Anda di halaman 1dari 12

Visi:

Pada tahun 2028 menghasilkan perawat yang unggul dalam penerapan keterampilan keperawatan
lansia berbasis IPTEK keperawatan.

ANALISA PENULISAN ILMIAH

Link Jurnal https://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/JKep/article/view/406/240

TUGAS KELOMPOK MK: METODE PENELITIAN

Disusun oleh :

Advance Siregar (P3.73.20.1.19.081)

PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
https://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/JKep/article/view/406/240

Komponen Hasil Analisa

Judul Gambaran Stres Psikososial dan Faktor-Faktor yang  Kata kurang dari 50 kata : benar
Mempengaruhinya Pada Remaja yaitu ada 12 kata.
 Komponen :
- Sifat dan jenis penelitian:
Penelitian kuantitatof dengan
desain penelitian deskriptif
- Objek yang diteliti: Gambaran
stress psikososial dan faktor-
faktor yang memengaruhinya
pada remaja
- Subjek penelitian: Remaja
siswa/i SMAN 8
- Lokasi: SMAN 8 Pekan Baru
- Tahun/waktu peristiwa: tidak
ada
Penulis Nurul Intan Rendra Zola¹, Fathra Annis Nauli², Gamya Tri  Nama : terdapat 3 penulis, ditulis
Utami³ dengan nama lengkap dan tanpa
Fakultas Keperawatan Universitas Riau gelar.
Email: nurulintanrz@gmail.com
 Afiliasi : salah, seharusnya jika
penulis berasal dai universitas yang
sama angka superscriptnya pun
akan sama
 Koresponden autor : Nurul intan
Abstrak Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi  Kata 150 – 300 : benar, yaitu
dewasa yang banyak mengalami perubahan, sehingga terdapat 194 kata
mengakibatkan remaja mengalami stres psikososial. Faktor  Komponen :
yang mempengaruhi stres psikososial adalah keadaan - Tujuan : ada, untuk
tempat tinggal, keadaan lingkungan sekolah, status ekonomi mengetahui gambaran stres
keluarga, hubungan dengan orang lain, kejadian tidak psikososial dan faktor-faktor
direncanakan dan kebiasaan. Penelitian ini bertujuan untuk yang mempengaruhinya pada
mengetahui gambaran stres psikososial dan faktor-faktor remaja
yang mempengaruhinya pada remaja di SMAN 8 - Latar belakang :ada, Remaja
Pekanbaru. Metode yang dilakukan peneliti adalah merupakan masa peralihan dari
kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Sampel yang anak-anak menjadi dewasa yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 101 responden banyak mengalami perubahan,
yang diambil dengan teknik accidental sampling. Alat ukur sehingga mengakibatkan remaja

