Anda di halaman 1dari 5

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No.

3 September 2010 : 126-129

RASIO UREA-METANOL DALAM PROSES METANOLISIS UREA


SECARA VISUAL
Luthfia Hajar Abdillah
Peneliti Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, LAPAN
e-mail: lu_haab@yahoo.com

ABSTRACT

A correction towards the mol ratio of urea-metanol as a reactant in the


production of dimethyl carbonate (DMC) has been done. Dimethyl carbonate is a basic
material of toluene diisocyanate propellant hardener of the LAPAN RPS 420 rocket fuel.
According to the literature, the mol ratio of urea-methanol for production of DMC was 1
: 4. However, observations in a variety of experiments indicate that the ratio is over the
saturated solubility of urea in methanol that make the DMC product is not optimum.
Based on some teoretical calculation, it was obtained that minimum urea-methanol mol
ratio was 1 : 9. Application from this result of calculation shows that, ratio 1:9 is better
than ratio 1:4. This is observed in the completely solution of urea into methanol.
Keywords : Urea, Methanol, Methanolysis, Visual

ABSTRAK

Telah dilakukan perbaikan rasio urea-metanol sebagai reaktan dalam


pembuatan dimetil karbonat (DMC). Dimetil Karbonat adalah bahan dasar dalam
pembuatan toluen diisosianat yang merupakan hardener Propelan Roket LAPAN RPS
420. Dikaji dari literatur bahwa rasio urea-metanol dalam pembuatan DMC adalah 1:4.
Pengamatan dalam berbagai percobaan menunjukkan bahwa rasio tersebut adalah
rasio urea lewat jenuh yang akan menghasilkan DMC tidak maksimal. Atas dasar
perhitungan teoritis diperoleh bahwa rasio urea-metanol adalah maksimal 1 : 9.
Penggunaan hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa rasio 1:9 adalah lebih baik
daripada rasio 1:4. Hal ini teramati dalam pelarutan urea dalam metanol yang
sempurna.
Kata Kunci: Urea, Metanol, Metanolisis, Visual

1 PENDAHULUAN Ammonium Perklorat (AP) sebagai


Propelan merupakan bahan oksidator, Hidroxy Terminated
bakar roket, dapat berbentuk propelan Polybutadiene (HTPB) sebagai fuel, dan
padat maupun cair (dengan bahan Toluene Diisocyanate (TDI) sebagai
bakar kerosen). Propelan padat bisa hardener yang nantinya dapat membuat
merupakan propelan heterogen HTPB menjadi lebih kental, sehingga
(komposit) atau propelan homogen ketika dicampur dengan AP dapat
(single base). Dalam propelan single menjadi adonan yang lebih padat. Selain
base, baik fuel atau oksigen sudah itu juga digunakan bubuk aluminium
terpadu dalam satu senyawa, misalnya (Al) sebagai bahan aditifnya.
nitroselulos, nitrogliserin, nitroguanidin, Pembuatan TDI sendiri terdiri
dan lain-lain. Propelan single base ini dari beberapa langkah, salah satunya
biasa digunakan untuk roket senjata adalah pembuatan Toluen Dikarbamate
misalnya FFAR (Fin Folded Aerial (TDC), yang dibuat dengan mereaksikan
Rocket). Sedangkan propelan komposit toluendiamine (TDA) dengan
yaitu propelan yang tersusun atas dimetilkarbonat (DMC). TDA dibuat

