Anda di halaman 1dari 38

SOAL A

Tobey, an 8 years old boy, just had a molar tooth extraction 1 weeks ago. 3 days ago, he felt
severe pain around his neck. He also has a high fever, sore throat, and pus dripping on his
throat.
Anatomy : regio colli
Histology : skeletal muscle
Physiology : three primary types of contraction
Biochemistry : aerobic metabolism
Anatomy Regio Colli
1. Terbagi menjadi regio colli anterior dan posterior yang dibatasi oleh M. trapezius.
2. Pada regio colli anterior, ada trigonum colli yang dibatasi M. sternocleidomastoideus
menjadi trigonum anterior dan posterior.

3. Trigonum colli anterior terbagi menjadi trigonum suprahyoid dan infrahyoid oleh os.
hyoideus.
a. Trigonum suprahyoid terbagi menjadi trigonum submental dan submandibular
oleh M. digastricus venter anterior.
b. Trigonum infrahyoid terbagi menjadi trigonum caroticum dan muscularis oleh
M. omohyoideus venter superior.

4. Trigonum colli posterior terbagi menjadi trigonum occipitalis dan subclavia/


omoclaviculare oleh M. omohyoideus venter inferior.
5. Otot suprahyoid
a. M. digastricus
b. M. mylohyoideus
c. M. stylohyoideus
d. M. geniohyoideus
6. Otot infrahyoid
a. M. sternohyoideus
b. M. sternothyroideus
c. M. thyrohyoideus
d. M. omohyoideus
7. Otot leher
a. Ventral = Mm. scalenus anterior, medius, dan posterior dan M. longus colli et
capitis.
b. Dorsal = M.trapezius, M. levator scapulae, M. splenius capitis et cervicis.
8. Fascia

a. Fascia superficialis
i. Jaringan ikat jarang
ii. Di leher, dia membungkus M. platysma. Karena tampak menyatu,
biasanya seakan-akan platysma yang membungkus.
b. Fascia profunda/ fascia colli
i. Lamina superficialis/ anterior/ investing
1. Membelah saat mau membungkus (bisa ada lamina anterior dan
posterior kayak rektus abdominis)
2. Otot = M. trapezius dan M. sternocleidomastoideus.
3. Kelenjar = gl. parotis dan gl. submandibularis.
4. Sternum = celah antara sternum dengan lamina → spatium
suprasternale Burns.
a. Caput sternale M. sternocleidomastoideus.
b. Arcus venosus juguli.
c. kelenjar limfe, lemak, dan ligamentum.

