Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI ANTROPOMETRI PERANCANGAN KONSEP

SMART DOOR BERBASIS NEAR FIELD COMMUNICATION (NFC)


Anastasya Dea Grace Anggraeni. 30416753
Asep Mohammad Noor, ST., MT.

Email : graceanastasyaa@gmail.com

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma


Jalan Margonda Raya No 100, Pondok Cina, Depok, 16424

ABSTRAK

Pintu merupakan sarana keluar dan masuk dari suatu ruangan dimana keamanan
dari suatu pintu dapat dianggap sebagai suatu hal yang vital atau penting, maka dari itu
pintu dianggap memegang peran penting dalam menjaga keamanan suatu ruangan.
Perampokan merupakan salah satu contoh kasus yang paling sering terjadi di rumah,
maupun di perkantor akhir-akhir ini. Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Republik
Indonesia, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes
Asep Adi Saputra, kejahatan yang mendominasi adalah tindak pidana pencurian dengan
pemberat. “Pada minggu ke-15 dan minggu ke-16 2020, secara keseluruhan mengalami
angka peningkatan sebesar 11,80 persen” (nasional.kompas.com). terdapat bermacam-
macam kunci pintu atau akses masuk rumah, kantor, maupun apartemen, mulai dari yang
bersifat konvensional sampai dengan yang bersifat digital. Baik bersifat konvensional atau
digital tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Rumah dan kantor
tentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Pemilihan akses masuk rumah, kantor, atau
apartemen dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen. Rumah merupakan suatu
tempat dimana privasi terjaga dan tempat keluarga berkumpul. Terkadang privasi dari
rumah sendiri menjadi salah satu hal penting pada saat ini dimana hanya pemilik rumahlah
yang dapat mengakses pintu untuk masuk ke dalam rumah menggunakan kunci digital.
Salah satu kunci digital yang menjadi saran adalah menggunakan teknologi near field
communication (NFC). Selain itu, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah desain
dari pintu itu sendiri. Alangkah baiknya, pintu didesain sesuai dengan dimensi tubuh
penggunanya agar lebih nyaman saat digunakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Proses perancangan smart door berbasis near field communication (NFC) dimulai
dengan proses identifikasi kebutuhan konsumen. Identifikasi kebutuhan konsumen dimulai
dengan menyebarkan kuesioner dan pengolahan kuesioner berupa uji reliabilitas dan uji
validitas. Proses selanjutnya adalah menentukan antropometri yang digunakan dalam
perancangan produk smart door berbasis near field communication (NFC). Antropometri
yang digunakan adalah antropometri tubuh masyarakat Indonesia berjenis kelamin pria.
Tahap selanjutnya adalah menentukan spesifikasi produk, dan yang terakhir adalah
membuat desain produk smart door berbasis near field communication (NFC)
menggunakan software CATIA V5R21.

Kata Kunci: Desain, Smart Door, Antropometri, Perancangan Produk.


ABSTRACT

Door is an in and out access of room. In that case, door has an important role to
maintain room’s safety. Robbery is the most familiar thing that happen in our country. There
are so many kind of door’s key start from the konventional key to digital key. Konventional
key or digital key has their own advantages and disadvantages. Between house and office has
a different need of door’s safety. House is where a place where privacy is need also a place
for family gathering. People think that safety is number one, especially only the owners that
have access to their house. In that case, digital key could that using near field
communication technology could be the answer. Beside, door’s design is one of the most
important thing, because design capture the first customer’s impression also customer’s
satisfication. Smart door design with near field communication (NFC) starts from identify
customer’s need, identify antrophometric design, and prototyping 2D and 3D design using
CATIA V5R21 as the software.

Keyword: Design, Smart Door, Antrophometric, Product Planning.

