DIREKTUR
WILLY SANTOSA
081276221212
MANAGER SAFETY
MARYADI
083897326054
REGU EVAKUASI
ENDI PUTRA
081276522086
REGU P3K
MARYADI
083897326054
a.1.2 Struktur Organisasi Proyek
Project Manager
Willy Santoso
Pekerja Proyek
Ahli Konstruksi Sipil
Scaffolder
Helper
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur
Yuniarto
Direktur
Project Manager
Willy Santoso
Regu Evakuasi dan
Safety Man
Logistik Maryadi
Heradi HSE Pertamina
Divisi Teknik Pertamina
Regu Keamanan Regu P3K Regu Kebakaran
M Bakti Bapak Hamdan Ansori Septian Aristotel
Fajar Tim Medis (Klinik) Pertamina Bapak Almari
Security Pertamina Regu Kebakaran Pertamina
3.2 Tugas dan Tanggung Jawab
Administrasi keuangan adalah pelaku yang berkaitan dengan penyiapan laporan usaha dan kegiatan
yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan dan keuangan/pendanaan untuk mencapai
tujuan.
Deskripsi Pekerjaan Manajer Proyek
Manajer Proyek bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai aktivitas fungsi ini.
Aktivitas integritas yang di lakukan Manajer Proyek termasuk :
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur
Deskripsi Pekerjaan Manajer HSE
Tugas dan tanggung jawab dan wewenang Manajer HSE adalah sebagai berikut :
1. Mengawasi proyek pekerjaan seperti antara lain welder, grinding, pengecoran, pelepasan pintu, fitter
dan lain-lain sebagainya dengan mengutamakan faktor keselamatan kerja.
2. Melaporkan semua kegiatan termasuk masalah keselamatan kerja kepada Project Manajer
3. Menyiapkan referensi pendukung guna menunjang hasil kerja secara maksimal, minimal mendekati atau
sama dengan standar internasional.
4. Aktif dalam penanganan keselamatan kerja karyawan lapangan/proyek
5. Melakukan koordinasi dengan bagian operasi mengenai tugas-tugas lapangan/proyek
6. Memberi saran, usul kepada bagian operasi masalah kualitas kerja dan keselamatan kerja
7. Berwenang dan sepengetahuan kepala departemen yang bertanggung jawab, dapat menghentikan
kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
8. Bertanggung jawab dapat menghentikan kerja yang tidak aman dan yang nyata melanggar peraturan
keselamatan kerja.
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur
Deskripsi Pekerjaan Petugas Keselamatan
1. Membantu dan memberi saran Manajer HSE untuk mengembangkan dan menjaga sistem manajemen
K3LL serta program pelaksanaan K3LL.
2. Memberi saran kepada manajemen dan lingkup supervisor serta membantu mensosialisasikan kepada
semua personel tentang persyaratan HSE berdasarkan perundangan yang berlaku untuk profesi K3LL,
praktek keselamatan kerja, metode kontrol bahaya dan kecelakaan kerja serta pencegahan kebakaran.
3. Melakukan cek dan membantu Manajer HSE dalam mengesahkan lampiran izin kerja rutin yang diajukan
oleh kontraktor, investigasi lokasi dan kondisi kerja serta menyiapkan, menyalurkan dan mencatat
dokumen tentang izin kerja.
4. Bertindak sebagai penasehat pada komite K3LL dan Pertemuan K3LL lainnya
5. Memberikan laporan secara periodik pada Manajer HSE tentang topik dan kegiatan harian K3LL.
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur
Deskripsi Pekerjaan Pekerja Proyek
Tugas dan tanggung jawab pekerja dalam aspek HSE adalah sebagai berikut :
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur
3.3 HSE Komunikasi & HSE Promosi
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus diidentifikasi potensi bahaya terbesarnya sesuai
pekerjaan/lokasi/produksi/jasa yang akan dilaksanakan. Potensi bahaya lain yang lebih detail akan dituangkan
dalam HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment and Control) yang didokumentasikan secara terpisah.
Pemahaman, pengenalan, dan pengarahan-pengarahan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja wajib
diberikan kepada seluruh pekerja proyek maupun kepada manajemen, sehingga diharapkan setiap
individu/pekerja akan bertindak/berbuat aman dalam beraktivitas di lokasi kerja, sehingga kecelakaan dan insiden
tidak terjadi. Pemberian pemahaman, pengenalan, dan pengarahan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dimaksud dapat dilakukan melalui : HSE Communication & HSE Promotion.
