Anda di halaman 1dari 4

Nomor : /JPKP/1120 Jakarta, November 2020

Lampira : satu
n
Hal : Penyampaian Business Requirement
Penyempurnaan Menu Koreksi Klaim Primer
pada Aplikasi BOA

Yth. Deputi Direksi Bidang SPPTI


BPJS Kesehatan
di
Jakarta

Dalam rangka menjaga akuntabilitas laporan keuangan DJS agar setiap transaksi
pembayaran klaim primer yang bersumber dari Aplikasi BOA terjaga akurasinya, bersama ini
disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan kondisi yang terjadi di kantor cabang, terdapat potensi adanya rekonsiliasi
atau pemutakhiran data peserta aktif yang terdaftar di FKTP yang dilakukan secara
berulang untuk bulan pelayanan yang sama.
2. Hasil rekonsiliasi tersebut berpengaruh terhadap pembayaran kapitasi sehingga
diperlukan koreksi atas pembayaran yang telah dilakukan.
3. Terhadap kondisi di atas, bersama ini disampaikan business requirement
penyempurnaan menu koreksi klaim primer pada Aplikasi BOA sebagaimana terlampir
agar dapat dilakukan pencatatan transaksi keuangan yang diperlukan tersebut.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima
kasih.

Deputi Direksi Bidang


Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer

Ari Dwi Aryani

IN/mr/PK.01.02
Lampiran 1. Form Usulan Pengembangan Sistem Informasi (User Requirement)
FM/II.3/001
Revisi 00

Lampiran Surat Kedeputian Bidang JPKP tentang Penyampaian Business Requirement


Penyempurnaan Menu Koreksi Klaim Primer pada Aplikasi BOA

Form User Requirement Sistem Informasi BPJS Kesehatan

Nama Sistem Informasi BOA


Kedeputian/Kedeputian
JPKP
Wilayah/Cabang
Departemen/Unit Utilisasi dan Anti Fraud Primer
Jenis Pengembangan Sistem Informasi New Request Change Request (*)
Nomor Surat / JPKP/1120
Tanggal Pembuatan November 2020
*) Pilih salah satu

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1. Tindak lanjut rekomendasi BPKP terhadap Audit Tujuan Tertentu atas Dana Jaminan
Sosial Kesehatan Tahun 2018
2. Adanya potensi audit dilakukan berulang oleh auditor yang sama dan
rekonsiliasi/pemutakhiran data peserta aktif yang terdaftar yang dilakukan ulang.
3. Sesuai surat Kedeputian Bidang Akuntansi Nomor 10807/IV.3/0818 bahwa seluruh
kantor cabang tidak diperkenankan lagi melaksanakan pencatatan transaksi
keuangan secara langsung di aplikasi Akuntansi sejak tanggal 1 September 2018.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Mengakomodir pencatatan pada sistem terhadap proses koreksi yang dilakukan lebih
dari satu kali atas jenis koreksi yang sama
1.3. Analisa Permasalahan
Identifikasi faktor yang menimbulkan permasalahan:
1. Koreksi klaim primer yang saat ini terakomodir di Aplikasi BOA hanya bisa
melakukan satu kali koreksi per jenis koreksi pada bulan pelayanan yang sama.
2. Proses audit dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam periode yang berbeda baik
oleh auditor yang berbeda atapun auditor yang sama, tergantung tujuan dari
pelaksanaan audit.
3. Proses rekonsiliasi peserta dilakukan secara periodik yang mengakibatkan
perubahan jumlah peserta aktif yang terdaftar di FKTP dan memerlukan koreksi atas
kelebihan pembayaran kapitasi lebih dari satu kali pada bulan pelayanan yang sama.
4. Kebijakan dari Direktorat Keuangan dan Investasi untuk meniadakan proses
pembebanan anggaran secara manual tanpa melalui BOA.
2. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Informasi
2.1. Proses Bisnis Eksisting (Mandatory)
Koreksi klaim atas audit primer baru terakomodir satu kali untuk satu jenis koreksi.

2.2. Proses Bisnis yang Diharapkan (Mandatory)


Tidak ada perubahan atas proses pencatatan koreksi pembayaran kapitasi dan klaim
non kapitasi, namun koreksi dapat terakomodir masing-masing lebih dari satu kali untuk
setiap jenis koreksi.

2.3. Ruang Lingkup


NA

2.4. Deskripsi Sistem Informasi


Perubahan pada fitur koreksi pembayaran kapitasi dan klaim non kapitasi dalam bentuk
koreksi jumlah peserta terdaftar dan/atau norma kapitasi yang telah dibayarkan serta
koreksi kelebihan dan kekurangan bayar dengan tetap menginputkan jumlah biaya,
kasus dan jenis pelayanan atas klaim non kapitasi yang telah dibayarkan, agar dapat
dilakukan lebih dari satu kali pada masing-masing jenis koreksi, baik pada koreksi
kapitasi maupun koreksi klaim non kapitasi.

2.5. Formulasi (Opsional)


NA

2.6. Kebutuhan Jaringan Komunikasi Data (Mandatory)


Tidak ada perubahan, sama seperti kondisi eksisting.
3. Analisa Risiko dan Mitigasi Risiko (Mandatory)
Risiko yang terjadi apabila Pengembangan Sistem Informasi tidak dilakukan:
1. Koreksi yang perlu dilakukan terpaksa menggunakan salah satu jenis koreksi atas
audit lain, yang nantinya bila audit tersebut dilakukan dan diperlukan koreksi, maka
jenis audit tersebut tidak lagi bisa digunakan.
2. Ketidaksesuaian atas evaluasi utilisasi jenis koreksi atas audit.

Jakarta, November 2020


Menyetujui,
Deputi Direksi Bidang JPKP

Ari Dwi Aryani

Anda mungkin juga menyukai