PENDAHULUAN produk yang ergonomis dan nyaman untuk


Perkembangan zaman pada saat ini digunakan oleh konsumen, selain itu
mendorong setiap produk yang ada di produk pintu ini juga diinovasikan dengan
pasaran terus melakukan inovasi untuk suatu prangkat bernama NFC reader.
menghasilkan nilai tambah dan memenuhi Perangkat NFC reader ini menggunakan
kepuasaan serta kebutuhan penggunanya. teknologi near field communication (NFC)
Dikarenakan persaingan yang ketat antar sebagai pengganti kunci. Inovasi ini
produk, produsen pada zaman ini berusaha dilakukan karena penulis menanggap
mencipatakan sesuatu atau produk yang bahwa akan lebih praktis jika kunci
berbeda ataupun memiliki ciri khas yang konvensional diganti dengan perangkat
membedakan produk milik satu produsen NFC yang dapat dikoneksikan dengan
dengan produsen yang lainnya. telefon genggam agar lebih praktis dan
Berdasarkan oleh hal diatas, penulis memudahkan konsumen yang memiliki
berpikir untuk merancang dan melakukan sifat pelupa. Keunggulan dari perancangan
inovasi terhadap suatu produk yang telah pintu ini sendiri adalah memerhatikan sisi
ada di pasaran dengan tujuan memberikan antropometri dari orang Asia khususnya
kenyaman dan meningkatkan nilai tambah Indonesia sebagai dasar perancangannya,
dari suatu produk itu sendiri. Perancangan sehingga diharapkan inovasi produk smart
produk merupakan penyusunan konsep door berbasis near field communication ini
yang jelas dan sistematis terhadap gagasan dapat meningkatkan taraf hidup banyak
produk baru maupun modifikasi produk orang dan menangani masalah keamanan
lama dalam bentuk gambar tekbus untuk dalam hal pintu. Permasalah yang timbul
memenuhi kebutuhan pelanggan. adalah bagaimana merancang produk smart
Merancang suatu produk yang door berbasis near field communication
berkualitas, memiliki nilai tambah, serta (NFC) dengan perangkat lunak CATIA
sesuai dengan ekspektasi konsumen adalah V5R21 yang sesuai dengan kebutuhan
salah satu hal yang diidamkan oleh para konsumen dan dimensi tubuh penggunanya.
produsen. Salah satu produk yang akan Bedasarkan masalah yang ada,
dirancang dalam penulisan ini adalah smart dibuat beberapa tujuan yang dilakukan agar
door berbasis near field communication mengetahui apa yang akan dicapai dalam
(NFC). Perancangan konsep produk smart penulisan. Tujuan dari penulisan ini adalah
door berbasis near field communication identifikasi antropometri perancangan
(NFC) dilakukan untuk mencipatakn suatu
smart door berbasis near field diskrit dan produk barang kontinu. Produk
communication (NFC). diskrit memiliki ciri utama berfase padat
Batasan dibuat untuk membatasi non-partikel atau serbuk, sedangkan produk
berbagai masalah yang terdapat pada tugas kontinu memiliki ciri utama berfase cair
akhir ini agar tidak terjadi penyimpangan dan gas serta berfase padat berupa partikel
dari pokok permasalahan yang dihadapi. atau serbuk (Tontowi, 2016).
Berikut adalah batasan masalah pada
penulisan. Perancangan Produk
1. Penelitian dilakukan mulai dari Perancangan merupakan suatu
penurunan konsep produk sampai proses yang bertujuan untuk menganalisis,
dengan desain konsep produk dalam menilai, memerbaiki, dan menyusun
bentuk 2D dan 3D. sistem, baik sistem fisik, ataupun non fisik
2. Produk dirancang berdasarkan dengan memanfaatkan informasi yang ada.
antropometri tubuh orang dewasa Rencana produk mengidentifikasi
Indonesia berjenis kelamin laki-laki. portofolio produk-produk yang
3. Menggunakan software CATIA V5R21. dikembangkan oleh organisasi dan waktu
4. Input pengolahan kebutuhan pelanggan pengenalannya ke pasar. Proses
berdasarkan pada penelitian peneliti perencanaan produk memertimbangkan
pertama perancangan smart door segala peluang pengembangan produk yang
berbasis near field communication diidentifikasi oleh banyak sumber,
(NFC), yang meliputi hasil kuesioner mencakup usulan bagian pemasaran,
