Diterjemahkan oleh :
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D, AAK
Diterbitkan oleh :
Diterjemahkan oleh :
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D, AAK
Diterbitkan oleh :
BAB I
PENGEMBANGAN DAN SOROTAN SEJARAH ........................................... 1
BAB II
ASURANSI JIWA VERSUS ASURANSI DISABILITAS ........................................... 17
BAB III
STABILITAS DAN MOTIVASI..................................................................................... 23
BAB IV
PERLINDUNGAN LAIN TERHADAP DISABILITAS .............................................. 31
BAB V
ASURANSI DISABILITAS PERUSAHAAN ................................................................ 44
BAB VI
EKONOMI DAN PENGANGGURAN........................................................................... 63
BAB VII
KETENTUAN KONTRAKTUAL DAN TUNJANGAN TAMBAHAN...................... 71
BAB VIII
OVERASURANSI ............................................................................................................ 86
BAB IX
PEMASARAN .................................................................................................................. 94
BAB X
PENJUALAN DAN PENDISTRIBUSIAN .................................................................... 104
BAB XI
PENGAJUAN ASURANSI DISABILITAS ................................................................... 120
BAB XII
ALAT-ALAT PERTANGGUNGAN .............................................................................. 139
BAB XIII
PERTANGGUNGAN SUBSTANDARD........................................................................ 149
BAB XIV
JADUAL PEKERJAAN .................................................................................................. 166
BAB XV
ADMINISTRASI .............................................................................................................. 173
BAB XVI
KLAIM .............................................................................................................................. 182
i
BAB XVII
AKTUARIA ...................................................................................................................... 192
BAB XVIII
FUNGSI DEPARTEMEN HUKUM............................................................................... 199
BAB XIX
PROSES PENGEMBANGAN PRODUK ...................................................................... 211
BAB XX
EVALUASI HASIL .......................................................................................................... 221
BAB XXI
REASURANSI .................................................................................................................. 238
BAB XXII
PROGRAM DISABILITAS PEMERINTAH................................................................ 247
BAB XXIII
TUNJANGAN DISABILITAS KELOMPOK ............................................................... 257
BAB XXIV
MASA DEPAN PENDAPATAN DISABILITAS .......................................................... 266
BAB XXV
PENGELOLAAN JENIS PRODUK DISABILITAS .................................................... 279
ii
BAB I
PENGEMBANGAN DAN SOROTAN SEJARAH
Di seluruh halaman berikut dalam buku ini, industri disability income akan dinyatakan
sebagai asuransi disabilitas atau disabilitas. Orang-orang yang telah berhubungan dengan bisnis
kami untuk beberapa waktu lamanya mengetahui dengan baik bahwa kami mempunyai masalah
yang mendasar dalam menyepakati istilah yang sesuai dan akurat untuk menggambarkan bisnis
kami. Akibatnya industri disabilitas secara reguler juga dinyatakan sebagai “äsuransi kesehatan”,
“kehilangan waktu”, “kecelakaan dan kesehatan”, “kecelakaan dan sakit”, “penggantian
pendapatan”, “kehilangan pendapatan”, “Ä & S”, “Ä & H”, “äsuransi kecelakaan”,
“ketidakmampuan jangka panjang”, “LTD”, dan bahkan kadang-kadang dinyatakan sebagai
“sakit dan cedera”. Beberapa dari istilah ini salah arah sehingga dapat ditafsirkan mempunyai arti
perlindungan perawatan medis atau rumah sakit. Memang beberapa kenyataan menggunakan
istilah asuransi disabilitas sebagai istilah generik untuk semua bentuk asuransi kesehatan, yang
menambah kerancuan. Oleh karena itu buku ini secara tegas menggunakan istilah asuransi
disabilitas dan disabilitas di seluruh teks, karena istilah ini adalah istilah yang paling diskriptif
untuk produk ini, yang menggantikan pendapatan yang hilang sebagai akibat disabilitas atau
ketidakmampuan.
Industri ini, sebagaimana yang diketahui saat ini, permulaannya adalah di bagian akhir
abad ke 19, namun bentuk awal perlindungan asuransi disabilitas telah muncul sebelum itu,
bentuk-bentuk awal perlindungan ini biasanya hanya memberikan perlindungan kecelakaan atau
hanya merupakan tunjangan terbatas yang dibubuhkan pada kontrak asuransi jiwa biasa.
Beberapa perusahaan secara berangsur-angsur, kebanyakan dari tipe paguyuban, bereksperimen
dengan penjualan kontrak asuransi disabilitas yang terpisah.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 1
Tanpa memperhatikan bentuk perlindungan disabilitas selama tahun-tahun awal ini,
kontrak sangat terbatas baik pada besarnya tunjangan yang dibayarkan maupun pada jangka
waktu pembayarannya. Selain itu kontrak-kontrak pada periode awal ini merupakan tipe kontrak
yang dapat dibatalkan, dimana perusahaan memiliki hak untuk mengakhiri polis atau menaikkan
premi dengan pemberitahuan yang relatif singkat.
Di awal abad ke 20, apa yang sekarang dinyatakan sebagai kontrak yang bergaransi ini
mulai muncul dalam bentuk yang sangat terbatas. Kontrak ini tidak dapat diakhiri selama masa
polis, tanpa memperhatikan pengalaman klaim. Namun demikian, premi dapat dinaikkan terhadap
kelompok-kelompok orang dan atas dasar pemberitahuan dari pihak asuradur atau penjamin
asuransi.
Penyelidikan Armstrong, yang memiliki dampak luar biasa terhadap pengaturan praktek
asuransi jiwa juga memiliki pengaruh yang nyata terhadap industri asuransi disabilitas yang
masih muda ini. Seseorang yang mengambil kursus asuransi dasar benar-benar menyadari
pentingnya penyelidikan Armstrong dan selanjutnya dominasi negara bagian New York dalam
mengatur dan mengarahkan industri asuransi. Penyelidikan mendalam tentang praktik industri
asuransi ini muncul di negara bagian New York karena adanya penyimpangan yang serius
didalam industri ini. Penyelidikan ini disyahkan oleh badan pembuat undang-undang New York
pada tahun 1905 dan ditujukan untuk penyimpangan dalam penjualan, investasi, dan praktik-
praktik manajemen. Rekomendasi dibuat oleh badan pembuat undang-undang New York dan
menetapkan standar yang tinggi untuk industri ini, yang mengoreksi banyak penyimpangan yang
telah berkembang selama akhir abad ke 19. Tampaknya tidak mungkin bahwa setiap komisi atau
komite di masa depan pada tingkat negara bagian dapat mempunyai dampak yang berskala
nasional terhadap suatu industri sehingga penyelidikan ini di awal abad ke 20 memiliki
keunggulan pada basis asuransi.
Pada akhir tahun belasan (1916), kontrak asuransi disabilitas pertama yang tidak dapat
dibatalkan dan bergaransi untuk dapat diperbaharui kembali mulai muncul, dan pendahulu
Perusahaan Asuransi Jiwa Paul Revere memperkenalkan kontrak pertamanya pada tahun 1918
(lihat gambar 1-1). Prinsip “non-can” disability income coverage (perlindungan asuransi
disabilitas “dapat-tidak dapat”) merupakan prinsip yang paling revolusioner pada waktu itu.
Asuradur atau penjamin asuransi tidak hanya memberi garansi untuk melanjutkan kontrak bagi
umur polis yang dikhususkan (biasanya umur 55 sampai 60 tahun) tetapi juga memberikan
garansi tingkat atau besaran harga premi yang disebutkan selama periode waktu itu. Hal ini
berarti mencabut haknya untuk merubah premi atau membatalkan kontrak yang merupakan ciri
semua kontrak disabilitas pada waktu itu. Para inovator dalam industri ini selama tahun-tahun
tersebut tidak hanya memperlihatkan keberanian tetapi juga tinjauan kedepan dan pengetahuan
yang banyak, karena bahasa kontrak dasar mereka terus dipakai sampai sekarang.
Antara 1918 dan 1929, mengikuti berakhirnya Perang Dunia I, industri asuransi
disabilitas tumbuh pesat dan banyak perusahaan memasuki bisnis ini. Satu perkembangan yang
kemudian akhirnya menyebabkan kerugian finansial yang serius bagi banyak perusahaan adalah
munculnya definisi bebas (liberal) tentang disabilitas, terutama pada pasal-pasal tambahan
tentang perlindungan asuransi disabilitas sebagai rider atau yang ditumpangkan pada kontrak
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 2
GAMBAR 1-1
Non-Can Disability Income Contract
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 3
asuransi jiwa. Besarnya ganti rugi secara normal adalah prosentase besarnya asuransi jiwa yang
dicantumkan. Namun sayangnya, bahasa kontrak dan underwriting tidak membedakan secara
cermat antara resiko disabilitas dan resiko asuransi jiwa. Karena jenis tunjangan disabilitas pada
polis asuransi jiwa ini lebih ditulis terutama oleh perusahaan dengan ketrampilan asuransi jiwa
daripada ketrampilan asuransi disabilitas, maka elemen-elemen proteksi yang penting menjadi
hilang. Beberapa tipe kontrak ini mengandung ketetapan-ketetapan disabilitas yang meningkatkan
besarnya tunjangan disabilitas secara substansial ketika seorang individu masih mengalami
disabilitas untuk waktu yang lebih lama. Akibatnya, motivasi dan insentif untuk sehat secara
substansial berkurang. Ini mungkin adalah bukti nyata pertama dalam bisnis disabilitas tentang
sifat subyektif penentuan disabilitas, dan memang, hal ini secara normal agak berbeda dari
penentuan secara obyektif tentang kematian untuk pembayaran asuransi jiwa. Keinginan untuk
bekerja, yang dipercepat atau diperlambat oleh iklim ekonomi, merupakan faktor tunggal yang
paling nyata yang membedakan asuransi disabilitas dari asuransi jiwa. Walaupun iklim ekonomi
merupakan variabel kunci yang mempengaruhi kualitas keinginan untuk bekerja, lingkungan
sosial dan sikap masyarakat, ketika mereka berbeda dari satu segmen masyarakat ke masyarakat
lain dan ketika mereka berubah dengan waktu, akan mempunyai dampak yang langsung terhadap
pengalaman disabilitas. Kita akan membahas masalah penting tersebut secara lebih mendalam
lagi di buku ini nanti.
Para asuradur asuransi disabilitas yang telah menempatkan bisnis ini sebagai sumber
utama pertumbuhan dan laba—mereka ini hanya sedikit—mampu bertahan hidup dengan kondisi
keuangan yang lebih baik dalam masa depresi ini daripada mereka yang menganggap asuransi
disabilitas sebagai jenis produk sekunder. Selain menemukan faktor keinginan untuk bekerja dan
motivasi yang telah disebutkan sebelumnya, pelajaran kedua untuk industri yang masih baru
tersebut, muncul selama periode ini: yaitu bahwa pola asuransi disabilitas yang rentan ini
menuntut asuradur atau penjamin asuransi untuk mencurahkan sumberdaya yang substansial dan
bermakna bagi pengelolaan jenis produk ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 4
sering, tuning yang halus, dan perubahan-perubahan arah karena adanya hubungan yang langsung
antara pengalaman klaim-klaim disabilitas dan perubahan-perubahan daalam kondisi sosial
ekonomi dan cuaca dimana kita tinggal. Akibat-akibat klaim asuransi jiwa jelaslah tidak sensitif
terhadap faktor-faktor ini; namun demikian, selama tahun 1920-an dan memasuki awal tahun
1920-an para asuradur asuransi jiwa yang menulis disabilitas gagal membuat perbedaan penting
ini.
Buku ini tidak dimaksudkan untuk membahas jenis produk perawatan medis/rumah sakit
atau pendekatan kontraktualnya. Namun demikian, pertumbuhan yang nyata jenis produk asuransi
rumah sakit selama tahun 50-an dan juga memasuki tahun 60-an mempengaruhi tingkat penjualan
maupun pembangunan serta penyelidikan lebih lanjut dengan pendekatan-pendekatan baru dalam
jenis produk disabilitas.
Selain dari bukti bahwa tujuan perlindungan perawatan medis/rumah sakit adalah berbeda
dari tujuan asuransi disabilitas, ada faktor-faktor lain di sekeliling perawatan medis/rumah sakit
yang menyangkut para manajer didalam bisnis disabilitas. Asuransi disabilitas, sama dengan
asuransi jiwa, mempersyaratkan orang-orang yang menjualnya mempunyai keahlian penjualan
yang matang dan pengetahuan produk yang mendalam. Baik asuransi jiwa maupun asuransi
disabilitas ‘tidak dibeli”; ini harus “dijual”. Namun demikian, perlindungan masuk rumah sakit
dalam penerimaannya tumbuh didalam benak masyarakat—sepanjang menyangkut
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 5
keperluannya—sampai benar-benar setiap orang Amerika percaya bahwa program perawatan
medis/rumah sakit menjadi sepenting asuransi mobil dan asuransi rumah. Oleh karena itu asuransi
medis atau rumah sakit pada kenyataannya “dibeli”oleh konsumen sampai sedemikian jauh lebih
besar daripada asuransi jiwa ataupun disabilitas. Dengan demikian para manajer kantor induk
menjadi prihatin bahwa tingkat penjualan asuransi medis/rumah sakit individu meningkat,
kualitas profesional dan pengembangan teknis kekuatan penjualan mereka masih agak terganggu.
Akhirnya, tanpa ada yang tersisa, sifat pembayaran kembali kontrak perumahsakitan
cenderung mengembangkan inti para penuntut yang kurang puas dengan hasil polis mereka pada
saat klaim dibandingkan dengan para penuntut dari disabilitas. Karena kontrak asuransi disabilitas
secara khas membayar ganti rugi per bulan, penuntut hanya memiliki argumen yang kecil
terhadap tingkat tunjangan. Dengan kontrak rumah sakit, yang disitu biasanya penuntut
ditinggalkan dengan beberapa tagihan yang harus dibayar dari kantongnya (baik untuk biaya
kamar sehari-hari, layanan rumah sakit, ataupun biaya operasi), penuntut seringkali kurang puas
dengan hasil kontrak.
Tidak terelakkan lagi, karena pertumbuhan yang cepat pada premi perumahsakitan
individual (di beberapa perusahaan mencapai sepertiga sampai setengah penjualan asuransi
kesehatan individual total), banyak penjamin asuransi mengembangkan kepeduliannya terhadap
kemungkinan suatu program asuransi kesehatan nasional selama pertengahan dan akhir tahun 60-
an. Mereka menyimpulkan bahwa jika program semacam itu ada, banyak berkas-berkas premi
yang berlaku akan habis waktunya yang akan menyebabkan kekacaauan baik di kantor induk
maupun di daerah-daerah operasi. Selanjutnya, banyak penulis perumahsakitan individual
meyakini bahwa walaupun program asuransi kesehatan nasional mungkin benar-benar
memberikan ruang untuk sektor swasta, perlindungan ini terutama akan menguntungkan para
penulis perumahsakitan kelompok yang menginginkan volume premi secara nyata lebih besar
daripada penulis individual.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 6
seumur hidup—yaitu, jika seseorang secara total menjadi tidak mampu untuk melakukan
pekerjaan apapun yang untuk itu sebenarnya secara nalar dia cocok berdasarkan pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman, maka besarnya ganti rugi akan dapat dibayarkan untuk kehidupan
orang itu. Sepanjang tahun 50-an, sejumlah besar perlindungan hanya untuk kecelakaan terus
terjual, meskipun kontrak-kontrak untuk kecelakaan yang bersama-sama dengan perlindungan
sakit sedang memperoleh popularitas yang lebih tinggi di mata konsumen dan penjamin asuransi.
Namun, kontrak-kontrak hanya untuk kecelakaan tersedia dengan premi yang lebih rendah, dan
resiko disabilitas karena kebetulan bagi konsumen jelas lebih nyata daripada sakit, terutama pada
usia-usia muda. Sepanjang perkembangan bisnis-bisnis pendapatan disabilitas , kontrak hanya
untuk kecelakaan seringkali digunakan untuk bereksperimentasi dengan pendekatan kontraktual
yang baru dan pendekatan ekstra-tunjangan. Kecelakaan seumur hidup, periode eliminasi pendek,
dan tunjangan pembayaran kembali untuk medis adalah contoh-contoh pendekatan yang pertama
kali dikembangkan bagi kontrak hanya untuk kecelakaan dan selanjutnya untuk kontrak-kontrak
kecelakaan dan sakit.
Pengembangan kontrak yang lain yang terjadi selama periode ini harus dilakukan dengan
masa kontrak maksimum. Sampai awal tahun 1950-an kebanyakan kontrak disabilitas berakhir
pada usia 60 tahun. Dalam beberapa contoh, tunjangan dapat dibayarkan setelah usia 60 tahun
jika disabilitas terjadi sebelum usia itu. Dalam beberapa kontrak yang lain tingkat tunjangan
sesungguhnya dipotong setengahnya pada usia 55 atau 60 tahun. Pendekatan ini berubah di tahun
1950-an, dan kebanyakan kontrak disabilitas memperpanjang usia kontrak maksimum sampai 65
tahun untuk menyesuaikan dengan usia pensiun umumnya pada waktu itu. Disamping itu,
pengurangan sampai separuh tunjangan untuk usia-usia yang lebih tua mulai hilang, sehingga
kontrak yang ditulis pada pertengahan 1950-an dan sejak saat itu klaim-klaim istimewa sampai
usia 65 tahun tanpa pembatasan pada besarnya ganti rugi, dan mereka kemudian meneruskan
pembayaran untuk lamanya periode tunjangan.
Secara berangsur-angsur, perbaikan lain pada pertanyaan tentang usia maksimum mulai
muncul. Dengan mengenali bahwa banyak orang (terutama mereka yang swa kerja) terus bekerja
setelah usia 65 tahun, banyak perusahaan mengembangkan bahasa yang mengijinkan kontrak
untuk berlanjut setelah usia 65 tahun selama yang diasuransikan tetap secara aktif bekerja.
Periode ini mula-mula diperpanjang sampai usia 70 tahun tetapi banyak kontrak sekarang
memperpanjangnya sampai usia 72 tahun dan bahkan untuk periode yang lebih panjang.
Selama tahun 1950-an dan memasuki awal tahun 1960-an penjualan asuransi disabilitas
individual terus tumbuh, dan kontrak-kontrak yang tidak dapat dibatalkan mulai muncul dari
perusahaan-perusahaan yang kian lama kian banyak. Perubahan-perubahan kontraktual yang
dibahas dalam bab ini mempengaruhi kontrak-kontrak yang tidakdapat dibatalkan maupun yang
dijamin dapat diperbaharui. Kembali dengan pertumbuhan kontrak yang tidak dapat dibatalkan
maupun kontrak yang dijamin dapat diperbaharui kembali maka volume kontrak yang dapat
dibatalkan dan kontrak yang boleh pilih dapat diperbaharui kembali mulai hilang. Kita harus
menyebutkan disini bahwa kontrak yang tidak dapat dibatalkan selama periode ini dan terus
berlanjut saat ini mempengaruhi ketentuan yang dijamin dapat diperbaharui kembali setelah usia
65 tahun. Dengan kata lain, walaupun tingkat premi dijamin sampai usia 65 tahun, pada titik itu
perusahaan mempunyai pilihan untuk meningkatkan premi bagi orang-orang yang meneruskan
kontrak mereka melebihi titik tersebut. Sampai tahun-tahun belakangan ini, beberapa perusahaan
mengambil keuntungan dari pilihan ini, tetapi dengan masalah-masalah pengalaman klaim di
pertengahan 1970-an beberapa perusahaan benar-benar mulai menaikkan premi mereka terhadap
kelompok pemegang polis ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 7
The Uniform Standard Provisions Law(Undang-Undang Ketetapan Standar yang
Seragam) secara berangsur-angsur diganti pada tahun 1950-an dengan Uniform Individual
Accident and Sickness Policy Provisions Law (Undang-Undang Ketetapan Kebijakan Kecelakaan
dan Sakit Individual yang Seragam). Undang-undang baru ini tidak begitu kaku dibandingkan
dengan undang-undang senelumnya dan lebih memberikan keluwesan dalam mendesain kontrak.
Menjelang pertengahan tahun 1960-an industri ini telah maju dan berhasil baik untuk
lebih dari 25 tahun, dan kebutuhan serta permintaan dari konsumen dan dari penjual untuk
perlindungan pendapatan ketidakmampuan adalah lebih besar. Banyak perusahaan terutama
perusahaan asuransi jiwa yang telah menghilangkan produk dan pasal-pasal tambahan pada
pendapatan ketidakmampuan mereka selama masa Depresi Besar mulai memeriksa kembali
keputusan mereka dan salah satu motivasi utama dalam pemeriksaan kembali ini aalah fakta
bahwa kekuatan penjualan mereka sedang menghendaki produk itu. Beberapa penulis asuransi
jiwa yang telah mantap dan berkualitas tinggi, terutama perusahaan-perusahaan kongsi,
mendapatkan agen-agen mereka menjadi broker bisnis ketidakmampuan melalui empat atau lima
perusahaan yang mengkhususkan dalam pendapatan ketidakmampuan. Mereka tentu saja prihatin
bahwa hubungan dengan perusahaan-perusahaan lain ini mungkin saja pada akhirnya mengarah
kepada bisnis asuransi jiwa dengan sistem broker milik agen-agen mereka dan hilangnya kontrol
atas daya jual mereka yang terjebak.
Selama awal 1960-an dan bertambah cepat sampai akhir 1960-an dan awal 1970-an, Paul
Revere Life Insurance Company, Provident Life and Accident Insurance Company, Monarch Life
Insurance Company, Union Mutual Life Insurance Company, dan Guardian Life Insurance
Company mulai merebut blok-blok penting pendapatan premi melalui operasi-operasi
ketidakmampuan perdagangan mereka. Mayoritas dari bisnis broker ini berasal dari
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 8
agen-agen yang kuat dari perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang besar dan terkenal yang
tidak menawarkan produk-produk pendapatan ketidakmampuan untuk penjualan ataupun
menawarkan produk-produk semacam itu tetapi tidak mendukungnya dengan program-program
pelatihan dan pemasaran yang memadai. Para spesialis pendapatan ketidakmampuan ini mula-
mula memperlihatkan keengganan untuk meluaskan pemasaran dengan sistem broker mereka
karena mereka takut hal ini akan menunjukkan tipe karakteristik yang sama yang biasanya telah
merupakan bagian dari bisnis yang dibrokeri asuransi jiwa. Pengalaman industri dengan jelas
memperlihatkan bahwa bisnis kehidupan yang dibrokeri cenderung menjadi “bisnis yang
dibelanjakan”—dengan tingkat antiseleksi yang lebih tinggi dan keberlangsungan yang lebih
buruk. Perusahaan-perusahaan yang menulis pembrokeran pendapatan ketidakmampuan telah
mendapatkannya secara umum menjadi berkualitas tinggi dan luar biasa gigih. Penjelasan untuk
pengalaman yang berbeda antara pendapatan ketidakmampuan dan pendapatan asuransi jiwa
dengan sistem broker jelas berasal dari fakta bahwa sumber bisnis pembrokeran pendapatan
ketidakmampuan terutama adalah penjual asuransi jiwa yang berkualitas tinggi, mantap, dan
profesional yang sedang mencari outlet (tempat penjualan) yang ”berkualitas” bagi kebutuhan-
kebutuhan pendapatan ketidakmampuan untuk melayani klien. Orang-orang penjual ini tidak
sedang “berbelanja” bisnis untuk mendapatkan tarif yang paling menarik, tetapi lebih termotivasi
untuk meletakkan kontrak pendapatan ketidakmampuan yang berkualitas untuk melayani klien
mereka .
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 9
Selain penetrasi pasar profesional, pertumbuhan bisnis dengan broker, dan peningkatan
batas isue, periode tunjangan maksimum yang untuk itu ganti rugi dapat dibayarkan dibawah
kontak-kontak pendapatan ketidakmampuan menjadi diperpanjang secara signifikan.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sampai pertengahan tahun 1950-an, periode tunjangan yang
lebih lama dari 3 tahun adalah tidak biasa, dan periode tunjangan diatas 5 tahun terlihat hanya
pada contoh-contoh yang sangat sedikit saja. Disamping itu, karena keprihatinan penjamin
asuransi bahwa besarnya ganti rugi yang signifikan yang dibayarkan untuk periode waktu yang
lebih lama akan cenderung untuk memperpanjang lamanya suatu ketidakmampuan normal, maka
adalah hal yang biasa bagi sebuah perusahaan untuk menawarkan tingkat ganti rugi yang lebih
rendah untuk perlindungan 5 tahunan dan 10 tahunan daripada periode tunjangan 2 dan 3 tahunan.
Serupa dengan keadaan di bagian ganti rugi, laba yang signifikan pada bisnis pendapatan
ketidakmampuan selama 20 tahun sebelumnya mendorong perusahaan-perusahaan untuk mulai
memperpanjang periode tunjangan maksimum dari 10 tahun bagi usia 65 untuk perlindungan
sakit. Meskipun tunjangan kecelakaan seumur hidup adaalah hal yang biasa pada awal tahun
1950-an, karena resiko subyektif klaim-klaim sakit, tidaklah sampai pertengahan dan akhir tahun
1960-aan banyak perusahaan-perusahaan mulai menawarkan periode tunjangan sakit jangka
panjang. Aspek kualitas yang tinggi dari pasar profesional dan golongan kerah putih
menjadikannya alami bagi para penjamin asuransi untuk menawarkan kontrak ganti rugi yang
besar/periode tunjangan yang panjang secara eksklusif dalam pengelompokan pekerjaan ini, dan
pada umumnya hal ini terus berlangsung sampai sekarang.
Munculnya kontrak-kontrak dengan ganti rugi yang besar dan periode tunjangan yang
lebih lama tampak sekali. Sampai di awal 1960-an kewajiban maksimum untuk penjamin asuransi
untuk satu klaim jarang lebih besar dari 500 dolar per bulan selama 10 tahun, atau 60.000 dolar.
Menjelang tahun 1960-an, kewajiban potensial untuk sebuah ketidakmampuan dengan kontrak
2.000 dolar per bulan dengan periode tunjangan sampai usia 65 tahun menunjukkan kewajiban
total sebesar 720.000 dolar pada usia 35 tahun, dan tentu saja jumlahnya akan lebih besar lagi
bagi usia yang lebih muda. Dalam jangka waktu 10 tahunan kewajiban telah meningkat lebih dari
12 kali lipat. Cadangan klaim mandataris yang disyaratkan untuk membuka klaim terutama klaim
yang terbuka lebih dari 60 hari, tumbuh sebanding dengan peningkatan kewajiban. Cadangan
klaim pada pengklaim tunggal seringkali dapat melebihi dari 100.000 dolar dan kadang-kadang
sampai mencapai seperempat juta dolar.
Catatan bahwa dengan perubahan yang cepat dalam karakteristik bisnis ketidakmampuan
ini baik aturan ataupun pendekatan pengasuransian ataupun pendekatan klaim tidak berjalan sama
cepatnya dengan peningkatan yang cepat dalam kewajiban potensial. Perusahaan terus
menanggung tanpa mengenali perubahan dengan memadai baik dalam besarnya ganti rugi
maupun lamanya periode tunjangan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 10
mampu untuk melindungi ketidakmampuan yang belum tercakup dibawah program kompensasi
pekerja. Program ketidakmampuan ini dibahas lebih rinci didalam bab 22.
Menjelang akhir tahun 1960-an, tingkat pembayaran ketidakmampuan federal dan negara
bagian telah mencapai titik dimana para penjamin asuransi mengetahui bahwa mereka tidak dapat
lebih lama lagi mengabaikan tunjangan ini dalam mempertimbangkan para pemohon
perlindungan ketidakmampuan individual swasta. Ada fakta yang diterima bahwa semakin tinggi
besarnya tunjangan ketidakmampuan yang tersedia bagi yang diasuransikan, semakin tinggi
kemungkinan klaim diperpanjang. Oleh karena itu para penjamin mulai menurunkan besarnya
tunjangan ketidakmampuan yang normal yang akan mereka tulis, bergantung pada tingkat
perlindungan pemerintah. Karena besarnya asuransi ketidakmampuan yang dicakup oleh para
penjamin secara langsung dikaitkan dengan pendapatan yang diperoleh pemohon, dan karena
proggram federal dan program negara bagian menawarkan proporsi yang lebih besar terhadap
perlindungan pendapatan bagi mereka yang berpenghasilan rendah, maka pasar untuk yang
pendapatan rendah ini mulai menghilang.
Pada tahun 1972 Kongres membuat lebih banyak perubahan dalam program
ketidakmampuan jaminan sosial, termasuk faktor inflasi yang built in yang bahkan lebih jauh
meningkatkan jumlah total tunjangan tersebut dan melanggar batas lebih besar kedalam pasar
yang secara historis menjadi daerah penjamin swasta. Perundang-undangan federal tahun 1972 ini
menimbulkan masalah yang substansial bagi dana perwalian pendapatan ketidakmampuan
dibawah jaminan sosial dalam tahun-tahun belakangan (lihat tabel 1-1). Kenyataannya karena
cara pengoperasian formula pendapatan ketidakmampuan ini, maka peningkatan inflasi tahunan
aktual tunjangan jaminan sosial cenderung berjalan jauh lebih tinggi daripada laju inflasi (lihat
gambar 1-2). Banyak penjamin pendapatan ketidakmampuan individual telah membangun
reputasi dan kelompok bisnis mereka pada pasar yang berpendapatan sedang dan pasar golongan
kerah biru, dan baik program jaminan sosial maupun program pembayaran kontan untuk sakit
mengeliminasi banyak pasar ini menjelang pertengahan tahun 90-an. Penulisan kontrak
pendapatan ketidakmampuan periode tunjangan 3 tahunan untuk mereka dengan pendapatan
kurang dari 12.000 dolar setelah tahun 1974 memiliki arti bahwa penjamin secara sadar
memberikan perlindungan kepada pemegang polis yang melebihi tingkat kebijakan pendapatan
pengganti.
TABEL 1-1
Tahun
1970 $ 4.800 $ 3.300
1975 8.000 8.800
1980 17.376 15.300
1985 17..984 19.294
1990 28.215 25.124
1995 70.209 41.374
Sumber :
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 11
sosial—yang terpenting dari itu adalah menghilangkan dan mengoreksi bagian dari undang-
undang yang memberikan peningkatan tunjangan sampai hampir dua kali lipat laju inflasi.
Pada tahun 1980 perundang-undangan tambahan disahkan yang masih memperketat lebih
jauh bagian pendapatan ketidakmampuan sistem jaminan sosial. Secara khusus, undang-undang
1980 memperkenalkan suatu rumusan yang menghubungkan tunjangan maksimum yang akan
dapat dibayarkan pada penghasilan pra ketidakmampuan pengklaim, menyusun pedoman
administratif yang lebih ketat, dan biasanya mencoba menghilangkan penyimpangan yang lebih
parah. Walaupun undang-undang jaminan sosial 1983 tidaak secara nyata mempengaruhi program
pendapatan ketidakmampuan, tetapi undang-undang ini menunjukkan bukti yang nyata bahwa
Kongres enggan untuk mengembangkan tunjangan jaminan sosial lebih jauh. Benar-benar tidak
ada dukungan publik terhadap peningkatan pajak untuk mensuport peningkatan tunjangan, dan
tidak ada pula surplus dana perwalian yang tersedia.
GAMBAR 1-2
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 12
sifat siklis dari produk pendapatan ketidakmampuan—bahwa industri ini harus melawan laju
overliberalisasi, bahasa, prosedur-prosedur pertanggungan selama masa ekonomi yang bagus,
karena resesi yang tidak dapat dielakkan akan datang. Besarnya resesi pada pertengahan 1970-an
ditonjolkan oleh besarnya perubahan sosioekonomi dalam beberapa tahun sebelumnya. Karena
pengalaman pendapatan ketidakmampuan secara langsung sedemikian terpengaruh oleh stabilitas
dan motivasi pemegang polis, ketika sikap masyarakat dan ekspektasi yang dimiliki pemerintah
dalam memberikan berbagai tipe tunjangan menjadi lebih merata, maka ekspektasi yang sama
meluas ke kontrak-kontrak ketidakmampuan. Selama resesi, dan terutama karena kuatnya resesi
ini, perubahan dalam sikap sosial menjadi nyata dalam pengalaman klaim.
Kerugian dalam bisnis ketidakmampuan dari tahun 1974 sampai ke akhir dekade tersebut
terus berlangsung pada tingkat yang lebih besar daripada waktu-waktu kapanpun selama periode
pasca perang (lihat gambar 1-3). Beberapa perusahaan mulai mengubah kontrak-kontrak dan
aturan-aturan pertanggungan mereka untuk mengetahui perbedaan sosioekonomi. Tarif premi
meningkat pada kelas pekerjaan rendah; periode eliminasi yang lebih pendek mulai menghilang;
menjelang akhir tahun 1970-an, hanya sebagian kecil premi pendapatan ketidakmampuan
individual diambil dari para pemohon dengan pendapatan kurang dari 20.000 dolar per tahun.
Pelanggaran batas oleh pemerintah memang merupakan faktor utama dalam memperbruk
kerugian klaim-klaim ini selama periode resesi.
GAMBAR 1-3
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 13
KESEMPATAN, PERTUMBUHAN KESEMPATAN: 1976 – 1988
Menjelang awal tahun 1980-an, industri ini telah mulai memantapkan kembali
kepercayaan dirinya dalam pertanggungan, bahasa kontrak, dan struktur tarif. Namun demikian,
perubahan yang sangat penting di pasar dan produk telah terjadi. Volume premi yang baru bahkan
lebih dikonsentrasikan pada pasar profesional, golongan kerah putih. Pasar untuk yang
berpendapatan rendah, golongan kerah biru, pada dasarnya telah ditinggalkan untuk pemerintah
federal karena terpaksa. Resesi 1981-1983 yang lebih moderat tidak menyebabkan tipe problem
bagi industri seperti yang telah dialami pada pertengahan tahun 1970-an. Walaupun para penulis
kelompok benar-benar mengalami kerugian klaim dalam jenis produk pendapatan
ketidakmampuan mereka selama resesi pada awal tahun 1980-an, total pengalaman
ketidakmampuan individual menunjukkan bahwa langkah-langkah yang telah diambil dalam
beberapa tahun sebelumnya telah mengoreksi sebagian besar masalah.
Dengan lingkungan ekonmi yang baik melewati tahun 1986, industri ketidakmampuan
mengalami pertumbuhan yang besar. Periode ini bahkan lebih jauh dicirikan oleh liberalisasi
dalam bahasa kontrak, peningkatan batas isue, pertanggungan yang lebih santai, dan kompetisi
yang meningkat karena perusahaan-perusahaan memperluas portofolio dan perhatian mereka
terhadap pendapatan ketidakmampuan. Banyak perusahaan-perusahaan asuransi jiwa
memasukkan lebih banyak sumberdaayanya kearah jenis produk pendapatan ketidakmampuan
mereka, suatu reaksi parsial kearah penyesuaian kembali portofolio mereka sebagai akibat dari
problem-problem produk asuransi jiwa yang universal. Penjualan dan laba dalam asuransi jiwa
telah menjadi lebih sulit, dan akibatnya pendapatan ketidakmampuan menjadi lebih menarik.
Liberalisasi produk mulai jelas nampak akibat problem klaim menjelang tahun 1988.
Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mulai menyesuaikan tingkat premi, pertanggungan,
bahasa kontrak, dan teknik-teknik pemasaran mereka untuk memperbaiki marjin yang perlu bagi
jenis produk.
Siklus perluasan penjualan dan liberalisasi produk ini, yang diikuti dengan pembatasan
produk dan penyusutan penjualan, terus menjadi ciri bisnis ketidakmampuan. Siklus 1980-aan
merupakan bukti satu lagi akan fenomena ini. Ada pelajaran yang penting dari kesempatan, siklus
kesempatan 1980-an yaitu konsisten dengan siklus industri sebelumnya tetapi harus dipelajari
kembali oleh manajer ketidakmampuan. Overliberalisasi dalam bahasa kontrak, aturan dan batas-
batas pertanggungan, dan pemberian harga akhirnya akan mengarah ke penyempitan marjin dan
meningkatkan problem-problem klaim.
Problem ini lebih jauh diperburuk oleh konsentrasi industri di pasar dokter. Pasar dokter
telah menjadi paling menarik untuk sekitar 25 tahun, tetapi terutama sejak pertengahan tahun
1960-an. Para dokter membeli kontrak ketidakmampuan yang paling liberal dan mahal, mereka
tahu resiko ketidakmampuan dan pendapatan mereka sangat tinggi. Mereka menarik pelaku
penjual karena batas yang tinggi berarti premi yang tinggi, yang pada gilirannya berarti komisi
yang tinggi bagi pelaku penjualan.
Lebih lanjut, para dokter secara historis merupakan pekerjaan dengan morbiditas dan
persistensi yang paling baik. Motivasi dan stabilitas mereka ada pada tingkat yang luar biasa
tinggi, dan dokter mewakili blok bisnis yang paling menguntungkan di kebanyakan catatan-
catatan perusahaan. Melewati tahun 1970-an dan 1980-an para penulis ketidakmampuan bersaing
secara agresif untuk pasar yang menarik ini. Lingkungan persaingan yang sangat panas inilah
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 14
yang mendorong kebanyakan liberalisasi produk, pananggungan, dan penetapan harga dalam
periode ini.
Banyak perusahaan asuransi tumbuh sedemikian cepat di pasar ini sehingga sepertiga dari
semua premi mereka terkonsentrasi pada profesi dokter. Beberapa perusahaan mempunyai tingkat
konsentrasi lebih dari 40 persen! Konsentrasi ini melanggar prinsip asuransi “penyebaran resiko”
yang mendasar. Selama profesi ini tetap termotivasi baik, pendapatan dan morbiditas akan baik.
Namun demikian, dengan perubahan dalam motivasi dan stabilitas dokter, morbiditas akan
meningkat, dan konsentrasi premi yang besar ini akan mempengaruhi penghasilan secara nyata.
Banyak kekuatan mulai berdampak terhadap profesi dokter dari pertengahan 1980-an ke
depan. Pertumbuhan biaya perawatan kesehatan menyebabkan perubahan revolusioner dalam
profesi dan kehidupan khas dokter. Perawatan yang terkelola dan HMO (Health Management
Organization) menyebabkan kebebasan untuk memberikan resep dan pengobatan serta upah yang
dapat dikenakan. Kecenderungan kearah litigasi pasien yang meningkat mengakibatkan premi
asuransi malpraktek yang sangat tinggi. Praktisi (dokter, pentj.) keluarga hampir menghilang dan
digantikan oleh praktek kelompok dan spesialis. Ketakutan dan keprihatinan akan suatu program
kesehatan nasional yang liberal tumbuh selama awal tahun-tahun pemerintahan Clinton.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 15
Hasilnya adalah restrukturisasi yang terbesar atas produk-produk industri, penetapan
harga, dan pertanggungan sejak Depresi Besar. Tujuan tunggalnya adalah memperbaiki marjin
untuk bisnis-bisnis yang perlu dan mengoreksi ekses tahun 1980-an.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 16
BAB II
ASURANSI JIWA VERSUS
ASURANSI DISABILITAS
Pada permulaan buku ini kami mengemukakan bahwa isinya akan membuat
perbandingan antara asuransi kesehatan dan disabilitas dalam beberapa contoh. Mayoritas
perlindungan disabilitas ditulis oleh perusahaan-perusahaan yang terutama merupakan para
penjamin asuransi jiwa dan yang personalia disabilitasnya sering mempunyai tanggungjawab
ganda: asuransi jiwa dan asuransi ketidakmampuan. Sebelum melangkah lebih jauh dalam buku
ini dan terutama sebelum masuk ke disiplin bisnis asuransi disabilitas yang spesifik, akan lebih
baik untuk membahas lebih lanjut keserupaan dan perbedaan dalam kedua jenis asuransi ini.
Tentu saja yang pertama dan terutama, yang paling penting semua pembahasan tentang
masalah ini adalah tingkat kematangan kedua jenis asuransi ini. Asuransi jiwa telah dijual dalam
volume yang besar dan dalam waktu yang jauh lebih lama daripada asuransi disabilitas dan oleh
karenanya perhitungan statistik yang menjadi dasar penyusunan underwriting dan pertimbangan-
pertimbangan aktuarial menjadi jauh lebih terpercaya. Kedua, karena asuransi disabilitas sensitif
terhadap perekonomian, maka asuransi ini jauh bersifat mudah berubah-ubah daripada asuransi
jiwa dan akibatnya mempunyai resiko yang lebih besar. Kombinasi kurangnya informasi statistik
yang dapat dipercaya dan produk yang mudah berubah-ubah menyebabkan saya percaya bahwa
stabilitas dan keterpercayaan data aktuaria tidak pernah akan mencapai tingkat dukungan industri
seperti yang kita temui pada asuransi jiwa. Mari kita lihat secara singkat beberapa wilayah
penting perbedaan-perbedaan antara asuransi jiwa dan disabilitas. Wilayah-wilayah itu adalah
bahasa kontrak, tarif, seleksi dan underwriting, penanganan klaim, administrasi, penjualan, dan
pengaruh pemerintah.
BAHASA KONTRAK
Salah satu wilayah perbedaan yang paling nyata adalah bahasa kontrak. Walaupun
terdapat banyak kesamaan bahasa, perbedaan pokok disebabkan oleh sifat produk yang
ditetapkan. Kedua tipe kontrak mempunyai ketentuan-ketentuan penjaminan, bahasa yang
berkaitan dengan pembayaran premi, pemberitahuan klaim, diskripsi periode yang pasti, kondisi
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 17
keberadaan sebelumnya, dan ketetapan-ketetapan standar lainnya. Namun demikian, diluar itu
kontrak disabilitas agak lebih rumit karena jumlah dan definisi teknisnya jauh lebih banyak.
Kata disabilitas itu sendiri harus didefinisikan dari beberapa sudut pandang untuk
membedakan disabilitas karena kecelakaan dan karena sakit, disabilitas total dan parsial, serta
disabilitas permanen dan temporer. Apabila membandingkan kebutuhan pendefinisian disabilitas
ini dengan kebutuhan mendefinisikan kematian dalam kontrak asuransi jiwa, maka kompleksitas
perbedaannya dapat mudah dipahami. Selain itu, kontrak disabilitas membutuhkan definisi-
definisi lain: kapan mulainya pembayaran ganti rugi, periode eliminasi, berapa lama pembayaran
ganti rugi dapat dibayarkan, periode tunjangan, bagaimana penanganan disabilitas kambuhan,
persyaratan perawatan dokter, frekuensi pembayaran klaim, dst.
TARIF
Karena besarnya jumlah faktor variabel yang mempengaruhi klaim-klaim disabilitas,
seperti perekonomian dan motivasi pengklaim, maka pekerjaan aktuaris juga lebih sulit.
Keterpercayaan data morbiditas, baik karena kurangnya volume yang besar dan sifatnya yang
mudah berubah-ubah, cenderung mengarah kepada kesimpulan bahwa pembuatan tarif disabilitas
seringkali lebih bersifat seni daripada ilmu pengetahuan. Selama 25 tahun terakhir, informasi
statistik yang lebih terpercaya telah dikembangkan pada frekuensi klaim maupun tarif pemulihan,
dan dengan masing-masing studi aktuaris yang telah lewat, “seni” benar-benar menjadi lebih
“ilmiah”. Pada awal tahun 1980-an, Society of Actuaries meneliti dan mengembangkan the
Commissioner’s Individual Disability Tables tahun 1985 (CIDA dan CIDB), yang sebagian besar
telah mengganti Commissioner’s Disability Tables tahun 1964. Tabel baru ini diadopsi oleh
National Association of Insurance Commissioners dan telah diimplementasikan di kebanyakan
negara bagian. Dibandingkan dengan asuransi jiwa, beberapa unsur yang mendukung kerumitan
dan mudahnya berubah-ubah penetapan tarif disabilitas adalah banyaknya variabel yang
mempengaruhi tarif. Tarif asuransi jiwa bervariasi terutama menurut manusianya, status perokok,
jenis kelamin, dan tipe surat polis. Tarif asuransi disabilitas bervariasi tidak hanya menurut
manusianya, surat polis, status perokok, dan jenis kelamin, tetapi juga oleh kelas pekerjaan,
periode eliminasi, dan keberagaman paket ekstra yang banyak.
Selain itu, ada tipe-tipe produk disabilitas yang berbeda—boleh diperbaharui, dijamin
dapat diperbaharui, tidak dapat dibatalkan—yang masing-masing membutuhkan asumsi aktuaris
yang berbeda karena perbedaan dalam ketetapan jaminan tarif.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 18
SELEKSI DAN UNDERWRITING
Proses underwriting disabilitas terutama untuk polis-polis yang tidak dapat dibatalkan,
mengikuti benar proses-proses asuransi jiwa. Pemohon dan agen harus melengkapi aplikasi yang
cukup ekstensif. Surat keterangan dokter acap kali diminta; laporan pemeriksaan secara reguler
diminta untuk jumlah ganti rugi yang besar, dan pemeriksaan medis juga diminta untuk ganti
rugi-ganti rugi yang besar dan periode paket yang lama yang lagi-lagi beresiko. Informasi
tambahan seringkali diminta—seperti kuesioner pendapatan yang rinci, formulir pajak
penghasilan, kuesioner tekanan darah, dan kuesioner diabetes.
Pendapatan dan pekerjaan adalah jauh lebih signifikan dalam underwriting disabilitas
daripada underwriting asuransi jiwa. Ganti rugi yang disetujui penanggungjawab underwriting
harus berhubungan langsung dengan tingkat pendapatan yang diterima pemohon, dan setiap
pemohon harus diklasifikasikan kedalam salah satu dari empat atau lebih pengelompokkan kelas
pekerjaan, yang menentukan tingkat tarif premi.
Barangkali salah satu ukuran terbaik dari perbedaan antara asuransi jiwa dan disabilitas
adalah perbandingan frekuensi kasus-kasus substandar dalam asuransi jiwa dan disabilitas. Secara
khas, satu sampai tiga persen dari seluruh pemohon asuransi jiwa ditemukan menjadi tidak dapat
diasuransikan; angka penolakan dalam asuransi disabilitas biasanya ditemukan dalam kisaran 5
sampai 10 persen. Pada asuransi jiwa, 3 sampai 5 persen dari seluruh pemohon ditemukan
menjadi terhalang dan membutuhkan premi ekstra pada waktu penerbitannya; namun demikian,
pada asuransi disabilitas antara 15 sampai 25 persen dari semua pemohon ditemukan bermasalah
sehingga memerlukan biaya premi tambahan, pengabsahan pengecualian, ataupun kombinasi
keduanya.
Selain itu, sekitar 15 persen dari semua pemohon asuransi disabilitas yang tersisa diubah
dan dimodifikasi kedalam beberapa cara lain, seperti penurunan ganti rugi karena pendapatan
yang tidak cukup atau overasuransi, atau pengubahan kelas pekerjaan karena informasi yang
berkembang selama proses underwriting. Apabila dampak total perubahan-perubahan ini diukur,
kita temukan bahwa dalam asuransi jiwa sekitar 8 persen permohonan diubah dari cara
permohonan itu dimasukkan ke penanggungjawab underwriting; pada asuransi disabilitas
mendekati 40 persen dari seluruh permohonan diubah atau dimodifikasi dalam beberapa cara.
PENANGANAN KLAIM
Hal yang sangat penting untuk diingat dalam membedakan penanganan klaim asuransi
jiwa dari asuransi disabilitas adalah masalah yang sangat sederhana dan mendasar. Hanya ada
satu klaim kematian dalam asuransi jiwa; sedangkan dalam asuransi disabilitas dapat terjadi
banyak klaim disabilitas. Poin kedua yang harus diingat (dan mungkin lebih penting bagi
pemeriksa klaim) adalah bahwa pengklaim untuk asuransi disabilitas adalah partisipan dalam
proses klaim dan yang memang mempunyai kontrol terhadap tingkat klaim itu sendiri. Stabilitas,
motivasi, dan lingkungan pekerjaan pengklaim semuanya penting dalam menentukan lamanya
klaim begitu juga sifat disabilitas itu sendiri. Dalam asuransi jiwa penentuan klaim memang
sungguh pasti; dalam asuransi disabilitas baik penentuan disabilitas itu sendiri maupun kemudian
kelanjutannya seringkali sangat subyektif dan rentan terhadap penyalahgunaan kearah kepura-
puraan sakit.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 19
Satu pengembangan yang menarik di bidang penanganan klaim disabilitas saat ini adalah
wilayah rehabilitasi—wilayah lain yang tidak terdapat pada asuransi jiwa. Secara historis
perusahaan-perusahaan asuransi disabilitas belum mempunyai program-program yang aktif dan
berhasil yang mendorong rehabilitasi; namun demikian, di tahun-tahun belakangan ini lebih
banyak usaha telah dilakukan di wilayah ini.
ADMINISTRASI
Dalam administrasi polis yang berlaku terdapat banyak kesamaan antara asuransi jiwa
dan disabilitas—sebagai contoh fungsi umum dan nama-nama departemen, seperti fungsi
keuangan dan pungutan, layanan pemegang polis atau layanan pelanggan, penulisan kembali,
perubahan polis. Perbedaan administratif antara kedua jenis produk ini lebih cenderung pada soal
derajat daripada fungsi yang sesungguhnya. Mengganti polis lama keseluruhan ketika
meningkatkan cakupan perlindungan lebih sering terjadi dalam asuransi disabilitas daripada
dalam asuransi jiwa. Karena kontrak disabilitas tidak memiliki suatu nilai tunai, maka insentifnya
kecil untuk melanjutkan kontrak yang lama. Karena tingginya persentase permohonan yang
dinilai, dimodifikasi, atau dirubah dalam berbagai cara, maka persentase pertimbangan kembali
atas keputusan underwriting yang asli berada pada level yang lebih tinggi pada asuransi
disabilitas daripada pada asuransi jiwa. Aktivitas mempertimbangkan kembali ini tidak dibatasi
hanya pada beberapa bulan pertama setelah penerbitan tetapi dapat berlanjut untuk beberapa
tahun.
PENJUALAN
Dalam proses penjualan kematangan bisnis asuransi disabilitas dibandingkan dengan
asuransi jiwa menjadi benar-benar tampak. Kebanyakan penjual asuransi dilatih pertama kalinya
pada asuransi jiwa dan menganggap ini sebagai jenis produk utama mereka. Jika mereka juga
menjual disabilitas, maka ini benar-benar sebagai produk sekunder. Materi promosi perusahaan,
alat bantu penjualan, dan berbagai tingkat penyokong produk sangat berkembang baik dalam
asuransi jiwa maupun disabilitas. Usulan untuk pasar bisnis, kebutuhan tanah milik, dan berbagai
kebutuhan penjualan asuransi jiwa lanjutan tersedia untuk pelaku penjualan. Namun demikian,
meskipun penyokong penjualan untuk produk disabilitas meningkat nyata lewat posisinya
beberapa tahun lalu, tingkat penyokong semacam itu masih sangat terbatas. Beberapa perusahaan
yang menulis volume disabilitas yang besar cenderung menjadi perusahaan-perusahaan yang
mempunyai material penyokong penjualan yang lebih berkembang baik dalam bidang
pengetahuan produk disabilitas dasar, bisnis asuransi disabilitas, beli dan jual, biaya overhead,
personel kunci, dan pembandingan pesaing.
Banyak penulis disabilitas besar sangat yakin bahwa penjualan disabilitas merupakan
penjualan asuransi personal yang paling fundamental dan dasar yang seharusnya dibuat untuk
konsumen. Alasannya adalah bahwa kemungkinan menderita disabilitas jangka panjang atau
permanen sebelum seseorang pensiun adalah jauh lebih besar daripada kemungkinan meninggal
sebelum pensiun, dan dalam keadaan semacam itu kekeringan ekonomi dalam keluarga akan jauh
lebih parah. Dengan proteksi yang tepat untuk asuransi disabilitas, tertanggung tidak hanya akan
memeproleh pendapatan untuk keluarga tetapi juga dapat membayar premi asuransi jiwanya.
Oleh karena itu mungkin ada perbedaan filosofis antara pelaku penjualan disabilitas utama dan
pelaku penjualan asuransi jiwa utama—yaitu produk mana yang harus dijual terlebih dahulu.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 20
Ada satu poin penting lainnya untuk mempertimbangkan berkaitan dengan penjualan
ketika membandingkan kedua jenis produk itu. Meskipun di kedua produk itu peranan pelaku
penjualan sebagai penanggung lapangan dalam proses seleksi merupakan sesuatu yang penting,
dalam asuransi disabilitas, seleksi lapangan khususnya adalah yang terpenting bagi keberhasilan
jenis produk ini. Untuk semua alasan yang disebutkan di atas, agen berada dalam posisi terbaik
untuk mengukur stabilitas, motivasi, dan karakter umum pemohon dalam proses disabilitas, dan
evaluasi ini mempunyai sangkut paut yang jauh lebih langsung pada pengalaman klaim daripada
pada asuransi jiwa.
PENGARUH PEMERINTAH
Walaupun faktor pengaruh pemerintah tidak dari tipe yang sama dengan faktor-faktor
yang disebutkan di atas dalam memperbandingkan asuransi jiwa dan disabilitas, tetapi ini penting
dan layak menerima perhatian khusus. Pertama, mari kita pertimbangkan kesamaan pengaruh
pemerintah terhadap asuransi jiwa dan disabilitas :
• Kedua jenis produk ini diatur di tingkat negara bagian dan diatur hampir pada derajat
yang sama.
• Keduanya tunduk pada persyaratan Uniform Provision Law.
• Keduanya tunduk pada yuridiksi ekstrateritorial Negara Bagian New york.
• Keduanya harus mengajukan formulir polis di negara-negara bagian sebelum formulir itu
dapat terjual.
• Keduanya tunduk pada peraturan penjualan dan promosi lainnya.
Salah satu perbedaannya adalah bahwa banyak negara bagian meminta pengajuan dan
persetujuan tingkat premi disabilitas sebelum kontrak dapat dijual, sedangkan prosedur yang
sama tidak berlaku bagi asuransi jiwa.
Keterlibatan pemerintah kedalam bisnis asuransi melalui jaminan sosial di tingkat federal
mempengaruhi pasar baik asuransi jiwa dan asuransi disabilitas. Namun demikian, pengaruhnya
terhadap asuransi disabilitas lebih cepat dan lebih nyata, karena hubungan ganti rugi dan
pendapatan memiliki sangkut paut langsung pada frekuensi dan lamanya klaim semacam itu.
Sebagaimana disebutkan dalam Bab 1, yaitu ketika paket disabilitas jaminan sosial meluas
dengan cepat selama awal tahun 1970-an, pengalaman klaim juga meningkat karena masalah
overasuransi. Paket tunai negara bagian dan tunjangan kompensasi bagi pekerja (tidak
menyebutkan asuransi kendaraan bukan atas kesalahan) memberikan tunjangan pemerintah yang
menempatkan tunjangan ini dalam persaingan dengan sektor swasta. Para penjamin telah
mengembangkan produk disabilitas yang memrogram dan mengkoordinasikan perlindungan
pemerintah pada taraf yang dibolehkan undang-undang.
▪ ▪ ▪
Asuransi disabilitas dan asuransi jiwa dari sudut pandang kontrak, aktuaris, penangungan,
klaim, dan administrasi benar-benar menyajikan produk yang sama melebihi produk lain yang ada
dalam industri asuransi. Namun demikian, tetap masih ada banyak perbedaan. Asuransi disabilitas
tetap masih bayi jika dibandingkan dengan kecanggihan dan keterpercayaan data yang tersedia
dalam asuransi jiwa. Disisi lain, kurangnya kematangan menggambarkan kesempatan yang besar
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 21
bagi eksperimentasi dan inovasi dalam suatu jenis produk yang benar-benar belum sepenuhnya
berkembang dan matang. Hal ini memberikan suatu kesempatan bagi kreativitas, bersama-sama
dengan keantusiasan dan tantangan resiko yang berkaitan dengan produk yang mudah berubah-
ubah.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 22
BAB III
STABILITAS DAN MOTIVASI
Bagi orang yang seluruh pengalamannya pada asuransi jiwa, perhatian yang hebat yang
diberikan pada stabilitas dan motivasi dalam buku ini mungkin sulit dipahami. Namun demikian,
disinilah letak perbedaan terbesar antara asuransi disabilitas dan asuransi jiwa, dan disinilah letak
penentuan keberhasilan atau kegagalan produk asuransi disabilitas. Beberapa disabilitas
ditentukan secara obyektif; sedang yang lain jauh lebih subyektif. Beberapa individu akan terus
bekerja dengan kerusakan fisik yang ada; yang lain akan menjadi tidak mampu. Beberapa orang
dipengaruhi oleh disabilitas psikosomatik ketika tekanan ekonomi menjadi parah; sedang yang
lain tidak. Beberapa orang akan menggunakan disabilitas untuk membiayai pensiun dini; yang
lain dengan kerusakan fisik yang sama akan bekerja dengan baik setelah usia pensiun. Beberapa
pemohon cemas untuk menjadi terlibat dalam program rehabilitasi; yang lain bahkan dengan
kerusakan fisik yang kurang serius tidak cemas.
Pembuatan daftar keadaan-keadaan yang berbeda dapat terus berjalan tanpa berhenti
dimana orang termotivasi secara berbeda, tetapi pentingnya keinginan untuk bekerja adalah dasar
bagi asuransi disabilitas. Selanjutnya, ketika etika kerja masyarakat dimana kita tinggal berubah,
produk-produk kita secara langsung dipengaruhi dan harus disesuaikan. Pembahasan dalam bab 1
tentang perubahan nyata pada motivasi dokter merupakan contoh yang paling baru. Pengalaman
klaim asuransi disabilitas yang merefleksikan perubahan-perubahan besar dalam masyarakat
dimana kita tinggal sangat dinamis. Adalah hal yang biasa bahwa produk yang menjamin
stabilitas ekonomi seseorang dan keluarganya akan dipengaruhi oleh perubahan sikap, motivasi,
stabilitas, dan adat istiadat unit keluarga.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 23
diterima terhadap pekerjaan seseorang sedang mengalami perubahan yang terlihat seperti itu.
Namun demikian, penting bagi siswa asuransi disabilitas untuk memahami bahwa telah ada
pergeseran dari pola etika kerja tradisional dan bahwa pergeseran ini membutuhkan re-evaluasi
dan modifikasi beberapa asumsi dasar asuransi disabilitas.
PERLINDUNGAN PEMERINTAH
Walaupun perubahan dalam pola etika kerja tradisional mulai nyata muncul setelah
Perang Dunia II, derajat perubahan yang bertambah cepat diakhir tahun 1960-an dan awal 1970-
an, dan sebagaimana dibuktikan oleh perilaku dokter, terus berlanjut sampai sekarang. Selama
periode ini, paket disabilitas dibawah program pemerintah sebagai tunjangan jaminan sosial,
tunjangan sakit tunai negara bagian, dan tunjangan kompensasi pekerja berkembang memenuhi
permintaan dan harapan publik yang tumbuh pada kisaran tunjangan pemerintah yang lebih luas.
Selain overlap yang signifikan yang menyebabkan overasuransi antara perlindungan pemerintah
dan perlindungan swasta, beberapa program pemerintah bahkan tumpang tindih dengan program
pemerintah yang lain. Juga selama periode ini tunjangan disabilitas jaminan sosial terutama
tumbuh pada suatu langkah yang jauh melebihi tingkat inflasi. Nanti didalam buku ini kita akan
membahas program-program pemerintah, terutama jaminan sosial secara lebih dalam lagi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 24
kerugian yang menyebabkan mereka berada dalam pengawasan kurator (lihat gambar 3-1). Jika
para manajer telah melupakan
GAMBAR 3-1
pelajaran tahun 1930-an—bahwa asuransi disabilitas adalah bisnis yang sangat bersifak siklis—
maka pertengahan 1970-an benar-benar sebagai suatu pengingat. Tidaklah mungkin untuk
mengukur ekses yang mempunyai dampak terbesar terhadap klaim-klaim asuransi disabilitas
selama periode ini. Apakah itu etika kerja, atau tunjangan pemerintah yang berlebihan, atau
praktek industri yang berlebihan? Namun demikian, mengenyampingkan setiap elemen
merupakan perubahan dasar dalam sikap masyarakat dan stabilitas serta motivasinya. Asumsi
aktuaris bahwa industri asuransi disabilitas telah berlangsung selama sekian banyak dekade harus
disesuaikan. Sebagai akibat dari pengalaman dokter yang bertolak belakang pada tahun 1990-an,
asumsi-asumsi aktuaris ini bahkan membutuhkan penyesuaian lebih lanjut.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 25
benar menulis kurangnya asuransi disabilitas kisaran penghasilan rendah dan menengah yang
pada golongan ini program pemerintah telah benar-benar melanggar batas. Polis dengan
perlindungan kecelakaan hari pertama secara mendasar telah hilang dari pasaran karena
pengalaman yang merugikan. Tentu saja, periode eliminasi minimum untuk sakit secara
berangsur-angsur naik dari 7 hari menjadi 15 hari, dan banyak perusahaan asuransi mulai hanya
menawarkan periode eliminasi 30 harian.Tarif premi naik, terutama pada kelas pekerjaan yang
lebih rendah, dimana problem dan klaim yang paling serius telah dialami selama resesi pada
pertengahan 1970-an. Akhirnya, para penanggungjawab underwriting disabilitas mulai lebih
memperhatikan karakteristik stabilitas pemohon.
Sebagaimana yang telah disebutkan, problem kerugian klaim lagi-lagi mulai mencuat
pada periode tahun 1988. Stabilitas dan motivasi nyata-nyata merupakan dua dari penyebabnya.
Resiko profesional, terutama dokter dan dokter gigi, menyebabkan biaya klaim yang lebih tinggi
daripada biaya yang diasumsikan dalam tarifnya. Sebagai resiko individual para profesional ini
telah kehilangan beberapa karakteristik motivasional masa lalu yang unik—yaitu mereka adalah
pekerja yang independen, swakerja, dengan pendapatan yang sangat tinggi, terkenal di bidangnya,
dan langka. Pasokan yang berlebihan atas para profesional ini, yang menerima pendapatan yang
berkurang, yang dipekerjakan oleh praktek kelompok, dibawah peraturan pemerintah yang lebih
banyak, dan menjadi sasaran naiknya biaya dan ancaman litigasi, menyebabkan perubahan dalam
perilaku pada saat klaim.
Selain itu, awal 1980-an membawa suatu periode baru untuk peningkatan produk dan
inovasi yang bermanfaat bagi industri asuransi disabilitas. Namun demikian, dengan perubahan-
perubahan ini, terdapat tunjangan yang meningkat, besarnya perlindungan yang lebih tinggi untuk
menggantikan pendapatan, dan komisi yang meningkat, yang semuanya mempunyai dampak
terhadap pengalaman pada bagian akhir dekade tersebut dan memasuki tahun 1990-an.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 26
masa depan yang disebabkan oleh karakteristik stabilitas dan finansial tertentu, seluruhnya
terpisah dari bagaimana kondisi fisik dan medis pemohon.
Kuncinya adalah motivasi. Kita semua mengetahui bahwa beberapa individu yang karena
gerakan dan motivasi personal akan kembali bekerja lebih cepat daripada orang lain. Pelaksana
underwriting mengetahui bahwa majikan pada umumnya akan kembali bekerja lebih cepat
daripada karyawan, orang yang profesional lebih cepat daripada pekerja kasar, usia lebih dari 20
sampai 30-an lebih cepat daripada resiko yang lebih muda, dan penerima pendapatan yang tinggi
lebih cepat daripada penerima pendapatan yang rendah. Oleh karena itu pola stabilitas dalam
riwayat pemohon adalah benar-benar penting bagi pelaksana underwriting disabilitas. Statistik
menunjukkan dengan jelas bahwa pekerja berusia 22 tahunan yang tidak berketrampilan tidak
hanya akan kehilangan pekerjaan lebih cepat tetapi juga akan memunculkan pengalaman klaim
yang lebih buruk daripada pekerja yang berusia 35 tahunan dalam pekerjaan yang berketrampilan
.
Selama tahun 1980-an beberapa perusahaan asuransi mulai bereksperimen dengan penilai
persistensi (mungkin secara lebih akurat disebut penilai stabilitas) untuk mencoba mengukur
persistensi yang diharapkan dari seorang pemohon khusus. Karena statistik industri menunjukkan
dengan jelas bahwa terdapat suatu hubungan langsung antara persistensi yang buruk dengan
pengalaman klaim yang buruk, suatu metode screening (penyaringan) yang handal yang tidak
beresiko dengan potensial persistensi yang tidak menguntungkan dapat mempunyai dampak yang
penting dan menguntungkan terhadap pengalaman klaim.
• Usia—studi industri menunjukkan bahwa resiko dibawah usia 30 dan terutama dibawah
usia 25, tidak hanya resiko persistensinya buruk tetapi juga mempunyai angka klaim yang
lebih tinggi, terutama untuk kecelakaan. Angka klaim kemudian mulai menurun pada
akhir tahun 20-an dan mengikuti kurve yang lebih alami yang naik dengan naiknya usia.
Karena terdapat juga hubungan antara pengangguran dan frekuensi disabilitas, dan karena
para pekerja yang muda lebih rentan terhadap pengangguran dalam periode ekonomi
yang buruk, maka resiko usia muda juga berarti resiko disabilitas yang lebih besar dari
sudut pandang ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 27
cenderung menjadi lebih stabil daripada karyawan yang kurang berketrampilan. Faktor
lain sehubungan dengan pekerjaan adalah berubah-rubahnya ekonomi dan/atau tekanan
yang berkaitan dengan keberhasilan dalam profesi tertentu. Sebagai contoh, broker
komoditas menunjukkan suatu kemerosotan morbiditas selama resesi akhir tahun 1980-an
dan awal 1990-an.
• Jenis kelamin—studi industri menunjukkan bahwa di masa lalu resiko pria telah
memperlihatkan persistensi yang lebih baik dan morbiditas yang lebih rendah daripada
resiko wanita. Akibatnya, tarif premi untuk wanita lebih tinggi daripada untuk pria—
bukan hanya karena dugaan akan morbiditas yang tinggi, tetapi juga karena dugaan
persistensi yang lebih buruk. Alasan dibalik hasil-hasil studi kurang jelas. Perbedaan
fisiologi alami dapat menyebabkan naiknya morbiditas pada wanita tetapi kenyataannya
tidak mesti mempunyai pengaruh terhadap persistensi. Yang lebih penting, ketika kita
mengukur resiko wanita didalam pengelompok-kan pekerjaan dan pendapatan yang sama,
kita jumpai persistensinya menjadi sangat erat dengan persistensi resiko pria. Kenyataan
bahwa wanita di masa lalu cenderung bergerak keluar masuk sebagai tenaga kerja
merupakan elemen utama dalam persistensi yang merugikan. Karena wanita semakin
menerima status dan stabilitas yang sama dalam angkatan kerja dan dalam pendapatan
yang diperolehnya, saya yakin perbedaan persistensi sekarang menurut jenis kelamin
akan hilang.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 28
majikan yang sama untuk suatu periode waktu yang panjang tampak lebih mempunyai
rasa kewajiban yang lebih besar untuk kembali bekerja lebih cepat setelah suatu
disabilitas.
• Pensiun dini—Setelah membuat daftar semua elemen variabel di atas, kita harus
menunjukkan bahwa keadaan-keadaan yang mempengaruhi tingkat motivasi dan
akibatnya mempengaruhi perubahan morbiditas diseluruh hidup seseorang. Mungkin
salah satu faktor yang paling nyata adalah keinginan untuk pensiun dini ketika seseorang
mendekati usia 65 tahun. Dampak dari faktor ini ditonjolkan oleh fakta bahwa suatu
prosentase yang lebih besar resiko tertanggung ketika mereka mendekati usia 65 adalah
penderitaan kerusakan fisik yang dibawah keadaan sebenarnya dapat dianggap
ketidakmampuan atau disabilitas total. Perubahan faktor-faktor stabilitas yang lain pada
siapapun ketika seseorang mendekati usia 65 tahun mungkin sudahlah cukup untuk
memicu pensiun dini. Lagi-lagi, pengalaman industri baru-baru ini dengan para dokter
adalah kasus yang disorot. Faktor penting dalam suatu keputusan seperti itu adalah
besarnya pendapatan disabilitas yang diharapkan oleh tertanggung untuk menerimanya
sebagai prosentase pendapatan. Akibatnya, rasio ganti rugi terhadap pendapatan
mendapatkan arti yang lebih penting sebagai pendekatan pensiun—semakin besar resiko,
semakin buruk motivasi tertanggung untuk meneruskan kerja.
• Nilai bersih dan pendapatan diluar pekerjaan—Terpisah dari pendapatan yang diperoleh
seseorang dan faktor-faktor disekitar situasi pekerjaannya adalah tingkat pendapatan
diluar pekerjaan dan nilai bersih yang tersedia ketika tertanggung tidak mampu. Secara
sederhana dinyatakan, jika seseorang tidak melulu bergantung pada pendapatan yang
diterima untuk pengeluaran hidupnya, maka morbiditas dapat naik. Tentu saja, derajat
nilai bersih dan pendapatan tanpa kerja adalah penting sebagaimana juga sumbernya yang
akan kita bahas dalam bab selanjutnya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 29
GAMBAR 3 – 2
▪ ▪ ▪
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 30
BAB IV
CAKUPAN DISABILITAS YANG LAIN
GARIS BESAR
KELOMPOK DAN FRANCHISE
KONTRAK TERBATAS
CAKUPAN PEMERINTAH
Kompensasi Pekerja
Jaminan Sosial
Tunjangan Sakit Tunai Negara Bagian
Perlindungan Otomatis Untuk Yang Tanpa Kesalahan
Ekspektasi Masyarakat
PEMOTONGAN JATAH GAJI
Garansi Untuk Penerbitan
PENGELUARAN OVERHEAD PERUSAHAAN
PEMBELIAN SELURUH SAHAM PERUSAHAAN
ASURANSI PERSONAL KUNCI
KONTRAK DISABILITAS BERJANGKA
PERAWATAN JANGKA PANJANG
ASURANSI DISABILITAS DI KANADA
Selain disabilitas individual, yang merupakan pokok bahasan utama buku ini, ada
beberapa bentuk perlindungan lain untuk disabilitas. Kesemuanya berkembang selama abad ke
20, tetapi kebanyakan pertumbuhannya terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia II.. Termasuk
didalam bab ini adalah berbagai bentuk perlindungan disabilitas kelompok, perlindungan
franchise, kontrak beresiko khusus yang terbatas, dan beragam perlindungan pemerintah, baik
Negara bagian maupun federal.
Sebuah subkomite dari Komite Asuransi Disabilitas Untuk Asosiasi Asuransi Kesehatan
Amerika menyelesaikan suatu studi yang membuat daftar beragam program disabilitas yang
tersedia bagi masyarakat dan mengidentifikasi sekitar 42 program semacam itu (lihat gambar 4-
1). Banyak yang merupakan program pemerintah, banyak yang merupakan program swasta, dan
kebanyakan dari program tersebut satu sama lain tumpang tindih bentuk-bentuk perlindungan
lain, dan oleh karenanya menyebabkan overasuransi. Selain yang sudah ada dalam daftar, ada
tunjangan disabilitas yang terkandung didalam badan penyelenggara pensiun negara bagian.
Maka yang penting, dari “perlindungan lain”ini adalah potensinya akan overasuransi yang dapat
terjadi dan memang sudah terjadi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 31
umum erat dengan lamanya kerja pegawai dan dapat melanjutkan tunjangan-tunjangan untuk
beberapa minggu atau bahkan sampai satu tahun, lamanya waktu biasanya bergantung pada
sumber keuangan majikan.
GAMBAR 4-1
Sejak akhir Perang Dunia II, disabilitas jangka pendek kelompok (STD/ Short Term
Disability) (biasanya dengan durasi pendek—13 minggu, 26 minggu, atau 52 minggu) mulai
tumbuh popularitasnya. Salah satu rangsangan penting bagi pertumbuhannya adalah tawar
menawar serikat sekerja (union bargaining). Adalah suatu hal yang normal bagi para pegawai
untuk tawar menawar bagi tunjangan disabilitas kelompok yang lebih lama, yang biasanya
dinyatakan sebagai LTD (Long Term Disability), untuk disabilitas jangka panjang.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 32
Saat ini, tunjangan LTD biasanya diperluas sampai usia 65 tahun. Tunjangan ini mula-
mula dipasarkan pada jabatan-jabatan yang berpendapatan tinggi, daan pekerja yang menerima
pendapatan lebih rendah terbatas pada pendapatan mingguan jangka pendek. Namun demikian,
menjelang akhir tahun 1970-an, tunjangan disabilitas jangka panjang menjadi lebih populer di
semua perencanaan kelompok dari ukuran yang signifikan dan untuk semua kelas. Bab berikutnya
berkaitan dengan disabilitas kelompok dalam rincian yang lebih dalam.
Pembangunan yang paralel terjadi selama periode yang sama sejak Perang Dunia II dan
secara luas dinyatakan sebagai franchise disabilitas. Asuransi kelompok mempersyaratkan suatu
hubungan majikan-pekerja, dan pemasarannya, desain produk, penilaian, administrasi, dan
pertanggungannya semua memperhatikan hubungan ini. Perlindungan franchise dirancang untuk
kelompok-kelompok nonmajikan-pekerja yang disitu terdapat tipe hubungan pekerjaan yang lain,
biasanya suatu profesi atau perdagangan. Asosiasi orang-orang profesional adalah pemegang
perlindungan franchise yang paling lazim, dan berbagai tipe asuransi, termasuk asuransi
disablitas, dipasarkan ke para anggota asosiasi.
Asuransi franchise untuk disabilitas, terutama pada profesi medis dan hukum, telah
sangat meluas sejak awal 1960-an. Di tahun-tahun belakangan ini, New York dan New Jersey
telah memperluas definisi franchise mereka sehingga pada pokoknya tidak berbeda dari bentuk-
bentuk individual, kecuali untuk faktor-faktor premi yang berbeda.
Ada beberapa problem dan kerugian untuk perlindungan kelompok dan franchise.
Problem yang paling umum adalah bahwa kontrak itu sendiri tidaklah seliberal seperti kontrak
individual. Perlindungan kelompok secara historis belum portabel—yaitu perlindungan ini tidak
dapat dibawa-bawa dari satu majikan ke majikan yang lain. Pada waktu ini tunjangan konversi
dibawah disabilitas kelompok jangka pendek tidaklah lazim tetapi menjadi lebih lazim dalam
perencanaan (?)LTD. Premi yang sedang dalam kontrak tidak dijamin, dan memang kontrak itu
sendiri tidak dapat dibatalkan oleh pihak-pihak manapun dengan pemberitahuan yang relatif
singkat.
KONTRAK-KONTRAK TERBATAS
Sebagaimana disebutkan lebih awal dalam buku ini, asuransi disabilitas mula-mula
adalah kontrak-kontrak terbaas, yang khas adalah untuk kecelakaan saja, yang disini tunjangan
yang dibayarkan hanya pada saat kejadian suatu kecelakaan perjalanan. Hingga saat ini terdapat
berbagai kontrak yang menawarkan tunjangan terbatas pada masyarakat, biasanya melalui
pendekatan pemasaran langsung. Periode tunjangan pendek, hanya kecelakaan, pembayaran ganti
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 33
rugi yang rendah, eksklusi dan pembatasan yang luas, dan premi yang rendah merupakan
karakteristikdari perlindungan ini. Seringkali, perlindungan ini masih terbatas bagi disabilitas
yang berasal dari perjalanan.
Problem utama dengan tipe perlindungan ini adalah bahwa perlindungan ini cenderung
menyesatkan masyarakat kedalam pembelian perlindungan yang sangat terbatas tetapi
mempunyai premi rendah yang menarik. Perlindungan ini dapat dibatalkan dan tidak mewakili
suatu program asuransi untuk disabilitas penuh, kecuali asuransi jiwa hanya karena kecelakaan
akan menutupi kebutuhan asuransi keseluruhan jiwa seseorang.
PERLINDUNGAN PEMERINTAH
Pertumbuhan berbagai tipe perlindungan pemerintah telah menjadi penting sejak tahun
1960 dan telah mempunyai dampak yang dalam terhadap bisnis asuransi disabilitas.
Kompensasi Pekerja
Jaminan Sosial
Tunjangan disabilitas federal sebagai jaminan sosial pertama kali muncul pada akhir
tahun 1950-an dan dengan perubahan-perubahan berikutnya dalam undang-undang federal yang
diperluas secara dramatis pada tahun 1970-an. Akibat dari perluasan ini, pemerintah federal
menjadi kompetitor utama untuk semua penyelenggara asuransi disabilitas. Ketika tunjangan
dibawah jaminan sosial meluas, asumsi-asumsi aktuaris baik individu maupun kelompok
membutuhkan perubahan. Perlindungan kelompok dapat berkoordinasi secara langsung baik
dengan tunjangan-tunjangan nagara bagian maupun federaal; namun demikian, dalam beberapa
yurisdiksi negara bagian disabilitas individual tidak diberi hak yang sama. Hasilnya adalah
munculnya problem overasuransi yang parah dengan disabilitas individual dan jaminan sosial
selama tahun 1970-an.
