Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No.

08 Tahun 2013

KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SIFAT ORGANOLEPTIK


TEPUNG BERAS MERAH BERDASARKAN
VARIASI LAMA PENGERINGAN

PHYSICAL , CHEMICAL AND ORGANOLEPTIC CHARACTERISTICS OF


BROWN RICE FLOUR BASED ON THE VARIATION OF DRYING TIME

Fajar Indriyani, Nurhidajah, dan Agus Suyanto

Program Studi S1 Teknologi Pangan


Universitas Muhammadiyah Semarang
Penulis korespodensi: Fajar Indriyani (email : fajarindriyanitekpang@yahoo.co.id)

Abstract

Brown rice has advantages for health but underused, most choose to consume white rice. Brown rice
flour already exist in the market but has not been widely used, so it is necessary to study on the
analysis of physical, chemical and organoleptic properties of brown rice flour. based on the variation
of drying time 0, 2, 4, 6 hours. Types of brown rice varieties used are Mandel Handayani and
Segreng. Physical measurements include yield, color, density Kamba, and water absorption index.
Furthermore, chemical analysis include moisture content, ash, protein, fat, fiber and antioxidant
activity. Organoleptic test using hedonic test. The results of the study, the best brown rice flour from
physical characteristics, and chemical properties are varieties of Mandel Handayani (drying time 2
hours) except Kamba density, water absorption index and fat. Drying time did not significantly affect
the organoleptic value.

Keywords: brown rice flour, duration of drying.

PENDAHULUAN flavonoid yang berperan penting, baik bagi


tanaman itu sendiri maupun bagi kesehatan
Padi beras merah tergolong dalam family manusia. Peran antioksidan bagi kesehatan
Gramineae, sub family Oryzaidae, suku / genus manusia adalah untuk mencegah beberapa
dan spesies Oryza sativa (Rajguru et al., 2002 ). penyakit hati (hepatitis), kanker usus, stroke,
Kandungan gizi beras merah per 100 gram, diabetes, sangat esensial bagi fungsi otak dan
terdiri atas protein 7,5 g, lemak 0,9 g, mengurangi pengaruh penuaan otak. Kandungan
karbohidrat 77,6 g, kalsium 16 mg, fosfor 163 antosianin pada setiap gram padi beras merah
mg, zat besi 0,3 g, vitamin B1 0,21 mg dan masih sangat beragam dan berkisar antara 0,34–
antosianin. 93,5 μg (Damanhuri; 2005; Herani dan
Antioksidan adalah komponen yang Rahardjo, 2005).
mampu menghambat proses oksidasi, yaitu Pengeringan pada suatu bahan makanan itu
proses yang dapat menyebabkan kerusakan sangat penting karena dapat memperpanjang
atau ketengikan (Brown, 2000). Yang umur simpan. Pengeringan dapat berlangsung
berfungsi sebagai antioksidan pada tepung beras dengan baik , jika pemanasan terjadi pada setiap
merah adalah kandungan antosianin. Antosianin tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang
adalah senyawa fenolik yang masuk kelompok diambil berasal dari semua permukaan bahan

27
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

tersebut. Faktor- faktor yang mempengaruhi sehingga menunjang program diversifikasi