A. Safety Induksi
Induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja berisi tentang penjelasan dan pengarahan tentang K3LL yang
berkaitan dengan potensi bahaya, pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara-cara penyelamatan pada
setiap kegiatan. Induksi dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang K3LL secara umum yang dilakukan
oleh :
a. Personel HSE kepada setiap pekerja yang baru
b. Security kepada setiap tamu/non pekerja yang datang
Persyaratan menggunakan Induksi K3 adalah
1. Induksi harus diberikan kepada Karyawan dan tamu
2. Induksi harus dilakukan di ruangan khusus
3. Bahan/materi induksi harus tersedia dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah peserta dan jenis
induksi.
4. Alat bantu untuk mempermudah dan memperjelas penyampaian materi induksi harus disesuaikan
dengan jenis dan kondisi yang ada di lokasi.
5. Setiap peserta induksi harus mengisi daftar hadir dan daftar periksa
6. Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan penyaji induksi diarsipkan oleh bagian HSE.
7. Jenis induksi keselamatan dan kesehatan kerja adalah induksi umum, induksi lokal, induksi tamu,
dan induksi ulang.
HSE Talk dan Tool Box meeting selain memberi pengarahan juga dilakukan untuk memberikan kesempatan
bagi pekerja untuk melakukan dialog/konsultasi perihal K3LL kepada HSE Profesional.
C. Inspeksi dan Patrol
Inspeksi dilakukan HSE Profesional dan HSE supervisior. Tujuan dari inspeksi untuk menjaga konsistensi
penerapan standar K3LL di lingkungan kerja. Patrol dilakukan team HSE, meliputi seluruh area kerja, dan
terhadap area dimana ada pekerjaan yang telah diidentifikasikan mempunyai potensi kecelakaan dan
pencemaran harus diberikan perhatian yang lebih. Team HSE akan langsung memberikan perintah lisan di
tempat untuk menghentikan pekerjaan bila mana ditemukan keadaan yang berbahaya.
D. Safety Meetings
Sedikit berbeda dengan safety tool box meeting, dan safety talk yang dilakukan bersama dengan group kecil
yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Sedangkan Safety Meeting ini dilakukan secara global dan antar group
sehingga memerlukan materi yang lebih luas dan mencakup keseluruhan kegiatan group. Beberapa materi
yang digunakan sebagai bahan safety meeting, antara lain :
a. Pemeliharaan, penggunaan dan perawatan APD (Alat Pelindung Diri)
b. NAB (Nilai Ambang Batas) terkait pekerjaan, getaran, kebisingan, gas beracun, dan suhu ruangan
c. P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
d. DAMKAR (Teknik Pemadam Kebakaran)
e. Ergonomik, dll.
1 Mengikuti seminar tentang HSE di luar perusahaan Mengikuti jadwal yang tersedia
Pengenalan tentang Limbah; jenis, sumber dan cara
2 Sebulan sekali
penanggulangannya
3 Pengenalan MSDS serta penggunaannya Sebulan sekali
4 Mengadakan Questioner tentang HSE kepada seluruh pekerja Tiga bulan sekali
5 Pelatihan Tanggap Darurat internal Enam bulan sekali
6 Pelatihan Tanggap Darurat di lokasi kerja Mengikuti jadwal yang tersedia
7 Pemeriksaan Kesehatan (Medical Test) Tiga bulan, Enam bulan, Satu tahun
Memberikan penerangan analisis bahaya dari pekerjaan yang
Sebelum memulai suatu pekerjaan atau
8 akan dilaksanakan, yang berpotensi dapat terjadi, serta cara-
tahapan awal tentang proses pekerjaan
cara pencegahannya (JSA)
Sebelum memulai suatu pekerjaan atau
9 Mengikuti Safety Induction oleh HSE Setempat (lokasi) tahapan awal tentang perizinan terhadap
pekerja untuk masuk ke lokasi proyek
10 Melakukan Safety Talk/Tool Box Meeting kepada pekerja Setiap hari, sebelum memulai pekerjaan
Melakukan Tool Box Meeting di lapangan (secara kelompok
11 Setiap hari, sebelum memulai pekerjaan
kerja)
12 HSE Meetings tentang proyek yang dilaksanakan Satu minggu sekali
13 HSE Inspeksi (Audit) dan Patrol Insidensial, minimal satu bulan sekali
14 Pemasangan HSE Sign/Rambu/Spanduk di lokasi kerja Setiap hari
15 HSE Reporting Harian, Mingguan dan Bulanan
16 Gerakan Hidup Sehat (Senam, Aerobik) Setiap Dua minggu
3.3.2 HSE Promosi
DILARANG DILARANG
MENGGUNAKAN HANDPHONE MEMBAWA OBAT TERLARANG
DILARANG DILARANG
MENGGUNAKAN KAMERA MAKAN/MINUM DI AREA INI
HATI-HATI HATI-HATI
BAHAYA LISTRIK BERTEGANGAN DAERAH MEDAN MAGNET
HATI-HATI HATI-HATI
DAERAH KERJA FORKLIFT JALAN LICIN
HATI-HATI HATI-HATI
BAHAYA BENTURAN KEPALA BAHAYA BENDA JATUH
HATI-HATI HATI-HATI
BAHAYA API PERMUKAAN PANAS
1. Seluruh karyawan diwajibkan, menjaga kebersihan di luar ataupun di dalam lingkungan kantor
ataupun lokasi kerja.
2. Dilarang membuang sampah sembarangan. Kecuali pada tempat – tempat sampah yang telah
disediakan perusahaan.
3. Dilarang merokok pada ruangan kerja yang ber AC ataupun ruangan yang bertanda ”Dilarang
Merokok”
4. Dilarang merusak tanaman yang berada di luar ataupun di dalam lingkungan tempat kerja.
5. Memelihara segala tanaman yang berada di lingkungan kantor dan lokasi kerja.
6. Melaksanakan senam kesegaran jasmani setiap hari jumat pagi sebelum melakukan pekerjaan.
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur
3.4 Standar Kerja
Pengertian
Suatu standar yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. Merupakan tata cara atau tahapan yang harus dilalui untuk menyelesaikan
suatu proses kerja tertentu.
Tujuan
1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam
organisasi atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi
lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Fungsi
1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja
2. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak
3. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja
4. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin
Keuntungan
Standar kerja sebagai menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan
secara konsisten. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan.
a. Perkakas Tangan
1. Perkakas dan peralatan harus diperiksa secara visual dan direparasi (jika perlu) sebelum digunakan.
Perkakas yang tidak dapat diperbaiki lagi harus disisihkan dan dilaporkan.
2. Perkakas harus digunakan sesuai dengan rancangan tujuannya
3. Perkakas harus selalu dibersihkan dan dijaga agar tetap berfungsi
4. Penggunaan alat pengamanan harus disesuaikan dengan jenis peralatan kerja
2. Gerinda Tangan
a. Jangan memutar roda gerinda melebihi kecepatan maksimum yang ditandai pada gerinda atau
spesifikasi oleh pabrik pembuatnya, pastikan bahwa laju roda gerinda tidak melebihi laju driver.
b. Hanya pegawai yang berkualifikasi yang harus memasang roda gerinda menurut rekomendasi
pabrik pembuatnya.
c. Jangan melakukan penyetelan ketika roda gerinda sedang berputar
d. Goggle dan tameng muka sepenuhnya harus selalu digunakan ketika menggerinda
e. Tanda/rambu (goggle/tameng muka) harus dipasang pada semua gerinda tetap
f. Roda gerinda adalah sumber percikan api, karena itu penggunaannya harus menurut prosedur
yang benar.
e. Alat-alat Keselamatan
1. Semua alat pengaman, termasuk tetapi tidak terbatas pada topi keras, kaca mata pengaman, alat
pengetes gas, alat monitor, respirator, pelindung telinga, alat pemadam kebakaran, dll., harus
disetujui oleh Koordinator HSE sebelum dibeli dan digunakan.
2. Semua alat pengaman harus dipelihara agar tetap dalam kondisi yang dapat digunakan dan harus
digunakan menurut yang dianjurkan.
3. Setiap tim yang bertugas bertanggung jawab untuk memelihara dan memeriksa peralatan dengan
teratur sesuai dengan praktek yang direkomendasikan.
4. Semua alat pengaman harus ditempatkan pada lokasi yang dapat dililhat dan mudah dicapai.
f. Kendaraan
1. Operator atau sopir memiliki izin khusus dari pertamina
2. Kendaraan harus dalam keadaan baik dan berfungsi dengan baik
3. Kendaraan harus dilengkapi dengan alat pengamanan K3 dan perlengkapan berkendara
4. Kendaraan harus memiliki izin yang diwajibkan dari pihak pertamina
5. Meminta instruksi jika tidak paham akan prosedur operasionalnya
6. Menggunakan gigi rendah untuk menghindarkan mesin terangkat
7. Ketika menurun, pilih gigi rendah untuk mengatur kecepatan
8. Setiap alat berat harus memiliki sertifikat
CV Sama Daya
Yuniarto
Direktur