08 Tahun 2013
Abstract
Brown rice has advantages for health but underused, most choose to consume white rice. Brown rice
flour already exist in the market but has not been widely used, so it is necessary to study on the
analysis of physical, chemical and organoleptic properties of brown rice flour. based on the variation
of drying time 0, 2, 4, 6 hours. Types of brown rice varieties used are Mandel Handayani and
Segreng. Physical measurements include yield, color, density Kamba, and water absorption index.
Furthermore, chemical analysis include moisture content, ash, protein, fat, fiber and antioxidant
activity. Organoleptic test using hedonic test. The results of the study, the best brown rice flour from
physical characteristics, and chemical properties are varieties of Mandel Handayani (drying time 2
hours) except Kamba density, water absorption index and fat. Drying time did not significantly affect
the organoleptic value.
27
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
28
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
29
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
b. Sedangkan data hasil pengujian organoleptik LSD menunjukkan semua ada perbedaan yang
dengan sofware SPSS 18 ditabulasi dan nyata.
dianalisa dengan uji Friedman, jika ada d. Warna
pengaruh dimana p-value < 0,05 maka diuji Hasil pengukuran warna tepung beras
lanjut dengan uji Wilcoxon. merah dari kontrol 0 jam dengan perlakuan
pengeringan 2 jam mengalami peningkatan tetapi
HASIL DAN PEMBAHASAN perlakuan 4 jam dan 6 jam mengalami penurunan
1. Karakteristik Fisik Tepung Beras Merah baik dari varietas Mandel Handayani maupun
a. Rendemen Segreng Handayani kecerahan tertinggi diperoleh
Pada gambar 2 menunjukkan rendemen tepung beras merah Mandel Handayani 75.85 L.
tepung beras merah varietas Mandel Handayani Hasil uji statistik Anova kestabilan warna
67,417 menurun menjadi 63,504 % sedangkan menunjukkan p-value 0,00 < 0,05 sehingga dapat
untuk varietas Segreng handayani 66,911 disimpulkan bahwa perlakuan lama pengeringan
menurun 65,470 %. berpengaruh terhadap warna tepung beras merah.
Hasil uji statistik ANOVA rendemen Uji lanjut LSD semua perlakuan ada beda kecuali
menunjukkan p-value 0,00 < 0,01 sehingga dapat pada lama pengeringan 0 jam : 2 jam dan 4 jam :
disimpulkan bahwa perlakuan pengeringan 6 jam dapat dilihat
berpengaruh sangat signifikan terhadap
rendemen tepung beras merah. Uji lanjut LSD 2. Karakteristik Kimia Tepung Beras Merah
pada lampiran 3 menunjukkan semua perlakuan a. Kadar air
ada perbedaan yang nyata kecuali perbandingan Kadar air tepung beras merah dalam
2 jam : 4 jam, 2jam : 6 jam dan 4 jam : 6 jam. penelitian ini mempunyai kisaran angka yang
b. Densitas Kamba besar yaitu antara 7,395 sampai 9,680 % untuk
Rata - rata analisa densitas kamba tepung varietas mandel dan untuk varietas segreng 9,850
beras merah varietas Mandel Handayani 0,697 sampai 10,557 %.
menurun menjadi 0,663 dan varietas Segreng Uji ANOVA p- 0,00 < 0,05 menunjukkan
Handayani 0.698 menurun menjadi 0,663. ada pengaruh yang nyata pada perlakuan lama
Hasil uji ANOVA diperoleh p- value 0.00 pengeringan baik dari varietas Mandel
< 0.01 menunjukkan bahwa perlakuan lama Handayani maupun Segreng Handayani. Uji
pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap lanjutan LSD menunjukkan semua berbedasangat
densitas kamba pada tepung berah merah. Uji nyata untuk produk tepung beras merah yang
lanjut LSD menunjukkan perbedaan yang dihasilkan.
signifikan. b. Kadar Protein
c. Indek Penyerapan Air Kadar protein tepung beras merah ada
kecenderungan peningkatan kadar protein
Indek penyerapan air yang tertinggi disebabkan perlakuan lama pengeringan hal ini
adalah dengan lama pengeringan 6 jam, baik dari dapat disimpulkan semakin lama pengeringan
varietas Mandel Handayani maupun Segreng maka semakin meningkat kadar proteinnya.
Handayani. Untuk varietas Mandel Handayani meningkat ±
Hasil uji Anova diperoleh p-value 0.00 < 0,583 % sedangkan varietas Segreng Handayani
0,01 menunjukkan ada pengaruh yang sangat ± 0,311 % .
nyata perlakuan lama pengeringan. Uji lanjut
30
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
Uji ANOVA p- value 0,00 < 0,05 Hasil uji ANOVA ( p 0,02 < 0,05 )
menunjukkan ada pengaruh yang nyata terhadap menunjukkan ada pangaruh yang nyata pada
kadar protein tepung beras merah yang perlakuan lama pengeringan terhadap kandungan
dihasilkan. Uji lanjut LSD menunjukkan ada serat tepung beras merah yang dihasilkan. Uji
perbedaan yang nyata kecuali pada perbandingan lanjut LSD menunjukkan lama pengeringan pada
2 : 4 jam tidak ada beda. tepung beras merah yang dihasilkan tidak
c. Kadar Lemak menunjukkan adanya perbedaan kecuali 4 : 6
Kadar lemak tepung beras merah varietas jam.