Peningkatan tunjangan jaminan sosial selama tahun 1970-an terjadi sedemikian cepat
sehingga rasio tunjangan terhadap pendapatan tumbuh diluar kendali sampai perundang-undangan
korektif diberlakukan pada akhir tahun 1970-an (lihat gambar 4-2). Pengalaman klaim meningkat
didalam sistim jaminan sosial yang diperburuk oleh resesi pertengahan tahun 1970-an dan oleh
dampak perubahan etika kerja dalam usia pemberian hak yang baru.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 34
Tunjangan Sakit Tunai Negara Bagian
Jenis tunjangan disabilitas dari pemerintah lainnya dapat ditunjukkan sebagai tunjangan
sakit tunai negara bagian. Karena tunjangan disabilitas sebagai jaminan sosial secara normal
menjadi tidak dapat dibayarkan sampai setelah 5 bulan sampai satu tahun dari ketidakmampuan
atau disabilitas dan karena kompensasi pekerja hanya menutupi kecelakaan di tempat kerja, maka
biasanya terdapat kekosongan perlindungan disabilitas selama 5 bulan sampai satu tahun pertama
disabilitas diluar pekerjaan. Lima negara bagian telah mencoba untuk menutup kesenjangan ini
melalui perundang-undaangan yang diberlakukan pada tahun 1960-an. New York, New Jersey,
Rhode Island, California, and Hawaii semuanya menyediakan tingkat perlindungan disabilitas
jangka pendek yang bervariasi, dapat dibayarkan untuk disabilitas diluar pekerjaan dan pada
umumnya berkoordinasi dengan jaminan sosial. Teritori Puerto Rico juga memberikan tunjangan
tunai sakit yang terbatas. Level tunjangan dalam semua negara bagian telah meningkat secara
signifikan dan pada pokoknya mengeliminasi pasar disabilitas swasta untuk pendapatan kurang
dari 18.000 dolar sampai 20.000 dolar per tahun. Untuk pendapatan melebihi 18.000 dolar
terdapat pula suatu penyesuaian tunjangan untuk 6 sampai 12 bulan pertama perlindungan
disabilitas.
Bagian akhir dari perlindungan pemerintah yang umum untuk disabilitas dijumpai dalam
perundang-undangan otomatis untuk yang tidak bersalah, yang disitu tingkat tunjangan pada
pokoknya bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian yang lain. Tanpa kesalahan secara
normal dapat dibayar tanpa menghiraukan apakah tunjangan-tunjangan pemerintah atau swasta
lainnya dapat dibayarkan, akibatnya menciptakan suatu resiko overasuransi.
Ekspektasi Masyarakat
Mungkin salah satu kesalahpahaman yang terpenting tentang semua bentuk perlindungan
pemerintah adalah ekspektasi masyarakat terhadap tingkat tunjangan. Banyak masyarakat yang
percaya bahwa melalui kompensasi pekerja dan asuransi disabilitas dengan jaminan sosial
kebutuhan mereka karena disabilitas seluruhnya akan terpenuhi, dan badan-badan pemerintah
sedikit sekali tindakannya untuk mengoreksi konsepsi yang salah ini. Semua perlindungan
pemerintah benar-benar mempunyai wilayah-wilayah yang disitu tunjangan dibatasi atau tidak
dibayar, dan memang filosofis mendasar perlindungan pemerintah adalah bahwa perlindungan
tersebut harus memberikan suatu “ perlindungan atau paket dasar” saja. Problem kedua dengan
perlindungan pemerintah ini adalah ketidakkonsistenan administrasi klaim dari satu yurisdiksi
negara bagian ke yuridiksi negara bagian yang lain. Program di satu negara bagian banyak yang
lebih liberal daripada di negara bagian lainnya dibawah kompensasi pekerja, dan karena
tunjangan jaminan sosial federal diatur pada tingkat negara bagian, maka ada perbedaan yang
besar dalam pengaturan tunjangan dari satu yurisdiksi negara bagian ke yurisdiksi negara bagian
yang lain.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 35
GAMBAR 4-2
Overasuransi muncul diantara program-program negara bagian dan federal, terutama kompensasi
pekerja dan jaminan sosial, dan biasanya antara perlindungan pemerintah dan perlidungan swasta.
Pengaruhnya adalah morbiditas yang meningkat baik untuk program swasta maupun program
pemerintah. Selain itu, kebanyakan program pemerintah tidak memiliki manajemen klaim atau
program rehabilitasi yang efektif untuk mendorong pekerja yang cacat kembali untuk bekerja.
Memang dalam banyak situasi, begitu seseorang dinyatakan cacat maka ini dianggap cacat
permanen.
Pertumbuhan asuransi disabilitas selama tahun 60-an dan 70-an melalui program-program
perseorangan, kelompok, dan pemerintah berakibat pada meningkatnya kesadaran yang tajam
pada masyarakat penerima tunjangan ketidakmampuan. Kesadaran ini, sudah pasti dipengaruhi
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 36
oleh meningginya etika masalah hak, yang menyebabkan meningkatnya morbiditas dibawah
semua program. Asumsi aktuaris yang telah benar-benar membuktikan untuk beberapa dekade
disesuaikan di pertengahan dan di akhir 1970-an dalam usaha untuk mengoreksi naiknya biaya
disabilitas. Pada saat yang sama bahasa produk individual dan peraturan-peraturan pertanggungan
diperkuat untuk mencegah terjadinya overasuransi dan antiseleksi.
Dengan sekitar 42 sumber disabilitas yang tersedia bagi masyarakat Amerika, koordinasi
tunjangan menjadi penting. Penanggung individual telah berpengalaman sejak pertengahan tahun
1970-an dengan beragam polis dan tunjangan yang berkoordinasi dengan program-program
negara bagian dan federal dalam rangka untuk menghindari overasuransi dengan program
individual dan kelompok. Penting untuk diingat bahwa iklim dan juga sifat dari persaingan dalam
bisnis disabilitas sangat berubah di tahun 1960-an dan 1970-an karena asuransi kelompok,
franchise, dan pada akhirnya pertumbuhan program-program pemerintah yang sangat meningkat
dirasakan di pasaran. Karena desain badan penyelenggara yang beranekaragam dan pengalaman
yang miskin di tahun 1990-an, maka perlunya koordinasi bahasa-bahasa kontraktual tunjangan
lagi-lagi mengemuka sebagai suatu isu yang penting.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 37
Selama tahun 1970-an, pemotongan jatah gaji atau mekanisme penghematan gaji yang
sama mulai semakin tampak sebagai kendaraan dalam pasaran pemilik perusahaan independen
dan profesional. Mekanisme pembayaran premi dan diskon premi yang tersedia dibawah
penyelenggaraan semacam itu menarik bagi pasar-pasar ini, dan mereka menarik bagi agen dan
perusahaan asuransi karena adanya pengabsahan dari pemilik akan bisnis ini.
Sementara kasus-kasus pemotongan jatah gaji kerah biru (pekerja kasar) biasanya
mempunyai periode eliminasi yang sangat pendek (0-7 hari) dan periode tunjangan yang relatif
pendek (jarang melebihi 2 sampai 3 tahun), karakteristik program pemotongan jatah gaji di pasar
profesional dan kerah putih (eksekutif-perkantoran) agak berbeda. Kontrak-kontrak disabilitas
individual dapat-tidak dapat (non-can) atau yang dijamin dapat diperbaharui dijual di pasaran ini
dalam jumlah yang sama dan dengan ciri-ciri yang sama yang dapat dijumpai dalam penjualan
individual.
Dalam banyak situasi, polis-polis ini yang dibayar oleh majikan menambah asuransi
disabilitas jangka panjang (LTD) kelompok yang diberikan oleh karyawan atau yang dipilih
sebagai bagian dari suatu cafetaria plan. Cafetaria plans mulai muncul di pasaran di awal tahun
1990-an. Tujuannya adalah memberikan pada para karyawan suatu pilihan tentang bagaimana
mempergunakan dolar mereka yang menguntungkan. Banyaknya ganti rugi yang besar dan
periode tunjangan yang panjang merupakan karakteristik kasus-kasus pemotongan jatah gaji
profesional dan golongan kerah putih.
Akhir tahun 1980-an dan 1990-an telah terlihat pertumbuhan yang sangat nyata dalam
program ini, yang sekarang seringkali disebut multi-life. Memang menjelang pertengahan 1990-
an beberapa perusahaan asuransi menjual lebih dari 50 persen premi baru mereka dalam kasus
multi-life.
Perkembangan yang terbaru di pasar pemotongan jatah gaji profesional dan golongan
kerah putih adalah ketersediaan program penerbitan garansi (guarantee issue) atau garansi untuk
penerbitan (guarantee to issue) yang terbatas atau penerbitan garansi yang dimodifikasi. Banyak
dari para asuradur individual yang besar bereksperimen secara sukses dengan tawaran penerbitan
garansi yang terbatas untuk pasar profesional/kerah putih yang lebih stabil yang disitu jumlah
jiwa yang diasuransikan paling sedikit melebihi 15. Program seperti ini menggunakan teknik
seleksi yang mencakup beberapa prinsip kelompok.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 38
Pada bisnis dan perusahaan profesional yang besar yang melibatkan 50 jiwa atau lebih
sudah pernah dilakukan eksperimen di tahun-tahun belakangan ini dengan garansi yang lebih
liberal. Dalam kasus-kasus yang lebih menguntungkan garansi-garansi semacaam itu dapat
termasuk tunjangan jangka panjang, bahkan sampai usia 65 tahun dan seumur hidup, dan
besarnya ganti rugi bulanan lebih dari 3.000 dolar per bulan jika pendapatan pemohon menjamin
perlindungan seperti itu. Kadang-kadang, pada kasus-kasus yang paling menjanjikan
kelihatannya, asuradur dapat memberikan garansi untuk menerbitkan tanpa pengabsahan eksklusi,
biasanya pada saat periode eliminasi paling sedikit 180 hari, tetapi masih akan tetap memegang
hak untuk menggunakan premi ekstra. Prosentase partisipasi karyawan yang sangat tinggi adalah
perlu untuk mencegah antiseleksi dan pengalaman klaim yang buruk berikutnya.
Kemenarikan penulisan suatu kontrak individual dengan garansinya dengan premi yang
didiskon akan terus menjadi suatu faktor penting di dalam pertumbuhan pasar ini. Namun
demikian, disini pula pengalaman industri yang buruk pada tahun 1990-an telah menyebabkan
banyak perusahaan asuransi untuk memikirkan kembali strategi penerbitan mereka yang diberi
garansi dan menjadi agak lebih dibatasi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 39
KONTRAK DISABILITAS BERJANGKA
Selama bertahun-tahun, asuransi berjangka karena disabilitas disediakan dalam basis
yang terbatas dalam situasi yang khusus atau resiko tinggi. Resiko-resiko khusus ini pada
umumnya melibatkan pemain olah raga profesional, entertainer, atau persyaratan-persyaratan
pekerjaan yang unik. Periode berjangka seringkali 5 tahun dengan periode eliminasi yang
panjang; pembayaran dilakukan bulanan periodik atau sebagai pembayaran sekaligus.
Dalam tahun-tahun belakangan ini, kontrak berjangka telah muncul sebagai perlindungan
tambahan terhadap perlindungan yang tidak dapat dibatalkan yang lebih tradisional dan di pasar-
pasar tradisional untuk perlindungan karena ketidakmampuan. Satu bentuk lain adalah polis
berjangka tahunan yang dapat diperbaharui dengan peningkatan pada premi atas dasar tahunan.
Versi lainnya adalah kontrak berjangka 5 tahunan yang harus memenuhi persyaratan
pertanggungan pada akhir masa kontrak, atau kontrak berjangka menurun yang memberikan
perlindungan untuk mendanai perjanjian atau kontrak bisnis tertentu.
Suatu perdebatan terus berlangsung didalam industri asuransi kesehatan mengenai apakah
perawatan jangka panjang harus diklasifikasikan sebagai suatu tipe produk perawatan medis atau
produk disabilitas. Perawatan jangka panjang ini tersedia dan dijual dalam bentuk yang
membayar tunjangan atas dasar pengeluaran, sama dengan perlindungan perawatan medis; ini
juga tersedia atas dasar ganti rugi, sama dengan produk untuk disabilitas. Tujuan utama
perawatan ini adalah untuk menutup pengeluaran yang berkaitan dengan perawatan jangka
panjang ketimbang menggantikan pendapatan seseorang. Dalam arti seperti ini perawatan ini
lebih seperti perawatan medis daripada sebuah kontrak untuk ketidakmampuan.
Selama periode waktu dimana tunjangan dan polis perawatan jangka panjang telah
menjadi lebih tersedia secara luas, peraturan dan perundang-undangan negara bagian telah
menyesuaikan. Asosiasi Komisioner Asuransi Nasional (NAIC) telah mengembangkan suatu
undang-undang model yang telah diadopsi oleh banyak negara bagian.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 40
Karena perlindungan perawatan jangka panjang dirancang untuk melindungi individu dari
pengeluaran akibat sakit atau kecelakaan jangka panjang, banyak tipe layanan yang berbeda
terlibat didalamnya. Banyak orang menganggap resiko terutama sebagai pembatasan bagi panti
jompo; namun demikian, saat ini terdapat peningkatan jumlah layanan yang dapat diberikan pada
seorang individu di rumahnya tanpa pembatasan dalam fasilitas panti jompo. Memang, kita
mungkin menganggap layanan perawatan jangka panjang sebagai suatu rangkaian kesatuan
layanan perawatan atau medis yang meluas dari perawatan pengasuhan seminggu sekali sampai
ke pembatasan penuh didalam suatu panti jompo. Sebagian besar polis perawatan jangka panjang
saat ini meliputi berbagai tingkat perawatan rumah sebagaimana pembatasan panti jompo, dan
memang, beberapa peraturan negara bagian membutuhkan polis perawatan jangka panjang
tersebut termasuk tipe perawatan rumah tertentu. Ini merupakan wilayah perawatan medis yang
masih muda dan masih berkembang, dan evolusi yang terus menerus akan terjadi karena penyedia
jasa menemukan cara-cara pengobatan individual yang baru di rumah mereka daripada dalam
fasilitas perawatan jangka panjang.
Metodologi untuk mengukur dan menentukan apakah seseorang itu memenuhi syarat
untuk menerima tunjangan telah berkembang secara berangsur-angsur. Metodologi ini
ditunjukkan sebagai aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL). Ini adalah suatu sistem untuk
mengukur derajat atau tingkat dimana seseorang bergantung pada orang lain untuk aktivitas
kehidupannya sehari-hari. Secara khas ada lima aktivitas yang diukur—mandi, pakaian, makan,
ke kamar kecil, dan pentransferan. Beberapa kontrak dan negara bagian membolehkan adanya
aktivitas tambahan untuk pengukuran. Derajat ketidakmampuan atau kerusakan oleh karenanya
diukur berkenaan dengan berapa banyak aktifitas kehidupan sehari-hari ini tidak dapat
dilaksanakan. Seringkali, jika seseorang tidak dapat melaksanakan tiga dari aktivitas tersebut,
maka dia dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan.
Kontrak perawatan jangka panjang juga menetapkan tipe fasilitas yang memenuhi syarat
untuk pembayaran panti jompo, dan biasanya persyaratan ini merupakan salah satu pemberian
lisensi dari negara bagian. Serupa dengan itu, tunjangan perawatan rumahan dapat dibayarkan
berdasarkan pada pelatihan profesional dari orang yang memberikan tunjangan—yaitu perawat
yang terdaftar atau perawat praktek yang berlisensi. Biasanya tidak ada tunjangan yang dapat
dibayarkan kepada anggota keluarga yang memberikan perawatan di rumah.
Ketika tipe perlindungan asuransi ini terus menjadi matang dan berkembang, sifat dan
tipe tunjangan juga akan berubah. Kontrak yang khas saat ini akan memberikan tunjangan sehari-
hari panti jompo antara 50 sampai 300 dolar, dan beberapa kontrak bahkan memberikan
tunjangan sehari-hari yang lebih besar. Kebanyakan kontrak memberikan periode eliminasi untuk
tunjangan panti jompo 20, 30, 60, 90, atau 100 hari; namun demikian, beberapa kontrak dapat
memberikan periode eliminasi 180 hari. Terdapat pilihan periode tunjangan (jangka waktu
tunjangan dapat dibayarkan), dan lamanya periode dapat satu, 2, 4, atau 6 tahun dan dalam
beberapa hal seumur hidup. Kenyataannya, semakin panjang periode tunjangan, semakin besar
biayanya. Walaupun rata-rata pembatasan panti jompo adalah sekitar 90 hari, pengeluaran yang
besar untuk pembatasan jangka panjang merupakan suatu keprihatinan bagi kebanyakan orang.
Banyak badan penyelenggara juga memberikan tunjangan maksimum seumur hidup.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 41
• Gangguan alkohol dan obat-obatan
• Peperangan
• Pengeluaran yang ditanggung dibawah berbagai program pemerintah
Kebanyakan perlindungan perawatan jangka panjang dijual atas dasar individu karena
pada titik ini perlindungan belum menjadi suatu tunjangan yang lazim dalam penyelenggaraan
asuransi kelompok. Ketika lebih banyak majikan mulai menawarkan perlindungan ini melalui
asuransi kelompok, jumlah orang yang diasuransikan akan meningkat tajam. Ini adalah suatu pola
yang sama dengan pertumbuhan perawatan medis dan perlindungan ketidakmampuan di masa
lalu. Biaya kontrak individual yang tinggi akan cenderung mempercepat gerakan ke arah
penyelenggaraan kelompok perawatan jangka panjang yang dibayar atau yang disponsori
majikan.
Underwriting, administrasi, dan prosedur serta alat klaim juga sangat serupa. Sebagian
besar perbedaan yang benar-benar ada adalah hasil pertimbangan-pertimbangan pengaturan yang
berbeda.
Ada sejumlah program disabilitas yang disponsori pemerintah di Kanada, yang disitu
asuradur harus paham dalam rangka menghindari situasi overasuransi:
• Program asuransi pekerjaan (secara formal dikenal dengan UIC). Ini adalah program
pengangguran yang dioperasikan secara federal yang memberikan tunjangan-
tunjangan disabilitas terbatas. Program ini membayar agak sedikit lebih besar
daripada 50 persen pendapatan, dengan maksimum agak lebih besar dari 400 dolar,
dan periode tunjangan 15 minggu, yang mengikuti periode eliminasi 2 mingguan.
• Kompensasi pekerja. Program ini sama dengan kompensasi pekerja di Amerika
Serikat, tetapi tidak identik. Tunjangan bervariasi menurut provinsi dan jumlahnya
dapat sebesar 90 persen dari pendapatan bersih, dan periode tunjangan dapat untuk
seumur hidup.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 42
• Badan Penyelenggara Pensiun Kanada (CPP) dan Badan Penyelenggara Pensiun
Quebec (QPP). Kedua badan penyelenggara ini pada pokoknya sama, yang
memberikan komponen ketidakmampuan yang dimulai setelah 120 hari dengan
periode tunjangan sampai usia 65 tahun, yang pada titik itu tunjangan pensiun normal
mulai. Tunjangan maksimum besarnya kurang dari tunjangan maksimum dalam
program asuransi terhadap disabilitas dengan jaminan sosial (SSDI) Amerika Serikat.
Definisi disabilitas jauh lebih bersifat membatasi daripada skema asuransi individual,
sama dengan sifat membatasi pada SSDI.
Pada berbagai saat pengalaman Kanada dan Amerika Serikat berbeda, terutama
disebabkan oleh pengaturan waktu yang berbeda dan rumitnya siklus ekonomi. Pengalaman
geografis, yang juga sama dengan di Amerika Serikat, bervariasi dari propinsi ke propinsi lain
yang didasarkan pada perbedaan sosioekonominya. Pola-pola motivasi dan perilaku stabilitas
yang fundamental juga sama pentingnya di Kanada karena hal ini mempengaruhi hasil-hasil
disabilitas.
Namun demikian, Kanada tidak memiliki kemerosotan yang sama dalam hal pengalaman
dokter di tahun 1990-an seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Program asuransi kesehatan
nasional yang mantap di Kanada cenderung membiarkan pendapatan dokter pada tingkat yang
rendah daripada di Amerika Serikat dan oleh karena itu para dokter Kanada tidak mengalami
penurunan pendapatan yang tajam seperti yang dialami oleh para dokter Amerika Serikat pada
tahun 1990-an. Ekses-ekses yang besar yang berkembang di pasar Amerika Serikat dalam desain
produk, batas-batas penerbitan, penetapan harga, dan pertanggungan bukanlah pola yang ada di
pasaran Kanada. Dengan demikian kemerosotan dalam morbiditas tidak terjadi.
Pasar dan pertumbuhan untuk disabilitas jangka panjang dan jangka pendek bagi
kelompok di Kanada telah mengikuti pola-pola yang serupa dengan di Amerika Serikat.
Meskipun pertumbuhan untuk disabilitas kelompok mulai muncul setelah pertumbuhan disabilitas
individu, pasar disabilitas kelompok masih terus tumbuh besar di tahun-tahun belakangan ini.
Namun demikian, ketersediaan program disabilitas dari pemerintah yang lebih luas dapat
memperlambat pertumbuhannya.
Karena perbedaan-perbedaan pengaturan dan budaya yang unik, pasar, produk, dan
saluran-saluran pendistribusian disabilitas Kanada akan terus berkembang dalam arah yang agak
berbeda dari evolusi asuransi disabilitas di Amerika Serikat. Bagaimanapun, penyebab morbiditas
yang mendasar akan menghasilkan lebih banyak kesamaan daripada perbedaan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 43
BAB V
ASURANSI DISABILITAS PERUSAHAAN
Disabilitas pemilik perusahaan atau profesional akan memberikan problem yang unik dan
rumit. Untungnya, ada beragam produk disabilitas khusus yang tersedia untuk melindungi
kerugian yang spesifik yang berkaitan dengan bisnis karena disabilitas pemilik perusahaan atau
individu kunci.
Ada empat resiko pokok yang harus dilindungi dari pemilik perusahaan atau profesional
menghadapi kemungkinan disabilitas:
• Perlindungan pendapatan pemilik dan pengelola. Ini adalah asuransi pendapatan dasar
karena ketidakmampuan untuk menggantikan pendapatan pemilik apabila tidak mampu,
tetapi kebutuhan perlindungan pendapatan menjadi rumit dalam situasi bisnis. Para
pemilik dari perusahaan yang dipegang secara tertutup biasanya memiliki hubungan yang
erat dan kemungkinan akan berkeinginan untuk melanjutkan suatu gaji bersama antar
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 44
pemilik selama periode disabilitas. Namun demikian, suatu konflik hampir dipastikan
terjadi jika perusahaan tidak mempunyai ketetapan bagi kesinambungan gaji
pemilik/karyawan selama disabilitas. Proses perlindungan pendapatan lebih lancar dan
lebih pasti apabila para pemilik mempunyai perjanjian pengikatan yang disusun
sebelumnya yang dibiayai oleh asuransi disabilitas, yang lazimnya ditunjukkan sebagai
skema kesinambungan gaji.
• Perlindungan personel kunci. Pada akhirnya, pada beberapa contoh perusahaan yang
dipegang secara tertutup terutama akan bergantung pada ketrampilan khusus dari seorang
karyawan kunci. Disabilitas dari personel kunci ini dapat merusak keuangan perusahaan,
terutama untuk jangka pendek. Lagi-lagi, ada produk disabilitas yang didesain secara
khusus untuk membiayai kebutuhan ini.
Keempat kebutuhan untuk disabilitas perusahaan, hal ini akan dibahas di seluruh bab ini.
Namun demikian, penting untuk dipahami bahwa produk disabilitas dasar didesain secara khusus
untuk menggantikan pendapatan yang hilang dan tidak didesain untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan akan pengeluaran overhead perusahaan atau jual-beli atau disabilitas personel kunci.
Problem yang berkaitan dengan kematian prematur seorang pemilik perusahaan atau
profesional pada umumnya diketahui dan perencanaan-perencanaan tentang segala kemungkinan
yang dapat terjadi dibuat. Namun demikian, resiko disabilitas seringkali diabaikan. Asuransi
karyawan dan majikan untuk resiko kematian lebih sering daripada untuk resiko disabilitas. Pada
kenyataannya, beberapa studi tentang industri ini menunjukkan bahwa 81 persen rumah tangga
Amerika Serikat paling sedikit mempunyai satu anggota keluarga yang memiliki asuransi jiwa.
Tentu saja, asuransi jiwa benar-benar dapat dibeli oleh individu manapun, sedangkan
perlindungan disabilitas hanya tersedia bagi individu yang telah berpenghasilan. Tetapi sekalipun
kita melulu hanya memfokuskan pada individu yang bekerja, prosentase orang yang mempunyai
perlindungan disabilitas benar-benar rendah. Jumlah total individu yang dilindungi oleh bentuk
perlindungan disabilitas jangka panjang hanya mewakili kurang dari 20 persen angkatan kerja
Amerika Serikat, tidak termasuk perlindungan disabilitas dengan jaminan sosial.1
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 45
disabilitas kurang signifikan. Sayangnya, ini bukanlah masalahnya. Pertama, seseorang yang
bekerja, sedikit sekali kemungkinannya untuk menahan suatu disabilitas untuk waktu yang
signifikan ketimbang untuk meninggal secara prematur. Kedua, masalah-masalah yang timbul
untuk orang yang tidakmampu/cacat dan keluarganya seringkali lebih besar daripada masalah-
masalah yang timbul oleh karena kematian seseorang. Akhirnya, masalah-masalah lanjutan yang
dihadapi perusahaan yang pemiliknya mengalami disabilitas akan lebih sulit ditangani dan
membutuhkan perencanaan yang lebih rumit daripada perencanaan lanjutan untuk pemilik yang
meninggal dunia.
TABEL 5-1
Probabilitas Disabilitas (Ketidakmampuan) Jangka Panjang Dibanding dengan
Probabilitas Kematian
Ketidakmampuan Jangka Panjang per 1.000
pekerja
Frekuensi disabilitas jangka panjang merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan oleh
pemilik perusahaan yang dipegang secara tertutup. Statistik belakangan ini membuktikan bahwa
suatu perusahaan yang didirikan oleh dua pemilik bersama yang berusia 35 tahunan menghadapi
probabilitas 75 persen bahwa paling sedikit seorang pemilik akan mengalami suatu disabilitas
jangka panjang sebelum usia 65 tahun. Jika perusahaan didirikan oleh enam atau lebih pemilikan
bersama, maka hampir menjadi kepastian bahwa akan ada paling sedikit satu pemilik yang
mengalami disabilitas jangka panjang sebelum dia mencapai usia 65 tahun. Karena banyak
disabilitas yang paling sedikit berakhir 3 bulan dapat terus berlanjut untuk lebih dari 5 tahun,
bahkan satu kejadian semacam itu akan mempunyai dampak yang menghancurkan perusahaan
yang dipegang secara tertutup.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 46
PROTEKSI PENDAPATAN KARENA DISABILITAS
Proteksi pendapatan karena disabilitas dasar merupakan kebutuhan pertama yang harus
diperhatikan oleh perusahaan yang dipegang secara tertutup. Memang, banyak asuradur tidak
akan mempertimbangkan pemberian pengeluaran overhead perusahaan atau perlindungan jual-
beli sampai kebutuhan proteksi pendapatan dasar memuaskan.
Dalam kebanyakan keadaan perusahaan yang dipegang secara tertutup tidak dapat
memenuhi pembayaran pendapatan pada pemilik yang tidak mampu yang tidak produktif untuk
jangka waktu yang tidak terbatas. Para pemilik yang sehat menghadapi ketegangan untuk
melanjutkan layanan mereka sendiri untuk perusahaan, bersamaan dengan mengambil semua
tanggungjawab pemilik yang tidak mampu (cacat). Jika pembayaran kesinambungan gaji diakhiri
oleh pemilik bersama yang sehat, maka pemilik yang tidak mampu/cacat dan keluarganya akan
bergantung pada sumber-sumber pendapatan yang lain untuk mempertahankan standar hidup
mereka. Kontrak pendapatan karena disabilitas individual adalah suatu cara yang efisien untuk
memberikan pembiayaan ini.
• Potongan kontribusi oleh korporasi. Skema kesinambungan gaji yang diberikan oleh
korporasi dapat diasuransikan ataupun tidak diasuransikan. Skema yang
diasuransikan biasanya adalah bahwa korporasi membayar premi untuk asuransi,
sedangkan karyawan adalah resipien hasilnya. Dibawah tipe skema ini premi adalah
pengeluaran perusahaan yang dapat dipotong bagi korporasi. Potongan dibatasi oleh
uji kompensasi yang nalar, yang mempertimbangkan biaya-biaya premi partisipan
dan kompensasi lainnya. Suatu rancangan alternatif untuk skema kesinambungan gaji
yang diasuransikan adalah untuk korporasi yang menjadi pemilik dan ahli waris polis
asuransi. Partisipan yang tidak mampu/cacat dibayar oleh korporasi dan tidak secara
langsung oleh asuradur. Dibawah penetapan ini premi tidak dapat dipotong oleh
korporasi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 47
pendapatan yang dapat dikenai pajak bagi partisipan apabila pendanaan dimuka
terjadi.
• Penerimaan hasil dan pembayaran tunjangan oleh korporasi. Jika korporasi adalah
pemilik dan ahli waris dari polis-polis disabilitas, maka tunjangan diterima bebas
pajak oleh korporasi apabila partisipan menjadi tidak mampu/cacat. Korporasi akan
dapat memotong pembayaran kesinambungan gaji yang nalar pada partisipan apabila
tunjangan asuransi digunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran ini.
Pembayaran tunjangan oleh suatu korporasi dapat mempunyai pengaruh yang merugikan
kecuali skema kesinambungan gaji telah ditetapkan. Kemungkinan bahwa IRS akan menentang
legitimasi skema kesinambungan gaji ini diperkuat dengan fakta bahwa kebanyakan perusahaan
yang dikelola dengan cermat memberikan skema ini semata-mata untuk pemegang saham dan
mungkin untuk beberapa karyawan kunci. Karena alasan inilah maka direkomendasikan agar
korporasi secara formal mengambil skema perlindungan kesinambungan gaji dan memberikan
kepada para partisipan hak-hak yang dapat dilaksanakan. Tindakan ini akan membantu
menetapkan status skema untuk IRS dan menawarkan jaminan bagi pemilik-karyawan yang
berpartisipasi sehingga tunjangan dapat diterima.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 48
secara cermat dapat memiliki suatu skema kesinambungan gaji untuk karyawan-pemiliknya tanpa
membuat pengeluaran yang serupa atas nama karyawan reguler.
Persyaratan ERISA
Tunjangan pajak dapat hilang jika korporasi memberikan pembayaran tunjangan kepada
para karyawan dalam ketiadaan skema perlindungan kesinambungan gaji. Oleh karena itu
korporasi harus mengambil langkah-langkah berikut untuk memberikan bukti bahwa suatu
penyelenggara skema perlindungan formal telah ditetapkan:
Pertimbangan Pendanaan
Suatu skema perlindungan kesinambungan gaji dapat didanai ataupun tidak didanai. Pada
umumnya, adalah tidak praktis untuk korporasi kecil yang dikelola secara cermat untuk
membiayai sendiri skema perlindungan kesinambungan gaji dimuka. Suatu dana yang besar
sekali harus segera ditetapkan, karena terjadinya disabilitas tidak dapat diprediksi dan disabilitas
jangka panjang dapat menciptakan liabilitas yang sangat besar bagi korporasi.
• Beban penentuan kapan disabilitas atau ketidakmampuan telah terjadi dan kapan
pembayaran harus dimulai ditransfer ke perusahaan asuransi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 49
• Para karyawan-pemegang saham memiliki jaminan bahwa gaji mereka akan terus
berlanjut selama suatu periode disabilitas bahkan jika bisnis perusahaan gagal
sekalipun.
• Biaya skema perlindungan dapat diprediksi oleh korporasi.
Resiko ini terutama penting bagi profesional yang mengoperasikan praktek atau
perkongsian tunggal. Praktisi profesional dapat kehilangan klien, jasa baik, karyawan yang
bernilai, dan tentu saja perusahaan secara keseluruhan jika pengeluaran kantor tidak dapat dibayar
selama suatu periode disabilitas. Karir profesional dapat menjadi rusak sekalipun dengan
disabilitas jangka pendek.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 50
TABEL 5-2
Perlakuan Pajak Terhadap Skema Perlindungan Kesinambungan Gaji Korporat
Skema Perlindungan yang Terasuransikan Skema Perlindungan yang Tidak Terasuransikan
Korporasi Skema Korporasi Skema Skema Perlindungan
Perlindungan Formal Perlindungan Formal Bonus Eksekutif
membayar premi dan membayar premi dan (Skema perlindungan
partisipan adalah sekaligus adalah Bonus IRC Pasal 162)
pemilik dan ahli pemilik dan ahli waris Korporasi
Didanai dimuka Tidak didanai
waris polis polis memberikan premi
sebagai bonus kepada
karyawan yang
membeli polis
individual
Pembayaran Premi atau • Dapat dipotong • Tidak dapat dipotong • Bonus dapat • Tidak dapat N/A
Kontribusi pada oleh korporasi jika oleh Korporasi dipotong jika dipotong oleh
Swadana layak • Pendapatan tidak kompensasi layak korporasi
• Pendapatan tidak kena pajak pada • Pembayaran premi • Pendapatan tak kena
kena pajak pada karyawan tidak dapat dipotong pajak pada karyawan
karyawan oleh karyawan
Penerimaan Ketentuan • Pendapatan kena • Pendapatan tidak • Tidak berpengaruh N/A N/A
Asuransi pajak pada kena pajak pada terhadap korporasi
karyawan (IRC korporasi atau • Tidak kena pajak
Pasal 22 dapat karyawan pada karyawan-ahli
memberikan kredit waris
terhadap pajak)
Pembayaran Tunjangan N/A • Dapat dipotong oleh N/A • Dapat dipotong oleh • Dapat dipotong oleh
oleh Korporasi Korporasi jika Korporasi jika Korporasi jika
kompensasi layak kompensasi layak kompensasi layak
• Pendapatan kena • Pendapatan kena • Pendapatan kena
pajak pada karyawan pajak pada pajak pada
(IRC Pasal 22 dapat karyawan (IRC karyawan (IRC
memberikan kredit Pasal 22 dapat Pasal 22 dapat
terhadap pajak) memberikan kredit memberikan kredit
terhadap pajak) terhadap pajak)
Dicetak ulang dari Planning for Business Owners and Professionals oleh Ted Kurlowicz Edisi ke 6, © 1997, The American College
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 51
Persyaratan Untuk Dapat Dipilih
Kebutuhan dasar untuk pengeluaran overhead perusahaan bergantung pada apakah entitas
perusahaan itu dapat menciptakan pendapatan untuk menutup pengeluaran selama adanya
disabilitaas pemiliknya atau tidak. Persyaratan telah ditetapkan untuk membantu mengidentifikasi
profesional atau pemilik perusahaan yang disabilitasnya akan menciptakan kerugian penghasilan
yang nyata dan dengan demikian kehilangan uang untuk membayar pengeluaran. Badan usaha
dengan lima atau beberapa pimpinan misalnya, benar-benar akan mempunyai suatu perubahan
dalam penghasilan jika salah satu dari pimpinan tersebut mengalami disabilitas sekalipun untuk 2
atau 3 bulan. Pemilik suatu perusahaan kecil yang juga merupakan kunci bagi keberhasilan
perusahaan juga akan sama-sama mempunyai kesulitan membayar pengeluaran tetap tertentu jika
mengalami disabilitas, terutama jika dia tidak mempunyai karyawan lain untuk melakukan kerja
yang sama dengan ketrampilan yang sama. Disisi lain, suatu praktek kelompok yang besar
dengan 30 dokter dalam spesialisasi yang sama biasanya tidak akan menderita banyak kerugian
penghasilan keseluruhan jika salah satu dari individu tersebut tidak mampu untuk suatu periode
waktu. Kriteria untuk menentukan terpenuhinya persyaratan dapat melibatkan sifat perusahaan,
kelas pekerjaan, dan jumlah pimpinan juga jumlah karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang
sama atau serupa dengan pemiliknya atau yang secara langsung terlibat dengan penciptaan
penghasilan bagi perusahaan.
Paling sering, kontrak untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran bulanan yang tetap yang
memang biasanya dan perlu bagi pengoperasian perusahaan atau profesi dan akan terus
berlangsung dalam peristiwa disabilitas. Pengeluaran-pengeluaran ini dapat termasuk tetapi tidak
dibatasi untuk uang sewa, utiliti, sewa peralatan, gaji karyawan, pengeluaran bunga tertentu,
pasokan kantor, dan pajak properti. Jika pengeluaran dibagi bersama dengan pimpinan-pimpinan
yang lain, banyaknya penutupan per individu dibatasi pada bagian pengeluaran individu tersebut.
Pengeluaran yang tidak ditutup biasanya termasuk pengeluaran yang secara langsung berkaitan
dengan penciptaan pendapatan dan oleh karena itu tidak akan terjadi selama disabilitas. Contoh-
contoh pengeluaran ini adalah biaya atas barang-barang yang dijual seperti pasokan medis dan
kedokteran gigi, pembelian peralatan baru, ongkos laboratorium, dan gaji yang dibayarkan pada
individu yang memberikan layanan yang sama atau serupa seperti yang diasuransikan.
Tunjangan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 52
perusahaan yang mempunyai pimpinan atau pemilik yang mengalami disabilitas secara permanen.
Periode eliminasi pada umumnya pendek—30 sampai 90 hari; kisaran periode tunjangan dari 12
sampai 24 bulan; kisaran besarnya ganti rugi dimanapun dari 2.000 sampai 20.000 dolar per
bulan, bergantung pada keadaan tertentu. Beberapa produk BOE menawarkan tunjangan residual
atau parsial, dan beberapa juga menawarkan tunjangan survivor yang terbatas dalam kejadian
kematian. Selain itu, beberapa kontrak diperlengkapi dengan peningkatan batas bawah kontrak
secara periodik untuk menyesuaikan pada pertumbuhan normal pengeluaran yang membutuhkan
perlindungan lebih.
Ketentuan Kontrak
Ketentuan kontrak tertentu biasanya unik dan dijumpai pada kontrak pengeluaran
overhead perusahaan. Tunjangan yang didasarkan pada pembayaran kembali pengeluaran aktual
yang diadakan; oleh karena itu situasi-situasi yang memungkinkan tunjangan bulanan maksimum
atau tunjangan total tidak dapat dibayarkan. Beberapa tunjangan yang tidak digunakan dapat
dipindahkan ke bulan berikutnya, atau periode tunjangan dapat diperpanjang jika besarnya
tunjangan maksimum belum digunakan. Jika perlindungan serupa lainnya berlaku untuk
perusahaan yang lain, tunjangan dapat dikurangi sesuai dengan formula untuk menghindari
pembayaran ganda. Tunjangan unik lainnya adalah tunjangan suplementer (biasanya bersifat
pilihan) yang akan menutup upah atau pengeluaran gaji untuk mengupah seorang pengganti untuk
melaksanakan tugas tertanggung. Akhirnya beberapa perusahaan memberikan tunjangan konversi
terbatas ketika tertanggung tidak lagi memenuhi syarat bagi perlindungan disabilitas dasar
tambahan.
Perpajakan
Klaim
Penting untuk dipahami bahwa polis pengeluaran overhead dirancang untuk membayar
kembali pengeluaran aktual yang dikeluarkan oleh perusahaan pengklaim. Ini berarti bahwa pada
saat klaim, pembayaran klaim didasarkan pada pengeluaran aktual ketimbang sebagai sutau ganti
rugi bulanan otomatis yang datar. Dengan kata lain, polis pengeluaran overhead 5.000 dolar per
bulan dapat membayar kurang dari itu jika pengeluaran pada saat disabilitas kurang dari nilai ini.
Pemeriksa klaim biasanya meminta verifikasi pengeluaran aktual yang dibayar sebelum
membayar kembali pengklaim.
Pelaku penjualan asuransi jiwa harus waspada terhadap kebutuhan akan proteksi
pengeluaran overhead perusahaan dalam kepemilikan tunggal, kemitraan, perusahaan liabilitas
terbatas, dan korporasi yang dipegang secara tertutup. Walaupun kebutuhan proteksi pendapatan,
kebutuhan pembiayaan jual beli, dan kebutuhan proteksi personel kunci mempunyai produk-
produk yang dapat dibandingkan dalam asuransi jiwa, kebutuhan pengeluaran overhead
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 53
perusahaan bersifat unik pada asuransi disabilitas tetapi seringkali terlupakan atau disalahpahami
oleh pelaku penjualan asuransi jiwa. Bagi perusahaan kecil konsekuensi finansial disabilitas
jangka pendek pemilik/majikan dapat menghancurkannya.
Apabila pemilik yang mengalami disabilitas mulai merasakan tekanan finansial yang
berasal dari kerugian pendapatan yang diperoleh dari perusahaan, suatu solusi yang nyata adalah
menjual kepentingan perusahaan. Solusi ini memberikan hasil yang memuaskan bagi semua pihak
yang terkait jika hal ini direncanakan didepan. (Namun demikian, solusi ini yang ditujukan bagi
keberlangsungan perusahaan sangat kurang menerima perhatian dalam hubungannya dengan
disabilitas pemilik daripada dalam hubungannya dengan kematian pemilik). Dengan tidak adanya
perjanjian yang mengikat yang disusun sebelumnya, pemilik yang tidak mampu tampaknya
menjadi kurang puas dengan penghasilan dari penjualan kepentingan perusahaan. Mungkin sulit
untuk menjual kepentingan perusahaan yang dipegang secara tertutup terhadap pihak luar,
terutama jika pemilik yang mengalami disabilitas memegang kepentingan minoritas dalam
perusahaan. Demikian pula, jika pemilik yang mengalami disabilitas mempunyai ketrampilan
yang unik dan khusus yang mempengaruhi nilai perusahaan, akan benar-benar sulit untuk
menemukan pembeli yang mau membayar penuh yang memuaskan pemilik yang mengalami
disabilitas.
Jika pemilik yang mengalami disabilitas dan pemilik kedua yang sehat dapat menyusun
kesepakatan, kepentingan pemilik yang mengalami disabilitas dapat dialihkan ke pemilik yang
masih ada, mencegah pihak luar manapun yang tidak diinginkan untuk memasuki perusahaan.
Sayangnya, pemilik yang mengalami disabilitas akan berada pada posisi tawar menawar yang
sulit, sebab jika dia mempunyai kepentingan yang minoritas, para pemilik yang sehat dapat
mengakhiri pembayaran pendapatan pemilik yang mengalami disabilitas atas kemauan mereka.
Dibawah keadaan ini pemilik yang mengalami disabilitas tampaknya menjadi terpaksa menerima
harga pembelian jauh dibawah nilai kepentingan yang layak.
Dalam beberapa keadaan—misalnya, kemitraan yang disitu mitra umum manapun dapat
memaksa likuidasi atau korporasi apapun yang mempunyai pemegang saham yang mengalami
disabilitas memegang kepentingan mayoritas—pemilik yang mengalami disabilitas dapat berada
pada posisi memaksa likuidasi perusahaan. Likuidasi yang dipaksakan mungkin tidak memuaskan
pihak manapun. Likuidasi menyebabkan aset-aset perusahaan hilang dengan cepat dan pada
umumnya dijual dibawah nilai pasar yang layak. Perusahaan dapat kehilangan itikad baik, dan
pemilik yang sehat secara temporer akan kehilangan mata pencaharian mereka. Pada peristiwa
apapun, pemilik yang mengalami disabilitas tidak akan menerima penghasilan yang memadai
untuk kepentingannya dalam likuidasi yang dipaksa.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 54
Perjanjian Jual Beli Disabilitas
Solusi nyata bagi problem-problem yang diakibatkan oleh disabilitas jangka panjang
pemilik perusahaan adalah perancangan perjanjian jual beli (penjualan dan pembelian) yang
komprehensif antara perusahaan dan pemiliknya sebelum terjadinya peristiwa-peristiwa apapun
yang memicu. Pada saat inilah semua pihak yang terlibat dalam perjanjian berada dalam posisi
tawar menawar atau negosiasi mereka yang terkuat. Karena masalah-masalah yang berlanjut yang
tercipta oleh meninggalnya seorang pemilik adalah sama dengan problem-problem yang tercipta
oleh disabilitas, maka adalah hal yang alamiah bagi korporasi jika mempertimbangkan disabilitas
pemilik ke dalam ketentuan perjanjian jual beli asuransi jiwa. Profesional layanan finansial
seyogyanya menasehati paraa klien bisnisnya akan bahaya disabilitas dan membuat mereka
menyadari akan kemungkinan memasukkan ketentuan-ketentuan disabilitas kedalam perjanjian
jual beli asuransi jiwa yang baru atau yang sudah ada.
Tujuan perjanjian ini adalah memberikan suatu transfer kepemilikan yang teratur dalam
peristiwa munculnya salah satu dari situasi apapun seperti kematian, pensiun/pengunduran diri,
berhenti dengan sukarela atau diberhentikan, atau disabilitas. Dengan menetapkan posisi
kepentingan pemilik dalam perusahaan sebelum peristiwa yang memicu terjadi, perjanjian
memungkinkan untuk keberlanjutan kepemilikan dan tidak terganggunya perusahaan. Perjanjian
ini melindungi para pemilik yang tersisa dari pemilik baru yang tidak diinginkan, dan melindungi
nilai pemilik dalam perusahaan.
Asuransi buyout disabilitas, sebagaimana dengan asuransi jiwa, hanyalah suatu kendaraan
pembiayaan bagi perjanjian buyout yang pokok. Asuransi ini melindungi pihak-pihak dari
kerugian finansial tertentu yang dapat terjadi jika seorang pemilik yang secara aktif dan produktif
terlibat dalam perusahaan menjadi cacat atau mengalami disabilitas. Tipe kerugian yang mungkin
terjadi adalah kosongnya aset-aset perusahaan dalam rangka mendukung pemilik yang mengalami
disabilitas, kurangnya produktivitas pemilik yang mengalami disabilitas yang dapat menyebabkan
nilai perusahaan menurun, dan berkurangnya daya laba kedepan bagi para pemilik aktif yang
tersisa.
Perjanjian jual beli yang menjadi operatif karena disabilitas pemilik perusahaan yang
dipegang secara tertutup disusun dalam bentuk dasar yang sama seperti perjanjian asuransi jiwa.
Entitas perusahaan atau para pemilik kedua dapat menjadi pembeli yang diharapkan. Dalam suatu
kemitraan perjanjian pembelian silang adalah perjanjian diantara para mitra untuk membeli
kepentingan kemitraan yang dipegang oleh seorang mitra yang mengalami disabilitas apabila
perjanjian menjadi operatif. Dalam perjanjian jual beli entitas kemitraan adalah satu pihak dalam
perjanjian dan dirancang sebagai pembeli kepentingan mitra yang mengalami disabilitas.
Perjanjian jual beli disabilitas dapat dirancang dalam suatu gaya mandat seperti diuraikan
di atas, atau pemilik dapat diberi pilihan untuk membeli saham yang dimiliki pemilik yang
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 55
menderita disabilitas. Perjanjian pilihan ini memberikan keluwesan pada berbagai pihak dengan
menunda keputusan aktual untuk membeli kepentingan pemilik yang mendeerita disabilitas
sampai keadaan diketahui. Namun demikian, tujuan dasar perjanjian jual beli disabilitas adalah
mendikte penggunaan perjanjian mandat. Perjanjian semacaam itu menjamin agar pemilik yang
menderita disabilitas akan mempunyai pasar yang bergaransi untuk kepentingan bisnisnya dan
akan menerima penghasilan yang adil yang dapat digunakan oleh pemilik dan keluarganya selama
periode disabilitas. Pada saat yang sama, para pemilik yang sehat dapat menikmati jaminan yang
diberikan oleh perjanjian yang mengikat—yaitu bahwa mereka tidak harus berurusan secara tidak
pasti dengan pemilik kedua yang secara potensial disabilitas dan tidak puas yang mungkin dapat
menjual sahamnya pada pihak luar atau mendesak likuidasi perusahaan.
Biasanya ketentuan perjanjian jual beli disabilitas akan tergabung dalam satu perjanjian
yang memberikan semua kemungkinan pemilik dalam menentukan pencetusan perjanjian jual
beli—kematian, disabilitas, pengunduran diri, dst. Pencantuman disabilitas sebagai peristiwa yang
memicu menyebabkan perlunya ketentuan berikut ini:
• Definisi disabilitas —ketentuan ini menetapkan derajat disabilitas yang harus dihadapi
pemilik sebelum pembelian menjadi mandat. Disini pula, definisi disabilitas harus sama
seperti definisi yang ada di polis disabilitas, dan penentuan disabilitas biasanya berada di
tangan penjamin.
• Disposisi polis yang dipegang oleh penjual setelah buyout menjadi efektif—Jika
perjanjian jual beli disabilitas diasuransikan, akan ada satu atau beberapa polis yang
melindungi setiap pemilik. Setiap pemilik dapat juga dilindungi oleh asuransi jiwa
sebagai cara untuk membiayai ketentuan kematian dari perjanjian jual beli. Ketentuan ini
akan menetapkan metode disposisi polis asuransi apapun yang tidak perlu setelah buyout
terjadi, setelah kematian atau disabilitas pemilik.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 56
• Kematian prematur selama periode buyout disabilitas—Perjanjian jual beli disabilitas
sering dilakukan melalui kewajiban-kewajiban angsuran. Tentunya mungkin saja pemilik
yang menderita disabilitas meninggal sebelum semua pembayaran angsuran dipenuhi.
Asuransi jiwa yang menutup setiap pemilik dibawah perjanjian jual beli asuransi jiwa
biasanya dianjurkan untuk diteruskan sampai pembayaran angsuran disabilitas
diselesaikan. Ketentuan ini dapat menentukan bahwa kematian pemilik yang menderita
disabilitas akan mempercepat kewajiban angsuran dan saldo akan dibayarkan sekaligus.
Para pembeli kemudian dapat menggunakan pendapatan dari polis asuransi jiwa untuk
menyelesaikan buyout.
Pencetusan Buyout
Seleksi kejadian operatif pada perjanjian jual beli disabilitas memberikan keleluasaan
pada pihak-pihak dan hal ini tidak ada dalam perjanjian jual beli pada kematian. Kematian secara
relatif mudah didefinisikan dan tidak memberikan kesempatan bagi penyembuhan, sedangkan
disabilitas terjadi dalam derajat yang bervariasi yang mungkin lamanya bisa temporer ataupun
permanen. Dampak pemilik yang menderita disabilitas terhadap perusahaan yang dipegang secara
tertutup akan bervariasi bergantung pada status pemilik dan tipe bisnisnya. Sebagai contoh, suatu
perusahaan yang tidak bergantung pada layanan personal pemilik mungkin dapat beroperasi
dengan pemilik yang menderita disabilitas untuk waktu yang tidak terbatas. Seorang profesional
yang memberikan layanan konseling bagi klien secara substansial dapat melakukan semua
kewajiban normalnya setelah menderita disabilitas yang menyebabkan kerusakan fisik
substansial. Pembuat naskah ketentuan disabilitas perjanjian jual beli harus mempertimbangkan
keadaan yang spesifik dari perusahaan yang dipegang secara tertutup dan pemiliknya ketika
merancang ketentuan perjanjian yang menetapkan kejadian yang memicu buyout.
Definisi Disabilitas
Definisi disabilitas dalam perjanjian yang diasuransikan harus tidak boleh lebih liberal
daripada definisi yang digunakan dalam polis jual beli disabilitas. Sebaliknya, pihak-pihak itu
dapat menjadi loncatan ke buyout mandat pada saat tidak ada tunjangan yang datang dari kontrak
asuransi pembiayaan. Untuk alasan inilah para profesional layanan-layanan finansial biasanya
merekomendasikan agar perjanjian jual beli disabilitas tertanggung mengandung definisi yang
identik tentang disabilitas total yang digunakan dalam kontrak asuransi. Hal ini menempatkan
beban pada asuradur untuk menentukan kapan tunjangan akan dibayar dan tentu saja kapan
buyout akan terjadi. Penggunaan definisi asuradur menghilangkan potensi perselisihan diantara
pihak-pihak terhadap perjanjian. Lebih jauh, definisi ini menetapkan bahwa tunjangan-tunjangan
akan datang apabila perjanjian menjadi efektif.
Para penjamin sekarang ini memberikan polis dengan berbagai definisi disabilitas untuk
memenuhi kebutuhan bisnis yang spesifik dan klien-klien profesional. Tipe definisi disabilitas
yang spesifik dibahas di tempat lain dalam naskah ini. Cukup dikatakan bahwa kebanyakan
kontrak jual beli menggunakan definisi disabilitas pekerjaannya sendiri dengan mengatakan
bahwa “disabilitas total harus berarti disabilitas atau ketidakmampuan tertanggung yang terus
menerus untuk melaksanakan pekerjaan atau profesi regulernya karena sakit atau cedera”.
Beberapa polis asuransi buyout disabilitas mempunyai definisi disabilitas hibrida yaitu
yang secara spesifik dapat diterapkan pada situasi jula beli perusahaan yang dipegang secara
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 57
tertutup. Dibawah definisi ini tunjangan akan diberikan jika tertanggung tidak dapat melakukan
tugas-tugas pekerjaan regulernya dan pekerjaan lain apapun didalam organisasi bisnis yang secara
nalar tertanggung dapat melakukannya atas pertimbangan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.
Dibawah keadaan-keadaan ini buyout akan diselesaikan dan tunjangan akan dibayar apabila
pemilik atau profesional yang menderita disabilitas secara produktif tidak dapat memberikan
kontribusi terhadap bisnis spesifiknya atau praktek profesionalnya.
Tidak seperti polis pengeluaran overhead perusahaan, polis jual beli tidak sungguh-
sungguh tidak dapat dibatalkan/dijamin dapat diperbaharui dalam arti yang kaku. Asuradur
seringkali mempersiapkan pembaharuan kembali kontrak untuk
Karena tujuan polis adalah membiayai satu kejadian (yaitu terputusnya kepentingan
tertanggung dalam suatu bisnis yang spesifik) maka tunjangan polis hanya dibayar satu kali.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ketentuan-ketentuan perjanjian dan polis yang konsisten
adalah penting. Seperti polis pengeluaran overhead perusahaan, polis jual beli membayar kembali
pemilik polis untuk pengeluaran-pengeluaran buyout aktual. Karena pemilik polis jual beli
bukanlah tertanggung, maka persyaratan pembayaran kembali melindungi tertanggung dan
penjamin dari situasi dimana penghasilan polis digunakan untuk sesuatu selain dari pembelian
kepentingan kepemilikan tertanggung. Suatu ketentuan unik dari banyak kontrak jual beli adalah
bahwa tertanggung dianggap tetap tidak mampu segera setelah tunjangan jual beli menjadi dapat
dibayarkan. Ketentuan ini menjamin agar tunjangan menjadi dapat tersedia untuk membiayai
pembelian bahkan jika tertanggung pulih dari disabilitas atau ketidakmampuan sebelum semua
tunjangan dibayar.
Periode eliminasi yang khas dibawah polis disabilitas adalah 24 bulan. Beberapa asuradur
atau penjamin menawarkan periode eliminasi pilihan dengan besar tunjangan yang lebih tinggi
untuk periode eliminasi yang lebih panjang. Lamanya periode eliminasi harus
mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan perusahaan yang spesifik; namun demikian, dengan
disabilitas seorang pemilik dari bulan ke bulan, akan ada tekanan yang meningkat terhadap para
pemilik yang sehat. Akibatnya, kerangka waktu satu sampai dua tahunan adalah periode eliminasi
khas yang dipilih.
Harga pembelian untuk kepentingan pemilik yang menderita disabilitas adalah dalam
bentuk kewajiban yang dibayar sekaligus atau dengan angsuran. Pembelian dengan pembayaran
sekaligus biasanya tidak praktis untuk pembiayaan dalam perjanjian jual beli disabilitas, kecuali
ada kontrak asuransi khusus yang memberikan pembiayaan. Sungguh tidak realistis bahwa suatu
entitas bisnis dapat mengakumulasikan uang tunai yang cukup dalam mengantisipasi
kemungkinan buyout. Sekarang beberapa perusahaan asuransi menawarkan skema perlindungan
asuransi buyout disabilitas khusus, dan beberapa dari kontrak ini memberikan tunjangan yang
dibayar sekaligus ketika periode eliminasi telah dipenuhi. Polis-polis buyout yang lain
memberikan pembayaran periodik dengan periode 2, 3, atau 5 tahunan setelah pemicu buyout
(yaitu periode eliminasi) dipenuhi. Namun demikian, tunjangan maksimum yang ada dibawah
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 58
kontrak buyout biasanya terbatas pada persentase khusus nilai kepentingan kepemilikan
tertanggung. Oleh karena itu, sekalipun jika kontrak buyout disabilitas dibeli, mungkin akan
terjadi kesenjangan antara besarnya penghasilan dan harga pembelian kontan yang diminta.
Para asuradur akan menerbitkan proteksi buyout dengan batas tunjangan sampai suatu
persentase harga pembelian yang ditentukan. Batas pengambilan persentase dapat bervariasi dari
80 sampai 100%, tetapi sebenarnya setiap penjamin menurunkan pengambilan bagiannya setelah
pemilik perusahaan yang diasuransikan mencapai usia 59 tahun. Pembatasan agregat juga ada
untuk tipe polis ini, yang mungkin saja agak bersifat membatasi. Saat ini pembatasan polis yang
reguler berkisar antara 500.000 dolar sampai 1,5 juta dolar bergantung pada asuradur atau
penjamin, dan pembatasan ini dipengaruhi oleh kombinasi periode eliminasi dan periode
tunjangan yang dipilih, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Sekali lagi, tersedianya
perlindungan akan bervariasi menurut tipe kelas pekerjaan untuk perusahaan, tipe perusahaan,
dan situasi unik apapun dalam perusahaan. Polis yang lebih besar juga dimungkinkan untuk
dinegosiasikan dengan para penanggung yang berkeahlian khusus.
Besarnya tunjangan yang tersedia dibawah polis buyout disabilitas yang spesifik
seringkali terkait dengan periode eliminasi. Batas yang lebih tinggi tesedia sebagai akibat
kenaikan periode eliminasi. Periode eliminasi polis buyout biasanya lebih lama daripada polis
yang dijumpai dalam polis-polis penggantian pendapatan tradisional. Sebagai contoh, periode
eliminasi 24, 36, atau bahkan 60 bulan tersedia dalam beberapa polis.
Para asuradur dengan hati-hati menanggung resiko buyout disabilitas. Seperti telah
dibahas pada awal buku ini, para asuradur akan memberikan proteksi hanya untuk persentase
harga pembelian aktual yang ditentukan. Biasanya diminta agar harga pembelian dipastikan
dalam perjanjian, termasuk ketentuan untuk tinjauan tahunan. Asuradur akan meminta data
finansial dari perusahaan yang dipegang secara tertutup untuk menentukan bahwa harga
pembelian tidak terlalu tinggi. Asuradur atau penjamin menerapkan semacam metode evaluasi
formal pada data untuk mendapatkan estimasi nilai pasar yang wajar.
Pertanggungan finansial dan pertanggungan medis yang cermat diperlukan dalam proses
pertanggungan buyout disabilitas untuk menghindari situasi dimana seorang pemilik yang lebih
tua dapat terdorong untuk “pensiun” berdasarkan kontrak disabilitas sehingga terjadi buyout.
Penjualan dan proses pertanggungan untuk situasi buyout disabilitas makan waktu dan
lebih rumit daripada penjualan disabilitas reguler. Koordinasi antara perjanjian buyout polis itu
sendiri dan pertanggungan para pemilik menambah besar kerumitan ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 59
Klaim
Pengaturan klaim jual beli nyata berbeda dengan tipe klaim asuransi disabilitas lain.
Disamping menentukan apakah tertanggung memenuhi definisi disabilitas, pemeriksa klaim harus
menentukan apakah buyout aktual telah atau akan terjadi dengan entitas perusahaan yang
disebutkan dalam permohonan. Jadi pemeriksa harus tidak hanya memperoleh dokumentasi medis
saja tetapi juga dokumentasi transaksi jual beli.
Periode eliminasi yang panjang yang menjadi bagian dari jual beli mendorong problem-
problem keterlambatan pemberitahuan klaim. Para pemeriksa harus mengantisipasi problem ini
dengan menggunakan dokumentasi disabilitas yang diminta dibawah disabilitas reguler atau
polis-polis pengeluaran overhead perusahaan untuk menyampaikan klaim jual beli yang potensial.
Apabila telah jelas bahwa klaim jual beli itu memungkinkan, pemeriksa harus memperoleh
perjanjian jual beli dan mulai menjadi terbiasa dengan transaksi jual beli potensial. Persiapan ini
akan memungkinkan pemeriksa untuk membuat permintaan tepat waktu akan sertifikat transfer
persediaan, nota-nota kesanggupan, atau dokumen lain yang mungkin unik bagi klaim jual beli.
Pertimbangan Pajak
Peraturan pajak yang dapat diterapkan pada penjualan seumur hidup, likuidasi, atau
penebusan kepentingan bisnis pemilik dapat diterapkan pada situasi jual beli ketidakmampuan.
Rincian-rincian pajak diringkas dalam tabel 5-3.
Tidak ada perselisihan dengan asumsi dasar terutama pada perusahaan kecil bahwa ada
karyawan-karyawan kunci penting bagi keberhasilan finansial perusahaan yang terus menerus.
Namun demikian, karakteristik motivasi dan stabilitas kontrak disabilitas yang unik mempunyai
tantangan-tantangan tertentu. Seberapa besar pengaruh hilangnya personel kunci terhadap
pendapatan perusahaan selama disabilitas personel ini? Kapan pengaruh ini akan berakhir selama
personel kunci mengalami disabilitas? Seberapa unik keahlian karyawan khusus ini? Apakah ada
karyawan lain yang menjalankan fungsi yang sama atau serupa? Bagaimana meyakinkan
penjamin atau asuradur bahwa personel kunci saat ini juga akan menjadi personel kunci pada saat
klaim? Bagaimana asuradur menghindari godaan majikan untuk membiayai pensiun dini untuk
karyawan yang lebih tua yang pernah menjadi seorang personel kunci?
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 60
Tabel 5-3
Perpajakan Perjanjian Jual Beli disabilitas yang Diasuransikan
Kemitraan/LLC Korporasi
Perjanjian Premi yang dibayarkan oleh mitra tidak dapat dipotong. Premi yang dibayarkan oleh pemegang saham tidak dapat
Pembelian Tunjangan disabilitas diterima bebas pajak oleh mitra. dipotong
Silang Hasil penjualan yang diterima oleh mitra yang tidak mampu Tunjangan disabilitas diterima bebas pajak oleh pemegang saham
adalah Hasil penjualan yang diterima oleh pemegang saham yang tidak
• pendapatan biasa penjual sampai pada tingkat hasil-hasil mempu adalah perolehan modal bagi penjual (mitra atau
penjualan itu menunjukkan tagihan-tagihan yang tak terealisir, pemegang saham yang memperoleh hasil penjualan
inventaris yang secara substansial dihargai, dan penangkapan menyadari adanya peningkatan pada dasar kepentingan
kembali depresiasi kepemilikan mereka yang baru)
• perolehan modal sampai pada tingkat hasil-hasil penjualan itu
diterima bagi kepentingan kemitraan termasuk itikad baik
(mitra atau pemegang saham yang memperoleh hasil penjualan
menyadari adanya peningkatan pada dasar kepentingan
kepemilikan mereka yang baru)
•
Perjanjian Premi yang dibayarkan oleh kemitraan tidak dapat dipotong. Premi yang dibayarkan oleh korporasi tidak dapat dipotong
Entitas Tunjangan disabilitas diterima bebas pajak oleh kemitraan. Tunjangan disabilitas diterima bebas pajak oleh korporasi
(Penebusan Pembayaran likuidasi yang diterima oleh mitra yang menderita Besarnya penebusan yang diterima oleh pemegang saham yang
Saham) disabilitas adalah menderita disabilitas adalah
• pendapatan biasa sampai pada tingkat hasil-hasil penjualan itu • pendapatan biasa (sampai pada tingkat E & P) jika penebusan
menunjukkan tagihan-tagihan yang tak terealisir, inventaris gagal memenuhi syarat untuk perlakuan penjualan atau
yang secara substansial dihargai, dan penangkapan kembali pertukaran dibawah Pasal 302
depresiasi • perolehan modal jika penebusan memenuhi syarat untuk
• perolehan modal sampai pada tingkat hasil-hasil penjualan itu perlakuan penjualan-atau-pertukaran dibawah Pasal 302 (Pasal
diterima bagi kepentingan kemitraan (termasuk itikad baik jika 303 tidak tersedia) (tidak ada peningkatan dasar kepentingan)
ditentukan didalam perjanjian) (tidak ada peningkatan dasar
kepentingan)
• Seluruh hasil asuransi digunakan untuk membeli kepentingan pemilik yang menderita disabilitas
•
Dicetak ulang dari Planning for Business Owners and Professionals oleh Ted Kurlowicz, Edisi ke 6, © 1997 The American College.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 61
Karena keprihatinan dan pertanyaan diatas, polis disabilitas personel kunci biasanya
mempunyai ketentuan-ketentuan perpanjangan tertentu termasuk periode berjangka misalnya 5
tahun. Tunjangan pada umumnya merupakan faktor pendapatan bagi si tertanggung. Tunjangan-
tunjangan itu dapat dibayar selama satu periode bulanan untuk melindungi perusahaan dari
kerugian pendapatan potensial yang langsung berhubungan dengan upaya personel kunci.
Penanganan klaim dipersulit oleh kenyataan bahwa personel kunci tidak mempunyai insentif
untuk memberikan bukti klaim karena tunjangan tidak dibayarkan secara langsung pada
pengklaim
Perlindungan personel kunci masih berada pada fase eksperimen bagi para penjamin atau
asuradur disabilitas. Namun demikian, kita dapat mengantisipasi pertumbuhan lebih jauh pada
wilayah asuransi bisnis ini karena kontrak-kontrak ini dan tujuannya menjadi dikenal bahkan oleh
para produser yang lebih banyak.
▪ ▪ ▪
Ringkasnya, kebutuhan bisnis akan asuransi disabilitas serupa dengan kebutuhannya akan
asuransi jiwa dalam beberapa cara dan berbeda dalam cara-cara yang lain. Karena karyawan yang
menderita disabilitas itu hidup dan berpartisipasi dalam proses klaim, baik pertanggungan
maupun pengaturan klaim menjadi rumit. Kebanyakan penjamin mempersyaratkan bahwa
proteksi pendapatan disabilitas dasar harus ada sebelum mempertimbangkan lebih jauh
perlindungan kebutuhan perusahaan, seperti misalnya asuransi pengeluaran overhead perusahaan
atau asuransi jual beli. Penting untuk dipahami bahwa pendapatan disabilitas dasar melindungi
dan menggantikan penghasilan tertanggung apabila dia menderita disabilitas. Disisi lain,
perlindungan pengeluaran overhead perusahaan, jual beli, dan personel kunci tidak menggantikan
pendapatan seseorang yang menderita disabilitas, tetapi merupakan cara untuk menyediakan
pendanaan bagi kerugian ekonomi perusahaan yang terjadi akibat peristiwa disabilitas pemilik
atau karyawan kunci. Untuk memenuhi kebutuhan ini dengan cara yang paling efisien, para
profesional layanan finansial harus meyakinkan bahwa para pemilik perusahaan memahami
bahwa berbagai kebijakan dirancang secara spesifik untuk masing-masing kebutuhan, dan mereka
harus memperingatkan para klien terhadap penggunaan polis disabilitas dasar guna memenuhi
kebutuhan bisnis lain..
Catatan
1. Source Book of Health Insurance Data, Asosiasi Asuransi Kesehatan Amerika, 1986
2. Allan B. Checkoway, “Insuring the Diability Hazard in the Small Closely Held
Corporation” Journal of the Americvan Society of CLU & ChFC, Januari 1985,
berdasarkan pada 1964 Commissioner’s Disability Table.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 44
BAB VI
EKONOMI DAN PENGANGGURAN
Pengaruh ekonomi dan tingkat pengangguran pada bisnis asuransi pendapatan disabilitas
adalah sangat langsung dan penting bahwa pembahasannya memerlukan perhatian pada bab
tersendiri. Jelas bahwa pada waktu-waktu kondisi ekonomi yang baik semua asuransi seperti jiwa,
medis, kecacatan dan kerugian cenderung membaik dan sebaliknya pada waktu situasi ekonomi
yang buruk masing-masing produk asuransi merasakan pengaruhnya yang kurang baik.
Pada asuransi jiwa pengaruh utama resesi adalah polis pinjaman yang meningkat dan
keadaan lebih buruk yang menetap. Biasanya besarnya masalah tidak serius, meskipun jelas
bahwa semakin dalam tingkat resesi maka semakin besar masalahnya. Periode resesi tahun 1980-
1983, diperberat dengan inflasi dan bunga yang tinggi, menempatkan tekanan yang berat pada
polis pinjaman dan penyerahan. Masalah aliran kas yang dihasilkan menunjukkan masalah yang
unik bagi bisnis asuransi jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan mengingat bahwa pengalaman disabilitas sangat terkait dengan motivasi dan
stabilitas, maka tidak mengherankan jika pengalaman klaim memburuk seiring dengan buruknya
situasi ekonomi. Dalam situasi ekonomi yang normal, banyak individu dengan gangguan fisik
yang berarti dan serius masih tetap bekerja. Akan tetapi jika orang yang sama selama periode
resesi menjadi pengangguran, maka kecenderungan mengajukan klaim lebih tinggi. Orang yang
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 63
dalam waktu 5-10 tahun akan pensiun akan mendapatkan resesi sebagai rangsangan untuk
mengajukan klaim disabilitas total dan pensiun dini. Efek emosional dan fisik pada pekerja yang
mengalami pengangguran akan diterjemahkan dengan baik ke masalah-masalah fisiologis.
Penambahan tingkat stress dan ketakutan pengangguran dapat berperan dalam mempengaruhi
sistem saraf dan pencernaan yang sebetulnya normal dan sehat.
Oleh karena itu perlu ditekankan bahwa peningkatan klaim pendapatan disabilitas yang
terjadi selama situasi ekonomi yang buruk bukan semata-mata merupakan hasil kecurangan
melainkan klaim yang benar secara hukum dimana resesi itu sendiri berperan sebagai katalis.
Dampak inflasi pada bisnis asuransi disabilitas pendapatan adalah sangat menyerupai
pada asuransi jiwa yaitu bahwa pengeluaran akan meningkat secara mendasar melampaui tingkat
pengeluaran yang diasumsikan dalam hitungan premi. Polis yang telah dibukukan bertahun-tahun
dengan asumsi perhitungan klaim lebih rendah masih memerlukan pengelolaan biaya administrasi
sehingga harus diadministrasikan dengan tingkat margin yang lebih rendah pula. Orang-orang
Amerika belum pernah mengalami periode inflasi tinggi yang lama dinegerinya. Sejak memasuki
tahun 80-an, dampak dari antisipasi terjadinya tingkat inflasi yang tinggi, menyebabkan
penyelenggara asuransi disabilitas dan asuransi jiwa untuk memeriksa produk, cara pemasaran
dan berbagai alternatif lain untuk memperbaiki angka pengeluaran.
Sebaliknya, lingkungan dengan nilai suku bunga rendah pada tahun 90-an membutuhkan
strategi yang berbeda. Perubahan yang tajam pada nilai suku bunga dalam periode 10 tahun
menekankan strategi pola jangka panjang baik produk asuransi jiwa, asuransi disabilitas dan
strategi investasi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 64
GAMBAR 6-1
Resesi pada pertengahan 1970-an merupakan contoh yang bagus tentang fenomena ini. Dari
pertengahan 1960-an hingga 1973, bisnis asuransi disabilitas mengalami profit yang bagus, klaim
lebih sedikit dari yang diperkirakan, dan pertumbuhan yang fenomenal. Semakin lama siklus ini
berlangsung, semakin besar tekanan kompetitif untuk meliberalkan, dan kenyataanya semua
perusahaan dalam beberapa tingkatan mengurangi asumsi produk mereka. Hasilnya adalah
kerugian yang lebih serius selama pertengahan 1970-an bagi bisnis asuransi disabilitas dibanding
dengan 4 dekade sebelumnya—kebanyakan kerugian disebabkan oleh resesi yang parah tapi
sebagian diperburuk oleh asumsi desain produk yang menurun (lihat gambar 6-1).
Contoh lain dari resesi tahun 1980-an, yang juga mengikuti periode pengurangan asumsi
desain produk. Gambar 6-2 menunjukkan rasio kerugian yang naik tajam hingga tahun 1990-an.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 65
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perubahan signifikan dalam stabilitas dokter merupakan
penyebab utama pengalaman buruk ini. Liberalisasi produk, penjaminan, dan penetapan harga
pada awal 1980-an kembali memicu morbiditas yang lebih buruk di tahun 1990-an. Lebih banyak
perusahaan yang mundur dari bisnis ini, dan semua perusahaan merestrukturisasi portofolio, rate,
dan penjaminan mereka untuk merefleksikan biaya klaim yang lebih tinggi ini.
GAMBAR 6-2
Karena itu persyaratan awal dalam menyiapkan siklus ekonomi yang buruk adalah
menghindari over-liberalisasi—untuk mengingat bahwa bisnis ini punya “ekor panjang” dengan
liabilitas berjangka 30 tahun atau lebih ke depan.
Ketika mulai tampak akan datangnya resesi ekonomi, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan oleh manajer asuransi disabilitas untuk membatasi dampak buruk yang tidak
terhindarkan. Ada dua area yang perlu difokuskan: underwriting dan klaim.
Tidak pernah terlambat untuk mengambil tindakan penjaminan (underwriting), bahkan saat
resesi ada di depan anda. Jelas, jika penjaminan anda telah overliberal sebelum terjadi resesi,
maka anda lebih terbakar dibanding jika penjaminan anda telah mempertimbangkan akibat-akibat
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 66
dengan seksama. Di sisi lain, pada saat resesi mulai terjadi, anda kemungkinan besar akan terkena
dampak seleksi yang buruk dari orang yang secara sadar maupun bawah sadar, mengkhawatirkan
stabilitas ekonomi mereka sendiri. Ketika resesi semakin dekat, saatnya bagi penjamin asuransi
untuk lebih ketat pada ketidakpastian. Individu yang pendapatannya telah berfluktuasi selama
beberapa tahun yang lalu, yang telah menunjukkan ketidakstabilan pekerjaan, individu yang
masih ada dalam pekerjaan tapi jelas akan terpengaruh oleh resesi, atau individu yang
menunjukkan karakteristik ketidakstabilan lainnya merupakan kualitas-kualitas yang harus
diberikan perhatian lebih sebagai pendekatan resesi. Perhatian khusus perlu dicurahkan pada
pekerjaan-pekerjaan yang secara ekonomi bersifat sensitif.
Siapapun yang telah mengasuransikan baik asuransi jiwa maupun asuransi disabilitas untuk
jangka waktu satu tahun lebih tentu sangat menyadari frekuensi situasi yang tidak stabil—baik
masalah standar maupun persetujuan. Pada masa resesi penjamin asuransi perlu secara sadar
menimbang karakteristik ketidakstabilan lebih berat dan membebankan premi ekstra atau
menolak permohonan secara penuh, tergantung keparahan situasi yang tidak stabil.
Area tekanan kedua adalah pada penanganan dan manajemen klaim. Karena pihak yang
diasuransikan secara personal dan aktif terlibat dalam klaim tersebut dan karena penentuan
disabilitas seringkali sulit untuk disetujui atau ditolak, tekanan resesi mengakibatkan peningkatan
pada frekuensi klaim dan peningkatan durasi klaim. Individu yang berada pada situasi pekerjaan
yang stabil tidak akan menjadi calon penderita disabilitas, pada lingkungan ekonomi yang tidak
stabil bisa jadi secara sadar maupun tidak sadar memilih mengalami disabilitas. Untuk
melindungi terhadap orang-orang yang berupaya menggunakan kontrak disabilitas mereka
sebagai asuransi pengangguran, prosedur klaim normal harus diperketat dan dipertegas ketika
terlihat gejala resesi. Peningkatan investigasi, tinjauan yang lebih rutin, dan verifikasi independen
semuanya harus digunakan lebih seksama pada periode resesi.
Tabel 6-1
Rasio penggantian jaminan sosial : Disabilitas th 1980 - Usia 30
Pendapatan kotor Rasio penggantian (MFB : Pendapatan bersih)
1978 Sebelum undang- Undang-undang th 1980
undang th 1977 1979 Perubahan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 67
Ketika resesi semakin parah dan pengangguran meningkat, frekuensi klaim dalam program
jaminan sosial meningkat tajam. Tingkat tunjangan dan rasio penggantian begitu tinggi hingga
tingkat pemulihan yang diperkirakan tidak tercapai karena merupakan keuntungan pengklaim
untuk tetap dalam keadaan menderita disabilitas. Tindakan korektif regulasi dan legislatif di akhir
1970-an telah membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh rasio penggantian yang
tinggi ini. Gambar 6-3 menunjukkan hubungan erat antara pembayaran tunjangan jaminan sosial
dengan tingkat pengangguran selama periode ini.
GAMBAR 6-3
Kenyataannya, beberapa perusahaan gagal selama periode ini, dan perusahaan lain keluar
dari bisnis asuransi disabilitas ini; semua perusahaan asuransi disabilitas yang ada sedemikian
rupa membatasi marketing mereka atau menarik diri dari pasar-pasar tertentu. Industri disabilitas
dipaksa untuk belajar kembali beberapa pelajaran yang terjadi pada tahun 1930-an. Erosi pola
etika-kerja tradisional selama akhir 1960-an, overasuransi yang disebabkan oleh program
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 68
pemerintah, dan over-liberalisasi industri ini, semuanya memperburuk tekanan yang dialami
bisnis asuransi disabilitas selama resesi.