pengeringan adalah luas permukaan benda, suhu konsumsi pangan.
pengeringan, aliran udara, tekanan uap diudara
dan waktu pengeringan (Winarno, 1993 ). METODOLOGI
Suhu udara pengering akan
mempengaruhi laju penguapan air bahan dan Bahan yang digunakan untuk membuat
mutu pengeringan. Semakin tinggi suhu tepung beras merah adalah gabah beras merah
udara dan makin besar perbedaan suhu, maka varietas Mandel Handayani dan Segreng
laju pengeringan makin cepat (Desrosier, 1988). Handayani dari Gunung Kidul.
Bonazzi dkk., (1997) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa pengeringan Prosedur Penelitian
menggunakan alat pengering pada suhu diatas 50 Penelitian ini adalah untuk mengetahui
o
C menyebabkan persentase beras kepala ( butir waktu pengeringan yang terbaik dari varietas
beras sehat maupun cacat yang memilikki ukuran gabah Segreng dan Mandel Handayani.
lebih besar atau sama dengan 75% bagian dari Pengeringan dengan waktu 2, 4 dan 6 jam .
beras utuh ) yang rendah. Suhu 50 oC Kemudian dilanjutkan penggilingan .
menghasilkan beras kepala sekitar 85% Pembuatan tepung beras merah
sedangkan pada suhu 60 dan 70 oC berturut-turut Gabah beras merah varietas Mandel Handayani
sekitar 35% dan 10%. Tidak jauh beda dengan dan Segreng Handayani disortasi dikeringkan
dengan pernyataan Dong dkk., (2009) bahwa dengan variasi waktu 0, 2, 4, dan 6 jam dan suhu
pengeringan pada suhu 50 0C dapat 50 oC kemudian disosoh menjadi gabah pecah
mengurangi tingkat kepatahan beras. kulit masuk penggilingan diayak 60 mesh
Salah satu bentuk olahan beras merah menjadi tepung beras merah.
paling sederhana adalah pembuatan tepung beras
merah . Tepung merupakan salah satu bentuk Karakteristik Fisik
alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, a. Rendemen (Hustiany 2005)
karena akan lebih tahan disimpan, mudah Besarnya rendemen dihitung
dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi berdasarkan persentase berat tepung Beras
(difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak merah dibagi berat beras merah yang
sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba dijadikan tepung beras merah, kemudian
praktis (Damarjati et al., 2000). Pembuatan dikali seratus persen. Rendemen ditentukan
tepung beras merah mempunyai kelebihan yaitu dengan rumus:
kemudahan penyimpanan dan penyiapan sebagai Rendemen % = Berat tepung (g) x100%
Berat beras merah (g)
bahan baku suatu produk serta mempunyai daya
b. Warna ( Hutching, 1999)
tahan yang relative lebih tinggi dibandingkan
Analisa warna dilakukan dengan
bentuk bijinya (Susanto dan suseto , 1994).
menggunakan alat Minolta Chroma Meters.
Pembuatan tepung beras merah ini selain belum
Pengukuran dilakukan dengan meletakkan
ada dipasaran dan nilai gizinya tidak kalah
sampel di dalam wadah sampel
dengan tepung beras putih. Pembuatan Tepung
berukuran seragam (misalnya plastik
beras juga mendorong munculnya produk olahan
bening). Selanjutnya dilakukan pengukuran
beras merah yang lebih beragam, praktis dan
nilai L, a, dan nilai b terhadap sampel.
sesuai kebiasaan konsumsi masyarakat saat ini
c. Densitas kamba (Singh et al.,2005)

28
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Bahan dimasukkan kedalam gelas Timbang sampel ± 1 ml kemudian