terbuka dan tertutup dan karakteristik penelitian, konsumen, tim pengembang
teknis produk dalam bentuk House of produk, dan analisis keunggulan para
Quality (HOQ). pesaing (Ulrich dan Epingger, 2001).
Konsep produk adalah gambaran
TINJAUAN PUSTAKA atau perkiraan mengenai teknologi , prinsip
Produk kerja, dan bentuk produk, atau gambaran
Produk dapat diartikan sebagai hasil singkat bagaimana produk memuaskan
dari suatu kegiatan berkarya atau produksi kebutuhan pelanggan. Konsep produk
yang memiliki manfaat atau fungsi dan atau umumnya digambarkan dalam sebuah
estetika. Porsi antara manfaat atau fungsi sketsa atau model 3 dimensi secara garis
dengan estetika tidaklah sama, sebagai besar dan seringkali disertai oleh sebuah
contoh, produk dapat memiliki manfaat dan uraian gambar. Proses penyusunan konsep
fungsi saja jika nilai estetikanya kecil, dimulai dengan serangkaian kebutuhan
sebaliknya apabila nilai estetikanya lebih konsumen dan spesifikasi target, dan
tinggi, produk hanya dapat dinikmati diakhiri dengan terciptanya beberapa
sebagai benda seni. Letak perbedaan antara konsep produk sebagai paling akhir.
produk dengan protitipe adalah produk Penyusunan konsep terdiri dari identifikasi
sudah memiliki jaminan kinerja sesuai kebutuhan pelanggan, menetapkan
dengan desainnya dan memungkinkan spesifikasi dan targetnya, mendesain
untuk dikomersialkan, sedangkan prototipe konsep-konsep produk, menguji konsep
masih memungkinkan adanya produk, menetapkan spesfikasi akhir, dan
penyempurnaan karena masih ada rencana alur pengembangan (Ulrich dan
kemungkinan kinerjanya belum sesuai Eppinger, 2001).
dengan desain atau dengan apa yang Antrpometri
diharapkan (Tontowi, 2016). Antropometri adalah sebuah kata
Produk dapat dibagi menjadi dua, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
yaitu produk barang (goods) dan produk antropos, yang berarti manusia, dan
jasa (services). Produk barang (goods) metrikos, yang berarti pengukuran. Secara
sendiri terbagi menjadi produk barang singkat antropometri dapat diartikan
sebagai ilmu yang berhubungan dengan manusia. Seiring bertambahnya usia,
aspek ukuran fisik manusia. Aspek fisik tinggi badan, bobot tubuh, dan lingkar
dalam antropometri mencakup dimensi perut akan mengalami perubahan
linear serta berat badan. Ilmu ini meliputi sampai pada usia 60 tahun. Manusia
metode pengukuran dan pemodelan pada usia lebih lanjut juga mengalami
dimensi tubuh manusia serta teknik aplikasi perubah bentuk tulang, sebagai contoh
untuk perancangan (Iridiastadi, 2014). adalah tulang punggung yang menjadi
Antropometri menurut Stevenson bungkuk, terutama pada perempuan.
dan Nurmianto adalah satu kumpulan data 2. Jenis Kelamin
numerik yang berhubungan dengan Dimensi tubuh antara laki-laki dan
karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, perempuan terlihat jelas sangat
bentuk, dan kekuatan, serta penerapan dari berbeda. Laki-laki pada umumnya
data tersebut untuk penanganan masalah lebih tinggi daripada perempuan,
desain. Antropometri dapat diterapkan dengan perbedaan sekitar 10%, namun
apabila tersedia nilai rata-rata (mHean) dan perbedaan ini hanya terlihat ketika
standar deviasi dari data yang berdistribusi mereka dewasa, pada masa
normal. Antropometri dalam pertumbuhan perbedaan ini tidak
perancangannya menggunakan nilai terlihat. Selain tinggi, berat badan dan
persentil untuk melakukan suatu ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih
perancangan dari sebuah produk. Persentil besar dibandingkan dengan
adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa perempuan, oleh karena itu jenis
persentasi tertentu dari suatu kelompok kelamin termasuk salah satu faktor
orang yang dimensinya sama dengan atau yang dapat memengaruhi antropometri.
lebih rendah dari nilai tersebut. Berikut ini 3. Pekerjaan dan Aktivitas
adalah Tabel 1.1 Faktor Pengali dalam Perbedaan dalam ukuran fisik dan
Perhitungan Persentil (Nurmianto, 2004). dimensi dapat dengan mudah
Tabel 2.1 Faktor Pengali dalam Perhitungan ditemukan pada sekelompok orang
Persentil yang mempunyai aktivitas kerja yang
Persentil K berbeda. Perbedaan fisik ini dapat
P1 -2,326 ditemukan antara seorang kuli panggul
P2,5 -1,960
dan seorang karyawan kantor. Dimensi
P5 -1,645
P10 -1,280 antropometri antara seorang pekerja
P50 0 fisik yang biasa memanggul beban
P90 +1,282 berat dengan seseorang yang
P95 +1,645 kesehariannya duduk didepan
P97,5 +1,960 computer tentu berbeda. Seorang kuli
P99 +2,325 panggul memiliki postur tubuh yang
Sumber: Nurmianto, 2004
kekar, besar, namun pendek,
Antropometri dalam penerapannnya
sedangkan seorang karyawan kantoran
tidak semudah yang dibayangkan oleh
umumnya memiliki postur tubuh yang
sebagian orang yang belum mendalaminya.
lebih ramping. Orang yang memiliki
Terdapat banyak faktor yang harus
aktivitas olahraga secara rutin juga
diperhatikan ketika mengukur dimensi
mempunyai postur tubuh yang berbeda
tubuh manusia untuk digunakan dalam
dengan mereka yang jarang
sebuah perancangan. Faktor-faktor yang
berolahraga.
memengaruhi antropometri dalam
4. Ras dan Etnis
perancangan adalah sebagai berikut
Proporsi dan ukuran tubuh manusia
(Iridiastadi, 2014).
sangat beragam antar ras dan etnis.
1. Usia
Proporsi tubuh orang-orang Eropa
Usia manusia memberikan pengaruh
tentunya berbeda dengan proporsi
terhadap perkembangan tubuh
tubuh orang-orang Asia. Orang Eropa sangat sulit mnenggunakan suatu
cenderung memiliki postur tubuh yang rancangan jika dimensi tersebut dibuat
lebih besar dan panjang dibandingkan terlalu besar, lebar, atau tinggi, namun
dengan orang Asia. orang yang bertubuh besar akan tetap
5. Kondisi Sosio-Ekonomi nyaman dalam menggunakan rancangan
Kondisi sosial dan ekonomi tersebut. Data antropometri sering
berpengaruh pada pemberian nutrisi diasumsikan berdistribusi normal, maka
seseorang. Hal ini berdampak pada nilai persentil tengah (persentil 50) sama
tingkat pertumbuhan fisik seseorang dengan nilai rata-rata dari sebuah distribusi.
tersebut. Penaro dan Zelnik Pemilihan persentil tergantung pada
menggambarkan hubungan yang linear karakteristik dimensi rancangan suatu
antara rata-rata tinggi badan dan bobot produk. Persentil besar atau sering disebut
anak-anak di Amerika Serikat dengan dengan P95 digunakan ketika mereka yang
pendapatan keluarga dam tongkat bertubuh besar aray tinggi akan kesulitan
pendidikan terakhir orang tua. menggunakan suatu rancangan jika dibuat
Berbagai penelitian menunjukkan terlalu kecil atau pendek. Sebagai contoh,
adanya peningkatan pada tinggi tubuh ukuran tinggi pintu yang terlalu pendek
rata-rata manusia antargenerasi, hal ini akan menyulitkan seseorang bertubuh
kemungkinan besar disebabkan oleh tinggi untuk mlintasi pintu tersebut. Data
meningkatnya kemakmuran dan antropometri diasusmsikan berdistribusi
asupan gizi yang lebih baik normal, oleh karena itu jika diketahui nilai
dibandingkan dengan generasi rata-rata (mean) dan simpangan baku
sebelumnya. (standard deviation) dari sebuah data,
Data antropometri dalam maka nilai persentil (Pi) dapat dihitung
aplikasinya (perancangan) biasa digunakan dengan rumus persentil. Rumus 2.1 adalah
dalam bentuk nilai persentil. Informasi Perhitungan Persentil (Iridiastadi, 2014).
persentil penting untuk menetapkan
persentase populasi pengguna yang akan Pi = X + ki.s
diakomodasikan oleh produk yang ..........................(2.1)
dirancang. Terdapat tiga nilai persentil Keterangan :
yang biasanya digunakan dalam Pi = Nilai Persentil yang Akan
perancangan, yaitu persentil kecil, persentil Dihitung
besar, dan persentil tengah. Nilai persentil X = Rata-Rata Suatu Data
kecil atau sering disebut dengan P5 Ki = Faktor Pengali dalam Perhitungan
digunakan ketika dimensi rancangan Persentil
tersebut “kritis” bagi merek yang berukuran s = Simpangan Baku
kecil atau pendek, dalam arti bahwa mereka
yang berukuran kecil atau pendek akan

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan proses dalam melakukan penelitian ini. Prosedur
atau alur yang merupakan langkah-langkah penelitian dapat dihat pada Gambar 1.
Mulai

Studi Literatur
Berisi teori yang berkaitan dengan perancangan
produk, Near Field Communication (NFC), dan
CATIA V5R21

Tujuan Penelitian
1. Identifikasi proses perancangan produk smart
door berbasis near field communication (NFC).
2. Identifikasi desain 2D dan 3D produk smart door
berbasis near field communication (NFC).
3. Identifikasi sistem kerja produk smart door
berbasis near field communication (NFC).
4. Usulan desain produk smart door berbasis near
field communication (NFC).

Pengumpulan Data
1. Mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan
konsumen menggunakan kuesioner terbuka dan
tertutup.
2. Mengidentifikasi data dimensi tubuh masyarakat
Indonesia untuk perancangan produk smart door
berbasis near field communication.

Pengolahan Data
QFD dan CATIA V5R21

Hasil dan Pembahasan


1. Perancangan smart door berbasis near field
communication (NFC) dimulai dari identifikasi
kebutuhan pelanggan, pengolahan kuesioner,
menentukan karakteristik teknis produk,
menentukan antropometri yang akan digunakan
sebagai dasar perancangan produk, menyusun
spesifikasi produk, dan proses desain 2D dan 3D
produk.
2. Smart door berbasis near field communication
(NFC). terbuat dari material kayu dan gagang pintu
terbuat dari alumunium.
3. Dimensi pintu kayu adalah 71 cm x 4 cm x 197
cm. Perangkat keras near field communication
(NFC) memiliki dimensi 14,5 cm x 7,2 cm x 3,6 cm.
Panjang gagang pintu adalah 23 cm dan berdiameter
(tebal gagang pintu) 4,2 cm.

Pentutup
Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1 Prosedur Penelitian

