Anda di halaman 1dari 17

Tipologi Pulau di Indonesia

oleh: Osmar Shalih

Abstrak
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau kurang lebih 17.508 pulau.
Dengan kekayaan potensi sumberdaya dan jasa lingkungan kelautan yang terdapat di tiap pulau
sangat tergantung pada proses terbentuknya serta posisi atau letak pulau tersebut, sehingga
secara geologis pulau-pulau tersebut memiliki formasi struktur berbeda dan dalam proses
selanjutnya pulau-pulau tersebut juga akan memiliki kondisi lingkungan, sumberdaya
lingkungan, serta keanekaragaman yang spesifik dan unik. Dalam konteks perbedaan dan
karakteristik pulau, serta sumberdaya yang ada didalamnya, maka penting untuk mengetahui
karakteristik/tipologi dari pulau-pulau yang ada di dunia, khususnya di Indonesia. Hasil temuan
menunjukan karakteristik/tipologi pulau di dunia, khususnya di Indonesia sangat beragam baik
dari segi fisik, proses terbentuknya, sumberdaya, hingga pemanfaatannya. Oleh karenanya,
diperlukan strategi pengelolaan yang baik untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable
development)
Kata Kunci: Pulau, Tipologi, Indonesia

Abstract
Indonesia is an archipelago with approximately 17,508 islands. With the wealth of potential
marine resources and services found on each island, it is highly dependent on the process of
formation and the position or location of the island, so that geologically these islands have
different structural formations and in the subsequent process these islands will also have
environmental conditions, environmental resources, as well as specific and unique diversity.
In the context of the differences and characteristics of the island, as well as the resources within
it, it is important to know the characteristics / typologies of the islands in the world, especially
in Indonesia. The findings show that the characteristics / typology of islands in the world,
especially in Indonesia, are very diverse both in terms of physical, process of formation,
resources, and utilization. Therefore, a good management strategy is needed for sustainable
development.
Keywords: Island, Typology, Indonesia
1

BAB 1

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni
tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya
adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari
5 (lima) pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian
pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia merupakan
negara beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Indonesia juga disebut negara
kepulauan yang tersebar dari wilayah paling barat adalah Pulau Weh (Aceh), timur adalah
Merauke (Papua), utara adalah Pulau Miangas (Sulawesi Utara), dan selatan adalah Pulau Rote
(Nusa Tenggara Timur).

Gambar 1. Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (sumber: http://www.big.go.id/peta-nkri/)

Dalam konteks perbedaan dan karakteristik pulau, serta sumberdaya yang ada
didalamnya, maka penting untuk mengetahui karakteristik/tipologi dari pulau-pulau yang ada
di dunia, khususnya di Indonesia.

Universitas Indonesia
2

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi pulau menurut UN Convention on The Law of The Sea (UNCLOS 1982) Article
121 adalah: massa daratan yang terbentuk secara alami yang dikelilingi air dan tidak tenggelam
pada saat pasang tertinggi (dalam hal ini, mangrove, batu, gosong tidak termasuk sebagai
kriteria pulau). Sedangkan, pengertian pulau kecil menurut UU nomor 27 tahun 2007 jo UU
nomor 1 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau
sama dengan 2000 km2 atau 200.000 Hektar.
Ada perbedaan pengertian pulau (kecil) antara menurut UNCLOS 1982 dengan
pengertian UU nomor 27 tahun 2007, perbedaan itu adalah UNCLOS 1982 mensyaratkan
bahwa pulau tersebut terbentuk secara alami. Artinya pulau buatan atau pulau hasil reklamasi
tidak dapat dikatagorikan sebagai pulau. Sedangkan pengertian pulau kecil menurut UU no. 27
tahun 2007, tidak mensyaratkan bahwa pulau (kecil) harus terbentuk secara alamiah.
Potensi sumberdaya dan jasa lingkungan kelautan yang terdapat di tiap pulau sangat
tergantung pada proses terbentuknya serta posisi atau letak pulau tersebut, sehingga secara
geologis pulau-pulau tersebut memiliki formasi struktur berbeda dan dalam proses selanjutnya
pulau-pulau tersebut juga akan memiliki kondisi lingkungan, sumberdaya lingkungan, serta
keanekaragaman yang spesifik dan unik (Retraubun dkk, 2006).

Universitas Indonesia
3

BAB 3
METODE PENELITIAN

Karya Tulis ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan
dan Taylor dikutip dari lexi Meleong, penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang berperilaku
yang dapat diamati dan pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik (utuh). Menurut Willams penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu
latar ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti
yang tertarik secara alamiah. Sedangkan Denzim dan Lincon berpendapat pula bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode
yang ada. Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia
sosial, dan persfektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
tentang manusia yang diteliti.
Dalam melakukan penelitian ilmiah harus dilakukan teknik penyusunan yang sistematis
untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu pula yang dilakukan penulis
dalam karya tulis ini, langkah pertama yaitu dengan melakukan studi literatur dari buku-buku
yang membahas tentang tipologi pulau yang diperoleh dari karya-karya ilmiah yang telah
dipublikasikan seperti buku teks dan laporan kajian atau makalah penelitian. dll. Data yang
didapat dari studi literatur ini akan digunakan sebagai acuan untuk membuat karya tulis.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan data sekunder yang
bersumber dari literatur maupun referensi-referensi yang ada. Analisis data dilakukan dengan
membandingkan karakteristik bantuk fluvial yang ada di Indonesia dengan literatur yang
ada. Penelitian ditekankan pada proses. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi
proses dari pada hasil. Pertanyaan apa (yang dilakukan), mengapa (hal itu dilakukan) dan
bagimana (cara melakukannya) uraian naratif merajut pemaparan suatu fenomena. Penelitian
ini bersifat menyeluruh (holistik). Penelitian kualitatif mamandang bahwa keseluruhan sebagai
suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu bagian. Karena itu berbagai masalah penelitian
tidak dipandang saling lepas. Alur proses karya tulis ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Universitas Indonesia
4

Proses Penelitian

Bagaimana Tipologi Pulau


di Indonesia

Studi Literatur

Kualitatif Proses :
- teori
- narasi

Hasil dan
Pembahasan
serta Kesimpulan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2. Diagram Alir Proses Penelitian (sumber: hasil analisis, 2019)

Universitas Indonesia
5

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tipologi Pulau di Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau kurang lebih
17.508 pulau (Tuwo, 2011). Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia memiliki
panjang garis pantai sekitar 81.000 km (Christanto, 2010) atau menjadi negara dengan
garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada (Supriharyono, 2009). Hehanusa dan
Bakti (2005), serta Delinom (2007) menambahkan bahwa pulau-pulau yang ada di
Indonesia didominasi oleh pulau dengan pulau kecil (luas kurang dari 2.000 km2) dan
pulau sangat kecil (luas kurang dari 100 km2 dan atau memiliki lebar kurang dari 3
km). Hal yang sama dikemukakan oleh Kodoatie (2012) yang menyebutkan bahwa
dari 17.508 pulau yang ada di Indonesia, 5 (lima) pulau memiliki luas > 10.000 km2,
26 pulau memiliki luas antara 2.000-10.000 km2, dan sisanya sejumlah 17.477
(99,8%) merupakan pulau dengan luas < 2.000 km2.
Pulau pulau di dunia termasuk di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi enam
(6), yaitu: Pulau Benua, Pulau Vulkanik, Pulau Dataran Rendah, Pulau Karang
Timbul, Pulau Atol, dan Pulau Buatan (Retraubun dkk, 2006).
a) Pulau Benua (continental islands)
Sinergi terbentuk sebagai bagian dari benua dan setelah itu terpisah dari daratan
utamanya. Contoh pulau benua adalah: Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

sumber: http://www.big.go.id/peta-wilayah-sumatera/

Universitas Indonesia
6

b) Pulau Vulkanik (vulcanic islands)


