Anda di halaman 1dari 33

IKIP PGRI BALI 2013/201

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Genetika disebut juga ilmu keturunan. Secara Etimologi kata genetika berasal

dari kata “Genos” dalam bahasa Latin yang berarti asal mula kejadian. Namun,

genetika bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas

tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu juga. Genetika adalah ilmu yang

mempelajari seluk beluk informasi hayati dari generasi ke generasi. Informasi

hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu

organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah

ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan

(hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul di

dalamnya .

Ilmu genetika bukanlah ilmu yang bersifat tetap. Tetapi ilmu genetika selalu

mengalami perubahan, berangsur atau mendadak. Seluruh mahluk bumi

mengalami evolusi termasuk manusia .Evolusi itu terjadi karena perubahan dari

sifat keturunan dan perubahan dari alam itu sendiri .

Ilmu genetika perlu dipelajari agar kita dapat mengetahui sifat-sifat dari

keturunan kita sendiri serta sifat-sifat dari keturunan mahluk hidup yang berada

di lingkungan kita. Selain itu dengan mempelajari ilmu genetika kita juga dapat

mengetahui jenis-jenis penyakit menurun dan cara pengoibatan penyakit genetika.

BIOLOGI UMUM Page 1


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam penyusunan

makalah ini, maka penyusun membatasi masalah-masalah yang akan dibahas

diantaranya :

1. Sejarah Genetika

2. Genetika

a. Pengertian Gen

b. Pengertian Hereditas

3. Prinsip – prinsip genetika

a. Hukum Mendel I

b. Hukum Mendel II

4. Hubungan antara genetika modern dengan hukum Mendel I

5. Penerapan genetika

a. Jenis- jenis penyakit menurun

b. Perkawinan sedarah dapat memicu penyakit keturunan

c. Pengobatan penyakit genetika manusia

d. Peningkatan mutu genetika manusia

BIOLOGI UMUM Page 2


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Utnuk mengetahui sejarah genetika

2. Untuk mengatahui pengertian Gen dan Hereditas

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip genetika antara lain :

a. Hukum Mendel I

b. Hukum Mendel II

4. Untuk mengetahui hubungan antara genetika modern dengan hukum

Mendel I

5. Untuk mengetahui penerapan genetika, antara lain :

a. Jenis jenis penyakitan menurut

b. Perkawinan sedarah dapat memicu penyakit keturunan

c. Pengobatan penyakit genetika manusia

d. Peningkatan mutu genetika manusia

BIOLOGI UMUM Page 3


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Genetika

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai

menjelang akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan austria bernama Gregor

Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang

tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis

(Pisum satifum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan

percobaan- percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para

pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang

kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi

lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini

kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu

cabang ilmu pengetahuan, dan Mendelpun di akui sebagai bapak genetika.

Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun

1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama

lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru

pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di

belanda, Carl Correns di jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria,

melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-

masing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai

BIOLOGI UMUM Page 4


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi

penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang

dinamakan genetika klasik.

Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai

cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih

dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya.

Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa

kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan

ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson

dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.

Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika

ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat

(doubling time) dalam satu dasa warsa, maka hal itu pada genetika molekuler

hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat

disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi

manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah

yang lebih populer disebut rekayasa genetika.

Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti domba,

babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut

kloning . sementara itu, pada manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom

atau dikenal sebagai proyek genom manusia (human genom project), yang

BIOLOGI UMUM Page 5


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005. ternyata

pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal yang

telah ditentukan.

Perkembangan Sejarah Geneka :

1866 : Gregor Mendel, melakukan persilangan pada tanaman kacang ercis

dengan tujuh sifat beda (akan menjadi dasar dalam perkembangan ilmu

genetika)

1882 : W. Flemming, memberikan nama kromatin pada bagian nukleus yang

dapat menyerap zat warna. Waldeyer menamakan benda-benda halus berbentuk

benang panjang atau pendek di dalam nukleus sebagai kromosom.

1883-1887 : Edouard Van Beneden menyatakan bahwa kromosom membelah

longitudinal pada waktu pembelahan inti (1883); Kromosom-kromosom hasil

pembelahan bergerak ke arah kutub berlawanan (1884); dan 1887 menemukan

bahwa suatu spesies memiliki jumlah kromosom tertentu

1885 : Boveri, tiap spesies memiliki memiliki jumlah kromosom tetap.