Sebagai akibat periode buruk ini, akhir 1970-an hingga awal 1980-an merupakan periode
penyesuaian ulang dan penataan ulang di dalam bisnis asuransi disabilitas. Produk, aturan
penjaminan, rate, diubah dan disesuaikan untuk merefleksikan lingkungan baru yang ditemukan
sendiri oleh industri ini setelah terjadinya resesi.
Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, morbiditas buruk bagi para dokter mulai muncul
pada kebanyakan perusahaan. Pada pertengahan tahun 1990-an besarnya permasalahan ini
menjadi jelas. Stabilitas dan perilaku dokter jelas berubah, momentum perubahan diperburuk oleh
ancaman program kesehatan nasional yang bersifat komprehensif. Organisasi Pemeliharaan
Kesehatan dan program-program layanan kesehatan semakin menghilangkan kebebasan profesi
ini dan semakin membuat para dokter tidak senang dengan karir yang telah mereka pilih.
Pengalaman klaim yang buruk merupakan bukti khusus pada spesialis dengan pendapatan
lebih tinggi, dimana pendapatan mulai mendatar dan bahkan berkurang. Spesialis dengan stress
yang lebih tinggi, seperti spesialis ruang emergensi dan anesthesiologis, menunjukkan
peningkatan yang jelas pada morbiditas. Ahli bedah berpendapatan tinggi merupakan spesialis
lain yang menunjukkan peningkatan.
Penulis yakin perbedaan norma di California dan Florida ini dipicu oleh etika kerja atau
“kemauan kerja” yang berbeda. Mungkin kita bisa menamai perbedaan perilaku ini sebagai “etika
pensiun”. Di kedua negara itu, gaya hidup berbeda, disana bisa lebih banyak etika kebenaran, dan
iklim yang mendorong pensiun. Dibandingkan dengan pengalaman dokter yang buruk di seluruh
negera, pengalaman California dan Florida merupakan yang terburuk, dalam hal tingkatan
substansinya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 69
perilaku etika-kerja mereka di masa mendatang tidak boleh dianggap sebagai yang sangat bagus
tapi serupa dengan yang ada di masyarakat lainnya.
▪ ▪ ▪
Penting untuk mengingat fakta fundamental bahwa bisnis asuransi disabilitas bersifat
siklus. Pengalaman klaim secara langsung terkait dengan ekonomi—pada masa yang bagus klaim
rendah dan profit berada pada level yang baik, tapi pada masa ekonomi buruk, klaim meningkat
dan profit menurun. Ini merupakan fenomena alami bisnis asuransi disabilitas yang menyebabkan
liberalisasi produk, tarif, dan underwriting sepanjang periode pertumbuhan dan profit
berkembang. Semakin lama periode ekonomi yang bagus berlangsung, semakin besar tekanan
untuk mengurangi dan meliberalkan, dan akibatnya, semakin besar jumlah kerugian ketika
akhirnya terjadi resesi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 70
BAB VII
KETENTUAN KONTRAK DAN
TUNJANGAN EKSTRA
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 71
Sebagaimana pada asuransi jiwa, pada produk pendapatan disabilitas juga telah terjadi
suatu evolusi yang terus menerus dan pengembangan ketentuan kontrak dan tunjangan ekstra.
Ketentuan kontrak didalam kontrak disabilitas dipengaruhi oleh Investigasi Armstrong pada awal
1900-an dan dibimbing oleh Uniform Provisions tertentu yang dipersyaratkan, seperti juga pada
asuransi jiwa.
Pertama, kontrak asuransi jiwa pada umumnya lebih matang dan lebih standar dalam
ketentuan kontraknya daripada kontrak pada asuransi disabilitas. Kontrak disabilitas bisa tidak
dapat dibatalkan atau dapat dibatalkan; definisi disabilitas dapat berbeda secara signifikan;
lamanya periode tunjangan, periode eliminasi, perlakuan disabilitas parsial, pengecualian
semuanya dapat beragam dari kontrak ke kontrak. Hal ini membentuk lingkungan yang perbedaan
dasar kontraknya dari satu polis ke polis yang lain mungkin substansial. Kebanyakan perbedaan
kontrak asuransi jiwa berhubungan dengan asumsi-asumsi aktuaris (yaitu, masa versus premi
datar, lamanya periode pembayaran premi, nilai tunai tinggi versus rendah dst.) Perbedaan
kontrak disabilitas mungkin tidak hanya berasal dari pertimbangan-pertimbangan aktuaris dalam
penilaian, tetapi juga dari asumsi-asumsi resiko yang berbeda yang menyebabkan keputusan
klaim pada saat klaim.
Ada beberapa kesamaan dalam tunjangan ekstra yang tersedia dalam asuransi disabilitas
dan asuransi jiwa, seperti pelepasan hak premi dan bahkan tunjangan kematian karena
kecelakaan. Namun demikian, jelas ada perbedaan yang lebih besar daripada kesamaannya. Pada
umumnya, jumlah tunjangan ekstra yang tersedia pada kontrak disabilitas adalah lebih tinggi dan
tunjangan lebih bervariasi. Beberapa tunjangan meminta kenaikan ganti rugi ketika pengklaim
diopname; yang lain melepaskan periode eliminasi jika pengklaim diopname; beberapa
membebaskan persyaratan disabilitas total dalam situasi tertentu; yang lain membayar tunjangan
disabilitas individual atau parsial.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada dua kontrak disabilitas yang sama persis, dan tentu
saja keragaman perbedaan dari satu kontrak ke kontrak lainnya jauh lebih besar daripada
perbedaan yang dijumpai pada asuransi jiwa. Karena itu, tidaklah mungkin membahas semua
variasi spesifik ketentuan kontrak disabilitas dasar dan tunjangan-tunjangan ekstra, dan oleh
karena itu bab ini akan berkonsentrasi pada karakteristik kontrak utama dan tunjangan ekstra.
Namun demikian, perlu diingat bahwa terdapat banyak variasi dan modifikasi untuk tiap-tiap
ketentuan dari semua ketentuan yang ada.
Kontrak pendapatan disabilitas diatur oleh berbagai departemen asuransi negara bagian
melalui serangkaian bahasa yang dikhususkan dalam the Uniform Provisions. Pedoman
peraturannya sangat serupa dengan pedoman untuk asuransi jiwa, dan pembayaran premi,
kontestabilitas, dan bahasa periode kelonggaran sangat mengikuti pola kontrak asuransi jiwa.
Ketentuan kontrak utama dibicarakan dalam seksi berikutnya.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 72
KETENTUAN KONTRAK
Klausul Pengasuransian
Seperti semua kontrak asuransi, kontrak disabilitas mengandung suatu klausul asuransi
yang mendefinisikan kondisi umum asuransi. Disinilah tertanggung menentukan apakah kontrak
tidak dibatalkan, digaransi untuk dapat diperbaharui, atau dapat dibatalkan. Klausul ini
menyatakan lamanya periode asuransi—biasanya sampai usia 65 tahun tetapi dalam beberapa
contoh untuk periode waktu yang lebih lama. Di atas usia 65 tahun kontrak berakhir atau secara
kondisional dapat diperbaharui sepanjang tertanggung terus dipekerjakan penuh waktu.
Definisi Disabilitas
Definisi disabilitas diuraikan ketika tertanggung dianggap tidak mampu secara total.
Dalam melakukannya, definisi ini membedakan disabilitas total dari disabilitas parsial, disabilitas
permanen dari disabilitas temporer, dan disabilitas karena kecelakaan dan disabilitas karena sakit.
Meskipun kebanyakan disabilitas cukup jelas, sifat subyektif dari banyak problem fisik
menyebabkan penentuan beberapa disabilitas menjadi lebih sulit. Cukup sederhananya, disabilitas
tidaklah seterang seperti kematian dalam penentuannya. Selain itu, dalam kontrak disabilitas
tertanggung dalam banyak contoh mempunyai semacam kontrol terhadap permulaan dan
keberlanjutan klaim. Definisi tradisional tentang disabilitas dalam kontrak telah didasarkan pada
apakah pengklaim dapat atau tidak melaksanakan tugas-tugasnya yang “layak menurut
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman” dan juga “status ekonomi sebelumnya” seringkali
diambil sebagai pertimbangan. Tujuan dari tipe definisi ini jelas untuk membayar klaim-klaim
yang sah apabila seorang individu tidak dapat bekerja dan menghindari klaim apabila seorang
individu secara nalar dapat bekerja pada suatu pekerjaan yang layak tetapi dia memilih untuk
tidak melakukannya. Satu problem penjualan praktikal menurut definisi ini adalah disabilitas
penjamin untuk memenuhi keprihatinan konsumen secara memadai terhadap seberapa layak
penjamin akan mengukur pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan status ekonomi sebelumnya
dalam menentukan eligibilitas bagi tunjangan-tunjangan disabilitas.
Akibatnya , pada akhir tahun 1960-an liberalisasi yang signifikan terjadi dalam definisi
disabilitas ini, terutama pengembangan definisi “pekerjaan miliknya (sesuai keahliannya)” yang
dibutuhkan untuk pembayaran tunjangan klaim jika seorang individu tidak dapat bekerja dalam
usaha keras pekerjaan regulernya—bahkan ketika tertanggung mungkin dapat memperoleh
pendapatan sebesar atau lebih besar pada pekerjaan yang lain. Definisi ini menjelang pertengahan
1970-an mendapat kecaman yang substansial dalam beberapa segmen pasar, berdasarkan fakta
bahwa definisi tersebut memberikan tunjangan padahal tidak ada kerugian yang terjadi. Karena
pengalaman klaim yang merugikan pada tahun 1990-an, beberapa perusahaan asuransi
memberhentikan penawaran mereka akan perlindungan “pekerjaan profesionalnya” dan
kebanyakan perusahaan asuransi secara signifikan telah membatasi penggunaannya.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 73
Pada pertengahan 1970-an suatu keragaman definisi pendapatan mulai muncul, dan
pengembangannya berlanjut sampai ke tahun 1980-an. Definisi kata pendapatan, parsial, dan
residual melalui rumusan-rumusan dalam bahasa kontrak mencoba memberikan ganti rugi kepada
tertanggung berdasarkan persentase kerugian pendapatan karena disabilitas. Akibat dari
morbiditas yang merugikan pada tahun 1990-an ada suatu kecenderungan baru-baru ini untuk
mengetatkan definisi dan menjadikannya lebih konservatif.
Besarnya ganti rugi dalam kontrak pendapatan disabilitas dapat dinyatakan atas dasar
harian, mingguan, atau bulanan dan dapat diperbandingkan dengan besarnya yang dicantumkan
pada kontrak asuransi jiwa. Demikian pula, ketika perusahaan asuransi mencoba untuk
memastikan bahwa besarnya ganti rugi yang dicantumkan pada permohonan asuransi jiwa itu
cocok dengan kebutuhan finansial tertanggung, pada kontrak pendapatan disabilitas perusahaan
asuransi dan penanggung harus menentukan apakah ganti rugi yang diterapkan mengemban
hubungan yang layak dengan pendapatan pemohon saat itu. Besarnya ganti rugi paling lazim
dinyatakan atas dasar bulanan dan mungkin paling rendah sebesar beberapa ratus dolar per bulan
dan paling tinggi sebesar beberapa ribu dolar per bulan, tetapi besarnya selalu mengemban
hubungan terhadap pendapatan yang diperoleh pemohon
Periode Tunjangan
Periode tunjangan dalam kontrak pendapatan disabilitas adalah ketentuan yang tidak
dijumpai dalam kontrak asuransi jiwa. Periode tunjangan adalah periode dimana tunjangan
dibawah kontrak disabilitas dapat dibayarkan karena suatu klaim tertentu. Biasanya, pemohon
dapat memilih suatu periode tunjangan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, atau sampai
usia 65 tahun, 67 tahun, atau bahkan seumur hidup. Semakin lama periode yang dipilih pemohon
untuk pembayaran tunjangannya, semakin tinggi preminya. Suatu periode tunjangan yang pendek
untuk 2 atau 3 tahun adalah lazim untuk golongan pekerjaan kerah biru dan resiko-resiko yang
berpendapatan rendah, dan periode tunjangan maksimum yang khas untuk resiko pekerjaan yang
lebih rendah apapun adalah 5 tahun. Periode tunjangan yang panjang—sampai usia 65 tahun, 67
tahun, dan seumur hidup—paling sering tersedia bagi dan dipilih oleh profesional dan para
pemohon berpendapatan menengah atas atau yang berpendapatan tinggi. Perlindungan kecelakaan
seumur hidup dapat tersedia bagi semua pekerjaan, meskipun tunjangan sakit mungkin untuk
periode yang lebih pendek. Namun demikian, tunjangan sakit seumur hidup apabila tersedia
secara normal dibatasi hanya untuk resiko-resiko yang kualitasnya tertinggi dan meskipun
kemudian mempunyai batasan-batasan yang lebih banyak ketimbang yang dijumpai pada
tunjangan kecelakaan seumur hidup yang biasanya. Beberapa perusahaan asuransi tidak
menawarkan perlindungan seumur hidup karena adanya resiko tambahan.
Periode Eliminasi
Gambaran kontrak disabilitas lainnya yang tidak ada dalam kontrak asuransi jiwa adalah
peruiode eliminasi. Periode eliminasi adalah periode waktu yang harus dilewati selama disabilitas
apapun sebelum mulainya pemberian tunjangan. Ada dua alasan yang masuk akal dibalik
kebutuhan akan periode eliminasi: (1) Kebanyakan orang mempunyai beberapa sumberdaya
keuangan dalam menghadapi keadaan darurat dan oleh karena itu tidak memerlukan perlindungan
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 74
yangn cepat; (2) semakin cepat perusahaan asuransi memberikan tunjangan, semakin besar biaya
cakupan.
Bukanlah hal yang biasa bahwa suatu kontrak tidak memberikan periode eliminasi dan
memberikan tunjangan yang dimulai dengan cepata pada saat disabilitas. Hal ini memang
demikian terutama dalam masyarakat kita yang saat ini sadar akan tunjangan, dimana kebanyakan
majikan memberikan kesinambungan gaji untuk masa disabilitas. Beberapa polis disabilitas masih
ditulis tanpa periode eliminasi untuk kecelakaan, tetapi paling sedikit 7 hari untuk sakit. Periode
eliminasi saat ini yang khas baik untuk kecelakaan maupun sakit adalah 15 hari, 30 hari, 60 hari,
90 hari, dan 180 hari. Periode eliminasi 180 hari dan 365 hari, semakin sering ditawarkan oleh
perusahaan asuransi, dan semakin sering dipilih oleh pemohon, suatu gambaran perluasan
tunjangan disabilitas yang berlanjut dibawah program kesinambungan gaji yang diselenggarakan
majikan.
Pada tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergerakan yang cepat dan signifikan pada
periode eliminasi yang pendek (30 hari atau kurang), dan beberapa perusahaan asuransi pada
kenyataannya tidak lagi menawarkan pilihan ini. Periode eliminasi 90-harian sejauh ini
merupakan periode eliminasi yang terbanyak dipilih pada umumnya oleh pemohon pada saat ini.
Disabilitas Berulang
Klausal l;ainnya dalam kontrak disabilitas yang tidak ada dalam asuransi jiwa adalah
disabilitas berulang. Bahasa dalam klausal ini mendefinisikan bagaimana perusahaan asuransi
akan memperlakukan disabilitas yang berulang untuk kecelakaan atau sakit yang sama. Tujuan
spesifik klausal ini adalah menyatakan berapa lama periode waktu harus dilewati antara
disabilitas untuk kerusakan fisik yang sama agar benar-benar mempertimbangkan disabilitas yang
terpisah sepenuhnya.. Pembedaan ini penting karena dua alasan. Pertama, jika seseorang telah
menderita disabilitas untuk beberapa bulan dan kemudian mencoba untuk kembali bekerja selama
beberapa hari dan ternyata tidak dapat melakukannya, tanpa bahasa yang mendefinisikan
disabilitas berulang penjamin mungkin tidak layak meminta agar periode eliminasi yang lain
dipenuhi sebelum mendapatkan kembali tunjangan. Pada titik ekstrem yang lain, jika seseorang
mempunyai kontrak yang membayar tunjangan selama 2 tahun disabilitas secara total dan
menagih tunjangan selama periode maksimal tersebut, tanpa bahasa yang mendefinisikan
disabilitas berulang, maka pengklaim dapat kembali bekerja untuk periode waktu sependek-
pendeknya satu hari dan kemudian mengulangi siklus seluruh periode tunjangan 2 tahunan.
Klausul disabilitas berulang berupaya mengklasifikasikan situasi ini dan biasanya disabilitas
apapun yang berulang dalam 6 bulan setelah disabilitas asal dianggap sebagai kelanjutan
disabilitas asal tersebut. Dengan periode tunjangan sampai usia 65 tahun atau periode tunjangan
seumur hidup, periode berulang ini dapat menjadi satu tahun.
Tunjangan pelepasan premi dibawah kontrak disabilitas sangat mirip dengan pelepasan
premi pada asuransi jiwa, biasanya dengan pelepasan pembayaran premi apapun yang harus
dibayar setelah 90 hari disabilitas total. Selain itu, semakin banyak kontrak disabilitas yang
memberikan pengembalian premi apapun yang harus dibayar selama periode 90 harian tersebut,
dan yang lainnya membagi rata dan mengembalikan premi ke hari pertama disabilitas.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 75
Disabilitas Residual
Pada tahun-tahun belakangan ini ketentuan kontrak telah diperluas untuk membayar
sebagian tunjangan disabilitas total selama periode disabilitas parsial. Banyaknya tunjangan
residual didasarkan pada persentase pendapatan yang hilang, dan tunjangan biasanya dapat
dibayar selama seluruh periode tunjangan kontrak. Tujuannya adalah untuk mendorong
pengklaim yang menderita disabilitas untuk kembali bekerja, sekalipun pada basis yang terbatas,
sementara pada wakrtu yang sama membayar tunjangan terbatas jika pengkalim tidak mampu
memperoleh tingkat yang sama dengan ketika dia memperolehnya sebelum disabilitas. Akhir-
akhir ini konsep tersebut telah diperluas untuk melanjutkan tunjangan semacam itu jika masih
terdapat kerugian pendapatan—bahkan ketika seseorang pulih 100 persen dari disabilitas tetapi
kehilangan pendapatan ini dikaitkan dengan disabilitas awal.
Ketentuan lain dalam kontrak disabilitas berhubungan dengan kondisi yang ada
sebelumnya dan disini bahasanya serupa dengan bahasa yang ada pada kontrak asuransi jiwa.
Dengan sangat sederhana, bahasa kontrak pendapatan disabilitas normal ditujukan untuk periode
2 tahunan yang dapat digugat dan pada saat yang sama menyatakan bahwa tunjangan tidak dapat
dibayar untuk disabilitas yang menunjukkan adanya disabilitas itu sendiri sebelum penerbitan
kontrak. Sebagaimana dalam asuransi jiwa, keadaan yang telah ada sebelumnya tidak dapat
ditolak jika keadaan tersebut dipaparkan dalam permohonan atau dalam pemeriksaan medis.
Karena banyaknya keadaan fisik seseorang yang mungkin tidak mampu jauh lebih besar
daripada keadaan fisik yang berpengaruh terhadap mortalitas, rincian riwayat medis dan kondisi
fisik dalam permohonan pendapatan disabilitas maupun dalam pemeriksaan medis sangat penting
dalam proses underwriting. Walaupun keadaan fisik sampai tingkat minimum sekalipun, bahasa
kondisi keadaan sebelumnya atau bahasa yang dapat digugat mungkin tidak memadai untuk
menutup resiko tambahan asuradur.
Pengecualian
Kebanyakan kontrak disabilitas dewasa ini mempunyai pengecualian untuk “aksi atau
kecelakaan perang” atau jika tertanggung dipenjarakan karena tuduhan kriminal. Banyak kontrak
membatasi tunjangan untuk kehamilan normal selama 90 hari pertama disabilitas. Akan tetapi
pada masa lalu yang belum terlalu lama pengecualian tambahan adalah lazim untuk disabilitas
yang disebabkan oleh usaha bunuh diri, penduduk asing atau perjalanan, dan cedera yang
disengaja. Pada tahun-tahun belakangan beberapa perusahaan asuransi telah menambah
pengecualian untuk kecelakaan atau sakit yang diakibatkan oleh obat-obatan dan alkohol.
Prosedur Klaim
Ada ketentuan standar didalam kontrak disabilitas yang mengatur pemberitahuan klaim,
pembayaran klaim, dan prosedur klaim yang dirancang untuk melindungi kepentingan
tertanggung maupun kepentingan asuradur.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 76
Pembayaran Premi
Sebagaimana dalam kontrak asuransi jiwa, ada bahasa kontrak yang spesifik yang
berhubungan dengan pembayaran premi dan periode kelonggaran waktu. Periode kelonggaran
waktu 30 hari sama dengan yang ada pada kontrak asuransi jiwa, dan prosedur-prosedur untuk
pembayaran premi yang terlambat dan pengembalian kembali juga sama dengan yang ada dalam
asuransi jiwa.
Secara periodik, minat dalam mengembangkan bahasa yang baru untuk hubungan
terhadap penghasilan yang akan membantu mengontrol dan membatasi overasuransi telah
muncul. Klausal hubungan terhadap penghasilan saat ini tidak praktis dan dikembangkan sebelum
besar tunjangan pemerintah yang tinggi tersedia bagi kebanyakan orang Amerika. Dewasa ini,
banyak penjamin yakin bahwa semua kontrak disabilitas individu harus berkoordinasi dengan
program pemerintah, walaupun beberapa negara bagian memiliki perundang-undangan atau
peraturan yang melarang penutupan kerugian langsung atas tunjangan dalam perencanaan
individual. Para penjamin disabilitas kelompok dibawah perundang-undangan dan peraturan
dapat berkoordinasi secara langsung dengan perlindungan lainnya; namun demikian, hal ini terus
menjadi problem dalam kontrak disabilitas individu.
Disabilitas Presumtif
Banyak kontrak disabilitas, terutama yang dijual di pasar profesional dan golongan kerah
putih, memasukkan bahasa yang melepaskan persyaratan disabilitas total dibawah keadaan-
keadaan tertentu. Sebagai contoh, jika tertanggung menderita kehilangan penglihatan atau
kehilangan pendengaran, maka dia dianggap tidak mampu total, dan tunjangan dibawah kontrak
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 77
dapat dibayarkan untuk lamanya periode tunjangan atau untuk seumur hidup, tanpa persyaratan
bahwa pengklaim, dalam kenyataannya, tidak lagi menerima pendapatan. Selain itu, seringkali
klausul disabilitas presumtif juga memasukkan kehilangan kemampuan berbicara dan kehilangan
kedua lengan.
Periode Kualifikasi
Tunjangan pilihan ini tidak memberlakukan periode eliminasi yang normal dibawah
kontrak disabilitas jika seseorang diopname. Sebagai contoh, jika kontrak dasarnya memuat
periode eliminasi 30 harian sebelum tunjangan secara normal dimulai, periode ini tidak
diberlakukan, dan tunjangnan dimulai pada hari pertama jika seseorang diopname dan ketika dia
sedang diopname. Tujuannya yang nyata adalah untuk mengetahui bahwa pengklaim membuat
pengeluaran tambahan dengan dirawat dirumah sakit.
Tanpa menghiraukan kapan seseorang diopname, tunjangan ini membayar ganti rugi
bulanan tambahan bersamaan dengan ganti rugi bulanan dasar ketika tertanggung dirawat di
rumah sakit.
Serupa dengan perlindungan kematian karena kecelakaan pada asuransi jiwa, tunjangan
ini memberikan pembayaran yang besarnya telah dicantumkan untuk kematian karena kecelakaan
dan juga untuk kehilangan anggota badan. Kehilangan anggota badan dapat didefinisikan secara
berbeda dalam kontrak-kontrak yang berbeda tetapi biasanya membayar sebagian dari besarnya
pembayaran untuk kematian karena kecelakaan yang telah dicantumkan jika tertanggung
kehilangan lengan atau penglihatannya. Besarnya tunjangan kematian karena kecelakaan dan
kehilangan anggota badan biasanya beberapa kali ganti rugi bulanan dasar.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 78
Opsi Pendapatan Masa Depan
Sebagaimana dengan asuransi jiwa, opsi ini adalah tunjangan keterasuransian bergaransi
yang memberikan kenaikan periodik untuk ganti rugi dasar tanpa bukti keterasuransian. Dalam
keadaan normal opsi-opsi tersebut tersedia setiap tahun atau setiap tahun lainnya samapi usia 45
atau 50 tahun. Meskipun tunjangan tambahan digaransi tanpa menghiraukan perubahan-
perubahan kondisi fisik, tertanggung harus memperlihatkan bukti bahwa pendapatannya
menjamin perlindungan tambahan. Beberapa perusahaan asuransi juga menawarkan 3 persen
sampai 8 persen kenaikan tunjangan tahunan secara otomatis selama premi tetap dibayar.
Kenaikan pada umumnya tanpa memperhatikan pendapatan untuk periode 5 tahun; kemudian
pertanggungan perpanjangan biasanya diminta.
Pengembalian Premi
Ini adalah suatu ketentuan khusus, tersedia dalam beberapa kontrak untuk suatu premi
tambahan yang memberikan pembiayaan kembali seluruh atau sebagian premi, didasarkan pada
aktivitas klaim-klaim yang menguntungkan tertanggung individual untuk suatu periode waktu
tertentu. Jika aktivitas klaim telah menjadi berat, maka tidak ada pengembalian premi yang
dibuat. Beberapa kontrak memberikan pengembalian premi secara periodik berdasarkan
pengalaman yang menguntungkan, sementara kontrak-kontrak yang lain menentukan
pengembalian premi pada usia 65 tahun.
Biaya Hidup
Tunjangan ini, yang muncul baru-baru ini, mencoba menyesuaikan ganti rugi dasar untuk
mengetahui perubahan-perubahan biaya hidup. Beberapa kontrak mendasarkan kenaikan ganti
rugi pada suatu persentase yang datar setelah seseorang telah menderita disabilitas untuk satu
tahun, dan kontrak yang lain dapat mengaitkan kenaikan dengan faktor eksternal, seperti
misalnya perubahan pada indeks harga konsumen. Kita harus menekankan bahwa faktor biaya
hidup hanya diterapkan pada saat klaim; terhadap penyembuhan tunjangan dibawah kontrak
kembali ke tingkat kontrak yang asli.
Terutama dalam kontrak-kontrak yang diterbitkan sebelum tahun 1980-an, tunjangan ini
masih dijual atas dasar kecelakaan saja misalnya. Tunjangan ini berusaha untuk memberikan
ganti rugi pada pemohon untuk biaya medis yang dikeluarkan karena kecelakaan-kecelakaan
khusus, atau dalam beberapa kasus jatuh sakit, dimana opname tidak dibutuhkan.
Disabilitas Parsial
Tunjangan disabilitas parsial sudah ada dalam kontrak disabilitas sebagai opsi selama
bertahun-tahun. Biasanya, mereka membayar 50 persen tunjangan disabilitas dasar selama
periode disabilitas parsial apapun dan didalam kontrak disabilitas parsial didefinisikan secara
cermat dan khusus. Tunjangan tersebut biasanya dibayar untuk suatu periode waktu yang terbatas,
biasanya 6 bulan lamanya. Perbedaan antara tunjangan parsial dan residual adalah bahwa
tunjangan parsial membayar ganti rugi datar tanpa memperhatikan kerugian pendapatan aktual
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 79
sedangkan tunjangan residual berusaha menghubungkan tingkat pembayaran tunjangan dengan
kerugian pendapatan aktual.
Bab 4 membahas pertumbuhan polis jangka panjang yang cepat sejak pertengahan 1980-
an. Kebanyakan perlindungan perawatan jangka panjang dijual atas dasar polis yang terpisah;
namun demikian, ada beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan tunjangan perawatan
jangka panjang didalam kontrak pendapatan disabilitas mereka. Tunjangan ini seringkali
merupakan opsi untuk mengubah polis disabilitas , tanpa bukti keterasuransian, menjadi polis
yang memberikan tunjangan perawatan jangka panjang apabila seseorang tidak lagi bekerja dan
oleh karena itu tidak lagi mempunyai pendapatan untuk mengasuransikan disabilitas. Tipe
tunjangan ini masih pada tahap pengembangan awal. Tunjangan ini sering dirancang atas dasar
ganti rugi dan membayar dalam jumlah yang lebih terbatas daripada polis perawatan jangka
panjang. Pada kenyataannya opsi pengubahan ini tidak diijinkan jika pemegang polis telah
menderita disabilitas.
(d) Setiap polis asuransi kecelakaan dan kesehatan yang disampaikan atau diterbitkan
untuk disampaikan pada siapapun dalam negara bagian ini harus mengandung ketentuan-
ketentuan yang ditentukan didalam ini dalam kata-kata yang sama seperti yang tampak dalam
subseksi ini, kecuali penjamin pada opsinya, dapat mensubstitusi satu atau lebih ketentuan-
ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan susunan kata yang berbeda yang disetujui oleh
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 80
pengawas yang tidak merugikan tertanggung atau ahli warisnya dalam hal apapun. Setiap
ketentuan yang terkandung didalam polis harus didahului oleh judul bab didalam ini yang
dapat digunakan atau, dengan opsi penjamin, oleh judul-judul bab atau subjudul bab yang
sesuai yang dapat disetujui oleh pengawas.
(1) Kecuali berkaitan dengan penandaan menurut jumlah atau isi sebagaimana yang
digunakan dibawah, tiap-tiap polis harus memuat ketentuan-ketentuan berikut ini:
(A) SELURUH KONTRAK; PERUBAHAN: Polis ini, termasuk pengesahan dan naskah-
naskah yang dilampirkan, jika ada, memuat seluruh kontrak asuransi. Tidak ada perubahan
apapun dalam polis ini menjadi sah sebelum disetujui oleh petugas eksekutif penjamin dan
kecuali penyetujuan tersebut disahkan atau dilampirkan. Agen tidak memiliki otoritas untuk
merubah polis ini atau tidak memberlakukan apapun dari ketentuan-ketentuannya
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 81
ditunjukkan oleh rekaman pemberitahuan yang ditulis penjamin atas maksudnya untuk tidak
memperbaharui polis ini diluar periode yang pada periode itu premi telah diterima,”
Polis tersebut selanjutnya, kecuali untuk polis yang hanya untuk kecelakaan saja, pada
hakekatnya juga menentukan, dalam ketentuan daripadanya, atau dalam pengesahan setelah
itu atau dalam suatu pasal tambahan yang dilampirkan disitu, bahwa penjamin dapat menolak
pembaharuan polis hanya sampai tanggal pembaharuan yang terjadi pada, atau yang terdekat
dengan aniversari pertamanya, atau sampai aniversari tanggal pembaharuan tersebut, atau
pada opsi penjamin sampai tanggal pembaharuan yang terjadi pada atau terdekat dengan hari
ulang tahun tanggal pengembalian terakhirnya.)
(D) PERNYATAAN ULANG: Jika premi pembaharuan tidak dibayar didalam waktu
yang diberikan pada tertanggung untuk pembayarannya, maka penerimaan premi selanjutnya
oleh penjamin atau oleh agen sebagaimana yang dikuasakan oleh penjamin untuk menerima
premi tersebut, tanpa keharusan dalam hubungan dengan aplikasi pengembalian, seharusnya
dikembalikan sesuai dengan polis; asalkan, jika penjamin atau agen tersebut mengembalikan
aplikasi pengembalian dan mengeluarkan penerimaan bersyarat untuk penawaran premi.
Polis akan dikembalikan dengan persetujuan aplikasi tersebut oleh penjamin, atau
kekurangan persetujuan tersebut, pada hari ke 45 terhitung mulai hari penerimaan bersyarat,
jika penjamin tidak memberitahukan lebih dahulu jaminan tertulis tentang ketidaksetujuan
dengan aplikasi tersebut. Polis pengembalian seharusnya hanya meliputi seluruh kerugian
dari luka kecelakaan tersebut, dapat diteruskan sesudah tanggal pengembalian dan kerugian
hak untuk sakit, dan dapat juga dimulai lebih dari 10 hari sesudah tanggal tersebut.
Kepedulian tertanggung dan penjamin seharusnya mempunyai hak yang sama di bawah,
seperti mereka mempunyai polis sebelum tanggal hak dari premi kelalaian, subjek pada tiap
ketentuan mensyahkan atau menyertakan lampiran untuk menguasakan hal-hal yang
berhubungan dengan pengembalian. Tiap premi yang diterima dalam hubungannya dengan
pengembalian seharusnya dipakai selama periode yang mana premi tersebut belum pernah
dibayarkan sebelumnya, tetapi tidak untuk tiap periode yang lebih dari 60 hari yang lalu pada
hari pengembalian.
(Kalimat terakhir pada ketentuan di atas mungkin pengabaian dari tiap polis yang mana
tertanggung berhak untuk melanjutkan masa ini dengan pembayaran waktu premi sampai
setidaknya umur 50 atau pada persoalan kasus polis setelah umur 44, untuk setidaknya 5
tahun dari tanggal terjadinya persoalan tersebut).
(G) BUKTI KERUGIAN: Bukti tertulis kerugian harus dilengkapi kepada asuradur,
untuk kasus klaim kerugian yang dicakup dalam polis yang memberikan pembayaran
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 82
periodik pada kerugian yang berkelanjutan dalam sembilan puluh hari setelah periode
tanggungjawab asuradur bertanggungjawab selesai, dan untuk kasus klaim kerugian lainnya
dalam waktu sembilan puluh hari setelah tanggal kerugian tersebut. Jika gagal melengkapi
bukti kerugian dalam waktu yang dibutuhkan tidak akan menggugurkan atau mengurangi
klaim dengan syarat bukti kerugian demikian akan segera mungkin dilengkapi.
(H) WAKTU PEMBAYARAN KLAIM: Ganti rugi yang dapat dibayar dalam polis ini
untuk setiap kejadian kerugian atau kehilangan selain yang diberikan dalam polis ini akan
dibayar segera setelah penerimaan bukti tertulis pengeluaran kerugian. Tergantung bukti
tertulis kerugian , semua ganti rugi akumulasi pengeluaran untuk kerugian diamana polis ini
memberikan pembayaran periodik akan dibayarkan ………(masukkan atau tuliskan periode
pembayaran yang harus tidak kurang sering dari periode bulanan) dan setiap ada sisa yang
beolum terbayar pada saat akhir kerugian akan segera dibayar pada saat penerimaan bukti
tertulis.
(I) PEMBAYARAN KLAIM : Setiap ganti rugi kematian akan dapat dibayarkan
menurut rancangan penerima manfaat dan ketentuan yang terkait dengan pembayaran ini
yang dapat dituliskan disini dan efektif pada waktu pembayaran.
(J) PEMERIKSAAN FISIK DAN OTOPSI: Asuradur dengan biaya sendiri harus
mempunyai hak dan kesempatan untuk memeriksa orang yang tersuransikan ketika dan
sesering alasan yang masuk akal memang diperlukan selama penungguan klaim dibawah ini
dan untuk meminta otopsi didalam kasus kematian yang tidak dilarang menurut undang-
undang.
(K) AKSI LEGAL: Tidak ada aksi legal atau keadilan harus dibawa untuk menutup
kembali polis ini sebelum enam puluh hari waktu kadaluwarsa setelah bukti tertulis kerugian
telah disesuaikan menurut persyaratan polis ini. Tidak ada aksi legal seperti ini dibawa
setelah kadawarsa tiga tahun setelah waktu bukti tertulis kerugian diperlukan untuk
disesuaikan.
(2). Ketentuan lain. Tidak ada polis yang diberikan atau diterbitkan untuk diberikan pada
setiap orang di Negara bagian ini harus mengandung ketentuan-ketentuan berkenaan dengan
hal-hal yang ditetapkan dibawah ini kecuali ketentuan demikian diberikan secara tertulis.
(A) PERUBAHAN PEKERJAAN: Jika yang pihak tersuransi luka atau sakit setelah
berubah pekerjaan yang oleh asuradur diklasifikasikan lebih berbahaya daripada yang
dinyatakan dalam polis ini atau ketika melakukan kompensasi yang terkait dengan pekerjaan,
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 83
pihak asuradur hanya akan membayar sebagian ganti rugi yang diberikan dalam polis ini
sebagaimana premi yang dibayar akan membeli seharga dan dalam batas yang ditetapkan
oleh asuradur untuk pekerjaan yang lebih berbahaya ini. Jika pihak yang terasurnasi berubah
pekerjaan yang oleh pihak asuradur diklasifikasikan kurang berbahaya daripada yang
dinyatakan dalam polis ini, asuradur pada saat penerimaan bukti perubahan pekerjaan ini,
akan mengurangi harga premium.
(B) SALAH PERNYATAAN UMUR: Jika pihak yang disuransikan telah salah dalam
pernyataan umurnya, semua jumlah yang dapat dibayarkan dalam polis ini harus sedimikian
rupa sesuai premi yang dibayarkan pada umur yang benar.
(C) ASURANSI LAIN DALAM ASURADUR INI: Jika polis kecelakaan atau sakit atau
kecelakaan dan kesehatan sebelumnya dikeluarkan oleh asuradur ini kepada pihak yang
terasuransi yang berlaku sekarang dalam, : “ membuat kumpulan ganti rugi untuk …..
.(tuliskan jenis cakupan) kelebihan $......(tuliskan batas maksimum ganti rugi) kelebihan
asuransi harus tidak memiliki efek dan semua premi yang dibayarkan dalam kelebihan ini
harus dikembalikan pada pihak terasuransi.
(D) ASURANSI DENGAN ASURADUR LAIN: Jika terdapat cakupan lain yang valid,
tidak dengan asuradur ini, yang memberikan perlindungan dengan kerugian yang sama pada
pemberian basis pelayanan atau basis pengeluaran dan dimana asuradur belum pernah
memberitahukan sebelum kejadian atau mulainya kerugian, satu-satunya kerugian dalam
cakupan polis ini harus merupakan proporsi kerugian sebagai jumlah yang dapat dibayarkan
ditambah total seperti jumlah dalam cakupan yang valid untuk jumlah yang sama dimana
asuradur telah memberitahu menanggung jumlah keseluruhan dalam cakupan yang valid
untuk kerugian demikian, dan sebagai kembalian dari porsi premi yang dibayar seharusnya
melebihi kerugian yang telah ditetapkan.
(E) ASURANSI DENGAN ASURADUR LAIN: Jika terdapat cakupan yang valid,
bukan dengan asuransi ini, yang memberikan perlindungan pada kerugian yang sama pada
selain dasar pengeluaran yang ada dan dimana asuradur belum diberikan pemberitahuan
tertulis sebelum kejadian atau mulainya kejadian kerugian, hanya kerugian untuk
perlindungan yang ada dalam polis ini sebagai proporsi gantirugi, sebaliknya jika tidak maka
ditanggung asuradur yang telah memberitahukan pertanggunggan jumlah keseluruhan
gantirugi tersebut, dan untuk pengembalian porsi premi yang dibayarkan harus melebihi
porsi kerugian yang telah ditentukan.
(G) PREMI TIDAK DIBAYARKAN: Pada pembayaran sebuah klaim dalam polis ini,
setiap premi kemudian habis waktu atau tidak dibayarkan atau dicakup oleh perintah tertulis
yang dikurangkan darinya.
(H) PEMBATALAN: Dalam sembilan puluh hari pertama setelah tanggal pengeluaran,
asuradur dapat membatalkan polis ini dengan pemberitahuan tertulis yang dikirimkan ke
pihak peserta, atau dikirimkan lewat pos pada alamat terakhir peserta sebagaimana yang ada
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 84
dalam catatan yang ada pada asuradur, yang menyatakan kapan, tidak kurang dari sepuluh
hari setelah itu, pembatalan demikian harus berlaku efektif. Dalam hal pembatalan maka
asuradur akan segera mengembalikan porsi premi yang dibayarkan. Pembatalan harus tanpa
kecurigaan terhadap klaim yang ada sebelum tanggal efektif pembatalan.
(3) Jika terdapat ketetapan bagian ini baik keseluruhan atau sebagaian tidak dapat
diterapkan atau tidak konsisten dengan cakupan yang telah diberikan oleh bentuk polis
tertentu dari asuradur, dengan persetujuan pengawas maka inkonsistensi seharusnya
dihilangkan dari polis tersebut dan harus memodifikasi setiap ketetapan yang tidak konsisten
sedemikian rupa sehingga ketetapan yang ada dalam polis konsisten dengan cakupan yang
terdapat di dalam polis.
(4) Ketetapan yang merupakan isi paragrap satu dan dua dari bagian ini, seharusnya
dicetak urut dalam paragrap tersebut atau tergantung pilihan asuradur setiap ketetapan
demikian dapat muncul sebagai unit di dalam bagian polis, dengan ketetapan lain yang
secara logis terkait, dengan syarat polis yang dihasilkan baik sebagian atau seluruhnya harus
masuk akal, jelas, pasti agar tidak menggiring terjadinya kesalahan pada orang yang polis ini
ditawarkan, dikirim atau diterbitkan.
(5) Kata-kata “yang terasuransikan” yang digunakan dalam bagian ini seharusnya tidak
diartikan sebagai pencegahan terhadap seseorang selain yang terasuransikan untuk
mengajukan aplikasi untuk dan atau memiliki sebuah polis yang mencakup pihak yang
terasuransikan atau menjadi berhak dalam polis demikian terhadap setiap gantirugi,
perlindungan dan hak yang ada didalamnya.
(6) Pengawas dapat membuat peraturan yang masuk akal tentang prosedur untuk mengisi
atau menyerahkan polis jika dipandang perlu, tepat atau dianjurkan dalam administrasi
bagian ini. Ketetapan ini seharusnya tidak menghilangkan setiap otoritas lain bagi pengawas
yang telah dijamin oleh undang-undang.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 85
BAB VIII
OVERASURANSI
Dalam pendapatan disabilitas, hubungan antara ganti rugi yang berlaku dan pendapatan
yang diperoleh pemohon adalah jauh lebih langsung dan ini jauh lebih penting daripada dalam
asuransi jiwa untuk menentukan pendapatan yang diperoleh dengan suatu ketelitian. Studi klaim
menunjukkan dengan cukup jelas bahwa semakin besar persentase pendapatan yang diperoleh itu
diasuransikan, semakin besar frekuensi disabilitas dan kesempatan bagi lamanya disabilitas untuk
diperpanjang semakin besar. Oleh karena itu, ada hubungan sebab-akibat antara klaim-klaim
pendapatan disabilitas overasuransi yang jauh lebih tegas daripada hubungan sebab-akibat antara
overasuransi dan klaim asuransi jiwa. Tentu saja, mungkin lebih akurat untuk membandingkan
pentingnya overasuransi dalam pendapatan disabilitas dengan pentingnya overasuransi untuk
perlindungan asuransi korban kecelakaan. Para konsumen telah menerima fakta bahwa mereka
tidak dapat mengasuransikan rumah atau mobil mereka untuk nilai yang lebih tinggi daripada
nilai pasar aktual, dan demikian pula dalam pendapatan disabilitas, konsumen tidak dapat
mengharapkan untuk menerima ganti rugi pada saat disabilitas melebihi kerugian pendapatan
aktual. Melakukan hal sedemikian akan melanggar prinsip paling dasar dari semua kontrak
asuransi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 86
PENENTUAN PENDAPATAN YANG DAPAT DIASURANSIKAN
Sementara tidak mungkin menentulan nilai tepat jiwa seseorang untuk tujuan asuransi
jiwa, biasanya agak lebih mudah untuk mengukur kerugian pendapatan potensial seseorang.
Namun demikian, kerugian potensial ini bukanlah suatu angka yang tepat, karena pendapatan
seseorang tidak selalu tetap dan tidak naik menurut jadual yang logis. Orang yang kerja mandiri
cenderung mempunyai fluktuasi pendapatan yang lebih besar daripada pekerja yang lain. Orang-
orang dalam pekerjaan yang tidak stabil pendapatan mereka dapat turun, atau mereka dapat
kehilangan pekerjaannya. Orang-orang yang mempunyai pendapatan komisi dapat menderita
karena variasi-variasi substansial selama resesi ekonomi. Tentu saja, stabilitas pendapatan
pemohon merupakan salah satu faktor yang paling penting bagi penentuan yang dilakukan
penanggung.
Lebih jauh, ingat bahwa tidak semua pendapatan dapat diasuransikan untuk tujuan
disabilitas, kecuali pendapatan yang akan berhenti ketika disabilitas mulai. Pendapatan dari
investasi, tabungan, dan barang sewaan tidak dapat dianggap sebagai pendapatan yang dapat
diasuransikan untuk tujuan disabilitas karena pendapatan tidak akan berhenti dengan disabilitas.
Umumnya pendapatan yang dapat diasuransikan dinyatakan sebagai pendapatan yang diperoleh
dengan kerja yang sebaliknya dari pendapatan yang diperoleh tanpa kerja, yang tidak bergantung
pada perhatian atau aktivitas fisik personal sehari-hari tertanggung. Walaupun mungkin ada
kesulitan dalam menentukan perbedaan antara pendapatan yang diperoleh dengan kerja dan tanpa
kerja secara tepat dalam beberapa contoh, pendapatan yang diperoleh dengan kerja pada
umumnya adalah bagian pendapatan seseorang yang berasal dari aktivitas pemekerjaan seseorang.
Namun demikian, sekali kita menentukan besarnya pendapatan yang diperoleh dengan
kerja, kita tidak dapat begitu saja mengasuransikan 100 persen angka kotor itu karena ini bukan
pendapatan yang dapat dipergunakan semua. Pertama-tama kita harus mengeluarkan porsi
pendapatan yang diterima yang dapat dikenai potongan pajak sebagai pengeluaran perusahaan,
karena pendapatan ini tidak berada dalam kategori pendapatan untuk penggunaan personal tetapi
merupakan pendapatan pengeluaran perusahaan yang dapat diasuransikan dengan cara yang
berbeda. Langkah selanjutnya yang harus diambil adalah mengeluarkan porsi pendapatan
seseorang yang menunjukkan pajak-pajak pendapatan negara bagian dan federal karena ini juga
bukan merupakan pendapatan yang dapat dipergunakan
Angka itu, yang didapat setelah dikurangi pengeluaran perusahaan dan pajak, dapat
dinyatakan sebagai pendapatan bersih yang diperoleh atau, mungkin secara lebih jelas, gaji
bersih. Jika premi dibayarkan oleh majikan atau perusahaan, maka tunjangan dapat dikenai pajak,
dan akibatnya pengeluaran harus dibuat untuk penghitungan pendapatan. Pendapatan yang benar-
benar dapat dipergunakan ini merupakan item yang harus menjadi fokus bagi penanggung
disabilitas untuk menentukan berapa besar yang dapat diasuransikan.
Dengan mengasumsikan angka pendapatan yang didapat adalah pendapatan yang stabil,
setelah memeriksa riwayat pekerjaan pemohon dan rekaman perolehan terakhir, para penanggung
disabilitas secara tradisional tidak mengasuransikan seluruh jumlahnya. Studi industri
menunjukkan bahwa semakin besar persentase pendapatan yang diperoleh yang diasuransikan,
semakin tinggi morbiditasnya. Dengan sangat sederhana, ada hubungan langsung antara berapa
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 87
besar pendapatan seseorang yang diasuransikan dan seberapa sering akan menjadi tidak mampu
dan seberapa lama disabilitas itu akan berakhir.
Fenomena ini merupakan pertimbangan penanggung yang amat sangat penting yang
membutuhkan perhatian manajemen yang cermat dalam menyusun peraturan-peraturan
penanggungan yang menentukan besarnya ganti rugi untuk berbagai tingkat pendapatan. Studi
disabilitas jangka panjang kelompok oleh the Society of Actuaries menampilkan dan mendukung
fenomena ini.
Tabel 8-1 didasarkan pada pendapatan yang diperoleh sebelum kena pajak, dan oleh
karena itu persentase pendapatan yang diasuransikan harus lebih rendah daripada jika angka
pendapatan yang diperoleh itu sudah diturunkan ke pendapatan bersih yang diperoleh.
TABEL 8-1
Pengalaman Disabilitas Jangka Panjang Kelompok 1977-1981
Rasio Klaim
Persentase Pendapatan Kotor
Aktual/Yang
Yang Diasuransikan
Diharapkan
50% atau kurang 0,79
Lebih dari 50% tetapi kurang dari atau sama dengan 60% 0,93
Lebih dari 60% 1,06
Sumber: “Reports of Mortality, Morbidity, and Other Experience,” Transactions,
Society of Actuaries, 1984, hal. 254.
Pada umumnya, 80 persen dari pendapatan bersih yang diperoleh merupakan rasio
penggantian yang tertinggi dan ini hanya pada pendapatan yang lebih rendah. Namun demikian,
adalah hal yang biasa bagi beberapa perusahaan asuransi untuk mengasuransi setinggi 90 persen
dari pendapatan bersih yang diperoleh bagi pendapatan yang berada dibawah 50.000 dolar. Rasio
penggantian menurun dari titik ini ke tingkat yang rendah yaitu 50 persen sampai 60 persen dari
pendapatan bersih yang diperoleh pada angka 200.000 dolar dan diatasnya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 88
Tabel 8-2 menunjukkan rasio penggantian pada berbagai pendapatan bersih yang
diperoleh yang digunakan dewasa ini oleh penjamin disabilitas.
TABEL 8-2
Rasio Penggantian Pada Tingkat Pendapatan yang Berbeda
Pendapatan Tahunan yang Pendapatan Bersih Tahunan Rasio Penggantian
Diperoleh yang Diperoleh*
Total seluruh tunjangan pendapatan disabilitas yang telah tersedia bagi pemohon harus
dikurangi dari ganti rugi maksimum yang diperbolehkan sebelum penanggung dapat menentukan
seberapa besar ruang yang dapat disetujui sebagai perlindungan disabilitas individual tambahan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 89
sosial melebihi tingkat yang dianggap bijaksana oleh industri swasta. Problem ini terus ada
dewasa ini, terutama pada tingkat pendapatan dibawah 20.000 dolar. Oleh karena itu, selama
resesi yang parah pada pertengahan 1970-an pengalaman morbiditas memberikan kecenderungan-
kecenderungan yang merugikan bagi program jaminan sosial dan para penjamin swasta. Jelaslah
bahwa besarnya tunjangan disabilitas yang tinggi yang tersedia melalui jaminan sosial, terutama
untuk pendapatan kurang dari 20.000 dolar, menambah ketegangan-ketegangan overasuransi yang
tidak biasanya dalam masa ekonomi yang muram ketika klaim yang meningkat secara normal
dapat diekspektasikan.
Selain itu, selama akhir 1960-an dan awal 1970-an, perluasan yang signifikan terjadi pada
program-program disabilitas negara bagian—baik kompensasi pekerja maupun perlindungan sakit
tunai negara bagian. Tingkat tunjangan kompensasi pekerja pada umumnya naik dengan tajam
walaupun tidak dalam tingkat yang seragam di tiap-tiap negara bagian. Kenaikan ini juga
memperburuk pengalaman klaim selama resesi pertengahan 1970-an. Lima negara bagian dewasa
ini mempunyai tunjangan sakit tunai untuk melengkapi kompensasi pekerja: California, New
Jersey, New York, Rhode Island, dan Hawaii. Teritorial Puerto Rico juga memberikan suatu
perlindungan sakit tunai. Tingkat tunjangan sangat bervariasi dari satu negara bagian ke negara
bagian yang lain, tetapi California menempatkan kepala dan bahunya diatas yang lain dalam hal
besarnya tunjangan. Inilah sebabnya mengapa pengalaman industri pada pendapatan disabilitas
individual cenderung menjadi lebih merugikan di California daripada di negara bagian lainnya
diseluruh negeri. Sejak pertengahan tahun 1970-an, beberapa perusahaan asuransi telah
mengambil langkah untuk mempunyai struktur premi yang terpisah untuk negara bagian
California, dan perusahaan asuransi yang lain telah menarik diri seluruhnya dari negara bagian.
Oleh karena itulah maka menjelang akhir tahun 1970-an, dengan pertumbuhan yang
sangat substansial dalam tunjangan jaminan sosial, perlindungan sakit tunai negara bagian,
kompensasi pekerja, dan asuransi kelompok, para penulis individual pendapatan disabilitas
dipaksa untuk mempertimbangkan tingkat perlindungan yang ada yang tersedia bagi seorang
pemohon dari semua sumber ini secara lebih tepat. Melakukan hal yang sebaliknya seringkali
berakibat pada problem-problem klaim akhir dan overasuransi yang parah.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 90
tabel, memungkinkan untuk menerima tunjangan disabilitas sama atau melebihi pendapatan
bersih pada kisaran pendapatan 20.000 dolar dan yang kurang dari itu.Meskipun undang-undang
1977 menurunkan rasio ini, tetapi rasio ini masih tetap tinggi untuk pendapatan kurang dari
20.000 dolar apabila dibandingkan dengan rasio penggantian industri yang aman. Perubahan final
undang-undang 1980 memperbaiki situasi agak lebih jauh, tetapi rasio penggantian masih tetap
berbahaya tingginya dalam sistem jaminan sosial untuk pendapatan antara 15.000 dolar dan
20.000 dolar. Apabila tingkat tunjangan ini ditambahkan ke perlindungan disabilitas swasta,
kesulitan overasuransi yang nyata menjadi terbukti.
TABEL 8-3
Rasio Penggantian Usia 30—Pendapatan Disabilitas 1980
(MFB dan Pendapatan Bersih)
Penerimaa Kotor Sebelum Undang- Undang-Undang Undang-Undang
1978 Undang 1977 1979 1980
MOTIVASI
Problem overasuransi bukanlah problem yang dapat diukur dengan mudah. Motivasi
individual, besarnya pendapatan yang diperoleh tanpa kerja, status perkawinan, usia, kesehatan
umum, dan iklim ekonomi kesemuanya bergabung dalam berbagai cara untuk mempengaruhi
apakah rasio penggantian dalam contoh yang ada itu terlalu liberal atau terlalu koservatif.
Beberapa orang termotivasi dalam lingkungan kerja mereka sedemikian kuat sehingga mereka
tidak akan memilih atau memperpanjang disabilitas sekalipun tingkat tunjangan disabilitas
melebihi pendapatan yang mereka peroleh. Individu yang lain akan memilih disabilitas atau
memperpanjang disabilitas bahkan apabila terdapat kesenjangan yang substansial antara rasio
penggantian dan pendapatan aktual mereka. Contoh-contoh yang terakhir termasuk tertanggung
yang menghadapi pensiun dan memutuskan untuk “pensiun” pada kontrak disabilitas dan
mengalihkan perusahaannya kepada anak laki-laki atau anak perempuannya: seseorang yang
karena belakangan ini mewarisi sejumlah harga bersih yang substansial tidak terlalu bergantung
pada pendapatan yang diperoleh dan oleh karenanya memilih disabilitas; dan orang muda yang
tidak stabil dalam suatu pekerjaan dan yang komitmen finansialnya cukup rendah sehingga dia
dapat hidup dari tunjangan disabilitas. Tidak ada metode yang akurat dan tepat dalam mengukur
tingkat motivasi pemohon yang spesifik dan etika kerja belum ditemukan. Pengalaman klaim
suatu kelompok pemohon tertentu amat sangat bergantung pada tingkat motivasi pemohon.
Bahkan pada profesional dan jabatan lain yang berpendapatan tinggi, perubahan motivasi dan
kepuasan pekerjaan akan mempengaruhi morbiditas. Kemunduran yang tajam dalam pengalaman
dokter pada awal 1990-an merupakan contoh yang baik belakangan ini.
Setelah beberapa tahun hingga sekarang saya bekerja di rumah dengan sebuah alat yang
akan membantu memecahkan dilema ini bagi penanggung disabilitas, dan setelah beberapa usaha
yang salah, saya hampir menyempurnakan alat seleksi ini yang saya sebut motomanometer.
Dalam beberapa cara serupa dengan alat pengukur tekanan darah, sphygmomanometer. Saya telah
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 91
mengambil suatu alat ukur dari sebuah mobil tua, sepotong selang karet, dan sebuah pompa
sepeda tua dan merangkai semuanya. Rencana saya adalah memproduksi-masalkan alat itu dan
memberikan sebuah untuk tiap-tiap agen untuk dipergunakan di tempat aplikasi medis. Mereka
akan diinstruksikan untuk membelitkan selang dikeliling paha pemohon yang potensial, pompa
selang dengan pompa sepeda sampai pemohon mengeluarkan teriakan kesakitan, dan pada titik
itu rekam dengan cepat pembacaan pada alat ukur. Berdasarkan pembacaan ini kita akan
mempunyai suatu ukuran toleransi individu terhadap sakit dan tingkat motivasi yang diantisipasi;
kemudian kita akan menyusun premi sesuai dengan itu (lihat gambar 8-1)
GAMBAR 8-1
Poin penting yang harus diingat dari pembahasan secara kelakar ini adalah bahwa
pentingnya motivasi dalam pendapatan disabilitas tidak boleh diremehkan. Karena kita
mengasuransikan individu yang semuanya termotivasi secara berbeda, pertimbangan penanggung
atas sejumlah faktor variabel yang luas menjadi penting. Dua orang dengan kerusakan fisik yang
sama sering memberikan pengalaman klaim yang berbeda sama sekali. Seseorang menyerah
terhadap kelemahan dan menerima disabilitas, sedangkan yang lain termotivasi dengan sangat
berbeda dan belajar untuk hidup dan bekerja dengan kelemahan tersebut. Tidak hanya individu
yang berbeda melakukan hal secara berbeda dalam keadaan yang sama, tetapi sampai pada
tingkat bahwa standar etika kerja dalam masyarakat kita berubah, maka asumsi aktuaris dasar
juga harus berubah. Industri ini telah mengalami perubahan tersebut sejak pertengahan 1960-an;
tentu saja, asumsi aktuaris yang telah standar dalam industri disabilitas selama beberapa dekade
harus disesuaikan. Dampak perubahan pada standar etika kerja dan hubungan karyawan dan
majikan merupakan faktor kunci dalam kebutuhan merubah asumsi ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 92
PENANGANAN KLAIM
Problem overasuransi tidak teridentifikasi sampai waktu klaim. Salah satu pemohon (1)
tidak dapat menunjukkan dalam permohonan atas perlindungan disabilitas lain yang dibawanya,
(2) pendapatan yang dinyatakan terlalu berlebihan, atau (3) membeli perlindungan disabilitas
tambahan sejak pembelian asalnya. Problem overasuransi pada waktu klaim ini seringkali muncul
selama periode polis yang dapat digugat, dan ini memerlukan kewaspadaan dari sisi pemeriksa
klaim. Orang yang teroverasuransi dan/atau memberikan informasi yang tidak memadai atau
tidak akurat pada permohonan mewakili resiko klaim yang substansial bagi keberlangsungan
polis dan harus diidentifikasikan selama periode yang dapat digugat jika memungkinkan sekali.
Ada beberapa contoh overasuransi yang hati-hati yang disitu individu “membebani” kontrak
disabilitas individual dalam menghadapi pengarsipan suatu klaim setelah periode yang dapat
digugat, dengan demikian menciptakan suatu keadaan dimana pemohon memenuhi syarat bagi
tunjangan yang jauh melebihi kepentingannya yang dapat diasuransikan.
▪ ▪ ▪
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah tumbuh kekhawatiran dalam area overasuransi,
dan dengan jelas problem-problem terdahulu tentang ketersediaan tunjangan disabilitas publik
dan swasta yang luas telah mempertinggi kekhawatiran industri. Pada tahun 1980 the Health
Insurance Association of America melalui komite pendapatan disabilitasnya bekerja dengan
Medical Information Bureau (MIB) membuat indeks penanggungan/klaim untuk secara spesifik
menghadapi problem ini. Sekarang semakin banyak investigasi penanggungan difokuskan pada
overasuransi, semakin diajurkan investigasi klaim selama periode yang dapat digugat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 93
BAB IX
PEMASARAN
Disiplin asuransi dalam jenis produk pendapatan disabilitas sama dengan yang ada dalam
asuransi jiwa. Pemasaran, penjualan, penanggungan, klaim, administrasi, dan aktuaris semuanya
adalah penandaan fungsional yang mungkin, sekalipun aktivitas yang spesifik mungkin agak
berbeda. Tujuan dari beberapa bab selanjutnya adalah membahas berbagai disiplin ini, yang
menekankan pada perbedaan-perbedaan dalam fungsinya untuk asuransi jiwa dan pendapatan
disabilitas.
Satu wilayah perbedaan substansial yang nyata adalah dalam fungsi klaim. Dalam
asuransi jiwa hanya ada satu klaim kematian untuk tiap-tiap polis, kecuali untuk pelepasan premi.
Dalam asuransi disabilitas, mempunyai selusin atau lebih klaim disabilitas selama masa kontrak
adalah lazim. Akibatnya, posisi pemeriksa klaim pendapatan disabilitas sangatlah penting dan
mengambil status profesional yang dapat diperbandingkan dengan para profesional asuransi yang
lain. Sebagai contoh, pemeriksa klaim membutuhkan pengetahuan medis yang substansial,
terutama durasi yang diperkirakan atas disabilitas-disabilitas yang berbeda. Fungsi pemeriksa
klaim menunjukkan salah satu wilayah perbedaan terbesar antara dua disiplin. (Bab 16 membahas
mengenai hal ini secara lebih mendalam) Pertanggungan untuk asuransi disabilitas yang tidak
dapat digugat lebih jauh membedakan dirinya sendiri dari pertanggungan untuk asuransi jiwa
karena peran evaluasi finansial yang signifikan.
Salah satu faktor penting adalah bahwa keberhasilan pelaksanaan pendapatan disabilitas
perusahaan asuransi apapun secara langsung berhubungan dengan komitmen yang dibuatnya
untuk keberhasilan pelaksanaan. Perusahaan asuransi jiwa kadang-kadang memberikan perhatian
manajemen yang terlalu kecil terhadap jenis produk pendapatan disabilitas mereka. Seringkali,
perhatian ini hanya sebagai akomodasi bagi tenaga lapangan untuk mengecilkan hati para agen
dari usaha pemialangan dengan perusahaan asuransi lainnya, dan tidak ada komitmen dibuat
untuk sumberdaya manusia dan finansial untuk menjamin keberhasilan.
Namun demikian, karena sifat produk pendapatan disabilitas yang mudah berubah-ubah,
dengan semata-mata menetapkannya untuk mengakomodasi tenaga lapangan berarti bahwa
manajemen menghadapi resiko tidak hanya untuk penjualan yang rendah tapi juga untuk
kegagalan finanasial.. Garis Pendapatan disabilitas seringkali membutuhkan – dan membutuhkan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 94
segera- tindakan dan prediksi manajemen. Jika tidak dikelola secara ketat, satu masalah mungkin
akan menimbulkan sebuah krisis sebelum tindakan yang diperlukan tersebut diambil. Disiplin
yang paling penting dalam mengelola pendapatan disabilitas karena itu adalah memastikan
bahwa manajemen commit dengan sumber daya yang diperlukan untuk menjamin kesuksesan
produk.
PEMASARAN HISTORIS
Seperti halnya yang terjadi pada asuransi jiwa, penggunaan yang signifikan terhadap resit pasar,
pengembangan pasar, dan dukungan pasar dalam pendapatan disabilitas telah terbukti nyata
hanya dalam tahun-tahun belakangan ini – jauh lebih lambat dan lebih sedikit dalam kebanyakan
industri. Kurangnya basisdata yang ektensif dan besar mungkin merupakan salah satu alasan;
akan tetapi saya yakin bahwa ketidakmatangan relatif terhadap bisnis disabilitas merupakan
faktor utama. Alasan penting kedua adalah bahwa asuransi disabilitas lebih sering merupakan
suatu penjualan yang dikendalikan oleh produk (product-driven sale) ketimbang suatu penjualan
yang dikendalikan oleh pasar (market-driven sale). Jadi sangat logis untuk menyimpulkan bahwa
proses penjualan yang dikendalikan oleh kebutuhan dan peluang pasar akan menghasilkan
pendekatan pemasaran profesional yang sangat maju pada asuransi pendapatan disabilitas
ketimbang sebuah proses yang terutama dikendalikan oleh produk.
Pada tahun-tahun awal bisnis disabilitas, produk dipandang dan dipasarkan sebagai hal
yang secara khusus dirancang untuk melindungi seseorang terhadap bahaya kerugian pendapatan
akibat kecelakaan. Pada awal abad kedua puluh lebih banyak lagi pekerjaan menjalani resiko
fisik, dan jenis pendekatan penjualan ini mempunyai daya tarik yang besar. Banyak contoh
disabilitas permanen akibat kecelakaan dapat sangat memotivasi bagi pelaku penjualan
disabilitas. Sebelum pertengahan abad kedua puluh penekanan yang lebih besar tersebut mulai
diletakkan pada pentingnya disabilitas jangka panjang akibat sakit.
Memang, pada pertenghan pertama abad kedua puluh, tarif premi yang dikenakan pada
seorang pemohon terutama berkaitan dengan bahaya fisik dalam pekerjaannya. Petani membayar
jauh lebih besar dari pegawai toko. Lagi-lagi sebelum akhir abad kedua puluh ini diakui bahwa
stabilitas dan motivasi memainkan peran dalam klaim disabilitas sebesar, jika tidak lebih besar,
resiko fisik itu sendiri.
Produk pada asalnya dimaksudkan untuk memberikan suatu”lantai penutupan” dan bukan
secara penuh mengganti pendapatan seseorang yang hilang. Produk yang khas memiliki periode
eliminasi yang pendek, periode tunjangan yang pendek, ganti rugi yang kecil dan premi yang
kecil. Produk tersebut dirancang untuk dujual pada basis satu panggilan jual.Sebelum hingga
tahun 1960an sangat sedikit sekali kontrak disabilitas dijual untuk lebih dari $500 per bulan
tunjangan disabilitas; pada kenyataannya ganti rugi rata-rata bulanan jauh lebih besar kira-kira
berada pada kisaran $200 sampai $300 per bulan.
Dalam tahun-tahun tersebut, para perlaku penjualan diberi pelatihan minim. Beberapa
perusahaan memusatkan pada suatu pendekatan penjualan yang meminta dua pertanyaan dasar
ini pada pemohon:
• Apakah gaji mingguan anda merupakan sumber pokok bagi pemenuhan kebutuhan
pendapatan anda?
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 95
• Rencana apa yang anda miliki untuk mengganti pendapatan ini jika anda besuk menderita
disabilitas akibat kecelakaan atau sakit?
Ratusan ribu kontrak dengan periode tunjangan yang pendek dan ganti rugi yang kecil dijual oleh
pelaku penjualan dengan menetpkan kebutuhan pendapatan disabilitas ini.
Karena pasar disabilitas individual mulai bergerak kearah jabatan profesional dan kerah
putih dengan pendapatan yang lebih besar, maka ganti rugi yang lebih besarpun mulai diambil.
Walaupun pada akhir tahun 1950-an suatu polis disabilitas untuk nilai lebih dari $500 per bulan
masih jarang didapat, namun sebelum akhir 1960-an batas terbit telah mencapai lebih tiga kali
lipat.
Pada saat yang sama dan untuk alasan yang sama, tahun 1960-an dan 1970-an terjadi
perubahan dan liberalisasi yang cukup besar dalam bahasa polis. Pembeli disabilitas yang lebih
canggih menuntut bahasa yang memberikan perlindungan yang lebih komplit, dan meningkatnya
kompetisi untuk bisnis ini telah mempercepat pengembangan bahasa polis. Ini juga terjadi selama
periode ini ketika jadual golongan pekerjaan bergerak secara mencolok dari jadual yang
didasarkan hanya pada resiko fisik ke jadual yang mengakui pentingnya stabilitas dan motivasi.
Sebagai contoh, pengalaman mulai menunjukkan bahwa pemilik dan majikan dalam sebuah
perusahaan kecil dimotivasi secara berbeda dan memiliki morbiditas yang lebih baik, meskipun
tugas jabatannya mungkin mempunyai resiko yang sama dengan tugas para karyawannya. Hal ini
mungkin sangat jelas jika dilihat dari perspektif dewasa ini; akan tetapi kebarangkatan awal dari
struktur yang jarang yang hanya didasarkan pada bahaya fisik saja merupakan langkah yang
berarti.
Bahasa produk yang lebih liberal, jumlah tunjangan yang lebih besar, dan periode
tunjangan yang lebih lama muncul bersama dengan kebutuhan akan pertanggungan kantor induk
yang lebih hati-hati. Hasilnya adalah bahwa proses penjualan sering dimulai dengan melibatkan
dua dan tiga panggilan sebelum penjualan tersebut diselesaikan, dan proses underwriting yang
mulai diperpanjang sebagai persyaratan tambahan diperlukan sebelum disetujuinya polis.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 96
disabilitas mungkin lebih baik dari jabatan lain apapun. Mereka sering sekali diswakerjakan atau
berada dalam praktek-praktek kecil dan tidak dilindungi oleh asuransi kelompok, dan mereka
mempunyai pendapatan yang besar yang perlu dilindungi. Sementara perusahaan-perusahaan
asuransi yang khas pada awal tahun1960-an mempunyai dua per tiga dari bisnis disabilitasnya
dalam pasar kerah biru dan abu-abu, menjelang tahun 1980-an untuk perusahaan yang sama ini
sekitar tiga per empat dari bisnisnya merupakan bisnis pasar profesional dan kerah putih.
Tambahan pula, desain produk semakin mencerminkan kebutuhan dan permintaan pasar
profesional; sebagai konsekuensinya portfolio produk 10 atau 20 tahun sebelumnya yang telah
didesain untuk memenuhi kebutuhan pasar kerah biru dan kerah abu-abu secara bertahap
dihapuskan.
Selama kurun waktu ini, disabilitas jangka panjang kelompok mengalami periode
pertumbuhan yang substansial, dan disini pula kebanyakan dari pertumbuhan baru ini terjadi
dalam pasar profesional dan berpenghasilan lebih tinggi. Ketika produk disabilitas individual
terjual dalam jumlah besar di wilayah pasar dokter, produk disabilitas jangka panjang kelompok
terjual dalam jumlah besar kepada pengacara. Sebagai akibatnya, kedua pasar ini menjadi agak
jenuh sebelum akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Lingkungan kompetitif yang
berbiaya tinggi ini, terutama dalam dua kelompok pekerjaan ini, menghasilkan overliberalisasi
bahasa produk, aturan pertanggungan, dan besarnya tunjangan baik dalam produk individual
maupun kelompok yang kemudian membawa kepada peningkatan yang tajam dalam biaya klaim.
Sepanjang periode pertumbuhan yang besar ini didalam asuransi disabilitas, banyak pasar
masih digunakan secara buruk. Sebagai contoh, meskipun 85 sampai 90 persen dari para dokter
yang menyandang asuransi disabilitas, kurang dari 30 persen dari pemilik usaha menyandang
perlindungan disabilitas individual. Konsentrasi penjamin disabilitas individual didalam pasar
profesional pada tahun 1980-an sampai 1990-an yang dihasilkan oleh kebanyakan pasar Amerika
menjadi tidak diasuransikan dan tidak dilayani. Tentu saja, kita dapat berargumentasi bahwa
industri melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk melayani seluruh pasar dalam tahun 1950-an
dan 1960-an daripada yang dilakukan pada tahun 1980-an ketika industri itu menjadi sangat
keranjingan dengan pasar profesional yang menguntungkan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 97
peningkatan yang cepat biaya tunjangan lain, terutama asuransi medis, bagi para karyawan.
Secara individual kontrak-kontrak disabilitas yang ditanggungkan dan diterbitkan dapat pula
bersesuaian dalam beberapa situasi.
Oleh karena itu, pasar disabilitas individual utama berada pada orang-orang yang
memiliki pendapatan diatas 20.000 dolar yang berswakerja, atau pada orang-orang yang
dipekerjakan oleh perusahaan yang tidak mempunyai kesinambungan gaji atau perlindungan
kelompok disabilitas jangka panjang, atau yang perlindungan disabilitas jangka panjangnya tidak
cukup untuk menggantikan prosentase pendapatan mereka yang memadai.
KESEMPATAN PEMASARAN
Ketika industri membangun ketrampilan pemasarannya dan membuka pasar yang lebih
luas karena kejenuhan pasar profesional, maka akan mulai muncul kesempatan-kesempatan
pemasaran yang didefinisikan lebih baik.
Tabel 9-1 memperlihatkan letak perolehan yang diharapkan dalam dunia kerja pada tahun
1994. Jelas bahwa pertumbuhan pekerjaan-pekerjaan baru sedang terjadi dalam perusahaan-
perusahaan yang mempunyai jumlah karyawan lebih kecil; pada kenyataannya, kategori
karyawan berjumlah 25.000 atau lebih menjadi mengkerut. Hal ini sesuai dengan studi yang
menunjukkan jumlah usaha-usaha kecil di Amerika Serikat sedang tumbuh, mengarah ke tingkat
yang lebih tinggi dengan adanya perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan teknologi tinggi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 98
Tabel 9-1
Perolehan Kerja Menurut Ukuran Perusahaan
Perolehan yang Diharapkan
Andil Perolehan Total
Jumlah Karyawan Tahun 1994
%
Dunia kerja AS
1-99 2.265.704 72,4
100-999 767.167 24,5
1.000-9.999 38.140 1,2
10.000-24.999 130.792 4,2
25.000 atau lebih (71.738) (2,3)
…5000 1994 Employment Outlook Survey.
Gambar 9-2 dan 9-3 memperlihatkan jumlah karyawan pada survai empat kelompok
pekerjaan yang terpisah pada tahun 1992. Gambar 9-3 menunjukkan pertumbuhan prosentase
yang diproyeksikan dalam pekerjaan-pekerjaan ini sampai tahun 2005. Tantangan bagi para
pengasuransi adalah bergeser dari suatu filosofi desin produk yang diarahkan semata-mata pada
pasar profesional dan mendesain produk untuk menembus pasar-pasar baru yang mulai muncul
melalui analisis pemasaran dan ketrampilan.
SEGMEN-SEGMEN PASAR
Kesempatan untuk membuat segmentasi pasar disabilitas banyak sekali, dan penentuan
pendekatan segmentasi apa yang akan diambil harus diserahkan pada perusahaan individu.
Pekerjaan, jumlah karyawan, umur, jenis kelamin, asosiasi profesi, tipe majikan, lokasi geografis,
dan tingkat pendapatan kesemuanya adalah contoh-contoh pendekatan segmentasi yang mungkin.
Riset pasar yang menunjukkan dimana pekerjaan itu dan kemana arahnya merupakan pendorong
yang sangat jelas.
Sebagaimana disebutkan dalam bab 5, pasar bisnis masih merupakan pasar yang tidak
begitu dapat ditembus. Meskipun pendesainan produk disabilitas untuk memenuhi kebutuhan
pemilik usaha swakerja mulai terjadi pada tahun 1970-an, produk itu masih belum terjual secara
besar-besaran. Pada kenyataannya, produk untuk menutup pengeluaran overhead perusahaan pada
saat disabilitas, produk buyout disabilitas untuk memecahkan masalah mitra usaha yang secara
mental tidak mampu, dan perlindungan disabilitas personel kunci semuanya sudah ada sejak
lama. Namun demikian, produk tersebut belum terjual secara luas dikarenakan oleh kurangnya
dukungan dan layanan pemasaran yang efektif. Dalam banyak hal, produk usaha ini—terutama
perlindungan personel kunci—masih dalam tahap pengembangan-nya dan akan semakin berubah
sesuai dengan perubahan pasar dan selalu menuntut pendekatan baru.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 99
Gambar 9-1
Keberhasilan dalam pasar bisnis memerlukan pelatihan penjualan yang lebih terfokus.
Pasar pendapatan disabilitas merupakan suatu pasar yang sedang tumbuh, pasar yang sedang
berubah, dan pasar yang dipengaruhi oleh dunia dimana kita tinggal, dan yang jelas pasar yang
mempersyaratkan pelaku penjualan dan perusahaan merespon lingkungan dinamisnya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 100
Gamabr 9-2
PROSPEKTING
Didalam abad teknologi ini, mengembangkan suatu program pemasaran yang efektif
untuk mengindentifikasikan prospek penjualan tidak dapat diserahkan kepada pelaku penjualan.
Para penjamin harus menguji basis datanya—dan basis data lain yang tersedia—untuk
mengidentifikasi kemungkinan prospek disabilitas. Dengan begitu, perusahaan asuransi harus
mengadakan seleksi pendahuluan dan penyaringan pendahuluan prospek untuk meningkatkan
kesempatan mengadakan suatu penjualan. Teknologi dapat menyederhanakan proses penjualan.
Prospek dapat diidentifikasi melalui telemarketing dan aplikasi yang diambil dan informasi yang
ditransmisikan secara elektronik didalam suatu program pendukung pemasaran penuh dan saling
berinterrelasi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 101
PENJUALAN MULTI-LIFE
Sebuah perubahan yang telah terjadi di tahun 1990-an dalam pasar disabilitas individual
adalah bahwa penjualan individual tradisional telah semakin digantikan dengan penjualan “multi-
life”. Sementara pada pertengahan tahun 1980-an lebih baik dari 90 persen dari semua penjualan
hanya pada satu individu saja, saat ini banyak produk disabilitas individual perusahaan asuransi
dijual pada kelompok kecil individu-individu. Kelompok ini meliputi asosiasi bisnis, employer
sponsorship, skema perlindungan pemotongan gaji, dan skema perlindungan sukarela. Untuk
beberapa perusahaan asuransi lebih dari 50 persen penjualan individual yang baru ada pada
lingkungan multi-life.
Gambar 9-3
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 102
Seringkali, disabilitas individual dan pendapatan mingguan kelompok atau rencana
disabilitas jangka panjang (LTD) dijual bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan majikan dan
karyawan. Sebagai contoh, “lantai” perlindungan dapat diberikan pada semua karyawan, dengan
besar perlindungan individual tambahan untuk para karyawan yang diberi kompensasi lebih tinggi
atas dasar sukarela.
