Referat Obat Anti Depresan
Referat Obat Anti Depresan
Referat Obat Anti Depresan
OBAT ANTIDEPRESSAN
Oleh:
Oleh:
Fitri Maya A, S. Ked 04054821517036
Adiguna Darmanto, S. Ked 04054821517060
Liliana Surya F, S. Ked 04054821517076
Herdwin Limas, S. Ked 04054821517085
Merta Aulia, S.Ked 04054821618013
Pembimbing:
dr. H. M. Zainie Hassan AR, Sp.KJ (K)
Oleh:
Fitri Maya A, S. Ked 04054821517036
Adiguna Darmanto, S. Ked 04054821517060
Liliana Surya F, S. Ked 04054821517076
Herdwin Limas, S. Ked 04054821517085
Merta Aulia, S.Ked 04054821618013
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya Palembang.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tinjauan pustaka yang
berjudul “Obat Antidepressan”. Laporan ini merupakan salah satu syarat Kepaniteraan Klinik
Senior (KKS) di Bagian Psikiatri RSMH Palembang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. H. M. Zainie Hassan AR, Sp.KJ (K)
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan penyusunan
tinjauan pustaka ini, serta semua pihak yang telah membantu hingga selesainya laporan kasus
ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tinjauan pustaka ini
disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan
datang. Semoga tinjauan pustaka ini dapat memberi manfaat bagi yang membacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai
masalahnya, dengan berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan
distimik, gangguan depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar. The Oxford
Dictionary mendefinisikan depresi sebagai keadaan “low spirits or vitality (lemah jiwa atau
semangat hidup)”. 1,2,3
Depresi ditemukan pada 14 juta orang dewasa di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Prevalensi depresi di Amerika Serikat diperkirakan sebesar 16% pada orang dewasa (21% wanita,
13% pria), atau lebih dari 32 juta orang. Gejala utama depresi yaitu afek depresif, kehilangan
minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah
lelah dan menurunnya aktivitas. Sedangkan gejala lainnya berupa konsentrasi dan perhatian
berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
berguna, dan pandangan masa depan yang suram dan pesimmistis, gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu dan nafsu makan berkurang.1,4,5
Farmakoterapi atau terapi obat merupakan komponen penting dalam pengobatan
gangguan depresif. Ada banyak faktor yang harus diperhitungkan, misalnya target simptom, kerja
obat, farmakokinetik, cara pemberian, efek samping, interaksi obat, sampai pada harga obat.
Transmitter utama yang terlibat dalam depresi adalah dopamin, norepinefrin, dan serotonin.
Penelitian telah menunjukkan bahwa proses transduksi sinyal neuronal yang melampaui tingkat
reseptor adalah target potensial untuk kerja antidepressan.. Pemikiran terakhir adalah beberapa
mekanisme reseptor yang berbeda memicu kaskade sinyal interseluler yang berbeda yang dapat
mengaktifkan faktor transkripsi, yang pada akhirnya, meningkatkan ekspresi gen yang mengkode
protein, yang berperan penting dalam pemulihan fungsi saraf yang terlibat dalam pengaturan
mood. 2
Meskipun obat antidepresan sudah cukup banyak tersedia saat ini, prevalensi depresi dan
angka bunuh diri akibat depresi tetap saja tinggi. Sekitar 15% penderita depresi mayor meninggal
karena bunuh diri, 20%-40% pernah melakukan percobaan bunuh diri. Angka bunuh diri lebih
tingggi pada orang tua dan anak muda. Walaupun depresi lebih sering pada wanita, angka bunuh
diri lebih tinggi pada laki-laki daripada wanita.6
Antidepresan terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu trisiklik antidepresan (TCA),
seletive serotinin reuptake inhibitors (SSRI), dan monoamine oksidase inhibitors (MAOI).