2
yang digunakan adalah kuesioner dari Holmes dan Rahe mengalami stres psikososial.
dengan analisa datanya adalah analisa univariat. Hasil Faktor yang mempengaruhi stres
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden psikososial adalah keadaan
mengalami stres psikososial sedang (47,5%). Responden tempat tinggal, keadaan
yang mengalami faktor keadaan lingkungan tempat tinggal lingkungan sekolah, status
sebanyak 51,5%, faktor keadaan lingkungan sekolah ekonomi keluarga, hubungan
sebanyak 50,5%, faktor status ekonomi keluarga sebanyak dengan orang lain
37,6%, faktor hubungan dengan orang lain sebanyak 49,5%, - Metoda : Metode yang
faktor kejadian tidak direncanakan sebanyak 31,7% dan dilakukan peneliti adalah
kuantitatif dengan desain
kebiasaan sebanyak 2,% menunjukkan stres psikososial.
penelitian deskriptif
Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden
- Hasil : ada, sebagian besar
mengalami stres psikososial sedang dengan faktor yang
responden mengalami stres
paling mempengaruhinya adalah keadaan lingkungan
psikososial sedang (47,5%).
tempat tinggal. Penelitian ini merekomendasikan kepada
Responden yang mengalami
guru, orangtua maupun pendamping remaja lainnya untuk
faktor keadaan lingkungan
meningkatkan wawasan siswa tentang stres psikososial dan
tempat tinggal sebanyak 51,5%,
cara mencegahnya. faktor keadaan lingkungan
sekolah sebanyak 50,5%, faktor
status ekonomi keluarga
sebanyak 37,6%, faktor
hubungan dengan orang lain
sebanyak 49,5%, faktor kejadian
tidak direncanakan sebanyak
31,7% dan kebiasaan sebanyak
2,% menunjukkan stres
psikososial.
- Kesimpulan : mayoritas
responden mengalami stres
psikososial sedang dengan
faktor yang paling
mempengaruhinya adalah
keadaan lingkungan tempat
tinggal. Penelitian ini
merekomendasikan kepada guru,
orangtua maupun pendamping
remaja lainnya untuk
meningkatkan wawasan siswa
tentang stres psikososial dan
cara mencegahnya.
Kata Kunci Keywords: psychosocial stress, psychosoial stress factors,  Bahasa Indonesia dan bahasa
adolescents inggris Kata kunci terdiri 3 - 6

3
kata : benar
Kata kunci: stres psikososial, faktor stress psikososial, remaja  Kata kunci sesuai dengan abjad :
salah
 Menggunakan huruf miring (italic)
untuk menulis abstrak dan kata
kunci dalam bahasa inggris : benar
Pendahuluan Ali dan Asrori (2018) menyatakan bahwa masa remaja adalah 1. Komponen
masa transisi yang sangat kompleks. Remaja ketika menuju - Latar belakang : Remaja ketika
dewasa mengalami berbagai perubahan yang ditandai dengan menuju dewasa mengalami
perubahan fisik. Selain itu, remaja juga mengalami perubahan berbagai perubahan yang ditandai
perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial. Potter dengan perubahan fisik. Selain itu,
dan Perry (2010) menyatakan perkembangan psikososial remaja juga mengalami perubahan
adalah salah satu aspek penting dalam terjadinya perubahan perkembangan kognitif dan
dalam diri remaja. perkembangan psikososial. Potter
Salah satu faktor yang berperan penting dalam mencari dan Perry (2010) menyatakan
identitas diri seseorang adalah perkembangan psikososial
perkembangan psikososial adalah
merupakan karena penilaian dari orang lain tentang dirinya
salah satu aspek penting dalam
sebagai suatu kesatuan yang utuh meliputi peran, tujuan
terjadinya perubahan dalam diri
pribadi dan ciri khas (Fajariyah, 2012). Remaja yang tidak bisa
remaja.
mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi, maka akan
Salah satu faktor yang berperan
terjadi krisis identitas. Terjadinya krisis identitas disebabkan
karena remaja merasa dirinya sudah dewasa, sehingga remaja penting dalam mencari identitas diri
seringkali kebingungan peran terhadap identitas dirinya. Selain seseorang adalah perkembangan
itu, krisis identitas yang dialami oleh remaja dikarenakan pola psikososial merupakan karena
asuh orang tua, terpengaruh oleh lingkungan, teman sebaya, penilaian dari orang lain tentang
pengalaman hidup, dan salah paham antar remaja (Sumiati & dirinya sebagai suatu kesatuan yang
Lailan, 2012). Remaja yang mengalami krisis identitas akan utuh meliputi peran, tujuan pribadi
menyebabkan banyak terjadinya masalah, seperti adanya dan ciri khas (Fajariyah, 2012).
pengaruh dan tindak kekerasan, buruknya tata bahasa, perilaku - Alasan mengangkat gagasan
merusak diri yang meningkat, serta rasa hormat pada orang tua menjadi karya tulis : siswa di
dan guru yang menurun. Masalah-masalah tersebut jika tidak SMAN 8 Pekanbaru yang terkena
diatasi maka akan menyebabkan stres (Purwanti, 2013). sistem zonasi mengatakan bahwa
Stres menurut Nasir dan Muhith (2011) merupakan respon mereka tidak ingin masuk ke sekolah
atau reaksi dari tubuh terhadap lingkungan yang dapat tersebut karena siswa-siswa di
memproteksi diri, serta stres merupakan termasuk salah satu SMAN 8 Pekanbaru dikenal dengan
sistem pertahanan yang membuat individu tetap hidup. siswa yang berprestasi dan pintar.
Nadeak, Tienne dan Albiner (2013) mengatakan stres pada Mereka menjadi tidak percaya diri
remaja dapat disebabkan oleh orangtua yang menuntut untuk bersekolah di SMAN 8
anaknya untuk mempunyai nilai bagus di sekolah tanpa Pekanbaru karena mereka tahu
melihat kemampuan anak. Respon stres yang dialami oleh bagaimana kemampuannya. Mereka
remaja cenderung berlebihan daripada orang dewasa karena menjadi semakin malas belajar dan
adanya proses maturitas bagian otak pada remaja. Salah satu tidak peduli dengan lingkungannya.