Hasil dan Pembahasan


Analisis Antropometri Produk fisik manusia. Salah satu prinsip dasar dari
Antropometri adalah suatu ilmu ergonomik adalah perancangan yang
yang berhubungan dengan aspek ukurann memperhatikan human centered design.
Human centered design adalah suatu pintu, dan panjang gagang pintu. Persentil
rancangan yang memerhatikan faktor besar (P95) dipilih karena perancangan
manusia sebagai penggunanya serta smart door berbasis near field
manusia yang memiliki berbagai communication (NFC) mempertimbangkan
keterbatasan secara individu. Antropometri mereka yang memiliki dimensi tubuh
dibagi atas antropometri struktural (statis) besar atau tinggi akan kesulitan
dan antropometri fungsional (dinamis). menggunakan rancangan produk apabila
Smart door berbasis near field dibuat terlalu kecil atau pendek. Namun
communication (NFC) dirancang dengan untuk orang-orang yang memiliki dimensi
memerhatikan ukuran dimensi tubuh tubuh kecil atau pendek, ukuran tersebut
penggunanya berdasarkan data tidak menjadi masalah walaupun
antropometri statis. Antropometri statis berukuran terlalu besar.
adalah pengukuran keadaan dan fisik Sedangkan untuk diameter gagang
manusia dalam posisi diam pada dimensi- pintu, smart door berbasis near field
dimensi dasar fisik, meliputi panjang communication menggunakan persentil
segmen atau bagian tubuh, lingkar bagian kecil, yaitu P5. Persentil kecil (P5) dipilih
tubuh, massa bagian tubuh, dan lain-lain. karena perancangan diameter gagang pintu
Data dimensi tubuh untuk antropometri dianggap kritis bagi mereka yang memiliki
produk smart door berbasis near field dimensi kecil atau pendek akan kesulitan
communication (NFC) diambil menggunakan suatu rancangan diameter
berdasarkan faktor suku, jenis kelamin, gagang pintu apabila dibuat terlalu besar.
dan usia. Untuk jarak tinggi gagang pintu (jarak
Maka dari itu, produk smart door gagang pintu dari lantai), smart door
berbasis near field communication (NFC) berbasis near field communication
menggunakan Standar Nasional Indonesia menggunakan persentil tengah, yaitu P50.
(SNI), dimana faktor-faktor yang Persentil tengah (P50) dipilih ketika
digunakan sebagai dasar atau acuan dalam rancangan tidak mensyaratkan kondisi
perancangan produk adalah data dimensi dimana suatu rancangan terlalu kritis
tubuh masyarakat Indonesia. Jenis kelamin untuk mereka yang bertubuh besar ataupun
yang digunakan sebagai acuan adalah yang bertubuh kecil, dalam hal ini tinggi
masyarakat Indonesia berjenis kelamin pegangan pintu tidak mensyaratkan
pria, karena pada umumnya pria memiliki kondisi seperti yang telah dijelaskan
dimensi tubuh yang lebih besar, sehingga diatas. Data antropometri dimensi tubuh
dapat mewakilkan keseluruhan pengguna yang digunakan sebagai acuan
produk smart door berbasis near field perancangan smart door berbasis near
communication (NFC). Faktor usia yang field communication (NFC) akan disajikan
digunakan adalah pria dewasa usia 18 dalam bentuk tabel yang bersumber dari
tahun sampai dengan 60 tahun. penelitian terdahulu pada buku Eko
Perancangan data antropometri Nurmianto, 2004. Tabel 1 adalah Data
menggunakan bentuk nilai persentil. Antropometri.
Persentil menunjukkan jumlah bagian per Tabel 1 Data Antropometri
seratus orang dari suatu populasi yang Pria
Perse Perse Perse Stan
memiliki dimensi tubuh tertentu, dapat N Dimensi
ntil ntil ntil dar
lebih kecil atau sebaliknya, yaitu lebih o Tubuh
5% 50% 95% Devia
besar. Perancangan smart door berbasis (mm) (mm) (mm) si
near field communication (NFC) 1 Tinggi 1532 1632 1732 61
menggunakan persentil besar, kecil, dan TubuhBe
sedang, yaitu secara berturut-turut P95, P5, rdiri
Tegak
dan P50. Persentil besar (P95) digunakan
untuk perancangan tinggi pintu, lebar
Tabel 1 Data Antropometri (Lanjutan) tegak sebesar 61 mm dan faktor pengali