ii. Lamina pretrachealis/ media


1. Divisi muscularis = membungkus otot infrahyoid.
2. Divisi visceralis (organ) = membungkus faring, laring, trakea,
esofagus, tiroid. Fascia pretrachealis membungkus gl. thyroid,
tetapi dibantu oleh fascia buccopharyngeal di belakang
esofagus.
iii. Lamina prevertebralis/ posterior
1. Fascia prevertebralis membungkus corpus vertebrae dan
seluruh otot tengkuk (kecuali M. trapezius), A. subclavia, dan
plexus brachialis.
2. Bersama fascia alaris, diantaranya ada spatium → danger
space. Space ini terbentang dari basis cranii sampai T4
(diafragma) sehingga jika ada infeksi bisa menyebar disini.
iv. Carotid sheath = A. carotis + V. jugularis + N. vagus
9. Spatium
a. Disebut potential space karena spatium ini berpotensi untuk terbuka dan
menjadi dasar patofisiologi saat ada kondisi abnormal.
b. Spatium pretrachealis
c. Spatium retropharyngeal = fascia buccopharyngeal dan fascia alaris
d. Danger space = fascia alaris dan fascia prevertebralis
e. Spatium prevertebralis = fascia prevertebralis dan corpus vertebra dan
otot leher dalam
f. Carotid space
10. Danger space berbahaya karena dia terbentang dari basis cranii sampai T4 (belakang
jantung), sehingga infeksinya bisa menyebar luas bahkan sampai jantung!
Histology Skeletal Muscle
1. Otot skelet
a. Muskulus (diliputi epimisium)
= gabungan dari fasikulus
b. Fasikulus (diliputi perimisium)
= gabungan dari serat otot
c. Serat otot (diliputi endomisium
di dalamnya ada sarkolema) =
gabungan myofibril
d. Miofibril = gabungan
miofilamen
e. Gabungan epi, peri, endomisium jadi tendon
f. Inti BANYAK dan semuanya terletak di pinggir
g. Pada potongan melintang, myofibril yang di dalam serat tampak berkelompok
dan tersebar tidak merata​ (Cohnheim’s field)
2. Tampak garis-garis melintang (ciri khusus) karena adanya garis-garis terang dan gelap
silih berganti
a. Bagian yg gelap dibentuk bagian miofibril yang Anisotop (karena birefringen)
Lempeng A
b. Bagian terang dibentuk oleh miofibril yang Isotop Lempeng I
c. Bagian tengah lempeng A terdapat bagian yg terang Zona H
d. Bagian tengah lempeng H terdapat garis yg lebih gelap Garis M
e. Bagian tengah Lempeng I tampak garis lebih gelap Garis Z
f. Antara 2 garis Z = 1 Sarkomer = unit fungsional
3. Sarkomer
● Miofibril terdiri dari miofilamen tebal (myosin) dan tipis (aktin)
● Pada saat kontraksi, kedua ujung bebas filamen tipis (aktin) yang terletak di
Lempeng A saling mendekat sehingga kedua garis Z saling mendekat.
Akibatnya garis M dan zona H menghilang
● Pada saat kontraksi kuat, garis Z ditarik makin mendekat lagi sehingga
Lempeng I juga akan menghilang
● Pada mekanisme kontraksi, hanya terjadi pergeseran filamen tipis terhadap
filamen tebal, sehingga panjang filamen tidak mengalami perubahan dan
Lempeng A tetap tebalnya
4. Struktur Mikroskopis:
a. Sarkolema
i. Membran sel otot
ii. Mengatur potensial membran
iii. Terdapat neural junction
b. Transverse tubule (T-tubules)
i. Invaginasi sarkolema yang berbentuk tabung
ii. Tegak lurus dengan arah serabut otot
iii. Terletak di antara pita A dan I
iv. Berfungsi menghantarkan potensial aksi ke reticulum sarkoplasma
v. Terdapat reseptor dihidropiridin (DHP)
c. Terminal Cisternae
i. Penebalan reticulum sarkoplasma
ii. Bersama 2 terminal cisterna + 1 T-tubule di tengah membentuk Triad
d. Sarkoplasma
i. Sitoplasma sel otot
ii. Mengandung sedikit ion Ca saat istirahat
iii. Mengandung banyak ion Ca bila kontraksi
e. Retikulum sarkoplasma
i. Menyelubungi myofibril
ii. Mirip dengan reticulum endoplasma pada sel
iii. Gudang penyimpanan ion Ca
iv. Membran RS memiliki “pompa” agar Ca2+ dalam sarkoplasma pindah
secara kontan ke RS
v. Ada juga “gates” = Ryr, di mana ketika relaksasi tertutup sehingga
Ca2+ tidak dapat pindah ke sarkoplasma dan tetap dalam RS terbukan
bila ada rangsangan impuls Ca2+ ke sarkoplasma
5. Warna Otot
a. Merah: karena banyak mioglobin, sarkoplasma banyak, reticulum
sarkoplasmik banyak, seratnya lebih sedikit otot “tampak” lebih kecil
(kontraksi kurang cepat, tidak cepat lelah)
b. Putih: karena myoglobin sedikit, sarkoplasma sedikit, reticulum sarkoplasmik
sedikit, seratnya lebih besar otot “tampak” lebih besar (kontraksi lebih cepat,
mudah lelah)
Physiology Types of Contraction
1. Kontraksi Isotonik (tegangan sama)
a. Terjadi ketika beban yang kita angkat (dari posisi rendah hingga naik) BERAT
BENDANYA KONSTAN, sehingga tegangan yg diberikan seakan-akan
konstan di sepanjang kisaran gerakannya.
b. “Sebenarnya, seiring dengan sudut sendi yg berubah selama benda diangkat,
tegangan otot juga harus berubah utk mengimbangi benda. Karena itu,
tegangan otot tidak konstan selama periode pemendekan pada kontraksi
isotonic meskipun beban tetap konstan”.
c. Jadi intinya, yang tegangannya konstan disini adalah bendanya, bukan ototnya.
2. Kontraksi Isokinetik (laju/kecepatan sama)
a. Tidak terjadi dalam keadaan normal harus pakai mesin olahraga khusus yg
dapat diatur sehingga dapat menimbulkan kontraksi otot pada laju yang
konstan di sepanjang kisaran gerakannya.
b. Jadi dalam kondisi ini, kecepatan perpindahan otot terjadi dengan kecepatan
yang sama → bagus untuk pertumbuhan kekuatan otot.
3. Kontraksi Isometrik (panjang tetap)
Terjadi di 2 keadaan:
a. Kontraksi maksimal ketika otot tidak bisa memendek lagi karena beban terlalu
berat. Misalnya mendorong dinding.
b. Kontraksi submaksimal ketika menopang benda pada posisi yang statis
sehingga panjang otot tetap (walaupun ada penambahan beban) meskipun
dapat menghasilkan tegangan yang lebih besar. Cth: pengisian air, menjaga
postur ketika berdiri)
c. Jadi dalam kondisi ini, panjang otot tetap sama.
4. Kontraksi isotonik dan isokinetik masing-masing ada konsentrik dan eksentrik.
a. Intinya konsentrik adalah pemendekan panjang otot, sementara eksentrik
adalah pemanjangan otot.
b. Ingat, PE-, sehingga konsepnya PROSES pemanjangan otot.
Biochemistry Aerobic Metabolism
1. Sistem fosfagen (kreatin fosfat)
a. Kreatin fosfat merupakan cadangan khas pada otot.
b. Setelah ATP simpanan pada otot habis (2-3) detik, pemecahan kreatin fosfat akan memasok
ATP untuk otot sampai sekitar 10 detik.
c. Pemecahan ATP akan menghasilkan energi untuk ​cross bridge k​ epala aktin dan miosin.
d. Kreatin fosfat akan dibentuk lagi saat istirahat ketika ATP disintesis kembali.
e. Tidak memerlukan reaksi yang panjang dan tidak bergatung pada O2.
2. Glikolisis anaerob
a. Memasok energi selama 12 detik - 3 menit setelah kreatin fosfat habis.
b. Tidak memerlukan oksigen, sehingga berlangsung lebih cepat daripada respirasi anaerob.
c. Proses ini akan menghasilkan asam laktat sebagai regenerasi NAD+, dimana akan digunakan
kembali untuk menghasilkan ATP.
d. Selama 3 menit ini, asam laktat akan menumpuk. Kondisi asam yang dihasilkan akan
mengganggu metabolisme energi pada otot sehingga menyebabkan kaku dan kelelahan. Ini
adalah mekanisme perlindungan oleh tubuh agar otot tidak mengalami kerusakan.
3. Glikolisis aerob
a. Proses oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat atau laktat
b. Secara garis besar, pada awal proses terjadi peminjaman 2 gugus fosfor dari
ATP sehingga terbentuk ​fruktosa-1,6-difosfat​.
c. Dengan bantuan enzim aldolase, akan terbagi menjadi ​gliseraldehid-3-fosfat
(G3P) ​dan ​dihidroksiaseton fosfat (DHAP). ​Untuk proses glikolisis, DHAP
akan diubah menjadi G3P.
d. Selanjutnya ATP akan dihasilkan melalui reaksi pengubahan
1,3-difosfogliserat ​menjadi ​3-fosfogliserat dan fosfoenolpiruvat ​menjadi
piruvat.
e. Total didapatkan 4 - 2 = 2 ATP.
f. Kemudian dihasilkan 2 NADH = 2x3 = 6 ATP
g. Total = 2 + 6 = 8 ATP
4. Dekarboksilasi oksidatif
a. Pengubahan asam piruvat → asetil-KoA
b. Dengan enzim piruvat dehidrogenase,
menggunakan NAD+ → NADH, dan
menambahkan CoA
c. Karena 2 piruvat, maka didapatkan 2 NADH = 2x3 = 6 ATP
d. Total = 6 ATP
5. Siklus asam sitrat
a. Asetil-KoA + oksaloasetat → sitrat. Kemudian terus kembali menjadi
oksaloasetat lagi.
b. 1 putaran membuat 3 NADH dan 1 FADH. Kemudian pembuatan GTP akan
membuat 1 ATP = 3x3 + 1x2 + 1 = 12 ATP
c. Karena 2 piruvat, maka 12x2 = 24 ATP

6. Fosforilasi oksidatif
a. Ada 4 kompleks, kompleks I, III, dan IV yang ada pompa protonnya.
b. Oksigen berperan sebagai akseptor elektron → air.
7. Total energi didapat:
a. Maka total energi yang didapat adalah 8 + 6 + 24 = 38 ATP!
b. Kemudian jumlah ATP ini bisa berkurang tergantung jalur yang dipakai.
c. Glikolisis terjadi di sitoplasma, sementara Krebs cycle dan fosforilasi terjadi
di mitokondria.
d. NADH dari sitoplasma untuk masuk ke dalam mitokondria harus melalui
shuttle
i. Malate-aspartate shuttle = luar NADH, dalam sel NADH
ii. Glycerol-3-phosphate shuttle = luar NADH, dalam sel FADH
e. Kalau yang dipakai G3P shuttle, maka jumlah ATP akan berkurang 2 buah
(hanya 2 NADH dari glikolisis)
f. Akibatnya, total energi turun menjadi 36 ATP.
SOAL B
Mr. Nicholaus, 20 years old, wanted to do some relaxation after studying hard for SOCA by
taking a trip to Timbuktu by ship. When he stood on the ship and looked at the beautiful sea,
suddenly he felt dizzy and nauseous. He tried to close his eyes to calm his body.
Anatomy : cerebellum
Histology : inner ears
Biochemistry : synthesis of endolymph fluid
Physiology : equilibrium (balance) mechanism
Anatomy Cerebellum
1. Embriologi
a. Forebrain (prosensefalon)
b. Midbrain (mesensefalon)
c. Hindbrain (rhombencephalon) → ​metensefalon ​dan mielensefalon
2. Terletak di
a. Posterior cranial fossa, bawah tentorium cerebelli (infratentorium)
b. Posterior ventrikel ke-4
c. Ventrikel lateral (anterior, lateral, posterior) → ventrikel 3 → akuaduktus
serebri → ​ventrikel 4
3. Terdapat 3 lobus pada cerebellum
a. Lobus anterior dan posterior cerebelli → pergerakan otot tak disadari
b. Lobus flocculonodular → kontrol keseimbangan dan gerakan
(vestibulocerebellum).
4. Fisura
a. Primary fissure
b. Posterolateral fissure

5. Hemisfer
a. Hemisfer dihubungkan oleh vermis.
b. Bagian luar hemisfer tampak seperti lipatan (folia).
c. Terdiri dari substansia grisea (korteks) dan alba (medulla) yang proyeksinya
irregular dan bercabang-cabang →​ arbor vitae.
6. Pedunculus cerebelli
a. Superior = dengan midbrain
b. Media = dengan pons
c. Inferior = dengan medulla oblongata
7. Fungsi: mengontrol keseimbangan, tonus otot, dan koordinasi gerakan

