Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN YOUTUBERS SEBAGAI BUZZER

DALAM STRATEGI MARKETING


Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Komunikasi Pemasaran

Disusun oleh:

Melati Agustin Yumikosari 1204130104


Nadya Zsalsabilla 1204130188
Sukma Suci Rahmadani 1204134236
Zidnii Tazkiyah 1204130041

Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi Bisnis
Telkom University
2016
I. Abstrak
YouTube sebagai situs video sharing terbesar di dunia sering dimanfaatkan oleh para pelaku
bisnis sebagai media promosi produknya. YouTubers dengan subscribers lebih banyak atau yang
memilki subscribers dengan loyalitas yang tinggi sering diajak kerjasama oleh korporasi untuk
menyelipkan pesan promosi pada video YouTube yang mereka unggah. Produk Chitato Rasa
Indomie Goreng adalah salah satunya. Untuk membangun buzz sebelum peluncuran produk,
produsen Chitato mengajak beberapa YouTubers untuk membangun hype saat peluncuran produk
baru mereka. Berbagai macam cara kreatif digunakan para YouTubers dalam penyampaian
videonya seperti testimoni dan review. Dengan adanya video tersebut, terjadi peningkatan
awareness yang dilihat dari respon viewer yang menunjukkan bahwa sebagian besar penonton
menjadi penasaran dan tertarik ingin mencoba dan membeli produk Chitato Rasa Indomie
Goreng.
Kata Kunci : YouTube, Buzz, Awareness, WOM.

II. Latar Belakang

Sebagai salah satu bagian dari marketing mix, promosi merupakan proses penting untuk
mensukseskan strategi marketing sebuah produk. Ada banyak cara yang digunakan perusahaan
untuk mengkomunikasikan produk mereka, mulai dari menggunakan media cetak atau media
konvensional seperti Koran dan majalah, ataupun media elektronik seperti televisi. Seiring
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, tumbuhlah media baru yang memanfaatkan
internet sebagai medianya.

1
Semakin pesatnya kompetisi di industri modern membuat para pelaku bisnis harus selalu
mencari cara kreatif agar dapat lebih unggul dari kompetitornya. Untuk itu dimulailah revolusi
promosi dengan pemanfaatan media baru, salah satunya media sosial. Perkembangan media
sosial sangat signifikan dilihat dari pertumbuhan penggunanya di beberapa tahun terakhir. Hal
ini dimanfaatkan para pelaku bisnis yang pada saat yang sama sedang mencari alat promosi baru
untuk produk atau jasa mereka.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content1. Ada banyak
sekali bentuk media sosial yang tersedia saat ini. Jenis dan fungsinya pun beragam, mulai dari
blog dan micro blogging, konten, situs jejaring sosial, virtual social world, proyek kolaborasi,
dan virtual game world. Salah satu media sosial yang cukup banyak dimanfaatkan sebagai media
promosi adalah YouTube. YouTube merupakan sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh
tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna
mengunggah, menonton, dan berbagi video secara online2

Situs YouTube memiliki pengguna yang merupakan penyuplai video yang ada di dalam
situs tersebut. Diantara sekian banyak pengguna, terdapat sebagian kecil yang memiliki pengikut
lebih banyak dan aktif mengunggah video ke dalam akun-nya. Pengguna ini biasa disebut
YouTubers. YouTubers ini lah yang sering dijadikan subjek promosi oleh berbagai perusahaan.
Cara yang paling umum digunakan perusahaan dalam skema promosinya adalah dengan meng-
endorse dan menyelipkan pesan pesan promosi di dalam video buatan YouTubers tersebut.

YouTube layaknya media media lain memiliki segmennya masing masing, namun dalam
hal ini, segmennya ditentukan oleh pengunggah video atau YouTubers. Mereka yang menentukan
konten video yang disampaikan dan segmen masyarakat yang mereka tuju. Dikutip dari Pew
Research pengakses terbesar YouTube merupakan pemuda umur 18 – 29 tahun dengan presentase

1 sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
2 sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube

2
82%. Data inilah yang dimanfaatkan produsen makanan ringan Chitato dalam menentukan
strategi marketing peluncuran produk terbarunya Chitato Rasa Indomie Goreng.

