Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur organisasi
Organization structure may be considered the anatomy of the organization,
providing a foundation within which the organization functions. Organization
structure is believed to affect the behavior of organization members. The specific
structure of a building is a major determinant of the activities of the people within it.
Similarly, behavior in organizations is influenced by the organizing structure. The
influence of this structure, while not as apparent as that of a building, is assumed to
be pervasive.Organizational performance or effectiveness as a variable dependent on
structure has been envisioned and measured in various ways. In this review, we rely
heavily on "hard" performance criteria: sales, gross profit, production, commissions,
and services rendered (non-profit sector). Supervisor appraisals, self-perceptions,
and similar measures will be considered "soft" and less indicative of "bottom line"
organizational performance. Empirical research that does not explicitly identify
either individual or organizational performance as a dependent variable will not be
consider (Dalton, DR, et al, 1980).
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai anatomi organisasi, memberikan
dasar di mana organisasi berfungsi. Struktur organisasi diyakini mempengaruhi
perilaku anggota organisasi. Struktur spesifik bangunan adalah penentu utama dari
kegiatan orang-orang di dalamnya. Demikian pula, perilaku dalam organisasi
dipengaruhi oleh struktur pengorganisasian. Pengaruh struktur ini, meskipun tidak
semua bangunan, diasumsikan meresap. Kinerja organisasi atau efektivitas sebagai
variabel tergantung pada struktur telah dibayangkan dan diukur dalam berbagai cara.
Dalam ulasan ini, kami sangat bergantung pada kriteria kinerja "keras": penjualan,
laba kotor, produksi, komisi, dan layanan yang diberikan (sektor nirlaba). Penilaian
supervisor, persepsi diri, dan langkah-langkah serupa akan dianggap "lunak" dan
kurang menunjukkan kinerja organisasi "garis bawah". Penelitian empiris yang tidak
secara eksplisit mengidentifikasi kinerja individu atau organisasi sebagai variabel
dependen tidak akan dipertimbangkan (Dalton, DR, dkk,1980).
2.2 Tipe organisasi
Tipe atau bentuk organisasi dapat bervariasi tergantung dari aspek atau perspektif
masing-masing. Terdapat 4 (empat) tipe atau bentuk organisasi, yaitu (Ulum, 2016):
1. Organisasi Garis.
Tipe organisasi yang paling sederhana, dimana tugas-tugas perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan berada di satu garis kewenangan langsung dari
pimpiann kepada bawahannya. Ciri-ciri tipe organisasi ini, atara lain adalah
pagawai relative sedikit, pimpinan dan semua pegawai saling mengenal,
hubungan pegawai dengan pimpinan bersifat langsung, dan sebagainnya.
2. Organisasi Garis dan Staff.
Tipe ini biasanya digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas
dan mempunyai bidang-bidang tugas yag yang rumit. Salah satu ciri-ciri dari tipe
organisasi ini adalah organisasinnya besar dan bersifat kompleks, daerah kerjaya
luas, jumlah pegawai relative banyak.
3. Organisasi Fungsional.
Organisasi yang disuusn berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus
dilaksanakan. Ciri-ciri organisasi ini antara lai adalah tugas dapat dibedakan
secara jelas dan tegas, dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan
koordinasi, pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas.
4. Organisasi Panitia.
Ciri-ciri tipe organisasi ini, antara lain yaitu memiliki tugas tertentu dan jangka
waktu berlakunya terbatas, seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia, tugas
kepemimpinan dan pertanggungjawaban dilaksanakan secara kolektif, semua
anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang umumnya sama,
serta para pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas tertentu.
2.3 Tenaga kerja
Tenaga kerja atau buruh adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa
pendapatan, baik secara jasmani maupun rohani. Definisi lain dari tenaga kerja adalah
seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) yang potensial dapat
memproduksi barang dan jasa. Ada juga yang mengatakan tenaga kerja sebagai setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan, guna menghasilkan barang atau jasa, untuk
memenuhi kebutuhan diri sediri maupun untuk masyarakat. Secara umum tenaga
kerja dapat dibagi mennjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut (Tyas,dkk, 2010):
1 Tenaga Kerja Terdidik. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karea sekolah
atau pendidikan formal dann non formal. Contoh: sarjana ekonomi, isinyur,
sarjana muda, dokter, master dan lain sebagainya.
2 Tenaga Kerja Terlatih. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang
memiliki keahlian dalam bidang tertetu, yang didapat dari pengalaman kerja.
Keahlian terlatih ini tidak perlu pendidikan Karenna yang dibutuhkan adalah
latihan dan dilakukan dengan berulang-ulang, sampai dapat menguasai
keahlian tersebut dengan baik. Contoh: supir, pelayan took, tukang masak,
montir, pelukis, dan lain-lain.
3 Tenaga Kerja Tidak Terlatih dan Tidak Terdidik. Tenaga kerja tidak
terlatih dan tidak terdidik adalah tenaga kerja yang hanya mengandalkan
tenaga saja. Contoh: buruh angkat barang.