▪ ▪ ▪
Kesempatan besar bagi program pemasaran yang berkembang lebih baik dalam bisnis
disabilitas ini masih terbuka. Para profesional pemasaran harus selalu waspada terhadap
perubahan didalam wilayah pasar, kecenderungan dalam pekerjaan, dan pengembangan
kemasyarakatan lainnya yang mempengaruhi kebutuhan pendapatan disabilitas. Ketika kita
bergerak menuju abad baru, perubahan-perubahan sosial telah mengambil bentuk yang harus
diperhatikan. Sebagai contoh, bagaimana penjamin disabilitas memenuhi tantangan suatu
masyarakat dimana rata-rata pekerjanya akan mengganti pekerjaan lebih sering lagi selama masa
hidupnya daripada yang dilakukan para pekerja di masa lalu? Bagaimana penjamin disabilitas
memberikan perlindungan ketidakmampuan yang memadai bagi individu-individu yang bekerja
paruh waktu, atau berbagi pekerjaan, atau bekerja berpasangan? Bagaimana penjamin disabilitas
menawarkan proteksi untuk meningkatkan jumlah orang bekerja di luar rumahnya? Bagaimana
penjamin disabilitas—kelompok atau individual—memberikan perlindungan yang memadai bagi
individu yang mungkin adalah tenaga kerja yang keluar masuk?
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 103
BAB X
PENJUALAN DAN PENDISTRIBUSIAN
Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perusahaan asuransi jiwa telah sampai pada
kesimpulan bahwa mereka kekurangan tenaga ahli dan sumberdaya yang penting untuk
mengelola jenis bisnis disabilitas individual dengan sukses dan menguntungkan. Perusahaan-
perusahaan ini, banyak yang mempunyai agen-agen karir atau PPGA (personal producing
general agents), memilih untuk tidak melakukan bisnis disabilitas, tetapi memilih masuk ke
dalam pengaturan yang memungkinkan kekuatan lapangan mereka menjual produk-produk
pendapatan disabilitas dari perusahaan-perusahaan asuransi spesialis DI (disability income).
Pengaturan ini sering dinyatakan sebagai bisnis akuntansi nasional.
Dalam perjanjian akuntansi nasional, perusahaan asuransi jiwa menyetujui untuk secara
resmi mengesahkan produk disabilitas yang dimiliki perusahaan spesialis, dan bisnis ini
diproduksi dengan nama perusahaan asuransi khusus DI (label manufaktur). Dibawah perjanjian
label swasta, perusahaan asuransi khusus DI mengarsipkan kembali portfolio produknya dengan
nama perusahaan klien ( perusahaan pendistribusian). Dalam salah satu dari rencana-rencana ini,
pelaku penjual secara normal adalah orang yang sama yang menjual bentuk-bentuk perlindungan
individual lainnya—asuransi jiwa, tunjangan hari tua, dan perawatan medis. Pendapatan
disabilitas hanyalah satu jenis produk lain untuk melengkapi portfolio layanan finansial pelaku
penjual. Tentu saja, tanpa produk pendapatan disabilitas, porfolio pelaku penjual benar-benar
tidak lengkap.
Sampai tahun 1960-an, hampir semua asuransi disabilitas individual yang tercatat di
Amerika Serikat adalah melalui sistem tipe per-agenan karir. Pertumbuhan organisasi broker
disabilitas muncul pada tahun 1960-an, tumbuh dengan cepat pada tahun 1970-an, dan mencapai
puncaknya pada akhir tahun 1980-an. Perjanjian tanggungan nasional tidak lazim sampai akhir
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 104
1980-an, tetapi tumbuh dengan cepat pada tahun 1990-an. Pada beberapa perusahaan asuransi
disabilitas spesialis, bisnis tanggungan nasional saat ini melebihi 50% dari total premi yang baru
dari disabilitas individual.
Pada tahun 1990-an, ada pula pertumbuhan perjanjian tanggungan nasional untuk produk
disabilitas kelompok, terutama disabilitas jangka panjang. Alasan untuk rencana-rencana
kelompok ini sama dengan pertimbangan dibalik perjanjian-perjanjian tanggungan nasional dalam
jenis disabilitas individual—yaitu, banyak perusahaan asuransi benar-benar merasa bahwa
mereka tidak memiliki tenaga ahli atau sumberdaya untuk bersaing secara efektif dengan
pembawa disabilitas spesialis.
Agen yang tidak membuat produk pendapatan disabilitas menjadi bagian signifikan dari
portfolionya tidak hanya memberikaan layanan yang tidak lengkap bagi klien tetapi juga
kehilangan kesempatan yang substansial untuk meningkatkan pendapatannya. Skala komisi untuk
disabilitas individual sangat mengikuti skala asuransi jiwa permanen. Para pembawa disabilitas
spesialis mengestimasikan bahwa produser kawakan yang mempunyai pelanggan asuransi jiwa
yang mantap harus menghasilkan 15 persen dari pendapatannya dari penjualan asuransi
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 105
disabilitas. Namun demikian, beberapa agen asuransi jiwa memenuhi target ini dan dengan
demikian meninggalkan dolar-dolar komisi—meninggalkan kliennya terbuka bagi upaya
prospekting dari agen-agen yang lain.
Logika yang sama dapat digunakan dalam menghadapi kebutuhan disabilitas kelompok.
Penting bagi pelaku penjualan untuk mengingat-ingat memasukkan disabilitas kelompok sebagai
bagian dari portfolio kelompok dan memastikan bahwa kebutuhan penuh bisnis atau perusahaan
asuransi terpenuhi.
Sifat produk disabilitas memerlukan proses underwriting yang lebih rinci dan rumit.
Dinyatakan secara lebih sederhana, seseorang mungkin saja tidak mampu (dari kerusakan yang
tidak memngancam jiwa), dan kadang-kadang untuk jangka waktu yang panjang. Juga
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, motivasi dan stabilitas individual adalah faktor utama
baik dalam frekuensi maupun lamanya disabilitas. Hubungan antara pendapatan seseorang dan
tunjangan yang diperoleh pada saat disabilitas dapat bersifat tidak mendorong kearah
penyembuhan—yaitu, jika orang yang tidak mampu itu menerima tunjangan disabilitas yang
besarnya sama dengan gaji bersihnya apabila bekerja, maka dorongan untuk kembali bekerja
menjadi hilang. Akibatnya, underwriting medis, underwriting finansial, dan underwriting
pekerjaan semuanya menjadi lebih penting didalam produk disabilitas. Hal ini sering
mengakibatkan proses underwriting yang lebih lama daripada proses underwriting pada asuransi
jiwa, dan ini juga mengakibatkan persentase bisnis yang ditolak maupun yang substandar atau
bisnis yang dinilai menjadi lebih besar. Pokok masalah ini akan dibahas lebih lanjut nanti didalam
bab ini.
Pada sisi lain, dalam masyarakat dimana perbaikan dan penemuan dalam pengobatan
penyakit menunjukkan kemajuan yang terus menerus, individu menjadi hidup lebih lama tetapi
seringkali mengalami disabilitas total atau parsial. Kenyataannya, kebutuhan untuk disabilitas
terus meningkat kepentingannya. Secara historis, hipertensi, penyakit jantung, penyakit cerebro-
vascular (stroke), dan diabetes merupakan empat pembunuh utama untuk orang-orang berusia 45
sampai 65 tahun. Penyakit-penyakit ini masig tersebar luas di masyarakat kita. Tetapi dapat
ditunjukkan pada gambar 10-1, semakin kecil saja orang yang meninggal karena salah satu
penyakit ini (mortalitas). Namun demikian, semakin banyak orang yang akan mengakhiri
hidupnya dengan gejala yang terus menerus (morbiditas) dalam situasi menderita disabilitas.
Ada banyak alasan untuk meyakini bahwa kecenderungan ini akan terus berlanjut,
sebagaimana yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa segmen pertumbuhan terbesar dalam
populasi kita adalah orang-orang yang berusia diatas 65 tahun.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 106
Gambar 10-1
PERSAINGAN
Lingkungan yang kompetitif dalam penjualan pendapatan disabilitas individual juga
memiliki kesamaan dan perbedaan dengan asuransi jiwa. Metode penjualan, penemuan fakta,
proposal, dan pendekatan penjualan umum banyak kesamaannya. Kebutuhan harus dengan jelas
diidentifikasikan sebelum penjualan dilakukan. Berbagai tipe pembina penjualan dan proposal-
proposal yang dirancang secara khusus digunakan dalam pendapatan disabilitas, sama seperti
dalam asuransi jiwa; keduanya bervariasi menurut tipe kebutuhannya. Pelaku penjualan harus
terbiasa dengan tipe dan bentuk produk pendapatan disabilitas yang berbeda sehingga dia dengan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 107
cepat dapat mengevaluasi baik kebutuhan prospek untuk besarnya ganti rugi maupun pelarangan
dan pembatasan didalam program disabilitas prospek yang ada.
Satu perbedaan yang sangat jelas dalam arena yang kompetitif ini adalah penekanan
penjualan yang berat pada kontrak dan bahasa kontrak dalam asuransi disabilitas, sedangkan
faktor kompetitif primer dalam asuransi jiwa adalah penetapan harga. Kebanyakan penjamin
disabilitas menawarkan tingkat ganti rugi yang sama untuk pendapatan yang sama besarnya,
kebanyakan perusahaan asuransi mempunyai struktur premi yang sama, dan kebanyakan bahasa
kontraknya juga benar-benar sama. Underwriting dapat mempunyai sasaran klasifikasi resiko
yang sama, tetapi kenyataannya berbeda, bergantung pada hasil-hasil pengalaman tiap-tiap
perusahaan asuransi. Demikian pula, variasi dalam alat-alat substandar dan pendekatan dapat
berbeda, juga pengalaman dan keahlian staf underwriting. Mengingat bahwa perbedaan terjadi
dimanapun di wilayah ini, maka perbedaan-perbedaan tersebut secara alami benar-benar
menunjukkan poin yang ditekankan oleh para pesaing. Namun demikian, secara historis
penekanan terbesar adalah pada perbedaan-perbedaan dalam bahasa kontrak. Definisi disabilitas
merupakan wilayah utama “persaingan bahasa” selama hampir dua dekade, dan persaingan ini
telah mengakibatkan perluasan dan eksperimentasi yang terus menerus dengan berbagai tipe
bahasa disabilitas selama periode waktu ini. Persaingan bahasa ini juga terjadi pada ketentuan-
ketentuan pembebasan hak premi, ketentuan disabilitas berulang, bahasa residual, tunjangan biaya
hidup, dan berbagai wilayah bahasa lainnya. Tentu saja, penekanan pada perbedaan bahasa
kontrak adalah berlebihan. Akibatnya adalah peningkatan dalam resiko klaim. Contoh yang
terbaru adalah pada pekerjaan profesional medis dimana perpanjangan dan perluasan bahasa
produk yang berangsur-angsur pada tahun 1980-an menyebabkan biaya klaim yang secara
signifikan lebih tinggi ketika situasi sosioekonomi dokter berubah.
Mungkin faktor yang terpenting dalam seleksi suatu produk asuransi dari sudut pandang
konsumen adalah rekaman perusahaan asuransi untuk membayar klaim-klaimnya dan membayar
mereka dengan layak. Karena ini adalah pertanyaan yang subyektif yang tidak dapat diuraikan
secara memadai didalam bahasa kontrak, maka ini bukanlah merupakan faktor kompetitif yang
penting selama proses penjualan. Kembali, lingkungan yang kompetitif, terutama di pasar yang
berpendapatan lebih tinggi, bersifat agresif, berpengetahuan luas, mampu, dan berubah secara
terus menerus menyesuaikan pasar, dimana lingkungan itu sendiri secara terus menerus berubah
dan menyesuaikan. Faktor mendasar yang penting untuk diingat adalah bahwa pendapatan
disabilitas jauh lebih sensitif terhadap faktor-faktor produk ini daripada dalam asuransi jiwa,
dimana penjualan secara prinsip adalah penjualan yang berhubungan dengan harga.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 108
PELATIHAN DAN UNDERWRITING LAPANGAN
Pelatihan pelaku penjualan pendapatan disabilitas sangat penting bagi proses
underwriting. Disamping dilatih tentang produk, produk pesaing, dan bagaimana bersaing dan
menjual dengan sukses, pelaku penjualan harus dilatih dalam teknik seleksi lapangan yang tepat.
Tingkat sukses dalam seleksi lapangan secara langsung dapat diukur dalam hasil-hasil klaim yang
pada akhirnya muncul pada kompleks bisnis. Seleksi lapangan benar-benar penting dalam
pendapatan disabilitas daripada dalam asuransi jiwa karena sebagaimana yang telah ditekankan
dalam bab-bab sebelumnya, motivasi dan stabilitas para pemohon adalah yang terpenting. Melalui
rancangan aplikasi dan penggunaan laporan inspeksi dan alat-alat underwriting lainnya, para
penanggung kantor induk menggunakan setiap cara yang tersedia untuk mengukur
keterasuransian pemohon. Baru-baru ini, pengujian laboratorium dan dokumentasi pendapatan
juga telah menjadi bagian penting proses seleksi underwriting. Meskipun demikian, pelaku
penjualan di lapangan berada pada posisi yang unik dalam hal mengetahui (atau menjadi dapat
mengembangkan) lebih banyak informasi tangan pertama tentang pemohon daripada pelaksana
underwriting. Karena kontak tatap muka adalah keuntungan yang dimiliki pelaku penjualan yang
vital bagi proses seleksi, pelaku penjualan harus diajarkan betapa pentingnya evaluasi lapangan
itu bagi perusahaan asuransi. Pada kenyataannya reputasi yang mereka kembangkan sebagai
penanggung yang baik atau buruk akan mempengaruhi underwriting bisnis di masa depan. Oleh
karena itu, proses seleksi untuk pendapatan disabilitas harus dipandang oleh kantor induk maupun
personel lapangan sebagai kemitraan sejati.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 109
departemen underwriting mengambil tindakan dalam keadaan seperti ini. Pada bulan-bulan awal
pelatihan agen, tindakan yang paling lazim adalah benar-benar menekankan akan pentingnya
underwriting lapangan. Hal ini sering diperlukan dan jika dilakukan secara konsisten hal ini akan
berhasil dalam membantu agen untuk mengetahui pentingnya peranan seleksi. Bagi yang
menyelahgunakan secara terus menerus, tindakan tegas harus diambil untuk melindungi
kepentingan perusahaan asuransi. Kadang-kadang ini melibatkan tindakan pembatasan agen dari
pasar-pasar tertentu atau mempersyaratkan agen melakukan prosedur evaluasi khusus, seperti
meminta laporan inspeksi pada semua bisnisnya. Akhirnya, yang menyalahgunakan paling parah
harus diberhentikan sebagai produser.
Lebih jauh, selain penolakan dan resiko substandar dalam proses underwriting disabilitas,
beberapa kasus berubah dari keadaan ketika dimasukkan pada awalnya. Perubahan yang paling
umum terjadi pada besarnya ganti rugi (berdasarkan pada informasi pendapatan underwriting
kantor induk) dan kelas pekerjaan (berdasarkan evaluasi kantor induk atas pekerjaan pemohon).
Persentase kasus dimana perubahan-perubahan selain penolakan dan keputusan-keputusan
substandar dibuat berjumlah lebih dari 10 sampai 15 persen dari semua kasus yang dimasukkan.
Jika kita menambahkan semua persentase ini bersama-sama maka kita sedang melihat situasi
dimana 35 sampai 45 persen dari semua bisnis yang dimasukkan dapat mengalami perubahan
semacam itu. Oleh karena itu, penting bahwa disamping pelatihan penjualan normal mereka,
pelaku penjualan diberi pelatihan tentang bagaimana mengantisipasi kemungkinan kontrak
disabilitas substandar atau yang dimodifikasi, bagaimana mempersiapkan pemohon, dan
bagaimana menempatkan kontrak yang substandar atau yang berubah. Sekali lagi, akurasi dan
kehandalan underwriting lapangan dari pelaku penjualan mempunyai dampak besar terhadap
persentase kasus yang harus dirubah penerbitannya. Walaupun pelaku penjualan asuransi jiwa
mungkin takut terhadap peningkatan persentase kasus-kasus yang berubah ini dan dampaknya
terhadap para klien asuransi jiwa mereka yang mantap, tetapi pelaku penjualan disabilitas yang
berpengalaman mendapatkan bahwa ini bukanlah problem yang serius. Pada kenyataannya, jika
ditangani dengan benar, menyampaikan polis yang substandar atau yang berubah dengan
penjelasan yang tepat sebenarnya dapat memperkuat hubungan pelaku penjualan dan kliennya
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 110
dengan meyakinkan klien bahwa pelaku penjualan atau perusahaan asuransi secara akurat telah
mengevaluasi dan melayani kebutuhan spesifik klien. Persentase yang tidak mengambil asuransi
pendapatan disabilitas variasinya kecil dibandingkan dengan dalam asuransi jiwa, meskipun
persentase kasus-kasus yang berubah tinggi. Pada saat aplikasi, pelaku penjualan yang
berpengalaman dan terlatih dapat merasakan kasus-kasus yang dapat menyebabkan problem-
problem underwriting dan “menjual” kelemahan atau premi ekstra pada saat itu.
Akhirnya, satu faktor penting dalam polis pendapatan disabilitas terhadap resiko
substandar adalah pengesahan pengecualian atau pasal tambahan. Dalam asuransi jiwa perlakuan
terhadap resiko substandar hampir secara eksklusif dengan memberlakukan premi ekstra. Dalam
pendapatan disabilitas resiko substandar, bergantung pada sifat gangguan, mungkin dapat
disetujui hanya dengan pengesahan pengecualian yang mengeliminasi perlindungan untuk
gangguan-gangguan tertentu. Problem bagi agen dalam menempatkan kontrak semacam itu jelas,
karena kelemahan yang ditiadakan biasanya merupakan kelemahan yang paling diperhatikan oleh
pemohon yang menjadikan disabilitasnya. Pelatihan yang tepat tentang bagaimana menempatkan
tipe kasus ini akan memudahkan problem yang dihadapi agen. Opsi lain dalam menyetujui
kontrak-kontrak substandar dibahas lebih rinci didalam bab selanjutnya.
PEMROGRAMAN KEBUTUHAN
Melatih pelaku penjualan untuk disabilitas membutuhkan—selain teknik penjualan
normal, kefahaman terhadap produk, dan pendekatan-pendekatan underwriting—ketrampilan
teknis dalam wilayah pemrograman. Dalam asuransi jiwa kita menamakan proses ini—
mengevaluasi kebutuhan asuransi jiwa yang spesifik dari pemohon yang didasarkan pada situasi
personalnya yang unik dan perlindungan lainnya yang mungkin disandangnya—estate planing
(perencanaan tingkatan hidup) atau financial planing (perencanaan keuangan). Dalam pendapatan
disabilitas, kebutuhan klien ditentukan oleh besarnya pendapatan yang diperoleh klien; dalam
situasi disabilitas untuk perusahaan hal itu ditentukan oleh besarnya pengeluaran perusahaan atau
pembiayaan yang diperlukan untuk pembelian saham perusahaan. Pelaksana underwriting
lapangan oleh karenanya harus mengevaluasi apakah ada tunjangan pendapatan disabilitas lain
yang tersedia. Hal ini meliputi jaminan sosial, perlindungan sakit untuk yang cedera dari negara
bagian, kompensasi pekerja, dan kesinambungan gaji majikan serta program disabilitas jangka
panjang. Sekali informasi ini dikembangkan dan diprogram, maka pelaku penjualan berada dalam
posisi untuk menentukan bagaimana mendesain suatu kontrak disabilitas untuk memenuhi sisa
kebutuhan disabilitas itu. Karena kebanyakan perusahaan asuransi berhati-hati untuk mencegah
timbulnya overasuransi, evaluasi ini penting tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan klien, tetapi
juga dalam memuaskan persyaratan underwriting kantor induk.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 111
• Gambar 10-2—contoh program kesinambungan gaji majikan yang tidak diasuransikan.
Program ini dapat lebih panjang atau lebih pendek, didasarkan pada masa kerja karyawan,
tetapi jarang yang lebih dari satu tahun.
Gambar 10-2.
• Gambar 10-3—contoh disabilitas jangka pendek kelompok. Program ini jarang lebih dari 2
tahun, tetapi dapat jauh lebih pendek, dan program ini berkoordinasi dengan disabilitas
jaminan sosial dan perlindungan sakit tunai dari negara bagian.
• Gambar 10-4—contoh tunjangan pendapatan disabilitas jaminan sosial (SSDI, social security
disability income, pentj.). Definisi disabilitas lebih keras daripada kebanyakan perlindungan
swasta dan terutama lebih tegas dari 180 sampai 365 hari.
• Gambar 10-5—contoh tunjangan sakit tunai negara bagian dalam enam yurisdiksi yang
menyediakannya (California, Hawaii, New Jersey, New york, Rhode Island, dan Puerto
Rico). Besarnya tunjangan sangat bervariasi dari yurisdiksi satu ke yurisdiksi yang lain.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 112
Gambar 10-3.
Gambar 10-4.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 113
Gambar 10-5.
• Gambar 10-6—contoh tunjangan kompensasi pekerja, yang juga sangat bervariasi dari negara
bagian satu ke negara bagian yang lain.
• Gambar 10-7—contoh tunjangan disabilitas jangka panjang kelompok. Periode eliminasi
dapat bervariasi, periode tunjangan dapat lebih pendek, dan besarnya tunjangan dapat sangat
bervariasi berdasarkan rancangan skema perlindungan dan pendapatan karyawan. Besarnya
tunjangan dikoordinasikan dengan SSDI, tunjangan sakit tunai negara bagian, dan skema
perlindungan kompensasi pekerja.
• Gambar 10-8—contoh polis disabilitas individual yang didesain di sekitar skema
perlindungan kesinambungan gaji dan SSDI. Periode tunjangan, periode eliminasi, dan level
tunjangan dapat bervariasi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 114
Gambar 10-6.
Gambar 10-7.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 115
Gambar 10-8.
Gambar 10-9.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 116
Gambar 10-10.
Gambar 10-11.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 117
• Gambar 10-9—contoh skema perlindungan kesinambungan gaji LTD (disabilitas jangka
panjang) kelompok yang dirancang di sekitar SSDI. Periode tunjangan, periode eliminasi, dan
level tunjangan semuanya dikoordinasikan dengan perlindungan pemerintah lainnya.
• Gambar 10-10—contoh kesinambungan gaji, SSDI, disabilitas individual, dan pemrograman
LTD kelompok. Sebagaimana dalam contoh-contoh sebelumnya, besarnya akan bervariasi
dari skema perlindungan satu ke skema perlindungan yang lain dan dari negara bagian satu ke
negara bagian yang lain.
• Gambar 10-11—contoh kesinambungan gaji, tunjangan sakit tunai negara bagian, disabilitas
individual, program LTD kelompok dan SSDI. Juga, sebagaimana contoh-contoh
sebelumnya, besarnya akan bervariasi dari skema perlindungan satu ke skema perlindungan
yang lain dan dari negara bagian satu ke negara bagian yang lain.
Di lingkungan saat ini, dimana perlindungan individual dan kelompok seringkali dijual
bersama-sama, kebutuhan untuk memahami pentingnya pemrograman menjadi lebih esensial.
Tentu saja, proposal produk yang didesain secara tepat yang melibatkan solusi kelompok maupun
individu dapat memerkuat dan mensolidkan hubungan klien. Proposal penjualan untuk penjualan
multi-life yang melibatkan majikan maupun karyawan, yang mempunyai skema perlindungan
sukarela dan borongan, membutuhkan perencanaan yang cermat.
KOMISI
Tarip komisi dalam pendapatan disabilitas mengikuti pola yang agak sama dengan tarip
komisi dalam asuransi jiwa, terutama pada komisi tahun pertama. Karena perusahaan asuransi
bersaing untuk waktu yang dimiliki agen dalam menjual pendapatan disabilitas, maka level
kompensasi yang menjadi sama denga level yang ada dalam asuransi jiwa merupakan hal yang
alamiah. Tarip komisi tahun pertama yang khas bergerak dari 40 sampai 50 persen, yang paling
sering bervariasi menurut kelas pekerjaan—semakin menguntungkan kelas pekerjaan, semakin
tinggi tarip komisi tahun pertama. Tarip komisi pembaharuan cenderung menjadi datar pada
besarnya komisi yang lebih rendah dari tahun ke 2 sampai ke 10. Namun demikian, di atas 5
tahun tarip komisi biasanya agak lebih rendah daripada yang normal dijumpai dalam asuransi
jiwa. Untuk agen-agen umum dan manajer. pola komisi override-nya juga serupa dengan asuransi
jiwa Demikian pula, sebagaimana dalam asuransi jiwa, banyak perusahaan asuransi yang
mengkhususkan dalam pendapatan disabilitas menawarkan insentif komisi tambahan untuk
produksi atau persistensi atau keduanya. Asuransi disabilitas biasanya mempunyai insentif yang
lebih untuk itu daripada pada asuransi jiwa. Sebagaimana disebutkan terdahulu, pola persistensi
seringkali mengikuti pola pengalaman klaim, dan oleh karena itu insentif persistensi dapat
bernilai lebih besar dalam asuransi disabilitas daripada dalam asuransi jiwa.
Pada tahun-tahun belakangan ini beberapa perusahaan asuransi telah menawarkan polis
yang mendapat diskon dalam situasi penjualan multi-life, dan keadaan ini biasanya menyebabkan
lebih rendahnya tarip komisi. Dasar pemikiran untuk tarip komisi yang lebih rendah ini tidak
hanya karena premi yang mendapat diskon tetapi juga karena keadaan-keadaan multi-life
seringkali melibatkan konsesi underwriting dan dengan demikian menimbulkan lebih banyak
resiko bagi penjamin. Selain itu, semakin besar jumlah jiwa dalam kasus multi-life, semakin besar
kemungkinan bahwa asuransi kelompok yang berharga lebih rendah juga akan menjadi pembelian
alternatif bagi klien. Oleh karena itu, harga total kontrak menjadi bertambah penting.
▪ ▪ ▪
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 118
Ringkasnya, penjualan dan pendistribusian produk pendapatan disabilitas sangat serupa dengan
yang ada pada asuransi jiwa, tetapi perbedaan yang signifikan terutama berasal dari pentingnya
stabilitas dan motivasi dalam mengevaluasi resiko pendapatan disabilitas. Peran kritis yang
dimiliki agen dalam seleksi lapangan dan kemampuan kantor induk untuk mengukur kualitas
underwriting agen dari awalnya merupakan faktor yang berarti didalam penjualan disabilitas
perusahaan asuransi dan hasil-hasil morbiditas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 119
BAB XI
APLIKASI ASURANSI DISABILITAS
Sebagaimana dengan produk asuransi apapun, aplikasi memainkan peranan yang penting.
Aplikasi ini adalah dokumen sah, yang menjadi bagian dari kontrak, yang harus disetujui oleh
berbagai yurisdiksi negara bagian sebelum dapat digunakan. Aplikasi ini memuat berbagai
informasi dari identifikasi umum sampai uraian tentang tipe perlindungan asuransi yang
diinginkan (lihat gambar 11-1). Ini juga memuat informasi yang lebih rinci tentang pekerjaan,
pendapatan, riwayat medis, keadaan fisik, dan hobi pemohon.
Apabila telah dilengkapi dengan seksama, aplikasi ini menjadi jembatan antara kantor
lapangan dan kantor induk, antara pemohon dan perusahaan asuransi. Apabila tidak lengkap dan
tidak akurat, maka aplikasi ini gagal menjembatani kesenjangan dan menyebabkan terhentinya
atau menjadi tertundanya proses sebelum kontrak disetujui. Sebagaimana disebutkan didalam bab
terdahulu, agen merupakan mata rantai yang vital dalam proses ini. Perhatian agen terhadap
lengkapnya aplikasi, keahlian dan pelatihan dalam mengembangkan informasi yang benar, dan
reputasi di kantor induk (berdasarkan pada kehandalan sebelumnya) kesemuanya bersama-sama
menentukan kepercayaan diri kantor induk dalam menempatkan informasi pada suatu aplikasi
tertentu.
Masukan terbesar untuk desain aplikasi adalah dari pelaksana underwriting, termasuk
wilayah informasi identifikasi umum, pendapatan, pekerjaan, riwayat medis, dan penggunaan
perlindungan. Namun demikian, pemeriksa klaim juga mempunyai kepentingan kuat untuk
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 120
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 121
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 122
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 123
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 124
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 125
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 126
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 127
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 128
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 129
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 130
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 131
meyakinkan bahwa informasi yang diminta dalam aplikasi adalah bersifat spesifik dan cukup
akurat untuk melindungi kepentingan perusahaan asuransi pada saat klaim. Dalam
mengembangkan produk, aktuaris telah membuat asumsi-asumsi tertentu, yang seringkali
melibatkan jabatan dan pendapatan, dan sangat menginginkan untuk menjamin bahwa informasi
yang memadai dikembangkan dalam area ini. Departemen hukum harus memberikan keyakinan
bahwa desain memenuhi berbagai regulasi asuransi negara bagian dan bahwa desain itu tidak
melanggar perundang-undangan federal atau negara bagian lain—sebagai contoh, desain-desain
yang berurusan dengan privasi seseorang. Administrator kantor induk benar-benar berniat untuk
memberikan keyakinan bahwa tidak hanya desain saja yang mempertimbangkan informasi yang
akan diperlukan untuk menyediakan kontrak yang disetujui, tetapi juga bahwa tata letak aplikasi
memungkinkan kemudahan administratif dalam pemrosesan informasi bagi rekaman dan sistem
perusahaan asuransi. Akhirnya, setelah setiap disiplin yang lain telah memiliki kesempatan untuk
menempatkan informasinya sendiri kedalam desain aplikasi, departemen pemasaran harus
menentukan dan membuat keputusan-keputusan bagaimana aplikasi itu dapat cocok dengan
proses penjualan tanpa menjadi penghambat bagi penjualan itu.
Perbedaan utama antara informasi yang dibutuhkan untuk asuransi jiwa dan untuk
asuransi pendapatan disabilitas adalah bahwa pada umumnya untuk aplikasi pendapatan
disabilitas informasi yang diperlukan jauh lebih dalam dan rinci. Ada empat area dimana
perbedaan ini terutama terlihat: diskripsi pekerjaan, informasi pendapatan, gangguan medis
tertentu, dan stabilitas umum. Karena kontrak disabilitas mempunyai tarif premi yang bervariasi
berdasarkan pekerjaan pemohon, maka penting sekali untuk menempatkan pemohon pada
pengelompokan pekerjaan yang tepat. Hal ini tidak selalu semudah apa yang mungkin tampak.
Seluruh subyek klasifikasi pekerjaan dan jadual pekerjaan akan dibahas dalam bab 13. Dalam bab
ini kita akan membahas tiga area informasi yang lain terutama bagaimana perbedaannya dengan
asuransi jiwa.
PENENTUAN PENDAPATAN
Penentuan pendapatan pemohon yang akurat adalah lebih penting dalam asuransi
disabilitas karena (seperti dalam kontrak korban kecelakaan) penjamin memberikan perlindungan
terhadap hilangnya pendapatan yang mempunyai nilai spesifik. Menekankan pendapatan secara
berlebihan dan akibatnya mengoverasuransikannya akan mengakibatkan peningkatan morbiditas.
Studi industri menunjukkan bahwa semakin besar prosentase pendapatan yang diasuransikan,
semakin besar morbiditasnya. Karena hubungan ini ditetapkan dengan pasti, penentuan
pendapatan yang akurat merupakan langkah yang esensial bagi pelaksana underwriting.
Aplikasi adalah awal mulainya proses ini, dan kebanyakan formulir aplikasi meminta
pernyataan pendapatan dan tanda tangan pemohon. Hubungan angka pendapatan dengan jumlah
yang dimohon, pola stabilitas pendapatan itu, dan apakah pendapatan itu tampak masuk akal
berdasarkan pekerjaan individu yang bersangkutan merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan penanggung dalam menentukan apakah pengembangan informasi yang lebih
detail itu diperlukan.
Pendapatan diperoleh
Perlu dipahami bahwa tipe pendapatan satu-satunya yang dapat dipertimbangkan sebagai
pendapatan yang dapat diasumsikan secara benar adalah pendapatan yang diperoleh (earned
income) dari usahanya sendiri dalam profesi, bisnis, atau perdagangannya. Pendapatan diperoleh
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 132
ini adalah angka pendapatan setelah dipotong pengeluaran usaha. Angka ini tidak termasuk item-
item pendapatan yang diterima tanpa kerja seperti deviden, bunga, pendapatan dari persewaan,
dan pensiun.
Barangkali cara yang paling obyektif untuk menentukan pendapatan mana yang dapat
diasuransikan adalah dengan mengajukan pertanyaan berikut: Akankah pendapatan berhenti
apabila individu itu menjadi tidak mampu? Jika pendapatan itu akan berhenti, maka pendapatan
itu dapat diasuransikan; jika tidak, maka tidak ada yang dapat diasuransikan.
Berapa prosentase pendapatan yang diterima seseorang itu dapat dan aman untuk
diasuransikan? Ini bukanlah pertanyaan yang mudah dijawab karena beberapa individu
sedemikian termotivasi dalam karir mereka sehingga prosentase pendapatan yang tersedia bagi
mereka pada saat disabilitas tidak menjadi pendorong baik untuk memilih disabilitas ataupun
untuk tetap menderita disabilitas. Dengan kata lain, orang-orang yang mempunyai motivasi kecil
dalam karirnya dapat memilih atau memperpanjang disabilitas meskipun hal itu mempengaruhi
pendapatan mereka secara substansial. Suatu studi tentang pengalaman disabilitas kelompok yang
dilakukan oleh the Society of Actuaries menunjukkan bahwa jika prosentase pendapatan yang
diterima lebih dari 50 persen maka tingkat morbiditas cenderung naik ke tingkat yang lebih
tinggi. Walaupun fenomena ini tidak dapat ditelusuri secara pasti untuk setiap individu untuk
suatu pendapatan dan prosentase yang diasuransikan. Tetapi kecenderungannya benar-benar
menjadi terbukti seperti yang ditunjukkan dalam tabel 11-1.
Bagan pendapat telah menjadi lebih canggih dalam dasa warsa belakangan ini yang
secara lebih akurat mencerminkan presentase pendapatan yang diasuransikan. Salah satu metode
yang paling umum untuk mengembangkan jadual ganti rugi yang dapat dituliskan pada
pendapatan tertentu mempersyaratkan pendapatan yang dipisahkan menjadi pendapatan bersih.
Langkah ini hanya membutuhkan angka pendapatan kotor yang diperoleh (setelah pengeluaran
usaha) dan menguranginya dengan besarnya pajak pendapatan federal, pajak pendapatan negara
bagian, dan pajak jaminan sosial, dengan mengasumsikan pemohon tersebut menikah dan
mempunyai dua orang anak. Angka yang dihasilkan dinyatakan sebagai pendapatan bersih atau
pendapatan yang dapat dihabiskan. Pendapatan ini adalah pendapatan yang tidak akan tersedia
bagi pemohon ketika dia menjadi tidak mampu. Karena tunjangan pendapatan disabilitas
individual tidak dikenai pajak, maka tepatlah jika menghubungkan tingkat ganti rugi dengan
angka pendapatan bersih ini.
TABEL 11-1
Pengalaman Disabilitas Jangka Panjang Kelompok, 1977-1981
Persen Pendapatan Kotor yang Rasio
Diasuransikan Klaim Aktual/Klaim yang Diperkirakan
50% atau kurang 0,79
Lebih dari 50% tetapi kurang dari atau
sama dengan 60% 0,93
Lebih dari 60% 1,06
Sumber: “Reports of Mortality, Morbidity, and Other Experience,” Transactions,
Society of Actuaries, 1984, hal. 254.
Lebih lanjut, praktek untuk mengasuransikan pendapatan bersih dengan persentase yang
lebih besar pada besar penghasilan yang diperoleh yang lebih rendah adalah umum dan masuk
akal dan mengurangi prosentase tersebut secara bertahap ketika penghasilan yang diperoleh terus
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 133
berkembang. Alasan utama terhadap pendekatan ini adalah karena individu dengan penghasilan
lebih rendah mempunyai sedikit sekali penghasilan yang leluasa digunakan dan akibatnya
membutuhkan prosentase yang lebih besar dari pendapatannya yang diperoleh yang dilindungi
pada saat disabilitas. Dengan kata lain, penerima pendapatan yang tinggi mempunyai prosentase
pendapatan yang leluasa digunakan yang lebih tinggi. Jika semua dari pendapatan yang leluasa
digunakan ini diasuransikan, maka pemohon dapat memilih, dengan sadar ataupun dibawah sadar,
untuk memperpanjang disabilitas, karena dia dapat hidup dengan nyaman tanpa barang-barang
mewah.
Jadual pada tabel 11-2 menunjukkan besarnya ganti rugi bulanan yang biasanya
diasuransikan dan prosentase pendapatan bersih yang besarnya menggambarkan tingkat
pendapatan yang berbeda. Perhatikan bahwa ketika Pendapatan diperoleh dan pendapatan bersih
meningkat, prosentase yang diasuransikan—rasio penggantian—menurun dari yang tinggi 90
persen ke yang rendah 53 persen. Meskipun bagan-bagan pendapatan dari perusahaan asuransi
yang berbeda menunjukkan perbedaan dalam prosentase, tetapi pola umum ini terus diikuti.
Tabel 11-2 juga menunjukkan bahwa perlindungan ini berhenti pada pendapatan 400.000
dolar. Sepanjang sejarah bisnis disabilitas, biasanya terdapat sejumlah pendapatan maksimum
yang diluar itu perusahaan asuransi tidak akan mengasuransikan, tanpa menghiraukan pendapatan
pemohon. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa terdapat suatu tingkat Pendapatan diperoleh
yakni pada suatu tingkatan yang tinggi dimana pemohon juga akan mempunyai jumlah
pendapatan signifikan yang diperoleh tanpa kerja yang menjadi tempat bergantung pada saat
disabilitas. Persis dimana tingkat ini berada merupakan diskusi yang besar dalam industri dan
tentu saja tingkat ini bervariasi secara substansial bergantung pada stabilitas pemohon. Di akhir
tahun 1990-an, beberapa perusahaan disabilitas yang lebih besar membuang sumbat batas
penerbitan maksimumnya. Karena itu secara teoritis, suatu polis tidak mempunyai batas
maksimum kecuali jumlahnya ditentukan oleh pendapatan tahunan yang diperoleh seseorang.
Dalam prakteknya, kontrak disabilitas yang disetujui untuk jumlah yang lebih besar dari 20.000
dolar per bulan sangat jarang sekali. Sebagai akibat meningkatnya problem morbiditas, khususnya
di kalangan dokter berpenghasilan tinggi, pada awal tahun banyak perusahaan asuransi
berkembang lebih konservatif dengan bagan pendapatannya berada pada area pendapatan tinggi.
Perataan—dan penurunan dalam beberapa kasus—pendapatan dokter menambah tekanan
terhadap rasio penggantian, dengan demikian mendorong resiko untuk memilih ayau
memperpanjang disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 134
Tabel 11-2
Ganti Rugi Bulanan dan Rasio Penggantian Untuk Pendapatan yang Berbeda
Pendapatan Pendapatan Ganti Rugi
Diperoleh Diperoleh Bersih Maksimum Bulanan Rasio Penggantian
Tahunan Tahunan
$ 16,000 $ 1,193 -- 80%
20,000 1,442 -- 90
30,000 2,047 $ 1,800 88
40,000 2,652 2,300 87
60,000 3,802 3,300 87
80,000 4,950 4,050 82
100,000 6,046 4,750 79
160,000 9,185 6,300 69
200,000 11,120 7,300 66
300,000 15,870 9,000 57
400,000 20,386 10,500 52
* Pendapatan dibayar tahunan dipotong pajak federal, pajak negara bagian dan
pajak FICA untuk seorang pekerja dengan empat potongaan.
Beberapa perusahaan asuransi dewasa ini tidak akan menerbitkan pendapatan disabilitas
apapun bagi individu yang penghasilan bersihnya melebihi 3 juta dolar; untuk perusahaan
asurans yang lain 5 juta dolar; beberapa perusahaan tidak mempunyai batas apapun. Pertanyaan
tentang penghasilan bersih dan pendapatan tanpa kerja adalah pertnyaan yang sedang dievaluasi
dan dimodifikasi secara reguler. Barangkali elemen kuncinya bukanlah terlalu terletak pada
tingkat penghasilan bersih atau pendapatan tanpa kerja tetapi terletak pada stabilitas dan motivasi
tertanggung. Orang yang secara aktif terlibat dalam usahanya dan secara pribadi bertanggung
jawab atas penghasilan bersih usahanya tampak lebih termotivasi dengan baik apabila
dihadapkan disabilitas. Seorang yang telah mewarisi penghasilan bersih dan pendapatan tanpa
kerja dan partisipasinya tidak begitu mempunyai pengaruh terhadap keberlangsungan pendapatan
tanpa kerja merupakan suatu resiko yang buruk bagi tipe perlindungan disabilitas apapun.
Hubungan pendapatan diperoleh dengan kerja dan pendapatan diperoleh tanpa kerja seseorang
merupakan ukurran tentang bagaimana kebergantungan pada pendapatan yang berasal dari usaha
atau profesinya. D isini , sebagaimana dalam banyak contoh lain dalam produk disabilitas, nalar
yang sehat disisi penanggung merupakan hal yang penting.Keragaman lingkungan yang luas yang
mungkin ada dari satu individu ke individu lain ketika memeriksa pertanyaan tentang pendapatan
diperoleh, pendapatan tanpa kerja, dan penghasilan bersih memerlukan pemilihan individu yang
tepat dengan pedoman yang fleksibel, bukan dengan aturan-aturan dan pembatasan-pembatasan
yang sempit.
Pendapatan tanpa kerja yang diperlihatkan dalam tabel 11-3 dapat digunakan sebagai
pedoman. Namun demikian penting diketahui bahwa lingkungan individu membutuhkan keadaan
yang lebih toleran atau lebih keras dari pada yang ditunjukan dalam tabel.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 135
Tabel 11-3
Ganti Rugi Maksimum untuk Beberapa Level Pendapatan Tanpa Kerja
Pendapatan Penghasilan Pendapatan Ganti rugi
Diperoleh Bersih dan/atau Tanpa Kerja Maksimum
$ 100,000 $1,000,000 $ 35,000 $3,700 L/65
4,000,000 75,000 2,050 jangka pdk
6,000,000 200,000 0
Tidak perlu menyebutkan penentuan akurat terhadap pendapatan dan pola stabilitas
pendapatan itu adalah hal yang sangat penting dalam proses pertanggungan disabilitas. Para
penaggung akan sering menggunakan aplikasi tambahan untuk mengembangkan informasi
pendapatan yang lebih rinci. Layanan inspeksi diluar dan juga kontak telefon langsung dengan
para pemohom untuk membahas pertanyaan seputar pola pendapatan mereka merupakan hal yang
biasa dalam proses pertenggungan. Meskipun begitu, prosesnya dimulai dengan aplikasi itu
sendiri sedangkan agen merupakan kunci dalam mengembangkan informasi pendapatan yang
terpercaya dan dapat diadalkan. Dari sudut peningkatan besarnya ganti rugi, pentingnya
pendapatan diperoleh dan signifikansi informasi finansial yang akurat, diperlukan dokumentasi
pendapatan secara rutin dalam kasus-kasus yang besar dan sringkali juga diminta dalam kasus-
kasus yang lebih kecil.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 136
mempunyai rating atau pasal tambahan substandar yang melibatkan kondisi punggung. Satu
faktor yang menyulitkan berkenaan dengan kondisi punggung adalah bahwa baik keberadaan
maupun tingkat keparahan gangguan tidak selalu dapat ditentukan secara akurat oleh dokter.
Karena itu, bukan hal yang luar biasa bagi penjamin disabilitas menerima klaim punggung yang
tidak mempunyai bukti fisik yang jelas bahwa problem punggung tersebut memang benar-benar
ada.
Area gangguan kedua yang lebih penting dalam asuransi disabilitas daripada dalam
asuransi jiwa adalah berkenaan dengan sistem saraf. Disini sekali lagi, kita dihadapkan dengan
suatu kondisi yang subyektif. Gangguan saraf umum semacam itu seperti psikoneurosis, nervous
stomach, dan kecemasan adalah gangguan-gangguan disabilitas yang lazim yang keberadaan dan
keparahannya sulit dibuktikan.
Penting bagi pelaku penjualan lapangan untuk mengenali pentingnya dan diberi pelatihan
tentang pengamanan informasi pada keadaan-keadaan ini ketika melengkapi aplikasi untuk
asuransi disabilitas. Aplikasi itu sendiri biasanya meliputi lebih banyak pertanyaan seputar
problem-problem muskuloskeletal daripada yang terdapat dalam aplikasi asuransi jiwa.
STABILITAS PEMOHON
Subyek terakhir yang semakin diberi perhatian lebih dalam aplikasi disabilitas adalah
stabilitas pemohon. Karena stabilitas dan motivasi merupakan elemen penting dalam proses klaim
disabilitas, maka upaya apapun untuk mengembangkan ukuran yang terpercaya terhadap faktor-
faktor ini merupakan hal yang penting juga. Karena kita berurusan dengan elemen-elemen yang
sangat subyektif maka evaluasi yang dibuat kurang memperlihatkan kemajuan nyata. Tentu saja,
sekalipun uji psikologis yang telah terbukti untuk menentukan stabilitas dan motivasinya dapat
diberikan pada pemohon asuransi disabilitas, hasilnya akan dapat dipercaya hanya pada saat
aplikasi tersebut dilakukan. Motivasi dan stabilitas individu senantiasa berubah terhadap waktu
bergantung pada perubahan lingkungan pekerjaan, lingkungan keluarga, dan usia.
Asuransi disabilitas juga menggunakan aplikasi reinstatement yang sama dengan yang
digunakan dalam asuransi jiwa. Aplikasi reinstatement adalah sebuah formulir ringkasan dan
tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan informasi guna menentukan apakah terdapat
perubahan signifikan didalam riwayat medis atau perlindungan pemohon.
Perubahan polis juga merupakan hal biasa didalam bisnis pendapatan disabilitas, dan
kebanyakan perusahaan asuransi menggunakan sebuah aplikasi ringkasan untuk mencari
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 137
perubahan-perubahan serius apapun didalam riwayat medis atau perlindungan lainnya yang
berlaku pada saat menentukan perubahan polis yang diminta.
Area penting terakhir pada aplikasi disabilitas berkenaan dengan pemohon yang lahir di
luar negeri atau individu-indidvidu yang tinggal diluar Amerika serikat atau Kanada. Untuk
pemohon yang lahir di luar negeri, pengembangan terhadap riwayat medis sebelumnya seringkali
menjadi masalah, kecuali ada masalah tambahan lain. Jika kita mengasuransikan seseorang yang
bertempat tinggal di Amerika Serikat atau Kanada untuk pendapatan disabilitas tetapi kemudian
kembali ke negara asalnya, maka kita tidak dapat mengikuti praktek-praktek yang sama dalam
administrasi klaim. Demikian pula untuk mengasuransikan seseorang dengan prosentase
pendapatan yang spesifik mungkin tepat dan aman di negara ini tetapi pada bagian tertentu di
bumi ini pendapatan yang kita bayar dalam dolar Amerika pada saat disabilitas secara substansial
akan tidak sebanding dengan pendapatan dibayar oleh tertanggung di tanah asalnya.
Karena itu pada waktu aplikasi adalah penting bagi kita untuk menentukan apakah orang
yang dilahirkan di luar negeri itu menjadi penduduk permanen negeri ini atau tidak. Jika ada
pertanyaan, problemnya dapat sering dipecahkan dengan menempatkan pengabsahan
pengecualian yang mengeliminasikan perlindungan diluar amerika \serikat atau Kanada.
▪ ▪ ▪
Aplikasi disabilitas adalah titik awal didalam proses asuransi. Karena pelaku penjualan
merupakan bagian integral dari proses ini, dia harus secara jelas memahami pentingnya tipe
informasi tertentu didalam pendapatan disabilitas versus asuransi jiwa. Informasi pekerjaan,
penentuan pendapatan diperoleh, stabilitas dan motivasi, dan riwayat medis adalah area dimana
tingkat atau sifat informasi dapat sangat berbeda dengan dan lebih signifikan daripada dalam
asuransi jiwa.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 138
BAB XII
ALAT-ALAT UNDERWRITING
Perbedaan umum berkisar pada kenyataan bahwa proses pennggungan asuransi jiwa
cenderung agak lebih obyektif. Banyak sekali data mortalitas yang dijadikan dasar oleh industri
asuransi jiwa untuk mengembangkan buku panduan underwriting selama beberapa dekade dalam
upayanya menyelaraskan keputusan asuransi dengan kondisi atau riwayat fisik pemohon (calon
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 139
nasabah). Underwriting jiwa masih membutuhkan penilaian substansial di pihak pelaksana
underwriting terlatih, terutama dalam kasus-kasus gangguan yang lebih kompleks. Meskipun
demikian, data mortalitas seperti berat dan tinggi badan, tekanan darah, diabetes, dan merokok
didasarkan pada akumulasi data substansial.
Biasanya, fakta bahwa penetapan kematian jauh lebih obyektif dibanding penentuan
disabilitas semakin mempersulit perbandingan obyektif/subyektif ini. Faktor motivasi dan
stabilitas jelas ikut ambil bagian dalam penilaian subyektif terhadap pemohon tunjangan
disabilitas dengan kadar yang lebih besar dibanding faktor-faktor dalam asuransi jiwa karena
pemegang polis pendapatan disabilitas hanya mempunyai kontrol lebih pada pengajuan sebuah
klaim dibanding pemilik polis asuransi jiwa.
Disamping perbedaan umum pada kedua jenis produk yang telah kita bahas tadi, ada
perbedaan spesifik dalam proses underwriting yang cukup mudah dimengerti. Beberapa gangguan
yang tidak menyebabkan kematian, seperti penyakit-penyakit muskular-skeletal pada punggung
atau persendian sangat penting dalam proses underwriting pendapatan disabilitas. Demikian pula
beberapa gangguan yang tidak memenuhi syarat untuk asuransi jiwa tentunya tidak dapat
diasuransikan pada asuransi pendapatan ketidkamampuan kerja. Orang yang sakit parah namun
layak mendapatkan asuransi jiwa berdasarkan tarif dasar tidak mungkin menjadi kandidat
asuransi pendapatan disabilitas jika gangguan penyakit orang tersebut sangat parah sehingga ia
benar-benar cacat total.
Pada tahun-tahun belakangan ini, proses seleksi untuk asuransi disabilitas memasukan
penggunaan dokumentasi finansial untuk sebagian besar perusahaan, suatu perbedaaan yang
signifikan dengan asuransi jiwa. Berdasarkan produknya, perbedaan antara underwriting untuk
asuransi jiwa dan asuransi buyout disabilitas bisa menimbulkan persoalan bagi produser yang
baru pertama kali menulis perlindungan buyout disabilitas. Informasi finansial yang lebih banyak
sangat diperlukan, dan jumlah perlindungan harus lebih erat hubungannya dengan metode-
metode penilaian perusahaan tertentu.
PELATIHAN UNDERWRITING
Seperti telah dijelaskan diatas, pelatihan pelaksana underwriting disabilitas mengikuti
pola pelatihan penganggung asuransi jiwa. Pelaksana underwriting yang baru diserahkan kepada
seorang pelaksana underwriting berpengalaman untuk mempelajari bahasa dasar asuransi dan
prosedur-prosedur underwriting kemudian secara bertahap melalui pengalaman kerja diberi
pengalaman mengenai tipe-tipe situasi yang berbeda-beda. Selama beberapa bulan pelaksana
underwriting yang lebih berpengalaman harus meninjau kembali semua keputusan, kemudian
secara bertahap batas izin pelaksana underwriting yang baru ditingkatkan sejalan dengan
bertambahnya pengalaman dan pengetahuannya. Seperti dalam asuransi jiwa, mungkin 80 persen
pelaksana underwriting akan terlatih setelah pengalaman 2 tahun; 20 persen sisanya pelatihan
berlangsung dengan periode 3-5 tahun berikutnya.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 140
Mengingat jumlah asuransi dan liabilitas keseluruhan, rujukan pada pelaksana
underwriting yang lebih berpengalaman untuk sebuah keputusan akhir, merupakan hal yang
relatif umum, baik dalam asuransi jiwa maupun asuransi disabilitas. Disamping itu, rujukan ke
departemen kesehatan dan CPA mungkin diperlukan dalam kasus-kasus tertentu. (Dokter dan
CPA bisa saja memberikan pendidikan di kelas berkelanjutan). Pelaksana underwriting
disabilitas harus belajar bagaimana membaca dan mengevaluasi formulir pajak poerusahaan dan
perorangan, juga laporan keuangan perusahaan. Akhir-akhir ini penggunaan sistem berbasis ilmu
pengetahuan memainkan peranan penting dalam pelatihan pelaksana underwriting dan konsistensi
keputusan-keputusan underwriting
Seperti pada asuransi jiwa, mendorong pelaksana underwriting kantor pusat untuk
berpartisipasi dalam berbagai kursus industri untuk memperdalam pengalaman mereka dalam
proses asuransi secara keseluruhan merupakan hal yang umum dilakukan. Keikutsertaan dalam
kursus Life Office Management Association (LOMA) biasanya dianjurkan sejak awal dalam karir
seorang pelaksana underwriting, seperti studi kursus-kursus yang ditawarkan oleh Asosiasi
Asuransi Kesehatan Amerika. Demikian pula mendorong pelaksana underwriting asuransi untuk
membiasakan diri dengan kursus-kursus Academy of Life Underwriting Examinations dan
Chartered Life Underwriter (CLU) dan program-program Registered Health Underwriter (RHU)
dari American College.
STRUKTUR DEPARTEMEN
Satu persoalan yang harus dihadapi oleh manajemen sebuah perusahaan asuransi yang
mengambil kedua jenis produk adalah apakah mereka menggabungkan dua departemen
underwriting dan melatih para pelaksana underwriting untuk kedua produk itu atau tidak.
Beberapa perusahaan cukup berhasil menggabungkan dua departemen. Berikut ini adalah
beberapa pertimbangan yang sangat penting dalam penggabungan kedua departemen agar
berhasil:
• Untuk menjaga kualitas underwriting tetap tinggi, gabungan pelaksana underwriting harus
sering diberi pengalaman mengenai kedua jenis kasus. Jika volume satu jenis atau lainnya
kecil dibanding jenis yang lebih besar, gabungan pelaksana underwriting tidak boleh
memandang kasus-kasus cukup pada jenis produk yang lebih kecil untuk mengembangkan
diri menjadi pelaksana underwriting yang benar-benar profesional. Sebagai panduan umum,
jika volume suatu jenis kurang dari 25% dari yang lainnya mungkin tidak ada paparan yang
cukup untuk jenis produk yang lebih kecil sebagai alasan yang cukup bijaksana untuk
menggabungkan departemen underwriting jiwa dengan departemen underwriting disabilitas.
• Yang jauh lebih masuk akal adalah pertimbangan menggabungkan departemen underwriting
jiwa dan departemen underwriting disabilitas jika jenis produk disabilitas tidak dapat ditunda
atau dijamin dapat diperbaharui. Disisi lain jika jenis pendapatan disabilitas memiliki
sejumlah besar perusahaan medis/rumah sakit atau yang dapat diperbaharui secara bebas,
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 141
teknik-teknik dan tingkat underwriting menunjukkan bahwa penggabungan departemen-
departemen bukan hal yang bijaksana.
• Penggabungan harus berarti bahwa penghematan dapat dicapai dan duplikasi manajemen
dapat dihindari. Seringkali permohonan untuk jenis pendapatan disabilitas maupun asuransi
jiwa saling menunggu. Jika demikian pelaksana underwriting gabungan terlatih dapat
mengevaluasi kedua permohonan tersebut, dengan demikian dapat meghindari keruwetan,
penundaan dan pengeluaran tambahan yang terjadi pada departemen yang terpisah atau
orang-orang yang memproses surat permohonan.
PEMERIKSAAN MEDIS
Meskipun alat-alat dalam proses underwriting sama, penggunaan dan penekanannya
seringkali berbeda. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu, surat permohonan itu sebenarnya
merupakan alat paling penting. Surat permohonan dirancang oleh pihak penjamin untuk
memperoleh informasi secara khusus yang sangat penting dalam proses seleksi, dan nilainya
bergantung pada sejauh mana kejelian pelaksana underwriting lapangan atau penjual
melengkapinya.
Ada beberapa pertanyaan permohonan yang berbeda dengan pertanyaan pada asuransi
jiwa. Petanyaan-pertanyaan tersebut terbagi menjadi 4 kategori:
Tabel 12-1 menunjukkan pemeriksaan medis yang khas untuk pendapatan disabilitas. Batas-
batas non-medis banyak yang diperluas setelah tahun 1960-an ketika industri asuransi pendapatan
disabilitas mendapat kepercayaan lebih dalam hal teknik-teknik seleksi dan penilaian hasil-hasil
pemeriksaan medis. Pada tahun-tahun belakangan ini, mengingat nilai morbiditas secara
keseluruhan, persyaratan medis memasukan tes laboratorium yang mencakup tes darah dan
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 142
spesimen home office (HOS [contoh urin]) dengan jumlah yang lebih kecil, dan pemeriksaan para
medis dengan tes darah dengan jumlah yang lebih besar.
TABEL 12-1
Persyaratan Medis
Umur Tes darah + HOS ParaMed* + EKG
(per bulan) (per bulan)
18 – 60 $2,000 $8,000
Karena kita mengukur besarnya kontrak pendapatan disabilitas dengan ganti rugi per
bulan, adakalanya kita menutupi liabilitas yang sebenarnya dari sebuah kontrak tertentu dan
resiko yang terkandung didalamnya. Misalnya, seorang pemohon yang mengajukan $2.500 per
bulan untuk pendapatan disabilitas pada usia 35 tahun dengan tunjangan berjangka sampai usia 65
menunjukkan potensi kewajiban klaim penutupan sampai $1 juta jika pemegang polis itu tidak
mampu bekerja pada usia 35 dan klaim berlaku sampai usia 65. Dengan batas pokok lebih dari
$10.000 per bulan dan perlindungan seumur hidup, tidak aneh pada usia lebih muda kewajiban
perusahaan sampai melebihi $3 juta. Dengan pembayaran klaim potensial semacam ini tidak
hanya pemeriksaan medis saja yang diperlukan, tapi elektrodiagram, sinar X, dan tes darah
khusus juga diperlukan.
Satu masalah praktis bagi pelaksana underwriting disabilitas adalah dokter yang
melakukan pemeriksaan medis biasanya tidak memahami pertimbangan-pertimbangan
underwriting yang sangat penting dalam menilai sebuah resiko untuk pendapatan ketdakmampuan
kerja. Akibatnya, riwayat fisik yang penting bisa saja luput atau kurang diperhatikan. Tidak
jarang pemeriksa kesehatan sengaja atau tidak berfikir bagaimana riwayat pemohon bisa
mempengaruhi mortalitas ketimbang bagaimana hal itu mempengaruhi morbiditas.
Meskipun pemeriksaan dan bagian riwayat fisik pada pemeriksaan medis ini penting
dalam underwriting jiwa dan penaggungan pendapatan disabilitas, menurut pendapat saya, bagian
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 143
pemeriksaan medis lebih penting bagi asuransi jiwa dan bagian riwayat fisik lebih penting bagi
pendapatan disabilitas.
Kesimpulan apakah meminta ataukah tidak meminta pernyataan dokter jaga pada
pendapatan disabilitas didasarkan pada jumlah total resiko yang dikandung dan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan kesehatan khusus pada permohonan. Umumnya dokter dimintai
keterangan lebih rinci apabila jawaban-jawaban pertanyaan pada surat permohonan menunjukkan
bahwa pemohon baru saja menjalani pemeriksaan fisik atau mempunyai dokter pribadi.
Gangguan fisik terbaru sangat penting dalam asuransi disabilitas kerja karena endosemen
pengecualian atau premi tambahan dapat dihindari jika telah cukup waktu berlalu. Meskipun
keadaan yang sama juga terjadi pada asuransi jiwa keputusan-keputusan substanda yang lebih
sering terjadi pada pendapatan disabilitas memperkuat diperlukannya laporan dokter jaga dan
rincian mengenai riwayat fisik tertentu.
Untuk memperoleh keterangan spesifik yang diinginkan dari dokter yang ditunjuk,
umumnya pelaksana underwriting disabilitas meminta agar “perhatian khusus diberikan pada
riwayat (gangguan fisik spesifik) mana saja yang memungkinkan”. Pendekatan ini cenderung
menghindari masalah asumsi dokter bahwa permintaan keterangan itu adalah untuk asuransi jiwa
dan membuat pertimbangan yang salah mengenai pentingnya riwayat tersebut.
Catatan rumah sakit juga diperlukan dalam proses underwriting disabilitas (seperti pada
asuransi jiwa) tapi tidak sesering laporan dokter yang ditunjuk. Pada asuransi disabilitas, tanya
jawab lebih lanjut dengan pemohon lewat telepon dari kantor pusat mungkin bermanfaat juga
untuk memperoleh keterangan medis lebih rinci.
Sumber informasi lainnya adalah Sistem Pencatatan Pendapatan Disabilitas (DIRS) dari
Biro Informasi Medis (MIB). Tujuan utama DIRS/MIB adalah untuk mempersiapakan pihak
pelaksana underwriting menghadapi situasi over-asuransi yang mungkin terjadi ketimbang
memberi informsi spesifik tentang riwayat fisik. Sistem ini merujuk pada penutupan yang
diajukan atau yang berlaku untuk mendorong pelaksana underwriting mencari penutupan lain
pada surat permohonan.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 144
fisik pemohon yang ada mengindikasikan bahwa informasi tambahan diperlukan untuk membuat
penilaian yang tepat.
Contoh urin juga menjadi bagian dari proses underwriting dan seperti pada asuransi jiwa,
tipe catatan abnormal yang sama seringkali menghendaki spesimen tambahan, keterangan
tambahan, dan klasifikasi tak baku (substandar). Contoh urin seringkali meliputi screening untuk
nikotin dan beberapa penggunaan narkoba.
Pertanyaan tentang tekanan darah juga sama atau identik dengan yang digunakan untuk
asuransi jiwa, diperlukan dalam situasi yang sama seperti dalam asuransi jiwa.
Tujuan pokok lampiran keuangan adalah untuk menggali lebih dalam masalah pendapatan untuk
menetapkan ganti rugi yang diminta menghasilkan hubungan yang layak dengan pendapatan yang
akan diasuransikan. Karena nilai bersih dan pendapatan yang diterima tanpa kerja bisa
mempengaruhi klaim disabilitas, pertanyaan mengenai nilai bersih dan pendapatan tanpa kerja
sering digunakan untuk memperoleh keterangan lebih rinci. Tipe formulir yang digunakan
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 145
bervariasi antara perusahaan yang satu dengan lainnya dan sebenarnya pengukuran informasi ini
juga bervariasi untuk setiap perusahaan, tapi formulir yang ditunjukkan pada gambar 12-1 sangat
khas. Studi lapangan asuransi disabilitas telah menunjukkan nilai pendapatan yang
terdokumentasi pada saat pengajuan. Definisi pendapatan yang diperoleh untuk asuransi
disabilitas harus tepat dan harus mencakup entitas perusahaan dan beberapa laba perusahaan.
Pada sebagian besar kasus disyaratkan beberapa formulir dokumentasi pendapatan.
Pada situasi ganti rugi yang besar, pendapatan yang tinggi, nilai laba bersih yang tinggi,
atau pendapatan disabilitas yang tinggi, persyaratan untuk formulir pajak penghasilan pemohon,
termasuk penjadwalan merupakan hal yang biasa.
KOMUNIKASI
Komunikasi yang terbuka dan efektif antara departemen underwriting dan klaim dalam
suatu operasi pendapatan disabilitas sangat penting. Departemen klaim mampu menentukan
kecenderungan dan mengidentifikasi masalah secara lebih cepat dibanding yang akan dibuktikan
melalui studi-studi yang terus menerus atau morbiditas. Yang penting bagi pemeriksa klaim
adalah selalu siaga terhadap situasi seperti ini dan pada gilirannya menginformasikannya kepada
departemen underwriting. Demikian pula yang penting dilakukan departemen underwriting
adalah mendengarkan secara cermat masukan dari pemeriksa klaim dan mengubah prosedur-
prosedurnya atau siap sedia menghadapi situasi yang mungkin bermasalah. Tipe komunikasi ini
tidak selalu mudah dan terbuka, karena departemen penggungan yakin bahwa departemen klaim
salah terka terhadap kualitas underwriting. Disisi lain, pemeriksa klaim hanya melihat kasus-
kasus ketika klaim sudah terjadi dan tidak pernah dipaparkan pada pemegang polis dengan
riwayat fisik yang identik yang tidak pernah mengajukan klaim. Kedua departemen ini harus
menghindari reaksi yang berlebihan tapi masing-masing harus saling mendengarkan satu sama
lain.
Seperti pada asuransi jiwa, efektifitas kerja pelaksana underwriting disabilitas di kantor
pusat sangat tinggi jika komunikasi dengan tenaga lapangan sehat. Komunikasi yang baik
meningkatkan kelancaran proses, kepercayaan satu sama lain, dan ketersedian informasi
terpercaya. Manajemen asuransi jangan pernah menerima komunikasi yang efektif apa adanya
tapi harus terus menerus mendorong dan meningkatkan eksistensinya.
Gambar 12-1
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 146
LAMPIRAN KEUANGAN WORCESTER,MA 01608
Maskapai Asuransi Jiwa Maskapai Asuransi Jiwa Maskapai Asuransi Tunjangan Hidup
Paul Revere Perlindungan Paul Revere Variabel Paul Revere
______________________________________________________________________________________________
Dimengerti dan disetujui sebagai berikut:
(1) Saya telah membaca pernyataan dan jawaban yang telah dibuat diatas. Jawaban tersebut, sepanjang peangetahuan dan
keyakinan saya, adalah benar dan lengkap dan dicatat dengan benar. Perusahaan akan mengandalkannya untuk menetapkan
jumlah, jika ada, asuransi pendapatan disabilitas yang akan dikeluarkan.
(2) Lampiran ini akan menjadi bagian dari surat permohonan saya untuk asuransi dan polis yang dikeluarkan.
Formulir ini boleh diisi sendiri, tapi tanda tangan anda harus disaksikan oleh seorang Agen atau Pialang. Masukan dalam amplop
yang dialamatkan pada Wakil Presiden, Departemen Underwriting, Perusahaan Paul Revere, Worcestar, MA 01608.
App 60 80-1
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 147
▪ ▪ ▪
Secara ringkas, banyak persamaan antara proses underwriting jiwa dan underwriting
disabilitas. Struktur departemennya sama, dan dalam keadaan bagaimanapun, sebaiknya
menggabungkan kedua deparatemen dan menjalankan lintas-latihan untuk para pelaksana
underwriting. Alat-alat underwriting kedua jenis produk, pemeriksaan medis, laporan doter jaga,
dan laporan-laporan pelengkap semuanya sama, meskipun beberapa informasi lebih penting
dalam asuransi jiwa dibanding asuransi disabilitas, dan sebaliknya. Kedua jenis asuransi
membutuhkan penilaian substansial di pihak pelaksana underwriting. Namun karena volume dan
keterpercayaan data mortalitas, asuransi jiwa agak lebih obyektif, sedangkan asuransi pendapatan
disabilitas selalu merupakan proses yang lebih subyektif.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 148
BAB XIII
UNDERWRITING SUBSTANDAR
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 149
pendapatan disabilitas. Oleh karena itu tidak aneh bahwa persentase kasus-kasus resiko gangguan
yang mempengaruhi kondisi punggung kurang lebih mendekati 15%. Yang jelas kondisi
punggung hanya sedikit berpengaruh pada asuransi jiwa dan mortalitas jika kondisi punggung
tersebut tidak mencakup kerusakan atau cedera pada urat syaraf tulang belakang itu sendiri.
Sifat dan tingkat masalah punggung bagi pelaksana underwriting asuransi disabilitas
meliputi tingkat keparahan mulai dari terkilir dan keseleo ringan sampai cakram sendi yang turun
dan pecah. Beberapa masalah menunjukkan ada kemungkinan sembuh total, sedangkan kasus
lainnya bersifat kronis dan juga menimbulkan resiko klaim kronis.
Gangguan sendi lutut (persendian pada tubuh manusia sangat rawan cedera) juga
biasanya diperhatikan oleh pelaksana underwriting asauransi disabilitas. Masalah sendi lainnya
seperti arthritis, bursitis dan tendinitis sering dijumpai dalam asuransi disabilitas. Hal ini bisa
menimbulkan underwriting substandar dalam asuransi cacat namun kurang begitu diperhatikan
oleh pelaksana underwriting asuransi jika keparahan tidak menimbulkan masalah sekitar dampak
tunjangan pelepasan premi.
Gangguan terhadap sistem syaraf juga menimbulkan masalah tersendiri bagi pelaksana
underwriting asuransi disabilitas. Riwayat medis mengenai gangguan-gangguan yang tidak
mengancam jiwa- seperti ketegangan syaraf, neurosis ringan, kecemasan, sakit perut, atau
berbagai masalah syaraf- mewakili riwayat fisik yang menantang untuk diukur dan sulit ditangani
pelaksana underwriting asuransi. Sementara pelaksana underwriting asuransi jiwa akan peduli
hanya dengan masalah-masalah syaraf psikologis yang lebih serius, pelaksana underwriting
asuransi disabilitas harus memperhatikan masalah apa saja yang mungkin menyebabkan
disabilitas. Pada tahun-tahun sekarang ini, para penjamin menyaksikan peningkatan tajam jumlah
klaim disabilitas psikologis atau syaraf. Mungkin hal ini merupakan tanda zaman kita bahwa
orang-orang mencari dan mendapatkan pengobatan yang lebih ekstensif dan luas untuk penyakit-
penyakit gangguan syaraf.
Mengingat pentingnya stabilitas dan motivasi pada insidensi dan lamanya klaim-klaim
disabilitas, semakin subyektif gangguannya, semakin besar kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam menggambarkan atau mengajukan klaim. Gangguan sistem syaraf dan gangguan
muskuloskeletal sampai sejauh ini mempunyai karakteristik sangat subyektif. Seburuk apakah
sakit punggung itu? Seberapa seriuskah masalah syaraf? Apakah pemeriksa gangguan lutut
mencegah pengklaim meneruskan pekerjaan normalnya? Semua klaim cacat menghadapi
masalah-masalah semacam ini setiap hari dan tentu mengakui sulitnya memperoleh sertifikasi
medis tentang tingkat disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 150
tambahan, endosemen pengecualian penuh, endosemen pengecualian terbatas, periode eliminasi
yang lebih panjang, periode tunjangan yang lebih pendek, atau beberapa gabungan dari semua
pendekatan. Semua pilihan underwriting ini akan dibahas pada bab ini namun harus diingat
bahwa pilihan-pilihan ini memberi beberapa keluwesan pada pihak pelaksana underwriting
maupun penjual. Pelaksana underwriting mungkin dapat menarik bayaran premi tambahan lebih
tinggi sebagai ganti endosemen pengecualian dalam beberapa situasi atau sebaliknya
menggunakan endosemen pengecualian sebagai ganti premi tambahan normal untuk pemohon
tersebut apabila harga premi kritis. Yang sangat membantu pelaksana underwriting adalah apabila
pelaku penjualan pada saat pengajuan mau menunjukkan pendekatan substandar yang manakah
yang mereka yakini lebih laku dijual dalam situasi tertentu, untuk menghindari pembahasan lebih
lanjut dan kemungkinan penerbitan kembali. Perubahan juga bisa dilakukan karena alasan non-
medis seperti hobi berbahaya, catatan perjalanan atau kebangkrutan masa lalu.
Jumlah resiko-resiko substandar pada asuransi disabilitas berbeda jauh dengan asuransi
jiwa. Persentase surat pengajuan pada asuransi jiwa berkisar antara 3-5 persen, sedangkan
persentase pemohon dengan rating atau endosemen pengecualian pada asuransi disabilitas
berkisar antara 15-20 persen. Demikian pula persentase penolakan asuransi jiwa berkisar antara 1-
30 persen, dan pada asuransi disabilitas berkisar antara 5-10 persen. Disamping itu ada 12-15
persen dari semua surat permohonan asuransi disabilitas disetujui dengan beberapa perubahan
penting, seperti ganti rugi yang lebih kecil dari yang diajukan, kelas pekerjaan yang lebih rendah
dari yang diajukan, atau beberapa perubahan pada periode eliminasi atau periode tunjangan.
Namun perubahan non medis pada asuransi jiwa mewakili hanya 2-3 persen dari semua surat
permohonan yang diterima.
Oleh karena itu ada 4-10 persen dari semua surat permohonan asuransi jiwa yang ditolak
atau ditarifkan atau mengalami perubahan pada pengajuan pendahuluan. Di lain pihak, dari 30
sampai 45 persen permohonan pendapatan disabilitas mengalami perubahan seperti itu. Perbedaan
khas ini menyulitkan pelaku penjualan asuransi jiwa terlatih untuk menyesuaikannya. Mereka
khawatir mengganggu klien-klien tetap asuransi jiwa dengan memberi mereka kontrak-kontrak
asuransi disabilitas yang terbatas atau tidak baku. Ada satu teknik dan satu keahlian yang
dilibatkan dalam penempatan pasal tambahan atau kontrak disabilitas bertarif, dan keahlian ini
belum dikembangkan dengan baik didalam pelaku penjual asuransi jiwa.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 151
KLASIFIKASI RESIKO
Seperti telah dijelaskan di depan, ada beberapa gangguan yang penting bagi asuransi
disabilitas. Kebanyakan pemohon akan menunjukkan beberapa riwayat medis masa lalu,
meskipun tidak semuanya akan mendapat tanggapan underwriting dalam bentuk beberapa
perubahan.
Namun kebanyakan pemohon mengira riwayat atau kondisi khusus mereka termasuk
kategori yang sangat menguntungkan dan oleh karena itu mungkin tidak mengerti atau
menyetujui perubahan yang diajukan pelaksana underwriting disabilitas.
Selama 25 tahun terakhir, premi tambahan semakin banyak digunakan sebagai penganti
endosemen pengecualian untuk menangani pemohon yang menderita gangguan. Kebanyakan
kecenderungan ini menghasilkan kepercayaan yang lebih besar dalam menangani gangguan-
gangguan tertentu ketika pengalaman klaim lebih banyak tersedia. Akan tetapi faktor penting
lainnya adalah perubahan sifat tunjangan yang diajukan, khususnya kecenderungan terhadap
periode eliminasi yang lebih lama. Secara historis, ongkos premi tambahan lebih umum untuk
gangguan yang tidak begitu parah dan semakin panjang periode eliminasinya, semakin
berkuranglah keseriusan gangguan tersebut bagi pelaksana underwriting. Gangguan syaraf minor,
masalah pencernaan, masalah otot, dan seterusnya secara historis telah teratasi dengan cara ini.
Belum lama ini, yang lazim dilakukan adalah membayar premi tambahan secara rutin bagi siapa
saja yang mengalami gangguan penglihatan pada sebelah mata atau mengalami gangguan
penglihatan yang parah pada sebelah mata. Studi lapangan menunjukkan bahwa premi tambahan
tidak diperlukan kecuali pada kasus-kasus yang sangat ekstrim. Mungkin kelonggaran asuransi
yang paling signifikan dan substansial terletak pada pengobatan tekanan darah tinggi. Sama
dengan rencana dan pola pada pengasuransian gangguan ini selama 10 sampai 20 tahun silam,
underwriting pendapatan disabilitas menjadi lebih liberal. Dua puluh tahun lalu, seseorang dengan
tekanan darah lebih dari 150/100 dianggap tidak dapat diasuransikan, tapi pemohon sekarang ini
dengan tekanan yang jauh lebih tinggi yang menjalani pengobatan reguler diterima dengan dasar
bertarif dan tidak standar.
Pada tahun 1960-an sepertiga dari semua resiko disabilitas akibat gangguan diselesaikan
dengan premi tambahan dan sisanya memuat pasal-pasal pengecualian. Sejak saat itu terjadi
pembalikan rasio secara bertahap sampai pada angka yang terdapat sebagian besar perusahaan
saat ini, lebih dari dua pertiga dari resiko-resiko substandar ditangani dengan satu premi
tambahan. Ini adalah indikasi yang jelas tentang adanya peningkatan kepercayaan terhadap
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 152
pelaksana underwriting disabilitas dan sebenarnya lebih pada kepentingan pemegang polis –
karena dengan satu premi tambahan pemegang polis mempunyai perlindungan untuk semua
gangguan, ketimbang mempunyai klausul pengecualian yang menghapus cakupan untuk kondisi-
kondisi yang sangat diperhatikan pemegang polis. Tidak jarang untuk menangani beberapa
gangguan yang diharapkan berlangsung singkat oleh pelaksana underwriting dengan cara
menggabungkan premi tambahan dengan periode eliminasi yang lebih lama. Seseorang yang
kambuh kembali masalah pencernaan tertentu bisa menjadi contoh.
Pihak pelaksana underwriting harus senantiasa ingat kapan menyetujui polis disabilitas
bertarif sehingga pertimbangan kembali pentarifan dimungkinkan di masa mendatang. Karena
tinggginya persentase polis gangguan yang dikeluarkan pada pendapatan disabilitas, yang penting
dilakukan pelaksana underwriting adalah menawarkan untuk mempertimbangkan kembali
keputusan-keputusan underwriting setelah selang beberapa waktu tertentu. Seperti pada asuransi
jiwa, pertimbangan kembali seperti ini biasanya berdasarkan bukti medis bahwa tidak terjadi
kekambuhan berulang atau memburuknya kondisi tubuh.
Jumlah atau tingkat ongkos premi tambahan pada asuransi disabilitas juga berbeda
dengan asuransi jiwa. Tidak jarang untuk premi tambahan pada kontrak-kontrak asuransi
disabilitas menjadi hanya 15 atau 20 persen dari premi pokok kontrak, dan memang sebagian
besar harga premi tambahan untuk asuransi cacat berkisar antara 15 dan 20 persen. Harus diingat
bahwa tujuan premi tambahan tidak untuk menghasillkan premi tambahan yang memadai untuk
menutupi semua klaim yang sudah diperkirakan untuk gangguan tertentu pada kontrak substandar
tertentu yang diasuransikan, melainkan, jumlah total premi substandar untuk semua resiko dengan
gangguan yang sama seharusnya mencukupi untuk menutup morbiditas yang meningkat, seperti
telah dijelaskan pada “klasifikasi resiko”. Adakalanya harga premi tambahan pada kontrak
disabilitas akan melambung sampai 50 persen dan bahkan sampai 200 persen dari premi pokok;
namun harga diatas 100 persen agak jarang.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 153
pengecualian terbatas untuk gangguan ini mungkin kalimatnya tersusun sedemikian rupa
sehingga klausul itu mengecualikan cakupan untuk batu ginjal hanya untuk 30,60 atau 90 hari
pertama disabilitasya. Di luar itu kemungkinan melanjutkan klaim lebih kecil, dan perusahaan
mau menerima resiko membayar suatu klaim dalam beberapa situasi dimana klaim diperluas
diluar batas periode yang dikecualikan. Seringkali endosemen pengecualian terbatas dan sedikit
ongkos premi tambahan digunakan secara bersamaan untuk mengurus morbiditas tambahan untuk
resiko-resiko yang akan membuat klaim-klaim meluas ke luar batas periode yang dikecualikan.
Pendekatan pasal tambahan terbatas yang sama ini dapat dijalankan pada kondisi-kondisi yang
lebih serius, seperti gangguan sistem pencernaan. Namun periode yang dikecualikan akan lebih
panjang dan premi tambahan akan cenderung labih besar.
Jenis pasal terbatas yang kedua tidak hanya memperpanjang periode eliminasi untuk
suatu gangguan tertentu, tapi juga mengurangi periode tunjangan. Klausul pengecualian ini
sering disebut Qualified Condition Rider (QCR). Misalnya seseorang dengan kondisi punggung
yang kronis, karena besar kemungkinan kambuh bisa ditanggungkan dengan endosemen
pengecualian yang tidak akan membayarkan tunjangan 90 atau mungkin 180 hari pertama
disabilitasnya dan kemudian akan membatasi tunjangan untuk satu, dua atau tiga tahun ke depan
periode tersebut. Pasal seperti ini dapat dicantumkan pada kontrak pokok yang mempunyai
periode eliminasi 30 hari dan periode tunjangan sampai usia 65 tahun, tapi ini akan membatasi
klaim-klaim apapun untuk gangguan tertentu yang dikecualikan sampai misalnya periode
eliminasi 90 hari dan periode tunjangan 2 tahun. Manfaat langsung dari penggunaan pasal-pasal
terbatas semacam ini adalah pasal tersebut memberikan perlindungan kepada perusahaan dari
gangguan-gangguan yang lebih serius dan juga memberikan beberapa cakupan kepada pemegang
polis.
Perbedaan mendasar antara perusahaan yang satu dengan lainnya adalah dalam hal
susunan kalimat aktual pada endosemen atau pasal pengecualian. Sebagian besar perusahaan
mengikuti pola menjaga bahasa pasal pengecualian sesempit dan sespesifik mungkin untuk
memberikan cakupan selayak mungkin kepada pemegang polis. Namun beberapa perusahaan
sengaja menggunakan endosemen pengecualian yang lebih luas untuk menghindari kemungkinan
klaim-klaim yang mungkin berkaitan atau disebabkan oleh ganguan yang sudah diketahui. Oleh
karena itu orang yang kedapatan menderita radang lambung saat underwriting pendahuluan boleh
mengajukan klaim untuk hernia hiatus (hiatal hernia), yang gejala-gejalanya sama. Semakin
sempit dan spesifik suatu pendekatan terhadap situasi semacam ini bagi perusahaan asuransi akan
lebih dulu mengecualikan cakupan untuk kerugian apapun yang disebabkan radang lambung.
Dengan klausul pengecualain seperti ini, perusahaan akan bertanggungjawab terhadap klaim
hernia hiatus. Pendekatan pengecualian yang meluas akan mengecualikan cakupan apapun akibat
penyakit atau gangguan pada perut atau saluran pencernaan. Pada contoh ini klaim hernia hiatus
akan dikecualikan. Lagipula, sebagian besar pelaksana underwriting berupaya keras menjaga
susunan kalimat endosemen sesempit mungkin untuk memberikan cakupan sebanyak yang
mereka mampu bagi pemegang polis. Bagi sebuah perusahaan mengikuti pola endosemen yang
luas secara umum tidak sesuai dengan kepentingan umum.
Cara paling adil menangani gangguan serius yang harus dikecualikan tapi mengandung
kemungkinan gangguan serupa adalah menggunakan premi tambahan bersama dengan
endosemen pengecualian. Beberapa studi perusahaan menunjukkan bahwa bagi sebagian besar
gangguan, karena kemungkinan salah diagnosa atau komplikasi tak terduga, endosemen
pengecualian penuh terbukti justru tidak mencukupi, dan premi tambahan juga diperlukan untuk
menutupi resiko tambahan. Studi mengenai resiko-resiko yang telah didiagnosa semacam
penderita radang lambung telah menunjukkan bahwa dengan endosemen pengecualian penuh,
morbiditas untuk resiko-resiko seperti ini lebih tinggi dari yang diiperkirakan. Resiko-resiko
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 154
tersebut cenderung mempunyai insidensi gangguan koroner dan gangguan percenaan lainnya
yang lebih tinggi. Solusinya adalah menggunakan premi tambahan bersamaan dengan
endosemen pengecualian.
Pelaksana underwriting harus selalu ingat bahwa sama seperti premi tambahan beberapa
endosemen pengecualian dapat dihentikan setelah jangka waktu tertentu, asal ada bukti tidak
terjadi kekambuhan berulang. Waktu cenderung menyembuhkan luka apapun, dan memberi
pertimbangan menghentikan endosemen pengecualian setelah jangka waktu yang pantas tanpa
kambuh bukan hanya semata kepentingan pemegang polis, tapi juga lebih memudahkan penjual
untuk menetapkan kontrak. Tidak jarang, pada pertimbangan kembali endosemen pengecualian,
ia dapat diganti dengan ongkos premi tambahan.
PENOLAKAN
Seperti telah dijelaskan, frekuensi penolakan permohonan lebih sering terjadi pada
asuransi pendapatan disabilitas daripada asuransi jiwa. Umumnya angka penolakan antara 6 dan
10 persen, meskipun ada kecenderungan angka ini berkurang selama dekade yang lalu. Sebagian
kecil penolakan bukan karena alasan medis tapi berdasarkan resiko pekerjaan atau masalah
pendapatan. Beberapa gangguan yang dulu dianggap tidak dapat diasuransikan sama sekali kini
diterima dengan basis yang sangat dibawah standar. Underwriting hipertensi menjadi lebih
liberal, memungkinkan perusahaan menanggung resiko sekarang ini yang tak dapat diasuransikan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 155
15 tahun lalu. Gabungan penggunaan endosemen pengecualian penuh, endosemen pengecualaian
terbatas, dan premi-premi tambahan yang besar memungkinkan pelaksana underwriting
menyetujui polis substandar di lingkungan underwriting disabilitas saat ini.
Tarif polis yang tidak diambil juga mengikuti pola yang diamati pada asuransi jiwa.
Seseorang mungkin berharap bahwa dengan tingginya persentase keputusan-keputusan
substandar, tarif yang tidak diambil akan berlaku lebih tinggi dibanding tarif pada asuransi jiwa.
Tapi jikapun ada, yang terjadi adalah kebalikannya. Meskipun tarif tak diambil pada resiko
gangguan lebih besar dari rsiko-resiko standar total tarif tak diambil menunjukkan sedikit
perbedaan. Alasannya mungkin pada saat pengajuan, seringkali agen menyiapkan keputusan tak
baku bagi pemohon asuransi disabilitas, dan hal ini memperbaiki kesulitan dalam menetapkan
kontrak. Selain itu jumlah premi tambahan yang dibebankan pada asuransi jiwa cenderung jauh
lebih tinggi dibanding dengan pendapatan disabilitas, dan tentunya beberapa kontrak pendapatan
disabilitas tidak mengubah premi tapi menangani gangguan dengan endosemen pengecualian.
Mungkin kecenderungan bagi resiko gangguan yang akan diminta untuk membayar premi lebih
besar pada asuransi jiwa dibanding tunjangan disabilitas memberikan kontribusi yang berarti
terhadap rasio asuransi jiwa yang tidak diambil.
PEDOMAN UNDERWRITING
Mungkin salah satu tempat yang paling jelas untuk mengamati besarnya perbedaan
volume data terpercaya pada asuransi pendapatan disabilitas versus asuransi jiwa adalah pada
buku pedoman underwriting itu sendiri. Pertama, hanya sedikit sekali buku pedoman resiko-
gangguan yang diterbitkan perusahaan asuransi pendapatan disabilitas, sedangkan pada asuransi
jiwa setiap penjamin dan sebagian perusahaan besar memiliki buku pedomannya sendiri yang
didasarkan pada studi-studi pengalaman mereka sendiri. Nyatanya kelangkaan volume informasi
resiko gangguan membatasi kemampuan industri untuk mengukur dan melaporkan secara statistik
sebuah buku pedoman underwriting yangg luas. Banyak pendekatan underwriting yang telah
tumbuh dan berkembang selama kurun waktu ini berdasakan penilaian underwriting dan
pemikiran sehat yang diperkuat dengan tersedianya data statistik dan informasi medis yang
dilaporkan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 156
Ciri kedua pedoman resiko gangguan disabilitas adalah tentu saja ia lebih subyektif
karena sifat resiko itu sendiri sangat subyektif. Keputusan yang direkomendasikan untuk suatu
gangguan tertentu bervariasi bukan hanya berdasarkan keparahan penyakit, keterkinian, frekuensi
serangan, dan kesembuhan, tapi juga berdasarkan pekerjaan pemohon dan tipe kontrak yang
diajukan. Oleh karena itu pedoman underwriting berperan sebagai garis pedoman ketimbang
sebagai sebuah pendekatan yang lebih terukur dan spesifik, ketika dunia kedokteran menjadi
semakin kompleks di bidang prosedur diagnosa dan pengobatan, pedoman underwriting juga
harus bertindak sebagai referensi untuk diagnosa, deskripsi, bentuk pengobatan, dan berbagai
klasifikasi medis dan juga prognosis untuk gangguan-gangguan tertentu.
Departemen kesehatan dan staf dokter sama-sama penting dalam proses underwriting
pendapatan disabilitas seperti halnya dalam asuransi jiwa. Yang jelas perbedaan yang sama dalam
pendekatan yang mempengaaruhi pelaksana underwriting disabilitas versus pelaksana
underwriting asuransi jiwa juga membantu fungsi departemen kesehatan. Banyak pertimbangan
yang dibutuhkan dalam analisa-analisa dokter terhadap gangguan penyakit yang lebih kompleks
seperti pada asuransi jiwa. Unsur penilaian tambahan adalah pentingnya stabilitas dan motivasi
dalam mengevaluasi resiko. Sebenarnya penilaian stabilitas dan motivasi seringkali lebih penting
bagi pelaksana underwriting ketimbang penilaian keparahan gangguan fisik, bahkan dalam kasus-
kasus ekstrem.
Singkatnya, seperti pada asuransi jiwa, underwriting pendapatan disabilitas untuk resiko-
resiko substandar mempunyai karakteristik yang membuatnya menjadi sebuah seni dan juga ilmu
pengetahuan. Dampak subyektif dari berbagai faktor menawarkan alternatif-alternatif yang lebih
kreatif bagi pelaksana underwriting disabilitas. Kenyataan ini, sejalan dengan kurangnya data
morbiditas yang signifikan, menyebabkan seseorang menyimpulkan bahwa underwriting
pendapatan disabilitas substandar lebih menekankan pada seni.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari satu bab pada pedoman underwriting Perusahaan
Asuransi Jiwa Paul Revere yang menjelaskan gangguan-gangguan punggung.
Di sini dikutipkan sebagai contoh berbagai faktor yang harus dipertimbangkan oleh pelaksana
underwriting dalam mencapai sebuah keputusan.
Gangguan punggung
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 157
Diagnosa dan Pengobatan
Gangguan punggung seringkali didiagnosa melalui pemeriksaan fisik dan riwayat. Sinar
X tidak bisa membantu diagnosa gangguan-gangguan punggung tapi akan membantu diagnosa
penyakit-penyakit berbahaya, patah tulang, dan berbagai bentuk arthritis. Apabila sakit punggung
bawah muncul, sinar X bisa mengungkap perubahan-perubahan seperti masalah ruang cakram
sendi pinggang, penyempitan dan osteophyte, atau mungkin semuanya normal.
Berbaring di tempat tidur dan pemberian obat biasanya digunakan sebagai pengobatan
awal untuk nyeri punggung. Ketika nyeri akut telah mereda, latihan dan perbaikan postur tubuh
biasanya dianjurkan untuk memperkuat dan memelihara kondisi otot. Dalam contoh ini apabila
pengobatan medis konservatif tidak memberikan kesembuhan yang memadai, tindakan bedah
mungkin diperlukan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 158
Daerah Jumlah tulang belakang Penandaaan tulang belakang
Servik (leher) 7 C1 – C7
Torak atau dorsal (punggung 12 T1-T121(D1-D12)
tengah)
Pinggang (punggung bawah) 5 L1-L5
meliputi :
Sakral 5 (menyatu) Sakrum
Tulang sulbi 4 (menyatu) Tulang sulbi
Penilaian Underwriting
Gangguan pungung bisa meliputi tulang belakang, cakram, otot atau ligamen salah satu
dari daerah diatas. Namun masalah punggung bagian bawah paling umum muncul, dengan
gangguan pada daerah leher dan torak jarang terjadi. Gangguan-gangguan dapat dimulai dari
keseleo atau terkilir ringan sampai bergesernya cakram, patah tulang, skoliosis dan kondisi
arthritis yang parah.
Karena penyebab dan keamungkinan kambuh sebagian besar nyeri punggung tidak dapat
diprediksi, pelaksana underwriting asuransi harus emperoleh informasi sebanyak mungkin apabila
ada riwayat gangguan punggung. Keputusan-keputusan underwriting dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti frekuensi dan durasi gejala, daerah pinggang yang diserang, bukti keterlibatan
cakram, usia pada saat itu, penyebab yang dicurigai dan pengobatan, banyaknya kerugian waktu
kerja, dan selang waktu sejak kambuh terakhir. Disamping itu, kondisi tubuh, tugas-tugas kerja,
dan motivasi mungkin merupakan fakor penting yang harus dipertimbangkan, terutama pada
kasus-kasus tak menentu.
Laporan dokter jaga (APS) harus diperoleh jika terjadi operasi baru-baru ini atau
ketidakberdayaan yang signifikan atau lama. Hasil-hasil studi apa saja seperti evaluasi
myelogram dan neurologis harus diminta, dan juga rincian-rincian mengenai tipe-tipe prosedur
operasi yang dijalankan, jika ada. Sepereti dijelaskan sebelumnya, temuan-temuan lewat sinar X
umumnya tidak dapat diandalkan untuk diagnosa gangguan-gangguan punggung, tapi akan
membantu dalam diagnosa penyakit yang sulit disembuhkan, pata tulang, dan beberapa bentuk
arthritis.
Seringkali suplemen laporan kesehatan yang sangat lengkap akan menyediakan informasi
yang lebih baik dibanding APS menyangkut luas, durasi, dan frekuensi gejala-gejala, dan tingkat
keterbatasan yang disebabkan oleh kerusakan tersebut. Laporan-laporan yang diperoleh dari ahli
pengobatan tulang mungkin tidak memberi keterangan yang cukup memadai dari sekedar daftar
kunjungan untuk pemeliharaan preventif, dan arti penting gangguan akan membutuhkan
interpretasi lebih lanjut oleh pihak pelaksana underwriting.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 159
Masing-masing akan dibahas secara terpisah pada bab berikutnya. Tergantung pada sifat
gangguan punggung dan daerah pungggung yang diserang, satu atau lebih dari endosemen
pengecualian berikut ini dapat digunakan:
Tawaran-tawaran alternatif
Kami telah memberikan garis-garis pedoman pokok, bergantung pada faktor-faktor yang
menguntungkan dan kurang menguntungkan, yang kami harap akan ditindaklanjuti dalam
sebagian besar kasus. Tapi tawaran-tawaran alternatif hampir selalu dibuat dalam kasus-kasus
dimana ada riwayat gangguan punggung. Tawaran-tawaran altenatif harus selalu masuk akal
dalam hubungannya satu sama lain-mereka harus menghasilkan hasil yang pada dasarnya sama.
Sebuah pasal tambahan kondisi yang menuhi syarat (QCR) kadang dapat diganti pengecualian
penuh: namun sedikit premi tambahan harus dimasukan dan periode selama santunan dibayarkan
berdasarkan QCR harus singkat. Begitu pula, bergantung pada periode tunjangan yang
diwajibkan, klausul periode terbatas (LPR) dengan periode eliminasi yang diperpanjang mungkin
ditawarkan sebagai suatu alternatif selain QCR dengan sedikit premi tambahan yang dilampirkan.
Pada sebagian besar kasus, kita harus mampu membuat beberapa tawaran untuk
mempertimbangkan kembali keputusan kita di kemudian hari.
Pengobatan untuk semua keseleo dan terkilir pada punggung atau leher umumnya
meliputi gabungan pemberian analgesik dan istirahat untuk penyembuhan rasa nyeri dan kaku.
Adakalanya pengendur otot juga diresepkan dan pada kasus nyeri leher mungkin perlu
mendiamkan (tidak menggerakan) daerah yang terkena. Apabila nyeri sudah mereda, latihan
berolahraga diresepkan untuk memperbaiki kelenturan otot, menguatkan otot, dan memperbaiki
postur dengan harapan bisa terhindar dari kekambuhan.
• Keseleo atau terkilir punggung bawah –Rasa nyeri umumnya digambarkan sebagai
nyeri sakit yang sangat membosankan pada daerah lumbosakral yang bisa menjalar
ke bokong. Gerakan menjadi terbatas dan rasa nyeri diperparah dengan
membungkuk, mengangkat, dan batuk atau bersin. Rasa nyeri sembuh dengan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 160
istirahat. Tapi pemeriksaan fisik negatif untuk keterlibatan neurologis, refleks-refleks
tendon normal, dan menaikan kaki lurus-lurus. Nyeri yang terus menerus dan tidak
merespon pengobatan bisa merupakan indikasi bahwa faktor-faktor emosi atau
ekonomi ikut terlibat.
Pertimbangan-pertimbangan underwriting
Persyaratan Underwriting
• SHS (Suppmentary Health Statement)–bila diperlukan untuk memverifikasi gejala-
gejala, durasi, daerah punggung yang terkena, dan tingkat disabilitas
• APS (Attending physician’s statement) – jika episodenya lama atau sering kambuh,
untuk menilai kemungkinan faktor-faktor neurologis dan/atau emosional.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 161
Gangguan Cakram Intervertebera
Gangguan cakram intervertebra bisa terjadi di sepanjang tulang belakang tapi yang paling
umum terjadi di daerah leher dan pinggang. Ada beberapa faktor penting yang mengarah pada
diagnosa gangguan cakram, termasuk riwayat cedera punggung atau leher, nyeri yang menjalar
hingga puncaknya yang diperburuk oleh kegiatan dan sembuh dengan istirrahat, dan tanda-tanda
keterlibatan neurologis seperti depresi refleks tendon bagian dalam dan panca indera yang
berkuramng hingga puncaknya, keparahan yang bervariasi berdasarkan keparahan tekanan yang
disebabkan oleh fragmen cakram yang bergeser. Sinar X bisa mengungkap perubahan-perubahan
seperti penyempitan ruang cakram, pembentukan osteopit, dan perataan lordosisi leher dan
linggang, atau mungkin semuanya normal. Diagnosa yang lebih terpercaya bisa dibuat dengan
bantuan myelogram –sebuah prosedur dimana celupan radio buram (tak tembus cahaya)
disuntikan ke dalam tulang belakang dan sinar X diambil untuk melihat apakah cakram yang
menonjol itu akan mendistorsi atau menahan aliran celupan.
Pengobatan awal umumnya meliputi tindakan konservatif seperti istirahat di tempat tidur,
imobilisasi, pemberian obat analgesik dan anti radang dan penarikan. Pada contoh-contoh tersebut
apabila tindakan konservatif tidak cukup menyembuhkan, mungkin perlu operasi. Alternatif
selain pengobatan bedah mungkin menggunakan kemonukleollisis dimana suntikan transkutan
enzim chymopapain digunakan untuk melarutkan material cakram sendi yang menonjol. Prosedur
ini mengandung resiko tertentu, termasuk peradangan sendi dan reaksi-reaksi yang mungkin
sensitif terhadap suntikan. Untuk kasus-kasus yang lebih serius, mungkin perlu dilakukan fusi
tulang dari dua atau lebih tulang belakang.
Penyebab paling umum gangguan cakram pinggang adalah riwayat stres atau cedera
punggung. Lebih dari 90 persen masalah cakram pinggang terjadi pada daerah sakrum invertebra
L4-5 dan L5.
Gejala-gejalanya bisa muncul segera saat cidera atau serangannya tertunda. Secara umum
gejala primernya adalah nyeri punggung bawah yang menjalar ke bokong, paha, betis, dan
mungkin jari kaki tergantung pada lokasi tekanan urat syaraf yang disebabkan oleh material
cakram yang menonjol. Melemahnya betis biasa terjadi pada gangguan L4-5, menyebabkan foot-
drop pada kasus-kasus terdahulu. Tapi mati rasa pada kaki terjadi pada kurang dari seperiga
pasien.
Kebanyakan orang pulih cukup dengan pengobatan medis saja; tapi 10-20 persen
memerlukan intervensi bedah. Bahkan menyusul tindakan bedah, masalah cakram pinggang bisa
kambuh lagi karena stres berulang dan kerja berat. Pertimbangan kembali: sangat penting untuk
menyelidiki riwayat medis berselang secara menyeluruh apabila diminta mempertimbangkan
kembali tundakan underwriting awal.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 162
Pertimbangan Underwriting
Satu episode tanpa kambuh Kambuh terakhir atau lebih dari satu episode
Pengobatan medis hanya dengan sembuh total Bedah atau Kemonukleolisis
Sedikit atau tidak ada kerugian waktu kerja Sembuh tidak total dengan residu tertinggal
Pekerjaan dg posisi tubuh tetap Pekerjaan yang mengharuskan badan
membungkuk atau berdiri lama
Kondisi fisik yang baik Kelebihan berat badan
Tubuh normal
Persyaratan Underwriting
• SHS –jika 5 tahun sejak pengobatan
• APS – yang lain semuanya
Berikut ini adalah sebagian dari pedoman Maskapai Asuransi Jiwa Paul Revere untuk beberapa
gangguan syaraf.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 163
Gangguan Kecemasan Umum
Ciri dasar gangguan ini adalah kecemasan yang terus menerus, sama rata, sedikitnya
selama satu bulan dan bukan disebabkan gangguan fisik atau gangguan mental lainnya.
Hipertiroid dan hipoglikemia dapat menyebabkan gejala yang sama.
Beberapa gejala termasuk berguncang, gemetar, tegang, lelah, tidak mampu rileks,
berkeluh kesah, perut terganggu, diare, takut, merasa gelisah, tidak sabar, lekas marah, insomnia,
dan sulit konsentrasi. Penggunaan alkohol, obat tidur, dan obat penenang biasa diberikan. Fungsi
sosial atau pekerjaan jarang terganggu.
Pertimbangan Underwriting
Persyaratan Underwriting
• APS (laporan dokter jaga)
Depresi neurosis, juga dikenal sebagai gangguan distimik, ditandai dengan adanya
gangguan kronis suasana hati yang meliputi rasa tertekan atau kehilangan minat atau kegembiraan
dalam kegemaran atau kegiatan biasa. Gejala yang lekat meliputi; insomnia, kehilangan tenaga
atau kelelahan kronis; perasaaan tidak cakap, menurunnya produktifitas di sekolah, tempat kerja,
atau rumah; menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi; menarik diri dari masyarakat;
berkurangnya minat bicara; pesimis terhadap masa depan; dilanda kesedihan atau menangis; dan
pikiran untuk bunuh diri. Gejala-gejala ini sama dengan gejala pada depresi episode depresi
mayor, tapi untuk diagnosa depresi neurosis yang harus dibuat, gangguan suasana hati dan gejala-
gejala yang melekat padanya harus berlangsung selama 2 tahun.
Suasana hati yang tertekan atau kehilangan minat bisa berlangsung terus menerus atau
sebentar-sebentar saja dan terselingi oleh periode normal. Suasana hati yang normal mungkin
berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu. Oleh karena itu diagnosa depresi
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 164
neurotis tidak akan dibuat jika gangguan suasana hati yang kronis terselingi oleh periode suasana
hati yang normal yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan.
Biasanya ada keringanan untuk melunakan gangguan dalam pekerjaan atau interaksi
sosial karena sifat kronis penyakitnya. Perawatan rumah sakit biasanya tidak diperlukan jika tidak
ada upaya bunuh diri. Karena sifat kronis penyakit tersebut, orang mungkin mengembangkan
masalah penyalahgunaan obat.
Tidak aneh bagi seseorang yang telah pulih dari deperesi mayor atau sedang dalam masa
pemulihan muncul lagi beberpa gejala yang berhubungan dengan depresi neurotis.
Lebih lanjut, seseorang dapat memunculkan tanda-tanda depersi mayor atau ataupun
depresi neurotis. Para pelaksana underwriting asuransi harus cermat membedakan antara
gangguan penyakit dysthimic dengan depresi mayor. Gejala-gejalanya pada dasarnya sama,
meskipun lebih ringan, dan tidak ada tanda-tanda psikotis, seperti khayalan atau halusinasi atau
berbicara tidak karuan yang terujud pada orang yang mengalami deperesi neurotis.
Disamping itu, gejala-gejala depresi dapat terselingi oleh periode suasana hati yang
normal yang berlangsung beberapa minggu pada seseorang yang didiagnosa mengalami depresi
neurotis. Seseorang dengan depresi mayor dapat mempunyai ciri dan gejala-gejala psikotis yang
berlangsung lama.
Terapi depresi neurotis biasanya meliputi psikoterapi dan pemberian obat-obat anti
depresi.
Pertimbangan-pertimbangan Underwriting
Persyaratan Underwriting
• APS (laporan dokter jaga) yang memuat pengobatan dan kondisi sekarang
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 165
BAB XIV
JADUAL PEKERJAAN
KLASIFIKASI
Persyaratan fisik untuk suatu pekerjaan sangat penting dalam asuransi pendapatan
disabilitas. Secara sederhana, seorang pekerja yang harus menggunakan terus fisiknya mungkin
bisa cacat total, sedangkan seorang pegawai dengan gangguan yang sama namun pekerjaannya
memerlukan lebih banyak kecakapan mental mungkin mampu melanjutkan bekerja. Atau
meskipun kedua orang ini cacat dengan gangguan yang sama, pekerja tersebut bisa cacat lebih
lama karena tuntutan fisik pekerjaannya.
Ada berbagai tingkat persyaratan fisik –dari pekerjaan fisik yang berat, tuntutan fisik
yang lebih moderat, sampai persayaratan fisik yang ringan, sampai pekerjaan yang lebih banyak
menggunakan otak. Tuntutan fisik tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan berdagang, tapi juga
terjadi pada beberapa profesi (misalnya dokter gigi dan ahli bedah ortopedi). Bahkan ada gradasi
antara pekerjaan-pekerjaan yang kurang membutuhkan kekuatan fisik –pelayan toko yang harus
berkeliling toko, pegawai kantor yang tugas-tugasnya dilakukan di meja tapi harus menggunakan
tangan mereka, orang-orang yang pekerjaannya hanya menggunakan otak.
Jadual pekerjaan terdahulu mengakui bahwa stabilitas, motivasi, dan etos kerja adalah
faktor-faktor yang bisa mempertinggi atau mengurangi resiko persyaratan fisik normal. Beberapa
dokter dan semua teknisi listrik harus menggunakan tangan mereka, namun dulu perusahaan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 166
bisnis disabilitas mengakui bahwa pendidikan dan pendapatan cenderung memperbaiki
morbiditas.
• Kelas 1. Kelompok pekerjaan yang sangat menguntungkan dan akibatnya premi terendah
meliputi resiko-resiko pekerjaan –semua pegawai kantoran dan pegawai administrasi yang
tuntutan fisiknya ringan sehubungan dengan pekerjaan mereka.
• Kelas 2. Kelompok ini meliputi personalia pengawas (supervisor) di pabrik-pabrik, pegawai
eceran di toko-toko yang menjual barang-barang berat atau sedang (perangkat keras),
sebagian besar pekerjaan penjualan di luar dan pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan
pendidikan khusus tapi memerlukan beberapa persyaratan fisik (misalnya, pengawas dan ahli
bangunan).
• Kelas 3. Kelompok ini terdiri dari personil kejuruan terampil seperti ahli listrik, tukang las,
dan tukang kayu, dan juga pekerjaan-pekerjaan pabrik yang tidak mengandung bahaya
khusus.
• Kelas 4. Klasifikasi terbawah diberikan pada pekerjaan-pekerjaan yang hanya memerlukan
kerja tangan (manual) atau mengandung bahaya luar biasa. Orang-orang yang terlibat dalam
pembangunan jalan berat, gedung-gedung, jembatan dan seterusnya adalah contoh khas
kelompok ini. Supir truk berat biasanya juga termasuk dalam kelompok ini.
Tentu ada beberapa pekerjaan yang benar-benar tidak bisa diasuransikan karena sifat
resikonya. Tukang panjat menara, buruh pabrik baja kontruksi dan pembersih reruntuhan (crop
duster) adalah contoh-contoh pekerjaan seperti ini. Kelompok pekerjaan lainnya, biasanya pada
kelas pekerjaan tebawah dipertimbangkan untuk asuransi tapi dengan ongkos premi tambahan.
Biasanya, kelompok ini terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang mengandung beberapa bahaya
tertentu diluar kelas pekerjaan biasa tapi tidak memiliki volume premi untuk menjaminkan suatu
kelompok pekerjaan tersendiri. Beberapa pekerja tambang, awak kapal penangkap ikan dan buruh
pabrik baja bangunan diperlakukan dengan cara ini.
Selain resiko fisik dan pengaruhnya terhadap kelas pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan lain
dianggap tidak dapat diasuransikan berdasarkan pemikiran bahwa moralitas yang tinggi atau
resiko stabilitas yang tinggi berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Para aktor, aktris, musisi,
bartender (pelayan bar) dan personil gelanggang pacuan kuda tergolong kategori ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 167
morbiditasnya semakin baik. Apalagi pemilik dan pekerja, keduanya terkena bahaya fisik yang
sama dalam pekerjaan mereka, menghasilkan morbiditas yang berbeda bagi penjamin. Para
pemilik memiliki lebih banyak personil yang membantu kinerja perusahaan mereka dan dengan
demikian akan mendorong mereka sendiri untuk bekerja, sedangkan seorang pekerja dapat
mengklaim satu hari disabilitas kerja mereka. Demikian pula, dan karena alasan yang sama, para
pemilik lebih cenderung segera kembali bekerja menyusul disabilitas mereka lebih cepat
dibanding para pekerja. Pola yang sama berlaku pada para manajer versus pekerja. Oleh karena
itu ciri-ciri rencana pekerjaan secara perlahan mulai berubah pada akhir tahun 1950-an, dan terus
berubah sepanjang tahun 1960-an dan 1970-an. Resiko-resiko yang tidak pasti dalam pekerjaan
mereka, meskipun dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko fisik minimal, mungkin dianggap
tidak dapat diasuransikan karena resiko ketidakpastian klaim dimasa mendatang. Ketidakpastian
memperbanyak pengangguran, dan pengangguran atau ancamannya cenderung meningkatkan
kemungkinan disabilitas.
Para pemilik dan manajer, karena tingkat motivasi mereka yang lebih baik, diberi kelas
pekerjaan yang lebih tinggi dibanding para pekerjanya. Semula, pengakuan ini terjadi pada
pekerjaan-pekerjaan kejuruan terlatih dan dua kelompok klasifikasi terbawah; tapi kecenderungan
mengakui pengaruh etos kerja secara lebih akurat perlahan-lahan meluas pada kelas-kelas
pekerjaan yang lebih tinggi. Pegawai administrasi, yang secara umum berada pada kelas yang
sama seperti resiko-resiko profesi, ternyata menghasilkan pengalaman yang jauh lebih buruk,
meskipun pada kenyataannya bahaya-bahaya fisik dari pekerjaan mereka tidak berbeda. Memang,
dalam kasus pekerjaan profesional seperti kedokteran gigi, persyaratan fisik lebih diutamakan
daripada pekerjaan-pekerjaan administrasi. Meski demikian, pekerjaan-pekerjaan kantoran atau
profesional memiliki morbiditas yang sangat baik. Oleh karena itu, pegawai toko eceran, juru
ketik, dan para pegawai administrasi umum diklasifikasikan lagi menjadi satu atau dua tingkat
lebih rendah. Fenomena majikan/karyawan jelas merupakan sebuah faktor yang mempengaruhi
pembedaan pekerjaan ini. Saat pemilik usaha dagang konstruksi dimotivasi secara berbeda dari
pekerjanya adalah ketika pengajuan klaim, maka pemilik sebuah toko eceran dimotivasi secara
berbeda dari pekerjanya. Selama masa ini, sejak pertengahan atau akhir tahun 1950-an perubahan
berarti dalam hal sifat jadual pekerjaan mulai terjadi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 168
bekerja merupakan ukuran kelas pekerjaan yang lebih penting dibanding resiko fisik pada
pekerjaan itu sendiri.
Dua faktor penting lainnya dalam memandang pekerjaan adalah sensitivitas ekonomi dan
ketegangan di atas normal atau tekanan yang terkait dengan pekerjaan itu. Contoh-contoh
pekerjaan seperti ini adalah para pengembang atau penjual real estate dan para pialang komoditas.
Urusan pemilihan pertanggungan masih belum sempurna dengan perubahan besar yang
telah terjadi pada pengasuransian disabilitas selama beberapa dekade terakhir. Selalu ada
kekecualian pada norma ini. Beberapa resiko seseorang yang diklasifikasikan pada kelas
pekerjaan yang lebih rendah akan membayar premi yang lebih tinggi meskipun mereka
mempunyai tingkat motivasi dan etos kerja yang jauh lebih tinggi dibanding yang lain pada
kelompok mereka. Demikian, pula beberapa orang di kelas tertinggi karena jabatan dan
pendapatan mereka tidak termotivasi secara baik sebagaimana kelompok meraka sebagai satu
kesatuan dan menimbulkan resiko morbiditas yang lebih tinggi. Andai saja ada beberapa cara
menilai motivasi pemohon asuransi disabilitas secara akurat, tanpa memandang pekerjaannya,
kita mungkin mempunyai suatu pengukuran yang lebih penting dalam penilaian dan penyeleksian
ketimbang riwayat fisik itu sendiri. Apakah ada tes psikologis yang akan memenuhi persyaratan?
Jika demikian, apakah seseorang yang mempunyai skor bagus pada tes semacam itu saat ini akan
menunjukkan etos kerja dan karakteristik motivasi yang sama bagusnya sepanjang masa
kerjanya?
Tanpa alat ukur yang dapat diandalkan seperti ini, penjamin disabilitas akan terus
mengelompokkan resiko-resikonya berdaarkan kelas pekerjaan, dengan beberapa perubahan
berdasarkan pendapatan dan stabilitas.
Menjelang pertengahan tahun 1980-an beberapa indiksi awal mulai muncul bahwa
morbiditas profesi sedang mengalami perubahan. Pengalaman industri dengan dokter umum dan
dokter gigi mulai memburuk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi trend ini. Pertama,
kelebihan profesional (terutama dokter gigi) dalam beberapa bidang cenderung mengurangi
pendapatan dan juga motivasi untuk bekerja. Kedua, kecenderungan para profesional untuk
bekerja pada praktek-praktek kelompok ketimbnag praktek sendiri menyebabkan para profesional
berperilaku lebih seperti pegawai ketimbang sebagai majikan. Ketiga, ongkos dan ancaman
malpraktek mendorong beberapa profesional untuk membayar lebih dulu polis-polis disabilitas
mereka. Keempat, pengawasan dan batasan yang makin meningkat dari HMO dan program-
program perawatan membuat profesional medis kurang menarik bagi para dokter.
Karena semua faktor ini, motivasi dokter dan keinginan untuk bekerja telah mengalami
perubahan berarti. Apabila dimasa lalu morbiditas dokter merupakan kekecualian dibanding
pekerjaan-pekerjaan kantoran, kini morbiditas dokter berperan lebih seperti pekerjaan-pekerjaan
lainnya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 169
LAMANYA PEMEKERJAAN
Lamanya waktu seseorang dalam lapangan pemekerjaannya yang sekarang merupakan
unsur penting dalam mengukur stabilitas. Pegawai baru lebih mungkin untuk diberhentikan
dibanding yang berpengalaman, gagal dalam pekerjaan barunya, atau menemukan pekerjaan baru
yang tidak disukainya. Karena ada hubungan yang sangat erat antara pengangguran dan
morbiditas, lamanya bekerja sangat penting. Sejumlah variabel tambahan termasuk dalam
persoalan ini, kebanyakan berkaitan langsung dengan pikiran sehat.
Pegawai yang bekerja kurang dari 6 bulan tapi menunjukkan stabilitas kerja selama 10
tahun sebelumnya mempunyai resiko yang sangat berbeda dibanding orang yang bekerja selama 6
bulan tapi pada pekerjaan keempat yang telah ia pegang dalam 2 tahun. Seseorang yang berada
pada posisi profesional atau ahli selama 6 bulan saja menunjukkan resiko yang lebih baik
ketimbang seorang pegawai pada posisi tidak terampil selama masa kerja yang sama. Tidak ada
satu pun kurun waktu yang dapat ditetapkan sebagai masa kerja minimal; melainkan, keadaan-
keadaan tertentu dari masing-masing kasus harus diperiksa. Kelas pekerjaan, tingkat pendapatan,
jumlah pekejaan dalam 3 tahun terakhir, usia pemohon, sifat keahlian kerja, dan tingkat
pendidikan merupakan faktor-faktor yang harus diperiksa penanggung bersama-sama untuk
membuat penilaian akurat berdasarkan akal sehat.
Ada isu yang berkaitan dengan pemilik perusahaan; morbiditas yang lebih tinggi dan
kelangsungan yang lebih rendah mungkin berhubungan dengan pemilik perusahaan yang baru
karena sejumlah perusahaan baru gagal pada 3 tahun pertama.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 170
pernyataan yang ditandatangani pemohon bahwa tugas-tugas pekerjaan tidak mencantumkan
kegiatan-kegiatan khusus yang bisa menyebabkan pemohon digolongkan ke kelas yang lebih
bawah. Sebaliknya, penanggung bisa memberitahu agen bahwa jika pemohon mau
menandatangani surat pernyataan bahwa pekerjaannya tidak mencakup tugas-tugas khusus
tertentu, maka perusahaan asuransi akan mau mengklasifikasikannya kembali secara lebih baik.
Yang penting adalah penanggung kantor pusat masih fleksibel untuk mempertimbangkan kelas
pekerjaan jika ada informasi tambahan.
Disisi lain, penanggung harus berhati-hati untuk tidak menerima semua informasi tanpa
bertanya. Sifat manusia cenderung menyebabkan pemohon maupun agen meremehkan resiko
suatu kelas pekerjaan dan melebih-lebihkan ciri-ciri yang akan menjamin klasifikasi yang lebih
tinggi. Tanpa investigasi dan pembenaran yang tepat, penanggung akan menghadapi suatu
keadaan dimana seseorang yang digolongkan pada suatu kelas karena tugas-tugas manajerial dan
kepengawasan yang dinyatakannya, di kemudian hari datang sebagai pengklaim yang
mencantumkan tugas-tugasnya yang sifatnya manual (kerja kasar).
Akal sehat adalah kualitas terbaik yang dapat dijadikan landasan oleh penanggung
disabilitas untuk mengukur pengaruh gangguan fisik tertentu terhadap suatu pekerjaan tertentu.
Setelah penilaian dibuat, pendekatan penanggung untuk menangani masalah ini meliputi
pemilihan dari alternatif yang sama sebagai alternatif yang mungkin digunakan dengan gangguan
apapun.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 171
PERUBAHAN JADUAL PEKERJAAN
Para penjamin perlu terus menerus mengevaluasi kembali klasifikasi pekerjaan.
Perubahan sifat suatu pekerjaan, analisa kecenderungan pengalaman, dan pekerjaan-pekerjaan
baru semuanya harus dipertimbangkan berdasarkan suatu basis reguler. Tingkat kelas pekerjaan
juga merupakan unsur penting dalam persaingan di pasar. Ia tidak hanya menentukan tarif yang
dibayarkan kepada pemohon, tapi juga sering menentukan ketersediaan kontrak-kontrak yang
lebih liberal atau tunjangan-tunjangan tambahan. Akan ada situasi dimana suatu pengalaman
perusahaan menunjukkan penurunan kelas pekerjaan tapi yang demikian ini akan menempatkan
perusahaan pada kerugiaan persaingan. Menimbang urusan keputusan pertanggungan dalam
keadaan ini bukanlah pertimbangan yang mudah. Keputusan-keputusan seperti ini harus dibuat
atas dasar kasus demi kasus, dan keputusan itu harus dibuat ketika menetapkan apakah mengubah
semua pengelompokan pekerjaan ke atas atau ke bawah ataukah tidak. Tidak jarang, para aktuaris
ingin mengubah suatu kelompok ke satu arah, dan departemen pemasaran ingin mengubahnya ke
arah yang lain; penanggung harus mencari titik temu. Penanggung harus berhati-hati memilih
beberapa kasus dimana sebuah keputusan perusahaan mengesampingkan pertimbangan
pertanggungan yang bijaksana. Penyimpangan dari pertanggungan yang sehat dan aturan-aturan
aktuarial akan meanjadi pengecualian dan bukan peraturan.
▪ ▪ ▪
Secara ringkas, jadual pekerjaan pendapatan disabilitas telah mengalami perubahan besar.
Secara umum trend ini jauh dari klasifikasi bahaya kerja semata untuk evaluasi stabilitas,
motivasi, dan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan versus pekerjan lain. Lamanya pemekerjaan,
kehlian kerja, dan pendapatan semuanya harus diukur untuk menentukan kelas pekerjaan yang
tepat. Penanggung harus hati-hati mengelompokan pemohon secara tepat; para penanggung
lapangan yang berkualitas dapat membuat proses ini lebih cepat, lebih terpercaya, dan lebih
akurat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 172
BAB XV
ADMINISTRASI
Ada faktor-faktor yang lebih beragam yang menentukan tarif premi untuk sebuah kontrak
disabilitas dan perubahan polis yang lebih banyak. Perbedaan terbesar terletak pada upaya
adminstratif substansial dalam menangani klaim. Sebaliknya, pendapatan disabilitas tidak perlu
menghadapi rumitnya nilai uang, tidak menghadapi pergantian ahli waris yang sering terjadi, dan
tidak menghadapi pemeriksaan nilai polis pada perusahaan yang bersangkutan.
Selain perbedaan diatas, fungsi dan prosedur dalam administrasi asuransi pendapatan
disabilitas sama persis dengan yang ada pada asuransi jiwa. Ketika bab ini memeriksa lebih
cermat fungsi-fungsi khusus yang terlibat, perhatian akan tertuju pada faktor-faktor yang
menyebabkan penekanan yang agak berbeda dalam administrasi pendapatan disabilitas dibanding
faktor-faktor dalam asuransi jiwa.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 173
perusahaan lainnya. Hal ini berlaku pada asuransi jiwa dan juga pada asuransi pendapatan
disabilitas. Namun sebagian besar perusahaan membutuhkan fungsi-fungsi pemrosesan
perusahaan baru tertentu untuk dijalankan di lapangan. Surat permohonan pendahuluan
disampaikan oleh pelaku penjualan ke kantor lokal, baik pendapatan asuransi jiwa maupun
disabilitas, dan diproses disana sebelum dikirim ke kantor pusat. Tanggung jawab kantor
lapangan adalah melakukan penyaringan pendahuluan pada setiap surat permohonan apakah
sudah diisi secara lengkap dan akurat dan memenuhi garis-garis pedoman umum dan persyaratan
yang ditetapkan oleh kantor pusat. Penyaringan yang benar di kantor lapangan tidak hanya
memepercepat proses perusahaan baru di kantor pusat, tapi juga meningkatkan kualitas,
kehandalan dan kepercayaan, yang diberikan oleh kantor pusat kepada kantor lapangan tertentu.
Satu hal yang memerlukan penekanan dan arti penting yang sangat berbeda pada
pendapatan disabilitas dibanding asuransi jiwa adalah kedalaman rincian dalam penyaringan surat
permohonan itu sendiri. Karena pelaku penjualan begitu penting dalam penyeleksian pemohon di
lapangan pada pendapatan disabilitas, administrasi kantor lapangan juga memainkan peranan
penting dalam memastikan pemohon memenuhi syarat pertanggungan baku yang ditetapkan pada
pedoman lapangan. Misalnya, apakah pekerjaan pemohon telah diterangkan dengan jelas?
Apakah kelas pekerjaan yang dipilih sesuai dengan deskripsi tugas-tugas? Apakah jumlah ganti
rugi yang diajukan sesuai dengan pendapatan yang diperoleh yang diberikan pada surat
permohonan? Apakah periode eliminasi, periode tunjangan, formulir polis, dan tunjangan
tambahan memenuhi persyaratan yang dijelaskan pada buku pedoman lapangan? Sejumlah
variabel dalam kontrak-kontrak disabilitas memerlukan perhatian lebih di kantor-kantor lapangan.
Disamping hal-hal diatas, kantor lapangan asuransi disabilitas meminta informasi yang
sama dengan yang diminta pada permoohonan asuransi jiwa –laporan dokter jaga, pemeriksaan
medis, dan lapoaran pemeriksaan- dan kantor tersebut mengisi laporan khusus berdasarkan sifat
penutupan yang diminta. Kantor-kantor lapangan baik asuransi jiwa maupun disabilitas
menjalankan sejumlah pengawasan dan pemeliharaan catatan di bidang produksi, sambil
menantikan perusahaan, perusahaan yang akan ditempati, pungutan premi, neraca dan rekening
bank, dan fungsi-fungsi pengawasan rutin lainnya.
Pertumbuhan sistem otomatis dan perangkat komputer yang cepat dan luas tengah
merubah proses tradisional “mengambil permohonan” dan memprosesnya. Dengan cepat kita
memasuki lingkungan “tanpa kertas” dimana informasi permohonan dapat ditangkap di laptop
komputer pada saat penjualan. Data kemudian dapat disaring akurasinya secara otomatis dan
ditransmisikan ke kantor pusat. Manfaat penuh pemrosesan otomatis ini bahkan muncul.
Pelayanan para pemegang polis sangat berkaitan dengan penagihan premi. Sebagian besar
aktivitas ini dikoordinasikan di kantor-kantor lapangan, dengan pemeriksaan yang ditujukan pada
kantor pusat atau agen yang memproduksi, yang mana yang lebih tepat. Tanggung jawab paling
penting, lagi-lagi sama dengan asuransi jiwa, adalah melayani pemegang polis yatim dan
penugasan pelayanan ke agen yang aktif.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 174
PENDAFTARAN PERUSAHAAN BARU
Ketika pemohonan diterima dari kantor lapangan, banyak fungsi administratif yang
dijalankan sebelum permohonan tersebut diajukan kepada penanggung untuk dinilai dan disetujui.
Pertama, ada penyaringan permohonan lebih lanjut, termasuk pembuktian (verifikasi) bahwa agen
yang memproduksi mendapat izin kelayakan beroperasi di negara bagian tempat permohonan itu
ditulis. Kantor pusat mengecek untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah dijawab,
tunjangan yang diajukan sesuai dengan pekerjaan pemohon, polis dijelaskan secara akurat, dan
identitas pemohon sudah lengkap. Fungsi verifikasi ini sama dengan penyaringan permohonan
asuransi jiwa. Banyak perusahaan asuransi mengizinkan departemen perusahaan mereka yang
baru untuk mengembalikan permohonan yang tidak akurat atau tidak lengkap ke kantor lapangan.
Fungsi-fungsi lain yang dijalankan pada proses pendaftaran lebih lanjut mempersiapkan
arsip sebelum diteruskan kepada penanggung. Seperti dalam asuransi jiwa, catatan kantor pusat
harus diperiksa untuk memastikan apakah pemohon sudah mempunyai penutupan sebelumnya
dengan perusahaan ataukah tidak dan untuk menambahkan informasi ini ke arsip pertanggungan
yang akan disiapkan. Banyak perusahaan pendapatan disabilitas turut ambil bagian dalam Sistem
Catatan Pendapatan Disabilitas (DIRS), yang sama dengan informasi Biro Informasi Medis
(MIB) pada asuransi jiwa. Selama proses pendaftaran, informasi dimintakan dari DIRS.
Fungsi terakhir sebelum pengiriman arsip kepada penanggung terjadi pada saat
pendaftaran perusahaan baru atau pada layanan pertanggungan. Ini meliputi peninjauan kembali
informasi arsip permohonan sebelumnya jika catatan perusahaan mengindikasikan ada arsip
seperti itu –prosedur yang sama dengan asuransi jiwa. Umumnya penanggung pandapatan
disabilitas tidak hanya melihat arsip-arsip disabilitas tapi juga arsip-arsip asuransi jiwa
sebelumnya. Fungsi yang khas untuk pendapatan disabilitas pada tahap ini adalah memperoleh
catatan mengenai klaim-klaim terdahulu yang mungkin mempengaruhi pertanggungan
permohonan baru. Beberapa perusahaan meminta agar arsip dikirim terlebih dahulu kepada
penanggung , yang menentukan apakah mau melihat rincian catatan klaim ataukah tidak.
Perusahaan lain langsung meminta personil layanannya untuk memisahkan catatan klaim apa saja
dalam kurun waktu tertentu atau mendapatkan kembali informasi klaim melalui sistem otomatis.
Permohonan yang baru akhirnya siap disortir dan diserahkan kepada penanggung untuk
memulai pekerjaan penyeleksian (lihat pembahasan kami tedahulu mengenai proses ini). Selama
proses pertanggungan , satu fungsi administrasi yang penting adalah dukungan pertanggungan .
Dukungan ini meliputi penyiapan formulir dan surat-surat dan penanganan berbagai pertanyaan
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 175
untuk mengembangkan informasi sehingga penanggung membuat keputusan yang tepat.
Informasi dapat ditanyakan dari agen, dokter, rumah sakit, perusahaan-perusahaan pemeriksa, dan
sumber-sumber lainnya. Terakhir, tanggung jawab fungsi-fungsi administratif yang lain adalah
mencatat kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam keputusan pertanggungan; menindaklanjuti
informasi dari dokter, pemeriksa medis, dan kantor agensi, mendokumentasikannya ketika
informasi ini diterima; dan mungkin menerbitkan laporan berkala untuk kantor lapangan yang
menunjukkan status permohonan yang sedang ditunggu.
PENERBITAN POLIS
Ketika penanggung telah membuat keputusan akhir atas permohonan, permohonan itu
diteruskan kepada bagian penerbitan polis, yang prosedurnya hampir identik dengan prosedur
pada asuransi jiwa. Perusahaan-perusahaan semakin banyak yang memulai proses penerbitan
akhir di departemen pertanggungan, dimana seorang penanggung pada penyaringan terakhir
memasukan keputusan akhir terperinci. Polis kemudian secara otomatis diolah dari informasi ini.
Namun banyak perusahaan yang masih menggunakan sistem manual penuh atau semi
otomatis dalam penerbitan polis, terutama pada pendapatan disabilitas. Yang penting untuk
diingat adalah tingginya persentase permohonan yang dirubah dalam proses pertanggungan
memberi hambatan luar biasa terhadap fungsi penerbitan polis. Seperti kami jelaskan pada bab
pertanggungan dalam buku ini, hampir 40 persen permohonan disabilitas diubah dalam beberapa
hal pada proses pertanggungan; 6 sampai 10 persen ditolak; 15 sampai 20 persen memuat
endosemen pengecualian atau premi tambahan; sepuluh persen mengalami perubahan kelas
pekerjaan; dan 10 persen lainnya memerlukan perubahan dalam hal tunjangan yang diajukan.
Tingginya persentase pengubahan ini tentu saja memerlukan koreksi substansial pada
catatan yang ditetapkan ketika permohonan pertama kali didaftarkan. Jika penanggung
mengendalikan keputusan akhir, ia harus membuat perubahan-perubahan. Jika keputusan akhir
pertanggungan diteruskan ke bagian administrasi atau tata usaha untuk mempercepat proses
penerbitan polis, maka di tempat inilah rincian keputusan penanggung harus disandikan dan
dimasukan kedalam sistem. Bagaimanapun juga, yang penting dipahami adalah persentase
permohonan yang dirubah jauh lebih tinggi pada pendapatan disabilitas ketimbang asuransi jiwa
dan akibatnya memerlukan langkah-langkah administratif atau ketatausahaan tambahan dalam
proses tersebut.
Pada beberapa perusahaan asuransi jiwa polis sebenarnya dibuat selama fase pendaftaran
dan ditahan sampai permohonan disetujui. Tingginya persentase penyetujuan polis dengan basis
standar memungkinkan perusahaan untuk mengikuti prosedur seperti ini, yang mempercepat
proses penerbitan polis akhir. Tapi prosedur ini tidak mungkin dilakukan pada pendapatan
disabilitas, karena tingginya persentase perubahan pada penutupan yang diajukan dan kelas
pekerjaan. Perubahan yang sering terjadi ini, serta kesalahan normal pada permohonan,
menjadikan koreksi dan amandemen sebagai sebuah proses yang lebih membosankan pada
asuransi disabilitas dibanding pada asuransi jiwa. Meskipun demikian, proses dasarnya sama.
Pendapatan disabilitas juga tunduk pada lampiran amandemen dan formulir negara
bagian tertentu dalam keadaan tertentu. Ongkos prosedur otomatis dan manual yang diperlukan
untuk mencerminkan berbagai formulir dan amandemen secara akurat dari negara bagian yang
berbeda sebanding dengan ongkos lampiran-lampiran itu pada asuransi jiwa.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 176
Fungsi kalkulasi premi, informasi rekening, dan proses komisi kini merupakan prosedur
otomatis hampir tanpa kecuali. Belum lama ini, premi disabilitas, dengan semua variabel dan
kerumitannya, dihitung dengan tangan dan tentu saja mengalami tingkat kesalahan yang tinggi.
Informasi pertanggungan akhir yang dimuat selama proses penerbitan polis –baik secara
manual ataupun langsung oleh penanggung- melengkapi catatan induk polis, yang mengawasi
kontrak-kontrak sepanjang waktu. Akurasi catatan ini sangat penting dalam administrasi kontrak
yang benar. Seperti pada asuransi jiwa, ia tidak hanya mengawasi daur penagihan dan pengisian
tapi juga pembayaran komisi. Selain itu, catatan-catatan penilaian polis dibuat dari catatan induk,
dan jika dibuat secara benar, ia merupakan sumber semua laporan informasi manajemen masa
depan.
Persyaratan penting lainnya untuk catatan induk pada pendapatan disabilitas adalah
penggunannya oleh departemen klaim. Jika catatan induk dibuat dengan benar, ia harus memuat
semua informasi identitas pemohon, semua informasi polis, semua informasi penutupan, dan
semua informasi penyeleksian dan pertanggungan yang penting bagi pemeriksa klaim. Tanpa
informasi arsip induk yang memadai untuk departemen klaim, proses klaim menjadi lambat
ketika pemeriksa mencari sumber-sumber yang berbeda untuk membuat arsip.
Kegiatan akhir dalam proses penerbitan polis adalah menyusun kontrak. Halaman jadual,
atau informasi deskriptif polis terperinci, biasanya diolah dengan menggunakan komputer di
lingkungan asuransi jiwa dan pendapatan disabilitas saat ini. Halaman ini kemudian disisipkan
pada formulir polis yang tepat. Perusahaan semakin sering mencetak seluruh kontrak pada
komputer dan juga memasangnya di lingkungan otomatis. Di lingkungan administratif asuransi
yang semakin banyak saat ini, halaman jadwal dan kontrak itu sendiri dicetak, diolah, dan
dipasang di kantor-kantor pusat, berdasarkan input data di kantor pusat. Penghematan waktu dan
uang yang signifikan yang menyertai sistem semacam ini cukup penting bagi industri untuk terus
melangkah dengan aturan ini.
Spekulasi yang menggelitik adalah apakah polis-polis salinan keras juga akan dibuat
dimasa mendatang. Mungkin di lingkungan bebas-kertas citra kontrak elektronik akan
ditransmisikan melalui kabel ke suatu perangkat yang dilekatkan pada telepon pemegang polis,
dan disimpan disana.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 177
PENERBITAN ULANG DAN PENGGANTIAN
Ada beberapa kegiatan khusus dalam proses perusahaan baru yang harus diperhatikan
karena penting dalam pendapatan disabilitas. Yang pertama adalah banyaknya penerbitan kembali
yang terjadi setelah kontrak pendahuluan dibuat dan diterbitkan. Banyaknya variabel dalam
kontrak disabilitas dan tingginya persentase permohonan yang dirubah selama proses seleksi
menyebabkan semakin banyak kantor lapangan yang meminta beberapa perubahan dalam kontrak
setelah penerbitan awal. Permohonan itu mungkin suatu pertimbangan kembali atas keputusan
pertanggungan; mungkin perubahan dalam periode eliminasi, periode tunjangan, ganti rugi, atau
tunjangan tambahan. Apapun permohonannya, tujuan utamanya adalah membuat kontrak final
yang bisa diterima konsumen.
Bidang kegiatan berat yang kedua dalam proses pendapatan disabilitas adalah jumlah
polis yang dikirim kembali atau diganti dengan permohonan baru. Sering kali pemegang polis
yang ada mengganti polis yang sekarang ketika mengajukan tunjangan tambahan ketimbang
hanya meminta polis kedua disamping yang pertama. Sebagian dari kecenderungan ini mungkin
merupakan hasil perbaikan kontrak karena polis asli disetujui. Bagaimanapun juga, pada
pendapatan disabilitas polis yang berlaku sering diganti dengan yang baru, ketimbang
menambahkan polis kedua pada individu yang sama. Hal ini serta merta menimbulkan pertanyaan
mengenai premi apa yang akan diminta untuk polis yang baru karena paling tidak beberapa
bagian tunjangan semula telah terjual ketika penjamin masih baru. Demikian pula, pertanyaan
mengenai bagaimana komisi seharusnya dibayarkan pada polis yang baru harus diperhatikan.
Sebagian besar perusahaan membayarkan komisi hanya untuk peningkatan premi dan
melanjutkan rencana komisi dengan dasar polis lama. Ini meliputi upaya administasi dalam
penataan catatan polis lama. Selain itu, perhatian harus dicurahkan untuk melindungi hak-hak
gugatan pemegang polis dibawah kontrak lama.
Pada beberapa perusahaan sistem billing kesehatan dan jiwa hanya satu dan sama, dan
klien asuransi lebih menyukainya. Seperti pada asuransi jiwa, para pemegang polis pendapatan
disabilitas belakangan ini semakin banyak yang memilih metode pembayaran premi pemeriksaan
bulanan-sebelum disahkan.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 178
LAYANAN PELANGGAN
Meskipun perusahaan-perusahaan asuransi mempunyai struktur yang berbeda-beda,
semua harus menjalankan fungsi yang melayani dan menjalin komunikasi dengan para pemegang
polis yang ada. Pentingnya fungsi ini tidak dapat dianggap remeh. Seringkali konsumen hanya
berhubungan dengan penanggung dan akibatnya bisa menentukan citra perusahaan asuransi pada
diri pemegang saham. Ketepatan, kecepatan, dan sikap perhatian yang tulus terhadap kebutuhan
pelanggan merupakan kualitas yang lebih penting dalam proses ini selama masa harapan publik
yang lebih besar dibanding kapanpun dimasa lalu.
Banyak permasalahan dan kegiatan yang dilakukan dalam fungsi ini juga sama dengan
yang ada pada asuransi jiwa. Masalah status pembayaran premi, perubahan pembayaran premi,
atau bahasa kontrak polis; penujukkan ahli waris, alamat, atau perubahan nama semua ini adalah
kegiatan-kegiatan rutin dan sering dilakukan pada fungsi layanan pelanggan.
Karena sebagian besar kontrak pendapatan disabilitas tidak mempunyai tunjangan nilai
uang tunai, hal ini tidak menjadi bidang pemeriksaan pelanggan pada pendapatan disabilitas,
meskipun ini sangat aktif pada asuransi jiwa. Sebaliknya, karena pemegang kontrak pada
pendapatan disabilitas lebih peduli mengenai apakah mereka akan memenuhi syarat atau tidak
untuk pembayaran klaim dengan keadaan yang berbeda, masih banyak kegiatan dibidang surat
interpretasi untuk tujuan klaim. Sebagian besar korespondensi dan pertanyaan-pertanyaan
berlangsung pada beberapa bulan pertama setelah diterbitkannya kontrak yang asli, namun
pertanyaan yang muncul selama masa kontrak mungkin juga memerlukan surat interpretasi.
Masalah muncul dengan bermacam-macam bentuknya –misalnya, seorang tertanggung telah
merubah pekerjaannya dan ingin memastikan bahwa ia masih dijamin oleh kontrak, atau
tertanggung menginginkan penjelasan tentang disabilitas parsial versus disabilitas total, atau
pemegang polis ingin mengetahui kapan dan dalam keadaan bagaimana beberapa tunjangan
tambahan dalam kontrak itu dapat dibayarkan. Masalah interpretasi biasanya muncul karena
kontrak-kontrak disabilitas melibatkan variabel yang lebih banyak dibanding kontrak asuransi
jiwa, penentuan klaim seringkali bersifat subyektif, dan sering terjadi klaim.
ADMINISTRASI KLAIM
Adminstrasi klaim (yang akan kita periksa lebih rinci pada bab klaim buku ini) mewakili
kegiatan administratif signifikan dalam operasi pendapatan disabilitas dan tingkat pembiayaan
yang jauh lebih besar dibanding asuransi jiwa. Jumlah pemeriksa klaim yang diperlukan untuk
seberkas polis pendapatan disabilitas yang sudah jadi hampir sama dengan jumlah penanggung
yang dibutuhkan untuk memproses perusahaan baru.
Oleh karena itu proses administratif klaim memiliki banyak fungsi yang sama dengan
fungsi perusahaan baru. Proses ini meliputi kegiatan menerima maklumat klaim, mengecek
akurasi dan kelengkapannya, menyusun arsip klaim, mencari catatan induk informasi mengenai
pemegang polis, dan memperoleh catatan mengenai arsip klaim sebelumnya jika mereka
dianggap penting. Secara umum proses untuk menyusun arsip klaim bagi pemeriksa klaim sama
dengan proses yang diikuti dalam penyusunan arsip perusahaan baru bagi penanggung.
Jika ada bidang operasi disabilitas yang memerlukan layanan dan akurasi yang tidak
sepadan, ini terjadi pada fungsi klaim. Disini, harga polis yang sesungguhnya diukur, dan
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 179
disinilah penanggung mempunyai kesempatan komunikasi dan interaksi yang sangat penting
dengan pemegang polis.
Yang penting untuk diingat yaitu arti penting dan besarnya fungsi klaim pada proses
pendapatan disabilitas. Berbeda dengan sebagian besar proses administratif lainnya –terutama
dibanding kegiatan administratif terbatas yang diperlukan untuk memproses klaim-klaim asuransi
jiwa –proses klaim disabilitas merupakan dasar tujuan kontrak disabilitas yang sebenarnya.
PERUBAHAN POLIS
Kegiatan perubahan polis untuk pendapatan disabilitas lebih sering terjadi dibanding pada
asuransi jiwa, dan lagi-lagi, alasan prinsipnya adalah sejumlah besar variabel dalam kontrak
disabilitas. Kontrak-kontrak pendapatan disabilitas ketika diterbitkan mungkin memuat perubahan
dalam periode tunjangan, periode eliminasi, jumlah ganti rugi, tunjangan tambahan, kelas
pekerjaan, opsi asuransi bergaransi, format kenaikan otomatis, dan seterusnya. Opsi asuransi
bergaransi dan kenaikan otomatis, terutama pada kelompok pekerjaan kantoran dan profesional,
merupakan suatu kegiatan perubahan polis yang meningkat.
Ciri kedua pendapatan disabilitas yang menghasilkan lebih banyak perubahan polis
adalah peningkatan pengembangan produk yang sering digunakan dan reguler yang disediakan
bagi kontrak yang bersangkutan. Tipe baru santunan polis, perluasan bahasa polis, perubahan
ketetapan kontrak, dan pelonggaran aturan-aturan pertanggungan semuanya disediakan untuk
para pemilik kontrak yang bersangkutan. Pemilik polis mungkin ingin merubah kontrak mereka
yang berlaku untuk mengambil keuntungan dari tunjangan baru. Surat permohonan perubahan
polis diminta secara rutin, biasanya meliputi seleksi dan pertanggungan minimal.
▪ ▪ ▪
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 180
Sejauh ini efisiensi yang sebenarnya dari seorang penjamin dapat diukur dengan akurasi,
ketepatan waktu, dan arti penting yang ia lekatkan pada fungsi-fungsi administratif yang melayani
para pelanggannya.
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 181
BAB XVI
KLAIM
Mungkin tidak ada bidang lain dari asuransi disabilitas yang lebih berbeda dengan bidang
yang dapat dibandingkan dalam asuransi jiwa daripada operasi klaim. Rumitnya kegiatan klaim,
ongkos kegiatan, dan pelatihan yang dibutuhkan semuanya merupakan bagian dari spesialisasi
yang sebetulnya tidak ada tandingannya dalam asuransi jiwa. Ada lusinan klaim disabilitas atau
lebih banyak lagi selama 30 tahun dari suatu kontrak disabilitas. Masing-masing membutuhkan
beberapa macam pemrosesan reguler dan perhatian seorang pemeriksa klaim profesional yang
berpengalaman.
Pelatihan dan posisi pemeriksa klaim pendapatan disabilitas sama dalam hal status
profesionalnya dengan penanggung disabilitas. Pemeriksa klaim harus memiliki pengetahuan
yang luas mengenai kedokteran, dengan penekanan tertentu pada durasi disabilitas yang berbeda-
beda. Mungkin salah satu cara menjelaskan luasnya operasi klaim pendapatan disabilitas adalah
dengan mengingatkan bahwa jumlah pemeriksa klaim yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi
klaim dalam suatu operasi pendaptan disabilitas yang matang kira-kira sama dengan banyaknya
staf departemen pertanggungan dalam perusahaan yang sama.
Pemilik kontrak, layanan dan kinerja oleh departemen klaim adalah ukuran nilai kontrak
yang sebenarnya. Proses pemeriksaan dan administratif harus efisien, akurat, dan responsif
terhadap kebutuhan pemegang polis. Memang, kualitas, layanan dan waktu departemen klaim
seharusnya berada di tingkat layanan optimal yang dijalankan dalam suatu perusahaan asuransi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 182
Apakah umur 55 tahun dengan program disabilitas total dan suatu riwayat ketidakcukupan jantung
benar-benar cacat total, atau sudahkah pengklaim memilih waktu khususnya untuk kembali ke
perusahaan dalam usia relatif muda atau pensiun dini? Apakah seseorang yang baru saja
menjalani operasi hernia masih tak berdaya total, atau apakah orang yang memperpanjang klaim
beberapa minggu karena tingkat pembayaran tunjangan cukup untuk memberikan gaya hidup
yang menyenangkan?
Bahkan ketika terjadi disabilitas yang cukup jelas untuk ditetapkan, serangkaian
pertanyaan lain muncul pada saat disabilitas itu diharapkan berakhir secara normal. Keadaan
khusus apakah yang memperpanjang disabilitas? Apakah pengklaim menerima tunjangan
disabilitas dari sumber pemerintah atau swasta lainnya yang bisa menghalangi perolehan?
Bagaimana anda menghadapi situasi pemohon yang dapat kembali bekerja namun hanya
dengan dasar parsial atau terbatas? Bagaimana anda menetapkan secara pasti berapa banyak
waktu yang dihabiskan pemohon di tempat kerja dan berapa persentase pekerjaan yang sanggup ia
kerjakan? Semua peratanyaan ini, dan tentunya masih banyak yang lainnya, adalah normal,
pertimbangan setiap hari bagi pemeriksa klaim. Meskipun definisi dan bahasa kontrak membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin muncul, karena setiap pengklaim memiliki
serangkaian motivasi dan keadaan yang rumit, pemeriksa klaim dalam banyak hal harus
mengandalkan pengalaman mereka sendiri dan pertimbangan profesional.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 183
tidak mampu. Keputusan pengadilan cenderung mengaburkan perbedan tradisional antara klaim
kecelakaan dansakit, dan akibatnya industri di masa sekarang ini makin banyak mensyaratkan
periode tunjangan yang berakhir pada saat yang sama. Hal ini cenderng mengeliminir keadaan
dimana pemegang polis dapat mengambil keuntungan dari pemilihan disabilitas kecelakaan versus
sakit.
Selama tahun 1990-an terjadi peningkatan tajam dalam persentase klaim dari kondisi
syaraf dan mental. Sebelumnya klaim-klaim ini mewakili 10 persen dari klaim disabilitas, namun
baru-baru ini meningkat sampai 20 persen atau lebih dari total pembayaran klaim. Beberapa
penanggung melihat klaim-klaim ini mencapai setinggi 30 persen. Beberapa menejer industri
yakin sedikitnya sebagian dari peningkatan ini dapat ditelusuri pada penyalahgunaan obat dan
alkohol.
Seperti dijelaskan sebelumnya pada buku ini, subyektifitas klaim-klaim syaraf dan mental
membuat tugas pemeriksa klaim sangat sulit. Pengaruh klaim-klaim ini terhadap hasil keuangan
perusahaan cukup signifikan yang membuat banyak perusahaan mengubah bahasa kontrak
mereka. Perubahan yang khas ini adalah untuk membatasi periode tunjangan hingga 2 atau 3
tahun untuk klaim-klaim mental dan syaraaf, tanpa memandang periode tunjangan dibawah
konrak.
Oleh sebab itu para pemeriksa klaim memainkan peranan penting dalam periode resesi.
Mereka harus teliti mengidentifikasi situasi yang berpotensi menyalahgunakan klaim akibat sikap
pura-pura sakit. Manajemen departemen klaim mungkin mau meningkatkan prosedur investigasi
karena meningkatnya situasi yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan. Meskipun
dimungkinkan untuk mengidentifikasi situasi penyalahgunaan nyata atas klaim tersebut selama
resesi, ada pula kecenderungan meningkatnya klaim-klaim yang sah dalam periode resesi.
Seseorang yang mengalami gangguan fisik yang mengharuskan operasi boleh memilih saat ini
untuk memilih prosedur operasi. Selain itu, tekanan masa-masa resesi cenderung meningkatkan
jumlah klaim untuk gangguan-gangguan subyektif seperti masalah-masalah syaraf dan emosional
dan masalah pencernaan. Meskipun gangguan dan disabilitas ini mungkin akibat tekanan
ekonomi dari resesi, nyatanya semua ini merupakan disabilitas yang sah. Pada saat yang sama,
subyektifitasnya menambah masalah bagi pemeriksa klaim dalam menentukan tingkat disabilitas
dan lamanya disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 184
Fakta terpenting yang harus dipahami adalah meskipun pemeriksa klaim harus selalu
berusaha keras untuk obyektif, proses ini melibatkan banyak subyektifitas dan masalah makin
banyak selama masa resesi.
PROSEDUR-PROSEDUR KLAIM
Prosedur-prosedur khusus yang harus diikuti oleh pemegang polis pada saat klaim
dinyatakan dalam kontrak asuransi disabilitas. Maklumat klaim, waktu yang diberikan untuk
memberitahu perusahaan klaim, dan prosedur-prosedur lain ditetapkan dalam kontrak.
Perusahaan adakalanya tidak dengan ketat mengikuti periode waktu yang dibutuhkan untuk
pemberitahuan klaim dan bisa menerima maklumat klaim diluar periode yang dikhususkan dalam
polis. Ada keadaan-keadaan ekstrim dimana beberapa bulan mungkin berlalu sebelum maklumat
klaim diterima, dan ini sangat menyulitkan pemeriksa klaim untuk memeriksa klaim secara
memadai.
Maklumat klaim meliputi informasi identitas, tanggal disabilitas, sifat disabilitas, dokter
yang telah mengobati, rumah sakit tempat berobat, lamanya disabilitas yang diharapkan, dan
seterusnya. Bergantung pada sifat klaim, keterangan dokter yang lebih terperinci mungkin diminta
untuk memperoleh rincian spesifik dan perkiraan mengenai lamanya disabilitas. Disabilitas yang
akan terus berlanjut selama beberapa bulan biasanya tidak akan memerlukan laporan dokter setiap
bulan, tapi penanggung akan membutuhkan kelanjitan laporan disabilitas yang diisi oleh
pengklaim. Seseorang yang menderita serangan jantung dan menjalani 6 bulan masa pemulihan
mungkin tidak perlu laporan dokter setiap bulan; namun, seseorang dengan lutut keseleo yang
sudah tidak berdaya selama satu bulan akan benar-benar memerlukan laporan dokter jika
disabilitasnya berlanjut.
Yang penting bagi pemeriksa klaim adalah membuat penilaian klaim yang cermat pada
saat penanganan pertamanya. Hal yang sama pentingnya dengan ketentuan penanggung tentang
investigasi apa yang diperlukan ketika pertama kali mengevaluasi permohonan asuransi,
pemeriksa klaim harus membuat ketentuan mengenai legitimasi dan keparahan disabilitas terlebih
dahulu dalam proses klaim. Berbuat sebaliknya akan menetapkan suatu pola pembayaran klaim
yang akan suilit digugat dan dikendalikan dikemudian hari pada klaim. Ketika perusahaan
melakukan pembayaran klaim, akan semakin sulit untuk menggugat legitimasinya. Masalah klaim
sangat kecil persentasenya dari jumlah total klaim-klaim yang ditangani oleh departemen klaim,
tapi penanganan yang tepat oleh pemeriksa klaim terhadap masalah klaim yang sangat sedikit
jumlahnya ini akan mempunyai dampak yang signifikan terhadap hasil-hasil klaim perusahaan.
Apabila anda perkirakan bahwa seorang pengklaim berusia 35 tahun dengan polis bulanan $5.000
dan sampai periode tunjangan hingga usia 65 tahun menunjukkan potensi liabilitas total hingga
penutupan mencapai $2 juta, mudah dipahami mengapa setiap klaim seseorang sangat penting.
PELATIHAN
Departemen klaim harus menetapkan prosedur-prosedur pelatihan untuk para pemeriksa
klaim dan garis-garis pedoman resmi untuk evaluasi dan investigasi klaim. Pemeriksa klaim harus
memiliki latar belakang yang mendalam dalam pengobatan biasa agar mampu mengevaluasi dan
membuat pertimbangan-pertimbangan mengenai keparahan suatu klaim tertentu dan potensi
lamanya disabilitas. Prosedur-prosedur lanjutan untuk klaim-klaim terbuka, peninjauan reguler,
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 185
garis-garis pedoman khusus mengenai kapan investigasi tambahan diperlukan, dan penanganan
lapangan apabila keadaan mengindikasikan demikian merupakan bagian dari pelatihan klaim.
Persentase klaim yang dapat digugat yang lebih tinggi biasanya menyebabkan persentase
klaim diperkarakan yang lebih tinggi pada perusahaan disabilitas. Keadaan ini cenderung menjadi
lebih rumit karena subyektifitas bukti klaim, memunculkan potensi kesalahpahaman dan
perselisihan lebih jauh.
