Anda di halaman 1dari 15

Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat

Suryo Ediyono, Sahid Teguh Widodo


Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Jalan Ir. Sutami No. 36A, Jebres, Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, 57126
Email: ediyonosuryo@yahoo.com

ABSTRACT

Martial art or pencak silat is a combating method that philosophically teaches both spiritual and
physical education helping the enthusiasts to live with the noble moral values in the pencak silat. The
material object of this study is pencak silat and the formal object is the philosophy of arts or aesthetics
of the pencak silat. This study aims to examine (1) norms or manners of pencak silat, (2) pencak silat
style, (3) pencak silat categories and pencak silat equipments. This research employs factual-histori-
cal method by means of description, analysis, and synthesis. The results are (1) norms of pencak silat
are conceptually found in the a itude of performance, steps (gerak langkah), a ack (serangan), and
defense (belaan), (2) martial arts style consists of the mental-spiritual aspects, martial arts, arts, and
sport, (3) arts in martial arts are subdivided into wiraga, wirama, and wirasa, and the martial arts
equipments include specific use of costumes, weapons, and traditional music acompaniments.

Keywords: martial arts style, pencak silat, philosophical values, wiraga-wirama-wirasa

ABSTRAK

Seni bela diri pencak silat sebagai metode bertarung secara filosofis mengajarkan pen-
didikan spiritual dan fisik untuk membantu para peminatnya dalam menghayati nilai-ni-
lai moral yang luhur di dalamnya. Objek material dari penelitian ini adalah pencak silat
dan objek formal adalah filsafat seni atau estetika dari pencak silat tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji (1) norma atau perilaku pencak silat, (2) gaya pencak silat, (3) ka-
tegori pencak silat dan peralatannya. Penelitian ini menggunakan metode faktual-historis
melalui deskripsi, analisis, dan sintesis. Hasilnya adalah (1) norma pencak silat yang secara
konseptual ditemukan dalam sikap kinerja, gerak langkah, serangan, dan pertahanan (be-
laan), (2) gaya seni bela diri (aliran gaya) yang terdiri dari aspek mental-spiritual, bela diri,
seni, dan olahraga, (3) seni dalam seni bela diri dibagi menjadi wiraga, wirama, dan wirasa
serta peralatan seni bela diri termasuk penggunaan kostum, senjata khusus, dan pengiring
musik tradisional.

Kata kunci: gaya seni bela diri, pencak silat, nilai filosofis, wiraga-wirama-wirasa
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 300

PENDAHULUAN Pencak silat merupakan bagian dari ke-


Kebudayaan merupakan keseluruhan budayaan bangsa Indonesia yang berkem-
dari hasil perilaku manusia yang didapat bang sejak berabad-abad yang lalu. Dengan
dengan belajar, dan semuanya tersusun berbagai situasi geografis dan etnologis
dalam kehidupan masyarakat. Kebudaya- serta perkembangan zaman yang dialami
an memiliki tiga wujud, yaitu: 1) wujud oleh bangsa Indonesia, pencak silat hadir
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari sebagai budaya dan metode membela diri
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan menjadi kearifan lokal bagi pengusung
peraturan, dan sebagainya; 2) wujud kebu- budaya tersebut. Berkelahi dengan meng-
dayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan gunakan teknik pertahanan diri (pencak
berpola dari manusia dalam masyarakat; silat) ialah seni bela diri Asia yang berakar
dan 3) wujud kebudayaan sebagai benda- dari budaya Melayu. Seni bela diri ini se-
benda hasil karya manusia (Koentjaringrat, cara luas dikenal di Indonesia, Malaysia,
1990:180-225). Dari definisi mengenai ketiga Brunei, dan Singapura. Hal ini sebagaimana
wujud kebudayaan tersebut, Suwaryo (2008) yang ditegaskan Shamsuddin (2005) dalam
berpendapat bahwa pencak silat dapat di- pedapatnya bahwa terdapat pengaruh
klasifikasikan ke dalam wujud kebudaya- ilmu bela diri dari Cina dan India dalam
an yang berupa seni beladiri yang memiliki silat. Hal ini dapat dimaklumi karena me-
pola-pola tertentu dan memiliki tata perilaku mang kebudayaan Melayu (termasuk pen-
tersendiri. Pencak silat merupakan aktivitas cak silat) adalah kebudayaan yang terbuka
manusia dalam masyarakat yang bersifat yang sejak awal kebudayaan Melayu telah
konkret dan dapat diobservasi. beradaptasi dengan berbagai kebudaya-
Pada zaman dahulu, tidak semua daerah an yang dibawa oleh pedagang ataupun
di Indonesia menggunakan istilah pencak perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan
silat untuk merujuk kepada suatu aktivitas lainnya. Tulisan ini mencoba mengejawan-
bela diri. Pencak adalah gerak serang mem- tahkan perjalanan sejarah pencak silat dan
bela diri berupa tarian dan irama dengan per- makna filosofis yang terkandung di dalam
aturan (adat kesopanan), dan dapat dijadikan ajaran-ajarannya.
sebagai pertunjuk. Silat adalah intisari pen- Secara historis, pencak silat merupakan
cak, sedangkan untuk berkelahi atau mem- sebuah keterampilan beladiri yang difung-
bela diri bukan lag pertunjukan. Jadi, istilah sikan sesuai dengan kebutuhan pelakunya
‘pencak silat’ secara harfiah berarti ‘berta- dalam menghadapi berbagai tantangan,
rung dengan seni’. Namun, penjelasan ini be- terutama yang berasal dari alam, bina-
lum cukup lengkap untuk mendeskripsikan tang, dan manusia. Hal ini menjadi indi-
makna sebenarnya tentang seni beladiri ini kasi mengapa jurus-jurus dalam pencak
(Poerwadarminta, 1976: 1054). Makna pen- silat sering menirukan gerakan binatang
cak silat secara filosofis dibedakan berdasar- (jurus harimau terbang, ular mematuk,
kan dua komponen kata. Pertama, pencak kethek) (Sukowinadi, 1989). Perbedaan gaya
adalah metode latihan bela diri, terdiri dari pada jurus-jurus tertentu di antara aliran-
berbagai gerakan tubuh yang dikontrol dan aliran pencak silat di Indonesia dilatar-
diarahkan untuk tujuan itu; sedangkan silat belakangi oleh budaya setempat. Pencak
adalah aplikasi dari pelatihan metode per- silat Cimande dan kebanyakan aliran di
tarungan yang sebenarnya. Oleh karena itu, Jawa Barat bersifat tidak suka mengangkat
tidak ada silat tanpa pencak; demikian pula kaki, kuda-kuda lebar, selalu menghadapi
pencak tanpa keterampilan silat tidak ada lawan, tidak suka langkah surut, banyak
manfaatnya (Alexander dkk., 1972: 12). lipatan-lipatan atau tangkapan-tangkapan
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 301

