Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK DAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Julismin

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan 20211, Indonesia
email : julismin_1957@yahoo.com

Abstrak

Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang cukup ramai dibicarakan
belakangan ini. Hal ini disebabkan karena dampak perubahan iklim tersebut sudah
sangat dirasakan pada setiap aspek-aspek kehidupan manusia.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumberdaya alam yang
cukup melimpah. Namun pada kenyataanya, tingkat kerusakan lingkungan juga
cukup tinggi terjadi di Indonesia. Kerusakan lingkungan ini disinyalir berkontribusi
menyebabkan terjadinya perubahan iklim belakangan ini. Kecenderungan
perubahan iklim di Indonesia oleh ulah dan aktivitas manusia seperti urbanisasi,
deforestasi, industrialisasi, dan oleh aktivitas alam seperti pergeseran kontinen,
letusan gunung berapi, perubahan orbit bumi terhadap matahari, noda matahari
dan El- Nino.
Perubahan iklim yang tenjadi menyebabkan beberapa dampak seperti: (a)
seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang lebih
rendah dibanding wilayah subtropis; (b) wilayah selatan Indonesia mengalami
penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan
curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnya awal
danpanjang musim hujan. Di wilayah Indonesia bagian selatan, musim hujan yang
makin pendek akan menyulitkan upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP)
apabila tidak tersedia varietas yang berumur lebih pendek dan tanpa rehabilitasi
jaringan irigasi. Meningkatnya hujan pada musim hujan menyebabkan tingginya
frekuensi kejadian banjir, sedangkan menurunnya hujan pada musim kemarau akan
meningkatkan risiko kekekeringan. Sebaliknya, di wilayah Indonesia bagian
utara,meningkatnya hujan pada musim hujan akan meningkatkan peluang indeks
penanaman, namun kondisi lahan tidak sebaik di Jawa. Tren perubahan ini
tentunya sangat berkaitan dengan sektor pertanian.

Kata Kunci : Dampak Perubahan Iklim


ISSN 2085 - 8167

PENDAHULUAN Greenwich (London, Inggris). Adapun


Indonesia dikenal dengan garis bujur timur terletak di sebelah
sebutan negara kepulauan karena timur Kota Greenwich.
Indonesia memiliki jumlah pulau Berdasarkan letak astrono-
paling banyak di dunia. Menurut misnya, Indonesia berada di antara 6°
Lembaga Penerbangan dan Antariksa LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
Nasional (LAPAN), pada 2004 jumlah Wilayah Indonesia paling utara adalah
pulau di Indonesia adalah sebanyak Pulau We di Nanggroe Aceh
17.504 pulau. Pulau yang tidak Darussalam yang berada di 6° LU.
berpenghuni sebanyak 6.000 pulau. Wilayah Indonesia paling selatan
Indonesia terdiri atas 5 pulau besar, adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara
yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan, Timur yang berada pada 11° LS.
Sulawesi, dan Papua. Jika perairan Wilayah Indonesia paling barat adalah
antara pulau-pulau tersebut ujung utara Pulau Sumatera yang
digabungkan, luas Indonesia adalah berada pada 95° BT dan wilayah
1,9 juta mil2. Indonesia paling Timur di Kota
Pada 2002, Indonesia Merauke yang berada pada 141° BT.
kehilangan 2 pulau, yaitu pulau Letak geografis adalah letak
Sipadan dan Lagitan di Kalimantan suatu wilayah atau daerah dilihat dari
Timur. Kedua pulau tersebut lepas daerah-daerah lain di sekitarnya. Letak
dari Negara Kesatuan Republik geografis disebut juga letak relatif,
Indonesia dan sekarang telah menjadi disebut relatif karena posisinya
bagian dari Negara tetangga ditentukan oleh fenomena-fenomena
Indonesia, yaitu Malaysia. Keputusan geografis yang membatasinya,
tersebut berdasarkan hasil sidang misalnya gunung, sungai, lautan,
Mahkamah International di Den Haag, benua dan samudra. Menurut letak
Belanda. Letak Indonesia dapat geografisnya Indonesia terletak di
ditentukan berdasarkan letak antara dua benua, yakni Asia dan
astronomis dan letak gografis yang Australia, dan di antara dua samudra,
berpengaruh terhadap kondisi yakni Samudra Hindia dan Samudra
geografis dan pengaruh penduduk. Pasifik. Agar semakin jelas dimana
Ditinjau dari aspek letak, letak geografis Indonesia .
dikenal 2 jenis letak yaitu letak Letak geografis Indonesia yang
stronomis dan letak geografis. Letak diapit dua benua dan berada di antara
astronomis adalah letak suatu wilayah dua samudra berpengaruh besar
di muka bumi berdasarkan garis terhadap keadaan alam maupun
lintang dan garis bujur. Garis lintang kehidupan penduduk. Letak ini juga
adalah garis khayal (imajiner) atau disebut/dikenal sebagai posisi silang
garis khatulistiwa (00) yang melintang (cross position). Letak geografis ini
di permukaan bumi dari barat ke sangat strategis untuk negara
timur. Garis lintang terbagi menjadi Indonesia, sebab tidak hanya kondisi
dua, yaitu Lintang Utara (LU) dan alam yang mempengaruhi kehidupan
Lintang Selatan (LS). Sementara garis penduduk Indonesia, tetapi juga lintas
bujur adalah garis khayal (imajiner) benua dan samudera ini berpengaruh
yang membujur dari kutub utara terhadap kebudayaan yang banyak
sampai kutub selatan. Garis bujur dipengaruhi oleh kebudayaan asing,
terbagi menjadi dua, yaitu Bujur Barat yakni dalam bidang seni, bahasa,
(BB) dan Bujur Timur (BT). Garis bujur peradaban, dan agama dengan
barat terletak di sebelah barat garis keanekaragaman suku-bangsa yang
bujur nol yang terletak di kota kita miliki. Selain kebudayaan,

40| Vol 5. No.1 - 2013


ISSN 2085 - 8167

Indonesia juga mendapatkan masyarakat Indonesia, seperti: gaya


keuntungan ekonomis, seperti: hidup kebarat-baratan, sifat
pertama, kerjasama antar negara- individualisme, dan cara pandang
negara berkembang sehingga memiliki yang terlampau luas. Budaya negatif
mitra kerjasama yang terjalin dalam ini dapat mengakibatkan rasa hormat
organisasi, seperti ASEAN menghormati dan sopan santun antar
(Association of Southeast Asian sesama luntur, budaya lokal kurang
Nations/Perhimpunan Bangsa-bangsa dipertahankan atau mulai
Asia Tenggara) kedua, seperti terlihat ditinggalkan.
pada gambar di atas dapat diketahui
Indonesia sebagai inti jalur UNSUR IKLIM
perdagangan dan pelayaran lalu lintas Ada tiga faktor penting yang
dunia, jalur transportasi negara-negara mempengaruhi watak iklim Indonesia.
lain, sehingga menunjang Pertama adalah kedudukan matahari
perdagangan di Indonesia cukup yang berubah-ubah. Pada periode
ramai dan sebagai sumber devisa dimana matahari berkedudukan di
negara. atas daratan Asia menyebabkan
Diketahui secara geografis daratan Asia memiliki temperatur
wilayah Indonesia sangat luas, maka udara yang lebih tinggi yang berakibat
negara kita dikenal sebagai Negara mempunyai tekanan yang relatif lebih
Kepualauan atau Negara Maritim. Ini rendah. Sebaiknya pada periode yang
terbukti dari luas wilayah Indonesia bersamaan di atas daratan Australia
dari Sabang sampai Merauke yang temperaturnya relatif lebih rendah
terdiri dari pulau-pulau, dengan yang berakibat tekanan udara relatif
memiliki ± 17.000 buah pulau dengan tinggi. Sebagai akibatnya akan bertiup
luas daratan 1.922.570 km2 dan luas masa udara dari daratan Australia
perairan 3.257.483 km2. Dengan yang relatif kering menuju daratan
wilayah Indonesia yang begitu Asia, sehingga pada waktu melewati
luasnya, maka memiliki keuntungan- pulau-pulau di Indonesia tidak banyak
keuntungan, sebagai berikut: a) menimbulkan hujan kecuali di lereng-
mempermudah hubungan dengan lereng gunung yang tinggi yang
negara lain, ikatan dagang; b) saling menghadap ke tenggara dan wilayah
menjalin kerja sama; b) lalu lintas yang sudah jauh dari Australia, seperti
perdagangan damai dan lancar; c) Sumatera Utara dan Kalimantan
persaingan yang menguntungkan; dan bagian barat. Periode bertiupnya masa
d) sumber daya kelautan yang udara dari Australia ini biasanya juga
berlimpah. disebut dengan periode angin timur
Letak geografis Indonesia ternyata yang bertepatan dengan musim
tidak selalu membawa keuntungan, kemarau di sebagian besar wilayah
tetapi juga dapat mengakibatkan Indonesia. Pada periode kedudukan
kerugian, misalnya: pada tatanan matahari di atas daratan Australia,
kehidupan sosial, masyarakat daratan Australia mempunyai
Indonesia dapat terpengaruh oleh temperature udara yang relatif tinggi
budaya luar yang diserap tanpa sedangkan di Asia relative rendah.
adanya proses penyaringan (selektif) Pada periode ini bertiup masa udara
terhadap budaya yang negatif, dari Asia ke Australia yang bersifat
sehingga akan menumbuhkan dampak relatif basah. Pada waktu melewati
sosial yang kurang baik. Budaya Indonesia banyak menimbulkan hujan.
negatif yang diserap tanpa proses Periode bertiupnya masa udara Asia
selektif dapat mempengaruhi ini disebut periode angin barat yang

Analisis faktor-faktor….. |41


ISSN 2085 - 8167

bertepatan dengan musim hujan di terutama di troposfer dapat


sebagian besar wilayah Indonesia. mengganggu keseimbangan radiasi
Factor kedua adalah adanya wilayah yang pada gilirannya dapat mengubah
Indonesia yang terdiri atas pulau- iklim. Pencemar berupa gas dapat
pulau. Hal ini menyebabkan iklim mempengaruhi iklim melalui efek
Indonesia umumnya bersifat rumah kaca. Sebagai aerosol, maka
menengah atau moderat. Factor ketiga, pencemar mengubah keseimbangan
di beberapa pulau di Indonesia seperti radiasi melalui hamburan, pemantulan
Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Iria dan penyerapan, dan pembentukan
Jaya terdapt gunung-gunung yang awan. Sebagai akibat pencucian
tinggi. Gunung yang tinggi ini baik aerosol sulfat dan nitrat oleh tetes
secara vertikal maupun horizontal awan dan hujan, maka terjadi hujan
menyebabkan terjadinya perbedaan asam yang menyebabkan penurunan
iklim yang jelas walaupun tempatnya pH dalam tanah dan air. Aerosol dapat
tidak berjauhan. Sebagai contoh dibagi menjadi 2 menurut aslanya,
temperature udara makin ke atas yaitu aerosol primer dan aerosol
makin rendah. Sampai batas tertentu sekunder, juga dapat dibagi dalam
makian ke atas curah hujan makin aerosol natural dan antropogenik.
banyak. Di beberapa tempat lereng Aerosol primer, misalnya percikan
gunung atau pegunungan yang garam laut, hembusan debu atau abu
menghadap ke tenggara misalnya vulkanik. Aerosol antropogenik
Jawa Timur dan Jawa Tengah misalnya debu dari proses
mempunyai curah hujan lebih banyak. pembakaran dalam industri atau
pembakaran dalam pertanian. Aerosol
PERUBAHAN IKLIM dapat mempengaruhi perubahan iklim
Kecenderungan perubahan iklim melalui hamburan dan penyerapan
di Indonesia oleh ulah dan aktivitas radiasi matahari, dan melalui emisi
manusia seperti urbanisasi, radiasi gelombang panjang.
deforestasi, industrialisasi, dan oleh
aktivitas alam seperti pergeseran DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA
kontinen, letusan gunung berapi, PADA IKLIM
perubahan orbit bumi terhadap Peningkata jumlah penduduk,
matahari, noda matahari dan El- Nino. pembangunan dan perkembangan
Pembangunan berwawasan kota, pertumbuhan industri,
lingkungan perlu memperhatikan kepadatan lalu lintas, deforestasi, dan
usaha pemeliharaan sistem alami dan lain sebagainya telah banyak menarik
perlu menganalisis dampak perhatian dalam masalah perubahan
pembangunan terhadap iklim. iklim . Interaksi antara urbanisasi,
Atmosfer diatas kota besar dan perkembangan kota, industri, lalu
dikawasan industri terasa lebih panas lintas, kehutanan, pertanian, dengan
dan lebih kotor oleh gas buangan iklim, akhir-akhir ini telah banyak
kendaraan bermotor dan oleh proses diperbincangkan baik secara nasional,
industri dibandingkan dengan regional, maupun internasional.
atmosfer diatas hutan atau didaerah Kota yang berada di perbukitan,
pegunungan yang terasa sejuk dan di lembah, di pantai, mempunyai
lebih bersih. Aktivitas manusia kota cuaca dan iklim local yang berbeda.
menginjeksikan sejumlah polutan Suhu dan kelembapan berubah di
berbentuk gas dan partikel kecil ke jalanan, di lapangan, dan di kebun
dalam atmosfer. Beberapa pencemar atau taman. Perkembangan kota
yang berada di atmosfer bawah menyebabkan lapisan atmosfer dii