Perbedaan jenis antidepresan membedakan efektivitas, keamanan dan efek samping oleh karena
5
itu pemilihan antidepresan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain, tolerabilitas, reaksi obat
sebelumnya, kondisi medis yang menyertai, interaksi obat dan faktor harga yang sesuai dengan
kemampuan pasien.1,7,8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
karena lebih ditolerir dengan lebih baik dan level puncak dalam plasma dicapai setelah 2-6 jam,
namun reaksi klinik optimum setelah 2-4 minggu pemberian.1
Trisiklik diketahui untuk memblok reuptake pump serotonin dan norepinefrin serta
dopamin pada tingkat yang lebih rendah. Beberapa trisiklik mempunyai potensi yang lebih untuk
menghambat pompa reuptake serotonin dan yang lainnya lebih selektif untuk norepinefrin
daripada serotonin.9
Pada dasarnya semua antidepresan trisiklik mempunyai sedikitnya 3 mekanisme kerja
yaitu blokade reseptor kolinergik muskarinik, blokade reseptor histamin H1, dan blokade reseptor
alpha 1 adrenergik.9
2.2.1.1 Farmakodinamik
TCA setidaknya memiliki lima atau lebih obat yang terkandung didalamnya; inhibitor
aktivitas pengambilan kembali serotonin, inhibitor aktivitas pengambilan kembali norepinefrin,
anti-muskarinik, antagonis alfa-1 adrenergik, serta anti histamin. TCA juga menghambat kanal
sodium pada tingkat overdosis yang dapat menyebabkan aritmia jantung dan kejang yang
berpotensi letal.11 TCA menghambat pengambilan kembali dari serotonin dan norepinefrin,
dua neurotransmitter yang penting pada sistem saraf pusat, yang akan kembali ke sel otak.
Neurotransmitter, seperti serotonin dan norepinefrin, adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh
sel otak yang disebut neuron yang memungkinkan terjadinya hubungan antara senyawa tersebut.
Neurotransmitter dilepaskan oleh satu neuron pada ruang antara neuron yang satu dengan neuron
berikutnya. Kemudian, neurotransmitter tersebut berhubungan dengan sisi spesifik pada
permukaan membran neuron yang disebut reseptor. 12
7
Gambar 1. Mekanisme kerja antidepressan trisiklik (Diambil dari Drugs used in
affective disorders. In: Pharmacology, 4th edition. Rang HP, Dale MM and Ritter JM. Edinburgh,
UK: Harcourt Publishers Ltd, 2001:550–565.)
Dari sana, sinyal kimia di transformasikan kedalam impuls listrik yang berjalan kembali
ke neuron, yang menyebabkan pelepasan lanjutan dari neurotransmitter. Proses neurotransmitter
ini berlangsung sepanjang rantai neuron. Selama proses neurotransmisi, setelah neurotransmitter
dilepas dan sinyal kimia telah ditransfer ke neuron yang berdekatan, neurotransmitter akan
ditangkap kembali ke dalam sel otak yang disebut dengan “reuptake” (pengambilan kembali).
Dengan memblok pengambilan kembali neurotransmitter ke dalam sel otak dari tempat mereka
berasal, antidepressan dapat memperkuat efek neurotransmitter. Kemampuan pengambilan
kembali TCA bergantung dari struktur kimianya. Satu jenis obat mungkin sangat baik dalam
memblock norepinefrin misalnya clomipramin, sebaliknya jenis lain lebih menonjol pada
penghambatan pengambilan kembali serotonin misalnya desipramine dan maprotiline. 11, 12,13
2.2.1.2 Farmakokinetik
Kebanyakan antidepressan diabsorbsi cukup baik setelah pemberian oral.
Pemberian obat trisiklik paling aman diberikan dosis tunggal. Senyawa trisiklik antikolinergik
kuat dosis tinggi dapat menghambat aktivitas gastrointestinal dan waktu pengosongan lambung,
sehingga menyebabkan absorbsi lebih lambat atau tidak teratur. Konsentrasi trisiklik dalam serum
mencapai puncaknya dalam beberapa jam.11
Antidepresan trisiklik merupakan obat yang relatif lipofil, begitu diabsorbsi akan tersebar
luas. Obat ini terikat kuat pada protein plasma dan pada konstituen jaringan, menghasilkan
volume distribusi nyata yang besar. Antidepressan trisiklik dioksidasi oleh enzim mikrosomal
hati, diikuti konjugasi oleh asam glukuronat. 11
Gambar 2. Efek samping antidepresan trisiklik (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
Gambar 3. Efek samping antidepresan trisiklik (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
Antidepressan
Trisiklik
9
- Ampitriptilin - 50-75 - 100-300 - Mengantuk, peningkatan berat badan,
hipotensi ortostatik, efek antikolinergik.