4
stres yang remaja alami yaitu stres psikososia…. dan - Kondisi kekinian pencetus : tidak
seterusnya. ada
- Solusi yang pernah ditawarkan atau
ditetatapkan : tidak ada
- Seberapa jauh kondisi kekinian
pencetus gagasan dapat diperbaiki
melalui gagasan yang diajukan,
pihak-pihak yang dipertimbangkan
dapat membantu
mengimplementasikan gagasan dan
uraian peran atau kontribusi
masing-masingnya : tidak ada
- Langkah-langkah strategis yang
harus dilakukan untuk
mengimplementasikan gagasan :
tidak ada
2. Rumusan masalah : Tidak ada
3. Tujuan : peneliti ingin mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya stress psikososial pada
remaja di SMAN 8 Pekanbaru.
4. Manfaat : Tidak ada

5
Metodologi Peneliti mengunakan desain penelitian deskripstif. Pada Komponen
penelitian penelitian ini, peneliti ingin mengetahui gambaran stres - Jenis rancangann : mengunakan
psikososial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada desain penelitian deskripstif
remaja di SMAN 8 Pekanbaru. - Subjek : Remaja SMA 8 Pekanbaru
- Fokus penelitian : 33 responden
Remasa SMA 8 Pekanbaru
- Definis oprasional : tidak ada
- Instrumen : tidak ada
- Metoda pengumpulan data : dengan
kuisioner skala holmes dan rahe
non adult dan hasil dipaparkan
menggunakan tabel yang dbuat
secara berkala
- Tempat dan waktu : SMAN 8
Pekanbaru
- Analisa data dan penyajian data :
tidak diberitahukan
- Etika : ada, penulis Jujur, Jujur
dalam pengumpulan bahan pustaka,
pengumpulan data, pelaksanaan
metode dan prosedur penelitian,
publikasi hasil. Penulis juga
menghargai Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI); dengan
Memperhatikan paten, copyrights,
dan bentuk hak-hal intelektual
lainnya. Penulis tidak
menggunakan data, metode, atau
hasil yang belum dipublikasi tanpa
ijin penelitinya.