Pulau Vulkanik terbentuk dari gunung berapi yang timbul secara perlahan lahan dari
dasar laut ke permukaan laut. Pulau jenis ini tidak pernah menjadi bagian dari daratan
benua, dan terbentuk di sepanjang pertemuan lempeng lempeng tektonik, dimana
lempeng-lempeng tersebut saling menjauh atau bahkan saling bertumbukan. Contoh
dari jenis pulau vulkanik adalah pulau pulau di Sunda Kecil seperti; Bali, Lombok,
Sumba, Sumbawa, Flores, Wetar, dan Timor.

sumber: http://sentrapeta.com/peta-atlas-provinsi-bali/

c) Pulau Karang Timbul (raised coral islands)


Pulau yang terbentuk oleh terumbu karang yang terangkat ke atas permukaan laut
karena adanya gerakan ke atas (uplift) dan gerakan ke bawah (subsidence) dari dasar
laut karena proses geologi. Pada saat dasar laut berada di dekat permukaan laut (kurang
dari 40 m), terumbu karang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di
dasar laut yang naik tersebut. Setelah berada di permukaan laut, terumbu karang akan
mati yang menyisakan rumahnya dan membentuk pulau karang. Jika hal tersebut terjadi
secara terus menerus maka akan terbentuklah pulau karang timbul.
Jenis pulau karang timbul banyak ditemui di perairan timur Indonesia, seperti di laut
Seram, Sulu, Banda, dan sebagainya.

Universitas Indonesia
7

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Seram

d) Pulau Dataran Rendah (low islands)


Pulau Dataran Rendah (low islands) adalah pulau yang mana ketinggian daratannya
dari muka air laut tidak besar. Pulau jenis ini bisa berasal dari pulau pulau vulkanik
maupun non vulkanik. Pulau jenis ini sangat rawan terhadap bencana alam seperti
tsunami. Contoh jenis pulau dataran rendah adalah Kepulauan Seribu di DKI Jakarta.

sumber: http://loketpeta.pu.go.id/peta-infrastruktur-kabupaten-kepulauan-seribu-2011

e) Pulau Atol (atolls)


Pulau Atol (atolls) adalah pulau (pulau karang) yang berbentuk cincin. Pulau atol
umumnya adalah pulau vulkanik yang ditumbuhi terumbu karang membentuk fringing
reef, kemudian berubah menjadi barrier reef dan akhirnya menjadi pulau atol. Proses
pembentukan pulau atol disebabkan adanya gerakan ke bawah (subsidence) dari pulau
vulkanik semula, dan oleh pertumbuhan vertikal dari terumbu karang. Contoh dari
pulau atol adalah pulau-pulau Tukang Besi.

Universitas Indonesia
8

sumber: https://labuanbajotour.com/wisata/pesona-atol-magiatan-labuan-bajo
f) Pulau Buatan
Pulau Buatan adalah pulau yang sengaja dibuat manusia untuk kepentingan tertentu.
Material yang digunakan untuk membuat pulau buatan dapat berupa tanah, pasir,
batuan, beton, atau kombinasi dari semua, serta lainnya.

sumber: https://bumn.go.id/data/uploads/content/8/jpg.jpeg

4.2 Karakteristik Pulau-Pulau Kecil di Indonesia

Karakteristik pulau-pulau kecil menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang


Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah sebagai berikut:

1) Terpisah dari pulau besar


2) Sangat rentan terhadap perubahan yang disebabkan alam dan/atau disebabkan manusia
3) Memiliki keterbatasan daya dukung pulau.
4) Apabila berpenghuni, penduduknya mempunyai kondisi sosial dan budaya yang khas
5) Ketergantungan ekonomi lokal pada perkembangan ekonomi luar pulau, baik pulau induk
maupun kontinen

Universitas Indonesia
9

Ada 3 kriteria yang dapat dipakai untuk membuat suatu batasan pengertian pulau kecil, yaitu:
(1) batasan fisik atau menyangkut ukuran luas pulau; (2) batasan ekologis atau menyangkut
keragaman spesies endemik, dan (3) keunikan budaya. Kriteria tambahan lain yang dapat
dipakai adalah derajat ketergantungan penduduknya dalam memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya. Apabila penduduk pulau itu untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya tergantung
kepada pulau lain atau pulau induknya, maka pulau tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
pulau kecil.

Dari jenis jenis kelompok pulau, apabila lebih didetilkan lagi, didapatkan ada tipe pulau yang
hanya dapat ditemui pada kriteria pulau kecil, atau tidak ditemukan pada pulau besar (pulau
dengan ukuran > 2000 km2). Seperti tipe pulau kecil atol dan tipe pulau kecil karang terangkat.
Secara keseluruhan, pulau kecil dibagi menjadi 9 tipe, yaitu:

a) Pulau aluvium
Pulau kecil yang umumnya terbentuk di daratan pantai yang landai dari sebuah pulau
atau di depan muara muara sungai besar (ada yang menyebutnya tipe pulau ini sebagai
delta), dimana laju pengendapan sedimen oleh arus dan gelombang laut, lebih tinggi
daripada laju erosi. Contoh pulau aluvium adalah pulau pulau di muara Sungai
Mahakam di Kalimantan Timur.

sumber: https://beritagar.id/artikel/piknik/pulau-kumala-wisata-di-tengah-sungai-mahakam
b) Pulau karang atau koral
Pulau kecil karang atau pulau koral terbentuk dari endapan klastik berumur kuarter.
Tipe pulau ini umumnya dikelilingi terumbu karang. Contoh tipe pulau karang dapat
dijumpai di selatan Selat Makassar, di Teluk Tomini, di Maluku, di Raja Ampat, dan di
Teluk Cendrawasih.

Universitas Indonesia
10

sumber: http://dagelanfamily.com/pesona-indah-gugusan-pulau-karang-pianemo/
c) Pulau atol
Pulau Atol (atolls) adalah pulau (pulau karang) yang berbentuk cincin. Pulau atol
umumnya adalah pulau vulkanik yang ditumbuhi terumbu karang membentuk fringing
reef, kemudian berubah menjadi barrier reef dan akhirnya menjadi pulau atol. Proses
pembentukan pulau atol disebabkan adanya gerakan ke bawah (subsidence) dari pulau
vulkanik semula, dan oleh pertumbuhan vertikal dari terumbu karang.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Taka_Bonerate

d) Pulau vulkanik
Pulau Vulkanik terbentuk dari gunung berapi yang timbul secara perlahan lahan dari
dasar laut ke permukaan laut. Pulau jenis ini tidak pernah menjadi bagian dari daratan
benua, dan terbentuk di sepanjang pertemuan lempeng lempeng tektonik, dimana
lempeng-lempeng tersebut saling menjauh atau bahkan saling bertumbukan. Contoh
dari jenis pulau vulkanik adalah pulau pulau di Sunda Kecil.

Universitas Indonesia
11

sumber: http://gunung-indonesia.com/pulau-satonda-pulau-vulkanik-purba-berisi-danau-air-asin-nusa-
tenggara-barat/
e) Pulau tektonik
Tipe pulau tektonik. Terbentuknya tipe pulau kecil tektonik adalah akibat proses
tektonik terutama pada zona tumbukan antar lempeng. Contoh dari tipe pulau ini
adalah: Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Enggano, dan sebagainya.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cekungan_Nias
f) Pulau genesis campuran
Tipe pulau kecil genesis campuran adalah pulau yang terbentuk dari dua atau lebih
genesis tipe pulau pulau sebelumnya. Contoh pulau tipe genesis campuran seperti:
Pulau Haruku, Pulau Nusa Laut, Pulau Rote, dan sebagainya.

Universitas Indonesia
12

sumber: https://kumparan.com/@kumparantravel/berkenalan-dengan-pulau-rote-yang-terletak-di-
selatan-indonesia

g) Pulau teras terangkat


Tipe pulau teras terangkat adalah tipe pulau kecil yang pembentukannya sama dengan
pulau tektonik, namun sedikit perbedaannya yaitu pada saat pengangkatannya disertai
pembentukan teras yang sebagian besar terdiri dari koral. Contoh tipe pulau teras
terangkat banyak dijumpai di Indonesia bagian timur, seperti di kepulauan Ambon dan
Biak.

sumber: https://wisatanasional.net/wisata-nasional-pulau-biak/
h) Pulau petabah
Tipe pulau petabah adalah tipe pulau kecil yang terbentuk di daerah yang stabil secara
tektonik dengan litologi pembentukan batuan ubahan, intrusi, dan sedimen yang terlipat
dan berumur tua. Contoh tipe pulau kecil petabah adalah: Pulau Batam, Pulau Bintan,
dan Pulau Belitung.

sumber: https://wisatalengkap.com/tempat-wisata-di-belitung-terbaru/

Universitas Indonesia
13

i) Pulau kecil buatan


Pulau Buatan adalah pulau yang sengaja dibuat manusia untuk kepentingan tertentu.
Material yang digunakan untuk membuat pulau buatan dapat berupa tanah, pasir,
batuan, beton, atau kombinasi dari semua, serta lainnya.

sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/04/17/o5rx81282-
pulau-buatan-yang-sudah-dibangun-sebaiknya-untuk-rehabilitasi-laut

Universitas Indonesia
14

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. karakteristik/tipologi pulau di dunia, khususnya di Indonesia sangat beragam baik
dari segi fisik, proses terbentuknya, sumberdaya, hingga pemanfaatannya. Oleh
karenanya, diperlukan strategi pengelolaan yang baik untuk pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
2. Mempelajari tipologi/karakteristik pulau sangat penting untuk mengelola suatu
pulau agar tepat sasaran dan berdayaguna.

5.2 Saran
1. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk karakteristik Tipologi Pulau yang ada di
Indonesia
2. Pemetaan karakteristik/tipologi pulau sebagai upaya pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan

Universitas Indonesia
15

DAFTAR PUSTAKA

Christanto, Joko. 2010. Pengantar Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil. Yogyakarta: Deepublish

Delinom, Robert M. 2007. Sumber Daya Air di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di
Indonesia. Bandung: LIPI Press.

Hehanusa, P.E. dan Bakti, Hendra. 2005. Sumber Daya Air di Pulau Kecil. Bandung: LIPI Press.

Kodoatie, Robert J. 2012. Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Retraubun Alex S. W, Didi Sadili, Sri Atmini Profil Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia. Jilid 2.
2006. Direktorat Pemberdayaan Pulau Pulau Kecil. Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan
Pulau Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut
Tropis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tuwo, Ambo. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial-
Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Surabaya: Brilian Internasional.

Web

https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/04/17/o5rx81282-
pulau-buatan-yang-sudah-dibangun-sebaiknya-untuk-rehabilitasi-laut

https://wisatalengkap.com/tempat-wisata-di-belitung-terbaru/

https://wisatanasional.net/wisata-nasional-pulau-biak/

https://kumparan.com/@kumparantravel/berkenalan-dengan-pulau-rote-yang-terletak-di-
selatan-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Cekungan_Nias

http://gunung-indonesia.com/pulau-satonda-pulau-vulkanik-purba-berisi-danau-air-asin-nusa-
tenggara-barat/

Universitas Indonesia
16

https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Taka_Bonerate

http://dagelanfamily.com/pesona-indah-gugusan-pulau-karang-pianemo/

https://beritagar.id/artikel/piknik/pulau-kumala-wisata-di-tengah-sungai-mahakam

https://bumn.go.id/data/uploads/content/8/jpg.jpeg

https://labuanbajotour.com/wisata/pesona-atol-magiatan-labuan-bajo

http://loketpeta.pu.go.id/peta-infrastruktur-kabupaten-kepulauan-seribu-2011

https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Seram

http://sentrapeta.com/peta-atlas-provinsi-bali/

http://www.big.go.id/peta-wilayah-sumatera/

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai