CATATAN PENDADARAN

TANGGAL : 09 DESEMBER 2019

NAMA : WAHID MUCHLASON
APRIN PRATAMA LUBIS
PEMBIMBING : IR. FAIZAH HADI, MT.
IR. BAMBANG SUGIARTO, MT.
PENGUJI : SISWANTI, ST., MT.
DRA. SRI WAHYU MURNI, MT.

A. Daftar Pertanyaan

1. Kenapa reaksi 1 di reaktor dianggap konversi 100%, apa yang menyebabkan

reaksi 3 terbentuk?
Berdasarkan literatur (Ullmann, 2003) reaksi 1 merupakan reaksi searah,
berlangsung cepat dan sempurna. Reaksi 3 terbentuk, karena reaksi 2 dianggap
irreversible.

2. Apa yang dimaksud dengan K? Mengapa reaksi bisa dianggap 1 arah?

K merupakan konstanta kesetimbangan reaksi, dengan persamaan K = k1/k2.
Reaksi bisa dianggap 1 arah karena harga K besar, sehingga harga k2 lebih kecil
dari harga k1.

3. Apa yang dimaksud dengan ∆HR, ∆Hf , ∆HP, ∆HTotal ?

∆HR = perubahan entalphy di reaktan.
∆Hf = Panas pembentukan pada suhu standar.
∆HP = perubahan entalphy di produk.
∆HTotal = perubahan entalphy pada suhu reaksi.

x
4. Bagaimana anda tahu bahwa, produk Diethyl Phthalate 99,5% kemurnian sudah
sesuai?
Melihat dari hasil produknya di hasil bawah stripper, dengan membandingkan
antara senyawa Diethyl Phthalate dengan hasil bawah total.

5. Kenapa pakai shell and tube? Dan kenapa memilih heat exchanger 2 shell pass
dan 4 tube pass?
Pakai shell and tube, karena luas transfernya lebih dari 100 ft 2. Memilih heat
exchanger 2 shell pass dan 4 tube pass berdasarkan jumlah tube yang terhitung.

6. Berapa mesh ukuran padatan Phthalic Anhydride?

Ukuran padatan Phthallic Anhydride yaitu sebesar 25 mesh.

7. Kenapa downcomer harus sampai menyentuh cairan?

Downcomer sampai menyentuh cairan agar uap tidak naik melalui downcomer?

8. Dimana kesetimbangan antara uap dan cairan terjadi di Menara Distilasi?

Kesetimbangan antara uap dan cairan terjadi pada setiap plate, di titik dimana
uapnya sudah melewati cairan.

9. Apa kegunaan baffle pada heat exchanger?

Kegunaan baffle yaitu untuk menambah luas perpindahan pada shell, penyangga
tube, dan mengurangi turbulensi.

10. Kenapa pada heat exchanger sebelum masuk stripper, menggunakan 2 heat
exchanger dan steam?
Menggunakan 2 heat exchanger agar ∆T tidak terlalu besar, sehingga
kemampuan pipa pada heat exchanger mampu untuk menahan perbedaan suhu.
Sedangkan, steam yang digunakan yaitu steam superheated.

xi
11. Kenapa reaktor yang anda gunakan ada 2?
Hal ini disebabkan karena optimasi harga yang kita jabarkan menunjukkan
lebih ekonomis dari pada penggunaaan 1 reaktor. Jika menggunakan 1 reaktor
akan menyebabkan volume yang besar.

12. Kenapa volume besar pada reaktor sangat ditakutkan?

Hal ini disebabkan karena tekanan hidrostatik yang besar dan motor pengaduk
yang besar.

13. Bagaimana cara menentukan konversi 0,763?

Cara menentukan konversi 0,763 yaitu dengan mengganggap V1 = V2, sehingga
didapatkan XA1 pada persamaan tersebut.

14. Kenapa anda menggunakan Dekanter yang vertikal?

Penggunaan dekanter vertikal disebabkan karena jumlah kapasitas kecil,
sehingga tekanan hidrostatik yang kecil hanya dibutuhkan luas penampang
yang rendah.

B. Saran

1. Pada penyimpanan padatan yaitu Phthalic Anhydride dan NaOH, seharusnya

ditambahkan Gudang. Karena Phthalic Anhydride dan NaOH bersifat
higrokopis, sehingga harus disimpan di tempat tertutup.

2. Penggunaan steam superheated tidak bisa dilakukan dalam suhu atmosfer (1

atm), walaupun di steam table terdapat datanya pada kenyataannya hal tersebut
sulit dilakukan karena tekanan yang dibutuhkan sangat tinggi. Oleh karena itu
disarankan menggunakan dowtherm.

xii
3. Pada perancagan heat exchanger disarankan menggunakan tipe 1 shell dan 2 tube
pass saja, sehingga akan mengurangi biaya pembelian alat dan penentuan jumlah
tipe shell dan tube pass berdasarkan jumlah tube yang terhitung (Nt).
4. Pada perancangan melter perlu diperhatikan tentang waktu tinggal, dimana hal
tersebut mempengaruhi volume melter. Pada saat bahan baku Phthalic
Anhydride mencapai dasar melter harus sudah berada pada fase cair. Pengaduk
yang digunakan pada melter juga harus diperhatikan.

5. Pada perancangan reaktor, reaksi 1 dibuat pra-reaktor karena reaksi berlangsung

secara cepat.

6. Pada perancangan dekanter dibuat horizontal, karena ketika dekanter vertikal

lapisan fase ringan sangat sedikit dibandingkan fase berat. Pompa pada hasil
bawah dekanter dihilangkan, diganti dengan cara mengatur ketinggian dekanter
dan tangki penampung sementara.

xiii