Pria sebesar 1,645, diperoleh nilai persentil 95
Pers Pers Pers sebesar 1832,345 mm.
Dimen Stan
N entil entil entil Mempertimbangkan bahwa
si dar
o 5% 50% 95% diperlukannya kelonggaran atau allowance
Tubuh Devi
(mm (mm (mm dalam perancangan suatu produk, maka
asi
) ) ) perancangan tinggi pintu
3 Tinggi 655 718 782 39 mempertimbangkan perlunya penambahan
Gengg 30 mm untuk tebal sepatu, 50 mm untuk
aman tinggi topi, dan 50 mm untuk kelonggaran
Tanga dinamis dimana tinggi badan manusia
n akan relatif bertambah pada berjalan atau
(Knuck berlari yang disebut sebagai pengaruh
le) saat dinamis (dynamic effect) (Nurmianto,
berdiri 2004). Total tinggi pintu diperoleh dari
4 Lebar 177 192 206 9 akumulasi nilai persentil 95, kelonggaran
Maksi untuk tebal sepatu, kelonggaran untuk
mum tinggi topi, dan kelonggaran dinamis tinggi
Ibu badan manusia dengan nilai secara
Jari ke berurutan sebagai berikut: 1832,345 mm,
Jari 30 mm, 50 mm, dan 50 mm, sehingga
Keling didapatkan total tinggi pintu sebesar
king 1962,345 mm dan dikonversikan menjadi
5 Diamet 45 48 51 2 196,2345 cm. Perhitungan ini kemudian
er dibulatkan menggunakan pembulatan
Gengg keatas menjadi 197 cm. Jadi didapatkan
am tinggi pintu perancangan smart door
Maksi berbasis near field communication (NFC)
mum sebesar 197 cm.
Sumber: Nurmianto, Eko. (2004). Ergonomi Berikutnya adalah dimensi lebar
Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: bahu pria Indonesia. Dimensi ini
Guna Widya.
digunakan sebagai dasar perancangan
Data antropometri dimensi tubuh
lebar pintu. Berdasarkan rumus
pria Indonesia yang digunakan adalah
perhitungan persentil dengan nilai standar
tinggi tubuh posisi berdiri tegak, lebar
deviasi dimensi lebar bahu sebesar 26 mm
bahu, lebar maksimum ibu jari ke jari
dan faktor pengali sebesar 1,645, diperoleh
kelingking, dan tinggi genggaman tangan
nilai persentil 95 sebesar 508,77 mm.
(knuckle) saat berdiri. Persentil yang
Mempertimbangkan adanya ruang gerak
digunakan adalah persentil besar (P95)
dari pengguna pintu pada saat melewati
yang memiliki faktor pengali dalam
pintu, maka diberikan kelonggaran
perhitungan persentil sebesar +1,645,
tambahan sebesar 100 mm. Total lebar
persentil kecil (P5) yang memiliki faktor
pintu diperoleh dari akumulasi nilai
pengali dalam perhitungan persentil
persentil 95 dan kelonggaran ruang gerak
sebesar -1,645, dan persentil tengah (P50)
pengguna pintu dengan nilai secara
yang memiliki faktor pengali dalam
berurutan sebesar 508,77 mm dan 100
perhitungan pesentil sebesar 0. Dimensi
mm, sehingga didapatkan total lebar pintu
tubuh tinggi tubuh posisi berdiri tegak
sebesar 608,77 mm dan dikonversikan
digunakan sebagai dasar perancangan
menjadi 60,877 cm. Perhitungan ini
tinggi pintu. Berdasarkan rumus
kemudian dibulatkan menggunakan
perhitungan persentil, dengan nilai standar
pembulatan keatas menjadi 61 cm. Jadi,
deviasi dimensi tinggi tubuh posisi berdiri
didapatkan lebar pintu perancangan smart didapatkan tinggi gagang pintu
door berbasis near field communication perancangan smart door berbasis near
(NFC) sebesar 61 cm. field communication (NFC) sebesar 75 cm.
Berikutnya adalah dimensi tubuh Berikutnya adalah dimensi
lebar maksimum ibu jari ke jari diameter genggam (maksimum). Dimensi
kelingking. Dimensi ini digunakan sebagai ini digunakan sebagai acuan perancangan
acuan perancangan panjang gagang pintu ukuran tebal gagang pintu atau diameter
dari smart door berbasis near field gagang pintu. Berdasarkan rumus
communication (NFC). Berdasarkan rumus perhitungan persentil, dengan nilai standar
perhitungan persentil dan dengan nilai deviasi sebesar 2 mm dan faktor pengali
standar deviasi sebesar 9 mm dan faktor sebesar -1,645, diperoleh nilai persentil 5
pengali sebesar 1,645, diperoleh nilai sebesar 41,71 mm. Perancangan ukuran