8. Vaskularisasi
a. Arteri
i. A. cerebellaris superior
ii. A. cerebellaris inferior anterior
iii. A. cerebellaris inferior posterior
b. Vena
i. V. cerebellaris superior
ii. V. cerebellaris inferior
Histology of Inner Ears
1. Telinga dalam
● Terletak di antara telinga tengah dan meatus acusticus internus
● Terdiri dari 2 komponen:
○ Labirin tulang koklea, vestibulum, kanalis semicircularis berisi
perilymph
○ Labirin membranosa ductus cochlearis, ductus semicircularis,
utriculus, sacculus berisi endolymph
● Vestibulum:
○ Di dalamnya terdapat labirin membranosa utriculus dan sacculus
○ Utrikulus dan sacculus masing-masing membentuk saluran yang
bergabung menjadi 1 ductus endolimfatikus ujungnya melebar sakus
endolimfatikus
● Cochlea:
○ Letaknya antero medial dari vestibulum
○ Berbentuk seperti rumah siput
○ Poros yang dikitari terdiri dari tulang modiolus
○ Terdapat cabang cochlear dari N.VIII yang ditemukan di dasar dari
modiolus
● Kanalis semisirkularis:
○ Ada 3 : kanalis horizontal / lateral, posterior, dan superior
○ Setiap kanalis memiliki ductus semicircularis di dalamnya
○ Ujung tiap saluran melebar membentuk ampula
○ Ujung semisirkularis superior dan posterior tidak melebar bergabung
menjadi satu → krus kommune
2. Telinga luar
a. Daun telinga:
- Tulang rawan elastis tak teratur. Jaringan subkutannya lebih tebal di
posterior daripada anterior tetapi sama-sama tipis.
- Ada kelenjar Talg dan keringat.
- Ada jaringan lemak di lobulus.
b. Meatus acusticus externus:
- Sepanjang 25 cm medio-inferior. ⅓ lateral tulang rawan elastis, ⅔
dalam tulang temporal (keras).
- Bagian kulit disini menempel dengan tulang. Karena itu jika ada bisul,
sangat sakit.
- Ada kelenjar sebasea.
- Ada kelenjar serumen (tubulosa apokrin) yang bercampur dengan
kelenjar Talg menjadi
sekresi ​serumen yang
bakterisid​.
c. Membran timpani:
- Permukaan luar​/ cuticle:
kulit tanpa rambut
- Permukaan tengah​/ fibrous:
Berupa serat kolagen dan
elastin. Bagian luar serat
kolagen radiar, bagian
dalam serat kolagen
sirkuler. Bagian tengah dan
perifer ada serat elastin.
- Kwadran anterosuperior (pars flaccida): bagian tanpa serat kolagen
(​membran Shrapnell​).
- Permukaan dalam/ mucus​: epitel selapis gepeng/ kubis
3. Telinga tengah
a. Kavum timpani:
- Ada udara, di posterior berhubungan processus mastoid, di anterior ada
tuba eustachii, di lateral tentunya ada membran timpani, di medial ada
telinga dalam.
- Dipisahkan dengan telinga dalam melalui fenestra ovalis dan
rotundum.
- Ada 3 tulang (malleus → incus → stapes) yang menghubungkan
membran timpani dengan fenestra ovalis.
- Dilapisi epitel selapis gepeng, tetapi di sekitar tuba eustachii menjadi
epitel selapis kubis dengan silia (seperti pada hidung).
b. Tuba eustachius/ tuba faringo timpani:
- Bagian latero-posterior nasofaring, dimana sempit dan gepeng.
- ⅔ lateral tulang rawan, sementara ⅓ medial tulang keras.
- Dilapisi epitel selapis/ bertingkat silindris dengan silia (dekat
nasofaring ada sel goblet).
- Di dekat nasofaring juga ada ​tonsil tuba.
4. Telinga dalam/ labirin
- Labirin tulang + labirin membranosa + sistem perilimfatik. Di dalam
membranosa ada endolimfe. Diantara tulang dan membranosa ada perilimf.
- Labirin tulang terletak didalam os. temporal pars petrosa. Bentuk labirin
membranosa akan mengikuti labirin tulang.
- Sistem perilimf terdiri atas jaringan perilimf (penahan dinding membranosa
terhadap dinding tulang) dan cairan perilimfe.
- Labirin tulang terdiri atas:
a. Vestibulum:
- Vestibulum = ruang berbentuk oval di medial kavum timpani.
Ujung-ujung semisirkularis ada disini.
- Di dalamnya ada utrikulus dan sakulus!
b. Saluran semisirkularis:
- Di belakang vestibulum.
- Ada ​lateral​/ horizontal, ​superior​/ anterior, dan ​posterior​.
Salah satu ujung saluran ini melebar (​ampulla​) yang berakhir
pada vestibulum. Ujung superior dan posterior satunya akan
bergabung (​krus kommune)​. Total ada 5 saluran yang
menempel dengan vestibulum (3 ampulla + 1 krus kommune +
1 ujung lateral)
c. Koklea:
- Di depan vestibulum.
- Sepanjang 35 mm berputar 2½ sampai 2¾ putaran, dimana
pusatnya ​mediolus​. Di mediolus ini ada ganglion spiralis yang
berjalan di medial ​duktus koklearis​.
- Dendrit ganglion ini bersinaps dengan sel rambut organ Corti,
dimana neuritnya menjadi N. cochlearis.
- Ruangan koklea akan dibagi menjadi tiga oleh ​membran
vestibuli/ Reissner ​(atas) dan lamina spiralis/ ​membran
basilaris (bawah) menjadi ​skala vestibuli, media/ duktus

koklearis, dan timpani.


- Duktus koklearis termasuk labirin membranosa sehingga isinya
endolimfe, sementara skala vestibuli dan timpani merupakan
sistem perilimfatik (ada jaringan dan cairan perilimfe). Kedua
perilimfe skala vestibuli dan timpani dihubungkan melalui
helikotrema.
- Skala vestibuli ~ fenestra ovalis, sementara skala timpani ~
fenestra rotundum.
- Semisirkularis bagian membranosa:
● Saluran semisirkularis yang bagian membranosa mirip-mirip
seperti bagian tulang. Salah satu ujung semisirkularis akan
menjadi ampulla membranosa (total ada 3) sementara sisanya
yang tidak melebar, bagian posterior dan superior akan bersatu
menjadi crus commune membranosa. Sama seperti yang tulang,
total ada 5 buah.
● Ujung-ujungnya bermuara di utrikulus, sementara duktus
koklearis di sakulus. Keduanya akan bergabung menjadi duktus
endolimfatikus (epitel selapis gepeng - kubis) yang berujung
menjadi sakus endolimfatikus (epitel selapis silindris). Epitel
sakus sendiri berfungsi dalam absorpsi endolimf.
- Makula dan krista ampularis

● Merupakan daerah sensorik pada utrikulus dan sakulus


(makula) dan semisirkularis (krista).
● Pada makula dan krista terdiri atas 2 jenis sel, yaitu ​sel rambut
(ada mikrovili dan silia) dan ​sel penyokong ​(diantara sel
rambut)
● Rambut ini akan terpendam dalam struktur gelatinosa. Pada
krista disebut ​cupula​. Pada makula disebut ​membran otolit​.
● Saat terjadi perubahan keseimbangan (misal kepala bergerak ke
depan) maka endolimf bergerak sehingga sel rambut bersama
membran otolit/ cupula akan bergerak mengikuti gravitasi
sehingga dapat terjadi potensial aksi ke ganglion vestibularis.
- Membran vestibular yang menghadap ke duktus koklearis sangat tipis
dengan mikrovili. Pada sisi yang menghadap ke skala vestibuli berupa
selapis gepeng dengan jaringan penyambung.
- Dinding duktus koklearis yang datar (​stria vascularis​), bagian
menonjol disebut ​prominensia spiralis​, di bawahnya ada ​sulcus
spiralis externa​.
● Stria vascularis (epitel 2 lapis) merupakan ​satu-satunya
intraepitel yang memiliki pembuluh darah, dimana diduga
untuk membuat endolimf.
● Prominensia spiralis ada banyak pembuluh darah. Berupa epitel
selapis gepeng.
● Sulcus spiralis externus berupa epitel selapis kubis dimana
dapat ditemukan ​sel Claudius ​dan sel ​Boettcher.
● Semua diatas bukan organ Corti

- Organ Corti
● Terbagi menjadi sel tiang dalam dan luar. Sel falanks
dalam dan luar, sel batas, dan sel Hensen. Sel rambut
dibagi menjadi sel rambut dalam dan luar.
● Di bagian dalam ada Tunnel of Corti yang dibatasi sel
tiang dalam dan luar. Sel tiang dalam dasarnya lebar,
badannya langsing, ujung apikalnya melebar dan
bersinggungan (​junctional complex​) dengan sel rambut
dalam maupun sel tiang dalam. Sel tiang luar sama
persis tetapi bagian apikal ​junctional complex ​dengan
sel rambut luar maupun sel tiang luar.
● Sel falanks dalam dan luar memeluk sel rambut dalam
dan luar. Berada diatas membrana basillaris.
Physiology of Balance Mechanism
1. Keseimbangan diatur visual, vestibular, dan proprioseptif.

2. Jarasnya berasal dari nukleus vestibularis → cerebellum → formatio reticularis →


midbrain → thalamus → korteks asosiasi sensoris.
3. Keseimbangan telinga
● Sistem Vestibularis terdapat dalam Aparatus vestibular
● Dipenuhi cairan endolimfe : K↑, Na↓
● Organ yang berperan :
● Organ Otolith memberi informasi tentang posisi kepala terhadap gravitasi dan
perubahan kecepatan gerakan lurus
○ Sakulus akselerasi dan deselerasi linear vertical, spt : bangun tidur,
loncat, naik tangga
○ Utrikulus akselerasi dan deselerasi linear horizontal, spt: bergerak
lurus ke depan, belakang, ke samping.
4. Mengandung epitel sensoris : macula di dalamnya tdpt sel rambut, berada dalam
posisi vertical dalam sakulus dan horizontal dalam utriculus. Dalam macula terdapat 2
jenis rambut : 1 kinosilia dengan seberkas stereosilia yang terbenam dalam membran
gelatinosa. Bagian atas membran terdapat kristal kalsium karbonat : batu otolith utk
menambah kelembaman membran (otoconia). Sedangkan bagian bawah sel rambut
berhubungan langsung dengan neuron sensorik primer N. Vestibularis
5. Makula mendeteksi adanya percepatan atau perlambatan ke arah depan dan juga
miringnya kepala. Gravitasi dan percepatan menyebabkan otolit bergeser ke depan
atau ke belakang membran gelatinosa ikut bergeser, menekuk rambut silia sehingga
terjadilah depolarisasi atau hiperpolarisasi.
6. Bila stereosilia mendekati kinosilia, maka tip link antar silia akan membuka,
memungkinkan ion K masuk ke dalam sel, mengakibatkan kenegatifan membran
berkurang depolarisasi. Depolarisasi selanjutnya membuka voltage gated Ca channel
ke neuron sensorik primer N. Vestibularis potensial aksi
7. Neuron sensorik ini akan bersinaps di nukleii Vestibularis di medulla oblongata. Di
sini, informasi vestibularis diintegrasikan dengan masukan dari permukaan kulit,
mata, sendi dan otot. Kemudian akan menuju thalamus lalu ke korteks cerebri untuk
dipersepsikan. Namun ada juga yang langsung menuju ke serebelum tanpa bersinaps
di nuclei vestibularis.
● Kanalis Semisirkularis :
○ Kanalis Horizontal putar kepala
○ Kanalis Superior depan-belakang kepala
○ Kanalis Posterior kiri kanan kepala
8. Mendeteksi akselerasi dan deselerasi rotational atau angular kepala, misalnya pada
saat mulai dan berhenti berputar, jungkir balik. Sel rambut terbenam dalam lapisan
gelatinosa kupula, yang menonjol ke dalam endolimfe di ampula.
● Jika stereosilia mendekati kinosilia depolarisasi
● Jika stereosilia menjauhi kinosilia hiperpolarisasi
9. Refleks Okulovestibular →
mekanisme utk menstabilkan mata.
Setiap kali kepala berputar tiba-tiba,
sinyal yang berasal dari kanalis
semisirkularis akan menyebabkan mata
berputar dengan arah berlawanan
dengan arah putaran kepala
10. Pendengaran
● Dua aspek pendengaran:
mengidentifikasi suara (what)
dan mengetahui lokasi suara
(where)
● Telinga manusia dapat
mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi 20-20.000 Hz. Namun paling
peka utk frekuensi 1000-4000 Hz
● Mekanisme:
○ Telinga luar mengumpulkan gelombang suara dengan pinna, kemudian
ditransmisikan ke canalis auditorius externus
○ Membran timpani bergetar (tekanan udara pd kedua sisi membran
timpani harus sama diseimbangkan oleh tuba eustachius)
○ Tulang pendengaran (maleus incus stapes) mengubah getaran
membran timpani menjadi gerakan cairan pada telinga dalam melalui
oval window (meningkatkan gelombang suara 20x karena dibutuhkan
tekanan yg lebih kuat utk menggerakan cairan drpd udara)
○ Gerakan cairan di dalam perilimf yg ditimbulkan oleh getaran oval
window akan mengikuti 2 jalur:
■ Melalui skala vestibuli, mengelilingi helikotrema, melalui skala
timpani menyebabkan round window bergetar. Jalur ini hanya
mengurangi energi suara
■ “jalan pintas” dari skala vestibuli mll membran basilaris ke
skala timpani. Jalur ini memicu pengaktifan reseptor utk suara
dg menekuk rambut-rambut di sel ramu sewaktu organ Corti yg
terletak di atas membran basilaris bergetar dan bergeser relative
thdp membran tektorium di atasnya pelepasan neurotransmitter
diterima neuron sensorik primer nervus cochlearis potensial
aksi
■ Potensial aksi yg terbentuk diteruskan oleh N. VIII ke kortek
auditori primer di lobus temporal utk diinterpretasi
11. Proprioceptor
- Berfungsi mengetahui posisi otot dan sendi → menjaga keseimbangan tubuh.
- Ada muscle spindle (pada otot, deteksi regang), golgi tendon (pada tendon,
deteksi gaya), dan joint receptor (deteksi tekanan).
12. Fasikulus 3 komponen → fasikulus longitudinalis medialis
Biochemistry of Synthesis of Endolymph Fluid
1. Cairan Endolimph mempunyai
komposisi ion yang menyerupai
cairan intrasel yaitu, kadar ​K+
yang tinggi dan kadar Na+ yang
rendah.
2. Berbeda dengan cairan perilymph
yang memiliki komposisi ion
yang menyerupai ​cairan
ekstrasel yaitu, kadar Na+ yang
tinggi dan kadar K+ yang
rendah.
3. Perbedaan kedua cairan ini
penting untuk menciptakan arus
listrik yang kuat di sekitar organ
dan mengakibatkan pembentukan
impuls saraf pada sel rambut unit neuron aferen.
4. Cairan endolimph disekresikan oleh stria vascularis.
5. Pada Stria Vaskularis, terdapat aktivitas pompa yang tinggi, yang memegang peranan
penting dalam pembentukan endolimfe. Stria Vaskularis memiliki 2 sisi. Sisi yang
menghadap ke endolimph dan sisi yang menghadap ke perilymph. Ruang di dalam
stria vaskularis sendiri dibatasi oleh 2 lapisan epitel.
6. Yang menghadap ke perilymph terdiri dari sel Basal dan Intermediate, sedangkan
yang menghadap ke endolimph terdiri dari sel marginal. Sel marginal memiliki 2 sisi.
Sisi yang berada dalam stria vaskularis disebut sisi basolateral dan sisi yang
berbatasan langsung dengan endolimfe disebut sisi apical.
7. Perilimph berasal dari plasma darah dan CSF sedangkan Endolymph dibentuk dari
Perilimph melalui aktivitas pompa yang ada pada lapisan epitel.
8. K+ dari perilymph masuk ke dalam sel fibrosit dalam Prominentia Spiralis dengan
menggunakan pompa ion. Kemudian masuk ke dalam sel basal pada stria vaskularis
dan berlanjut ke sel intermediate. Dari Sel intermediate, K+ masuk ke dalam ruang di
dalam stria Vaskularis melalui kanal Kir 4.1.
9. Kemudian, dengan menggunakan pompa Na+/ K+ATPase di sel marginal sisi
basolateral, K+ dipompa ke dalam sel marginal. Selain pompa Na+/ K+ATP ase,
terdapat juga co-transporter pada sel marginal sisi basolateral yang disebut sebagai
NKCC. NKCC juga berperan dalam memasukkan K+ ke dalam sel marginal. K+ yang
sudah berada di dalam sel marginal akan dikeluarkan ke endolimph melalui kanal
KCNQ1. NKCC tidak hanya mentranspor K, tetapi juga Cl dan Na ke dalam sel
marginal. Na yang masuk dikembalikan lagi ke ruang dalam stria vaskularis melalui
pompa Na+/ K+ATPase. Sedangkan Cl dikembalikan ke dalam ruang dalam stria
vaskularis melalui kanal Cl.
10. Basically, yang terpenting disini adalah ​perpindahan ion K+​.
LEMBAR PENILAIAN 3A
Nama Mahasiswa: Richie Joneri Kloter: 1

Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:

I. Checklist penilaian

Skor Nilai
No Issues to Analyze (1-1 Bobot (1-2) (Skor x
0) Bobot)

Kemampuan analisis masalah

I 1. Overview masalah 5 1 5

2. Analisis masalah 5 1 5

Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan ilmu


dasar untuk menjelaskan terjadinya penyakit
(sesuai dengan skenario)

1. Anatomi regio colli 3 2 6

2. Histologi otot skelet 8 2 16


II
3. Metabolisme aerobik 5 2 10

4. Fisiologi kontraksi 2 2 4

Total 10 46

Hasil penilaian pengetahuan: 46


Nilai Batas Lulus (NBL) = total nilai/total bobot ≥55 (BL)

Memuaskan (M)/ Tidak


Ketrampilan saat presentasi Komentar
Memuaskan (TM)

1. Sikap M Sudah bagus :D


III
2. Kemampuan berkomunikasi M Sudah bagus :D

3. Sistematika penyajian M Overview → analisis,


sisanya bagus :)
II. Feedback

Hasil penilaian keterampilan presentasi dan sikap:


Dear Richie,
1. Jangan baca buku soca ya nanti saat presentasi :) Nanti harus share screen dari awal
soalnya.
2. Overview dulu, baru analisis kasusnya. Jangan lupa analisis adalah menghubungkan
kasus dengan pertanyaan, misal. karena dia mengalami nyeri pada leher, maka saya
akan menjelaskan anatomi regio colli/ leher.
3. Anatomi regio colli bahas trigonum colli anterior dan posterior. Kemudian
fokuskan bahas fascia superficialis dan colli (profunda) dan spatium diantara
mereka. Pastikan menyinggung “danger space” karena itu jadi basic dari soal ini.
4. Jadi soal ini adalah anak yang baru cabut gigi. Letak dari akar gigi molar
berdekatan dengan regio coli yang kita bahas, dan khususnya dengan “danger
space”. Saat gigi dicabut dan ternyata ada infeksi menyebar, maka dia bisa masuk
ke “danger space”.
5. Histologi sudah mantul. Kalau memang waktunya nda keburu, gambarnya boleh
diringkas lagi supaya bisa kejar sistem lain.
6. Fisiologi hehe yah usahakan tulis yang diketahui aja sii, lagipula sekali lagi, kurang
visible kalau ngeliat buku soca karena harus share screen (kecuali kalau ada trik
tersendiri, gas :>).
7. Biokimia kalau memang agak kelabakan, cukup hapalkan dasar dari metabolisme
aerob dan anaerob. Kemudian masing-masing bisa bikin produk apa, dan biasanya
terjadi saat kondisi apa. Misalnya kalau kita olahraga intensif dalam waktu singkat,
maka anaerobik yang aktif, sehingga kita merasa kram.
Semangat SOCA-nya!!!
LEMBAR PENILAIAN 3B
Nama Mahasiswa: Chantika Putri Irawan Kloter: 2

Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:

I. Checklist Penilaian

Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)

Kemampuan analisis masalah

I 1. Overview masalah 10 1 10

2. Analisis masalah 10 1 10

Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan ilmu


dasar untuk menjelaskan terjadinya penyakit
(sesuai dengan skenario)

1. Anatomi cerebellum 9 2 18

2. Histologi telinga dalam 9 2 18


II
3. Biokimia sintesis cairan endolimfe 9 2 18

4. Mekanisme keseimbangan 9 2 18

Total 10 92

Hasil penilaian pengetahuan: 92


Nilai Batas Lulus (NBL) = total nilai/total bobot ≥55 (L)

Memuaskan (M)/ Tidak


Ketrampilan saat presentasi Komentar
Memuaskan (TM)

1. Sikap M Sudah bagus :D

III 2. Kemampuan M Kalau ditanya


berkomunikasi pura-pura sibuk
dulu ya :D tp sudah
bagus!

3. Sistematika penyajian M Sudah bagus :D


II. Feedback

Hasil penilaian keterampilan presentasi dan sikap:


Dear Chantika,
1. Sudah bagus sekali! Penjelasannya detail dan sistematis. Skemanya suka banget.
2. Detail-detail buat pertanyaan santuy aja nda terlalu mengubah nilai kalau memang
terlalu detail.
3. Tadi saja si kalau nulis istilah yang cukup belibet (misal. myesensefalon), pastikan
kalau itu benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Tolong dicek lagi yaa, kalau yang
saya dapat kebetulan asalnya dari metensefalon.
4. Biokimia boleh banget kalau jelaskan jumlah ATP yang terbentuk kalau waktunya
masih banyak :)
5. Jangan lupa kalau ditanya, berusaha sebisa mungkin aja jawab yang diketahui :D
Kalau memang ndatau, ulur waktu aja 10 detik gitu supaya kelihatan mikir :)
6. Buat sisanya sudah bagus banget! Congratz.
Semangat SOCA-nya!!!
LEMBAR PENILAIAN 3A
Nama Mahasiswa: Vony Yurike Kloter: 3

Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:

I. Checklist Penilaian

Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)

Kemampuan analisis masalah

I 1. Overview masalah 10 1 10

2. Analisis masalah 10 1 10

Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan ilmu


dasar untuk menjelaskan terjadinya penyakit
(sesuai dengan skenario)

1. Anatomi regio colli 8 2 16

2. Histologi otot skelet 8 2 16


II
3. Metabolisme aerobik 9 2 18

4. Fisiologi kontraksi 9 2 18

Total 10 88

Hasil penilaian pengetahuan: 88


Nilai Batas Lulus (NBL) = total nilai/total bobot ≥55 (L)

Memuaskan (M)/ Tidak


Ketrampilan saat presentasi Komentar
Memuaskan (TM)

III 1. Sikap M Sudah bagus :D

2. Kemampuan berkomunikasi M Sudah bagus :D

3. Sistematika penyajian M Sudah bagus :D


II. Feedback

Hasil penilaian keterampilan presentasi dan sikap:


Dear Vony,
1. Gambarmu sangat sangat sangat bagus dan layak diapresiasi, nice!
2. Sebenarnya untuk sisanya nda banyak yang bisa di komen. Mungkin untuk anatomi
regio colli lebih diperdalam lagi khususnya untuk penggunaan istilah “fascia” dan
“lamina”. Jangan lupa spatium nya :)
3. Histologi boleh dipecah lagi secara makroskopis (epi-peri-endomisium) dan
mikroskopis (sarkomer).
4. Biokimia boleh banget kalau jelaskan jumlah ATP yang terbentuk kalau waktunya
masih banyak :)
5. Sisanya sudah bagus banget! Congrats ya.
Semangat SOCA-nya!!!
LEMBAR PENILAIAN 3B
Nama Mahasiswa: Ferdynantoti Kloter: 4

Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:

I. Checklist Penilaian

Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)

Kemampuan analisis masalah

I 1. Overview masalah 10 1 10

2. Analisis masalah 5 1 5

Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan ilmu


dasar untuk menjelaskan terjadinya penyakit
(sesuai dengan skenario)

1. Anatomi cerebellum 8 2 16

2. Histologi telinga dalam 6 2 12


II
3. Biokimia sintesis cairan endolimfe 3 2 6

4. Mekanisme keseimbangan 9 2 18

Total 10 67

Hasil penilaian pengetahuan: 67


Nilai Batas Lulus (NBL) = total nilai/total bobot ≥55 (L)

Memuaskan (M)/ Tidak


Ketrampilan saat presentasi Komentar
Memuaskan (TM)

III 1. Sikap M Sudah bagus :D

2. Kemampuan berkomunikasi M Sudah bagus :D

3. Sistematika penyajian M Sudah bagus :D


II. Feedback

Hasil penilaian keterampilan presentasi dan sikap:


Dear Toti,
1. Sebelumnya terima kasih ya sudah mau ikut simul :) Sudah berani mengerjakan
soal dan presentasi apapun adanya sudah bagus banget kok!
2. Pertama, ingat bahwa dalam analisis kasus, kita harus menghubungkan kasus
dengan pertanyaan yang diberikan. Misalnya karena dia kehilangan keseimbangan,
maka sistem yang terpengaruh adalah vestibularis, sehingga saya akan menjelaskan
anatomi cerebellum sebagai salah satu organ kesimbangan, dll.
3. Anatomi sudah bagus banget :) Bisa diingat lagi untuk 3 lobus dan kalau mau
masukin perdarahan cerebellum di otak juga boleh.
4. Histologi yang penting ingat konsep pipa dalam pipa. Kemudian di pipa ini ada 2
jenis cairan yang berbeda!
5. Biokimia boleh banget diisi something else agar tidak kosong banget. Berarti kalau
yang tadi bisa jelasin kalau telinga punya cairan endolymph dan perilymph.
Kemudian jelaskan kalau perilymph kemudian melalui stria vaskularis menjadi
endolymph :)
6. Fisiologi sudah bagus banget! Jangan lupa ada crista juga untuk cadangan jawab
pertanyaan. Tapi untuk penjelasan silia sudah bagus :D
Semangat SOCA-nya!!!
LEMBAR PENILAIAN 3A
Nama Mahasiswa: Nabila Mayori Kloter: 5

Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:

I. Checklist Penilaian

Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)

Kemampuan analisis masalah

I 1. Overview masalah 10 1 10

2. Analisis masalah 5 1 5

Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan ilmu


dasar untuk menjelaskan terjadinya penyakit
(sesuai dengan skenario)

1. Anatomi regio colli 5 2 10

2. Histologi otot skelet 5 2 10


II
3. Metabolisme aerobik 6 2 12

4. Fisiologi kontraksi 10 2 20

Total 10 67

Hasil penilaian pengetahuan: 67


Nilai Batas Lulus (NBL) = total nilai/total bobot ≥55 (L)

Memuaskan (M)/ Tidak


Ketrampilan saat presentasi Komentar
Memuaskan (TM)

III 1. Sikap M Sudah bagus :D

2. Kemampuan berkomunikasi M Sudah bagus :D

3. Sistematika penyajian M Sudah bagus :D


II. Feedback

Hasil penilaian keterampilan presentasi dan sikap:


Dear Mayori,
1. Terima kasih ya sudah berani ikut simul walaupun mungkin harus merasa tegang
selama 1 jam :) Sudah berani aja sebenarnya poin plus banget.
2. Pertama, jangan lupa untuk analisis kasus usahakan hubungkan antara kasus dengan
pertanyaan ya. Misalnya karena dia mengalami nyeri leher, dan baru cabut gigi,
maka kemungkinan terjadi penyebaran infeksi dari gigi ke rongga leher. Maka saya
akan menjelaskan tentang anatomi regio colli/leher, dll.
3. Anatomi bisa ditambahkan untuk fascia superficial dan profunda/colli. Kemudian
bisa ditambahkan untuk lamina dan spatium sampai berakhir di danger space.
4. Histologi kalau memang panik nda sempat gambar/ lupa gambarnya tentang
sarkomer, boleh dituliskan saja skematis. Gambar nda wajib kok untuk SOCA.
5. Biokimia boleh banget kalau jelaskan jumlah ATP yang terbentuk kalau waktunya
masih banyak :)
6. Fisiologi luar biasa! Ingat terus yaa sampai nanti SOCA!
Semangat SOCA-nya!!!

Anda mungkin juga menyukai