ROSNIATI HARAHAP
177024038
MEDAN
2021
1
ABSTRAK
ABSTRACT
2
This study aims to determine the implementation of the Medan city regulation
number 5 of 2012 regarding the retribution for building permits at the Medan City
Settlement and Spatial Planning Department of Housing. In this study, the
research methodology used by the author is a descriptive research method with a
qualitative approach with a view to focusing attention on the problems or
phenomena that existed at the time the research was conducted. The results of this
study indicate that the regional regulation of the city of Medan number 5 of 2012
concerning the retribution for building permits in the housing office for residential
areas and spatial planning has been implemented. This can be seen from the
Implementation of Building Permit Levies carried out by the Housing Office for
Settlement and Spatial Planning, where the community is obliged to take care of
the IMB in order to legalize the building they are doing, but there are still people
who build buildings that do not have an IMB. Even though IMB has a good
impact on building owners and guarantees their buildings, then the ability of the
implementers is taken when socializing with the community so that the
community is willing to take care of the IMB, and carry out development in
accordance with existing regional regulations, and finally the utilization of
resources here are several parties. involved in the management of the IMB such as
the head of the lurah/village and sub-district, because they also provide
legalization in the files to be processed. The reluctance of the community to take
care of the IMB because there is still a lack of public knowledge in the process of
registering a Building Permit, therefore the suggestion from this research is that
human resources in the Housing and Spatial Planning Department are expected to
provide socialization to the public about the importance of IMB.
DAFTAR ISI
3
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah....................................................................6
1.2 Rumusan Masalah............................................................................11
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................11
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................12
4
4.3.Faktor Penghambat dan Fakot Pendukung Program Dalam
Pelaksanaan Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan di Kelurahan
Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai...........................75
BAB I
5
PENDAHULUAN
daerah apalagi di kota besar seperti Medan yang banyak sekali masyarakat luar
yang bekerja atau merantau sehingga terjadi pertumbuhan penduduk yang tinggi
daerah perkotaan yang semakin meningkat dan cepat ini merupakan suatu hal
yang wajar karena adanya anggapan bahwa daerah perkotaan memiliki daya tarik
yang kuat. Misalnya kesempatan kerja yang lebih luas, memberikan pendapatan
yang lebih tinggi, memberikan peluang pengembangan karir dan lain sebagainya
(Wilonoyudho, 2009).
seadanya, yaitu mencari ruang atau lahan-lahan, yang menurut mereka tampaknya
6
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, tahun
bahwa sebanyak 14.250.000 orang atau sebesar 7,08 persen, tentunya kota Medan
mengalami ketidak seimbangan wilayah dan jumlah penduduk. Terlebih lagi kota
Medan adalah salah satu kota metropolitan, di mana aktivitas masyarakat semakin
pesat dan membutuhkan ruang. Selain hal tersebut, di kota Medan sangat sering di
jumpai bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi ruang kota. Bahkan, sampai
sebuah kombinasi problematika yang muncul dalam hal kebijakan izin mendirikan
izin mendirikan bangunan ini berlatar belakang dari Peraturan Menteri Pekerjaan
7
membagi beberapa jenis IMB di Indonesia beserta ketentuan persyaratan dalam
c) Fotocopy KTP
8
g) Perhitungan kontruksi bangunan bagi bangunan bertingkat beton, bangunan
kontruksi baja;
c) Fotocopy KTP
g) Fotocopy surat Ijin Lokasi untuk luas tanah lebih dari 10.000 M2 atau
fotocopy surat Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) untuk luas tanah
9
m) Peil Banjir;
Medan karena masih banyak masyarakat yang tidak memiliki izin bangunan
maka saat ini IMB tidak hanya harus dimiliki oleh para pengusaha yang
mendirikan bangunan saja, tetapi rumah tinggal juga sudah harus memiliki IMB.
10
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Kota Medan?
Daerah Kota Medan No.5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan
11
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
khususnya bermanfaat bagi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota
BAB II
12
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian yang sama pernah di lakukan oleh Putri (2017) dengan judul
di Kecamatan Bukit Bestari. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan
informan yang terdiri dari dua orang Bidang Pengawasan Penertiban Bangunan,
lima orang masyarakat pemilik ruko dan dua orang masyarakat sekitar. Adapun
hasil penelitian ini melihat dari indikator Analisis dampak kebijakan bahwa,
13
pengawasan izin mendirikan bangunan oleh dinas tata kota belum keseluruhan
dahulu terhadap sasaran kebjakan, namun kenyataannya Dinas Tata Kota belum
mampu menjalankan penertiban secara keseluruhan. Saran Agar Dinas Tata Kota
izin mendirikan bangunan. Perbedaan tidak membahas dalam bentuk teori yang
ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa saja yang
14
kepustakaan dan pengamatan lapangan, kemudian dianalisa dan di
tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang d iselidiki. Pengumpulan data di
keseluruhan hanya melihat dari faktor objektif dan gamabaran saja. Metodelogi
Kualitatif
Manado.
15
membutuhkan peran aktif aktor pelaksana Kebijakan salah satunya Pemerintah.