mantap dan berirama (Shamsuddin, 2005). dapat digunakan untuk pembelaan diri,
Sedangkan pencak silat Jawa Tengah ba- sebagai hiburan, serta menjamin kesegar-
nyak memainkan permainan bawah, te- an dan ketangkasan jasmani. Pencak silat
nang, mengikuti dan meneruskan gerakan pada hakikatnya adalah substansi dan sa-
lawan, gerakannya seperti menari. Pencak rana pendidikan rohani dan jasmani untuk
silat Jawa Timur bersifat sigap, tegas, dan membentuk manusia tangkas yang mampu
berirama. Silat Minangkabau dan Suma- menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
tera pada umumnya banyak menggunakan moral masyarakat yang luhur.
kaki, tangan lebar membuka, gerakan-ge-
rakan yang lentur, dan indah (Alexander METODE
dkk., 1972). Metode utama yang digunakan dalam
Terlepas dari beragamnya jurus-jurus artikel ini yaitu melalui pendekatan histo-
yang tercipta, di dalam praktik pencak si- ris faktual (Bakker & Zubair, 1994) yang
lat termanifestasi unsur-unsur kepribadian melibatkan teknik analisis sintesis dan
bangsa Indonesia yang diwariskan turun- interpretasi terhadap data yang ditemu-
temurun. Telah banyak dilakukan penelu- kan dari berbagai literatur mengenai pen-
suran filosofis dan kearifan lokal bela diri cak silat dan keorganisasian pencak silat.
tradisional pencak silat. Namun, sampai Setelah mendapatkan data di lapangan
saat ini, belum ada naskah atau himpunan dan sumber pustaka berupa dokumen pen-
buku mengenai sejarah bela diri bangsa ting dan dari buku-buku referensi, peneliti
Indonesia yang disusun secara ilmiah dan mengadakan wawancara dengan pakar si-
dapat dipertanggungjawabkan serta men- lat untuk menjamin keabsahan data yang
jadi sumber bagi pengembangan yang le- diperoleh. Teknik analisis sintesis dilaku-
bih teratur. Keberadaan pencak silat secara kan dengan cara menyimpulkan pendapat
turun-temurun dan bersifat pribadi atau atau pandangan-pandangan yang berbeda
kelompok memiliki latar belakang dan se- dengan tujuan menemukan suatu kesatuan
jarah bela diri yang ditransmisikan melalui pendapat yang lebih utuh dan lengkap ten-
tuturan. Sifat-sifat ketertutupan yang me- tang pencak silat sebagai seni. Penelitian
lingkupi keberadaan pencak silat sebagian kepustakaan dilakukan dengan langkah-
besar terlahir dari refleksi tindak membela langkah inventarisasi, sistematisasi, dan
diri pada zaman penjajahan di masa lalu. klasifikasi terhadap pustaka mengenai bela
Di beberapa daerah di Indonesia, pencak diri pencak silat, khususnya nilai-nilai seni
silat ditampilkan hampir semata-mata se- yang terkandung di dalamnya. Observasi
bagai seni tari, yang sama sekali tidak mirip berpartisipasi secara khusus dilakukan
dengan olahraga ataupun bela diri. Misal- pada saat acara pentas seni pencak silat tra-
nya, tari Serampang Dua Belas di Sumatera disional, karena penulis juga pesilat bidang
Utara, tari Randai di Sumatera Barat, dan seni. Observasi berpartisipasi adalah pe-
tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para penari ngamatan dengan cara terjun langsung ikut
tersebut dapat memperagakan tarian itu memainkan peranan sebagai partisipan
sebagai gerak bela diri yang efektif dan dalam suatu tradisi seni bela diri pencak
efisien untuk menjamin keamanan pribadi. silat. Analisis penelitian ini menggunakan
Dalam pandangan seni, pencak silat metode pendekatan historis faktual, de-
dapat divisualisasikan sebagai rangkaian ngan tahapan sebagai berikut.
variasi gerak berpola yang efektif, indah, a. Deskripsi, dilakukan dengan diu-
dan sesuai dengan mekanisme tubuh se- raikannya objek material, yaitu bela diri
bagai manifestasi keluhuran budi, yang pencak silat yang di dalamnya terkandung
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 302

nilai-nilai seni, dan dikaji agar diperoleh secara terkombinasi, terkoordinasi, praktis,
gambaran yang jelas dari data yang dini- efektif, dan taktis, yang didukung, dibantu
lai akurat berhubungan dengan seni bela atau dibarengi dengan penggunaan kompo-
diri pencak silat. nen bantu, yakni komponen tubuh lainnya
b. Interpretasi, yaitu dengan meng- yang diperlukan dan dibutuhkan pada mo-
gunakan metode hermeneutik. Metode ini men yang tepat. Komponen tubuh utama
digunakan dalam rangka menyelami data berdasar pada kegunaan, dan penggunaan-
yang tersedia serta mengungkapkan mak- nya dapat berfungsi berganti-ganti. Kompo-
na dan nuansa yang terkandung di dalam- nen tersebut menurut keperluannya dapat
nya. Melalui interpretasi diharapkan di- dipilah menjadi empat, yakni komponen pe-
peroleh gambaran secara tepat, lengkap, nyangga, komponen penggerak, komponen
dan mendalam mengenai nilai seni me- penyerang, dan komponen pembela. Ma-
lalui pengkajian bela diri pencak silat. sing-masing digunakan menurut keperluan-
c. Sintesis, yaitu menyimpulkan pen- nya dalam rangka pelaksanaan sikap-pasang,
dapat-pendapat dan pandangan-pandang- gerak-langkah, serangan, dan belaan.
an yang berbeda dari tokoh pendekar un- a. Sikap-pasang, apabila ditinjau dari
tuk menemukan suatu kesatuan pendapat sistem bela diri, pasang berarti kondisi
yang lebih utuh dan lengkap sehingga mem- siap tempur yang optimal, baik fisikal
peroleh hasil penelitian dengan pemahaman maupun mental dan indera. Sikap-pa-
yang menyeluruh tentang seni dalam bela sang berarti teknik berposisi siap tempur
diri pencak silat. optimal dalam menghadapi lawan yang
dilaksanakan secara taktis dan efektif. Si-
HASIL DAN PEMBAHASAN kap-pasang dapat berpola serangan atau
Kaidah Norma Beladiri Pencak Silat belaan. Sikap-pasang dalam pelaksanaan-
Secara struktural, pencak silat bela diri nya merupakan kombinasi dan koordinasi
meliputi dan mewadahi empat hal sebagai kreatif dari kuda-kuda, sikap tubuh, dan
satu kesatuan, yakni: sikap-pasang, gerak- sikap tangan.
langkah, serangan, dan belaan. Sikap-pa- b. Gerak-langkah, adalah teknik berpin-
sang bersifat stationer dan gerak-langkah dah atau mengubah posisi disertai dengan
bersifat mobile. Keduanya merupakan kewaspadaan mental dan indera secara op-
pencak silat nirlaga, sedangkan serangan timal untuk mendapatkan posisi yang me-
dan belaan merupakan pencak silat laga. nguntungkan dalam rangka mendekati
Pencak silat nirlaga dilaksanakan sebe- atau menjauhi lawan. Untuk kepentingan
lum, di antara, dan setelah dilaksanakan serangan dan belaan dilaksanakan secara
pencak silat laga. Pencak silat merupakan taktis yang selalu dikombinasikan dan
sistem bela diri semesta (Saleh, 1992; Ta- dikoordinasikan dengan sikap tubuh dan
mat, 1982). Pelaksanaan pencak silat pada sikap tangan.
dasarnya adalah semua komponen tubuh, c. Serangan, dalam pencak silat meru-
berbagai senjata, dan benda digunakan se- pakan bagian integral dari belaan atau per-
cara efektif dan optimal. Komponen tubuh tahanan. Serangan dapat disebut juga seba-
yang digunakan untuk melaksanakan pen- gai belaan atau pertahanan aktif. Pengertian
cak silat dapat dipilah menjadi dua, yakni serangan dalam pencak silat adalah teknik
komponen utama dan komponen bantu. untuk merebut inisiatif lawan dan atau
Komponen tubuh utama meliputi jari, ta- membuat lawan tidak dapat melakukan se-
ngan, sikut, lengan, kaki, tungkai, dan lutut. rangan atau belaan, dan semuanya itu dilak-
Komponen-komponen tersebut digunakan sanakan secara praktis (Kiong, 1960).
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 303

