DEFINISI ORGANISASI
Kata organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang
berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Arti organisasi beraneka ragam tergantung dari
sudut mana ahli yang bersangkutan melihatnya. Walaupun demikian, perbedaan arti
tersebut dapat digolongkan ke dalam salah satu dari dua pendapat mengenai organisasi
tersebut.
James D. Mooney mengatakan, "organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai' suatu tujuan bersama", sedangkan Chester I. Barnard memberi pengertian
organisasi sebagai suatu sistem dari atau lebih. Bila dibandingkan kedua pendapat tersebut,
sebenarmya tidak ada perbedaan yang kentara karena James D. Mooney memandang
organisasi adalah sebagai suatu "badan" di mana terdapat perserikatan manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersarna, sedang Chester I. Barnard melihat prganisasi itu
merupakan suatu "susunan skematis" di mana tergambar "sistem daripada aktivitas kerja
sama". Dengan kata lain, masing-masing melihat organisasi itu dari suatu segi. Tanpa
mendefinisikan apa organisasi, beberapa penulis mengemukakan bahwa ada tiga ciri dari
suatu organisasi, yaitu
1. Adanya sekelompok orang
2. Antarhubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis.
3. Kerja sama didasarkan atas hak. kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing
orang untuk mencapai tujuan
➢ Prinsip-Prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu
diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
1. Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting
dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang
akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
2. Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan
pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
3. Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan
telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing
unit kerja.
4. Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian
suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang
kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
5. Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan
dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.
Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan
akan tercipta.
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang
jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan
tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
7. Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta.
2. PENGERTIAN MANAJER
Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin,
mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam
rangka mencapai tujuan. Manager terbagi menjadi dua bagian yaitu manager fungsional
(functional manager) dan manager umum (general manager )
1. Manager fungsional / Functional Manager
Manager fungsional adalah manager yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional
pada bagian lain. contohnya adalah seperti manager keuangan, manager pemasaran,
manager akuntansi, manager operasional, manager hrd, dan banyak lagi contoh
lainnya.
2. Manager umum / General Manager
Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/
fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manager umum memimpin beberapa
unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager
fungsional pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang
manager umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar
biasanya memiliki beberapa orang manager umum yang bertanggung-jawab pada area
tugas yang berbeda-beda.
➢ Tugas Manajer
Tugas-tugas seorang manager pengembangan organisasi, yang biasanya dicantumkan
saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan, yaitu :
1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan
organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi
dan lainnya)
2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting
kinerja organisasi.
3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan
organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu
yang telah disetujui.
4. Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report
kepadanya)
5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-
anggaran yang sudah disetujui.
6. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manager functional / manager
department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam
pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan
informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan
pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi.
7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang
up to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang
pantas kepada para direktur, para manager dan staf di dalam organisasi
8. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan
persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-
bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum,
kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
1. Gaya yang efektif, gaya yang efektif terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Eksekutif. Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas
pekerjaan dan hubungan kerja. Manager seperti ini berfungsi sebagai motivator yang
baik dan mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
b. Pencinta pengembangan (developer). Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang
penuh terhadap hubungan kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas
pekerjaan adalah minim.
c. Otokratis yang baik. Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang
maksimum terhadap pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja
yang minimum sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya.
2. Gaya yang tidak efektif adalah sebagai berikut :
a. Pencinta kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian
kepada tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
b. Missionari yaitu manager seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan,
dalam arti memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan
hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang tidak
sesuai.
c. Otokrat yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap
tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang tidak
sesuai.
d. Deserter yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini sama sekali
tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.
B. Fungsi Manajer
Fungsi manajer untuk bertanggung jawab mengelola perusahaan. Manajer mungkin
bertanggung jawab pada sebuah departemen dan orang-orang yang bekerja di
dalamnya. Manager bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi managerial dalam suatu
instansi atau organisasi. fungsi-fungsi managerial :
1. Fungsi perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan
serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil.
2. Fungsi pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
3. Fungsi pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada
perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan,
mendorong, memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
5. Fungsi evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan
melalui analisis SWOT.
➢ Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen merupakan level dari manajemen atau pembagian kekuasaan
dalam lingkup manajer. Tingkatan ini dibagi menjadi tiga, yaitu manajemen puncak,
menengah, dan lini pertama. Manajer perlu ada tingkatan agar ada tanggung jawab ke
manajer yang ada di atasnya. Dengan demikian, tugas yang dijalankannya menjadi lebih
maksimal dan sesuai dengan job description.