- Klomipramin - 25 - 100-250 - Mengantuk, peningkatan berat badan
- Doksepin - 50-75 - 100-300 - Mengantuk, aritmia jantung, hipotensi
ortostatik, penambahan berat badan, efek
Antikolinergik
- Imipramin - 25-75 - 100-300 - Mengantuk, insomnia, agitasi, aritmia
jantung, hipotensi ortostatik, penambahan
berat badan, efek antikolinergik, distress
GI
- Trimipramin - 50-75 - 100-300 - Mengantuk, hipotensi ortostatik,
penambahan berat badan, efek
Antikolinergik
- Amoxapin - 50-100 - 200-500 - Mengantuk, insomnia, aritmia jantung,
hipotensi ortostatik, penambahan berat
badan, efek antikolinergik
- Desipramin - 50-75 - 100-300 - Mengantuk, insomnia, agitasi, aritmia
jantung, hipotensi ortostatik, penambahan
berat badan, efek antikolinergik
Tabel 1. Ringkasan obat antidepressan (Diambil dari Michael G. Gelder, Juan J. López-Ibor Jr, Nancy C.
Andreasen New Oxford Textbook of Psychiatry.2000, Sadock,Benjamin James;Sadock, Virginia Alcott. Kaplan
& Sadock’s Synopsis of Psychiatry; Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. Lippincott
Williams &Wilkins. 2007, Hardman, Joel.G; Limbird, Lee. E. Gilman, Alfred Goodman. Goodman & Gilman
Dasar Farmakologi Terapi, Ed.10, Vol.1Jakarta. EGC. 2007. )
Dosis berlebih.
Antidepresan trisiklik sebaiknya diresepkan dalam jumlah yang terbatas untuk satu waktu
tertentu karena efek obat-terhadap kardiovaskular berbahaya pada dosis berlebih.
Khususnya dosis berlebih karena dosulepin (dotiepin) dan amitriptilin dapat berakibat
fatal.17
Penghentian obat
Jika memungkinkan penghentian antidepresan trisiklik dan sejenisnya sebaiknya dilakukan
secara perlahan.17
Interaksi
10
Antidepresan trisiklik dan sejenisnya (atau SSRI atau antidepresan sejenis) baru boleh
mulai diberikan 2 minggu setelah pemberian penghambat MAO dihentikan (3 minggu
apabila yang akan diberikan adalah klomipramin atau imipramin). Sebaliknya,
penghambat MAO baru boleh diberikan setelah antidepresan trisiklik dan sejenisnya
dihentikan (kurang lebih 7-14 hari, atau 3 minggu pada kasus dengan klomipramin atau
imipramin). 17
MAO merupakan suatu enzim yang mengandung flavin yang berada dalam membran-
membran mitokondria yang ada di ujung saraf, hati, mukosa usus, serta organ-organ lain. (Cesura
and Pletcher,1992). 11
Selama bertahun-tahun, MAOI dihindari oleh beberapa psikiater karena berbahaya atau
tidak efektif. Pada kenyataannya, MAOI’s dapat menjadi obat yang aman dan efektif jika
digunakan dengan cara dan pasien yang tepat. Pada dasarnya, MAOI’s yang tersedia sangat tepat
untuk pasien dengan gambaran atypical dan untuk mereka yang tidak berespon dengan
antidepressan klasik.14
2.2.2.1 Farmakodinamik
MAO terdiri dari dua subtipe, A dan B. Bentuk A dari MAO istimewa untuk metabolisme
serotonin (5-HT) dan Norepinefrin (NE), monoamin yang paling berhubungan dengan depresi.
Bentuk B istimewa untuk metabolisme amine, termasuk fenetilamin. MAO-A dan MAO-B
memetabolisme dopamin (DA) dan tyramin. Kedua bentuk MAO ini ditemukan di otak. Ujung
saraf serotonin dan norepinefrin mengandung terutama MAO-A, usus manusia; MAO-A, dan
platelet MAO-B. 9,11
MAO-A dalam otak harus dihambat agar kinerja maksimal antidepressan dapat
berlangsung. Hal ini tidak mengherankan, karena ini adalah bentuk MAO yang memetabolisme 5-
HT dan NE, dua dari tiga komponen dari neurotransmitter trimonoaminergik yang berhubungan
dengan depresi dan kerja antidepressan; baik 5-HT dan NE menunjukkan peningkatan tingkatan
otak setelah penghambatan MAO-A, bersama dengan MAO-B, juga memetabolisme DA, tetapi
inhibisi MAO-A saja tidak menunjukkan kenaikan bermakna pada tingkat otak sejak MAO-B
masih bisa memetabolisme DA. 9
11
Gambar 4. Mekanisme Kerja MAO Inhibitor (Diambil dari Mycek,Mary J. Harvey,Richard A.