persentil 95 sebesar 220,805 mm. Pada tebal gagang pintu atau diameter gagang
perancangan panjang gagang pintu, tidak pintu ini tidak diberikan kelonggaran
diberikan kelonggaran karena faktor yang karena tidak saat menggenggam gagang
digunakan sebagai acuan perancangan pintu, tidak diperlukan ruang gerak lebih
adalah pria dengan persentil besar, dan dimensi ini bersifat statis. Berdasarkan
sehingga dianggap sudah cukup hal tersebut, diperoleh ukuran tebal atau
mewakilkan populasi yang akan diameter gagang pintu sebesar 41,71 mm
menggunakan gagang pintu, sehingga dan dikonversikan menjadi 4,171 cm.
diperoleh panjang gagang pintu sebesar Perhitungan ini kemudian dibulatkan
220,805 mm dan dikonversikan menjadi menjadi 4,2 cm. Jadi, didapatkan ukuran
22,0805 cm. Perhitungan ini kemudian tebal gagang atau diameter smart door
dibulatkan keatas menjadi 23 cm. Jadi, berbasis near field communication (NFC)
panjang gagang smart door berbasis near sebesar 4,2 cm. Ukuran smart door
field communication (NFC) adalah 23 cm. berbasis near field communication (NFC)
Berikutnya adalah dimensi tinggi dirangkum dalam bentuk tabel. Tabel 2
genggaman tangan (knuckle) pada posisi adalah Rangkuman Ukuran Smart Door
berdiri. Dimensi ini digunakan sebagai berdasarkan Antropometri.
dasar perancangan tinggi gagang pintu. Tabel 2 Rangkuman Ukuran Smart Door
Berdasarkan rumus perhitungan persentil, berdasarkan Antropometri
Ukuran berdasarkan
dengan standar deviasi sebesar 39 dan No Dimensi Pintu Antropometri
faktor pengali sebesar 0, didapatkan nilai (cm)
persentil kecil (P50) sebesar 718 mm. 1 Tinggi Pintu 197
Mempertimbangkan bahwa diperlukannya 2 Lebar Pintu 61
kelonggaran atau allowance dalam Tinggi Gagang
perancangan suatu produk, maka Pintu (Jarak
3 75
Gagang Pintu dari
perancangan tinggi gagang pintu Lantai)
mempertimbangkan perlunya penambahan Panjang Gagang
4 23
30 mm untuk alas sepatu, sehingga tinggi Pintu
gagang pintu diperoleh dari akumulasi Tebal atau
nilai persentil 50 dan kelonggaran tinggi 5 Diameter Gagang 4,2
Pintu
alas sepatu dengan nilai secara berturut-
turut sebagai berikut: 718 mm dan 30 mm.
Diperoleh nilai akumulasi persentil 50 dan Kesimpulan
kelonggaran untuk tinggi alas sepatu Kesimpulan adalah suatu
sebesar 748 mm dan dikonversikan penjelasan singkat dari hasil penelitian
menjadi 74,8 cm. Perhitungan ini yang dilakukan dan berisi jawaban atas
kemudian dibulatkan menggunakan tujuan penelitian. Kesimpulan penelitian
pembulatan keatas menjadi 75 cm. Jadi, ini adalah perancangan smart door
berbasis near field communication (NFC)
menggunakan antropometri masyarakat
Indonesia berjenis kelamin laki-laki. Nilai
persentil yang digunakan dalam
perancangan antropometri adalah persentil
5, persentil 50, dan persentil 95. Dimensi
tubuh yang digunakan sebagai dasar
perancangan adalah tinggi tubuh posisi
berdiri tegak, lebar bahu, tinggi
genggaman tangan (knuckle) saat berdiri,
lebar maksimum ibu jari ke jari
kelingking, dan diameter genggam
maksimum.

Saran
Saran yang penulis sampaikan
untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Sebaiknya penyebaran kuesioner
dilakukan dengan lebih spesifik, yaitu
ditujukan kepada target pasar dari
produk yang akan dirancang.
2. Perlu dipertimbangkan sistem manual
apabila terjadi error pada sistem
digital yang telah dirancang.

DAFTAR PUSTAKA
Iridiastadi, Hardianto. (2014). Ergonomi
Suatu Pengantar. Bandung: ROSDA.
Nurmianto, Eko. (2004). Ergonomi
Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Surabaya: Guna Widya.
Tontowi, Alva Edy (2016). Desain Produk
Inovatif & Inkubasi Bisnis
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press Anggota
IKAPI.
Ulrich, Karl T dan Steven D. Eppinger.
(2001). Perencanaan dan
Pengembangan Produk. Jakarta:
Salemba Teknika.

Anda mungkin juga menyukai