Anda di halaman 1dari 26

TREND DAN ISSUE

KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT DAN KRITIS
Ratna Puji Priyanti,
S.Kep.,Ns.,M.S
KEPERAWATAN KRITIS
Kritis  penilaian dan evaluasi secara cermat
dan hati-hati terhadap suatu kondisi krusial
dalam rangka mencari penyelesaian/ jalan
keluar.
 Menangani respon manusia terhadap masalah
yang mengancam hidup.
 Perawat profesional yang bertanggung jawab
untuk menjamin pasien yang kritis dan akut
beserta keluarganya mendapatkan pelayanan
keperawatan yang optimal.
2
Konsep Pelayanan Kritis :
Tujuan  mempertahankan
hidup (Maintaining Life)

Pengkajian  dilakukan pada semua


sistem tubuh untuk menopang dan
mempertahankan sistem2 tsb tetap
sehat dan tidak terjadi kegagalan

DX mencari perbedaan serta mencari


tanda dan gejala yang sulit diketahui
untuk mencegah kerusakan / gangguan 3
Perencanaan
 Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi pasien
secara konstan terhadap status yang selalu
berubah

Intervensi  ditujukan terapi gejala-gejala yang


muncul pertama kali untuk pencegahan kritis dan
secara terus menerus dalam jangka waktu yang
lama sampai dapat beradaptasi dengan tercapainya
tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi
kematian
4
Evaluasi  dilakukan secara terus menerus
dan dalam waktu yang lama untuk
mencapai keefektifan masing2 tindakan/
terapi, secara terus menerus menilai
kriteria hasil untuk mengetahui
perubahan status pasien

Asuhan Keperawatan  prioritas pemenuhan


kebutuhan nengacu pada hirarki
kebutuhan dasar Maslow dengan tidak
meninggalkan prinsip holistik
5
Respon Individu dan Keluarga
terhadap pengalaman
keperawatan kritis
Penyakit kritis  kejadian dramatis
emosional yang dialami pasien
& keluarganya.

Gejala fisik dari penyakit kritis yang


mengancam jiwa diserta respon
psikologis : Cemas, takut, panik,
marah, perasaan bersala dan distress
spiritual.
KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Konsep Emergency Care:

Pelayanan profesioanal keperawatan yang di


berikan pada pasien dengan kebutuhan urgen
dan kritis.

Situasi serius yang memerlukan tindakan cepat


dan tepat, pada kondisi tidak terduga yang
mengancam kehidupan
Konsep Pelayanan Gawat
Darurat
Tujuan -> Menyelamatkan jiwa dan organ
(Life saving and Limb saving)

Pengkajian -> fokus, cepat, dan tepat

Dx -> respon cepat dalam menyelamatkan jiwa


FALSAFAH KEGAWAT-DARURATAN
Dasar :
1. Pel.Gadar adalah kesinambungan perawatan dan
pelayanan, mencakup pelayanan Pra RS dan Luar
RS
2. Pel Pra RS mencakup dukungan, instruksi,
perawatan serta tindakan yang diberikan sejak
permintaan s/d pasien diserahkan ke RS penerima
3. Pel. Luar RS mencakup semua aspek perawatan dan
tindakan yang diberikan petugas Gadar termasuk
pemindahan pasien, tanggapan dan tindakan atas
bencana massal serta kedaruratan masyarakat
lainnya, dan mempersiapkan dukungan medik untuk
pel. Gadar medik terpadu.
4. Petugas Gadar berperan serta mengembangkan PGD
dengan motto “Masyarakat Menolong Masyarakat”
9
FALSAFAH KEDARURATAN
5.Petugas PGD adalah profesional yang waspada, terampil
dan cerdas dalam tujuan memberikan pel. Yang terbaik
yang paling mungkin diberikan
6.Petugas PGD menghormati pengharapan dan
kepercayaan serta secara konsisten melakukan apa yang
paling memadai bagi pasien
7.Petugas PGD menguasai rumitnya keadaan lingkungan,
terlatih memberi keputusan yang tepat serta
memanfaatkan sumber yang ada secara tepat
8.Pelayanan medik adalah seni dasar yang berdasaarakan
pengetahuan, PGD sering diberikan dalam keadaan
diluar kendali dan saat lingkungan yang tidak bersahabat
hingga penerapan seni daan pengetahuan profesi tsb
menjadi lebih sulit. Petugas PGD harus berusaha
mengatasi tantangan tsb hingga dipastikan hasil akhir
yang diterima pasien adalah yang terbaik. 10
KLASIFIKASI
PEMBERI PELAYANAN PRA RS
I. Dasar/ non invasif  PPGD, AED (automated
external defibrilator) dan perawatan jalan
nafas
II. Pelayanan lanjut / invasif  mampu intubasi,
tracheostomi jarum, serta pemasangan
infus