Mandel Handayani dan Segreng Handayani f. Kadar Aktifitas Antioksidan
mengalami penurunan, dan mengalami Pada Gambar 11 menunjukkan kadar
peningkatan pada lama pengeringan 6 jam. aktifitas antioksidan pada tepung beras merah.
Kandungan tertinggi aktifitas antioksidan dari
Uji ANOVA p-value 0,00< 0,01 kedua varietas adalah tepung beras merah
menunjukkan ada pengaruh yang sangat nyata varietas Mandel Handayani, yaitu berkisar antara
terhadap kadar lemak pada tepung beras merah 92, 286 – 92,972 % dicscoloration sedangkan
yang dihasilkan. Uji Lanjut LSD menunjukkan untuk varietas Segreng Handayani berkisar
semua ada beda sangat nyata terhadap lama antara 79,207 – 89,870 % dicscoloration.
pengeringan tepung beras merah yang dihasilkan. Aktifitas antioksidan tepung beras merah varietas
d. Kadar Abu Mandel Handayani stabil sedangkan varietas
Penelitian ini perlakuan lama pengeringan Segreng Handayani mengalami peningkatan.
meningkatkan kadar abu tepung beras merah
menunjukkan peningkatan untuk varietas Mandel Hasil uji Anova ( p-0,09 > 0,05 )
Handayani maupun Segreng Handayani. menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata
Hal ini diduga karena semakin lama pada tepung beras merah yang dihasilkan.
pengeringan terhadap bahan maka jumlah air
yang keluar atau yang menguap dari bahan yang 3. Uji Organoleptik Tepung Beras Merah
dikeringkan akan semakin besar. a. Warna
Penilaian organoleptik dengan uji hedonik
Hasil uji ANOVA menunjukkan ada terhadap warna tepung beras merah kontrol
pengaruh yang nyata pada perlakuan lama dengan perlakuan lama pengeringan
pengeringan terhadap kadar abu tepung beras menghasilkan nilai antara 2,35 sampai 2,65 yaitu
merah varietas Mandel Handayani dan Segreng. dengan kriteria antara sedang sampai sangat
Uji lanjut LSD menunjukkan semua ada cerah ( mendekati warna merah muda cerah ).
perbedaan kecuali pada lama pengeringan 2 : 6 Hasil uji hedonik terhadap warna panelis
jam. cenderung lebih menyukai produk dengan
e. Kadar Serat perlakuan lama pengeringan dibandingkan
Pada penelitian ini menunjukkan kontrol atau tanpa pengeringan baik dari varietas
penurunan kadar serat produk tepung beras Mandel Handayani maupun Segreng Handayani.
merah yang dihasilkan baik dari varietas Mandel Hasil penelitian tentang analisis warna uji
Handayani maupun Segreng. Friedman ( p 0.872> 0.05 ) tidak menunjukkan
adanya pengaruh yang nyata pada produk tepung
beras merah yang dihasilkan.
31
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
32
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
Desrosier, N. W., 1988. Teknologi Pengawetan Rajguru, N.R. Burgos. D.R. Gealy, C.H. Sneller,
Pangan. Penerjemah M. Muljohardjo. UI- and J.McD. Stewar. 2002. Genetic
Press, Jakarta. Diversity of red rice in Arkansas. In Rice
research studies.. Arkansas Agricultural
Dong, R., Z.Lu., Z. Liu dan W.Cao (2009).
Experiment Station , Fayetteville,
Effect of Drying And Tempering on Rice
Arkansas 72701. p. 99–104.
Fissuring Analysed by Integrating Intra-
Kernel Moisture Distribution,. China Singh , Kaur L, Sadhi NS, Sekhon KS.2005.
Agriculture University. Physicoshemical, cooking and textural
properties of miled rice from different
Herani dan M. Rahardjo. 2005. Tanaman
Indian rice cultivars food chem, 89 :253-
berkhasiat antioksidan. Penebar Swadaya.
259.
Jakarta. 99p.
Soesanto, T. dan B.Saseto, 1994. Teknologi
Hustiany, R. 2006. Modifikasi Asilasi dan
Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu,
Suksinilasi Pati Tapioka sebagai Bahan
Surabaya.
Enkapsulasi Komponen Flavor. Disertasi
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Winarno, F.G., 1993. Pangan Gizi, Teknologi
Bogor, Bogor. dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Hutching, J.B. 1999. Food Color and Apearance.
Aspen publisher Inc., Maryland.
10
Indeks Penyerapan Air
9
8
7
6
5 Mandel
4
3 Handayani
2
1
0 Segreng
0 2 4 6 Handayani
jam jam jam jam
Lama Pengeringan
6,00
Kadar Lemak (g/100 g)
5,00
4,00
3,00 Mandel
2,00 Handayani
1,00 Segreng
0,00 Handayani
0 2 4 6
jam jam jam jam
Lama Pengeringan
33
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013
48
46
Mandel
Kadar Serat
(g/100g)
44 Handayani
Segreng
42 Handayani
0 2 4 6
jam jam jam jam
Lama Pengeringan
100
Antioksidan (%
dicscoloration)
Kadar Aktifitas
90
Mandel
Handayani
80 Segreng
Handayani
70
0 jam 4 jam
Lama Pengeringan
34