semua manusia akan mengalami perkembangan dalam
kehidupannya. Proses perkembangan yang terjadi pada diri seorang individu dapat
berdeba dengan individu lain tergantung pada hal-hal yang mempengaruhinya.
Menurut Reni Akbar Hawadi (dalam Desmita, 2010:4), ”Perkembangan
secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang
dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang
baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari
saat pertumbuhan dan berakhir dengan kematian.” Dalam membahas hal yang
berperan dalam proses perkembangan, para ahli mengemukakan pendapat yang
berbeda-beda. Para ahli memaparkan teori-teori perkembangan manusia yang
dipengaruhi oleh aspek biologis maupun aspek eksternal. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai teori maturasional yang dikemukakan oleh Arnold Gesell. Oleh
karena itu, makalah ini berjudul Teori Maturasional Gesell.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Arnold Gesell?
2. Bagaimana konsep kematangan menurut teori maturasional?
3. Bagaimana prinsip perkembangan menurut teori maturasional?
4. Bagaimana pola-pola perkembangan menurut teori maturasional?
5. Bagaimana penerapan teori maturasional dalam perkembangan manusia?
6. Bagaimana filsafat pengasuhan anak menurut Gesell?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui biografi Arnold Gesell.
2. Memahami konsep kematangan menurut teori maturasional.
3. Memahami prinsip perkembangan menurut teori maturasional.
4. Memahami pola-pola perkembangan menurut teori maturasional.
5. Memahami penerapan teori maturasional dalam perkembangan manusia.
6. Memahami filsafat pengasuhan anak menurut Gesell.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Arnold Gesell (1880- 1961)


Arnold Gessell adalah salah satu tokoh yang paling bersemangat
mempelajari studi kematangan ini. Gesell tumbuh besar di Alma, Wiscounsin,
sebuah kota kecil di tepian sungai Mississippi atas. Gessell kuliah kedokteran
pada usia 30 tahun walaupun sudah memiliki gelar dan sukses sebagai psikolog.
Gessell adalah tokoh yang pertama kali mengembangkan tes kecerdasan bayi. Dan
menjadi peneliti pertama yang menggunakan film untuk observasi.
Gessel dan teman- teman nya terlibat dalam studiluas dan detail yang gila-
gilaan tentang perkembangan neuro-motorik bayi dan anak-anak. Mereka
mengembangkan gagasan mengenai serangkaian norma tingkah laku yang begitu
lengkap sampai – sampai masih menjadi sumber informasi masi utama bagi
dokter anak-anak dan psikolog sampai sekarang.
Dalam sebuah biografinya dia menceritakan masa kanak-kanak yang sarat
dengan kehidupan koboi western, karena “ Bukit-bukit, lembah, air dan iklim
tampaknya bersepakat untuk membuat musim menjadi unik dank eras. Setiap
musim memiliki tantangannya sendiri dan penuh kesenangan, diperkuat oleh
sungai abadi yang terus- menerus bergerak dan berubah ”. dari perkataannya
tersebut Gessell menggunakan kosakata serupa untuk melukiskan keindahan yang
dilihatnya di dalam proses pertumbuhan manusia. Meskipun begitu, bukan berarti
Gessell hanya seorang romantic asal-asalan karena dia sudah habis-habisan
mempelajari perkembangan anak-anak melalui observasi.

B. Konsep Kematangan Diri


Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai dua faktor pengaruh utama,
yaitu anak adalah produk dari lingkungan dan anak berasal dari dalam yaitu aksi
aksi gen tubuhnya. Proses ini disebut kematangan (Crain, 30:) Perkembanagn
kematangan selalu terjadi dalam urutan waktu tertentu dan tidak pernah bejalan
balik. Contohnya, pada perkembanagan embrio dimana jantung adalah organ
pertama yang berfungsi. Sesudah itu, proses pembentukan saraf utama yaitu otak
dan saraf tulang belakang melalui sel sel yang berbeda. Perkembanagan otak dan

3
kepala dibentuk setelah bagaimana bagian lain terbentuk seperti tangan dan kaki.
Urutan perkembangan ini terus berlanjut setelah bayi tersebut lahir.

