Anda di halaman 1dari 23

BAB II

HASIL KAJIAN

A. Profil/ Gambaran Umum Ruang Keperawatan


1. Sejarah RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten adalah salah satu rumah sakit
umum di Kota Klaten yang terletak di Jl. Raya Delanggu Utara No.19, Gatak,
Kec. Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57471. Setelah melalui perjal
anan panjang selama 4 (empat) dasawarsa, dengan diawali berdirinya Balai Pe
ngobatan dan Rumah Bersalin maka pada tahun 2001 berdirilah RSU PKU Mu
hammadiyah Delanggu dengan diberikan ijin bertahap dari Ijin Uji Coba, Ijin
Operasional Sementara, Ijin Operasional dan Ijin Tetap diterbitkan Pemerintah
Daerah Kabupaten Klaten pada tanggal 27 Oktober 2011 dengan Surat Keputu
san Bupati Klaten Nomor 503 / 430 / 2011. Ditetapkan sebagai rumah sakit tip
e D dengan Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor HK.03.05 / I / 1599 / 11 t
entang Penetapan Kelas RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, sejak 28 Juni 2
011.
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten merupakan rumah sakit tipe
D yang awalnya memiliki luas lahan 22.000 m, luas bangunan 12.000 m, juml
ah tempat tidur pada tahun 2014 sebanyak 206 buah, pasien rawat inap 1550 p
asien/bulan, pasien rawat jalan kurang lebih 11.500 pasien/bulan, jumlah dokte
r umum 10 orang, jumlah dokter gigi 3 orang, jumlah dokter spesialis 22 orang,
jumlah tenaga perawat 169 orang, kunjungan poli sepesialis dan UGD 2.800 p
asien/bulan.
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten Dalam perkembangan peruma
h sakitan, RSU. Islam Klaten yang saat ini berkembang memiliki beberapa pre
stasi yang di raih seperti, lulus Akreditasi Tingkat Dasar 5 Pelayanan. Dengan
sertifikat No. : KARS-SERT/465/IV/2012, Mendapat Sertifikasi ISO 9001 – 2
008 dari BSI untuk proses pelayanan di IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, Labora
torium, Farmasi, Perawatan Maternitas, Gizi, Kamar Operasi & ICU, dengan
No. : FS593021 pada 21 Januari 2012. Dan mendapatkan Peringkat III Komint
men CSR isntansi swasta se Kabupaten Klaten, Penghargaan Forum CSR dal
Program dan Kegiatan Pembangunan di Kabupaten Klaten, Juara II CSR Bida
ng Sosial se Kabupaten Klaten, Juara I CSR Bidang Kesehatan se Kabupaten
Kalten, Penghargaan Peduli JKN-KIS 2018.
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten memiliki Falsafah “Amal U
saha Muhammahdiyah yang merupakan perwujudan iman dan amal sholeh da
n memiliki visi misi yaitu Visi “Menjadi Rumah Sakit dengan Layanan Paripu
rna dan Islami”. Misi “ Memberikan layanan kesehatan bermutu, Melaksanaka
n dakwah melalui layanan kesehatan yang islami, Meningkatkan kualitas sumb
er daya manusia, Menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kesehatan m
asyarakat. Selain memiliki visi dan misi RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
juga memiliki Moto yaitu “Professional dan Islami”.
Jenis pelayanan yang ada di rumah sakit Muhammadiyah delanggu adalah pel
ayanan 24 jam (UGD, ICU, Instalasi Farmasi, Radiologi, Laboratorium Klinik
dan electrokardiografi), layanan bedah (bedah umum, obsgyn, urologi, ortoped
i), layanan pendukung (instalasi gizi, fisioterapi, akupuntur, bimbingan keroha
nian, pemulasan jenazah bayoi), layanan poli dan dokter spesialis (Spesialis Pe
nyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis Kebidanan & Kandungan, Jantung &
Pembuluh Darah, Spesialis Bedah, Spesialis Bedah Urologi, Spesialis Orthope
di, Spesialis Mata, Spesialis Syaraf, Spesialis THT – KL, Spesialis Radiologi,
Spesialis Kesehatan Jiwa, Spesialis Kulit & Kelamin, Spesialis Paru, Spesialis
Gigi Anak, Klinik KIA, Klinik Fisioterapi, Klinik Akupuntur, Klinik Kulit &
Kecantikan (Dermatology & Aesthetic Clinics).

2. Tujuan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu


a. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit yang bermutu dan islami
b. Misi
- Terwujudnya Rumah Sakit yang bermutu
- Melaksanakan dakwah melalui layanan kesehatan yang islami
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
c. Motto RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
Professional dan Islami
3. Profil Ruangan
Ruang rawat inap Ahmad Dahlan merupakan bangsal rawat inap yang di pakai
untuk bangsal campuran yamg terdiri dari 3 kelas yaitu VIP 4, kelas 1 ada 4 da
n kelas 2 ada 4. Ruangan Ahmad Dahlan memiliki 9 perawat yang bertugas un
tuk merawat pasien rawat inap bagi pasien umum, ansuransi lain dan BPJS.
a. Fasilitas ruang pasien Ahmad Dahlan :
1) Kelas VIP
- Kapasitas 1 ruangan 1 pasien
- Sofa untuk penunggu pasien
- AC
- Washtafel
- Kamar mandi dalam 1
- Meja cabinet, over bed table
- TV
- Kulkas
- Pantri
2) Kelas 1
- Kapasitas 1 ruangan dan 1 tempat tidur
- Kursi penunggu pasien
- Kipas angin
- Kamar mandi
- Meja Kabinet
- TV
- Washtafel
3) Kelas 2
- Kapasitas 1 ruangan dan 1 tempat tidur
- Kursi penunggu pasien
- Kipas angin
- Kamar mandi
- Meja Kabinet
- Washtafel
Waktu konsultasi dokter sesuai jadwal konsultasi. Konsultasi perawat s
ewaktu-waktu bila di butuhkan. Jadwal jaga perawat; pagi pukul 07;0
0-14-00 WIB, sore pukul 14;00-20.00 WIB, malam pukul 20.00-07;00
WIB.
b. Hak dan Kewajiban pasien
1) Hak Pasien
Berdasarkan UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, berikut ha
k pasien meliputi:
(a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang ber
laku di RS.
(b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
(c) Memperoleh layanan yang manusiawi adil, jujur, dan tanpa diskri
minasi.
(d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan stand
ar profesi dan standar prosedur operasional.
(e) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhi
ndar dari kerugian fisik dan materi.
(f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
(g) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginnya dan
peraturan yang berlaku di RS.
(h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya, kepada dok
ter lain yang mempunyai surat ijin praktik (SIP) baik di dalam mau
pun di luar RS.
(i) Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya terma
suk data -data medisnya.
(j) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan kompl
ikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang d
ilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
(k) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dil
akukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
(l) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
(m)Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutny
a selama hal itu tidak mengganggu pasien lain.
(n) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam per
awatan di RS.
(o) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan RS terhadap diri
nya.
(p) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan ag
ama dan kepercayaan yang dianutnya.
(q) Menggugat dan/atau menuntut RS diduga memberikan pelayanan y
ang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
(r) Mengeluhkan pelayanan RS yang tidak sesuai dengan standar pela
yanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan.

2) Kewajiban Pasien
(a) Pasien dan keluarga pasien berkewajiban untuk mentaati segala per
aturan dan tata tertib RSU. Islam Klaten.
(b) Pasien berkewajiban memenuhi segala instruksi dokter dalam peng
obatannya.
(c) Memberikan informasi selengkapnya tentang penyakit yang diderit
anya kepada dokter yang memeriksanya.
(d) Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi se
gala kewajiban yang ditanda tanganinya.
(e) Bertanggungjawab dalam hal penolakan pengobatan atau tindakan
medis atau pulang paksa.
3) Tata tertib rawat inap
(a) Pasien wajib memenuhi seluruh persyaratan administrasi yang ditet
apkan oleh RSU.PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten.
(b) Seluruh kebutuhan pasien rawat inap baik makan/ diet, peralatan d
an obat -obatan disediakan oleh rumah sakit sehingga pasien tidak
diperbolehkan untuk mendapatkan makan atau obat- obatan dari lu
ar rumah sakit tanpa izin dari dokter yang merawat.
(c) Pasien dilarang merokok, mambawa atau menggunakan minuman
keras atau obat - obatan terlarang di lingkungan rumah sakit.
(d) Pasien yang sedang mengalami kegawatan dan memerlukan penan
ganan intensif maka seluruh keluarga, penunggu atau pengunjung
yang berada di dalam ruangan pasienwajib untuk keluar ruangan p
asien agar pertolongan yang dilakukan dokter dan perawat dapat di
berikan secara optimal.
(e) Untuk menjaga keselamatan maka pasien tidak diijinkan meningga
lkan rumah sakit tanpa ijin dari dokter yang merawat.
(f) Waktu yang digunakan untuk menghitung satu hari perawatan adal
ah sesuai dengan jam masuk sampai dengan hari berikutnta dan ap
abila melebihi 3 (tiga) jam maka dihitung satu hari perawatan.
(g) Pasien yang telah dinyatakan bebas secara administrasi dari bagian
keuangan apabila masih menempati kamar selama lebih dari 1 (sat
u) jam maka akan dikenakan biaya sebesar tarif kamar/ akomodasi
yang ditempati.
(h) Kerusakan atau kehilangan barang inventaris di ruangan pasien me
njadi beban dan tanggungjawab pasien dan keluarga.
(i) Pasien yang dirawat lebih dari 3 (tiga) hari atau biayanya melebihi
3 (tiga) juta rupiah wajib memberikan uang muka secara bertahap
kecuali pasien yang dijamin oleh asuransi.
(j) Petugas rumah sakit akan memberitahukan jumlah biaya perawatan
secara bertahap dan apabila 5 (lima) hari perawatan belum member
ikan uang muka maka pasien akan disarankan untuk pindah kelas d
ibawahnya atau dirujuk ke rumah sakit pemerintah.
4) Tata Tertib Penunggu Pasien Rawat Inap
(a) Penunggu pasien harus dilengkapi identitas kartu penunggu pasien
(KPP) yang dikeluarkan oleh RSU PKU Muhammadioyah Delang
gu Klaten dan identitas tersebut harus dipakai selama berada di lin
gkungan rumah sakit.
(b) Jumlah penunggu yang diperbolehkan menunggu di rumah sakit (s
atu) orang.
(c) Anak dibawah umur 11 (sebelas) tahun dilarang berkunjung atau m
enunggu.
(d) Penunggu dilarang merokok di lingkungan rumah sakit, mencuci d
an menjemur pakaian di lingkungan rumah sakit, membawa/ mema
kai/menyimpan uang dan barang berharga yang berlebihan di ruan
gan pasien, membawa peralatan listrik, dilarang membawa tikar da
n sehjenisnya, mencuci piring di wastafel, membuang plastik/ pem
balut di closed/ WC, membuang sampah dan meludah di sembaran
g tempat.
(e) Keluarga/ penunggu pasien yang ingin berkonsultasi dengan dokter
yang merawat pasien hendaknya memberitahukan terlebih dahulu
kepada perawat jaga sebelumnya.
(f) Penunggu dilarang menunggu di dalam ruangan pasien yang diraw
at di ICU, ICCU, STROKE, PICU, NICU, KBRT (Kamar Bayi Re
siko Tinggi) dan hanya diperbolehkan menunggu di ruangan tungg
u yang telah disediakan.
(g) Penunggu yang diperbolehkan menunggu di ruang KBRT adalah i
bu bayi.
(h) Ibu bayi yang menunggu di ruang KBRT wajib memakai baju khus
us yang telah disediakan rumah sakit.
(i) Sebelum memegang bayi di KBRT, ibu bayi wajib melakukan cuci
tangan dengan handrub yang telah disediakan.

5) Tata Tertib Pengunjung


(a) Jam kunjung pasien Rawat Inap :
- Siang : 11.00 WIB - 13.00 WIB
- Sore : 17.00 WIB - 19.00 WIB
(b) Anak dibawah umur 11 (sebelas) tahun dilarang mengunjungi pasi
en di rumah sakit.
(c) Pengunjung dilarang merokok di lingkungan rumah sakit, memba
wa senjata api dan senjata tajam, membawa/ memakai minuman ke
ras dan obat terlarang, membuat kegaduhan, berjualan, merusak ba
rang bangunan taman rumah sakit serta membuang sampah dan me
ludah di sembarang tempat.
(d) Pengunjung diharapkan dapat ikut menjaga ketenangan dan istirah
at pasien,dengan masuk secara bergantian, tidak membuat kegaduh
an, tidur atau duduk - duduk di tempat tidur pasien.
(e) Pengunjung dilarang mengambil gambar pasien tanpa izin pasien d
an petugas rumah sakit.

