Anda di halaman 1dari 79

KURIKULUM OPERASIONAL

SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG

1. PROGRAM KEAHLIAN: AGRIBISNIS TANAMAN


● Konsentrasi : Produksi dan Pengelolaan
Perkebunan (PPP)

2. PROGRAM KEAHLIAN: AGRITEKNOLOGI


PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (APHP)
● Konsentrasi : Agroindustri (Ai)

3. PROGRAM KEAHLIAN: KIMIA ANALISIS


● Konsentrasi : Kimia Analisis (KA)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1
TEMANGGUNG
2021
HALAMAN PENETAPAN

Setelah memperhatikan hasil validasi dan hasil rapat pleno sekolah,


maka dengan ini Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Temanggung
ditetapkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2021/2022

Ditetapkan di : Temanggung
Tanggal : Juli 2021

Mengetahui

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Negeri 1 Temanggung

H. Soetarto,B. Sc. Tri Setya Budi,S.Pd.

NIP. 19650507 198703 1 24


LEMBAR PENGESAHAN
DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Nomor : …/PSMK/VII/2021

Berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
5. Intruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia;
6. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2000
tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat keunggulan.

Dengan mempertimbangkan:
1. Hasil verifikasi pengawas SMK atas Dokumen KTSP;
2. Rekomendasi dari Kepala Cabang Dinas Wilayah VIII;
3. Pertimbangan komite Sekolah terhadap Dokumen KTSP
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan ini
mengesahkan Dokumen Kurikulum Operasional SMK seperti tersebut
dalam lampiran pengesahan ini.
b. Demikian pengesahan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran dan berlaku sejak tanggal pengesahan

Disahkan di: Semarang


Tanggal : ……. Juli 2021

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Ir. YUNI ASTUTI, M.A.


Pembina Utama Madya
NIP. 19620621 198709 2 001
IDENTITAS SEKOLAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Penetapan
Lembar Pengesahan
Identitas Sekolah
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I KARAKTERISTIK
A. Karakteristik SMK Negeri 1 Temanggung
B. Program Keahlian

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN


A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Sekolah
D. Tujuan Program Keahlian

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


A. Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian
2. Penetapan Konsentrasi
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi
4. Capaian Pembelajaran
B. Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
D. Ekstra Kurikuler

BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN


A. Peraturan Akademik
B. Kalender Pendidikan
C. Pengelolaan Pembelajaran

BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL


A. Pendampingan
B. Evaluasi
C. Pengembangan Profesional

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

KARAKTERISTIK

A. Karakteristik SMK Negeri 1 Temanggung


SMK Negeri 1 Temanggung dirintis sejak tahun 1969 dengan nama
Proyek Pelita Sekolah Teknik Menengah (STM) Pembangunan Pertanian
Temanggung. Saat itu STM Pembangunan mulai menerima siswa baru tahun
1973, dan secara resmi STM Pembangunan berdiri pada tahun 1975
berdasarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 0310/O/1975, dengan kompetensi keahlian awalnya hanya
Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), kemudian dalam perjalanannya
sudah menambah 2 kompetensi keahlian lagi yaitu Agribisnis Tanaman
Perkebunan (ATP) dan Kimia Analisis (KA), dimana ketiga kompetensi keahlian
tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan nomenklatur seiring
dengan berjalannya kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Pada tahun 1994, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia mengadakan perubahan nama sekolah untuk setiap jenis
pendidikan. Sekolah Teknik Menengah (STM) dan Sekolah Mengengah
Ekonomi Atas (SMEA) dan sekolah menengah kejuruan lainnya diubah dengan
nama yang sama yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). STM
Pembangunan Temanggung sejak itu berubah nama menjadi SMK Negeri 1
Temanggung.
Sejak berdiri, SMK Negeri 1 Temanggung konsisten untuk
mengembangkan program pendidikan 4 (empat) tahun dalam bidang
pertanian. Hal ini dibuktikan hingga saat ini SMK Negeri 1 Temanggung masih
tetap konsisten melaksanakan pendidikan kejuruan/vokasi pada bidang
Agribisnis dan Agriteknologi dengan program keahlian Agriteknologi
Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) yang berkonsentrasi pada Agroindustri
serta program keahlian Agribisnis Tanaman yang memiliki konsentrasi pada
Produksi dan Pengelolaan Perkebunan (PPP), dimana setiap tahun peminatnya
selalu melebihi daya tampung yang disediakan.
Secara umum satuan pendidikan memiliki Lulusan yang berpeluang untuk
bekerja di dunia usaha/industri, berpeluang untuk berwirausaha, maupun
untuk melanjutkan pendidikan. Namun demikian terdapat tantangan yang
dihadapi oleh sekolah yaitu memperkuat kualitas lulusan SMK untuk
menghadapi era globalisasi, daya tampung SMK masih lebih kecil dari animo
masyarakat, teknologi yang terus berkembang di dunia usaha/dunia industri,
serta peluang kerja di dunia usaha/dunia industri terhadap lulusan SMK yang
sesuai Program Studi belum sesuai.
Kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang dimiliki antara lain:
SKKNI yang ada telah mengadopsi kebutuhan kompetensi yang ada di dunia
usaha/dunia industri, PKL atau Prakerin merupakan salah satu muatan
dalam kurikulum yang mampu mendekatkan SMK ke industri, kepercayaan
dunia usaha/dunia industri yang cukup besar di SMK terbukti sering
dilaksanakannya rekruitmen oleh dunia usaha/dunia industri di SMK, adanya
program penulusuran tamatan yang optimal (BKK di SMK), serta banyaknya
alumni SMK yang berkarir di dunia usaha/dunia industri. Namun demikian
Kelemahan (Weaknes) yang ada adalah Link and Match antara SMK dengan
dunia usaha/dunia industri belum optimum, masih adanya kebijakan
pemerintah maupun institusi yang membatasi tenaga kerja berdasar strata
pendidikan dan jender, masih adanya daerah yang membatasi tenaga kerja
dari daerah lain akibat berlakunya era otonomi daerah, masih adanya lulusan
yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya, masih adanya
lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia
usaha/industri, serta masih lemahnya kemampuan adaptasi lulusan SMK
untuk langsung bekerja di dunia usaha/industri.
Menghadapi industri 4.0, pendidikan kejuruan membutuhkan dukungan
dan pengakuan serta tidak terlepas dari kepentingan masyarakat. Hal ini akan
meningkatkan kepercayaan diri lulusan pendidikan kejuruan sehingga
lulusannya merasa aman sebagai pekerja yang terampil karena adanya
dukungan dan pengakuan dari masyarakat. Pada dasarnya pendidikan
kejuruan dapat disediakan atau difasilitasi oleh masyarakat dan pemerintah
untuk mempersiapkan dan mengubah individu secara cepat dalam memenuhi
tuntutan dunia kerja (Murgor, 2013) dan perubahan zaman termasuk fase
industri 4.0. Pengembangan pendidikan kejuruan harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam sistem untuk
menjawab tantangan industri 4.0. Oleh karena itu lulusan SMK diharapkan
memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, serta
mampu menjadi wirausaha maupun melanjutkan belajar ke perguruan tinggi
sesuai program keahliannya.

B. Bidang Keahlian
SMK Negeri 1 Temanggung memiliki 2 Bidang Keahlian yang terdiri atas 3
(tiga) Program Keahlian, yaitu :
1. Bidang keahlian Agribisnis dan Agriteknologi, terdiri dari program keahlian
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan Agribisnis Tanaman.
2. Bidang keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa, dengan program
keahliannya Kimia Analisis.
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Temanggung berorientasi untuk membekali
peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dapat
mengimplementasikan konsep wawasan lingkungan hidup, memiliki jiwa
wirausaha yang mandiri dan berkepribadian, serta memiliki kompetensi sesuai
dengan program keahlian masing-masing.
Program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
melaksanakan pembelajaran agar peserta didik memiliki kompetensi dalam
Penanganan Bahan Hasil Pertanian, Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian,
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian, Penyimpanan dan Penggudangan,
Pengolahan Hasil Pertanian, Keamanan Pangan dan Sistem Jaminan Mutu
(Quality System), serta menjadi tenaga analisis kimia di bidang industri
pangan dan penelitian.
Program keahlian Agribisnis Tanaman, menyelenggarakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan penguasaan
kompetensi yang link and macth dengan IDUKA antara lain memiliki
kompetensi Dasar-dasar budidaya tanaman, perbenihan tanaman, alat mesin
dan otomasi pertanian, pengolahan tanah, persiapan media tanam,
Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman, pengendalikan Organisme
Pengganggu Tanaman, Panen dan Pasca Panen, serta Pengelolaan Limbah dan
Pengembangan Bioteknologi.
Adapun pada program keahlian Kimia Analisis, menyelenggarakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan penguasaan
kompetensi yang link and macth dengan IDUKA antara lain memiliki
kompetensi Analisis Titrimetri dan Gravimetri, Analisis Bahan Organik,
Analisis Bahan Anorganik, Analisis Kimia Instrumen, serta Analisis
Mikrobiologi.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG

A. Visi

Visi SMK Negeri 1 Temanggung adalah:


Mewujudkan SMK Negeri 1 Temanggung menjadi Sekolah Unggul
berwawasan lingkungan yang menghasilkan lulusan profesional, mandiri,
berkepribadian nasional dan mampu bersaing di era global

B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi SMK Negeri 1 Temanggung, maka disusunlah
misi sebagai berikut:
1. Menyiapkan sumber daya pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat
bagi pengembangan potensi peserta didik.
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada peserta
didik dan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan Dunia
Usaha/Dunia Industri.
3. Menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membentuk lulusan
profesional
4. Membangun lulusan berjiwa wirausaha yang mandiri.
5. Membentuk lulusan yang berkepribadian nasional.
6. Mewujudkan iklim akademis yang berwawasan lingkungan

C. Tujuan Sekolah
SMK Negeri 1 Temanggung menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam
secara efektif dan efisien.
5. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mampu bersaing di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian
yang relevan.
6. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang yang relevan.
7. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
agar mampu mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
8. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.

D. Tujuan Program Keahlian


SMK Negeri 1 Temanggung memiliki 3 (tiga) Program Keahlian, yaitu
Agribisnis Tanaman, Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), dan
Kimia Analisis. Adapaun tujuan dari masing-masing Program KEahlian sebagai
berikut:
1. Program Keahlian Agribisnis Tanaman
a. Menyelenggarakan Proses Pembelajaran yang Berorientasi Pada Peserta
Didik dan Penguasaan Kompetensi yang link and macth dengan IDUKA.
b. Membentuk lulusan profesional berbasis budaya kerja IDUKA.
c. Membangun lulusan berjiwa Wirausaha yang mandiri.
d. Mewujudkan iklim akademis yang berwawasan lingkungan.
2. Program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
a. Membekali peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Membekali peserta didik agar dapat mengimplementasikan konsep
wawasan lingkungan hidup
c. Membekali peserta didik agar memiliki jiwa wirausaha yang mandiri dan
berkepribadian.
d. Membekali peserta didik agar memiliki kompetensi dalam manajemen
mutu.
e. Membekali peserta didik menjadi tenaga analisis kimia pangan di bidang
industri dan penelitian.
3. Program Keahlian Kimia Analisis (KA)
a. Membekali peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Membekali peserta didik agar dapat mengimplementasikan konsep
wawasan lingkungan hidup.
c. Membekali peserta didik agar memiliki jiwa wirausaha yang mandiri dan
berkepribadian.
d. Membekali peserta didik agar memiliki kompetensi dalam bidang kimia
analisis.
e. Membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kimia analisis.
f. Membekali peserta didik agar memiliki kompetensi dalam manajemen
mutu.
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian
6. Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
6.1. Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
3. Logika dan Teknologi Digital 144
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Budidaya Tanaman 216
b. Konsentrasi Pilihan :
Produksi dan Pengelolaan Perkebunan (PPP) 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A+B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
504
Pancasila

MATA PELAJARAN KELAS


X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi -
Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi -
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan -
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
6. 3 3 2 2
Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing 3 3
2. - - 3 -
Lainnya Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Budidaya Tanaman 6 6 -
b. Konsentrasi Pilihan :
Produksi dan Pengelolaan Perkebunan - - 15 15 17 -
(PPP)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44

Jumlah A+B 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja
8 8 4 4 4 -
Berbasis Profil Pelajar Pancasila
6. Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
6.5 Program Keahlian : Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
(APHP)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
3. Logika dan Teknologi Digital 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian 216
b. Konsentrasi Pilihan : Agroindustri (Ai) 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A+B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
504
Pancasila,

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi -
Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi -
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan -
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
6. 3 3 2 2
Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing 3 3
2. - - 3 -
Lainnya Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan
6 6 - - - -
Hasil Pertanian
b. Konsentrasi Pilihan: Agroindustri (Ai) - - 15 15 17 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44

Jumlah A+B 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja
8 8 4 4 4 -
Berbasis Profil Pelajar Pancasila
2. Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
2.8. Program Keahlian : Kimia Analisis
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
3. Logika dan Teknologi Digital 144
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan
a. Dasar-Dasar Kimia Analisis 216
b. Konsentrasi Pilihan :
846
Kimia Analisis (KA)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A+B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja berbasis Profil Pelajar
504
Pancasila

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi -
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan -
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
6. 3 3 2 2
Kesehatan
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing 3 3
2. - - 3 -
Lainnya Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-Dasar Kimia Analis 6 6 -
b. Konsentrasi Pilihan : -
- - 15 15 17
Kimia Analisis (KA)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44

Jumlah A+B 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja
8 8 4 4 4 -
berbasis Profil Pelajar Pancasila
2. Penetapan Konsentrasi
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah
program keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi
mempelajari kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan
dunia kerja atau peluang usaha yang akan ditempat oleh lulusan. Peserta
didik hanya diperbolehkan mengambil satu konsentrasi, karena
konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan
kompeten, sehingga siap memasuki dunia kerja atau bewirausaha.
DI SMK Negeri 1 Temanggung, penetapan konsentrasi pada masing-
masing ProgramKeahlian sebagai berikut:
a. Program Keahlian Agribisis Tanaman
Sampai saat ini, Program Keahlian Agribisis Tanaman hanya membuka
1 (satu) konsentrasi, yaitu Konsentrasi Produksi dan Pengelolaan
Perkebunan (PPP).
b. Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
Untuk Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
(APHP), sampai saat ini hanya membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu
Konsentrasi Agroindustri (Ai).
c. Program Keahlian Kimia Analisis (KA)
Pada Program Keahlian Kimia Analisis juga hanya membuka 1 (satu)
konsentrasi, yaitu Konsentrasi Kimia Analisis (KA).
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion
peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara
mendalam ruang lingkup masing-masing Program Keahlian, baik Program
Keahlian Agribisnis Tanaman, program Keahlian Agriteknologi Pengolahan
Hasil Pertanian (APHP), serta Program Keahlian Kimia Analisis antara lain
profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis
kompetensi, fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan
saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan
terhadap karya-karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada
fase E (kelas X). Sekolahnya juga dapat berkolaborasi dengan psikolog
untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum
tersebut cara pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan
ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan menggunakan berbagai
model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing
karakteristik mata pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil
pekerjaan peserta didik didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru pada saat melakukan asesmen melalui berbagai
instrumen pendukung dan melaporkannya kepada orang tua dalam bentuk
buku Laporan Pencapaian Hasil Belajar (raport).
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi
a. Konsentrasi Produksi dan Pengelolaan Perkebunan (PPP)
6. Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
6.1. Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
6.1.5. Konsentrasi : Produksi dan Pengelolaan
Perkebunan (PPP)
(Menggunakan Sistem Blok)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
9. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti
10. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
11. Bahasa Indonesia 306
12. Matematika 144
13. Bahasa Inggris 72
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
15. Sejarah 144
16. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
9. Matematika Kejuruan 162
10. Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
11. Logika dan Teknologi Digital 144
12. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
13. Kejuruan 1062
c. Dasar-dasar Budidaya Tanaman 216
d. Konsentrasi Pilihan :
Produksi dan Pengelolaan Perkebunan (PPP) 846
14. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
15. Praktik Kerja Lapangan 792
16. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A+B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
504
Pancasila

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya 3 3
2. - - 3 -
Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
c. Dasar-dasar Budidaya Tanaman 6 6 -
d. Konsentrasi Pilihan :
- - 15 15 17 -
Produksi dan Pengelolaan Perkebunan (PPP)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44

Jumlah A+B 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja
8 8 4 4 4 -
Berbasis Profil Pelajar Pancasila
b. Konsentrasi Agroindustri (Ai)
6. Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi
6.5 Program Keahlian : Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian
(APHP)
6.5.3. Konsentrasi : Agroindustri (Ai)
(Mengguankan Sistem Blok)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
3. Logika dan Teknologi Digital 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan
c. Dasar-dasar Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian 216
d. Konsentrasi Pilihan : Agroindustri (Ai) 846
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A+B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar
504
Pancasila,

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya 3 3
2. - - 3 -
Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
c. Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil
6 6 - - - -
Pertanian
d. Konsentrasi Pilihan: Agroindustri (Ai) - - 15 15 17 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44

Jumlah A+B 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja
8 8 4 4 4 -
Berbasis Profil Pelajar Pancasila
c. Konsentrasi Kimia Analisis (KA)
2. Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
2.8. Program Keahlian : Kimia Analisis
2.8.1. Konsentrasi : Kimia Analisis (KA)
(Menggunakan Sistem Kolaborasi dan Reguler)
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Matematika 144
5. Bahasa Inggris 72
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
7. Sejarah 144
8. Seni 72
Jumlah A 1368
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 162
2. Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 162
3. Logika dan Teknologi Digital 144
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan
c. Dasar-Dasar Kimia Analisis 216
d. Konsentrasi Pilihan :
846
Kimia Analisis (KA)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
Jumlah B 3060
Jumlah A+B 4428
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja berbasis Profil Pelajar
504
Pancasila

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 3 3 3 3 -
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti -
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti -
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang -
Maha Esa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4. Matematika 4 4 - - - -
5. Bahasa Inggris 2 2 - - - -
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -
7. Sejarah 2 2 2 2 - -
8. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 22 22 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan - - 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya 3 3
2. - - 3 -
Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
5. Kejuruan
c. Dasar-Dasar Kimia Analis 6 6 -
d. Konsentrasi Pilihan : -
- - 15 15 17
Kimia Analisis (KA)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
Jumlah B 16 16 30 30 34 44

Jumlah A+B 38 38 42 42 42 44
C. Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja
8 8 4 4 4 -
berbasis Profil Pelajar Pancasila
D. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan,
yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan
diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah
menyelesaikan suatu periode belajar (Dikti, 2015: 1). Dalam Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 958/P/2020 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan dasar dan
Menengah dinyatakan bahwa Capaian Pembelajaran merupakan bentuk
pengintegrasian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi.
Untuk Capaian Pembelajaran pada Program Keahlian Agribisnis
Tanaman, Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), dan Kimia
Analisis terlampir.

B. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang


berlandaskan Pancasila dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar
Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, dengan enam ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif, yang dibangun melalui budaya sekolah,
pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstra kurikuler. Di
bawah ini adalah Profil Pelajar Pancasila beserta elemennya sebagai berikut:

Profil Pelajar Pancasila


PROFIL PELAJAR
NO ELEMEN
PANCASILA

1 Beriman, Bertakwa kepada a) Ahlak beragama


Tuhan YME, dan Berakhlak
Mulia b) Ahlak pribadi

c) Ahlak kepada manusia

d) Ahlak kepada alam


e) Ahlak bernegara

2 Berkebhinekaan global a) Mengenal dan menghargai budaya

b) Kemampuan komunikasi Interkultural


dalam berinteraksi dengan sesama.

c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap


pengalaman kebinekaan

3 Gotong royong a) Kolaborasi

b) Kepedulian

c) Berbagi

4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang


dihadapi serta regulasi diri

5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses informasi


dan gagasan

b) Menganalisis dan mengevaluasi


penalaran

c) Merefleksi pemikiran dan proses berfikir

d) Mengambil keputusan

6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang original

b) Menghasilkan karya dan tindakan yang


orisial

Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilaksanakan dengan 3 (tiga)


cara, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat
dan dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler. Untuk kegiatan intra-kurikuler, penguatan Profil Pelajar
Pancasila dilakukan melalui implementasi softskills pada saat pembelajaran
berlangsung, baik teori maupun praktik. Untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila di luar pembelajaran dilakukan melalui berbagai macam kegiatan,
seperti:
• Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah;
• Perkemahan;
• Kegiatan keagamaan;
• Kunjungan ke panti jompo maupun anak yatim;
• Kegiatan bakti sosial;
• Kegiatan kesamaptaan/ketarunaan;
• Kegiatan proyek kreatif di sekolah.

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pendidikan di sekolah masih berbentuk teori dan latihan kerja dalam
skala kecil dan dengan frekuensi yang relatif sedikit. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan mampu menangani
pekerjaan dalam skala besar, perlu diterapkan suatu pendidikan dengan
prinsip penguasaan keahlian profesi yang dapat ditempuh dengan pendidikan
di lapangan kerja atau di industri.
Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang merupakan paduan untuk dapat
saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan di sekolah dan keahlian
profesi yang didapatkan melalui pengalaman di dunia kerja/dunia industri.
PKL dalam Kurikulum Merdeka tercantum dalam struktur kurikulum sebagai
mata pelajaran tersendiri. PKL dilakukan di DUDIKA, lapangan kerja,
maupun di teaching factory sekolah yang dimaksudkan untuk penerapan,
pemantapan, dan peningkatan kompetensi.
Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan
peserta didik saat praktik kerja lapangan. Penyelenggaraan PKL juga
melibatkan masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya selain
untuk memerkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan konsentrasi
yang dipilih peserta didik, juga dimaksudkan memberikan kesempatan untuk
menghayati dan mengamalkan serta menginternalisasi nilai-nilai positif
keberkerjaan, dalam rangka membangun pribadi peserta didik yang
kompeten dalam aspek soft skills, hard skills, dan karakter.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik,
sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DUDIKA)
terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 3 Bogor.
Berdasarkan Permendikbud No. 60 Tahun 2014, durasi waktu praktik kerja
industri, yaitu minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur).
Sedangkan jumlah DUDIKA yang telah bekerja sama dengan Program
Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berjumlah lebih dari 50
dan sebagian besar telah melaksanakan MoU.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
sekolah menyusun program pembelajaran baik yang dilakukan di sekolah
maupun di dunia kerja/DUDIKA. Program PKL disusun bersama antara
sekolah dan industri pasangan untuk menetapkan capaian pembelajaran
yang harus dilakukan di sekolah dan industri dan dilaksanakan antara 5
sampai 6 bulan sesuai kebutuhan penguasaan kompetensi oleh peserta didik
serta kesepakatan antara SMK dan DUDIKA (Industri Pasangan) yang
menjadi tempat peserta didik melaksanakan PKL.
Dengan mempertimbangkan kebermaknaan bagi peserta didik dan
kemanfaatan bagi DUDIKA pasangan, Program PKL di SMK Negeri 1
Temanggung dirancang untuk dilaksanakan pada semester 6 (enam) selama
44 jam pelajaran, agar peserta didik fokus karena telah menyelesaikan
seluruh mata pelajaran lainnya, sudah siap secara mental dan kompetensi
untuk belajar di dunia kerja riil, dan diharapakan ketika selesai PKL peserta
didik dapat diserap langsung oleh pihak industri/tempat PKL.
Adapun program PKL yang dirancang melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Pemetaan DUDIKA
SMK Negeri 1 Temanggung melaksanakan kegiatan pemetaan DIDIKA
disesuaikan dengan kebuthan industri dan mempertimbangkan
kebermaknaan bagi peserta didik. Setiap saat sekolah berusaha
memperluas jalinan kerja sama dengan DUDIKA.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan dalam 2 (dua) tahapan sebagai berikut:
a. Diawal semester genap bagi kelas XI dengan pola bulanan (1-2 bulan)
sebagaimana dijelaskan dalam bahan bacaan tentang Pedoman
Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di beberapa tempat dunia
usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Temanggung dan
sekitarnya.
b. Di semester akhir/semester genap pada akhir tingkat dengan pola
blok antara 4 smapai 6 bulan yang dilaksanakan di industri skala
besar/nasional dan multinasional yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Sekolah menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
bersama dengan institusi pasangan yang memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan program pengusaan
keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di instistusi pasangan,
dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu. Materi pelajaran pada semester tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran pada semester
yang ditinggalkan.
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDIKA, maka dilakukan tahap
pembinaan selama 1 – 2 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja,
pembuatan proposal, dan pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan
penetapan oleh kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan
bahwa siswa tersebut layak diterjukan ke lokasi DUDIKA.
5. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL menyesuaiakn dengan program PKL yang telah disusun
antara SMK Negeri 1 Temanggung (Kepala Sekolah, Wakasek Bidang
Kurikulum, Wakasek Bidang Humas dan Hubungan Kerja Sama Industri,
Ketua Program Keahlian, Ketua Konsentrasi Keahlian, dan perwakilan
DUDIKA).
6. Monitoring PKL
Monitoring PKL dilaksanakan dalam kurun waktu pelaksanaan PKL dan
dilakukan oleh guru pembimbing atau guru lain yang diberi surat tugas
melaksanakan monitoring. Hasil dari monitoring PKL tersebut kemudian
menjadi bahan masukan bagi sekolah untukmelakukan evaluasi program
PKL.
7. Evaluasi Program PKL
Evaluasi Program PKL dilaksanakan setelah berakhirnya PKL dengan
memperhatikan masukan yang ada selama pelaksanaan dan hasil
monitoring PKL yang selanjutnya disusun rencana tindak lanjut untuk
pelaksanaan PKL tahun pelajaran berikutnya.

D. Esktra Kurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik
sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat
diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Temanggung tidak hanya
merancang kegiatan intra kurikuler dan kokurikuler saja, namun juga secara
rinci memuat rancangan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan
dibina di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditambah untuk memerkuat
pendidikan karakter dan membentuk profil pelajar Pancasila bagi peserta
didik. Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap
peserta didik hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan
intrakurikuler.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja
sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas:
1) kegiatan ekstrakurikuler wajib, dan
2) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstra Kurikuler wajib yang ditetapkan di SMK Negeri 1 Temanggung
adalah Pramuka, sedangkan Ekstra Kurikuler pilihan sebagai berikut:
No. Kegiatan Deskripsi
Latihan kepramukaan dibina oleh organisasi
Pramuka di kabupaten Temanggung, seperti
Saka Kalpataru di bawah binaan Dinas
Pramuka di bawah Lingkungan Hidup Kab. Temanggung, Saka
1
binaan Satuan Karya Wira Kartika di bawah binaan Kodim 0706
Temanggung, Saka Milenial (Mitra Inovasi dan
Literasi Teknologi Informasi Digital) yang
digagas oleh Gubernur Jawa Tengah
Kegiatan penelitian dan penulisan ilmiah
2 Karya Ilmiah Remaja dibimbing oleh guru umum maupun guru
kejuruan
SAC (Stemba Kegiatan penelitian dibimbing oleh guru Projek
3
Astronomy Club) IPAS
Kelompok Latihan dibina oleh guru, Dinas Lingkungan
4 Lingkungan Hidup Hidup, serta organisasi pecinta lingkungan
(KLH) hidup di Kab. Temanggung.
Latihan dibina oleh guru Pend. Agama Islam
5 Irama dan organisasi/instansi keagamaan (agama
Islam) di Kab. Temanggung
Latihan dibina oleh guru Pend. Agama Kristen
6 Ibrani dan Katholik serta organisasi /instansi
keagamaan (Nasrani) di Kab. Temanggung.
Latihan dibina oleh guru dan organisasi
7 Pumapala pecinta lingkungan alam dan BPBD di Kab.
Temanggung
Latihan dibina oleh guru dan pelatih eksternal
8 Pleton Inti
(Kodim, Polres dan PPI)
Latihan dibina oleh guru Bahasa Indonesia
dan instruktur eksternal guna mengasah
9 Forbest kemampuan dalam bidang seni dan audio
visual (pembuatan video documenter, film
pendek, dll)
Latihan sepakbola dibimbing oleh guru PJOK
10 Sepak Bola
dan instruktur eksternal
Latihan futsal dibimbing oleh guru PJOK,
11 Futsal tenaga kependidikan/instruktur internal dan
instruktur eksternal
Latihan bola voli dibimbing oleh guru PJOK
12 Bola Voli
dan instruktur eksternal
Latihan bola basket dibimbing oleh guru PJOK
13 Bola Basket
dan instruktur eksternal
Latihan bulu tangkis dibimbing oleh guru
14 Bulu Tangkis
PJOK dan instruktur eksternal
Latihan pencak silat dibimbing oleh instruktur
15 Pencak Silat
eksternal
16 Sepak Takraw Latihan sepak takraw dibimbing oleh guru
PJOK dan instruktur eksternal
Latihan wushu dibimbing oleh instruktur
17 Wushu
eksternal
Latihan karate dibimbing oleh instruktur
18 Karate
eksternal
Latihan kesenian dan paduan suara dibimbing
Kesenian dan
19 oleh guru Bahasa Jawa dan Seni Budaya serta
Paduan Suara
instruktur eksternal
BAB IV

RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik

Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Temanggung memuat peraturan


akademik tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria
kenaikan kelas, dan kriteria kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik seharusnya dapat memilih salah satu konsentrasi yang
ada di sekolah. Namun di SMK Negeri 1 Temanggung saat ini pada Program
Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) hanya memiliki 1
(satu) konsentrasi keahlian yaitu Agroindustri, dengan persyaratan sebagai
berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian;
b. Minat dan Bakat;
c. Rekomendasi Wali Kelas; dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh
pendidik dan sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu
kepada Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat
pendidik mata pelajaran yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta
didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit
kompetensi. Hasil asesmen mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk
membantu memastikan kesesuaiannya.
5) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi
dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan
pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas
lulusan.
7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan
profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan
dilakukan mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan
metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang
ditunjuk oleh satuan pendidikan.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi
pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan
pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang
berupa angka dan/atau deskripsi.
c. Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan
instrumen, pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat
kompetensi. Prosedur pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga
Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1) SMK Negeri 1 Temanggung. Secara
umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi Keahalian dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh LSP P1 mengacu
kepada skema sertifikasi.
2) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi
dilanjutkan dengan asesmen mandiri.
3) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema
sertifikasi kemasan okupasi atau kemasan kualifikasi dengan
memerhatikan perencanaan metode dan teknik asesmen.
4) Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh LSP P1.
5) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi
yang akan diujikan.
6) Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi
7) Asesmen mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses
pembeajaran, maka dapat digunakan dalam Uji Kompetensi
Keahlian (UKK).
8) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan
strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi
kompetensi.
9) Pelaporan hasil asesmen kepada LSP P1 untuk dirapatkan oleh
tim yang ditunjuk.
10) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan
kompeten.
11) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan
untuk pemetaan mutu program, dan perumusan kebijakan satuan
pendidikan.
3. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta didik
telah kompeten dan berhak melanjutkan ke kelas selanjutnya. Pernyataan
kompeten ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang
meliputi aspek sebagai berikut:
a. Aspek Akademik
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
2) Memiliki sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran pada ranah nilai
pengetahuan dan/atau ketrampilan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), nilai diambil dari rerata nilai semester gasal dan genap pada tahun
pelajaran tersebut.
4) Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku Laporan
Hasil Belajar (raport) yang dilakukan di akhir tahun pelajaran yang berisi
laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah
dinyatakan kompeten.
5) Peserta didik bisa dipertimbangkan mendapat bantuan secara optimal
sesuai dengan keperluannya untuk mencapai kompetensi tertentu untuk
mengurangi resiko tidak naik kelas. Namun apabila karena alasan yang
kuat seperti kondisi gangguan kesehatan fisik jangka lama atau permanen,
gangguan emosional, gangguan psikologis yang menyebabkan peserta didik
tidak bisa berhasil mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka peserta
didik dinyatakan tidak naik kelas.
b. Aspek Non Akademik
1) Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama satu
tahun minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhatikan
ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
2) Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah
lebih baik terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta
nilai-nilai kewirausahaan), tidak terlibat tindak asusila, peredaran serta
penyalahgunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya,
perkelahian/tawuran, tidak melawan tenaga pendidik/tenaga
kependidikan secara fisik dan/atau non fisik dan/atau tindak kriminal
lainnya.
3) Untuk kelas X nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-
kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1 Temanggung ditetapkan
berdasarkan:
a. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
b. Pedoman Penyelenggaraan UKK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Rapat Dewan Guru
Berdasarkan ketentuan/pertimbangan diatas maka peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan SMK Negeri 1 Temanggung setelah memenuhi kriteria baik
aspek akademik maupun non akademik sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik selama proses pembelajaran.
c. Dinyatakan lulus ujian sekolah dengan nilai minimal sesuai ketentuan.
d. Tidak ada nilai mata pelajaran kurang dari 55 untuk seluruh mata pelajaran
yang ditempuh.
e. Telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan dinyatakan lulus
dengan dibuktikan kepemilikan seetifikat PKL yang dikeluarkan oleh DUDIKA.
f. Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama satu
tahun minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhatikan
ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
g. Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah
lebih baik terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-
nilai kewirausahaan), tidak terlibat tindak asusila, peredaran serta
penyalahgunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya,
perkelahian/tawuran, tidak melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan
secara fisik dan/atau non fisik dan/atau tindak kriminal lainnya.

B. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan di SMK Negeri 1 Temanggung ditetapkan berdasarkan
peraturan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah. Adapun kalender pendidikan tersebut dapat dibaca dalam tabel
berikut ini:
Tabel 1. Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Temanggun Tahun Pelajaran
2021/2022 Semester Gasal
Tabel 2. Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Temanggun Tahun Pelajaran
2021/2022Semester Genap

C. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran meliputi pengorganisasian seluruh komponen yang
terkait penyelenggaraan sekolah mulai dari program pembelajaran (kurikulum),
pengelolaan pengajar (guru dan tenaga kependidikan/GTK dan guru
tamu/instruktur), pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana,
serta pengelolaan link and match.
1. Pengelolaan Program Pembelajaran
Pengelolaan program pembelajaran kurikulum yang didalamnya memuat
pengelolaan Capaian Pembelajaran, Modul Ajar, dan Sumber Belajar.
a. Pengelolaan Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai oleh peserta didik pada setiap tahap perkembangan didik untuk
setiap mata pelajaran berisi sekumpulan kompetensi dan lingkup materi
yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi ini. Untuk dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan, maka guru dan/atau bersama
instruktur industri dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
1) menganalisis kedalaman dan keluasaan capaian pembelajaran (CP)
yang harus kuasai oleh peserta didik, meliputi soft skills, hard skills,
dan karakter dalam bidang seni rupa;
2) menetapkan prosentase pembelajaran aspek soft skills dan hard
skills. Untuk kelas X, semester 1, muatan soft skills 80% dan hard
skills 20%, sedangkan semester 2, muatan soft skills 70% dan hard
skills 30%.
3) mengurutkan kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta
didik;
4) mengidentifikasi kalender pendidikan yang telah disusun sekolah,
untuk sinkronisasi dengan kegiatan belajar peserta didik;
5) membuat jadwal pelajaran sesuai urutan kegiatan belajar peserta
didik dan kalender pendidikan;
6) menganalisis dan menetapkan strategi pembelajaran, meliputi: (1)
tempat belajar, di kelas, bengkel/studio, industri; (2) belajar
kelompok dan individu; (3) luring dan daring;
7) menginventarisir sumber-sumber belajar, antara lain sumber belajar
berupa cetak, audio, dan audio visual untuk mendukung
ketercapaian pembelajaran;
8) Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh
guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
b. Pengelolaan Modul Ajar
Dalam hal pengelolaan modul ajar, guru dapat membuatnya dengan
bimbingan dan arahan dari Komite Pembelajaran, Waka Kurikulum,
Kepala Sekolah, Pengawas atau guru atau pihak lain yang dipandang
mampu melaksanakan pembimbingan.
Dokumen Modul ajar yang disusun oleh guru dari tiap mata pelajaran
yang dikelola oleh bagian Kurikulum, disusun berdasarkan sistematika
sebagai berikut:
1) Informasi Umum, memuat :
- Identitas sekolah,
- Kompetensi awal,
- Profil Pelajar Pancasila,
- Sarana dan Prasarana,
- Target Peserta Didik, dan
- Model pembelajaran yang digunakan.
2) Kompetensi Inti, meliputi :
- Tujuan Pembelajaran,
- Pemahaman Bermakna,
- Pertanyaan Pemantik,
- Persiapan Pembelajaran,
- Kegiatan Pembelajaran,
- Asesmen,
- Pengayaan dan remedial, serta
- Refleksi Peserta Didik dan Guru
3) Lampiran, terdiri dari :
- Lembar Kerja Peserta Didik
- Bahan Bacaan guru dan Peserta Didik
- Glosarium
- Daftar Pustaka
c. Pengelolaan Sumber Belajar
Dalam pengelolaan sumber belajar, guru dan/atau bersama instruktur
industri melakukan beberapa hal di bawah ini:
1) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-
sumber belajar yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industry;
2) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal
pembuatan sumber-sumber belajar;
3) Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib
mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri.
2. Pengelolaan Peserta Didik
Dalam melakukan pengelolaan terhadap peserta didik, guru dan/atau
bersama instruktur industri dapat:
1) menganalisis karakter belajar peserta didik;
2) mengelompokan peserta didik berdasarkan karakter atau pertimbangan
lainnya, seperti task planning groups, teaching groups, seating groups,
joint learning groups, collaborative-groups;
3) Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.

3. Pengolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru


Tamu/Instruktur)
Pada pengelolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru
Tamu/Instruktur), guru dan/atau bersama instruktur industri dapat:
a. menganalisis dan menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh
guru dan instruktur industri;
b. membuat jadwal pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan
instruktur industri;
c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.
4. Pengelolaan link and match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek
soft skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills
yang sesuai kebutuhan DUDIKA;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PjBL) sejak awal. Memastikan
hard skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan,
minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik
bagi lulusan maupun guru;
f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari
DUDIKA untuk proses belajar mengajar;
g. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory,
berkolaborasi dengan DUDIKA dan stakeholders.

D. Asesmen
Asesmen meliputi asesmen diasnogtik, asesmen formatif dan sumatif.
Selain itu juga disiapkan asesmen berupa penilaian untuk Uji Kompetensi
yang dilaksanakan oleh LSP P1 SMK Negeri 1 Temanggung, serta asesmen
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan oleh DUDIKA.
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESSIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK Negeri 1
Temanggung dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran
berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini
dikelola oleh kepala sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu
untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan
profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian
yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan
dan dilakukan oleh kepala SMKN 1 Temanggung berdasarkan hasil
pengamatan atau evaluasi.
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui
supervisi akademik dan supervisi klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan
oleh seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk
menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Supervisi akademis diharapkan dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa
guru melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa
menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik,
guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan
kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme
guru. Hal ini dapat dicapai bila guru mendapatkan bantuan dari kepala
sekolah dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses
pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil
terhadap semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik
tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan
mengajar guru, tetapi juga pada pembaharuan komitmen (commitment),
kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada
kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan
kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat
menggunakan semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
b. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang
ditetapkan. Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan
ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan
guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
c. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya sebagai guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas,
karena proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang
profesional, dan guru profesional dapat dibentuk melalui supervisi akademik
yang efektif. Guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat
ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervisi akademik sehingga tercapai
tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja
guru dapat dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses
pembelajaran dapat diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru
dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak
lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun. Dengan
demikian, supervisi akademik adalah bagian dari proses pengembangan
keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin mampu menyediakan
layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model
pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis
berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi
permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara
teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai
hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis
dilakukan secara bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekolah/pengawas dan guru. kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas dasar
permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses
pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada semangat
tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis
meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan
kerangka kerja observasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan
disupervisi menyiapkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan waktu
dan tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan
menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya.
Hasil akhir pertemuan awal ini berupa kesepakatan kerja antara supervisor
dan guru.
b. Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses
pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati
guru mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan
diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru
pada pertemuan awal.
c. Tahap Pertemuan Balikan
Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan
segera setelah melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan
ketentuan bahwa hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan
utama pertemuan balikan ini adalah bersama-sama membahas hasil
pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti
pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan
analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik
yang diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta
membuat keputusan tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya
diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. Evaluasi
SMK Negeri 1 Temanggung melaksanakan evaluasi pada 2 (dua), yaitu
Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan
perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta
didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1)
meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2)
menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum
operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang
dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5)
mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah;
dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang
selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1)
alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun
auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta
didik dalam proses belajar; (5) persepsi DUDIKA dalam melihat perkembangan
penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek,
jujur, dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah
secara seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya
objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru
mata pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala
sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan duni industry, dunia usaha,
dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian
umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar
mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), Profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang dapat
digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain:
- Data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?
- Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?
- Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program/pembelajaran?
- Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan
program/pembelajaran?
- Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
pembelajaran?
- Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan
profesional guru?
- Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan
pembelajaran?
- Faktor apa saja yang mempengaruhinya?
- Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?
Selain pertanyaan-pertanyyan di atas, guru dapat mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat membantu mengumpulkan
data yang lebih akurat dan mendalam.

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Negeri 1 Temanggung dievaluasi secara
periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau
instuktur industri setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal
mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,
bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar, bagaimana persepsi
DUDIKA. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim,
guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya
tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, dan/atau instruktur
industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun
pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi
terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber informasi
yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data
asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit; proyek peserta didik; survey
lulusan; refleksi proses belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi
Kepala Sekolah; karya yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan
pameran karya hasil belajar peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional
sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri;
melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara individual terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran (CP),
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Profil Pelajar Pancasila); focus group discussion
dan dialog data per level ajar; melakukan diskusi secara berkelompok untuk
melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar
peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk menganalisa masalah dan
menarik kesimpulan, persepsi DUDIKA, serta mengambil keputusan untuk
melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan persepsi peserta
didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik
memaknai hasil belajarnya; kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi
orang tua peserta didik terhadap perkembangan belajar peserta didik.

C. Pengembangan Profesional
SMK Negeri 1 Temanggung dalam meningkat profesional guru dilakukan
dengan berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi Pendidik
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja
yang tinggi. SMK Negeri 1 Temanggung memiliki guru sebanyak 95 orang dan
yang telah memiliki sertifikat pendidik, sebagai berikut:
- 55 orang PNS di bawah kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
- 2 orang PNS di bawah kewenangan Departemen Agama,
- 11 orang guru honorer namun sertifikasi pendidik tidak bisa digunakan
untuk pengajuan tunjangan profesi, dan
Sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan.
Pengajuan sertifikasi pendidik berdasarkan pada peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK)
dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang
program magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan
untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru
kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan
kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan
kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan dengan DUDIKA.
Beberapa DUDIKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik
bagi guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan
dilakukan dalam dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari
DUDIKA; dan (2) magang dengan sharing pendanaan antara sekolah dan
DUDIKA.
3. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga
pelatihan seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan
Vokasi (BBPPMPV) Pertanian di Cianjur.
4. Kunjungan Industri
SMK Negeri 1 Temanggung secara berkala memberi kesempatan kepada PTK
untuk studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan
wawasan, khususnya untuk melihat tren karya kecantikan masa kini dan
yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen
bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis,
kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang
berkaitan dengan industri kecantikan.
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan
kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha
mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk
menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan
dan menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat
membimbing peserta didik secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru
telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan
lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
SMK Negeri 1 Temanggung juga memberi kesempatan kepada guru umum
dan kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal
tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk
meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara
individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses
studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan DUDIKA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Waktu : 216 jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan agribisnis tanaman, yaitu
kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan mata
rantai produksi, pengelolaan, dan pemasaran hasil produksi tanaman.
Menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman
secara utuh pada konsentrasi produksi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan untuk konsumsi, dan benih (perbenihan). Tanaman
merupakan komponen utama dalam ekosistem, sehingga penting dipelajari
guna menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam menghadapi
perubahan iklim global.
Fungsi mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-
kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam melakukan proses
agribisnis tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian dengan
menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman,
setelah belajar pada program keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu,
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran konsentrasi keahlian di
kelas XI dan XII.
Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman meliputi
pemahaman secara utuh dan menyeluruh tentang profil agripreneur,
peluang pasar, manajemen proses produksi tanaman secara komprehensif,
perkembangan teknologi pertanian, isu-isu global, dan teknis dasar proses
produksi tanaman.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berkontribusi dalam
membangun kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang
menguasai keahlian agribisnis tanaman dengan memegang teguh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia
dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif
terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(hard skill dan soft skill):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman;
2. Memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu
global terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian
berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem;
3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan
bekerja di bidang agribisnis tanaman;
4. Memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat
asas, taat prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3;
5. Memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan
produksi tanaman.

C. Karakteristik
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan fondasi dalam produksi
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perbenihan. Pada awal
pembelajaran peserta didik dikenalkan pada pentingnya pertanian bagi
ketersediaan pangan, peluang pasar, dan usaha agribisnis tanaman,
tantangan perubahan iklim global, juga peluang kerja di industri agribisnis
tanaman, serta konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di
kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas pembelajaran dilakukan dengan ragam kegiatan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran di ruang-ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium, workshop, bangsal unit-unit pembenihan,
pembesaran, hama penyakit tanaman;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembuatan projek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
6. Berkunjung ke industri yang relevan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi,
peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek sikap
melalui observasi dan catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian
antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian
proses, produk, portofolio, dan studi kasus. Pembelajaran Dasar- dasar
Agribisnis Tanaman dapat dilakukan dengan sistem blok (block system)
disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-dasar Tanaman adalah mata pelajaran yang
mengintegrasikan kemampuan-kemampuan dasar baik soft skills maupun
hard skills, meliputi kemampuan pemahaman profil industri dan profesi di
industri tanaman, perkembangan teknologi bidang tanaman, isu-isu global
terkait dengan tanaman dengan penanganan pada tingkat lokal, agripreneur,
peluang usaha dan pekerjaan/profesi pemahaman teknis dasar proses
produksi tanaman, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi
tanaman, pembiakan tanaman dan pemahaman manajemen/ pengelolaan
secara menyeluruh dalam proses kegiatan produksi tanaman. Kemampuan-
kemampuan tersebut di atas disusun sebagai elemen-elemen pembelajaran
berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ada di industri, dunia usaha
sektor tanaman, dan persyaratan standar kompetensi yang relevan.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara
menyeluruh di menyeluruh manajemen produksi bidang
bidang agribisnis agribisnis tanaman, antara lain penerapan
tanaman K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta
pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Meliputi pemahaman tentang perkembangan
produksi dan isu-isu global proses produksi tanaman secara
terkait dengan agribisnis konvensional sampai modern, pertanian
dan industri tanaman perkotaan (urban farming), alat dan mesin
pertanian dari yang konvensional sampai
yang otomatis dan berbasis IOT, smart
farming dan isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan global,
regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan
bioteknologi dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur
dan pekerjaan/profesi di yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani)
tanaman dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang bekerja di
bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses Meliputi pemahaman tentang pembiakan
produksi tanaman tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca
panen, pengemasan, dan distribusi produk
hasil panen.
Faktor-faktor yang Meliputi pemahaman tentang faktor-faktor
berpengaruh terhadap yang berpengaruh kepada proses produksi
proses produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic,
biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Meliputi pemahaman tentang pembiakan
tanaman secara generatif dan vegetatif,
baik konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Meliputi pemahaman tentang penerapan dan
proses produksi pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber
tanaman daya alam pendukung, sumber daya
manusia, produksi tanaman berkelanjutan,
limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan
Recycle), kelembagaan pada rantai produksi
dan pasar, serta pelestarian kearifan lokal.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan
vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada
aspek hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai
berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menyeluruh di memahami proses bisnis secara menyeluruh
bidang agribisnis manajemen produksi bidang agribisnis
tanaman tanaman, antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok
(Supply Chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan peralatan di
bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik dapat
produksi dan isu-isu global memahami perkembangan proses produksi
terkait dengan agribisnis tanaman secara konvensional sampai modern,
dan industri tanaman pertanian perkotaan (urban farming), alat dan
mesin pertanian dari yang konvensional
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart
farming dan isu pemanasan global, perubahan
iklim, ketersediaan pangan global, regional dan
lokal, sustainable farming (pertanian
berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E, peserta didik dapat
dan pekerjaan/profesi di menjelaskan tentang profil agripreneur yang
bidang agribisnis mampu membaca peluang pasar dan usaha,
tanaman profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta
peluang usaha dan peluang bekerja di bidang
agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses Pada akhir fase E, peserta didik dapat
produksi tanaman menjelaskan tentang pembiakan tanaman,
persiapan tanam, pemeliharaan tanaman,
panen dan penanganan pasca panen,
pengemasan, dan distribusi produk hasil
panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat
berpengaruh terhadap menjelaskan tentang faktor-faktor yang
proses produksi tanaman berpengaruh kepada proses produksi tanaman:
faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menjelaskan tentang pembiakan tanaman
secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menyeluruh proses memahami penerapan dan pengelolaan K3,
produksi tanaman pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi
tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip
8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish,
Repair, Repurpose, dan Recycle), kelembagaan
pada rantai produksi dan pasar, serta
pelestarian kearifan lokal.

E. Referensi
1. Anindita, R, Baladina N. 2017. Pemasaran Produk Pertanian.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
2. Firdaus, Muhammad. 2012. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi
Aksara.
3. Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
4. Jumin, Hasan Basri. 2019. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: Rajawali
Press.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Lampiran 2

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi


Program Keahlian : Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Waktu : 216 jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian merupakan mata
pelajaran yang berisi kemampuan-kemampuan dasar-dasar penguasaan
keahlian pengolahan hasil pertanian dan pengawasan mutu, termasuk
melakukan evaluasi dan penilaian. Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian adalah industri yang berbasis bahan hasil pertanian atau
industri pertanian. Industri pertanian merupakan industri yang penting
karena berperan dalam penyediaan bahan pangan, pakan, dan produk lain
yang bersumber dari hasil pertanian atau hayati. Mata pelajaran ini akan
menumbuhkan minat dan bakat (passion) peserta didik tentang hal yang
berkaitan dengan agriteknologi pengolahan hasil pertanian, dan
membangun kebanggaan sebagai pegiat bidang pertanian modern.
Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi
peserta didik tentang proses pengolahan hasil pertanian, mulai dari bahan
baku, produksi, hingga marketing dengan pendekatan holistik. Salah satu
pendekatan tersebut adalah konsep ekonomi sirkuler, yaitu memadukan
proses dari penanaman, pengelolaan komoditas, hasil panen, pengolahan
hasil panen, limbah pasca panen, dan keterkaitan hubungan dengan unit-
unit usaha lainnya. Selain itu, mata pelajaran ini akan melengkapi peserta
didik dengan kemampuan merencanakan, merancang, menerapkan dan
memanfaatkan teknologi di bidang agriteknologi berdasarkan prinsip
pertanian berkelanjutan. Mata pelajaran ini juga penting bagi peserta didik
dalam memahami isu-isu global tentang ketahanan pangan, perubahan
iklim, dan kelestarian ekosistem.
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
membiasakan peserta didik berfikir ilmiah, bersikap positif, dan
berketerampilan sesuai standar. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai
baru secara mandiri, menjadi dasar untuk mengembangkan rasa
keingintahuan tentang pentingnya industri pertanian yang berkelanjutan,
menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan. Mata pelajaran ini menjadi
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran lebih di kelas
XI dan XII.
Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berkontribusi dalam
memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang pengolahan dan
pengawasan mutu hasil pertanian nabati, hewani dan ikan, sekaligus
membiasakan mereka bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Peserta
didik dibiasakan juga menerapkan etika bisnis pertanian dan pengolahan
makanan yang berwawasan lingkungan dan kearifan lokal.
Masing-masing materi tersebut memuat soft skills dan hard skills untuk
mengembangkan kapasitas peserta didik memiliki keahlian pada bidang
pengolahan dan pengawasan mutu hasil pertanian, bernalar kritis, mandiri,
kreatif dan adaptif. Melalui pembelajaran dasar-dasar agriteknologi
pengolahan hasil pertanian, peserta didik akan mampu membangun dirinya
memiliki kepribadian yang berkebhinekaan global, mandiri, berpikir kritis,
dan bertanggung-jawab serta peduli lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri
pengolahan hasil pertanian;
2. Memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan
isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
3. Memahami agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang
agriteknologi pengolahan hasil pertanian;
4. Memahami penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur dan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3LH);
5. Memahami proses-proses dasar pada pengolahan hasil pertanian;
6. Memahami teknik dasar laboratorium pengujian mutu hasil pertanian
sesuai K3LH.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berisi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam memahami
dasar-dasar industri penanganan komoditas hasil pertanian, proses-proses
dasar pada pengolahan hasil pertanian, dan dasar-dasar teknik kerja di
laboratorium. Merupakan fondasi dalam proses pengolahan, pengemasan,
penyimpanan dan pengujian mutu hasil pertanian.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,
jabatan kerja dan peluang usaha yang dapat dimasuki setelah lulus, serta
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII untuk
menumbuhkan keinginan, renjana (passion), harapan besar, visi (vision),
imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di ruang kelas;
2. Pembelajaran di bangsal unit-unit proses penanganan dan pengolahan
hasil pertanian;
3. Pembelajaran di laboratorium pengujian hasil pertanian;
4. Pembelajaran di teaching factory;
5. Pembelajaran membuat proyek sederhana;
6. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
7. Berkunjung ke industri pengolahan hasil pertanian dan industri jasa
laboratorium pengujian;
8. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi aspek soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan
(75%) dari alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari
hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek
(project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah
(problem-based learning), atau inquiry learning serta metode pembelajaran
antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau
demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan yang
ingin dicapai. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-
tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal
record), penilaian antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran
Dasar- dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian dapat dilakukan
dengan sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen
yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian


terdiri atas 6 elemen sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara Meliputi pemahaman tentang proses
menyeluruh di bidang industri bisnis industri pengolahan hasil
pengolahan hasil pertanian; pertanian, antara lain tentang klasifikasi
industri, lingkup usaha, penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (supply chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan bidang, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan
lokal.
Perkembangan teknologi yang Meliputi pemahaman tentang
digunakan, proses kerja, dan isu- perkembangan teknologi pengolahan hasil
isu global di bidang industri pertanian, antara lain: perkembangan
pengolahan hasil pertanian; bioteknologi, otomatisasi dan digitalisasi
pada proses pengolahan hasil pertanian,
internet of Things (IoT), proses-proses
penanganan pasca panen, proses
pengolahan hasil dan pengujian
laboratorium; isu-isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, pertanian
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar.
Agripreneur, lapangan kerja Meliputi pengenalan profil agripreneur
dan peluang usaha di bidang yang mampu membaca peluang pasar
agriteknologi pengolahan hasil dan usaha, serta profesi dalam bidang
pertanian; agriteknologi pengolahan hasil pertanian
yang menjaga ketersediaan pangan,
dalam rangka menumbuhkan jiwa
wirausaha.
Proses dan teknik dasar Meliputi pemahaman tentang konsep,
pengoperasian alat dan mesin prinsip, dan prosedur melalui praktik
penanganan dan pengolahan terbatas pengolahan hasil pertanian
hasil pertanian (nabati, hewani, dan ikan) untuk
menghasilkan produk setengah jadi
(bahan baku) atau produk jadi; proses
dasar meliputi: pengecilan ukuran
(pemotongan, pengirisan, pemarutan,
pencacahan, penghancuran, dan
penggilingan), proses termal
(pendinginan, pembekuan, pasteurisasi,
sterilisasi, pengeringan, pemanggangan,
penyangraian, dan penggorengan), proses
kimia dan biokimia (penggaraman,
penggulaan, pengasaman/fermentasi),
dan proses pemisahan (pengayakan,
penyaringan, destilasi, ekstraksi,
pengendapan, penggumpalan dan
evaporasi).
Penanganan komoditas pertanian Meliputi pemahaman tentang
sesuai prosedur, keselamatan, pengidentifikasian karakteristik dan
dan kesehatan kerja (K3LH), penanganan (sortasi, grading, pengawetan,
pengemasan, pengepakan dan
penyimpanan dingin) hasil pertanian
pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi
atau diproses lebih lanjut menjadi produk
olahan setengah jadi, atau produk jadi
dengan menerapkan prinsip dan prosedur
K3LH.
Prinsip dan teknik kerja Meliputi pemahaman tentang prinsip,
laboratorium pengujian prosedur penggunaan, dan perawatan
mutu hasil pertanian alat gelas (gelas alat ukur volume, gelas
wadah, gelas aparatus destilasi, aparatus
ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus
titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/
pencampur,
dan alat gelas penunjang), alat bukan
gelas
(neraca analitik, oven, waterbath, tanur,
inkubator, autoclave, fume hood atau
fume- scrubber, hot plate, bunsen atau
burner, Laminary Air Flow/LAF),
penggunaan bahan kimia pereaksi dan
standar (pembuatan larutan dan
standardisasi larutan), teknik kerja
aseptik, sterilisasi peralatan dan
sterilisasi media, serta penanganan
limbah laboratorium.

D. Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
lengkap mengenai program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian, agar dapat menumbuhkan kebanggaan, harapan besar, passion
dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran
adalah sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menyeluruh di bidang memahami proses bisnis industri
industri pengolahan hasil pengolahan hasil pertanian, antara lain
pertanian; tentang
klasifikasi industri, lingkup usaha,
penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai
pasok (supply chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan bidang, serta pengelolaan sumber
daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu
yang digunakan, proses menjelaskan perkembangan teknologi
kerja, dan pengolahan hasil pertanian, antara lain:
isu-isu global di bidang perkembangan bioteknologi, otomatisasi
industri pengolahan hasil dan digitalisasi pada proses pengolahan
pertanian; hasil pertanian, internet of Things (IoT),
proses- proses penanganan pasca panen,
proses pengolahan hasil dan pengujian
laboratorium; isu-isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, pertanian
berkelanjutan, sistem kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar.

Agripreneur, lapangan kerja Pada akhir fase E, peserta didik mampu


dan peluang usaha di menjelaskan profil agripreneur yang mampu
bidang agriteknologi membaca peluang pasar dan usaha, serta
pengolahan hasil pertanian; profesi dalam bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian yang menjaga
ketersediaan pangan, dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha.
Proses dan teknik dasar Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pengoperasian alat dan memahami konsep, prinsip, dan prosedur
mesin penanganan dan melalui praktik terbatas pengolahan hasil
pengolahan hasil pertanian pertanian (nabati, hewani, dan ikan) untuk
menghasilkan produk setengah jadi (bahan
baku) atau produk jadi; proses dasar
meliputi: pengecilan ukuran (pemotongan,
pengirisan, pemarutan, pencacahan,
penghancuran, dan penggilingan), proses
termal (pendinginan, pembekuan,
pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan,
pemanggangan, penyangraian, dan
penggorengan), proses kimia dan biokimia
(penggaraman, penggulaan, pengasaman/
fermentasi), dan proses pemisahan
(pengayakan, penyaringan, destilasi,
ekstraksi, pengdapapenggumpalan dan
evaporasi).

Penanganan komoditas Pada akhir fase E, peserta didik mampu


pertanian sesuai prosedur, memahami tentang pengidentifikasian
keselamatan, dan karakteristik dan penanganan (sortasi,
kesehatan kerja (K3LH), grading, pengawetan, pengemasan,
pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil
pertanian pasca panen untuk disimpan,
dikonsumsi atau diproses lebih lanjut
menjadi produk olahan setengah jadi, atau
produk jadi dengan menerapkan prinsip
dan prosedur K3LH.

Prinsip dan teknik kerja Pada akhir fase E, peserta didik mampu
laboratorium pengujian memahami prinsip, prosedur penggunaan,
mutu hasil pertanian dan perawatan alat gelas (gelas alat ukur
volume, gelas wadah, gelas aparatus
destilasi, aparatus ekstraksi, aparatus
filtrasi, aparatus titrasi, gelas wadah, gelas
reaktor/pencampur, dan alat gelas
penunjang), alat bukan gelas (neraca
analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator,
autoclave, fume hood atau fume-scrubber,
hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air
Flow/LAF), penggunaan bahan kimia
pereaksi dan standar (pembuatan larutan
dan standardisasi larutan), teknik kerja
aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi
media, serta penanganan limbah
laboratorium.
E. Referensi
1. SKKNI No. 28 Tahun 2019 Bidang Industri Pangan.
2. SKKNI No. 200 Tahun 2016 Bidang Analisis Kimia.
3. Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Lampiran 3
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa


Program Keahlian : Kimia Analisis
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Kimia Analisis
Waktu : 216 jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Kimia Analisis adalah mata pelajaran yang berisi kompetensi -
kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian Kimia Analisis. Pada awal
pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, peluang usaha,
peluang karir dan aneka profesi setelah lulus dari konsentrasi - konsentrasi
yang ada pada Program Keahlian Kimia Analisis. Mata Pelajaran ini
mempelajari analisis kimia dasar, teknik dasar pekerjaan laboratorium
kimia dan pengelolaan laboratorium kimia.
Mata pelajaran Dasar-dasar Kimia Analisis sangat penting karena berfungsi
untuk membekali pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik
untuk mempelajari mata pelajaran setiap konsentrasi pada kelas XI dan XII
pada Program Keahlian Kimia Analisis.
Mata pelajaran Dasar-dasar Kimia Analisis mengajarkan tahapan-tahapan
hard skills dan soft skills dengan model pembelajaran berbasis projek
(Project Based Learning), discovery learning, atau model pembelajaran lain
yang sesuai. Mata pelajaran ini dapat menumbuhkan passion (renjana),
vision (visi), imajinasi, dan kreativitas peserta didik untuk berwirausaha
atau berkarir sesuai dengan kompetensi yang ada. Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui pembelajaran di kelas secara sistem blok,
memanfaatkan literatur terkait, laboratorium, projek sederhana, interaksi
dengan alumni, wirausahawan atau praktisi dari dunia kerja dan
berkunjung ke industri kimia yang relevan, dengan demikian peserta didik
diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan nilai-nilai baru secara mandiri atau tim.
Mata pelajaran Dasar-dasar Kimia Analisis berkontribusi dalam
meningkatkan kemampuan peserta didik agar menjadi tenaga terampil pada
bidang kimia analisis, serta memiliki nalar kritis, mandiri, gotong royong,
kreatif dan adaptif dengan lingkungan hidup pada abad ke-21 serta dapat
menjadi masyarakat yang mandiri, beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Kimia Analisis bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills
dan soft skills ) melalui proses pembelajaran sebagai berikut.
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan
laboratorium kimia analisis;
2. Memahami perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu - isu global
terkait dunia industri manufaktur dan laboratorium kimia analisis;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), serta peluang usaha di bidang kimia analisis;
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri manufaktur
dan laboratorium kimia analisis;
5. Memahami penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup (K3LH) sesuai prosedur operasional standar;
6. Memahami pengelolaan Laboratorium Kimia;
7. Memahami Larutan Standar;
8. Melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif sederhana.

C. Karakteristik
Pada awal pembelajaran disampaikan pada peserta didik bahwa
perkembangan teknologi kimia analisis yang begitu pesat memegang
peranan yang begitu penting di semua bidang industri. Peserta didik
dikenalkan dengan industri dan dunia kerja yang berkaitan dengan dasar-
dasar teknik kimia analisis dan isu - isu penting dalam bidang manufaktur
dan rekayasa seperti optimasi otomasi dan pengendalian limbah. Peserta
didik dikenalkan dengan jenis-jenis industri dan dunia kerja sebagai
peluang untuk bekerja setelah lulus. Untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas dapat dilaksanakan
melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel/workshop;
3. Kegiatan pembelajaran berbasis projek sederhana;
4. Interaksi dengan alumnus, guru tamu dari industri/praktisi
bidang kimia analisis untuk menumbuhkan minat dan motivasi peserta
didik;
5. Kunjungan industri untuk mengenalkan dunia kerja yang
sesungguhnya;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi
dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia pada kelas X, sebelum
mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan


karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek
(project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah
(problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek
pengetahuan melalui tes dan non-tes, sikap melalui observasi, catatan
kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar- teman, dan penilaian
diri serta keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi
kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik kimia analisis dapat dilakukan
secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang
dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-dasar Kimia Analisis merupakan mata pelajaran
prasyarat untuk mempelajari mata pelajaran konsentrasi pada program
keahlian Kimia Analisis. Mata Pelajaran Dasar-dasar Kimia Analisis terdiri
atas elemen-elemen berikut ini.

Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara Meliputi proses bisnis bidang kimia analisis
menyeluruh bidang secara menyeluruh termasuk laboratorium
kimia analisis kimia analisis, industri yang melibatkan kimia
analisis, perawatan peralatan kimia analisis,
dan pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi di Meliputi perkembangan teknologi kimia
dunia kerja dan isu-isu analisis dan isu-isu global seputar laboratorium
global terkait kimia kimia analisis dan industri yang melibatkan
analisis kimia analisis, dari teknologi konvensional
sampai dengan teknologi modern, Revolusi
Industri 4.0, teknik digitalisasi, Waste Control,
perubahan iklim dan aspek-aspek
ketenagakerjaan.
Profesi dan kewirausahaan Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-profile
(job-profile dan dan technopreneurship), dan peluang usaha di
technopreneurship), bidang kimia analisis serta dunia kerja bidang
dan peluang usaha di kimia analisis.
bidang kimia analisis
Teknik dasar proses kerja Meliputi teknik dasar proses kerja di bidang
di bidang kimia analisis kimia analisis melalui pengenalan dan praktik
yang mencakup seluruh proses penerapan
kimia dasar, penggunaan alat laboratorium
dan instrumen, kalibrasi alat ukur dan
instrumen, perawatan alat laboratorium dan
instrumen, penyimpanan alat, penyimpanan
bahan kimia sesuai dengan ketentuan Material
Safety Data Sheet (MSDS), membuat larutan
dan pelabelan, penerapan konsep mol dan
hukum yang berlaku, penerapan Susunan
Periodik dan analisis bahan kimia.
Keselamatan dan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja
Kesehatan Kerja serta industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang
Lingkungan Hidup (K3LH) aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
dan budaya kerja industri prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, Rajin), termasuk K3LH
pada pengelolaan limbah B3 dan non B3 dengan
menggunakan material safety data sheet
(MSDS) atau panduan lain yang sesuai.
Pengelolaan Laboratorium Meliputi pengelolaan bahan, dan fasilitas
Kimia laboratorium, termasuk Laboratorium Gas,
Laboratorium Oil, Laboratorium Water dan
laboratorium Polymer yang masing-masing
mempunyai karakteristik yang berbeda.
Pengelolaan Peralatan Meliputi pengelolaan peralatan labotratorium,
Laboratorium termasuk penyimpanan serta perawatan
peralatan gelas, non gelas dan instrumen, serta
instrumen yang sering digunakan di
laboratorium gas, oil, water dan polymer antara
lain pH meter, refraktometer, polarimeter,
spektrofotometer UV-VIS, Gas Chromatography-
Mass Spectrometry (GC-MS), Moisture Analyzer,
spektroskopi Infra Red, spektroskopi absorpsi
atom, spektroskopi fluoresensi sinar x, High
Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Larutan Standar Meliputi jenis-jenis larutan standar primer dan
sekunder, konsentrasi larutan, macam-macam
indikator, pembuatan label, teknik menyimpan
bahan kimia dengan aman sesuai dengan tanda
bahaya atau piktogram.
Analisis Kualitatif dan Meliputi metode analisis kualitatif dan
Kuantitatif Sederhana kuantitatif secara sederhana yang meliputi
analisis anion, kation melalui uji nyala,
mutiara boraks dan analisis titrimetri dan
gravimetri sederhana.

Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan


gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek hard skills peserta
didik mampu memahami Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH), Pengelolaan Laboratorium Kimia (PLK),
Pengelolaan Peralatan Laboratorium (PPL), Larutan Standar (LS), Analisis
Kualitatif dan Kuantitatif sederhana (AKK).

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menyeluruh bidang memahami proses bisnis bidang kimia analisis
kimia analisis secara menyeluruh termasuk laboratorium
kimia analisis, industri yang melibatkan kimia
analisis, perawatan peralatan kimia analisis,
dan pengelolaan sumber daya manusia
dengan memperhatikan potensi dan kearifan
lokal.
Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dunia kerja dan isu-isu memahami perkembangan teknologi kimia
global terkait kimia analisis dan isu-isu global seputar
analisis laboratorium kimia analisis dan industri
yang melibatkan kimia analisis, dari
teknologi
konvensional sampai dengan teknologi
modern, Revolusi Industri 4.0, teknik
digitalisasi, Waste Control, perubahan iklim
dan aspek-aspek ketenagakerjaan.
Profesi dan kewirausahaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(job-profile dan memahami profesi dan kewirausahaan (job-
technopreneur), dan profile dan technopreneur), dan peluang
peluang usaha di bidang usaha di bidang kimia analisis serta dunia
kimia analisis kerja bidang kimia analisis, untuk
membangun vision dan passion, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan.
Teknik dasar proses kerja Pada akhir fase E, peserta didik mampu
di bidang kimia analisis memahami teknik dasar proses kerja di
bidang kimia analisisi melalui pengenalan dan
kegiatan praktik yang mencakup seluruh
proses penerapan kimia dasar, penggunaan
alat laboratorium dan instrumen, kalibrasi alat
ukur dan instrumen, perawatan alat
laboratorium dan instrumen, penyimpanan
alat, penyimpanan bahan kimia sesuai
dengan ketentuan Material Safety Data Sheet
(MSDS), membuat larutan dan pelabelan,
penerapan konsep mol dan hukum yang
berlaku, penerapan Susunan Periodik dan
analisis bahan kimia.
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kerja serta Lingkungan menerapkan K3LH dan budaya kerja
Hidup (K3LH) dan industri, antara lain: praktik-praktik kerja
budaya kerja industri yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
prosedur- prosedur dalam keadaan darurat,
dan penerapan budaya kerja industri
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),
termasuk K3LH
pada pengelolaan limbah B3 dan non B3 dengan
menggunakan material safety data sheet
(MSDS) atau panduan lain yang sesuai.
Pengelolaan Laboratorium Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kimia mengelola bahan dan fasilitas laboratorium,
termasuk Laboratorium Gas, Laboratorium
Oil, Laboratorium Water dan laboratorium
Polymer yang masing-masing mempunyai
karakteristik yang berbeda.
Pengelolaan Peralatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Laboratorium mengelola peralatan laboratorium,
termasuk penyimpanan serta perawatan
peralatan gelas, non gelas dan instrumen,
serta instrumen yang sering digunakan di
laboratorium gas, oil, water dan polymer
antara lain pH meter, refraktometer,
polarimeter, spektrofotometer UV-VIS, Gas
Chromatography- Mass Spectrometry (GC-
MS), Moisture Analyzer, spektroskopi Infra
Red, spektroskopi absorpsi atom,
spektroskopi fluoresensi sinar x, High
Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Larutan Standar Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami jenis-jenis larutan standar primer
dan sekunder, konsentrasi larutan, macam-
macam indikator, pembuatan label, teknik
menyimpan bahan kimia dengan aman
sesuai dengan tanda bahaya atau piktogram.
Analisis Kualitatif dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kuantitatif Sederhana memahami metode analisis kualitatif dan
kuantitatif secara sederhana yang
meliputi analisis anion, kation melalui uji
nyala, mutiara boraks dan analisis
titrimetri dan gravimetri sederhana.
E. Referensi
1. Struktur Kurikulum oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
2013.
2. SKKNI No. 200 Th 2016 tentang Analisis Kimia.
3. KKNI LEVEL II Tahun 2018 tentang Analisis Pengujian Laboratorium
4. Handayati, A.,A.A.Tantular., E.T. Susiani. 2018. Dasar Manajemen
Laboratorium & Kesehatan Lingkungan. Jakarta:EGC.
5. Budimarwanti, C. & Si, M. 2011. Pengelolaan Alat dan Bahan di
Laboratorium Kimia. Universitas Negeri Yogyakarta.
6. Pratomo, A. dan Widajati. N.2013. Tingkat Pemenuhan Safety Inspection
Menurut International Safety Rating System di Bukit Tua. The Indonesian
Journal of Occupational Safety and Health. Vol. 2. No.1. Hal.28-33. PT
Kereta Api Indonesia. Company Profile.
7. Dr (C).Irjus Indrawan,S Pd.I.,M Pd.I Reny Safita dan kawan-kawan. 2020.
Manajemen Laboratorium Pendidikan. Cetakan pertama. CV. Penerbit
Qiara Media.

Anda mungkin juga menyukai