2.4 Perencanaan fasilitas


A facility layout is an arrangement of everything needed for production of
goods or delivery of services. A facility is an entity that facilitates the performance of
any job. It may be a machine tool, a work centre, a manufacturing cell, a machine
shop, a department, a warehouse, etc (Heragu, 1997).
Tata letak fasilitas adalah pengaturan dari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
produksi barang atau pengiriman jasa. Fasilitas adalah entitas yang memfasilitasi
kinerja pekerjaan apa pun. Ini mungkin alat mesin, pusat kerja, sel manufaktur, toko
mesin, departemen, gudang, dll. (Heragu, 1997).
Adanya perencanaan tata letak fasilitas produksi agar aliran proses serta
pemindahan bahan yang ada dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas
pabrik gua menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak suatu pabrik ada dua
hal yang diatur letaknya yaitu penngaturan mesin dan penngaturan departemen yang
ada di pabrik. Istilah tata letak suatu pabrik dapat diartikan sebagai pengaturan
peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (Djuandana Gustian, dkk, 2021).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi pada PT. Ilea Woods Tbk adalah strukur organisasi garis dan staff
karena disetiap memerlukan staff masing-masing. Berikut struktur organisasi bisa dilihat
pada bagan dibawah ini.

Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi


3.2 Deskripsi Pekerjaan atau Jabatan
NO. JABATAN DESKRIPSI PEKERJAAN

1. Direktur Utama Direksi adalah bagian perusahaan yang berwenang dan


bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan (Tri widoyono, 2005). Direksi memiliki
tugas seperti berikut:
- Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan sesuai perundang-undang perusahaan.
- Menyusun rencana pengembangan perusahaan, rencana kerja
dan anggaran tahunan.

2. Internal Audit Internal audit adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan


(assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif
(Gusnardi, 2008). Internal Audit memiliki tugas seperti berikut:
- Mempersiapkan dan melaksanakan Rencana Kerja Audit
Internal Tahunan.
- Menetapkan frekuensi audit, subyek pemeriksaan dan
lingkup audit untuk mencapai tujuan audit.

3. Sekretaris Sekretaris perusahaan adalah seorang profesional administrasi


Perusahaan yang menjalankan peran integral dalam bisnis dan lingkungan
organisasi lainnya. Sekertaris perusahaan memiliki tugas sebagai
berikut:
- Mengatur dokumen-dokumen dan memelihara sistem
pengarsipan.
- Membantu supervisor dan staf dengan proyek dan tugas
perusahaan.

