Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS BAURAN PEMASARAN( MARKETING MIX ) TERHADAP PENJUALAN

ROKOK SRINTIL PADA “USAHA MILIK DESA” DESA JOLONTORO KECAMATAN


SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

Dosen pengampu :

Susi Widjajani M.Si S.E.

Disusun oleh :

Nama : Eva Aditya Rahmayanti

Nim : 182210224

Kelas : Manajemen R6

PROGRAM S1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2021

1
ANALISIS BAURAN PEMASARAN( MARKETING MIX ) TERHADAP PENJUALAN
ROKOK SRINTIL PADA “USAHA MILIK DESA” DESA JOLONTORO KECAMATAN
SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

SKRIPSI
Di buat untuk memenuhi mata kuliah Menulis Ilmiah pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo

Disusun oleh :

Nama : Eva Aditya Rahmayanti

Nim : 182210224

Kelas : Manajemen R6

PROGRAM S1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2021

2
ABSTRAK

ANALISIS BAURAN PEMASARAN( MARKETING MIX ) TERHADAP PENJUALAN


ROKOK SRINTIL PADA “USAHA MILIK DESA” DESA JOLONTORO KECAMATAN
SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

Oleh :

Eva Aditya Rahmayanti

182210224

Penelitian ini di lakukan pada PT. SIKUNCI SIGARET SRINTIL yang berlokasi di Desa
Jolontoro Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran terhadap penjualan rokok srintil dan
kebijakan apa yang diambil perusahaan untuk meningkatkan penjualan rokok srintil tersebut.
Adapun pengambilan sampel menggunakan metode sampling Aksidental, yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan yakni siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 30 orang. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan
menggunakan metode regresi linier berganda dan data tersebut dianalisis menggunakan program
SPSS.

3
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan Rancangan Karya Ilmiah.

Sehubungan dengan selesainya Rancangan Karya Ilmiah ini, penulis ingin mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan baik langsung maupun tidak langsung. Karena tanpa bantuan tersebut maka penyusunan
skripsi ini tidak akan dapat berhasil.

1. Bapak Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo
2. Ibu Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Purworejo
3. Ibu Susi Widjajani S.E., M.Si. sebagai Dosen mata kuliah yang telah memberikan materi,
petunjuk dan saran-saran yang sangat berguna dalam penyusunan Rancangan Karya Ilmiah
ini.

Semoga amal baik tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Sumbang
saran serta kritik dari pembaca penulis harapkan untuk penyempurnaan Rancangan Karya Ilmiah
ini.

Akhirnya penulis berharap semoga penyusunan Rancangan Karya Ilmiah yang sangat
sederhana ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri, almamaterku, bangsa
dan negara.

Purworejo, Maret 2021

Penulis,

( Eva Aditya Rahmayanti )

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1

HALAMAN ...................................................................................................................... 2

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... 3

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 4

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 5

RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pembatasan Masalah ....................................................... 7

B. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 8

C. Perumusan Masalah ................................................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 8

E. Kegunaan Penelitian ................................................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Rokok ............................................................................. 9


B. Tinjauan Khusus Rokok Srintil ............................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ......................................................................................................... 11


B. Spesifikasi Penelitian ............................................................................................... 12
C. Sumber Data ............................................................................................................. 12
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................................... 12
E. Metode Penyajian Data ............................................................................................ 13
F. Metode Analisis Data ............................................................................................... 14

5
BAB IV HASIL PENELITIAN ANALISIS

A. Profil Bumdes Rokok Srintil Jolontoro Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo ... 15
B. Peran Rokok Srintil Dalam Upaya Memasarkan Produk Sehingga Mampu Bersaing
Dengan Produk lainnya .................................................................................................. 16
C. Kendala Dalam Pemasaran

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................... 17

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Desa Jolontoro merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sapuran yang berjarak 1
Km dengan Kecamatan dan 16 Km dengan Kabupaten Wonosobo. Desa Jolontoro terletak
pada ketinggian 720 Meter (dpl) diatas permukaan laut, sedangkan topografinya berada
disebelah selatan lereng gunung sumbing dengan suhu udara 27℃ – 30℃ dan curah hujan
sebanyak 200 mm dengan jumlah bulan hujan sebanyak 6 bulan dan berada pada koordinat
7℃26℃30℃ lintang selatan 109℃59℃35℃ bujur timur. Desa Jolontoro memiliki luas
wilayah 295.655 Ha, yang secara administratif terbagi menjadi 2 dusun yaitu Dusun
Jolontoro dan Dusun Prigi serta terdiri dari 35 RT dan 5 RW.
Desa jolontoro memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk dikembangkan,
namun sejauh ini belum ada skema yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut.
Salah satu potensi ekonomi yang sangat mendatangkan omset besar adalah potensi alam
yang didukung dengan letak geografis desa jolontoro yang berada di bibir kota kecamatan
sapuran sehingga memungkinkan untuk pengembangan sector ekonomi di wilayah
tersebut. Pertama, Sumber Daya Alam berupa sumber mata air yang berkualitas yang
memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sumber air yang dapat dikomersilkan untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Desa jolontoro dapat mengelola perekonomian sendiri dengan mengedepankan
kemandirian desa sesuai dengan kewenangan desa, sehingga desa menjadi subjek
pembangunan dalam hal pembangunan masyarakat di bidang ekonomi. Melalui
kelembagaan BUMdes, secara leluasa desa dapat menentukan unit usaha sesuai dengan
potensi yang ada sesuai dengan Permendesa Nomor 4 tahun 2015 tentang Badan Usaha
Milik Desa.
Rokok Srintil adalah rokok dengan kandungan jenis tembakau mutu terbaik. Lahan
yang mampu menghasilkan tembakau srintil terbatas, dan hanya bisa terjadi padi iklim
tertentu. Maka dari itu produksi dari rokok srintil masih di billang cukup terbatas. Rokok
srintil tersebut merupakan usaha desa baru yang ada di desa jalontoro kecamatan sapuran
kabupaten wonosobo namun sudah banyak memiliki karyawan maupun sales yang banyak.

7
B. PEMBATASAN MASALAH
Oleh karena pembahasan terkait peran BUMdes sangat luas, maka penulis hanya fokus
pada Peran Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) dalam analisis bauran pemasaran (
market mix ) dalam penjualan rokok srintil.

C. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pemasaran rokok srintil, sehingga mampu bersaing dengan produk
lain?
2. Apakah kendala yang dialami ketika sedang pemasaran?

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui peran rokok srintil di bidang pemasaran dan persaingan.
2. Mengetahui kendala saat melakukan pemasaran ( market mix ).

E. KEGUNAAN PENELITIAN
Keguanaan penelitian ini diharapkan sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Dapat menyumbang pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu marketing
ataupun ilmu manajemen.
2. Kegunaan secara praktis
• Kegunaan bagi masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada penggiat desa dan
Pemerintah desa atas Peran pemasaran dan persaingan.
• Kegunan instansi
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kritik kebijakan atas pelaksaan
Undang Undang Desa

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Rokok


• Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm,
biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik
bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok
saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun
dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain,
rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat
Adiktif).
• Pengertian Perokok aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau
gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit
jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka
hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah
untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan
waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu
sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”.

Ciri-ciri fisik seorang perokok :


✓ Gigi kuning karena nikotin.
✓ Kuku kotor karena nikotin.
✓ Mata pedih.
✓ Sering batuk – batuk.
✓ Mulut dan nafas bau rokok.

9
• Pengertian Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok
orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan
kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap
rokoknya sendiri.

Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :


✓ Mata pedih
✓ Hidung beringus
✓ Tekak yang serak
✓ Pening / pusing kepala

B. Tinjauan khusus Rokok Srintil


1. Pengertian rokok srintil
Rokok Srintil adalah rokok dengan kandungan jenis tembakau mutu terbaik. Lahan
yang mampu menghasilkan tembakau srintil terbatas, dan hanya bisa terjadi padi iklim
tertentu. Maka dari itu produksi dari rokok srintil masih di billang cukup terbatas.
Rokok srintil tersebut merupakan usaha desa baru yang ada di desa jalontoro kecamatan
sapuran kabupaten wonosobo namun sudah banyak memiliki karyawan maupun sales
yang banyak.
2. Tujuan dibuatnya produk Rokok Srintil
Pendirian Rokok Srintil milik BUMDES bertujuan:
a. meningkatkan perekonomian Desa
b. mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa
c. meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa
d. menciptakan peluang dan jaringan pasar
e. membuka lapangan kerja
f. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum desa
h. meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa

10
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian adalah suatu usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau
mempelajari fakta-fakta baru. Dapat pula penelitian merupakan suatu penyaluran hasrat
ingin tahu manusia, hasrat ingin tahu inilah yang mendorong manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan penelitian. Jadi mengadakan suatu penelitian adalah
mempertanyakan sesuatu hal untuk mendapatkan jawaban.
Setiap penelitian baru bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru, selalu
memerlukan pedoman, pedoman yang dapat digunakan dalam suatu penelitian adalah
semua teori yang terkait dengan obyek penelitian.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka tanpa teori yang benar dan jelas seorang
peneliti akan keliru dalam memilih alat analisis, melihat hubungan sebab akibat serta
dalam mengumpulkan data. Kemudian menentukan variabel-variabel yang akan diteliti
sangat tergantung pada daya khayal dari peneliti dan ditentukan oleh daya kemampuan
menguasai teori-teori yang terkait.
Penelitian yang baik adalah penelitian yang dapat menghasilkan kesimpulan
dengan melalui prosedur yang sistematis dengan mempergunakan pembuktian-
pembuktian yang cukup meyakinkan. Hasil penelitian itu tergantung pada pengalaman
dan keterampilan penelitian, tersedianya dana serta lamanya waktu penelitian.
Jadi dalam suatu penelitian agar tujuan yang diinginkan berhasil dengan baik,
sangat diperlukan adanya metode. Adapun metode itu sendiri dasarnya adalah cara
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, kemudian tujuan umum dari penelitian
adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang dipergunakan harus
relevan dengan masalah yang dirumuskan.

Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif, yaitu suatu tipe
penelitian yang ditujukan pada analisis suatu norma-norma hukum yang berlaku atau
efektivitas hukum yang berlaku dalam masyarakat.

11
B. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif analisis, yaitu dari hasil
penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menggambarkan kenyataan atau fakta-fakta
yang menjadi obyek penelitian, kemudian dianalisis dan dijabarkan yang dapat
menghasilkan suatu kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Metode kualitatif
dipandang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisasn dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini lebih
mengarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Kebanyakan penelitian kualitatif
bersifat diskriptif, yaitu menggambarkan, mengumngkapdan menjelaskan peristiwa
sehingga data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, dan tidak menekankan
pada angka. Data tersebut bisa berasal dari wawancara, catatan atau memo, dan dokumen
resmi lainya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif karena sumber data yang diteliti
langsung berupa tata situasi alami dan peneliti adalah instrumen kunci untuk menganalisis
data yang bersifat induktif, yaitu mengungkap data khusus, detail, untuk menemukan
kategori, dimensi, hubungan asli, dengan pertanyaan terbuka. Sehingga dalam pendekatan
deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
C. Sumber Data
Data adalah serangkaian informasi verbal dan non verbal yang disampaikan informan
kepada peneliti untuk menjelaskan perilaku ataupun peristiwa yang sedang menjadi fokus
penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan hal yang penting dalam setiap penelitian, karena pada suatu penelitian
pasti memerlukan data, begitu pula dalam penelitian ini.
Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan 3 (tiga)
metode yaitu:
1. Metode Kepustakaan atau dokumentasi, yaitu memperoleh data dari sumber yang
bersifat sekunder.

12
2. Observasi, adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara
langsung atau meneliti kejadian dan kenyataan terhadap obyek penelitian atau
instansi yang bersangkutan.
3. Wawancara,/ Interview
Menurut S. Nasution, dalam bukunya yang berjudul Metode Research
menjelaskan bahwa wawancara adalah suatu bentuk komunikasi atau percakapan
yang bertujuan untuk memperoleh informasi dalam keadaan saling berhadapan atau
melalui telepon adalah mencari data dengan melakukan wawancara secara
langsung terhadap obyek penelitian atau instansi yang terkait dengan obyek
penelitian.
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan
tatap muka, sehingga peneliti tahu gerak dan mimik responden.
Teknik wawancara yang paling banyak digunakan adalah wawancara
nonformal karena sifatnya fleksibel, bebas terpimpin, lebih terbuka dan memang
lebih cocok untuk suasana santai, tidak mendikte, maupun menggurui. Namun
demikian, teknik wawancara formal juga digunakan dimana wancangan wawancara
dipakai sehingga fokus pembicaraan telah ditentukan dengan jelas dan bisa
diarahkan oleh peneliti untuk menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat.

E. Metode Penyajian Data


Dari hasil penelitian dan data yang telah terkumpul diolah lagi yaitu dengan memeriksa
dan meneliti kembali untuk menjamin apakah sudah diperoleh data yang lengkap, yang
dapat menjawab permasalahan-permasalahan secara benar, kemudian data tersebut
disajikan dalam bentuk pemaparan-pemaparan atau uraian secara sistematis dan teratur
sesuai dengan permasalahan yang ada.
F. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan langkah-langkah terakhir setelah penulis selesai
mengumpulkan data dari hasil penelitian, kemudian diolah dan dianalisa dari data yang
terkumpul. Data-data yang terkumpul tersebut akan dapat ditafsirkan oeleh peneliti.
Menyusun data berarti mengelompokkan dalam pola atau kategori. Sedangkan tafsiran atau

13
interpretasi artinya memberi makna pada analisis dalam menjelaskan pola atau kategori,
dan mencari hubungan antar berbagai konsep.
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting untuk memeperoleh data hasil
penelitian yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data dilakukan dari awal
sampai akhir penelitian. Data yang terkumpul dari lapangan akan diklasifikasikan secara
sistematis dengan melakukan pemetaan dan kemudian dianalisis menurut kemampuan
interpretasi peneliti dengan dukungan data primer dan data sekunder yang ada berdasarkan
kajian teoritis yang relevan.
Analisi data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat ditemukan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan pola pikir :
a) Induktif, Merupakan model berfikir bertitik tolak dari fakta yang khusus,
kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
b) Deduktif, Yaitu cara berfikir yang berangkat dari yang bersifat umum
(global) kepada hal yang bersifat khusus (spesifik).

Penarikan kesimpulan-kesimpulan dalam penelitia kualitatif yang diharapkan adalah


temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada atau berupa gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
Kesimpulan ini masih sebagai hipotesis, dan dapat menjadi teori jika didukung oleh data-
data yang lain.

14
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALIS

A. PROFIL BUMDES ROKOK SRINTIL JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN


KABUPATEN WONOSOBO
1. Selayang Pandang

Desa Jolontoro terletak 01 Km dari kota Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Desa
yang terkenal dengan Produk Unggulan Opak ( Makanan Ringan yang terbuat dari bahan
singkong ), sejak dulu sudah menjadi Centra Opak di Kabupaten Wonosobo. Sejarah
mengatakan bahwa desa Jolontoro merupakan sentra pendidikan di Kec. Sapuran sehingga
masih mewarisi pusat-pusat pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar. Dari
Madrasah Ibtidaiyah, TPQ maupun Pondok Pesantren. Kondisi alam yang sangat sejuk,
dekat dengan kebun Teh Agrowisata Tambi menambah pesona alam bag idea Jolontoro.
Hamparan sawah yang memanjang sepanjang desa menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat yang mengunjungi. Desa jolontoro juga terletak di bibir kecamatan sapuran
yang dilalui oleh jalan antar Kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo dan
KAbupaten Purworejo serta menjadi jalur alternative menuju Kabupaten Magelang
maupun DI. Jogjakarta. Jalur ini ke depanya menjadi jalur menju BAandara Baru
Jogjakarta.

Warga masyarakat yang masih kental dengan budaya gotong royong sangat mendukung
semua bidang pembangunan dengan modal utama maysrakat yang ramah, guyub rukun
menjadikan pembangunan di desa jolontoro berjalan dengan baik. Alam yang mendukung,
masyarakat yang sadar akan pentingnya pembangunan, menjadi spirit baru dalam
pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.

2. Sejarah Singkat Desa Jolontoro

Berdasarkan keteragan sesepuh desa serta cerita yang berkembang di masyarakat secara
turun temurun ( sejarah tutur) bahwa Desa Jolontoro dulunya bernama desa sikunci yang

15
terletak di sebelah selatan pemakaman yang dipimpin oleh kades pertama yang bernama
Bapak Mentanangga ( Mito diharjo). Pada jaman penjajahan belanda seluruh warga
diungsikan naik ke atas yang semula jadi jalan utama desa oleh Mbah Kyai Megantara
karena takut dengan Belanda. Oleh karena yang membawa masyarakat pindah dari selatan
ke utara adalah mbah Kyai Megantara maka diberi nama Desa Jalantara. Karena ejaan lama
memakai huruf a dan secara tertulis adalah “JOLONTORO”.

3. Pendidikan
Desa Jolontoro masih dalam kategori miskin dalam hal pendidikan. Data menunjukkan
bahwa jenjang SD yang mencapai 65% diikuti setang TK / PAUD 19%, Sedang SLTA 2%,
dan sedang SLTP 6%. Angka tidak tamat SD 0%, angka melanjutkan dari jenjang SD ke
jenjang SLTP sudah mencapai 100%, dari 22 lulusan SD atau MI semua sudah melanjutkan
ke SLTP, dengan begitu pemerintah Desa sudah berhasil dalam mengupayakan
peningkatan jumlah angka melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Sejarah srintil
Nama srintil diambil dari jenis tembakau yang kualitasnya terbaik. Awal mula berdirinya
pabrik rokok srintil pada tahun 2021 karena wonosobo merupakan penghasil tembakau
tetapi belum memiliki pabrik rokok.

B. PERAN ROKOK SRINTIL DALAM UPAYA MEMASARKAN PRODUK SEHINGGA


MAMPU BERSAING DENGAN PRODUK LAINNYA
1. Dengan cara memasarkan produk secara door to door, ataupun ke warung warung
2. Diiklannkan secara online
3. Menggunakan banner dan brosur
4. PT. SIKUNCI SIGARET KRETEK juga sudah mengeluarkan produk baru yang tadinya
cuman mempunyai rokok kretek yang jarang diminati oleh anak muda sehingga
mengeluarkan produk baru yaitu rokok filter sehingga mampu bersaing dan di minati oleh
banyak anak muda
C. KENDALA DALAM PEMASARAN
Kendala :
1. Persaingan ketat karena banyak merk rokok yang sudah banyak diiklankan di televisi
2. Produk baru masih susah untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan baru

16
Solusi :

1. Mengiklankan produk secara online lebih menyeluruh, sehingga banyak orang yang
mengetahui produk baru
2. Memberkan diskon atau potongan harga kepada pelanggan baru, dengan syarat dan
ketentuan berlaku sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rokok srintil merupakan produk baru dari desa jalontoro kecamatan sapuran kabupaten
wonosobo, yang masih di bawah pengawasan pemerintah setempat karena rokok srintil
termasuk usaha milik desa namun pemasaran masih belum menjangkau luas karena masih
ada beberapa kendala yang di alami.
B. SARAN
1. Pemerintah
Kebijakan yang telah dibuat sudah sangat bagus untuk menunjang ekonomi pedesaan,
namun perlu sosialisai multipihak di tingkatan daerah agar tidak terjadi beda pandangan
dalam menilai sebuah aturan. Hendaknya kebjakan pemerintah pusat disesuaian dengan
kondisi yang ada di desa.
2. Lebih meningkatkan lagi dalam melakukan promosi baik online maupun offline
3. Terus di kembangkan dalam bentuk desain bungkus ataupun varian rasa

17

Anda mungkin juga menyukai