d. Belaan atau pertahanan merupakan menguasai kekuatan supranatural. Secara


teknik untuk menggagalkan serangan la- spesifik, kata pendekar bermuasal dari kata
wan yang dilaksanakan secara taktis. Belaan pandai khususnya memiliki keterampilan
ditinjau dari sifatnya meliputi belaan-layan dalam hal bersilat (Chambers dan Dra-
(belaan reaktif) dan belaan-sambut (belaan ger, 1978). Kemahiran mengamankan diri
pro-aktif) (Kiong, 1960). yang mula-mula diciptakan oleh “orang-
Kaidah norma pencak silat adalah atur- orang pandai” berdasarkan inspirasi atau
an dasar yang mengatur tata-cara atau tata- imajinasi dari berbagai cara binatang yang
krama pelaksanaan pencak silat dan jurus- trengginas menyerang atau mengaman-
jurusnya dalam komposisi sikap pasang, kan diri dari serangan binatang lain, mem-
gerak langkah, serangan dan belaan sebagai punyai macam-macam gaya (style) yang ke-
satu kesatuan. Norma pencak silat tersebut mudian dikembangkan lagi secara kreatif
bercorak budaya rumpun Melayu dan bu- sehingga macam-macam gaya itu menjadi
daya nasional Indonesia, yang dijiwai dan semakin banyak. Kesemuanya itu mempu-
dimotivasi keluhuran budi pekerti. Noto- nyai aspek mental spiritual, bela diri, seni,
soejitno (1989), menjelaskan bahwa kaidah dan olahraga serta dilandasi filosofi budi
pencak silat terdiri dari empat aturan seba- pekerti luhur sehingga berkualifikasi seba-
gai satu kesatuan, yakni etika (kesusilaan), gai pencak silat.
logika (penalaran), estetika (keindahan), dan Di antara gaya-gaya pencak silat yang
atletika (keolahragaan yang meliputi keke- banyak itu, ada sejumlah gaya yang mem-
satriaan, kejujuran, dan sportivitas dalam punyai karakteristik tertentu, sehingga
olahraga sebagai permainan). satu sama lain terlihat perbedaannya secara
Dasar pelaksanaan pencak silat bela diri jelas. Perbedaan itu tidak menyangkut ke-
adalah logika dengan tidak mengabaikan seluruhan, tetapi hanya bagian-bagian ter-
etika, estetika, dan atletika. Struktur, proses, tentu saja. Perbedaan gaya yang berkarak-
dan kaidah yang telah dijelaskan tersebut teristik tertentu ini disebut “aliran pencak
merupakan kriteria baku pencak silat fisikal. silat”. Kata “aliran” dapat diartikan sebagai
Cabang-cabang pencak silat lain merupakan “gaya yang diajarkan dan dipraktikkan”
sumber derivasi dan modifikasi dari pencak oleh suatu perguruan pencak silat. Di an-
silat bela diri. Sistem bela diri yang tidak me- tara gaya-gaya pencak silat yang banyak
miliki kriteria fisikal tersebut, walaupun diberi itu, ada sejumlah gaya yang mempunyai
nama pencak silat, pada dasarnya bukan atau karakteristik tertentu, sehingga satu sama
tidak berkualifikasi sebagai pencak silat. Pen- lain terlihat perbedaannya secara jelas. Ba-
cak silat bela diri mempunyai beberapa karak- gian-bagian tertentu yang memiliki karak-
teristik, antara lain kesiapsiagaan yang tenang teristik khusus sehingga menunjukkan
untuk bertindak, menggunakan tenaga secara ciri yang membedakan satu aliran dengan
ekonomis, memanfaatkan serangan dan tena- aliran lainnya, disebut “jurus”. Kata “ju-
ga lawan secara tepat sebagai peluang untuk rus” berarti sasaran kenaan pada atau pe-
mengunggulinya, menggunakan kelenturan ngamanan terhadap bagian-bagian tubuh
dan keseimbangan tubuh serta kegesitan manusia yang rawan. Dengan demikian,
bergerak dalam permainan posisi taktis. “jurus” adalah bagian dari sistem sikap dan
gerak pencak silat dalam konteks kegiatan
Aliran Pencak Silat menyerang atau mengamankan bagian-ba-
Kata pandai digunakan di dalam Ba- gian tubuh yang rawan.
hasa Melayu merujuk orang yang mahir Praktik pelaksanaan jurus dari masing-
dalam berbagai keahlian, khususnya yang masing cabang pencak silat dilakukan
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 304

dengan gaya yang bermacam-macam. yang berkembang di wilayah Jawa Tengah.