126
Rasio Urea-Metanol dalam Proses Metanolisis.....(Luthfia Hajar Abdillah)

dengan cara hidrogenasi DNT, a. Suhu


sedangkan DMC dibuat dengan cara Umumnya kelarutan akan naik
urea metanolisis. dengan kenaikan suhu, meskipun
Proses urea metanolisis beberapa hal yang istimewa (seperti
dilakukan dengan mereaksikan antara kalium sulfat) terjadi yang sebaliknya.
urea dan metanol dengan perbandingan Dalam beberapa hal perubahan
tertentu dan dibantu dengan adanya kelarutan dengan berubahnya suhu
katalis. Proses ini berlangsung pada
dapat menjadi dasar pemisahan.
suhu dan tekanan relatif tinggi.
Fokus penelitian ini adalah b. Pelarut
mengenai penentuan rasio mol dalam Kebanyakan garam anorganik lebih
proses urea metanolisis. Untuk larut dalam air murni daripada
menentukan urea dan metanol yang pelarut organik.
akan dipakai dalam pembuatan DMC,
c. Ion sejenis
perlu diperhatikan juga kelarutan urea
dalam metanol. Penentuan ini penting Adanya ion sekutu akan
dilakukan agar penggunaan urea tidak mempengaruhi kelarutan. Ion sekutu
berlebihan dan reaksi dapat berjalan ialah ion yang juga merupakan salah
maksimal dalam arti semua urea habis satu bahan endapan. Pada umumnya
bereaksi membentuk DMC. dapat dikatakan bahwa kelarutan
suatu endapan akan berkurang
2 TINJAUAN PUSTAKA banyak jika salah satu ion sekutu
Dalam pembuatan DMC, terdapat dalam jumlah berlebihan,
digunakan bahan dasar urea dan meskipun efek ini diimbangi dengan
metanol. Sebelum proses pembuatan pembentukan suatu kompleks yang
DMC terdapat percobaan pendahuluan, dapat larut.
yaitu pelarutan urea dalam metanol. d. Ion asing
Urea atau dikenal pula dengan nama
Dengan adanya ion asing maka
carbamide resin, isourea, carbonyl
kelarutan akan bertambah, tetapi
diamide dan carbonyldiamine berupa
pada umumnya penambahan ini
bubuk kristal putih. Urea dapat larut
dalam air dan alkohol dengan komposisi sedikit, kecuali bila terjadi reaksi
tertentu. Di dalam alkohol, urea kimia (seperti pembentukan
memiliki kelarutan 20g/100g pelarut kompleks) antara endapan dengan ion
pada 20º C, sedangkan di dalam air asing, biasanya kenaikan larutan
100g/100g pelarut pada 17º C. (Perry. lebih mencolok.
1997).
e. pH
Ketika konsentrasi zat terlarut
Kelarutan garam dari asam lemah
meningkat, batas kelarutan zat dalam
bergantung pada pH larutan.
larutan mungkin berlebih dan bisa saja
terbentuk kristal. Dalam banyak kasus f. Kompleks
kelarutan zat meningkat dengan Banyak endapan membentuk
peningkatan suhu. Ini berarti bahwa kompleks yang larut dengan ion dari
ketika larutan pekat panas dari pereaksi pengendap sendiri, dalam hal
evaporator didinginkan ke suhu ini kelarutan mula-mula turun karena
ruangan, bisa saja terjadi kristalisasi. pengaruh ion sejenis melewati
(Geankoplis). minimum dan kemudian naik karena
Kelarutan zat dipengaruhi oleh pembentukan kompleks menjadi
beberapa faktor antara lain sebagai nyata.
berikut:
127
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 3 September 2010 : 126-129

g. Konsentrasi
Bila konsentrasi lebih kecil dari
kelarutan, zat padat akan terlarut dan
sebaliknya bila konsentrasi melebihi
dari kelarutan, maka akan terjadi
pengendapan.
(http://www.anehnie.com/2009/07/k
elarutan.html)

3 METODOLOGI
Salah satu proses pembuatan
dimetil karbonat adalah melalui proses Gambar 4-1: Pelarutan Urea dalam
urea metanolisis, yaitu mereaksikan metanol rasio mol 1:4
urea dan metanol. Di dalam literatur
disebutkan bahwa rasio mol urea: 4.2 Pembahasan
metanol yang digunakan bervariasi Padatan yang menempel pada
antara lain 1:3 , 1:4 , dan ada pula yang dinding erlenmeyer pada Gambar 4-1 di
menyebutkan 1:20. atas dimungkinkan urea yang
Dalam pembuatan Dimetil mengkristal kembali. Karena dengan
Karbonat, sebelum proses dilakukan rasio mol urea-methanol 1:4 tersebut,
pekerjaan pendahuluan berupa sudah melebihi batas kelarutan urea
pelarutan urea dalam metanol. Dalam dalam metanol. Sehingga ketika suhu
pelarutan urea ke dalam metanol larutan kembali ke suhu kamar maka
dilakukan dengan mereaksikan urea kelarutan urea dalam metanol juga
dan metanol dan pemanasan pada suhu menurun. Hal ini sesuai dengan
di atas 100º C selama beberapa waktu literatur yang menyebutkan bahwa
yang diinginkan dalam ruangan kelarutan suatu zat sebanding dengan
tertutup. Setelah selesai, larutan kenaikan suhu. Untuk itu perlu
mengetahui berapa banyaknya urea
didinginkan hingga suhu kamar, dan ke
maksimum yang bisa terlarut ke dalam
dalamnya ditambahkan katalis ZnO.
methanol. Maka akan dilakukan
perhitungan rasio mol untuk
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui kelarutan urea maksimum
4.1 Hasil Percobaan dalam metanol.
Dalam pelarutan ini digunakan Dengan rasio mol urea : metanol =
rasio mol urea : metanol 1:4 pada suhu 1:4
di atas 100º C. Pada suhu ini, urea Misal :
dapat larut dalam metanol pada rasio
nurea = 1 mol
mol tersebut. Setelah itu dibiarkan maka :
dingin hingga suhu ruangan murea = n x BM = 1 x 60 = 60 g
sebagaimana disajikan Gambar 4-1.
Dari Gambar 4-1 tampak bahwa nmetanol = 4 mol
setelah beberapa lama di dalam larutan maka :
mmetanol = n x BM = 4 x 32 = 128 g
tersebut terdapat padatan putih yang
menempel pada dinding erlenmeyer. sedangkan menurut literatur, kelarutan
Dimungkinkan padatan ini merupakan urea dalam alkohol adalah 20 g/100 g
urea yang mengkristal kembali ketika alkohol (pada 20ºC). Jadi perbandingan
suhu larutan menurun. mol 1 : 4 adalah terlalu besar.

