Makalah - Tenis Meja
Makalah - Tenis Meja
TENIS MEJA
DISUSUN OLEH :
NAMA : DOMINGGUS WARYENGSY
KELAS : VIB
SD INPRES 01
KOTA SORONG
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan waktu yang ditentukan
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai olahraga tenis meja.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan
adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan
ilmu pengetahuan. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1
diLondon tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara
dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat
unggulan, yakni Fred Derry yangmemenangkan kejuaran tunggal Wimbolden
pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperolehEropa Timur, membuat nama
Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris.Barna sendiri
menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.Setelah
Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah
dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain
kaliber dunia sertamemperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa
itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu
permainan rekreasi. Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang
boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai
pertemuan tersebut. Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939,
tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh
Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami
perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati.
Bermain tennis meja ada dua tenaga yang paling mendasar; yang satu adalah
tenaga pukulan membentur bola yamg lebih di kenal dengan sebutan memukul,
dan yang satunya lagi adalah tenga pergesekan yang lebih di kenal dengan sebutan
mengesek bola. Selain bola yang tinggi dekat net., dapat di pukul secara ringkas,
memukul bola-bola yang lainya harus dilengkapi dengan gesekan.
ₓ
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tekhnik permainan tennis meja
2. Untuk mengetahui peraturan tenis meja
3. Untuk mengatahui ukuran lapangan, tiang, net pada permainan tenis
meja
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.
3
terakhir. Alat pemukul bolapada tenis meja ( bet atau raket) semakin
disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahanlunak dengan postur bundar,
dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebutdidapatkan bet seperti
yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja
memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para
pemainmengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan
teknik yang meliputisegalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan
pandangan pada keepatan prima. Pukulansemacam itu, harus sudah menyatu
dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia.
2. Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada
perkembanganselanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari
serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak
dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi
merupakan personal bagaimana gigihnyamenjatuhkan lawan, tetapi bagaimana
cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti iramapermainan lawan,
sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bolaakan
tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia
4
menolabola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set
yang tidak diduga.
3. Meja
TenisMeja yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut
;Panjang : 2,74 meter Lebar : 1,52 meter Panjang net : 1,83 meter Tinggi : 76
cmWarna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih
dan lebar 2 cm.5. NetNet ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian
yang sama luasnya. Di kiri kananmeja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15
sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai25 dari garis pinggir. Tiang
penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang nettersebut.
Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan
bagianbawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja
tersebut.
ₓ
2.3. Peraturan Tenis Meja
Peraturan atau aturan di dalam olah raga Tenis Meja, yakni :
1. Meja
Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing
surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar
15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di
atas lantai. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan
kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan
5
bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305
mm dari atas permukaan meja. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau
mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan
garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter
akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)
Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74
meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines).
Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian
dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan
akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah
digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai
untuk permainan tunggal.
2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang
sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan
batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi
pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi
dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi
permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus
berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut,
terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas
permukaan meja.
6
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan
maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan
harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
· Panjang = 274 cm
· Lebar = 152,5 cm
· Tebal garis sisi = 2 cm
· Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
· Luas = 4,1785 meter persegi
(Sumber: http://PTMSI,2004:2tenis meja.com/ diunduh 20 Desember 2013).
7
Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja
adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis
(internasional).
ₓ
2.5. Teknik Dasar Permainan
Pada pokoknya teknik dasar permainan tenis meja dapat dibedakan menjadi:
1. Grip
2. Stance
3. Stroke
4. Footwork
Grip atau pegangan merupakan factor yang sangat penting dalam hamper
semua permainan yang menggunakan racket/pemukul. Cara memegang racket
inilah yang akan menentukan teknik permainan dan cara mengembangkan
permainan. Jika sejak semula cara memegang bet sudah salah, kemungkinan
permainan tersebut akan menghadapi kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik
permainan selanjutnya.
Dalam permainan tennis meja pegangan atau grip telah menimbulkan
perdebatan bagi para pelatih/ coach dan atlit, pegangan mana yang baik diantara
dua pegangan yang sering digunakan dalam permainan tennis meja, yaitu :
· Shakehand grip dan
· Penhold grip
ₓ Df
Bagi para pemula tiap grip mempunyai paling sedikit dua variasi grip, yaitu
grip untuk pukulan forehand dan grip untuk pukulan backhend.
1. DRIVE .
8
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah
serang ke atas dan sikap bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan oleh
gerakan kemiringan bet bervareasi sesuai dengan arah jatuhnya bola, putaran bola
yang dating dari lawan dan tujuan dari pemukul drive (driver) itu sendiri. Drive
dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga kitakontrol sesuai
dengan keinginan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik drive :
1) Perhatikan arah jatuhnya bola dan segera mengambil posisi sesuai
dengan arah jatuhnya bola tersebut.
2) Ambil posisi side stance, pandangan mata terus mengikuti lainnya bola.
3) Dengan bergerak maju atau mundur ke samping bet menyentuh atau
mengenai bola pada waktu bola berada pada titik ketinggiannya,
pukulan diperkuat dengan perputaran tubuh dari tungkai dan kaki, dan
pinggang ke atas.
4) Lanjutan gerakan lengan setelah perkenaan pada bola (follow through),
sampai bet berada di samping kiri depan kepala. (untuk pukulan tangn
kanan), dan sebaliknya untuk pukulan tangn kiri.
5) Kembalikan ke posisi siap sedia, siap menerima pengembalian bola
berikutnya.
6) Untuk backhend drive posisi kakinya lebih terbuka sedikit
dibandingkan dengan forehand driv.
Teknik pukulan drive dapat dimainkan pada setiap zone 1 meter, zone 2
meter, zone 3 meter, juga dapat dimainkan di atas meja. Teknik drive dapat
dilakukan dari gerakan yang perlahan sampai dengan yang tercepat. Panjang
pendeknya pukulan drive tergantung dari zone tempat kita bermain.semakin jauh
dari meja, semakin panjang strokenya.
Deskripsi gerakan forehand drive.
Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang (bagian pemain tengah kanan,
sedang pemain tangan kiri sebaliknya). Badan menyerongke kanan ± 45 derajat
lutut dibengkokan. Bet ditarik ke samping belakang. Kepala bet menghadap
9
serong ke tengah dengan lengan agak ke bawah. Pergelangan tangan tidak
dibengkokan.
2. CHOP
Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon
dengan kapak atau disebut juga gerakan membacok.
Pada pukulan chop yang normal, sudut rata-rata bet adalah 45 derajat
(terbuka) dengan gerakan miring dari atas ke bawah. Pukulan chop bias digunakan
untuk mengembalikan bola yang bermacam-macam putaran seperti ; backspin,
topspin, atau sidespin. Chop itu sendiri dapat dilakukan di atas meja ataupun
diluar meja. Chop diatas meja hamper mirip dengan gerakan push, hanya bedanya
kalau dalam push gerakannya horizontal, sedangkan pada chop gerakannya
diagonal dari atas ke bawah (yang normal akan membentuk sudut ± 45 derajat).
Chop di luar meja biasanya lebih dikenal sebagai defensive strokes, khususnya
untuk menerima bola-bola topspin.
3. SERVICE
10
Service adalah teknik memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam
permainan, dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja
service, kemudian harus melewati atas net dan akhirnya memantulkan di meja
lawan. Ketentuan lainnya tentang service ada dalam peraturan permainan tennis
meja.
Gerakan atau putaran yang diberikan pada bola bias bermacam-macam,
misalnya : forehand, backhand, backspin, topspin, sidespin, atau kombinasi dari
ketiganya.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13