Yang penting bagi penanggung adalah menyadari bahwa potensi klaim yang lebih besar
pada asuransi jiwa polis disabilitas pada tahun-tahun terdahulu (mungkin beberapa diantaranya
terjadi selama periode gugatan) membuat investigasi penanggung harus didokumentasikan dengan
baik, logis, dan menyeluruh. Pertanggungan yang tidak rapi dalam mengejar informasi
permohonan yang tidak lengkap dan tidak akurat bisa menghambat pemeriksa klaim untuk
mengambil tindakan yang diperlukan terhadap suatu klaim selama periode gugatan. Pemohon
yang menyatakan dalam surat permohonannya “gangguan ringan perut dengan 3 hari tidak
mampu bekerja” dan dikeluarkan kontrak baku mungkin menimbulkan masalah serius bagi
pemeriksa klaim jika sebuah klaim (tuntutan) diajukan selama periode gugatan untuk radang
lambung. Meskipun investigasi klaim membuktikan bahwa “gangguan perut ringan” dengan 3
hari tak mampu bekerja adalah serangan radang lambung, fakta bahwa departemen asuransi tidak
menyelidiki secara mendalam mungkin menimbulkan masalah bagi pemeriksa klaim dalam
membuat sepenggal klausul gugatan. Disinilah pemeriksa klaim dan penanggung harus bekerja
sama lebih erat untuk memastikan bahwa maksud penanggung sejalan dengan fakta pada saat
pengajuan klaim.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 186
INVESTIGASI KLAIM
Investigasi dan analisa yang tepat terhadap informasi yang tersedia dan perencanaan
investigasi ini penting dalam penanganan klaim yang tepat. Biasanya kedalaman dan rincian
investigasi tergantung pada keadaan klaim -terutama lamanya disabilitas yang diproyeksikan,
keparahan disabilitas, dan subyektifitas kerusakan organ. Semua variabel ini tentu saja harus lebih
dipertimbangkan dibanding variabel-variabel lain, seperti umur dan pekerjaan pemohon.
Informasi klaim awal berasal dari pemegang polis, dan dalam beberapa contoh mungkin
merupakan informasi yang sudah cukup memadai yang dijadikan dasar untuk membayar klaim,
terutama jika klaim itu obyektif dan berjangka pendek. Keterangan medis tentang disabilitas
biasanya diminta melalui pengisian laporan dokter yang menerangkan disabilitas tersebut,
sifatnya, dan lamanya. Dalam beberapa kasus, terutama untuk klaim-klaim yang terjadi selama
periode gugatan, laporan dokter jaga yang lebih terperinci mungkin diperlukan. Catatan rumah
sakit biasanya dicek untuk informasi terperinci mengenai riwayat medis terdahulu, dan dokumen-
dokumen keuangan mungkin dibutuhkan untuk mendukung ekploitasi perusahaan atau klaim sisa
(residual claim). Tidak heran kita dapati CPA atau konsultan keuangan lainnya disediakan bagi
para pemeriksa klaim untuk meninjau klaim-klaim tertentu yang melibatkan tunjangan sisa
berjumlah besar, asuransi perusahaan, atau situasi keuangan yang kompleks.
Laporan pemeriksaan bersifat tidak rutin tapi digunakan apabila ada masalah tingkat
disabilitas, verifikasi informasi pekerjaan, masalah pendapatan, atau asuransi berlebihan yang
mungkin terjadi. Sifat dan keluasan laporan pemeriksaan tentu saja akan bervariasi, bergantung
pada tipe informasi yang dikehendaki dan jumlah resiko (yang dipertaruhkan) untuk perusahaan
asuransi.
Pemeriksaan medis tidak dibutuhkan secara rutin namun dicadangkan untuk keadaan
apabila durasi disabilitas berpotensi jangka panjang dan tingkat pemulihannya diragukan.
Pemeriksaan medis independen atas biaya penanggung adalah metode penting untuk memperoleh
input pihak ketiga mengenai keparahan disabilitas.
Pada tahun-tahun belakangan ini hubungan telepon langsung antara penanggung dan
pengklaim telah meningkat. Selama bertahun-tahun ada anggapan bahwa informasi yang
dikumpulkan lewat telepon tidak dapat diandalkan dan sumber laporan pemeriksaan menyediakan
informasi terperinci yang lebih baik. Sejak ada Undang-undang Pelaporan Kredit Wajar, yang
menetapkan batasan dan pembatasan yang lebih besar terhadap industri laporan pemeriksaan,
semakin banyak perusahaan yang mencoba penggunaan telepon, dan penanggung membuktikan
bahwa mereka mampu mengembangkan informasi penting dan terpercaya melalui hubungan
lansugng dengan pengklaim lewat telepon. Hubungan ini mempercepat pemrosesan suatu klaim
dan memangkas ongkos penanganan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 187
Satu aspek penting dalam investigasi klaim adalah pilihan hubungan pribadi langsung
apabila keadaan memerlukannya. Meskipun hanya sedikit persentase klaim yang menghasilkan
kunjungan dan hubungan pribadi dari perwakilan departemen klaim, verifikasi tatap muka
mengenai hal-hal sekitar klaim diperlukan dalam beberapa situasi. Di sebagian besar perusahaan
tidak lebih dari 3 sampai 5 persen dari seluruh klaim ditangani dengan cara ini.
Jika anda berhenti sejenak dan memikirkan evolusi bahasa koontrak dan tunjangan selama
30 tahun terakhir, akan lebih mudah memahami kerumitan posisi pemeriksa klaim. Meskipun
kehadiran komputer telah menciptakan suatu lingkungan dimana pemeriksa bisa mengandalkan
penyaringan otomatis terhadap klaim tertentu ketimbang karakteristik-karakteristik kontrak
asuransi, pemeriksa pribadi masih harus menafsirkan bahasa kontrak dan bagaimana ia
memepengaruhi klaim khusus yang ada.
Di sekitar resiko-resiko kerugian hukum substansial sekarang ini jika klaim-klaim keliru
ditangani, pemeriksa harus sangat sensitif dalam mengadministrasikan klaim. Keterampilan harus
mencakup dokumentasi yang akurat, penafsiran bahasa kontrak yang tepat, dan komunikasi yang
lancar dengan pengklaim.
Penting untuk diingat bahwa melalui pelayanannya, departemen klaim adalah ukuran
kehandalan dan kinerja kontrak asuransi disabilitas yang paling akurat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 188
INTERPRETASI DAN DEFINISI TUNJANGAN
Pemeriksa klaim setiap hari diminta untuk menafsirkan berbagai klausul dalam kontrak
pendapatan disabilitas, dan hampir setiap klausul mungkin memunculkan beberapa masalah
kejelasan. Para pemegang polis seringkali meminta surat yang menafsirkan definisi disabilitas,
masa gugatan, ketentuan kambuh berulang, dan definisi disabilitas total versus parsial, yang
semuanya ini melibatkan departemen klaim. Dalam menangani klaim-klaim khusus, penafsiran
harus konsisten, dan ini mengharuskan pemeriksa klaim bekerja sama secara cermat dengan
departemen hukum. Yang juga penting untuk diingat adalah subyektifitas situasi klaim
mempersulit tingkat permasalahan interpretasi.
REHABILITASI
Baru-baru ini saja sebagian besar penanggung memberikan pertimbangan serius terhadap
program-program rehabilitasi. Kebanyakan pemeriksa klaim profesional yakin bahwa akan ada
banyak kegiatan dan kesuksesan berarti dibidang ini selama dekade mendatang. Apabila kita ingat
subyektifitas disabilitas dan pentingnya stabilitas, motivasi, dan keinginan untuk bekerja, kita bisa
mulai mengerti berbagai macam faktor yang harus diperhatikan dalam suatu upaya rehabilitasi
yang komprehensif. Ini lebih dari sekedar rehabilitasi fisik. Ini lebih dari sekedar rehabilitasi
keuangan. Sebenarnya, unsur terpenting mungkin rehabilitasai psikologis. Persiapan untuk upaya
rehabilitasi yang berhasil seringkali mencakup beberapa bulan perkembangan. Hal ini
memerlukan evaluasi keadaan dan karakteristik pribadi pengklaim tertentu. Ini menghendaki agar
pemeriksa klaim membuat ketentuan praktis apakah biaya upaya rehabilitasi sebanding dengan
penghematan klaim potensial. Yang terpenting, ia memerlukan suatu pendekatan yang berasumsi
bahwa rehabilitasi yang berhasil adalah kepentingan perusahaan dan pengklaim, dan hampir
semua pengklaim adalah kandidat rehabilitasi, dengan keadaan yang tepat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 189
Asosiasi Asuransi Kesehatan Amerika (HIAA) melakukan sebuah survey mengenai
program-program manajemen kasus/rehabilitasi perusahaan anggotanya pada tahun 1994, dan
hasilnya diterbitkan dalam suatu makalah tahun 1995, bertajuk “A Survey of Dissability Income
and Medical Rehabilitation/Case Management Programs”. Lima puluh dua perusahaan yang ikut
ambil bagian dalam survei ini, mewakili 69 DI kelompok dan perorangan dan deretan perusahaan
medis. Studi ini menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen dari kasus-kasus DI kelompok yang
dirujuk untuk program manajemen kasus/rehabilitasi menghasilkan beberapa penghematan biaya
bagi penanggung. Tabel 16-1, 16-2, dan 16-3 menunjukkan beberapa dari hasil studi ini. (Lihat
tabel-tabel pada halaman berikut).
Tabel 16-1
Ringkasan Responsi Survey
Total Bidang Usaha dan Agregat*
Pendapatan Pendapatan
Total Disabilitas Disabilitas Medikal**
Kelompok Perorangan
Respon perusahaan 69 34 23 31
Perusahaan dengan
program manajemen
kasus:
Jumlah 42 24 10 12
Persen total 61% 71% 43% 39%
Jumlah rata-rata
program tahunan yang
ada 10 10 10 7
*Perusahaan dapat merespon lebih dari satu tipe usaha
** Medikal menggabungkan bidang usaha perorangan dan kelompok
Tabel 16-2
Kasus-kasus Aktif: DI lines*
Pendapatan Disabilitas Pendapatan
Kelompok Disabilitas
Perseorangan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 190
Tabel 16-3
Hasil-hasil Kasus
Program DI
Pendapatan Disabilitas Pendapatan Disabilitas
Kelompok Perseorangan
Sumber tabel 16-1,16-2, dan 16-3: Health Insurance Association of America Rehabilitation
Survey
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 191
BAB XVII
AKTUARIS
Dua faktor yang paling penting bagi aktuaris pendapatan disabilitas (dibandingkan
dengan aktuaris asuransi jiwa) adalah kurangnya data terpercaya dan substansial serta tingginya
tingkat subyektifitas dalam menetapkan ongkos klaim. Data mortalitas asuransi jiwa sangat
banyak dan cukup dapat dipercaya, jumlahnya cukup banyak sehingga proyeksi mortalitas yang
akurat dapat dikembangkan untuk beberapa bidang resiko yang berlainan. Angka-angka industri,
kebanyakan melalui studi-studi Masyarakat Aktuaris (Society of Actuary), memberikan statistik
mortalitas terpercaya untuk medical-examined business, perusahaan nonmedis, tipe perencanaan,
penerbitan standar, dan penerbitan substandar. Banyak dari butir-butir ini dapat dipecah
berdasarkan sifat gangguan spesifik. Seperti telah saya tekankan sebelumnya, tidak ada studi yang
terpercaya seperti ini yang tersedia pada aktuaris pendapatan disabilitas.
Meskipun administrasi jaminan sosial pada tahun-tahun sekarang ini telah menerbitkan
beberapa data morbiditas, karakteristik sosial dari sistem jaminan sosial membuat informasi ini
agak kurang terpercaya untuk penggunaan industri. Namun, administrasi jaminan sosial memiliki
sejumlah besar data yang tersedia, dan apabila volume pengalamannya meningkat, informasinya
menjadi lebih bermanfaat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 192
Lembaga Aktuaris (Society of Actuary) telah melakukan beberapa studi pendapatan
disabilitas, dan karena kelangkaan data, studi-studi semacam ini cenderung ditelan mentah-
mentah dan mungkin digunakan berlebihan. Salah satu contohnya adalah studi disabilitas
kelompok jangka panjang pada awal tahun 1970-an dan kemudian dipublikasikan oleh Lembaga
Aktuaris pada tahun 1975. Studi ini menunjukkan hubungan nyata antara morbiditas dan tingkat
rasio penggantian. Tabel 17-1 menunjukkan bahwa apabila rasio pengantian (rasio ganti rugi yang
dibayarkan untuk pendapatan pra-disabilitas) melebihi 50 persen, morbiditas aktual akan
melonjak tajam diatas tingkat yang diperkirakan. Semakin besar rasio penggantian, semakin
berlawanan rasio aktual yang diperkirakan. Studi ini cenderung telah mempengaruhi penentuan
harga disabilitas kelompok maupun perorangan selama 5 tahun terakhir. Meskipun tidak ada studi
disabilitas perorangan yang secara resmi menguatkan kecenderungan ini, penghitungan dan
penilaian akan berguna dalam penentuan harga.
Tabel 17-1
Pengalaman Disabilitas Jangka Panjang Kelompok, 1977,1981
Persentase Pendapatan Kotor yang Rasio Klaim aktual / Klaim yang
Diasuransikan Diharapkan
50% atau kurang 0,79
Lebih dari50% tapi kurang dari atau sama 0,93
dengan 60%
Lebih dari 60% 1,06
Sumber:”Reports of Mortality, Morbidity, and Other Experience,”
Transaction, Society of Actuaries, 1984, hal.254.
Pada tahun-tahun sekarang ini beberapa penulis besar mengenai pendapatan disabilitas
telah mencatat bahwa studi klaim mereka sendiri menunjukkan morbiditas yang meningkat
apabila ganti rugi meningkat, bahkan tanpa memandang rasio penggantian. Dengan kata lain, ada
beberapa bukti bahwa semakin besar ganti rugi, semakin besar pula biaya satuan klaim, tanpa
memperhitungkan pendapatan pengklaim sebelum disabilitas. Data dalam bidang ini masih
langka, dan masalah ukuran antiseleksi diperumit dengan kenaikan ganti rugi maksimal yang
cepat selama dekade lalu. Kecenderungan ini telah memperluas kisaran ganti rugi yang akan
dikeluarkan. Ganti rugi rata-rata yang dikeluarkan sekarang ini melebihi ganti rugi maksimum
yang dikeluarkan 10 sampai 15 tahun lalu. Dengan demikian data terpercaya masih langka.
Karena pengalaman yang berlawanan pada tahun 1990, para aktuaris perusahaan telah
menghabiskan banyak waktu untuk menganalisa kecenderungan-kecenderungan baru, tapi data
industri terpercaya belum juga tersedia.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 193
FAKTOR-FAKTOR VARIABEL
Motivasi, stabilitas, dan dampak terkaitnya pada etos kerja tentu saja merupakan masalah
tersendiri bagi aktuaris disabilitas. Dalam ilmu matematika, dimana prinsip-prinsip logis dan
ilmiah merupakan fondasi profesi, sebenarnya agak tidak menyenangkan bagi aktuaris ketika
dihadapkan pada begitu banyak karakteristik subyektif. Faktor-faktor stabilitas dan motivasi
subyektif bervariasi menurut umur, pendapatan, golongan pekerjaan, jenis kelamin, status
perkawinan, kesehatan fisik, dan seterusnya. Jika kita berhenti sejenak dan berfikir tentang
bagaimana faktor-faktor yang sama ini menjadi lebih obyektif dalam penetapan mortalitas, kita
dapat melihat bahwa dalam profesi aktuaris disabilitas lebih banyak melibatkan unsur seni.
Kami juga harus menyatakan bahwa faktor-faktor variabel ini terus dalam keadaan fluks
konstan bagi aktuaris. Perubahan adat istiadat dan norma-norma tentu saja akan mengubah
asumsi-asumsi yang mendasarinya dalam perkembangan tingkat disabilitas. Salah satu contoh
terbaik perubahan ini terjadi selama tahun 1970-an. Akibat resesi yang tinggi pada pertengahan
tahun 1970-an, industri disabilitas menemukan bahwa ia harus menyesuaikan berbagai asumsi
yang telah digunakan selama berpuluh-puluh tahun. Polis-polis periode eliminasi jangka pendek
tidak lagi menguntungkan untuk dijual. Seberapa besar dari perubahan dalam pengalaman ini
yang merupakan hasil perubahan etos kerja sebagai akibat dari perubahan mendasar dalam
masyarakat kita sejak pertengahan 1960-an sampai pertengahan tahun 1970-an? Seberapa besar
hasil masalah asuransi berlebihan yang disebabkan oleh liberalisasi signifikan dalam sistem
jaminan sosial? Apa yang akan menjadi trend masa depan dari keduanya? Bagaimana kita
mengukur dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap morbiditas?
Selama periode yang sama ini, para aktuaris diminta untuk menentukan harga produk-
produk disabilitas yang lebih liberal dan dengan tipe-tipe definisi yang berlainan dibanding masa
lalu. Definisi “pekerjaan sendiri” dan berbagai definisi disabilitas presumtif merupakan contoh
seperti itu. Tanpa studi morbiditas sebelumnya yang dijadikan landasan proyeksi pengalaman
dengan definisi seperti ini, aktuaris beroperasi pada suatu lingkungan subyektifitas, penilaian
terbaik, dan akal sehat. Hanya para penerus pada dekade mendatang yang akan menetapkan
secara akurat apakah asumsi aktuaris benar atau tidak.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 194
muncul. Disisi lain, mereka harus tahan terhadap godaan kuat untuk melonggarkan asumsi selama
masa ekonomi baik atau mengencangkannya selama masa ekonomi sulit tanpa bukti trend-trend
permanen.
Contoh terbaik masalah penentuan harga yang dihadapi para aktuaris adalah tantangan
respon terhadap trend-trend pengembangan produk terkini dalam tunjangan pemulihan.
Pengalaman dan data disabilitas pemulihan yang tersedia hanya sedikit sekali pada industri, dan
kalaupun data tersedia, hanya untuk jangka pendek, biasanya kurang dari 6 bulan. Tunjangan
kontrak baru belakangan ini (sering disebut tunjangan pemulihan) memberikan tunjangan
pemulihan jangka panjang yang mungkin berlaku sampai tertanggung berusia 67. tunjangan
pemulihan ini umumnya sesuai dengan tunjangan disabilitas residual atau parsial dan
memberikan tunjangan setelah tertanggung kembali bekerja dengan dasar penuh waktu menyusul
disabilitas residual atau total. Tunjangan yang harus dibayarkan biasanya didasarkan pada tingkat
pengurangan pendapatan tertanggung. Gabungan variabel yang harus diperhatikan dalam
menyelesaikan masalah penentuan harga untuk perlindungan-perlindumgan baru ini menyajikan
tantangan bagi aktuaris, dan ketepatan asumsi aktuaris tidak dapat dievaluasi sepenuhnya selama
10 sampai 20 tahun!
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 195
CADANGAN DISABILITAS
Ada dua cadangan penting dalam asuransi pendapatan disabilitas; cadangan jiwa aktif dan
cadangan jiwa tidak mampu. Cadangan jiwa aktif sama dengan rekannya dalam asuransi jiwa.
Polis pendapatan disabilitas yang khas berdasarkan basis tingkat premi. Pada tahun-tahun pertama
agaknya premi yang dibebankan lebih banyak ketimbang yang diperlukan untuk morbiditas
aktual. Premi yang berlebihan ini harus disimpan untuk mengimbangi morbiditas yang lebih besar
pada usia lanjut apabila premi ternyata tidak akan cukup. Cadangan jiwa aktif adalah tempat
penyimpanan untuk premi berlebih ini dan tentu saja asumsi-asumsi tarif premi aktuaris
mengambil tingkat pendapatan bunga tertentu pada cadangan-cadangan ini. Kami harus
menjelaskan bahwa cadangan ini tidak menambah kas ataupun nilai pelepasan pada polis-polis
disabilitas. Beberapa kontrak pada tahun-tahun sekarang ini menawarkan suatu pengembalian
tunjangan premi, yang melengkapi nilai pelepasan yang demikian. Besarnya cadangan jiwa aktif
bervariasi menurut usia, golongan pekerjaan, periode eliminasi, jumlah ganti rugi, dan jangka
waktu periode tunjangan. Ada masalah dalam memproyeksikan tingkat suku bunga selama
bertahun-tahun dimasa mendatang dalam penentuan harga untuk cadangan jiwa aktif, seperti
dalam asuransi jiwa. Oleh karena itu sifat jangka panjang produk disabilitas dan seleksi asumsi
suku bunga mempunyai dampak besar terhadap keuntungan.
Cadangan pendapatan disabilitas kedua adalah cadangan jiwa penderita disabilitas, yang
tidak mempunyai tandingan dalam asuransi jiwa kecuali untuk cadangan jiwa membatalkan
pelepasan premi. Cadangan jiwa tidak-mampu ditetapkan, yang mencerminkan masing-masing
klaim disabilitas dan lama proyeknya. Dasar cadangan ini adalah Tabel Disabilitas Perorangan
Komisioner tahun 1985, meskipun perusahaan mungkin menetapkan cadangan jiwa tidak-mampu
yang lebih konservatif atau liberal jika maereka dapat menunjukkan bahwa pengalaman mereka
memperkuat asumsi-asumsi yang berbeda.
STUDI PENGALAMAN
Berbagai studi morbiditas telah dijalankan pada perusahaan disabilitas di masa lalu.
Hingga sekarang ini, pengalaman rasio kerugian mungkin merupakan metode penelusuran
pengalaman klaim yamg paling umum. Rasio kerugian cenderung lebih kecil dibanding metode-
metode studi yang memuaskan karena berbagai faktor yang terkait dengan pendapatan disabilitas
–jangka waktu perode tunjangan, jangka waktu periode eliminasi, durasi dan seterusnya. Studi-
studi morbiditas, berdasarkan pengalaman yang diharapkan aktual untuk tarif-tarif disabilitas dan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 196
tarif pemulihan, sebenarnya merupakan metode yang lebih dapat diandalkan untuk mengevaluasi
pengalaman dan menetapkan tarif. Seperti telah ditekankan, sedikit data kini tersedia dengan
dasar morbiditas. Tabel penilaian CIDA/B tahun 1985 adalah sumber penting data morbiditas
industri; meskipun tabel-tabel ini menampilkan data berumur dua dekade. Sumber data terkini
dan terpercaya masih akan menjadi tantangan bagi aktuaris pendapatan disabilitas.
Satu bidang yang mendapat banyak perhatian adalah perbedaan ongkos klaim
berdasarkan jenis kelamin pengklaim. Negara bagian New York melakukan sebuah studi
ekstensif mengenai data industri pada akhir tahun 1970-an, dan berdasarkan hasil-hasil studi ini,
ia mengesahkan peraturan mengenai perbedaan tarif berdasarkan jenis kelamin. Bersamaan
dengan studi industri yang lain, studi ini menunjukkan adanya suatu pola morbiditas yang
berbeda dalam ongkos klaim untuk wanita. Ongkos klaim yang lebih tinggi untuk wanita dalam
studi baru-baru ini cenderung berkurang pada usia pertengahan 50 dan turun dibawah tarif pria
saat usia lanjut.
Pepatah bahwa asuransi adalah bisnis imbalan yanng tertunda dan hukuman yang
tertunda memang benar pada pendapatan disabilitas. Kontrak yang tak dapat ditunda yang
diterbitkan saat ini, terutama karena kualitas subyektif dan kurangnya data terpercaya, tidak dapat
dinilai secara akurat selama beberapa tahun. Saya yakin diperlukan mimimal 5 tahun sebelum
penilaian cerdas dapat dibuat mengenai keuntungan suatu kontrak tertentu atau akurasi asumsi-
asumsi penentuan harga asli. Bergantung pada sifat garansi kontrak, lama waktu yang diperlukan
untuk pembuktian pengalaman terpecaya mungkin 10 tahun atau lebih –alasan lain bagi
profesional berpengalaman untuk menetapkan harga, menanggung, dan mengadministrasikan
klaim-klaim untuk jenis produk ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 197
analisa penentuan harga dan memang harus menunjukkan variasi berdasarkan golongan
pekerjaan, usia, ganti rugi, dan seterusnya.
Tak kurang pentingnya, aktuaris hasrus membuat marjin laba kedalam penentuan harga.
Pokok bahasannya sendiri akan menghasilkan bab tersendiri yang membahas marjin laba dasar,
kontingenai, perolehan pada penanaman modal, persyaratan modal, dan berbagai modifikasi dan
teknik-teknik dalam proses penentuan harga. Cukup dikatakan bahwa perusahaan saham harus
menambahkan jumlah tertentu pada preminya untuk laba, dan perusahaan timbal balik harus
menambahkan pada marjinnya satu jumlah yang mewakili dividen yang diharapkan.
Apakah penentuan harga ditujikan untuk sebuah saham ataukah untuk sebuah perusahaan
timbal balik, aktuaris harus membuat faktor contingensi yang lebih besar kedalam marjin laba
dibanding yang biasanya terdapat pada asuransi jiwa. Volatilitas produk pendapatan disabilitas,
kurangnya data morbiditas terpercaya, dan banyak faktor variabel yang dapat mempengaruhi
kombinasi asumsi-asumsi dasar yang membutuhkan faktor contingensi yang signifikan untuk
pendapatan disabilitas. Semakin banyak yang tidak diketahui dan semakin liberal kontraknya,
semakin besar pula kebutuhan akan marjin kontingensi.
FILOSOFI PERUSAHAAN
Sepanjang proses penentuan harga aktuaris harus mengidentifikasi dan mengingat
beberapa asumsi penting yang mendasari filosofi perusahaan. Bagaimana kualitas dan
pengalaman asuransi disabilitas? Bagaimana persaingan pasar tempat produk tersebut dijual? Apa
filosofi klaim perusahaan? Apakah perusahaan mengikuti bahasa kontrak secara ketat, apakah ia
menafsirkana bahasa secara bebas, atau apakah filosofinya ada diantara keduanya? Bagaimana
kualitas dan pengalaman pelaku penjualan yang memasarkan produk itu? Apakah mereka
memahami pendapatan disabilitas? Apakah meareka faham dengan pengisian permohonan
pendapatan disabilitas? Apakah mereka melakukan pekerjaan seleksi lapangan berkualitas tinggi?
Ketika produk telah ditetapkan, disetujui, dan dijual di pasaran, harus ada evaluasi hasil-
hasil secara berkala dan konsisten untuk menentukan apakah asumsi penentuan harga mencapai
hasil sebagaimana mestinya atau tidak. Pada jenis produk yang tidak pasti, mengabaikan evaluasi
yang diperlukan seperti itu bisa menyebabkan masalah keuangan yang serius ketika produk
menjadi matang.
Satu hal yang pasti dalam penentuan harga produk disabilitas; tidak ada satupun asumsi
khusus yang akan terbukti akurat. Harapan dan keinginan, semuanya, adalah asumsi-asumsi yang
akan menghasilkan marjin laba yang dubutuhkan. Semakin banyak yang tidak diketahui dalam
produk tertentu dan semakin besar resikonya, semakin besarpula marjin kontingensinya. Bagi
kegiatan penentuan harga produk apapun, wajar bila mengharapkan penjamin membuat marjin
yang lebih besar untuk produk-produk yang diduga beresiko lebih besar. Pendapatan disabilitas
adalah salah satu dari produk semacam itu.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 198
BAB XVIII
FUNGSI DEPARTEMEN HUKUM
Peran dan tanggung jawab departemen hukum dalam jenis produk pendapatan disabilitas
dipengaruhi langsung oleh sifat dan resiko produk ini. Sifat subyektif klaim disabilitas menuntut
perhatian khusus dari pengacara dalam merancang dan menyusun bahasa kontrak. Pengacara
disabilitas seringkali harus menafsirkan bahasa kontrak, terutama yang berhubungan dengan
klaim. Hal ini dikarenakan berbagai macam keadaan yang mungkin terlibat dalam suatu klaim
disabilitas dan peluang sesudah itu untuk berbagai penafsiran. Semua faktor ini cenderung
mengarah pada suatu lingkungan yang umumnya menimbulkan perselisihan yang berarti, dan
gugatan-gugatan lebih sering terjadi dibanding pada asuransi jiwa. Jenis produk disabilitas
membutuhkan seorang pengacara yang berpengalaman, karena ia akan sering diminta membuat
penilaian dan menawarkan pendapat-pendapat yang melibatkan puluhan dan ratusan ribu dolar
kewajiban potensial.
REGULASI
Secara tradisional, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa swasta telah diatur di tingkat
negara bagian. Skema peraturan ini diakui oleh pemerintah federal dalam Undang-Undang
McCarran tahun 1945. Namun, karena kebangkrutan beberapa perusahaan asuransi pada akhir
tahun 1980-an dan fokus terhadap masalah perawatan kesehatan pada tahun 1990-an, perdebatan
terus berlanjut mengenai siapa yang akan mengatur industri asuransi dimasa mendatang. Seperti
dijelaskan pada bab 1, undang-undang primer yang mengatur kontrak pendapatan disabilitas
adalah Hukum Ketentuan Polis Sakit dan Kecelakaan Perorangan Seragam, yang diadopsi oleh
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 199
Asosiasi Komisaris Asuransi Nasional pada tahun 1950. Sepanjang tahun 1950-an beberapa
negara bagian memakai ketentuan Hukum Seragam, dan tetap berlaku hingga sekarang sebagai
kumpulan hukum primer yang mengatur perusahaan disabilitas perseorangan.
Hukum ini terdiri dari ketentuan umum dan pilihan. Terdapat banyak persamaan antara
hukum ini dengan kumpulan hukum yang mengatur kontrak asuransi jiwa. Ketentuan-ketentuan
yang berhubungan dengan kontrak keseluruhan, ketakterbantahan, masa tenggang waktu,
reinstatement, prosedur klaim, perubahan ahli waris, pemeriksaan fisik, dan otopsi semuanya
mewakili bagian-bagian ketentuan umum yang terdapat pada asuransi jiwa. Ketentuan-ketentuan
klaim dalam Ketentuan Seragam jelas lebih luas dibanding ketentuan dalam asuransi jiwa karena
frekuensi dan subyektifitas klaim disabilitas lebih besar. Disamping itu, Ketentuan Seragam
memiliki bahasa pilihan yang bisa dimasukan pada pilihan dari tertanggung, seperti bahasa yang
berkaitan dengan perubahan pekerjaan, kesalahan pernyataan umur, hubungan pendapatan dengan
asuransi, pembatalan, dan seterusnya. Sebagian besar ketentuan pilihan ini telah tersingkir dari
pasar akibat persaingan. Ketentuan Seragam pada dasarnya masih tetap utuh selama 35 tahun.
Belakangan ini banyak negara bagian yang mengumumkan Regulasi Standar Minimum yang
mengamanatkan bahasa kontrak spesifik dalam bidang seperti kondisi-kondisi pra-eksis,
pengecualian, definisi minimum disabilitas, dan periode eliminasi maksimum untuk periode
tunjangan minimum.
BAHASA KONTRAK
Peran pengacara pendapatan disabilitas dalam proses pengembangan produk juga lebih
kritis dibanding pada asuransi jiwa karena sifat subyektif produknya. Meskipun Ketentuan
Seragam mengkhususkan bahasa untuk bagian pokok kontrak, masih banyak bagian-bagian yang
bahasa kontraknya harus dikembangkan untuk mencerminkan keputusan-keputusan penanggung
dan menetapkan jumlah dan luasnya perlindungan.
Mendefinisikan Disabilitas
Misalnya satu ketentuan penting yang harus dibahas oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam proses pengembangan produk adalah definisi disabilitas. Definisi ini
sebagian besar mewakili sebuah keputusan polis perusahaan. Disabilitas bisa total atau parsial,
dan masing-masing unsur harus didefinisikan secara khsusus. Apakah disabilitas total terjadi
ketika seseorang tidak dapat bekerja lagi pada pekerjaan apapun karena kecelakaan atau sakit?
Apakah disabilitas terjadi ketika seseorang tidak dapat menjalankan tugas-tugas pekerjaan
khusus-nya karena kecelakaan atau sakit? Apakah disabilitas total terjadi ketika pendapatan
sesorang terganggu dan berkurang karena kecelakaan atau sakit? Berapakah tingkat kerugian
pendapatan yang harus diderita sebelum seseorang dianggap mengalami disabilitas total? Tugas-
tugas khusus apakah dalam pekerjaan seseorang yang mewakili disabilitas total ketika tugas-tugas
itu tidak dapat dijalankan? Jika seseorang mampu bekerja hanya beberapa jam terbatas per
mingggu karena kecelakaan atau sakit, berapa jam yang harus dianggap disabilitas total? Posisi
perusahaan pada disabilitas total harus mempertimbangkan semua unsur ini sebelum berusaha
merancang bahasa. Apabila posisi perusahaan sudah ditentukan, maka bergantung pada pengacara
disabilitas untuk memastikan agar bahasa secara jelas menunjukkan apa yang ingin
ditunjukkannya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 200
Kontrak harus mendefinisikan disabilitas kecelakaan. Haruskah seseorang mengalami
cedera fisik tertentu untuk sebuah klaim agar dianggap sebagai suatu klaim kecelakaan? Apakah
cedera punggung akibat membungkuk menunjukkan kecelakaan yang sebenarnya, atau apakah
suatu klaim sakit diakibatkan lemahnya struktur pungggung sebelumnya? Apakah cedera infleksi-
sendiri dilindungi? Apakah cedera-cedera infleksi sendiri tanpa sengaja dilindungi tapi cedera
disengaja tidak dilindungi? Bahasa kontrak harus dirancang sedmikian rupa sehingga dengan jelas
mendefinisikan maksud perusahaan.
Mendefinisikan Sakit
Rentetan pertanyaan yang sama harus memuat definisi perusahaan tentang sakit. Dalam
hal apa kondisi arthritis kronis, yang mungkin pada asalnya disebabkan oleh serangan fisik,
menjadi suatu sakit ketimbang suatu kecelakaan? Bagaimana perusahaan akan mengatasi situasi
dimana seseorang yang semula tidak mampu total akibat suatu kecelakaan tapi setelah itu
menderita suatu sakit yang memperlama disabilitasnya? Seseorang yang mengalami kecelakaan
serius dengan disabilitas yang lama bisa pulih kembali. Apakah klaim ini berlanjut menjadi klaim
kecelakaan, atau sakit? Lagi-lagi, pengacara disabilitas harus berhati-hati merancang bahasa yang
mewakili maksud perusahaan.
Sakit harus didefinisikan untuk menunjukkan sakit apa yang dilindungi polis. Jika sakit
didefinisikan sebagai suatu sakit yang pertama kali muncul ketika polis berlaku, maka tentu saja
sakit-sakit yang muncul sebelum penerbitan polis tidak dilindungi. Jika seorang pemegang polis
gagal menyingkap suatu sakit yang muncul sebelum tanggal penerbitan polis, maka sakit tersebut
dikecualikan dari perlindungan berdasarkan definisi sakit itu. Definisi ini dapat digunakan untuk
menolak perlindungan bahkan setelah masa gugatan berakhir. Semakin banyak yurisdiksi yang
mengakui hak penanggung pendapatan disabilitas untuk menolak perlindungan berdasarkan
manifestasi sebelumnya. Pembelaan ini menjadi terkenal sebagai Pembelaan Foreman, dinamai
setelah kasus Foreman v Mass. Casualty.
Harus ditekankan bahwa dalam keadaan terbaik bahasa kontrak akan meninggalkan
pertanyaan yang tak terjawab dan tidak membahas setiap situasi klaim tertentu. Bertumpuknya
klaim-klaim sakit dan kecelakaan, motivasi pengklaim, dan sifat pekerjaan pengklaim hanyalah
beberapa faktor yang berperan dalam situasi klaim jiwa dan menegaskan sifat subyektif asuransi
disabilitas.
Kontrak harus mendefinisikan apa yang dianggap sebagai kerugian pendapatan jika
pembayaran klaim didasarkan pada tingkat kerugian pendapatan. Apakah persentase tertentu
kerugian pendapatan ditetapkan sebagai patokan? Tipe pendapatan apakah yang dipertimbangkan
selama masa disabilitas? Jika seorang profesional, apakah pendapatan yang diterima dari uang-
uang yang dapat diterima dihitung sebagai pendapatan selama masa ketidakmmapuan, atau
apakah penanggung hanya mempertimbangkan pendapatan yang sebenarnya dihasilkan dari
kegiatan-kegiatan selama masa disabilitas? Banyak perusahaan memasukan pendapatan sebelum
disabilitas untuk menentukan jumlah kerugian pendapatan.
Jika kontrak memuat suatu ketentuan untuk pembayaran parsial tunjangan apabila terjadi
disabilitas parsial, keadaan-keadaan khusus dimana tunjangan-tunjangan dapat dibayarkan harus
dijelaskan. Apakah pembayaran tunjangan parsial bergantung pada banyaknya waktu yang
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 201
dihabiskan pengklaim di tempat kerjanya? Apakah pembayaran tersebut bergantung pada
banyaknya tipe tugas-tugas yang tidak dapat dijalankan oleh pengklaim? Apakah ia didasarkan
pada persentase kerugian pendapatan yang terjadi akibat disabilitasnya?
SUBYEKTIFITAS DISABILITAS
Undang-undang Disabilitas Amerika menyoroti sifat subyektif istilah disabilitas atau
ketidakmampuan dengan membuat para majikan mengakui bahwa disabilitas fisik atau mental
tidak mesti berarti bahwa seseorang tidak mampu bekerja dan mendapat penghasilan. Hukum
yang sama menyatakan orang-orang yang positif terkena HIV “tak mampu” menjamin bahwa
mereka tidak dibeda-bedakan dalam pekerjaan.
Orang-orang yang terinfeksi HIV yang tidak mengalami disabilitas secara fisik ataupun
mental masih dapat menjalankan tugas-tugas pekerjaan mereka sepenuhnya. Akan tetapi mungkin
mereka menderita kerugian pendapatan jika berdasarkan penyingkapan kondisi mereka, para
majikan mendiskriminasikan mereka. Hukum ini jelas berupaya mencegah hal ini terjadi karena
orang dengan virus HIV tidak mengalami disabilitas bekerja.
Pekerja perawatan kesehatan yang posiitif terkena HIV menimbulkan masalah yang
berbeda. Penyingkapannya kepada majikan atau kliennya mungkin mengakibatkan kerugian
pendapatan, bukan karena disabilitas fisik atau mental tapi karena pertimbangan-pertimbangan
lain yang berkaitan dengan resiko penularan infeksi. Masalah bagi penangung disabilitas
bertambah sulit karena otoritas medis yang bertanggungjawab mengatakan bahwa pembatasan-
pembatasan pada para pekerja perawatan kesehatan yang positif terinfeksi HIV seharusnya
dipakai hanya setelah tindakan pengendalian infeksi yang tepat dilakukan dan ditetapkan dengan
dasar kasus-per kasus bahwa tipe praktek menimbulkan resiko besar penularan terhadap pasien.
Pada tahun 1992 Florida membuat suatu undang-undang sebagai bagian dari peraturan
hukum asuransi yang menetapkan bahwa istilah disabilitas sakit mencakup keterbatasan
kemampuan praktisi perawatan kesehatan untuk menjalankan pekerjaan mereka karena tindakan
yang diambil oleh badan perizinan mereka sebagai akibat tes positif HIV mereka. Hukum itu juga
menyatakan bahwa para penanggung mensyaratkan adanya kerugian aktual pendapatan sebagai
satu syarat menerima tunjangan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 202
persaingan ketimbang yang dimaksudkan selama pembuatan draft kontrak. Nada yang bagus dari
kompetisi bahasa kontrak seringkali merupakan perangsang utama dibalik pendekatan
pengembangan produk baru. Suatu perusahaan akan mengembangkan suatu klausul atau
tunjangan baru secara khusus untuk mengambil keuntungan dari atau melebih-lebihkan suatu
kelemahan dalam kontrak pesaingnya.
Meskipun departemen hukum mempunyai tanggung jawab akhir atas ketepatan konsep
kontrak, di berbagai perusahaan tanggung jawab pokok mungkin terletak pada departemen
penaksiran atau di bagian pemenuhan tersendiri.
Persamaan lainnya dengan persyaratan asuransi jiwa terjadi ketika beberapa yurisdiksi
negara bagian memperkenalkan peraturan khusus yang mengatur bahasa yang digunakan untuk
tanda terima deposito premi yang dilampirkan pada permohonan dan pemberian hak untuk
memperoleh informasi dari sumber-sumber lain. Bahasa dalam formulir ini harus memenuhi
syarat negara bagian dan pada saat yang sama, memenuhi tujuan-tujuan perusahaan dalam batas-
batas peraturan itu.
Berbagai macam formulir lainnya akan melibatkan pengacara disabilitas. Formulir itu
mulai dari formulir yang digunakan dalam proses pertanggungan (sama dengan yang ada dalam
asuransi jiwa) sampai formulir klaim. Bahasa dalam pemeriksaan medis, daftar pertanyaan medis,
laporan pendapatan, dan seterusnya sedikitnya harus mendapat persetujuan departemen hukum
dan seringkali mengandung bahasa khsusus yang disusunnya. Pada tahun-tahun sekarang ini,
banyak negara bagian telah mengembangkan formulir izin pemberian informasi untuk tes darah
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 203
yang diperlukan termasuk tes HIV. Formulir-formulir ini bervariasi disetiap negara bagian
dengan sedikit keseragaman.
Perlunya mendapat informasi pendapatan yang akurat sangat penting karena banyak polis
yang memberikan perlindungan untuk pendapatan yang hilang jika disabilitas ada pada profesi
pilihan pemegang polis. Jika tidak ada pendapatan yang dihasilkan untuk diagunakan, tidak ada
kepentingan yang dapat diasuransikan dalam pembelian perlindungan pendapatan disabilitas.
Perlindungan seringkali dikeluarkan untuk seseorang dengan riwayat gangguan kesehatan
sepanjang ada catatan pendapatan yang cukup. Akan tetapi tidak ada polis yang diterbitkan
bahkan untuk pemohon yang sangat sehat sekalipun jika tidak ada pendapatan yang diagunkan.
Konsep kepentingan yang dapat diasuransikan dalam asuransi pendapatan disabilitas perlu
perbaikan lebih lanjut dalam ketentuan perundang-undangan maupun hukum adat.
Formulir klaim selengkapnya dimulai dari (1) formulir untuk pemohon untuk diisi sendiri
kemudian (2) formulir untuk dokter untuk dilengkapi, mungkin sampai (3) formulir untuk
memverifikasi pekerjaan. Semakin lama, untuk melindungi rahasia pribadi konsumen, pengacara
harus peka terhadap persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang membatasi sifat
pertanyaan yang dapat diajukan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 204
peraturan dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya. Untuk merespon kebutuhan para
pemilihnya sendiri, departemen asuransi sangat peka terhadap isu-isu (seringkali isu politik) di
negara mereka sendiri. Kecenderungan ini telah memberikan hambatan yang lebih besar pada
asuransai jiwa dan meningkatkan biaya untuk memenuhi berbagai peraturan.
Belakangan ini beberapa negara bagian telah mengembangkan persyaratan rasio kerugian
minimum yang harus dipenuhi sebelum pengarsipan tarif kontrak disetujui. Oleh karena itu
pendekatan aktuaris dan rumus yang digunakan untuk mengembangkan tarif harus memenuhi
persyaratan rasio kerugian minimum yurisdiksi negara bagian tertentu. Sebagian besar negara
bagian mempunyai rasio kerugian minimum, bergantung pada apakah kontrak disabilitas tidak
dapat dibatalkan, dijamin dapat diperbaharui, atau dapat diperbaharui secara bebas pilih. Karena
kontrak yang tak dapat dibatalkan sangat liberal bagi konsumen dan penjamin sering mendapat
resiko lebih besar, departemen asuransi negara bagian secara umum membolehkan sasaran rasio
kerugian yang lebih rendah disini dibanding yang dibolehkan untuk kontrak-kontrak yang dapat
diperbaharui secara bebas dan yang dijamin dapat diperbaharui. Aktuaris dan pengacara harus
bekerja sama secara erat selama proses pengarsipan. Harus ada perencanaan yang cermat untuk
memastikan bahwa tanggal sasaran peluncuran produk konsisten dengan persetujuan negara
bagian pada saat peluncuran.
Harus dijelaskan bahwa negara bagian yang memiliki persyaratan rasio kerugian
minimum juga memiliki persyaratan untuk menentukan apakah kontrak memenuhi tujuan rasio
kerugian minimum atau tidak di masa mendatang.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 205
dan luwes di lingkungan yang terdiri dari pembuat peraturan yang tidak memahami asuransi
disabilitas, dan harus mengikuti pelatihan pengacara dalam merancang bahasa kontrak di
lingkungan yang subyektif dan sulit.
PENANGANAN KLAIM
Keterlibatan departemen hukum dalam proses klaim pendapatan disabilitas jauh lebih
sering dan rumit dibanding pada asuransi jiwa. Terdapat lebih banyak klaim yang dihadapi per
ribuan polis yang berlaku, dan penentuan dan verifikasi aktual atas klaim kurang obyektif
dibanding pada asuransi jiwa.
In-house cousel harus dikonsultasikan kapan saja ketika polis harus dibatalkan
berdasarkan kesalahan penafsiran terhadap permohonan. Hal ini terjadi apabila seorang
pemegang polis menolak untuk menyerahkan polis bahkan ketika penjamin telah menetapkan
bahwa ada fakta kuat menyetujui pembatalan. Mungkin perlu bagi penjamin untuk mengadakan
proses pengadilan untuk melindungi kepentingan perusahaan. Beberapa negara bagian
menganggap bahwa suatu gugatan polis dapat diadakan hanya melalui jalur pengadilan dan tidak
hanya semata lewat korespondensi tertulis. Banyak manfaat bagi sikap penjamin yang menjadi
penggugat dalam proses pengadilan asuransi, termasuk memilih musyawarah dan strategi-strategi
uji coba lainnya.
Dokumentasi yang cermat dalam pengembangan arsip klaim merupakan kebutuhan dasar.
Informasi yang diberikan pada saat permohonan dan sifat respon asuransi terhadap informasi
tersebut seringkali merupakan faktor penting dalam menentukan kewajiban perusahaan.
Masyarakat saat ini lebih cenderung menentang penafsiran penjamin terhadap kontrak
dan mengajukan gugatan dibanding yang terjadi pada dekade lalu. Dalam kebanyakan situasi
seperti ini, departemen hukum, dalam pemeriksaan keadaan kasus –kasus, akan menyimpulkan
bahwa posisi perusahaan kuat dan dapat dibela. Akan tetapi departemen hukum sering
dihadapkan pada masalah praktis mengenai apakah ongkos hukum pembelaan perusahaan bisa
mepertinggi biaya aktual pembayaran tunjangan ataukah tidak. Sayangnya, dalam kebanyakan
contoh penjamin menemukan akan lebih bijaksana membayar klaim atau mencapai penyelesaian
mufakat karena biaya pembelaan perkara mempertinggi ongkos penyelesaian. Kebutuhan
perusahaan akan pendekatan semacam itu sangat jelas. Akan tetapi persetujuan perusahaan dan
departemen hukum tanpa protes yang terus menerus dalam keadaan seperti itu cenderung
mendorong gugatan-gugatan lebih lanjut, meskipun dasar gugatan itu lemah –bahkan tidak ada –
ketika memeriksa bahasa kontrak. Perusahaan harus dengan jelas memilih dan membuka kasus-
kasus yang diperkarakan berdasarkan penafsiran yang dapat dipertanggung- jawabkan terhadap
keadaan disekitar kasus tertentu. Apabila isu-isu penting dipertaruhkan, harus mau mengajukan
kasus-kasus itu sampai akhir, meskipun biaya hukum melebihi potensi kewajiban klaim itu
sendiri. Melakukan hal yang sebaliknya akan mendorong para pengacara yang mewakili klien
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 206
dengan situasi klaim yang tidak terbuka terhadap pertanyaan untuk mengajukan klaim di
pengadilan, tidak mengharapkan keputusan pengadilan tapi malah mengharapkan penjamin untuk
menyelesaikannya.
Selain itu, berbagai subkomisi HIAA membentuk personel industri asuransi yang
beroperasi pada sejumlah bidang yang berbeda untuk membahas, merekomendasikan, dan
memberikan nasihat mengenai isu-isu yang mempengaruhi lingkungan peraturan dan industri.
Komisi Disabilitas HIAA ditugaskan secara khusus untuk memantau dan menanggapi isu-isu
yang mempengaruhi jenis produk ini. Ia bersama sederetan sub komisi berfungsi untuk membahas
masalah-masalah dan urusan disabilitas jangka panjang dan temporer termasuk masalah-masalah
peraturan negara bagian.
Komisi Penasihat Hukum HIAA memutuskan apakah asosiasi seharusnya ikut terlibat
dalam proses pengadilan yang akan berdampak pada semua penjamin pendapatan disabilitas. Ini
sering diselesaikan melalui laporan ramah tamah yang disampaikan kepada pengadilan banding
atas nama industri mengenai masalah-masalah preseden-seting.
Sumber informasi yang kedua dan membantu pengacara disabilitas mungkin terdapat
pada fasilitas reasuransi yang digunakan perusahaan asuransi untuk produk disabilitas. Karena
kepentingan dan komitmen terhadap jenis produk ini, penjamin ulang harus siap memberikan
saran teknis mengenai beberapa masalah yang lebih sulit yang mungkin dihadapi pengacara
disabilitas.
ASURANSI PERUSAHAAN
Perkembangan terkini dalam bisnis pendapatan disabilitas adalah tumbuhnya berbagai
penjualan tipe asuransi perusahaan. Dulu, teks ini membahas karakteristik pengeluaran tambahan
perusahaan dan penutupan pembelian saham perusahaan. Perkembangan kontrak-kontrak ini
memerlukan keahlian baru di pihak pengacara dan terutama pemahaman yang jelas mengenai
sifat resiko yang diasuransikan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 207
pengeluaran tambahan membutuhkan permohonan khusus untuk mengembangkan informasi
pengeluaran perusahaan yang diperlukan.
Pengacara penjamin harus memastikan bahwa bahasa dalam perjanjian jual-beli yang
membahas disabilitas sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrak asuransi. Hal ini
menambah tingkat kerumitan yang berarti bagi penjualan asuransi karena dua dokumen hukum
memuat : (1) perjanjian jual-beli antara pihak-pihak yang terlibat dan (2) kontrak asuransi itu
sendiri. Banyak perusahaan menemukan proses jual-beli itu tidak praktis dan mahal; akibatnya, ia
dijual dalam jumlah yang relatif kecil melalui pasar.
Penyingkapan
Diskriminasi
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 208
Sepanjang tahun 1980-an dan sampai tahun 1990-an, banyak kegiatan peradilan,
peraturan, perundang-undangan mengenai isu asuransi “unisex” . Hingga kini, kecuali negara
bagian Montana, kegiatan ini tidak menghasilkan persyaratan yang kekal untuk asuransi jiwa atau
disabilitas. Meskipun ada perbedaan yang jelas dalam morbiditas antara laki-laki dan perempuan,
beberapa penanggung memperkenalkan tarif yang sama untuk semua jenis kelamin sebagai
jawaban atas kegiatan ini. Perempuan dalam kategori pekerjaan yang sama diberi tunjangan yang
sama dalam kontrak saat ini sebagaimana rekan-rekan prianya, dan perusahaan disabilitas yang
lebih besar terus memeriksa pengalaman mereka untuk memastikan bahwa aturan tarif dan
pengasuransian mereka mencerminkan trend-trend terbaru.
Beberapa negara bagian mempunyai hukum asuransi yang membahas diskriminasi tak
adil terhadap orang-orang dengan disabilitas tertentu seperti tuna netra, tuna rungu, dan lumpuh.
Tidak ada peneliti perusahaan yang akan mengambil isu nilai sosial penilaian dan pertanggungan
resiko-resiko gangguan secara fisik ataupun mental dengan dasar yang sama seperti yang tidak
mengalami gangguan. Akan tetapi, masalah-masalah praktis yang sulit muncul dalam
menghadapi isu ini. Yang pertama, karena kontrak disabilitas menanggung pendapatan seseorang,
sebelum seseorang itu dapat dipertimbangakan untuk perlindungan, harus ada pola-pola yang
tetap mengenai pekerjaan tetap. Kedua, jika ada gangguan serius, bagaimana penjamin bisa
melindungi diri sendiri dari seseorang yang mengajukan klaim disabilitas total berdasarkan
disabilitas serius, seperti tuna netra atau tuna rungu, yang terjadi pada saat permohonan?
Pendekatan alami penjamin disabilitas adalah mengecualikan perlindungan untuk disabilitas
apapun yang diakibatkan oleh gangguan serius; tapi, pendekatan seperti ini menyerang langsung
apa yang banyak dirasakan bahwa tujuan undang-undang adalah untuk mencegah diskriminasi
terhadap pemohon yang mengalami gangguan.
Sudah banyak pembahasan, pemeriksaan dan posisi yang diambil mengenai isu ini.
Beberapa negara bagian kini mempunyai undang-undang dan peraturan yang mempengaruhi
diskriminasi terhadap mereka yang tertantang fisik atau mentalnya, dan pada saat penulisan ini,
para pembuat peraturan tidak memandatkan perlindungan penuh dan lengkap untuk kelompok
yang tertantang fisik atau mentalnya. Memang, untuk mendefinisikan orang-orang yang merasa
tertantang dalam hal kontrak disabilitas menjadi agak sulit. Apakah ini mencakup orang-orang
dengan tekanan darah tinggi, sakit jantung, diabetes, dan mungkin resiko-resiko apa saja dengan
ganguan fisik yang serius? Akan nampak bahwa trend sekarang yang mengharuskan para
penjamin melandasi keputusan asuransi mereka pada prinsip-prinsip pertanggungan atau aktuaris
yang telah ditetapkan adalah titik awal yang baik untuk membahas masalah yang sulit.
Materi Iklan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 209
Departemen hukum harus menjalankan peran utamanya dalam memantau berbagai
praktek tingkah laku pasar. Fungsi-fungsi ini harus mencakup penyetujuan materi iklan,
penyetujuan materi penjualan, dan pelatihan dan pendidikan personil lapangan dan kantor pusat
pada praktek-praktek yang disetujui. Hukuman bagi yang tidak memenuhi syarta mungkin
mencakup konsekuensi hukum dan hilangnya kepercayaan masyarakat.
▪ ▪ ▪
Secara ringkas, pekerjaan pengacara disabilitas meliputi berbagai macam fungsi dan
tanggung jawab yang mungkin berbeda dalam hal kepentingan dan penekanan dengan keahlian
yang biasa diperlukan dalam asuransi jiwa. Subyektifitas, ketidaktentuan, dan ketidakmatangan
produk pendapatan disabilitas, serta resiko klaim yang tinggi, berperan penting dalam
menentukan keahlian yang diperlukan bagi pengacara yang diserahi tanggung jawab untuk
produk pendapatan disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 210
BAB XIX
PROSES PENGEMBANGAN PRODUK
Pasar pendapatan disabilitas seseorang merupakan produk yang sensitif sepanjang masa.
Persaingan pada saat yang berbeda selama abad ke 20 berkisar pada masalah kebolehan
penundaan kontrak, premi tingkat bergaransi, lamanya periode tunjangan, jangka waktu eliminasi,
pembatasan penerbitan, definisi disabilitas, klausul kekambuhan, klausul hubungan dengan
pendapatan, definisi disabilitas parsial, dan banyak faktor lainnya. Persaingan akan terus terpusat
pada produk dan bahasa produk dimasa mendatang. Bisa dikatakan bahwa siklus produk akan
lebih singkat dan persaingan produk bahkan lebih kuat. Buku futuristik Alfin Toffler, Future
Shock, menggambarkan suatu masa ketika rentang hidup sebagian besar produk konsumsi akan
jauh lebih pendek dibandingkan dimasa lalu. Saya yakin fenomena yang sama juga terdapat
dalam perusahaan pendapatan disabilitas.
Produk pendapatan disabilitas, mungkin lebih dari jenis produk asuransi perorangan
lainnya, harus peka dan menjawab kebutuhan konsumen. Karena ia merupakan produk yang
menjamin daya penghasilan dan pekerjaan konsumen, ia harus siap mencerminkan perubahan
dinamis yang terjadi dalam masyarakat kita. Ketika terjadi perubahan pola etos kerja, ketika
pekerjaan baru bermunculan, ketika teknologi kedokteran berubah, ketika rentang hidup rata-rata
meningkat, ketika kegemaran dan hobi muncul, ketika perjalanan ke luar angkasa menjadi hal
biasa, produk pendapatan disabilitas dan bahasanya harus dimodifikasi untuk memenuhi tuntutan
pasar.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 211
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PRODUK
Ada empat faktor utama yang akan merangsang pengembangan produk:
Merespon Persaingan
Di wilayah pasar yang produknya sangat sensitif, yang penting bagi penjamin pendapatan
disabilitas adalah cepat bereaksi terhadap perubahan produk para pesaingnya. Hal ini benar-benar
terjadi di pasar-pasar perusahaan independen dan profesional dimana lingkungan kompetitif
sangat ketat. Permintaan terhadap wilayah pasar ini berkembang lebih pesat. Premi yang tinggi
pada penjualan rata-rata makin menguatkan tekanan. Para pelaku penjualan yang terlibat dalam
pasar adalah orang-orang profesional yang terampil yang menuntut terbaik untuk kliennya.
Produk disabilitas hanya mewakili sebagian kecil dari total premi yang dibayarkan klien untuk
berbagai produk asuransi. Resiko kehilangan seorang klien karena produk pendapatan disabilitas
tidak memenuhi kebutuhan klien di lingkungan yang begitu kompetitif merupakan motivasi yang
sangat kuat bagi pelaku penjualan dan penjamin untuk segera bereaksi terhadap perubahan
kompetitif.
Permintaan Konsumen
Apakah perubahan produk lebih lanjut akan diperlukan untuk merespon kemajuan
perjalanan konsumen, masa kerja yang lebih lama, rentang waktu hidup yang lebih panjang, dan
inflasi yang mengikis nilai perolehan ganti rugi yang diasuransikan dalam kontrak? Perubahan
apapun yang muncul dimasa mendatang, proses pengembangan produk pendapatan disabilitas
harus bersifat responsif.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 212
Pengalaman Klaim
Pengalaman dan kecenderungan klaim harus diperiksa dan dinilai dengan dasar yang
terus menerus. Asumsi yang semula dibuat dalam penetapan harga dan perancangan produk akan
terbukti tidak akurat. Meskipun beberapa kecenderungan pengalaman kecil bisa mulai muncul
jika volume produk yang signifikan telah terjual setelah 3 tahun, dasar data yang luas dari
perusahaan yang matang tidak akan muncul sedikitnya selama 10 tahun.
Apabila asumsi asal ternyata tidak akurat, seringkali sebagai akibat perubahan di
masyarakat yang tidak dapat diantisipasi, perubahan-perubahan pada bahasa produk dan struktur
tarif mungkin diperlukan untuk penjualan dimasa mendatang. Penilaian harus sering dibuat
mengenai perlunya perubahan-perubahan seperti itu berdasarkan sesuatu yang tak sebanyak
pengalaman dan data yang ideal. Sikap yang baik dalam proses underwriting sering dapat
mengoreksi beberapa trend pengalaman yang merugikan. Penyesuaian dalam kategori golongan
pekerjaan, metode penyelidikan underwriting, penanganan resiko gangguan, dan seleksi yang
cermat terhadap kelompok-kelompok yang mungkin memberikan kontribusi pada pengalaman
yang merugikan adalah contoh-contoh dari tipe kesempatan perbaikan sikap yang ada bagi
penanggung.
Perubahan yang menyolok pada pengalaman morbiditas bagi para dokter pada tahun
1990-an menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam tunjangan, bahasa produk, penentuan
harga, praktek penjualan dan underwriting. Keseriusan pengalaman yang merugikan ini
menyebabkan para penjamin membuat banyak perubahan tanpa studi diagnosa yang lengkap dan
menyeluruh. Namun untuk menghindari kerugian dalam bisnis masa depan, tindakan cepat adalah
hal paling penting.
Pengaruh Pemerintah
Bidang kedua pengaruh pemerintah adalah peraturan. Kembali, pada tahun 1970-an
terlihat banyak kegiatan peraturan negara bagian dan federal, terutama dalam hal diskriminasi dan
standar minimum. Perubahan bahasa kontrak yang signifikan, dan juga perubahan prosedur
underwriting, diperlukan untuk merespon peraturan seperti ini.
Unsur lain yang mempengaruhi kontrak disabilitas adalah ongkos tambahan mengikuti
peraturan seperti ini, dan tentu saja struktur premi harus mencerminkan hal ini. Banyak
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 213
perusahaan yang merubah premi dari premi yang membedakan jenis kelamin menjadi premi yang
sama untuk semua jenis kelamin pada pertengahan hingga akhir tahun 1980-an ketika beberapa
negara bagian mengumumkan peraturan menentang diskriminasi jenis kelamin.
Dekade 1980-an merupakan masa penafsiran bahasa kontrak yang aktif dan liberal.
Definisi disabilitas ditafsirkan melampaui batas yang semula diasumsikan dalam tarif. Ganjaran
ganti rugi hukuman, khususnya di Kalifornia, mempengaruhi rancangan produk, underwriting dan
penanganan klaim. Ancaman ganjaran finansial punitif yang berat, sampai jutaan dolar, menaikan
ongkos menjalankan bisnis di Kalifornia.
Masih ada pengaruh pemerintah lainnya yaitu pada pajak. Perubahan hukum pajak
mempunyai pengaruh terhadap penjamin maupun terhadap terjamin, dan salah satu ataupun
keduanya mungkin memerlukan perubahan batasan-batasan atau bahasa kontrak. Peraturan pajak
yang mempengaruhi pendapatan premi dan pendapatan investasi bagi penjamin mungkin perlu
diadakan suatu perubahan pada penerimaan premi. Perubahan-perubahan pada kitab undang-
undang pajak dalam menangani pembayararn disabilitas bagi tertanggung mungkin diperlukan
peninjauan terhadap pembatasan penerbitan yang ada dan juga perubahan dalam pendekatan
penjualan dan pelatihan.
Kita boleh mendefinisikan produk ideal sebagai produk yang memberikan pengganti
pendapatan 100 persen selama disabilitas sepanjang masa kerja tertanggung, tanpa memandang
perubahan-perubahan pola pendapatan selama jangka waktu tersebut. Bagaimana produk
semacam ini dapat ditetapkan harganya di lingkungan yang tak dapat dibatalkan, dapat diperbarui
terjamin? Bagaimana aturan-aturan underwriting dapat ditetapkan di lingkungan yang mudah
mengalami perubahan terus menerus dalam hal motivasi dan etos kerja masyarakat? Bagaimana
penjamin mencadangkan tanggungan masa depan yang cukup apabila pembayaran klaim
maksimum tidak dapat diukur?
Produk ideal memang sulit dipahami; akan tetapi proses pengembangan produk terus
bergerak ke arah ideal, tanpa pernah betul-betul mencapai tujuan. Meskipun demikian,
lingkungan semacam ini benar-benar memberi suatu peluang bagi pendekatan kreatif untuk
memuaskan permintaan konsumen. Perusahaan-perusahaan dengan sejarah sukses yang panjang
dalam perusahaan disabilitas memiliki suatu pola inovasi dan kreatifitas yang terus menerus
dalam pengembangan produk.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 214
Resiko Pengembangan Produk
Seperti semua tindakan baru yang beresiko, pendekatan produk yang kreatif dan inovatif
mengandung resiko-resiko didalamnya. Oleh karena itu wajar apabila perusahaan-perusahaan
dengan pengalaman terbanyak dan kelompok terbesar dalam premi disabilitas adalah perusahaan
yang mengalami resiko-resiko semacam itu. (Ini tidak mengabaikan kenyataan bahwa banyak
pengembangan berarti dalam bisnis disabilitas muncul dari perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah. Mungkin pengembalian tunjangan premi, yang dikembangkan pada akhir tahun 1960-
an dan awal tahun 1970-an, adalah contohnya). Analisa yang cermat terhadap resiko yang
terkandung dalam pendekatan produk baru sangat penting pada jenis produk yang begitu mudah
berubah. Industri dapat menunjukkan beberapa contoh penjamin yang salah menilai resiko
gagasan baru dan menanggung konsekuensi keuangan yang serius. Akibatnya, ada kecenderungan
yang wajar bagi perusahaan dalam proses pengembangan produk, bahkan perusahaan yang lebih
besar, untuk berjalan secara perlahan ke bidang yang belum dipetakan. Pola yang normal adalah
memperkenalkan gagasan baru ke pasar yang lebih stabil dan dapat diandalkan dan, bergantung
pada kesuksesannya, menyebarluaskannya ke pasar yang lebih luas.
Mendengarkan Konsumen
Industri disabilitas, sama dengan industri asuransi jiwa, dapat dikritisi kegagalannya
dimasa lalu untuk benar-benar merespon kebutuhan konsumen. Industri asuransi jiwa pada akhir
tahun 1970-an dan awal 1980-an mengalami akibat disabilitas merespon kebutuhan konsumen
seperti terlihat adanya sebagian besar segmen pasar yang hilang dan digantikan oleh sarana jasa
keuangan lainnya. Konsumen Amerika adalah konsumen yang banyak menuntut dan
berpengetahuan luas mengenai kebutuhan keuangan saat ini, dan hal ini mempunyai dampak
langsung terhadap pengembangan produk pendapatan disabilitas. Industri harus mulai
mempertimbangkan teknik-teknik penelitian pasar yang digunakan di industri-industri lain untuk
mempelajari dan memahami kebutuhan-kebutuhan dan keinginan konsumen pendapatan
disabilitas secara lebih baik. Kita tidak lagi sebagai industri yang dapat merancang produk yang
menyenangkan bagi penjamin dan berharap berhasil memasarkannya pada konsumen. Melainkan,
penjamin harus mendengarkan dan mengukur permintaan konsumen dan kemudian berusaha
merancang produk yang memenuhi kebutuhan tersebut, sementara pada saat yang sama
melindungi kepentingan perusahaan. Bukan pekerjaan mudah! Apalagi, resiko-resiko yang
terkandung pada jenis produk pendapatan disabilitas agak lebih tinggi, dimana ketidaktentuan
begitu besar dan yang tak diketahui masih banyak jumlahnya.
Pengembangan produk yang inovatif dan kreatif tidak saja perlu mendengarkan
kebutuhan dan kenginan pasar tradisional, tapi juga menghendaki agar perusahaan asuransi yang
agresif selalu siaga dengan peluang-peluang pasar yang baru. Pekerjaan-pekerjaan baru,
perusahaan-perusahaan yang baru dan berbeda, resiko-resiko baru pada perusahaan tradisional,
perubahan pada pola kegemaran, dan perubahan gaya hidup semuanya mungkin memberikan
peluang perubahan pendekatan pemasaran tradisional. Selama tahun 1970-an, kebanyakan
perusahaan menarik diri dari pasar-pasar yang cukup diasuransikan dengan tunjangan pemerintah.
Selama awal tahun 1980-an, masyarakat Amerika menunjukkan semakin memperhatikan
stabilitas sistem jaminan sosial di masa mendatang, dan memang disana ada bukti-bukti kuat
pembatasan dan pengetatan pembayaran tunjangan disabilitas jaminan sosial. Ketika
kecenderungan ini muncul lebih jauh, mungkin ada peluang pemasaran yang baru.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 215
Merespon Perubahan Ekonomi
Merespon perubahan siklus perekonomian adalah masalah yang jauh lebih sulit dibanding
merespon kebutuhan konsumen yang jelas nampak. Ketika terjadi perubahan peraturan asuransi
dan struktur premi, kemungkinan kita telah bergerak dari satu fase siklus ekonomi menuju fase
yang lainnya. Yang merupakan keperluan mendasar dalam asuransi disabilitas adalah menerima
ketakterelakkan siklus ekonomi dan fakta bahwa siklus-siklus tersebut akan mempunyai dampak
yang merugikan maupun menguntungkan bagi pengalaman. Laba akan lebih besar dibanding
yang diperkirrakan selama masa pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang tinggi. Laba
akan lebih kecil dibanding yang diperkirakan –dan bahkan akan mengalami kerugian –selama
resesi ekonomi. Seperti telah dijelaskan pada naskah ini, semakin dalam resesi tersebut, semakin
parah kerugiannya; semakin kuat pemulihan ekonomi, semakin besar keuntungannya.
Sayangnya, industri disabilitas memiliki pola sejarah reaksi yang berlebihan pada kedua
ujung siklus. Semakin kuat dan panjang masa pemulihan ekonomi dan semakin besar keuntungan,
semakin besar pula kecenderungan liberalisasi produk. Tak jarang liberalisasi seperti ini ternyata
tidak kokoh selama resesi ekonomi berikutnya. Sebaliknya, semakin curam resesi ekonomi dan
semakin besar kerugian perusahaan, semakin besar kecenderungan penjamin untuk
memperkenalkan produk dan pembatasan asuransi, dan mereka sering bereaksi berlebihan ke arah
konservatif. Oleh karena itu disiplin manajemen yang sangat penting dalam industri disabilitas
adalah menahan kecenderungan untuk bereaksi secara berlebihan terhadap setiap akhir siklus
ekonomi.
Dimasa lalu industri tidak menunjukkan kedisiplinan dan kematangan bertindak dengan
cara seperti ini. Reaksi yang berlebihan terhadap liberalisasi produk, tarif dan underwriting yang
mengawali resesi yang tajam pada pertengahan 1970-an dan reaksi berlebihan berikutnya dalam
pembatasan produk, tarif dan underwriting pada akhir 1970-an hanyalah satu contoh. Pada tahun
1980-an industri-industri juga mengalami masalah yang sama –liberalisasi dan pertumbuhan yang
pesat, diikuti dengan pembatasan dan masalah klaim pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Bahkan manajemen yang paling berpengalaman sekalipun akan mendapat tekanan dan godaan
untuk bereaksi secara berlebihan untuk menjadi yang terkuat pada kedua puncak siklus ekonomi.
MENENTUKAN PASAR
Bagi perusahaan baru yang memasuki perusahaan disabilitas atau bagi perusahaan yang
merencanakan untuk memperluas jenis produk disabilitasnya, langkah pertama adalah
menentukan pasarnya. Langkah dasar ini seharusnya jelas bagi menejer asuransi yang
berpengalaman, namun ini merupakan bidang yang sebagian besar perusahaan kurang
meluangkan waktu untuk mengevaluasinya secara cermat.
Satu masalah penting dalam menentukan pasar secara akurat adalah seringkali tekanan
untuk perubahan produk dan underwriting ini datang dari sebagian kecil tenaga penjualan. Karena
pasar perusahaan bebas dan profesional adalah pasar yang sangat kompetitif dari semua pasar
disabilitas, wajar bagi pelaku penjualan yang beroperasi di pasar-pasar ini untuk banyak menuntut
produk-produk yag bebas dan bersaing. Akan tetapi jika hanya 10 persen dari sistem distribusi
perusahaan yang beroperasi di pasar-pasar ini berkonsentrasi pada kegiatan pengembangan
produk dan inovasi di bidang ini mungkin merupakan keputusan yang kurang baik. Keputusan
yang lebih baik mungkin mengarahkan peningkatan inovatif dan promosi yang efektif untuk
menangkap pangsa pasar yang lebih besar yang diwakili oleh 90 persen tenaga distribusi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 216
Suatu analisa pasar perusahaan asuransi jiwa adalah sumber informasi paling logis dan
terpercaya untuk menentukan dimana letak pasar disabilitasnya. Tenaga distribusi –baik agensi
umum, agen umum yang memproduksi sendiri, atau pialang – akan memasarkan produk
disabilitas pada klien-klien tetapnya. Apa ukuran rata-rata polis asuransi jiwa? Berapa pendapatan
rata-rata pembeli? Jenis pekerjaan apa yang ditunjukan? Berapa usia rata-rata? Apa yang
ditawarkan persaingan dalam pasa-pasar ini? Terobosan unik apa yang dimiliki perusahaan di
pasar yang tidak dimiliki pesaingnya? Kelebihan-kelebihan apa yang terbukti ada pada cara
perusahaan memasarkan, melayani, mempromosikan, dan mengasuransikan produk jiwanya yang
mungkin dapat disesuaikan dengan pendapatan disabilitas?
Hanya setelah ada analisa yang cermatlah suatu perusahaan kemudian dapat mengetahui
apa sebenarnya hakikat produk disabilitasnya yang seharusnya. Panduan sederhana “kenali pasar
anda dan kenali persaingan anda” harus menjadi ukuran tetap sepanjang proses pengembangan
produk secara keseluruhan. Sebenarnya ia tidak hanya mempengaruhi bahasa produk, tarif, dan
promosi, tapi juga struktur pelayanan dan underwriting.
Proses pengembangan produk bagi pendapatan disabilitas mengikuti pola yang sama
dengan asuransi jiwa dan melibatkan disiplin kantor pusat yang sama. Namun sifat produk yang
tak tentu dan subyektif memerlukan keterlibatan personil klaim dan underwriting secara lebih
aktif dan dini dibanding yang mungkin biasa ditemui pada asuransi jiwa.
Pengembangan produk harus dimulai dengan pemasaran dan penjualan, karena ia dekat
dengan denyut nadi konsumen dan persaingan. Arus informasi yang terus menerus dari tenaga-
tenaga penjualan yang sangat berpengetahuan luas dan aktif menghasilkan gagasan-gagasan
produk dan menunjukkan kecenderungan-kecenderungan kompetitif. Namun, biasanya
rekomendasi produk semacam ini lebih bersifat reaktif ketimbang inovatif. Proses pengembangan
produk yang paling efektif dan progresif hampir selalu mengambil masukan dari organisasi
penjualan dan mempertimbangkannya secara cermat tapi juga menyiapkan pendekatan baru yang
kreatif dan inovatif. Kepemimpinan dalam pasar membutuhkan inovasi, bukan sekedar reaksi.
Ketika gagasan produk baru secara umum sudah didefinisikan dan diterima sebagai
sesuatu yang diinginkan dari perspektif pemasaran dan penjualan, maka beberapa disiplin kantor
pusat lainnya harus dilibatkan sebelum pengembangan serius dapat dimulai. Aktuaris harus
menentukan bagaimana produk ini ditentukan harganya, apakah ia dapat diberi harga dengan
aman, dan perlindungan apa yang mungkin diperlukan untuk mengembangkan tarif yang
kompetitif. Penjamin harus berkonsultasi untuk menetapkan apakah pendekatan underwriting
yang baru diperlukan atukah tidak, bagaimana menangani resiko-resiko tambahan yang
ditimbulkan produk baru, dan perlindungan apa yang seharusnya diperkenalkan untuk
memuaskan kebutuhan seleksi. Departemen klaim harus berkonsultasi untuk menentukan resiko-
resiko baru atau faktor-faktor apa yang akan dihadapi dalam mengadministrasikan klaim. Pada
masing-masing contoh komentar, saran, dan perhatian akan diungkapkan dengan memperhatikan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 217
karakteristik produk, yang kemudian akan memerlukan pembahasan, perubahan, kompromi, dan
akhirnya persetujuan.
Dimasa otomatisasi komputer yang makin meningkat, keterlibatan personil sistem dan
pengolahan data secara dini dalam proses pengembangan produk merupakan hal yang penting.
Pendekatan produk baru dan inovatif akan membutuhkan perubahan besar pada sistem yang
sudah ada. Biaya dan waktu untuk membangun sistem yang baru atau merubah sistem yang sudah
ada harus ditentukan terlebih dahulu dalam proses tersebut, dan biaya mungkin menghambat
pengembangan beberapa produk. Demikian pula, suatu proyek sistem yang rumit mungkin secara
signifikan mempengaruhi jadual waktu untuk pengembangan dan peluncuran produk.
Keterlibatan dini personil pengolahan data dan identifikasi bidang permasalahan mungkin
menghasilkan pilihan-pilihan atau pendekatan-pendekatan alternatif yang tidak banyak
menimbulkan masalah. Identifikasi yang tepat waktu terhadap pilihan-pilihan ini bisa mengurangi
ongkos proyek dan mempercepat peluncurannya. Sebagian besar kegiatan pengembangan produk
membutuhkan banyak sumber daya pengolahan data; semakin cepat besarnya proyek dapat
dihitung, semakin besar kemungkinan bahwa sumber-sumber teersebut dapat dialokasikan.
Departemen Hukum
Seperti telah dibahas pada bab terdahulu, departemen hukum memainkan peranan penting
dalam pengembangan produk-produk pendapatan disabilitas. Keterlibatan pengacara pendapatan
disabilitas dalam pembahasan pengembangan produk sangat penting jika pengacara diharapkan
untuk menyusun konsep bahasa kontrak yang mencerminkan keinginan-keinginan kelompok
pengembangan produk. Disamping itu, beberapa gagasan produk mungkin menimbulkan masalah
peraturan dan perundang-undangan. Masukan dari pengacara dalam situasi seperti ini mungkin
menghasilkan pendekatan-pendekatan alternatif atau solusi-solusi lebih dini dalam proses tersebut
sehingga terhindar dari masalah-masalah dalam pengarsipan dan penyetujuan di tingkat negara
bagian.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 218
PELATIHAN, PENDIDIKAN DAN PROMOSI
Meskipun semua langkah yang dijelaskan secara singkat pada halaman-halaman
terdahulu diikuti dengan hati-hati, keberhasilan produk baru tidak berarti terjamin pasti. Produk
yang dirancang dengan baik, responsif terhadap kebutuhan konsumen, ditujukan pada pasar yang
ingin ditembus oleh suatu perusahaan, dan memberikan perlindungan yang memadai bagi
perusahaan, tidak akan menjamin keberhasilan penjualan. Mungkin salah satu kesalahan terbesar
sebagian perusahaan dalam memasarkan produk-produk disabilitasnya adalah mereka tidak cukup
melakukan pelatihan, pendidikan dan promosi yang cukup memadai untuk menjamin
keberhasilan produk. Adakalanya manajemen kantor pusat di perusahaan-perusahaan yang jenis
pendapatan disabilitasnya merupakan jenis sekunder atau tersier cenderung mengabaikan
kerumitan produk di pasaran.