E. Struktur Organisasi bangsal Ahmad Dahlan

a. Kajian Data
b. Ruang Perawatan bangsal Ahmad Dahlan dipimpin oleh seorang
kepala ruang dan 8 orang perawat yang terdiri dari 4 perawat
penanggung jawab asuhan dan 4 perawat pelaksana, yang mana setiap
shif terdapat satu perawat sebagai koordinator shift. Ruang Perawatan
Ahmad Dahlan sudah terdapat papan bagan struktur organisasi, jabatan
di ruang Perawatan Ahmad Dahlan tercantum pada struktur organisasi
seperti direktur, wadir yanmed dan keperawatan, kabid keperawatan,
kepala unit rawat inap, kepala ruang rawat inap dan koordinator shift.

3. Denah Ruangan Ahmad Dahlan

4. Struktur Organisasi Ruang Ahmad Dahlan

a. Kajian data

Bagan 2.1

Bagan Organisai di Ruang Perawatan Ahmad Dahlan PKU Muhammadiyah Delanggu

Kabid Keperawatan
Sutrisno S.Kep.,Ns

Ka Sub Bid Mutu Kep Ka Sub Bid Logistik Kep

Nanik Suhaeni AMK Ira Dwi Astuti Amd.kep

Karu
Linda Pujuastuti AMK

Ka Shift II Ka Shift III Ka Shift IV


Ka Shift I
Fenawati P. AMK Evi Wulandari Dewi. AMK
Kardiyani AMK
Amd.kep

Siti komariah Alfiatun AMK Triyana AMK


AMK Jeki AMK
Perawat Perawat Perawat
Perawat pelaksana pelaksana
pelaksana pelaksana
b. Analisa data
Struktur organisasi di ruang Perawatan Ahmad Dahlan sudah ada, dan
terlaksana sesuai dengan apa yang telah tersusun, yaitu dengan model
penerapan koordinator pershift. Berdasarkan wawancara Kepala Ruang
Perawatan Ahmad Dahlan, koordinator shift membawahi perawat yang
bertugas jaga saat shift, yang mana koordinator shift sudah ditentukan
oleh kepala ruang yang ada di ruang Ahmad Dahlan. Penerapan
koordinator shift sudah ditentukan.

B. Unsur Input/ Masukan

1. Manusia (Man)

a. Pasien

1) Kajian Teori

UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menjelaskan pasien


adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pasien adalah penerima jasa pelayanan
kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Pasien
adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan
dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan
oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan (Wilhamda, 2011).

Pasien merupakan pelanggan layanan kesehatan, tetapi pasien dalam


hal ini merupakan salah satu pelanggan. Pelanggan layanan kesehatan
merupakan semua orang yang sehari-hari melakukan kontak dengan
layanan kesehatan (Pohan, 2015). PKU Muhammadiyah Delanggu
merupakan Rumah Sakit Swasta yang merupakan rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif, rehabilitative,
preventif maupun promotif. Ruangan Ahmad Dahlan di bagi menjadi 3
kelas yaitu kelas VIP terdapat 4 kamar tidur, kelas 1 terdapat 8 kamar tidur
yang salah satu digunakan untuk isolasi TB Paru dan kelas 2 terdapat 4
kamar.

2) Kajian Data

Tabel 2.1
Jumlah Pasien di Ruang Ahmad Dahlan
Bulan Mei – Juli 2021

No Bulan Jumlah Pasien


1 Mei 120

2 Juni 121
3 Juli 87
Jumlah 328
Rata rata 109

Jumlah pasien yang dirawat di ruang Ahmad Dahlan selama bulan Mei-Juli
2021, rata-rata pasien tiap bulan sekitar 109 pasien. Ruang Ahmad Dahlan
adalah ruang perawatan dewasa dengan kasus medical bedah.

3) Analisa data

Tabel 2.2
Jumlah Pasien Berdasarkan Diagnosa (Penyakit) 10 terbesar
di Ruang Ahmad Dahlan RS PKU Muhammadiyah Delanggu
Mei – Juli 2021
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase
1 DM
2 Hipoglikemi
3 Ulkus
4 Vertigo
5 TB paru
6 Anemia
7 CKD
8 Febris
9 Trombositopenia
10 Pneumonia
Total
Sumber: Data Sekunder Daftar Pasien Ruang Perawatan Ahmad Dahlan

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan 10 besar jenis penyakit di ruang


Ahmad Dahlan adalah diabetes mellitus, hiperglikemi, ulkus, vertigo, TB
paru, anemia, CKD, febris, trombositopenia dan pneumonia. Jenis penyakit
tertinggi yaitu …..

b. Ketenagaan

1) Kuantitas ketenagaan

a) Kajian teori

Ketenagaan merusakan faktor penting dalam input


instrumental. Penetapan jumlah tenaga keperawatan adalah suatu
proses membuat perencanaan untuk menentukan alokasi SDM di
ruangan agar pelayanan dan proses managerial berjalan efektif dan
efesien. Beberapa ahli telah mengembangkan beberapa formula untuk
menetapkan jumlah tenaga tersebut. Berikut adalah contoh cara
penghitungan jumlah kebutuhan tenaga perawat :

 Menurut Gillies (1982)


Kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif dapat dirumuskan dengan
perhitungan sebagai berikut :

Tenaga Perawat (TP) = A x B x


365
(365-

Keterangan :

A : Jam efektif/24 jam → waktu perawatan yang dibutuhkan


pasien per hari

B : Rata-rata jmlh pasien per hari → BORx Jumlah tempat tidur

C : Jumlah hari libur (86 hari)


365 :Jumlah hari kerja selama 1 tahun

 Menurut Douglas (1984)


Perhitungan jumlah tenaga perawat menurut Douglas dihitung
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien untuk setiap shiftnya
sebagai berikut :

Tabel 2.4

Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan KlasifikasiPasien Menurut


Formula Douglas

Waktu Kebutuhan perawat

Pagi Sore Malam


Klasifikasi

Minimal 0.17 0.14 0.07


Intermediate 0.27 0.15 0.10
Maksimal 0.36 0.30 0.20

Sumber : data primer

Sedangkan klasifikasi derajat ketergantungan pasien terhadap keperawatan

berdasarkan kriteria sebagai berikut :

1) Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/ 24 jam, dengan


kriteria :
a) Kebersihan diri, mandi, ganti sakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda– tanda vital dilakukan tiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologi stabil
f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
2) Intermediate memerlukan waktu 3- 4 jam/24 jam, dengan kriteria:
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
b) Observasi tanda – tanda vital tiap 4 jam.
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
d) Folley kateter, intake – output dicatat.
e) Pasien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur.
3) Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam,
dengan kriteria:
a) Segala diberikan atau dibantu.
b) Posisi diatur, observasi tanda – tanda vital tiap dua jam.
c) Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intra vena.
d) Pemakaian suction.
e) Gelisah/disorientasi
 Menurut Depkes (2002)
Klasifikasi kategori asuhan keperawatan menurut Depkes:

1) Asuhan Keperawatan Minimal:


a) Kebersihan diri, mandi, ganti sakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda– tanda vital dilakukan tiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologi stabil
f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
2) Asuhan Keperawatan Sedang:
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
b) Observasi tanda – tanda vital dilakukan tiap empat jam.
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
3) Asuhan Keperawatan Agak Berat:
a) Sebagian besar aktivitas dibantu.
b) Observasi tanda – tanda vital tiap 2 – 4 jam.
c) Terpasang folley kateter, intake – output dicatat.
d) Terpasang infus.
e) Pengobatan lebih dari sekali.
f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
4) Asuhan Keperawatan Maksimal:
a) Segala aktivitas dibantu perawat.
b) Posisi diatur.
c) Makan memerlukan NGT, terapi intra vena.
d) Observasi tanda – tanda vital tiap dua jam.
e) Penggunaan suction.
f) Gelisah/disorientasi.
Perhitungan tenaga perawat berdasarkan:

a) Tingkat ketergantungan pada perawat berdasarkan jenis kasus.


b) Rata – rata pasien perhari.
c) Jam perawatan yang diperlukan per hari per pasien.
d) Jam perawatan yang diperlukan per ruangan per hari.
e) Jam efektif setiap perawat 7 jam/hari.
Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan

Jumlah jam perawatan diruang hari

Jam efektif perawat

Faktor koreksi:

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah :

Jumlah hr mgg dlm 1 thn + cuti+ hr bsr x jmlh perawat tersedia


Jumlah hari kerja efektif

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non


keperawatan (tenaga administrasi) seperti contohnya membuat
perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat
makan dll diperkirakan 25 % dari jam pelayanan keperawatan :

Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25 %

100

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan :

Tenaga yang tersedia + factor koreksi


b) Kajian Data
Tabel 2.5

Efisiensi Ruang Mina Makkah pada bulan April - Juni 2021

No Indikator HASIL
01. BOR 65%
02. LOS 6,1
03. BTO 6
04. TOI 13,1
Sumber : Instalasi Catatan Rekam Medik RSUI Klaten 2020

Dari hasil pengkajian pada tanggal 26 - 28 juli 2021 didapatkan jumlah


pasien yang membutuhkan minimal care sebanyak 7 pasien, membutuhkan
partial care 14 pasien dan yang mendapat total care sebanyak 13 pasien.
Jadi rata-rata jumlah pasien per hari sebanyak 34pasien.

Kebutuhan tenaga keperawatan menurut Gillies :

Jumlah jam perawat efektif ruang Mina makkah :

a. Askep minimal : 5 orang x 2jam = 10 jam


b. Askep partial : 12 orang x 4 jam = 48 jam
c. Askep total : 10 orang x 6 jam = 60 jam +
118 jam

Jadi, jam efektifnya 118 jam/24 jam = 4,9 jam

Perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut Gilllies untuk Ruang


Mina Makkah dengan ketentuan:

a) Jam perawatan efektif untuk Ruang Mina Makkah menurut tingkat


ketergantungan berdasarkan jenis penyakit untuk bangsal bedah
sebesar 4,9jam/hari
b) Libur hari minggu 52 hari
c) Cuti tahunan 12 hari
d) Libur nasional 16 hari
e) Sehingga keseluruhan hari libur = 88 hari
Tenaga perawat ruang Mina = 4,9x (52.97%x44) x 365

(365-88) x 7

= 29

Jumlah kebutuhan tenaga menurut Gillies untuk ruang Mina makkah


adalah 29 orang. Jadi kebutuhan tenaga menurut Gillies untuk ruang Mina
makkah adalah 29 orang ditambah kepala ruang 1 orang dan administrasi 1
orang, jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 31 orang. Kemudian jumlah
perawat yang ada di mina berjumlah 27 perawat

Perhitungan tenaga menurut Douglas :

Tabel 2.6

Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan KlasifikasiPasien

menurut Formula Douglas Ruang Mina Makkah

Waktu Kebutuhan perawat

Pagi Sore Malam


Klasifikasi
Minimal 0.17 x5= 0,85 0.14 x5= 0,7 0.07 x5= 0.35
Intermediate 0.27 x 12 = 3,24 0.15 x12 = 1,8 0.10 x12 =1,2
Maksimal 0.36x 10 =3,68 0.30x 10= 3 0.20x 10 = 2

Jumlah 7,69 5,5 3,55


Sumber : observasi mahasiswa

Perhitungan jumlah tenaga ruang Mina makkah menurut Douglas


adalah : 7,69+5,5+3,55= 16,74 Orang. Jadi jumlah kebutuhan tenaga
menurut Douglas Ruang Mina makkah adalah 26orang ditambah kepala
ruang 1, jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 27 orang.

Perhitungan tenaga menurut Depkes :


Tabel 2.7

Kebutuhan Tenaga Keperawatan Selama 24 jam di Ruang Mina Makkah


Menurut Klasifikasi Pasien (Depkes RI)

No Klasifikasi Kebutuhan perawat


1 Minimal 5x2=10
2 Sedang 12x 4 =48
3 Agak berat -
4 Maksimal 10x6 = 60

5 Gawat darurat -
Jumlah 118

Sumber : Data observasi KaRuang

Jumlah tenaga yang dibutuhkan perhari :118/7 = 17 orang

Faktor koreksi (loos day) = 52 + 12 +16 x 17orang

365-(52 + 12 +16)

=80 x 17orang

365-80

= 4,7orang perawat libur

Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non keperawatan

= (17+4,7) x 25%

= 5,4 orang petugas non kesehatan

Jadi jumlah tenaga perawat dan non perawat yang dibutuhkan = 17 + 4,7+
5,4 = 27 orang

 Menurut analisa beban kerja


1) Kajian teori.
Beban kerja adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh setia

p organisasi, karena beban kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan. Teknik analisa beban kerja (Workload Analysis) memerluk

an penggunaan rasio atau pedoman staf standar untuk menentukan kebutuhan

personalia. Analisis beban kerja mengidentifikasi baik jumlah pegawai maup

un jenis pegawai yang diperlukan dalam mencapai tujuan organisasional.

Menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009, beban kerja adalah besaran

pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupaka

n hasil kali antara jumlah pekerjaan dengan waktu. Setiap pekerja dapat beke

rja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di s

ekelilingnya, untuk itu perlu dilakukan upaya penyerasian antara kapasitas ke

rja, beban kerja dan lingkungan kerja agar, sehingga diperoleh produktivitas

kerja yang optimal.

2) Kualitas ketenagaan

a) Kajian teori

Mutu pelayanan keperawatan adalah asuhan keperawatan professio


nal yang mengacu pada 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu reability, ta
ngibles, assurance, responsiveness, dan empathy (Bauk et al, 2013). Ke
perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integras dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kia
t keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosialspriritual yang ko
mprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sak
it maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Ku
snanto, 2003).

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan dirumah sakit, begitu pentingnya pelayanan dirumah sakit, b
ahkan Huber (cit. Nurdjanah, 2009) melaporkan bahwa 70% tenaga kes
ehatan dirumah sakit adalah perawat. Sedangkan Gillies (2004)
memperkirakan bahwa sekitar 75 % tenaga keperawatan dirumah sakit
adalah perawat.

Kualitas rumah sakit sebagai institusi yang menghasilkan produk


teknologi jasa kesehatan sudah tentu tergantung juga pada kualitas
lauanan medis dan pelayanan keperawatan pada pasien. Salah satu
penentu keberhasilan dalam memberikan pelayanan kesehatan ditentuk
an oleh pemberian asuhan keperawatn yang berkualitas. Asuhan kepera
watan yang berkualitas memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yan
g sesuai dengan kualitas yang tinggi dan professional sesuai tugas dan f
ungsinya (Nursalam, 2015).

Dalam Undang Undang No. 38 tahun 2014, sebagai profesi yang


melaksanakan asuhan keperawatan, seorang perawat dengan
kualifikasinya diwajibkan memiliki Standar Standar Registrasi (STR)
sebagai bukti tertulis dan pencatatan resmi yang dikeluarkan majelis
tenaga kesehatan Indonesia (MTKI). Jenis perawatan berdasarkan UU
No 38 tahun2014 tentang perawatan terdiri dari perawat vokasi (lulusan
minimal D3 keperawatan) dan perawat profesi (lulusan S1 keperawatan
profesi ners dan ners spesialis) (Kemenkes, 2017)

b) Kajian data dan Analisa data

Tabel 2.11
Kualitas Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan
di Ruang Ahmad Dahlan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
No. Jenis Pendidikan Jumlah %
1 S1 Keperawatan 0 0
2 D3 keperawatan 8 100
Jumlah 8 100
Sumber : Data Sekunder Ketenagaan Ruangan Ahmad Dahlan

Berdasarkan tabel diatas, tingkat pendidikan perawat di ruang Ahmad


Dahlan yaitu keseluruhan lulusan D3 Keperawatan sebanyak 8 orang (100%).
Menurut Menteri Kesehatan,komposisi perawat profesional di suatu ruangan
adalah sebesar 100%, sedangkan yang disebut perawat profesional adalah
perawat yang memiliki pendidikan minimal D3 Keperawatan. Sehingga
jumlah perawat profesional di Ruang Ahmad Dahlan sudah memenuhi standar
dari Menteri Kesehatan.

Tabel 2.12
Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan
di Ruang Ahmad Dahlan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
No. Nama Perawat Jabatan Tingkat Pendidikan Lama Kerja
1 Linda Puji Astuti, AMK Kepala ruang D3 Keperawatan
2 Fenawati Pangastuti, AMK Kepala Shif D3 Keperawatan
3 Evi Wulandari, AMK Kepala Shif D3 Keperawatan
4 Kardiyani, AMK Kepala Shif D3 Keperawatan
5 Dewi, AMK Kepala Shif D3 Keperawatan
6 Siti Komariah, AMK Perawat Pelaksana D3 Keperawatan
7 Alfiatun, AMK Perawat Pelaksana D3 Keperawatan
8 Jeki, AMK Perawat Pelaksana D3 Keperawatan
9 Triyana, AMK Perawat Pelaksana D3 Keperawatan

Berdasarkan tabel diatas, menurut wawancara dengan

2. Sumber Dana (Money)

a. Kajian Teori

Salah satu fungsi rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan baik me


dis
maupun non medis. Dalam pelayanan tersebut agar pelayanan dalam rumah s
akit dapat berjalan seoptimal mungkin dan dapat dirasakan oleh seluruh masy
arakat maka rumah sakit perlu mempersiapkan peralatan jasa non medis dan j
asa pemborongan. Sesuai dengan ketentuan umum No 6 Tahun 2000 perjan a
dalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana diatur dalam UU No
9 Tahun 1069 dimana seluruh modalnya oleh pemerintah dan merupakan kek
ayaan negara yang tidak dipisahkan serta tidak terbagi atas saham-saham, jad
i rumah sakit perjan tetap merupakan asset
Depkes. Pengelolaan RS perjan dilakukan oleh direksi serta dibentuk dewan
pengawasan untuk melakukan pengawasan (Djoyo Sugito, 2002).

Fasilitas kesehatan (rumah sakit) yang layak harus didukung dengan ada
nya sumber daya manusia dan sumber dana. Salah satu kunci yang sangan pe
nting adalah posisi “laba” atau profit dalam tujuan rumah sakit. Para ekonomi
secara umum mendefinisikan laba sebagai kelebihan penerimaan atas biaya -
biaya yang digunakan dalam usaha. Dalam konteks manajemen rumah sakit k
elebihan pengembangan rumah sakit, peningkatan insentif untuk bekerja, dan
usaha subsidi silang. Sebagai contohnya dana yang didapatkan dari para peny
andang pelayanan kesehatan dipergunakan oleh
system manajemen rumah sakit dengan cara memperbaiki mutu pelayanan,
memperluas bangsal VIP hingga VVIP, dan mengeluarkan berbagai produk p
elayanan baru (Laksono, 2015).

b. Kajian data

1) Sumber Pemasukan

2) Pengeluaran

3) Sistem evaluasi anggaran

3. Fasilitas Alat (Material) dan Mesin (Machine)

a. Kajian Teori

Pengelolaan peralatan merupakan faktor pendukung dan penunjang


terlaksananya pelayanan keperawatan. Fasilitas dan peralatan kesehatan
untuk pelayanan keperawatan merupakan semua bentuk alat kesehatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaaan sehinga diperoleh tujuan keperawatan
yang efektif dan efisien.

Rumah sakit memiliki kondisi yang berbeda dan kompleks, keadaan ini
mempengaruhi manajemen pelayanan keperawatan, termasuk pengelolaan fa
silitas. Sehubungan dengan hal itu, diperlukan adanya standar pengelolaan fa
silitas dan peralatan kesehatan dalam menggunakan sumber daya fasilitas per
alatan demi mencapai pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien. Jumla
h fasilitas dan alatalat kedokteran maupun keperawatan dapat dipenuhi denga
n standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing institusi dengan memper
hatikan jenis alat, kualifikasi, rasio dan jumlah yang dibutuhkan. Mesin adala
h peralatan yang digerakkan oleh mesin maupun elektronik yang digunakan u
ntuk membantu menangani pasien baik secara medis maupun keperawatan.

Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam


penyelenggalaraan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun difasilit
as pelayanan kesehatan lainnya. Guna mencapai kondisi maupun fungsi peral
atan kesehatan yang baik serta dapat mendukung pelayanan kesehatan maka
perlu adanya pengelolaan peralatan kesehatan yang terpadu. Pengelolaan pera
latan merupakan faktor pendukung dan penunjang terlaksananya pelayananan
keperawatan. Fasilitas dan peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan
merupakan semua bentuk alat kesehatan yang dipergunakan untuk melaksana
kan asuhan keperawatan dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan sehingga diperoleh tujuan keperawatan y
ang efektif dan efisien (Kundjoro, 2015)

b. Kajian Data

Berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi langsung dan daftar inventaris


ruangan keperawatan didapatkan data pennyediaan dan pengelolaan alat
medis dan medis sebagai :

Tabel 2.13
Daftar alat medis
di ruang Ahmad Dahlan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu

4. Metode

Anda mungkin juga menyukai