Kebijakan kebijakan pelayanan IMB masih belum optimal dan di pandang belum
pelayanan IMB di kota Manado terkait pelayanan dan biaya dapat dilihat pertama
mengenai pelayanan masih belum berjalan dengan baik, banyak ketidak jelasan
dengan Peraturan Daerah dan sangat berbelit-belit sehingga jasa calo pun menjadi
4. Andi Irawan (2015) juga melakukan penelitian yang sama dengan judul
16
Pelayanan Terpadu beserta masyarakat yang telah melakukan pelayanan
Kota Kabupaten Malinau belum berjalan dengan baik, karena masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui tentang isi Peraturan Daerah tersebut serta
5. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Mansur (2016) dengan judul
teknik analisis data meliputi reduksi data, menampilkan data dan menarik
17
kriteria Analisis yang baik, dalam kriteria umum dan kriteria aktuaris. Selain itu
mendirikan bangunan. Perbedan hanya membahas secara umum siklus dan kriteria
Secara etimologis, istilah kebijakan atau policy berasal dari bahasa Yunani
polis berarti negara, kota yang kemudian masuk ke dalam bahasa Latin menjadi
maupun suatu badan pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan
tertentu.
kebijakan baru dimulai ketika para pelaku kebijakan mulai sadar bahwa adanya
Dunn (2003), kebijakan publik adalah suatu proses ketata pemerintahan dan
18
instansi yang terkait mempunyai wewenang atau kekuasaan dalam mengarahkan
sekaligus merupakan kesatuan arah bagi sejumlah program dan proyek yang
pilihan yang tersedia sehingga tindakan ini merupakan tindakan yang di sengaja.
keputusan maka harus memiliki tujuan yang jelas, dan kebijakan publik mencakup
penelitian ini adalah Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Medan dalam Penerbitan
19
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di kota Medan yang tertulis pada Peraturan
daripada sebagai perilaku atau tindakan yang serba acak dan kebetulan.
berkait dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan
20
2.2.2. Jenis Kebijakan Publik
21
kebijakan yang mengatur pemberian barang atau pelayanan publik.
pemahaman yang lebih baik terhadap hakikat kebijakan publik sebagai tindakan
yang mengarah pada tujuan, ketika kita dapat memerinci kebijakan tersebut
22
3. Pernyataan kebijakan (policy statements) ialah pernyataan resmi atau
tujuan tersebut.
23
2.2.3. Tahapan Kebijakan Publik
karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena
itu beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik
Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita dalam mengkaji
a) Penyusunan Agenda
Pada tahap ini suatu masalah mungkin tidak disentuh sama sekali,
atau ada pula masalah karena alasan- alasan tertentu ditunda untuk
24
b) Tahap Formulasi Kebijakan
25
e) Tahap Evaluasi Kebijakan
Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau
suatu proses menurut Van Metter dan Van Horn dalam Agustino (2008: 195)
26
untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan
oleh pembuat kebijakan dengan apa yang senyatanya dicapai disebut sebagai
Wahab, 2004:61).
27
Pemahaman tersebut mencakup usaha untuk mengadministrasikannya dan
kebijakan karena melalui prosedur ini proses kebijakan secara keseluruhan dapat
tidak mau bekerja sama, atau mereka telah bekerja secara tidak efisien,
28
bekerja setengah hati, atau karena mereka tidak sepenuhnya menguasai
akan dilaksanakan. Disamping itu faktor eksternal perlu diperhatikan pula untuk
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi setelah suatu kebijakan dibuat dan
29
Model digunakan untuk memudahkan para pemerhati atau pembelajar
tingkat awal. Menurut Riant Nugroho (2011:167) pada prinsipnya terdapat dua
kebijakan publik yang berpola dari atas ke bawah (topper-bottom) dan dari bawah
berpola paksa (command and control) dan pola pasar (economic incentive).
kebijakan berjalan secara linear dari kebijakan publik, implementor dan kinerja
kebijakan publik. Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Agustino
publik, yaitu :
keberhasilannya jika dan hanya jika ukuran dan tujuan dari kebijakan
30
memang realistis dengan sosio-kultur yang mengada dilevel
dikatakan berhasil.
2) Sumber daya
proses implementasi.
31
karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga
mereka rasakan.
dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari
32
Model implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Mazmanian
tepat.
implementasi.
masyarakat yang dipengaruhinya. Jika suatu kebijakan tidak tepat atau tidak
33
kegagalan, jika kebijakan tersebut kurang diimplementasikan dengan baik oleh
finansial.
34
d. Struktur Birokrasi, Struktur organisasi yang bertugas
satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan dan sasaran program atau
variabel akan sangat mempengaruhi variabel yang lain. Hal ini dapat dilihat
dari model Implementasi Kebijakan menurut Edward III pada gambar berikut.
35
Model implementasi kebijakan yang dikemukakan Eguene Bardach
mengakui peran penting para pelaksana tingkat bawah (the street level) dalam
tujuan kebijakan.
yang padu seperti militer dengan garis komando yang jelas, norma-norma
dapat melaksanakan apa yang diminta, harus ada komunikasi yang sempurna
36
apalagi para pembuat kebijakan adalah orang-orang yang telah dipilih secara
yang dibutuhkan termasuk sumber daya yang dibutuhkan dalam setiap tahapan
akibat yang valid, hubungan sebab akibat tersebut setidaknya ada hubungan
sosial, dan budaya. Hal yang perlu diwaspadai yaitu dalam memilih alternatif
pendidikan.
37
Peneliti menggunakan model teori George Edward III karena dianggap
cocok dan sangat berhubungan dengan masalah yang akan diteliti terutama
mengenai kinerja implementor itu sendiri yaitu aparatur Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupate Langkat. Teori Edward III mudah dipahami dan lebih
yang terkait sehingga mnjadikannya lebih terarah. Selain itu, Model implementasi
kebijakan ini termasuk dalam model top-down. Model top-down ini juga
linier, maka penekanannya terpusat pada kepatuhan dan control efektif. Dimensi
1. Komunikasi.
38
perintah-perintah implementasi tersebut. Pertama, pertentangan
kebijakan.
39
2. Sumber Daya
digunakan untuk melihat sejauh mana sumber daya berjalan dengan baik,
yaitu:
memungut pajak.
40
3. Disposisi
yang berbeda.
4. Struktur Birokrasi
41
Sumber-sumber untuk melaksanakan suatu kebijakan tersedia, atau
yang begitu kompleks menuntut adanya kerja sama banyak orang, ketika
struktur birokrasi tidak kondusif pada kebijakan yang tersedia, maka hal ini
Fragmentasi.
menghambat implementasi.
42
kebijakan di antara beberapa unit organisasi. Semakin banyak
sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi merupakan nafas penting dari
lainnya. Selain itu terdapat pula aplikasi konseptual dari model implementasi
1 Komunikasi a. Transmisi
b. Kejelasan
c. Konsistensi
2 Sumber Daya a. Staf
b. Informasi
c. Wewenang
d. Fasilitas
3 Disposisi Karakter Pelaksana
a. Tingkat komitmen dan kejujuran dapat diukur dengan
tingkat konsistensi antara pelaksanaan kegiatan
dengan standar yang telah ditetapkan. Semakin sesuai
dengan standar semakin tinggi komitmennya.
b.Tingkat demokratis dapat dengan intensitas pelaksana
melakukan proses sharing dengan kelompok sasaran,
mencari solusi dan masalah yang dihadapi dan
43
melakukan diskresi yang berbeda dengan standar guna
mencapai tujuan dan sasaran program.
4 Struktur a. Ketersediaan SOP yang mudah dipahami
Birokrasi
b. Struktur organisasi/Fragmentasi
Seberapa jauh rentang kendali antara pucuk pimpinan
dan bawahan dalam struktur organisasi pelaksana.
Semakin jauh berarti semakin rumit, birokratis dan
lambat untuk merespon perkembangan program.
diberikan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan fungsi khusus oleh
44
dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
Berdasarkan apa yang dikatakan oleh spelt dan ten berge, dalam izin dapat
dipahami bahwa suatu pihak tidak dapat melakukan sesuatu kecuali diizinkan.
dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang atau pihak yang bersangkutan.
a. Fungsi
satu dengan yang lainnya, sehingga ketertiban dalam setiap segi kehidupan
Wujud dari ketetapan ini salah satunya adalah izin. Berdasarkan jenis-jenis
ketetapan yang menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh
seseorang yang namanya tercantum dalam ketetapan itu, atau beschikkingen welke
iets toestaan wat tevoren niet geoorloofd was (ketetapan yang memperkenankan
dengan ketentuan dan persyaratan yang tidak berlaku, yaitu : (1) persyaratan, (2)
45
hak dan kewajiban , (3) tata cara, (4) jangka waktu berlaku, (5) waktu pelayanan,
(6) biaya, (7) mekanisme komplain dan penyelesaian sengketa, dan (8) sanksi,
b. Tujuan
pedoman yang harus dilaksanakan oleh baik yang berkepentingan ataupun oleh
Mendirikan Bangunan.
Bangunan, adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kecuali untuk
bangunan fungsi khusus oleh Pemerintah kepada pemilik bangunan gedung untuk
46
menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan peraturan perundang-undangan.
Jadi izin itu pada prinsipnya adalah sebagai dispensasi atau pelepasan/
kuota dan izin melakukan suatu usaha yang biayanya harus dimiliki atau diperoleh
fungsi yaitu sebagai fungsi penertib dan fungsi pengatur. Sebagai fungsi penertib,
di maksudkan agar izin atau setiap izin atau tempat-tempat usaha, bangunan dan
bentuk kegiatan usaha masyarakat lainnya tidak bertentangan satu sama lain.
Berkaitan dengan itu, maka ketertiban dalam setiap segi kehidupan masyarakat
kata lain fungsi pengaturan ini dapat disebut juga sebagai fungsi yang dimiliki
Dalam hal Izin Mendirikan Bangunan (IMB), fungsi dari izin bangunan ini
potensial dan prioritas kota yang di tuangkan dalam Master Plan Kota.
47
suatu kota di wajibkan memiliki izin mendirikan bengunan dan
dengan berbagai instansi yang berkepentingan. Hal ini penting artinya agar
pembangunan kota.
atau hal-hal yang merugikan pihak lain dan akan memungkinkan untuk
pekerjaan.
singkat IMB adalah perizinan yang di berikan oleh pemerintah daerah kecuali
untuk bangunan fungsi khusus oleh pemerintah kepada pemilik bangunan gedung
48
untuk membangun baru, mengubah atau memperbaiki atau rehabilitasi atau
gambar kerja arsiktektur. Izin mendirikan bangunan mutlak harus dimiliki oleh
setiap pemilik yang berniat mendirikan bangunan sebab memiliki dasar hukum
yang harus dipenuhi. Adapun dasar-dasar hukum yang berlaku di setiap daerah
Pasal 1 ayat 33, Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut
34, masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas
waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Bagan 2.1
Implementasi Kebijakan
49
Efektifitas Perda Efisiensi Perda Responsivitas Perda Ketepatan Perda
kota Medan yang tertuang dalam Peraturan Daerah No 5 Tahun 2012 Terkait Ijin
50
BAB III
METODE PENELITIAN
izin mendirikan bangunan, berbagai kondisi, berbagai situasi yang ada di dalam
kebijakan peraturan pemerintah daerah kota Medan. Pada penelitian ini akan
Medan, tepatnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai,
51
efesiensi waktu pelaksanaan, respon masyarakat terkait pelaksanaan perda dan
juga ketepatan perda sejak dikeluarkan oleh pemerintah Kota Medan hingga saat
ini.
Tegal Sari Mandala III. Hal ini berdasarkan hasil pra observasi yang peneliti
lakukan di Kecamatan Medan Denai yang ada di Kota Medan, terlihat banyaknya
3.3. Informan
Medan
52
2. Kepala Seksi Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Seksi Pelaporan
5 orang
dalam penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif,
diperoleh melalui suatu proses yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan data
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
masing-masing sehingga untuk memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat
informan kunci (key informan) sesuai dengan fokus penelitian yang telah
ditetapkan.
data berupa:
53
1. Observasi
bahwa observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena
Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa pada tahap pertama, yaitu
54
Pada tahap ke tiga yaitu tahap seleksi, peneliti menguraikan fokus
menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori lain. Pada tahap
mendalam (hipotesis).
dalam Bambang Rudito dan Melia Famiola (2013: 91-94), sebagai berikut:
melakukan penelitian.
secara optimal.
55
Dalam peran ini peneliti tidak akan melakukan kontak langsung
Kota Medan. Sambil melakukan penulisan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan begitu
data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui hal-hal
2. Wawancara
56
mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan
penomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi.
muka. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang
1. Wawancara Terpimpin
2. Wawancara Bebas
sebagai pedoman.
57
Wawancara ini merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan
menjadi daftar (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas
wawancara memuat tentang isu-isu yang harus diteliti oleh peneliti tanpa
3. Dokumentasi
58
penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel dan dapat
Dokumentasi berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas
pegawai, uraian tugas dan wewenang, dan sebagainya sesuai kebutuhan izin
Penataan Ruang Kota Medan. Jadi dapat disimpulkan, bahwa peneliti harus
data yang valid dan reliable, karena dalam prosesnya dalam melakukan analisis
data, diperlukan pengetahuan yang lebih luas dari peneliti untuk menganalisis
59
kritis dalam suatu penelitian. Peneliti harus menemukan pola analisis mana yang
akan digunakannya.
Data yang telah dikumpulkan akan tidak berguna apabila tidak dianalisis.
Teknik analisis data merupakan salah satu dari beberapa tahapan dalam penelitian
ini.Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan karena pada
mencari dan mendata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan
dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain”.Tujuan dari analisis data
kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat
dilakukan melalui tahap-tahap analisis data model Miles dan Huberman (dalam
60
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
diperlukan.
3. Conclusion Drawing/verification
diperoleh dari data akurat di lapangan serta didukung hasil wawancara, pada tahap
ini data ditafsirkan dengan tetap berpedoman pada kenyataan (das sein) yang ada
61
dan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada (das sollen). Setelah diperoleh
hasil akhir dari pengolahan data kemudian peneliti membuat kesimpulan dengan
BAB IV
karena relatif datar dalam hamparan yang sangat luas dan merupakan kota
pelabuhan di Selat Malaka. Hal ini terlihat dari perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi Kota Medan yang selalu berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi
provinsi dan nasional. Secara fisik, kondisi umum Kota Medan kurang
62
menguntungkan karena merupakan daerah yang datar, memiliki permeabilitas
tanah yang rendah dan kedalaman air tanah yang dangkal. Kondisi ini
menyulitkan drainase dan pengelolaan limbah cair, maka hal ini akan terus
daerah yang ideal untuk pertanian intensif dan tanaman industri yang memiliki
nilai jual tinggi seperti tembakau. Sehingga Kota Medan tempo dulu sudah
menjadi wilayah hunian yang padat karena merupakan sentra pertanian yang
penduduk sudah melekat kepada Kota Medan dari waktu ke waktu Kota Medan
terletak di antara koordinat 2o 27’ sampai dengan 2o 47’ Lintang Utara dan 98o
35’ sampai dengan 98o 44’ Bujur Timur. Secara administratif, wilayah Kota
Serdang, yaitu sebelah Barat, Timur dan Selatan. Sepanjang wilayah utaranya
berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur lalu
Malaka Sebelah Selatan : Kecamatan Deli Tua dan Pancur Batu, Kabupaten Deli
Kota Medan adalah seluas 26.510 Ha yang terdiri dari 21 (dua puluh satu)
Kecamatan Medan Labuhan memiliki luas wilayah terbesar yaitu 3.667 Ha (13,83
63
% dari total wilayah Kota Medan). Kecamatan Medan Belawan merupakan daerah
yang memiliki luas terbesar kedua yaitu sekitar 2.625 Ha. Sedangkan Kecamatan
Medan Maimun memiliki luas wilayah terkecil yaitu 298 Ha (1,12% dari total
luas keseluruhan
dilihat dari jumlah dan laju pertumbuhan penduduknya dalam kurun waktu 5
64
tahun terakhir maupun distribusi dan kepadatan penduduk, jumlah penduduk
menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, kelompok umur, agama serta jumlah
Jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2012 adalah sebesar 2.083.156 jiwa.
Deli dan Kecamatan Medan Helvetia yaitu masing-masing sebesar 147.403 jiwa
dan 142.777 jiwa. Wilayah yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah
yaitu sebesar 254 jiwa/ha. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu
agama, ras dan golongan.Komposisi masyarakat kota Medan terdiri atas Melayu,
Tionghoa, India (Tamil, Sikh). Komposisi masyarakat kota Medan yang heterogen
terbagi-bagi atas beberapalokasi, hal ini disebabkan karena pada awalnya lokasi
65
yang terpecah-belah melainkan sebagai wujudpersatuan etnisitas yang dimiliki
kota berkarakter internasional sejak lama, akulturasi antara asia timur – asia
selatan – asia tenggara. Diyakini bahwa akulturasi ini erat kaitannya dengan
pertumbuhan perdagangan barang dan jasa di Kota Medan sejak dahulu. 2. Kota
berdampingan secara damai, juga mengartikan bahwa Kota Medan aman bagi
berbagai jenis kegiatan ekonomi oleh berbagai pihak dari berbagai wilayah
manusia serta mutu kehidupan guna mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri,
produktif, sejahtera lahir dan batin menuju peradaban yang madani dalam
kesehatan.
bayi di Kota Medan semakin menurun dari 20/ 44.175 bayi pada tahun 2009
menjadi 18 / 46.295 bayi pada tahun 2011. Sedangkan untuk rata-rata angka
66
kesakitan umum selama periode yang sama semakin membaik, yaitu dari 18,00 %
pada tahun 2009 menjadi sebesar 16,40 % pada tahun 2011. Sementara itu, angka
harapan hidup yang naik terus, dimana pada tahun 2009 adalah 70,1 tahun,
menjadi 71,0 tahun pada tahun 2011. Dengan demikian, kondisi kesehatan
masyarakat Kota Medan dari tahun ke tahun relatif semakin baik. Derajat
kesehatan masyarakat Kota Medan yang relatif semakin membaik, tentunya tidak
terlepas dari upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang Profil Kota
Medan IV. Dalam kaitan tersebut, Pemerintah Kota Medan dalam beberapa tahun
yang dibentuk.
ekonomi dapat menyediakan sumber daya yang lebih luas bagi pembangunan
daerah di bidang lainnya. Oleh karena itu, aspek ekonomi secara umum dijadikan
67
kesejahteraan masyarakat daerah. Kota Medan adalah kota jasa, perdagangan,
Kota Medan.
3. Usaha industri yang terus berkembang, dimana sampai saat ini telah
mencapai 5.596 usaha, baik berskala usaha besar, sedang dan kecil.
ekonomi kota yang terbentuk sampai saat ini yang cenderung semakin kuat
secara fundamental.
barang dan jasa dari masing-masing sektor ekonomi. Struktur perekonomian Kota
Medan dapat dilihat dari kontribusi setiap sektor dalam pembentukan PDRB
menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Berdasarkan tabel di bawah ini,
untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang paling besar
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa dan sektor
68
4.2. Pelaksanaan Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No.5 Tahun
Medan
undangan yang berlaku dan setelah dilakukan pembinaan dan pengawasan serta
maupun keseluruhan bangunan yang dinyatakan: a). Tidak memiliki dan atau
menyimpang dari IMB yang diterbitkan; b). Tidak sesuai dengan rencana tata
ruang kota; c). Kontruksi bangunan tersebut seluruhnya atau sebagian rusak
pada Bab XX Sanski Administrasi Pasal 45 (1) walikota dapat mengenakan sanksi
administrasi atas pelanggaran peraturan daerah ini. Pasal 45 (2) dikatakan bahwa
sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa a). Peringatan tertulis;
b). Pembatasan kegiatan pembangunan; c). Penghentian sementara atau tetap pada
69
Pembekuan IMB; f) Pencabutan IMB; dan atau g). Pembongkaran bangunan.
Tujuan dalam Perda nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan
bangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang kota serta untuk menjaga
ketentuan umum pasal 1 (19) IMB adalah perizinan yang diberikan oleh
pemerintah daerah kecuali untuk bangunan fungsi khusus oleh Pemerintah kepada
yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2020 pukul 13.20 WIB dengan Bapak Drs.
pengutipan retribusi IMB. Bahwa sebelum tahun 2017 yaitu tahun 2016, 2015,
langsung ke dinas terkait, namun setelah tahun 2017 keatas retribusi izin
70
bangunan tersebut. Retribusi dalam izin mendirikan bangunan juga terbagi-bagi
seperti retribusi toko dengan retribusi rumah tempat tinggal itu tidaklah sama
bangunan tersebut sudah sesuai dengan perda nomor 5 tahun 2012, karena beliau
mengatakan memang harus sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Dalam hal ini juga tindakan dinas bagi yang melanggar retribusi izin
mendirikan bangunan adalah setiap izin bangunan yang di keluarkan itu harus
sesuai dengan gambar dan luas bangunan juga harus sesuai dengan bangunan yang
mendirikan bangunan yang sesuai dengan perda yang berlaku, apabila dibangun
dalam lapangan yang berbeda dalam arti lain laporan untuk mengurus izin
lahan bagian B maka akan ditindak karena tidak sesuai dengan kenyataanya,
Kemudian ada bangunan yang tidak mempunyai izin bangunan, upaya apa
usaha atau perorangan yang ingin mendirikan bangunan harus mengurus izin
mengurus dan tidak memiliki izin bangunan dibuat surat peringatan pertama
sampai tiga kali kemudian barulah kita mohon kepada Satpol PP untuk eksekusi,
71
disitulah dinas bekerjasama dengan Satpol PP, jadi bagian pembongkaran adalah
Satpol PP.
pukul 15.00 Wib dengan Bapak Daniel Aritonang, ST usia 40 tahun pendidikan
S1, selaku Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Ijin Mendirikan
Bangunan Kecamatan Medan Denai untuk Penerbitan Izin Bangunan saat ini
yang ada sudah sesuai, karena kita menjalankan tugas sesuai dengan SOP yang
sudah ditentukan oleh pemerintah, kemudian untuk tindakan yang kami lakukan
kepada pelanggar yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ajukan dalam
pengurusan izin mendirikan bangunan tersebut kami akan tindak dengan cara
memberikan teguran pertama yaitu dengan cara surat peringatan, kemudian jika
Pembongkaran hal ini kami ketahui karena saat mereka ingin mengurus
izin mendirikan bangunan tersebut kami akan cek tempat yang akan dibuatkan
izinya, karena harus kami ukur betul-betul agar dapat kami cocokkan dengan
laporan yang mereka buat, selanjutnya untuk agar masyarakat mau dalam
ruang dan membawa berkas yang lengkap kami akan langsung mengurusnya jika
72
berkas tersebut makannya pengurusannya agak lama tapi jika sudah lengkap pasti
2020 pukul 16.00 Wib dengan Ibu Indri Meyanti, ST usia 43 tahun pendidikan
dalam rekening pemerintah kota Medan, lalu untuk retribusi IMB ini sudah sesuai
dengan peraturan yang ada yaitu peraturan daerah kota Medan nomor 5 tahun
2012, karena memang besarnya tarif retribusi sudah dicantumkan di dalam perda
tersebut, upaya yang kami lakukan agar masyarakat mau mengurus IMB kami
mengecek database kami, jika ada bangunan baru tapi kami belum menerima
laporan bahwa ada bangunan kami segera menegur agar masyarakat tersebut
Lalu wawancara yang dilakukan dengan Ibu Devia Nadila usia 35 tahun
Denai yang sedang mengurus IMB tanggal 11 Juli 2020 pukul 10.30 Wib, beliau
sesuai dengan yang sudah ditentukan dan sudah tertera saat mengurus IMB
73
kas daerah, beliau mengatakan bila ada yang melanggar biasanya diberi teguran
dahulu, jika tidak direnggas lalu kemudian langsung di gusur, lalu untuk
masyarakat yang ingin mengurus beliau mengatakan lebih baik diurus saja
langsung ke dinas agar jika sudah memiliki IMB bangunan tersebut juga sudah
Yazid usia 40 tahun pendidikan SMA selaku Masyarakat yang pernah mengurus
izin mendirikan bangunan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan
tinggal member nama saja nanti besarnya tarif sudah tertera dikomputer itu. Biasa
bahwa tujuan dari perda nomor 5 tahun 2012 tentang retribusi izin mendirikan
besarnya tarif retribusi toko dan rumah tempat tinggal itu tidak sama, untuk
tersebut maka bangunan yang ditempati dianggap ilegal dan Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang wajib memperingati dan jika sudah
74
diperingati tapi masyarakat tidak merespon maka dinas wajib membongkar
bangunan tersebut dengan bantuan Satpol PP, karena yang betugas dalam
Bangunan
nomor 5 tahun 2012 tentang retribusi izin mendirikan bangunan di kota Medan
terdapat pada Bab V Kewajiban dan Larangan pasal 16 mengatakan bahwa a).
kepada instansi terkait atau petugas bahwa saat pekerjaan mendirikan bangunan
d) memasang papan petunjuk (plank) IMB dilokasi bangunan yang sesuai dan
dan f) memberitahukan secara tertulis kepada instansi terkait atau petugas bahwa
75
Pada pasal 17 tertulis bahwa setiap orang pribadi atau badan dilarang a)
sebelum diterbitkannya IMB; dan atau c) mendirikan bangunan yang tidak sesuai
dengan IMB yang telah diterbitkan. Hal tersebut harus di ketahui oleh masyarakat
yang terkait agar tidak sembarangan dalam membangun dan mengurus IMB.
Dalam hal ini juga terdapat pada Bab VI Pelaksanaan pekerjaan mendirikan
bangunan pasal 18 (1) pekerjaan mendirikan bangunan dapat dimulai setelah IMB
dahulu IMB tersebut dan menunggu hingga IMB tersebut selesai agar pekerjaan
lain.
Wawancara pada tanggal 10 Juli 2020 pukul 13.20 WIB dengan Bapak Drs.
Medan Denai mengenai dampak dari pemberian izin mendirikan bangunan bagi
dan baik karena dengan adanya surat izin mendirikan bangunan tersebut pemilik
lahan tidak perlu takut akan penggusuran sebelah pihak, kemudian untuk
tersebut dikarenakan jika sudah mengurus IMB maka semua bangunan yang
76
Selanjutnya wawancara pada tanggal 10 Juli 2020 pukul 13.20 WIB dengan
Bapak Drs. Massa Simatupang Usia 50 tahun pendidikan S1, selaku Kepala
jika mereka memiliki IMB beliau mengatakan bahwa dampaknya sangatlah besar
bagi pemilik gedung yang yang sudah mengurus IMB, karena IMB itu sangatlah
bearti sebagai bukti legalitasnya bangunan tersebut. Lalu dinas akan memberikan
perlindungan bagi gedung yang sudah memiliki IMB, karena sudah menjadi
kota Medan.
Wib dengan Ibu Indri Meyanti, ST usia 43 tahun pendidikan S1 selaku Kepala
sudah memiliki IMB, beliau menjawab bahwa dampak yang didapat akan
tersebut sudah memilikilegalitas yang sah dari pemerintah, tidak bisa dibongkar
dengan alasan apapun itu termasuk pelebaran jalan, jikalaupun gedung tersebut
Lalu wawancara dengan Ibu Devia Nadila usia 35 tahun pendidikan terakhir
Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai penulis bertanya
77
dengan adanya kepemilikan surat IMB sudah dapat memberikan perlindungan
bangunan?, beliau menjawab, iya sudah pasti kepemilikan IMB tersebut sudah
memberikan perlindungan bagi bangunan dan pemiliknya itu sendiri karena IMB
itu ibarat akte kelahiran bagi manusia, jadi apabila imbnya keluar atau bangunan
itu sudah memiliki IMB dan dibangun sesuai IMB itu dia tidak akan kena lagi
pelebaran jalan, dia tidak kena jalur hijau dan itu sudah legalisasi dari bangunan
itu, jadi yang dibongkar bangunan itu dia tidak memiliki IMB, atau biasanya ada
IMB nya tapi melenceng, seperti tidak sesuai dengan IMB dengan bangunan
tersebut.
bangunan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai yang
terjamin, dan tidak menggangu masyarakat sekitar, yang kedua bisa diagunkan ke
bank, karna nilainya akan tinggi apabila itu sudah sesuai. Karena bank pasti yakin
bahwa bangunan itu tidak bermasalah atau kena jalur hijau kan sementara itukan
menjadi agunan bank. Berdasarkan penjelasan dari narasumber diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dampak dari IMB itu sangatlah baik bagi masyarakat yang
masyarakat yang sudah mendapatkan IMB tidak khawatir lagi terkena jalur hijau
78
B. Kemampuan Pelaksana
bangunan bab III Pelayanan perizinan pasal 6 (1) setiap orang pribadi atau badan
kewajiban sebagaimana diatur dalam peraturan daerah ini, (2) untuk mendapatkan
pelayanan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 orang pribadi atau badan
dengan terteranya peraturan tersebut masyarakat wajib mengurus IMB nya, agar
Dalam wawancara pada tanggal 10 Juli 2020 pukul 13.20 WIB dengan
Bapak Drs. Massa Simatupang Usia 50 tahun pendidikan S1, selaku Kepala
izin mendirikan bangunan di kota Medan, beliau menjawab biasanya kita ada di
ada, krna yang mengutip retribusi bangunan itu hanya pemko medan dan dibayar
langsung ke bank pakai rekening, dan resi dari transfer itulah yang dijadikan
79
Kemudian penulis bertanya apa saja yang dilakukan oleh dinas agar
mengatakan sering kalau ada pameran, misalkan acara MTQ, acara2 pameran
itu tadi, syarat-syarat, lama pembuatan, biayanya berapa, udh dibuat semua
diharapkan harus mengurus secara langsung jangan melalui calo, yang buat susah
itu calonya, kalau syaratnya lengkap 14 hari kerja saja sudah selesai. Hal ini lah
dengan Ibu Indri Meyanti, ST usia 43 tahun pendidikan S1 selaku Kepala Seksi
masyarakat mau untuk mengurus IMB biasa kami juga sering melakukan
sosialisasi agar masyarakat tau dan mau untuk mengurus IMB tersebut, kemudian
untuk pihak lain dalam pengutipan retribusi izin mendirikan bangunan pihak
lainnya adalah dinas pelayanan terpadu, karena biasanya melalui rekening bank
dan ditransferkan langsung masuk ke kas pemerintah kota Medan. Lalu yang
terlibat dalam pengurusan IMB ini biasanya dari yang terkecil Kepala Desa dan
Camat karena mereka juga ikut serta dalam membuat SK untuk kepemilikan
lahan. Yang membuat masyarakat terdorong untuk mengurus IMB itu memang
dari diri sendiri, karena jika kita sudah memiliki izin sudah pasti bangunan kita
80
sudah aman dari hal yang tidak diinginkan, kita sudah memiliki sertifikat izin
Wib dengan Ibu Indri Meyanti, ST usia 43 tahun pendidikan S1 selaku Kepala
spanduk atau baliho besar, untuk keterlibatan pihak lain dalam pengutipan
terpadu kota Medan, yang dilakukan dinas agar masyarakat terdorong biasanya
kami melakukan kontrol disetiap penjuru kota Medan untuk mengecek bangunan-
bangunan yang sedang dikerjakan ataupun yang sudah jadi, kami mengontrol agar
memastikan bahwa bangunan tersebut sudah memiliki izin, jika belum atau tidak
memiliki izin maka kami akan memberi teguran kepada pemilik bangunan
tersebut.
bangunan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai yang
sedang mengurus IMB, beliau mengatakan kami mengurus IMB ini karena
kesadaran diri sendiri karena kan memang jika kita ingin hidup tenang ya sebagai
warga Negara yang baik kita mematuhi apa yang diperintahkan oleh Negara kita
ini, lalu kalau sosialisasi biasanya saya lihat di baliho-baliho besar di pinggir jalan
kota Medan, kalau pengutipannya yang saya tau yaa mungkin pihak lainnya
81
adalah bank karena kan kami membayarnya melalui bank tersebut, agar
bersikap tegas kepada masyarakat agar mau untuk mengurus IMB tersebut dan
membayar retribusi nyaa, karena dengan kita membayar retribusi daerah kita juga
tahun pendidikan SMA selaku Masyarakat yang pernah mengurus izin mendirikan
bangunan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai yang
iklan kota, karena dengan adanya iklan tersebut masyarakat ingat akan
Untuk keterlibatan pihak lain menurut beliau mungkin anatara dinas dan
pemerintah kota Medan, karena kan langsung masuk kas daerah, lalu untuk
terhadap setiap pembangunan yang ada, karena hal sepele pun kalau menyangkut
ketentraman harus di laporkan kepihak yang berwenang agar jauh dari masalah
masyarakat dapat dengan mudah untuk mengurus IMB itu sendiri, jika kurang
82
jelas masyarakat dapat mengakses nya melalui website Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang, dan dinas harus lebih tegas dalam
C. Pendayagunaan Sumberdaya
bangunan bab III Pelayanan Perizinan, bagian satu tentang Jenis Pelayanan dan
dokumen IMB yang dilegalisasikan sebagai pengganti dokumen IMB yang hilang
atau rusak (salinan IMB), pemutakhiran data dan/atau perubahan non teknis
Bagian kedua tentang, nama, objek, subjek, golongan retribusi pasal 7 (2)
objek retribusi pelayanan imb adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu
pembangunanya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana
tersebut. Pada pasal 8 (1) pemberian imb sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 (2)
83
meliputi; a) bangunan gedung; b) prasaranan bangunan gedung dan atau bangunan
bukan gedung. (2) bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu
bangunan gedung yang meliputi fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha,
fungsi sosial budaya dan fungsi campuran. (3) prasarana bangunan gedung dan
atau bangunan bukan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu kontruksi
perkerasan, kolam renang, gardu, pagar, gapura, menara, tangki, lapangan, pos
Dalam wawancara pada tanggal 10 Juli 2020 pukul 13.20 WIB dengan
Bapak Drs. Massa Simatupang Usia 50 tahun pendidikan S1, selaku Kepala
Kecamatan Medan Denai penulis bertanya tentang siapa saja yang terlibat dalam
permukiman dan penataan ruang di kota Medan beliau menjawab pertama dari
syaratnya, apabila dia sk camat, tentu camat ikut terlibat melegalisir, lurah
mengeluarkan surat serah tidak sangketa, kalau dia sudah sertifikat bpn untuk
melegelisasi, legalisir untuk sertifikat, jadi banyak sebenarnya yang terlibat dan
dinas pelayanan terpadu satu pintu kota medan, itulah yang terlibat dalam imb ini.
kerja disini, yang ada diruangan, komputer alat ukur seperti itu dll. Kemudian
waktu pengurusan izin mendirikan bangunan, beliau menjawab dia bisa dibuka
84
melalui website, ada nanti di PTSP bisa dibuka begitu dia mendaftar dia
langsung nampak dimana aja berkasnya itu, jadi langsung muncul otomatis
datanya terbuka, seperti syarat apa aja yg kurang disitu pun nampak semuanya.
dengan Ibu Indri Meyanti, ST usia 43 tahun pendidikan S1 selaku Kepala Seksi
Pelayanan Kecamatan Medan Denai mengenai siapa saja yang terlibat dalam
pengukuran tanah yang akan dibangun tersebut, lalu dinas terkait dan pemerintah
kota Medan, sarana apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan izin mendirikan
rol dan sebagainya itu dibutuhkan karena untuk pengukuran tanah yang akan
dibuat, atau untuk melihat besarnya atau lebarnya lahan yang akan dibangun, lalu
prosedur dan lamanya pembuatan biasanya masyarakat akan diberikan seperti pin
untuk login ke website dan disitulah nanti masyarakat dapat melihat lamanya
pembuatan IMB.
Wib dengan Ibu Indri Meyanti, ST usia 43 tahun pendidikan S1 selaku Kepala
85
karena banyaknya berkas yang harus disiapkan untuk mengurus IMB tersebut,
sarana apa saja yang dilakukan untuk mengurus IMB yang terpenting adalah
pengukuran atas lahan yang akan dibuat izinya agar sesuai dengan apa yang harus
Lalu wawancara yang dilakukan dengan Ibu Devia Nadila usia 35 tahun
Denai yang sedang mengurus IMB, siapa saja yang terlibat dalam
kota Medan, lalu dinas terkait, lalu bank. Kemudian sarana apa yang diperlukan
dalam pengurusan IMB beliau menjawab sarana kantor yang harus lebih tertata,
dan harus nyaman agar masyarakat yang mengurus bisa nyaman saat melakukan
tahun pendidikan SMA selaku Masyarakat yang pernah mengurus izin mendirikan
bangunan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai yang
sedang mengurus IMB, mengenai siapa saja yang terlibat dalam pengurusan
IMB, beliau menjawab banyak yang terlibat karena banyak berkas yang
diperlukan, seperti kepala lurah, camat atau kepling yang pertama dalam
pengurusan sertifikat tanah, lalu dinas yang terkait dimana yang mengurus IMB
86
tersebut, lalu pemerintah kota Medan mungkin juga terlibat, kemudian dalam
melihat prosedur yang dibutuhkan saat mengurus IMB, bisa diakses melalui
internet, karena sudah lengkap disana apasaja persyaratannya, dan jika tidak bisa
bahwa yang terlibat dalam pengutipan retribusi izin mendirikan bangunan adalah
Pemerintah Kota Medan, kemudian yang terlibat dalam pengurusan IMB adalah
Medan.
Bangunan
a. Faktor Komunikasi
kebijakan dan implementor mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, dan hal
itu hanya dapat diperoleh melalui komunikasi yang baik, yang juga dari
komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan suatu implementasi yang baik
87
mendirikan bangunan dapat dilihat langsung melalui web atau dapat langsung
lapangan, selain itu dalam penyebaran informasi pada bidang penataan dan
para pelaksana kebijakan untuk dapat melaksanakan perintah dengan baik. Hal ini
Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Kota Medan,
meskipun Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Medan hanya menerapkan sistem
88
peneliti, faktor disposisi sudah dapat dikatakan tepat karena, kesadaran pribadi
dan budaya ), Sumber daya yang meliputi staff, informasi dan fasilitas, disposisi
birokrasi ke arah yang lebih baik, yaitu Standard Operating Prosedures (SOPs)
kegiatan yang dilaksanakan oleh aparat sudah sangat baik, peraturan dan undang-
kebijakan IMB. Dalam hal penyebaran tanggung jawab kegiatan dan pelaksanaan
kebijakan ini sudah dilaksanakan dengan baik. Setiap bidang sudah memiliki
mudah.
89
BAB V
5.1. Simpulan
5.1.1. Pelaksanaan Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No.5 Tahun 2012
kategorisasi yang dilakukan peneliti: Pertama, bahwa tujuan dari perda kota
di Kota Medan, kemudian besarnya tarif retribusi toko dan rumah tempat
sudah sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Medan.
Masyarakat wajib mengurus IMB, karena jika tidak mengurus IMB tersebut
dari IMB itu sangatlah baik bagi masyarakat yang mengurus, karena
yang sudah mendapatkan IMB tidak khawatir lagi terkena jalur hijau atau
pelebaran jalan.
90
5.1.2. Faktor yang Menghambat Dalam Pelaksanaan Kebijakan Izin Mendirikan
A. Faktor Pendukung
Denai pelayanan terpadu satu pintu kota medan pada tahun 2020 bulan
B. Faktor Penghambat
bangunannya
5.2. Saran
syarat yang detail dan jelas untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan,
91
harus disediakan. Persyaratan yang di rincikan dengan detail akan
bangunan.
92
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Said Zainal. 2002. Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kusumanegara, Sutedi. 2010. Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik.
Yogyakarta: Gava Media
93
Mansyur. 2016. Analisis Kebijakan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Di
Kabupaten Mamuju Utara. Mamuju Utara: Jurnal Katalogis Universitas
Tadulako Vol 4, hal: 21-26
Mutiarin, Dyah dan Arif Zainudin. 2014. Manajemen Birokrasi dan Kebijakan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Parsons, Wayne. 2008. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Pranada Media.
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pelajar.
Subarsono, AG. 2011. Analisis Kebijakan Publik (konsep. teori dan aplikasi).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
94
Suharno. 2010. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Yogyakarta: UNY Press.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. 2004. Analisis Program
Pendidikan, Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara:
Suyanto, Bagong & Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Prenada Media.
Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI dan Puslit KP2W
Lembaga Penelitian UNPAD.
Winarno, Budi. 2007. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Prasindo.
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses, dan Studi Kasus).
Yogyakarta: Buku Seru.
Yusuf, Farida. 2008. Analisis Program Dan Instrumen Analisis Untuk Program
Pendidikan dan Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
95
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Izin Mendirikan
Bangunan
Peraturan Walikota Medan Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok
Dan Fungsi Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan
96