Pendukung Penjualan
Para penjamin yang ingin melihat jenis produk disabilitasnya berkembang harus siap
berinvestasi pada pelatihan tenaga-tenaga lapangan, penyediaan alat pendukung penjualan yang
diperlukan, dan biasanya promosi produk mereka. Brosur-brosur penjualan dan ide-ide penjualan
yang sesuai dengan sasaran pasar perusahaan harus dikembangkan untuk mencipatakan
kebutuhan akan produk dan meningkatkan penjualan. Alat pendukung yang mempertegas
kekuatan produk, khususnya dibanding persaingan, harus tersedia untuk agen. Proposal-proposal
harus memenuhi kebutuhan berbagai macam pasar disabilitas: pendapatan disabilitas perorangan
memerlukan proposal yang berbeda dengan disabilitas perusahaan; proposal yang profesional
harus dirancang beda dengan proposal-proposal untuk pasar yang lain.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 219
MOTIVASI UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK
Barangkali salah satu kesalahan paling serius yang dilakukan manajemen perusahaan
adalah termotivasi untuk mengembangkan atau meningkatkan jenis produk pendapatan
disabilitasnya terutama oleh keinginan “mengakomodasi” tenaga lapangan. Sikap seperti ini
biasanya tidak disadari atau tidak disengaja, tapi kurangnya komitmen yang diakibatkannya
adalah sama seakan-akan hal ini disengaja. Perusahaan-perusahaan yang mengembangkan jenis
produk disabilitas tidak mendorong agen-agen mereka untuk menjadi pialang produk dengan
perusahaan-perusahaan spesialis disabilitas, tapi tidak membuat komitmen untuk mendukung
secara penuh produk yang begitu mudah berubah ini, justru meningkatkan resiko kerugian
keuangan. Tidak ada cara yang lebih pasti yang mendorong kegagalan produk selain
mengabaikan komitmen yang dibutuhkan terhadap pelatihan, dukungan dan promosi.
▪ ▪ ▪
Secara ringkas, agar berhasil, proses pengembangan produk harus dinamis, responsif
terhadap perubahan-perubahan di lingkungan pendapatan disabilitas. Untuk membuat terobosan
besar dan peningkatan pangsa pasar, pengembangan produk harus inovatif, kreatif, dan sesuai
dengan permintaan konsumen. Penanggung harus berhati-hati menganalisa dimana pasar yang
sebenarnya sebelum merancang produknya dan pendekatan pemasaran. Keberhasilan bergantung
pada keseimbangan masukan dari berbagai disiplin kantor pusat. Terakhir, bahkan proses
pengembangan produk yang direncanakan dengan sangat hati-hati sekalipun akan terbukti tidak
berhasil jika perusahaan memotong fase pelatihan, dukungan dan promosi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 220
BAB XX
EVALUASI HASIL
Tabel Disabilitas Perorangan Komisaris tahun 1985 masih berfungsi sebagai tabel
morbiditas primer yang menjadi dasar tabel-tabel penilaian perusahaan. Tabel ini, yang
dikembangkan oleh Lembaga Aktuaris, diterima oleh Asosiasi Komisaris Asuransi Nasional
(NAIC) pada tahun 1986, dan kemudian dilaksanakan diberbagai yirisdiksi negara bagian. Tabel
ini menyediakan tabel-tabel morbiditas yang baru dan berbeda berdasarkan golongan pekerjaan
dan juga mendasarkan penilaian terhadap klaim berjangka lebih panjang pada data-data aktual.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 221
sekalipun ada yang perlu dipelajari dalam pendapatan disabilitas – periode eliminasi, periode
tunjangan, pekerjaan, pendapatan, ganti rugi, status merokok, dan klasifikasi –serta semua
variabel yang tercantum untuk asuransi jiwa. Pada dasarnya, tidak ada data yang meliputi seluruh
industri pada semua bidang ini, meskipun beberapa penjamin besar memiliki basisdata yang
cukup luas untuk mengembangkan beberapa trend dan informasi.
Volatilitas jenis produk pendapatan disabilitas tidak hanya membuat studi-studi seperti
ini sangat diperlukan, tapi juga menuntut agar analis data menyadari lingkungan dimasa
mendatang yang jelas akan berbeda dengan lingkungan pada saat data dikumpulkan. Oleh karena
itu dalam keadaan terbaik rasio kerugian dan morbiditas mencerminkan pengalaman dan
kecenderungan hanya pada periode waktu ketika studi dilakukan.
Memproyeksikan Trend
Para penjamin harus membiarkan penilaian subyektif dan pengalaman manajemen untuk
memproyeksikan kecenderungan-kecenderungan ke masa depan. Kecenderungan statistik untuk
pendapatan disabilitas kurang dapat diandalkan untuk proyeksi masa depan dibanding untuk
asuransi jiwa, dimana volatilitas tidak begitu ekstrim. Akan tetapi pada lingkungan terbatas
sekalipun kecenderungan dan bukti statistik membentuk dasar-dasar proyeksi masa depan. Analis
data harus memahami periode sejarah yang sedang dipelajari, banyak tahu tentang perubahan-
perubahan yang telah terjadi di pasar sejak studi tersebut, dan cukup berpengalaman dalam bisnis
disabilitas untuk membuat penilaian yang valid tentang masa depan. Karakteristik ini
menggambarkan profesional yang sebenarnya dalam bisnis disabilitas, yang berpengalaman
dalam berbagai kepelikan jenis produk.
Periode Studi
Agar studi valid dan mempunyai kesimpulan yang kuat, analisa statistik pendapatan
disabilitas perorangan harus dilakukan selama periode beberapa tahun, lebih disukai minimal 5
tahun. Perubahan sosial cenderung berkembang selama periode bertahun-tahun, dan kemajuan
trend sangat penting untuk membantu memproyeksikan masa depan. Karena ayunan ekonomi,
baik ke atas ataupun ke bawah, mempunyai dampak langsung terhadap bisnis disabilitas, periode
studi harus cukup panjang untuk menumpulkan puncak dan lembah ayunan-ayunan ini. Meskipun
analis harus menyadari ayunan ekonomi dalam menarik kesimpulan, pengalaman baik maupun
buruk dalam formulir polis tertentu, golongan pekerjaan, atau wilayah geografis pada satu atau
bahkan 2 tahun kalender dapat diambil sebagai bukti yang tak dapat dibantah.
Sayangnya, karena kekurangan data yang valid dan pengalaman relatif dari analis,
industri cenderung bereaksi secara berlebihan terhadap kecenderungan-kecenderungan temporer.
Dua atau tiga tahun hasil klaim yang baik seringkali menyebabkan liberalisasi produk, tarif dan
penanggungan. Sebaliknya, 2 atau 3 tahun pengalaman buruk sering menyebabkan penarikan
tajam –kenaikan tarif dan pengetatan bahasa kontrak dan penanggungan. Adakalanya sifat
manusia dan tekanan bisnis menyebabkan seorang analis berpengalaman sekalipun tunduk pada
kecenderungan-kecenderungan pengalaman jangka pendek. Akan tetapi kehati-hatian dan
kematangan menuntut agar pengalaman selalu dilihat selama periode 5 tahun dan kemudian
diterapkan pertimbangan yang masuk akal.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 222
STUDI MORBIDITAS VERSUS RASIO-KERUGIAN
Morbiditas
Studi-studi morbiditas yang aktual hingga yang diharapkan sejauh ini merupakan metode
pemeriksaan pengalaman pendapatan disabilitas yang paling disukai. Ada dua unsur pokok dalam
morbiditas disabilitas; angka disabilitas dan angka pemulihan. Angka disabilitas adalah jumlah
jiwa yang tak mampu per seribu jiwa yang terkena. Perubahan angka disabilitas sering dapat
ditentukan lebih awal pada siklus ekonomi, karena pengklaim perorangan menjadi bagian dari
studi angka disabilitas dengan hari pertama disabilitasnya.
Angka pemulihan mengukur lamanya disabilitas. Angka ini adalah jumlah jiwa yang tak
mampu yang akan pulih setelah satu, 2, 3 hari disabilitasnya; 1, 2, 6 bulan disabilitasnya; atau 1,
2, 5, 10 tahun disabilitasnnya per seribu jiwa yang tak mampu. Perubahan angka pemulihan
memakan periode yang jauh lebih lama untuk muncul ketimbang perubahan-perubahan pada
angka disabilitas karena statistik didasarkan pada berapa bulan dan tahun mengadakan studi
tentang jiwa yang tak mampu. Penting untuk dipahami bahwa perubahan dapat terjadi pada angka
disabilitas tanpa perubahan yang terjadi pada angka pemulihan, dan sebaliknya.
Sayangnya, basis data yang diperlukan untuk studi-studi morbiditas merupakan basisdata
yang sangat besar, dan beberapa perusahaan mempunyai eksposur untuk mengembangkan data
yang berarti seperti itu. Bahkan beberapa studi industri yang berbasiskan morbiditas cenderung
kehilangan kredibilitas dan nilai ketika mereka berusaha merinci data menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Semakin banyak perusahaan yang mengotomatiskan basisdata dan catatan klaim
pendapatan disabilitas, studi seperti ini menjadi semakin produktif.
Rasio Kerugian
Karena ada masalah dalam pengembangan data morbiditas yang cukup memadai,
mayoritas studi disabilitas perusahaan dan industri didasarkan pada studi-studi rasio kerugian –
rasio klaim terhadap premi. Ada dua tipe dasar rasio klaim: rasio klaim- tunai dan rasio klaim
yang diadakan. Rasio tunai adalah dolar klaim tunai yang dikeluarkan selama periode studi dibagi
premi yang diperoleh selama periode studi. Rasio klaim-yang diadakan, sejauh ini lebih
terpercaya diantara kedua rasio, adalah klaim-klaim tunai ditambah cadangan jiwa aktif ditambah
cadangan klaim, dibagi dengan premi yang diperoleh selama perode studi.
Rasio tunai tidak cukup memadai karena ia tidak mempertimbangkan cadangan klaim dan
dengan demikian gagal mengukur kewajiban klaim terbuka dimasa mendatang yang akan
berlanjut melampaui batas periode studi. Rasio tunai juga menggunakan premi total, sebagiannya
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 223
pada polis premi menunjukkan pembayaran untuk premi yang akan diadakan dimasa mendatang,
dan oleh karenanya memperkecil rasio kerugian yang sebenarnya. Selama awal-awal tahun polis
disabilitas, ketika seleksi underwriting belum berakhir, rasio klaim tunai akan sangat rendah.
Demikian pula, polis dengan periode tunjangan yang panjang yang mempunyai porsi premi lebih
besar yang disisihkan untuk klaim-klaim mendatang, dan klaim-klam terbuka yang mempunyai
potensi kewajiban klaim yang jauh lebih besar, akan menunjukkan rasio tunai yang lebih rendah.
Sebaliknya, polis dengan masa tunjangan singkat, dimana sebagian kecil premi mewakili
cadangan untuk klaim-klaim mendatang dan potensi klaim jangka panjang dibatasi oleh periode
tunjangan yang singkat, akan menunjukkan rasio kerugian yang lebih tinggi.
Rasio kerugian-diadakan, dalam menghitung cadangan klaim jiwa aktif dan jiwa tak
mampu sebagai bagian dari kewajiban klaim, merupakan metode yang lebih bagus untuk
menentukan pengalaman klaim-klaim aktual. Akan tetapi, rasio kerugian yang diadakan
mencakup bunga yang diperoleh pada cadangan klaim dan jiwa aktif. Unsur bunga ini tidak dapat
digantikan dengan upaya tambahan, dan rasio kerugian bersih yang dihasilkan akan memberikan
pandangan lebih baik mengenai morbiditas itu sendiri.
Bisnis pendapatan disabilitas jelas merupakan salah satu anugerah yang ditangguhkan
dan hukuman yang ditangguhkan. Akibatnya, analis rasio kerugian klaim atau pengalaman
morbiditas harus selalu berhati-hati menarik kesimpulan dari hasil-hasil jangka pendek dan peka
terhadap trend-trend dibanding data dari berbagai sumber. Trend berdasarkan pengalaman masa
lalu mungkin merupakan indikator berharga mengenai arah perjalanan sepanjang analis
mempunyai pengetahuan yang luas mengenai variabel-variabel sosial dan ekonomi yang mungkin
mempengaruhi periode ketika studi dilakukan. Pembandingan dengan pengalaman perusahaan
lainnya melalui laporan-laporan tahunan mungkin juga memberikan beberapa petunjuk mengenai
kinerja perusahaan. Namun disini para analis harus menyadari karakteristik blok bisnis
perusahaan yang mungkin agak berbeda dengan blok bisnis perusahaannya sendiri. Umur rata-
rata blok bisnis perusahaan pesaing, gabungan berdasarkan golongan pekerjaan, wilayah periode
tunjangan, kisaran pendapatan, dan seterusnya adalah unsur-unsur variabel yang harus
diperhatikan para analis ketika membandingkan hasil-hasil rasio kerugian mereka dengan
perusahaan lain.
Jadual H dalam blanko konvensi (laporan tahunan yang dipersyaratkan oleh departemen
asuransi negara bagian) memberikan data-data primer yang tersedia untuk tipe analisa antar
perusahaan ini (lihat gambar 20-1). Jadual H menjadi kurang dapat diandalkan ketimbang
statistik morbiditas karena ia hanya mengandung data rasio kerugian. Demikian pula, jadual H
mempunyai kelemahan-kelemahan yang wajar dalam perbandingan rasio kerugian langsung
karena tidak membuat perbedaan berdasarkan durasi suatu blok bisnis,. Meskipun demikian,
trend-trend yang berarti dengan dasar tahun per tahun dapat diperiksa dan akan menimbulkan
persoalan-persoalan mengenai perbedaan-perbedaan dalam trend suatu perusahaan versus
perbedaan industri lainnya.
Jadual O dalam blanko konvensi merupakan ukuran yang baik mengenai apakah seorang
penanggung menyisihkan cadangan klaim yang cukup untuk menutup kalim-klaim terbuka
selama tahun-tahun sebelumnya ataukah tidak (lihat gambar 20-2). Jika suatu perusahaan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 224
menemukan bahwa cadangan tambahan harus ditetapkan pada akhir tahun untuk kewajiban klaim
tahun sebelumnya, maka jelas rumus untuk cadangan mungkin perlu diperkuat. Dapat
diperkirakan bahwa selama masa ekonomi yang buruk Jadual O akan menunjukkan penurunan
cadangan, sedangkan mungkin terjadi sebaliknya selama periode ekonomi baik.
Kerja oleh Lembaga Aktuaris untuk mengembangkan tabel morbiditas yang baru untuk
menggantikan CDT 1964 memberikan informasi mengenai bagian-bagian kecil yang sebelumnya
tidak tersedia. Beberapa data terbaik yang tersedia baru-baru ini telah dikumpulkan dan
disebarluaskan pada suatu publikasi yang disebut Disability Newsletter. Suratkabar ini
memberikan pelayanan yang sangat berharga bagi industri disabilitas dengan mengumpulkan dan
menganalisa berbagai data.
Beberapa parameter atau bagian yang lebih penting untuk diperiksa adalah sebagai
berikut:
• Golongan pekerjaan – Karena ada perbedaan yang signifikan dalam pengalaman klaim dan
morbiditas, dan juga dalam pendekatan dan peraturan penanggungan dengan setiap golongan
pekerjaan, maka data terpisah mengenai masing-masing golongan diperlukan untuk penilaian
dan penetapan persyaratan penanggungan. Perubahan kecenderungan pada satu golongan
mungkin tidak menyebabkan perubahan yang sama pada golongan lain, karena dampak sosial
ekonominya mungkin sangat berbeda. Mungkin contoh yang sempurna dari kecenderungan
semacam ini terjadi pada tahun 1970-an, ketika dampak overasuransi sebagai akibat dari
program disabilitas negara bagian dan federal memnyebabkan lebih banyak kemunduran
pengalaman klaim pada golongan pekerjaan yang lebih rendah dibanding pada kelompok-
kelompok pekerjaan yang lebih tinggi.
• Pekerjaan – Setiap golongan pekerjaan terdiri dari beberapa lusin pekerjaan yang berbeda-
beda, dan masing-masing mungkin kinerjanya agak berbeda, lagi-lagi berdasarkan trend
sosial ekonomi. Meskipun semakin sulit memperoleh data terpercaya di bagian-bagian kecil
seperti itu, para penjamin yang lebih besar harus mampu mendapatkan beberapa indikasi dari
kecenderungan-kecenderungan yang signifikan dengan mengamati dan menggabungkan
pengalaman selama periode bertahun-tahun. Membandingkan penggolongan pekerjaan yang
umum digunakan sekarang dengan yang digunakan 20 tahun lalu dengan cepat menunjukkan
bahwa telah terjadi banyak perubahan dan penyesuaian. Faktor-faktor seperti perubahan-
perubahan sifat pekerjaan, perubahan sifat pekerjaan, dan perubahan iklim sosial ekonomi
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 225
secara umum jelas mempunyai dampak dan menjadikan penyesuaian golongan pekerjaan
sangat diperlukan.
Merunut perubahan pengalaman dari tahun ke tahun merupakan hal penting, terutama pada
bagian-bagian yang lebih kecil dimana penjamin lebih beresiko. Analisa yang lebih cerdik
terhadap perubahan pengalaman dokter pada akhir 1980-an akan mempengaruhi penyesuaian
penanggungan, tarif dan produk sebelumnya, yang mencerminkan pengalaman yang semakin
memburuk.
• Formulir polis- Sebagian besar perusahaan akan mempelajari hasil-hasil klaim mereka
berdasarkan formulir polis yang berbeda. Masing-masing formulir polis memiliki beberapa
karakteristik unik, dan pengenalan formulir polis yang baru selalu membawa beberapa resiko
yang belum diketahui. Akibatnya, pemeriksaan melalui formulir merupakan metode yang
diperlukan untuk menentukan apakah asumsi-asumsi yang dibuat dalam perancangan
formulir polis ternyata logis berdasarkan pengalaman aktual ataukah tidak. Jika
kecendeungan sebelumnya teridentifikasi lebih dini dalam formulir polis, dimungkinkan
untuk menyesuaikan persyaratan penanggungan untuk memperbaiki pengalaman.
• Tunjangan tambahan –Tunjangan tambahan atau pilihan, seperti opsi residual, opsi biaya
hidup, dan opsi pendapatan masa depan, membutuhkan alokasi cadangan yang signifikan dan
karena itu harus dirunut dan dipelajari secara terpisah. Dalam beberapa situasi tingkat
cadangan klaim yang diperlukan untuk tunjangan tambahan ini mungkin bahkan melebihi
yang diperlukan untuk ganti rugi polis pokok.
• Umur- Karena salah satu variabel tarif adalah umur, pengalaman untuk parameter khusus ini
sangat penting. Perubahan dalam teknologi dan perawatan medis akan mempunyai dampak
terhadap pengalaman umur, dan juga perubahan sosial ekonomi yang mempengaruhi
kelompok umur secara berbeda dibanding yang lain. Apabila umur rata-rata masyarakat kita
meningkat, kita mungkin dapati pensiun dini kurang disukai, dan akibatnya hal ini mungkin
mempunyai dampak menguntungkan pada morbiditas usia lanjut. Demikian pula, apabila
jumlah penduduk muda dalam angkatan kerja menurun, kita mungkin menemukan stabilitas
yang lebih pada pekerjaan mereka sebagai akibat dari permintaan, dan hal ini bisa
memperbaiki morbiditas. Sebaliknya, jika pekerja usia lebih tua cenderung masih bertahan
pada angkatan kerja lebih lama, dengan demikian menghambat pekerja yang lebih muda
untuk mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dan mungkin posisi yang lebih stabil, maka hal
ini mempunyai dampak yang merugikan terhadap morbiditas usia yang lebih muda.
• Durasi – Pentingnya durasi telah dijelaskan dan tidak dapat diabaikan. Barangkali dibanding
unsur variabel lain, mempelajari pengalaman klaim tanpa memandang umur perusahaan
mengandung resiko menghasilkan kesimpulkan yang tidak akurat. Rasio kerugian biasanya
akan lebih tinggi pada blik bisnis yang lebih tua, dan rasio akan sangat rendah pada blok baru
dimana pengaruh seleksi underwriting tidak berkurang. Meskipun hasil-hasil dari rasio yang
diperbaiki lebih dapat dipercaya, rasio juga akan cenderung lebih tinggi untuk blok usia lebih
tua. Rasio kerugian bersih yang dijelaskan dimuka mengurangi masalah ini. Studi-studi
morbiditas yang sessungguhnya diharapkan, pada dasarnya menyesuaikan pengaruh-
pengaruh durasi.
• Periode eliminasi- Sama halnya dengan studi-studi beberapa unsur variabel lainnya, studi
berdasarkan periode eliminasi sangat penting karena premi-premi bervariasi menurut lamanya
masa eliminiasi. Perubahan-perubahan dalam pengalaman mungkin terjadi pada satu periode
eliminasi tapi tidak pada yang lainnya, bergantung pada karakteristik kelompok pembeli
periode eliminasi tertentu. Periode eliminasi jangka pendek –dibawah 30 hari- secara umum
dijual hingga pertengahan tahun 1970-an untuk penutupan disabilitas perorangan.
Pengalaman pada periode eliminasi 7 hari dan 15 hari yang memburuk sepanjang tahun 1970-
an mungkin dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, ada peningkatan tajam pada program
kelompok jangka pendek dan program berkelanjutan gaji majikan, yang cenderung
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 226
menyebabkan overasuransi ketika dipadukan dengan kontrak-kontrak perorangan. Kedua,
perubahan ettika kerja masyarakat sepanjang akhir tahun 1960-an dan 1970-an mungkin
mempunyai pengaruh merugikan terhadap pengalaman periode eliminasi jangka pendek.
Selama akhir tahun 1980-an, pengalaman untuk periode eliminasi yang lebih pendek dari 90
hari yang sangat buruk pada beberapa kelompok dipicu oleh perubahan mendasar di pasar.
• Periode tunjangan- Karena tarif bervariasi menurut periode tunjangan, pengalaman harus
dipelajari untuk masing-masing periode tersendiri. Besarnya volume penutupan tunjangan
jangka panjang –hingga usia 65 dan seumur hidup- hanya dijual tahun-tahun belakangan ini
saja. Akibatnya, data terpercaya mengenai periode waktu yang diperpanjang masih jarang
berkembang dengan cepat bersamaan dengan berlalunya waktu. Akan tetapi tidak ada
perusahaan yang mengakumulasi pengalaman penyakit hingga usia 65 tahun pada blok bisnis
besar dengan umur menengah keatas untuk menentukan dampak apa yang mungkin timbul
akibat dipilihnya pensiun dini terhadap asumsi-asumsi tarif.
• Ganti rugi- Apakah pengalaman bervariasi menurut jumlah ganti rugi bulanan yang
disediakan dalam kontrak? Sepuluh tahun lalu terdapat sedikit bukti statistik bahwa tingkat
ganti rugi mempengaruhi morbiditas. Akan tetapi, belakangan ini beberapa studi telah
menunjukkan bahwa semakin besar ganti rugi, semakin buruklah pengalaman.
Kecenderungan ini harus diamati secara cermat.
• Pendapatan- Pendapatan tertanggung sangat berkaitan dengan butir sebelumnya yaitu ganti
rugi, tapi ini mungkin juga menjadi ukuran stabilitas tertanggung dalam pekerjaannya. Apa
hubungan antara ganti rugi dan pendapatan –yakni rasio penggantian? Studi Lembaga
Aktuaris mengenai disabilitas jangka panjang menunjukkan bahwa morbiditas yang lebih
tinggi dapat diharapkan apabila rasio penggantian meningkat. Apakah ada pola morbiditas
yang berbeda berdasarkan pendapatan tertanggung? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat
berharga bagi industri, tapi datanya tidak cukup banyak untuk dapat dipercaya.
• Geografi- Apakah pengalaman klaim atau morbiditas bervariasi menurut wilayah geografis?
Ada beberapa indikasi bahwa wilayah berpenduduk padat memberikan morbiditas yang agak
lebih tinggi dibanding wilayah yang jarang penduduknya. Variasi tarif berdasarkan wilayah
geografis menjadi hal yang umum ketika data pendukung pengalaman yang berbeda terus
bermunculan.
Belakangan ini beberapa maskapai memperkenalkan pentarifan geografis. Biasanya
perbedaan tarif mereka memberikan tarif yang lebih tinggi di beberapa negara bagian,
sepereti Kalifornia, dan tarif lebih rendah untuk beberapa negara bagian di barat-tengah
seperti Iowa dan Kansas. Disini pulalah motivasi dan etika kerja nampaknya menjadi
pendorong utama perbedaan-perbedaan pengalaman ini.
• Agen dan agensi- Studi-studi pengalaman berdasarkan agen dan agensi berisi informasi yang
sangat berharga mengenai kualitas seleksi lapangan produsen. Ukuran bagian yang dipelajari
biasanya begitu kecil sehinggga keandalan data harus dipertanyakan; Meskipun demikian,
seorang agen atau agensi yang menghasilkan sejumlah besar perusahaan selama periode
tertentu akan menghasilkan pengalaman yang cukup untuk menarik beberapa kesimpulan.
Mampu mengidentifikasi 10 persen produsen yang bertanggung jawab atas masalah kualitas
dan seleksi lapangan yang signifikan adalah penting, meskipun data sisanya yang 90 persen
tidak meyakinkan.
• Jenis kelamin-Karena premi berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin pemegang polis, maka
seharusnya dilakukan studi tersendiri. Baru-baru ini, ada studi morbiditas wanita –khususnya
studi New York. Morbiditas yang lebih tinggi ada pada wanita dan dapat ditunjukkan
sedikitnya sampai kelompok usia pertengahan 50. Apabila wanita menjadi bagian dari tenaga
kerja yang lebih stabil dan pindah ke posisi tanggung jawab dan pendapatan yang lebih
tinggi, mungkin ada beberapa perbaikan dalam morbiditas mereka yang biasanya
berhubungan dengan resiki-resiko pendapatan yang lebih tinggi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 227
• Cara –Cara pembayaran premi adalah salah satu faktor variabel lainnya yang mungkin
menarik dalam analisa klaim. Pengalaman perusahaan besar menunjukkan bahwa cara
pembayaran premi tahunan menghasilkan pengalaman yang lebih menguntungkan dibanding
cara lainnya. Sebaliknya, cara triwulanan menghasilkan pengalaman yang kurang
menguntungkan. Cara yang dipilih mungkin merupakan cerminan stabilitas pembeli, karena
resiko pendapatan yang lebih tinggi dan lebih stabil cenderung membeli cara yang lebih
lama.
• Status merokok-Struktur tarif sebagian besar perusahaan menawarkan tarif-tarif yang lebih
rendah bagi bukan perokok, yang mencerminkan pengakuan industri secara meluas bahwa
kelompok tertanggung ini menyebabkan biaya tunjangan yang lebih rendah dibanding
perokok. Perusahaan harus memantau secara cermat morbiditas dan gabungan penjualan
berdasarkan parameter ini apabila perbedaan tarif menjadi hal yang substansial.
Ada beberapa parameter lainnya yang bisa diuji jika data cukup andal dan banyak; tapi sejauh
ini parameter tersebut di atas mewakili parameter yang paling penting dan paling umum.
Gabungan Parameter
Satu aspek lainnya dalam evaluasi asuransi pendapatan disabilitas yang merupakan aspek
yang sangat penting, yaitu nilai penggabungan berbagai macam parameter dalam memeriksa
morbiditas atau pengalaman klaim. Informasi yang akurat berdasarkan golongan pekerjaan,
periode eliminasi, periode tunjangan, usia dan durasi memang berharga bagi analis disabilitas.
Akan tetapi, nilainya akan sangat tinggi jika analis dapat mempelajari pengalaman berdasarkan
satu bagian ketika ia dipengaruhi oleh variasi pada bagian yang lain. Misalnya, bagaimana
pengalaman periode tunjangan berbeda menurut periode eliminasi? Bagaimana pengalaman
golongan pekerjaan berbeda menurut usia? Bagaimana pengalaman ganti rugi berbeda menurut
pendapatan? Masalah yang nyata adalah bahwa perincian lebih lanjut ini menghasilkan bagian-
bagian yang bahkan lebih kecil dengan data yang kurang dapat dipercaya.
Ada banyak bidang yang membutuhkan informasi yang berguna dalam analisa
pengalaman disabilitas. Kebutuhan akan data dalam jumlah besar untuk menjadikan studi
semacam ini dapat diandalkan merupakan masalah serius pada saat ini dan masalah yang akan
terus berlanjut hingga waktu yang tak tertentu di masa mendatang. Akan tetapi kurangnya data
seperti ini seharusnya tidak menghalangi analis untuk berusaha memeriksa hasil-hasil, selalu
mengakui keterbatasan sejumlah data dan pentingnya mengandalkan pengalaman dan penilaian
pada analisa akhir.
Terkahir, yang penting dilakukan adalah menganalisa hasil-hasil secara teratur agar dapat
mengalokasikan sumberdaya-sumberdaya secara bijak. Jangan menunggu masalah morbiditas
muncul dengan jelas dalam pengalaman total perusahaan. Pemeriksaan data yang terus menerus
oleh para aktuaris berpengalaman sangat diperlukan untuk menahan kecenderungan dan
perubahan morbiditas. Ini adalah salah satu area dimana investasi waktu saat ini mungkin
berharga jutaan dolar dimasa mendatang.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 228
STUDI PERSISTENSI
Pemeriksaan dan analisa persistensi dalam pengalaman disabilitas sama pentingnya
dengan mempelajari pengalaman klaim. Persistensi memiliki beberapa kelemahan yang sama
seperti pengalaman klaim karena kurangnya basis data. Dilain pihak, persistensi cenderung
muncul lebih awal pada kontrak jiwa, dan oleh karenanya dapat ditarik kesimpulan yang lebih
pasti. Daftar parameter yang sama yang digambarkan diatas untuk studi-studi klaim sangat
penting dalam pemeriksaan persistensi. Persistensi bervariasi menurut golongan pekerjaan,
pekerjaan, periode eliminasi, periode tunjangan, usia dan durasi. Ini jelas merupakan cerminan
pembeli.
Nampaknya ada beberapa hubungan erat antara pengalaman klaim dengan persistensi.
Kelompok-kelompok perusahaan yang menghasilkan persistensi yang buruk umumnya
menghasilkan pengalaman klaim yang lebih buruk. Hal ini tentu tidak mengherankan bagi analis,
karena kepastian dan motivasi tertanggung merupakan faktor yang sangat penting dalam
morbiditas maupun persistensi. Resiko yang kurang stabil lebih mudah berubah, dan resiko yang
kurang stabil lebih mudah mengklaim.
Aktuaris disabilitas tahu betul pentingnya persistensi dalam struktur tarif. Dampak dari
pengeluaran tambahan dimuka-dibelakang yang banyak mengharuskan agar polis diberlakukan
untuk beberapa tahun sebelum maskapai asuransi mulai menghasilkan perolehan investasinya.
Dalam keadaan seperti ini premi sangat dipengaruhi oleh persistensi. Tarif yang kelewat tinggi
melebihi 30 persen premi selama tahun pertama mungkin membuat aktuaris hampir tidak
mungkin membuat premi yang akan memenuhi syarat rasio kerugian minimal di beberapa
wilayah hukum negara bagian. Upaya untuk menganalisa kemudian memperbaiki persistensi
merupakan upaya yang sangat berharga. Mencari cara untuk mengidentifikasi karakteristik
persistensi yang buruk pada saat underwriting dan jika mungkin membuat penyesuaian-
penyesuaian yang akan memperbaiki persistensi merupakan masalah penting bagi studi industri
selanjutnya.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 229
menghendaki agar pemeriksa klaim dan penanggung keduanya mengambil peran dalam evaluasi
hasil.
Evaluasi statistik murni terhadap morbiditas dalam pengalaman klaim adalah tugas
aaktuarial, tapi analisa terhadap studi-studi ini membutuhkan masukan dari penanggung dan juga
pemeriksa klaim. Orang-orang pada kedua profesi ini, yang dari hari ke hari mengamati
kecenderungan-kecenderungan pada periode yang diperluas adalah sumberdaya yang sangat
berharga dalam mengukur pentingnya berbagai studi. Perubahan aturan underwriting
mempengaruhi pengalaman bagian tertentu, dan pengetahuan ini penting dalam menarik
kesimpulan. Pemeriksa klaim mungkin mampu mengamati ciri-ciri atau masalah-masalah tertentu
dengan formulir kontrak tertentu (atau klausul-klausul dalam sebuah kontrak) secara dini dalam
asuransi jiwanya, dan informasi ini diperlukan untuk menarik kesimpulan.
Disamping analisa terhadap morbiditas tertentu dan studi-studi pengalaman ada analisa
yang lebih subyektif dan terus menerus yang dapat diberikan oleh pemeriksa klaim dan
penanggung. Karena bisnis pendapatan disabilitas adalah bisnis anugrah yang ditangguhkan dan
hukuman yabg ditangguhkan, penanggung dan pemeriksa klaim mungkin bisa mengamati trend-
trend yang tidak akan jelas pada analisa klaim-klaim untuk beberapa waktu. Oleh karen itu harus
ada satu lingkungan dimana kedua disiplin ini didorong untuk membuat analisa subyektif
semacam itu dengan dasar terus menerus dan saling mengkomunikasikan temuan-temuan mereka
kepada aktuaris.
Hasil-hasil sebagian besar analisa ini akan menunjukkan bidang-bidang yang harus
diamati untuk masalah-masalah yang mungkin ada, ketimbang memuat kesimpulan pasti dan
tindakan yang harus diambil. Jika lingkungan yang tepat itu ada, kecenderungan yang berarti
mungkin muncul cukup awal sehingga penyesuaian minor bisa dibuat untuk mengoreksi masalah-
masalah potensial –misalnya, agen yang melakukan pekerjaan buruk dalam prtanggungan
lapangan, masalah geografis yang mungkin merupakan cerminan kecenderungan sosial ekonomi,
dan perubahan perilaku dan karakteristik pengelompokan pekerjaan. Penting bagi penanggung
dan pemeriksa klaim untuk memahami bahwa mereka mempunyai peran yang harus dimainkan
dalam mengevaluasi hasil-hasil, dan aktuaris harus memahami bahwa masukan mereka sangat
berharga.
Masalah yang sama terjadi ketika mempelajari resiko-resiko gangguan seperti halnya
memeriksa bagian-bagian lain atau parameter-parameter yang telah dibicarakan. Lagi-lagi,
kelangkaan data adalah masalah khusus ketika seseorang berusaha merinci kelompok resiko
gangguan menjadi bagian-bagian gangguan khusus yang lebih kecil. Masalah penentuan rasio
kerugian atau pengalaman morbiditas yang dapat dipercaya untuk beberapa ratus gangguan yang
mungkin terjadi sangat jelas. Apalagi, pada masing-masing gangguan ada berbagai kemungkianan
tindakan underwriting mulai dari endosemen pengecualian penuh, hingga endosemen
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 230
pengecualian terbatas, premi tambahan, gabungan keduanya, hingga gabungan endosemen
pengecualian, premi tambahan dan perubahan tunjangan polis.
Penanggung harus memainkan peran utama dalam analisa seperti ini, bersama dengan
pemeriksa klaim dan aktuaris. Dalam membangun basisdatanya yang penting bagi penanggung
adalah mencatat bukan hanya tipe tindakan underwriting yang diambil pada resiko-resiko tak
baku, tapi juga kasus-kasus yang mempunyai riwayat gangguan tapi penanggung dengan alasan
apapun memutuskan untuk menyetujui dengan dasar standar. Pengalaman pada bagian khusus ini
sama pentingnya dengan pengalaman pada resiko-resiko yang disetujui dengan dasar gangguan.
Disini, lagi-lagi adalah bidang yang didalamnya penanggung harus mampu menyediakan
informasi yang lebih terpercaya dibanding perusahaan perorangan manapun. Karena penanggung
mengkhususkan penanganan resiko-resiko yang lebih rumit dan lebih sering diminta untuk ikut
andil dalam menanggung resiko-resiko seperti ini, ia harus mengembangkan basisdata seperti ini
secara lebih tepat.
▪ ▪ ▪
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 231
GAMBAR 20-1
JADUAL H- Exhibit Kesehatan dan Kecelakaan
1 2 3 4
Total Kesehatan & Kredit Terperbaharui
Kecelakaan ( Kelompok secara kolektif
Kelompok dan
Perorangan)
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Premi tertulis 0
2. Premi diperoleh 0
3. Klaim yang diadakan/terjadi 0 0.0 0.0 0.0 0.0
4. Kenaikan cadangan polis 0 0.0 0.0 0.0 0.0
5. Komisi (a) 0 0.0 0.0 0.0 0.0
6. Pengeluaran asuransi umum 0 0.0 0.0 0.0 0.0
7. Pajak, lisensi, dan upah 0 0.0 0.0 0.0 0.0
8. Total pengeluaran yang diadakan 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8A. Jumlah tertulis utk potongan 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9. Perolehan dari uunderwriting 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
sebelum deviden kpd pemegang polis
10. Deviden utk pemegang polis 0 0.0 0.0 0.0 0.0
11. Perolehan dari asuransi setelah 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
deviden untuk pemegang polis
RINCIAN WRITE-INS
08A01. 0 0.0 0.0 0.0 0.0
08A02. 0 0.0 0.0 0.0 0.0
08A03. 0 0.0 0.0 0.0 0.0
08A989. Ringkasan sisa write-in
untuk Baris 8A dari
halaman luapan 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
O8A99. TOTAL (Baris 08A0
Samopai 03A03 plus
08A98) ( Baris 8A
di atas) 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
(a) Termasuk $0 yang dilaporkan sebagai “Polis, keanggotaan dan upah lain yang ditahan oleh agen.”
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 232
Polis-polis perorangan lainnya
5 6 7 8 9
Tak dapat Dapat Diperbarui Tak Dapat Khusus Lain-lain
dibatalkan Terjamin Diperbarui Kecelakaan lain
Khusus Alasan
Yang Dinyatakan
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 233
GAMBAR 20-1 (lanjutan)
JADUAL H- Exhibit Kesehatan dan Kecelakaan (lanjutan)
1 2 3 4
Total Kesehatan & Kredit Terperbaharui
Kecelakaan ( Kelompok secara kolektif
Kelompok dan
Perorangan)
BAGIAN 2-CADANGAN DAN KEWAJIBAN
A. Cadangan Premi
1. Premi tak dibayar 0
2. Premi dimuka 0
3. Cadangan untuk kredit tarif 0
4. Cadangan total premi, thn
berjalan 0 0 0 0
5. Cadangan total premi, thn
sebelumnya 0
6. Kenaikan cadangan premi total 0 0 0 0
B. Cadangan Polis
1. Cadangan tambahan 0
2. Cadamgan untuk tunjangan masa
depan (tunjangan persalinan dan
tunjangan sejenis lainnya 0
3. Cadangan polis total, thn berjalan 0 0 0 0
4. Cadangan polis total, thn
sebelumnya 0
5. Peningkatan cadangan polis 0 0 0 0
C. Cadangan Klaim dan Kewajiban
1. Total tahun berjalan 0
2. Total tahun sebelumnya 0
3. Kenaikkan 0 0 0 0
BAGIAN 3 –UJI CADANGAN DAN KEWAJIBAN KLAIM TAHUN SEBELUMNYA
1. Klaim yang dibayarkan selama
tahun tersebut.
a. pada klaim yang dikenakan
sebelum tahun berjalan 0
b.pada klaim yang dikenakan
selama tahun berjalan 0
2. Cadangan dan kewajiban klaim,
31 Des, tahun berjalan
a. pada klaim yang dikenakan
sebelum tahun berjalan 0
b. pada klaim yang dikenakan
selama tahun berjalan 0
3. Uji
a. baris 1a dan baris 2a 0 0 0 0
b.kewajiban & cadangan klaim,
31 Des, thn berjalan 0
c. baris a minus baris b 0 0 0 0
BAGIAN 4- REASURANSI
A. Reasuransi yang dibebankan
1. Premi ditulis 0
2. Premi dibayar 0
3. Klaim yg terjadi/ diadakan 0
4. Komisi 0
B. Reasuransi yang diberikan
1. Premi tertulis 0
2. Premi diperoleh 0
3. Klaim yang terjadi 0
4. Komisi 0
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 234
Polis-polis perorangan lainnya
5 6 7 8 9
Tak dapat Dapat Diperbarui Tak Dapat Khusus Lain-lain
dibatalkan Terjamin Diperbarui Kecelakaan lain
Khusus Alasan
Yang Dinyatakan
BAGIAN 2-CADANGAN DAN KEWAJIBAN
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
BAGIAN 3 –UJI CADANGAN DAN KEWAJIBAN KLAIM TAHUN SEBELUMNYA
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
BAGIAN 4- REASURANSI
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 235
GAMBAR 20-2
JADUAL O
BAGIAN 1- PENGEMBANGAN KERUGIAN yang DIKENAKAN
1 Jumlah bersih yang dibayarkan pemegang polis
Tahun ketika
kerugian 2 3 4 5 6
dikenakan 1992 1993 1994 1995 1996
1. Sebelumnya
2. 1992
3. 1993 xxx
4. 1994 xxx xxx
5. 1995 xxx xxx xxx
6. 1996 xxx xxx xxx xxx
Bagian B –Kesehatan dan Kecelakaan Lain
1. Sebelumnya
2. 1992
3. 1993 xxx
4. 1994 xxx xxx
5. 1995 xxx xxx xxx
6. 1996 xxx xxx xxx xxx
Bagian C –Kesehatan dan Kecelakaan Kredit
1. Sebelumnya
2. 1992
3. 1993 xxx
4. 1994 xxx xxx
5. 1995 xxx xxx xxx
6. 1996 xxx xxx xxx xxx
(a) lihat alinea 9 pada Annual Audited Financial Reports pada General Section of Annual
Statement Instructions.
Sumber: National Association of Insurance Commissioners.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 236
GAMBAR 20-2 (lanjutan)
JADUAL O
BAGIAN 2- PENGEMBANGAN KERUGIAN yang DIKENAKAN
1 Jumlah nilai bersih dibayarkan pemegang polis dan kewajiban klaim dan
Tahun ketika cadangan yang belum diselesaikan pada akhir tahun
kerugian 2 3 4 5 6
dikenakan 1992 1993 1994 1995 1996
1. 1992 xxx xxx
2. 1993 xxx xxx
3. 1994 xxx xxx
4. 1995 xxx xxx xxx
5. 1996 xxx xxx xxx xxx
Bagian B –Kesehatan dan Kecelakaan Lain
1. 1992 xxx xxx
2. 1993 xxx xxx
3. 1994 xxx xxx
4. 1995 xxx xxx xxx
5. 1996 xxx xxx xxx xxx
Bagian C –Kesehatan dan Kecelakaan Kredit
1. 1992 xxx xxx
2. 1993 xxx xxx
3. 1994 xxx xxx
4. 1995 xxx xxx xxx
5. 1996 xxx xxx xxx xxx
BAGIAN 3-METODOLOGI CADANGAN DAN KEWAJIBAN
Exhibit 9 dan 11
Jenis Usaha 1 2
Metodologi Jumlah
1. asuransi jiwa industri
2. asuransi jiwa biasa
3. cagak hidup perorangan
4. kontrak tambahan
5. asuiransi jiwa kredit
6. asuransi jiwa kelompok
7. asuransi kecelakaan dan kesehatan kelompok
8. asuransi kecelakaan dan kesehatan kredit
9. asuransi kecelakaan dan kesehatan lain
10. Total 0
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 237
BAB XXI
REASURANSI
Fungsi reasuransi adalah untuk mengalihkan sebagian dari resiko klaim ke satu atau lebih
perusahaan lain. Ini sangat jelas digunakan pada situasi dimana jumlah resiko pada pemegang
polis tertentu luar biasa tinggi sehubungan dengan jumlah rata-rata dalam resiko. Perusahaan
asuransi jiwa yang jumlah tertera (tertera) rata-ratanya sebesar $100.000 mungkin ingin
mereasuransikan sebagian dari pemohon untuk jumlah tertera sebesar $500.000 atau lebih.
Siapapun yang memahami bisnis asuransi jiwa mengakui bahwa batas dimana suatu perusahaan
mereasuransikan beberapa bagian dari suatu polis bergantung pada ukuran perusahaan dan jumlah
tertera dalam resiko. Perusahaan kecil mungkin mau mereasuransikan untuk jumlah tertera yang
lebih dari $100.000; perusahaan besar mungkin yakin ia dapat menanggung resiko dari semua
klaim hingga $ 1 juta, atau bahkan lebih tinggi.
Kebutuhan yang sama akan reasuransi juga terdapat pada pendapatan disabilitas. Tidak
jarang suatu perusahaan memiliki kewajiban potensial untuk satu klaim disabilitas jangka panjang
yang melebihi $ 2 juta –dalam beberapa contoh lebih dari $5 juta. Meskipun pembayaran klaim
tidak dibuat sekaligus (dalam jumlah bulat) seperti pada asuransi jiwa, kewajiban harus diakui
dengan pengadaan cadangan yang banyak. Inilah potensi untuk cadangan klaim yang sangat besar
yakni pendorong utama bagi reasuransi pendapatan disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 238
SEJARAH REASURANSI
Sebelum tahun 1970-an, di Amerika Serikat tidak begitu banyak terdapat reasuransi
disabilitas karena jumlah ganti rugi dan jangka waktu periode tunjangan tidak memasukan
kewajiban-kewajiban klaim potensial yang besar. Misalnya, ganti rugi jangka panjang maksimum
yang paling umum pada tahun 1960 adalah $400 per bulan untuk penutupan hingga usia 65.
Kewajiban maksimum untuk klaim apapun dibawah kontrak seperti ini jarang yang lebih dari
$100.000, dan cadangan klaim yang dibutuhkan untuk mendukung pembayaran klaim potensial
seperti ini adalah kurang dari $100.000 untuk satu klaim apapun. Oleh karena itu kebanyakan
perusahaan merasa senang menyimpan semua resiko pendapatan disabilitas. Sistem penerbitan
yang dapat diterima dan batas-batas keikutsertaan pada dasarnya menghindari perlunya
reasuransi. Meskipun batas penerbitan yang khas adalah $400 per bulan untuk penutupan sampai
usia 65 pada suatu perusahaan manapun, sebagian besar perusahaan akan menyertakan sampai $
1.000 per bulan apabila penutupan dengan perusahaan-perusahaan lain dimasukkan. Metode
penyebaran resiko ini menghindari perlunya reasuransi.
Seperti telah dijelaskan pada bab 1, terjadi pertumbuhan yang hebat dalam batas-batas
keikutsertaan dan penerbitan selama tahun 1970-an dan 1980-an. Faktor utama yang
menyebabkan tingkat ganti rugi berkembang sampai ke tingkat sekarang ini sebesar $10.000,
$15.000 dan kadang-kadang jumlahnya “tak terbatas” adalah lingkungan kompetitif yang
semakin meningkat, terutama pada kelompok pekerjaan kantoran dan profesional. Pada awal dan
pertengahan tahun 1960-an, perusahaan mulai mengajukan pertanyaan ini: jika kita mau
menyertakan sampai $1.000 per bulan, mengapa tidak menulisnya semua dalam perusahaan kita
dan mereasuransikan kelebihannya? Ketika permintaan terhadap reasuransi untuk pendapatan
disabilitas meningkat, fasilitas-fasilitas reasuransi di Amerika Serikat tumbuh untuk memenuhi
tantangan. Para reinsurer jiwa tradisional adalah yang masuk pertama kali kedalam pasar –
misalnya, Lincoln National Life Insurance Company, Connecticut General Life Insurance
Company, dan North American Reassurance Company.
Ketika batas-batas penerbitan berkembang secara terus menerus selama tahun 1970-an
dan 1980-an, hampir semua reinsurer pendapatan disabilitas mengambil langkah-langkah untuk
menetapkan suatu persetujuan reasuransi. Bahkan para penulis besar pendapatan disabilitas
mengakui bahwa ada kebutuhan yang jelas untuk mempertimbangkan penyebaran resiko apabila
kewajiban klaim potensial untuk klaim apapun mencapai jumlah lebih dari $1 juta.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 239
dalam asuransi jiwa. Mungkin benar bahwa reinsurer jiwa diminta untuk memberi lebih banyak
informasi dan pelatihan di bidang asuransi ketimbang penangggung reasuransi jiwa karena
kebanyakan perusahaan kurang berpengalaman dalam pengasuransian pendapatan disabilitas.
Oleh karena itu reinsurer memiliki dua fungsi dasar; perlindungan dan pendidikan.
Fungsi pendidikan cenderung menjadi yang lebih besar dalam reasuransi disabilitas, hanya
karena kelangkaan informasi tertulis, data terpercaya, dan pengetahuan dan pengalaman umum.
Di lingkungan reasuransi jiwa, reinsurer mungkin ragu-ragu menentukan persyaratan dan filosofi
mereka sendiri secara kaku kepada perusahaan-perusahaan kliennya, dan sebagian besar
perusahaan kliennya menolak campur tangan seperti ini. Perusahaan jiwa khusus secara umum
yakin tentang filosofi operasinya dan kemampuannya sendiri untuk mengelola jenis produknya
secara menguntunngkan. Ia mengharapkan reinsurer terutama untuk unsur perlindungan dan
bantuan pada resiko-resiko tak baku yang lebih rumit. Disisi lain, penanggung disabilitas
berukuran kecil dan menengah kurang yakin akan filosofi dan kemampuan mereka untuk
mengelola jenis produknya secara menguntungkan. Akibatnya, mereka cenderung lebih
mengandalkan reinsurer mereka untuk bimbingan dan arahan dasar.
Ada perbedaan penting lainnya antara persetujuan reasuransi jiwa dengan disabilitas.
Persetujuan jiwa yang khas menetapkan jumlah penahanan resiko dimana beberapa bagian atau
semua kelebihan akan direasurnasikan. Jumlah yang ditahan ini biasanya lebih rendah untuk
resiko-resiko gangguan ketimbang untuk resiko-resiko baku. Dalam reasuransi disabilitas
perusahaan yang diserahi cenderung menahan tingkat penutupan yang sama, tanpa memandang
apakah resiko tersebut baku atau tidak baku.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 240
PENETAPAN OTOMATIS DAN FAKULTATIF
Baik persetujuan disabilitas maupun jiwa biasanya menyediakan penetapan otomatis dan
fakultatif dalam bahasa persetujuan. Dalam suatu penetapan otomatis ada jumlah maksimum
dimana reinsurer dapat diikat secara otomatis oleh perusahaan yang diserahi, tanpa resiko
diasuransikan oleh reinsurer. Penetapan fakultatif adalah penetapan dimana reinsurer ingin
membuat evaluasi resikonya sendiri sebelum menyetujui untuk menerimanya.
Tentu saja batas dimana perusahaan yang diserahi memilih reasuransi bervariasi menurut
ukuran suatu perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan kecil mungkin ingin mereasuransikan
secara penuh ganti rugi jangka panjang yang lebih dari $1.000 per bulan, sambil menahan $1.000
pertama. Reinsurer mungkin kemudian setuju menerima underwriting dari perusahaan yang
diserahi tadi pada semua kasus hingga $2.000 (batas otomatis) tapi pendapatan yang tercakup
dalam proses underwriting lebih dari $2.000 point (bidang fakultatif). Perusahaan pendapatan
disabilitas yang lebih besar boleh memilih untuk menahan jumlah resiko jangka panjang yang
lebih banyak dan kemudian diberi batas otomatis yang lebih tinggi oleh reinsurernya.
Banyak reinsurer jiwa akan setuju menerima semua resiko pada kasus-kasus yang sangat
tidak baku dimana perusahaan yang diserahi tidak ingin berpartisipasi. Ini bukanlah penetapan
biasa dalam asuransi disabilitas. Karena sifat resiko klaim yang sangat subyektif, sebagian besar
reinsurer disabilitas membutuhkan perusahaan-perusahaan klien untuk turut ambil bagian sampai
beberapa tahapan pada semua resiko.
Koasuransi
Dalam persetujuan koasuransi baik perusahaan penyerah maupun reinsurer berbagi tidak
hanya resiko morbiditas tapi juga resiko investasi dan pengeluaran. Secara khusus, reinsurer akan
mengevaluasi kecukupan tarif-tarif premi penjamin untuk resiko-resiko yang akan diterima dan
akan menggunakan premi-premi ini sebagai tarif premi reasuransinya sendiri untuk jumlah yang
akan diasuransikan. Premi tersebut dibagi dengan perimbangan resiko ganti rugi yang diterima
masing-masing pihak –pembagian 50 persen jika masing-masing pihak menanggung separuh
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 241
ganti rugi atau pembagian sepertiga/dua pertiga jika satu pihak menanggung sepertiga ganti rugi
dan yang lain dua pertiga. Karena perusahaan penyerah mempunyai pengeluaran tambahan yang
lebih tinggi dibanding reinsurer –khususnya dalam bentuk komisi awal tahun yang tinggi dan
tunjangan agensi/pelatihan – reinsurer akan mengembalikan kepada perusahaan penyerah
beberapa persentase premi reasuransi yang disetujui (kelonggaran koasuransi) untuk membantu
menutup pengeluaran-pengeluaran ini. Masing-masing perusahaan menetapkan cadangan umur
aktif berdasarkan perimbangan preminya dan mengakumulasi bunga pada cadangan-cadangan ini
sesuai pengalaman investasinya. Demikian pula, masing-masing perusahaan menetapkan
cadangan klaim berdasarkan persentase ganti ruginya dibawah klaim dan reinsurer mengganti
pengeluaran perusahaan klien, biasanya bulanan, untuk pembagiannya pada klaim-klaim tunai
selama bulan tersebut.
Persetujuan koasuransi tidak hanya memberikan perlindungan klaim, tapi juga, seperti
dinyatakan diatas, menanggung sejumlah beban tambahan pendahuluan dan beban penetapan
cadangan umur aktif. Perusahaan kecil yang mengalami perkembangan pesat jelas membutuhkan
pengurangan saluran pada surplus yang disebabkan oleh pengeluaran tambahan dan perlindungan
klaim. Satu unsur penting dalam persetujuan koasuransi adalah bahwa reinsurer menerima tarif
perusahaan penyerah ketimbang membayar tarif tersendiri untuk jumlah penutupannya.
Persetujuan reasuransi berjangka memiliki karakteristik yang sama dengan asuransi jiwa
berjangka. Ia merupakan asuransi murni dalam arti bahwa reinsurer membayar premi per $1.000
ganti rugi untuk menutup resiko klaim selama satu tahun tertentu, ditambah jumlah tambahan
yang mewakili biaya administratif reinsurer. Premi persetujuan berjangka pada suatu kasus
tertentu bertambah setiap tahun ketika usia tertanggung bertambah dan resiko morbiditas menjadi
lebih besar. Premi berjangka biasanya dihitung untuk menunjukkan morbiditas yang
diiperkirakan sangat rendah pada awal-awal tahun suatu polis dimana seleksi underwriting
cenderung menahan morbiditas pada tingkat yang lebih rendah. Ia tidak menawarkan
perlindungan untuk beban tambahan, tapi ia memberi perlindungan sepenuhnya dari kerugian
premi sesuai dengan jumlah ganti rugi yang direasuransikan. Reinsurer menetapkan suatu
cadangan klaim untuk masing-masing pengklaim berdasarkan jumlah ganti rugi dan jangka waktu
disabilitas.
Karena pengalaman morbiditas sangat tidak menentu dalam asuransi disabilitas, dan
karena jumlah cadangan klaim dapat mencapai taraf melebihi $2 juta pada seseorang yang tak
mampu bekerja, banyak reinsurer disabilitas lebih menyukai persetujuan berjangka yang dapat
diperbarui setiap tahun dibanding koasuransi. Ini jelas memisahkan resiko klaim dari resiko
investasi dan pengeluaran, dan memungkinkan perusahaan penyerah untuk mengelola dan
mengendalikan investasinya dari cadangan umur aktif secara keseluruhan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 242
Periode Eliminasi Diperluas (EEP)
Ada beberapa modifikasi perjanjian berjangka dan koasuransi yang tersedia bagi
sebagian besar reinsurer. Persetujuan periode eliminasi yang diperluas adalah yang paling
banyak tersedia pada persetujuan-persetujuan berjangka. Karena ongkos klaim seperti tercermin
dalam perkembangan cadangan klaim meningkat tajam seperti halnya jangka waktu disabilitas
yang meningkat, beberapa perusahaan lebih suka menunda point dimana reinsurer menjadi
terlibat untuk kurun waktu lebih lama dibanding periode eliminasi pada kontrak itu sendiri.
Misalnya, perusahaan mungkin ingin penetapan persetujuan dimana reinsurer tidak ikut serta
dalam klaim apapun sampai perusahaan penyerah membuat pembayaran klaim selamam kurun
waktu yang lebih panjang dibanding periode eliminiasi polis, mungkin 6 bulan atau satu tahun.
Selama periode ini, perusahaan yang diserahi bertanggungjawab atas semua pembayaran klaim,
tapi lewat dari batas ini reinsurer bertanggungjawab atas bagian tertentu. Meskipun reinsurer
tidak bertanggungjawab atas pembayaran klaim tunai sampai batas 6 bulan atau satu tahun,
harus diwaspadai adanya klaim secepat perusahaan klien sehingga reinsurer dapat mulai
menetapkan cadangan klaimnya sendiri berdasarkan kemungkinan berlanjutnya klaim melewati
batas periode 6 bulan atau satu tahun. Karena hanya sedikit klaim total diperluas yang melebihi
batas 6 bulan atau satu tahun, perusahaan penyerah dan reinsurer dapat menghemat dengan
menghindari biaya administratif penetapan dua set catatan pada setiap klaim. Beberapa periode
eliminasi yang diperluas dapat berlaku selama 2, 3 atau bahkan 5 tahun.
Resiko Ekses
Pengklaim dengan ganti rugi $2.000 per bulan dan periode tunjangan 5 tahun
menunjukkan kewajiban total potensial $120.000 untuk satu klaim. Pengklaim dengan ganti rugi
$2.500 dan periode tunjangan sampai usia 65 pada usia 35 mewakili kewajiban potensial
$720.000. Banyak penjamin disabilitas mau menerima resiko total dengan periode tunjangan 5
tahun dan mau menerima 5 tahun pertama kewajiban klaim untuk semua pemegang polis, tanpa
memandang periode tunjangan. Oleh karena itu persetujuan resiko berlebih adalah cara
memberikan semua resiko selama 2, 3 atau 5 tahun kepada perusahaan yang diserahi, setelah itu
baru reinsurer turun tangan dan menutup periode disabilitas yang tersisa. Satu perbedaan antara
persetujuan ini dengan persetujuan EEP adalah dibawah penetapan resiko ekses reinsurer boleh
menerima semua resiko di luar batas periode pendahuluan yang ditutup oleh perusahaan
penyerah.
Pembagian Quota
Istilah pembagian quota menegaskan sifat pembagian ganti rugi dalam persetujuan
reasuransi. Dalam penetapan ini, tanpa memandang jumlah ganti rugi pada kasus tertentu, bahasa
persetujuan menetapkan bahwa beberapa persen tertentu ditahan oleh perusahaan penyerah dan
bahwa sisanya dilanjutkan reinsurer –misalnya, pembagian 50-50, 25-75 persen. Pembagian
persentase yang sama terjadi baik ganti ruginya sebesar $500 ataupun $700 per bulan.
Metode pembagian resiko yang lebih umum adalah metode yang telah dijelaskan
sebelumnya, dimana perusahaan penyerah selalu menahan tingkat ganti rugi tertentu dan
reinsurer menerima jumlah ganti rugi secara keseluruhan di atas batas itu.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 243
PEROLEHAN KEMBALI
Sebagian besar persetujuan reasuransi menyediakan penetapan untuk perusahaan
penyerah untuk merebut atau memperoleh kembali beberapa bagian dari ganti rugi yang
sebelumnya telah direasuransikan. Apabila premi pada kelompok asuransi disabilitas perusahaan
meningkat, perusahaan biasanya sanggup menerima persentase resiko yang lebih besar dan
persentase beban yang lebih besar. Penetpan-penetapan reasuransi biasanya menyediakan
perebutan kembali pada hari jadi persetujuan dan perlu pemberitahuan mengenai perebutan
kembali pada beberapa waktu yang disebutkan sebelum tanggal hari jadi. Pada saat perebutan
kembali suatu perusahaan biasanya menetapkan tingkat penahanan yang baru dan lebih tinggi.
Tingkat penahanan yang baru tentu saja dapat juga ditetapkan untuk perusahaan baru tanpa
menangkap kembali bagian polis yang telah direasuransikan.
Tindakan perebutan kembali tidak melibatkan penerimaan tingkat kewajiban yang lebih
tinggi atas klaim-klaim terbuka oleh perusahaan penyerah. Proses perebutan kembali lebih rumit
untuk persetujuan koasuransi dibanding untuk persetujuan-persetujuan berjangka karena adanya
cadangan umur aktif yang harus dibagi-bagikan sesuai tingkat penahanan baru dalam suatu
perjanjian koasuransi.
JASA REASURANSI
Kualitas dan ketepatan waktu pelayanan pada reasuransi disabilitas sama pentingnya
seperti pada reasuransi jiwa. Perusahaan penyerah meminta dan berhak mendapatkan konsistensi
pada semua unsur layanan dari reinsurer, dan sifat persaingan usaha disabilitas menghendaki agar
reinsurer tidak terlalu memperlambat proses seleksi. Disamping pelayanan seleksi dan
underwriting, ada berbagai jasa lain yang disediakan reinsurer disabilitas.
Analisa Pasar
Sifat produk disabilitas dan sifat peraturan dan persyaratan underwriting bervariasi sesuai
dengan pasar tempat suatu perusahaan beroperasi. Suatu perusahaan yang beroperasi terutama di
pasar pekerja kasar atau pertukangan membutuhkan produk yang berbeda dibanding perusahaan
yang mengkhususkan pada profesi medis. Meskipun sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
“mengenali pasarnya” sebelum mulai merancang produknya, analisa pasar seringkali kurang
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 244
diperhatikan. Seringkali perusahaan mendengarkan sebagian kecil tenaga lapangannya yang sibuk
di pasar kompetitif dan bereaksi terhadap tekanan seperti ini dengan cara diluar perimbangan
premi yang dihasilkan. Hanya perusahaan-perusahaan yang sangat besar saja yang dapat
memberikan portofolio luas yang kompetitif di semua pasar. Perusahaan kecil dan menengah
harus menentukan dimana pasar mereka dan dimana mereka mau menegaskan sikap
kompetitifnya.
Pengembangan Produk
Penentuan Harga
Bantuan Asuransi
Dukungan Klaim
Pentingnya fungsi klaim pada pendapatan disabilitas telah ditegaskan, dan perusahaan
penyerah harus bisa mencarikan bimbingan dan konsultasi bagi reinsurernya -yang mencakup
pelatihan pemeriksa klaim, penetapan aturan dan prosedur klaim, bantuan merancang formulir,
dan saran-saran dalam masalah klaim tertentu apabila itu terjadi. Dukungan ini kadang mencakup
saran mengenai manajemen klaim dan prosedur serta teknik penyelidikan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 245
Evaluasi
Pada jenis produk yang tidak menentu tanggung jawab reinsurer tidak berakhir ketika
klaim dibayar. Tanggung jawab ini harus mencakup analisa terhadap pengelaman perusahaan
klien tertentu dan kecenderungan-kecenderungan industri secara umum. Untuk melindungi
investasinya sendiri dan investasi perusahaan kliennya, reinsurer harus terus menerus memberi
informasi kepada perusahaan-perusahaan kliennya mengenai trend-trend, ketimbang bereaksi
hanya ketika keadaan memaksa.
Morbiditas pendapatan disabilitas sangat dipengaruhi oleh seleksi lapangan, dan reinsurer
harus selalu mengingat fakta ini ketika mengevaluasi suatu perusahaan klien. Karena keahlian dan
kualitas seleksi lapangan bervariasi untuk setiap perusahaan, aturan dan prosedur asuransi
mungkin bahkan tarif harus disesuaikan apabila pengalaman memaksa demikian.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 246
BAB XXII
PROGRAM DISABILITAS PEMERINTAH
Munculnya tunjangan usia lanjut dan pensiun jaminan sosial pada tahun 1930-an sangat
mempengaruhi industri asuransi jiwa. Meskipun beberapa pengamat industri yakin bahwa
pertumbuhan industri asuransi jiwa akan sangat terganggu, yang terjadi justru sebaliknya.
Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dan diterimanya kebutuhan akan asuransi jiwa
menyebabkan pertumbuhan asuransi jiwa yang lebih hebat selama 4 dekade setelah tahun 1930-
an dibanding yang dapat dibayangkan siapapun ketika itu.
Luasnya kesadaran masyarakat dan diterimanya kebutuhan akan perlindungan
pendapatan disabilitas penuh tertinggal jauh dibanding sikap masyarakat terhadap cakupan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 247
perawatan medis dan asuransi jiwa. Akan tetapi perkembangan pesat asuransi pendapatan
disabilitas pada tahun 1960-an dan 1970-an segera diikuti pembuatan undang-undang tahun 1956
yang semula menambahkan cakupan disabilitas pada program jaminan sosial. Nampak bahwa
pada asuaransi disabilitas maupun asuransi jiwa pengenalan program-program sosial pemerintah
menyebabkan kesadaran dan penerimaan masyarakat meningkat, yang menyebabkan
pertumbuhan industri asuransi swasta meningkat. Oleh karena itulah agak ironis bahwa pada
tahun 1935 industri asuransi jiwa dan pada tahun 1956 industri asuransi disabilitas menyatakan
keprihatinan yang mendalam atas terganggunya pasar mereka oleh pemerintah.
Secara logis, semakin berkembang negara industri maka dialah yang pertama kali
mengundangkan perundang-undangan seperti itu, dan semakiin kecil wilayah hukum
industrialisasi maka dialah yang paling akhir mengesahkan undang-undang. Ada kecenderungan
negara-negara yang lebih maju industrinya menyediakan tunjangan yang lebih liberal.
Ketentuan-ketentuan
Sejalan dengan perkembangan tunjangan disabilitas jaminan sosial yang pesat selama
akhir tahun 1960-an dan 1970-an, tunjangan ganti rugi pekerja meningkat secara signifikan
selama kurun waktu yang sama. Tapi bahkan hingga kini ada beberapa perbedaan pada tingkat
tunjangan ganti rugi pekerja dari wilayah hukum negara bagian yang satu dengan lainnya.
Program-program yang lebih liberal menyediakan hingga dua pertiga dari pendapatan
pradisabilitas pekerja, tapi setiap program memiliki beberapa macam atap (batas tertinggi)
pembayaran tunjangan maksimum. Semua program dirancang terutama untuk menutupi
kebutuhan golongan pekerja berpenghasilan rendah dan menengah kebawah, tidak untuk menutup
penuh kebutuhan penerima pendapatan menengah ke atas dan kelas tinggi. Jangka waktu
pembayaran tunjangan secara perlahan menjadi liberal selama beberapa dekade silam dan
jumlahnya, pada beberapa kasus, dikoordinasikan dengan tunjangan disabilitas jaminan sosial
sehingga kedua program itu tidak membayar secara serentak. Program jaminan sosial adalah
pembayar primer, jika undang-undang negara bagian menyediakan suatu ganti rugi dengan
tunjangan disabilitas jaminan sosial. Jika tidak, ganti rugi pekerja menjadi pembayar primer.
Salah satu bidang yang sangat berbeda dari program negara bagian yang satu dengan
lainnya adalah jumlah tunjangan meningkat berdasarkan jumlah tanggungan. Di beberapa wilayah
hukum tunjangan pokok meningkat dengan persentase tertentu untuk masing-masing tanggungan.
Di tempat lain, masing-masing tanggungan menyebabkan peningkatan pembayaran tunjangan
dengan jumlah dolar tanpa bunga, dan jumlah dolar ini sangat bervariasi untuk setiap negara
bagian. Pada sebagian besar contoh tingkat tunjangan pada dasarnya disesuaikan, berdasarkan
jumlah tanggungan seseorang yang tak mampu bekerja.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 248
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ganti Rugi Pekerja
Seperti pengalaman asurasi disabilitas swasta, pembayaran tunjangan ganti rugi pekerja
dipengaruhi oleh faktor-faktor subyektif, meskipun tunjangan disabilitas ini dapat dibayar untuk
sakit atau kecelakaan kerja yang lebih obyektif. Statistik ganti rugi pekerja menunjukkan
peningkatan aktivitas klaim selama masa resesi, dan sebaliknya, pengalaman yang sangat
membaik selama periode pengangguran rendah. Sama halnya dengan keadaan pengalaman
disabilitas swasta, baik frekuensi maupun masa pembayaran ganti rugi pekerja dipengaruhi oleh
siklus ekonomi.
Faktor subyektif kedua yang menjadi sangat penting selama beberapa tahun silam adalah
meningkatnya kesadaran masyarakat akan ketersediaan tunjangan ganti rugi pekerja. Disamping
itu, masyarakat lebih banyak tahu tentang keadaan-keadaan yang memenuhi syarat bagi
seseorang untuk mendapatkan bayaran tunjangan. Faktor-faktor ini, serta meningkatnya “etika
pemberian hak”, mempunyai dampak yang sama-sama merugikan terhadap pembayaran
tunjangan ganti rugi pekerja seperti pada sektor swasta. Yang juga penting diperhatikan adalah
munculnya klaim-klaim sehubungan dengan pekerjaan yang bisa diganti rugi pada bidang-bidang
yang dulu jarang terlihat, seperti gangguan gerak berulang, bahaya lingkungan, dan bahkan
ketegangan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Mengkoordinasikan Tunjangan
Dengan pertumbuhan yang cukup besar dalam persentase pendapatan yang ditutup oleh
tunjangan ganti rugi pekerja, penjamin swasta selama tahun 1970-an mulai mengakui bahwa
mereka tak dapat lagi mengabaikan pembayaran tunjangan potensial seperti ini dalam proses
pertanggungan mereka sendiri. Yang demikian itu akan menyebabkan asuransi berlebihan apabila
tunjangan ganti rugi pekerja dapat dibayar bersama dengan tunjangan disabilitas swasta.
Tentunya, duplikasi pembayaran ini akan mengakibatkan peningkatan morbiditas yang tak dapat
dielakkan lagi jika lebih menguntungkan bagi pengklaim untuk tetap tak mampu bekerja
ketimbang kembali bekerja.
Karena ganti rugi pekerja membayar tunjangan hanya untuk penyakit atau kecelakaan
saat bekerja, tidak mungkin penanggung asuransi swasta mengurangi jumlah tunjangan potensial
yang berasal dari program pemerintah ini dari apa yang biasanya akan disetujui penanggung
untuk pemohon. Yang demikian itu akan menghasilkan asuransi berkurang apabila seseorang
mengalami disabilitas bukan karena pekerjaan.
Oleh karena itu banyak perusahaan yang mengembangkan kontrak khusus atau
amandemen khusus terhadap kontrak yang menjamin memberikan ganti rugi apabila tunjangan
ganti rugi pekerja tidak dibayar. Kontrak-kontrak atau amandemen ini sering dirujuk sebagai
cakupan bukan pekerjaan karena dirancang dan ditetapkan harganya untuk membayar kecelakaan
atau sakit yang terjadi diluar pekerjaan tertanggung, menyebabkan kecelakaan saat bekerja
ditutupi oleh ganti rugi pekerja. Cakupan-cakupan bukan pekerjaan ini sering menjadi satu-
satunya asuransi swasta yang tersedia pada golongan pekerjaan yang lebih rendah dimana
pendapatan yang diperoleh kurang dari $25.000 per tahun.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 249
pada 2 atau 3 dekade silam cenderung menyempit ketika negara kita menjadi semakin
terindustrialisasi.
Definisi Disabilitas
Definisi disabilitas dibawah jaminan sosial telah sedikit berubah sejak kelahirannya pada
tahun 1956. Definisi terbaru menyediakan tunjangan disabilitas untuk permulaan setelah 5 bulan
disabilitas jika dapat diperkirakan bahwa disabilitas tersebut akan berlangsung lebih dari 12 bulan
atau akan berakhir dengan kematian. Pada batas satu tahun persyaratan bahwa disabilitas menjadi
permanen tidak dapat dipakai lagi. Sepanjang disabilitas itu bersifat total pengklaim tidak dapat
ikut dalam suatu kegiatan yang menguntungkan (seperti ditetapkan oleh administrasi jaminan
sosial), tunjangan biasanya dapat dibayar. Di bidang inilah –baik pengklaim dapat ikut pada
pekerjaan lain atau tidak- terdapat perbedaan terbesar antara program-program asuransi swasta
dengan disabilitas jaminan sosial. Penanggung swasta, dengan definisi mereka mengenai
disabilitas total, biasanya mensyaratkan agar pengklaim tidak ikut pada pekerjaan apapun dimana
ia layak berdasarkan pendidikan, pelatihan, pengalaman dan status ekonomi sebelumnya. Definisi
ini cenderung menjadi agak lebih liberal dalam menanggung tunjangan disabilitas dibanding
jaminan sosial, yang pada dasarnya menghendaki agar pengklaim tidak ikut terlibat pada
“pekerjaan apapun.”
Karakteristik Program
Program jaminan sosial memiliki dua karakteristik penting yang mendasar bagi sebagian
besar program pemerintah: (1) Ia merupakan suatu program sosial yang diciptakan terutama untuk
pekerja berpenghasilan rendah atau menengah ke bawah, dan (2) administrasinya, peraturannya,
dan garis-garis pedomannya dirancang dengan arah ini. Ketentuan disabilitas seringkali
didasarkan pada rangkaian tiga faktor: usia, sifat disabilitas, dan sifat keterampilan pekerjaan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 250
pengklaim. Dua orang dengan disabilitas fisik yang sama mungkin diperlakukan secara berbeda
mengingat pemenuhan syarat mereka untuk mendapat tunjangan, berdasarkan usia atau sifat
pekerjaan mereka. Dua orang dengan gangguan yang sama dan pekerjaan yang sama mungkin
diperlakukan secara berbeda bergantung pada usianya. Pendekatan jaringan adalah suatu upaya
menghilangkan beberapa subyektifitas dari penentuan klaim. Namun dalam melakukannya
kadang-kadang ia memberikan tunjangan disabilitas untuk seseorang yang mampu bekerja pada
beberapa pekerjaan lain atau bahkan pada pekerjaannya sendiri.
Faktor pokok kedua yang membedakan program disabilitas jaminan sosial dengan
program swasta adalah ukurannya, yang telah menyebabkan banyak persoalan, tekanan, dan
kesalahpahaman masyarakat terhadap program disabilitas pada tahuan-tahun belakangan ini.
Jumlah tertanggung adalah sebagian besar dari seluruh tenaga kerja Amerika, dan jumlah
pengklaim pada saat kapanppun berjumlah puluhan juta. Akibatnya banyak kesulitan
administratif dalam menjalankan sebuah program yang berukuran seperti ini. Kesulitan-kesulitan
tersebut diperparah dengan subyektifitas yang merupakan ciri disabilitas. Idealnya masing-masing
kasus perorangan mendapat perhatian peorangan untuk dievaluasi secara akurat.
Perluasan Tunjangan
Perluasan terbesar pada tunjangan disabilitas jaminan sosial terjadi akibat undang-undang
kongres tahun 1972 yang memperkenalkan kanaikan tunjangan otomatis tahunan berdasarkan
faktor-faktor inflasi. Pengindekan tahun 1972 ini dirancang dengan pertimbangan program
pensiun dan ketika dilaksanakan, ternyata tidak akurat untuk tunjangan pendapatan disabilitas.
Akibatnya adalah rumus pengindekan ketika digunakan untuk tunjangan pendapatan disabilitas
telah menyebabkan peningkatan tunjangan hampir menjadi dua kali angka inflasi. Dengan
demikian sepanjang sisa tahun 1970-an, tunjangan disabilitas naik dengan cepat, menyebabkan
banyaknya masalah asuransi berlebihan didalam sistem itu sendiri, masalah asuransi berlebihan
yang lebih hebat apabila bersamaan dengan cakupan asuransi swasta, dan peningkatan umum
kecenderungan morbiditas. Situasi ini sangat diperparah oleh kenyataan bahwa hal ini terjadi
selama masa resesi yang tinggi pada pertenganahan tahun 1970-an, resesi tertinggi sejak tahun
1930-an.
Tunjangan disabilitas jaminan sosial meningkat sangat cepat selama periode ini sehingga
sektor swasta mendapati bahwa pasar untuk resiko-resiko dengan pendapatan kurang dari $15.000
pada dasarnya menghilang pada tahun 1978. Dalam beberapa contoh, resiko-resiko lebih muda
dengan pendapatan kurang dari $15.000 lebih memenuhi syarat untuk mendapat tunjangan
disabilitas jaminan sosial ketimbang upah dibawa pulang mereka sebelum disabilitas, dan
adakalanya tunjangan melebihi pendapatan kotor. Rumus jaminan sosial dibuat dengan cara
sedimkian rupa sehingga pengklaim berusia lebih muda menerima tunjangan lebih dibanding
pengklaim berusia lanjut, karena resiko usia lebih tua mendapati semua pendapatan rendah atau
tahunannya ditambahkan pada penghitungan tunjangan. Ini adalah ketidakadilan lainnya yang
menjadi sangat jelas pada program disabilitas.
Masalah pengidekan yang serius dengan jaminan sosial akhirnya dikoreksi oleh undang-
undang pada akhir tahun 1977 yang menghilangkan kesalahan sebelumnya pada undang-undang
tahun 1972 dan menghilangkan pertambahan tunjangan disabilitas sama dengan apa yang semula
dimaksudkan. Namun sejak saat itu tunjangan terus meningkat, meskipun dengan langkah lebih
lambat. Perubahan kongres pada undang-undang jaminan sosial tahun 1983 mempunyai sedikit
pengaruh pada tingkat tunjangan disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 251
Pengalaman jaminan sosial selama pertengahan dan akhir tahun 1970-an memperkuat
kecenderungan klaim yang telah dikerjakan sektor swasta selama bertahun-tahun. Ketika rasio
penggantian meningkat, morbiditas meningkat. Ketika pengangguran meningkat, morbiditas
meningkat. Ketika resesi menjadi semakin tinggi, morbiditas meningkat lebih jauh. Ketika
masyarakat menjadi lebih peduli dengan ketersediaan tunjangan, morbiditas meningkat. Semua
faktor ini berperan satu tingkat atau lainnya selama resesi tahun 1970-an dan memberikan beban
berat pada dana perwalian pendapatan disabilitas jaminan sosial. Memang, tanpa perubahan
undang-undang jaminan sosial pada tahun 1977, dana perwalian pendapatan disabilitas akan
habis.
Perubahan berikutnya pada program disabilitas dibuat pada awal tahun 1980-an dan
membawa rasio penggantian dibawah program disabilitas lebih sejalan dengan tujuan mencegah
asuransi berlebihan. Perundang-undangan ini juga membantu menghilangkan ketidakadilan yang
ada diantara tunjangan yang dapat dibayarkan untuk pengklaim berusia lebih muda versus
pengklaim berusia lebih tua. Meskipun masih ada beberapa koreksi yang diperlukan yang akan
dibuat dalam program disabilitas, kini jelas jauh lebih baik dibanding sebelum tahun 1977.
Dana perwalian ketidakmampauan jaminan sosial harus tetap kuat untuk memenuhi
kewajiban yang tertunda dan jangka panjang. Sayangnya, para pembuat undang-undang dengan
sedikit pemahaman mengenai kebutuhan ini menggunakan dana yang meningkat sebagai alasan
untuk meliberalkan tunjangan untuk para pemilihnya. Hasilnya di masa lalu adalah kebutuhan
berikutnya untuk menaikan pajak untuk memperkuat dana.
Perubahan Administratif
Ketika program disabilitas jaminan sosial berkembang dalam hal ukuran, ruang lingkup,
dan tingkat tunjangan pada akhir tahun 1960-an, para penangung swasta mulai memasukan
pembayaran disabilitas jaminan sosial potensial dalam batas-batas emisi mereka. Para
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 252
penanggung disabilitas kelompok mampu mengkoordinasikan tunjangan dalam kontrak-kontrak
mereka untuk ganti rugi secara langsung, pembayaran jaminan sosial aktual, dolar untuk dolar.
Namun beberapa yurisdiksi negara bagian menghindari koordinasi seperti ini dalam program-
program disabilitas perorangan. Akibatnya, penanggung perorangan berusaha mengembangkan
teknik-teknik lain.
Pengurangan tunjangan jaminan sosial potensial dari batas-batas emisi normal adalah satu
teknik, tapi memiliki beberapa kekurangan. Pengklaim yang secara normal memenuhi syarat
untuk cakupan disabilitas perorangan sebesar $ 2.000 per bulan mungkin mendapat jumlah yang
dikurangi $750 jika penanggung menyimpulkan bahwa seseorang mungkin diperkirakan
menerima $750 dari jaminan sosial karena tidak mampu bekerja. Masalah dengan penetapan
seperti ini adalah jumlah tunjangan jaminan sosial tidak tetap. Ia berubah tergantung pada jumlah
tanggungan. Ia naik bersama inflasi. Ia bervariasi apabila pendapatan tertanggung bertambah.
Oleh karena itu tidak ada angka spesifik yang dapat ditentukan penanggung pada saat
pengasuransian yang secara akurat mencerminkan tunjangan potensial dimasa mendatang bagi
pemohon Selain itu, bahkan jika angka seperti itu ada, telah dinyatakan bahwaa jaminan sosial
mungkin membayar tunjangan-tunjangan yang tidak dapat dibayar oleh penanggung swasta dan
pada waktu lain mungkin tidak membuat pembayaran apabila penanggung asuransi akan
membayarnya.
Masalah asuransi berlebihan ini ada tidak hanya pada pendapatan dibawah $2.500, tapi
ketika pengindekan tahunan mempertinggi tingkat tunjangan jaminan sosial, ia juga bisa muncul
bahkan pada tingkat pendapatan $50.000 keatas. Oleh karena itu para penanggung asuransi harus
mempertimbangkan jaminan sosial dalam batasan-batasan emisi mereka dan juga menyediakan
klausul ganti rugi jaminan sosial yang akan dibayar jika jaminan sosial tidak membayarnya.
Penetapan harga pada klausul ganti rugi semacam ini menimbulkan kesulitan-kesulitan tertentu
bagi aktuaris karena pemenuhan syarat untuk mendapat tunjangan cenderung bervariasi dengan
perubahan perundang-undangan dan prosedur-prosedur administratif. Perubahan seperti ini pada
arah jaminan sosial, yang terjadi pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an telah dijelaskan.
Akibatnya, pembayaran perusahaan asuransi yang sebenarnya dibawah klausul ganti rugi jaminan
sosial telah meningkat ketika administrasi jaminan sosial menjadi lebih ketat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 253
bagian tersebut adalah Kalifornia, New York, New Jersey, Rhode Island, dan Hawai, dan juga
wilayah Puerto Rico. Tunjangan seperti ini biasanya dikoordinasikan dengan ganti rugi pekerja
dan jaminan sosial, dan konsekuensinuya, tunjangan dibayarkan untuk kurun waktu yang relatif
singkat hingga satu tahun. Namun sebagian besar klaim disabilitas berdurasi singkat, dan
sebagian besar klaim bersifat non pekerjaan; oleh karena itu negara-negara bagian yang
menyediakan cakupan seperti ini mewakili tunjangan disabilitas tambahan yang signifikan.
Seperti halnya ganti rugi pekerja, tunjangan pendapatan disabilitas negara bagian pada
dasarnya bervariasi dari wilayah hukum negara bagian yang satu dengan lainnya; Kalifornia
mempunyai pembayaan tunjangan paling liberal. Program liberal Kalifornia mungkin merupakan
salah satu alasan mengapa morbiditas industri di negara bagian ini cenderung lebih tinggi
dibanding negara lainnya. Beberapa perusahaan mengundurkan diri dari negara bagian Kalifornia
secara keseluruhan selama akhir tahun 1970-an; yang lain membatasi perusahaan disabilitas
mereka secara besar-besaran; yang lain lagi menaikan tarif mereka di Kalifornia dibanding tarif
mereka di negara lainnya. Terjadi kegiatan mendadak selama tahun 1960-an dan awal 1970-an,
dimana New York, New Jersey, Rhode Island, Hawaii, dan Kalifornia membuat undang-undang
penyakit tunai.meskipun banyak rancangan undang-undang yang diarsipkan pada tahun-tahun
berikutnya di berbagai negara bagian, tidak ada tambahan negara bagian yang membuat undang-
undang penyakit tunai.
Seperti ganti rugi pekerja dan jaminan sosial, program penyakit tunai pada lima wilayah
hukum merubah tunjangan mereka sesuai dengan pendapatan dan jumlah tangungan. Periode
eliminasi biasanya singkat, hari pertama atau hari ke 7.
Para penjamin swasta cenderung mengganti rugi tunjangan sakit tunai negara bagian
dalam batas-batas emisi mereka. Beberapa perusahaan menggunakan bahasa kontrak untuk
memberikan tunjangan tambahan yang sama dengan yang digunakan pada program sekitar ganti
rugi pekerja dan jaminan sosial. Bahasa kontrak menunjukkan bahwa perusahaan akan membayar
sejumlah tambahan tertentu jika seseorang tidak memenuhi syarat untuk cakupan penyakit tunai
negara bagian. Tingkat tunjangan pada masing-masing dari kelima negara bagian cukup memadai
sehingga potensi asuransi berlebihan tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu keberadaan cakupan
pendapatan disabilitas negara bagian harus diakui dalam beberapa cara pada proses
pertanggungan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 254
CAKUPAN KENDARAAN BUKAN-KESALAHAN
Program pemerintah yang lebih baru adalah suransi kendaraan bukan karena kesalahan.
Beberapa negara bagian yang telah membuat undang-undang asuransi kendaraan bukan–
kesalahan menyediakan cakupan disabilitas untuk disabilitas kerja akibat suatu kecelakaan mobil.
Karena tingkat tunjangan ini dan jangka waktu pembayaran sangat bervariasi untuk setiap
wilayah hukum negara bagian, dan tunjangan umumnya tidak dikoordinasikan dengan cakupan
pemerintah lainnya, cakupan kendaraan bukan-kesalahan menunjukkan masalah asuransi
berlebihan yang sebenarnya. Untungnya, frekuensi disabilitas akibat kecelakaan kendaraan hanya
sebagian kecil dari total disabilitas, dan sebagian besar wilayah hukum negara bagian tidak
menyediakan cakupan seperti ini.
Disamping itu, sejumlah besar negara bagian dan kota madya menyediakan tunjangan
disabilitas dalam rencana pensiun mereka untuk para pegawainya. Dalam beberapa situasi tingkat
tunjangan disabilitas lebih tinggi dibanding tingkat tunjangan pensiun. Ini menyebabkan
peningkatan signifikan dan penyalahgunaan klaim-klaim disabilitas permanen pada usia lanjut.
RANGKUMAN
Berbagai macam program disabilitas pemerintah berbasis luas dan sejauh ini mencakup
setiap pekerja Amerika. Para penanggung swasta saat ini harus harus mempertimbangkan
ketersediaan cakupan seperti itu selama proses pengasuransian dan ketika menyusun konsep
bahasa kontrak. Industri harus waspada dengan perluasan tambahan pada program seperti ini dan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 255
terganggunya pasar sektor swasta lebih lanjut. Pada saat yang sama, para penanggung harus
segera menyesuaikan aturan-aturan asuransi dan bahasa kontrak ketika berbagai program
pemerintah berubah dan berganti.
Asosiasi Asuransi Kesehatan Amerika telah memainkan peran penting baik dalam
memberi informasi kepada para anggota badan legislatif maupun kegiatan pengaturan yang
mempengaruhi pendapatan disabilitas, dan dalam mengambil peran lobi aktif dalam memberikan
posisi industri didepan berbagai kelompok legislatif dan pembuat peraturan. HIAA dimasa lalu
dan kini terus memiliki pengaruh penting baik di tingkat negara bagian maupun federal melalui
pemantauannya yang terus menerus pada semua program pemerintah yang dibahas pada bab ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 256
BAB XXIII
TUNJANGAN DISABILITAS KELOMPOK
SEJARAH
Tunjangan disabilitas kelompok mulai muncul secara terbatas pada tahun 1920-an,
setelah kontrak pendapatan disabilitas perorangan sudah benar-benar mapan. Tunjangan-
tunjangan kelompok ini mengalami perkembangan terbatas sampai tahun 1950-an, kemudian
mengalami perkembangan sangat cepat pada tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an. Seperti
halnya ia telah memicu berkembangnya cakupan perawatan medis kelompok, gerakan serikat
butuh mempunyai pengaruh besar terhadap cakupan disabilitas jangka panjang (LTD) maupun
pendapatan mingguan kelompok. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, cakupan disabilitas
menjadi tunjangan tambahan populer yang ditambahkan pada program tunjangan pegawai, dan
berkembang dengan cepat untuk menanggung lebih banyak orang dibanding kontrak-kontrak
perorangan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 257
muncul sebagai perlindungan yang sangat terbatas dan kemudian secara perlahan meluas ketika
pelaksana underwriting mendapat lebih banyak kepercayaan dan keahlian.
Perkembangan premi pada program disabilitas jangka panjang kelompok maupun jangka
pendek kelompok selama 2 dekade silam cukup pesat, lebih cepat dari perkembangan pendapatan
disabilitas perorangan, seperti ditunjukkan pada tabel 23-1 dan 23-2. Tanpa efisiensi dan
penghematan yang ditawarkan program ketidakmmapuan kelompok kepada para majikan dan
pekerja, banyak populasi jelas akan kurang terasuransikan secara jelas untuk pendapatan
disabilitas.
Cakupan asuransi kelompok dapat dipasarkan secara menguntungkan dengan harga relatif
rendah dibanding kontrak perorangan. Oleh karena itu cakupan yang dibutuhkan dapat diberikan
untuk resiko-resiko pendapatan lebih tinggi dan juga resiko-resiko pendapatan rendah dan
menengah. Biaya penyediaan kontrak-kontrak ganti rugi yang kecil dengan dasar perorangan
untuk resiko-resiko semacam itu semakin menjadi penghalang.
Tabel 23-1
Pertumbuhan Cakupan Disabilitas Kelompok
(Jumlah Orang dengan Cakupan Disabilitas, dalam Ribuan)
Tahun Polis Kelompok Polis Perorangan
1946 7,135 8,684
1950 15,104 13,067
1955 19,171 13,642
1960 20,970 14,298
1965 24,273 14,587
1970 34,830 18,913
1975 40,133 21,894
1980 45,369 21,609
Sumber: 1986-1987 Source Book of Health Insurance Data, Health Insurance Association of
America
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 258
Tabel 23-2
Kerugian Pendapatan (milyar)
Tahun Disabilitas Perorangan Disabilitas Kelompok
Cakupan perorangan dan kelompok memiliki bidang perbedaan yang besar, namun juga
memiliki sisi persamaan. Kontrak kelompok secara umum agak lebih terbatas dibanding kontrak
perorangan, dan premi dapat disesuaikan setiap tahun pada seluruh kelompok atau kontrak
dibatalkan jika pelaksana underwriting menghendaki. Hal ini berbeda dengan kontrak disabilitas
perorangan yang tak dapat dibatalkan, dimana premi dijamin seumur kontrak dan kontrak tidak
dapat dibatalkan. Kemampuan untuk menyesuaikan tarif pada kontrak kelompok mempunyai
pengaruh penting pada ongkos premi karena pelaksana underwriting dapat merubah pentarifan
yang mencerminkan pengalaman saat ia muncul. Biaya komisi tidak begitu besar pada asuransi
kelompok, kira-kira seperempat sampai setengah dari komisi yang khusus dibayarkan pada suatu
polis pendapatan disabilitas perorangan.
Prinsip asuransi kelompok yang mendasar untuk melindungi sejumlah besar resiko yang
mengajukan cakupan yang sama mempunyai pengaruh membatasi atau mengurangi antiseleksi,
yang merupakan perhatian utama dalam cakupan perorangan. Tentu saja, semakin banyak jiwa
yang ditanggung dibawah suatu kasus kelompok –seperti persentase orang yang memenuhi syarat
untuk diasuransikan- semakin besar perlndungan terhadap antiseleksi. Biasanya dibutuhkan
minimal 75 persen keikutsertaan. Yang khas, ada pengasuransian minimal atau non medis atau
keuangan pada para peserta (paratisipan) dibawah kontrak kelompok, kecuali jumlah jiwa yang
diasuransikan dalam kelompok sangat kecil- khususnya yang lebih rendah dari 10 jiwa. Namun,
apabila tunjangan maskimum besar diminta dibawah rencana LTD kelompok yang sama, asuransi
keuangan dan medis boleh diminta pada peserta yang diasuransikan untuk tunjangan maksimum
yang tinggi ini.
PERTIMBANGAN PREMI
Premi kelompok disusun dengan beberapa unsur variabel. Premi-premi pendapatan
mingguan jangka pendek didasarkan pada jumlah tunjangan, durasi tunjangan, periode eliminasi,
usia dan pembedaan jenis kelamin. Adakalanya ada penyesuaian untuk industri-industri tertentu
dan, pada kelompok-kelompok berukuran lebih besar, untuk riwayat pengalaman tagihan (klaim)
prioritas sebenarnya. Premi-premi LTD secara khusus mencerminkan faktor-faktor tambahan,
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 259
seperti penyesuaian yang lebih luas berdasarkan jenis industri, pekerjaan, dan rasio penggantian
yang diinginkan.
Tarif premi boleh disesuaikan berdasarkan jumlah jiwa yang diasuransikan dan
persentase keikutsertaan semua pekerja yang memenuhi syarat pada kelompok tertentu. Seperti
dijelaskan sebelumnya, semakin besar jumlah jiwa, semakin kecil resiko antiseleksi. Demikian
pula, semakin besar persentase pegawaai yang ikut serta dalam suatu program tertentu, semakin
kecil antiseleksi yang ada. Kasus-kasus paling menguntungkan dari sudut pandang keikutsertaan
adalah kasus dimana majikan membayar seluruh premi dan oleh karena itu semua pekerja yang
memenuhi syarat dilindungi oleh rencana tersebut. Meski demikian bahkan dalam situasi seperti
itu, ada kemungkinan bagi pembuat keputusan dalam kelompok yang sangat kecil (kurang dari 10
jiwa) untuk memilih pelaksana underwriting. Ada bahaya bahwa presiden atau pejabat senior
perusahaan mungkin memutuskan untuk membeli rencana kelompok untuk menghindari cakupan
untuk suatu resiko gangguan serius, baik dirinya sendiri ataupun pekerja penting lainnya.
PERTIMBANGAN UNDERWRITING
Program-program disabilitas kelompok terdahulu adalah 100 persen pekerja membayar
semua; pekerja membayar premi secara perorangan dan mempunyai pilihan untuk ikut serta atau
tidak dalam kelompok. Belakangan ini semakin banyak program disabilitas kelompok yang
sejauh ini setidaknya menjadi penderma; majikan membayar semua atau sebagian premi. Dengan
dapat dikenankannya pajak dari tunjangan LTD, rencana LTD pekerja membayar semua dan
rencana LTD sukarela (pekerja membayar tapi menghendaki keikutsertaan yang lebih jarang
dibanding rencana LTD) kembali mencuat.
Variasi lain konsep sukarela adalah rancangan “rencana kafetaria” atau tunjangan-luwes.
Dengan pendekatan ini, rencana disabilitas dapat dirancang sehingga ada tingkat cakupan LTD
minimal (tunjangan pokok) yang disediakan bagi semua pekerja yang dibayar majikan, dengan
cakupan tambahan yang ada yang dibayar oleh para pekerja (tunjangan diborong habis). Santuna
tambahan yang diborong habis tersedia melalui polis disabilitas perorangan atau LTD. Rencana
ini menghadirkan tantangan-tantangan yang semakin besar bagi pelaksana underwriting dan
penjamin.
Stabilitas perusahaan dan industri dimana perusahaan itu disewa adalah unsur penting
dalam evaluasi pengasuransian. Apakah industri sangat peka terhadap perubahan musiman atau
perubahan ekonomi? Apakah perusahaan adalah organisasi yang berkembang, dikelola dengan
baik dan keuangannya pun baik? Akankah ia mengalami penghentian sementara selama masa
resesi? Jika demikian, hal ini cenderung meningkatkan morbidiatas. Biasanya rencana yang
disponsori oleh majikan mensyaratkan masa pengabdian minimum sebelum seseorang memenuhi
syarat untuk dimasukan pada program pendapatan disabilitas. Kurun waktu tersebut biasanya
adalah satu tahun; tapi baru-baru ini yang lebih umum adalah 6 bulam, 3 bulan, dan bahkan tidak
ada persyaratan masa pengabdian.
Pelaksana underwriting kelompok dan aktuaris kelompok bekerja sama secara erat, baik
dalam proses underwriting pendahuluan maupun dalam proses underwriting pembaharuan.
Evaluasi terhadap berbagai variabel pada masing-masing kasus –khususnya yang unik bagi kasus
tertentu- membutuhkan konsultasi diantara kedua disiplin tersebut. Hal ini terutama berlaku
selama proses penilaian pembaharuan, ketika penilaian pengalaman dibawah kelompok dan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 260
evaluasi terhadap perubahan apapun dalam premi melibatkan teknik-teknik penaksiran dan
pengasuransian.
KONTRAK KELOMPOK
Ketentuan kontrak asuransi kelompok mempunyai persamaan umum dengan ketentuan
pada kontrak perorangan; akan tetapi ada juga beberapa perbedaan nyata. Mungkin perbedaan
yang paling signifikan adalah kumpulan hukum dan peraturan negara bagian yang mengatur
asuransi kelompok merupakan rangkaian undang-undang dan peraturan yang seluruhnya terpisah
dibanding yang mengatur pendapatan disabilitas perorangan. Luasnya perbedaan diantara kedua
hubungan ini cukup menjadikan alasan diperlukannya peraturan terpisah.
Kontrak dalam asuransi kelompok bukan antara pekerja dengan pelaksana underwriting
melainkan antara majikan (yaitu pemilik kontrak) dengan maskapai asuransi. Pekerja menerima
surat yang menerangkan tunjangan, proses yang sama yang diikuti pada cakupan perawatan medis
kelompok. Kontrak asuransi kelompok mempunyai suatu klausul penjaminan, ketetapan kerja
aktual, definisi disabilitas, penjelasan periode tunjangan dan periode eliminasi, dan bahasa yang
diperlukan yang mengatur penanganan klaim. Bahasa sebelum ada persyaratan biasanya agak
lebih terbatas dibanding dengan kontrak perorangan, karena pada semua kecuali kelompok
berukuran lebih kecil, tidak ada asuransi medis yang mengecualikan atau membatasi orang-orang
yang sangat buruk kesehatannya. Oleh karena itu kontrak disabilitas kelompok khusus
mengecualikan atau membatasi pembayaran tunjangan untuk disabilitas yang terjadi selama tahun
pertama kontrak jika tertanggung mempunyai riwayat gangguan tertentu sebelum tanggal polis.
Akan tetapi bahasa sebelum ada persyaratan kadang-kadang dihilangkan apabila asuransi
kelompok menggantikan program pendapatan disabilitas kelompok yang sudah ada.
KOORDINASI TUNJANGAN
Karakeristik yang kerap muncul pada kontrak disabilitas kelompok adalah ia bersifat non
pekerjaan. Tunjangan-tunjangan untuk disabilitas bekerja dikecualikan dari cakupan atau, jika
dapat dibayarkan dengan ganti rugi pekerja, dipotong dari tunjangan normal yang dapat dibayar
dibawah kontrak; dengan demikian cakupan diutamakan untuk kecelakaan atau penyakit yang
terjadi jauh dari dan tidak berhubungan dengan lingkungan pekerjaan. Disamping itu, hampir
semua kontrak kelompok LTD dan beberapa kontrak jangka pendek mengkoordinasikan
pembayarannya dengan program-program lainnya yang disponsori oleh pemerintah atau majikan.
Pembayaran disabilitas jaminan sosial dan pembayarakan disabilitas penyakit tunai dipotong dari
jumlah lain yang dapat dibayar, dan kontrak kelompok juga dikoordinasikan dengan program
disabilitas lain yang disponsori majikan yang mungkin ada. Belakangan ini semakin ada
kecenderungan bagi para majikan untuk menyediakan program-program kesinambungan upah
dengan basis tertanggung sendiri untuk hari-hari atau minggu-minggu awal disabilitas; yang jelas,
penting bagi program disabilitas kelompok untuk menghindari penggandaan pembayaran seperti
ini. Program kesinambungan upah majikan tertentu mungkin sesingkat-singkatnya selama 4
minggu atau paling lama satu tahun, dan program-program ini sering dikaitkan dengan lamanya
pengabdian pekerja. Kepastian resiko –dalam hal ini sifat perusahaan dan stabilitasnya- pada
evaluasi kelompok sama pentingnya dengan stabilitas perorangan seperti pada pengasuransian
pendapatan disabilitas perorangan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 261
DISABILITAS JANGKA PENDEK (PENDAPATAN MINGGUAN)
Tunjangan pendapatan disabilitas jangka pendek mempunyai sejarah lebih mantap dan
lebih panjang dibanding cakupan LTD. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, periode tunjangan
untuk cakupan semacam ini secara khusus adalah 13, 26 atau 52 minggu. Periode eliminasi
mugnkin selama 0 hari untuk kecelakaan dan 7 hari untuk penyakit, tapi jarang yang lebih dari
15 atau 30 hari. Definisi disabilitas adalah definisi “pekerjaan sendiri”, dan orang yang
diasuransikan dilindungi untuk disabilitas apapun yang menyebabkan mereka tidak dapat
menjalankan tugas-tugas pekerjaan normal mereka. Pendapatan jangka pendek mingguan
seringkali berupa cakupan yang hanya disediakan untuk pekerjaan yang lebih berbahaya dan
pendapatan lebih rendah dalam suatu kelompok. Karena selama kurun waktu singkat ini ada
kemungkinan besar bahwa ganti rugi pekerja, tunjangan sakit tunai negara bagian, dan program-
program kesinambungan upah dapat dibayar, koordinasi tunjangan dalam rancangan skema
perlindungan memainkan peranan yang aktif.
LTD
Pemberian tunjangan disabilitas jangka panjang adalah perkembangan yang lebih baru
bagi pelaksana underwriting kelompok; perkembangan LTD yang signifikan dimulai selama
tahun 1970-an dan berlanjut sampai sekarang. Periode tunjangan secara khusus untuk umur
pensiun (biasanya sampai umur 65), tapi periode tunjangan yang lebih kecil (2, 5, dan 10 tahun)
masih terlihat, khususnya pada pekerjaan-pekerjaan dan industri buruh kasar. Durasi tunjangan
yang paling umum belakangan ini adalah sampai umur 65; tapi akibat undang-undang federal
mengenai diskriminasi umur yang dimulai tahun 1978, cakupan bisa meluas sampai usia 70.
Periode eliminasi biasanya paling sedikit 30 hari dan seringkali 3 bulan atau bahkan satu tahun.
Tunjangan dikoordinasikan dengan cakupan pemerintah lainnya dan dengan rencana yang
disponsori majikan, termasuk tentu saja paket tunjangan pendapatan kelompok jangka pendek
mingguan yang mungkin berlaku.
Karena ada resiko tambahan yang ditanggung oleh pelaksana underwriting, pembatasan
pengasuransian untuk disabilitas jangka panjang agak lebih kaku dibanding untuk pendapatan
mingguan. Oleh karena itu jenis industri, pekerjaan, susunan demografis, dan tingkat partisipasi
dan kontribusi memainkan peranan yang lebih penting dibanding pada disabilitas pendapatan
mingguan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 262
JUMLAH GANTI RUGI
Menurut sejarah, tingkat ganti rugi maksimum yang disediakan dibawah program
disabilitas kelompok, baik pendapatan mingguan maupun LTD, lebih rendah dibanding yang
disediakan dibawah kontrak perorangan. Apalagi, fakta bahwa pelaksana underwriting kelompok
tidak mengevaluasi resiko secara medis menuntut adanya suatu pendekatan yang lebih hati-hati.
Disisi lain, rasio penggantian kelompok cenderung menjadi lebih tinggi dibanding rasio pada
kontrak disabilitas perorangan, meskipun tidak dengan marjin yang besar. Tunjangan pendapatan
mingguan umumnya ditulis dengan jumlah lebih rendah ketimbang disabilitas jangka panjang,
dan meskipun beberapa kontrak ketidakmmapuan jangka panjang saat ini bisa ditulis untuk
jumlah maksimum $10.000, $15.000, $25.000. atau bahkan lebih per bulan, kebanyakan kontrak
memberikan tunjangan kurang dari $10.000 per bulan. Rasio penggantian untuk pendapatan
mingguan kelompok dan LTD dihubungkan dengan pendapatan diperoleh kotor dan secara
khusus berkisar mulai 50 sampai 70 persen. Persentase yang lebih tinggi adalah untuk orang-
orang yang berpenghasilan lebih rendah, karena upah bersih yang mereka bawa pulang adalah
pendapatan kotor mereka yang lebih besar persentasenya; rasio penggantian dengan persentase
lebih rendah dicadangkan untuk orang-orang berpenghasilan lebih tinggi yang pendapatan
bersihnya banyak terkurangi oleh pajak-pajak federal. Rasio penggantian untuk kontrak-kontrak
disabilitas jangka panjang kelompok biasanya lebih konservatif dibanding untuk pendapatan
mingguan kelompok. Rasio penggantian yang paling umum untuk disabilitas jangka panjang
adalah 60 persen, sedangkan untuk pendapatan mingguan umumnya 66 2/3 persen.
PENANGANAN KLAIM
Penanganan klaim disabilitas kelompok mengikuti suatu pola yang sama dengan
penanganan klaim perorangan. Kecuali perbedaan dalam bahasa kontrak, dilakukan jenis
penyelidikan klaim yang sama, dan dibutuhkan keterampilan yang sama pula. Satu faktor
tambahan yang harus disadari adalah ada pihak ketiga yang mempunyai kepentingan dalam
penanganan klaim disabilitas kelompok –yaitu majikan. Hal ini dapat menjadi aset atau
kewajiban, tergantung pada sifat klaim dan motivasi majikan atau pekerja. Bagaimanapun juga
pemeriksa klaim kelompok mempunyai satu pihak berkepentingan tambahan yang harus disadari.
Kepentingan dan perkembangan pengelolaan klaim-total, termsauk upaya rehabilitasi,
sangat penting dalam penanganan klaim disabilitas kelompok seperti dalam penanganan klaim
perorangan. Sekali lagi disini majikan bisa memainkan peran penting dan aktifnya.
PERWALIAN MULTI-MAJIKAN
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 263
kelompok kedalam pasar baru; ketika pelaksana underwriting mendapat kepercayaan dan
pengalaman lebih banyak, perluasan lebih lanjut akan terjadi.
CAKUPAN FRANCHISE/ASOSIASI
Cakupan asosiasi atau franchise bukanlah kontrak asuransi kelompok khusus. Namun,
karena mengasuransikan banyak orang dengan prinsip-prinsip kelompok umum, ini merupakan
tempat yang tepat untuk membahasnya. Asuransi kelompok menurut definisinya secara umum
mensyaratkan adanya hubungan pekerja-majikan, tapi beberapa undang-undang asuransi
kelompok negara bagian membuat ketetapan khusus untuk kelompok-kelompok asosiasi atau
franchise. Cakupan seperti ini secara reguler diberikan kepada asosiasi lokal, regional atau
nasional dari orang-orang profesional, orang-orang perusahaan, perkumpulan persaudaraan,
organisasi kemasyarakatan, atau kelompok perorangan apapun yang berkumpul bersama-sama
dengan kepentingan bersama, sepanjang kepentingan itu selain asuransi murni.
Kontrak-kontrak asosiasi atau franchise biasanya diterbitkan untuk asosiasi atau untuk
suatu perwalian yang memiliki sertifikat yang dikeluarkan untuk perorangan. Namun cakupan
asosiasi menggunakan beberapa prinsip aktuarial dan seleksi kelompok dalam underwriting dan
penetapan harga cakupan yang akan ditanggung. Hukum jumlah banyak, jika digunakan secara
tepat, dapat berjalan dalam situasi asosiasi/franchise seperti ini.
Dengan ukuran kelompok tersebut, usia rata-rata, jenis kelamin yang diwakili, dan
tunjangan yang diajukan, pelaksana underwriting dan aktuaris dapat menentukan suatu tarif dan
penawaran produk berdasarkan tingkat partisipasi tertentu. Dalam hal partisipasi inilah cakupan
asosiasi/franchise mendapat kesulitan-kesulitan tertentu. Karena tidak ada majikan yang
dilibatkan, motivasi untuk ikut berpartisipasi menjadi kurang; pengumpulan biasanya dilakukan
melalui surat, dan akibatnya persentase partisipasi seringkali rendah. Aturan dasar asuransi adalah
bahwa tingkat partisipasi yang rendah berarti unsur antiseleksi tinggi.
Oleh karena itu peluang asosiasi/franchise yang lebih menguntungkan dari sudut pandang
pelaksana underwriting adalah peluang dimana asosiasi kuat sehingga dapat mendorong
persentase yang tinggi dari para anggotanya untuk ikut berpartisipasi. Program-program asosiasi
seperti ini biasanya bergantung pada persentase minimum para anggota yang berpartisipasi yang
memenuhi syarat. Seperti asuransi kelompok, kontrak-kontrak asosiasi/franchise tunduk pada
penyesuaian premi dengan basis tahunan, dan kasus secara keseluruhan boleh ditangguhkan jika
pengalaman terbukti sangat buruk.
* * *
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 264
memenuhi kebutuhan khusus seseorang. Ia tidak dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
seseorang dalam hal tingkat tunjangan; tidak pula ia memberikan jaminan pribadi yang lebih
besar yang ditawarkan oleh kontrak perorangan. Apalagi, ia dapat dibatalkan dan premi
ditingkatkan. Oleh karena itu baik kontrak kelompok maupun perorangan mempunyai peran di
pasar, dan asuransi pendapatan disabilitas kelompok akan terus mengalami perkembangan yang
berarti seperti baru-baru ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 265
BAB XXIV
MASA DEPAN PENDAPATAN DISABILITAS
Orang-orang yang berupaya membuat prediksi lingkungan di masa depan tentu akan
menerima resiko jika ternyata mereka salah ketika waktunya tiba. Tapi karena bisnis pendapatan
disabilitas merupakan bisnis anugerah yang ditangguhkan dan penalti yang ditangguhkan,
manajemen harus selalu memandang masa depan dan membuat keputusan-keputusan yang
mempengaruhi pasar, produk, penentuan harga, underwriting, dan penanganan klaim. Meskipun
tidak pernah ada proyeksi yang akan seluruhnya akurat, tujuan pentingnya adalah untuk
mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan yang signifikan dan dengan demikian
mempersempit peluang kesalahan serius. Ketika industri disabilitas bergerak menuju tahun 2000,
beberapa faktor harus dibahas dalam diskusi lingkungan 10 tahun kedepan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 266
LINGKUNGAN
Iklim Ekonomi
Iklim perekonomian dimana kita berusaha dan tingkat pengangguran akan terus
mempunyai dampak terhadap hasil-hasil pendapatan disabilitas. Akankah inflasi digit ganda
kembali pada ekonomi kita? Jika ini terbukti benar, ia akan mempunyai dampak langsung
terhadap angka pengeluaran, rancangan produk, strategi penanaman modal, dan stabilitas umum
perusahaan yang berlaku.
Masa inflasi cenderung meningkatkan penyerahan polis dan perubahan, karena kontrak
mungkin gagal menutupi kebutuhan pendapatan tertanggung setelah kurun waktu yang singkat.
Kita akan terus dipengaruhi oleh resesi berkala, beberapa lebih tinggi dibanding yang lain,
dengan pengaruh yang secara umum sama terhadap perusahaan kita seperti dimasa lalu.
Morbiditas akan meningkat selama masa resesi, dan semakin tinggi resesi semakin tinggi pula
morbiditas. Tekanan ekonomi yang sesungguhnya akan memiliki konsekuensi keuangan yang
sama dengan Depresi pada tahun 1930-an. Ketidakmenentuan pengalaman disabilitas langsung
dihubungkan dengan ekonomi dan pengangguran sehingga dalam ekonomi yang sulit dengan
pengangguran yang tinggi konsekuensi keuangan yang merugikan tidak dapat dihindari. Menejer
disabilitas yang berhasil adalah yang secara signifikan dapat menumpulkan pengaruh-pengaruh
yang merugikan seperti itu.
Yang berkaitan erat dengan faktor ekonomi adalah pertanyaan mengenai perubahan apa
dalam masyarakat kita yang akan mempengaruhi asumsi stabilitas, motivasi, dan etika kerja.
Perubahan tajam pada faktor-faktor ini mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap garis-garis
pedoman tradisional dan karakteristik perusahaan disabilitas sejak pertengahan tahun 1960-an
sampai pertengahan 1990-an. Pasar-pasar menghilang, aturan-aturan asuransi berubah, pola
penentuan harga berubah –semuanya sebagai jawaban atas etika pemberian hak yang semakin
meningkat. Ayunan pendulum yang curam melambat pada akhir tahun 1970-an ketika sikap yang
lebih konservatif dipegang masyarakat Amerika. Namun, kecenderungan pengalaman tertentu
yang merugikan dengan profesional pada tahun 1990-an asdalah tanda lebih lanjut perubahan
ekonomi yang konstan.
Industri harus siap dengan perubahan-perubahan pola-pola tradisional dan motivasi yang
mempengaruhi pengelompokan pekerjaan, wilayah geografis, atua kelompok umur tertentu.
Meskipun kecenderungan umum mungkin lebih menguntungkan dibanding masa lalu, perubahan
teknologi dan perubahan kecenderungan demografis bisa berpengaruh buruk terhadap beberapa
segmen ekonomi.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 267
Pelanggaran Batas oleh Pemerintah
Barangkali ancaman terbesar pelanggaran batas pemerintah ada pada bidang peraturan.
Peraturan dan perundang-undangan federal dan negara bagian baru-baru ini dalam bidang
diskriminasi dan kebebasan pribadi secara signifikan telah meningkatkan biaya adminitrasi semua
produk asuransi. Biaya-biaya ini telah dialihkan pada konsumen. Apabila peraturan terlalu
berlebihan, hasilnya tidak berpihak pada kepentingan konsumen. Para asuradur harus didorong
untuk siap terhadap kecenderungan pemerintah dalam bidang-bidang ini, dan semua asuradur
harus menerima tanggung jawab mendidik para pembuat peraturan dan perundang-undangan
untuk menghindari ekses.
Persaingan
Persaingan yang semakin tinggi juga akan diperkuat dengan masuknya lembaga
keuangan lain yang menawarkan bidang layanan keuangan, termasuk pendapatan disabilitas.
Masih nampak bagaimana efektifnya terobosan pasar mereka; namun paling tidak kita dapat
menyimpulkan bahwa kehadirannya akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk
pendapatan disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 268
PASAR
Pekerjaan
Pasar profesional akan terus menarik bagi penjamin disabilitas perorangan. Akan teapi
akibat pengalaman morbiditas yang buruk dengan dokter pada akhir tahun 1980-an dan 1990-an,
sebagian besar penjamin akan mengurangi konsentrasi penjualan pada pasar ini. Premi rata-rata
yang besar per kasus akan terus menarik persaingan hebat dalam produk, tarif, dan underwriting.
Pendapatan
Apabila kita periksa pasar-pasar berdasarkan kategori pendapatan, kita akan dapati bahwa
kecenderungan sekarang akan terus berlanjut, sangat dipengaruhhi oleh program-program
pemerintah. Pasar menengah kebawah dan berpenghasilan rendah akan mewakili peluang-
peluang terbatas perkembangan dan premi. Tunjangan disabilitas jaminan sosial, ganti rugi
pekerja, dan tunjangan sakit tunai negara bagian menyediakan cakupan yang hampir penuh untuk
resiko-resiko dengan pendapatan kurang dari $30.000. Patokan dasar pendapatan ini akan
meningkat secara bertahap saat kenaikan biaya hidup otomatis terpengaruh dalam berbagai
program pemerintah. Pendapatan disabilitas perorangan jangka pendek untuk satu tahun
tunjangan dapat dan akan ditulis untuk menutup periode tersebut yang selama itu tunjangan
jaminan sosial biasanya tidak dibayar. Disamping itu, beberpa cakupan pelengkap diluar batas
satu tahun aka dijual, memberikan cakupan terbatas hanya apabila tunjangan pemerintah tidak
dapat dibayar.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 269
Kisaran pendapatan sedang sebesar $30.000 sampai $100.000 adalah pasar dimana
banyak ditemukan prospek perusahaan bebas, pekerja mandiri (wiraswasta). Pasar ini akan
mewakili bidang perkembangan untuk pendapatan disabilitas perorangan maupun berbagai jenis
asuransi perusahaan disabilitas. Pasar berpenghasilan tinggi, melebihi $100.000 diwakili oleh
resiko-resiko profesional dan beberapa pasar perusahaan yang lebih bebas. Pasar ini akan ditandai
dengan persaingan yang hebat, seperti djelaskan sebelumnya.
Geografi
Secara geografis pasar tentunya akan mengikuti perubahan penduduk menuju arah
matahari di sebelah Timur dan Barat Daya. Persaingan agresif untuk premi pendapatan disabilitas
terutama berada pada 40 sampai 50 pusat penduduk terbesar di seluruh negeri. Tingkat
persaingan yang sama akan diperluas secara bertahap sampai 100 wilayah penduduk. Persaingan
dan terobosan pasar perusahaan independen dan profesional di wilayah kurang padat
penduduknya tidak begitu hebat, dan wilayah ini akan terus kurang kompetitif dibanding pasar-
pasar metropolitan yang lebih besar. Namun, semakin jauh perusahaan memasuki pasar dan
ketika masyarakat menjadi lebih menyadari perlunya pendapatan disabilitas perorangan, tingkat
persaingan akan cenderung meningkat di semua wilayah geografis.
Pekerjaan
Pasar kerja mandiri akan terus menjadi sumber utama prospek pendapatan disabilitas
perorangan. Orang-orang kerja mandiri tidak mungkin dilindungi oleh asuransi kelompok, tidak
mungkin kebutuhan pendapatan mereka dilindungi sepenuhnya oleh program-program
pemerintah, dan selama 10 tahun terakhir mereka mengakui perlunya melindungi pendapatan
pribadi mereka melalui suatu program disabilitas perorangan. Ini adalah pasar yang sama yang
menawarkan peluang pengembangan dan inovasi berbagai tipe asuransi bisnis disabilitas.
Eksekutif Korporat
Salah satu pasar yang menonjol adalah pasar eksekutif korporat, yang kebutuhannya tidak
sepenuhnya terpenuhi lewat program-program asuransi disabilitas jangka panjang kelompok. Jika
ada batas atas pendapatan pada skema perlindungan kelompok, yang memberi kesempatan untuk
menjual asuransi disabilitas perorangan di atas batas tersebut. Selain itu, para eksekutif sering
merasa tidak senang dengan ketidakpraktisan cakupan kelompok. Polis-polis “yang dibungkus”
yang mengisi kesenjangan cakupan merupakan salah satu cara menyelesaikan kebutuhan ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 270
Umur
Belakangan ini pendapatan disabilitas perorangan sangat sedikit yang diambil untuk
kategori umur 55-70, tapi ini mungkin terbukti merupakan pasar yang semakin berkembang
apabila rata-rata masyarakat Amerika masih berada di tempat kerja lebih lama. Kecenderungan
ini akan diperkuat dengan diperluasnya usia pensiun jaminan sosial di atas umur 65. Pasar usia
lanjut memberi resiko-resiko dan bahaya khusus bagi penjamin karena kelompok umur ini
memiliki persentase disabilitas penyakit yang jauh lebih tinggi. Meskipun sangat sedikit
disabilitas yang tidak dapat ditangguhkan kini diambil untuk orang-orang diatas umur 60, hal ini
mungkin akan berubah apabila peluang-peluang pemasaran terlihat nyata bagi para penjamin.
Perempuan di Pasar
Di semua wilayah pasar yang dibahas diatas, kesadaran masyarakat dan permintaan
terhadap perlindungan disabilitas perorangan akan meningkat. Bersamaan dengan permintaan
konsumen yang semakin besar ini disitu akan ada pasar yang lebih kompetitif dan produk-produk
baru dan lebih inovatif, semuanya membantu perkembangan lingkungan perusahaan yang lebih
matang dan sehat.
SISTEM DISTRIBUSI
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 271
Pada akhir tahun 1970-an dan 1980-an, beberapa faktor mulai muncul yang
mempengaruhi distribusi tradisional asuransi jiwa perorangan dan perkembangan sistem distribusi
yang baru. Kecenderungan yang sama yang mempengaruhi asuransi jiwa mempengaruhi
pendapatan disabilitas perorangan. Banyak persoalan yang muncul berkenaan dengan viabilitas
sistem distribusi agensi tradisional, efektifitas biayanya, dan produktifitasnya. Pada saat yang
sama berbagai pendekatan pemasaran massal-misalnya, pemasaran jarak jauh (telemarketing) dan
pos langsung- makin diperluas untuk menghubungi segmen pasar yang besar. Lembaga keuangan
lainnya, bank, dan rumah investasi telah memasuki perusahaan asuransi jiwa, dan beberapa
diantaranya memasuki perusahaan disabilitas. Setidaknya, kita dapat menyimpulkan bahwa akan
ada lebih banyak ragam sistem distribusi dan mekanisme yang tersedia bagi konsumen
dibandingkan dimasa lalu untuk membeli produk-produk asuransi.
Agen Perorangan
Agen perorangan masih akan menjalankan peran yang diperlukan dalam pendistribusian
produk-produk asuransi, khususnya ke pasar-pasar berpengalaman, di masa depan yang dapat
diperkirakan. Baik asuransi pendapatan disabilitas ataupun jiwa tidak “dibeli” dalam jumlah
besar; melainkan kebutuhan harus ditentukan dan dijual. Proses ini memerlukan perhatian pribadi
dan layanan dari seorang profesional asuransi karir yang terampil dan terlatih dengan baik.
Merancang sebuah program asuransi yang dibuat secara khsusus untuk kebutuhan perusahaan,
pajak, dan milik pribadi seringkali begitu rumit sehingga konsumen akan membutuhkan layanan
secara pribadi dari penjual asuransi. Pasar perusahaan yang bebas dan profesional adalah pasar
yang memungkinkan terbentangnya peluang-peluang pertumbuhan terbesar untuk pendapatan
disabilitas perorangan.
Distributor Lain
Akan terjadi peningkatan pesat pada jumlah premi asuransi, termasuk pendapatan
disabilitas, yang dijual melalui mekanisme distribusi lain. Program disabilitas jangka panjang dan
pendapatan mingguan akan terus menghasilkan jumlah premi yang besar dan menunjukkan
pertumbuhan yang pesat. Perbedaan-perbedaan antara program-program kelompok dengan
asuransi pendapatan disabilitas perorangan dalam bahasa kontrak, pembatasan, dan kepraktisan
akan terus menyempit apabila penulis kelompok membebaskan kontrak-kontrak mereka baik
dalam hal bahasa maupun kepraktisan.
Mekanisme distribusi melalui pos langsung dan pemasaran massal akan diperluas, namun
saluran-saluran ini akan cenderung memberikan cakupan terbatas yang akan dibeli terutama oleh
pasar berpenghasilan menengah kebawah. Dalam kebanyakan kasus, asuransi akan menjadi lantai
dasar cakupan, ketimbang menjadi program disabilitas yang lengkap dan sempurna untuk
memenuhi kebutuhan pribadi konsumen. Dalam beberapa tahun yang singkat penjualan langsung
akan lebih banyak dilakukan melalui terminal komputer dan layar televisi bersamaan dengan
kemampuan telekomunikasi dua arah. Konsumen akan bisa mengamati presentasi penjualan pada
layar, pertanyaan yang dijawab melalui saluran telekomunikasi, dan memilih program yang
dirancang secara khusus baginya.
Bank, perusahaan pialang efek, dan perusahaan jasa keuangan lainnya juga memasuki
pasar asurnasi disabilitas dan jiwa. Karena mereka punya dasar klien yang sudah ada, mereka
akan menangkap beberapa bagian pasar disabilitas, mungkin bagian pasar yang lebih besar
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 272
dibanding pos langsung. Akan tetapi, penjualan teknis dan sangat pribadi masih akan
memerlukan keterlibatan pribadi para spesialis pendapatan disabilitas dan jiwa yang terlatih
secara profesional. Salah satu kesuksesan perusahaan keuangan dalam menembus pasar asuransi
secara signifikan akan sepenuhnya tergantung pada tingkat dukungan teknis yang kompeten
sehingga mereka dapat menghantarkan konsumen pada situasi penjualan yang maju.
Distribusi produk-produk disabilitas dan jiwa sedang mengalami masa inovasi dan
perubahan yang cepat. Beberapa sistem baru akan berhasil, yang lain akan gagal, yang baru dan
belum terbayangkan akan muncul, dan segmen-segmen terbaik dari sistem pendistribusian yang
ada masih akan ada lagi. Perusahaan-perusahaan khusus, baik pendapatan jiwa maupun
disabilitas, akan laku dengan mengirim produk-produk mereka melalui sistem pendistribusian
tradisional maupun baru yang memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.
PRODUK
Unsur kunci kesuksesan produk-produk dimasa mendatang adalah produk tersebut harus
merespon kebutuhan konsumen. Di masa lalu, penjamin jiwa maupun disabilitas sejauh ini telah
merancang dan membuat produk-produk untuk para konsumen tanpa mendengarkan kebutuhan
dan permintaan mereka secara cermat. Revolusi produk pada industri asuransi jiwa pada akhir
tahun 1970-an dan 1980-an merupakan indikasi masalah yang akan muncul ketika penjamin gagal
merespon kebutuhan-kebutuhan konsumen.
Ini tidak berarti bahwa tidak ada peluang pengembangan produk baru untuk pendapatan
disabilitas perorangan. Justru sebaliknya yang terjadi. Karena produk pendapatan disabilitas
secara langsung menjamin pendapatan seseorang, ia harus terus responsif terhadap perubahan
kebutuhan konsumen. Perubahan pekerjaan, perubahan pertambahan pendapatan sesungguhnya,
perubahan hari kerja, perubahan pada pola pensiun, dan perubahan kegemaran harus
dipertimbangkan karena semuanya mempengaruhi rancangan produk. Periode yang diperpanjang
dan inflasi yang tinggi akan mempercepat permintaan akan tunjangan biaya hidup, cakupan
terjamin yang dapat diasuransikan, dan pengindekan umum cakupan terhadap pendapatan.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 273
Bagi pembuat peraturan perlu membahas masalah asuransi berlebihan apabila cakupan
pemerintah dan kontrak perorangan digabung. Beberapa negara bagian kini mempunyai bahasa
yang melarang atau membatasi kooordinasi tunjangan efektif pada kontrak disabilitas perorangan.
Jika batasan bahasa ini dihilangkan atau diperlonggar, hal ini akan memberi peluang besar bagi
perusahaan untuk memasukan dan membuat inovasi bahasa produk untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan konsumen secara lebih langsung, sementara pada saat yang sama memperendah tarif
premi.
Barangkali cara terbaik untuk menegaskan peluang produk pada pendapatan disabilitas
adalah dengan mengatakan bahwa produk disabilitas yang ideal belum ada yang dirancang atau
dipasarkan. Tidak ada produk di pasar yang akan benar-benar melindungi pendapatan yang
diperoleh sejak konsumen memasuki pasar kerja sampai pensiun, menyesuaikan tunjangan dan
premi dengan perubahan pendapatan dan kebutuhan konsumen secara otomatis selama masa
kerja.
ADMINISTRASI
Lingkungan administratif untuk pendapatan disabilitas di masa mendatang akan
mengikuti pola produk-produk asuransi perorangan lainnya. Yang jelas akan terjadi otomatisasi
lebih banyak tidak hanya pada fungsi-fungsi administratif kantor pusat, tapi juga di kantor
penjualan lapangan. Pemasukan data permohonan lapangan, dan bahkan kesan permohonan, akan
ditransmisikan dan disimpan untuk pencarian otomatis pada layar terminal. Penyaringan data
permohonan, pengurutan persyaratan keasuransian, penilaian terhadap informasi saat diterima,
dan penyetujuan polis akan menjadi prosedur yang semakin otomatis. Tidak seperti cara
penanganan saat ini, pembuatan lembar jadwal polis dan penerbitan polis akan ditangani di kantor
lapangan pada sebagian besar permohonan asuransi perorangan. Lingkungan yang benar-benar
bebas kertas ini secara teknis memungkinkan; satu-satunya keterbatasan adalah tingkat
penerimaan majikan.
Perubahan polis langsung dan pertanyaan lapangan langsung biasanya akan dikerjakan di
terminal lapangan. Salah satu pengaruh positif dan signifikan dari otomatisasi yang lebih gencar
dalam proses administratif adalah munculnya informasi manajemen yang lebih terpercaya dan
akurat. Hal ini terutama sangat penting pada jenis produk pendapatan disabilitas, dimana
informasi seluruh industri sangat langka saat ini karena kurangnya data yang memadai.
Permintaan konsumen akan layanan berkualitas tinggi akan menjadi pendorong utama dalam
menggerakan perusahaan menuju lingkungan yang lebih otomatis.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 274
UNDERWRITING
Apabila proses underwriting di masa mendatang menjadi lebih maju dalam hal teknologi,
akan lebih banyak lagi surat permohonan yang disaring dan dikeluarkan secara otomatis, dengan
pelaku underwriting yang menjalankan fungsi ini di depan layar terminal dan dengan demikian
menjadi semakin bergantung pada informasi yang ditampilkan layar. Alat-alat underwriting
utama pada pemeriksaaan medis, studi darah, laporan dokter, pajak penghasilan, dan informasi
riwayat pribadi akan terus dibutuhkan, tapi pembongkaran deretan kertas yang membosankan
pada proses pengasuransian akan lenyap. Perubahan utama akan terjadi pada pengiriman,
penyimpanan, dan penyaringan informasi.
Data yang lebih terpercaya dan kemudahan yang lebih hebat dalam mencari dan
mengevaluasi data akan membantu pelaku underwriting dalam mengevaluasi resiko-resiko
gangguan. Persentase kasus resiko ganguan yang tinggi dan permohonan yang ditolak dalam
pendapatan disabilitas terus berkurang apabila pengalaman yang lebih terpercaya tersedia dan
teknik-teknik pengasuransian baru dikembangkan. Persaingan itu sendiri akan membutuhkan
inovasi lebih banyak dalam menghadapi dan menangani resiko gangguan yang tinggi.
KLAIM
Lingkungan administrasi klaim masa depan akan mengikuti pola yang telah dibahas
dalam underwriting. Lingkungan tersebut akan sangat otomatis. Pemeriksa kliam akan bekerja
langsung pada terminal komputer, dan pembayaran klaim mungkin akan otomatis didepositokan
pada rekening pengklaim pada masyarakat tanpa cek. Kemungkinan tidak akan ada bidang
dimana layanan lebih penting dari kemampuan maskapai asuransi untuk mengirim pembayaran
klaim yang akurat secara cepat kepada konsumen. Harapan-harapan konsumen mungkin akan
sangat meningkat dalam bidang ini.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 275
Tabel 24-1
Rasio Pengggantian untuk Keluarga Dengan Dua pendapatan
Pendapatan diperoleh Upah Dibawa Pulang Rasio Penggantian
Bulanan Bulanan *
Keduanya bekerja
Pasangan A $2,500 $1,800
Pasangan B $2,500 $1,800
Total $5,000 $3,600
Usia Lanjut
Banyak persoalan dalam bidang klaim pendapatan disabilitas yang mungkin akan
terjawab sebelum peralihan abad. Apakah perubahan produk, tarif dan underwriting saat ini akan
memperbaiki morbiditas yang memburuk pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an? Bagi
sebagian besar perusahaan persentase rendah dari premi yang berlaku berasal dari para pemegang
polis yang berumur lebih dari 50 tahun. Apa pengaruh definisi disabilitas pekerjaan sendiri
terhadap pola-pola klaim tradisional antara umur 55 dan 65? Apa pengaruh bahasa pendapatan
disabilitas parsial dan sisa yang bebas terhadap kelompok umur yang sama ini? Jumlah ganti rugi
yang besar yang menyediakan tunjangan sampai $15.000 per bulan atau lebih hanya baru-baru ini
saja ditulis. Masalah khusus apa saja dalam bidang motivasi dan kepastian yang akan ditimbulkan
oleh tunjangan yang lebih besar ini apabila kematangan perusahaan atau kelompok-kelompok
besar pemegang polis memasuki usia lebih lanjut?
Rehabilitasi
Satu sisi menggembirakan yang akan dianggap lebih penting selama dekade mendatang
adalah rehabilitasi. Kegiatan dalam bidang ini telah dimulai dengan banyak munculnya
perusahaan-perusahaan rehabilitasi swasta, dan sebagian besar pelaku underwriting memberi
perhatian akan pentingnya proses ini. Dalam banyak hal ini merupakan bidang yang benar-benar
murni. Ia muncul menawarkan kesempatan yang ideal karena rehabilitasi yang efektif dan
berhasil adalah yang berpihak pada kepentingan konsumen maupun penjamin; ia memperbaiki
respon industri terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan mengembalikan pengklaim ke
angkatan kerja yang memperkuat perekonomian kita.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 276
Seperti halnya perusahaan baru apapun, investasi uang awal dan sumber-sumber
diperlukan sebelum arti dan perolehan dapat diukur. Rehabilitasi adalah suatu bidang dimana
semua penjamin disabilitas harus melakukan investasi untuk masa mendatang dalam waktu dekat.
Apalagi, keahlian pemeriksa klaim disabilitas profesional akan semakin penting bagi pelaksana
underwriting disabilitas yang berhasil dalam hal keuangan.
AKTUARIAL
Banyak sekali unsur masa depan yang akan mempengarauhi aktuarial disabilitas yang
telah dibahas. Jelasnya, yang terpenting adalah pengembangan data yang lebih terpercaya secara
bertahap namun konstan yang menjadi dasar untuk menetapkan harga produk-produk kita dan
membuat keputusan-keputusan arah dan kebijakan. Disamping volume yag lebih besar dari data
yang lebih terpercaya akan ada fasilitas-fasilitas pengolahan data yang meningkat, menciptakan
lingkungan yang lebih responsif.
LINGKUNGAN PENGATURAN
? ? ?
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 277
Dalam menutup bab ini penting ditekankan bahwa faktor paling penting dalam peran
manajer disabilitas, yang harus dilakukan manajer, bagaimanapun juga, adalah menghindari
reaksi yang berlebihan, bahkan ketika orang-orang disekitarnya menekan ke arah itu.
Ketidakmenentuan produk pendapatan disabilitas menciptakan suatu lingkungan dimana reaksi
yang berlebihan terhadap liberalisasi merupakan godaan kuat selama masa ekonomi membaik,
dan rekasi berlebihan terhadap pembatasan adalah godaan yang sama kuatnya selama masa
ekonomi buruk. Manajer yang baik harus menahan diri darikedua keadaan ekstrim tersebut.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 278
BAB XV
PENGELOLAAN JENIS PRODUK DISABILITAS
Buku ini telah membahas berbagai karakteristik pendapatan disabilitas perorangan dan
pertimbangan-pertimbangan penting pada masing-masing disiplin. Buku ini membandingkan,
bila memungkinkan, perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi pendapatan disabilitas, karena
hampir semua perusahaan yang menjual asuransi pendapatan disabilitas ini menganggap asuransi
jiwa sebagai jenis produk primer mereka. Masih ada satu fungsi yang sangat asasi namun
diabaikan yang harus dibahas, dan itu adalah manajemen dari semua unsur untuk mencapai hasil
penjualan, pelayanan, dan keuntungan yang diinginkan.
Fungsi dan prosedur yang harus dikelola jelas sama dengan asuransi jiwa perorangan, dan
keahlian serta teknik manajemen yang sama harus diterapkan. Seperti pada bab-bab sebelumnya,
bab ini tidak akan membahas prinsip-prinsip manajemen umum tapi akan memfokuskan pada
bidang-bidang tersebut dan faktor-faktor yang memerlukan perhatian khusus dari manajer
pendapatan disabilitas. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dimana ada resiko dan masalah-
masalah tertentu bagi manajer pendapatan disabilitas, khususnya yang akan memberikan
kontribusi bermakna terhadap operasi yang sehat dan menguntungkan.
Persyaratan yang paling pokok adalah ada seseorang yang harus bertanggungjawab atas
hasil-hasil keuangan dari jenis produk disabilitas. Karena ketidaktentuan pendapatan disabilitas,
operasi yang berhasil dari jenis produk ini menghendaki bahwa pimpinan secara menyeluruh
menjadi tangung jawab seseorang. Hal ini terutama benar apabila produk pendapatan disabilitas
mempunyai arti penting sekunder atau tersier bagi asuradur karena penyebaran tanggung jawab
dan kewenangan jelas akan menyebabkan perusahaan hanya memberikan perhatian sekunder atau
tersier kepada jenis produk ini. Presiden atau pejabat senior dalam contoh seperti ini akan
cenderung memberi perhatian manajemen yang layak kepada produk hanya apabila muncul
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 279
masalah yang serius. Pada saat itu penyelesaian masalah akan lebih rumit dan mempunyai
konsekuensi keuangan yang lebih gawat. Ini hanya sedikit saja dari perusahaan yang jenis produk
primernya adalah pendapatan disabilitas sehingga seluruh tanggung jawab atas manajemen secara
logis dapat diterima oleh pejabat senior perusahaan atau presiden. Terlalu banyak perusahaan
yang membuat kesalahan mendasar dengan mengabaikan persyaratan penting ini, dan dengan
demikian penjualan, pelayanan dan hasil keuangan merekapun terganggu.
MENETAPKAN TUJUAN
Laba
Tujuan pertama pasti untuk mengelola jenis produk disabilitas untuk menghasilkan
keuntungan. Meskipun hal ini akan nampak sebagai persyaratan pokok dari jenis produk apapun,
seringkali kurang mendapat perhatian primer, dan tindakan-tindakan perusahaan menghambat
keberhasilan keuangan. Kesalahan yang sangat umum terjadi ketika manajemen perusahaan
merasa bahwa jenis produk pendapatan disabilitas hanya sebagai akomodasi untuk tenaga
lapangannya. Dalam merespon tekanan dari tenaga lapangan –dan berkaitan dengan kenyataan
bahwa tenaga lapangan mungkin memperdagangkan kembali asuransi pendapatan disabilitas
melalui perusahaan lain – seorang penjamin mungkin membuat keputusan untuk memasuki pasar
pendapatan disabilitas atau memperkuat posisi produk disabilitas yang sudah ada. Akan tetapi jika
tujuan utama perusahaan adalah mengakomodasi dan tidak mencari keuntungan kemungkinan
keberhasilan keuangan memang diragukan, terutama pada jenis produk dengan begitu banyak
ketidakpastian.
Mestinya disana ada tujuan keuntungan yang pasti. Struktur premi produk disabilitas
harus memberi unsur laba tertentu seperti halnya susunan premi memberikan klaim, pengeluaran,
komisi, dan pajak. Jenis produk kemudian harus dikelola untuk mencapai keuntungan ini
sepanjang masa berlakunya. Keberhasilan dalam memenuhi tujuan keuntungan harus diukur
selama kurun waktu tertentu –minimal mutlak 5 tahun- karena fluktuasi dari tahun ke tahun akan
sering terjadi dalam perekonomian yang tidak menentu.
Tujuan mencari keuntungan juga harus memperhitungkan target modal dan surplus yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan agensi penilaian dan peraturan. Produk-produk
disabilitas yang tak dapat dibatallkan mengandung banyak resiko jangka panjang dan dengan
begitu batas keuntungan harus mempertanggungjawabkan hal-hal yang tidak diketahui ini. Oleh
karena itu pendapatan disabilitas yang tak dapat dibatalkan dengan semua santunan terjaminnya,
tarif, dan struktur komisi, seringkali membutuhkan tambahan dolar pada modal untuk setiap dolar
premi baru tahun pertama. Tingkat modal yang dibutuhkan ini mendapat perhatian besar dari
agensi penilai beberapa tahun lalu. Hasilnya adalah naiknya tingkat surplus untuk penanggung
disabilitas. Hal ini telah menyebabkan lebih banyak penggabungan (konsolidasi) dalam industri
disabilitas, dan banyak perusahaan yang meninggalkan bisnis tersebut.
Pasar
Manajer harus menetapkan letak pasar untuk produk disabilitas dan pasar manakah yang
akan ditembus perusahaan. Pertimbangan penting disini adalah analisa cermat dan obyektif
terhadap kemampuan tenaga lapangan. Kecuali bagi penulis besar pendapatan disabilitas,
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 280
perusahaan-perusahaan tidak dapat berharap membuat terobosan besar dan bermakana terhadap
semua pasar potensial. Biasanya, penentuan dimana letak pasar memerlukan suatu analisa
mengenai dimanakah pasar asuransi jiwa perorangan perusahaan tersebut, karena penjualan
pendapatan disabilitas secara logis dan terutama berasal dari sumber-sumber ini. Meskipun
penentuan ini nampaknya merupakan penentuan dasar dan cukup mudah, bagi beberapa
perusahaan tidak demikian. Tekanan dari lapangan untuk membuat produk-produk baru, tarif
baru, dan pengasuransian yang lebih bebas biasanya muncul dari pelaku penjualan yang
beroperasi di pasar profesional yang lebih kompetitif. Meskipun jumlah asuransi jiwa perorangan
perusahaan berasal dari pasar profesional mungkin hanya sebagian kecil saja dari total penjualan
asuransi jiwa, akan terbukti bahwa sebagian besar tekanan untuk meliberalkan produk pendapatan
disabilitasnya ini berasal dari sumber ini. Pasar perusahaan independen, tenaga pertukangan, dan
buruh kasar kurang kompetitif dan kurang berkembang pada saat ini dalam industri kita. Oleh
karena itu, mengarahkan kegiatan pemasaran sebagai jawaban terhadap kebutuhan hanya
sebagian kecil tenaga lapangan akan menjadi keputusan yang salah. Melainkan, tujuan pemasaran
harus diarahkan pada pasar yang lebih luas dan wajar yang dari situlah penjualan asuransi jiwa
perusahaan berasal. Memang, ada peluang yang lebih besar untuk penjualan dan keuntungan dari
pasar-pasar tersebut dimana persaingan tidak begitu berkembang. Hal ini terutama terjadi apabila
manajer mengarahkan kegiatan-kegiatannya pada pasar-pasar wajar asuransi jiwa.
Karena produk disabilitas biasanya dipasarkan melalui sistem distribusi yang sama
dengan cara pemasaran asuransi jiwa perorangan, beberapa masalah yang nyata muncul bagi
manajer pendapatan disabilitas. Sistem distribusi asuransi jiwa –tenaga lapangan perusahaan-
biasanya tidak berada dibawah pengawasan langsung manajer disabilitas meskipun ia diberi
tanggung jawab atas produk disabilitas dan hasil-hasil penjualannya. Manajer biasanya
bertanggungjawab atas pengembangan produk, pelatihan, promosi, klaim pengasuransian, dan
fungsi-fungsi penaksiran, tapi ia tidak bertanggungjawab atas sistem distribusi, kecuali di
perusahaan-perusahaan dengan produk primer disabilitas. Oleh karena itu ia harus mendapat
komitmen dari menajemen dan dari pejabat dalam urusan penjualan untuk bekerja sama mencapai
tujuan-tujuan penjualan. Meskipun ini bukan keadaan yang ideal, manajer jenis produk disabilitas
seringkali dapat mengurangi masalah-masalah potensial dan kesalahpahaman dengan menetapkan
tujuan-tujuan dan garis-garis pedoman yang jelas.
Keberhasilan usaha penjualan akan bergantung pada pelatihan dan dukungan yang
diberikan kepada tenaga penjualan perusahaan. Staf pemasaran disabilitas harus merangkul
spesialis pendapatan disabilitas yang tidak hanya dapat mealtih, tapi juga dapat memberikan
bantuan dan nasihat kepada penjual dalam situasi penjualan tertentu. Peran spesialis penjualan
disabilitas pasti sama dengan peran perwakilan penjualan kelompok –berperan sebagai spesialis
teknis yang dapat dimintai bantuan oleh agen. Pada sebagian besar perusahaan penjual di
lapangan tidak akan menjadi spesialis pendapatan disabilitas tapi akan meminta departemen
pemasaran pendapatan disabilitas untuk bantuan penjualan dengan cara yang sama ketika ia
meminta saran kepada personil bantuan penjualan kelompok, pensiun, dan asuransi jiwa lanjut
usia.
Oleh karena itu manajer pendapatan disabilitas mengawasi sistem pendistribusian yang
terdiri dari beberapa spesialis pendapatan disabilitas yang melayani tenaga lapangan perusahaan.
Kesanggupan manajer untuk mencapai tujuan penjualan bergantung pada dua unsur: (1)
keterampilan dan keahlian spesilais disabilitas dalam melayani tenaga lapangan, dan (2)
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 281
kerjasama departemen penjualan perusahaan dalam memberi izin kepada manajer untuk
memberikan pelayanan dan pelatihan ini.
Manajer pendapatan disabilitas harus mengenali sifat-sifat unik jenis produk ini dan
kemudian berusaha keras meminimalkan resiko-resiko dan masalah-masalah yang
ditimbulkannya.
Ekonomi
Sifat perputaran pengalaman klaim adalah faktor penting. Resesi akan datang dan pergi,
beberapa diantaranya lebih parah dibanding yang lain. Masing-masing akan mempunyai dampak
terhadap pengalaman klaim; semakin dalam resesi, semakin parah dampak keuangannya. Sikap
disiplin yang paling penting bagi manajer adalah menghindari kecenderungan bereaksi
berlebihan, yang telah dibahas sebelum ini. Menyusul masa pertumbuhan ekonomi dan hasil
keuangan yang baik untuk jenis produk tersebut akan ada tekanan kuat untuk membebaskan
produk, tarif dan penjaminan. Menyusul masa kerugian akibat resesi akan ada tekanan untuk
membatasi produk, premi, dan penjaminan. Seperti digaskan disepanjang buku ini, manajer harus
menghindari kedua situasi ekstrim ini. Hal ini lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan karena
tekanan baik dari manajemen perusahaan ataupun tenaga lapangan akan kuat. Oleh karena itu
manajemen perusahaan, dan juga tenaga lapangan, harus menyadari pola-pola perputaran normal
dan tekanan-tekanan yang mempengaruhi jenis pendapatan disabilitas agar memberikan
bimbingan dan membuat keputusan-keputusan manajemen yang bijaksana.
Ketika ekonomi memasuki masa resesi, manajer disabilitas harus memastikan bahwa
prosedur klaim dan pengasuransian sehat dan diadministrasikan dengan benar. Manajer harus
memastikan bahwa departemen penjaminan lebih berhati-hati dalam menilai pemohon khususnya
yang rawan pengangguran dan pendapatan berkurang selama masa resesi dan departemen klaim
lebih sensitif menilai situasi klaim yang dipengaruhi oleh iklim ekonomi. Prosedur yang disetel
pas dan aturan-aturan administratif baik dalam hal klaim maupun penjaminan selama masa resesi
mungkin dapat mencegah kerugian puluhan dan ratusan ribu dolar.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 282
yang luar biasa. Aturan pertanggungan yang pas dan pembatasan yang ditentukan apabila
diperlukan adalah contoh lain dimana teknik seleksi yang tepat dapat membuat perbedaan besar
pada hasil keuangan. Tindakan-tindakan ini memerlukan pertimbangan, sejumlah besar
subyektifitas, dan kesanggupan untuk melaksankan suatu keputusan. Manajer harus berhati-hati
untuk tidak bereaksi berlebihan menuju salah satu arah. Mungkin contoh terbaik saat ini
mengenai akibat rekasi berlebihan adalah pengalaman pada pasar dokter. Tingkat stabilitas dan
motivasi dokter yang luar biasa pada tahun 1970-an dan 1980-an menyebabkan liberalisasi
berlebihan pada tarif produk dan pertanggungan. Ketika stabilitas dokter berubah, pengalaman
memburuk dengan cepat.
Perencanaan Strategis
Rencana harus mencakup tujuan-tujuan penjualan khusus; untuk operasi yang sehat
tujuan ini harus bersifat agresif –selalu lebih besar dibanding angka inflasi. Rencana juga harus
mencakup tujuan keuntungan tertentu, dan jenis disabilitas harus dikelola untuk mencapai
keuntungan-keuntungan ini. Menekankan tujuan penjualan tanpa menyeimbangkan tujuan
keuntungan bisa menghasilkan pendapatan premi yang mengesankan tapi kesuksesan akan
berlangsung singkat jika garis-garis pedoman penjaminan dan penaksiran yang buruk
menyebabkan kerugian yang lebih besar dari perkiraan seiring dengan berjalannya waktu.
Demikian pula, terlalu menekankan pada keuntungan akan menyebabkan perkembangan
penjualan terganggu karena posisi pasar yang tidak kompetitif. Manajer harus ingat bahwa
mempertahankan penjualan dan keuntungan adalah penting.
Setelah menetapkan letak pasar, manajer disabilitas siap merancang produk dan
mengembangkan rincian produk. Rancangan tersebut harus sesuai dengan pasar tertentu; ia harus
memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Seperti telah ditekankan disepanjang buku ini, sifat
kompetitif pasar bervariasi dari pasar tak terampil sampai profesional dan dari yang
berpenghasilan rendah sampai yang berpenghasilan tinggi. Sifat kepastian dan motivasi bervariasi
dari satu pasar ke pasar lainnya dan, akibatnya, sifat-sifat liberal pada produk akan bervariasi,
tergantung pada tingkat stabilitas. Lingkungan kompetitif berbeda-beda dari satu pasar ke pasar
lainnya dan harus dipertimbangkan secara cermat dalam rnacangan produk. Seperti dijelaskan
sebelumnya, produk pendapatan ketidakmmapuan yang ideal belum dirancang; oleh karena itu
ada peluang-peluang inovasi di hampir semua produk disabilitas. Bahasa produk dan produk-
produk yang berbeda bisa menciptakan keuntungan pemasaran, meskipun tidak membawa
penjaminan tambahan atau resiko-resiko klaim.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 283
berasal dari pasar terbesar. Proses pengembangan produk harus peka terhadap apa yang
diinginkan konsumen dan apa yang akan dijual agen. Meskipun anda mengira dua kekuatan ini
biasanya cocok, mereka mungkin tidak demikian. Oleh karena itu proses pengembangan produk
menggabungkan rancangan produk –dengan memenuhi kebutuhan konsumen- dengan dukungan
produk –dengan melatih dan mendidik tenaga lapangan maupun masayarakat luas.
Rancangan Produk
Tidak ada satu disiplin yang seharusnya mendominasi disiplin lain. Disinilah peran
manajer pendapatan disabilitas –seluruh tanggung jawab untuk jenis produk –menjadi sangat
penting. Manajer mempunyai tanggung jawab akhir atas rancangan dan hasil keuangan dan
dengan demikian harus mempertimbangkan secara cermat masukan dari masing-masing disiplin
karena arti penting kepastian dan motivasi lebih besar bagi jenis produk pendapatan disabilitas.
Keputusan-keputusan yang sama yang mempengaruhi rancangan produk seringkali didasarkan
pada pengalaman dan masukan dari personil penjaminan dan klaim. Meskipun masukan ini tidak
dapat diukur secara obyektif, ia harus didengarkan seperti halnya pendapat dan pertimbangan
personalia pemasaran harus didengarkan.
Mengevaluasi Rancangan
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 284
banyak tahu tentang asumsi-asumsi penetapan harga spesifik yang telah dibuat penaksir dalam
menyusun premi.
Pengacara memainkan peranan penting dalam membuat konsep bahasa kontrak, yang
diperumit oleh sifat subyektif kebanyakan klaim disabilitas. Pengacara harus peka terhadap
pilihan bahasa dan bagaimana ia bisa ditafsirkan oleh pemegang polis maupun pengadilan.
Oleh karena itu, lagi-lagi, unsur penting dalam pengembangan dan rancangan produk
adalah keseimbangan. Manajer pendapatan disabilitas harus menciptakan suatu lingkungan yang
mendorong kesembangan ini.
Kata pelatihan dan pendidikan dalam konteks ini dipakai lebih dari sekedar pelatihan dan
bantuan biasa yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan penjualan. Pada jenis produk yang
biasanya tidak lagi bersifat sekunder dalam operasi perusahaan, diperlukan pelatihan dan
pendidikan bagi semua orang yang terlibat. Kebanyakan orang pada jenis produk disabilitas –baik
personil penjualan, penaksiran, klaim, penjaminan, atau administrasi- mempunyai pengalaman
sebelumnya pada jenis produk lain. Mereka harus dilatih dan dididik mengenai sifat unik dan
resiko-resiko asuransi pendapatan ketidakmmapuan, dan mereka harus memahami hubungan
produk pendapatan disabilitas dengan tujuan dan rencana perusahaan.
Karena pendapatan disabilitas mungkin jenis sekunder, banyak orang penting dalam
struktur perusahaan akan memahaminya. Dengan demikian manajer pendapatan disabilitas harus
mendidik manajemen perusahaan lain secara umum mengenai operasi disabilitas. Manajer harus
menganggap ini sebagai fungsi penting.
PELAYANAN
Sudah jelas bahwa pelayanan terhadap pemegang polis maupun penjual harus
memuaskan. Karena pendapatan disabilitas pada sebagian besar kasus akan menjadi jenis produk
sekunder bagi agen, mungkin bahkan lebih penting bahwa pelayanan harus bermutu tinggi. Jika
agen tidak memahami dan mungkin tidak senang dengan produk tersebut, pelayanan yang buruk
atau setengah-setengah mungkin segera memalingkannya dari membuat penjualan masa depan.
Pelayanan terhadap pemegang polis bertambah penting dalam proses klaim disabilitas. Pada
asuransi jiwa hanya ada satu klaim kematian, dan ketika itu terjadi, pemeriksa klaim tidak
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 285
berhadapan dengan tertanggung. Pada pendapatan disabilitas, dan tertanggung secara aktif ikut
terlibat dalam proses klaim. Pelayanan klaim yang tepat waktu dan akurat akan membantu
membangun kepercayaan pemegang polis maupun penjual dan jasa baik.
Manajer disabilitas harus peka terhadap kebutuhan pelayanan ini, mengingatkan arti
pentingnya kepada personil, dan menetapkan standar-standar untuk memantau kinerja secara
reguler.
EVALUASI HASIL-HASIL
▪ ▪ ▪
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 286
Secara ringkas, jenis produk disabilitas harus dikelola oleh seseorang yang mempunyai
tangung jawab atas operasi secara keseluruhan. Orang ini harus tahu dimana letak pasar dan
harus melakukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan keuntungan dan pemasaran tertentu.
Manajer harus memahami sifat perputaran pendapatan disabilitas dan dampak subyektif stabilitas
dan motivasi terhadap hasil-hasil keuangan. Ia harus peka terhadap perlunya keseimbangan dalam
merespon perubahan-perubahan siklus baik dalam proses pengembangan produk maupun dalam
evaluasi hasil-hasil. Terakhir, pada sebagian besar perusahaan dimana jenis produk disabilitas
bukan jenis primer, manajer harus berupaya keras mendidik manajemen senior baik dalam tujuan
maupun resiko pendapatan disabilitas.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D untuk digunakan sendiri - 287