42| Vol 5. No.1 - 2013


ISSN 2085 - 8167

atasnya menjadi tercemar oleh partikel vegetasi alami, dan keanekaragaman


debu atau asap kendaraan bermotor hayati. Sementara itu, daerah tropis
dan pembakaran domestic. Pertikel ini atau lintang rendah akan terpengaruh
akan naik konsentrasinya pada musim dalam hal produktivitas tanaman,
kemarau dan menurun pada musim distribusi hama dan penyakit tanaman
hujan. Di kota besar Kabas (smog) dan manusia. Peningkatan suhu pada
dapat terjadi. Partikel debu dan asap gilirannya akan merubah pola dan
dapat menaikkan suhu udara di atas distribusi curah hujan.
kot dan mencemari udara di Kecenderungannya adalah bahwa
sekitarnya. daerah kering akan menjadi makin
Isotherm tertutup yang kering dan daerah basah menjadi
memisahkan kota dari medan suhu makin basah sehingga kelestarian
pada umumnya disebut pulau panas. sumberdaya air akn terganggu.
Pulau panas (heat island) merupakan Padi dan serealia lainnya sangat
pencerminan perubahan totsal iklim peka terhadap perubahan suhu udara
mikro akibat perubahan wajah kota meskipun sangat kecil. Bagian
oleh aktivitas dan ulah manusia. reproduktif yang dinamakan spikelet
Aktivitas manusia dapat mengubah akan menjadi steril jika suhu
cuaca secara tidak sengaja. Bahan meningkat, sehingga mempengaruhi
bangunan di daerah kota seperti bata, produktivitasnya. Ekosistem alami
beton, dan aspal dapat menyerap dan seperti terumbu karang juga sangat
menyimpan panas matahari pada peka terhadap kenaikan suhu, apalagi
siang hari, kemudian memberikan jika kenaikan tersebut permanen. Dari
panas pada atmosfer lingkungannya peristiwa El- Nino tahun 1997 yang
setelah matahari terbenam. Selain itu, sementara saja, banyak terumbu
alat pemanas, pengatur udara, dan karang yang mengalami pemutihan
pembangkit listrik dapat (bleaching). Kejadian seperti ini sangat
mengeluarkanbuangan panas. menurunkan kualitas dan fungsi
Limpasan air hujan yang terlalu cepat terumbu karang. Jika pemanasan suhu
di dalam kota pada hakekatnya air laut terus berlangsung, maka
mengurangi perembesan dan tendon pemulihannya akan sulit terjadi.
ke dalam tanah, serta mengurangi Dengan tendensi (trend) yang
penguapan dari permukaan tanah. diuraikan diatas, perubahan iklim jelas
merupakan ancaman bagi terumbu
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI karang. Air adalah sumberdaya alam
INDONESIA yang sangat diperlukan dalam
Meskipun kenaikan suhu udara berbagai aspek kehidupan manusia,
dan muka air laut kelihatnnya kecil , baik untuk keperluan domestik,
beberapa tempat atau ekosistem atau industri maupun pertanian. Dengan
masayarakat tertentu sangat rentan ( iklim yang berubah besaran dan
vulnerable ) menghadapi perubahan distribusi air juga akan mengalami
tersebut. Kondisinya akan diperburuk perubahan dan dalam jangka panjang
apabila kemampuan ekosistem atau kelestarian sumberdaya air
masyarakat untuk beradaptasi dengan memerlukan perhatian yang serius.
perubahan iklim rendah. Peningkatan Tempat-tempat yang kering seperti di
suhu yang besar terjadi pada daerah Afrika akan mengalami kekeringan
dataran tinggi, sehingga akan yang lebih hebat, sementara tempat-
menimbulkan beberapa perubahan temapt basah seperti sebagian besar
lingkungan global yang terkait dengan daerah tropis akan mengalami kondisi
pencairan es di kutub, distribusi lebih basah. Konsekuensi

Analisis faktor-faktor….. |43


ISSN 2085 - 8167

meningkatnya ketersedian air adalah dan sistem produksi pertanian


banjir, erosi, dan tanah longsor karena (terutama pangan). Beberapa studi
meningkatnya surplus dari suatu masih dilakukan pada tingkat lokal,
daerah tangkapan air. Dengan seperti pengkajian dampak perubahan
meningkatnya surplus yang iklim pada hasil padi dengan
bersamaan dengan menurunnya menggunakan model simulasi.
defisit, maka limpasan permukaan dan Kerentanan suatu daerah terhadap
aliran sungai pun akan meningkat. perubahan iklim atau tingkat
Curah hujan dengan jumlah yang lebih ketahanan dan kemampuan
besar biasanya disertai dengan beradaptasi terhadap dampak
intensitas yang tinggi, akibatnya erosi perubahan iklim, bergantung pada
juga meningkat. Situasinya akan struktur sosial-ekonomi, besarnya
makin memburuk apabila vegetasi dampak yang timbul, infrastruktur,
penutup lahan dan upaya-upaya dan teknologi yang tersedia. Di
konservasi tanah tidak ditingkatkan. Indonesia, upaya-upaya mitigasi dan
Selanjutnya Perubahan iklim adaptasi perubahan iklim sebenarnya
akan menyebabkan: (a) seluruh telah dimulai sejak tahun 1990,
wilayah Indonesia mengalami walaupun Indonesia tidak memiliki
kenaikan suhu udara, dengan laju kewajiban untuk memenuhi target
yang lebih rendah dibanding wilayah penurunan emisi GRK. Untuk
subtropis;(b) wilayah selatan Indonesia memperkuat pelaksanaan mitigasi dan
mengalami penurunan curah hujan, adaptasi perubahan iklim di Indonesia
sedangkan wilayah utara akan pada sektor pertanian, perlu
mengalami peningkatan curah hujan. ditetapkan strategi nasional mitigasi
Perubahan pola hujan tersebut dan adaptasi perubahan iklim secara
menyebabkan berubahnya awal terintegrasi, yang melibatkan berbagai
danpanjang musim hujan. Di wilayah instansi terkait.
Indonesia bagian selatan, musim hujan
yang makin pendek akan menyulitkan IKLIM PERTANIAN
upaya meningkatkan indeks Perlu adanya kerjasama antara ahli
pertanaman (IP) apabila tidak tersedia klimatologi dan ahli pertanian dalam
varietas yang berumur lebih pendek membangun sektor pertanian. Iklim
dan tanpa rehabilitasi jaringan irigasi. mempengaruhi produksi pangan,
Meningkatnya hujan pada musim karena itu penerapan klimatologi pada
hujan menyebabkan tingginya pertanian adalah penting mengingat
frekuensi kejadian banjir, sedangkan setiap jenis tanaman pada berbagai
menurunnya hujan pada musim tingkat pertumbuhan memerlukan
kemarau akan meningkatkan risiko kondisi iklim berbeda-beda. Jelas
kekekeringan. Sebaliknya, di wilayah bahwa salah satu tugas kemanusiaan
Indonesia bagian utara,meningkatnya ahli klimatalogi adalah memberi
hujan pada musim hujan akan bantuan tentang penerapan
meningkatkan peluang indeks klimatologi setiap usaha produksi
penanaman, namun kondisi lahan bahan pangan. Ternyata bahwa
tidak sebaik di Jawa. Tren perubahan banyak pengetahuan klimatologi yang
ini tentunya sangat berkaitan dengan dapat diterapkan dalam raktek
sektor pertanian. Di sektor pertanian, pertanian. Kita tidak perlu
sama dengan sektor lainnya, belum beranggapan bahwa penerapan
ada studi tingkat nasional yang klimatologi hanya merupakan ramalan
mengkaji dampak perubahan iklim cuaca dan iklim saja, tetapi kita harus
terhadap sumber daya iklim, lahan, memulai harus memulai memikirkan