Champe,Pamela C.Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharmacology, 2 nd edition.America;
Lippincott Williams & Wilkins. 2000)
Inhibisi MAO-B tidak efektif sebagai antidepressan, karena tidak terdapat efek langsung
pada metabolisme baik 5-HT maupun NE, dan sedikit atau tidak adanya akumulasi DA
disebabkan karena aksi lanjutan dari MAO-A. 9
2.2.2.2 Farmakokinetik
Penghambat MAO mudah diabsorpsi dari saluran cerna. Phenelzine, suatu penghambat
hidrazid, mengalami asetilasi di hati dan menunjukkan tingkat eliminasi berbeda-beda. Namun,
pengaruh inhibisi MAO masih tetap ada walaupun obat ini tidak lagi terdeteksi di plasma, Oleh
karena itu, parameter farmakokinetik konvensional (waktu-paruh dll) tidak begity membantu
menetapkan dosis. Ada baiknya kita memperkirakan bahwa pengaruh obat akan bertahan selama 7
hari (tranylcyromine) sampai 2 atau 3 minggu (phenelzine, selegiline) setelah obat dihentikan. 9
Tabel 3. Ringkasan obat antidepressan (Diambil dari Michael G. Gelder, Juan J. López-Ibor Jr, Nancy C.
Andreasen New Oxford Textbook of Psychiatry.2000, Sadock,Benjamin James;Sadock, Virginia Alcott. Kaplan
& Sadock’s Synopsis of Psychiatry; Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. Lippincott
Williams &Wilkins. 2007, Hardman, Joel.G; Limbird, Lee. E. Gilman, Alfred Goodman. Goodman & Gilman
Dasar Farmakologi Terapi, Ed.10, Vol.1Jakarta. EGC. 2007. )
Penghentian obat
Jika memungkinkan, penghambat MAO sebaiknya dihentikan secara bertahap.17
Interaksi
Penghambat MAO menghambat monoamin-oksidase yang akan menyebabkan akumulasi
dari neurotransmiter amin. Metabolisme beberapa obat golongan amin seperti
simpatomimetik kerja tidak langsung (terkandung di dalam obat batuk dan dekongestan)
juga akan dihambat dan aksi penekannya dapat dipotensiasi.
Efek penekanan dari tiramin (terdapat dalam beberapa makanan seperti keju matang, ikan
baring yang diawetkan, kacang polong, daging-dagingan, ekstrak ragi atau ekstrak kedelai
yang difermentasi) dapat juga dipotensiasi sehingga menjadi berbahaya. Interaksi ini dapat
13
menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya. Peringatan awal dari gejala
dapat berupa sakit kepala yang berdenyut. Pasien sebaiknya dianjurkan untuk hanya
menkonsumsi makanan yang segar dan hindari makanan yang dicurigai sudah basi.
Terutama daging-dagingan, ikan, dan ayam, sebaiknya dihindari. Bahaya dari interaksi ini
dapat bertahan selama 2 minggu setelah pengobatan dengan penghambat MAO dihentikan.