YouTube merupakan tempat yang sempurna untuk membangun hype tertentu, karena
kecendrungan komunitas di dalamnya yang selalu mengikuti apa yang tren saat itu. Video-video
yang dulu sempat viral majoritas dimulai dari YouTube. Hal itulah yang dimanfaatkan PT.
Indofood Fritolay Makmur dalam memutuskan menggunakan YouTube sebagai sarana utama
promosi untuk launching produknya. Mereka membuat buzz menggunakan beberapa YouTubers,
dan membiarkannya menjadi viral. Setelah itu proses WOM atau word of mouth akan melakukan
sisanya.

Chitato Rasa Indomie Goreng dalam launching produknya pertama kali muncul di publik
dari media sosial twitter lalu di video - video yang di unggah di YouTube oleh beberapa
YouTubers ternama di Indonesia. Perusahaan produsen Chitato meng-endorse beberapa
YouTubers untuk mengunggah video dimana didalamnya mereka mereview, memberikan
testimoni, ataupun memakan snack tersebut dengan berbagai cara unik. Sejak kemunculannya
tersebut mulai banyak YouTubers lain melakukan hal yang sama walaupun tidak ada kepentingan
atau keterkaitan dengan produsen Chitato tersebut. Dapat dilihat disini bahwa produsen Chitato
menggunakan YouTubers untuk membangun buzz perihal produk terbarunya dan kemudian
menjadi hype di kalangan pemuda Indonesia untuk mendukung pembangunan awareness
masyarakat tentang produk tersebut.

III. Tujuan
Semua praktisi pemasaran tahu bahwa tujuan utama strategi pemasaran adalah untuk
menghasilkan profit. Orang - orang bahkan mengikuti pendidikan formal khusus agar bisa
membuat strategi marketing paling efektif. Seiring berjalannya waktu kompetisi antar
perusahaan semakin sengit dan semakin sulit untuk menarik massa dengan perkembangan
teknologi yang begitu pesat. Kreatifitas tinggi sangat dibutuhkan dalam hal apapun terutama
dalam bisnis agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman serta permintaan konsumen.

3
Makalah ini disusun bertujuan untuk membangun pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai promosi sebagai strategi pemasaran. Dengan melihat berbagai jenis dan strategi
pemasaran, akan membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih baik di kemudian
hari. Makalah yang berfokus pada media baru ini membantu untuk memperluas wawasan
mengenai penggunaan media baru sebagai salah satu pilihan dalam menentukan penempatan
promosi.

Penggunaan media sosial terutama YouTube sebagai media promosi memang masih
terbilang baru, dan Chitato adalah salah satu merek yang cukup berani dan pintar untuk
memanfaatkan keadaan tersebut, terlebih lagi dengan tujuan untuk membangun awareness
kepada produk baru mereka. Merek Chitato meluncurkan produk baru dengan menggunakan
YouTube sebagai media utama promosi mereka. Hal ini bisa dibilang berani dan cukup “gila”,
namun bagaimana mereka mengeksekusi rencananya-lah yang patut di pelajari, karena metode
promosi yang mereka lakukan tersebut sangat kreatif dan segar. Dua sifat tersebut
mengisyaratkan strategi marketing yang akan berjalan sukses.

Menggunakan observasi di situs penyedia video tersebut, kami mencari tahu bagaimana
merek Chitato menggunakan YouTubers sebagai buzzer dalam melaksanakan strategi
promosinya, apakah strategi tersebut berjalan dengan baik, serta bagaimanakah outcome dari
strategi promosi tersebut.

IV. Metode Penulisan


Data - data yang digunakan berasal dari berbagai literatur pustaka yang sesui dengan
permasalahan yang diangkat yaitu penggunaan youtubers sebagai buzzer pada strategi marketing
produk chitato rasa indomie. Beberapa referensi buku yang penulis gunakan diantaranya buku
pemasaran, Integreted Marketing Communication, komunikasi pemasaran dan media baru edisi
online maupun cetak. Metode penulisan bersifat studi pustaka, sehingga informasi yang telah
penulis dapatkan dari berbagai sumber ditulis dan disusun berdasarkan informasi yang diperoleh.