STATUS SAMARITAN
Semua petugas, tanpa peduli latar belakang medis
yang mendasari, yang memberikan pelayanan
medis darurat dengan niat yang baik untuk
orang lain harus dilindungi dari
pertanggungjawaban yang diakibatkan oleh
bantuannya tsb
11
SPGDT
(Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

• Suatu sistem penanggulangan Gawat darurat yang


melibatkan lintas sektor terkait untuk menjamin
kecepatan, kecermatan dan ketepatan untuk
menyelamatkan nyawa dan kecacatan
• Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang
menekankan “Time Saving is Life and Limb Saving
‘ yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam
umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans
gawat darurat dan sistem komunikasi.
• Ada 3 unsur penting :
Pra RS
Sistem pelayanan medik RS
Sistem pelayanan medik antar RS
12
ISU ETIK & LEGAL PADA KEPERAWATAN
KRITIS

 Pemahaman akan aspek etika dan


legal kesehatan
 Perawat harus bekerja sesuai aturan yang
ada Standart RS/ standart pelayanan
maupun asuhan keperawatan.

Etik  ditujukan untuk mengukur perilaku


yang diharapkan dari manusia sehingga
jika manusia tsb merupakan suatu
kelompok tertentu atau profesi tertentu
seperti profesi keperawatan, maka
aturannya merupakan
suatu kesepakatan dari kelompok tersebut
13
yang disebut kode etik
Kecenderungan Trend & Isu
Keperawatan Kritis
 Perawat kritis harus memantau terus
informasi terbaru dan
mengembangkan kemampaauan yang
dimiliki untuk
mengelola metode dan teknologi
perawatan terbaru. Dan selalu
meningkatkan pengetahuannya.
14
Trend Dalam Keperawatan
Gadar dan Kritis
• Kemajuan Alat dan Teknologi
> Tele-Medicine
• Peningkatan Jumlah pengunjung ED
> Mempengaruhi kualitas pelayanan
• Penambahan penyakit baru setiap tahunnya
> Zika Virus, Japanese Ensephalitis Virus
• Update ilmu pengetahuan setiap tahunnya
> Guideline BLS AHA 2015
Legal Etik dan Issue dalam
Keperawatan Gadar dan
Kritis
Aspek Hukum
PERMENKES, 1989 Tentang Inform Consent
 Jika pasien dalam keadaan tidak sadar, dan
tidak didampingi keluarga serat dalam keadaan
gawat darurat, maka tindakan medik dilakukan
tanpa persetujuan terlebih dahulu
Dasar Hukum Keperawatan Gadar
dan Kritis
• UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
1. Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan (Psl.27)
2. Menyelamatkan nyawa pasien: Darurat (Pls.32)
3. Tidak boleh menolak pasien tidak sadar
dan meminta uang muka (Psl.32)
4. Tenaga kesehatan: kualifikasi dan izin profesi (Psl.34)
5. Menerima/menolak pertolongan kecuali tidak
sadarkan diri (Psl.56)
6. Tuntutan ganti rugi oleh pasien kecuali untuk
tindakan penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan (Psl.58)
7. Ketentuan pidana terkait dengan kedaruratan pasien
(Psl. 190)
Issue Etik dalam Keperawatan
Gadar dan Kritis
• Euthanasia
 Tindakan untu mengakhiri hidup pasien
atas dasar medical futility
• DNR
 Tindakan do not resucitate. Kebijakan yang
diambil oleh keluarga atau pasien dalam tindakan
medik enyelamatan jiwa
Referensi :
1.Dossey, B.M.,Cathie E.G., Cornelia V.K.
(1992). Critical care nursin : body-mind-spirit.
(3rd ed.).Philadelphia:J.B.Lippincott Company.
2.Emergency Nurses Association.(2000).Emergency
Nursing Core Currikulum.(5th ed.).Philadelphia :
W.B.Saunders Company.
3.Sale,Mary L.,Marilyn L.L., Jeanette C.H.( )
Introduction to critical care nursing. (3rd
ed.). Philadelphia : W.B.Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai