DOSEN PENGAMPU
OLEH
Muhammad Ayub
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
ABSTRAK
Pancasila merupakan warisan luar biasa dari pendiri bangsa yang mengacu kepada nilai-
nilai luhur. Hampir tidak ada keraguan lagi, mayoritas bangsa Indonesia ini berpendapat bahwa
Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup masyarakat Indonesia yang tidak
tergantikan. Pancasila yang akomodatif terhadap agama tidak dapat tergantikan oleh ideologi
sekulerisme yang tidak selalu bersahabat dengan agama.
Mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah mata kuliah wajib untuk diambil oleh setiap
mahasiswa pada perguruan tinggi untuk program diploma/politeknik dan program sarjana.
Pendidikan Pancasila dirancang dengan maksud untuk memberikan pengertian kepada
mahasiswa tentang Pancasila sebagai filsafat/tata nilai bangsa, dasar negara, dan ideologi
nasional dengan segala implikasinya.
PENDAHULUAN
Kemajuan era globalisasi menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia ini ikut
berubah, sementara tatanan yang baru belum terbentuk, Hal ini menyebabkan pondasi pondasi
yang di tanamkan semakin usang, Nilai nilai yang di tanamkan sejak dahulu yang menjadi
pedoman dan panutan hidup semakin kehilangan otoritasnya, sehingga berbagai macam
problematika dan dinamika timbul. Yang berpengaruh terhadap moral dan sikap perilaku
manusia khususnya negara berkembang indonesia, Guna merespon tersebut pemerintah harus
menanamkan nilai moral secara efektif yaitu melalui bidang pendidikan , Upaya di bidang
pendidikan, khususnya pendidikan tinggi berupa perubahan-perubahan di bidang kurikulum
Kurikulum pengajaran di perguruan tinggi harus mampu menjawab problem transformasi nilai-
nilai tersebut. Akan tetapi pendidikan pancasila di perguruan tinggi masih di jalankan setengah
hati oleh pemerintah dan perguruan tinggi. Pada aspek kelembagaan di Perguruan Tinggi,
Pengelolaan mata kuliah Pendidikan Pancasila yang tergabung dalam Mata Kuliah Umum
(MKU) atau Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) tidak diberikan tempat sebagaimana mestinya
seperti unit khusus yang memiliki nomenklatur yang jelas, begitu juga dosen pendidikan
Pancasila tidak diberikan status terkait dengan jenjang karir dan homebase yang memiliki
kekuatan untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
sebagaimana dosen yang memiliki homebase di prodi. Yang mana seharusnya Sesuai dengan
acuan strategi pembangunan pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas),
maka ditetapkan bahwa: 1. Kurikulum perguruan tinggi perlu dirancang berbasis kompetensi
yang sejalan dan searah dengan desain kurikulum bidang studi di perguruan tinggi, 2. Proses
pembelajaran berpendekatan kepentingan mahasiswa yang bersifat mendidik dan dialogis, 3.
Profesionalisme dosen selaku pendidik perlu terus-menerus ditingkatkan.
Lewat kegiatan pendidikan diharapkan peserta didik menyerap nila-nilai moral Pancasila.
Penyerapan nilai-nilsai moral Pancasila diarahkan berjalan secara manusiawi dan alamiah tidak
saja lewat pengalaman secara pribadi. Nilai-nilai moral Pancasila tidak untuk sekadar dipahami
melainkan untuk dihayati, oleh karena itu penyerapan nilai-nilai moral Pancasila bukan lewat
proses indoktrinasi. Bagi sebagian mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul
dengan mahasiswa lain bahkan dalam lingkup masyarakat, demikina pun masyarakat tidak akan
mengalami kesulitan dalam menerima mahasiswa tersebut, jika di dalam diri seorang mahasiswa
sudah tertanam nilai-nilai luhur pancasila yang merupakan penjelmaan dari karakter bangsa
Indonesia.
Sebaliknya, tidak dapat diperkirakan apa yang akan terjadi ketika sebagian mahasiswa bergabung
dengan masyarakat yang di dalam dirinya tidak dibekali ajaran-ajaran moral pancasila. Melihat
kenyataan ini pelajaran pancasila memilik peranan penting di dunia pendidikan terutama di
tingkat Perguruan Tinggi karena awal dan lanjutan dari proses pembentukan karakter manusia.
Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila yang merupakan penjelmaan dari seluruh
bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diabaikan sehingga
akibat dari itu nilai-nilai luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang.
PERMASALAHAN
Pemahaman yang keliru tentang eksistensi pendidikan Pancasila dalam dunia pendidikan
telah membawa konsekuensi penafsiran yang beragam tentang Pancasila dalam dunia
pendidikan. Penafsiran dan pemahaman yang beragam ini telah membawa arah kebijakan
pendidikan Pancasila menjadi berubah. Pertama, Pancasila dianggap milik rezim orde baru yang
harus dihapuskan bersamaan dengan proses reformasi dan demokratisasi. Kedua, Pancasila
dianggap sebagai model penundukan warga negara oleh penguasa supaya memiliki rasa
kepatuhan dan loyalitas pada penguasa. ketiga, Pancasila dianggap sebagai doktrin politik dan
ideologis yang tidak relevan dengan jalan atau agenda reformasi, sehingga tidak perlu. Selain itu,
Persoalan mendasar yang sering menjadi kendala pembelajaran Pancasila adalah kurang
menariknya materi dan metodologi yang digunakan. Mayoritas mempersepsikan MK Pendidikan
Pancasila secara negatif. Dalam pengertian mayoritas mahasiswa memandang Pendidikan
Pancasila terlalu bermuatan teoretis-filosofis, tidak menarik, dsb.
KESIMPULAN
REFERENSI
https://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id