1900 : Hugo de Vries, Carl Correns dan Erik Von Tschermak (ahli biologi),

menemukan kembali hasil percobaan Mendel

1901 : Montgomery, menemukan bahwa kromosom-kromosom terdapat dalam

pasangan-pasangan dalam bentuk dan ukuran yang bisa dibedakan. Kromosom

yang berpasangan berasal dari induk jantan dan betina.

BIOLOGI UMUM Page 6


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

1902 & 1909 : Correns, (1902) menyatakan ada hubungan yang sangat dekat

antara pemisahan gen-gen berdasarkan Mendel dengan reduksi kromosom (pada

pembentukkan gamet); dan 1909 menemukan bahwa variegata pada daun sebagai

contoh pewarisan sitoplasmik

1903 : Walter S Sutton dan T. Boveri, teori kromosom untuk pewarisan secara

fisik, faktor keturunan terletak pada kromosom ( hipotesis korelasi gen dan

pemindahan kromosom)

1906 & 1910 : William Bateson, menggunakan istilah ‘genetics’ pertama

kali (1906); serta (1910) menemukan Prinsip dari Pautan.

(Beberapa faktor bergabung bersama pada tiap kromosom)

1903 & 1909 : Wilhelm Johannsen, menggunakan istilah ‘genotype’ dan

‘phenotype’ (1903), serta istilah ‘gene’ (1909)

1910 : Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa gen-gen yang terdapat

pada kromosom yang sama dapat terpisah

1953 : James Watson and Francis Crick menemukan struktur molekul

DNA yang merupakan benang ganda anti paralel, berbentuk heliks

yang saling berkomplemen (double helix)

Gregor Mendel (1866)

1866 : Gregor Mendel, melakukan persilangan pada tanaman kacang ercis

dengan tujuh sifat beda

BIOLOGI UMUM Page 7


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

2.2 GENETIKA

A. Pengertian Gen

Istilah gen pertama kali di kemukakan oleh W.Johannsen pada tahun

1909 sebelumnya, Mendel the Vries dan Tshermark menyebutkan sebagai

factor X berdasarkan penelitian mereka factor X tersebut sangat berperan

dalam mengontrol proses heriditas

BIOLOGI UMUM Page 8


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Gen merupakan bagian dari rantai DNA yang berisi informasi genetika

yang dapat diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya . Gen

terletak pada lokasi khusus yang disebut lokus. Gen tersebut mampu mengatur

seluruh proses metabolisme dan menentukan berbagai ciri atau sifat (seperti

warna mata , bentuk hidung, dan tipe rambut).

DNA merupakan materi genetika yang terdapat pada semua sel

mahluk hidup dan kebanyakan virus. DNA membawa informasi yang

diperlukan untuk sintesis protein dan replikasi. Sintesis protein merupakan

proses penyusunan protein yang diperluakan oleh sel ataupun virus yang akan

digunakan untuk aktivitas dan pertumbuhan. Replikasi merupakan proses

DNA yang mengopi diri sendiri untuk diberikan pada masing-masing sel anak

atau virus, sekaligus menyampaikanin informasi yang diperlukan untuk

sintesis protein.

Sifat gen :

1. Substansi tersendiri dalam kromosom

2. Mengandung informasi genetika

3. Dapat mengadakan duplikasi diri pada waktu pembelahan sel

BIOLOGI UMUM Page 9


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Fungsi gen :

1. Menyampaikan informasi genetika-genetika kepada generasi

berikutnya

2. Sebagai penentu sifat-sifat yang diturunkan

3. Mengatur perkembangan dan metabolisme

Kromosom

Kromosom ditemukan oleh W. Waldeyer (1888). Kromosom merupakan

benang-benang pembawa sifat suatu individu. Kromosom tersusun atas protein,

DNA, dan RNA. Jumlah  kromosom tidak sama, tergantung pada species

makhluk hidupnya. Bentuk kromosom juga tidak sama, tergantung letak

sentromer, sehingga ada yang berbentuk seperti huruf I, L atau V.

BIOLOGI UMUM Page 10


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab

dalam hal sifat keturunan (hereditas).

Kromosom terdapat di dalam inti sel dan baru terlihat bila sel dalam proses

pembelahan, baik mitosis (somatis) ataupun meiosis (seks).

Ada 4 macam bentuk dasar kromosom ditinjau dari posisi sentromernya, yaitu :

1. Telosentris, jika kromosom hanya mempunya 1 lengan yang terletak pada

bagian ujung lengan kromosom.

2. Akrosentris, jika kromosom mempunya 2 lengan, tetapi 1 lengan pendek

sekali dibandingkan dg lengan lainnya yang terletak hampir di ujung lengan

kromosom.

3. Submetasentris, jika kromosom mempunya 2 lengan yang hampir sama

panjang yang terletak hampir di tengah-tengah lengan kromosom.

4. Metasentris, jika kromosom mempunya 2 lengan yang sama panjang yang

terletak pada persis di tengah-tengah lengan kromosom.

BIOLOGI UMUM Page 11


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

B. Pengertian Hereditas

Hereditas merupakan proses penurunan sifat setiap mahluk hidup dari orang

tua pada keturunannya. Hukum hereditas baru ditemukan pada tahun 1900,yaitu

berdasarkan rumusan hipotesis yang di kemukakan oleh Gregor Mendel (1882-

1884), seorang biarawan Austria . Mendel dianggap berjasa besar dalam

mengembangkan prinsip-prinsip dasar genetika modern sehingga ia dikenal

sebagai Bapak Genetika. Ia mengemukakan bahwa factor penentu sifat (faktor X,

yang kemudian dikenal sebagai gen) di bagikan dalam unit-unit terpisah dan

diwariskan secara acak atau bebas .

Untuk menyusun hipotesisnya , Mendel melakukan eksperimen persilangan

kacang ercis (Pisum Sativum). Kacang ercis dipilih karena memenuhi beberapa

syarat untuk yang digunakan untuk eksperimen genetika. Contohnya, tanaman

kacang ercis mempunyai sejumlah cirri berbeda yang dapat dipelajari , mampu

mengadakan pembuahan sendiri , mempunyai struktur bunga yang membatasi

kontak secara kebetulan ,dan keturunan dari pembuahan sendiri bersifat fertile.

Eksperimen tersebut ia lakukan sejak tahun 1854 hingga 1865. Berdasarkan

eksperimen Mendel menyusun suatu rumusan tentang hereditas , meskipun saat

itu belum diterima masyarakat dan baru diakaui setelah 16 tahun kematiannya.

BIOLOGI UMUM Page 12


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Ada 7 sifat yang dipelajari Mendel dalam eksperimennya, yaitu :

1) Bentuk biji pada saat buah matang : bulat atau keriput.

2) Warna kulit biji : hijau atau kuning.

3) Warana bunga : ungu atau putih.

4) Warna polong sebelum matang : hijau atau kuning.

5) Bentuk polong setelah matang : mengerut atau menggembung.

6) Letak bunga : terminal atau aksial.

7) Tinggi tanaman : tinggi atau pendek .

BIOLOGI UMUM Page 13


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

2.3 PRINSIP-PRINSIP GENETIKA

A. Persilangan Monohybrid dan Prinsip Segregasi (Hukum Mendel I)

Persilangan yang melibatkan hanya satu sifat saja disebut sebagai

persilangan monohybrid. Generasi tertua (induk) ditandai sebagai generasi

P1 (parental pertama). Hasil persilangan (hibridisasi) antar parental disebut

hybrid dan diberi label generasi F1(filial pertama). Biji generasi F1

ditumbuhkan dan akhirnya menjadi tanaman F1. Sifat-sifat tanaman pada

generasi F1 dapat dilihat pada table berikut :

HASIL KETURUNAN PADA GENERASI F1

Sifat Persilangan Keturunan F1

Bentuk biji Bulat x Keriput 100% bulat


Warna kulit biji Kuning x Hijau 100% kuning
Warna bunga Ungu x putih 100% ungu
Bentuk polong Gembung x berkerut 100% gembung
Warna polong Hijau x kuning 100% hijau
Letak bunga Aksial x terminal 100% aksial
Tinggi tanaman Tinggi x pendek 100% tinggi

Selanjutnya, tanaman generasi F1 melakukan penyerbukan sendiri dan

menghasilkan biji generasi F2. Perbandingan generasi F2 (filial kedua atau

persilangan sesame generasi F1) adalah 3 : 1. Adapun sifat-sifat generasi F2

dapat dilihat pada table berikut :

BIOLOGI UMUM Page 14


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

HASIL KETURUNAN PADA GENERASI F2

Sifat Dominan Resesif Perbandingan


Bentuk biji 5.474 bulat 1.850 keriput 2,96 : 1
Warna kulit biji 6.022 kuning 2.001 hijau 3,01 : 1
Warna bunga 705 ungu 224 putih 3,15 : 1
Bentuk polong 882 gembung 299 berkerut 2,95 : 1
Warna polong 428 hijau 152 kuning 2,82 : 1
Letak bunga 651 aksial 207 terminal 3,14 : 1
Tinggi tanaman 787 tinggi 277 pendek 2,84 : 1

Pada saat tanaman batang tinggi galur murni disilangkan dengan

tanaman berbatang pendek, Semua keturunan tanaman yang muncul adalah

berbatang tinggi. Ciri yang menunjukan batang tinggi dipertimbangkan

sebagai dominan, sedangkan ciri batang pendek adalah resesif. Prinsip ini

dikenal sebagai prinsip dominansi.

Sifat dominan merupakan sifat yang menutupi sifat yang lain. Sifat

resesif merupakan sifat yang ditutupi atau dikalahkan oleh sifat dominan.

Sifat tersebut akan muncul jika sifat dominan tidak ada. mendel

menggunakan huruf besar untuk melambangkan sifat dominan dan huruf

kecil untuk melambangkan sifat resesif. Tanaman-tanaman pada percobaan

mendel menunjukan kasus dominan penuh karena ciri yang tampak pada

keturunannya tidak ditemukan sifat antara (pertengahan). Artinya, pada

keturunan dihasilkan tidak akan muncul sifat agak tinggi (sifat pertengahan

antara sifat tinggi dengan pendek).

BIOLOGI UMUM Page 15


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Berdasarkan hasil percobaan tersebut Mendel membuat suatu hipotesis

yaitu sebagai berikut :

a. Terdapat hubungan dominan-resesif antar factor penentu sifat(prinsip

dominansi).

b. Faktor-faktor heroditas terpisah saat pembentukan gamet dan setiap

gamet hanya membawa satu salinan dari setiap factor.

c. Penggabungan gamet terjadi secara acak.

Berdasarakan hipotesis diatas, muncullah Hukum Mendel 1 yang

dikenal sebagai Hukum Segregasi. Hukum segregasi menyatakan bahwa

selama pembentukan gamet terjadi proses segregasi atau pemisahan faktor-

faktor pembawa sifat secara bebas. Akibatnya, setiap gamet hanya

mengandung satu faktor untuk setiap sifat.

B. Persilangan Dihibrid dan Prinsip Asortasi (Hukum Mendel II)

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dua individu dengan

melibatkan dua sifat beda. Jika persilangan monohibrid yang menghasilkan 4

genotipe dengan perbandingan 3:1, maka persilangan dihibrid menghasilkan

16 genotipe dengan perbandingan 9:3:3:1.

Pada persilangan dihibrid, Mendel menyilangkan tanaman kacang

ercis biji bulat dan berwarna kuning galur murni dengan tumbuhan berbiji

keriput dan berwarna hijau. Dalam hal ini biji bulat dominan terhadap biji

keriput dan biji kuning dominan terhadap biji hijau. Semua keturunan pada

BIOLOGI UMUM Page 16


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

generasi F1 ternyata berbiji bulat dan berwarna kuning. Selanjutnya, ketika

generasi F1 melakukan penyerbukan sendiri ternyata menghasilkan 4 macam

fenotipe dengan rasio 315 biji bulat kuning : 108 biji bulat hijau : 101 biji

keriput kuning : 32 biji keriput hijau. Perbandingan generasi F 2 tersebut dapat

disederhanakan menjadi 9 biji bulat kuning : 3 biji bulat hijau : 3 biji keriput

kuning : 1 biji keriput hijau.

Mendel telah menganalisis setiap sifat yang diwariskan secara terpisah.

Rasio 3 : 1 pada persilangan monohibrid telah dilihat secara terpisah dan

sesuai dengan prinsip segregasi. Pemisahan antara alel S dengan alel s harus

terjadi secara bebas tanpa memengaruhi atau dipengaruhi oleh proses

pemisahan antara alel Y dengan alel y. Karena kemungkinan terbentuknya

kombinasi bulat kuning lebih besar(SSYY, SsYy, SsYY, dan SSYy), maka

fenotipe tersebut lebih banyak muncul pada generasi F2 .

2.4HUBUNGAN ANTARA GENETIKA MODERN DENGAN

HUKUM MENDEL I

Genetika modern mengenal unit pewarisan sifat yang disebut gen. Istilah

gen tersebut merupakan sesuatu yang disebut Mendel sebagai faktor X pada

zamannya.

BIOLOGI UMUM Page 17


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Hasil pengamatan kromosom juga menunjukkan kesetaraan antara hukum

Mendel 1 dengan meiosis pada genetika modern. Kesetaraan tersebut ditunjukan

oleh hal berikut :

1. Proses meiosis berlangsung pada saat pembentukkan gamet dan hukum

Mendel juga berhubungan dengan proses pembentukan gamet.

2. Pada meiosis terjadi pemasangan kromoson homolog, setara dengan adanya

sepasang gen yang mengendalikan satu sifat tanaman.

3. Kromosom homolog akan berpisah dan bermigrasi kedua kutub yang berbeda

setara dengan hukum segregasi.

Pada persilangan Mendel, tertua asli (generasi P) merupakan perkawinan

sebenarnya, tanaman yang tinggi mempunyai dua alel untuk sifat tinggi (TT),

sedangkan tanaman yang pendek mempunyai dua alel untuk sifat pendek (tt).

Tanaman yang mempunyai alel identik demikian disebut homozigot. Karena

induk merupakan homozigot, maka seluruh gamet yang diproduksi oleh tanaman

yang tinggi mengandung alel T, sedangkan seluruh gamet yang diproduksi oleh

tanaman yang pendek mengandung alel t. Baik pasangan TT maupun tt

merupakan galur murni.

Dalam genetika modern dikenal adanya istilah genotype dan fenotipe.

Genotipe merupakan susunan alel (gen) yang mengendalikan penampakan luar

BIOLOGI UMUM Page 18


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

makhluk hidup. Contohnya, genotipe untuk tinggi tanaman adalah TT, Tt, dan tt.

Genotipe TT disebut dominan homozigot, sedangkan genotipe tt disebut resesif

homozigot, dan genotipe Tt disebut heterozigot.

Fenotipe merupakan ciri penampakan luar makhluk hidup. Contohnya, ciri

berupa tinggi atau pendek(ukuran panjang batang), bulat atau keriput (bentuk

biji), dan ungu atau putih (warna bunga).

2.5 PENERAPAN GENETIKA

Banyak manfaat yang diperoleh dari pengetahuan genetika. Penerapan

genetika dalam masyarakat dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu genetika

manusia. Melalui pengetahuan genetika manusia dapat mencegah terjadinya berbagai

kemungkinan penyakit keturunan, bahkan mengobatinya. Selain itu, pengetahuan

genetika juga dimanfaatkan untuk memperoleh galur unggul.

A. Jenis-Jenis Penyakit Menurun

1) Penyakit Huntington

BIOLOGI UMUM Page 19


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Penyakit Huntington merupakan penyakit keturunan yang berkaitan

dengan sistem saraf. Dalam hal ini, penderita mengalami gerakan terus-menerus

tanpa sadar pada bagian tangan, lengan, muka, mata, dan anggota tubuh yang

lain. Mereka makin lama mempunyai otot yang lemah sehingga mengalami

kesulitan untuk berjalan, berbicara, dan makan. Selain itu, pasien juga

mengalami permasalahan pada perkembangan konsentrasi, ingatan, dan

emosional. Penyakit huntington bersifat sangat tersembunyi karena gejala

penyakit tersebut tidak muncul pada usia 35 sampai 50 tahun.

Penyakit Huntington dijelaskan pertama kali oleh George

Huntington(AS) pada tahun 1872. Penyakit tersebut disebabkan oleh mutasi

pada gen tertentu yang terdapat pada kromosom nomor 4. Pada tahun 1993,

para ilmuwan telah mengidentifikasi bahwa gen penyebab penyakit Huntington

mengandung perintah untuk penyusunan satu protein besar yang disebut

huntingtin. Satu gen huntingtin yang abnormal akan menghasilkan protein

huntingtin yang abnormal pula. Kehadiran protein huntingtin yang abnormal

dapat menyebabkan kematian pada sel-sel otak .

Gejala

Penyakit Huntington biasanya menyebabkan gangguan gerak, kognitif

dan kejiwaan dengan spektrum yang luas. Gejala yang pertama muncul

BIOLOGI UMUM Page 20


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

sangat bervariasi di antara orang-orang yang terpengaruh.

Gangguan gerak, dapat mencakup gerakan disadari dan gangguan dalam

gerakan tak disadari:

1. Menggeliat atau menyentak secara tak disadari

2. Kontraksi otot secara tak disadari

3. Kekakuan otot

4. Gerakan yang tak terkoordinasi, lambat

5. Gerakan mata lambat atau abnormal

6. Gangguan gaya berjalan, postur dan keseimbangan

7. Kesulitan bicara

8. Kesulitan menelan

9. Gangguan dalam gerakan yang disadari mungkin memiliki dampak

yang lebih besar terhadap kemampuan seseorang untuk bekerja,

melakukan kegiatan sehari-hari, dan berkomunikasi.

2) Fibrosis Sistik

Fibrosis sistik merupakan kelainan hereditar yang menyebakan

tubuh menyekresi lendir yang lengket dan tebal secara tidak normal.

Lendir tersebut akan menyumbat pankreas dan paru-paru sehingga

menyebabkan permasalahan pada saluran respirasi dan pencernaan,

infeksi, dan akhirnya kematian.

BIOLOGI UMUM Page 21


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Fibrosis sistik disebabkan kelainan pada gen resesif yang terdapat

pada kromosom nomor 7. Kromosom tersebut bertanggung jawab dalam

penyusunan CFTR. CFTR (cyctic fibrosis transmembrane conductance

regulator) merupakan protein yang berfungsi untuk mengontrol keluar

masuknya aliran ion klorida pada sel. Pada orang yang sehat, CFTR

membentuk satu saluran dalam membran plasma yang berfungsi

mengatur masuk dan keluarnya ion klorida pada sel-sel paru-paru,

pankreas, kelenjar keringat, dan usus halus.

Jika CFTR tidak terbentuk, maka dapat menghambat transpor

klorida dari atau keluar sel sehingga menyebabkan terbentuknya lendir

yang tebal dan lengket. Lendir tersebut akan menyumbat saluran organ-

organ tubuh. Penyumbatan pada paru-paru dapat menghambat aliran

udara dan mengganggu mekanisme melawan infeksi kuman.

Penyumbatan pada pankreas menyebabkan enzim-enzim pencernaan yang

penting tidak dapat mencapai usus halus sehingga organ tersebut tidak

dapat mencerna makanan. Ketiadaan CFTR juga menyebabkan kelenjar

keringat tidak dapat menyerap kembali ion-ion klorida. Akibatnya,

banyak garam yang keluar dari tubuh bersama keringat sehingga tubuh

mengalami dehidrasi.

3) Albino

Albino merupakan kelainan hereditar pada tubuh yang tidak

terbentuk pigmentasi secara normal. Pigmen melanin merupakan faktor

BIOLOGI UMUM Page 22


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

utama pemberi warna pada manusia normal. Pigmen tersebut tidak

terbentuk pada penderita albino karena enzim tirosinase yang berfungsi

dalam penyusunan melanin tidak terbentuk. Akibatnya, penderita albino

mempunyai kulit yang pucat, rambut berwarna putih, dan pada mata

tampak berwarna merah muda. Penderita albino cenderung menghindar

terhadap cahaya dan matanya selalu berkedip karena tidak mempunyai

pelindung terhadap cahaya yang kuat. Penderita albino mempunyai ciri

nistigmus atau mempunyai bola mata yang bergoyang. Hal tersebut

disebabkan pada jaringan otak tertentu tidak mengandung melanin.

Penderita albino mempunyai genotipe homozigot resesif, yaitu mm Genotipe

orang yang normal adalah MM atau Mm. Perhatikanlah pola hereditas pada

perkawinan antara pria carrier albino dengan wanita carrier albino pada gambar

berikut :

P1 : Mm X Mm

(carrier) (carrier)

Gamet : M,m M,m

F1 :

BIOLOGI UMUM Page 23


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

♀ M M

M MM Mm

(normal) (carrier)

M Mm mm

(carrier) (albino)

4) Fenilketouria (FKU) atau Gangguan Mental

FKU merupakan jenis kelainan genetika yang disebabkan oleh gen

resesi yang terdapat dalam autosom. Kemungkinan genotipe orang yang

normal adalah AA dan Aa, sedangkan penderita FKU bergenotipe aa.

Perhatikan gambar berikut:

P1 : Aa X Aa

(normal) (normal)

Gamet : A,a A,a

BIOLOGI UMUM Page 24


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

F1 :

♀ A A

A AA Aa

(normal) (normal)

A Aa Aa

(normal) (FKU)

Pada penderita FKU mengalami kelainan (kehilangan) enzim yang

memproses asam amino fenilalanin sehingga terjadi penumpukan fenilalanin

dalam darahnya. FKU yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan

penghambatan mental dan masalah saraf yang serius.