Gessel mengatakan bahwa anak anak membutuhkan lingkungn social


untuk menyadari potensinya dan daya daya pensosialan ini bekerja akan maksimal
ketika senada dengan prinsip kematangna yang muncul dalam diri mereka. Pada
saat yang tepat mereka akan melakukan suatu tugas menurut desakan yang ada
dalam dirinya.

Kematangan biologis mengacu pada proses dimana perkembangan


manusia diatur oleh faktor faktor intrisik utamanya yaitu subtansi kimia yang
terdapat di dalam nucleus setiap sel. Gen gen ini membutuhkan urutan waktu dan
bentuk pemunculan pola pola tindakan. Gessel juga mempercayai bahwa
kematangan dapat mengatur pertumbuahn seluruh kepribadian.

C. Prinsip Perkembangan
Gessel menggambarkan pandangannya mengenai proses perkembangan di
dalam sebuah bab yang terkenal berjudul “The Ontogenesis of Infant
Behavior’(1954)” Ia menyatakan ada lima prinsip dasar perkembangan yang
menurut penjelasannya memiliki dampak ‘psikomorfologis’─artinya, semua itu
menggambarkan proses-proses perkembangan yang terjadi baik di tingkatan
psikologis maupun tingkatan struktural.

1. Prinsip Arah Perkembangan


Dalam pemikiran Gesell mengandung arti bahwa perkembangaan tidak
berlangsung acak, melainkan dalam pola yang teratur. Fakta bahwa perkembangan
bergerak maju secara sistematis dari kepala hingga ke ujung kaki merupakan
contoh yang paling nyata─dalam segi apapun, perkembangan akan lebih maju di
bagian kepala daripada kaki.Demikian pula seorang bayi yang baru lahir relative
lebih matang susuan saraf motoriknya di bagian kepala daripada di bagian
kakinya. Ini disebut sebagai tren cefalokaudal (cephalocaudal trend) atau dari
arah kepala ke kaki.
Perkembangan juga bergerak dari pusat tubh kea rah luar, ke arah pinggit.
Tren proksimodistal (proximodistal trend) atau dari arah terdekat menuju yang

4
terjauh, bisa dilihat pada perilaku tangan yang mengenggam pada anak. Pada usia
20 minggu, perilaku ini berlangsung secara serampangan dan didominasi oleh
gerakan-gerakan lengan atas, tetapi pada minggu ke-28, ketika si anak sudah bisa
menggunakan jempolnya secara lebih cermat, gerakan ini menunjukkan keahlian
motoric yang lebih baik.
Kedua tren cefalokadual dan proksimodistal ini menguatkan pendapat gesell
bahwa perkembangan (dan perilaku) memiliki arah dan arah ini pada dasarnya
merupakan suatu fungsi mekanisme genetic yang telah terprogram.
2. Prinsip Jalinan Timbal Balik
Gesell mengambil prinsip jalinan timbal balik pada perilaku ini dari sebuah
prinsip psikologi yang disebut sebagai reciprocal innervation (aktivitas secara
timbal balik). Prinsip fisiologis Sherrington menyatakan bahwa pengencangan dan
peregangan otot-otot yang berbeda-beda sama-sama saling melengkapi untuk
menghasilkan gerakan tubuh yang efisien. Gesell menegasakan bahwa fenomena
seperti itu juga beroperasi dalam proses perkembangan─artinya, berlangsungnya
pola-pola perilaku membutuhkan structural yang saling melengkapi. Gesell
menjelaskan urutan perkembangan yang menghasilkan aktivitas berjalan kaki
sebagai rangkaian pergantian antara dominasi otot pengencang dan dominasi otot
pelonggar pada lengan dan kaki; hal ini dilakukan melalui semacam koordinasi
dan integrasi otot-otot saraf dalam jangka waktu tertentu. Ia menggunakan prinsip
ini untuk mengambarkan berkembangnya kemampuan berjalan kakida juga
berkembangnya kemampuan tangan kanan atau tangan kiri. Melalui proses-proses
yang saling melengkapi, rangkaian kekuatan yang saling berlawanan menjadi
meningkat (atau dominan) dalam waktu yang berbeda-beda selam berlangsungnya
siklus perkembangan.
3. Prinsip Asimetri Fungsional
Menurut prinsip asimetri fungsional perilaku berlangsung melalui periode-
periode perkembangan yang bersifat asimetris (tidak seimbang) agar organisme
bisa mencapai kadar kematangan pada tahapan selanjutnya. Contoh fisik yang
diberikan oleh Gesell sebagai ilustrasi mengenai prinsip kompleks ini diantaranya
adalah tanggapan dasar yang disebut reflex pengencangan otot leher. Refleks ini
terjadi ketika seorang anak mengambil posisi tubu seperti seorang pemain anggar,