Pasien juga sebaiknya menghindari minuman beralkohol ataupun minuman beralkohol
rendah. Antidepresan lain baru boleh digunakan setelah pengobatan dengan penghambat
MAO dihentikan selama 2 minggu (3 Minggu jika yang akan diberikan adalah
klomipramin atau imipramin). Beberapa dokter menggunakan golongan trisiklik bersama
dengan penghambat MAO, tetapi hal ini berbahaya bahkan berpotensi dapat menyebabkan
kematian kecuali dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Namun belum ada bukti
nyata bahwa penggunaan kombinasi lebih efektif dibanding sediaan tunggal. Kombinasi
tranilsypromin dengan klomipramin khususnya berbahaya. Penghambat MAO baru boleh
digunakan setelah penggunaan trisiklik atau antidepresan terkait dihentikan sedikitnya 7 –
14 hari (3 minggu jika menggunakan klomipramin atau imipramin). Sebagai tambahan,
suatu penghambat MAO baru boleh digunakan setelah penggunaan penghambat MAO
sebelumnya dihentikan paling tidak 2 minggu (kemudian dimulai dengan dosis yang
diturunkan lebih dahulu). 17
2.2.3.1 Farmakodinamik
SSRI terdiri dari 5 anggota utama, yaitu flouxetin, sertralin, paroxetin, fluvoxamin, dan
citalopram. Walaupun masing-masing dari kelima jenis SSRi ini memiliki struktur kimia yang
berbeda, namun semuanya mempunyai gambaran farmakologi yang sama yaitu merupakan
inhibisi selektif dan poten pada reuptake serotonin yang lebih kuat daripada kerjanya pada
reuptake norepinefrin atau pada alpha 1, histamin 1 atau reseptor kolinergik muskarinik dan
hampir tidak ada kemampuan untuk memblok sodium chanel walaupun pada dosis berlebih. Kerja
SSRI pada presinaptik axon terminal, mekanisme kerja tersebut terjadi pada somatodendritik
ujung saraf serotonin (dekat cell body).9
15
Gambar 7. Mekanisme Kerja SSRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
Hipotesis monoamin pada keadaan depresi menyatakan bahwa pada keadaan depresi
serotonin berkurang, pada area presinaptik somatodendritik dekat cell body dan pada sinaps itu
sendiri di dekat axon terminal. Dan juga, hipotesis reseptor neurotransmiter menyatakan bahwa
reseptor pre dan postsinaptik mungkin diregulasi.9
Ketika SSRI diberikan, serotonin meningkat untuk manghambat pompa transpornya. Pada
kenyataannya, ketika pengobatan SSRI diberikan, 5HT meningkat pada level yang sangat tinggi
pada area cell body pada midbrain dari pada di area otak dimana akson berakhir. Area
somatodendritik dari saraf serotonin adalah dimana serotonin (5 HT) pertama kali meningkat.
Kerja cepat dapat menjelaskan efek samping yang disebabkan oleh pemberian SSRI.9
2.2.3.2 Farmakokinetik
17
Tabel 4. Farmakokinetik antidepressan (Diambil dari Michael G. Gelder, Juan J. López-
Ibor Jr, Nancy C. Andreasen New Oxford Textbook of Psychiatry.2000)
Gambar 10. Efek samping antidepresan SSRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
Gambar 11. Efek samping antidepresan SSRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
18
Gambar 12. Efek samping antidepresan SSRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
Gambar 13. Efek samping antidepresan SSRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
-
Stimulasi reseptor 5-HT2C dapat ikut menimbulkan risiko agitasi atau kegelisahan yang
kadang-kadang diinduksi oleh inhibitor ambilan kembali serotonin. 11,13
Gambar 14. Efek samping antidepresan SSRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
19
Paroxetine 10-20 20-60
Tabel 5. Ringkasan obat antidepressan (Diambil dari Michael G. Gelder, Juan J. López-Ibor Jr, Nancy C.
Andreasen New Oxford Textbook of Psychiatry.2000, Sadock,Benjamin James;Sadock, Virginia Alcott. Kaplan
& Sadock’s Synopsis of Psychiatry; Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. Lippincott
Williams &Wilkins. 2007, Hardman, Joel.G; Limbird, Lee. E. Gilman, Alfred Goodman. Goodman & Gilman
Dasar Farmakologi Terapi, Ed.10, Vol.1Jakarta. EGC. 2007. )
Penghentian obat
Gangguan saluran cerna, sakit kepala, ansietas, pusing, paraestesia, gangguan tidur, lelah,
gejala seperti flu, serta berkeringat merupakan hal yang umum timbul dari penghentian
obat SSRI secara tiba-tiba, atau penurunan dosis yang nyata secara tiba-tiba. Dosis
sebaiknya diturunkan sedikit demi sedikit selama beberapa minggu untuk menghindari
efek–efek tersebut.17
Interaksi
SSRI dan antidepresan terkait baru boleh digunakan setelah penggunaan MAO dihentikan
2 minggu. Sebaliknya, MAO baru boleh digunakan setelah SSRI dan antidepresan terkait
dihentikan paling tidak 1 minggu (2 minggu pada penggunaan sertralin, paling tidak 5
minggu pada penggunaan fluoksetin). 17
Kontraindikasi
SSRI tidak boleh digunakan jika pasien memasuki fase manik.17
2.2.4.1 Farmakodinamik
Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI’s)
Salah satu kelas pengobatan (SNRI) menghambat pengambilan kembali serotonin dan
norepinefrin. Jenis spesifik dari kelas ini adalah venlafaxine, adalah derivat fenil bisiklik
etilamin yang juga memiliki metabolit aktif.10
20
Efek farmakologis venlafaxine bergantung dosis. Pada dosis rendah, obat ini memiliki
efek seperti SSRIs, pada dosis medium hingga dosis tinggi, inhibisi pengambilan kembali
norepinefrin (NE) juga terjadi, dan pada dosis sangat tinggi inhibisi pengambilan kembali
dopamin (DA) juga terjadi.13
Gambar 15.