4. Manager Umum Manager umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab
kepada seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau
organisasi. Manager umum perusahaan memiliki tugas sebagai
berikut:
- Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang
didelegasikan kepada manager.
- Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar
tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

5. Manager Personalia Manajer personalia adalah seseorang yang bertanggung jawab


& Umum terhadap perkerjaan administratif dalam suatu perusahaan.
Manager personalia perusahaan memiliki tugas sebagai berikut:
- Melakukan proses rekrutmen calon karyawan
- Menyusun anggaran yang berkaitan dengan calon karyawan
- Menyimpan dan mengelola database karyawan

6. Manager Produksi Manager Produksi adalah manager yang bertugas mengatur dan
mengendalikan proses produksi di sebuah pabrik. Manager
produksi perusahaan memiliki tugas sebagai berikut:
- Membuat rencangan produksi untuk area produksi.
- Menentukan SDM dan material yang dibutuhkan.
- Menerapkan prosedur operasi standar produksi.

7. Manager Pemasaran Manajer pemasaran secara umum meliputi pembuatan


perencanaan strategi pemasaran yang efektif berdasarkan trend
pasar. Manager pemasaran perusahaan memiliki tugas sebagai
berikut:
- Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan
mengevaluasi manajemen pemasaran.
- Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh
kinerja manajemen pemasaran.

8. Manager Keuangan Manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk membantu


perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi
nasihat keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer
keuangan:
- Merencanakan dan mengontrol aspek keuangan perusahaan.
- Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan.

9. Supervisor Personalia Supervisor personalia adalah departemen yang bertugas


& Umum melaksanakan serangkaian kegiatan pengelolahan SDM pada hal-
hal yang terkait administratif. (Sobirin, dkk, 2014). Adapun tugas
dari supervisor personalia & umum:
- Menyusun anggaran tenaga kerja yang diperlukan.
- Membuat job analysis, job description, dan job specification.
- Mengurus dan mengembangkan karyawan.

10. Supervisor Produksi Superviosor produksi adalah salah satu departemen yang berada
pada tingkat manajemen yang berperan memantau karyawan
produksi di suatu industri. Adapun tugas dari supervisor produksi:
- Merencanakan system produksi.
- Menyelesaikan permasalahan terkait permasalahan selama
proses produksi.
- Melaksanakan evaluasi kemampuan serta membuat laporan
mengenai system produksi.

11. Supervisor Supervisor pemasaran bertugas untuk membantu perusahaan


Pemasaran dalam mengidentifikasi, mengembangkan dan menerapkan strategi
terbaru untuk memasarkan produk. Adapun tugas dari supervisor
pemasaran:
- Menulis dan menyajikan siaran pers untuk meningkatkan
promosi, sponsor acara eksternal dan kemitraan strategis.
- Menyiapkan strategi pemasaran dan merencana aksi untuk
mencapai tujuan pemasaran yang spesifik.

12. Supervisor Keuangan Supervisor keuangan bertugas untuk mengontrol dan


melaksanaakan kegiatan keuangan perusahaan meliputi arus kas
masuk dan kas keluar. (Stefianus Andreas H, 2022). Adapun tugas
dari supervisor keuangan:
- Melaksanakan kebijakan perusahaann terhadap prosedur
akutansi dan keuangan.
- Menyetujui dan mengontrol laporan keuangan perusahaan.

13. Staf Personalia dan Tugas dan fungsi staf personalia & umum adalah memastikan
Umum adanya kegiatan operasional yang mendukung adanya SDM yang
terus berkembang. Seperti pengadaan training pegawai,
manajemen absensi, memberi kompensasi pada pegawai yang
achieve, sampai pemberian bonus dan juga fasilitas-fasilitas
tambahan bagi pegawai yang tentunya disesuaikan dengan
kemampuan perusahaan namun tetap dalam rambu-rambu
peraturan pemerintah yang berlaku.

14. Staf Produksi Staf Produksi adalah memiliki tanggung jawab di perusahaan
mengenai apa yang dibutuhkan dari bahan baku maupun dalam
proses produksi. Adapun tugas dari staf produksi sebagai berikut:
- Mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan proses
produksi dan prosedur kualitas produk 
- Melaksanakan pengontrolan dan pengaturan bahan baku
proses produksi menjadi bahan jadi dengan ketentuan yang
sudah ditargetkan oleh perusahan

15. Staf Pemasaran Staf Pemasaran adalah suatu bagian pekerjaan yang dimana
mempunyai tujuan untuk memasarkan suatu produk. Suatu produk
dapat dipasarkan jika masyarakat mengerti manfaat dari produk
tersebut dan mereka membutuhkannya. Tapi kadang-kadang,
banyak orang yang tidak mengetahui manfaat dari suatu produk,
bahwa produk tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan
mereka selama ini.

16. Staf Keuangan Staf Keuangan bertanggung jawab atas semua prosedur keuangan,
serta melakukan penyusunan, transaksi, buat laporan keuangan
perusahaan. Jabatan staff keuangan diwajibkan melapor pada
jabatan manager keuangan. (rohim, i., Sidarta, D, 2018)

3.2.1 Tenaga Kerja Langsung


Pada tenaga kerja langsung yaitu tenga kerja yang berperan langsung dalam
proses produksi diantaranya adalah:

Tabel 3.2.1 Tabel tenaga kerja langsung


Bagian mesin actual dan jumlah
3.2.2 Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pada tenaga tidak kerja langsung yaitu tenga kerja berperan dalam perencanaan
pada proses produksi dan yang berkaitan dengan lingkup yang mendukung
berjalannya proses produksi:

Tabel 3.2.2 Tabel tenaga kerja


tidak langsung Tabel 3.2.2 Tabel
DAFTAR PUSTAKA
Djuandana Gustian, dkk, (2021). Pengantar Bisnis. Sukoharjo: Tahta Media Group.
Dalton, DR, dkk (1980). Organization structure and performance: A critical review.
Academy of management review, 5(1), 49-64.
Gusnardi. 2008. Analisis Faktor Audit Internal dan Pengaruhnya Terhadap Pelaksanaan Good
Corporate
Heragu, S. S. (1997). Facilities design. Boston: BWS. Heragu, S. S., & Kusiak, A. (1988).
Machine layout problem in flexible manufacturing systems. Operations Research,
36(2), 258–268.
Personalia adalah: Pengertian, 2 tugas atau fungsi utama, dan bedanya dengan HRD. (2021).
diakses 25 Januari 2022, dari https://www.ekrut.com/media/personalia-adalah
Mariana Simanjuntak, dkk. (2021). Perancangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Medan: Yayasan Kita Menulis
Manufaktur, I., & Production, S. (2021). Supervisor Produksi - Tugas nya Dalam Line
Production - Simak Disini. diakses 26 Januari 2022, dari https://teknikjaya.co.id/tugas-
supervisor-produksi/
Rohim, i, Sidarta, D (2018). “Tugas dan Tanggungjawab Seorang Finance Officer |
DConsulting Business Consultant”. diakses 25 Januari 2022, dari
https://dconsultingbusinessconsultant.com/tugas-dan-tanggungjawab-seorang-finance-
officer/
Sobirin, Zulkifli Lubis, Rudi Gunawan. (2014). Peranan Staf Dalam Mendukung Tugas
Pimpinan. Jurnal SAINTIKOM Vol. 13. No.1, Januari 2014, 29-36.
Staf Marketing Harus Jago Berkomunikasi – Training Provider Jakarta Indonesia – PT
Presenta Edukreasi Nusantara. (2022). diakses 25 Januari 2022, dari
https://presenta.co.id/artikel/presentasi-staf-marketing/
Stefianus Andreas H, (2022). Deskripsi Tugas diakses 26 Januari 2022, dari
https://www.scribd.com/doc/16615490/Deskripsi-Tugas
Tri Widiyono, 2005, Direksi Perseroan Terbatas,PT Ghalia Indonesia,Bogor
Tyas,dkk, (2010). Ketenagakerjaan Di Indonesia. Semarang: Alprin.
Ulum, (2016). Perilaku Organisasi Menuju Orientasi Pemberdayaan. Malang: UB Press

Anda mungkin juga menyukai