5
di mana kepala menoleh ke satu sisi, satu tangan terentang kesamping dan kaki
pada sisi tersebut tetap lurus, sementara tangan yang lain terlipat di dada, dan kaki
lainnya menekuk lutut. Perilaku asimetris ini menjadi pendahuluan bagi
pencapaian perkembangan simetris berikutnya di mana kedua tangan si anak
secara berbarengan memegangi suatu benda yang bergantung.
Gesell juga menjelaskan bahwa prinsip asimetri fungsional sangat terkait
dengan perkembangan gerakan tangan dan bentuk-bentuk dominasi psikomotor
yang lainnya, hal itu juga membantu mencegah anak – anak dari kemungkinan
kekurangan napas (dengan cara menolehkan kepala).
4. Prinsip Maturasi Individuasi
Dalam kerangka teoretis Gesell, perkembangan digambarkan sebagai
proses pembentukan pola berurutan yang telah ditentukan seiring dengan semakin
matangnya organisme itu. Pematangan merupakan proses yang dikendalikan oleh
factor-faktor edogen atau internal; pada tingkatan – tingkatan yang paling dasar
factor eksogen atau eksternal tidak bisa memengaruhinya. Dengan kata lain,
seperti tersimpul dalam prinsip maturasi individuasi, hasil hasil proses
pematangan tidak bisa dipelajari.
Gesell(1954) meringkas hubungan antara pematangan dengan lingkungan
sebagai berikut., “Faktor lingkungan ikut mendukung, membelokan, dan
mengkhususkan; tetapi faktor-faktor lingkungan tidak menjadi penyebab
munculnya bentuk bentuk pokok dan tata urutan ontogenesis”. Sebagai
konsekuensinya, pembelajaran hanya bisa terjadi ketika struktur telah berkembang
sehingga memungkinkan terjadi adaptasi perilaku dan sebelum struktur itu
berkembang maka pendidikan semacam apapun tidak bisa efektif.
5. Prinsip Fluktuasi Teratur
Menurut Gesell, dalam prinsip fluktuasi teratur, perkembangan bergerak
naik turun seperti papan jungkat jungkit, antara periode stabil dan periode tidak
stabil, dan antara periode pertumbuhan aktif dan periode konsolodasi. Fluktuasi
progesif ini, yang amat mirip dengan kaidah memberi dan menerima dalam
prinsip jalinan timbal balik, berpuncak pada serangkaian tanggapan yang bersifat
stabil. Semua itu merupakan upaya pasti organisme untuk mempertahankan

6
keutuhannya sambil memastikan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan tetap
jalan.
Menurur Gesell, dalam kenyataannya setiap urutan tahapan ang khas akan
berlangsung berulang-ulang seiring dengan semakin dewasanya si anak dan
tahapan-tahapan yang tidak seimbang atau goyah akan selalu dikuti tahapan-
tahapan yang seimbang.