Mekanisme Kerja
NRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential Psychopharmacology. United Kingdom:
Cambridge University Press; 2000).
Walaupun belum diketahui siapa yang mungkin respon terhadap agen serotonergik
dan siapa yang respon terhadap agenn noradrenergik, tetapi diduga bahwa pasien dengan
sindrom defisiensi serotonin (depresi dengan anxietas, panik, fobia, gangguan stres
21
postraumatik, obsesif kompulsif dan gangguan makan) mungkin akan berespon terhadap
antidepresan serotonergik. Disisi lain pasien dengan sindrom defisiensi noradrenergik
(depresi dengan fatique, apatis, gangguan kognitif, gangguan konsentrasi, gangguan atensi,
penurunan daya ingat) mungkin lebih respon terhadap agen noradrenergik.9
Gambar 16. Mekanisme Kerja NRI (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
22
Gambar 17. Badan sel neurons noradrenergik (Diambil dari: Stahl SM. Essential
Psychopharmacology. United Kingdom: Cambridge University Press; 2000).
2.2.4.2 Farmakokinetik
Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI’s)
Venlafaxine diserap dengan baik pada traktus digestivus dan dimetabolisme di hati
untuk senyawa metabolit aktifnya (O-desmethylvenlafaxine). Konsentrasi puncak plasma
terlihat dalam waktu 2 jam.10
Norepinephrine and dopamine reuptake inhibitors (NDRIs)
Bupropion di metabolisme di hati. Sekitar 85% terikat pada protein. Penelitian
menjukkan bukti bahwa ginjal klirens dari bupropion mencapai 80% dan waktu paruhnya
diperpanjang hingga 34 jam. 10
Norepinephrine reuptake inhibitors (NRIs)
Reboxetine dimetabolisme di hati. Reboxetine memiliki watu paruh 13 jam dan
diekskresi sebagian besar melalui ginjal.10
2.2.4.3 Efek Samping
Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI’s)
Efek samping yang sering timbul adalah,mengantuk, penambahan berat badan, mual,
masalah seksual, dan efek antikolinergik yaitu mulut dan kulit kering, penglihatan kabur,
23
konstipasi, dan susah buang air kecil.12,16
Norepinephrine and dopamine reuptake inhibitors (NDRIs)
Efek samping bupropion disebabkan karena aktivitas proadrenergik yang berlebihan
sehingga dapat timbul insomnia, agitasi, atau mual.13
Norepinephrine reuptake inhibitors (NRIs)
Efek samping yang paling sering timbul adalah efek antikolinergik yaitu mulut dan kulit
kering, penglihatan kabur, konstipasi, dan susah buang air kecil, serta gangguan seksual.
12,16
neurotransmisi, noradrenergik dan serotonergik (5-HT1). Metode pecapaian hasil akhir antara
24
kedua jenis obat ini berbeda. Mirtazapin bekerja terutama sebagai antagonis poten pada postsinaps
5-HT2 dan 5-HT3 (serotonergik) dan pusat reseptor a-1 adrenergik (noradrenergik). Maprotilin
tidak memiliki tingkat spesifitas terhadap subtipe reseptor. Mirtazapin juga merupakan antagonis
kuat pada reseptor histamin pusat dan perifer (H 1), hal inilah yang menjelaskan efek sedatif dari
obat ini. 18
2.2.5.2 Farmakokinetik
Mirtazapine dengan cepat diserap setelah pemberian oral. Konsentrasi serum puncak
dicapai dalam waktu 2 jam mengikuti dosis. Biovaibilitas absolut mirtazapin adalah sekitar 50%
dan tidak dipengaruhi oleh makanan. 85% mirtazapin terikat dengan protein.18
25
BAB III
PENUTUP
26
DAFTAR PUSTAKA
28
29