B. Perkawinan Sedarah dapat memicu penyakit keturunan

Perkawinan sedarah adalah termasuk inbreeding. Frekuensi genotipe untuk

kasus tersebut dapat dihitung menggunakan rumus dalam Hukum Hardy-

Weinberg.

BIOLOGI UMUM Page 25


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Persamaannya adalah sebagai berikut.

a. Frekuensi genotipe homozigot dominan (AA) adalah p2 (1-F)+pF.

b. Frekuensi genotipe heterozigot (Aa) adalah 2 pq (1-F).

c. Frekuensi genotipe homozigot resesif (aa) adalah q2 (1-F) + qF, dengan F

merupakan koefisien perkawinan sedarah.

Besarnya nilai F pada berbagai perkawinan sedarah adalah sebagai berikut :

NILAI F UNTUK BEBERAPA MACAM PERKAWINAN

Macam Perkawinan Nilai F

Orang tua dengan anak 1/4

Paman dengan kemenakan 1/8

Saudara sepupu tingkat I 1/16

Setengah saudara sepupu 1/32

Saudara sepupu tingkat II 1/64

Saudara sepupu tingkat III 1/256

Contohnya, pada perkawinan acak di dalam masyarakat kemungkinan

terjadinya kasus FKU adalah 1 dalam 10.000. Sesuai dengan hukum Hardy-

Weinberg, frekuensi genotipenya adalah sebagai berikut.

Frekuensi penderita FKU = aa = q2=1/10.000

Jika terjadi perkawinan, antarsaudara sepupu tingkat I, maka kemungkinan

terjadinya kasus FKU adalah :

BIOLOGI UMUM Page 26


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

1 1 1 1
αα = q2(1-F) + qF = 1 [1- ] + [ x ]
10.000 6 100 6

7,2

10.000

Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa kesempatan

munculnya FKU pada perkawinan antarsaudara sepupu tingkat I adalah 7,2 kali

lebih besar jika dibandingkan dengan perkawinan acak atau perkawinan bukan

sedarah.

C. Pengobatan Penyakit Genetika

Penyakit menurun merupakan penyakit genetika yang diwariskan secara

turun-menurun . Upaya pengobatan yang dilakukan terhadap gejala-gejala

penyakit menurun antara lain ialah :

a. Eufenika , dimana eufenika telah berperan dalam pengobatan penyakit

anemia menurun dan penemuan antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal

merupakan antibodi berupa sel-sel hibrida (hibridoma)yang diperoleh dari

penyatuan sel-sel plasma dengan mieloma yang diperoduksi dalam jumlah

banyak. Mieloma adalah tumor sel darah putih .

BIOLOGI UMUM Page 27


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

b. Terapi Gen , dimana terapi gen saat sekarang mulai banyak diterapkan

untuk pengobatan beberapa kelainan genetika. Dalam satu tipe terapi gen ,

virus yang telah direkayasa secara genetika digunakan sebagai vektor untuk

menyisipkan gen baru. Gen baru tersebut dapat berfungsi dengan baik di

dalam sel seseorang sehingga mampu untuk menghasilkan hormon atau

protein yang diperlukan tubuh.

c. Jika kasus kelain genetika yang disebabkan oleh tidak normalnya satu

enzim, maka enzim abnormal tersebut dapat diganti dengan enzim normal.

Contohnya, pemberian enzim glukoserebrosidase terhadap penderita

penyakit Gaucher. Penyakit Gaucher terjadi akibat gen resesif pada

autosom yang disebabkan kekurangan enzim glukoserebrosidase.

Seseorang yang dilahirkan dengan kasus tersebut akan mempunyai ukuran

tulang panjang dan limpa yang besar.

d. Penderita fibrosis sistik biasanya mendapat enzim pankreas untuk

membantu pencernaan makanan. Dalam beberapa kasus, dokter bedah juga

akan melakukan transplantasi paru-paru untuk menyelamatkan kehidupan

pasien tersebut.

e. Penderita anemia sel bulan sabit umumnya menerima obt-obatan untuk

mengatasi sakit dan anemia, serta untuk mencegah infeksi. Mereka

mungkin menerima transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah

BIOLOGI UMUM Page 28


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

merah dalam tubuhnya agar menjadi normal. Beberapa penderita juga dapat

ditolong dengan transplantasi sumsum tulang.