4
V. Kajian Pustaka
Pemasaran adalah suatu kegiatan dalam perekonomian yang membantu menciptakan
nilai ekonomi. Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak bagi kegiatan usaha. Menurut
W.Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Herlambang, 2014).
Sedangkan komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana yang
digunakan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara
langsung ataupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran
mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana yang digunakan
perusahaan untuk membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen (Marius P.
Angipora, 1999:22 dalam Suryanto, 2015:520)
Bentuk komunikasi pemasaran terdiri dari dua alat penting, yaitu dengan menggunakan
advertising atau melalui periklanan dan Promosi Penjualan. Iklan atau periklanan merupakan
bentuk komunikasi untuk pemasaran dan digunakan untuk mendorong, membujuk atau
memanipulasi penonton (pemirsa, pembaca, atau pendengar, kadang-kadang kelompok tertentu)
untuk melanjutkan atau mengambil tindakan baru (Suryanto, 2015:441)
Bathia menjelaskan bahwa advertising berasal dari bahasa Latin, yaitu ad vertere yang
artinya “untuk mengubah arah”. Pesan iklan biasanya dibayar oleh sponsor dan dilihat melalui
berbagai media tradisional, termasuk media massa, seperti Koran, majalah, iklan televisi, iklan
radio, iklan luar ruang atau surat langsung atau pada media baru seperti blog, website atau pesan
teks (suryanto, 2015:441)
Sedangkan promosi menurut Martin L.bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349)
merupakan semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Sedangkan menurut William G.Nikels dalam bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990:349)
promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Herlambang,
2014:56).
Adapun tujuan dari komunikasi pemasaran menurut Suryanto (2015:523) adalah sebagai
berikut:

5
● Menyebarkan informasi dari suatu produk (komunikasi informatif), misalnya tentang
harga, distribusi, dan lain-lain.
● Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen pesaing untuk
beralih merek (komunikasi persuasif)
● Mengingatkan audiens untuk melakukan pengembalian ulang (komunikasi mengingatkan
kembali).
Respon yang diberikan oleh penerima komunikasi menurut Suryanto (2015: 523)
meliputi:
● Efek kognitif untuk membentuk kesadaran tertentu;
● Efek afeksi, memberikan pengaruh untuk melakukan suatu yang diharapkan adalah
realisasi pembelian;
● Efek konatif atau perilaku, membentuk audiens untuk perilaku selanjutnya, yaitu adanya
pembelian ulang.
Sedangkan menurut Suryanto (2015:524) tujuan komunikasi dan respon audiens
berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian, yaitu:
● Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan;
● Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut;
● Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya;
● Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli;
● Dan tindak lanjut (follow up) membeli kembali atau pindah merek.
Kotler (2004) dalam Suryanto (2015: 525) menyatakan bahwa konsep melandasi upaya
perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan secara cermat berbagai saluran
komunikasinya untuk menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan persuasif mengenai
organisasi dan produknya. Elemen-elemen komunikasi yang dimaksud mencakup periklanan,
public relation, personal selling, promosi penjualan dan online marketing.
Promosi juga meliputi penggunaan berbagai saluran komunikasi. Menurut Nickels
(1984:19), bauran promosi yang lengkap meliputi advertising, personal selling, sales promotion,
word-of-mouth (WOM), publicity, dan Public Relation (Suryanto, 2015).
Salah satu teknik marketing yang telah berusia puluhan tahun dan terbukti ampuh
digunakan dalam dunia bisnis adalah Word of Mouth Marketing. Kampanye marketing ini
mengandalkan kekuatan personal untuk menyebarkan informasi produk dari mulut ke mulut.

6
Perkembangan teknologi informasi yang pesat perlahan-lahan mengubah teknik word of mouth
dari yang semula bersifat tradisional menjadi sebuah kampanye marketing yang sepenuhnya
dilakukan melalui internet. Teknik ini dikenal sebagai Buzz Marketing. Bisa dikatakan bahwa
buzz marketing adalah produk lama dengan kemasan baru. Jika dahulu kampanye word of mouth
disebarkan melalui interaksi langsung antar personal, kini diganti dengan kemunculan media
sosial seperti blog, Facebook, Google Buzz dan sebagainya (Jubilee: 2010:2).
Pada dasarnya, Buzz marketing dalah sebuah proses menciptakan brand awareness atau
pengenalan produk dan jasa kepada publik luas dengan teknik mulut ke mulut. Tujuan utamanya
untuk memperoleh respon positif yang nantinya akan berdampak pada kesuksesan sebuah
perusahaan. Buzz dalam bahasa Indonesia berarti “mendengung” memang bertujuan untuk
menciptakan efek dengung yang menyebar ke seluruh kalangan. Teknik pemasaran jenis ini
berupaya menciptakan produk yang menjadi buah bibir atau menjadi bahan pembicaraan banyak
orang karena reputasi baik. Sebuah produk akan dapat mendapat perhatian dari publik jika
produk itu memang buzz worthy dan layak direkomendasikan kepada orang lain. Buzz marketing
melibatkan peran konsumen sepenuhnya dalam kegiatan pemasaran barang dan jasa. Perusahaan
hanya dituntut menciptakan produk yang memicu kontroversi di kalangan publik. Produk yang
buzz worthy acapkali menjadi trend topic didalam sebuah media sosial dan menjadi bahan
obrolan selama beberapa waktu lamanya (Jubilee, 2010:3).
Teknik buzz marketing berusaha mengkampanyekan produk dengan kemasan yang dibuat
semenarik mungkin sehingga menjadi perbincangan publik di media sosial dalam waktu lama.
Tujuannya adalah mendapat respon positif dari publik. Jika sebuah perusahaan telah mendapat
citra baik di tengah kalangan masyarakat khususnya komunitas dunia maya, setidaknya ia telah
memulai sebuah kampanye pemasaran dengan langkah awal yang bagus (Jubilee, 2010:3).

VI. Pembahasan
Chitato bukanlah pemain baru di dunia produksi makanan ringan. Sudah sejak tahun
1990-an produk makanan ringan produksi PT. Indofood Fritolay Makmur ini merambah pasar
makanan ringan Indonesia. Chitato nyatanya berasal dari chiki potato, awalnya Chitato disajikan
dalam dua tipe yaitu Chitato potongan bergelombang (wavy-cut) seperti yang sekarang ini

7
dengan varian rasa: Beef barbecue flavor, spicy chicken flavor, dan plain salt flavor. Dan untuk
tipe Chitato potongan rata (flat-cut) varian rasa yang pertama kali dipasarkan yaitu: fried chicken
flavor, hot onion flavor dan tandoori spicy flavor.
Chitato yang merupakan salah satu pelopor keripik kentang di Indonesia selalu
melakukan pembaruan pada produknya agar tetap mampu bersaing dengan merek-merek baru
dengan produk serupa yang bermunculan. Salah satu produk baru - yang cukup menghebohkan -
adalah varian Chitato Rasa Indomie Goreng. Kehebohan ini bermula dari unggahan foto di
Twitter pribadi Axton Salim, putra pemilik Salim Group yang menaungi grup Indofood pada
tanggal 26 Januari 2016 lalu pukul 06.40 pagi. Foto yang diunggah oleh Axton Salim
menunjukkan beberapa bungkus Chitato dengan tulisan Rasa Mi Goreng lengkap dengan
lambang Idomie. Bersama dengan foto tersebut, Axton Menuliskan caption “New limited ed
@indomie x @chitato out of factory for my bday. Teased much? :) Coming to a store near you
real soon”

Sumber: twitter @axtonsalim

Ternyata respon masyarakat beragam, ada yang menyambutnya dengan antusias, dan ada
yang menganggap itu sebagai lelucon. Kemunculan foto Chitato Rasa Indomie Goreng yang
dianggap sebuah lelucon ini bahkan menjadi ide sebagian orang untuk membuat meme-meme
varian Chitato dengan rasa yang aneh dan mengundang tawa.

8
Sumber: www.brilio.net

GM Corporate Communication Indofood, Stefanus Indrayana mengatakan, sejak foto


yang diunggah oleh Axton melalui Twitter tersebut merebak, pihaknya memantau respon
masyarakat3. Mendapat banyak respon baik dari masyarakat terutama netizen 4, produsen Chitato
mengambil langkah promosi yang dinilai paling efektif untuk menjangkau sasaran pasar Chitato
yang merupakan anak muda.
Maraknya YouTubers di Indonesia yang membuat video-video kreatif yang menarik
minat anak muda untuk menontonnya, dimanfaatkan produsen Chitato untuk melakukan promosi
produk baru mereka, Chitato Rasa Indomie Goreng. Dari hasil pengamatan penulis, terdapat
beberapa video review Chitato Rasa indomie Goreng yang telah diunggah ke Youtube oleh para
YouTubers. Perusahaan produsen Chitato meng-endorse beberapa YouTubers untuk mengunggah
video yang didalamnya mereka mereview, memberikan testimoni, ataupun memakan snack
tersebut dengan berbagai cara unik.
Berikut merupakan channel YouTube yang dijadikan media publikasi untuk Chitato rasa Indomie
oleh produsen Chitato :