6
Hasil Tabel 1 menunjukkan karakteristik berdasarkan jenis kelamin  Menguraikan paparan data yang
responden terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 63 diperoleh sesuai dengan fokus
responden (62,4%), berdasarkan umur responden terbanyak penelitian dengan merujuk pada
yaitu berumur 16 tahun dengan jumlah 48 responden (47,5%), rumusan masalah atau tujuan
berdasarkan kelas dan jurusan responden terbanyak yaitu kelas penilitian : ada, pada tabel 1 dan
XI IPA dengan jumlah 39 responden (38,5%). penjelasannya dimulai dari paragraf
1
 Deskripsi data hasil studi kasus
tentang fokus penilitian dilaporkan
sebagai hasil penilitian yang telah
diolah secara narasi, dan/atau
distribusi frekuensi, dan bentuk lain
sesuai kebutuhan : ada, dimulai
pada paragraph ke 2
 Pemaparan tentang variabel
dipaparkan secara mendalam atau
intensif dari hasil penelitian : ada,
dimulai pada paragraph 8
Penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Pekanbaru
menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin,
mayoritas responden adalah perempuan dengan jumlah 63
responden (62,4%). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Putri (2014) tentang prevalensi stres psikososial menunjukkan
bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan
(56%) dengan mengalami stres psikososial ringan sebesar
33,3% dan laki-laki (44%) dengan stres psikososial ringan
18,4%. Azizah et al., (2018) mengatakan anak perempuan
lebih cenderung mengalami masalah psikososial daripada anak
laki-laki. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh pada
faktor pubertas pada anak perempuan dan laki-laki.
Hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Pekanbaru
menunjukkan bahwa karakteristik berdasarkan umur
responden terbanyak yaitu berumur 16 tahun dengan jumlah
48 responden (47,5%). Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 tahun
2019 pasal 5 ayat 1(a) mengenai persyaratan calon peserta
didik baru kelas 1 (satu) SD berusia 7 (tujuh) tahun sampai
dengan 12 (dua belas) tahun, sehingga calon peserta didik baru
kelas X mayoritas berumur 15 tahun dan kelas XI berumur 16
tahun yang termasuk remaja pertengahan.
Hasil penelitian Putri (2014) mengenai prevalensi stres

7
psikososial pada siswa-siswi kelas XII studi pendidikan IPA
dan IPS SMAN 6 Denpasar menunjukkan bahwa prevalensi
stres psikososial terbanyak yaitu pada umur 17 tahun, hal ini
dikarenakan mayoritas responden berada pada usia tersebut.
Diananda (2018) mengatakan ketika remaja mencari identitas,
remaja merasa bisa untuk membuat keputusan sendiri
dikarenakan pola hubungan sosial mulai berubah dan
menganggap diri sebagai orang dewasa muda.
Hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Pekanbaru
menunjukkan bahwa karakteristik berdasarkan kelas
responden terbanyak yaitu kelas XI IPA dengan jumlah 39
responden (38,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian Jauhari
(2019) mengenai tingkat stres yang dialami oleh siswa
menunjukkan bahwa siswa dengan jurusan IPA mengalami
stres (97,1%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhajirin
(2016) di SMA 3 Islam Sultan Agung Semarang menunjukkan
bahwa siswa jurusan IPA (41,30%) memiliki tingkat stres
yang lebih tinggi daripada siswa jurusan IPS (21,74%),
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa siswa dengan jurusan
IPA lebih sering mengalami stres daripada siswa dengan
jurusan IPS.
Tabel 2 menunjukkan gambaran stres psikososial pada remaja,
stres psikososial terbanyak yaitu stres sedang sebanyak 48
responden (47,5%). Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 101
responden, faktor keadaan lingkungan tempat tinggal
mempengaruhi sebanyak 51,5% responden, faktor keadaan
lingkungan sekolah mempengaruhi sebanyak 50,5%
responden, faktor status ekonomi keluarga mempengaruhi
sebanyak 37,6% responden, faktor hubungan dengan orang
lain mempengaruhi sebanyak 49,5% responden, faktor
kejadian tidak direncanakan mempengaruhi sebanyak 31,7%
responden dan faktor kebiasaan mempengaruhi sebanyak 2%
responden.

Putri (2014) menyatakan bahwa remaja yang mengalami

8
stres sedang menunjukkan 50% kemungkinan penyakit
karena faktor stres. Santrock (2011) mengatakan pada masa
ini remaja pertama kalinya mendapat banyak masalah.
Biasanya permasalahan yang remaja alami seperti persoalan
berat badan, jerawat, menstruasi, tertinggalnya
perkembangan, rangsangan seksual, stres tentang sekolah,
mudah bosan, orang tua yang cerewet, teman sebaya yang
memberi tekanan, dan masalah uang. Masala tersebut akan
mengakibatkan remaja sangat berisiko mengalami stres.

Hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Pekanbaru


menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi stres psikososial pada remaja, yaitu keadaan
lingkungan tempat tinggal, keadaan lingkungan sekolah, status
ekonomi keluarga, hubungan dengan orang lain, kejadian tidak
direncanakan dan kebiasaan...Dan Seterusnya

9
Kesimpulan Rata-rata responden penelitian berumur 16 tahun dengan  Menyimpulkan hasil penelitian
rentang 14-18 tahun dengan jenis kelamin perempuan. serta menjawab fenomena yang
Mayoritas responden mengalami stres psikososial sedang diteliti : ada, Rata-rata responden
(47,5%). Responden yang mengalami faktor keadaan penelitian berumur 16 tahun dengan
lingkungan tempat tinggal sebanyak 51,5%, faktor keadaan rentang 14-18 tahun dengan jenis
lingkungan sekolah sebanyak 50,5%, faktor status ekonomi kelamin perempuan. Mayoritas
keluarga sebanyak 37,6%, faktor hubungan dengan orang lain responden mengalami stres
sebanyak 49,5%, faktor kejadian tidak direncanakan sebanyak psikososial sedang (47,5%).
31,7% dan kebiasaan sebanyak 2,% menunjukkan stres  Kesimpulan penelitian terikat
psikososial. secara substansif terhadap temuan-
temuan penelitian yang mengacu
pada tujuan penelitian yang telah
ditetapkan sebelumnya : ada,
Responden yang mengalami faktor
keadaan lingkungan tempat tinggal
sebanyak 51,5%, faktor keadaan
lingkungan sekolah sebanyak 50,5%,
faktor status ekonomi keluarga
sebanyak 37,6%, faktor hubungan
dengan orang lain sebanyak 49,5%,
faktor kejadian tidak direncanakan
sebanyak 31,7% dan kebiasaan
sebanyak 2,% menunjukkan stres
psikososial.
 Kesimpulan dapat juga ditarik dari
hasil pembahsan, namun yang
benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan hasil
penelitian : ada