128
Rasio Urea-Metanol dalam Proses Metanolisis.....(Luthfia Hajar Abdillah)

berdasarkan data kelarutan tersebut:


# Urea :
m = 20 g
BM = 60 g/mol
Maka mol urea:
m 20
n   0.333 mol
BM 60
# Alkohol (metanol):
m = 100 g
BM = 32 g/mol Gambar 4-2: Sampel hasil proses
Maka mol metanol : dengan rasio mol 1:10
m 100
n   3.125 mol 5 KESIMPULAN
BM 32
Rasio mol urea terhadap metanol : Dari percobaan dan pembahasan
n urea 0.333 1 yang telah dilakukan, dapat disimpul-
rasio   
n metanol 3.125 9 kan sebagai berikut:
 Rasio mol urea-metanol 1 : 4 meng-
Keterangan:
hasilkan larutan urea-metanol yang
m = massa
lewat jenuh sehingga banyak urea sisa
n = mol
yang tidak terlarut. Dan ini nampak
BM = berat molekul
dalam DMC yang dihasilkan sebagai
Berdasarkan perhitungan rasio kristal putih yang menempel di
mol urea: metanol dengan memper- dinding erlenmeyer.
 Rasio mol urea-metanol dalam proses
hitungkan kelarutan urea dalam alkohol
urea metanolisis maksimal hasil
tersebut, diperoleh maksimal rasio urea:
perhitungan adalah 1 : 9.
metanol adalah 1:9. Maka dalam
 Penggunaan rasio urea-metanol 1:9
percobaan selanjutnya bisa digunakan
dapat memperbaiki pelarutan urea
rasio mol yang lebih kecil dari 1:9, misal
dalam metanol.
1:10, 1:15, atau 1:20. Sehingga
diharapkan ketika produk sudah dalam
DAFTAR RUJUKAN
keadaan dingin tidak lagi terbentuk
padatan yang kemungkinan adalah urea Geankoplis, Christie J. Transport
yang sudah lewat jenuh dari metanol. Di Processes and Unit Operations 3rd
dalam percobaan yang telah dilakukan, ed. Mc Graw Hill : USA.
rasio mol urea metanol yang digunakan Perry, Robert H; Green, Don W., 1997.
Perry’s Chemical Engineers’
adalah 1:10.
Handbook 7 ed. Mc Graw Hill :
th
Dari Gambar 4-2 tampak bahwa
USA.
di dalam larutan produk tidak terbentuk
Wang, Mouhua; Wei, Tong; Wei, Wei;
padatan putih di dinding erlenmeyer.
Yang, Jinhai; Wang, Xiuzhi; Sun,
Dengan demikian rasio mol 1:10
Yuhan. Synthesis of Dimethyl
dianggap sudah cukup, dengan tidak
Carbonate from Urea and Metanol
terlewatinya batas jenuh kelarutan urea
over Heterogeneous Catalysts.
dalam metanol. Dengan demikian maka Institute of Coal Chemistry :
rasio 1:10 akan digunakan dalam China.
percobaan pembuatan DMC. http://www.anehnie.com/2009/07/kela
rutan.html

129
Rasio Urea-Metanol dalam Proses Metanolisis.....(Luthfia Hajar Abdillah)

127

Anda mungkin juga menyukai