D. Pola-Pola Perkembangan Manusia


Pola adalah segala sesuatu yang memiliki bentuk atau tampilan tertentu.
Contohnya kedipan mata sewaktu bayi baru lahir mereka sulit untuk mengontrol
mata mereka. Bola mata mereka akan selalu bergerak kesana dan kemari namun,
setelah beberapa hari atau beberapa jam mereka mulai sanggup untuk
mengendalikan mata mereka. Karena suatu hubungan terpola yang baru telah
dibuat antara implus – implus di otang dengan otot – otot kecil.
Pemolaaan ini akan terus meluas ketika bayi dapat mengorganisasika
pergerakan mata dengan tangan, waktu mereka bisa menatap apa yang mereka
pegang. Pada usia satu bulan bayi biasanya bisa menatap sebuah cincin di
hadapan mereka dan bisa mengikuti gerak cincin itu sampai putaran 90 derajat.
Kemamppuan ini berarti meng implikasikan pengorganisasian baru antara otot –
otot mata dengan otot – otot leher.pada usis empat bulan bayi biasanya dapat
memegang mainan krincingan dan memegangnya sekaligus, ini adalah
pertuumbuhan yang signifikan. berarti mata dan tangan melakukan kerja sebuh
tim memasuki sebuah koordinasi yang lebih efektif. Pertumbuhan kejiwaan tidak
dapat di ukur dalam satuan inci atau pon, jadi kita hanya bisa mengukurnya lewat
pola – pola (1943,h.19).
Koordinasi tangan dan mata biasanya tidak selesai pada usia empat bulan.
Pada beberapa kasus koordinasi mata lebih menonjol. Pada usia ini bayi dapat
memungun dadu atau permen yang lebih kecil ukurannya. Artinya mereka sudah
bisa memfokuskan pandangan mereka kepada dadu atau permen itu dan bisa
melihatnyadari berbagai sudut yang berbeda, namun belum bisa memegangnya
dengan tangan. Bayi hnaya bisa menatap dadu dan tangannya seolah olah
memiliki ide untunk mengenggap dadu atau permen tersebut.

7
Pada usia enam bulan bayi hanya sanggup mengambil dadu dengan
telapak tangan, dan baru pada usia sepuluh bulan mereka mampu mengambil
permen kecil dengan jarinya. Kalua seperti itu artinya koordinasi mata dengan
tangan berkembang secara perlahan dan setahap demi setahap makin
terorganisasikan dan memasuki gerakan – gerakan yang lebih bervariasi dan
sempurna .
Perkembangan koordinasi mata dan tangan (dikutip dari E.L. Vincent
danP.C. Martin, human psychological development,1961,the rinald press,h.130
atas seizin john wiley and sons inc.).(a) empat bulan: melihat namun tidak bisa
menyentuh. (b) enam bulan: menggenggam dengan telapak tangan. (c) sepuluh
bulan: menggenggam dengan jari – jari.

E. Penerapan Teori Maturasional dalam Perkembangan Manusia


Gesell dan rekan rekannya menulis tiga buah buku yang ditunjukan untuk
khalayak umum: The First of life (Gesell, ilg, & Ames 1940) The Child from Five
to Ten (Gesell, Ames, & Bullis,1946) dan Youth: Years from Ten to Sixteen
(Gesell, 1956). Buku buku ini membahas secara rinci, tahun demi tahun, perilaku
yang semestinya ada pada diri anak anak dalam empat bidang kemampuan yakni
kemampuan motoric, personal sosial, adaptif, dan bahasa. Buku buku ini juga
menekankan prinsip bahwa pertumbuhan anak-anak berlaku sesuai pembawaan
biologis mereka, dan dengan demikian upaya apa pun untuk mendorong atau
memaksa perkembangan mereka akan berunjung pada kegagalan, kekuatan
kekuatan maturasional akan selalu muncul menjadi pemenang pada saat yang
tepat.
Ribuan dokter ahli anak, guru, dan orangtua memproleh pengaruh filsafat
Gesell yang menyatakan bahwa waktu (atau proses pematangan) itulah yang akan
menangani kebanyakan masalah perkembangan perilaku. Para pendukung filsafat
ini pada ummnya memberi nasihat kepada para orang tua (yang kebanyakan
merasa cemas karena ingin melihat anak anak mereka mencapai keberhasilan
sejak dini dalam kehidupannya) agar tidak mendesak anak anak mereka.
Kebanyakan anak anak normal mencapai perkembangan perilaku tanpa ada
penangan khusus.

8
Nasihat yang tumbuh dari teori Gesell bisa meninabobokan kita sehingga
kita mungkin berpikir bahwa karena tidak diperlukan penanganan tertentu, maka
penanganan jenis apapun tidak perlu dilakukan. Bagaimanpun juga kita layak
mempertimbangkan perlunya lingkungan normal sebagai penanganan itu sendiri
yang akan mempengaruhi anak. Pada diri seorang anak bisa jadi berlangsung
perubahan perubahan tanpa adanya intervensi mecolok yang terkait denga
perubahan perubahan itu, tetapi ini tidak berarti bahwa lingkungan alamiah tidak
diperlukan untuk menyuburkan hasil hasil perkembangan. Dalam kenyataannya,
lingkungan yang normal merupakan factor aktif yang merangsang dan mencakup
banyak kejadian yang berbeda beda.
Nasihat yang diberikan oleh para pendukung teori Gesell kepada para
orangtua yang terlalu cemas bisa jadi memang membantu menghilangkan
tindakan menekan (yang tidak perlu dan malah berbahaya) yang cenderung
diberikan oleh orang tua tertentu kepada anak-anaknya.; meskipun begitu nasihat
semacam itu bisa jadi relevan hanya bagi orangtua dan anak anak tertentu dalam
keadaan tertentu.
Masalahnya adalah bahwa teori Gesell bisa mengarahkan orang untuk
mengabaikan sumbangan lingkungan yang normal terhadap perkembangan yang
normal. Teori tersebut semata mata menekankan dominasi kekuatan naturasional
bagi perkembangan dan teori tersebut mendukung dan bukan sebagai factor
penyebab. Salah satu masalah yang muncul dalam hal ini adalah bahwa teori
tersebut tidak pernah mejelaskan apa yang disebut sebagai lingkungan yang
‘normal’ atau bagaimana kita bisa mengubah lingkungan yang tidak normal
menjadi lingkungan yang normal.
Karya-karya Gesell terus memberikan pengaruh yang luar biasa pada
keyakinan orang banyak dan juga pada bidang bimbingan bagi para orang tua.
Selama bertahun – tahun, rekan kerja Geselll yakni Frances Ilg dan Louise Ames
menulis sebuah kolom di surat kabar harian dengan judul ‘Kenalilah Anda Anda’
dimana keduanya menekankan bahwa pendorong alamiah yang kuat bagi
pertumbuhan dan perubahan terkandung dalam system biologis anak yang tengah
berkembang itu. Gesell tidak pernah mengatakan bahwa agar perkembangan yang
normal terbentuk, maka hal itu harus dijalankan dalam lingkungan yang ketat dan

9
ia sangat menganjurkan agar anak anak diberikan lingkungan yang sehat tempat
mereka tumbuh dan berkembangan; ia yakin ia sebut sebagai ‘kebersihan mental’
yang pada zaman sekarang kita sebut sebagai kesehatan mental yang baik.