Perbedaan tersebut kebanyakan hanya Sikap badan dalam aliran ini dirancang un-
merupakan nuansa (variasi). Membedakan tuk menstimulasi serangan lawan dengan
aliran-aliran pencak silat yang merupakan tangan, kemudian membuatnya tidak sa-
gaya-gaya nuansa (variatif) tidak mudah. dar akan gerakan kaki yang cepat dan kuat
Evaluasi dan deskripsi perbedaan antara dari gaya bertarung penganut aliran Setia
aliran yang satu dan aliran yang lain hanya Hati ini. Ada beberapa corak penting yang
dapat dilakukan oleh seseorang yang ahli diterapkan di dalam aliran ini. Jika berha-
dan betul-betul memahami berbagai teknik dapan dengan lawan, petarung Setia Hati
dan jurus pencak silat. Pada dasarnya per- akan berpura-pura terpeleset perlahan-la-
bedaan aliran dalam pencak silat hanya me- han seakan menunjukkan sikap menyerah,
nyangkut segi praktik fisikal. Di dunia pen- namun secara tiba-tiba ia akan mengejut-
cak silat, aliran bukan faham atau mazhab. kan lawan dengan tendangan kuat dan
Oleh karena itu, cabang dan aliran pencak akurat. Dari posisi manapun, gerakan atas
silat apapun tetap dijiwai dan dimotivasi atau bawah, pesilat aliran Setia Hati adalah
oleh filosofi budi pekerti luhur. musuh yang berbahaya (Alexander dkk.,
Beberapa sumber terdahulu yang rele- 1972: 57).
van dengan kajian seni pencak silat mengin- Dalam bukaan Persaudaraan Setia Hati
tegrasikan kesenian bela diri ini ke dalam Terate terdapat gerakan-gerakan yang mem-
varian tarian tradisional seperti misalnya
punyai makna filosofis. Abdurrachman (1990:
Rosala, dkk. (2018) meneliti varian tari Ibing
70–75) menjelaskan bahwa gerak tersebut ter-
Penca Topeng Pendul Kabupaten Karawang
diri atas:
di Kabupaten Karawang Jawa Barat sebagai
a. Berdiri tegak seperti huruf alif, arti-
jenis tari yang berakar kuat pada seni bela
nya manusia harus bertakwa pada Tuhan
diri pencak silat. Menurutnya, tari Ibing
Yang Maha Esa. Tak ada perbuatan manusia
Penca Topeng memungkinkan seniman tari
sekecil apapun yang luput dari pengawasan
secara bersamaan mengembangkan bahan
Allah, karena Allah meliputi segala yang ada
ajar Pencak silat yang bersumber dari seni
di bumi dan di langit serta di antara kedua-
tradisional yang selama ini terbatas pada
nya. Tak ada apapun yang tersembunyi bagi
ibing penca tepak dua dan tepak tilu paleredan.
Allah. Jadi, setiap perbuatan hendaklah di-
Pola dan ragam gerak pencugan ibing penca
tidak dapat lepas dari pengaruh jurus-jurus awali dengan ingat kepada Allah, dengan
aliran pencak silat yang ada di Jawa Barat. menyebut nama-Nya. Mengakui adanya
Sementara itu, Wahyuni, dkk (2018) mene- Tuhan Yang Esa, sebelum manusia menger-
liti Karakteristik Gaya Tari Minangkabau jakan sesuatu harus selalu memohon pada
Tari Mulo Pado dan Tari Benten. Ia menye- Tuhan terlebih dahulu untuk keselamatan
butkan bahwa tari tradisional Minangka- dan keberhasilan nantinya.
bau memiliki kesamaan karakter gerak b. Penghormatan, dengan kedua te-
yang berbasis pencak silat sebagai identitas lapak tangan bertemu dengan ibu jari di
yang melekat pada tari-tari Minangkabau. depan jantung hati, jari merapat dan meng-
Namun, di sisi lain tari Minangkabau me- arah ke atas, dan kepala menunduk secu-
miliki perbedaan gaya pembawaan antara kupnya. Artinya, semua ini menunjukkan
darek dan pasisia. bahwa manusia mempunyai keluhuran
budi. Keluhuran budi ini yang membeda-
Makna Jurus Bukaan dan Falsafah Silat kan manusia sebagai makhluk sosial de-
Setia Hati ngan makhluk-makhluk lainnya. Dengan
Setia Hati adalah aliran beladiri yang memberikan penghormatan yang wajar,
berpusat pada teknik pergerakan kaki, tulus, dan tidak dibuat-buat akan terpancar
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 305

Gambar 2. Dua jari diacungkan ke atas


(Sumber: Ediyono, 2004)

Gambar 1. Penghormatan
buatan harus dipikirkan lebih dahulu, apa-
(Sumber: Ediyono, 2004) lagi hal-hal yang menyangkut pertarungan.
Haruslah dipikirkan berkali-kali, perlukah
rasa saling pengertian atau tepa salira. De- masalah yang dihadapi itu diselesaikan
ngan demikian, manusia harus menghor- dengan kekerasan? Bila sudah dipandang
mat sesama secara normal dan tidak ber- perlu maka harus diyakini bahwa kepu-
lebihan. Gambar 1 menunjukkan gerakan tusan yang diambil itu benar. Keyakinan
penghormatan. akan kemampuan dan kekuatan diri sendi-
c. Dua jari, yaitu dengan mengacungkan ri ini tidak sama dengan menyombong-
dua jari telunjuk, melambangkan bahwa di kan diri karena merasa mampu mengatasi
dunia ini ada dua keadaan yang selalu berpa- atau mengalahkan lawan sehingga dapat
sangan. Di dunia ini ada kaitan keadaan yang melupakan hidayah Allah. Sombong atau
erat sekali hubungannya, seperti ada siang takabur itu cenderung meremehkan lawan
ada malam, ada pria ada wanita, ada baik dan karena merasa pasti mampu menanggu-
buruk, panas dan dingin, sehat dan sakit, mu- langinya. Padahal lawan belum tentu bisa
jur dan sial, kaya dan miskin (lihat gambar 2). ditundukkan.
d. Dua jari diletakkan di tanah, yaitu f. Tangan kanan mengepal dan tangan
dengan kaki kanan digeser ke samping seki- kiri siap menangkis, melambangkan penen-
tar 15 derajat, lalu mengacungkan dua jari tuan sikap sesuai dengan keputusan yang
tengah tangan kanan menunjuk pada tanah telah diambil, yaitu siap bertarung. Tangan
dan posisi kaki jongkok, melambangkan mo- kanan menempel, artinya siap bertarung
hon doa restu ibu pertiwi. Hakikat sebenar- dan tidak akan mundur sekalipun dengan
nya adalah minta kepada Allah Swt. yang jalan kekerasan. Tangan kiri menangkis,
telah menjadikan manusia dari tanah, hidup artinya tetap memberikan peringatan agar
dari hasil tanah dan akan kembali menjadi tidak melukai badan dan hati lawan serta
tanah. Jadi, sungguh bodohlah manusia yang masih bersedia untuk menyelesaikan per-
hanya berasal dari tanah, tetapi sampai mem- soalan itu dengan cara terbaik. Sesung-
bunuh sesamanya (lihat gambar 3). guhnya pendekar hanya ingin mengingat-
e. Dua jari ditempelkan di pelipis, me- kan lawannya supaya tidak berlarut-larut
lambangkan sikap yakin pada kemampuan dalam perbuatan yang tidak terpuji.
dan kekuatan diri sendiri. Jari menempel g. Tangan menyiku, melambangkan
di pelipis melukiskan bahwa segala per- sikap berhati-hati dan waspada terhadap
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 306

c. Seni sebagai ekspresi: menyangkut


perasaan manusia dan karena itu penilaian-
ya juga harus memakai ukuran perasaan
estetis.
d. Seni adalah abadi: dapat hidup se-
panjang masa.
e. Seni bersifat semesta: berkembang
di seluruh dunia dan sepanjang waktu.
Seni pada prinsipnya tumbuh dari per-
buatan budi manusia untuk menciptakan
suatu yang indah. Selain seni merupakan
ungkapan dari batin manusia untuk me-
Gambar 3. Dua jari diletakkan di tanah
(Sumber: Ediyono, 2004)
nyalurkan hasrat batinnya yang terpendam
kepada orang atau benda yang ada di luar
semua kemungkinan yang membahayakan dirinya sendiri, seni juga mempunyai pe-
persaudaraan ini. Maka untuk melindungi ran dalam kehidupan manusia untuk meng-
diri dan persaudaraan ini, pendekar tak adakan kontak yang lebih tinggi dari pada
akan merasa segan untuk menangkis se- manusia, yaitu dengan yang transenden.
gala serangan yang mengancam. Manusia menciptakan seni sebagai bukti
h. Pengulangan gerak, pengulangan beribadah kepada Tuhan. Seni merupakan
dari gerak dua jari (telunjuk dan jari te- hal yang berkaitan dengan ketaatan manu-
ngah) diikuti gerakan tangan kanan menge- sia kepada Yang Mahakuasa. Dick Hartoko
pal dan tangan kiri siap menangkis, kemu- (1984) menjelaskan seni merupakan suatu
dian penghormatan mempunyai pengertian inspirasi, sedang kehidupan adalah suatu
bahwa segala tindakan yang akan dilakukan kenyataan. Inspirasi artistik konsepsi dan
hendaklah didasari oleh niat yang baik agar ekspresi banyak bergantung pada situasi
ikut memayu hayuning bawono karena Allah, kondisi kehidupan, tetapi gaya-gaya ke-
dan terakhir berdiri tegak kembali. hidupan sering dibentuk oleh cita-cita ar-
tistik, oleh inspirasi puitis atau religius.
Perkembangan Seni dalam Beladiri Pencak Pencak silat memang terlahir di bumi
Silat Indonesia sebagai senjata andalan dalam
Seni adalah segenap kegiatan budi pi- menghadapi berbagai serangan, baik berasal
kiran seseorang (seniman) yang secara dari individu, kelompok ataupun pasukan
mahir menciptakan sesuatu karya sebagai musuh yang berusaha merebut wilayah In-
pengungkapan perasaan manusia. Hasil donesia. Setelah Indonesia merdeka, terjadi
ciptaan dari kegiatan itu ialah suatu kebu- penambahan fungsi pencak silat dari fungsi
latan organis dalam sesuatu bentuk terten- vital menjadi fungsi olahraga, kesenian dan
tu dari unsur-unsur bersifat ekspresif yang hiburan. Bidang kesenian dapat dilihat dari
termuat dalam suatu medium indrawi. The berbagai upacara tradisional yang dalam
Liang Gie (1996), menjelaskan ciri-ciri po- salah satu tahapannya menghadirkan pen-
kok seni tersebut adalah: cak silat. Sebagai contoh adalah tahapan
a. Seni bersifat kreatif: menciptakan palang pintu dalam upacara perkawinan
sesuatu realitas baru khas Betawi. Sebagai hiburan, terlihat dari
b. Seni bercorak individualitas, terikat berbagai bentuk ketangkasan memainkan
pada perseorangan tertentu dalam pencip- senjata tajam ataupun tangan kosong yang
taan maupun penikmatannya. dipertontonkan dalam beberapa media hi-
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 307

buran mulai dari hiburan rakyat sampai Indonesia yang harus tetap lestari. Sangat
ke hiburan media elektronik, seperti acara disayangkan apabila jurus-jurus ampuh
Gong Show di Trans TV. Bela diri sebagai dari berbagai aliran pencak silat tradisi-
salah satu fungsi utama pencak silat kini onal punah terlindas oleh proses regene-
cenderung menjadi salah satu cabang olah- rasi yang tidak lancar ataupun minat yang
raga yang sama halnya dengan jenis olah- semakin menurun. Padahal, dari berbagai
raga bela diri lainnya seperti karate, judo, jurus tradisional tersebut mampu dipadu-
dan lain-lain. kan menjadi jurus andalan dalam olahraga
Perkembangan pencak silat dari segi pencak silat modern.
fungsi sebagai ilmu bela diri itu sendiri
ternyata memiliki dua arah yang seakan Ragam dan Corak Pencak Silat Seni
berlainan. Pertama adalah ilmu bela diri Ragam dan corak seni yang dikenal di
yang telah dilegalisasi menjadi salah satu dunia dewasa ini cukup banyak. Hal terse-
cabang olahraga tingkat nasional bahkan but dilatarbelakangi oleh perkembangan
dunia. Sementara yang kedua adalah ilmu teknologi yang ternyata membawa dam-
bela diri yang mengarah pada pelestarian pak pada pertambahan ragam seni. Di an-
kemurnian ajaran pencak silat secara tra- tara ragam seni itu adalah seni drama, seni
disional. Dualisme segi ilmu bela diri yang patung, seni tari, seni musik, seni rupa, dan
terjadi dalam pencak silat seakan mengalami lain-lainnya. Secara garis besar, seni dapat
stagnasi karena perbedaan paham yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu seni
sangat kentara. Bela diri dengan menggu- rupa dan seni pertunjukan. Secara konsep-
nakan jurus silat tradisional sudah tentu tual, seni rupa dalam penampilannya di ha-
tidak dapat dipergunakan dalam olahraga dapan penikmat hanya memerlukan ruang.
bela diri yang dipertandingkan di tingkat Sementara itu, seni pertunjukan tidak cu-
nasional karena terbentur aturan yang ke- kup dengan ruang saja, tetapi juga memer-
tat dan seakan telah mengebiri jurus-jurus lukan waktu pertunjukan. Seni yang ter-
pencak silat tradisional itu sendiri. masuk dalam kelompok seni pertunjukan
Dari segi pelestarian jurus pencak silat adalah seni musik, seni tari, seni teater, dan
tradisional, dampak yang terjadi adalah se- seni resitasi. Kata “seni” mempunyai dua
makin terkikisnya aliran pencak silat tradi- pengertian. Pertama adalah sesuatu yang
sional karena apa yang mereka banggakan indah ciptaan manusia. Kedua adalah skill,
sebagai pendekar silat hanyalah sekadar yakni kecakapan, keterampilan atau ke-
sebuah ilmu yang tidak terpakai. Semen- mahiran yang tinggi dalam melaksanakan
tara itu, istilah pendekar yang “tenar” pada sesuatu. Terkait dengan istilah “pencak si-
era modern ini adalah menanggalkan “baju lat seni”, kata “seni” berarti indah dan pen-
pendekar” yang lama dan mengenakan cak silat seni berarti pencak silat indah. Se-
baju pencak silat berikut tingkatan yang dangkan dalam konteks istilah “seni pencak
diatur menurut warna tali pinggang. Me- silat”, kata “seni” berarti kecakapan, kete-
ngenakan baju pendekar lama pada saat ini rampilan, dan kemahiran teknis dan tak-
telah dipandang sebagai sosok yang cen- tis yang tinggi dalam melaksanakan pen-
derung menakutkan. cak silat. Pencak silat seni adalah cabang
Terlepas dari dualisme bela diri seni pencak silat yang keseluruhan teknik dan
pencak silat ataupun fungsi sebagai ben- jurusnya merupakan derivasi dan modifi-
tuk kesenian dan hiburan, mau tidak mau kasi dari teknik dan jurus pencak silat bela
masyarakat harus mengakui bahwa pencak diri sesuai dengan kaidah-kaidah estetika,
silat adalah warisan budaya leluhur bangsa dan penggunaannya bertujuan untuk me-
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 308

nampilkan (mengekspresikan) keindahan Dapat diharapkan bahwa setiap sistem bu-


pencak silat (Subroto dan Rohadi, 1996: 2). daya tradisional mempunyai penekanan-
Pencak silat seni bila ditinjau dari penekanan yang khas.
sumber asal teknik dan jurusnya dapat
dikatakan sebagai pencak silat bela diri Kategori Pencak Silat Seni
yang indah. Pada saat diperlukan, pencak Notosoejitno (1989) menjelaskan bah-
silat seni memang dapat difungsikan kem- wa pencak silat seni meliputi tiga bagian,
bali atau dikembalikan ke asal dan aslinya yaitu pencak silat seni eksibisi, pencak silat
menjadi pencak silat bela diri. Hal tersebut seni rekreasi, dan pencak silat seni prestasi.
disebabkan karena pencak silat seni me- Pencak silat eksibisi di daerah Jawa Barat
miliki struktur yang sama dengan pencak dan Jakarta merupakan bagian dari acara
silat bela diri. Struktur tersebut meliputi hajatan khitanan, dan di beberapa daerah
teknik-teknik sikap pasang, gerak-langkah, Sumatera merupakan bagian dari pro-
serangan belaan sebagai satu kesatuan. No- sesi pernikahan. Pencak silat eksibisi juga
tosoejitno (1997) menjelaskan bahwa ada ditampilkan pada acara-acara nasional
perbedaan antara pencak silat seni dan kenegaraan, regional, dan internasional
pencak silat bela diri terletak pada nilai ori- pencak silat. Pencak silat seni rekreasi di-
entasi, dan ukuran yang diterapkan dalam laksanakan secara individual atau kolek-
proses pelaksanaannya. Pelaksanaan pen- tif untuk mendapatkan kesenangan batin.
cak silat bela diri bernilai teknis. Pencak silat seni prestasi mulai dikompe-
Orientasinya efektif, praktis, taktis, tisikan secara luas sejak tahun 1982. Sejak
dan pragmatis. Aturan logika, yakni di- tahun 1996 kompetisi tersebut dinamakan
siplin tentang pelaksanaan sesuatu dengan wiragana (peragaan tunggal), wirasanggha
menggunakan penalaran atau perhitung- (peragaan ganda yang terdiri dari 2 orang
an akal sehat, ukurannya bersiat objektif sekubu), dan wiraloka (peragaan beregu
dan pencak silat seni bernilai keserasian. yang terdiri dari beberapa orang sekubu).
Aturannya bersifat estetika, yakni disiplin Pencak silat prestasi tersebut biasanya di-
tentang pelaksanaan sesuatu secara indah, laksanakan dengan tangan kosong dan
ukurannya bersifat subjektif relatif. Edi bersenjata, serta diiringi musik tradisional
Sedyawati (1997) menjelaskan pencak dan pencak silat. Selain itu, ada kompetisi pen-
tari mempunyai dua ciri dasar yang sama, cak silat seni lokal dengan nama Pasang-
keduanya dibentuk atau diwarnai oleh ke- giri di Jawa Barat, dan “Gelanggang Silih
budayaan yang melingkupinya. Pencak Berganti” di Sumatra Barat. Pertandingan
dan tari memilik arti budaya, yaitu fungsi pencak silat seni didasarkan pada estetika
dan kegunaannya dalam suatu sistem bu- pencak silat seni, yakni wiraga, wirama, dan
daya. Ada sistem budaya ketika tari mem- wirasa (bahasa Jawa) sebagai satu kesatuan
punyai fungsi sentral, ada sistem budaya (lihat Kiswanto, 2015; Mardotillah & Zein,
ketika pencak atau tari mempunyai fungsi 2016). Kata “wi” mempunyai arti bermutu
yang tidak begitu penting bagi pelestarian atau bagus dalam arti luas. Berdasarkan
kebudayaan yang bersangkutan. Sedang- hasil MUNAS IX IPSI tahun 1994, dijelas-
kan kegunaan pencak atau tari dalam suatu kan bahwa:
sistem budaya dapat bervariasi, bisa mem- 1) Wiraga berarti penampilan sikap
punyai kegunaan sebagai sarana silaturah- teknik dan gerak dengan rapi dan tertib.
mi, sebagai sarana pendidikan, sebagai sa- Kriteria penilaian pencak silat seni wiraga
rana peneguhan kepercayaan keagamaan, meliputi:
sebagai pembinaan fisik dan seterusnya. a. Kriteria teknik unsur gerak yang
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 309

diperagakan tidak boleh meninggalkan tersebut dilakukan dengan cepat secara te-
unsur pencak silat, berciri atau bersumber rus-menerus, akan menyebabkan rasa ca-
pada budaya bangsa Indonesia, dan tetap pai atau tegang.
berdasarkan kaidah pencak silat. Di sam- 3) Wirasa berarti penampilan teknik
ping itu, perlu dilihat apakah pesilat memi- sikap dan gerak dengan penataan (koreo-
liki gerakan yang mantap dan matang. Hal grafi) yang menarik. Penilaian meliputi,
ini akan terlihat pada keluwesan gerak dan penghayatan gerak yang dihayati dengan
langkahnya. Penggarapannya perlu pula tidak sekadar hafal gerak. Jadi, di sini pera-
diperlihatkan kekompakan dalam kerja ga benar-benar merasakan atau menghayati
sama kelompok secara keseluruhan. gerak yang dilakukannya. Kesungguhan
b. Keunikan ide, yang dinilai dari dan ekspresi serta pencerminan tata krama
keunikan ide disini adalah kreativitas dan dan sopan santun perlu adanya kesesuaian
orisinalitas dalam penggabungan gerak, visualisasi secara keseluruhan dengan ge-
yang tidak sekadar menyambung gerak rak yang dibawakannya, misalnya pakaian
pencak silat, tetapi juga harus ada pesan ar- dan aksesoris yang dipakai. Pencak silat
tistik atau keindahan yang terpancar dalam seni dapat dilaksanakan tanpa atau dengan
gerak pencak silat tersebut. Hal ini terlihat menggunakan senjata dan tanpa atau de-
dari keinginan yang tampil pada penataan- ngan iringan musik (tetabuhan).
nya, dan tertuang dalam gerak menggam- Pencak silat seni berorientasi pada fak-
barkan suatu kreativitas yang dapat dilak- tor-faktor keindahan, tetapi pelaksanaan-
sanakan tanpa meninggalkan unsur, ciri, nya harus mengandung unsur-unsur logika
dan kaidah pencak silat. Perlu juga diamati pencak silat bela diri sebagai sumbernya.
upaya atau ide apa yang mendasari pena- Kreativitas dan improvisasi dalam pencak
taan tersebut. silat untuk dapat menampilkan keindahan
c. Garapan gerak, di sini fungsi se- pencak silat secara optimal harus berada
orang koreografer akan sangat berperan, dalam batas-batas logika pencak silat bela
gerakan yang akan mendapat penekanan diri. Apabila tidak, pencak silat seni tidak
pada dinamika tenaga, dan ruang unsur mempunyai nilai atau kehilangan nilainya
penataan gerak di sini perlu pula dileng- sebagai pencak silat. Pencak silat seni terse-
kapi dengan penggarapan pola lantai. but hanya mempunyai arti sebagai seni tari
2) Wirama berarti penampilan teknik dan seni gerak kreatif yang indah mirip
sikap dan gerak dengan irama yang serasi, pencak silat seni, tetapi tidak memiliki se-
dan jika hal itu diiringi dengan tetabuhan mangat pencak silat. Semangat pencak silat
atau musik, ia bersifat kontekstual. Kri- seni dan cabang-cabang pencak silat lain-
teria penilaiannya terletak pada ketepat- nya adalah semangat pencak silat bela diri
an irama dalam melakukan gerak, juga sebagai cikal bakalnya.
dalam penggarapan pola ritme yang ti-
dak monoton. Contoh melakukan gerakan Busana, Senjata, dan Musik dalam Bela Diri
monoton adalah setiap hitungan dengan Pencak Silat
satu gerakan, pada hal pola ritme terse- Dalam bela diri pencak silat terdapat
but bisa dipecah dan digarap lebih baik dua macam busana untuk latihan harian,
lagi. Di samping itu dinamika waktu bisa yaitu busana lokal dan busana perguruan.
memecah kebosanan dan bisa memberi Busana lokal pada umumnya berwarna hi-
jiwa pada garapan gerak, misalnya gerak tam-hitam. Busana perguruan warnanya
lambat yang terus-menerus, akan terlihat beragam, ada yang baju dan celananya
membosankan, sedangkan apabila gerak satu warna dan ada yang berbeda warna.
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 310

Warna baju ada yang polos dan ada yang putih. Pada perguruan Madura, baju dalam
kombinasi dua atau tiga warna. Model (baju koko) atau kaos oblong tersebut ber-
baju dan celana dari kedua macam busana warna serba putih-merah melintang.
tersebut pada umumnya sama. Model baju Seni senjata dalam bela diri pencak silat
adalah baju kurung tanpa kerah dengan pada dasarnya adalah sistem bela diri yang
belahan pada bagian leher depan sepan- bersenjata, oleh karena itu cara menggu-
jang 10 cm. Panjang lengan baju sebatas nakan berbagai senjata merupakan bagian
pergelangan tangan. Model celana adalah dari pendidikan, pengajaran, dan pelatihan
celana komprang (celana longgar). Panjang di perguruan-perguruan pencak silat. Sen-
kaki celana sebatas pergelangan kaki. Baik jata pencak silat dapat dipilahkan dalam
busana lokal maupun busana perguruan tiga kategori, yakni senjata asli lokal, sen-
dikenakan dengan memakai sabuk kain jata khusus perguruan, dan senjata yang
yang beragam warnanya. Warna sabuk berasal dari sistem bela diri asing (Cina).
menunjukkan peringkat kemantapan men- Senjata lokal sangat beragam dan sering-
tal-spiritual dan kemahiran fisikal pencak kali tidak berbeda dengan perkakas kerja.
silat si pemakainya. Warna sabuk yang Beberapa senjata lokal seperti keris, ren-
sama di berbagai perguruan pencak silat cong, mandau, dan tombak dibuat dengan
tidak selalu mempunyai makna yang sama memadukan unsur seni pada bilah, tangkai
sebagai tanda kualifikasi atau peringkat ke- dan sarungnya. Senjata-senjata yang dibuat
mantapan mental-spiritual dan kemahiran dengan kemahiran seni ini biasanya dimu-
fisikal pencak silat. liakan, bahkan dikeramatkan.
Busana untuk kepentingan upacara atau Keindahan dan sejarah senjata mem-
untuk kepentingan pertandingan pencak punyai nilai yang lebih besar daripada
silat seni dilengkapi dengan aksesori yang bendanya. Senjata yang demikian itu tidak
pada umumnya bersifat lokal. Aksesori hanya dimiliki oleh keluarga kerajaan, teta-
dikenakan pada kepala, pinggang, dan le- pi juga oleh keluarga-keluarga masyarakat
her. Aksesori kepala terdiri dari peci, destar, biasa. Senjata tersebutmerupakan pusaka
galembong (Minang) atau blangkon (Jawa). yang telah lama umurnya dan tidak diper-
Aksesori pinggang terdiri dari sarung, kain lihatkan kepada masyarakat umum. Sen-
batik, kain tenun ikat atau kain tenun song- jata-senjata khas perguruan, antara lain
ket dengan sabuk lebar yang terbuat dari arbir, kujungi, dan paku (PPSI), segu, sing-
kulit, kulit tiruan, deklit, atau kombinasi katan dari serbaguna (Tapak Suci), caluk
dari ketiganya. Busana untuk kepentingan (Setia Hati Terate), rante (Delima, Tridhar-
pertandingan pencak silat seni, baik mo- ma), dan celurit (Pamur). Di antara senjata-
del, warna maupun komposisi aksesorinya senjata tersebut ada pula yang banyak va-
disesuikan dengan selera keindahan per- riasinya. Senjata-senjata yang berasal dari
guruan, organisasi, atau daerah yang akan sistem bela diri asing (Cina), yang diper-
menampilkan pesilat-pesilatnya dalam gunakan oleh perguruan Kuntao ataupun
pertandingan. Busana untuk kepentingan perguruan pencak silat antara lain: Kiam
upacara pada umumnya menggunakan Bokiam, To Sangto, To Citio, Siangkam,
alas kaki berupa terompah (semacam san- Syuk Piao, Kwantao dan Syang Sutai, Cio,
dal jepit terbuat dari kulit). Kadang-kadang Hwe-Kek, Hongkiam-Kek, Sankaw, Kwai,
menggunakan jas kerah tutup atau baju Liangcat, dan Sa Cat Kun. Senjata panjang
tanpa kerah (pada umumnya berwarna seperti tombak, toya, dan pedang, digu-
hitam) yang dikombinasikan dengan baju nakan untuk kepentingan laga jarak jauh.
dalam (antara lain kaos oblong) berwarna Senjata pendek seperti pisau, roti kalong,
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 311

penjepit dan piao digunakan untuk kepen- Akankah budaya global mengakibatkan
tingan laga jarak dekat. pelestarian seni pencak silat semakin sulit
Seni musik tradisional bela diri pencak diterapkan pada generasi muda di Nusan-
silat adalah musik atau tetabuhan yang di- tara? Jawaban umum yang diperoleh tentu
gunakan khusus untuk mengiringi pencak saja diungkapkan dalam bentuk kalimat
silat, mungkin hanya terdapat di daerah yang seakan menyadarkan bahwa pelesta-
Jawa Barat, yakni yang dinamakan “ken- rian seni pencak silat sangat penting bagi
dang pencak”. Di daerah-daerah lainnya kalangan generasi muda. Kelanjutan dari
di Indonesia, untuk mengiringi pencak si- pertanyaan pertama adalah bagaimana
lat digunakan musik atau tetabuhan lokal caranya? Untuk menjawab pertanyaan ke-
yang biasanya digunakan untuk mengiringi dua ini tentu membutuhkan waktu dan kon-
tarian daerah atau etnis, seperti gamelan, sentrasi penuh mengingat semua “barang
talempong, dan lain-lain. Penggunaan dagangan” yang sangat bagus saat ini telah
musik atau tetabuhan lokal, pengiramaan- hadir di depan mata. Daerah-daerah tempat
nya disesuaikan dengan gerak pencak silat. kelahiran ataupun perkembangan seni pen-
Gendang atau kendang merupakan instru- cak silat tentu merasa tergugah untuk segera
men yang biasa untuk mengkontekstual- bertindak agar salah satu kebanggaan buda-
kan atau menyesuaikan gerak pencak silat ya mereka tidak sampai punah.
dengan musik yang mengiringinya. Kondisi sumber daya manusia di bumi
Nusantara dalam kaitannya dengan peles-
Pelestarian Pencak Silat Seni antara Tantangan tarian seni pencak silat sebenarnya sangat
dan Peluang mendukung karena didukung oleh masih
Budaya dan permainan “seni” pencak adanya rasa untuk melestarikan seni buda-
silat ialah salah satu aspek yang sangat pen- ya dalam diri masyarakat itu sendiri, wa-
ting. Istilah pencak pada umumnya meng- laupun dalam kenyataan hanya pada bebe-
gambarkan bentuk seni tarian Pencak Silat, rapa daerah yang masih memegang teguh
dengan musik dan busana tradisional. Seni prinsip seperti itu. Masalah yang dihadapi
dalam pencak silat memiliki kaitan yang sa- dalam bidang pelestarian seni pencak silat
ngat erat. Olah tubuh pada mulanya bertujuan adalah bagaimana cara menggugah minat
untuk pertahanan diri dari serangan musuh. generasi muda agar menyukai dan men-
Beberapa perguruan silat di bumi Nusantara cintai seni pencak silat? Kesinambungan
hingga saat ini masih tetap menggunakan a- dari pertanyaan pertama adalah bagaima-
liran silat yang pernah dikenalkan dari daerah na bentuk strategi adaptasi yang sesuai
mereka ataupun dipadukan dengan jurus dengan keinginan generasi muda untuk
silat lainnya sehingga membentuk jurus silat kemudian dipadukan dengan keindahan,
khas perguruan mereka. Ketekunan dari be- keampuhan, kewibawaan, dan kehormatan
berapa pesilat Purwakarta telah membuah- gerakan seni pencak silat itu sendiri?
kan hasil baik dalam beberapa pertandingan Sosialisasi pencak silat kepada ma-
antarwilayah. Walaupun demikian, terlepas syarakat yang lebih luas dianggap menjadi
dari keberhasilan para pesilat Purwakarta solusi atas pengabaian nilai-nilai dan kete-
tentu di belakang itu semua juga tersirat ke- rampilan bela diri pencak silat yang telah
masygulan akan kelangsungan seni pencak lama dikembangkan dari generasi ke ge-
silat di bumi Nusantara, mengingat generasi nerasi hingga di era globalisasi seperti saat
muda saat ini cenderung berkiblat pada bu- ini. Sosialisasi pencak silat dapat dilakukan
daya global dan mengesampingkan warisan di lingkungan masyarakat umum. Wadah
budaya leluhur mereka. yang sekiranya mudah untuk melakukan
Panggung Vol. 29 No. 3, Juli - September 2019 312

sosialisasi pencak silat tersebut di anta- tapan beriman kepada Allah Swt., anjuran
ranya Karang Taruna di setiap desa atau keharmonisan berkeluarga, berbagai sikap
kelurahan. Aspek yang diutamakan adalah mulia seperti ketulusan, berbakti kepada
aspek olahraga dan pembinaan mental pertiwi, kepercayaan diri, optimistik, dan
spiritual. Hakikat pencak silat selain se- sadar diri.
bagai kegiatan olahraga masyarakat juga
lekat dengan unsur kesenian. Daftar Pustaka
Alexander, H., Chambers, Q., Draeger, D.F.
SIMPULAN (1972). Pentjak-Silat, the Indonesian
Budaya pencak silat telah dikembang- Fighting Art. Tokyo & California: Ko-
kan secara turun-temurun sehingga men- dansha International, Ltd.
capai bentuknya yang sekarang. Seni dalam Bakker A, dan Zubair, A. Ch.(1994). Meto-
pencak silat meliputi setiap sikap dan gerak dologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta:
yang dibentuk dan diatur untuk mencapai Kanisius
keindahan seni yang maksimal. Kriteria Chambers, Q. & Drager, D. (1978). Javanese
seni, khususnya seni tari, telah digunakan Silat, the Fighting Art of Persai Diri.
sebagai pedoman. Kriteria itu dirumuskan Tokyo: Kodansha International Ltd.
dengan kata wiraga, wirasa, dan wirama, Gie, T.L. (1996). Filsafat Seni. Yogyakarta:
yang mempunyai makna adanya kesela- Liberty.
rasan dan keserasian antara jasmani (raga), Hartoko, D. (1984). Manusia dan Seni. Yog-
rasa, dan irama di dalam menampilkan se- yakarta: Kanisius.
tiap sikap dan gerak pencak silat seni yang Kiong, L. Y. (1960). Teori Ilmu Silat. Bandung:
terdiri atas tiga bagian, yaitu pencak silat Universitas Padjadjaran.
seni eksibisi, pencak silat seni rekreasi, dan Mardotillah, M. & Zein, D. M. (2016). Silat:
pencak silat seni prestasi. Pencak silat seni Identitas Budaya, Pendidikan, Seni
berorientasi pada faktor-faktor keindahan, Bela Diri, dan Pemeliharaan Kese-
tetapi pelaksanaannya harus mengandung hatan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu So-
unsur-unsur logika pencak silat bela diri sial Budaya, 18 (2), 121-133.
sebagai sumbernya. NN. (1990). Disiplin Pencak Silat Indonesia.
Pencak silat memiliki empat aspek se- Munas VIII IPSI Jakarta. Tidak di-
bagai satu kesatuan, yaitu mental spiritual, publikasikan.
bela diri, seni, dan olahraga. Pencak silat seni Notosoejitno. (1997). Khasanah Pencak Silat.
adalah keseluruhan teknik dan jurusnya Jakarta: Indomedika.
yang merupakan derivasi dan modifikasi Notosoejitno. (1989). Sejarah Perkembangan
dari teknik dan jurus pencak silat bela diri Pencak Silat di Indonesia. Jakarta: Hu-
sesuai dengan kaidah-kaidah estetika, dan mas PB IPSI.
penggunaannya bertujuan untuk mengeks- Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum
presikan keindahan pencak silat. Beberapa Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
rahasia seni bela diri yang ditunjukkan Rosala, D., Supriyatna, A., dan Suryawan,
dari jurus bukaan Pencak Silat Persauda- A.I. (2018). Pencugan Ibing Penca
raan Setia Hati Terate termanifestasikan Topeng Pendul Kabupaten Kara-
pada cara-cara di dalam mengembangkan wang. Panggung, 28 (1), 16-32. DOI:
tenaga dalam (mystical energy). Di samping h p://dx.doi.org/10.26742/panggung.
jurus-jurus bukaan tersebut berfungsi se- v28i1.411.g365.
bagai membela diri dari serangan musuh, Saleh. (1992). Pencak Silat. Bandung: FPOK
setiap gerakan juga menunjukkan keman- IKIP.
Ediyono, Widodo: Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat 313

Sedyawati, E. (1997). Pertumbuhan Seni Per- minimalisasi Kejahatan. Tesis pada


tunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Program Magister Ilmu Hukum,
Shamsuddin, Sh. (2005). The Malay Art of Universitas Dipenogoro, Semarang.
Self-defense: Silat Seni Gayong. Barkeley, Tamat, T. (1982). Pelajaran Dasar Pencaksilat.
California: North Atlantic Books. Jakarta: Miswar.
Subroto, J. dan Rohadi, M. (1996). Kaidah- Wahyuni, W., Yusfil, & Suharti. (2018). Karak-
kaidah Pencak Silat Seni yang Ter- teristik Gaya Tari Minangkabau Ta-
gabung dalam IPSI. Solo: CV. Aneka. ri Mulo Pado dan Tari Benten. Pang-
Sukowinadi. (1989). Sejarah Pertumbuhan gung, 2 (28), 244-257.DOI: h p://dx.
Pencak Silat. Yogyakarta: Per. P.I doi.org/10.26742/panggung. v28i2.
Harimurti. 452.g382.
Suwaryo, SH. (2008). Peranan Organisasi Per-
guruan Beladiri Pencak Silat dalam Me-

Anda mungkin juga menyukai