ukur dan dipadatkan sampai volumenya tambahkan methanol 10 ml dicampur, setelah
mencapai 100 mL. Semua bahan dari gelas cairan berpisah dengan endapan disentrifius.
ukur dikeluarkan dan ditimbang beratnya. Ambil 1 ml sampel cairan jernih dan
Densitas kamba bahan dinyatakan dalam tambahkan 1 ml larutan DPPH, simpan pada
g/mL. ruangan gelap selama 30 menit. Encerkan
d. Indek penyerapan air ( Muchtadi 1989 ) dengan methanol hingga 1 ml, tera serapan
Sebanyak satu gram tepung beras warna dengan spectrometer (a=580 nm).
merah dimasukkan ke dalam tabung Karakteristik Organoleptik
sentrifus, ditambahkan 10 ml aquades, Pengujian organoleptik tepung beras merah
diaduk menggunakan vibrator sampai semua meliputi tekstur, warna dan aroma. Uji
bahan terdispersi secara merata, larutan organoleptik yang digunakan adalah
dalam tabung disentrifugasi dengan menggunakan skala numerik untuk menilai sifat
kecepatan 2000 rpm suhu ruang selama 15 produk yang disajikan dan menggunakan metode
menit. Supernatan hasil sentrifugasi yang uji hedonik.
diperoleh, diambil contoh sebanyak 2 ml dan Panelis memberikan tanggapan kesukaan
dimasukkan ke dalam cawan. Cawan yang terhadap tepung beras merah dengan
digunakan ditimbang, sehingga telah memberikan skor pada lembar penilaian yang
diketahui beratnya. Cawan dimasukkan ke telah disediakan. Kriteria penilaian organoleptik
dalam oven dan dikeringkan pada suhu 110 sebagai berikut: Nilai Warna 4 = merah cerah
o
C sampai semua air dalam cawan menguap. agak keputihan, 3 = merah pucat keputihan, 2 =
Cawan kemudian didinginkan dalam merah muda pucat, 1 = putih. Aroma 4 = Sangat
desikator dan ditimbang untuk mengetahui harum,segar, 3 = harum, 2 = apek, 1 = sangat
berat bahan kering yang terdapat dalam apek. Tekstur 4 = kering – curah, 3 = agak kering
supernatan. – curah, 2 = agak menggumpal, 1= menggumpal
Rancangan Percobaan
Karakteristik Kimia Penelitian ini menggunakan Rancangan
a. Analisis Kadar Air, Metode Oven (AOAC, Faktorial dengan perlakuan lama pengeringan
2005) sebanyak 4 perlakuan dan 2 varietas gabah.
b. Analisis Kadar Abu (AOAC, 2005) Perlakuan yaitu dengan lama pengeringan 0, 2 , 4
c. Analisis Kadar Protein, Metode Mikro dan 6 jam. Masing masing percobaan dilakukan
Kjeldahl (AOAC, 2005) ulangan sebanyak 3 kali. Sehingga akan
Hasil destilata dititrasi dengan HCL diperoleh satuan percobaan sebanyak 24 buah.
0,02 N dan titik akhir titrasi ditandai dengan Analisa Data
berubah warna kuning. Blanko juga a. Data hasil pengukuran Karakteristik fisik dan
dikerjakan dengan cara yang sama. kimia yang diperoleh, ditabulasi serta
d. Analisis Kadar Lemak, Metode Soxhlet ( dianalisa dengan Anova (Analysis Of Varian)
AOAC, 2005 ) dengan bantuan sofware SPSS 18. Apabila
e. Analisis Kadar serat ( Sudarmadji, 2003) terdapat perbedaan antar perlakuan maka
f. Analisis Aktifitas Antioksidan Uji DPPH ( dilakukan uji lanjut dengan uji LSD atau
Cahyana, 2002 ) Duncan pada taraf 5%.

29
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

b. Sedangkan data hasil pengujian organoleptik LSD menunjukkan semua ada perbedaan yang
dengan sofware SPSS 18 ditabulasi dan nyata.
dianalisa dengan uji Friedman, jika ada d. Warna
pengaruh dimana p-value < 0,05 maka diuji Hasil pengukuran warna tepung beras
lanjut dengan uji Wilcoxon. merah dari kontrol 0 jam dengan perlakuan
pengeringan 2 jam mengalami peningkatan tetapi
HASIL DAN PEMBAHASAN perlakuan 4 jam dan 6 jam mengalami penurunan
1. Karakteristik Fisik Tepung Beras Merah baik dari varietas Mandel Handayani maupun
a. Rendemen Segreng Handayani kecerahan tertinggi diperoleh
Pada gambar 2 menunjukkan rendemen tepung beras merah Mandel Handayani 75.85 L.
tepung beras merah varietas Mandel Handayani Hasil uji statistik Anova kestabilan warna
67,417 menurun menjadi 63,504 % sedangkan menunjukkan p-value 0,00 < 0,05 sehingga dapat
untuk varietas Segreng handayani 66,911 disimpulkan bahwa perlakuan lama pengeringan
menurun 65,470 %. berpengaruh terhadap warna tepung beras merah.
Hasil uji statistik ANOVA rendemen Uji lanjut LSD semua perlakuan ada beda kecuali
menunjukkan p-value 0,00 < 0,01 sehingga dapat pada lama pengeringan 0 jam : 2 jam dan 4 jam :
disimpulkan bahwa perlakuan pengeringan 6 jam dapat dilihat
berpengaruh sangat signifikan terhadap
rendemen tepung beras merah. Uji lanjut LSD 2. Karakteristik Kimia Tepung Beras Merah
pada lampiran 3 menunjukkan semua perlakuan a. Kadar air
ada perbedaan yang nyata kecuali perbandingan Kadar air tepung beras merah dalam
2 jam : 4 jam, 2jam : 6 jam dan 4 jam : 6 jam. penelitian ini mempunyai kisaran angka yang
b. Densitas Kamba besar yaitu antara 7,395 sampai 9,680 % untuk
Rata - rata analisa densitas kamba tepung varietas mandel dan untuk varietas segreng 9,850
beras merah varietas Mandel Handayani 0,697 sampai 10,557 %.
menurun menjadi 0,663 dan varietas Segreng Uji ANOVA p- 0,00 < 0,05 menunjukkan
Handayani 0.698 menurun menjadi 0,663. ada pengaruh yang nyata pada perlakuan lama
Hasil uji ANOVA diperoleh p- value 0.00 pengeringan baik dari varietas Mandel
< 0.01 menunjukkan bahwa perlakuan lama Handayani maupun Segreng Handayani. Uji
pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap lanjutan LSD menunjukkan semua berbedasangat
densitas kamba pada tepung berah merah. Uji nyata untuk produk tepung beras merah yang
lanjut LSD menunjukkan perbedaan yang dihasilkan.
signifikan. b. Kadar Protein
c. Indek Penyerapan Air Kadar protein tepung beras merah ada
kecenderungan peningkatan kadar protein
Indek penyerapan air yang tertinggi disebabkan perlakuan lama pengeringan hal ini
adalah dengan lama pengeringan 6 jam, baik dari dapat disimpulkan semakin lama pengeringan
varietas Mandel Handayani maupun Segreng maka semakin meningkat kadar proteinnya.
Handayani. Untuk varietas Mandel Handayani meningkat ±
Hasil uji Anova diperoleh p-value 0.00 < 0,583 % sedangkan varietas Segreng Handayani
0,01 menunjukkan ada pengaruh yang sangat ± 0,311 % .
nyata perlakuan lama pengeringan. Uji lanjut

30
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Uji ANOVA p- value 0,00 < 0,05 Hasil uji ANOVA ( p 0,02 < 0,05 )
menunjukkan ada pengaruh yang nyata terhadap menunjukkan ada pangaruh yang nyata pada
kadar protein tepung beras merah yang perlakuan lama pengeringan terhadap kandungan
dihasilkan. Uji lanjut LSD menunjukkan ada serat tepung beras merah yang dihasilkan. Uji
perbedaan yang nyata kecuali pada perbandingan lanjut LSD menunjukkan lama pengeringan pada
2 : 4 jam tidak ada beda. tepung beras merah yang dihasilkan tidak
c. Kadar Lemak menunjukkan adanya perbedaan kecuali 4 : 6
Kadar lemak tepung beras merah varietas jam.
Mandel Handayani dan Segreng Handayani f. Kadar Aktifitas Antioksidan
mengalami penurunan, dan mengalami Pada Gambar 11 menunjukkan kadar
peningkatan pada lama pengeringan 6 jam. aktifitas antioksidan pada tepung beras merah.
Kandungan tertinggi aktifitas antioksidan dari
Uji ANOVA p-value 0,00< 0,01 kedua varietas adalah tepung beras merah
menunjukkan ada pengaruh yang sangat nyata varietas Mandel Handayani, yaitu berkisar antara
terhadap kadar lemak pada tepung beras merah 92, 286 – 92,972 % dicscoloration sedangkan
yang dihasilkan. Uji Lanjut LSD menunjukkan untuk varietas Segreng Handayani berkisar
semua ada beda sangat nyata terhadap lama antara 79,207 – 89,870 % dicscoloration.
pengeringan tepung beras merah yang dihasilkan. Aktifitas antioksidan tepung beras merah varietas
d. Kadar Abu Mandel Handayani stabil sedangkan varietas
Penelitian ini perlakuan lama pengeringan Segreng Handayani mengalami peningkatan.
meningkatkan kadar abu tepung beras merah
menunjukkan peningkatan untuk varietas Mandel Hasil uji Anova ( p-0,09 > 0,05 )
Handayani maupun Segreng Handayani. menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata
Hal ini diduga karena semakin lama pada tepung beras merah yang dihasilkan.
pengeringan terhadap bahan maka jumlah air
yang keluar atau yang menguap dari bahan yang 3. Uji Organoleptik Tepung Beras Merah
dikeringkan akan semakin besar. a. Warna
Penilaian organoleptik dengan uji hedonik
Hasil uji ANOVA menunjukkan ada terhadap warna tepung beras merah kontrol
pengaruh yang nyata pada perlakuan lama dengan perlakuan lama pengeringan
pengeringan terhadap kadar abu tepung beras menghasilkan nilai antara 2,35 sampai 2,65 yaitu
merah varietas Mandel Handayani dan Segreng. dengan kriteria antara sedang sampai sangat
Uji lanjut LSD menunjukkan semua ada cerah ( mendekati warna merah muda cerah ).
perbedaan kecuali pada lama pengeringan 2 : 6 Hasil uji hedonik terhadap warna panelis
jam. cenderung lebih menyukai produk dengan
e. Kadar Serat perlakuan lama pengeringan dibandingkan
Pada penelitian ini menunjukkan kontrol atau tanpa pengeringan baik dari varietas
penurunan kadar serat produk tepung beras Mandel Handayani maupun Segreng Handayani.
merah yang dihasilkan baik dari varietas Mandel Hasil penelitian tentang analisis warna uji
Handayani maupun Segreng. Friedman ( p 0.872> 0.05 ) tidak menunjukkan
adanya pengaruh yang nyata pada produk tepung
beras merah yang dihasilkan.

31
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

b. Aroma tidak ada pengaruh yang nyata antara perlakuan


Uji hedonik terhadap aroma menunjukkan lama pengeringan dengan sifat organoleptik.
nilai kontrol ( tanpa pengeringan ) 2,65 dan Berdasarkan analisis karaktersitik fisik,
dengan perlakuan lama pengeringan meningkat kimia, dan sifat organoleptik dapat diketahui
pada perlakuan penambahan pengeringan bahwa perlakuan terbaik adalah tepung beras
dengan waktu 2 jam 2,85 untuk varietas Mandel merah varietas Mandel Handayani dengan lama
Handayani, sedangkan untuk varietas Segreng pengeringan 2 jam.
Handayani kontrol 2,75 dan nilai atau skor yang
paling tinggi yaitu dengan perlakuan DAFTAR PUSTAKA
penambahan waktu pengeringan 2 jam 2,85.
[AOAC] Association of Official Analitycal
Hasil uji Friedman p-0,439 > 0,05 Chemist. 1995. Official Method of
menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata Analysis of The Association of Official
pada produk tepung beras merah yang dihasilkan. Analitycal of Chemist. Arlington, Virginia,
USA: Published by The Association of
c. Tekstur
Analitycal Chemist, Inc.
Pada penelitian ini menunjukkan
. 2005. Official Method of
kenampakan fisik yang tertinggi pada perlakuan Analysis of The Association of Official
lama pengeringan 4 jam berkisar antara 3,70 Analytical of Chemist. Arlington, Virginia,
untuk varietas Mandel Handayani 3,65 untuk USA: Association of Official Analytical
varietas Segreng Handayani yaitu mendekati Chemist, Inc.
kering-curah. Bonazzi,C., M.A.du Peuty dan A.Themelin
Hasil uji friedman p-0,975 > 0,05 (1997). Influence of Drying Condition On
The Processing Quality of Rough Rice. In:
menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata Drying Technology : An International
pada produk tepung beras merah yang dihasilkan. Journal. Mujumdar,A.S. (Ed)., McGill
University,Quebec, pp.1141-1157.
KESIMPULAN Brown A. 2000. Understanding Food :
Principles and Preparation. USA:
Pada penelitian ini dapat disimpulkan ada Wadsworth Thomson Learning.
pengaruh nyata antara lama pengeringan dengan Cahyana, M. Ekaprasada, T. Herry, A. (2002).
Isolasi Senyawa Antioksidan Kulit Batang
karakteristik fisik tepung beras merah meliputi
Kayu Manis (Cinnamomum burmannii
rendemen, densitas kamba, warna dan indeks Nees ex Blume). ISSN, No. 0216-0781.
penyerapan air dari uji statistik menunjukkan ada
Damanhuri., 2005. Pewarisan antosianin dan
pengaruh yang nyata. tanggap klon tanaman ubi jalar (Ipomea
Karakteristik kimia meliputi kadar air, batatas (L.) Lamb) terhadap lingkungan
abu,, Protein, serat dan aktivitas antioksidan dari tumbuh. (Disertasi) Program Studi Ilmu
Pertanian Program Pascasarjana
uji statistik ada pengaruh nyata kecuali kadar
Universitas Brawijaya. 106 h.
lemak baik dari varietas Mandel Handayani
Damardjati, D.S., S. Widowati, J. Wargiono, dan
maupun Segreng.
S. Purba. 2000. Potensi dan
Hasil uji organoleptik warna, aroma, dan Pendayagunaan Sumber Daya Bahan
tekstur yang terbaik adalah varietas Mandel Pangan Lokal Serealia, Umbi-umbian,
Handayani. Uji statistik Friedman menunjukkan dan Kacang-kacangan untuk
Penganekaragaman Pangan. Makalah
pada Lokakarya Pengembangan.

32
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Desrosier, N. W., 1988. Teknologi Pengawetan Rajguru, N.R. Burgos. D.R. Gealy, C.H. Sneller,
Pangan. Penerjemah M. Muljohardjo. UI- and J.McD. Stewar. 2002. Genetic
Press, Jakarta. Diversity of red rice in Arkansas. In Rice
research studies.. Arkansas Agricultural
Dong, R., Z.Lu., Z. Liu dan W.Cao (2009).
Experiment Station , Fayetteville,
Effect of Drying And Tempering on Rice
Arkansas 72701. p. 99–104.
Fissuring Analysed by Integrating Intra-
Kernel Moisture Distribution,. China Singh , Kaur L, Sadhi NS, Sekhon KS.2005.
Agriculture University. Physicoshemical, cooking and textural
properties of miled rice from different
Herani dan M. Rahardjo. 2005. Tanaman
Indian rice cultivars food chem, 89 :253-
berkhasiat antioksidan. Penebar Swadaya.
259.
Jakarta. 99p.
Soesanto, T. dan B.Saseto, 1994. Teknologi
Hustiany, R. 2006. Modifikasi Asilasi dan
Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu,
Suksinilasi Pati Tapioka sebagai Bahan
Surabaya.
Enkapsulasi Komponen Flavor. Disertasi
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Winarno, F.G., 1993. Pangan Gizi, Teknologi
Bogor, Bogor. dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Hutching, J.B. 1999. Food Color and Apearance.
Aspen publisher Inc., Maryland.

10
Indeks Penyerapan Air

9
8
7
6
5 Mandel
4
3 Handayani
2
1
0 Segreng
0 2 4 6 Handayani
jam jam jam jam
Lama Pengeringan

Gambar 1. Indeks Penyerapan Air

6,00
Kadar Lemak (g/100 g)

5,00
4,00
3,00 Mandel
2,00 Handayani
1,00 Segreng
0,00 Handayani
0 2 4 6
jam jam jam jam
Lama Pengeringan

Gambar 2. Kadar Lemak

33
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Kadar Abu (mg/100) 3,00


2,50
2,00
1,50 Mandel
1,00 Handayani
0,50
0,00 Segreng
0 2 4 6 Handayani
jam jam jam jam
Lama Pengeringan

Gambar 3. Kadar Abu

48

46
Mandel
Kadar Serat
(g/100g)

44 Handayani
Segreng
42 Handayani
0 2 4 6
jam jam jam jam
Lama Pengeringan

Gambar 4 Kadar Serat

100
Antioksidan (%
dicscoloration)
Kadar Aktifitas

90
Mandel
Handayani
80 Segreng
Handayani
70
0 jam 4 jam
Lama Pengeringan

Gambar 5 Aktivitas Antioksidan

34

Anda mungkin juga menyukai