10
Dafpus Komponen dapus dari jurnal
Ahyani, Latifah Nur, & Astuti, Dwi. 2018. Psikologi - Penulisan menggunakan APA Style
Perkembangan Anak dan Remaja. Kudus: Badan Penerbit edisi 6 dimana salah satu cirinya
Universitas Muria Kudus.
nama penulis artikel sumber
Ali, M., & Asrori, M. 2018. Psikologi Remaja Perkembangan reverensi berada diepan
Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara. - Nama pengarang disusun sesuai
abjad dan penulisan nama di balik
Azizah, U., Haryan, F., & Wahyuni, B. 2018. Faktor-Faktor jika terdapat 2 suku nama dan nama
yang Berhubungan dengan Masalah Psikososial Remaja Di
Wilayah Bantaran Kali Code Kota Yogyakarta. BKM Journal suku pertama yang di balik
of Community Medicine and Public Health, 34(7), 281–290. disingkat, sudah benar
- Penulisan buku yaitu nama
Cahyani, I. R. 2016. Hubungan Antara Status Stress belakang pengarang. (tahun terbit),
Psikososial dengan Konsumsi Makanan dan Status Gizi judul buku (italic). Kota: Penerbit.
Remaja di SMA Negeri 2 Jember.
Jarak tulisan satu spasi, sedangkan
Diananda, A. 2018. No Title. Istighna, 1(1), 116–133. http://e- antara judul buku dua spasi. :
journal.stit-islamic-village.ac.id Ahyani, Latifah Nur, & Astuti,
Dwi. 2018. Psikologi
Dharma, K. K. 2015. Metotologi Penelitian Keperawatan Perkembangan Anak dan Remaja.
(Pedoman Pelaksanaan Dan Menerapkan Hasil Penelitian).
Jakarta: Trans Info Media.
Kudus: Badan Penerbit Universitas
Muria Kudus. (Sudah benar)
Evanda, R. bagus. 2015. Faktor-Faktor Internal Yang - Pada Jurnal : Nama belakang
Mempengaruhi Stres Pada mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas pengarang. (tahun terbit), Judul
Kedokteran Universitas Jember. Skripsi, 43. penelitian. Nama Jurnal (Italic).
Volume (Edisi), Halaman. : Azizah,
Fajariyah, N. 2012. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan
Harga Diri Rendah. Jakarta: CV. Trans Info Media. U., Haryan, F., & Wahyuni, B.
2018. Faktor-Faktor yang
Hidayat, A. A. 2012. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Berhubungan dengan Masalah
Ilmiah, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Psikososial Remaja Di Wilayah
Bantaran Kali Code Kota
Jauhari, P. M. 2019. Analisis Tingkat Stres Akademik Siswa
IPA dan Siswa IPS di SMA Ungukan Se-Kota Palembang Yogyakarta. BKM Journal of
Tahun 2019. Skripsi, 8(5), 55. Community Medicine and Public
Health, 34(7), 281–290. (masih ada
Kemendikbud. 2019. Peraturan Menteri Pendidikan dan yang salah pada penulisan nama
Kebudayaan Nomor 44 tahun 2019.
jurnal yang seharusnya ditulis
Muhajirin. 2016. Perbedaan Tingkat Stres pada Remaja Siswa dalam font italic)
Kelas Xi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan - Pada web site, Nama Penulis atau
Remaja Siswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) Di SMA Pengarang. (tahun, bulan tanggal
3 Islam Sultan Agung Semaraang. Skipsi. artikel). Judul/Nama dari web page:
Anak judul dari page. Retrieved
Nadeak, Tienne, A., & Albiner, S. 2013. Hubungan Status
Stres Psikososial dengan Konsumsi Makanan dan Status Gizi from URL (tidak ada pengambilan

11
Siswa SMUA Methodist-8 Medan. Desember, 1–8.
sumber referensi dari website)
Potter, P, A., & Perry, A, G. 2010. Fundamental
Keperawatan, Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Purwanti, F. 2013. Identitas Diri Remaja Pada Siswa Kelas Xi


SMA Negeri 2 Pemalang Ditinjau dari Jenis Kelamin. Journal
Psychology Universitas Negeri Semarang, 1(1), 21–27.
https://doi.org/10.1017/S1368980007000298

Sumara, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. 2017.


Kenakalan Remaja dan Penanganannya. Prosiding Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2).

Putri, Wayan Diah Anima Winayaka. 2014. The Prevalence of


Psychosocial Stress and Affecting Factors among The
Students Xii Grade Science and Social Education at SMAN 6
Denpasar. Stres Psikososial, 3.

Santrock, John W. 2011. Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2.


Jakarta: Erlangga

Sumiati, E., & Lailan, M. 2012. Pengetahuan dan Sikap


Remaja Tentang Identitas Diri Remaja pada Siswa Sma
Kartika I-2 Medan. Jurnal Keperawatan Holistik, 1(1), 30–34.

Thapar, A., Collishaw, S., Pine, D. S., & Thapar, A. K. 2012.


Depression in adolescence. The Lancet, 379(9820), 1056–
1067. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60871-4

Yendork, J., & Somhlaba, N. Z. 2014. Stress, Coping and


Quality of Life: An Exploratory Study of The Psychological
Well-Being of Ghanaian Orphans Placed In Orphanages.
Children and Youth Services Review, 46, 28–37.
https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2014.07.025

12

Anda mungkin juga menyukai