D. Peningkatan Mutu Genetika Manusia

Upaya manusia dalam memperbaiki mutu genetika dapat dilakukan melalui

eugenetika. Eugenetika (eugenika) merupakan pengakajian tentang kemungkinan

memperbaiki mutu manusia dengan cara mengubah susunan gentikanya. Ada dua

mekanisme eugenika, yaitu sebagai berikut :

a. Eugenika positif , yaitu upaya mengembangkan sifat baik sehingga orang

yang mempunyai karakteristik unggul mempunyai keturunan yang banyak.

b. Eugenika negatif , yaitu upaya mengeliminasi sifat buruk dari masyarakat.

Hal demikian dilakukan dengan mengupayakan agar oaring yang

mempunyai karakterburuk atau cacat diusahakan tidak mempunyai

keturunan. Dengan demikian, karakter buruk tersebut menjadi berkurang dan

akhirnya menghilang dari masyarakat.

BIOLOGI UMUM Page 29


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

BAB III

PENUTUP

3.1.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan tadi dapat di simpulkan bahwa gen merupakan bagian

dari rantai DNA yang berisi informasi genetika yang dapat diwariskan dari

suatu generasi ke generasi berikutnya. Dimana dapat disimpulkan bahwa

pengertian dari Gen adalah pewarisan sifat atau penurunan sifat setiap mahluk

hidup dari orang tua pada keturunannya.

BIOLOGI UMUM Page 30


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

Gregor Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena beliau dianggap

berjasa besar dalam mengembangkan prinsip-prinsip dasar genetika modern.

Adapun prinsip-prinsip genetika tersebut adalah :

1) Persilangan Monohybrid dan Prinsip Segregasi , dimana persilangan

ini hanya melibatkan satu sifat saja, prinsip ini juga dikenal sebagai

Hukum Mendel I, hukum ini menyatakan bahwa selama pembentukan

gamet terjadi proses segregasi atau pemisahan faktor-faktor pembawaan

sifat secara bebas. Akibatnya, setiap gamet hanya mengandung satu faktor

untuk setiap sifat.

2) Persilangan Dihibrid dan Prinsip Asortasi

merupakan persilangan dua individu dengan melibatkan dua sifat

beda prinsip ini juga dikenal sebagai Hukum Mendel II. Jika persilangan

monohibrid yang menghasilkan 4 genotipe dengan perbandingan 3:1,

maka persilangan dihibrid menghasilkan 16 genotipe dengan pebandingan

9:3:3:1.

Banyak manfaat yang diperoleh dari pengetahuan genetika.

Dimana penerapan genetika dalam masyarakat dapat dimanfaatkan untuk

BIOLOGI UMUM Page 31


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

meningkatkan mutu genetika manusia, Melalui pengetahuan genetika

manusia dapat mencegah terjadinya berbagai kemungkinan penyakit

keturunan, bahkan mengobatinya. Selain itu, pengetahuan genetika juga

dimanfaatkan untuk memperoleh galur unggul.

3.2 SARAN

Ilmu genetika perlu kita pelajari agar kita dapat mengetahui sifat-sifat dari

keturunan kita sendiri serta sifat-sifat dari keturunan makhluk hidup yang berada

dilingkungan kita. Selain itu dengan mempelajari ilmu genetika kita juga dapat

mengetahui jenis-jenis penyakit menurun dan cara pengobatan penyakit genetika.

Banyak manfaat yang diperoleh dari pengetahuan genetika. Penerapan genetika

dalam masyarakat dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu genetika

manusia. Peningkatan mutu genetika manusia dapat dilakukan melalui

eugenetika positif dan eugenitaka negatif.

DAFTAR PUSTAKA

http://konsepbiologi.wordpress.com/2012/09/19/persilangan-monohibrid-hukum-

mendel-i/

http://dovasfile.blogspot.com/2011/11/sirkulasi-dan-pertukaran-gen_28.html

http://smabiologi.blogspot.com/2013/09/konsep-dan-prinsip-genetika.html

http://tentangpenyakit.blogspot.com/2011/08/huntington-gangguan-kejiwaan-

dan.html

BIOLOGI UMUM Page 32


IKIP PGRI BALI 2013/201
4

.Jusuf. tt. Genetika I. Bogor: IPB.

Pribadi, Arif. 2006. Biology 3. Jakarta: Yudistira.

Yuwono,Triwibowo.Biologi. Jakarta: Erlangga

BIOLOGI UMUM Page 33

Anda mungkin juga menyukai