1. Bayu Skak Daily Life


Bayu merupakan youtubers asal kota Surabaya yang terkenal degan bahasanynya
yang medok. Genre dari video-video yang di upload yaitu mengenai daily vlog
pribadinya, makanan, wisata dll. Pada 17 Februari 2016 lalu bayu mengupload review

3 Dikutip dari http://tekno.kompas.com/read/2016/01/29/09312527/Indofood.Senang.Chitato.Indomie.Goreng.Heboh.di.Medsos


4 Netizen adalah sebutan untuk masyarakat pengguna internet. Netizen dibentuk dari kependekan Net (internet) dan Citizen
(warga)

9
mengani Chitato rasa Indomie yang dikirimkan langsung dari Axton Salim PT. Indofood.
Pada videonnya Bayu hanya mnejelaskan bahwa dirinya diberikan produk Chitato rasa
Indomie yang belum launching sebanyak 2 buah. Disini, review yang dilakukan hanya
megenai rasa dari Chitato Indomie dan sedikit review mengenai kemasan yang sedikit
berbeda dengan kemasan varian Chitato yang lainnya. Viewers dari video rivew chitato
rasa indomie pada channel bayu sebanyak 516,061 dari 216,509 subscriber. Dilihat dari
video - video yang diupload oleh Bayu, rata - rata viewers dari setiap video selalu lebih
banyak dibandingkan subscriber.

2. Edho Zell
Merupakan channel youtube yang menyajikan mengenai hal-hal yang sedang
happening saat ini diperbincangkan dan bahkan tidak jarang hal - hal tersebut dikemas
dengan menjadi video humor yang menghibur. Edo yang memiliki subscriber sebanyak
965,325 menjadi salah satu youtuber yang dijadikan buzzer untuk mereview produk
chitato rasa indomie. Pada video yang di unggah Edo pada tanggal 12 Februari 2016
mengenai Chitato Indomie goreng, dijelaskan mengenai aroma, rasa, kandungan serta
perbedaaaan dengan chitato varian lainnya. Video tersebut mencapai 829,353 viewers. Di
akhir video-nya Edo memberikan ala makan Chitato indomie dengan dibarengi donat
J.CO.
3. Arif Muhammad
Arif Muhammad pada channelnya menyajikan mengenai kehidupan
kesehariannya juga kisah percintaanya, namun tak jarang juga Arif menyajikan dan
mengajak kita berdiskusi mengenai hal - hal yang sedang dperbincangkan. Tampilan
video yang menarik dan sangat mengikuti perkembangan teknologi dalam pengambilan
gambarnya menjadi salah satu hal menarik dan diferensiasi video Arif dengan video milik
youtuber yang lainnya. Arif menjadi salah satu youtuber yang menajadi buzzer dari
produk Chitato Rasa Indomie. Hal uniknya Arif menyajikan video tanpa khusus untuk
mereview produk Chitato Rasa Indomie, Dalam video arif yang berjudul “Nonton
Deadpoll, Dapet Tempat Pewe Di Jakbar”. Pada video tersebut Arif hanya menenjukan
kotak yang dikirim langsung oleh Axston Salim dan menunjukan 2 bungkus Chitato rasa
Indomie yang pada saat itu belum dijual dipasaran. Disini, Arif tidak menjelaskan

10
ataupun meriview menegnai Chitato Indomie hanya memberi unjuk bahwa dia
mendapatkannya langsung dari pihak PT. Indofood. Viewer atau jangkauan dari video
tersebut sebanyak 469,919 dengan subscriber 430,697.
4. JWest Bros
Channel ini merupakan milik dari dua pemuda yang hobi masak dan senang
makan. Mulai dari jajanan dan makanan gerobak pinggir jalan hingga di cafe mereka
mereview, hingga saat ini channel JWestBros ini memiliki subscribers sejumlah 22.166.
Channel ini juga dipilih PT. Indofood untuk dijadikan sebagai media publikasi atas
produk barunya yaitu Chitato rasa Indomie goreng. Pada tanggal 18 Februari 2016 lalu,
channel JWestBros mengunggah video mengenai chitato rasa indomie goreng mulai dari
rasa, aroma kemasan hingga do it yourself (DIY) bagi masyarakat Indonesia yang sangat
tidak sabar untuk memcoba chitato rasa indomie goreng yaitu dengan cara membeli
chitato original lalu tambahkan bumbu indomie goreng beserta minyaknya. Video review
mengenai chitato rasa indomie goreng ini menembus 67.108 viewers yang dimana lebih
dari jumlah subscriber di channel JWestBros.
5. Mira Sumanti
Channel milik Mira Sumanti ini menyajikan mengenai kehidupan dan sekolahnya
di luar negeri dan juga masak memasak. Beberapa video yang di unggah merupakan
video mengenai masakan Eropa yang biasa dia masak. Miara menjadi salah satu buzzer
dari promosi produk Chitato rasa Indomie goreng. Pada videonnya yang diunggah pada
tanggal 14 Februari 2016 lalu mengenai Chitato indomie yang telah dilihat oleh 2,914
orang ini berjudul “Review Chitato Indomie Asli VS DIY”. Pada video ini Mira
mereview mengenai aroma, rasa, kemasan dan juga size seacara mendetail, review yang
dilakukan juga tidak hanya Mira sendiri melainkan dengan dua temannya.selain
mereview chitato rasa indomie Mira dan kedua temannya mereview mengenai chitato
indomie greng DIY atau chitato asli (asin) ditaburi bumbu indomie goreng. Pada akhir
menyimpulkan bahwa Chitato rasa indomie goreng lebih enak dibandingkan Chitato
indomie goreng DIY. Channel youtube dari Mira Sumanti memiliki subscriber sebanyak
video 649.
6. Gofar Hilman

11
Gofar Hilman adalah seorang Aktor, MC, penyiar radio, sekaligus penulis yang
cukup tenar di Jakarta. Ia juga cukup populer dengan “ceramah-ceramahnya” di Twitter.
Bukan ceramah tentang keagamaan, melainkan tentang kisah-kisah lucu atau parodi yang
tentunya mengandung pesan tersendiri. Melalu Channel YouTubenya, Gofar juga banyak
berbagi video-video dokumentasi kesehariannya. Ternyata video-video unggahannya
cukup untuk mengundang 19.657 orang menekan tombol subscribe. Salah satu video
yang cukup banyak penontonnya adalah video berjudul “Unboxing & Review Chitato X
Mi Goreng”. Video yang ditonton sebanyak 28.252 kali ini berisi tentang reviewnya
terhadap produk Chitato Indomie Goreng yang menurutnya enak. Reviewnya cukup
singkat, hanya berdurasi 3:45 detik namun dikemas secara lucu dan mengundang tawa,
khas Gofar Hilman.

TABEL 4.1
JANGKAUAN TOTAL HASIL BUZZ PARA-YOUTUBER

No Channel Viewers

1. Edho Zell 829.353

2. Bayu Skak Daily Life 516.061

3. Arief Muhammad 469.919

4. JWest Bros 67.108

5. Gofar Hilman 28.252

6. Mira Sumanti 2.914

Total 1.913.607

Dilihat dari channel yang dipilih oleh pihak PT. Indofood untuk mempublikasikan produk
baru-nya tersebut mereka memilih channel dimana tanggal keaktifan viewersnya masih tinggi
dan loyal. Karna jika dilihat dari subscriber sebetulnya masih banyak youtuber yang memiliki
lebih banyak subscribers tetapi untuk loyalitas viewersnya sangat amat jauh dari jumlah
subscriber bahkan hanya 8-19 % dari subscribernya. Menjadi buzzer produk baru Chitato dengan
membangun awareness masyarakat tentang kehadiran Chitato Rasa Indomie Goreng melalui

12
video yang mereka unggah. Video testimoni dari para YouTubers menjadi word of mouth yang
mempersuasi penonotonnya untuk membeli Chitato Rasa Indomie Goreng.
Namun kami juga yakin bahwa para subscriber ataupun para viewers dari masing-masing
channel YouTubers tersebut menjadikan channel YouTubers tersebut sebagai media
penyampaian informasi mengenai launching produk chitato indomie sehingga menimbulkan
word of mouth dan para viewers tersebut menyebarkan kampanye ataupun informasi mengenai
chitato indomie kepada khalayak lainnya dan mereka berperan sebagai opinion leader sehingga
membuat jangkauan lebih luas dan tidak terhingga.
Dilihat dari komentar-komentar di video yang diunggah oleh para YouTubers tersebut,
banyak penonton yang menjadi penasaran ingin mencoba varian rasa baru Chitato ini. Hal
tersebut ditandai dengan setelah launching, produk Chitato Rasa Indomie Goreng selalu habis di
mini market. Produk ini menjadi salah satu makanan ringan yang paling banyak dicari. Selain
itu, sulitnya mendapatkan Chitato Rasa Indomie Goreng bahkan dijadikan sebagai peluang untuk
dijadikan bisnis sebagian orang dengan menjual produk Chitato Indomie secara online dengan
harga diatas standart. Fenomena ini juga berlangsung untuk waktu yang cukup lama
sebagaimana tujuan dan peran buzzer yaitu untuk memperoleh respon positif yang dapat
berdampak bagi kelangsungan hidup produk, youtubers juga berperan dalam penyampaian pesan
baik secara langsung maupun tidak dalam menciptakan sebuah promosi yang lebih efektif
dibandingkan dengan media lain.
Sejak kemunculan para YouTubers tersebut, mulai banyak YouTubers lain melakukan hal
yang sama walaupun tidak ada kepentingan atau keterkaitan dengan produsen Chitato. Tercatat
ada 5.640 video yang diunggah ke YouTube dengan keyword Chitato Indomie Goreng. Jadi kami
yakin, jangkauan dari promosi Chitato Rasa Indomie goreng ini jauh lebih besar dari yang bisa
kami hitung. Walaupun tujuan utama dari produsen mengendorse para Youtubers ini adalah
untuk melakukan promosi produk, namun ternyata lebih dari itu, banyak youtubers lain yang
tanpa diminta malah membantu promosi produk Chitato Rasa Indomie Goreng. Kami melihat
ada dua keuntungan besar yang didapatkan produsen Chitato, yaitu; penjualan produk yang
tinggi dan pemangkasan biaya promosi. Dapat dilihat disini bahwa produsen Chitato
menggunakan YouTubers untuk membangun buzz perihal produk terbarunya dan kemudian
“tidak sengaja” menjadi hype di kalangan pemuda Indonesia.

13
VII. Penutup
Di era digital ini, muncul berbagai cara baru yang dapat dilakukan produsen dalam
memasarkan dan mempromosikan produknya. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial
YouTube. Dari tulisan ini, diketahui bahwa media sosial YouTube dapat dijadikan sebagai media
alternatif yang efektif dan efisien dalam mempromosikan produk. Seiring berjalannya waktu dan
berkembangnya ide-ide dan kreatifitas manusia, tentu saja akan bermunculan cara baru untuk
melakukan promosi produk. Media sosial YouTube hanya sebagian kecil dari sekian banyak cara
kreatif untuk mempromosikan produk. Kami juga menyarankan agar kedepannya, para produsen
tidak hanya mengandalkan satu cara dalam mempromosikan produk. YouTube sendiri merupakan
salah satu cara baru yang kreatif dalam mempromosikan produk, namun tentu saja promosi
melalui YouTube memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan promosi dengan YouTube adalah
mudah hilangnya vibe di masyarakat, sehingga produk yang dipromosikan akan mudah redup
ketenarannya. Promosi melalui YouTube harus didampingi dengan promosi cara lain agar
eksistensi produk tetap terjaga.

VIII. Daftar Pustaka


Enterprise, J. (2010). Buzz Marketing dengan Google Buzz dan Google Wave. Jakarta:
PT.Elex Media Komputindo.

Herlambang, S. (2014). Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran) Cara Mudah


Memahami Ilmu Pemasaran. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Suryanto, S. M. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV.Pustaka Setia.

14
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses pada tanggal 16 November 2016,
pukul 20.00 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube, diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul


21.00 WIB

http://tekno.kompas.com/read/2016/01/29/09312527/Indofood.Senang.Chitato.Indomie.G
oreng.Heboh.di.Medsos, diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 20.30 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai