Asuhan Keperawatan Solusio Plasentadocx
Asuhan Keperawatan Solusio Plasentadocx
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada kasus-
kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi vaskular
menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut
berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya
tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.
Makalah yang kami buat ini dibatasi pada hal-hal yang mngenai solusio
plasenta. Tentang definisi solusio plasenta, etiologi, patofisiologi, klasifikasi
solusio plasenta, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi,
prognosis, asuhan keperawatan pada solusio plasenta.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
ISI
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
Etiologi dari solusio belum diketahui secara pasti. Faktor predisposisi yang
mungkin ialah hipertensi kronik, trauma eksternal, tali pusat pendek,
defisiensi gizi, merokok, konsumsi alkohol, penyalah gunaan kokain, umur
ibu yang tua.
2.3 Patofisiologi
Pohon masalah
Trauma
Penghancuran plasenta
Hematoma retroplasenta
Syok hipovolemik
2.4 Klasifikasi
c) Prolapsus plasenta
Bila plasenta turun kebawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
1. Menurut derajat solusio plasenta dibagi menjadi :
a) Solusio plasenta ringan
Plasenta telah terlepas lebih dari seperempat tanda dan gejala dapat
timbul perlahan atau mendadak dengan gejala sakit terus menerus lalu
perdarahan pervaginan. Dinding uterus teraba tegang.
Plasenta telah lepas dari dua pertiga permukaan disertai penderita shock.
1. Anamnesis
Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervaginan
berwarna kehitam-hitaman yang sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri sampai
dengan yang disertai nyeri perut, uterus tegang perdarahan pervaginan
yang banyak, syok dan kematian janin intra uterin.
1. Pemeriksaan fisik
Tanda vital dapat normal sampai menunjukkan tanda syok.
1. Pemeriksaan obstetri
Nyeritekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin yang sukar dinilai,
denyut jantung janin sulit dinilai / tidak ada, air ketuban berwarna
kemerahan karena tercampur darah.
2.7 Komplikasi
1) Langsung (immediate)
Perdarahan
Infeksi
Emboli dan syok abtetric.
2) Tidak langsung (delayed)
Couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan post
partum.
Hipofibrinogenamia dengan perdarahan post partum.
2.8 Penatalaksanaan
Resusitasi cairan .
Atasi anemia dengan pemberian tranfusi darah .
Partus pervaginam bila diperkirakan dapat berkurang dalam 6 jam
perabdominam bila tidak dapat renjatan , usia gestasi 37 minggu / lebih /
taksiran berat janin 2.500 gr / lebih , pikirkan partus perabdominam bila
persalinan pervaginam diperkirakan berlangsung lama .
2.9 Prognosis
1. Terhadap ibu
Mortalitas ibu 5 – 10 % hal ini karena adanya perdarahan sebelum dan
sesudah partus.
1. Terhadap anak
Mortalitas anak tinggi mencapai 70 – 80 % hal ini tergantung derajat
pelepasan dari plasenta.
SOLUSIO PLACENTA
3.1 Pengkajian
1. Biodata
Pada biodata yang perlu dikaji berhubungan dengan solusio plasenta
antara lain
1. Nama
Nama dikaji karena nama digunakan untuk mengenal dan merupakan
identitas untuk membedakan dengan pasien lain dan menghindari
kemungkinan tertukar nama dan diagnosa penyakitnya.
1. Jenis kelamin
Pada solusio plasenta diderita oleh wanita yang sudah menikah dan
mengalami kehamilan.
1. Umur
Solusio plasenta cenderung terjadi pada usia lanjut (> 45 tahun) karena
terjadi penurunan kontraksi akibat menurunnya fungsi hormon (estrogen)
pada masa menopause.
1. Pendidikan
Solusio plasenta terjadi pada golongan pendidikan rendah karena mereka
tidak mengetahui cara perawatan kehamilan dan penyebab gangguan
kehamilan.
1. Alamat
Solusio plasenta terjadi di lingkungan yang jauh dan pelayanan kesehatan,
karena mereka tidak pernah dapat pelayanan kesehatan dan pemeriksaan
untuk kehamilan.
1. Riwayat persalinan
Riwayat persalinan pada solusio plasenta biasanya pernah mengalami
pelepasan plasenta.
1. Status perkawinan
Dengan status perkawinan apakah pasien mengalami kehamilan (KET)
atau hanya sakit karena penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan
kehamilan.
1. Agama
Untuk mengetahui gambaran dan spiritual pasien sebagai memudahkan
dalam memberikan bimbingan kegamaan.
1. Nama suami
Agar diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam pembiayaan dan
memberi persetujuan dalam perawatan.
1. Pekerjaan
Untuk mengetahui kemampuan ekonomi pasien dalam pembinaan selama
istrinya dirawat.
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri
Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim bertambah
1. Riwayat psikologis
Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak
mengetahui asal dan penyebabnya.
1. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Genetalia
Hiperpregmentasi pada vagina, vagina berdarah / keluar darah yang merah
kehitaman, terdapat farises pada kedua paha / femur.
Ekstimitas
Akral dingin, tonus otot menurun.
d) pemeriksaan penunjang
- Kriteria hasil
Conjunctiva tida anemis, acral hangat, Hb normal muka tidak pucat, tida
lemas.
- Intervensi
Rasional : cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang
akiba perdarahan.
- Intervensi
Rasional : tekanan uterus pada vena cava aliran darah kejantung menurun
sehingga terjadi perfusi jaringan.
- Kriteria hasil :
- Intervensi
melalui mulut.
- Kriteria hasil : penderita tidak cemas, penderita tenang, klie tidak gelisah.
- Intervensi
- Kriteria hasil :
* Perdarahan berkurang
- Intervensi
b. Penyebab
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada kasus-
kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi vaskular
menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut
berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya
tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.