44| Vol 5. No.1 - 2013


ISSN 2085 - 8167

potensi yang terdapat di dalam pada iklim mikro di sekitarnya. Akan


perpaduan antara klimatologi dan tetapi karena tanaman itu tumbuh
pertanian. menjadi besar, maka bentuk dan
Kerjasama ahli klimatologi dan ukurannya berubah, sehingga
ahli pertanian akan dapat mempengaruhi jumlah panas dan
mengemukakan gagasan baru yang kelembapan tanah tempat tanaman
sangat bermanfaat bagi peningkatan berpijak dan mempengaruhi udara
produksi nasional dan kesejahteraan tempat tanaman berpijak dan
bangsa. Sebagai contoh di Inggris mempengaruhi udara tempat tanaman
serangan cacing hati pada ternak membesar.Tentunya ada interaksi
domba dan sapi ternyata dipengaruhi antara tanaman dan iklim. Penagaruh
oleh kelembapan permukaan rumput tanaman pada iklim lingkungan
selama musim panas, karena kondisi adalah menjadi penting dengan
semacam ini yang memungkinkan semakin besarnya tanaman dan
perkembangan dari jenis siput sebagai semakin banyaknya jumlah rumpun
binatang perantara, dan penyakit hati tanaman. Pada mulanya tanaman
pada ternak tergantung pada adanya hanya dipengaruhi oleh iklim mikro
jenis siput ini. Dengan memperhatikan saja, namun kemudian lambat laun
unsur-unsur iklim seperti curah hujan, dipengaruhi oleh iklim meso dan iklim
jumlah hari hujan, dan penguapan makro. Di dalam pertanian,
maka dapat diperkirakan tingkat kehutanan, dan perkebunan
kelembapandari rumput tersebut. pemeliharaan pertama terhadap
Penerapan meteorology semacam ini tanaman yang baru tumbuh adalah
menyangkut hal cukup penting; sangat penting karena tanaman muda
berdasarkan data cuaca masa lalu masih lunak teruatama peka terhadap
dapat memberikan saran untuik masa kondisi ilim. Karena itu sebelum
mendatang sehingga memungkinkan memperhatikan tanaman muda, perlu
melakukan tindakan yang tepat untuk mengetahui lebih dulu iklim setempat
menghindari efek yang merugikan. agar dapat dicapai hasil yang
Dari contoh ini maka dapat maksimal. Ada hubungan yang erat
disimpulkan bahwa penerapan antara pola iklim dengan distribusi
klimatologi dalam pertanian tanaman sehingga beberapa klasifikasi
masyarakat adanyaperpaduan iklim didasarkan pada dunia tumbuh-
pemikiran antara ahli klimataologfi tumbuhan. Tanaman dipandang
dan ahli pertanian. Sebagian besar sebagai sesuatu yang kompleks dan
Negara di dunia sangat tertarik untuk peka terhadap pengaruh iklim
mengetahui secara rinci kondisi iklim misalnya pemanasan, kelembapan,
agar dapat menilai kemungkinan yang penyinaran matahari, dan lain-lainnya.
paling baik mengenai penggunaan Tanpa unsur-unsur iklim ini, pada
lahan untuk pertanian. Beberapa fakta umumnya pertumbuhan tanaman
menunjukkan bahwa kegagalan dari akan bertahan, meskipun ada
hasil panen sekurang-kurangnya beberapa tanaman yang dapat
disebabkan oleh kondisi iklim yang menyesuaikan diri untuk tetap hidup
diabaikan. dalam periode yang cukup lama jika
kekurangan salah satu faktor tersebut
IKLIM DAN TANAMAN diatas. Iklim tidak hanya
Tanaman sebagai makhluk mempengaruhi tanaman tetapi juga
hidup memerlukan panas dan dipegaruhi oleh tanaman. Hutan yang
ekonomi air yang khusus. Karena itu lebat dapat menambah jumlah
tanaman memberikan suatu reaksi kelembapan udara melalui transpirasi.

Analisis faktor-faktor….. |45


ISSN 2085 - 8167

Bayangan dari pepohonan dapat


mengurangi suhu udara sehingga
penguapan menjadi kecil.Unsur-unsur
iklim yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman ialah curah
hujan, suhu, angin, sinar matahari,
kelembapan dan evapotranspirasi
(penguapan + transpirasi).

DAFTA PUSTAKA
Bayong Tjasyono,2004 . Klimatologi :
ITB : Bandung.
Lestari, W., Simanungkalit, N.M.
(2012). Analisis Perubahan
Penggunaan Lahan Wilayah
Pesisir Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang (1990-
2011). JURNAL GEOGRAFI,
4(2), 57-68.
Lubis, D. P. (2011). Pengaruh
Perubahan Iklim Terhadap
Keanekaragaman Hayati di
Indonesia. JURNAL
GEOGRAFI, 3(2), 107-117.
Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2),
2008: 138-140Rapat Pimpinan
Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian
Bulan September 2007.
Wisnubroto, Sukardi. 1999.
Meteorologi Pertanian
Indonesia. Yogyakarta : Mitra
Gama Widya.

46| Vol 5. No.1 - 2013

Anda mungkin juga menyukai