Minisoca 3
Minisoca 3
Tobey, an 8 years old boy, just had a molar tooth extraction 1 weeks ago. 3 days ago, he felt
severe pain around his neck. He also has a high fever, sore throat, and pus dripping on his
throat.
Anatomy : regio colli
Histology : skeletal muscle
Physiology : three primary types of contraction
Biochemistry : aerobic metabolism
Anatomy Regio Colli
1. Terbagi menjadi regio colli anterior dan posterior yang dibatasi oleh M. trapezius.
2. Pada regio colli anterior, ada trigonum colli yang dibatasi M. sternocleidomastoideus
menjadi trigonum anterior dan posterior.
3. Trigonum colli anterior terbagi menjadi trigonum suprahyoid dan infrahyoid oleh os.
hyoideus.
a. Trigonum suprahyoid terbagi menjadi trigonum submental dan submandibular
oleh M. digastricus venter anterior.
b. Trigonum infrahyoid terbagi menjadi trigonum caroticum dan muscularis oleh
M. omohyoideus venter superior.
a. Fascia superficialis
i. Jaringan ikat jarang
ii. Di leher, dia membungkus M. platysma. Karena tampak menyatu,
biasanya seakan-akan platysma yang membungkus.
b. Fascia profunda/ fascia colli
i. Lamina superficialis/ anterior/ investing
1. Membelah saat mau membungkus (bisa ada lamina anterior dan
posterior kayak rektus abdominis)
2. Otot = M. trapezius dan M. sternocleidomastoideus.
3. Kelenjar = gl. parotis dan gl. submandibularis.
4. Sternum = celah antara sternum dengan lamina → spatium
suprasternale Burns.
a. Caput sternale M. sternocleidomastoideus.
b. Arcus venosus juguli.
c. kelenjar limfe, lemak, dan ligamentum.
6. Fosforilasi oksidatif
a. Ada 4 kompleks, kompleks I, III, dan IV yang ada pompa protonnya.
b. Oksigen berperan sebagai akseptor elektron → air.
7. Total energi didapat:
a. Maka total energi yang didapat adalah 8 + 6 + 24 = 38 ATP!
b. Kemudian jumlah ATP ini bisa berkurang tergantung jalur yang dipakai.
c. Glikolisis terjadi di sitoplasma, sementara Krebs cycle dan fosforilasi terjadi
di mitokondria.
d. NADH dari sitoplasma untuk masuk ke dalam mitokondria harus melalui
shuttle
i. Malate-aspartate shuttle = luar NADH, dalam sel NADH
ii. Glycerol-3-phosphate shuttle = luar NADH, dalam sel FADH
e. Kalau yang dipakai G3P shuttle, maka jumlah ATP akan berkurang 2 buah
(hanya 2 NADH dari glikolisis)
f. Akibatnya, total energi turun menjadi 36 ATP.
SOAL B
Mr. Nicholaus, 20 years old, wanted to do some relaxation after studying hard for SOCA by
taking a trip to Timbuktu by ship. When he stood on the ship and looked at the beautiful sea,
suddenly he felt dizzy and nauseous. He tried to close his eyes to calm his body.
Anatomy : cerebellum
Histology : inner ears
Biochemistry : synthesis of endolymph fluid
Physiology : equilibrium (balance) mechanism
Anatomy Cerebellum
1. Embriologi
a. Forebrain (prosensefalon)
b. Midbrain (mesensefalon)
c. Hindbrain (rhombencephalon) → metensefalon dan mielensefalon
2. Terletak di
a. Posterior cranial fossa, bawah tentorium cerebelli (infratentorium)
b. Posterior ventrikel ke-4
c. Ventrikel lateral (anterior, lateral, posterior) → ventrikel 3 → akuaduktus
serebri → ventrikel 4
3. Terdapat 3 lobus pada cerebellum
a. Lobus anterior dan posterior cerebelli → pergerakan otot tak disadari
b. Lobus flocculonodular → kontrol keseimbangan dan gerakan
(vestibulocerebellum).
4. Fisura
a. Primary fissure
b. Posterolateral fissure
5. Hemisfer
a. Hemisfer dihubungkan oleh vermis.
b. Bagian luar hemisfer tampak seperti lipatan (folia).
c. Terdiri dari substansia grisea (korteks) dan alba (medulla) yang proyeksinya
irregular dan bercabang-cabang → arbor vitae.
6. Pedunculus cerebelli
a. Superior = dengan midbrain
b. Media = dengan pons
c. Inferior = dengan medulla oblongata
7. Fungsi: mengontrol keseimbangan, tonus otot, dan koordinasi gerakan
8. Vaskularisasi
a. Arteri
i. A. cerebellaris superior
ii. A. cerebellaris inferior anterior
iii. A. cerebellaris inferior posterior
b. Vena
i. V. cerebellaris superior
ii. V. cerebellaris inferior
Histology of Inner Ears
1. Telinga dalam
● Terletak di antara telinga tengah dan meatus acusticus internus
● Terdiri dari 2 komponen:
○ Labirin tulang koklea, vestibulum, kanalis semicircularis berisi
perilymph
○ Labirin membranosa ductus cochlearis, ductus semicircularis,
utriculus, sacculus berisi endolymph
● Vestibulum:
○ Di dalamnya terdapat labirin membranosa utriculus dan sacculus
○ Utrikulus dan sacculus masing-masing membentuk saluran yang
bergabung menjadi 1 ductus endolimfatikus ujungnya melebar sakus
endolimfatikus
● Cochlea:
○ Letaknya antero medial dari vestibulum
○ Berbentuk seperti rumah siput
○ Poros yang dikitari terdiri dari tulang modiolus
○ Terdapat cabang cochlear dari N.VIII yang ditemukan di dasar dari
modiolus
● Kanalis semisirkularis:
○ Ada 3 : kanalis horizontal / lateral, posterior, dan superior
○ Setiap kanalis memiliki ductus semicircularis di dalamnya
○ Ujung tiap saluran melebar membentuk ampula
○ Ujung semisirkularis superior dan posterior tidak melebar bergabung
menjadi satu → krus kommune
2. Telinga luar
a. Daun telinga:
- Tulang rawan elastis tak teratur. Jaringan subkutannya lebih tebal di
posterior daripada anterior tetapi sama-sama tipis.
- Ada kelenjar Talg dan keringat.
- Ada jaringan lemak di lobulus.
b. Meatus acusticus externus:
- Sepanjang 25 cm medio-inferior. ⅓ lateral tulang rawan elastis, ⅔
dalam tulang temporal (keras).
- Bagian kulit disini menempel dengan tulang. Karena itu jika ada bisul,
sangat sakit.
- Ada kelenjar sebasea.
- Ada kelenjar serumen (tubulosa apokrin) yang bercampur dengan
kelenjar Talg menjadi
sekresi serumen yang
bakterisid.
c. Membran timpani:
- Permukaan luar/ cuticle:
kulit tanpa rambut
- Permukaan tengah/ fibrous:
Berupa serat kolagen dan
elastin. Bagian luar serat
kolagen radiar, bagian
dalam serat kolagen
sirkuler. Bagian tengah dan
perifer ada serat elastin.
- Kwadran anterosuperior (pars flaccida): bagian tanpa serat kolagen
(membran Shrapnell).
- Permukaan dalam/ mucus: epitel selapis gepeng/ kubis
3. Telinga tengah
a. Kavum timpani:
- Ada udara, di posterior berhubungan processus mastoid, di anterior ada
tuba eustachii, di lateral tentunya ada membran timpani, di medial ada
telinga dalam.
- Dipisahkan dengan telinga dalam melalui fenestra ovalis dan
rotundum.
- Ada 3 tulang (malleus → incus → stapes) yang menghubungkan
membran timpani dengan fenestra ovalis.
- Dilapisi epitel selapis gepeng, tetapi di sekitar tuba eustachii menjadi
epitel selapis kubis dengan silia (seperti pada hidung).
b. Tuba eustachius/ tuba faringo timpani:
- Bagian latero-posterior nasofaring, dimana sempit dan gepeng.
- ⅔ lateral tulang rawan, sementara ⅓ medial tulang keras.
- Dilapisi epitel selapis/ bertingkat silindris dengan silia (dekat
nasofaring ada sel goblet).
- Di dekat nasofaring juga ada tonsil tuba.
4. Telinga dalam/ labirin
- Labirin tulang + labirin membranosa + sistem perilimfatik. Di dalam
membranosa ada endolimfe. Diantara tulang dan membranosa ada perilimf.
- Labirin tulang terletak didalam os. temporal pars petrosa. Bentuk labirin
membranosa akan mengikuti labirin tulang.
- Sistem perilimf terdiri atas jaringan perilimf (penahan dinding membranosa
terhadap dinding tulang) dan cairan perilimfe.
- Labirin tulang terdiri atas:
a. Vestibulum:
- Vestibulum = ruang berbentuk oval di medial kavum timpani.
Ujung-ujung semisirkularis ada disini.
- Di dalamnya ada utrikulus dan sakulus!
b. Saluran semisirkularis:
- Di belakang vestibulum.
- Ada lateral/ horizontal, superior/ anterior, dan posterior.
Salah satu ujung saluran ini melebar (ampulla) yang berakhir
pada vestibulum. Ujung superior dan posterior satunya akan
bergabung (krus kommune). Total ada 5 saluran yang
menempel dengan vestibulum (3 ampulla + 1 krus kommune +
1 ujung lateral)
c. Koklea:
- Di depan vestibulum.
- Sepanjang 35 mm berputar 2½ sampai 2¾ putaran, dimana
pusatnya mediolus. Di mediolus ini ada ganglion spiralis yang
berjalan di medial duktus koklearis.
- Dendrit ganglion ini bersinaps dengan sel rambut organ Corti,
dimana neuritnya menjadi N. cochlearis.
- Ruangan koklea akan dibagi menjadi tiga oleh membran
vestibuli/ Reissner (atas) dan lamina spiralis/ membran
basilaris (bawah) menjadi skala vestibuli, media/ duktus
- Organ Corti
● Terbagi menjadi sel tiang dalam dan luar. Sel falanks
dalam dan luar, sel batas, dan sel Hensen. Sel rambut
dibagi menjadi sel rambut dalam dan luar.
● Di bagian dalam ada Tunnel of Corti yang dibatasi sel
tiang dalam dan luar. Sel tiang dalam dasarnya lebar,
badannya langsing, ujung apikalnya melebar dan
bersinggungan (junctional complex) dengan sel rambut
dalam maupun sel tiang dalam. Sel tiang luar sama
persis tetapi bagian apikal junctional complex dengan
sel rambut luar maupun sel tiang luar.
● Sel falanks dalam dan luar memeluk sel rambut dalam
dan luar. Berada diatas membrana basillaris.
Physiology of Balance Mechanism
1. Keseimbangan diatur visual, vestibular, dan proprioseptif.
Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:
I. Checklist penilaian
Skor Nilai
No Issues to Analyze (1-1 Bobot (1-2) (Skor x
0) Bobot)
I 1. Overview masalah 5 1 5
2. Analisis masalah 5 1 5
4. Fisiologi kontraksi 2 2 4
Total 10 46
Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:
I. Checklist Penilaian
Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)
I 1. Overview masalah 10 1 10
2. Analisis masalah 10 1 10
1. Anatomi cerebellum 9 2 18
4. Mekanisme keseimbangan 9 2 18
Total 10 92
Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:
I. Checklist Penilaian
Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)
I 1. Overview masalah 10 1 10
2. Analisis masalah 10 1 10
4. Fisiologi kontraksi 9 2 18
Total 10 88
Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:
I. Checklist Penilaian
Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)
I 1. Overview masalah 10 1 10
2. Analisis masalah 5 1 5
1. Anatomi cerebellum 8 2 16
4. Mekanisme keseimbangan 9 2 18
Total 10 67
Penguji
Nama: Bernard Christoper Fernando Oen
Tanda tangan:
I. Checklist Penilaian
Nilai
Skor Bobot
No Issues to Analyze (Skor x
(1-10) (1-2)
Bobot)
I 1. Overview masalah 10 1 10
2. Analisis masalah 5 1 5
4. Fisiologi kontraksi 10 2 20
Total 10 67