F. Filsafat Pengasuhan Anak


Gesell percaya bahwa mengasuh anak mestinya dimulai dengan
pengakuan terhadap adanya hukum kematangan-biologis. Bayi yang lahir ke
dunia telah mengalami proses evolusi biologis yang berlangsung setidaknya tiga
tahun. Mereka sudah paham atas kebutuhan-kebutuhan mereka dan apa yang
mereka rasa siap atau tidak. Oleh karena itu, orang tua seharusnya tidak memaksa
anak untuk memasuki pola-pola tindakan yang tidak mereka pahami atau belum
saatnya mereka lakukan, melainkan mengikuti petunjuk dari anak itu sendiri.
Contohnya, Gesell berpendapat bahwa dalam memberi makan bayi, bayi
hanya boleh diberikan makan kalau bayi tersebut sudah menunjukkan kesiapan
dan ia menentang semua pemberian makan yang terlalu dini. Gesell berpendapat
bahwa karena orang tua tidak melalukan tindakan untuk mengatur apa saja yang
wajib dilakukan oleh bayi dan hanya mengikuti tanda-tanda perkembangan bayi,
orang tua pun perlahan akan menghargai kemampuan inheren bayi dalam
menumbuhkan pengaturan bagi dirinya sendiri.
Filsafat pengasuhan anak Gesell nampak seperti seolah-olaj memeberikan
kegembiraan dan keserbabolehan bagi anak. Namun, Gesell mengatakan bahwa
anak tentu harus belajar mengendalikan impuls mereka dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan budaya tempat mereka tinggal.Menurut pendapatnya, momen
terbaik anak-anak untuk belajar melakukan hal tersebut adalah saat kita memberi
perhatian terhadap kemampuan pematangan mereka untuk mentoleransi
pengendalian-diri. Setelah itu, perkembangan di wilayah bahasa dan perspektif
waktu yang semakin bertambah, membantu anak-anak menunda kepuasan
spontannya. Dengan kata lain, Gesell percaya bahwa pengasuh anak yang bija
dapat membantu anak mencapai keseimbangan antara daya-daya pematangan
biologis dari dalam diri sang anak dengan proses pembudayaan.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Arnold Gesell merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam Teori
Maturasional. Ia dan teman-temannnya telah mengembangkan banyak teori
perkembangan anak yang sampai saat ini bermanfaat dalam dunia psikologi. Salah
satunya teori maturasional dan teori neumotorik pada bayi dan anak-anak. Gesell
Pola adalah segala sesuatu yang memiliki bentuk atau tampilan tertentu. Pola
adalah segala sesuatu yang memiliki bentuk atau tampilan tertentu. urutan tertentu
dann tidajk pernah berjalan baik. Gessel mempercayai bahwa kematangan dapat
mengatur pertumbuahan seluruh kepribadian. Dalam sebuah bab yang terkenal
berjudul “The Ontogenesis of Infant Behavior’(1954)” Ia menyatakan ada lima
prinsip dasar perkembangan yang menggambarkan proses perkembangan yang
terjadi baik di tingkatan psikologi maupun struktural yaitu prinsip arah
perkembangan, prinsip jalinan timbal balik, prinsip asimetri fungsional, prinsip
maturasi individuasi, dan prinsip fluktuasi teratur. Pola perkembangan manusia
dimulai sejak bayi dan akan terus meluas ketika bayi dapat mengorganisasikan
pergerakan mata dengan tangan, waktu mereka bisa menatap apa yang mereka
pegang.
Karya karya Gesell dalam perekmbangan manuisa dapat dilihat dari tulisan
yang ia buat bersama rekan rekannya yaitu tiga buah buku yang ditunjukan untuk
khalayak umum: The First of life (Gesell, ilg, & Ames 1940) The Child from Five
to Ten (Gesell, Ames, & Bullis,1946) dan Youth: Years from Ten to Sixteen
(Gesell, 1956). Karya-karya ini Gesell terus memberikan pengaruh yang luar biasa
pada keyakinan orang banyak dan juga pada bidang bimbingan bagi para orang
tua.dalam filsafat pengasuhan anak, gessel percaya mengasuh anak dimulai
dengan pengakuan hukuman kematangan biologis. Di dalam penerapannya Gesell
memberikan kegembiraan dan kesebabolehan bagi anak. Gesell memercayai
bahwa pengasuh anak yang baik dapat membantu anak mencapai keseimbangan
antara daya-daya pematangan biologis dari dalam diri sang anak dengan proses
pembudayaan.

11
B. SARAN
Penulis berharap dengan membaca makalah ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembanagn anak
perspektif biologis. Meskipun dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari ata sempurna. Namun penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan, penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.

12
Daftar Pustaka

Bachtiar, Mummad Yusri. 2012. Arnold Gesell dan Model Pematangan. Jurnal
Publikasi Pendidikan Volume 3 (hal.193-198). Makassar: Universitas Negeri
Makassar.
Crain, William. 2011. Teori Perkembangan. Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Miller, Patricia H. 2011. Theories of Developmental Psychology. New York:
Worth Publishers
Salkind, Neil J. 2009. Teori Teori Perkembangan Manusia. Sejarah Kemunculan,
Konsepsi Dasar , Analisis Komparatif ,dan Aplikasi. Jakarta: Nusa Media.

Anda mungkin juga menyukai