TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur organisasi
Organization structure may be considered the anatomy of the organization,
providing a foundation within which the organization functions. Organization
structure is believed to affect the behavior of organization members. The specific
structure of a building is a major determinant of the activities of the people within it.
Similarly, behavior in organizations is influenced by the organizing structure. The
influence of this structure, while not as apparent as that of a building, is assumed to
be pervasive.Organizational performance or effectiveness as a variable dependent on
structure has been envisioned and measured in various ways. In this review, we rely
heavily on "hard" performance criteria: sales, gross profit, production, commissions,
and services rendered (non-profit sector). Supervisor appraisals, self-perceptions,
and similar measures will be considered "soft" and less indicative of "bottom line"
organizational performance. Empirical research that does not explicitly identify
either individual or organizational performance as a dependent variable will not be
consider (Dalton, D, et al, 1980).
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai anatomi organisasi, memberikan
dasar di mana organisasi berfungsi. Struktur organisasi diyakini mempengaruhi
perilaku anggota organisasi. Struktur spesifik bangunan adalah penentu utama dari
kegiatan orang-orang di dalamnya. Demikian pula, perilaku dalam organisasi
dipengaruhi oleh struktur pengorganisasian. Pengaruh struktur ini, meskipun tidak
semua bangunan, diasumsikan meresap. Kinerja organisasi atau efektivitas sebagai
variabel tergantung pada struktur telah dibayangkan dan diukur dalam berbagai cara.
Dalam ulasan ini, kami sangat bergantung pada kriteria kinerja "keras": penjualan,
laba kotor, produksi, komisi, dan layanan yang diberikan (sektor nirlaba). Penilaian
supervisor, persepsi diri, dan langkah-langkah serupa akan dianggap "lunak" dan
kurang menunjukkan kinerja organisasi "garis bawah". Penelitian empiris yang tidak
secara eksplisit mengidentifikasi kinerja individu atau organisasi sebagai variabel
dependen tidak akan dipertimbangkan (Dalton, D, dkk,1980).
4. Organisasi Panitia.
Ciri-ciri tipe organisasi ini, antara lain yaitu memiliki tugas tertentu dan jangka
waktu berlakunya terbatas, seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia, tugas
kepemimpinan dan pertanggungjawaban dilaksanakan secara kolektif, semua
anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang umumnya sama,
serta para pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas tertentu.
Tata letak fasilitas adalah pengaturan dari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
produksi barang atau pengiriman jasa. Fasilitas adalah entitas yang memfasilitasi
kinerja pekerjaan apa pun. Ini mungkin alat mesin, pusat kerja, sel manufaktur, toko
mesin, departemen, gudang, dll. (Heragu, 1997).
Products variety and volume (Amine, D, 2007):
Fixed position layout: In Fixed product layout, the products generally
circulate within the production facilities (machines, workers, etc.); in this particular
type of layout, the product does not move, it is the different resources that are moved
to perform the operations on the product. This type of layout is commonly found in
industries that manufacture large size products, such as ships or aircrafts.
Process layout: Process layout groups facilities with similar functions
together (resources of the same type). This organization is often reported to be suited
when there is a wide variety of product.
Product layout: Product layout is used for systems with high
production volumes and a low variety of products. Facilities are organized according
to the sequence of the successive manufacturing operations.
Cellular layout: In a cellular layout, machines are grouped into cells,
to process families of similar parts. These cells also need to be placed on the factory
floor. Therefore, one is also generally concerned with so called intra cells machine
layout problems.
Variasi dan volume produk (Amine, D, 2007):
Tata letak posisi tetap: Dalam tata letak produk tetap, produk
umumnya beredar di dalam fasilitas produksi (mesin, pekerja, dll.); dalam jenis tata
letak khusus ini, produk tidak bergerak, itu adalah sumber daya yang berbeda yang
dipindahkan untuk melakukan operasi pada produk. Jenis tata letak ini umumnya
ditemukan di industri yang memproduksi produk ukuran besar, seperti kapal atau
pesawat terbang.
Tata letak proses: Proses tata letak mengelompokkan fasilitas dengan
fungsi serupa bersama-sama (sumber daya dari jenis yang sama). Organisasi ini sering
dilaporkan cocok ketika ada berbagai macam produk.
BAB III
PEMBAHASAN
Direktur utama
Staff
Karyawan/Staff produksi
2 Karyawan/staff pemasaran
3 Kasir
4 Karyawan Kebersihan
Bagian mesin actual dan jumlah
3.2.2 Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pada tenaga tidak kerja langsung yaitu tenga kerja berperan dalam perencanaan
pada proses produksi dan yang berkaitan dengan lingkup yang mendukung
berjalannya proses produksi:
No Tenaga Kerja Tidak Langsung
.
1 Dewan Komisaris
2 Komite Audit
3 Direktur
4 Sekertaris Perusahaan
5 Manager Umum
6 Sekertaris Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Dalton, D. R., Todor, W. D., Spendolini, M. J., Fielding, G. J., & Porter, L. W. (1980).
Organization structure and performance: A critical review. Academy of management review,
5(1), 49-64.
Ulum, M. C. (2016). Perilaku Organisasi Menuju Orientasi Pemberdayaan. Malang: UB
Press.
Tyas, D. C. (2010). Ketenagakerjaan Di Indonesia. Semarang: Alprin.
Heragu, S. S. (1997). Facilities design. Boston: BWS. Heragu, S. S., & Kusiak, A. (1988).
Machine layout problem in flexible manufacturing systems. Operations Research, 36(2),
258–268.
Amine Drira, Henri Pierreval , Sonia Hajri-Gabouj . (2007). Facility layout problems: A
survey. Annual Reviews in Control 31, 255–267.